MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS H"

Transkripsi

1 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

2 : KATA PENGANTAR Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi. Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi (Competence Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut, maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas. Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif. Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Jakarta, Agustus 2014 Versi : 2014 Halaman: 1 dari 12

3 : DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) LAMPIRAN BUKU INFORMASI BUKU KERJA BUKU PENILAIAN Versi : 2014 Halaman: 2 dari 12

4 : ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari Standar Kompetensi Kerja dengan uraian sebagai berikut: KODE UNIT JUDUL UNIT : : Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menerapkan peraturan berlalu lintas. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan standar keamanan dan keselamatan dalam mengemudi kendaraan bermotor 2. Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas 3. Merespon kondisi lalu lintas KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Mengemudikan kendaraan bermotor dilaksanakan sesuai standar etika berlalu lintas. 1.2 Fungsi sarana keamanan dan keselamatan digunakan sesuai ketentuan. 2.1 Peraturan berlalu lintas dilaksanakan. 2.2 Ketertiban dan keselamatan berlalu lintas dilakukan. 2.3 Petunjuk/Instruksi petugas pengatur lalu lintas dilaksanakan. 3.1 Pengendara kendaraan dan pengguna jalan lain disesuaikan. 3.2 Jarak aman dengan kendaraan lain diperkirakan. BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel Unit kompetensi ini berkaitan dengan tugas mematuhi peraturan, Keamanan dan Keselamatan Berlalu Lintas yang diperlukan mengemudi kendaraan Versi : 2014 Halaman: 3 dari 12

5 : bermotor. 2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 Peralatan Peralatan tangan, alat uji/ukur, suku cadang dan alat bantu sesuai dengan kebutuhan kerja pengemudi Alat pelindung diri Alat bantu kerja Alat pembersih Bahan pembersih 2.2 Perlengkapan Spesifikasi dan kegunaan peralatan dan bahan Dokumen mutu perusahaan Lembar rekaman Instruksi kerja Formulir permintaan bahan 3. Peraturan yang diperlukan 3.1 Undang-UndangNomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 3.2 Undang-UndangNomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 3.3 Undang-UndangNomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 3.4 Undang-UndangNomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen 4. Norma dan standar 4.1 Norma Memperhatikan dan melaksanakan rambu lalu lintas Menghargai pendapat orang lain 4.2 Standar Standar Operating Procedure (SOP) Versi : 2014 Halaman: 4 dari 12

6 : Prosedur evakuasi darurat/kebakaran Kebijakan/prosedur keamanan Prosedur/kebijakan kecelakaan Prosedur/kebijakan tanda bahaya Prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan Kode area tempat kerja Rambu lalu lintas dan marka jalan PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian Unit kompetensi ini berkaitan dengan menerapkan peraturan berlalu lintas. Konteks penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menerapkan Peraturan Berlalu Lintas. Penilaian dapat dilakukan: 1.1 Di tempat kerja secara menyeluruh seperti pada praktek yang dapat diintegrasikan dengan asesmen dari unit-unit kompetensi lain yang relevan. 1.2 Dengan mencakup situasi-situasi normal yang mengalami gangguan dan operasional yang lancar. 1.3 Sesuai tempat kerja yang sesungguhnya dan termasuk komponen kompetensi yang terkait. 1.4 Melalui pertanyaan dan penggunaan skenario baik di tempat kerja (selama demonstrasi pada saat kegiatan kerja normal dan juga kegiatan kerja mengalami kendala) dan juga di luar tempat kerja. 2. Persyaratan kompetensi 2.1 H Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja 2.2 H Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja 2.3 H Mengikuti Prosedur K3 di Tempat Kerja 2.4 H Memelihara Lingkungan Kerja 2.5 H Mempersiapkan Peralatan dan Perlengkapan Versi : 2014 Halaman: 5 dari 12

7 : 3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan Peraturan berlalu lintas dan informasi tentang peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan angkutan jalan Ketertiban dan keselamatan berlalu lintas, keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja (K3) Berbagai formulir yang diberlakukan 3.2 Keterampilan Melaksanakan peraturan tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) untuk berlalu lintas Mengemudikan dengan baik dan benar Menerapkan peraturan berlalu lintas 4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Cermat 4.2 Teliti 4.3 Disiplin 4.4 Bertanggung jawab 5. Aspek kritis 5.1 Mengemudikan kendaraan bermotor dilaksanakan sesuai standar etika berlalu lintas 5.2 Fungsi sarana keamanan dan keselamatan digunakan sesuai ketentuan 5.3 Peraturan berlalu lintas dipatuhi 5.4 Ketertiban dan keselamatan berlalu lintas dipatuhi 5.5 Perilaku pengendara kendaraan dan pengguna jalan lain diperhatikan jarak aman dengan kendaraan lain. B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya Tidak ada Versi : 2014 Halaman: 6 dari 12

8 : C. Silabus Pelatihan Judul Unit Kompetensi : Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas. Kode Unit Kompetensi : Deskripsi Unit Kompetensi : Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan untuk Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas. Perkiraan Waktu Pelatihan : Menit Tabel Silabus Unit Kompetensi : Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (JP) Pengetahuan Keterampilan 1. Menerapkan standar keamanan dan keselamatan dalam mengemudi kendaraan bermotor. 1.1 Mengemudikan kendaraan bermotor dilaksanakan sesuai standar etika berlalu lintas. Dapat menjelaskan cara mengemudikan kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas. Mampu mengemudikan kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas. Harus cermat, teliti cara mengemudikan kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas. Mengemudikan kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas Cermat Teliti Versi : 2014 Halaman: 7 dari 12

9 : Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1.2 Fungsi sarana keamanan dan keselamatan digunakan sesuai ketentuan. Indikator Unjuk Kerja Dapat menjelaskan cara menggunakan fungsi sarana keamanan dan keselamatan sesuai ketentuan. Mampu menggunakan fungsi sarana keamanan dan keselamtan sesuai ketentuan. Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap cara menggunakan fungsi cara menggunakan sarana keamanan dan fungsi sarana keamanan keselamatan sesuai ketentuan dan keselamtan sesuai ketentuan. tepat dan aman sesuai dengan prosedur. Perkiraan Waktu Pelatihan (JP) Pengetahuan Keterampilan Harus tepat dan aman sesuai dengan prosedur.. Asesmen 2. Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas. 2.1 Peraturan berlalu lintas dilaksanakan. Dapat menjelaskan peraturan berlalu lintas. Mampu melaksanakan peraturan berlalu lintas. Peraturan berlalu lintas Melaksanakan peraturan berlalu lintas. Teliti Aman Tepat Harus cermat, teliti, dan aman. Versi : 2014 Halaman: 8 dari 12

10 : Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (JP) Pengetahuan Keterampilan 2.2 Ketertiban dan keselamatan berlalu lintas dilakukan. Dapat menjelaskan cara melakukan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas sesuai tata cara berlalu lintas. Cara melakukan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas sesuai tata cara berlalu lintas.. Melakukan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas sesuai tata cara berlalu lintas. Cermat Teliti Aman Mampu melakukan ketertiban berlalu lintas. Harus cermat, teliti dan selamat. 2.3 Petunjuk/ Instruksi petugas pengatur dilaksanakan. Dapat menjelaskan petunjuk/ Instruksi petugas pengatur lalu lintas Mampu mengikuti instruksi petugas pengatur lalu lintas. petunjuk/ Instruksi petugas pengatur sesuai tata cara berlalu lintas. mengikuti instruksi petugas pengatur lalu lintas. Cermat Teliti Disiplin Harus cermat, teliti dan disiplin. Asesmen Versi : 2014 Halaman: 9 dari 12

11 : Elemen Kompetensi 3. Merespon kondisi lalu lintas. Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja 3.1 Pengendara Dapat menjelaskan cara kendaraan dan merespon perilaku pengguna jalan pengemudi kendaraan lain lain suseia dengan kondisi lalu disesuaikan. lintas, Mampu merespon pengemdi kendaraan lain dengan tidak membahayakan lalu lintas. Harus cermat dan teliti serta aman. Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Dapat menjelaskan cara Mampu merespon Cermat merespon perilaku pengemudi pengemdi kendaraan lain Teliti kendaraan lain suseia dengan kondisi lalu lintas,. dengan tidak membahayakan lalu lintas Aman Perkiraan Waktu Pelatihan (JP) Pengetahuan Keterampilan Jarak aman dengan kendaraan lain diperkirakan. Dapat menjelaskann cara memperkirakan jarak aman dengan kendaraan lain dalam merespon kondisi lalu lintas. Mampu memperkirakan jarak aman dengan kendaraan lain Harus cermat, teliti ddan waspada Cara memperkirakan jarak aman dengan kendaraan lain. memperkirakan jarak tertentu dengan kendaraan lain. Cermat Teliti waspada Asesmen Versi : 2014 Halaman: 10 dari 12

12 Sub Sektor : Transportasi dan Pergudangan LAMPIRAN 1. BUKU INFORMASI 2. BUKU KERJA 3. BUKU PENILAIAN Versi : 2014 Halaman: 11 dari 12

13 BUKU INFORMASI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

14 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum B. Tujuan Khusus BAB II MENERAPKAN STANDAR KEAMANAN DAN KESELAMATAN DALAM MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menerapkan Standar Keamanan dan Keselamatan Dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor Cara Mengemudikan Kendaraan Bermotor Sesuai Standar Etika Berlalu Lintas Cara Menggunakan Fungsi Sarana Keamanan Dan Keselamatan Sesuai Ketentuan B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Menerapkan Standar Keamanan Dan Keselamatan Dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Menerapkan Standar Keamanan Dan Keselamatan Dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor BAB III MENGIKUTI PETUNJUK TATA CARA BERLALU LINTAS A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas Peraturan Berlalu Lintas Cara Melakukan Ketertiban Dan Keselamatan Berlalu Lintas Sesuai Tata Cara Berlalu Lintas Petunjuk/ Instruksi Petugas Pengatur Sesuai Tata Cara Berlalu Lintas.- 10 Buku Informasi Halaman: 1 dari 20

15 B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas BAB IV MERESPON KONDISI LALU LINTAS A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Merespon Kondisi Lalu Lintas Dapat Menjelaskan Cara Merespon Perilaku Pengemudi Kendaraan Lain Sesuai Dengan Kondisi Lalu Lintas Cara Memperkirakan Jarak Aman Dengan Kendaraan Lain B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Merespon Kondisi Lalu Lintas C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Merespon Kondisi Lalu Lintas DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan B. Buku Referensi C. Majalah atau Buletin D. Referensi Lainnya DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN A. Daftar Peralatan/Mesin B. Daftar Bahan DAFTAR PENYUSUN Buku Informasi Halaman: 2 dari 20

16 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menerapkan peraturan berlalu lintas. B. Tujuan Khusus Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas ini guna memfasilitasi peserta latih, sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Menerapkan standar keamanan dan keselamatan dalam mengemudi kendaraan bermotor. 2. Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas. 3. Merespon kondisi lalu lintas. Buku Informasi Halaman: 3 dari 20

17 BAB II MENERAPKAN STANDAR KEAMANAN DAN KESELAMATAN DALAM MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam mengemudikan kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas. 1. Penjelasan Tentang Cara Mengemudikan Kendaraan Bermotor Sesuai Standar Etika Berlalu Lintas. Cara mengemudikan kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Persyaratan kesiapan kesehatan phisik dan mental pengemudi : 1) Persyaratan kesehatan phisik tidak dipengaruhi rasa sakit, lelah. dan mengantuk, penggunaan obat-obatan. b. Mengemudikan kendaraan. 1) Menggunakan sabuk keselamatan; 2) Menggunakan jalur jalan sebelah kiri. 3) Gunakan kaca spion sesering mungkin untuk mengetahui apa yang terjadi dibelakang, terutama pada waktu akan membelok, melewati, memperlambat atau berhenti. 4) Apabila ingin keluar dari pinggir jalan, membelok kearah kiri/kanan, pindah lajur dan menyalip beri tanda isyarat dengan menggunakan lampu penunjuk arah (sein). 5) Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan. 6) Kemudikan kendaraan sesuai kecepatan yang diperbolehkan dan sesuai kondisi lalu lintas sekitar. 7) Perlambat kecepatan pada tempat penyeberangan pejalan kaki, dekat sekolah, tempat keramaian pada persimpangan dan tikungan. 8) Nyalakan lampu utama pada siang maupun malam hari dan patuhilah rambu lalu lintas untuk keselamatan. Buku Informasi Halaman: 4 dari 20

18 c. Menyiap atau melewati kendaraan lain. 1) Hanya boleh menyiap kendaraan lain jika mempunyai jarak pandang bebas dan tersedia ruang yang cukup untuk menghindari tabrakan dengan lalu lintas yang datang dari arah berlawanan. 2) Tidak boleh menyiap kendaraan lain pada persimpangan, tempat penyeberangan pejalan kaki atau perlintasan kereta api atau kendaraan lain yang berhenti. 3) Jika ada kendaraan lain yang menyiap, harus memberi ruang yang cukup untuk kendaraan yang sedang menyiap dan jangan tambah kecepatan. d. Berpapasan dengan kendaraan lain. 1) Pengemudi yang berpapasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan pada jalan dua arah yang tidak dipisahkan secara jelas wajib memberikan ruang gerak yang cukup di sebelah kanan kendaraan. 2) Jika terhalang oleh suatu rintangan atau pengguna jalan di depannya wajib mendahulukan kendaraan yang datang dari arah berlawanan. e. Melakukan manuver berbelok. Pengemudi kendaraan yang akan berbelok, berbalik arah atau berpindah lajur wajib mengamati situasi lalu lintas di depan, di samping dan di belakang kendaraan serta memberi isyarat lampu. f. Mengemudikan kendaraan dengan penuh konsentrasi. Dalam mengemudi harus konsentrasi di jalan, jangan sampai pikiran melayang kemana-mana, dan dilarang sambil berponsel (telfon/sms), melamun, dalam keadaan lelah, dan di bawah pengaruh obat/alkohol. g. Memiliki surat ijin mengemudi (SIM). Surat ijin mengemudi adalah bukti kompetensi bagi seseorang yang telah lulus uji pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk mengemudi kendaraan bermotor di jalan dengan benar, sesuai pernyataan yang ditentukan berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Buku Informasi Halaman: 5 dari 20

19 h. Mematuhi rambu lalu lintas. Rambu lalu lintas yang biasanya kita temui di pinggir jalan bukan hiasan atau ornamen untuk memperindah kanan kiri jalan. Akan tetapi keberadaanya sangat penting, bukan hanya sekedar mengganti eksistensi petugas polisi maupun Dinas LLAJR. Karena biasanya pengemudi patuh atau memperhatikan ramburambu jika ada petugas, sebaliknya jika tidak ada mereka cenderung untuk melanggar. Padahal rambu-rambu ini adalah hal yang terpenting, karena berfungsi menunjukkan kepada kita kondisi jalan, sehingga kita dapat mengkondisikan kendaraan dengan baik. Jika kita mematuhi rambu-rambu, maka kita akan selamat serta lancar dalam berlalu lintas. 2. Pengetahuan Mengenai Persyaratan Teknis Dan Laik Jalan Agar Siap Digunakan. Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib mengetahui persyaratan teknis dan laik jalan antara lain meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi badan kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, dan penghapus kaca. B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menerapkan Standar Keamanan dan Keselamatan Dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor. 1. Mengemudikan kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas Mampu memeriksa persyaratanan teknis dan laik jalan 2. menggunakan fungsi sarana keamanan dan keselamtan sesuai ketentuan. Buku Informasi Halaman: 6 dari 20

20 C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menerapkan Standar Keamanan dan Keselamatan Dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor. 1. Harus cermat, teliti, dan sesuai dalam penjelasan tentang cara mengemudikan kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas. 2. Harus teliti, tepat, dan aman sesuai prosedur dalam pemeriksaan kondisi fungsi sarana keamanan dan keselamatan agar siap digunakan. Buku Informasi Halaman: 7 dari 20

21 BAB III MENGIKUTI PETUNJUK TATA CARA BERLALU LINTAS A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas. 1. Penjelasan Macam Dan Kegunaan Peraturan Berlalu Lintas Dan Informasi Tentang Peraturan Perundang-Undangan Yang Terkait Dengan Angkutan Jalan. a. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 berisi tentang Keselamatan Kerja. Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja. b. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 berisi tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan beserta komponen-komponennya. c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 berisi tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang pengelolaan lingkungan hidup yang mengutamakan pembangunan yang ramah terhadap lingkungan. d. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 berisi tentang Perlindungan Konsumen. Undang-undang ini menjelaskan bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang dan atau jasa. 2. Penjelasan Petunjuk/ Instruksi Petugas Pengatur Sesuai Tata Cara Berlalu Lintas. Pengaturan lalu lintas dalam keadaan tertentu dilakukan Petugas dengan menggunakan gerakan tangan, isyarat bunyi, isyarat cahaya, dan alat bantu pengaturan lalu lintas. Buku Informasi Halaman: 8 dari 20

22 Gambar 1 Isarat Pengaturan Buku Informasi Halaman: 9 dari 20

23 Dalam keadaan tertentu tersebut, petugas dapat melakukan tindakan pengaturan lalu lintas sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (2) Perkapolri 10/2012 yang meliputi : a. Memberhentikan arus lalu lintas dan/atau pengguna jalan; b. Mengatur pengguna jalan untuk terus jalan; c. Mempercepat arus lalu lintas; d. Memperlambat arus lalu lintas; e. Mengalihkan arus lalu lintas; dan/atau f. Menutup dan membuka arus lalu lintas. 3. Pelatihan instruksi petugas pengatur sesuai tata cara berlalu lintas. Pengaturan lalu lintas dalam keadaan tertentu dengan gerakan tangan yaitu: a. Memberhentikan lalu lintas yang datang dari arah depan; b. Memberhentikan lalu lintas yang datang dari arah belakang; c. Memberhentikan lalu lintas yang datang dari arah depan dan belakang; d. Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kiri petugas; e. Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kanan petugas; f. Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kiri dan kanan petugas; g. Mempercepat dan memperlambat kendaraan yang datang dari arah kiri petugas; h. Mempercepat dan memperlambat kendaraan yang datang dari arah kanan petugas; i. Memperlambat kendaraan yang datang dari depan petugas; j. Memperlambat kendaraan yang datang dari arah belakang petugas; k. Memberhentikan kendaraan yang datang dari semua jurusan, depan, belakang, kanan dan kiri; dan l. Memberhentikan kendaraan yang ditujukan terhadap kendaraan tertentu. Buku Informasi Halaman: 10 dari 20

24 Gambar 2 Isarat Pengaturan yang Lain 4. Penjelasan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas sesuai tata cara berlalu lintas. Ketertiban dalam lalu lintas adalah proses pendidikan kepatuhan akan norma kehidupan bernegara dan berbangsa. Kegagalan di dalam mewujudkan ketertiban lalu lintas sangat erat kaitannya dengan kegagalan membentuk watak bangsa. Tertib lalu lintas adalah pendidikan melalui praktek langsung. Berbeda dengan pendidikan di sekolah atau penataran yang hanya menekankan pada penanaman norma secara verbal. Bila kita berhasil mendidik kepatuhan akan peraturan melalui praktek langsung tersebut, maka sangat besar kemungkinan kita bisa mewujudkan suatu bangsa yang mematuhi norma-norma hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tidak hanya dalam hal kepatuhan akan norma hidup lainnya. Kepatuhan demikian inilah yang disebut sebagai disiplin nasional. Buku Informasi Halaman: 11 dari 20

25 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas. 1. Melaksanakan peraturan berlalu lintas. 2. Melakukan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas sesuai tata cara berlalu lintas. 3. mengikuti instruksi petugas pengatur lalu lintas. C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas. 1. Harus cermat, teliti, dan aman dalam penjelasan macam dan kegunaan peraturan berlalu lintas dan informasi tentang peraturan perundang-undangan yang terkait dengan angkutan jalan. 2. Harus cermat, teliti dan disiplin dalam penjelasan dan pelatihan instruksi petugas pengatur sesuai tata cara berlalu lintas. 3. Harus cermat, teliti dan aman dalam penjelasan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas sesuai tata cara berlalu lintas. Buku Informasi Halaman: 12 dari 20

26 BAB IV MERESPON KONDISI LALU LINTAS A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Merespon Kondisi Lalu Lintas. 1. Pelatihan Pengendara Kendaraan Dan Pengguna Jalan Lain Dalam Merespon Kondisi Lalu Lintas. Mengemudi yang aman memerlukan dasar (pengetahuan), latihan serta pengalaman yang cukup. Kenyataan menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan paling besar adalah akibat kesalahan manusianya. Dan tanpa disadari, hal ini telah menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, baik materi maupun nyawa yang melayang setiap terjadi kecelakaan. 2. Penjelasan Tentang Perkiraan Jarak Aman Dengan Kendaraan Lain Dalam Merespon Kondisi Lalu Lintas. Dalam berkendara, kita membutuhkan suatu jarak aman antar kendaraan di tengah kepadatan lalu lintas. Jarak aman dapat menghindarkan kita dari kecelakaan ataupun insiden di jalan raya, karena dalam waktu 2 detik kita dapat : memiliki ruang untuk melakukan manuver, dan memiliki ruang bagi kendaraan untuk merespon situasi di depan kita. Jarak aman terbaik adalah minimal 2 sampai 3 detik, tergantung respon time dari pengemudi. Pengemudi yang punya respon lebih lambat disarankan untuk memperpanjang jarak dengan kendaraan di depannya agar respon time pengemudi ditambah jarak pengereman masih mencukupi sebelum menabrak kendaraan di depannya. Buku Informasi Halaman: 13 dari 20

27 Gambar 3 Jarak yang Aman Antar Kendaraan Waktu dua detik merupakan reaksi spontan bagi tubuh dan reaksi mekanikal kendaraan. Ketika ada ancaman bahaya, tubuh akan melakukan sebuah respon secara spontan. Dan respon/reaksi spontan tersebut juga memiliki penafsirran berbeda, tergantung siapa pengendaranya. Ada kalanya seseorang bersifat defensif karena terbiasa melakukan antisipasi dari jarak jauh, tapi ada kalanya juga spontan terbawa reflek yang justru akan membuat pengendara semakin terancam bahaya (kecelakaan). Untuk menghitung waktu sebagai jarak aman tersebut, maka pengemudi bisa menggunakan tanda-tanda atau objek yang ada di jalan, misalnya garis marka jalan atau tiang lampu. Saat kendaraan di depan, misalnya melalui sebuah tiang lampu, mulailah menghitung sampai tiang lampu tersebut anda lalui. Tentunya tidak perlu akurat, hanya sebagai panduan. Anda akan lihat bahwa semakin cepat kendaraan anda maka semakin jauh seharusnya jarak anda dengan kendaraan di depan anda. Buku Informasi Halaman: 14 dari 20

28 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Merespon Kondisi Lalu Lintas. 1. merespon pengemdi kendaraan lain dengan tidak membahayakan lalu lintas 2. memperkirakan jarak tertentu dengan kendaraan lain. C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Merespon Kondisi Lalu Lintas. 1. Harus cermat, teliti, dan aman dalam pelatihan pengendara kendaraan dan pengguna jalan lain dalam merespon kondisi lalu lintas. 2. Harus cermat, teliti dan sesuai dalam penjelasan tentang perkiraan jarak aman dengan kendaraan lain dalam merespon kondisi lalu lintas. Buku Informasi Halaman: 15 dari 20

29 DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 berisi tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 berisi tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 berisi tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 berisi tentang Perlindungan Konsumen. 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. B. Buku Referensi 1. Kementerian Tenaga Kerja RI, Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi, Jakarta, C. Majalah atau Buletin 1. D. Referensi Lainnya 1. Browsing Internet, 22 July Browsing Internet, 22 July Browsing Internet, 22 July Browsing Internet, an-dan-kesehatan-kerja/pertanyaan-mengenai-keselamatan-dan-kesehatan-kerjadi-indonesia-1, 22 July Buku Informasi Halaman: 16 dari 20

30 5. Browsing internet, 23 July Browsing Internet, an, 23 July Browsing Internet, 23 July Browsing Internet, pentingnya-menjaga-ketertiban-lalu-linta html, 23 July Browsing Internet, pengaturan-lalu-lintas-bagi-pengguna-jalan-yang-diprioritaskan, 23 July Buku Informasi Halaman: 17 dari 20

31 DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN A. Peralatan/Mesin No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan 1. Mobil penumpang 2. Simulasi Mengemudikan Kendaraan Bermotor B. Bahan No. Nama Bahan Keterangan Buku Informasi Halaman: 18 dari 20

32 DAFTAR PENYUSUN NO. NAMA PROFESI 1. Drs. Suripno, Mstr Dosen Pasca Sarjana STMT Trisakti; LSP LLAJ- anggota Skema Buku Informasi Halaman: 19 dari 20

33 BUKU KERJA PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

34 PENJELASAN UMUM Pelatihan berbasis kompetensi mengharuskan proses pelatihan memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Dalam Buku Informasi Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas telah disampaikan informasi apa saja yang diperlukan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki untuk melakukan praktik/keterampilan terhadap unit kompetensi tersebut. Setelah memperoleh pengetahuan, dilanjutkan dengan latihan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut. Oleh karena itu, diperlukan Buku Kerja Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas ini sebagai media praktik dan sekaligus mengaplikasikan sikap kerja yang telah ditetapkan karena sikap kerja melekat pada keterampilan. Adapun tujuan dibuatnya Buku Kerja ini adalah : 1. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan sesuai dengan konsep yang telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi per elemen kompetensi, baik secara teori maupun praktik; 2. Prinsip praktik dilakukan setelah dinyatakan kompeten teorinya dapat dilakukan secara jelas dan tegas; 3. Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti. Ruang lingkup Buku Kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Sub Sektor Transportasi dan Pergudangan. Buku Kerja Halaman: 1 dari 25

35 Buku Kerja Halaman: 2 dari 25

36 DAFTAR ISI PENJELASAN UMUM DAFTAR ISI BAB I MENERAPKAN STANDAR KEAMANAN DAN KESELAMATAN DALAM MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR A. Tugas Teori B. Tugas Praktik I C. Pengamatan Sikap Kerja BAB II MENGIKUTI PETUNJUK TATA CARA BERLALU LINTAS A. Tugas Teori B. Tugas Praktik II C. Pengamatan Sikap Kerja BAB III MERESPON KONDISI LALU LINTAS A. Tugas Teori B. Tugas Praktik III C. Pengamatan Sikap Kerja BAB IV CEK LIST TUGAS Buku Kerja Halaman: 3 dari 25

37 BAB I MENERAPKAN STANDAR KEAMANAN DAN KESELAMATAN DALAM MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR. A. Tugas Teori Perintah : Jawablah soal di bawah ini Waktu Penyelesaian : 50 menit Soal : 1. Sebutkan 7 cara mengemudikan kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas? Jawaban: Jelaskan bagaimana mengemudikan kendaraan berdasar standar etika? (ambil 5 yang paling penting menurut anda) Jawaban: Buku Kerja Halaman: 4 dari 25

38 3. Jelaskan cara memeriksa kondisi fungsi sarana keamanan dan keselamatan agar siap digunakan? Jawaban: Buku Kerja Halaman: 5 dari 25

39 Lembar Evaluasi Tugas Teori Menerapkan Standar Keamanan dan Keselamatan dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor Semua kesalahan yang terjadi, harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum Lembar Evaluasi ditandatangani. No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Menerapkan Standar Keamanan dan Keselamatan dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor dijawab dengan benar sesuai waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Halaman: 6 dari 25

40 B. Tugas Praktik a. Elemen Kompetensi : Menerapkan Standar Keamanan dan Keselamatan dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor b. Waktu Penyelesaian : 125 menit c. Capaian Unjuk Kerja : Setelah menyelesaikan tugas Menerapkan Standar Keamanan dan Keselamatan dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor peserta mampu : 1) Mengemudikan kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas 2) menggunakan fungsi sarana keamanan dan keselamtan sesuai ketentuan. d. Daftar Alat/Mesin dan Bahan : NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN A. ALAT Mobil dan simulator B. BAHAN Buku Kerja Halaman: 7 dari 25

41 e. Indikator Unjuk Kerja (IUK) 1) Mampu Mengemudikan kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas 2) menggunakan fungsi sarana keamanan dan keselamtan sesuai ketentuan. f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah : 1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan, sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak sesuai. 2) Saat menggunakan peralatan wajib mengikuti petunjuknya yang sudah ditetapkan masing-masing. g. Standar Kinerja 1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan. 2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan kegiatan kritis. h. Tugas Menerapkan Standar Keamanan dan Keselamatan dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor. i. Instruksi Kerja Setelah membaca tugas pada point h selanjutnya ikuti instruksi kerja sebagai berikut : 1) Melaksanakan pengemudian kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas dengan standar keamanan dan keselamatan. 2) Memeriksa kondisi fungsi sarana keamanan dan keselamatan agar siap digunakan. Buku Kerja Halaman: 8 dari 25

42 C. Pengamatan Sikap Kerja CHECK LIST PENGAMATAN SIKAP MENERAPKAN STANDAR KEAMANAN DANA KESELAMATAN DALAM MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR Indikator Unjuk Kerja No.KUK K Bk Keterangan Harus cermat dan teliti 1.1 Harus tepat dan aman sesuai prosedur 1.2 Buku Kerja Halaman: 9 dari 25

43 j. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI 1. Siapkan pengemudian kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas 2. Siapkan pemeriksaan kondisi fungsi sarana keamanan dan keselamatan POIN YANG DICEK Melaksanakan pengemudian kendaraan bermotor sesuai standar etika berlalu lintas dengan standar keamanan dan keselamatan Memeriksa kondisi fungsi sarana keamanan dan keselamatan agar siap digunakan PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Menerapkan Standar Keamanan dan Keselamatan dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Halaman: 10 dari 25

44 BAB II MENGIKUTI PETUNJUK TATA CARA BERLALU LINTAS A. Tugas Teori Perintah : Jawablah soal di bawah ini Waktu Penyelesaian : 90 menit Soal : 1. Jelaskan warna isyarat alat pemberi isyarat lalu lintas (trafffic light) dan apa artinya? Jawaban: a.... b.... c Sebutkan jenis golongan rambu lalu lintas dan jelaskan kegunaannya? Jawaban: a.... b.... c.... d Sebutkan jenis marka dan jelaskan maknanya? Jawaban: Buku Kerja Halaman: 11 dari 25

45 4. Sebutkan urutan hukum lalu lintas wajib dipatuhi pengguna jalan? Jawaban: a.... b.... c.... d.... Buku Kerja Halaman: 12 dari 25

46 Lembar Evaluasi Tugas Teori Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas. Semua kesalahan yang terjadi, harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum Lembar Evaluasi ditandatangani. No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas dijawab dengan benar sesuai waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Halaman: 13 dari 25

47 B. Tugas Praktik k. Elemen Kompetensi : Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas l. Waktu Penyelesaian : 125 menit m. Capaian Unjuk Kerja : Setelah menyelesaikan tugas Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas peserta mampu : 1) melaksanakan peraturan berlalu lintas 2) melakukan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas sesuai tata cara berlalu lintas. 3) mengikuti instruksi petugas pengatur lalu lintas. n. Daftar Alat/Mesin dan Bahan : NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN A. Peralatan Mobil dan simulator B. BAHAN Buku Kerja Halaman: 14 dari 25

48 o. Indikator Unjuk Kerja (IUK) 1) Mampu melaksanakan peraturan berlalu lintas 2) Mampu melakukan ketertiban berlalu lintas 3) Mampu mengikuti instruksi petugas pengatur lalu lintas. p. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah : 1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan, sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak sesuai. 2) Saat menggunakan peralatan wajib mengikuti petunjuknya yang sudah ditetapkan masing-masing. q. Standar Kinerja 1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan. 2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan kegiatan kritis. r. Tugas Menerapkan Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas s. Instruksi Kerja Setelah membaca tugas pada point h selanjutnya ikuti instruksi kerja sebagai berikut : 1) melaksanakan peraturan berlalu lintas; 2) melakukan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas; 3) mengikuti instruksi petugas pengatur lalu lintas.. Buku Kerja Halaman: 15 dari 25

49 C. Pengamatan Sikap Kerja CHECK LIST PENGAMATAN SIKAP MENGIKUTI PETUNJUK TATA CARA BERLALU LINTAS Indikator Unjuk Kerja No.KUK K Bk Keterangan Harus cermat, teliti dan aman 2.1 Harus cermat, teliti dan selamat 2.2 Harus cermat, teliti dan disiplin 2.3 Buku Kerja Halaman: 16 dari 25

50 t. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI 1. melaksanakan peraturan berlalu lintas 2. melakukan ketertiban berlalu lintas 3. mengikuti instruksi petugas pengatur lalu lintas POIN YANG DICEK Ketaatan melaksanakan peraturan lalu lintas Ketaatan memenuhi ketertiban lalu intas Ketaatan mengikuti intruksi petugas PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Mengikuti Petunjuk Tata Cara Berlalu Lintas dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Halaman: 17 dari 25

51 BAB III MERESPON KONDISI LALU LINTAS A. Tugas Teori Perintah : Jawablah soal di bawah ini Waktu Penyelesaian : 90 menit Soal : 1. Jelaskan apa yang harus dilakukann untuk merespon perilaku pengguna jalan lainnya Jawaban: a.... b.... c Faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam menjaga jarak aman dengan lain? Jawaban: a.... b.... c Faktor apa saja yang harus dilakukan pada saat melihat pejalan sedang menyeberang jalan di tempat penyeberangan? Jawaban: a.... b.... Buku Kerja Halaman: 18 dari 25

52 Lembar Evaluasi Tugas Teori Merespon kondisi lalu lintas. Semua kesalahan yang terjadi, harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum Lembar Evaluasi ditandatangani. No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Merespon kondisi lalu lintas.dijawab dengan benar sesuai waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Halaman: 19 dari 25

53 B. Tugas Praktik a. Elemen Kompetensi : Merespon kondisi lalu lintas. b. Waktu Penyelesaian : 125 menit c. Capaian Unjuk Kerja : Setelah menyelesaikan tugas Menerapkan Standar Keamanan dan Keselamatan dalam Mengemudi Kendaraan Bermotor peserta mampu : 1) merespon pengemudi kendaraan lain dengan tidak membahayakan lalu lintas 2) memperkirakan jarak aman dengan kendaraan lain. d. Daftar Alat/Mesin dan Bahan : NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN A. Peralatan Mobil penumpang dan simulator B. BAHAN Buku Kerja Halaman: 20 dari 25

54 e. Indikator Unjuk Kerja (IUK) 1) Mampu merespon pengemdi kendaraan lain dengan tidak membahayakan lalu lintas. 2) Mampu memperkirakan jarak aman dengan kendaraan lain. f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah : i. Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan, sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak sesuai. ii. Saat menggunakan peralatan wajib mengikuti petunjuknya yang sudah ditetapkan masing-masing. g. Standar Kinerja 1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan. 2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada h. Tugas kesalahan kegiatan kritis. Merespon kondisi lalu lintas i. Instruksi Kerja Setelah membaca tugas pada point h selanjutnya ikuti instruksi kerja sebagai berikut : 1) merespon pengemudi kendaraan lain dengan tidak membahayakan lalu lintas. 2) memperkirakan jarak aman dengan kendaraan lain. Buku Kerja Halaman: 21 dari 25

55 C. Pengamatan Sikap Kerja CHECK LIST PENGAMATAN SIKAP MERESPON KONDISI LALU LINTAS Indikator Unjuk Kerja No.KUK K Bk Keterangan Harus cermat dan teliti serta aman 3.1 Harus cermat, teliti dan waspada 3.2 Buku Kerja Halaman: 22 dari 25

56 j. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI 1. merespon pengemudi kendaraan lain dengan tidak membahayakan lalu lintas. 2. memperkirakan jarak aman dengan kendaraan lain POIN YANG DICEK Reaksi terhadap perilaku pengguna jalan lain. Jarak aman dengan kendaraan lain PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Merespon kondisi lalu lintas. dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Halaman: 23 dari 25

57 BAB IV CEK LIST TUGAS NO. TUGAS UNJUK KERJA PENILAIAN K BK TANGGAL 1. Menerapkan standar keamanan dan keselamatan dalam mengemudi kendaraan bermotor 2. Mengikuti petunjuk tata cara berlalu lintas 3. Merespon kondisi lalu lintas Apakah semua tugas unjuk kerja Unit Kompetensi Menerapkan Peraturan Berlalu Lintasdilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Halaman: 24 dari 25

58 BUKU PENILAIAN MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

59 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Buku penilaian untuk unit kompetensi Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telahmenempuh tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini. Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas. Metoda Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian yang opsinya sebagai berikut: 1. Metoda Penilaian Pengetahuan a. Tes Tertulis Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut tes essay tertutup, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor subyektif penilai. b. Tes Wawancara Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya Buku Penilaian Halaman: 1 dari 16

60 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan lebihdari satu orang. 2. Metoda Penilaian Keterampilan a. Tes Simulasi Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan (bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau hasil rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya. b. Aktivitas Praktik Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan menggunakan obyek kerja sebenarnya. 3. Metoda Penilaian Sikap Kerja a. Observasi Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi terstruktur, artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut. Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta pelatihan melakukan keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat padaketerampilan tersebut. Buku Penilaian Halaman: 2 dari 16

61 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan DAFTAR ISI PENJELASAN UMUM DAFTAR ISI BAB I PENILAIAN TEORI A. Lembar Penilaian Teori B. Ceklis Penilaian Teori BAB II PENILAIAN PRAKTIK A. Lembar Penilaian Praktik B. Ceklis Aktivitas Praktik BAB III CEKLIS PENILAIAN SIKAP KERJA 13 A. Penilaian Sikap Kerja LAMPIRAN.14 Lampiran 1 Kunci Jawaban Buku Penilaian Halaman: 3 dari 16

62 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB I PENILAIAN TEORI A. Lembar Penilaian Teori Unit kompetensi : Pelatihan : Menerapkan Peraturan Berlalu Lintas waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM Pilihan Benar atau Salah Jawablah pertanyaan/pernyataan di bawah ini dengan cara memilih pilihan jawaban Benar atau salah 1. Pelanggaran terhadap rambu peringatan dapatb ditilang. a. Benar b. Salah 2. Pada saat alat pemberi isyarat lalu lintas nyala warna kuning, harus cepat-cepat lewat. a. Benar b. Salah 3. Melintasi marka membujur garis putus-putus diperbolehkan. a. Benar b. Salah 4. Pada saat kondisi lalu lintas dalam keadaan macet di jalan tol, diperbolehkan melewati bahu jalan. a. Benar b. Salah Buku Penilaian Halaman: 4 dari 16

63 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan 5. Marka membujur dengan garis utuh ditepi jalan boleh dilintasi. a. Benar b. Salah 6. Pada saat alat pemberi isyarat lalu lintas nyala warna merah tetapi petugas memerintahkan jalan terus, pengemudi wajib berhenti. a. Benar b. Salah 7. Persyaratan usia paling muda untuk mengajukan permohonan Surat Izin Mengemudi Golongan B I adalah 17 tahun. a. Benar b. Salah 8. Mobil sedan diperbolehkan membawa barang, dengan syarat ada tempat bagasi atau masih ada dalam kendaraan. a. Benar b. Salah 9. Mobil barang boleh digunakan mengangkut orang di jalan umum yang lalu lintasnya tidak padat (sepi). a. Benar b. Salah 10. Kendaraan bermotor dengan ban gundul, boleh digunakan dengan kecepatan tidak melebihi 20 Km/jam dan tidak ada muatannya. a. Benar b. Salah Pilihan Ganda Jawablah pertanyaan/pernyataan di bawah ini dengan cara memilih pilihan jawaban yang tepat dan menuliskan huruf a/b/c/d yang sesuai dengan pilihan tersebut. 11. Menurut peraturan yang berlaku ada berapa golongan rambu lalu lintas? a. 5 (lima) golongan; b. 4 (empat) golongan; c. 3 (tiga) golongan. d. 2 (dua) golongan. 12. Menurut peraturan yang berlaku marka membujur yang bagaimana dilarang untuk dilewati? a. Dengan garis putus-putus; b. Dengan garis utuh ; Buku Penilaian Halaman: 5 dari 16

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas Mengenal Undang Undang Lalu Lintas JAKARTA, Telusurnews Sejak Januari 2010 Undang Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 sudah efektif diberlakukan, menggantikan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1992. Namun

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan ini adalah : 1. Variabel-variabel bebas yang memiliki hubungan signifikan dengan variabel terikat perilaku safety

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERKERASAN JALAN NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 13. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 13. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN SKALA DISIPLIN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bila melanggar rambu-rambu lalu lintas, saya siap ditindak. Saya akan memaki-maki pengendara lain jika tiba-tiba memotong jalan saya. Menurut saya penggunaan lampu

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat CRITICAL CARE UNIT Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat Rabu, 16 Februari 2011 PROSEDUR TETAP MENGOPERASIKAN AMBULANS GAWAT

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 14. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 14. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.008.02

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 T E N T A N G PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transportasi Menurut Nasution (1996) transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam hubungan ini terlihat tiga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.187, 2012 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346) PERATURAN

Lebih terperinci

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA Pengertian Lalu Lintas Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan, sedangkan angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK SATLANTAS POLRESTABES Bandung sebagai pihak berwajib selaku pelaksana penegakan hukum di Negara Indonesia berwenang menerbitkan SIM-C kepada pemohon SIM-C dan sebagai pihak yang melakukan pengawasan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER)

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) KODE PROGRAM PELATIHAN : H.49.4.2.5.0.001.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H

BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H.494250.007.01 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN http://images.hukumonline.com/ I. PENDAHULUAN Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025]

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025] UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025] BAB XX KETENTUAN PIDANA Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) 1. Fungsi Marka jalan adalah : a. Untuk memberi batas jalan agar jalan terlihat jelas oleh pemakai jalan Yang sedang berlalu lintas dijalan. b. Untuk menambah dan mengurangi

Lebih terperinci

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ),

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ), Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ), UULLAJ No 22 Thn 2009 16-05-2010 01:30:47 1. Setiap Orang Mengakibatkan gangguan pada : fungsi rambu lalu lintas, Marka Jalan, Alat pemberi isyarat lalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lalu lintas menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penggunaan dan Perlengkapan Jalan Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 21 ayat 1 disebutkan setiap jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1993 TENTANG PRASARANA DAN LALU LINTAS JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

No Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan maupun secara berk

No Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan maupun secara berk TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5346 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 187) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PENETAPAN KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DAN PENYELENGGARAANNYA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 6/E, 2011 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kota Malang telah

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERAPIHAN BAHU JALAN (FINISHING)

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERAPIHAN BAHU JALAN (FINISHING) MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN PEKERJAAN PERAPIHAN BAHU JALAN (FINISHING) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Menurut Oglesby and Hicks (1988), kecelakaan kendaraan adalah kejadian yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan cepat. Selain itu

Lebih terperinci

Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas.

Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas. Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG PENGATURAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2

BAB I PENDAHULUAN. (On-line),  (29 Oktober 2016). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaruh era globalisasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara di masa kini tidak dapat terelakkan dan sudah dirasakan akibatnya, hampir di semua negara,

Lebih terperinci

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis

Lebih terperinci

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? () Sebelum jalan, hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? Fokus hanya kepada satu saja diantara kaca spion dalam dan kaca spion luar serta pastikan aman. Semua pemastian aman dapat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Menurut Miro (2002), Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari satu tempat ketempat lain, dimana

Lebih terperinci

Pengertian Lalu Lintas

Pengertian Lalu Lintas LALU LINTAS Pengertian Lalu Lintas Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di jalan, sedangkan angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 13 (Tiga belas)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 13 (Tiga belas) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 13 (Tiga belas) A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inspeksi Keselamatan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi, memuat bahwa (Inspeksi Keselamatan Jalan) IKJ merupakan pemeriksaan sistematis terhadap jalan atau segmen

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara. a. Indera : Sesuatu yang membuat pengemudi waspada dalam mengemudi,

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara. a. Indera : Sesuatu yang membuat pengemudi waspada dalam mengemudi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara Menurut Khisty dan Lall (2005) pengemudi yang baik tidak harus memiliki keahlian khusus. Uji fisik dan psikologis dapat dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek)...

DAFTAR ISI. Daftar Isi BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori) Daftar Cek Unjuk Kerja (Praktek)... DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4 2.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 62 TAHUN 1993 T E N T A N G ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 62 TAHUN 1993 T E N T A N G ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS MENTERI PERHUBUNGAN, KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 62 TAHUN 1993 T E N T A N G ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Lalu lintas dan angkutan jalan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Lalu lintas dan angkutan jalan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : HK.205/1/1/DRJD/2006 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : HK.205/1/1/DRJD/2006 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : HK.205/1/1/DRJD/2006 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS YANG BERSIFAT PERINTAH DAN/ATAU LARANGAN PADA RUAS JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA (JORR) I E1 SEKSI

Lebih terperinci

AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI

AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI DEPARTEMEN P BADAN PEMBINAAN KONSTRU PUSAT PEMBINAAN KOMPETEN PEMBUATAN LAPORAN BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, MENIMBANG : a. bahwa untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas perlengkapan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG DEPARTEMEN PE BADAN PEMBINAAN KONSTRU PUSAT PEMBINAAN KOMPETEN MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG MELAKSANAKAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? () Sebelum jalan, hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah? Fokus hanya kepada satu saja diantara kaca spion dalam dan kaca spion luar serta pastikan aman. Semua pemastian aman dapat

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN INSPEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Tata cara berlalu lintas dijelaskan pada Undang-Undang Republik

BAB III LANDASAN TEORI. Tata cara berlalu lintas dijelaskan pada Undang-Undang Republik BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Tata Cara Berlalu Lintas Tata cara berlalu lintas dijelaskan pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada, 1. Pasal 105

Lebih terperinci

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1244, 2014 KEMENHUB. Jalan. Marka. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 34 TAHUN 2014 TENTANG MARKA JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II TATA TERTIB LALU LINTAS BAGI KENDARAAN BERMOTOR. yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang

BAB II TATA TERTIB LALU LINTAS BAGI KENDARAAN BERMOTOR. yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang BAB II TATA TERTIB LALU LINTAS BAGI KENDARAAN BERMOTOR 2.1 Pengertian Lalu Lintas Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN Menimbang : a. Bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Data Satlantas Polwiltabes Semarang menunjukkan kecelakaan yang terjadi pada jalan non tol di Kota Semarang dalam kurun waktu 2001 2005 cenderung menurun dengan

Lebih terperinci

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA 4 Peraturan Lalu Lintas 4-1 Peraturan Lalu Lintas Di Jepang pejalan kaki, mobil,motor, sepeda dan lain-lain, masing-masing peraturan lalu lintas telah ditentukan. Cepatlah mengingat peraturan lalu lintas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi pemerintah atau iklan dari merek kendaraan ternama. Aman dalam berkendara, adalah sebuah kalimat yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH C-1 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH C-2 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH 1. Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api. 2. Awak

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keselamatan lalu lintas

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkendara yang aman sangat diperlukan di dalam berlalu lintas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkendara yang aman sangat diperlukan di dalam berlalu lintas untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkendara yang aman sangat diperlukan di dalam berlalu lintas untuk menjaga kelancaran transportasi, selain itu berkendara yang aman bertujuan untuk mencegah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2003 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2003 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2003 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS, MARKA JALAN DAN ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS DI JALAN DENGAN

Lebih terperinci

Pd T Perambuan sementara untuk pekerjaan jalan

Pd T Perambuan sementara untuk pekerjaan jalan Perambuan sementara untuk pekerjaan jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : A. Karakteristik kecelakaan berdasarkan beberapa klasifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, terutama di kota besar yang memiliki banyak aktivitas dan banyak penduduk. Selain itu sistem

Lebih terperinci

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA TAHUN 2009 PEMERINTAH MEMPREDIKSI ADA SEKITAR 16,25 JUTA PEMUDIK ATAU NAIK 15% DIBANDINGKAN 2008 SEBANYAK 15,3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa tekanan, paksaan, atau perintah dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku. Dengan berjalannya kesadaran

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEGIATAN PARKIR KENDARAAN DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

Lebih terperinci

TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA Nomor : B-373/E/Epl/8/1993 Sifat : - Lampiran : 1 (satu) expl Perihal : Penyelesaian tindak pidana sebagaimana diatur dalam UU No. 14/1992 dan Konsep Tabel Jenis

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK MASYARAKAT KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN MEMILIKI MODA ANGKUTAN DAN KETAATAN TERHADAP LALU LINTAS

BAB III PRAKTIK MASYARAKAT KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN MEMILIKI MODA ANGKUTAN DAN KETAATAN TERHADAP LALU LINTAS BAB III PRAKTIK MASYARAKAT KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN MEMILIKI MODA ANGKUTAN DAN KETAATAN TERHADAP LALU LINTAS A. Gambaran Umum POLSEK Kecamatan Waru 1. Letak Lokasi Kepolisian Resort kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lalu lintas dan angkutan jalan memegang peranan penting dalam menunjang, memperlancar dan meningkatkan pembangunan perekonomian baik regional maupun nasional. Kendaraan

Lebih terperinci

Penempatan marka jalan

Penempatan marka jalan Penempatan marka jalan 1 Ruang lingkup Tata cara perencanaan marka jalan ini mengatur pengelompokan marka jalan menurut fungsinya, bentuk dan ukuran, penggunaan serta penempatannya. Tata cara perencanaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Lalu Lintas

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci