BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode preeksperimental. Dikatakan pre-experimental, karena desain belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap bentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2017, hlm.109). B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre-eksperimen ini adalah one group pre-test-post test design. Berikut desain one group pre-testpost test. O2 X O2 Sumber: Sugiyono, 2017, hlm. 111 Keterangan: O1 = nilai pre-test O2 = nilai post test X = penerapan model problem based learning untuk meningkatkan gathering data through all sense siswa Pemberian pretest dan posttest pada desain penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar dalam ranah kognitif yang terjadi sebelum dan setelah terjadi proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung. Penulis memilih penelitian di SMA Kartika XIX-1 Bandung, karena sekolah tersebut memiliki 34

2 35 permasalahan yang sesuai dengan variabel yang diteliti yaitu gathering data through all sense siswa masih rendah. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas X MIIA 2 tahun ajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 25 orang. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah gathering data through all sense siswa. Gathering data through all sense yang akan menjadi fokus dan diukur pada penelitian ini yaitu kemampuan mengumpulkan data dengan mata dan telinga. D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Pengumpulan data mencakup jenis data yang akan dikumpulkan, penjelasan, dan alasan pemakaian suatu teknik pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan data penelitian. Selanjutnya teknik pengumpulan data tersebut kemudian dikembangkan ke dalam instrumen penelitian. 1. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data utama dan data penunjang. Data utama yang digunakan yaitu berupa tes dan non-tes, sedangkan data penunjang meliputi profil sekolah, profil guru, dan profil siswa. Data utama pada tes berupa pre-test dan post test yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif, sedangkan data utama pada non-test berupa penilaian sikap untuk mengukur hasil belajar pada ranah afektif, penilaian kinerja (di kelas dan di lapangan), penilaian produk dan persepsi siswa digunakan untuk mengukur hasil belajar pada ranah psikomotorik (gathering data through all sense). a. Data Utama Data utama yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik tes dan non-tes. Data utama merupakan data yang akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. 1) Tes Bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini berupa tes objektif (soal pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban). Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif yang diberikan di awal pembelajaran (pre-test) dan di akhir

3 36 pembelajaran (post test). Butir-butir soal tes kognitif disusun berdasarkan taksonomi Anderson & Krathwohl (2015). 2) Non-tes Non-tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar pada ranah afektif dan hasil belajar pada ranah psikomotorik. Berikut penjelasan penilaian ranah afektif dan ranah psikomotorik (gathering data through all sense). a) Penilaian Afektif Penilaian afektif pada penelitian ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan dalam mengukur ketercapaian hasil belajar afektif dengan menggunakan lembar observasi. b) Penilaian Psikomotorik Penilaian psikomotorik pada penelitian ini meliputi penilaian kinerja (di kelas dan di lapangan), penilaian produk, dan penilaian persepsi siswa. Instrumen yang digunakan dalam penilaian kinerja (di kelas dan di lapangan) dan penilaian produk yaitu dengan menggunakan lembar observasi, sedangkan penilaian persepsi siswa menggunakan angket. b. Data Penunjang Data penunjang merupakan data yang berfungsi sebagai penguat atau pelengkap dari data utama yang telah diperoleh. Data penunjang dalam penelitian ini meliputi profil sekolah, profil guru, dan profil siswa. 2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam teknik tes dan non tes adalah sebagai berikut: a. Instrumen Tes Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan tes tertulis. Tes tertulis ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum (pre-test) dan sesudah mendapatkan perlakuan (post test) terhadap penguasaan konsep bakteri. Dalam hal ini, tes tertulis yang diberikan kepada siswa yaitu berupa soal pilihan ganda sesuai taksonomi Bloom revisi (Anderson & Krathwohl). Berikut kisi-kisi instrumen penguasaan konsep bakteri sebelum dilakukan analisis butir butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.1, Tabel 3.2, dan Tabel 3.3.

4 37 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Penguasaan Konsep Bakteri (1) 1. Jumlah Soal : 25 soal Pilihan Ganda (PG) : 25 soal 2. Spesifikasi Penyusunan Tes Aspek yang diukur C1 20% C2 36% C3 20% C4 16% C5 8% C6 % Jumlah 100% Pokok Materi Karakteristik dan perkembangbiakan bakteri 43% Dasar pengelompokan bakteri 16% Menginokulasi 1 1 bakteri/pour plate/streak plate 4% Pengecatan gram % Peran bakteri dalam kehidupan 20% Jumlah

5 38 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penguasaan Konsep Bakteri (2) No. Tujuan Pembelajaran 1. Mengidentifikasi ciri dan struktur bakteri Dimensi Mengingat Pengetahuan (C1) Faktual 4 (2,3,4,5) Konseptual 1 (1) Prosedural Mengerti (C2) Dimensi Kognitif dan Nomor Soal Mengaplikasikan Menganalisis (C3) (C4) Mengevaluasi (C5) Membuat (C6) Instrumen PG IS ES Jumlah Soal Metakognitif 2. Menjelaskan fungsi dari struktur bakteri Faktual 2 Konseptual 2 2 (6,7) Prosedural Metakognitif 3. Menjelaskan cara hidup dan reproduksi bakteri Faktual 4 Konseptual 4 (8,9,10, 11) Prosedural 4 Metakognitif

6 39 No. Tujuan Pembelajaran 4. Mengelompokkan bakteri berdasarkan persamaan dan perbedaan sel tubuh Dimensi Kognitif dan Nomor Soal Dimensi Mengingat Mengerti Mengaplikasikan Menganalisis Pengetahuan (C1) (C2) (C3) (C4) Faktual 1 (13) Konseptual 1 (12) Prosedural Metakognitif Mengevaluasi (C5) Membuat (C6) Instrumen PG IS ES Jumlah Soal Menjelaskan proses inokulasi bakteri Faktual 1 Konseptual 1 1 (14) Prosedural 6. Membedakan ciri dan struktur bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif Metakognitif Faktual 1 (15) Konseptual 1 (16) Prosedural Metakognitif 1 2 1

7 40 No. Tujuan Pembelajaran 7. Menerapkan peran bakteri dalam kehidupan Dimensi Kognitif dan Nomor Soal Dimensi Mengingat Mengerti Mengaplikasikan Menganalisis Pengetahuan (C1) (C2) (C3) (C4) Faktual 3 (17,18,19) Konseptual Prosedural Mengevaluasi (C5) Membuat (C6) Instrumen PG IS ES Jumlah Soal 3 3 Metakognitif 2 8. Menganalisis struktur dan cara hidup bakteri Faktual 1 (22) Konseptual 2 (21,23) Prosedural Memilih solusi terbaik untuk menanggulangi bahaya bakteri dalam kehidupan sehari-hari Metakognitif 1 (20) 1 Faktual 2 Konseptual 1 (24) Prosedural Metakognitif 1 (25) 1 Jumlah (Sumber: Hasil pemikiran peneliti yang telah disahkan oleh tim ahli) 1

8 41 Nama Sekolah : Kartika XIX-1 Bandung Kelas/Semester : X/Ganjil Materi : Bakteri No Tujuan Pembelajaran Khusus 1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri bakteri Tabel 3.3 Kisi-Kisi Penguasaan Konsep Bakteri (3) Penguasaan Konsep Dimensi Dimensi Pengetahuan Kognitif Konseptual C1 Faktual C1 Butir Soal 1. Dibawah ini manakah ciri-ciri yang dimiliki bakteri yang benar. a. tidak memiliki dinding sel b. memiliki membran inti c. organisme multiseluler d. sel prokariotik e. sel eukariotik 2. Perhatikan gambar bentuk bakteri di bawah ini! Kunci Jawaban d c 2. Siswa dapat mengidentifikasi Struktur bakteri Bakteri berbentuk spirillum ditunjukkan oleh nomor. a. 5 b. 4 c. 3 d. 2 e. 1 Faktual C1 3. Perhatikan gambar berikut! a

9 42 3. Siswa dapat mengidentifikasi struktur bakteri gram positif dengan benar 4. Siswa dapat mengidentifikasi struktur bakteri gram negatif dengan benar 5. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari struktur dengan benar 6. Siswa dapat menjelaskan cara hidup dengan benar Dari gambar struktur bakteri tersebut, bagian yang diberi label E adalah. a. kapsul c. flagellum e. pili b. dinding sel d. membran sel Faktual C1 4. Golongan bakteri yang kandungan peptidoglikannya tebal adalah. a. Cyanobacteria b. Gram Negatif c. Gram Positif d. Gram variabel e. Archaebacteria Faktual C1 5. Berikut pernyataan yang paling tepat tentang struktur bakteri gram negatif. a. berukuran mikroskopik b. memiliki flagellum c. memiliki kapsul d. lapisan peptidoglikan yang tipis e. lapisan peptidoglikan yang tebal Konseptual C2 6. Pada permukaan dinding sel bakteri terdapat suatu struktur yang disebut pili. Pili tersebut berfungsi untuk. a. bergerak atau motilitas sel bakteri b. membungkus sitoplasma dan mengatur pertukaran zat c. menghasilkan energi untuk sel bakteri bergerak d. mempertahankan bentuk sel bakteri e. membantu sel bakteri menempel pada medium tempat hidupnya Konseptual C2 7. Fungsi dari kapsul yang dimiliki bakteri adalah. a. sebagai alat untuk bergerak b. sebagai pelindung sel bakteri c. sebagai pembungkus sitoplasma d. sebagai alat untuk bereproduksi e. sebagai alat mempertahankan bentuk sel Konseptual C2 8. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri parasit karena bakteri tersebut memperoleh makanan dengan cara. a. mengambil makanan dari tubuh organisme yang ditumpanginya b. menguraikan organisme yang sudah mati atau bahan organik lain c d e b a

10 43 7. Siswa dapat menjelaskan reproduksi bakteri dengan benar dan sistematis Konseptual Konseptual Konseptual C2 C2 C2 c. menguraikan tumbuhan yang telah lapuk d. bersimbiosis dengan organisme lain e. membuat makanannya sendiri 9. Bakteri Clostridium tetani merupakan bakteri Anaerob obligat, karena. a. membutuhkan oksigen untuk hidupnya b. tidak membutuhkan oksigen untuk hidupnya c. dapat hidup dengan baik bila ada oksigen maupun tidak ada oksigen d. membutuhkan karbondioksida untuk hidupnya e. tidak membutuhkan karbondioksida untuk hidupnya 10. Bakteri dapat bereproduksi dengan seksual dengan cara transformasi. Reproduksi dengan cara transformasi adalah. a. proses pemindahan materi genetik dari suatu bakteri ke bakteri lain melalui suatu tonjolan yang dinamakan jembatan konjugasi b. proses pemindahan materi genetik melalui perantara virus c. proses pengambilan materi genetik dari lingkungan d. proses pengambilan sebagian materi genetik dari bakteri lain, oleh suatu sel bakteri e. proses pengambilan materi genetik dengan bantuan manusia 11. Proses reproduksi bakteri paling umum dilakukan dengan cara aseksual. Di bawah ini manakah proses reproduksi aseksual beserta penjelasannya yang tepat. a. Konjugasi proses pemindahan materi genetik dari suatu bakteri ke bakteri lain melalui suatu tonjolan yang dinamakan jembatan konjugasi b. Pembelahan biner yaitu proses reproduksi dengan cara pengambilan sebagian materi genetik dari bakteri lain oleh suatu sel bakteri c. Pembelahan biner yaitu proses reproduksi yang dilakukan dengan cara membelah diri. d. Konjugasi yaitu proses pengambilan materi genetik dari lingkungan e. Transduksi yaitu proses pemindahan materi genetik melalui perantara virus b d c

11 44 8. Siswa dapat mengelompokkan bakteri berdasarkan persamaan dan perbedaan sel tubuh dengan benar 9 Sisswa dapat menjelaskan proses inokulasi dengan benar 10. Siswa dapat membedakan struktur bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif dengan benar Konseptual Faktual C3 C3 12. Berdasarkan ada tidaknya kandungan peptidoglikan pada dinding selnya, bakteri diklasifikasikan menjadi. a. bakteri gram positif dan bakteri gram negatif b. bakteri gram positif bakteri gram negatif dan bakteri gram variabel c. bakteri eubacteria dan bakteri cyanobacteria d. bakteri archaebacteria dan bakteri cyanobacteria e. bakteri archaebacteria dan eubacteria 13. Bakteri memiliki beberapa bentuk sel, berdasarkan bentuk sel bakteri tersebut, bakteri dikelompokkan menjadi. a. Oval. Kokus, dan Spiral b. Kokus, Spiral dan Koma c. Kokus, Basil, dan Spiral d. Basil, Kokus, dan Koma e. Basil, Batang, dan Spiral Konseptual C2 14. Manakah dibawah ini penjelasan yang paling tepat mengenai proses inokulasi bakteri. a. proses pembiakan bakteri yang dilakukan untuk tujuan penelitian b. proses pembiakan bakteri yang dilakukan untuk keperluan komersial c. proses pembiakan bakteri yang dilakukan dengan bantuan hewan lain d. proses pembiakan bakteri yang dilakukan dengan bantuan virus e. proses pembiakan bakteri untuk mencari spesies yang paling bagus Konseptual C2 15. Perbedaan yang paling mendasar antara bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif adalah. a. bakteri gram positif memiliki flagellum sedangkan bakteri gram negatif tidak b. bakteri gram positif memiliki membran inti sedangkan bakteri gram negatif tidak c. bakteri gram positif mengandung peptidoglikan yang tipis sedangkan bakteri gram negatif tebal d. bakteri gram positif mengandung peptidoglikan yang tebal sedangkan bakteri gram negatif tipis e. bakteri gram negatif menunjukkan warna ungu sedangkan bakteri gram positif menunjukkan warna merah e c a d

12 Siswa dapat menerapkan peran bakteri dalam kehidupan dengan tepat 12. Siswa dapat menganalisis struktur bakteri dengan benar Faktual C2 16. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri bakteri gram positif adalah. a. dinding sel menyerap warna merah b. dinding sel menyerap warna ungu c. dinding sel mengandung peptidoglikan yang tebal d. dinding sel mengandung lipid yang rendah e. lebih rentan terhadap penilisin Faktual C3 17. Di dalam usus besar manusia, terdapat bakteri yang bermanfaat. Bakteri tersebut adalah Bakteri E. coli. Bakteri tersebut bermanfaat untuk. a. membunuh kuman b. menguraikan sisa-sisa makanan c. menghancurkan bibit penyakit d. membuat usus bersih e. mengikat nitrogen Konseptual C3 18. Bakteri memiliki peranan yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang menyerang paru-paru. Bakteri ini akan menyebabkan. a. penyakit sesak napas b. penyakit sifilis c. penyakit tetanus d. penyakit TBC e. penyakit pneumonia dan bronchitis Konseptual C3 19. Sampah organik yang menumpuk dapat diolah dengan bantuan bakteri dengan cara. a. Diolah menjadi pupuk b. Diolah menjadi produk pangan c. Dijadikan kerajinan tangan d. Diolah menjadi produk sandang e. Dibakar hingga menjadi abu Metakognitif C4 20. Bakteri memiliki dua macam DNA (deoxyribonucleic acid), yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom (plasmid). Apa yang akan terjadi apabila DNA nonkromosom (plasmid) dihilangkan. a. bakteri tidak akan bisa melakukan metabolisme b. bakteri akan kehilangan arah dalam bergerak a b d a e

13 Siswa dapat menganalisis cara hidup bakteri dengan benar 14 Siswa dapat memilih solusi terbaik untuk menanggulangi bahaya bakteri dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat. Konseptual C4 c. bakteri akan tetap hidup, tetapi tidak akan bertahan lama d. bakteri akan mati, karena tidak ada yang mengatur proses kehidupannya e. bakteri akan kehilangan sifat tertentu, seperti hilangnya sifat pathogen 21. Bakteri termasuk kedalam sel prokariotik karena tidak memiliki membran inti. Dengan tidak adanya membran inti maka DNA berada pada. a. dinding sel b. inti sel c. membran sel d. sitoplasma e. flagellum Faktual C4 22. Bakteri dapat hidup dimana-mana (kosmopolit) termasuk pada daerah yang ekstrim seperti di daerah dengan kadar garam yang tinggi atau pada mata air panas. Bakteri yang dapat hidup pada daerah yang ekstrim tersebut adalah. a. archaebcteria b. eubacteria c. cyanobacteria d. bakteri gram positif e. bakteri gram negatif Konseptual C4 23. Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri Nitrosomonas termasuk kedalam golongan bakteri aerob karena. a. tidak membutuhkan oksigen untuk hidup b. membutuhkan oksigen untuk hidup c. bakteri ini dapat hidup baik bila ada oksigen maupun tidak ada oksigen d. bakteri Nitrosomonas dapat menumpang pada organisme lain e. dapat menguraikan organisme lain Konseptual C5 24. Di bawah ini merupakan beberapa cara untuk melindungi diri kita dari bakteri. 1) melakukan sterilisasi 2) melakukan pengobatan secara rutin d a b d

14 47 Metakognitif C5 3) melakukan pasteurisasi 4) melakukan imunisasi atau vaksinasi 5) menjaga kebersihan lingkungan sekitar Dari beberapa cara tersebut, manakah yang paling tepat untuk melindungi tubuh dari penyakit tipus, kolera, dan disentri. a. 1) c. 3) e. 5) b. 2) d. 4) 25. Rizal merupakan seorang remaja berusia 14 tahun, ia megalami diare setelah mengonsumsi makanan yang tidak tertutup dengan baik sehingga terkontaminasi bakteri. Solusi yang paling tepat untuk mencegah kasus terkontaminasinya makanan oleh bakteri seperti Rizal tersebut adalah. a. Membuat aturan agar para pedagang tidak menjual jajanan yang kotor b. Melakukan olahraga yang teratur c. Melakukan sistem pengemasan pada makanan dengan tepat d. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan imunisasi e. Melakukan pembekuan pada makanan c

15 b. Instrumen Non-tes Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja siswa, produk (showcase), dan respon siswa setelah melakukan pembelajaran dengan model problem based learning. Berikut adalah penjelasannya. 1) Instrumen Penilaian Afektif Instrumen penilaian afektif dalam penelitian ini berupa lembar penilaian sikap. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun aspek yang diukur dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan rubrik penilaian sikap dapat dilihat pada Tabel 3.5. Nama kelompok/ siswa Tabel 3.4 Instrumen Penilaian Sikap Aspek yang diukur (skor 1-4) Kerjasama Diskusi Ketekunan Jujur Tanggung jawab Skor 48 Aspek yang diukur Kerjasama Diskusi Ketekunan Jujur Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Sikap Rubrik 4. Jika dapat bekerja sama dengan sangat baik 3. Jika dapat bekerja sama dengan sangat baik 2. Jika dapat bekerja sama, namun kurang baik 1. Jika tidak dapat bekerja sama dengan baik 4. Jika sangat aktif dalam diskusi 3. Jika cukup aktif dalam diskusi 2. Jika kurang aktif dalam diskusi 1. Jika tidak aktif sama sekali 4. jika menunjukkan ketekunan dalam mengerjakan tugas yang diberikan 3. jika cukup menunjukkan ketekunan dalam mengerjakan tugas yang diberikan 2. jika kurang menunjukkan ketekunan dengan baik 1. jika tidak menunjukkan ketekunan sama sekali 4. jika menunjukkan sikap jujur saat melaporkan hasil pekerjaannya tanpa kecurangan apapun 3. jika cukup menunjukkan sikap jujur saat melaporkan hasil pekerjaannya 2. jika kurang menunjukkan sikap jujur saat melaporkan hasil pekerjaannya 1. jika tidak menunjukkan sikap jujur saat melaporkan hasil pekerjaannya

16 49 Tanggung jawab 4. jika mengerjakan tugas dengan penuh kesungguhan dan dapat menyelesaikannya 3. jika mengerjakan tugas dengan penuh kesungguhan, tetapi hanya sebagian tugas yang terselesaikan 2. jika mengerjakan tugas dengan kurang sungguh-sungguh dan hanya sebagian tugas yang terselesaikan 1. jika tidak mengerjakan tugas dengan penuh kesungguhan dan tidak dapat menyelesaikannya 2) Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Penilaian kinerja dimaksudkan untuk mengukur semua aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, baik selama di kelas maupun di lapangan. Termasuk di dalamnya memuat penilaian perilaku cerdas (habits of mind) pada sifat gathering data through all sense. Sehingga instrumen yang digunakan dalam penilaian kinerja ini dibagi menjadi 2, yaitu instrumen penilaian kinerja di lapangan dan instrumen penilaian di kelas. Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan rubrik. Berikut ini adalah instrumen penilaian kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.6 dan Tabel 3.7. No. A. Membuat media showcase Tabel 3.6 Instrumen Penilaian Kinerja di Kelas Kinerja yang Diharapkan 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Membuat media showcase B. Kemauan, gathering data through all sense, bertanggung jawab 1. Memiliki kemauan terhadap kegiatan pembelajaran 2. *Mengidentifikasi contoh data dari mata 3. *Mengidentifikasi makna khas/preferensi data dari mata 4. *Mengelola informasi sensorik dengan memahami dan mengekspresikan tepat menggunakan mata (Diadaptasi dari Costa & kallick, 2005, hlm. 99) Keterangan: * = indikator gathering data through all sense (habits of mind) Ya Penilaian Tidak

17 50 No. Tabel 3.7 Instrumen Penilaian Kinerja di Lapangan Kinerja yang Diharapkan 1. *Mengidentifikasi contoh data dari telinga 2. *Mengidentifikasi makna khas/preferensi data dari telinga 3. *Mengelola informasi sensorik dengan memahami dan mengekspresikan tepat menggunakan telinga (Diadaptasi dari Costa & Kallick, 2005, hlm. 99) Ya Penilaian Tidak 3) Instrumen Penilaian Produk Setelah melakukan kegiatan pemecahan masalah, siswa ditugaskan untuk membuat laporan tertulis. Laporan tertulis dalam penelitian ini yaitu media showcase. Berikut instrumen penilaian produk (showcase) dapat dilihat pada Tabel 3.8, dan rubrik penilaian produk pada Tabel 3.9. Tabel 3.8 Instrumen Penilaian Produk No Aspek yang dinilai Skor Maksimal 1. Mengidentifikasi masalah Merumuskan masalah Menemukan alternatif-alternatif solusi Mengumpulkan data Memilih alternatif solusi (terbaik) Kualitas hasil pemecahan masalah Menyusun Kesimpulan Kreativitas dan keindahan Kelengkapan dan ketepatan isi Ketepatan waktu 10 Total Skor 100 Tabel 3.9 Rubrik Penilaian Produk No. Aspek Kriteria 1. a. Jika dapat menuliskan permasalahan yang relevan dengan wacana dengan sangat baik b. Jika dapat menuliskan permasalahan yang relevan dengan wacana dengan baik c. Jika dapat menuliskan permasalahan yang relevan dengan wacana tetapi dengan kriteri kurang baik Skor 10 7,5 5

18 51 d. Jika tidak dapat menuliskan permasalahan yang relevan dengan wacana 2. a. Jika mampu membuat rumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya yang baku, menunjukkan satu atau lebih variabel, dan relevan dengan masalahnya. b. Jika mampu membuat rumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya namun kurang baku, menunjukkan satu atau lebih variabel, dan relevan dengan masalahnya c. Jika mampu membuat rumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya namun kurang baku, tidak menunjukkan satu atau lebih variabel, dan relevan dengan masalahnya d. Jika tidak mampu membuat rumusan masalah dalam bentuk kalimat tanya yang baku, tidak menunjukkan satu atau lebih variabel, dan tidak relevan dengan masalahnya 3. a. Jika dapat menuliskan tiga atau lebih alternatif solusi atau cara pemecahan masalah yang relevan dengan permasalahan b. Jika dapat menuliskan dua alternatif solusi atau cara pemecahan masalah yang relevan dengan permasalahan c. Jika dapat menuliskan satu alternatif solusi atau cara pemecahan masalah yang relevan dengan permasalahan d. Jika tidak dapat menuliskan alternatif solusi atau cara pemecahan masalah yang relevan dengan permasalahan 4. a. Jika dapat mengumpulkan data hasil wawancara dan sumber lainnya dengan sangat baik b. Jika dapat mengumpulkan data hasil wawancara dan sumber lainnya dengan baik c. Jika dapat mengumpulkan data hasil wawancara dan sumber lainnya dengan cukup baik d. Jika dapat mengumpulkan data hasil wawancara dan sumber lainnya dengan kurang baik 5. a. Jika dapat memilih atau menentukan satu dari alternatif solusi yang terbaik, dengan alasan yang rasional b. Jika dapat memilih atau menentukan satu dari alternatif solusi yang terbaik, namun dengan alasan yang kurang rasional c. Jika dapat memilih atau menentukan satu dari alternatif solusi yang terbaik, namun tidak dengan alasan yang rasional d. Jika tidak dapat memilih atau menentukan satu dari alternatif solusi yang terbaik, dengan alasan yang rasional 6. a. Jika hasil pemecahan masalah tepat, rasional, dan dapat dibenarkan secara ilmiah b. Jika hasil pemecahan masalah tepat, rasional, tetapi sulit dibenarkan secara ilmiah c. Jika hasil pemecahan masalah kurang tepat, rasional, dan sulit dibenarkan secara ilmiah d. Jika hasil pemecahan masalah tidak tepat, rasional, dan sulit dibenarkan secara ilmiah sama sekali 7. a. Jika dapat menyusun kesimpulan sesuai dengan kegiatan dengan sangat tepat b. Jika dapat menyusun kesimpulan sesuai dengan kegiatan tepat c. Jika dapat menyusun kesimpulan sesuai dengan kegiatan dengan cukup tepat d. Jika dapat menyusun kesimpulan namun tidak sesuai dengan kegiatan 8. a. jika showcase yang dibuat menunjukkan aspek yang dinilai dengan kriteria yang sangat baik b. jika showcase yang dibuat menunjukkan aspek yang dinilai dengan kriteria yang baik c. jika showcase yang dibuat menunjukkan aspek yang dinilai dengan kriteria yang cukup baik 2,5 10 7,5 5 2,5 10 7,5 5 2,5 10 7,5 5 2,5 10 7,5 5 2,5 10 7,5 5 2,5 10 7,5 5 2,5 10 7,5 5

19 d. showcase yang dibuat menunjukkan aspek yang dinilai dengan 2,5 kriteria yang kurang baik 9. a. jika showcase yang dibuat menunjukkan aspek yang dinilai dengan kriteria yang sangat baik 10 b. jika showcase yang dibuat menunjukkan aspek yang dinilai dengan kriteria yang baik 7,5 c. jika showcase yang dibuat menunjukkan aspek yang dinilai dengan kriteria yang cukup baik 5 d. jika showcase yang dibuat menunjukkan aspek yang dinilai dengan 2,5 kriteria yang kurang baik 10. a. jika showcase dibuat dan diselesaikan tepat waktu 10 b. jika showcase dibuat dan diselesaikan cukup tepat waktu 7,5 c. jika showcase dibuat dan diselesaikan kurang tepat waktu 5 d. jika showcase dibuat tapi tidak selesai/tidak membuat sama sekali 2,5 Skor maksimal 100 (Sumber: Hasil pemikiran peneliti yang telah disahkan oleh tim ahli) 52 4) Instrumen Penilaian Persepsi Siswa Penilaian persepsi siswa dimaksudkan untuk mengetahui respons siswa setelah melakukan pembelajaran dengan model problem based learning. Instrumen dalam penilaian persepsi siswa yaitu dengan menggunakan angket. Berikut kisi-kisi angket respon siswa dapat dilihat pada Tabel 3.10.

20 53 Tabel 3.10 Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa ASPEK Sikap siswa terhadap pembelajaran Tanggapan siswa terhadap pembelajaran KETERAMPILAN PROSES Mengobservasi (Mengumpulkan data dengan semua indra) DESKRIPTOR KATA KERJA PERNYATAAN DALAM ANGKET Pembelajaran dengan menggunakan problem based learning membuat saya lebih mudah memahami materi pembelajaran Pembelajaran dengan problem based learning membuat saya kurang motivasi belajar Pembelajaran dengan problem based learning membuat saya berlatih seperti ilmuan Pembelajaran yang diberikan membuat saya malas untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru Mengobservasi Mengamati Saya merasa kemampuan saya permasalahan yang untuk mengobservasi yang disebabkan oleh (mengumpulkan data dengan bakteri indra) semakin bertambah baik Saya dapat menggunakan indra untuk mengumpulkan data terkait permasalahan yang disebabkan bakteri Saya tidak dapat mengumpulkan data/informasi dengan indra dari berbagai sumber Saya dapat memperoleh data melalui wawancara kepada JENIS PERTANYAAN NOMOR POSITIF NEGATIF SOAL

21 54 Mengkomunikasikan hasil Menafsirkan Interpretasi Memprediksi Melakukan diskusi dalam kelompok untuk mengkomunikasikan Mempresentasikan hasil pengamatan kelompok Membuat laporan tertulis dari hasil pemecahan masalah dalam bentuk media showcase Menyusun kesimpulan sementara (hipotesis) tentang faktor penyebab timbulnya penyakit Membuat penjelasan dari hasil observasi tentang penyakit yang disebabkan oleh bakteri Menjelaskan hubungan kegiatan manusia dengan timbulnya penyakit Membuat perkiraan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit Mengkomunikasikan hasil Menarik kesimpulan Menjelaskan Menjelaskan Membuat prediksi narasumber yang relevan dengan permasalahan Saya sudah terbiasa untuk menyampaikan pendapat saya dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas Saya merasa kesulitan menyampaikan hasil pengamatan saya di depan kelas Siswa dapat membuat laporan tertulis dari hasil pemecahan masalah dalam bentuk media showcase Saya dapat menyusun kesimpulan sementara (hipotesis) tentang faktor penyebab timbulnya penyakit Saya tidak dapat menjelaskan data hasil observasi tentang penyakit yang disebabkan oleh bakteri Saya tidak dapat menjelaskan hubungan kegiatan manusia dengan timbulnya penyakit yang disebabkan bakteri Saya dapat membuat perkiraan tentang faktor-faktor yang menyebabkan penyakit

22 55 Merencanakan percobaan/penyelidikan Siswa dapat merancang daftar pertanyaan terkait penyakit yang disebabkan oleh bakteri Merancang Siswa dapat Menemukan menentukan narasumber untuk diwawancarai terkait penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mengklasifikasikan hasil Menemukan Mengklasifikasikan perbedaan bakteri hasil berdasarkan persamaan dan perbedaan sel tubuh Mengklasifikasikan antara bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif Menerapkan konsep Siswa dapat Menerapkan menerapkan peranan bakteri dalam kehidupan sehari-hari (Sumber: Hasil pemikiran peneliti yang telah disahkan oleh tim ahli) Saya mulai terbiasa merancang daftar pertanyaan untuk memecahkan permasalahan yang disebabkan oleh bakteri Saya merasa kesulitan untuk menentukan narasumber untuk diwawancarai terkait penyakit yang disebabkan oleh bakteri Saya dapat membedakan bakteri berdasarkan bentuk sel tubuhnya Saya tidak dapat mengklasifikasikan antara bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif Saya dapat menerapkan peranan bakteri dalam kehidupan seharihari

23 c. Rancangan Analisis Data Rancangan analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu meliputi soal tes dan soal non-tes. Berikut penjelasan analisis data yang digunakan pada soal tes dan non-tes. 1) Soal Tes Sebelum instrumen soal penguasaan konsep bakteri digunakan untuk pretest dan post test, terlebih dahulu diuji coba kepada kelas yang telah menerima materi pelajaran konsep bakteri. Uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda instrumen yang akan digunakan. Hasil uji coba instrumen tersebut, selanjutnya akan diolah dengan menggunakan software Anatest TM 0.4 version. a) Uji Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2017, hlm. 363). Artinya, sebuah data dikatakan valid apabila data tersebut sesuai dengan kenyataannya. Untuk mengetahui validitas suatu soal akan diuji dengan menggunakan Software Anatest TM 0.4 version. Arikunto (2012, hlm. 87) menyatakan bahwa untuk mengetahui validitas suatu tes digunakan rumus korelasi pearson product moment, yaitu: N XY ( X)( Y) r xy = {N X 2 ( X) 2 } {N Y 2 ( Y) 2 } Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y Nilai validitas soal yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria pada Tabel Tabel 3.11 Klasifikasi Validitas Soal Nilai r xy Kriteria 0,800 < r xy 1,00 Sangat Tinggi 0,600 < r xy 0,800 Tinggi 0,400 < r xy 0,600 Cukup 0,200 < r xy 0,400 Rendah 0,00 < r xy 0,200 Sangat Rendah Sumber: Arikunto (2012, hlm. 89) 56

24 Dari hasil uji validitas (Lampiran B) soal diperoleh soal dengan kriteria negatif yaitu soal nomor 6 dan 9. Soal nomor 12 tidak dapat menampilkan hasil validitas karena muncul kode NAN. Soal yang digunakan untuk pre-test dan post test yaitu soal nomor 1, 3, 5, 8, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 24. Adapun hasil uji validitas soal tersebut dapat dilihat pada Lampiran B. b) Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama (konsisten, ajeg). Hasil pengukuran itu harus tetap sama (relatif sama) jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun oleh orang yang berbeda, waktu yang berlainan, dan tempat yang berbeda pula (Sundayana, 2016, hlm. 69). Untuk mengetahui reliabilitas suatu soal akan diuji dengan menggunakan software Anatest TM 0.4 version atau dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p) pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q q : banyaknya item S : Standar deviasi Hasil uji reliabilitas yang diperoleh kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria seperti yang tertera pada Tabel Tabel 3.12 Klasifikasi Reliabilitas Instrumen Reliabilitas Kriteria 0,80 1,00 Sangat tinggi 0,60 0,79 Tinggi 0,40 0,59 Cukup 0,20 0,39 Rendah 0,00 0,19 Sangat rendah Sumber: Arikunto (2015, hlm. 100) Dari hasil uji reliabilitas (Lampiran B), diperoleh diperoleh nilai reliabilitas penguasaan konsep adalah 0,75. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut termasuk dalam kategori tinggi. r 11 = ( n n 1 ) pq (S2 S 2 ) 57

25 58 c) Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah keberadaan suatu butir soal apakah dipandang sukar, sedang, atau mudah dalam mengerjakannya. (Sundayana, 2016, hlm. 76). Untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal akan diuji dengan menggunakan software Anatest TM 0.4 version atau dihitung dengan rumus sebagai berikut: P = B JS Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Hasil uji tingkat kesukaran yang telah diperoleh kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria seperti yang tertera pada Tabel Tabel 3.13 Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran Kriteria 0,00 0,30 Sukar 0,31 0,70 Sedang 0,71 1,00 Mudah Sumber: Arikunto (2012, hlm. 225) Dari hasil perhitungan tingkat kesukaran soal (lampiran B) diketahui untuk soal nomor 3 termasuk kategori soal yang mudah. Untuk soal nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 17, 18, 19, dan 24 termasuk ke dalam soal dengan kategori sedang. Soal nomor 6, 9, 12, 14, 16, 20, 21, 22, 23 dan 25 termasuk ke dalam soal yang sukar. d) Uji Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (Arikunto, 2012, hlm. 226). Untuk mengetahui daya pembeda suatu soal akan diuji dengan menggunakan software Anatest TM 0.4 version atau dihitung dengan rumus sebagai berikut: D = B A B B = P J A J A P B B

26 Keterangan: D = indeks diskriminasi BA = banyaknya peserta kelompok atas B B = banyaknya peserta kelompok bawah JA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar JB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Nilai indeks daya pembeda yang diperoleh, selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan tabel Tabel 3.14 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda Kriteria Negatif Sangat buruk 0,00 0,20 Jelek 0,21 0,40 Cukup 0,41 0,70 Baik 0,71 1,00 Baik sekali Sumber: Arikunto (2012, hlm. 232) Dari hasil uji daya pembeda (Lampiran B), didapatkan hasil untuk kriteria baik sekali terdapat pada nomor 1, 8, 13, 14, 15, dan 18. Soal dengan kriteria baik terdapat pada nomor 3, 4, 5, 16, 17, 19 dan 24. Untuk soal dengan kriteria cukup yaitu pada nomor 7. Soal dengan kriteria jelek terdapat pada soal nomor 10, 20, dan 23, sedangkan untuk soal nomor 2, 9, 21, dan 25 termasuk ke dalam kriteria sangat buruk. 2) Soal non-tes Soal non-tes yang digunakan dalam penelitian ini sebelumnya dikonsultasikan kepada pembimbing dan dianalisa terlebih dahulu oleh tim ahli. 59 E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini tedapat pada data utama yaitu soal tes dan non-tes. Berikut teknik analisis data yang digunakan pada soal tes dan non-tes. 1. Soal tes Setelah instrumen soal telah di uji butir soal selanjutnya soal dapat digunakan untuk tes (pre-test dan post test). Nilai yang diperoleh dari tes (pre-test dan post test) selanjutnya akan dianalisis menggunakan software SPSS 21 for windows. Berikut teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.

27 a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas akan menggunakan uji shapiro-wilk yang diolah dengan bantuan software SPSS 21 for windows dengan signifikasi 95% (α = 0,05) atau dapat dihitung dengan Chi Kuadrat, adapun langkah-langkah Chi Kuadrat sebagai berikut: 1) Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya. 2) Menentukan jumlah kelas interval 3) Menentukan panjang kelas interval yaitu: data terbesar data terkecil jumlah kelas interval 4) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus merupakan tabel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat. 5) Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh) dengan cara mengalikan persentase luas tiap bidang kurve normal dengan jumlah anggota sampel. 6) Menentukan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung harga-harga (fo- fh) dan (f o f h )² dan menjumlahkannya. Harga (f o f h )² adalah f h f h merupakan harga Chi Kuadrat (Xh 2 ) hitung. 7) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel. Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga Chi Kuadrat tabel (Xh 2 Xt 2 ), maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar (>) dinyatakan tidak normal (Sugiyono, 2017, hlm. 241). 60 b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memiliki varians yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, uji homogenitas akan diolah dengan bantuan software SPSS 21 for windows dengan signifikasi 95% (α = 0,05). Berikut rumus yang digunakan dalam uji homogenitas. 1) Mencari nilai F: F = Varians besar Varians kecil (Suhaerah, 2014, hlm. 49)

28 61 2) Menentukan derajat kebebasan (db) (Suhaerah, 2014, hlm. 49) Keterangan: db1 = Derajat kebebasan pembilang db2 = Derajat kebebasan penyebut n1 = Ukuran sampel variansinya besar = Ukuran sampel variansinya kecil n2 db 1 = n 1-1 db2 = n2-1 3) Menentukan nilai F dari daftar Menentukan homogenitas dengan membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel dengan db pembilang (nb-1) dan db penyebut (nk-1). Jika Fhitung < Ftabel data dianggap mempunyai varians homogen dan Fhitung > Ftabel data dianggap mempunyai varians tidak homogen. Jika data homogen, maka dilakukan uji t parametrik. Jika data tidak homogen maka dilakukan uji non-parametrik (Suhaerah, 2016, hlm. 60). c. Uji Hipotesis Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai pada ranah kognitif antara nilai penguasaan konsep (pre-test) dengan nilai penguasaan konsep (post test). Jika data berdistribusi normal, maka pengujian menggunakan uji parametrik, yaitu dengan menggunakan uji t berpasangan atau paired t-test, namun jika data tidak berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis menggunakan uji non-parametrik yaitu dengan menggunakan uji Wilcoxon. software SPSS 21 for windows. Berikut penjelasan mengenai uji-t dan uji Wilcoxon. 1) Uji-t Berpasangan (paired t-test) Langkah-langkah uji hipotesis dengan menggunakan uji t berpasangan antara lain sebagai berikut: a) Mencari nilai rata-rata dengan rumus berikut: d = di n (Suhaerah, 2016, hlm. 65) Keterangan: d = selisih angka dari nilai sebelum dan sesudah perlakuan n = jumlah siswa

29 62 b) Mencari Standar Deviasi (Sd )/ Simpangan Baku (S) (Suhaerah, 2016, hlm. 65) c) Mencari nilai t hitung dengan rumus berikut: (Sundayana, 2016, hlm.125) d) Mencari nilai t tabel dengan rumus t db = n-1 (Sundayana, 2016, hlm.125) e) Membandingkan nilai t hitung dan t tabel. Jika t hitung > t tabel, maka data signifikan (Suhaerah, 2016, hlm.65). Adapun rumusun hipotesis dari uji-t berpasangan yaitu: H0 Ha Sd = di2 1 n ( di)2 n 1 t = X di sd n : Penerapan model problem based learning tidak dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada konsep bakteri. : Penerapan model problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada konsep bakteri. 2) Uji Wilcoxon Untuk pengujian Wilcoxon dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi Kriteria pengujian hipotesis uji Wilcoxon yaitu: Jika nilai Asymp.Sig.(2- tailed) > α, maka H0 diterima, sedangkan jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed) < α, maka Ha diterima. d. Uji N-gain Menentukan nilai indeks gain atau perhitungan gain ternormalisasi (g) dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah pembelajaran (Sundayana, 2016, hlm. 151).

30 Besarnya peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus gain termormalisasi (g) berikut: g = Kategori gain ternormalisasi (g) dapat dilihat pada Tabel Nilai Gain Ternormalisasi (skor posttes pretes) (skor ideal skor pretes) Tabel 3.15 Kriteria Indeks Gain Interpretasi -1,00 g 0,00 Terjadi penurunan g = 0,00 Tidak terjadi peningkatan 0,00 g 0,30 Rendah 0,31 g 0,70 Sedang 0,71 g 1,00 Tinggi Sumber: Sundayana (2016, hlm. 151) 63 e. Uji Korelasi Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dari hasil penilaian pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor memiliki hubungan atau tidak. Uji korelasi digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dengan data interval atau rasio. Adapun uji korelasi pada penelitian ini akan diolah menggunakan software SPSS 21 for windows dengan signifikasi 95% (α = 0,05). Adapun rumusan hipotesisnya yaitu sebagai berikut: H0 Ha : Semakin rendah nilai psikomotor maka semakin rendah nilai kognitif dan nilai afektif. : Semakin tinggi nilai psikomotor maka semakin tinggi nilai kognitif dan nilai afektif. Pada uji korelasi, jika nilai signifikasi atau nilai hitung > 0,05, maka H0 diterima sehingga Ha ditolak, dan jika nilai signifikasi atau probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak sehingga Ha diterima (Santoso, 2012, hlm. 301). 2. Soal Non-tes Pengolahan data soal non-tes pada penilitian ini digunakan dengan cara mengumpulkan nilai afektif dan nilai psikomotorik siswa. Penilaian afektif diperoleh dari penilaian sikap siswa selama pembelajaran, sedangkan penilaian psikomotorik diperoleh dari nilai kinerja (kelas dan lapangan), nilai produk, dan

31 nilai persepsi siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan model PBL. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung hasil non-tes sebagai berikut: Setelah diperoleh data hasil penilaian pada ranah afektif dan psikomotorik, selanjutnya data akan diinterpretasikan ke dalam kategori yang dapat dilihat pada Tabel Tabel 3.16 Kategori Penilaian Afektif dan Psikomotorik Nilai Kategori Sangat baik Baik Cukup 45 Kurang Sumber: Arikunto (2014, hlm. 127) Data yang telah diinterpretasikan, selanjutnya akan diolah dengan uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika data beristribusi normal, maka data akan diuji hipotesis dengan uji one sample t-test, tapi jika data tidak berdistribusi normal, maka data akan diuji dengan uji nonparametrik yaitu one sample Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria penilaian sebesar 66 yang didapatkan dari nilai terendah pada kriteria baik. Berikut rumusan hipotesis pada ranah afektif. H0 Ha : Afektif siswa berada pada kategori baik secara signifikan : Afektif siswa berada pada kategori tidak baik secara signifikan Berikut rumusan hipotesis pada ranah psikomotorik H0 Ha Nilai = skor yang diperoleh skor maksimal 100 : Psikomotor siswa berada pada kategori baik secara signifikan : Psikomotor siswa berada pada kategori tidak baik secara signifikan 64 F. Prosedur Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan 1. Tahap Persiapan a. Studi literatur dan perizinan b. Penyusunan instrumen penelitian (RPP, instrumen penguasaan konsep, instrumen penilaian kinerja, instrumen penilaian produk (showcase), dan instrumen persepsi siswa.

32 65 c. Pertimbangan (judgement) instrumen penelitian kepada dosen ahli d. Revisi instrumen penelitian hasil pertimbangan dosen ahli e. Melakukan uji coba instrumen dan pra penelitian 2. Tahap Pelaksanaan a. Melakukan pre-test b. Pemberian perlakuan terhadap siswa kelas X MIIA 2 berupa penerapan model problem based learning untuk meningkatkan gathering data through all sense siswa pada konsep bakteri. c. Melakukan penilaian kinerja dan penilaian produk selama pembelajaran berlangsung d. Melakukan post test dan membagikan angket berupa instrumen persepsi siswa terhadap model pembelajaran problem based learning. 3. Tahap Pelaporan Penelitian a. Mengolah data yang telah terkumpul b. Menarik kesimpulan dari data yang telah diolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Pra Eksperimental (Sugiono, 2012, hlm. 13) menyatakan bahwa, Penelitian Pra Eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode praeksperimental. Sugiono (2013, hlm. 109) menyatakan bahwa, Penelitian praeksperimental hasilnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini yang digunakan adalah pre-experimental, yang merupakan metode untuk memperoleh data yang akurat dari data yang akan diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dimana metode penelitian eksperimen semu diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini berjenis Pre-Experimental Design. Kelas yang diberi perlakuan hanya satu kelas dan hanya ingin melihat peningkatan keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan kegiatan memecahkan masalah dan menemukan tafsiran (sebuah interpretasi) baru. Penelitian berperan dalam menguji teori-teori dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode Praeksperimen. Metode Pra-eksperimen ini bersifat menunjukan dampak dari sebuah perlakuan terhadap suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi operasonal Untuk memperjelas variabel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan tentang: 1. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Pre- Experimental Design. Desain ini belum merupakan desain sesungguhnya karena masih terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs. Dikatakan Pre-Experimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (kuasi eksperimen), karena penelitian ini membandingkan dua kelas yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimental, merupakan metode untuk memperoleh data yang akurat dari data yang akan diteliti,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2006 hal. 26) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Sugiyono, 2011, hlm. 6).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode B A B I I I. M e t o d o l o g i P e n e l i t i a n 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode Pre-Experimental Designs. Pada rancangan penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012, hlm. 6) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel, yaitu veriabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung yang terletak di jalan Lengkong Kecil nomor 53. Populasi adalah keseluruhan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran atau mix method, yaitu kuantitatif-deskriptif. Dimana pada penelitian ini data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode preexperimental. Metode pre-experimental sering disebut sebagai penelitian semu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan dari masing-masing variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen digunakan untuk mengetahui perbandingan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jalan Kliningan No. 6 Buah Batu Bandung, Jawa Barat. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel yang digunakan pada penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari kekeliruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment, yaitu metode penelitian yang merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Tahap Analisis Tahap analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dari pengembangan media pembelajaran dan memilih materi belajar

Lebih terperinci

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pre-experimental design yang merupakan salah satu bentuk desain eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment Design dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014/2015 yang terdistribusi dalam 12 kelas, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experimen. Metode ini dipilih karena ada beberapa variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) dalam penelitian ini menggunakan. dipresentasikan kepada orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) dalam penelitian ini menggunakan. dipresentasikan kepada orang lain. 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalah pahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu: 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment (eksperimen semu) dan deskriptif. Metode eksperimen digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, sehingga akan diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batasbatas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 4 Kertasari yang berlokasi di Jalan Kartanagara No. 50 Kelurahan Kertasari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen), yaitu penelitian yanag dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Bandung yang beralamat di daerah Jalan Ir. H. Juanda Nomor 93 Bandung dengan lokasi yang cukup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 49 Bandung yang berlamat di Jalan Antapani No 58 Bandung. Dalam penelitian ini, yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis quasi experiment. Sedangkan disain penelitian yang akan diterapkan berupa static group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:

BAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen awal atau pre-experiment. Metode ini dipilih sesuai dengan tujuan peneliti yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan jumlah dan kategori ranah dari pertanyaan yang diajukan siswa adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan disalah satu SMA yang ada di kota Bandung yaitu SMA Pasundan 2 Bandung, lokasi sekolah ini berada di jalan Cihampelas Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode (Quasi Eksperimental Design), yaitu dengan memberi dua perlakuan terhadap dua kelompok siswa. Kelompok pertama diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Metode SQ3R dan writing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lemah (weak experimental atau pre experimental). Penelitian ini tidak menggunakan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan

Lebih terperinci

O X O Pretest Perlakuan Posttest

O X O Pretest Perlakuan Posttest 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian dan instrumen penelitian serta teknik pengolahan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi tulisan dan kemampuan berkomunikasi lisan. Kemampuan berkomunikasi secara tulisan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. Menurut Sugiono (010:109) bahwa penelitian pre-eksperimen hasilnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design yaitu variabel luar dapat ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci