BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM PSA 5 V. Mikrokontroler ATMega8535

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM PSA 5 V. Mikrokontroler ATMega8535"

Transkripsi

1 27 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Blok Diagram Sistem Adapun diagram blok dari system yang dirancang,seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.1 di bawah ini: PSA 5 V DS18B20 1 wire LCD 16 X 2 Load cell HX711 Mikrokontroler ATMega8535 Driver L298N Kipas Keypad Driver Relay Pemanas Gambar 3.1 Diagram Blok Adapun fungsi tiap blok dari gambar diagram blok di atas adalah: 1. Blok Sensor DS18b20 : Sebagai sensor mengukur suhu di dalam inkubator. 2. Blok PSA 5V : Sebagai sumber tegangan keseluruhan rangkaian 3. Blok LCD : Penampil hasil pengukuran dan pemprosessan yang dilakukan mikrokontroller 4. Blok Relay : Mengendalikan aktif matinya pemanas 5. Blok Driver L298N : Sebagai pengendali kipas 6. Load Cell : Sebagai sensor mengukur berat benda.

2 28 7. Kipas : Untuk menyalurkan udara panas dari heater ke seluruh bagian inkubator. 8. Pemanas : Sebagai penghangat udara di dalam inkubator 9. Keypad : Sebagai input setting suhu. 3.2 Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535 Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA 8535 dapat dilihat pada gambar di bawah ini : (1) (2) Gambar 3.2 Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA 8535(1) Rangkaian pada Papan PCB (2) Dari gambar 3.2, Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC Mikrokontroler ATMega8535. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk men-download file heksadesimal kemikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke USB via programmer. Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 17, 18, 19, 20 dan 1. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka pemrograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bias merespon.

3 Perancangan Sensor Ds18B20 Perancangan rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi tingkat suhu yang terdpat pada cairan fluida baik di sensor bagian atas maupun bagian bawah. Menurut datasheet, output yang dikeluarkan sensor DS1820 berupa konfigurasi angka 1 dan 0, yang mana mengindikasikan suatu suhu tertentu, berikut adalah tabel yang menjelaskan output sensor DS1820 beserta level pengukurannya. Agar bagian data pada sensor Ds18b20 dapat membaca keadaan suhu, maka diperlukan catu daya khusus yang di pasangkan ke bagian pin data dari sensor Ds18b20. Untuk itu dipasangkan resistor pull-up yang diambil dari supply 5V ke dan disambungkan ke pin data. Resistor yang digunakan bernilai 4700 ohm atau 4k7. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3.3. Rangkaian Sensor Ds18B Rangkaian Power Supplay Rangkaian power supplay pada alat ini berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkaan sistem. Dalam rangkaian ini peneliti memakai IC regulator 7805 digunakan untuk menurunkaan tegangan 12 volt menjadi 5 volt. Dimana masukan rangkaian ini adalah dari baterai sebesar 12 volt dan keluaran rangkaian ini sebesar 5 volt dan akan di pergunakan untuk menghidupkan sistem dalam penelitian ini.

4 30 Gambar 3.4 Rangkaian Power supplay. 3.5 Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display) Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) 16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter. Pemasangan potensio sebesar 5 KΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil. Gambar 3.5 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler. Gambar 3.5 Rangkaian LCD Dari gambar 3.4, rangkaian ini terhubung ke PC.2... PC.7, yang merupakan pin I/O dua arah dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller ATMega8535.

5 Rangkaian Driver Motor L298N Pada alat ini driver motor yang dipakai adalah driver motor L298N. Rangkaian ini berfungsi untuk mengontrol kecepatan dan arah pergerakan motor. Driver motor L298N membutuhkan 6 pin mikrokontroler namun pada rangkaian ini hanya menggunakan 3 pin mikrokontroler karena hanya menggerakkan satu buah motor saja yaitu pin B0, B1, dan OCR1A. Gambar 3.6 Rangkaian Driver Motor L298N 3.7 Rangkaian Relay Pada alat ini dipasang relay untuk mengendalikan ON/OFF pemanas. Relay dipasang dengan kondisi Normally close. Gambar 3.8 Rangkaian Skematik Relay

6 Rangkaian Loadcell dan Penguat HX711 Pada alat ini dipasang sensor loadcell dengan berat maksimal 6 kg. pada rangkaian ini loadcell dipasang penguat khusus untuk loadcell yaitu HX711. Berikut adalah gambar skematik modul HX711: Gambar 3.10 Skematik Modul HX Rangkaian Keypad Proses scaning untuk membaca penekanan tombol pada matrix keypad 4 4 untuk mikrokontroler diatas dilakukan secara bertahap kolom demi kolom dari kolom pertama sampai kolom ke 4 dan baris pertama hingga baris ke 4. Program untuk scaning matrix keypad 4 4 dapat bermacam-macam, tapi pada intinya sama. Data port mikrokontroler, misalkan pada SW2 = tersebut terbagi dalam nible atas dan nible bawah dimana data nible atas (1011) merupakan data yang kita kirimkan sedangkan data nible bawah (0111) adalah data hasil pembacaan penekanan tombol keypad SW2 pada proses scaning matrix keypad 4 4 ini.

7 33 Gambar 3.11 Rangkaian Keypad Mengirimkan logika Low untuk kolom 1 (Col1) dan logika HIGH untuk kolom yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111, atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan maka data pembacaan baris akan Mengirimkan logika Low untuk kolom 2 (Col2) dan logika HIGH untuk kolom yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111, atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan maka data pembacaan baris akan Mengirimkan logika Low untuk kolom 3 (Col3) dan logika HIGH untuk kolom yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111, atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca

8 34 adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan maka data pembacaan baris akan Mengirimkan logika Low untuk kolom 4 (Col4) dan logika HIGH untuk kolom yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111, atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan maka data pembacaan baris akan 1111.

9 Flowchart Mulai Inisialisasi sistem Blower On Mikrokontroler ATmega8535 Konfigurasi Set Suhu Max Suhu Min OK OK Inisialiasasi DS18B20 Tidak Device Terdeteksi Ya Tidak Baca nilai tempertatur Tidak Suhu DS18B20 atas > max Suhu DS18B20 bawah >max Tampilkan LCD Matikan Pemanas/ Blower OFF Selesai Gambar 3.11 Flowchart

10 36 BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535 Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega8535 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supply sebagai sumber tegangan. Kaki 10 dan 30 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt, sedangkan kaki 11 dan 31 dihubungkan dengan ground. Kemudian tegangan pada kaki 10 diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 10 sebesar 4,93 volt. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada mikrokontroler ATMega 8535 untuk menguji port port yang terdapat pada AtMega8535, program yang diberikan adalah sebagai berikut: #include <mega8535.h> #include <delay.h> #include <stdio.h> while (1) // Place your code here PORTA = 0xFF; PORTB = 0xFF; PORTC = 0xFF; PORTD = 0xFF; delay_ms(2000); PORTA = 0x00; PORTB = 0x00; PORTC = 0x00; PORTD = 0x00; delay_ms(2000); Pengujian port ini dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh pin yang ada pada mikrokontroller AtMega8535 bekerja ataupun berfungsi dengan baik.

11 37 Tabel 4.1 Pengujian Port ATMega8535 Port Mega8535 Vout (V) PortA 4.93 PortB 4.93 PortC 4.93 PortD 4.93 Gambar 4.1 Pengujian PORT 4.2. Pengujian Power Supply Power supply berfungsi untuk menyuplai tegangan ke alat tersebut. Tegangan yang dibutuhkan alat adalah 5 volt. Pengujian power supply dilakukan untuk mengetahui apakah tegangan yang masuk ke alat tersebut bernilai 5 volt. Tabel 4.2 Pengujian Vin dan Vout Vin (V) Vout (V)

12 38 Gambar 4.2 Pengujian Vout Power Supply 4.3 Pengujian Rangkaian Interfacing LCD 16x2 LCD dot matriks 16 x 2 karekater dapat dihubungkan langsung dengan mikrokontroler ATMega8535, disini fungsi LCD adalah sebagai tampilan hasil pengukuran dan diberi beberapa keterangan. Pada penelitian ini LCD dihubungkan ke mikrokontroler melalui PortC.2 ~ PortC.7 yang berfungsi bus data. Adapaun data yang dikirimkan oleh mikrokontroler merupakan kode ASCII data dalam bentuk bilangan biner, dimana data tersebut dapat diterjemahkan oleh LCD ke bentuk karakter. Pengiriman data yang dari mikrokontroler diatur oleh pin EN, RS dan RW. Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberi tahu LCD bahwa ada data yang sedang dikirimkan. Untuk mengirim data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat berlogika low dan set (high) pada dua jalur kontrol yang lain (RS dan RW). Jalur RW adalah jalur kontrol Read/write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus akan dituliskan pada LCD. Ketika RW berlogika high (1), maka program melakukan pembacaan memori dari LCD. Dalam penelitian ini umumnya pin RW selalu diberikan logika low(0). RS dihubungkan ke Port C2, Enable dihubungkan ke Port C3, RW dihubungkan ke ground, DB4 dihubungkan ke Port C4, DB5 dihungkan ke Port C5, DB6 dihubungkan ke Port C6, DB7 dihubungkan ke Port C7. Dengan mengikuti keterangan diatas kita dapat membuat program untuk menampilkan karakter pada LCD. Program yang diisikan ke mikrokontroler untuk menampilkan karakter pada LCD adalah sebagai berikut :

13 39 #include <mega8535.h> #include <alcd.h> #include <stdio.h> void main() lcd_init(16); while(1) lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts("tes"); lcd_gotoxy(0,1); lcd_puts("fatya amy"); //fungsi library LCD // fungsi bahasa c Program diatas akan menampilkan kata tes di baris pertama dimulai dari kolom pertama pada LCD 16x2, baris kedua menampilkan fatya amy. `Pada penelitian ini, saat seluruh rangkaian diaktifkan, maka pada LCD akan tampil waktu pada baris pertama, Gambar 4.3 Pengujian LCD 16x2

14 Pengujian dan Kalibrasi Sensor Suhu Ds18b20 Pada pembacaan sensor Ds18b20 yang terbaca masih merupakan nilai bit (data), sehingga diperlukan pengubahan dari penubahan dari pada pembacaan data yang diperoleh dari sensor Ds1820 menjadi nilai suhu. Kemudian perlu dilakukan pengujian keakuratan terhadap hasil kalibrasi yang dihasilkan sensor Ds1820 dengan termometer standar. Pada pengujian ini dibutuhkan pengambilan data sebagai pembanding dari nilai digital yang berasal dari sensor Ds1820 bagian atas dengan Ds1820 bagian bawah untuk setiap perubahan 1 0 C. Di bawah ini merupakan data yang didapat dari sensor DS1820 bagian atas dan bagian bawah dengan Termometer Digital. Tabel 4.3 Pengujian Ds18b20 Bagian Atas dengan Pembanding Termometer Digital No. Sensor Atas ( o C) Termo Digital ( o C)

15 41 Dari tabel di atas suhu diukur dari mulai pembacaan 29 C hingga suhu 48 C thermometer digital sebagai perbandingan sensor Ds1820 bagian atas. Hasil yang didapatkan hampir linear, hal ini ditunjukkan pada grafik diawah ini sensor atas y = x x R² = Gambar 4.4 Grafik Pengujian Ds18b20 Bagian Atas dengan Pembanding Termometer Digital Pada tabel di bawah ini menunjukkan nilai sensor Ds1820 bagian bawah: Tabel 4.4 Pengujian Ds18b20 Bagian Bawah dengan Pembanding Termometer Digital No. Sensor Bawah ( o C) Termo Digital ( o C)

16 Dari tabel di atas suhu diukur dari mulai pembacaan 29 C hingga suhu 48 C thermometer digital sebagai perbandingan sensor Ds1820 bagian atas. Hasil yang didapatkan hampir linear, hal ini ditunjukkan pada grafik diawah ini sensor bawah y = x x R² = Gambar 4.5 Grafik Pengujian Ds18b20 Bagian Bawah dengan Pembanding Termometer Digital

17 43 Dari grafik di atas pembacaan sensor Ds1820 membentuk grafik polynomial. Dan apabila ditarik slope nya, maka didapat sebuah garis lurus yang medekati linear. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengukuran sensor Ds1820 mendekati grafik linear. 4.6 Pengujian dan Analisa Driver L298N beserta Motor DC Pada sistem pengaturan kecepatan motor, diberikan nilai digital yang akan diuji untuk mendapatkan nilai tegangan yang dihasilkan oleh Driver Motor (L298N) dan pengaruhnya terhadap motor. Nilai digital yang diberikan sejumlah dari beberapa nilai bit (misalnya dari 15 sampai 225). Berikut listing program pengujian driver motor L298N: #include <mega8535.h> #include <stdio.h> #include <delay.h> // Declare your global variables here #define PWM1 OCR1A void maju() PORTB.0 = 1; PORTB.1 = 0; OCR1A = 255; void main(void) // Compare B Match Interrupt: Off TCCR1A=(1<<COM1A1) (0<<COM1A0) (1<<COM1B1) (0<<COM1B0) (1<<WGM11) (1<<WGM10); TCCR1B=(0<<ICNC1) (0<<ICES1) (0<<WGM13) (0<<WGM12) (0<<CS12) (1<<CS11) (1<<CS10); TCNT1H=0x00; TCNT1L=0x00; ICR1H=0x00; ICR1L=0x00; OCR1AH=0x00;

18 44 OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00; while (1) // Place your code here maju(); Tabel dibawah menunjukkan perubahan nilai digital yang diberikan terhadap output Driver Motor yang dihasilkan. Tabel 4.5 Data pengujian Pwm Kipas No. Pwm V , , , , , , , , , , ,8

19 pwm y = x x pwm Poly. (pwm) Gambar 4.6 Grafik Pengujian Driver Motor L298N 4.7 Pengujian Sensor Loadcell Dan HX711 Pada pengujian ini dibutuhkan pengambilan data sebagai pembanding dari nilai digital yang berasal dari sensor loadcell setiap perubahan 0,25 kg, pembanding yang digunakan adalah anak timbangan. Di bawah ini merupakan data yang didapat dari sensor loadcell tanpa menggunakan penguat Hx711. Tabel 4.6 Pengujian Sensor Loadcell Tanpa Penguat No. Anak Timbangan (kg) mv 1 0 0,3 2 0,25 0,7 3 0,5 1,1 4 0,75 1, ,8 6 1,25 2,2 7 1,5 2,6 8 1, ,4 10 2,25 3,8 11 2,5 4,1

20 ,75 4, ,9 14 3,25 5,3 15 3,5 5,7 16 3,75 6, , y = x x R² = V V Poly. (V) Gambar 4.7 Grafik Pengujian Sensor Loadcell tanpa Penguat HX711 Dari data di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi beban yg diberikan pada sensor maka semakin rendah pula resistasinya. Data yang dihasilkan oleh sensor dalam bentuk mv (milivolt) sehingga tidak terbaca oleh mikrokontroler ATMega8535 maka dari itu perlu dipasang penguat untuk loadcell yaitu pengut HX711. Selanjutnya, dilakukan pengujian menggunakan penguat HX711. Berikut hasil pengujian sensor loadcell meggunakan penguat HX711dengan Anak timbangan sebagai pembanding: Tabel 4.7 Pengujian Loadcell dengan Penguat HX711 No. Anak Timbangan (g) Sensor (g) Error (%) ,67

21 , , , , , , , , , , , , , , , , , ANAK TIMBANGAN Grafik 4.8 pengujian sensor loadcell dengan Penguat HX711 Tabel 4.8 dapat dlihat bahwa data yang dihasilkan memiliki grafik yang linier, persen error yang didapat paling besar adalah 4%. Dengan menggunakan

22 48 penguat HX711 sensor loadcell tidak perlu dikalibrasi karena sudah menghasilkan nilai yang sesuai. 4.8 Pengujian Relay Pada penelitian ini relay dipasang Normally Close. Adapun listing program untuk pengujian relay adalah sebagai berikut: #include <mega8535.h> #include <stdio.h> #include <stdlib.h> #include <delay.h> #define Relay PORTB.0 void main(void) // Port B initialization // Function: Bit7=In Bit6=In Bit5=In Bit4=In Bit3=In Bit2=In Bit1=In Bit0=In DDRB=(0<<DDB7) (0<<DDB6) (0<<DDB5) (0<<DDB4) (0<<DDB3) (0<<DDB2) (0<<DDB1) (1<<DDB0); // State: Bit7=T Bit6=T Bit5=T Bit4=T Bit3=T Bit2=T Bit1=T Bit0=T PORTB=(0<<PORTB7) (0<<PORTB6) (0<<PORTB5) (0<<PORTB4) (0<<PORTB3) (0<<PORTB2) (0<<PORTB1) (0<<PORTB0); // Port D initialization // Function: Bit7=Out Bit6=Out Bit5=Out Bit4=In Bit3=In Bit2=In Bit1=out Bit0=out DDRD=(1<<DDD7) (1<<DDD6) (1<<DDD5) (0<<DDD4) (0<<DDD3) (0<<DDD2) (1<<DDD1) (1<<DDD0);

23 49 // State: Bit7=0 Bit6=0 Bit5=0 Bit4=T Bit3=T Bit2=T Bit1=T Bit0=T PORTD=(0<<PORTD7) (0<<PORTD6) (0<<PORTD5) (0<<PORTD4) (0<<PORTD3) (0<<PORTD2) (0<<PORTD1) (0<<PORTD0); while(1) Relay = 1; Relay = 0; delay_ms(1000); delay_ms(1000); Tabel 4.8 Pengujian Relay No Channel Logic Output 1 Relay1 H(1) OFF 2 Relay 1 L(0) ON 3 Relay 2 H(1) OFF 4 Relay 2 L(0) ON 4.9 Pengujian Keypad Pengujian dilakukan dengan melakukan penekanan pada tombol keypad dan hasilnya akan ditampilkan di LCD, misalnya menekan tombol 1 maka akan muncul 1 pada LCD begitu juga pada tombol lainnya. Berikut listing program keypad : #include <mega8535.h> void scan_keypad() PORTD = 0xHF; //kolom1 delay_us(5); if ( lcd_putchar('1'); else if (PIND.5==0)

24 50 lcd_putchar('4'); else if (PIND.6==0) lcd_putchar('7'); else if (PIND.7==0) lcd_putchar('*'); PORTD = 0xFF; //kolom2 delay_us(5); if (PIND.4==0) lcd_putchar('2'); (PIND.5==0) lcd_putchar('5'); else lcd_putchar('8'); else if (PIND.7==0) lcd_putchar('0'); PORTD = 0b1111; if (PIND.4==0) //kolom3 lcd_putchar('3');

25 51 else if (PIND.5==0) lcd_gotoxy(0) lcd_putchar('6'); else if (PIND.6==1) lcd_putchar('9'); else if (PIND.7==01) lcd_gotoxy(0,1); void main() lcd_init(2x16); while(1) scan_keypad(); ada lcd_putsf("angka yg muncul"); 4.10 Pengujian Keseluruhan Sistem Pengujian keseluruhan sistem dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh rangkaian dapat berjalan dengan baik. Pada pengujian inkubator ini terfokus pada control suhu pada inkubator sedangkan untuk timbangan berat badan sebagai pelengkap dan sudah dilakukan pengujian pada pembahasan sebelumnya. Didapat hasil seluruh sistem dan rangkaian berjalan dan berfungsi dengan baik.berikut adalah tabel pengujian keseluruhan sistem pengaturan suhu pada inkubator:

26 52 Tabel 4.9 Hasil Pengujian alat secara keseluruhan No Sensor Sensor Sensor Relay(Pemanas) Kipas Atas ( 0 C ) Bawah ( 0 C ) Loadcell 1 < 32 < 32 Terbaca ON ON 2 >= 32 =< 32 Terbaca ON ON 3 <= 32 >= 32 Terbaca ON ON 4 >= 37 >= 37 Terbaca OFF OFF

27 53 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. sensor DS18B20 sebagai sensor suhu menunjukkan angka yang stabil sehingga cocok untuk digunakan untuk inkubator dan sensor Laodcell sebagai sensor berat benda dengan menggunakan penguat hx711 dan stabil. 2. Penggunaan Mikrokontroller atmega8535 mampu mengolah sensor DS18B20 dan sensor Load Cell dengan cukup cepat dan dapat mengolah nilai bacaan sensor seta output yang cukup stabil. 3. Fungsi dari inkubator ini adalah sebagai media penghangat untuk bayi. Panas yang dihasilkan oleh inkubator ini sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu 32 o C-37 o C. Untuk sensor loadcell sudah cukup baik dengan error terbesar 4%. 5.2 Saran Berikut ini adalah saran dan masukan sebagai bahan yang dapat digunakan untuk tahap pengembangan penelitian system ini antara lain: 1. Diharapkan untuk penelitian inkubator kedepannya untuk ditambahkan kelembaban udara sehingga dapat mengukur tingkatan kelembaban yang pas untuk anak bayi. 2. Diharapakan untuk penelitian selanjutnya agar dapat dikembangkan interface dalam bentuk pc sehingga monitoringnya dapat lebih real time. 3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar dapat meningkatkan sensitivitas timbangan sehingga jika ada perubahan berat sedikit saja akan langsung terdeteksi.

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 27 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Diagram Blok Sistem Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari satu atau lebih komponen yang memiliki satuam kerja tersendiri dan setiap

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Berikut ini adalah diagram blok sistem rancang bangun alat pengontrol volume air dan aerator pada kolam budidaya udang menggunakan mikrokontroler. Sensor Utrasonik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1. Diagram Blok Rangkaian Power Suplay infrared Photodioda LCD Mikrokontroller Keypad Solenoid Door lock Gambar 3.1. Diagram Blok Rangkaian 3.1.1 Fungsi Tiap Blok Blok

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT A. Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Terdiri dari dua tahap perancangan, antara

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 29 BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1.Diagram Blok Sistem Power Supply LCD Sensor DHT22 Atmega8 Buzzer Gambar 3.1 Diagram Blok System 3.1.1.Fungsi-fungsi diagram blok 1. Blok Power Supply sebagai pemberi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1. Diagram Blok Sistem Suplly Display Card RF RFID Atmega328 Buzzer Driver motor Motor Gambar 3.1 Diagram blok system 3.1.1. Fungsi-fungsi diagram blok 1. Blok card

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5 BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Rangkaian Catu Daya Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari diagram

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 37 BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1. Tujuan Setelah tahap perancangan hingga terciptanya sebuah alat maka tahap selanjutnya adalah pengukuran dan pengujian. Langkah ini ditempuh agar dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk dapat membandingkan LM35DZ dengan DS18B20 digunakan sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga perbandinganya dapat lebih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas: III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

MAX6675 K-Type Thermocouple Temperature Sensor

MAX6675 K-Type Thermocouple Temperature Sensor MAX6675 K-Type Thermocouple Temperature Sensor User Manual Indo-ware Electronic Easy & Fun Email Customer: sales@indo-ware.com Email Technical: support@indo-ware.com Facebook: www.facebook.com/indoware

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. BAB III PEMBUATAN ALAT 3.1 Spesifikasi Alat 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor. 2. karena berupa miniatur maka motor DC yand dipakai hanya menggunakan motor DC dengan

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Mekanis Sistem Sistem mekanis yang penulis buat menggunakan bahan plat logam yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control sehingga diharapkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

Listing Program. // Declare your global variables here

Listing Program. // Declare your global variables here Listing Program #include // standart input/output library #include // delay library #include // Alphanumeric LCD functions #include // adc mode avcc 10bit #define ADC_VREF_TYPE

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perangkat Keras. Informasi waktu yang akan ditunjukkan oleh jarum dan motor power

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perangkat Keras. Informasi waktu yang akan ditunjukkan oleh jarum dan motor power BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perangkat Keras Informasi waktu yang akan ditunjukkan oleh jarum dan motor power window yang telah dimodifikasi menggunakan gear akan digunakan sebagai penggerak jarum jam. Informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS 3.1. Pendahuluan Perangkat pengolah sinyal yang dikembangkan pada tugas sarjana ini dirancang dengan tiga kanal masukan. Pada perangkat pengolah sinyal

Lebih terperinci

Listing Program Aquaponik

Listing Program Aquaponik Listing Program Aquaponik /******************************************************* Chip type : ATmega16 Program type : Application AVR Core Clock frequency : 12,000000 MHz Memory model : Small External

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Perancangan ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai April 2017 di Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut. Sampel Air Sensor TDS Modul Sensor Program Mikrokontroller ATMega16

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan analisis terhadap sistem yang telah dibuat secara keseluruhan. Pengujian tersebut berupa pengujian terhadap perangkat keras serta pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan disajikan dalam mekanisme perancangan alat, baik perangkat keras (hardware) ataupun perangkat lunak (software). Tahapan perancangan dimulai dari perancangan blok

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem BAB III SISTEM PERANCANGAN DAN PEMBUATAN Untuk mempermudah perancangan alat digunakan diagram blok sebagai langkah awal pembuatan alat. Diagram blok menggambarkan secara umum cara kerja rangkaian secara

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer disusun oleh : MERIZKY ALFAN ADHI HIDAYAT AZZA LAZUARDI JA FAR JUNAIDI 31780 31924

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR 1 BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 1 2 Lampiran 1 : Skematik Rangkaian Seluruh Alat 3 Lampiran 2 : Listing Program /******************************************************* This program was created by the CodeWizardAVR V3.12 Advanced Automatic

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Metode Pengujian Bab ini membahas tentang pengujian berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengimplementasikan apakah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535, dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535, dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Adapun blok diagram sistem dari inkubator bakteri dilengkapi dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Dalam perancangan alat pengendali kipas angin menggunnakan mikrokontroler ATMEGA8535 berbasis sensor suhu LM35 terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (I2C DAN APLIKASI RTC) dins D E P O K I N S T R U M E N T S

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (I2C DAN APLIKASI RTC) dins D E P O K I N S T R U M E N T S MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (IC DAN APLIKASI RTC) dins D E P O K I N S T R U M E N T S Teori IC/I C IC/I C (Baca: I-Two-C atau I-Squared-C) = Inter-Integrated Circuit adalah salah satu

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S ADC Konsep Dasar ADC ADC = Analog to Digital Converter Pengubah sinyal analog menjadi sinyal

Lebih terperinci

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting 27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Spesifikasi Hasil Penelitian a. PENITI s mampu mengukur jarak dengan menggunakan sensor PING)) Paralax dan sensor HC-SR04 serta dapat ditampilkan di LCD. b. PENITI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535

PERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 PERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 Christian F Ginting, *) Kurnia Brahmana, *) Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik sebagai penunjang seperti IC ATmega 16, selain

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Gambar A. Layout alat tongkat tunanetra. Ubiversitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A. Gambar A. Layout alat tongkat tunanetra. Ubiversitas Sumatera Utara LAMPIRAN A Pada gambar A. di bawah ini menjelaskan tentang layout atau susunan komponen yang mencakup semuanya alat tongkat tunanetra selanjutnya dapat di lihat pada gambar sebagai berikut : Gambar A.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan dibahas mengenai perancangan alat yang konsep kerja sistem serta komponen-komponen pendukungnya telah diuraikan pada Bab II. Perancangan yang akan dibahas

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Rangkaian keseluruhan

Gambar 4.1 Rangkaian keseluruhan 24 BAB IV IMPLEMENTASI DATA DAN ANALISIS 4.1 Pengujian Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa dari simulasi sistem perancangan program. Tujuan simulasi adalah untuk mengetahui kebenaran

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Adapun hasil jadi rangkaian alat pendeteksi kebakaran dengan menggunakan sensor asap berbasis mikrokontroler ATmega8535 pada Gambar IV.1 sebagai berikut : Gambar IV.1.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA. dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA. dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan 63 BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA 4.1 Tujuan Pengukuran yang dilakukan pada dasarnya adalah untuk mendapatkan data dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT 3.1 DIAGRAM BLOK sensor optocoupler lantai 1 POWER SUPPLY sensor optocoupler lantai 2 sensor optocoupler lantai 3 Tombol lantai 1 Tbl 1 Tbl 2 Tbl 3 DRIVER ATMEGA 8535

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul tugas akhir maka perlu diadakan pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen

Lebih terperinci

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A SISTEM INKUBATOR BAYI PORTABLE Deny Abdul Basit. Jl. Jati Raya RT 004 Rw 006 No.17 Ps.Minggu Jakarta Selatan (denny.abdul.basit@gmail.com) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi,

Lebih terperinci

Robot Dengan Kendali Cahaya

Robot Dengan Kendali Cahaya Robot Dengan Kendali Cahaya Nama : Andrie Hermawan NPM : 20110758 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : Dr.Ridha Iskandar,SSI,MM UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI 2013

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input) BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil penujian dari hasil sistem yang telah dirancang. Dimana pengujian dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci