ABSTRAK. Kata kunci: Subak, irigasi, aspek fisik, aspek operasional & pemeliharaan, logika fuzzy

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK. Kata kunci: Subak, irigasi, aspek fisik, aspek operasional & pemeliharaan, logika fuzzy"

Transkripsi

1 Ni Made Ayu Adi Suartiani Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi pada Sistem Subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia Catur Angga Batukau. Dibawah bimbingan Dr. Sumiyati, S.TP.MP sebagai pembimbing I dan Ir. I Wayan Tika, MP sebagai pembimbing II. ABSTRAK Subak merupakan suatu lembaga irigasi tradisional di Bali, yang salah satu fungsinya mengelola air irigasi. Krama (anggota) subak yang melaksanakan kegiatan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi di koordinir oleh pekaseh (ketua subak). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja fisik jaringan irigasi dan sistem operasional dan pemeliharaan (O&P) jaringan irigasi pada tiga lokasi subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia Catur Angga Batukau. Metode dalam penelitian ini adalah metode survei dan pengamatan secara langsung pada aspek fisik jaringan irigasi. Data yang sudah terkumpul diberi bobot nilai, dan dianalisis. Subak dinilai menggunakan tiga kriteria yaitu Baik = 3, Sedang = 2, dan Kurang = 1. Analisis sistem dilakukan dengan pendekatan logika fuzzy. Hasil analisis menggunakan pendekatan logika fuzzy pada tiga lokasi subak diperoleh kinerja jaringan irigasi pada Subak Jatiluwih adalah 2.17 (sedang), Subak Tengkudak adalah 2.21 (sedang) dan Subak Rejasa adalah 2.18 (sedang). Dari tiga lokasi subak yang diteliti hasilnya adalah subak di Kawasan Catur Angga Batukau dalam kondisi sedang, sehingga perlu pembenahan pada jaringan irigasi dan peningkatan kinerja operasional dan pemeliharaan pada masing-masing subak. Kata kunci: Subak, irigasi, aspek fisik, aspek operasional & pemeliharaan, logika fuzzy

2 DAFTAR ISI Isi Halaman HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii RIWAYAT HIDUP... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Subak Aspek Fisik pada Sistem Irigasi Subak Aspek Operasional dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Operasional Jaringan Irigasi Pemeliharaan Jaringan Irigasi Metode Fuzzy Definisi Logika Fuzzy Himpunan Fuzzy III. METODE PENELITIAN Identikasi Sistem Irigasi Subak Tempat dan Waktu Penelitian Sumber Data dan Jenis Data Metode Pengambilan Data Pembuatan Daftar Panduan Wawancara Model Penentuan Responden Pengembangan Model Penelitian Konsep Pengembangan Sistem Logika Pengembangan Analisis Model IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Wilayah Subak Jatiluwih Subak Tengkudak Subak Rejasa Aspek Fisik Jaringan Irigasi Aspek Operasional dan Pemeliharaan jaringan Irigasi Subak... 40

3 4.4.Aspek Fisik dan Aspek O&P dari Jaringan Irigasi Subak Kinerja Jaringan Irigasi di Subak Jatiluwih, Subak Tengkudak, Subak Rejasa pada Kawasan Catur Angga Batukau V. KESIMPULAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 55

4 DAFTAR TABEL No. Judul Halaman 1. Input1 Bangunan Bagi Tersier dalam logika fuzzy Input2 Bangunan Bagi Kuarter dalam logika fuzzy Output dari Bangunan Bagi Nilai Aspek Fisik Jaringan Irigasi Nilai Aspek O&P Jaringan Irigasi Subak Nilai Aspek Fisik dan Aspek O&P Jaringan Irigasi di Subak Nilai Kinerja Jaringan Irigasi Subak... 47

5 DAFTAR GAMBAR No. Judul Halaman 1. Hubungan Timbal Balik Antar Subsistem dalam Sistem Manajemen Irigasi Masyarakat yang Bersifat Sosio-Kultural Himpunan Fuzzy pada Variable Mahasiswa Variabel-Variabel Aspek Fisik dan Aspek Operasional dan Pemeliharaan (O&P) Input dan Output Logika Input1 Bangunan Bagi Tersier Input2 Bangunan Bagi Kuarter Output Bangunan Bagi Rule dari Bangunan Bagi Struktur Organisai Subak Jatiluwih Struktur Organisai Subak Tengkudak Struktur Organisasi Subak Rejasa Saluran Pembawa (Telabah) Bangunan Bagi (Tembuku) Saluran Pembungan Irigasi (Drainase) Nyilih Yeh di Subak Jatiluwih Pemeliharaan Jaringan Irigasi di Subak... 45

6 DAFTAR LAMPIRAN No. Judul Halaman 1. Variabel-Variabel Aspek Fisik dan Aspek Operasional dan Pemeliharaan (O&P) Hasil Survai Aspek Fisik pada Tiga Subak Sampel Hasil Survei Aspek O&P Jaringan Irigasi pada Tiga Subak Sampel Contoh Beberapa Tahapan Analisis Menggunakan Logika Fuzzy pada Aspek Fisik (Saluran Pembawa) Subak Jatiluwih Foto-foto Jaringan Irigasi Subak Jatiluwih Foto-foto Jaringan Irigasi Subak Tengkudak Foto-foto Jaringan Irigasi Subak Rejasa... 75

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subak merupakan satu kesatuan ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan. Subak adalah salah satu warisan budaya masyarakat Bali serta merupakan suatu institusi irigasi tradisional di Bali yang salah satu fungsinya mengelola air irigasi yang berasal dari suatu sumber tertentu. Sunaryasa (2002) menyatakan bahwa subak tidak hanya sekedar sebuah lembaga di bidang pertanian, tetapi juga merupakan bagian dari kearifan lokal masyarakat Bali mengenai manusia dan hubungannya dengan lingkungan. Krama subak mengatur pembagian air, memelihara dan memperbaiki sarana irigasi, melakukan kegiatan pemberantasan hama, melakukan inovasi pertanian dan mengkonsepsikan serta mengaktifkan kegiatan upacara yang di koordinatori oleh pekaseh (Arif, 1999). Subak memiliki struktur yang berlandaskan konsep Tri Hita Karana yaitu suatu konsep yang mengintegrasikan secara selaras tiga komponen penyebab kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Konsep Tri Hita Karana dijadikan suatu filsafat dalam sistem subak (Sutawan, dkk. 1984). Subak yang lahir dari budaya masyarakat Bali yang berlandaskan konsep Tri Hita Karana memiliki nilai-nilai universal yang luar biasa (outstanding universal values), dan salah satunya adalah nilai-nilai perekat sosial yang kuat (Anonim, 2012). Windia (2005) menyebutkan bahwa fungsi sistem irigasi secara umum adalah : (1) mengatur alokasi dan distribusi air irigasi, (2) melakukan penggerakan sumber daya petani, (3) melalukan pemeliharaan saluran irigasi, dan (4) mencari solusi jika terjadi konflik. Subak sebagai lembaga tradisional memang sudah dikenal di mancanegara. United Nation Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), pada 12 Juni 2012 menetapkan subak sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) dalam kategori lanskap budaya. Nama yang diberikan oleh UNESCO untuk warisan tersebut adalah Cultural Landscape of Bali Province: the Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy (Lanskap Budaya Provinsi Bali: Subak sebagai Manifestasi dari Tri Hita Karana). Itulah sebabnya,

8 sistem subak yang mengimplementasikan filsafat Tri Hita Karana dalam aktivitasnya, disebutkan sebagai penguat dari kebudayaan Bali (Erawan, 1994). Sistem irigasi subak yang berlandaskan Tri Hita Karana adalah juga merupakan sistem yang bersifat sosio-teknis, yang teknologinya telah menyatu dengan sosio-kultural masyarakat setempat (Ginting, 2003). Di dalam sistem irigasi subak terdapat suatu bangunan-bangunan irigasi yang menjadi suatu sarana pendistribusian air ke lahan persawahan. Bangunan irigasi dibuat dengan baik agar bisa mendistribusikan air secara efisien untuk mencukupi kebutuhan air pada lahan persawahaan. Pada sistem irigasi terdapat suatu kegiatan operasional dan pemeliharaan dari aspek fisik hingga aspek pengelolaan sumber airnya (Windia, 2002). Pada sistem subak masalah distribusi air irigasi sering terjadi apabila besaran debit yang tersedia lebih kecil dari kebutuhan air dilapangan, terutama pada saat musim kemarau. Sehingga penggunaan air irigasi secara efektif dan efisien sangat diperlukan. Hasil panen dipengaruhi bukan saja oleh banyaknya tingkat pemenuhan kebutuhan air, tetapi juga diantaranya oleh cara pemberian air seperti yang dikemukakan oleh Ahmad dkk. (2004), Erdem dkk. (2006) dan Khan dkk.(2005). Pembagian air yang kurang merata akibat dari pengelolaan operasional dan pemeliharaan (O&P) sumber air irigasi yang kurang baik ditingkat jaringan utama maupun ditingkat jaringan tersier merupakan sebab terjadinya kekurangan air pada suatu daerah irigasi. Pengolahan operasional dan pemeliharaan (O&P) lahan sawah yang intensif serta pemanfaatan sarana dan prasarana jaringan irigasi yang optimal, membutuhkan keseimbangan kuantitas sumber daya air, lahan dan sumber daya manusia. Terkait masalah tersebut maka diperlukan suatu adanya pengelolaan (O&P) jaringan irigas dengan baik, sehingga kebutuhan air irigasi yang efisien sesuai dengan kondisi pertanian dapat terpenuhi. Subak sebagai sebuah sistem irigasi melakukan kegiatan operasional dan pemeliharaan (O&P) secara tradisional. Sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) perlu dilakukan evaluasi secara rutin terhadap kinerja jaringan irigasinya. Untuk itu maka sangat penting dilakukan penelitian tentang kinerja sistem irigasi subak yang ada di kawasan WBD sebagai evaluasi sistem irigasi. Logika Fuzzy adalah

9 suatu cara yang tepat untuk memetakan ruang input ke dalam suatu ruang output (Kusumadewi, 2004). Konsep ini diperkenalkan dan dipublikasikan pertama kali oleh Lotfi A. Zadeh seorang profesor dari University of California di Barkeley pada tahun Logika fuzzy menggunakan ungkapan bahasa untuk menggambarkan nilai variabel. Logika fuzzy bekerja dengan menggunakan derajat keanggotaan dari sebuah nilai yang kemudian digunakan untuk menentukan hasil yang ingin dicapai berdasarkan atas spesifikasi yang telah ditentukan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja fisik jaringan irigasi di Kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Catur Angga Batukaru? 2. Bagaimana Operasi dan Pemeliharran jaringan irigasi subak yang ada di Kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Catur Angga Batukaru? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai ada sebagai berikut: 1. Menilai kinerja fisik jaringan sistem irigasi di Kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Catur Angga Batukaru. 2. Menilai sistem Operasi dan Pemeliharan jaringan irigasi subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) Catur Angga Batukaru Manfaat Penelitian Manfaat yang didapatkan dalam penelitian ini adalah diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merencanakan keberlanjutan subak dan dapat menjadi bahan kajian untuk pengembangan riset selanjutnya yang berhubungan dengan teoritis tentang evaluasi pelaksanaan program pembangunan disektor Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA).

Evaluasi Sistem Operasional dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi pada Sistem Subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia Catur Angga Batukau

Evaluasi Sistem Operasional dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi pada Sistem Subak di Kawasan Warisan Budaya Dunia Catur Angga Batukau JURNAL BETA (BIOSISTEM DAN TEKNIK PERTANIAN) Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana http://ojs.unud.ac.id/index.php/beta Volume 5, Nomor 2, September, 2017 Evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Subak merupakan lembaga irigasi dan pertanian yang bercorak sosioreligius terutama bergerak dalam pengolahan air untuk produksi tanaman setahun khususnya padi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 275 juta orang pada tahun Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari

BAB I PENDAHULUAN. 275 juta orang pada tahun Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia (Syarief, 2011). Jumlah penduduk Indonesia diprediksi akan menjadi 275 juta orang pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Subak telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) oleh

BAB I PENDAHULUAN. Subak telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Subak telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui The United Nations Educational and Cultural Organization (UNESCO)

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP. khususnya dalam pengelolaan sumberdaya air irigasi. Pengelolaan sumberdaya

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP. khususnya dalam pengelolaan sumberdaya air irigasi. Pengelolaan sumberdaya BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP 3.1 Kerangka Berpikir Subak sangat berperan dalam pembangunan pertanian beririgasi, khususnya dalam pengelolaan sumberdaya air irigasi. Pengelolaan sumberdaya air irigasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya

I. PENDAHULUAN. instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima input data dan instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya (Davis, 1991). Dalam era globalisasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN AIR IRIGASI PADA BUDIDAYA PADI BERAS MERAH DENGAN SISTEM TANAM LEGOWO NYISIP (STUDI KASUS DI SUBAK SIGARAN, TABANAN) SKRIPSI

ANALISIS PEMAKAIAN AIR IRIGASI PADA BUDIDAYA PADI BERAS MERAH DENGAN SISTEM TANAM LEGOWO NYISIP (STUDI KASUS DI SUBAK SIGARAN, TABANAN) SKRIPSI ANALISIS PEMAKAIAN AIR IRIGASI PADA BUDIDAYA PADI BERAS MERAH DENGAN SISTEM TANAM LEGOWO NYISIP (STUDI KASUS DI SUBAK SIGARAN, TABANAN) SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untk mencapai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Simantri, Subak Renon, Dampak.

ABSTRAK. Kata kunci : Simantri, Subak Renon, Dampak. ABSTRAK Ahmad Surya Jaya. NIM 1205315020. Dampak Program Simantri 245 Banteng Rene Terhadap Subak Renon di Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar. Dibimbing oleh: Prof. Dr. Ir. I Wayan Windia, SU dan Ir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHLUAN. Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki

BAB I PENDAHLUAN. Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki BAB I PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki keunikan tersendiri berupa keindahan panorama alam dan budayanya, sehingga menarik perhatian wisatawan.

Lebih terperinci

Awig-Awig Forum Pekaseh Catur Angga Batukau Tabanan, 2014

Awig-Awig Forum Pekaseh Catur Angga Batukau Tabanan, 2014 Awig-Awig Forum Pekaseh Catur Angga Batukau Tabanan, 2014 PEMBUKAAN Om Swastyastu, Forum Pekaseh Catur Angga Batukau terbentuk atas dasar kebutuhan 20 subak yang termasuk dalam situs warisan budaya dunia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memiliki julukan lumbung beras Provinsi Bali, memiliki luas 839,33

I. PENDAHULUAN. memiliki julukan lumbung beras Provinsi Bali, memiliki luas 839,33 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Tabanan merupakan salah satu kabupaten di Bali yang memiliki peran sentral dalam pertanian. Kabupaten Tabanan yang memiliki julukan lumbung beras Provinsi Bali,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. melestarikan nilai-nilai kearifan lokalnya yaitu Peraturan Pemerintah

BAB V PENUTUP. melestarikan nilai-nilai kearifan lokalnya yaitu Peraturan Pemerintah 109 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengelolaan Subak sebagai Warisan Dunia oleh Pemerintah Provinsi Bali dapat dikatakan belum maksimal, karena sampai saat ini belum ada kebijakan khusus terkait pengelolaan

Lebih terperinci

ANALISIS JADWAL TANAM PADI BERDASARKAN KETERSEDIAAN AIR PADA SUBAK JAKA SEBAGAI SUBAK NATAK TIYIS SKRIPSI

ANALISIS JADWAL TANAM PADI BERDASARKAN KETERSEDIAAN AIR PADA SUBAK JAKA SEBAGAI SUBAK NATAK TIYIS SKRIPSI ANALISIS JADWAL TANAM PADI BERDASARKAN KETERSEDIAAN AIR PADA SUBAK JAKA SEBAGAI SUBAK NATAK TIYIS SKRIPSI Oleh : I PUTU RIADI HANDIKA NIM: 1111305009 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

Operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi subak di Kabupaten Tabanan

Operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi subak di Kabupaten Tabanan Operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi subak di Kabupaten Tabanan Sumiyati, I Wayan Windia, I Wayan Tika Universitas Udayana Email: sumiyati@unud.ac.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI UNTUK MEMPERKENALKAN IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA PADA ORGANISASI SUBAK DI BALI

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI UNTUK MEMPERKENALKAN IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA PADA ORGANISASI SUBAK DI BALI PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI UNTUK MEMPERKENALKAN IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA PADA ORGANISASI SUBAK DI BALI DESIGN BOOK ILLUSTRATION FOR INTRODUCING THE IMPLEMENTATION OF TRI HITA KARANA SUBAK ORGANIZATIONS

Lebih terperinci

SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR

SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR WAYAN WINDIA, I WAYAN WIDYANTARA, AAA WULANDIRA SDJ, PUTU UDAYANI WIJAYANTI, IDA AYU LISTIA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 9 C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian... 10

DAFTAR ISI. A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 9 C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian... 10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv PERNYATAAN... v RIWAYAT HIDUP... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat dua buah sistem irigasi yakni sistem irigasi yang dibangun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat dua buah sistem irigasi yakni sistem irigasi yang dibangun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia terdapat dua buah sistem irigasi yakni sistem irigasi yang dibangun oleh pemerintah dan sistem irigasi yang dibangun atas swadaya masyarakat itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem irigasi subak merupakan warisan budaya masyarakat Bali. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem irigasi subak merupakan warisan budaya masyarakat Bali. Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem irigasi subak merupakan warisan budaya masyarakat Bali. Organisasi petani tersebut berwatak sosio agraris religius. Subak sebagai lembaga sosial dapat dipandang

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN WARISAN BUDAYA DUNIA JATILUWIH. Dr. Made Gde Subha Karma Resen, SH., M.Kn

TINJAUAN YURIDIS RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN WARISAN BUDAYA DUNIA JATILUWIH. Dr. Made Gde Subha Karma Resen, SH., M.Kn TINJAUAN YURIDIS RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN WARISAN BUDAYA DUNIA JATILUWIH Dr. Made Gde Subha Karma Resen, SH., M.Kn PENDAHULUAN SITUASI PARADOKS TERJADI DI JATILUWIH JATILUWIH DIKUKUHKAN UNESCO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Azwar Wahirudin, 2013

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Azwar Wahirudin, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan air untuk pertanian di Indonesia merupakan hal yang sangat penting, untuk tercapainya hasil panen yang di inginkan, yang merupakan salah satu program pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sebenarnya sudah tidak sesuai untuk budidaya pertanian. Pemanfaatan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sebenarnya sudah tidak sesuai untuk budidaya pertanian. Pemanfaatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya lahan merupakan tumpuan kehidupan manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok pangan dan kenyamanan lingkungan. Jumlah penduduk yang terus berkembang sementara

Lebih terperinci

TESIS PUTRI KUSUMA SANJIWANI

TESIS PUTRI KUSUMA SANJIWANI TESIS BATAS KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI TERHADAP KEPUTUSAN UNESCO TENTANG LANSKAP BUDAYA PROVINSI BALI (CULTURAL LANDSCAPE OF BALI PROVINCE) SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA DAN PENGELOLAANNYA PUTRI

Lebih terperinci

STUDI KASUS TENTANG PENGOLAHAN TANAH DENGAN BAJAK SINGKAL DAN ROTARY TERHADAP SIFAT FISIK TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI SAWAH SKRIPSI

STUDI KASUS TENTANG PENGOLAHAN TANAH DENGAN BAJAK SINGKAL DAN ROTARY TERHADAP SIFAT FISIK TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI SAWAH SKRIPSI STUDI KASUS TENTANG PENGOLAHAN TANAH DENGAN BAJAK SINGKAL DAN ROTARY TERHADAP SIFAT FISIK TANAH PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI SAWAH SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

Lebih terperinci

LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN AKTIVITAS ASPEK TRADISIONAL RELIGIUS PADA IRIGASI SUBAK: STUDI KASUS PADA SUBAK PILING, DESA BIAUNG, KECAMATAN PENEBEL, KABUPATEN TABANAN I Nyoman Norken I Ketut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Hita Karana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Hita Karana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi tradisional petani yang mengelola air irigasi dapat ditemui di berbagai belahan dunia, salah satunya adalah sistem irigasi subak di Bali. Subak merupakan

Lebih terperinci

INTRODUKSI AGRO-EKOWISATA PADA SUBAK SIGARAN ABSTRAK

INTRODUKSI AGRO-EKOWISATA PADA SUBAK SIGARAN ABSTRAK JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 1, JANUARI 2016 INTRODUKSI AGRO-EKOWISATA PADA SUBAK SIGARAN Sumiyati 1, I W. Tika 2, I.P.G. Budisanjaya 3 ABSTRAK Subak yang telah diakui sebagai bagian dari Warisan

Lebih terperinci

KONSEP TRI HITA KARANA DALAM SUBAK

KONSEP TRI HITA KARANA DALAM SUBAK 1 KONSEP TRI HITA KARANA DALAM SUBAK oleh Ni Putu Ika Nopitasari Suatra Putrawan Bagian Hukum dan Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Tri Hita Karana is a basic concept that have been

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SUBAK MENJADI LEMBAGA BERORIENTASI AGRIBISNIS DI KABUPATEN BADUNG

STRATEGI PENGEMBANGAN SUBAK MENJADI LEMBAGA BERORIENTASI AGRIBISNIS DI KABUPATEN BADUNG STRATEGI PENGEMBANGAN SUBAK MENJADI LEMBAGA BERORIENTASI AGRIBISNIS DI KABUPATEN BADUNG (Kasus Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal) SKRIPSI Oleh KADEK AYU RATNA BUDHIARTI KONSENTRASI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SUBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SUBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SUBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa Lembaga Subak sebagai bagian dari budaya Bali merupakan organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada BAB ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian dalam kaitannya pada perancangan dan perencanaan Ekowisata Rice Terrace di Jatiluwih

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS SUBAK SEBAGAI BAGIAN WARISAN BUDAYA DUNIA UNESCO DI DESA MENGESTA KABUPATEN TABANAN

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS SUBAK SEBAGAI BAGIAN WARISAN BUDAYA DUNIA UNESCO DI DESA MENGESTA KABUPATEN TABANAN JUMPA 2 [1] : 79-103 ISSN 2406-9116 PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN BERBASIS SUBAK SEBAGAI BAGIAN WARISAN BUDAYA DUNIA UNESCO DI DESA MENGESTA KABUPATEN TABANAN Niluh Herawati Email: hera.nehh11@yahoo.com

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Agribisnis Vol. 3, No. 1, Mei 2015 ISSN:

Jurnal Manajemen Agribisnis Vol. 3, No. 1, Mei 2015 ISSN: Penerapan Tri Hita Karana untuk Keberlanjutan Sistem Subak yang Menjadi Warisan Budaya Dunia: Kasus Subak Wangaya Betan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan Putu Fajar Kartika Lestari, Wayan Windia 1),

Lebih terperinci

DESAIN BANGUNAN BAGI NUMBAK DAN NGERIRUN PADA SISTEM DISTRIBUSI AIR IRIGASI SUBAK BERDASARKAN KONSEP PEMIAS SKRIPSI. Oleh :

DESAIN BANGUNAN BAGI NUMBAK DAN NGERIRUN PADA SISTEM DISTRIBUSI AIR IRIGASI SUBAK BERDASARKAN KONSEP PEMIAS SKRIPSI. Oleh : DESAIN BANGUNAN BAGI NUMBAK DAN NGERIRUN PADA SISTEM DISTRIBUSI AIR IRIGASI SUBAK BERDASARKAN KONSEP PEMIAS SKRIPSI Oleh : NI KADEK SUMIASIH NIM. 1211305006 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Persepsi Petani terhadap Penetapan Subak sebagai Warisan Budaya Dunia (Studi Kasus Subak Pulagan Kawasan Kecamatan Tampaksiring Kabupaten Gianyar)

Persepsi Petani terhadap Penetapan Subak sebagai Warisan Budaya Dunia (Studi Kasus Subak Pulagan Kawasan Kecamatan Tampaksiring Kabupaten Gianyar) Persepsi Petani terhadap Penetapan Subak sebagai Warisan Budaya Dunia (Studi Kasus Subak Pulagan Kawasan Kecamatan Tampaksiring Kabupaten Gianyar) AYU FEBY SARITA I WAYAN WINDIA I WAYAN SUDARTA Program

Lebih terperinci

RINGKASAN. dan di Bali pada khususnya, semakin dituntut untuk melakukan. sesuai dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Saat ini pertanian

RINGKASAN. dan di Bali pada khususnya, semakin dituntut untuk melakukan. sesuai dengan kebutuhan pasar yang dinamis. Saat ini pertanian RINGKASAN Dalam era globalisasi sekarang ini pelaku usaha hortikultura di Indonesia dan di Bali pada khususnya, semakin dituntut untuk melakukan perubahanperubahan sesuai dengan kebutuhan pasar yang dinamis.

Lebih terperinci

Pendahuluan. Bab Satu

Pendahuluan. Bab Satu Bab Satu Pendahuluan Pagi menjelang siang hari itu, di satu petak sawah di sebuah desa di kawasan Jatiluwih, Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan-Bali beberapa wisatawan asing bergegas turun dari mobil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.. Logika Fuzzy Fuzzy set pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Zadeh, 965 orang Iran yang menjadi guru besar di University of California at Berkeley dalam papernya yang monumental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali memiliki sumberdaya air yang dapat dikembangkan dan dikelola secara

BAB I PENDAHULUAN. Bali memiliki sumberdaya air yang dapat dikembangkan dan dikelola secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali memiliki sumberdaya air yang dapat dikembangkan dan dikelola secara menyeluruh, terpadu, berwawasan lingkungan dan berkesinambungan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA FISIK SISTEM SUBAK YANG BERORIENTASI AGROEKOWISATA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LOGIKA FUZZY

EVALUASI KINERJA FISIK SISTEM SUBAK YANG BERORIENTASI AGROEKOWISATA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LOGIKA FUZZY EVALUASI KINERJA FISIK SISTEM SUBAK YANG BERORIENTASI AGROEKOWISATA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LOGIKA FUZZY Sumiyati, 1 Lilik Sutiarso, 2 Wayan Windia, 3 DAN Putu Sudira 4 1 Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan berbagai suku bangsa mempunyai keanekaragaman kearifan lokal, kearifan tradisional, dan budaya yang didalamnya terkandung nilai-nilai etik dan moral,

Lebih terperinci

PENGARUH ASPEK SOSIO KULTURAL MASYARAKAT TERHADAP SISTEM JARINGAN IRIGASI i

PENGARUH ASPEK SOSIO KULTURAL MASYARAKAT TERHADAP SISTEM JARINGAN IRIGASI i PENGARUH ASPEK SOSIO KULTURAL MASYARAKAT TERHADAP SISTEM JARINGAN IRIGASI i Dwi Priyo Ariyanto Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Di dalam Peraturan Pemerintah (PP)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program linier merupakan metode matematika dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan, seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan

Lebih terperinci

Executive Summary EXECUTIVE SUMMARY PENGKAJIAN MODEL KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN AIR IRIGASI

Executive Summary EXECUTIVE SUMMARY PENGKAJIAN MODEL KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN AIR IRIGASI EXECUTIVE SUMMARY PENGKAJIAN MODEL KELEMBAGAAN DAN PENGELOLAAN AIR IRIGASI Desember, 2011 KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan Executive Summary dari kegiatan Pengkajian Model Kelembagaan dan Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hasil pertanian. Jumlah penduduk Idonesia diprediksi akan menjadi 275 juta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hasil pertanian. Jumlah penduduk Idonesia diprediksi akan menjadi 275 juta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Irigasi Indonesia adalah Negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian dengan makanan pokoknya bersumber dari beras, sagu, serta ubi hasil pertanian.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN. Kajian-kajian terdahulu yang menunjang penelitian ini dan dijabarkan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN. Kajian-kajian terdahulu yang menunjang penelitian ini dan dijabarkan dalam 15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN Dalam sub bab ini diuraikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian ini. 2.1 Tinjauan Pustaka

Lebih terperinci

JARINGAN KOMUNIKASI TRADISIONAL KASUS SISTEM PENGAIRAN TRADISIONAL SUBAK DI PROPINSI BALI. Oleh: DAVID RIZAR NUGROHO & RETNO DEWI

JARINGAN KOMUNIKASI TRADISIONAL KASUS SISTEM PENGAIRAN TRADISIONAL SUBAK DI PROPINSI BALI. Oleh: DAVID RIZAR NUGROHO & RETNO DEWI JARINGAN KOMUNIKASI TRADISIONAL KASUS SISTEM PENGAIRAN TRADISIONAL SUBAK DI PROPINSI BALI Oleh: DAVID RIZAR NUGROHO & RETNO DEWI Komunikasi 1. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang STKIP Tapanuli Selatan merupakan perguruan tinggi yang legal dibawah Yayasan Al-Iman Padangsidimpuan berdiri berdasarkan akta notaris pada tanggal 31 Agustus 1981.

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Subak Menjadi Lembaga Berorientasi Agribisnis di Kabupaten Badung (Kasus Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal)

Strategi Pengembangan Subak Menjadi Lembaga Berorientasi Agribisnis di Kabupaten Badung (Kasus Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal) Strategi Pengembangan Subak Menjadi Lembaga Berorientasi Agribisnis di Kabupaten Badung (Kasus Subak Sengempel, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal) KADEK AYU RATNA BUDHIARTI, WAYAN WINDIA, NI WAYAN SRI

Lebih terperinci

Strategi Pariwisata Berkelanjutan

Strategi Pariwisata Berkelanjutan Strategi Pariwisata Berkelanjutan Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak sebagai Manifestasi dari Filosofi Tri Hita Karana The Cultural Landscape of Bali Province inscribed on the World Heritage List

Lebih terperinci

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III TEMUAN DATA. penelitian ini yaitu umur responden dan luas perubahan peruntukan lahan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III TEMUAN DATA. penelitian ini yaitu umur responden dan luas perubahan peruntukan lahan BAB III TEMUAN DATA 3.1 Identitas Responden Identitas responden merupakan data diri yang dimiliki oleh individu untuk mengetahui karakteristik guna mengenali dan mengetahui jati diri dan informasi informasi

Lebih terperinci

MEMPELAJARI JALUR DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN STRAWBERRY DARI KECAMATAN BATURITI KE KOTA DENPASAR SKRIPSI

MEMPELAJARI JALUR DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN STRAWBERRY DARI KECAMATAN BATURITI KE KOTA DENPASAR SKRIPSI MEMPELAJARI JALUR DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN STRAWBERRY DARI KECAMATAN BATURITI KE KOTA DENPASAR SKRIPSI Oleh : OLEH: I GUSTI MADE DWI SAPTA NUGRAHA NIM : 1011205027 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PERKEMBANGAN LOGIKA FUZZY

BAB I PERKEMBANGAN LOGIKA FUZZY BAB I PERKEMBANGAN LOGIKA FUZZY 1.1. Apakah Logika Fuzzy? Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai suatu kondisi yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara tepat. Pemberian batasan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lipat pada tahun Upaya pencapaian terget membutuhkan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. lipat pada tahun Upaya pencapaian terget membutuhkan dukungan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prediksi peningkatan populasi di Asia pada tahun 2025 sekitar 4,2 milyar. Menurut International Policy Research Institute, prediksi tersebut berdampak pada peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TUGAS AKHIR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN j 1.

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TUGAS AKHIR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN j 1. DAFTAR ISI HALAMANJUDUI LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING. LEMBAR PENGESAFIAN DOSEN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN HASIL TUGAS AKHIR KATAPENGANTAR SAR1 TAKARIR ii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam bentuk sebuah organisasi masyarakat yang bernama Subak.

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam bentuk sebuah organisasi masyarakat yang bernama Subak. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali secara historis sudah memiliki tradisi, budaya dan komitmen religius tersendiri dalam bentuk sebuah organisasi masyarakat yang bernama Subak. Subak merupakan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS SUBAK PADA KAWASAN CEKING KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI OLEH:

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS SUBAK PADA KAWASAN CEKING KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI OLEH: STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS SUBAK PADA KAWASAN CEKING KECAMATAN TEGALLALANG KABUPATEN GIANYAR SKRIPSI OLEH: I DEWA AYU PUSPITADEWI 0805315010 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang hidup dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang hidup dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang hidup dengan keanekaragaman yang sangat kompleks. Keanekaragaman yang terjadi dikarenakan faktor budaya yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Fuzzy Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Titik awal dari konsep modern

Lebih terperinci

KEARIFAN LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK KEBERLANJUTAN SISTEM PERTANIAN Wayan Windia Fakultas Pertanian Univ.Udayana, Bali Email : wayanwindia@ymail.com ABSTRAK Pada saat ini, tidak ada permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di

BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di Indonesia, bahkan di dunia. Daya tarik Bali sebagai daerah tujuan wisata adalah karena faktor keindahan

Lebih terperinci

Peranan Subak Dalam Pengembangan Agribisnis Padi

Peranan Subak Dalam Pengembangan Agribisnis Padi Peranan Subak Dalam Pengembangan Agribisnis Padi I. Pendahuluan Visi pembangunan pertanian di Indonesia adalah terwujudnya masyarakat yang sejahtra khususnya petani melalui pembangunan sistem agribisnis

Lebih terperinci

PENGARUH SALURAN AERASI DAN VARIETAS PADI TERHADAP KUALITAS KOMPOS AEROB BERBAHAN BAKU JERAMI S K R I P S I

PENGARUH SALURAN AERASI DAN VARIETAS PADI TERHADAP KUALITAS KOMPOS AEROB BERBAHAN BAKU JERAMI S K R I P S I PENGARUH SALURAN AERASI DAN VARIETAS PADI TERHADAP KUALITAS KOMPOS AEROB BERBAHAN BAKU JERAMI S K R I P S I Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengelolaan Subak sebagai Warisan Dunia 1. Pengelolaan Subak a. Pengelolaan Pengelolaan menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya adalah merupakan upaya

Lebih terperinci

Interaksi Subak Jatiluwih dengan Pariwisata

Interaksi Subak Jatiluwih dengan Pariwisata Interaksi Subak Jatiluwih dengan Pariwisata NI LUH PUTU DIAH AYU HARTARI PUTRI, WAYAN SUDARTA, I GUSTI AYU OKA SURYA WARDANI Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman

Lebih terperinci

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy.

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy. LOGIKA FUZZY UTHIE Intro Pendahuluan Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang teori himpunan fuzzy. Lotfi Asker Zadeh adalah seorang ilmuwan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Penjelasan pertama pada pendahuluan akan menjelaskan mengenai latar belakang dengan melihat kondisi yang ada secara garis besar dan dari latar belakang tersebut didapatkan suatu rumusan

Lebih terperinci

Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum

Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN: 2460-6464 Proses Defuzzifikasi pada Metode Mamdani dalam Memprediksi Jumlah Produksi Menggunakan Metode Mean Of Maximum 1 Fitria Tri Suwarmi, 2 M. Yusuf Fajar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logika fuzzy memberikan solusi praktis dan ekonomis untuk mengendalikan sistem yang kompleks. Logika fuzzy memberikan rangka kerja yang kuat dalam memecahkan masalah

Lebih terperinci

Implementasi Logika Fuzzy Mamdani untuk Mendeteksi Kerentanan Daerah Banjir di Semarang Utara

Implementasi Logika Fuzzy Mamdani untuk Mendeteksi Kerentanan Daerah Banjir di Semarang Utara Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 2, November 2015 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Implementasi Logika Fuzzy Mamdani untuk Mendeteksi Kerentanan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Persepsi Responden terhadap Kesesuaian Peraturan Pemerintah. Beberapa poin penting yang harus dibenahi dalam

DAFTAR TABEL. Persepsi Responden terhadap Kesesuaian Peraturan Pemerintah. Beberapa poin penting yang harus dibenahi dalam DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Jenis-jenis Pelaku Kinerja... 42 Tabel 2. Operasinalisasi Variabel Penelitian... 93 Tabel 3. Jenis Kelamin Responden... 116 Tabel 4 Usia Responden... 117 Tabel 5. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi

BAB IV METODE PENELITIAN. ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar, ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu suatu metode penentuan lokasi secara sengaja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tukad Yeh Ho merupakan salah satu wilayah sungai yang mengalir di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tukad Yeh Ho merupakan salah satu wilayah sungai yang mengalir di 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian Tukad Yeh Ho merupakan salah satu wilayah sungai yang mengalir di Kabupaten Tabanan. Daerah aliran sungai ini termasuk dalam sub Wilayah

Lebih terperinci

I. DESKRIPSI KEGIATAN

I. DESKRIPSI KEGIATAN I. DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL KKN PPM Manggis. 1.2 TEMA Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Buah Manggis Sebagai Komoditas Ekspor Unggulan 1.3 LOKASI Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Pernyataan Lembar Pengesahan Tugas Akhir Lembar Lulus Mempertahankan Tugas Akhir Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Kata Pengantar Ringkasan Daftar Isi Daftar Tabel

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMBAGAAN IRIGASI DALAM RANGKA PROYEK REHABILITASI SISTEM DAN BANGUNAN IRIGASI

ANALISIS KELEMBAGAAN IRIGASI DALAM RANGKA PROYEK REHABILITASI SISTEM DAN BANGUNAN IRIGASI ANALISIS KELEMBAGAAN IRIGASI DALAM RANGKA PROYEK REHABILITASI SISTEM DAN BANGUNAN IRIGASI (Kasus Kawasan Irigasi Teknis Cigamea, Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

Lebih terperinci

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PROFIL INFORMAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil dari masing-masing informan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PROFIL INFORMAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil dari masing-masing informan BAB IV PROFIL INFORMAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil dari masing-masing informan yang menjadi objek penelitian. Sesuai yang telah diuraikan pada sub bab metodologi, informan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat penting dalam kelangsungan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan beras, setiap manusia mempunyai cara-cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal tersebut dikarenakan potensi dari sektor pertanian di Indonesia didukung oleh ketersediaan sumber

Lebih terperinci

2.6.2 Subak sebagai sistem non fisik Kerangka Pemikiran...30 III. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

2.6.2 Subak sebagai sistem non fisik Kerangka Pemikiran...30 III. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM...i PERNYATAAN KEASLIAAN PENELITIAN...ii ABSTRACT...iii ABSTRAK...iv RINGKASAN...v HALAMAN PERSETUJUAN...vii TIM PENGUJI...viii RIWAYAT HIDUP...ix KATA PENGANTAR...x DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Penelitian Terdahulu Murtiningrum (2009), Kebutuhan Peningkatan Kemampuan Petugas Pengelolaan Irigasi Di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan pembagian kewenangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. A. Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. A. Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN Halaman LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakteristik responden dalam penelitian ini difokuskan pada umur, pengalaman

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakteristik responden dalam penelitian ini difokuskan pada umur, pengalaman BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Karakteristik responden Unit analisis dalam penelitian ini adalah subak. Oleh karena itu, karakteristik responden dalam penelitian ini difokuskan pada

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputarputar

II TINJAUAN PUSTAKA. dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputarputar II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pariwisata Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta. Pari mempunyai arti banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan kata wisata mempunyai arti perjalanan dan

Lebih terperinci

BEKASI, 22 FEBRUARI 2011

BEKASI, 22 FEBRUARI 2011 BEKASI, 22 FEBRUARI 2011 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR BALAI IRIGASI Jl. Cut Meutia, Kotak Pos 147 Telp.: (021) 8801365,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian...iii. Lembar Pengesahan Pengujian...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian...iii. Lembar Pengesahan Pengujian... xi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pernyataan Keaslian...iii Lembar Pengesahan Pengujian... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii

Lebih terperinci

Presentasi TA DETEKSI PENYAKIT PARU-PARU OBSTRUKTIF KRONIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT XYZ. Muhammad Reza Budiman

Presentasi TA DETEKSI PENYAKIT PARU-PARU OBSTRUKTIF KRONIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT XYZ. Muhammad Reza Budiman Presentasi TA DETEKSI PENYAKIT PARU-PARU OBSTRUKTIF KRONIS MENGGUNAKAN METODE FUZZY : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT XYZ Muhammad Reza Budiman 5209100075 Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KECEPATAN KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM METODE MAMDANI

PENGENDALIAN KECEPATAN KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM METODE MAMDANI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. (204), hal 39-46. PENGENDALIAN KECEPATAN KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY INFERENCE SYSTEM METODE MAMDANI Yoakim Marinus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Pada dasarnya permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Pada dasarnya permasalahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu unsur penting bagi ketersediaan pangan. Jika ketersediaan air terbatas maka produksi pangan akan terhambat. Pada dasarnya permasalahan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v INTISARI... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Subak Wongaya Betan di Kawasan Catur Angga

Subak Wongaya Betan di Kawasan Catur Angga Bab Empat Subak Wongaya Betan di Kawasan Catur Angga Pengantar Di tengah tantangan untuk mewujudkan ketahanan pangan di tingkat nasional yang semakin besar, ternyata organisasi subak di Bali termasuk di

Lebih terperinci

Pemetaan Daerah Rawan Banjir Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Tsukamoto Berbasis Sistem Informasi Geografis. Puguh Sulistyo Pambudi

Pemetaan Daerah Rawan Banjir Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Tsukamoto Berbasis Sistem Informasi Geografis. Puguh Sulistyo Pambudi Pemetaan Daerah Rawan Banjir Dengan Menggunakan Logika Fuzzy Tsukamoto Berbasis Sistem Informasi Geografis Puguh Sulistyo Pambudi Program Studi Teknik Komputer Jurusan Teknologi Informasi ABSTRAK Sistem

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II DASAR TEORI Himpunan Fuzzy Bilangan Fuzzy Masalah Transportasi Program Linear Multiobjective..

DAFTAR ISI. BAB II DASAR TEORI Himpunan Fuzzy Bilangan Fuzzy Masalah Transportasi Program Linear Multiobjective.. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN.. iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI. vii DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN... ix DAFTAR TABEL. x DAFTAR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2001 TENTANG I R I G A S I PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perubahan sistem pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini. Berdasarkan UU RI No.7

BAB I PENDAHULUAN. kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini. Berdasarkan UU RI No.7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Dalam kehidupan seharihari kita tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini. Berdasarkan UU RI No.7 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti kepercayaan, oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Seseorang atau semua badan yang memberikan

Lebih terperinci

TESIS PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP ASPEK SPASIAL PERENCANAAN GEOTOURISM DI KAWASAN DAYA TARIK WISATA KHUSUS KINTAMANI

TESIS PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP ASPEK SPASIAL PERENCANAAN GEOTOURISM DI KAWASAN DAYA TARIK WISATA KHUSUS KINTAMANI TESIS PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP ASPEK SPASIAL PERENCANAAN GEOTOURISM DI KAWASAN DAYA TARIK WISATA KHUSUS KINTAMANI ALEXANDRA YANS FAJAR SYAH NIM 0991861024 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

I. PENDAHULUAN. mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Salah satu tuntutan

Lebih terperinci