KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 1
|
|
- Ratna Hermanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 1
2 PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA KECAMATAN KARANGSAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH NOMOR : 01 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KERJASAMA ANTAR DESA DI DALAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DESA KECAMATAN KARANGSAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN KEPALA DESA WIDORO dan KEPALA DESA SELING, KEPALA DESA PENCIL, KEPALA DESA KEDUNGWARU, KEPALA DESA KALIGENDING, KEPALA DESA WADASMALANG, KEPALA DESA PUJOTIRTO, KEPALA DESA PLUMBON, KEPALA DESA TLEPOK, KEPALA DESA KALISANA, KEPALA DESA LANGSE, KEPALA DESA BANIORO, KEPALA DESA KARANGSAMBUNG, KEPALA DESA TOTOGAN, Menimbang : a. bahwa untuk mempercepat pelaksanaan percepatan program penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Karangsambung perlu membentuk Kerjasama Antar Desa; b. bahwa untuk membentuk Kerja Sama Antar Desa perlu membuat peraturan bersama kepala desa. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran 2 Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 2
3 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 41 Tahun 2004 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Kebumen (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2004 Nomor 52); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 1); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 210 Tahun 2007 tentang Kerjasama Antar Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 9). BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan bersama ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah adalah Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kebumen. 3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Kebumen. 4. Kecamatan adalah kesatuan wilayah kerja Camat dalam susunan tata kerja perangkat daerah kabupaten. 5. Camat adalah Camat Karangsambung sebagai perangkat daerah Kabupaten Kebumen. 6. Desa adalah satu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdsarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakuai dan dihormati dlam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 3
4 8. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disebut BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggara pemerintah desa. 9. Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang dan atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya yang bermartabat. 10. Penduduk adalah penduduk Kabupaten Kebumen. 11. Keluarga miskin adalah sekelompok orang dalam satu keluarga yang mengalami kondisi kemiskinan. 12. Program penanggulangan kemiskinan adalah suatu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk mengatasi/ menanggulangi masyarakat dan keluarga dari kondisi kemiskinan. 13. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan selanjutnya disingkat PNPM Mandiri Perdesaan adalah program dari pemerintah yang bertujuan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan di perdesaan. 14. Pihak Ketiga adalah Lembaga, Badan Hukum dan Perorangan di luar pemerintahan desa. 15. Kerjasama antar Desa adalah suatu rangkaian kegiatan yang terjadi karena ikatan formal antar desa dan/atau desa dengan pihak ketiga untuk bersama sama 16. Renstra adalah Rencana Strategis Kelembagaan 3 (tiga) tahunan 17. Renja adalah Rencana Kerja Tahunan penjabaran dari Rencana Strategis Kelembagaan 18. Perselisihan adalah perbedaan pendapat yang menimbulkan konflik antar Desa 19. Musyawarah Antar-Desa (MAD) merupakan pertemuan masyarakat antar desa untuk menyampaikan tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan PNPM Mandiri Perdesaan. MAD juga merupakan pertemuan untuk menentukan kesepakatan-kesepakatan antar desa dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan maupun program lainnya. BAB II TUJUAN PERATURAN BERSAMA Pasal 2 (1) Desa dapat mengadakan kerjasama dengan Desa lain maupun dengan Pihak Ketiga. (2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai kewenangannya. (3) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang membebani masyarakat dan desa harus mendapatkan persetujuan BPD. (4) Tujuan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan; b. meningkatkan pelaksanaan pembangunan; c. meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban desa; d. meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa; e. meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa; f. meningkatkan pendapatan asli desa; g. meningkatkan kerjasama didalam penanggulangan kemiskinan; h. meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui pola pemberdayaan yang didukung oleh kelembagaan yang transparan dan akuntabel; KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 4
5 i. meningkatkan potensi sumber daya lokal dalam pembangunan melalui penerapan pola pembangunan partisipatif dan berkelanjutan; j. meningkatkan koordinasi pelaksanaan kerjasama antar desa yang harmonis dan dinamis; k. meningkatkan kemampuan kelembagaan didalam pengelolaan keuangan mikro dalam rangka pelayanan penyediaan modal guna mendorong peningkatan usaha masyarakat miskin; l. meningkatkan dan melindungi dan mengembangkan asset produktif masyarakat; m. meningkatkan dan menumbuh kembangkan nilai nilai luhur budaya lokal guna mendukung terciptanya kehidupan masyarakat yang madani. BAB III WILAYAH, NAMA, KEDUDUKAN Pasal 3 (1) Kerjasama ini dilaksanakan oleh seluruh desa dalam lingkup wilayah administratif kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen. (2) Kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) diselenggarakan oleh suatu lembaga bernama Badan Kerjasama Antar Desa Kecamatan Karangsambung dan untuk selanjutnya disingkat BKAD Kecamatan Karangsambung. (3) BKAD Kecamatan Karangsambung dibentuk untuk jangka waktu yang tidak ditentukan atau akan berlangsung selama tidak melanggar ketentuan perundang undangan yang berlaku. (4) BKAD Kecamatan Karangsambung berkedudukan di pusat Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen. BAB IV RUANG LINGKUP KERJASAMA Pasal 4 (1) Ruang lingkup kerjasama antar Desa meliputi kegiatan penyelenggaraan program PNPM-MD didalam pelaksanaan pemberdayaan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan dana bergulir. (2) Ruang lingkup kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. bidang pemerintahan : 1. pemasangan tanda batas wilayah; 2. pengadaan atau pengelolaan tanah Kas Desa; dan 3. bidang pemerintahan yang lain. b. bidang pembangunan dan ekonomi : 1. pembuatan jalan, jembatan dan sarana pengairan; 2. pembangunan pasar desa; 3. pembangunan tempat rekreasi; 4. pengadaan sarana dan prasarana air bersih; dan 5. bidang pembangunan yang lain. c. bidang kemasyarakatan : 1. pengamanan dan ketertiban desa; KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 5
6 2. bidang pendidikan, kebudayaan dan kesehatan; dan 3. bidang kemasyarakatan yang lain. d. dana bergulir 1. memberikan kemudahan akses permodalan usaha kepada masyarakat sebagai pemanfaat maupun kelompok usaha; 2. Pelestarian dan pengembangan permodalan usaha yang berasal dari dana program sebelumnya (PPK dan PNPM Mandiri Perdesaan) yang sesuai dengan tujuan program sebelumnya (PPK dan PNPM Mandiri Perdesaan); 3. Peningkatan kapasitas pengelola kegiatan dana bergulir di tingkat wilayah pedesaan; 4. Menyiapkan kelembagaan UPK (dan lembaga pendukung lainnya) sebagai pengelola dana bergulir yang mengacu pada tujuan program secara akuntabel, transparan dan berkelanjutan; 5. Peningkatan pelayanan kepada RTM dalam pemenuhan kebutuhan permodalan usaha melalui kelompok pemanfaat. (3) Kerjasama antara Desa dengan Pihak Ketiga meliputi bidang : a. peningkatan perekonomian masyarakat desa; b. peningkatan pelayanan pendidikan; c. kesehatan; d. sosial budaya; e. ketenteraman dan ketertiban; dan/atau f. pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. BAB V FUNGSI DAN PERAN Pasal 5 (1) Mengkoordinasikan fungsi kelembagaan masyarakat dalam mengelola pembangunan patisipatif serta media musyawarah masyarakat antar desa. (2) Melakukan kerjasama lintas sektoral dalam perencanaan pembangunan. (3) Mengembangkan aset aset produktif masyarakat, modal sosial budaya lokal dalam jaringan kerjasama antar desa atau pihak ketiga yang saling menguntungkan. (4) Melakukan pelayanan dan membentuk pelaksana operasional dalam penyelenggaraan kerjasama antar desa. (5) Menjalin sinergitas dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, DPRD dan Instansi lainnya dalam rangka memperkuat pengelolaan pembangunan partisipatif. (6) Memfasilitasi pengembangan usaha ekonomi kelompok masyarakat melalui peningkatan kapasitas, akses jaringan produksi dan pemasaran. (7) Mendorong pelaksanaan pelestarian kegiatan pembangunan di desa dan antar desa yang berpotensi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. (8) Membangun komitmen sosial untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan melalui pemberlakuan aturan dan sanksi lokal. (9) Melakukan pengawasan dan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja pelaksanaan kerjasama. BAB IV KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 6
7 SIFAT DAN PRINSIP LEMBAGA Pasal 6 BKAD Kecamatan Karangsambung bersifat independen dibentuk atas dasar sukarela antar desa. Pasal 7 Dalam melaksanakan kegiatannya BKAD Kecamatan Karangsambung menganut prinsipprinsip : (1) Bertumpu pada pembangunan manusia; pemilihan kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan manusia daripada pembangunan fisik semata. (2) Otonomi; memberikan hak dan kewenangan kepada masyarakat untuk mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi negatif dari luar. (3) Desentralisasi; memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk mengelola kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat. (4) Berorientasi pada masyarakat miskin; segala Peraturan yang diambil berpihak kepada masyarakat miskin. (5) Partisipatif; mendorong masyarakat berperan secara aktif dalam setiap kegiatan. (6) Kesetaraan dan keadilan gender; memberikan ruang kepada perempuan untuk berperan dalam setiap kegiatan dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan serta keseejajaran kedudukan pada saat situasi konflik. (7) Demokratis; dalam pengambilan Peraturan dilaksanakan secara musyarawah dan mufakat. (8) Transparansi dan Akuntabel; pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, teknis, legal, maupun administratif. (9) Prioritas; memilih kegiatan yang diutamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan dan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. (10) Keberanjutan; hasil dan dan manfaat kegiatan yang dilaksanakan dapat senantiasa dilestarikan dan berkembang sampai waktu yang tidak terbatas. BAB V TATA CARA DAN KETENTUAN PELAKSANAAN Pasal 8 Untuk melaksanakan fungsi dan perannya BKAD Kecamatan Karangsambung, membentuk unit unit kerja yang memiliki peran khusus, yaitu terdiri dari: (1) Unit Pengelola Kegiatan berperan sebagai pelaksana operasional, (2) Badan Pengawas berperan sebagai pengawasan terhadap pelaksana operasional. (3) Lembaga Pendukung berperan khusus sesuai kebutuhan dan bersifat insidentil atau sementara. (4) Unit lain untuk mendukung penguatan kelembagaan. KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 7
8 BAB VI KEANGGOTAAN Pasal 9 (1) BKAD Kecamatan Karangsambung merupakan lembaga kolektif yang kepengurusannya adalah perwakilan yang berasal dari desa atau tokoh masyarakat kecamatan yang telah menyatakan persetujuan kerjasama yaitu terdiri dari; 1. Desa Widoro 2. Desa seling 3. Desa Pencil 4. Desa Kedungwaru 5. Desa Kaligending 6. Desa Wadasmalang 7. Desa Pujotirto 8. Desa Plumbon 9. Desa Tlepok 10. Desa Kalisana 11. Desa Langse 12. Desa Banioro 13. Desa Karangsambung 14. Desa Totogan (3) desa yang telah menyatakan persetujuan kerjasama, menyelenggarakan musyawarah desa untuk memilih dan menetapkan perwakilan berjumlah 3 orang sebagai anggota dalam kelembagaan BKAD Kecamatan Karangsambung. (4) perwakilan desa yang dimaksud pada Ayat (3) pasal ini sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Desa, 1 (satu) orang Ketua atau Anggota BPD, 1 satu orang Ketua LPM atau Tokoh Masyarakat dan 2 (dua) orang Tokoh dari perempuan. (5) nama nama wakil desa selain Kepala Desa ditetapkan dengan Surat Peraturan Kepala Desa. BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN DESA Pasal 10 (1) Desa yang tergabung dalam BKAD Kecamatan Karangsambung mempunyai hak: 1. mengikuti dan memperoleh pelayanan pada setiap kegiatan yang dilaksanakan BKAD Kecamatan Karangsambung. 2. memperoleh informasi tentang kegiatan BKAD Kecamatan Karangsambung. 3. mengajukan pendapat, saran dan usul melalui wakilnya untuk perbaikan kinerja BKAD Kecamatan Karangsambung. 4. mengajukan wakilnya untuk dipilih dan memilih menjadi pengurus BKAD Kecamatan Karangsambung. (2) Setiap desa yang tergabung dalam BKAD berkewajiban; KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 8
9 1. mentaati dan patuh pada Aturan yang telah disepakati dalam Peraturan Bersama serta Peraturan lain yang ditetapkan BKAD Kecamatan Karangsambung. 2. menjaga nama baik serta loyal pada BKAD Kecamatan Karangsambung. 3. ikut menanggung beban operasional Kegiatan BKAD. 4. menjaga dan mengamankan hasil Peraturan BKAD Kecamatan Karangsambung. (3) Desa yang melanggar Kesepahaman Aturan Pelaksanaan Kerjasama dan atau Peraturan lain yang diputuskan dalam Musyawarah Antar Desa dikenakan sanksi berupa: 1. Surat Peringatan 2. Sanksi Administratif 3. Dikeluarkan dari kepesertaan kerjasama. 4. Tidak mendapat bantuan program sesuai sanksi lokal. BAB VIII KEPENGURUSAN, MASA JABATAN, PEMBERHENTIAN Pasal 11 (1) Pengurus adalah individu individu yang terlibat langsung dan bertanggungjawab secara operasional dalam kelembagaan BKAD Kecamatan Karangsambung, dipilih dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Antar Desa (MAD). (2) Pengurus BKAD Kecamatan Karangsambung sebagaimana dimaksud Ayat (1) sekurang-kurangnya berjumlah 3 (Orang) orang,terdiri dari : 1. Ketua 2. Sekretaris 3. Bendahara (3) Jumlah pengurus yang dimaksud ayat (2) dapat bertambah sesuai kebutuhan dan disetujui dalam Musyawarah Antar Desa (MAD (4) Yang dapat dipilih menjadi pengurus BKAD Kecamatan Karangsambung ialah yang memenuhi kriteria sebagai berikut; 1. Wakil desa dan atau unsur masyarakat lainnya yang diangkat oleh Musyawarah Antar Desa berdomisili di wilayah kecamatan Karangsambung, 2. Mempunyai pengetahuan tentang pembangunan perdesaan, pengelolaan lembaga kemasyarakatan dan pengembangan ekonomi perdesaan, 3. Memiliki keterampilan kerja, jujur dan bertanggungjawab, 4. Memiliki dedikasi dan integritas moral yang baik, 5. Memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas kepengurusan, 6. Bersikap netral dan berwawassan tingkat kecamatan, 7. Syarat lain yang ditetapkan Musyawarah Antar Desa. (5) Tatacara pemilihan pengurus BKAD Kecamatan Karangsambung akan diatur dalam Pasal tersendiri dalam Peraturan Bersama ini.. (6) Sebelum melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya Pengurus BKAD Kecamatan Karangsambung terlebih dahulu mengucapkan Sumpah atau Janji sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan Khusus MAD. Pasal 12 KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 9
10 (7) Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali, apabila bersedia (3) Pengurus berhenti atau diberhentikan oleh Musyawarah Antar Desa karena: 1. Meninggal dunia, 2. Permintaan sendiri, 3. Indisipliner, tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik, 4. Melakukan kecurangan dan merugikan BKAD Kecamatan Karangsambung, 5. Terjadi sesuatu hal yang menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas secara wajar, 6. Habis masa jabatannya, 7. Tidak memenuhi syarat lagi sebagaimana diatur dalam Kesepahaman Aturan Pelaksanaan Kerjasama ini. 8. Melanggar Norma susila 9. Melakukan tindak pidana yang mempunyai kekuatan hukum tetap dengan ancaman minimal 5 (lima) tahun 10. Tidak berdomisili di wilayah Kec. Karangsambung (4) Pengurus yang berhenti sebelum masa jabatannya berakhir dilakukan pengganti antar waktu dalam Musyawarah Antar Desa. BAB IX PROSES, TATACARA, PEMILIHAN Pasal 13 (1) Ketua Sidang MAD dan atau Fasilitator Rapat menyampaikan secara terbuka untuk mengajukan Calon Pengurus dari peserta wakil desa, dengan kriteria sebagaimana diatur pada Pasal 12 Ayat (3) Peraturan Bersama ini. (2) Ketua Sidang MAD dan atau Fasilitator Pertemuan meminta persetujuan peserta Rapat untuk menetapkan jumlah Calon Pengurus yang akan dipilih dengan ketentuan sekurang-kurangnya 14 (Empat belas) dari wakil Desa yang terdiri dari unsur yang berbeda yaitu dari unsur Kades, BPD, Tokmas, Lembaga Kemasyarakatan dan unsur perempuan. (3) Dari 14 (empat belas ) perwakilan diajukan 5 (lima) orang secara bertahap dalam pemilihan setiap jabatan pengurus. (4) Pemilihan Calon Pengurus dilaksanakan dalam Musyawarah Antar Desa (MAD) secara demokratis melalui pemungutan suara langsung, bebas dan rahasia serta jujur dan adil dengan ketentuan: 1. Setiap peserta dari wakil desa memiliki 1 (satu) hak suara. 2. Pemungutan suara dilakukan untuk menetapkan satu jabatan dan untuk pertama kalinya memilih Ketua, selanjutnya memilih Sekretaris selanjutnya memilih Bendahara.dan yang terahir memlih 2 org anggota 3. Penetapan calon terpilih berdasarkan perolehan suara terbanyak. (5) Penggantian antar waktu yang dimaksud Pasal 13 ayat (4) adalah ditentukan suara terbanyak berikutnya dan seterusnya (6) Apabila pengganti antar waktu tidak bersedia dengan dibuktikan surat pernyataan, maka ditentukan suara terbenyak berikutnya (7) Pengurus BKAD terpilih disyahkan dengan Surat Keputusan Bupati melalui Camat KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 10
11 BAB X TANGGUNG JAWAB, HAK DAN KWAJIBAN Pasal 14 (1) Pengurus BKAD memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: 1. Melaksanakan Peraturan Bersama dan ketentuan lain yang ditetapkan dalam Musyawarah Antar Desa. 2. Melaksanakan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama BKAD Kecamatan Karangsambung serta mewakili di hadapan dan di luar Pengadilan, 3. Mengkoordinasikan pertemuan pertemuan atau Rapat Musyawarah Antar Desa bersama Camat selaku pembina, 4. Memberikan bantuan teknis dan advokasi ke desa desa secara berkala atau sesuai kebutuhan, 5. Mengikuti pelatihan pelatihan yang berkompeten terhadap pengembangan kelembagan BKAD Kecamatan Karangsambung, 6. Bersama Unit Kerja Pelaksana Operasional membuat Rencana Strategis, Rencana Kerja serta Anggaran Biaya Kegiatan, 7. Memelihara dan memastikan keamanan berkas hasil kegiatan, pembukuan, bukti-bukti kas dan surat surat penting berkaitan dengan pengelolaan BKAD Kecamatan Karangsambung. 8. Membuat Laporan pertanggungjawaban satu tahun sekali serta pada akhir masa jabatannya kepada Masyarakat melalui Musyawarah antar Desa (MAD), 9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diamanatkan oleh Musyawarah Antar Desa. 10. Melaporkan kegiatan BKAD kepada Bupati melalui Camat. (2) Hak pengurus BKAD: 1. Dapat menerima biaya operasional kegiatan yang besarnya sesuai dengan UMK dan tunjangan lainnya yang diatur dalam AD/ART, SOP 2. Biaya perjalanan dinas 3. Biaya lainnya yang tidak melanggar aturan kerjasama ini (3) Kewenangan BKAD a. Membuat kebijakan pengelolaan kegiatan BKAD secara partisipatif yang tidak bertentangan dengan PTO, SOP dan disepakati melalui MAD b. Memonitor dan memberikan bimbingan kepada unit kerja pelaksana operasional. c. Menfasilitasi mekanisme kerjasama desa dengan Pihak Ketiga atas persetujuan Musyawarah Antar Desa d. Membantu penyelesaian perselisihan antar desa. BAB XI UNIT KERJA (UPK, BP-UPK, TV, TIM LAINNYA) Pasal 15 KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 11
12 (1) Dalam kelembagaan BKAD dibentuk unit kerja yang bernama Unit Pengelola Kegiatan atau disingkat UPK, berperan sebagai pelaksana operasional BKAD. (2) Pengurus UPK bertanggungjawab kepada BKAD melalui Musyawarah Antar Desa. (3) Pengurus UPK sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) Pasal ini dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Antar Desa dan disyahkan dengan Surat Penetapan Camat. (4) Yang dapat dipilih menjadi pengurus UPK ialah yang memenuhi syarat sebagaimana ketentuan pada Pasal 12 ayat (3) Peraturan Bersama ini serta syarat tambahan yaitu: 1. Bukan Pegawai Negeri, 2. Bukan Aparat Desa atau Pemerintah Daerah, 3. Bukan Anggota BPD, 4. Bukan Pengurus Partai Politik dan atau Calon Anggota Legislatif, 5. Bertempat tinggal di wilayah kecamatan Karangsambung 6. Lulus seleksi. (5) Pengurus UPK dipilih untuk masa jabatan 3 tahun dan dapat dipilih kembali, Pengurus UPK berhenti atau diberhentikan oleh BKAD karena; 1. Meninggal dunia, 2. Permintaan sendiri, 3. Indisipliner, tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik, 4. Melakukan kecurangan dan merugikan BKAD Kecamatan Karangsambung, 5. Terjadi sesuatu hal yang menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas secara wajar, 6. Habis masa jabatannya, 7. Tidak memenuhi syarat lagi seabagaimana diatur pada Ayat (4) Pasal ini. (6) Besaran organisasi UPK disesuaikan dengan kebutuhan dan sekurang-kurang terdiri dari satu orang Ketua, satu orang Sekretaris dan satu orang Bendahara apabila diperlukan ditambah dengan staff. (7) Tugas dan Tanggungjawab UPK adalah: 1. Bersama Pengurus BKAD menyelenggarakan Musyawarah Antar Desa untuk menetapkan prioritas usulan kegiatan. 2. Menyalurkan dan mengendalikan dana kegiatan, 3. Menyelenggarakan administrasi secara tertib dan dapat dipertanggungjawabkan. 4. Melakukan monitoring dan supervisi ke desa desa yang menerima dana bantuan yang dikelolanya, 5. Memeriksa dan menilai kelayakan usulan pinjaman dana bergulir yang dikelolanya, 6. Melayani pengajuan dan pemberian pinjaman dana bergulir kepada kelompok masyarakat sesuai ketentuan yang tetapkan Pemerintah (Pemberi Bantuan) dan Musyawarah Antar Desa, 7. Membina dan memonitor kegiatan kelompok masyarakat yang telah menerima pinjaman Dana Bergulir termasuk penagihan pengembalian angsurannya, 8. Memfasilitasi proses pelembagaan sistem pembangunan partisipatif dan berkelanjutan, 9. Mendokumentasikan hasil kegiatan BKAD, KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 12
13 10. Melaporkan hasil kegiatan secara berkala kepada MAD melalui Pengurus, dan Camat selaku pembina. (8) Hal hal yang mengatur tentang hak dan kewajiban pengurus, serta ketentuan lainnya dalam penyelenggaraan kegiatan UPK secara khusus akan diatur dalam Standar Prosedur Operasional (SOP) Unit Kerja BKAD Kecamatan Karangsambung. Pasal 16 (1) Untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan pemeriksaan BKAD membentuk Badan Pengawas UPK atau disingkat BP-UPK. (2) BP-UPK dibentuk dan dipilih serta bertanggungjawab kepada BKAD melalui Musyawarah Antar Desa. (3) Yang dapat dipilih menjadi BP-UPK ialah yang memenuhi kriteria sebagaimana ketentuan pada Pasal 12 Ayat (3) serta syarat tambahan yaitu: bukan Pasangan atau anggota keluarga Pengurus UPK dalam Kelembagaan BKAD Kecamatan Karangsambung. (4) Masa jabatan BP-UPK adalah 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali. (5) Keanggotan BP-UPK sekurang-kurangnya berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari satu orang Ketua merangkap anggota dan dua orang anggota. (6) Proses dan tatacara pemilihan BP-UPK diatur dalam Standar Prosedur Operasional BP-UPK yang ditetapkan dalam Musyawarah Antar Desa. (7) Tugas dan Tanggungjawab BP-UPK: 1. Melaksanakan amanat hasil Peraturan dalam Musyawarah Antar Desa 2. Melaksanakan ketentuan dalam Standar Prosedur Operasional BP-UPK, 3. Merumuskan kebijakan operasional pengawasan dan pemeriksaan terhadap UPK dan Unit Kerja lainnya dalam kelebagaan BKAD kecamatan Karangsambung. 4. Melaksanakan Pengawasan terhadap kebijakan pengurus UPK dan unit kerja lainnya dalam kelembagaan BKAD Karangsambung. 5. Melakukan pemeriksaan pembukuan termasuk bukti-bukti transaksi, suratsurat berharga, Berita Acara dan dokumen-dokumen lain dalam pengelolaan UPK. 6. Melakukan Cash Opname atau cek fisik setiap bulan terhadap Kas dan Saldo Rekening Bank yang dikelola UPK. 7. Melakukan Pemeriksaan Stock Opname terhadap Barang Inventaris UPK, 8. Melakukan pengawasan lainnya yang diamanatkan Musyawarah Antar Desa (MAD). Pasal 17 (1) Untuk mendukung kinerja pelaksana operasional, dalam kelembagaan BKAD membentuk Tim Verifikasi sebagai mitra kerja UPK untuk menilai suatu usulan kegiatan dan atau pinjaman kelompok masyarakat berkaitan dengan rencana penyaluran dana yang dikelolanya. (2) Tim Verifikasi dalam kelembagaan BKAD bersifat sementara (ad hock) dan dibentuk sesuai kebutuhan. KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 13
14 (3) Tatacara pembentukan, hak dan Kewajiban serta Tugas dan Tanggungjwab Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) Pasal ini lebih lanjut diatur dalam Standar Prosedur Operasional Unit Kerja BKAD Kecamatan Karangsambung. Pasal 18 (1) Dalam kondisi tertentu Pengurus UPK berhak mengajukan pembentukan Tim Khusus Penyehatan Pinjaman kepada BKAD, yang berperan membantu penyelesaian tunggakan dan atau pinjaman bermasalah. (2) Tim Penyehatan Pinjaman dalam kelembagaan BKAD bersifat sementara (ad hock) dibentuk sesuai kebutuhan. (3) Tatacara pembentukan, hak dan Kewajiban serta Tugas dan Tanggungjwab TKP2 sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) Pasal ini lebih lanjut diatur dalam Standar Prosedur Operasional Unit Kerja BKAD Kecamatan Karangsambung. Pasal 19 (1) Musyawarah Antar Desa dapat membentuk Tim Kerja lainnya sesuai kebutuhan sepanjang tidak bertentangan dengan Fungsi dan Peran BKAD sebagaimana ketentuan yang diatur pada Pasal 5 Keputusam Bersama ini. (2) Pembentukan Tim Kerja lainnya harus dilakukan melalui Evaluasi dan kajian secara komprehensif terhadap keberadaan Unit kerja yang telah ada dalam kelembagaan BKAD Kecamatan Karangsambung. BAB XII MUSYAWARAH ANTAR DESA Pasal 20 (1) Musyawarah Antar Desa untuk selajutnya disingkat MAD adalah Forum Musyawarah para wakil desa yang ditetapkan sebagai anggota BKAD berkedudukan di tingkat kecamatan dan atau antar desa, berperan sebagai lembaga tertinggi dalam setiap pengambilan Peraturan sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi dalam menetapkan arah kebijakan pengelolaan BKAD Kecamatan Karangsambung. (2) MAD mempunyai wewenang : 1. Menetapkan dan atau merubah Peraturan Bersama tentang Aturan Pelaksanaan Kerjasama. 2. Memilih dan memberhentikan Pengurus. 3. Menerima dan menolak Laporan Pertanggungjwaban Pengurus,, 4. Menetapkan dan merubah Standar Prosedur Opersional bagi Unit Unit kerja dalam lingkungan Kelembagaan BKAD, 5. Menetapkan Aturan dan Teknis Pengelolaan Dana Bergulir, 6. Membahas dan menetapkan Prioritas usulan desa dan atau kelompok masyarakat, 7. Menetapkan alokasi dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) terkait pelaksanaan program dari Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah. KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 14
15 8. Membahas dan menyetujui Rencana Kerja dan Rencana Biaya Operasional Unit Kerja Pelaksana. 9. Menetapkan honor, bonus dan atau insentif Pengurus Unit Pengelola Kegiatan, 10. Menetapkan alokasi penggunaan Surplus Operasional Unit Pengelola Kegiatan. (3) Penyelenggaraan Musyawarah Antar Desa (MAD) dipimpin oleh Ketua Sidang dan dibantu oleh seorang Sekretaris. a. Tugas Ketua Sidang : 1. Meminpin Rapat MAD 2. Menanda-tangani hasil Peraturan Rapat dan Berita Acara MAD. b. Tugas Sekretaris : 1. Menyusun dan mencatat agenda serta notula hasil Peraturan Rapat, 2. Menanda tangani Berita Acara Rapat, (5) Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang dipilih langsung dari dan oleh peserta Rapat MAD. (6) Rapat MAD dilaksanakan sesuai kebutuhan dan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun yang dihadiri oleh unsur-unsur sebagai berikut : 1. Camat atau yang mewakilinya sebagai unsur pembina atas nama pemerintah, 2. Pengurus BKAD 3. Pengurus UPK 4. Ketua dan Anggota BP-UPK 5. Wakil wakil desa sebagai anggota BKAD, (Kades, satu orang BPD) 6. Perwakilan kelompok ( 3 orang) dari kelompok SPP/UEP 7. Tim Pengamat 8. Tamu Undangan. (7) Musyawarah antar desa dilaksanakan berdasarkan azas Musyawarah dan Mufakat, dan apabila tidak dicapai kata mufakat maka Peraturan diambil berdasarkan suara terbanyak. (8) Pelaksanaan MAD dianggap syah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah para wakil desa BAB XIII PENDANAAN Pasal 21 (1) pendanaan kegiatan BKAD yang kemudian mejadi modal dasar, bersumber dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) c. Dana Bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) d. Swadaya masyarakat e. Partisipasi dunia usaha (pihak ketiga) (2) keseluruhan modal dasar BKAD merupakan aset masyarakat se-kecamatan Karangsambung. (3) modal dasar BKAD digunakan untuk modal Dana Bergulir yang dialokasikan untuk kegiatan Simpan Pinjam kelompok Perempuan (SPP) dan UEP KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 15
16 (4) modal dana bergulir sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) merupakan modal bersama seluruh desa dan tidak dapat diakui sebagai kekayaan masing-masing desa serta untuk pengelolaannya diserahkan penuh kepada BKAD melalui Unit Pengelola Kegiatan (UPK).. BAB XIV PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 22 (1) Penyelesaian perselisihan desa dengan pengurus BKAD diilaksanakan dengan cara musyawarah dengan mengikutsertakan BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa dan tokoh masyarakat. (2) Tatacara penyelesaian perselisihan antar Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Ketua MAD yang difasilitasi oleh PJOK Kecamatan (3) Tatacara penyelesaian perselisihan kerjasama dengan Pihak Ketiga diatur dalam Perjanjian Kerjasama. (4) Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara adil dan tidak memihak serta bersifat final. (5) Apabila perselisihan antara Desa dengan Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (3) tidak dapat diselesaikan maka dapat mengajukan penyelesaian ke Pengadilan. BAB XV PENGAWASAN DAN PEMBINAAN Pasal 23 (1) Pengawasan kerjasama antar Desa dilakukan oleh BPD dan dilaporkan kepada Bupati melalui Camat. (2) Bupati melakukan pembinaan kerjasama antar Desa. BAB XVI PEMBUBARAN Pasal 24 (1) BKAD Kecamatan Karangsambung dinyatakan bubar apabila : 1. di kemudian hari terdapat kurang dari dua desa yang masih bertahan melaksanakan kerjasama. 2. pelaksanaan Kerjasama Antar Desa bertentangan dengan Aturan di atasnya. (2) Proses Pembubaran BKAD Kecamatan Karangsambung harus dilaksanakan sesuai perundang undangan yang berlaku. (3) Pembubaran BKAD Kecamatan Karangsambung hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Antar Desa (MAD) setelah sebelumnya dikonsultasikan dengan Camat. (4) Jika terdapat sisa kekayaan akibat dari pembubaran BKAD Kecamatan Karangsambung maka sisa kekayaan tersebut akan dimanfaatkan sebesar KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 16
17 besarnya untuk kepentingan pemberdayaan Rumah Tangga Miskin (RTM) di masing-masing desa yang diatur secara proporsional. BAB XVI KETENTUAN PERUBAHAN Pasal 25 Perubahan terhadap Peraturan Bersama ini hanya dapat dilaksanakan oleh MAD dan tidak bertentangan dengan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM Mandiri Perdesaan serta Perundang undangan yang berlaku. BABXVII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 26 Peraturan Kerjasama antar desa yang sudah ada sebelum berlakunya Peraturan Bersama ini tetap berlaku sampai dengan jangka waktunya berakhir. BAB XVIII PENUTUP Pasal 26 Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Bersama ini, sepanjang pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam Standar Opersional Prosedur (SOP) Kelembagaan BKAD Kecamatan Karangsambung serta Peraturan lain yang ditetapkan MAD. Pasal 27 Peraturan Bersama tentang Aturan Pelaksanaan Kerjasama ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Karangsambung Pada Tanggal : 28 Januari 2011 KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 17
18 1. Kepala Desa Widoro 2.Kapala Desa Seling 3. Kepala Desa Pencil Kepala Desa Kedungwaru 5. Kepala Desa Kaligending 6. Kepala desa Pujotirto 7. Kepala DPlumbon 8. Kepala Desa Wadasmalang Kepala Desa Tlepok 10. Kepala Desa Kalisana 11. Kepala Desa Langse 12. Kepala Desa Banioro 13. Kepala Desa Karangsambung 14. Kepala Desa Totogan KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 18
19 KELEMBAGAAN BKAD KECAMATAN KARANGSAMBUNG 19
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2015
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJA SAMA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2012 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN
Lebih terperinciKEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA
KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA BANJAR Menimbang : a. Pasal
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJA SAMA ANTAR DESA DALAM RANGKA PELESTARIAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinci- 1 - KABUPATEN MALANG KECAMATAN WAGIR
- 1 - SALINAN KABUPATEN MALANG KECAMATAN WAGIR PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA GONDOWANGI NOMOR 11 TAHUN 2015, KEPALA DESA PANDANLANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2015, KEPALA DESA PARANGARGO NOMOR 4 TAHUN 2015, KEPALA
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN KERJASAMA DESA BUPATI TANAH BUMBU,
BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN KERJASAMA DESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
Lebih terperinci(PNPM-MP) adalah bagian dari upaya Pemerintah
BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG W/ W Menimbang Mengingat BADAN KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, a. bahwa Kebijakan Pokok
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 103 TAHUN 2008 TENTANG
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pembentukan Badan Kerjasama Antar Desa Program Pengembangan Kecamatan;
Lebih terperinciBUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN HASIL KEGIATAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI
- 1 - SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN BATANG HARI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN ADAT ISTIADAT DAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA ADAT MELAYU BELITONG KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 27 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 29 Desember 2009 Nomor : 27 Tahun 2009 Tentang : PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN BUKU ADMINISTRASI RUKUN WARGA
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJASAMA ANTAR DESA DALAM RANGKA PELESTARIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. sesuai
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1)
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI BENGKAYANG, bahwa
Lebih terperinciBUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA TENGAH,
Lebih terperinciBUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTRAIAN ASET HASIL KEGIATAN PROGRAM NASONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT-MANDIRI PEDESAAN DI KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 42 ayat
Lebih terperinciBUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
BUPATI PATI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a.
Lebih terperinciPemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN PERDA KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 3 TAHUN 2015 Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Pemerintah Desa adalah kepala Desa yang dibantu oleh perangkat
Lebih terperinciBUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA
BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN ADAT ISTIADAT DAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA ADAT MELAYU BELITONG KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 85 Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi potensi desa dan peningkatan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAPM TOMPOBULU
ANGGARAN DASAR DANA AMANAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KECAMATAN TOMPOBULU KABUPATEN BANTAENG PROVIINSII SULAWESII SELATAN MUKADIMAH Aset hasil hasil kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan/atau
Lebih terperinciBADAN PERMUSYAWARATAN DESA
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG Menimbang : Bahwa untuk
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-undang
Lebih terperinciB U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,
B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, 2 Menimbang : a. bahwa salah satu sumber pendapatan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka terwujudnya penyelenggaraan pemerintah desa
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang :a. bahwa sesuai dengan Pasal 65 ayat (2)
Lebih terperinciBUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA
SALINAN BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI FLORES TIMUR,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : bahwa sebagai wujud pelaksanaan
Lebih terperinciKEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG
KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA MAKARTI MULYA DESA WONOSARI, KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 3 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 24 2011 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012
1 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPERATURAN DESA SAMPANG KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes )
PERATURAN DESA SAMPANG KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN CILACAP NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDes ) DESA KECAMATAN KABUPATEN : SAMPANG : SAMPANG : CILACAP KEPALA DESA SAMPANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN BARAT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN BARAT Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 143
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA, SUMBER PENDAPATAN DESA, KERJA SAMA DESA, LEMBAGA ADAT, LEMBAGA KEMASAYARATAN DAN
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2016
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN HASIL KEGIATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MELAWI
PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 12 TAHUN 2011 T E N T A N G KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATEN
Lebih terperinciBUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN DANA BERGULIR HASIL PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN
BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS
1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2008 LEMBAGA NEGARA. POLITIK. Pemilu. DPR / DPRD. Warga Negara. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801) UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKERJA SAMA DESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG KERJA SAMA DESA Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 5 TAHUN : 2007
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 5 TAHUN : 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2006 NOMOR: 6
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2006 NOMOR: 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR: 6 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang: a. bahwa dalam rangka menanggulangi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN
NOMOR 11 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ASAHAN, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 85
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KERJA SAMA DESA
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang :
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
1 PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA (BUMdes) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS HULU, Menimbang : a.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 1999 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGATURAN MENGENAI DESA
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 1999 TENTANG PEDOMAN UMUM PENGATURAN MENGENAI DESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 111 Undang-undang Nomor 22 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan
Lebih terperinciPERATURAN DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK NOMOR : 03 TAHUN 2012
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK KECAMATAN DEMPET DESA DEMPET Jln. Raya Dempet Gajah Nomor. 22 Dempet Kode Pos. 59573 PERATURAN DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK NOMOR : 03 TAHUN 2012 T E N T A N
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PELESTARIAN ADAT ISTIADAT DAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA ADAT MELAYU KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN HASIL KEGIATAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG. PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIANJUR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERDAYAAN PELESTARIAN, PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN KEDAMANGAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERDAYAAN PELESTARIAN, PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN KEDAMANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI
ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut KOPERASI.
Lebih terperinciDESA TEGALREJO KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA TEGALREJO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DESA TEGALREJO KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA TEGALREJO NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA TEGALREJO, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 22 TAHUN 2006 T E N T A N G BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 22 TAHUN 2006 T E N T A N G BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang: a. bahwa berdasarkan Pasal 42 ayat (1) Peraturan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI FLORES TIMUR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang: a. BUPATI FLORES TIMUR, bahwa untuk menjamin pelaksanaan pembentukan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM ANTI KEMISKINAN (ANTI POVERTY PROGRAM) KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
SALINAN NN BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG
PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO, Menimbang : a. bahwa dalam upaya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinci2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA
No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang : a. bahwa badan permusyawaratan
Lebih terperinciKEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI
KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SUKARAJA Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SIAK KECAMATAN BUNGARAYA DESA BUNGARAYA
PEMERINTAH KABUPATEN SIAK KECAMATAN BUNGARAYA DESA BUNGARAYA Jl. Hang Tuah No. 18 BUNGARAYA Kode Pos 28663 PERATURAN DESA BUNGARAYA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BADAN KERJASAMA
Lebih terperinci