BPS PROVINSI SUMATERA BARAT

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BPS PROVINSI SUMATERA BARAT"

Ida Sanjaya
6 tahun lalu
Tontonan:

No.43/08/13/ThXX, 7 Agustus 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II - 2017 A.

ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.

1 No.43/08/13/ThXX, 7 Agustus 2017 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Mulai tahun 2015 pengumpulan data STK dilakukan secara independen, responden dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan wealth index dan merupakan subsampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. Pelaksanaan STK 2017 di Sumatera Barat meliputi Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Solok dan Kota Bukittinggi dengan jumlah sampel 28 blok bensus. B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan II Secara umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di Sumatera Barat pada triwulan II sebesar 109,67 artinya kondisi ekonomi konsumen di Sumatera Barat mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya (ITK = 99,93). Naiknya indeks tendensi konsumen disebabkan oleh naiknya indeks variabel pembentuk ITK, yaitu pendapatan rumah tangga kini mengalami peningkatan dengan indeks 112,42, sedangkan pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga sedikit menurun dari 102,08 pada triwulan I 2017 menjadi 102,00 pada triwulan II 2017 dan variabel volume/frekuensi konsumsi meningkat dari 108,87 menjadi 112,83 pada triwulan II C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan III Nilai ITK di Sumatera Barat pada triwulan II diperkirakan sebesar 102,63 artinya kondisi ekonomi akan mengalami peningkatan dengan tingkat optimisme konsumen yang menurun bila dibandingkan triwulan II Peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan III diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan pada BPS PROVINSI SUMATERA BARAT variabel pendapatan rumah tangga mendatang (indeks = 115,50) dan rencana pembelian barang tahan lama justru mengalami penurunan (indeks = 80,08). D. Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera ITK triwulan II Provinsi Sumatera Barat mencapai 109,67 yang berarti di bawah indeks nasional (ITK = 115,92) dan berada pada urutan ketiga diantara provinsi di wilayah Pulau Sumatera. Perkiraan pada triwulan III nilai ITK Provinsi Sumatera Barat diprediksi sebesar 102,63 meningkat dengan tingkat optimisme menurun dibanding triwulan II Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 43/08/13/Th XX, 7 Agustus

2 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II Tabel 1 memperlihatkan perkembangan indeks tendensi konsumen di Sumatera Barat selama triwulan I II tahun Nilai ITK Sumatera Barat triwulan II tahun 2017 mengalami peningkatan. Naiknya tingkat ITK disebabkan oleh variabel pendapatan rumah tangga kini naik dari 95,04 menjadi 112,42, pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga mengalami sedikit penurunan dari indeks 102,08 pada triwulan I tahun 2017 menjadi 102,00 pada triwulan II tahun 2017, dan volume/frekuensi konsumsi rumah tangga meningkat dari indeks 108,87 pada triwulan I tahun 2017 menjadi 112,83 pada triwulan II tahun Tabel 1. Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I - II 2017 Sumatera Barat Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk Trw I Trw II (1) (3) (3) 1. Pendapatan rumah tangga kini 95,04 112,42 2. Pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga 102,08 102,00 3. Volume/frekuensi konsumsi rumah tangga 108,87 112,83 Indeks Tendensi Konsumen 99,93 109,67 2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III Nilai ITK di Sumatera Barat pada triwulan III diperkirakan sebesar 102,63 artinya kondisi ekonomi konsumen diprediksi membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut tidak diikuti dengan tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen, yang ditunjukkan dengan lebih rendahnya nilai perkiraan indeks pada triwulan III dibandingkan triwulan II yang tercatat sebesar 109,67. Tabel 2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III 2017 Sumatera Barat Variabel Pembentuk Triwulan III 2017 (1) (2) 1. Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 115,50 2. Rencana pembelian barang tahan lama (barang elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, perabot meubelair, sepeda motor, mobil), kegiatan pesta/hajatan, rekreasi, merenovasi/membeli 80,08 rumah/tanah. Indeks Tendensi Konsumen Mendatang 102,63 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.43/08/13/Th XX, 7 Agustus 2017

Membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan III -2017 diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan indeks pada variabel pendapatan rumah tangga mendatang sebesar 115,50.

3 Membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan III diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan indeks pada variabel pendapatan rumah tangga mendatang sebesar 115,50. Sedangkan pada variabel rencana untuk membeli barang-barang tahan lama diprediksi menurun dengan nilai indeks sebesar 80, Perbandingan ITK Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera Pada triwulan II-2017 indeks tendensi konsumen di wilayah pulau Sumatera semua provinsi mengalami peningkatan (nilai indeks di atas 100). Hal ini menunjukkan secara umum kondisi ekonomi konsumen di pulau Sumatera pada bulan April Juni 2017 cukup mengembirakan dibandingkan triwulan I (Januari Maret 2017). Dari hasil perhitungan ITK triwulan II semua provinsi di wilayah Pulau Sumatera tercatat mempunyai nilai indeks di bawah ITK nasional (ITK = 115,92). Provinsi Sumatera Barat (ITK = 109,67) berada pada urutan ketiga diantara provinsi lainnya di Sumatera, di atasnya adalah Provinsi Bengkulu (ITK = 111,05) dan Provinsi Sumatera Selatan (ITK = 114,67). Dibawahnya ada Provinsi Riau (ITK = 109,36), setelahnya berturut-turut, Provinsi Jambi (ITK = 108,74), Provinsi Provinsi Bangka Belitung (ITK = 108,25), Provinsi Aceh (ITK = 108,18), Provinsi Kepulauan Riau (ITK = 106,02), Provinsi Sumut (ITK = 104,18) dan Provinsi lampung (ITK = 104,10). Gambar 1. Perbandingan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II 2017 Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera dan Nasional Nasional 115,92 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 43/08/13/Th XX, 7 Agustus

ITK provinsi-provinsi di Pulau Sumatera pada triwulan III - 2017 umumnya meningkat (ITK > 100). Angka ITK nasional diprediksi juga menurun (ITK = 103,29).

4 ITK provinsi-provinsi di Pulau Sumatera pada triwulan III umumnya meningkat (ITK > 100). Angka ITK nasional diprediksi juga menurun (ITK = 103,29). Pada triwulan III tersebut juga diperkirakan ada dua provinsi di Sumatera berada di atas angka nasional yaitu Provinsi Bengkulu ( ITK = 107,59) dan Provinsi Kepulauan Riau (ITK = 103,65). Provinsi Sumatera Barat (ITK = 102,63) berada pada urutan ketiga dan Tujuh Provinsi lainnya berada dibawahnya indeksnya berada pada rentang 100,51 (Provinsi Sumatera Selatan) sampai dengan 101,98 (Provinsi Bangka Belitung). Gambar 2. Perbandingan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Lain di Pulau Sumatera dan Nasional Nasional 103,29 Pada triwulan III nilai ITK Provinsi Sumatera Barat sendiri diprediksi mencapai 102,63 dan berada pada urutan ketiga di antara provinsi-provinsi lainnya di Pulau Sumatera. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No.43/08/13/Th XX, 7 Agustus 2017

5 Informasi lebih lanjut hubungi: Dr.Ir. Sukardi, M.Si Kepala BPS Provinsi Sumatera Barat Telepon: Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 43/08/13/Th XX, 7 Agustus

dokumen-dokumen yang mirip

BPS PROVINSI SUMATERA BARAT

BPS PROVINSI SUMATERA BARAT No.65/11/13/Th XIX, 7 November 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III - 2016 A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat