Lampiran 1. KUESIONER UNTUK PEDAGANG PASAR HORAS KOTA PEMATANGSIANTAR. b. Tamat SMP c. Tamat SMA d. Perguruan Tinggi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. KUESIONER UNTUK PEDAGANG PASAR HORAS KOTA PEMATANGSIANTAR. b. Tamat SMP c. Tamat SMA d. Perguruan Tinggi"

Transkripsi

1 Lampiran 1. KUESIONER UNTUK PEDAGANG PASAR HORAS KOTA PEMATANGSIANTAR I. Karakteristik No. Responden : Tanggal wawancara : Nama : Jenis kelamin : Umur : Lama usaha : Pendidikan Terakhir : II. Pengetahuan a. Tamat SD b. Tamat SMP c. Tamat SMA d. Perguruan Tinggi 1. Menurut Saudara/i apa saja jenis-jenis sampah? a. Sampah organik dan anorganik. b. Sampah basah dan kering. c. Tidak tahu. 2. Menurut Saudara/i kemana sampah harus dibuang? a. Keranjang dan kantong plastik. b. Ke tempat sampah. c. Di sungai. 3. Menurut Saudara/i bagaimana konstruksi/wadah tempat sampah yang baik? a. Konstruksi kuat, tidak mudah bocor (kedap air), mempunyai tutup, dan mudah diangkat. b. Mempunyai tutup dan bebas dari serangga. c. Terbuat dari bambu dan kantong plastik. 4. Apa dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan apabila sampah tidak dikelola dengan baik? a. Menyebabkan kebanjiran,sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, pencemaran udara akibat pembakaran, pencemaran air seperti perubahan warna dan bau air. b. Dapat menimbulkan penyakit, seperti diare, penyakit kuning, pest, dan DBD. c. Tidak memberikan dampak bagi kesehatan. 5. Apa dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan apabila sampah tidak dikelola dengan baik? a. Menyebabkan kebanjiran,sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, pencemaran udara akibat pembakaran, pencemaran air seperti perubahan warna dan bau air. b. Dapat menimbulkan penyakit, seperti diare, penyakit kuning, pest, dan DBD. c. Tidak memberikan dampak bagi lingkungan. 6. Apa sajakah yang termasuk dalam contoh sampah organik? 88

2 a. Sisa-sisa makanan dan kulit buah. b. Sisa-sisa makanan, tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting. c. Botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng. 7. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai? a. Pupuk kompos dan makanan ternak. b. Makanan ternak. c. Tidak bisa dimanfaatkan lagi. 8. Apa sajakah yang termasuk dalam contoh sampah anorganik? a. Botol plastik dan kaleng. b. Botol plastik, botol gelas, tas plastik dan kaleng. c. Sisa-sisa makanan dan kulit buah. 9. Sampah anorganik dapat dimanfaatkan kembali dengan melakukan proses daur ulang. Hasilnya dari proses tersebut dapat berupa? a. Kerajinan tangan, pot bunga, gantungan kunci, bubur kertas, bunga-bungaan. b. Kerajinan tangan, sampul buku, tempat pensil. c. Pupuk kompos dan makanan ternak. 10. Sampah organik yang dihasilkan pasar sebaiknya diangkut setiap? a. 1 x 24 jam. b. 2 x 24 jam. c. Tidak tahu. 11. Apa saja peralatan yang dibutuhkan dalam mengumpulkan sampah di kios/los anda? a. Sapu, sapu lidi, sekop, dan keranjang sampah. b. Sapu dan keranjang sampah. c. Plastik, kardus dan kaleng. 12. Menurut Saudara/i di lokasi (pasar) mana saja tempat sampah harus disediakan? a. Di setiap kios/los pedagang dan toko. b. Di setiap kios/los pedagang, toko, pedagang kaki lima, WC umum, dan Mushola. c. Tidak tahu. 13. Menurut Saudara/i, siapa yang harus menyediakan tempat sampah di Pasar Horas? a. Pedagang dan petugas kebersihan. b. Petugas kebersihan. c. Tidak tahu. 14. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah pasar? a. Institusi kebersihan kota dan pedagang. b. Institusi kebersihan kota, LSM, Swasta, dan Pedagang. c. Pembeli. 15. Menurut Saudara/i, siapa yang mengangkut sampah Saudara/i dari kios/los ke TPS? a. Petugas kebersihan. b. Pedagang. c. Tidak tahu. 89

3 III. Sikap No. Pertanyaan Setuju Tidak Setuju 1. Setiap kios/los harus tersedia tempat sampah. 2. Pedagang wajib menyediakan tempat sampah di kios/los yang ditempatinya. 3. Dinas kebersihan menyediakan tempat sampah di kios/los yang ditempatinya. 4. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, tertutup dan mudah dibersihkan. 5. Setiap pedagang harus membuang sampah pada tempatnya. 6. Tempat sampah yang mudah membusuk dan yang tidak membusuk dipisahkan. 7. Sampah berserakan di sekitar kios/los pedagang. 8. Tempat pembuangan sampah sementara harus tersedia di pasar. 9. Pengelolaan sampah yang kurang baik memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. 10. Setiap pedagang wajib membayar retribusi kebersihan. 11. Apabila ada sampah yang tidak terangkut petugas kebersihan dari kios/los saudara, apakah Saudara/i setuju untuk mengangkut sampah tersebut ke TPS? 12. Pembeli membuang sampah sembarangan di Pasar. 13. Yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah pasar adalah pedagang. 14. Sampah yang ada di pasar harus dibuang setiap hari. 15. Bagi orang yang membuang sampah sembarangan akan dikenakan sanksi. 90

4 IV. Tindakan No. Tindakan Responden Ya Tidak 1. Apakah Saudara/i mempunyai tempat penampungan sampah sendiri? 2. Apakah Saudara/i membuang sampah pada tempatnya? 3. Apakah sampah saudara diangkut setiap hari? 4. Apakah tempat sampah Saudara/i telah memenuhi syarat kesehatan (Kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, dan mudah diangkut)? 5. Apakah Saudara/i menyediakan tempat sampah yang terpisah untuk sampah yang mudah membusuk dengan yang tidak mudah membusuk? 6. Apakah Saudara/i telah memisahkan sampah yang mudah membusuk dengan yang tidak membusuk? 7. Apabila sampah berserakan di lokasi kios/los Saudara/i, apakah saudara membuangnya ke tempat sampah? 8. Apabila tempat sampah Saudara/i penuh, apakah saudara mengangkutnya ke tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS)? 9. Apakah Saudara/i rutin membayar retribusi kebersihan? 10. Apabila ada orang yang membuang sampah sembarangan, apakah anda menegurnya? 11. Apabila sampah saudara tidak diangkut oleh petugas kebersihan, apakah saudara segera melaporkannya ke Dinas Kebersihan Pasar Horas? 12. Apabila tempat sampah anda tidak memenuhi syarat, apakah Saudara akan menggantinya? 13. Apakah Saudara/i menyediakan peralatan kebersihan untuk mengumpulkan sampah (sapu, sapu lidi, sekop)? 14. Apabila Saudara/i membuang sampah sembarangan, apakah saudara bersedia dikenakan sanksi? 15. Apakah Saudara/i selalu membersihkan kios sebelum dan sesudah berjualan setiap harinya? 91

5 Lampiran 2. KUESIONER UNTUK DINAS PASAR HORAS KOTA PEMATANGSIANTAR I. Penyimpanan Sampah 1. Siapa yang bertanggung jawab terhadap penyediaan perwadahan sampah di Pasar Horas? 2. Apa saja jenis perwadahan sampah yang digunakan oleh pedagang di Pasar Horas? 3. Apakah Dinas Pasar sudah menyediakan perwadahan sampah yang terpisah antara sampah organik dan anorganik? II. Pengumpulan Sampah 4. Bagaimana sistem pengumpulan sampah dilakukan? 5. Berapa orang jumlah tenaga pengumpul dan jumlah alat pengumpul (gerobak) di Pasar Horas? 6. Bagaimana sistem pemindahan sampah yang sudah dilakukan? 7. Berapa kali pemindahan sampah dilakukan oleh petugas kebersihan dalam sehari? III. Pengangkutan Sampah 8. Bagaimana sistem pengangkutan yang dilakukan? 9. Berapa kali pengangkutan sampah dilakukan oleh petugas kebersihan dalam sehari? 10. Berapa jumlah dan kapasitas armada truk, dan petugas operasionalnya? 11. Berapa jumlah sampah yang dihasilkan Pasar Horas dalam sehari? 92

6 IV. Pembuangan Sampah 12. Berapa jumlah TPS baik berupa kontainer maupun pasangan batu bata yang sudah ada di Pasar Horas? 13. Sistem apa yang dipakai pada pembuangan sementara (TPS)? 14. Sarana dan Prasarana apa saja yang dimiliki TPS? V. Pembiayaan, Peraturan, dan Progam Dinas Pasar Horas 15. Berapa besaran biaya retribusi yang dibebankan kepada pedagang pasar? 16. Apa saja peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Dinas Pasar terkait dengan masalah kebersihan Pasar? 17. Apakah Dinas Pasar pernah melakukan bimbingan dan penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan Pasar Horas? 93

7 Lampiran 3. LEMBAR OBSERVASI LAPANGAN PASAR HORAS KOTA PEMATANGSIANTAR Keterangan: a. Ya : Memenuhi syarat kesehatan b. Tidak : Tidak memenuhi syarat kesehatan No. Indikator Ya Tidak 1. Setiap kios/los tersedia tempat sampah 2. Tempat sampah dibedakan antara tempat sampah yang mudah membusuk dengan yang tidak mudah membusuk 3. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kedap air dan tertutup 4. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat agar tidak mudah bocor untuk mencegah berseraknya sampah 5. Tersedia Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang kuat, kedap air, dan mudah dibersihkan 6. Tempat pembuangan sampah sementara terletak di tempat yang mudah dijangkau oleh kendaraan pengangkut sampah 7. TPS tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit 8. TPS tidak berada di jalur utama pasar 9. TPS berjarak minimal 10 meter dari bangunan pasar 10. Sampah diangkut 3x24 jam dari TPS 11. Sampah tidak berserakan 12. TPS tidak menimbulkan bau 13. Tersedia petugas pengangkut sampah (petugas kebersihan) dari kios/ los ke TPS 14. Tersedia petugas pengangkut sampah (petugas kebersihan) dari TPS ke TPA 15. Tersedia peralatan pembersih sampah 16. Tersedia alat pengangkut sampah 94

8 95

9 96

10 97

11 98

12 99 99

13 100

14 101

15 Master Data No. Nama Jenis Kelamin Umur Umur_K Jenis_Usaha Lama Usaha Pendidikan terakhir P1 P2 P3 P4 1 Herman Laki-laki tahun Jasa 7 Tamat SMA Gusti Sinaga Perempuan 36 > 35 tahun Makanan 10 Perguruan Tinggi Juliana Sitindaon Perempuan 45 > 35 tahun Sayur dan Buah 6 Tamat SMA Oktafiana Lumbangaol Perempuan 15 < 25 tahun Sayur dan Buah 5 Tamat SMP M. Sibarani Perempuan 65 > 35 tahun Sayur dan Buah 20 Tamat SMA Juandi Laki-laki tahun Sayur dan Buah 4 Tamat SMP Ryan Martin Laki-laki 21 < 25 tahun Sayur dan Buah 2 Tamat SMA Pendi Pangaribuan Laki-laki 42 > 35 tahun Sayur dan Buah 13 Tamat SMP Rita Siagian Perempuan tahun Sayur dan Buah 10 Tamat SMA R. Sijabat Perempuan 56 > 35 tahun Sayur dan Buah 20 Tamat SMP Ernawati Pakpahan Perempuan tahun Sayur dan Buah 2 Tamat SMA Banda Tarigan Laki-laki tahun Sayur dan Buah 5 Tamat SMA Syawaludin Laki-laki 21 < 25 tahun Sayur dan Buah 8 Tamat SMA Imelda Perempuan tahun Sayur dan Buah 5 Tamat SMA Eli Perempuan tahun Sayur dan Buah 5 Tamat SMA A. Lubis Laki-laki 50 > 35 tahun Barang dan Perlengkapan 25 Tamat SMA Marlen Naibaho Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 3 Tamat SMA Edwin Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 4 Tamat SMA Armen Dulay Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 2 Tamat SMA Bonar Silalahi, STh Laki-laki 49 > 35 tahun Barang dan Perlengkapan 26 Perguruan Tinggi Jony Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 7 Tamat SMA Baginda Martua Raja Lubis Laki-laki 56 > 35 tahun Barang dan Perlengkapan 31 Tamat SMA Kurnia Siregar Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 15 Tamat SMA Lusin Laki-laki 20 < 25 tahun Barang dan Perlengkapan 20 Tidak Sekolah Sinur Peni Manurung Perempuan 43 > 35 tahun Sayur dan Buah 7 Tamat SMP Dewi Simbolon Perempuan tahun Sayur dan Buah 1 Tamat SMA Putra Laki-laki 18 < 25 tahun Sayur dan Buah 1 Tamat SMA Dermawati Perempuan 40 > 35 tahun Sayur dan Buah 5 Tamat SMA J. Ginting Laki-laki 42 > 35 tahun Kain/Pakaian 15 Tamat SMP Syarial Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 5 Perguruan Tinggi Khairudin Pasaribu Laki-laki 50 > 35 tahun Barang dan Perlengkapan 25 Tamat SMA Ratna Perempuan 16 < 25 tahun Barang dan Perlengkapan 1 Tamat SMP

16 103 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Skor_Pengetahuan Skor_Pengetahuan_K S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik Sedang Sedang Sedang Baik Baik Baik Sedang Sedang Sedang Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik

17 104 S13 S14 S15 Skor_Sikap Skor_Sikap_K T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 Skor_Tindakan Skor_Tindakan_K Baik Kurang Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang Sedang Sedang Sedang Kurang Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Sedang Kurang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Sedang Kurang Sedang Kurang Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang 104

18 105 No. Nama Jenis_Kelamin Umur Umur_K Jenis_Usaha Lama_Usaha Pendidikan_terakhir P1 P2 P3 P4 33 Dewi Perempuan tahun Barang dan Perlengkapan 5 Tamat SMA Roni Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 10 Tamat SMA N. Silalahi Perempuan 62 > 35 tahun Barang dan Perlengkapan 15 Tamat SMA Nuri Perempuan 19 < 25 tahun Jasa 1 Tamat SMA Pini Perempuan 18 < 25 tahun Jasa 1 Tamat SMA Ati Perempuan 48 > 35 tahun Jasa 10 Tamat SMP Adi Laki-laki 45 > 35 tahun Jasa 15 Tamat SMA Dewi Naibaho Perempuan 23 < 25 tahun Jasa 3 Tamat SMA Herman Laki-laki 70 > 35 tahun Jasa 10 Tamat SD Irawan Laki-laki 21 < 25 tahun Daging dan Ikan 1 Tamat SMA Christina sembiring Perempuan 55 > 35 tahun Daging dan Ikan 40 Tamat SMP Sulfin Laki-laki tahun Daging dan Ikan 5 Perguruan Tinggi Lina Perempuan 48 > 35 tahun Daging dan Ikan 1 Tamat SD Meylan Pasaribu Perempuan 23 < 25 tahun Daging dan Ikan 5 Tamat SMA Ricky Hutapea Laki-laki 16 < 25 tahun Kain/Pakaian 3 Tamat SMP Kristina Sidabutar Perempuan 23 < 25 tahun Kain/Pakaian 3 Tamat SMA Yulia Lubis Perempuan tahun Kain/Pakaian 6 Tamat SMA Widya Sandella Sihombing Perempuan 19 < 25 tahun Kain/Pakaian 1 Tamat SMA Ita Perempuan 52 > 35 tahun Kain/Pakaian 35 Tamat SMP Lia Perempuan tahun Kain/Pakaian 7 Tamat SMA Erni Perempuan tahun Kain/Pakaian 2 Tamat SMA A. Panjaitan Laki-laki tahun Kain/Pakaian 10 Tamat SMA Suriana Perempuan tahun Kain/Pakaian 5 Tamat SMP Berlina N. Pardosi Perempuan 22 < 25 tahun Kain/Pakaian 5 Tamat SMA Lenny Simatupang Perempuan 23 < 25 tahun Kain/Pakaian 19 Perguruan Tinggi Yolanda Tambunan Perempuan 42 > 35 tahun Kain/Pakaian 15 Perguruan Tinggi Vinita Perempuan tahun Kain/Pakaian 5 Tamat SMA Hariati Perempuan 18 < 25 tahun Kain/Pakaian 1 Tamat SMA Mikhael Laki-laki 46 > 35 tahun Kain/Pakaian 30 Tamat SMA Devi Perempuan tahun Kain/Pakaian 3 Tamat SMA Vivi Perempuan 22 < 25 tahun Kain/Pakaian 1 Perguruan Tinggi T. Sidabutar Perempuan 44 > 35 tahun Sayur dan Buah 25 Tamat SMA

19 106 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Skor_Pengetahuan Skor_Pengetahuan_K S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S Sedang Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Sedang Sedang Sedang Baik Baik Sedang Sedang Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang Sedang Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang

20 107 S13 S14 S15 Skor_Sikap Skor_Sikap_K T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 Skor_Tindakan Skor_Tindakan_K Baik Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang Sedang Sedang Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Baik Kurang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang 107

21 108 No. Nama Jenis_Kelamin Umur Umur_K Jenis_Usaha Lama_Usaha Pendidikan_terakhir P1 P2 P3 P4 65 M. Sidabutar Laki-laki 57 > 35 tahun Barang dan Perlengkapan 17 Tamat SMA Rajawali Sidauruk Laki-laki 41 > 35 tahun Barang dan Perlengkapan 20 Tamat SMA Ari Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 9 Tamat SMA P. Siahaan Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 8 Tamat SMA Rinald Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 2 Perguruan Tinggi Tommy Laki-laki 23 < 25 tahun Barang dan Perlengkapan 1 Tamat SMP Rezeki Sinaga Perempuan 16 < 25 tahun Makanan 1 Tamat SMP Sri Rahmadani Perempuan 54 > 35 tahun Makanan 10 Tamat SMP Nurhayati Hasibuan Perempuan 48 > 35 tahun Makanan 3 Tamat SD Ade Putra Laki-laki tahun Jasa 2 Tamat SMP N. Simanjuntak Perempuan 50 > 35 tahun Daging dan Ikan 15 Tamat SMA Nova Perempuan tahun Jasa 5 Tamat SMP Yunita Simarmata Perempuan 22 < 25 tahun Jasa 1 Tamat SMA F. Zebua Laki-laki 44 > 35 tahun Jasa 13 Tamat SMA N. Situmorang Perempuan 61 > 35 tahun Jasa 15 Tamat SD Dina Siringoringo Perempuan 23 < 25 tahun Jasa 1 Tamat SMA Ronald Laki-laki 24 < 25 tahun Kain/Pakaian 1 Tamat SMA Wanto Laki-laki 38 > 35 tahun Jasa 8 Tamat SMA Jonri Laki-laki 19 < 25 tahun Barang dan Perlengkapan 3 Tamat SMA Ardhi Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 2 Tamat SMA Ridwan Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 4 Tamat SMP Ricardo Laki-laki tahun Barang dan Perlengkapan 10 Tamat SMA Fredi Simangunsong Laki-laki tahun Daging dan Ikan 6 Perguruan Tinggi Anton Laki-laki tahun Daging dan Ikan 3 Tamat SMA Tito Haloho Laki-laki 17 < 25 tahun Daging dan Ikan 5 Tamat SMA Lina Sihombing Perempuan 46 > 35 tahun Jasa 19 Tamat SMA Purba Sari Perempuan 43 > 35 tahun Jasa 15 Tamat SMA R. Sitompul Perempuan 46 > 35 tahun Jasa 20 Tamat SMA Yanti Sibarani Perempuan 38 > 35 tahun Jasa 1 Tamat SMA N. Panjaitan Perempuan 55 > 35 tahun Jasa 10 Tamat SMA Tina Perempuan tahun Jasa 4 Tamat SMA

22 109 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Skor_Pengetahuan Skor_Pengetahuan_K S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S Sedang Sedang Baik Sedang Sedang Baik Baik Sedang Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Baik Sedang Sedang Sedang Sedang Baik Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang

23 110 S13 S14 S15 Skor_Sikap Skor_Sikap_K T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 T14 T15 Skor_Tindakan Skor_Tindakan_K Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Baik Sedang Sedang Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang Baik Baik Baik Sedang Baik Sedang Baik Sedang 110

24 111 Lampiran 10. Hasil Olahan Tabel Distribusi Frekuensi Jenis_Kelamin Valid Laki-laki 44 46,3 46,3 46,3 Perempuan 51 53,7 53,7 100,0 Umur_K Valid < 25 tahun 25 26,3 26,3 26, tahun 35 36,8 36,8 63,2 > 35 tahun 35 36,8 36,8 100,0 Jenis_Usaha Valid Daging dan Ikan 9 9,5 9,5 9,5 Sayur dan Buah 18 18,9 18,9 28,4 Jasa 20 21,1 21,1 49,5 Kain/Pakaian 19 20,0 20,0 69,5 Makanan 4 4,2 4,2 73,7 Barang dan Perlengkapan 25 26,3 26,3 100,0 Pendidikan_terakhir Valid Tidak Sekolah 1 1,1 1,1 1,1 Tamat SD 4 4,2 4,2 5,3 Tamat SMP 18 18,9 18,9 24,2 Tamat SMA 63 66,3 66,3 90,5 Perguruan Tinggi 9 9,5 9,5 100,0 P1_k Valid c 15 15,8 15,8 15,8 b 26 27,4 27,4 43,2 a 54 56,8 56,8 100,0 111

25 112 P2_k Valid c 1 1,1 1,1 1,1 a 9 9,5 9,5 10,5 b 85 89,5 89,5 100,0 P3_k Valid c 7 7,4 7,4 7,4 b 15 15,8 15,8 23,2 a 73 76,8 76,8 100,0 P4_k Valid c 3 3,2 3,2 3,2 a 32 33,7 33,7 36,8 b 60 63,2 63,2 100,0 P5_k Valid c 1 1,1 1,1 1,1 b 19 20,0 20,0 21,1 a 75 78,9 78,9 100,0 P6_k Valid c 34 35,8 35,8 35,8 a 23 24,2 24,2 60,0 b 38 40,0 40,0 100,0 P7_k Valid c 24 25,3 25,3 25,3 b 7 7,4 7,4 32,6 a 64 67,4 67,4 100,0 112

26 113 P8_k Valid c 35 36,8 36,8 36,8 a 10 10,5 10,5 47,4 b 50 52,6 52,6 100,0 P9_k Valid c 26 27,4 27,4 27,4 b 7 7,4 7,4 34,7 a 62 65,3 65,3 100,0 P10_k Valid c 13 13,7 13,7 13,7 a 66 69,5 69,5 83,2 b 16 16,8 16,8 100,0 P11_k Valid c 6 6,3 6,3 6,3 b 22 23,2 23,2 29,5 a 67 70,5 70,5 100,0 P12_k Valid c 1 1,1 1,1 1,1 a 25 26,3 26,3 27,4 b 69 72,6 72,6 100,0 P13_k Valid b 31 32,6 32,6 32,6 a 64 67,4 67,4 100,0 113

27 114 P14_k Valid a 66 69,5 69,5 69,5 b 29 30,5 30,5 100,0 P15_k Valid c 1 1,1 1,1 1,1 b 8 8,4 8,4 9,5 a 86 90,5 90,5 100,0 Skor_Pengetahuan_K Valid Kurang 2 2,1 2,1 2,1 Sedang 36 37,9 37,9 40,0 Baik 57 60,0 60,0 100,0 S1 Valid Tidak Setuju 3 3,2 3,2 3,2 Setuju 92 96,8 96,8 100,0 S2 Valid Tidak Setuju 18 18,9 18,9 18,9 Setuju 77 81,1 81,1 100,0 S3 Valid Tidak Setuju 9 9,5 9,5 9,5 Setuju 86 90,5 90,5 100,0 114

28 115 S4 Valid Tidak Setuju 4 4,2 4,2 4,2 Setuju 91 95,8 95,8 100,0 S5 Valid Tidak Setuju 1 1,1 1,1 1,1 Setuju 94 98,9 98,9 100,0 S6 Valid Tidak Setuju 13 13,7 13,7 13,7 Setuju 82 86,3 86,3 100,0 S7 Valid Setuju 8 8,4 8,4 8,4 Tidak Setuju 87 91,6 91,6 100,0 S8 Valid Tidak Setuju 5 5,3 5,3 5,3 Setuju 90 94,7 94,7 100,0 S9 Valid Tidak Setuju 2 2,1 2,1 2,1 Setuju 93 97,9 97,9 100,0 115

29 116 S10 Valid Tidak Setuju 1 1,1 1,1 1,1 Setuju 94 98,9 98,9 100,0 S11 Valid Tidak Setuju 33 34,7 34,7 34,7 Setuju 62 65,3 65,3 100,0 S12 Valid Setuju 6 6,3 6,3 6,3 Tidak Setuju 89 93,7 93,7 100,0 S13 Valid Tidak Setuju 65 68,4 68,4 68,4 Setuju 30 31,6 31,6 100,0 S14 Valid Tidak Setuju 1 1,1 1,1 1,1 Setuju 94 98,9 98,9 100,0 S15 Valid Tidak Setuju 14 14,7 14,7 14,7 Setuju 81 85,3 85,3 100,0 116

30 117 Skor_Sikap_K Valid Sedang 14 14,7 14,7 14,7 Baik 81 85,3 85,3 100,0 T1 Valid Tidak 36 37,9 37,9 37,9 Ya 59 62,1 62,1 100,0 T2 Valid Tidak 7 7,4 7,4 7,4 Ya 88 92,6 92,6 100,0 T3 Valid Tidak 9 9,5 9,5 9,5 Ya 86 90,5 90,5 100,0 T4 Valid Tidak 84 88,4 88,4 88,4 Ya 11 11,6 11,6 100,0 T5 Valid Tidak 94 98,9 98,9 98,9 Ya 1 1,1 1,1 100,0 117

31 118 T6 Valid Tidak 93 97,9 97,9 97,9 Ya 2 2,1 2,1 100,0 T7 Valid Tidak 13 13,7 13,7 13,7 Ya 82 86,3 86,3 100,0 T8 Valid Tidak 29 30,5 30,5 30,5 Ya 66 69,5 69,5 100,0 T9 Valid Ya ,0 100,0 100,0 T10 Valid Tidak 37 38,9 38,9 38,9 Ya 58 61,1 61,1 100,0 T11 Valid Tidak 38 40,0 40,0 40,0 Ya 57 60,0 60,0 100,0 T12 Valid Tidak 45 47,4 47,4 47,4 Ya 50 52,6 52,6 100,0 118

32 119 T13 Valid Tidak 7 7,4 7,4 7,4 Ya 88 92,6 92,6 100,0 T14 Valid Tidak 20 21,1 21,1 21,1 Ya 75 78,9 78,9 100,0 T15 Valid Tidak 2 2,1 2,1 2,1 Ya 93 97,9 97,9 100,0 Skor_Tindakan_K Valid Kurang 6 6,3 6,3 6,3 Sedang 73 76,8 76,8 83,2 Baik 16 16,8 16,8 100,0 119

33 120 Lampiran 11. Gambar 4.1. Denah Lokasi Pasar Horas Kota Pematangsiantar 120

34 121 Gambar 4.2. Denah Lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Pasar Horas Keterangan: Titik 1 ( ) : Kontainer sampah Titik 2 ( ) : Tong sampah Titik 3 ( ) : TPS pasangan batu bata (permanen) Titik 4 ( ) : TPS pasangan batu bata (permanen) Titik 5 ( ) : Tong sampah Titik 6 ( ) : Tong sampah 121

35 122 Lampiran 12. Foto Hasil Penelitian Gambar Lampiran 1. Kondisi wadah penyimpanan sampah pedagang di Pasar Horas Gambar Lampiran 2. Kondisi TPS berupa kontainer di Pasar Horas 122

36 123 Gambar Lampiran 3. Kondisi TPS berupa pasangan batu bata Gambar Lampiran 4. Kondisi sampah yang dibuang di sembarang tempat dan tidak terangkut oleh petugas kebersihan 123

37 124 Gambar Lampiran 5. Kondisi TPA Tanjung Pinggir Kota Pematangsiantar Gambar Lampiran 6. Kondisi ketika mewawancarai pedagang di Pasar Horas 124

KUESIONER UNTUK PEDAGANG

KUESIONER UNTUK PEDAGANG Lampiran 1 KUESIONER UNTUK PEDAGANG PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN PARTISIPASI PEDAGANG UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERSIH DI BASEMENT PASAR PETISAH KOTA MEDAN TAHUN 2012 I. Identitas Pedagang No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistem pengelolaan sampah di Pasar Dwikora kota Pematangsiantar.

BAB III METODE PENELITIAN. sistem pengelolaan sampah di Pasar Dwikora kota Pematangsiantar. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara, bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kesejahteraan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya dengan memproduksi makanan minuman dan barang lain dari sumber daya alam. Aktivitas tersebut

Lebih terperinci

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT 1. Nama Responden : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : a) Usia Produktif

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Desember 2008, bertempat di beberapa TPS pasar di Kota Bogor, Jawa Barat yaitu pasar Merdeka, pasar Jl. Dewi

Lebih terperinci

VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR

VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR VI. PENGELOLAAN, PENCEMARAN DAN UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH PASAR 6.1. Pengelolaan Sampah Pasar Aktivitas ekonomi pasar secara umum merupakan bertemunya penjual dan pembeli yang terlibat dalam

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN PERILAKU PEDAGANG DI PASAR HORAS KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013

ANALISA SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN PERILAKU PEDAGANG DI PASAR HORAS KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013 ANALISA SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN PERILAKU PEDAGANG DI PASAR HORAS KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013 Thomson Siahaan 1, Surya Dharma 2, Taufik Ashar 3 1. Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT Lampiran KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT I. Karakteristik Responden. Nama :. Jenis Kelamin :. Pekerjaan : 4. Pendidikan : II. Pengetahuan

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN No LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 060934 DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016 Menurut 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Dulalowo 1. Geografi, Batas Wilayah Dan Iklim Kelurahan Dulalowo berada di Kecamatan Kota Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada

Lebih terperinci

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampah merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Sampah dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak terjadi dengan sendirinya (Mukono, 2006). Pertambahan penduduk,

BAB I PENDAHULUAN. tidak terjadi dengan sendirinya (Mukono, 2006). Pertambahan penduduk, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO

KUESIONER PENELITIAN PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO Dengan hormat, Bersama ini saya, Nama : Venna Megawangi Mahasiswa : Teknik Lingkngan UII NIM

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI Sampah?? semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ANGGOTA KOMUNITAS PEMUDA PEDULI LINGKUNGAN TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTA

Lebih terperinci

Gambar 2.1 organik dan anorganik

Gambar 2.1 organik dan anorganik BAB II SAMPAH DAN TEMPAT SAMPAH 2.1 Pembahasan 2.1.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia,dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupannya sehari-hari, manusia tidak bisa dilepaskan dari suatu benda. Benda ini ada yang dapat digunakan seutuhnya, namun ada juga yang menghasilkan sisa

Lebih terperinci

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI Lampiran 1. LEMBAR KUESIONER UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI A. IDENTITAS INFORMAN Nama :. Alamat : Usia :.Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Pendidikan terakhir : Unit Kerja : Masa kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepadatan penduduk yang tinggi dengan pertumbuhan cepat di kota bila tidak diimbangi dengan fasilitas lingkungan yang memadai, seperti penyediaan perumahan, air bersih

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 1. LATAR BELAKANG PENGELOLAAN SAMPAH SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, mendefinisikan sampah sebagai limbah yang bersifat padat, terdiri atas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pengukuran dan Perhitungan Berat Sampah dan Volume Sampah Pengukuran volume sampah dari sumber pemukiman dan non pemukiman yang dilakukan menggunakan kotak

Lebih terperinci

PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA BLURU KIDUL RW 11 KECAMATAN SIDOARJO

PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA BLURU KIDUL RW 11 KECAMATAN SIDOARJO PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA BLURU KIDUL RW 11 KECAMATAN SIDOARJO Ayu Fitriana, Oedojo Soedirham Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Universirtas Airlangga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Deskriptif Metode deskriptif kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data-data mengenai pengelolaan sistem pembuangan sampah pada Rusunawa. Data-data

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama BAB V PEMBAHASAN 5.1 Temuan Utama 5.1.1 Manfaat Pada penelitian ini, penulis membuat skenario menjadi 3 (tiga) beserta manfaatnya, yaitu sebagai berikut: Skenario A Skenario A atau Pengurangan Sampah (Reduce),

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGOLAHAN SAMPAH DOMESTIK DALAM MEWUJUDKAN MEDAN GREEN AND CLEAN (MdGC) DI LINGKUNGAN I KELURAHAN PULO BRAYAN DARAT II KECAMATAN MEDAN

Lebih terperinci

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MANUSIA Imran SL Tobing Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta ABSTRAK Sampah sampai saat ini selalu menjadi masalah; sampah dianggap sebagai sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan dan keindahan lingkungan haruslah diperhatikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan dan keindahan lingkungan haruslah diperhatikan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang bersih dan sehat merupakan dambaan setiap individu maupun masyarakat, karena lingkungan yang bersih dan sehat menjamin mahluk hidup yang tinggal dilingkungan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR

V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR 5.1. Kebijakan Pengelolaan Pasar Tradisional Kota Bogor Terdapat tujuh buah pasar tradisional yang dibangun oleh Pemerintah Kota Bogor untuk menunjang perekomomian dan memenuhi

Lebih terperinci

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011 KATA PENGANTAR Bertambahnya produksi sampah diberbagai kota dewasa ini tidak lepas dari perubahan pola hidup

Lebih terperinci

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 1. Latar Belakang Sampah yang menjadi masalah memaksa kita untuk berpikir dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tersebut yang tercantum didalam. UUD 1945 dan rencana pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tersebut yang tercantum didalam. UUD 1945 dan rencana pembangunan nasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional pada dasarnya diupayakan untuk menciptakan masyarakat madani yang berperadaban modern, adil dan makmur. Oleh karena itu perlu adanya komitmen

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Upaya kesehatan lingkungan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030 pada sasaran ke enam ditujukan untuk mewujudkan ketersediaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah merupakan segala sesuatu yang tidak dikehendaki lagi lalu dibuang. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari instansi yang terkait dengan penelitian, melaksanakan observasi langsung di Tempat Pembuangan

Lebih terperinci

CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN

CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN NO VARIABEL YANG DI AMATI YA TIDAK KETERANGAN Lokasi 1. Tidak terletak pada daerah bekas TPA (Tempat Pembuangan Akhir) atau tambang. 2. Tidak terletak pada daerah rawan bencana

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan suatu populasi sangat ditentukan oleh kondisi tempat- tempat dimana orang banyak beraktivitas setiap harinya.pasar merupakan salah satu tempat orang

Lebih terperinci

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO Oleh: Chrisna Pudyawardhana Abstraksi Pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan serta menjaga keindahan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH KOTA BOGOR 1. Sifat Fisik Sampah Sampah berbentuk padat dibagi menjadi sampah kota, sampah industri dan sampah pertanian. Komposisi dan jumlah

Lebih terperinci

GAMBARAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI PONDOK PESANTREN DARUL KHAIRAT KOTA PONTIANAK

GAMBARAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI PONDOK PESANTREN DARUL KHAIRAT KOTA PONTIANAK GAMBARAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI PONDOK PESANTREN DARUL KHAIRAT KOTA PONTIANAK Shella Anggraeni dan Taufik Anwar Jurusan Kesehatan lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak E-mail: Shellaanggraeni07@gmail.com

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013 Standar Kompetensi 2. Memahami sumberdaya alam Kompetensi Dasar 2.3.

Lebih terperinci

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK 6.1. Pewadahan Sampah Pewadahan individual Perumahan Cipinang Elok pada umumnya dibagi menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) Disampaikan oleh: DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN KENDAL 2016 Dasar hukum Pengelolaan Sampah Undang undang no. 18 tahun 2008 ttg Pengelolaan

Lebih terperinci

Mulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek

Mulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek Lampiran 1. Bagan Alir Penelitian Mulai Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik Analisis Kondisi Aktual Menentukan stakeholder sistem Kondisi Saat Ini Menentukan kebutuhan stakeholder sistem Ya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tapi di seluruh

Lebih terperinci

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Lampiran 1 INSPEKSI HIGIENE DAN SANITASI DI WILAYAH KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Nama Lokasi : Diperiksa Tanggal : Alamat : No. Sasaran Jenis Pemeriksaan 1. Halaman Bersih/tidak ada sampah berserakan Ada

Lebih terperinci

Industri Petis. Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah. Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata

Industri Petis. Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah. Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata Industri Petis Densitas Sampah h(k (kg/m3) Komposisi Sampah Industri Petis A Hari ke- Industri Petis B Hari ke- Ratarata 1 2 3 4 Rata-rata 1 Rata-rata Total Ampas keringg 252,45 242,36 252,45 242,36 247,4141

Lebih terperinci

MAKALAH PROGRAM PPM. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik

MAKALAH PROGRAM PPM. Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik MAKALAH PROGRAM PPM Pemilahan Sampah sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Yang Baik Oleh: Kun Sri Budiasih, M.Si NIP.19720202 200501 2 001 Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi BAB V DINAMIKA PROSES AKSI A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi Kompos Dalam proses aksi yang akan pendamping lakukan bersama masyarakat. Pendamping berkonsultasi terlebih dahulu

Lebih terperinci

STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR

STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR Oleh: ACHMAD YANI L2D 301 317 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III STUDI LITERATUR

BAB III STUDI LITERATUR BAB III STUDI LITERATUR 3.1 PENGERTIAN LIMBAH PADAT Limbah padat merupakan limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organic dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar

Lebih terperinci

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ABSTRAK KAJIAN PELUANG BISNIS RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH Peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kuantitas sampah kota. Timbunan sampah yang tidak terkendali terjadi

Lebih terperinci

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 9/MENKES/SK/VI/ YANG TELAH DIMODIFIKASI NO. a. b. - VARIABEL UPAYA BANGUNAN PASAR Penataan ruang dagang Tempat penjualan bahan pangan dan makanan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite 94 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite seluruhnya memiliki bak tempat sampah sendiri sedangkan responden pemukiman kumuh

Lebih terperinci

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN 1 Sampah merupakan konsekuensi langsung dari kehidupan, sehingga dikatakan sampah timbul sejak adanya kehidupan manusia. Timbulnya

Lebih terperinci

Lampiran 1. I. Data Responden

Lampiran 1. I. Data Responden Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN KUALITAS MIKROBIOLOGIS AIR SUMUR GALI DAN PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA KELUARGA DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2013 I.

Lebih terperinci

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG NANANG FAKHRURAZI 1,JONI HERMANA 2, IDAA WARMADEWANTHI 2 1 Program Magister Bidang Keahlian Manajemen Aset Jurusan Teknik

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 73 LAMPIRAN 73 74 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian IDENTITAS RESPONDEN Berikan tanda silang (X) pada jawaban anda. Nama : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Usia : 21-25 tahun 36-40 tahun 26-30 tahun

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO 2.1. Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo Hingga pertengahan tahun 2005 pengelolaan lingkungan hidup di Kota Probolinggo dilaksanakan

Lebih terperinci

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang.

pendahuluan dilakukan untuk memperoleh hasil pengolahan atau daur ulang yang mengefektifkan pengolahan sampah selanjutnya, termasuk upaya daur ulang. BAB VI POTENSI REDUKSI SAMPAH DI KOMPLEKS PERUMAHAN BBS KELURAHAN CIWEDUS KOTA CILEGON BANTEN 6.1. Konsep Pemilahan Sampah Dalam usaha mengelola limbah atau sampah secara baik, ada beberapa pendekatan

Lebih terperinci

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat Direktorat Pengembangan PLP Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat APA YANG DISEBUT SANITASI?? Perpres 185/2014

Lebih terperinci

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr) LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA FORMULIR ISIAN SISTEM MANAJEMEN PROGRAM

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA) Oleh : Shinta Dewi Astari 3308 202 006 Dosen Pembimbing : I.D.A.A Warmadewanthi, ST., MT., Ph.D. PROGRAM

Lebih terperinci

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin. 1. DEFINISI SAMPAH Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara di dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN PARTISIPASI PEDAGANG UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERSIH DI BASEMENT PASAR PETISAH KOTA MEDAN TAHUN 2012

PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN PARTISIPASI PEDAGANG UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERSIH DI BASEMENT PASAR PETISAH KOTA MEDAN TAHUN 2012 1 PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN PARTISIPASI PEDAGANG UNTUK MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BERSIH DI BASEMENT PASAR PETISAH KOTA MEDAN TAHUN 2012 Nurul Fuady Daulay 1, Wirsal Hasan 2 dan Irnawati Marsaulina

Lebih terperinci

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA 1 Sampah adalah segala hasil samping, atau sisa yang tidak sesuai kegunaannya serta tidak memiliki arti dan fungsi yang tepat. 2 Jenis jenis Sampah Secara garis besar, sampah

Lebih terperinci

TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT *) Oleh : Suhartini **) Abstrak

TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT *) Oleh : Suhartini **) Abstrak TEKNIK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT *) Oleh : Suhartini **) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pengelolaan sampah di TPA Piyungan

Lebih terperinci

PERANAN IBU-IBU DALAM PENGELOLAAN KOMPREHENSIF SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN SUKOMULYO KABUPATEN LAMONGAN

PERANAN IBU-IBU DALAM PENGELOLAAN KOMPREHENSIF SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN SUKOMULYO KABUPATEN LAMONGAN PERANAN IBU-IBU DALAM PENGELOLAAN KOMPREHENSIF SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN SUKOMULYO KABUPATEN LAMONGAN (Pengaruhnya Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup) Nur azizah Affandy 1 dan Cicik Herlina

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Survei Dari survei menggunakan metode wawancara yang telah dilakukan di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar RT 01,02,03 yang disebutkan dalam data dari

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Laporan terbaru berjudul What a Waste: A Global Review of Solid Waste

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Laporan terbaru berjudul What a Waste: A Global Review of Solid Waste BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan terbaru berjudul What a Waste: A Global Review of Solid Waste Management yang diterbitkan oleh Bank Dunia mengungkapkan bahwa jumlah sampah padat di kota-kota

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 2010), dengan laju pertumbuhan penduduk sebanyak 1,49%. Tingkat pertumbuhan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 2010), dengan laju pertumbuhan penduduk sebanyak 1,49%. Tingkat pertumbuhan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2010 jumlah penduduk di Indonesia mencapai 237.641.326 orang (BPS 2010), dengan laju pertumbuhan penduduk sebanyak 1,49%. Tingkat pertumbuhan penduduk yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. I. LAMA BEKERJA 1 Sudah berapa lama Bapak/Ibu memulung sampah? II. WAKTU BEKERJA. < 3 tahun 3 tahun

Lampiran 1. I. LAMA BEKERJA 1 Sudah berapa lama Bapak/Ibu memulung sampah? II. WAKTU BEKERJA. < 3 tahun 3 tahun Lampiran 1 Kuisioner Peran Pemulung Dalam Pengelolaan Sampah Dan Timbulan Sampah Di Tpa Sampah Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2015 KUISIONER PENELITIAN UNTUK PEMULUNG Nomor Responden : Tanggal Diisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Limbah padat atau sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Limbah padat atau sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah padat atau sampah padat merupakan salah satu bentuk limbah yang terdapat di lingkungan. Masyarakat awam biasanya hanya menyebutnya sampah saja. Bentuk, jenis,

Lebih terperinci

PPM REGULER. Oleh : Suhartini

PPM REGULER. Oleh : Suhartini PPM REGULER PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DAN REMAJA PUTRI DI BERBAH SLEMAN DALAM PENGOLAHAN SAMPAH DAPUR DENGAN TEKNOLOGI YANG SEDERHANA DAN RAMAH LINGKUNGAN SEHINGGA DAPAT BERNILAI EKONOMI DAN BERDAYA

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Oleh : EBERT FEBRIANUS TONIMBA Dosen Pembimbing : Prof. Ir. JONI HERMANA, M.Sc.ES., Ph.D. LATAR BELAKANG Kondisi sarana dan prasarana yang tersedia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. (Chandra, 2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. (Chandra, 2007) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sampah Sampah ialah segala sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. (Slamet, 2009). Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108 LAMPIRAN-LAMPIRAN 108 LAMPIRAN I DOKUMENTASI SURVEI LAPANGAN DAN PROSES RAPID RURAL APPRAISAL (RRA) Gambar 1. Mengurus Perijinan, Membangun Komunikasi, Serta Melakukan Wawancara dengan Tokoh-Tokoh Masyarakat

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PEMILIHAN DAN PENGUMPULAN SAMPAH WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dengan adanya perubahan kelembagaan

Lebih terperinci

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah. Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014 Nama : Umur : Jenis

Lebih terperinci

Lampiran- 3 KUESIONER PENELITIAN

Lampiran- 3 KUESIONER PENELITIAN Lampiran- 3 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PERSEPSI TENTANG SAMPAH DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA TERHADAP PERILAKU IBU MEMBUANG SAMPAH YANG BERPOTENSI BENCANA BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI DELI KOTA

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Kesehatan Lingkungan Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah Sasaran : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar Waktu : 25 menit Hari / tanggal : Rabu, 30 April 2014

Lebih terperinci

Makalah Permasalahan Sampah

Makalah Permasalahan Sampah Makalah Permasalahan Sampah Makalah Permasalahan Sampah 6 NOVEMBER 2014TINGGALKAN KOMENTAR BabI Pendahuluan 1.Latar Belakang Masalah Melihat kondisi lingkungan di sekitar jalan Bubu/Perjuangan yang dipenuhi

Lebih terperinci

1. Pendahuluan ABSTRAK:

1. Pendahuluan ABSTRAK: OP-26 KAJIAN PENERAPAN KONSEP PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS Yenni Ruslinda 1) Slamet Raharjo 2) Lusi Susanti 3) Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Andalas Kampus

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN I. UMUM Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan perlunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. open dumping atau penimbunan terbuka, incenerator atau di bakar, sanitary landfill

BAB I PENDAHULUAN. open dumping atau penimbunan terbuka, incenerator atau di bakar, sanitary landfill BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini, sampah sudah menjadi masalah secara umum yang terjadi di kota-kota di Indonesia. Mulai dari pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya, permasalahan pengangkutan,

Lebih terperinci

A. Pengetahuan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X).

A. Pengetahuan Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X). Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Guru GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GURU TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PELAKSANAAN PHBS PADA GURU SD NEGERIDI PERKEBUNAN TANAH GAMBUS TAHUN 2015 IDENTITAS

Lebih terperinci

Implementasi Perda No 02 Tahun 2011 Di Kota Samarinda (Ghea)

Implementasi Perda No 02 Tahun 2011 Di Kota Samarinda (Ghea) Implementasi Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sempaja Utara Dan Kelurahan Sempaja Selatan Kota Samarinda Ghea Puspita Sari 1, Aji Ratna Kusuma 2, Rita Kalalinggi

Lebih terperinci

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar Pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut tetapi juga menimbulkan dampak

Lebih terperinci

BAB I Permasalahan Umum Persampahan

BAB I Permasalahan Umum Persampahan BAB I Permasalahan Umum 1.1. Timbulan Sampah Permasalahan yang berhubungan dengan timbulan sampah antara lain sebagai berikut: Produksi sampah setiap orang rata-rata terus meningkat seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan

Lebih terperinci

Jarak tangki septik ke sumber air bersih 10 m, ke bangunan 1,5 m. Ada bidang resapan. Ada jaringan pipa air limbah.

Jarak tangki septik ke sumber air bersih 10 m, ke bangunan 1,5 m. Ada bidang resapan. Ada jaringan pipa air limbah. 3 BIDANG AIR LIMBAH A. Kelengkapan Prasarana Lingkungan Bidang Air Limbah NO ACUAN STANDAR EKSISTING 1. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan Jarak tangki septik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengelolaan Sampah 1. Pengertian Pengertian sampah menurut Slamet dalam Sunarti (2002 ; 8) adalah sesuatu yang tidak dikehendaki lagi oleh yang punya dan

Lebih terperinci

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR A. Latar Belakang Masalah Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI PASAR LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU

POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI PASAR LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU INFOMATEK Volume 9 Nomor 2 Desember 207 POTENSI PEMANFATAN SAMPAH DI LEUWILIANG, CIGUDEG DAN JASINGA KABUPATEN BOGOR MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU Ratnaningsih *), Pramiati Purwaningrum, Fajriani Widya

Lebih terperinci

PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO

PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO Venna Megawangi Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010

PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010 SKPD DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SEMARANG Visi :

Lebih terperinci

PASAR TRADISIONAL PRINGGAN DI KOTA MEDAN TAHUN b. Tamat SMP c. Tamat SMA d. Perguruan Tinggi

PASAR TRADISIONAL PRINGGAN DI KOTA MEDAN TAHUN b. Tamat SMP c. Tamat SMA d. Perguruan Tinggi I. Karakteristik AAR TRADIIONAL RINGGAN DI KOTA MEDAN TAHUN 20 No. Responden : Tagal wawancara : Nama : Jenis kelamin : Umur : endidikan Terakhir : a. Tamat D b. Tamat M c. Tamat MA d. erguruan Tigi II.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BERAT JENIS DAN KOMPOSISI SAMPAH Oleh : Kelompok : VI (Enam) Anggota Kelompok : Dwi Mina Intan Permadi (1007151626) Febrian Maulana (1007133960) Imelda Dewi

Lebih terperinci