PEDOMAN PERMINTAAN KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA MELALUI APLIKASI BI CAC

Transkripsi

1 LAMPIRAN I PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/16/PADG/2017 TANGGAL 30 NOVEMBER 2017 TENTANG KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA PEDOMAN PERMINTAAN KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA MELALUI APLIKASI BI CAC DEPARTEMEN PENGELOLAAN UANG

2 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan dan Manfaat Tujuan dan manfaat penerapan Aplikasi Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center (BI-CAC) sebagai sarana dalam penyampaian permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya adalah: 1. meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya kepada Bank Indonesia; 2. sebagai pusat informasi Uang tidak asli mengenai data hasil klarifikasi dan sebaran temuan Uang tidak asli bagi Bank atau PJPUR; dan 3. memudahkan proses administrasi dalam permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya kepada Bank Indonesia. B. Terminologi Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. Aplikasi Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center yang selanjutnya disebut Aplikasi BI-CAC adalah sistem informasi yang digunakan untuk melakukan pencatatan, pengklasifikasian, dan analisis Uang yang diragukan keasliannya yang diterima dari hasil permintaan klarifikasi oleh masyarakat. 2. Administrator Eksternal adalah pegawai Bank atau PJPUR yang mempunyai kewenangan untuk mendaftarkan dan menonaktifkan Supervisor Eksternal dan Data Entry Operator Eksternal pada Aplikasi BI-CAC. 3. Supervisor Eksternal adalah pegawai Bank atau PJPUR yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pengujian dan persetujuan terhadap formulir permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya pada Aplikasi BI-CAC. 4. Data Entry Operator Eksternal selanjutnya disebut DEO Eksternal adalah pegawai Bank atau PJPUR yang mempunyai kewenangan untuk melakukan kegiatan input data Uang yang diragukan keasliannya yang meliputi formulir permintaan klarifikasi dan rinciannya pada Aplikasi BI-CAC.

3 5. Laporan adalah dokumen yang dihasilkan oleh Aplikasi BI-CAC, yang berisi data dan informasi administrasi atau hasil klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya. C. Prinsip Umum Aplikasi BI-CAC menerapkan prinsip sebagai berikut: 1. Aplikasi BI-CAC dapat diakses Bank atau PJPUR yang memiliki perangkat komputer yang terkoneksi dengan jaringan ekstranet atau internet. 2. Aplikasi BI-CAC mengadministrasikan permintaan klarifikasi dan hasil klarifikasi, serta berfungsi sebagai sarana informasi dalam proses permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya. 3. Aplikasi BI-CAC yang diakses dari kantor pusat Bank atau PJPUR dan jaringan kantornya memiliki kesamaan aplikasi, serta server pada aplikasi yang digunakan tersentralisasi di Bank Indonesia. 4. Aplikasi BI-CAC hanya dapat diakses oleh user Bank atau PJPUR yang telah terdaftar dalam Aplikasi BI-CAC. 5. User yang terdiri atas Administrator Eksternal, Supervisor Eksternal, dan DEO Eksternal melaksanakan kegiatan berdasarkan kewenangan yang diberikan dalam Aplikasi BI-CAC.

4 BAB II MANAJEMEN KEGIATAN OPERASIONAL APLIKASI BI-CAC Manajemen Pengoperasian Aplikasi BI-CAC A. Pengoperasian Aplikasi BI-CAC Pengoperasian Aplikasi BI-CAC dapat dilakukan pada hari kerja atau di luar hari kerja, yang dilakukan oleh user sesuai fungsi dan kewenangannya. B. Penatausahaan User Penatausahaan user meliputi: 1. pendaftaran dan pengaktifan user. 2. penonaktifan user. 3. pengembalian atau reset password dan unblock user. C. Permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya Kegiatan permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya melalui Aplikasi BI-CAC terdiri atas: 1. input formulir permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya beserta rinciannya oleh DEO Eksternal; 2. persetujuan formulir permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya oleh Supervisor Eksternal; 3. mencetak surat dan formulir permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya yang telah disetujui oleh Supervisor Eksternal dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang; 4. penyerahan fisik Uang yang diragukan keasliannya kepada Bank Indonesia; 5. monitoring status hasil klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya; 6. mengunduh hasil klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya; 7. melihat dan mencetak hasil klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya; dan 8. administrasi dokumen.

5 D. Pengaturan Pelaksana dan Kewenangan Operasional Aplikasi BI-CAC Pelaksana dalam operasional Aplikasi BI-CAC terdiri atas Administrator Eksternal 1, Administrator Eksternal 2, Supervisor Eksternal, dan DEO Eksternal. Kewenangan pelaksana dimaksud akan berfungsi setelah dilakukan pendaftaran ke dalam Aplikasi BI-CAC dengan pengaturan sebagai berikut: Tabel 1.1 Pengaturan Kewenangan Operasional Aplikasi BI-CAC Level User Pendaftar Disetujui oleh Administrator Eksternal 1 Administrator Eksternal 2 Bank atau PJPUR Bank Indonesia Supervisor Eksternal DEO Eksternal Administrator Eksternal 1 Administrator Eksternal 2 Adapun kewenangan dari masing-masing pelaksana adalah sebagai berikut: 1. Administrator Eksternal a. Kewenangan Administrator Eksternal 1 meliputi: 1) mendaftarkan nama user pada Aplikasi BI-CAC; 2) melakukan perubahan informasi user yang sudah terdaftar; 3) menonaktifkan user pada Aplikasi BI-CAC; dan 4) melihat dan mencetak laporan tertentu sesuai dengan kebutuhan. b. Kewenangan Administrator Eksternal 2 meliputi: 1) menyetujui pendaftaran user, perubahan informasi user yang sudah terdaftar, atau penonaktifan user pada Aplikasi BI-CAC yang telah didaftarkan atau diubah oleh Administrator Eksternal 1; dan

6 2) melihat dan mencetak laporan tertentu sesuai dengan kebutuhan. c. Kewenangan Supervisor Eksternal meliputi: 1) melakukan pengujian dan persetujuan formulir permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya disertai rinciannya yang telah diinput oleh DEO Eksternal pada Aplikasi BI-CAC; 2) melihat dan mencetak laporan tertentu sesuai dengan kebutuhan. d. Kewenangan DEO Eksternal meliputi: 1) melakukan input formulir permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya disertai rinciannya pada Aplikasi BI-CAC; 2) mencetak surat dan formulir permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya disertai rinciannya pada Aplikasi BI-CAC. E. Pengamanan Aplikasi BI-CAC Guna pengamanan pengoperasian Aplikasi BI-CAC maka masing-masing user Aplikasi BI-CAC harus memiliki password dengan mekanisme sebagai berikut: 1. password masing-masing user harus memiliki jumlah sekurangkurangnya 8 (delapan) karakter dan salah satu diantaranya adalah special karakter; 2. user pemilik password tidak diperkenankan untuk memberitahukan password yang merupakan kewenangannya kepada pihak manapun; dan 3. user pemilik password harus melakukan perubahan password userid secara periodik.

7 BAB III PERMINTAAN KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA PADA APLIKASI BI-CAC Permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya pada Aplikasi BI-CAC dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut: A. Proses Rekam Data 1. Rekam Data Kegiatan rekam data merupakan langkah awal dari pelaksanaan permintaan klarifikasi yang dilakukan oleh DEO Eksternal dengan cara melakukan input data rincian pada formulir permintaan, yang terdiri atas: a. informasi umum, antara lain nama kantor Bank Indonesia terdekat sebagai tujuan permintaan klarifikasi; b. informasi temuan Uang yang diragukan keasliannya, antara lain tanggal, lokasi, dan cara temuan; c. informasi kontributor yaitu informasi mengenai pemilik Uang yang diragukan keasliannya, antara lain nama, nomor identitas, dan jenis kontributor; dan d. informasi fisik Uang yang diragukan keasliannya, antara lain macam Uang, jenis pecahan, tahun emisi, jumlah lembar/keping, dan nomor seri. 2. Pengujian dan Persetujuan Rekam Data Supervisor Eksternal melakukan pengujian terhadap: a. formulir permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya; dan b. rincian Uang yang diragukan keasliannya yang menjadi lampiran formulir permintaan klarifikasi, yang diinput oleh DEO Eksternal. Selanjutnya Supervisor Eksternal memberikan persetujuan terhadap formulir permintaan klarifikasi beserta rinciannya tersebut.

8 B. Proses Penyerahan Fisik Uang yang Diragukan Keasliannya ke Bank Indonesia Fisik Uang yang diragukan keasliannya diserahkan ke Bank Indonesia dengan tahapan sebagai berikut: 1. DEO Eksternal mencetak surat dan formulir permintaan klarifikasi disertai rinciannya yang telah disetujui oleh Supervisor Eksternal untuk ditandatangani pejabat yang berwenang; 2. menyiapkan fisik Uang yang diragukan keasliannya sesuai rincian sebagaimana yang dimaksud pada angka 1; 3. menyerahkan fisik Uang yang diragukan keasliannya kepada kantor Bank Indonesia terdekat sebagaimana yang dipilih dalam Aplikasi BI-CAC; dan 4. menerima tanda terima atau tanda terima sementara atas penyerahan fisik Uang yang diragukan keasliannya dari Bank Indonesia. C. Proses Serah Terima Fisik Uang yang Diragukan Keasliannya di Bank Indonesia Proses serah terima fisik Uang yang diragukan keasliannya adalah sebagai berikut: 1. petugas Bank atau PJPUR menyerahkan surat dan formulir permintaan klarifikasi beserta fisik Uang yang diragukan keasliannya ke kantor Bank Indonesia dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; 2. Bank Indonesia memberikan tanda terima kepada petugas Bank atau PJPUR dalam hal fisik Uang yang diragukan keasliannya yang diterima sesuai dengan rincian dalam formulir permintaan klarifikasi; 3. dalam hal pada saat serah terima fisik Uang yang diragukan keasliannya diketahui tidak sesuai dengan rincian dalam formulir permintaan klarifikasi maka Bank Indonesia melakukan penyesuaian terhadap rincian tersebut dan memberikan tanda terima kepada petugas Bank atau PJPUR; 4. dalam hal petugas Bank atau PJPUR menyerahkan surat dan formulir permintaan klarifikasi beserta fisik Uang yang diragukan keasliannya ke kantor Bank Indonesia setelah jangka waktu yang telah ditetapkan maka:

9 a. Bank Indonesia tetap menerima fisik Uang yang diragukan keasliannya dan memeriksa kesesuaian dengan rincian dalam formulir permintaan klarifikasi; b. Dalam hal fisik Uang yang diragukan keasliannya telah sesuai dengan rincian tersebut, Bank Indonesia memberikan tanda terima sementara; c. dalam hal fisik Uang yang diragukan keasliannya diketahui tidak sesuai dengan rincian tersebut maka Bank Indonesia melakukan penyesuaian dan memberikan tanda terima sementara kepada petugas Bank atau PJPUR; d. selanjutnya Bank atau PJPUR menginput ulang data rincian formulir permintaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan. D. Penyampaian Hasil Klarifikasi atas Uang yang Diragukan Keasliannya Penyampaian hasil klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian disampaikan Bank Indonesia melalui formulir hasil penelitian dalam Aplikasi BI-CAC. 2. Formulir hasil penelitian dalam aplikasi BI-CAC merupakan jawaban resmi dari Bank Indonesia atas permintaan klarifikasi Uang yang diragukan keasliannya dari Bank atau PJPUR. a. Administrator Eksternal dapat melihat hasil penelitian melalui Aplikasi BI-CAC dan mencetaknya apabila diperlukan. b. Supervisor Eksternal dan DEO Eksternal dapat melihat hasil klarifikasi yang diajukannya melalui aplikasi BI-CAC dan mencetaknya apabila diperlukan.

10 BAB IV DOKUMEN DAN LAPORAN Aplikasi BI-CAC menghasilkan dokumen dan laporan tertentu yang dapat dilihat, dicetak, diekspor, dan diunduh oleh pihak yang mengajukan permintaan klarifikasi yaitu: A. Dokumen Dokumen yang dapat dilihat, dicetak, dan diunduh oleh user terdiri atas: 1. Formulir permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya beserta rinciannya. 2. Hasil klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya beserta rinciannya. B. Laporan Laporan yang dapat dilihat, dicetak, dan diekspor oleh user adalah rekap data hasil klarifikasi. Rekap data dimaksud berisi jumlah Uang yang dinyatakan asli dan Uang tidak asli, yang dirinci dalam sebaran wilayah administratif, macam Uang, jenis pecahan, tahun emisi, nomor seri, dan periode laporan.

11 BAB V LAIN-LAIN A. Dalam pengoperasian Aplikasi BI-CAC dimungkinkan terdapat keadaan dimana kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut yang disebabkan oleh gangguan pada Aplikasi BI-CAC, Bank atau PJPUR melaporkan kepada Help Desk Teknologi Informasi (HDTI) pada pesawat (021) atau melalui alamat surat elektronik yang akan diinformasikan oleh Bank Indonesia. B. Alamat korespondensi terhadap penyampaian pertanyaan yang terkait dengan tata cara mengoperasikan Aplikasi BI-CAC disampaikan melalui Help Desk Upal Departemen Pengelolaan Uang pada pesawat (021) atau melalui alamat surat elektronik yang akan diinformasikan oleh Bank Indonesia. ANGGOTA DEWAN GUBERNUR, TTD SUGENG

12 LAMPIRAN II PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/16/PADG/2017 TANGGAL 30 NOVEMBER 2017 TENTANG KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA TANDA TERIMA UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA Pada hari ini tanggal bulan tahun, telah diserahkan oleh: nama : (diisi nama pemohon/orang yang mewakili pemohon) kategori : (diisi dengan kategori Bank atau PJPUR atau pihak Selain Bank dan PJPUR (perorangan/badan hukum/lembaga yang melakukan fungsi penyelidikan dan penyidikan) nomor formulir : (diisi dengan nomor formulir klarifikasi). Uang yang diragukan keasliannya sebesar Rp (terbilang ) dengan rincian sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanda terima ini untuk keperluan permintaan klarifikasi kepada Bank Indonesia. Tanda terima ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing untuk pihak yang menyerahkan dan pihak yang menerima. Yang menyerahkan, Yang menerima, (stempel) (nama lengkap) (nama lengkap) Dalam hal terdapat perbedaan antara fisik Uang dengan rincian yang disampaikan Bank atau PJPUR melalui Aplikasi BI-CAC maka Bank Indonesia dapat melakukan penyesuaian rincian dengan fisik Uang yang diterima.

13 LAMPIRAN TANDA TERIMA UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA 1. Lampiran Tanda Terima Uang yang Diragukan Keasliannya dari Bank Nasabah 1) Macam Uang Pecahan Tahun Emisi Nama Alamat Lembar Keping (Uang Kertas/Uang Logam) Nomor Seri Nominal JUMLAH Keterangan: 1) diisi dalam hal permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya ditemukan dalam kegiatan layanan kas (front office). 2. Lampiran Tanda Terima Uang yang Diragukan Keasliannya dari pihak selain Bank dan PJPUR Nama Pengguna Jasa Macam Uang (Uang Kertas/Uang Logam) Pecahan Tahun Emisi Lembar Keping Nomor Seri Nominal JUMLAH

14 3. Lampiran Tanda Terima Uang yang Diragukan Keasliannya dari pihak selain Bank dan PJPUR Macam Uang (Uang Kertas/Uang Logam) Pecahan Tahun Emisi Lembar Keping Nomor Seri Nominal JUMLAH ANGGOTA DEWAN GUBERNUR, TTD SUGENG

15 LAMPIRAN III PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/16/PADG/2017 TANGGAL 30 NOVEMBER 2017 TENTANG KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA TANDA TERIMA SEMENTARA UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA Pada hari ini tanggal bulan tahun, telah diserahkan oleh: nama : (diisi nama pemohon/orang yang mewakili pemohon) kategori : (diisi dengan kategori Bank atau PJPUR). Uang yang diragukan keasliannya sebesar Rp (terbilang ) dengan rincian sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanda terima sementara ini untuk keperluan klarifikasi oleh Bank Indonesia. Tanda terima sementara ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing untuk pihak yang menyerahkan dan pihak yang menerima. Yang menyerahkan, Yang menerima, (nama lengkap) (nama lengkap) Dalam hal terdapat perbedaan antara fisik Uang dengan rincian yang disampaikan Bank atau PJPUR melalui Aplikasi BI-CAC maka Bank Indonesia dapat melakukan penyesuaian rincian dengan fisik Uang yang diterima.

16 LAMPIRAN TANDA TERIMA SEMENTARA UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA 1. Lampiran Tanda Terima Sementara Uang yang Diragukan Keasliannya dari Bank Nasabah 1) Nama Alamat Macam Uang (Uang Kertas/Uang Logam) Pecahan Tahun Emisi Lembar Keping Nomor Seri Nominal JUMLAH 1) diisi dalam hal permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya ditemukan dalam kegiatan layanan kas (front office). 2. Lampiran Tanda Terima Uang Sementara Uang yang Diragukan Keasliannya dari PJPUR Nama Pengguna Jasa Macam Uang Pecahan Tahun Emisi Lembar Keping Nomor Seri Nominal (Uang Kertas/Uang Logam) JUMLAH ANGGOTA DEWAN GUBERNUR, TTD SUGENG

17 LAMPIRAN IV PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/16/PADG/2017 TANGGAL 30 NOVEMBER 2017 TENTANG KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA Nama Lengkap Nomor Identitas Alamat Lengkap Provinsi Kota Kode Pos No. Telepon/HP Alamat FORMULIR PERMINTAAN KLARIFIKASI ATAS UANG RUPIAH YANG DIRAGUKAN KEASLIANNYA1) No....2) Saya yang bertanda tangan di bawah ini mengajukan permintaan klarifikasi atas Uang yang diragukan keasliannya kepada kantor Bank Indonesia...3) dengan rincian sebagai berikut: Keterangan Uang yang Diragukan Keasliannya Jenis Uang (Uang Kertas/Uang Logam) Pecahan Tahun Emisi Nomor Seri Nominal Lembar Keping JUMLAH Bank Indonesia tidak melakukan penggantian apabila Uang dinyatakan tidak asli Dalam hal Uang dinyatakan asli, pemohon dapat memilih salah satu metode penggantian Uang yang dikehendaki (beri tanda ):4) 1. Tunai 2. Transfer a. b. Nama dan No. Rekening 5) Nama Bank Saya menyatakan bahwa informasi yang saya berikan adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan, serta tunduk pada syarat dan ketentuan tersebut diatas. Tanda Tangan Pemohon Tanggal Nama Lengkap Keterangan: 1) Formulir Permintaan Klarifikasi dapat diunduh dari laman resmi Bank Indonesia 2) diisi dengan nomor formulir 3) diisi nama lokasi kantor Bank Indonesia terdekat 4) diisi oleh pihak selain Bank dan/atau PJPUR 5) nama dan nomor rekening harus milik si pemohon yang bersangkutan ANGGOTA DEWAN GUBERNUR, TTD SUGENG