BUPATI BOLAANG MONGONDOW PROVINSI SULAWESI UTARA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW NOMOR TAHUN 2015

Transkripsi

1 BUPATI BOLAANG MONGONDOW PROVINSI SULAWESI UTARA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SIKAYU KAIN TENUN KHAS BOLAANG MONGONDOW DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOLAANG MONGONDOW, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka menggali keanekaragaman potensi hak kekayaan intelektual daerah dan meningkatkan kreativitas masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow terutama di bidang seni kerajinan Sikayu, maka perlu dilakukan upaya mengenalkan dan menggalakkan seni Sikayu dengan ciri-ciri, motif dan corak kain tenun khas budaya masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow, sehingga diharapkan dapat memberikan kebanggaan sekaligus membuka peluang usaha yang berbasis kerakyatan; b. bahwa karya cipta Sikayu yang ditetapkan sebagai kain khas Kabupaten Bolaang Mongondow adalah didasarkan pada Bukti Sejarah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan Peraturan Daerah Tentang Sikayu kain tenun khas Bolaang Mongondow; : 1. Pasal 18 Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 18 ayat 6, Pasal 18b ayat 2, Pasal 28 i ayat 3 Pasal 32 Ayat 1. Lembaran Negara. 2. Undang Undang Nomor tentang pembentukan daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara

2 Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 243, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4045 ); 4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5548); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4131; 6. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4220 ); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952 ); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang pembentukan produk hukum daerah; 10. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70 ).

3 Dengan persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Dan BUPATI BOLAANG MONGONDOW MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG TENTANG SIKAYU KAIN TENUN KHAS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bolaang Mongondow. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah. 3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggara Pemerintahan Daerah Otonom oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas Desentralisasi. 4. Kepala Daerah adalah Bupati Bolaang Mongondow. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow. 6. Sikayu adalah kain tenun khas kabupaten bolaang mongondow yang memiliki ciri-ciri, motif, corak, dan makna sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat bolaang mongondow. 7. Hak Cipta adalah adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasanpembatasan menurut peraturan perundang-undangan. 8. Pencipta, adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. 9. Ciptaan, adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni dan sastra. 10. Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut.

4 11. Hak terkait adalah hak yang berkaitan dengan hak cipta yaitu Hak eksklusif yang diberikan kepada lembaga atau organisasi kemasyarakatan lainnya yang peduli terhadap penelitian, pengembangan, pemberdayaan, dan pelestarian Sikayu untuk memperbanyak, memproduksi, dan mempromosikan Sikayu. 12. Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. 13. Hak Desain Industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut. 14. Hak Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang mempunyai daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud Peraturan Daerah ini adalah untuk ditetapkan sebagai kain tenun khas Kabupaten Bolaang Mongondow dan menumbuhkan minat, kreativitas dan kebanggaan masyarakat serta melestarikan seni kain tenun yang berbasis kedaerahan Kabupaten Bolaang Mongondow. Pasal 3 Tujuan penetapan Peraturan Daerah Sikayu khas Kabupaten Bolaang Mongondow adalah : a. memberikan rasa percaya diri, kebanggaan dan pengenalan seni Sikayu yang berbasis budaya masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow. b. mendorong minat dan kreativitas masyarakat kabupaten Bolaang Mongondow untuk mengembangkan potensi seni Sikayu. c. menjamin keterpaduan pengaturan dan arah pembinaan usaha di bidang busana dan/atau usaha pembuatan Sikayu.

5 d. menunjang peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya alam, sumberdaya manusia dalam proses pembuatan dan pemasaran Sikayu Kabupaten Bolaang Mongondow. BAB III SIKAYU KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Pasal 4 (1) Sikayu dapat ditetapkan sebagai kain tenun khas kabupaten bolaang mongondow yang memiliki ciri-ciri, motif, corak, dan makna sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat bolaang mongondow. (2) Penetapan Sikayu sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), diatur dan ditetapkan bardasarkan keputusan Kepala Daerah. BAB IV HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SIKAYU KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Pasal 5 (1) Perancang dan atau pencipta Sikayu adalah leluhur masyarakat adat Bolaang Mongondow. (2) Pemerintah Kabupaten Bolaaang Mongondow adalah pemegang Hak cipta dan hak kekayaan Intelektual lainnya sebagai aset kekayaan daerah yang peruntukannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran Rakyat. (3) Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow berkewajiban untuk melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap para pengrajin pengusaha kecil dan menengah, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang peduli terhadap pelestarian Sikayu. BAB V PENGGUNAAN SIKAYU Pasal 6 Sikayu dipakai/digunakan wajib dan tidak dibatasi pada: 1. Hari Ulang Tahun Kabupaten Bolaang Mongondow ; 2. Hari Kamis disetiap hari kerja ; 3. Pelaksanaan Upacara Adat dan atau acara adat ; 4. Hari-hari tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah ;

6 Pasal 7 (1) Yang wajib Menggunakan Sikayu sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 6 adalah : a. Pejabat Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow ; b. Aparatur Sipil Negara Kabupaten Bolaang Mongondow ; c. Karyawan/i BUMD/BUMN ; d. Pelajar di kabupaten Bolaang Mongondow ; e. Aparatur Desa dikabupaten Bolaang Mongondow ; f. Tokoh-tokoh Adat dikabupaten Bolaang Mongondow. (2) Penggunaan pakaian Dinas Tradisional Sikayu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow diatur secara teknis melalui Peraturan Bupati. BAB VI PENDELEGASIAN TUGAS Pasal 8 Kepala Daerah melakukan permohonan Hak Cipta, Registrasi Hak Cipta kepada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham dengan menunjuk : a. Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan untuk melakukan Registrasi terhadap Sikayu Kain Tenun Khas Bolaang Mongondow sebagai aset Daerah. b. Kepala Dinas : Perindustrian dan Perdagangan, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Koperasi dan UKM serta Pariwisata untuk melakukan pembinaan, pelatihan, bantuan permodalan kepada pengrajin, pengusaha kecil dan menengah, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang peduli terhadap pelestarian Sikayu Sebagai Kain Tenun Khas Kabupaten Bolaang Mongondow. c. Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan berkewajiban turut serta mengembangkan Sikayu Sebagai Kain Tenun Khas Kabupaten Bolaang Mongondow menjadi bagian potensi ekonomi kreatif Daerah.

7 KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Teknis pelaksanaan Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah. Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow. Ditetapkan di L o l a k pada tanggal BUPATI BOLAANG MONGONDOW, Hi. SALIHI B. MOKODONGAN Diundangkan di Lolak Pada tanggal 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW FARID ASIMIN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN 2015 NOMOR. PENJELASAN.

8 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SIKAYU KAIN TENUN KHAS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW I. UMUM Bahwa pada era perdagangan bebas saat ini menghendaki setiap produk yang diperdagangkan harus dilindungi hak kekayaan intelektual, termasuk produk yang merupakan karya intelektual yang berbasis khas kedaerahan. Pada sisi lain Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menegaskan bahwa dalam menghadapi perkembangan keadaan, serta tantangan persaingan global dipandang perlu untuk melakukan pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya daerah terutama keanekaragaman potensi kekayaan daerah. Bahwa Sikayu merupakan salah satu keanekaragaman potensi seni daerah, untuk itu perlu dilindungi hak kekayaan intelektualnya serta dikembangkan secara optimal sebagai komoditas unggulan daerah. Salah satu upaya mendorong kreativitas para pengrajin pengusaha kecil dan menengah, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang peduli terhadap pelestarian Sikayu, Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow berkewajiban untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka mengangkat kembali keberadaan Sikayu di Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow. Penetapan karya cipta Sikayu Sebagai Kain Tenun Khas Kabupaten Bolaang Mongondow dimaksud untuk memudahkan dan mengetahui perkembangan tatanan budaya / seni mayarakat oleh generasi sekarang dan yang akan datang serta dapat memberikan kesempatan/iklim usaha yang sehat bagi masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow. Penetapan Sikayu sebagai kain tenun yang menjadi ciri khas Kabupaten Bolaang Mongondow ini tidak bermaksud untuk menutup kemungkinan atau kesempatan bagi para pengrajin pengusaha kecil dan menengah, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang peduli terhadap pelestarian Sikayu untuk mengembangkan Sikayu sebagai Kain Tenun Khas Kabupaten Bolaang Mongondow. Sikayu.

9 Sikayu memiliki ciri-ciri, motif, corak, dan makna sesuai dengan nilainilai Kearifan Lokal (Local Wisdom) Masyarakat Bolaang Mongondow yang secara teknis akan diatur melalui Keputusan Kepala Daerah sebagai pelaksana Peraturan Daerah ini. Dengan demikian maka, penetapan Sikayu sebagai Kain Tenun ciri khas Bolaang Mongondow akan bermanfaat terhadap pelestarian Sikayu sebagai simbol budaya Bolaang Mongondow dan berdampak positif terhadap penyerapan Tenaga Kerja serta memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan Ekonomi Bolaang Mongondow yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/ d 4 : Cukup jelas. Pasal 5 ayat 1 s/d 3 : Cukup jelas. Pasal 6 point 1 s/d 4 : Cukup jelas. Pasal 7 ayat 1 s/d 2 : Cukup jelas. Pasal 8 huruf a, Pelaksanaan permohonan pendaftaran hak kekayaan intelektual seperti hak cipta, hak merek dan indikasi geografis, desain industri dan lainnya ditunjuk Kepala Daerah setelah mempertimbangkan prioritas kebutuhan daerah untuk melindungi dan mengembangkan Sikayu yang menjadi ciri khas daerah Kabupaten Bolaang Mongondow. huruf b dan c : Cukup jelas. Pasal 9 dan Pasal 10 : Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN 2015 NOMOR.