BAB II LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA KORPS HMI-WATI (KOHATI) CABANG MEDAN. 2.1 Pemikiran dan Pergerakan Perempuan Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA KORPS HMI-WATI (KOHATI) CABANG MEDAN. 2.1 Pemikiran dan Pergerakan Perempuan Indonesia"

Transkripsi

1 BAB II LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA KORPS HMI-WATI (KOHATI) CABANG MEDAN 2.1 Pemikiran dan Pergerakan Perempuan Indonesia Sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, pemikiran serta pergerakan dari kaum perempuan sudah mulai tampak di permukaan dengan turut aktif dalam melawan penjajahan bangsa kolonial. Hal itulah menjadi dorongan kuat bagi para perempuan secara hati nurani melawan penindasan terhadap perempuan yang dianggap kaum lemah. Gerakan perempuan di Indonesia secara nasional ditandai dengan adanya Kongres Perempuan pertama yang diselenggarakan pada tanggal 22 Desember 1928 di Jakarta dengan dipelopori oleh Soejatin, Nyi Hajar Dewantoro, Siti Sundari, dan lain-lain. 19 Hal ini menjadi tonggak sejarah bagi pergerakan perempuan Indonesia. Bahkan hari ulang tahun kongres tersebut dirayakan sebagai Hari Ibu dan sampai saat ini diakui sebagai lahirnya gerakan perempuan. 20 Strategi perjuangan pergerakan Indonesia pada periode penjajahan saat itu adalah meningkatkan kedudukan perempuan Indonesia dan mencapai kemerdekaan 19 Gagasan untuk mengadakan Hari Ibu diusulkan dan diterima pada Kongres Perempuan tahun Hari Ibu menjadi hari besar nasional, sesudah Republik Indonesia terkonsolidasikan tahun Susan Blackburn, Kongres Perempuan Pertama: Tinjauan Ulang, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007, hlm. xviii. 14

2 Indonesia. Beberapa organisasi perempuan mengadakan musyawarah untuk mempersatukan kekuatan dengan mendirikan satu wadah yang diberi nama KOWANI 21 (Kongres Wanita Indonesia) sebagai wadah pemersatu dengan tujuan Persatuan, Kebangsaan, dan Kemerdekaan. 22 Salah satu organisasi pelopor KOWANI adalah Aisyiyah 23 merupakan organisasi tertua di Indonesia. Perjuangan perempuan Indonesia pada umumnya meliputi dua hal yang sangat utama, yaitu berjuang bersama laki-laki menuju cita-cita kemerdekaan dan meningkatkan kedudukan perempuan dalam bidang pendidikan, sosial dan kebudayaan. Sebelum terbentuknya beberapa organisasi perempuan, telah muncul beberapa tokoh perempuan yang mempunyai aspirasi serupa terutama memajukan perempuan melalui pendidikan, seperti Kartini dan Dewi Sartika. Mereka sadar bahwa pendidikan sangat dibutuhkan agar dapat menjadi ibu dan istri yang baik. Untuk menjadi ibu memahami bahwa mereka memikul tanggung jawab yang besar dalam mendidik calon generasi masa depan. 24 Sedangkan untuk menjadi istri yang baik, 21 KOWANI sebelumnya bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI), yang kemudian pada tahun 1929 berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII) dan pada tahun 1935 berganti nama menjadi Kongres Perempoean Indonesia, dan terakhir pada tahun 1946 berganti nama menjadi Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Badan ini lahir setelah diselenggrakan Kongres Perempuan Pertama Indonesia di Yogyakarta untuk menggalang persatuan organisasi-organisasi perempuan di Indonesia. 22 Ismah Salman, Op. Cit. hlm Organisasi Aisyiyah merupakan sayap dari organisasi Muhammadiyah yang didirikan oleh Siti Walidah istri dari K. H. Ahmad Dahlan pada tahun Aisyiyah lahir pada situasi masyarakat Islam dan politik Indonesia dalam keadaan degradasi dalam bidang ilmu pengetahuan umum dan agama, sehingga banyak terjadi penyimpangan ajaran Islam dan perbuatan musyrik. 24 Cora Vreede-De Stuers, Sejarah Perempuan Indonesia: Gerakan dan Pencapaian, Jakarta: Komunitas Bambu, 2008, hlm. 83. (pengantar dari Ruth India Rahayu) 15

3 harus pintar dalam berbagai hal, seperti memasak, menjahit dan membuat keterampilan lainnya. Pada pendidikan, berupaya untuk mengenal huruf dan mempersiapkan perempuan sebagai calon ibu yang terampil. Artinya telah timbul pemikiran-pemikiran dalam diri mereka sebelum melakukan sebuah pergerakan sebagai bentuk aktualisasi. Berbeda dengan Cut Nyak Dien, bentuk pergerakan lebih menunjukkan kesetaraan dalam perjuangan fisik tanpa batasan gender. Dalam melakukan perjuangan untuk menggapai kemerdekaan Indonesia, perempuan asal Aceh ini rela berkorban melawan bangsa Belanda dengan ikut melakukan perang bersama pasukan laki-laki. Oleh karena itu, mereka menjadi motivator bagi pejuangpejuang perempuan selanjutnya sehingga dapat dikatakan peletak dasar perjuang perempuan kini. Selanjutnya dalam mempertahankan serta mengisi kekosongan pasca Indonesia merdeka, perempuan turut andil ditandai dengan dibentuknya beberapa organisasi perempuan lainnya yang pada umumnya mengutamakan usaha-usaha perjuangan, baik di garis belakang dan depan. Ketika terjadi masa revolusi Indonesia, perempuan berjuang dengan mengadakan dapur umum dan Pos Palang Merah yang tergabung dengan organisasi-organisasi lain. Kemudian timbul laskar-laskar perempuan, dengan tugas di medan pertempuran melakukan kegiatan intel, menjadi kurir, menyediakan dan mengirimkan makanan ke garis depan. 16

4 Secara umum pergerakan perempuan Indonesia sampai tahun 1950, sebagai kelanjutan dari pergerakan sebelumnya. Akan tetapi dalam hal wawasan dan lingkup perhatian organisasi perempuan telah meluas tidak hanya pada masalah dan isu perempuan saja, tetapi juga pada bidang-bidang lain seperti politik dan pemerintahan. Kemudian, muncul beberapa organisasi-organisasi sejenis yang berafiliasi pada partai politik dan berazaskan agama. Selain itu, muncul pula organisasi khusus ada kelompok sosial tertentu seperti di kalangan Istri Angkatan Bersenjata, dan organisasi profesi. Sesudah tahun 1950, pergerakan perempuan dihadapkan pada persoalan politik, seperti masalah penyusunan kekuatan partai-partai politik dikarenakan pemilihan umum pertama yang diselenggarakan pada tahun Sehingga organisasi perempuan yang berafiliasi pada partai politik, sibuk dengan membantu partai induknya dalam mempersiapkan diri menghadapi pemilu. Hal ini tentunya mendorong pada kesadaran politik bagi perempuan. Ketika terjadi peristiwa Gerakan 30 September 1965, perempuan juga menunjukkan gerakan dengan turut dalam pengerahan massa dalam Kesatuan Aksi Pengganyangan (KAP) GESTAPU/PKI, seperti para perempuan yang tercimpung dalam organisasi HMI. Meskipun bukan wadah utama bagi perempuan, akan tetapi kader HMI-Wati tetap konsekuen dalam melakukan pergerakan sesuai dengan arahan organisasi induknya. Bahkan tercetus gagasan memperluas kesatuan aksi di semua 17

5 bidang, HMI-Wati juga mendorong lahirnya Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI). Aisyah Aminy, seorang alumni HMI-Wati terpilih menjadi koordinator aksi tersebut. Keaktifan kader HMI-Wati di organisasi HMI ditandai sejak awal didirikannya HMI pada 5 Februari Bahkan dua orang perempuan merupakan pendiri organisasi HMI yaitu Maisyarah Hilal dan Siti Zainah. Dalam perkembangan selanjutnya muncullah Baroroh Baried 25, Tujimah dan Tedjaningsih Lahirnya KOHATI Pengurus Besar Organisasi merupakan wadah bagi orang-orang untuk berproses agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pada umumnya, organisasi memiliki beberapa turunan bidang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing demi tercapainya tujuan organisasi tersebut. HMI sebagai organisasi mahasiswa juga memiliki beberapa turunan bidang yang dikatakan sebagai departemen awalnya. Dalam struktur kepengurusan HMI terdapat Departemen Keputrian, dimana memiliki peranan dalam mengelola masalah kewanitaan, sebagaimana dengan halnya bidangbidang/kegiatan lain dalam HMI. Ada Departemen Kader, Departemen Kemahasiswaan, Departemen Hubungan Luar Negeri, dan lain-lain. Jadi Departemen 25 Bararah Baried adalah salah satu murid dari Siti Walidah yakni pendiri organisasi Aisyiyah. 26 M. Alfan Alfian, Op. Cit., hlm

6 Keputrian adalah bagian dari kepengurusan HMI, mulai dari tingkat komisariat sampai Pengurus Besar. 27 Komposisi pengurus HMI yang didominasi oleh laki-laki, membuat Departemen Keputrian ingin lebih memberdayakan perempuan untuk meningkatkan kualitas dan peranan HMI-Wati dalam aspek internal dan eskternal. Dalam internal, HMI-Wati sangat jarang mengisi posisi penting dalam kepengurusan seperti menjadi ketua bidang. Padahal tidak ada permasalahan mengenai status, hak, dan wewenang antara laki-laki dan perempuan karena semuanya sama di dalam Islam. Setelah ditelaah, yang menjadi akar permasalahan ialah kualitas dari kader HMI-Wati. Karena apabila kualitas kader HMI-Wati dapat bersaing dengan HMI-Wan akan bisa mengisi posisi penting di HMI, seperti Bararah Baried dan Tujimah. Sehingga butuh wadah khusus untuk lebih intensif dalam hal pembinaan kader HMI-Wati dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan peranan HMI-Wati sesuai dengan tujuan HMI. Pada aspek eksternal, kesulitan HMI-Wati untuk menjalin kerjasama dengan organisasi perempuan lainnya menjadi terbatas. Departemen Keputrian bukanlah dipandang sebuah organisasi perempuan, melainkan bagian dari organisasi HMI. Sehingga tidak bisa menjalin kerjasama dengan organisasi perempuan lainnya, seperti BKOW dan KOWANI. Sementara itu, syarat-syarat sebuah organisasi ialah memiliki 27 Ida Ismail Nasution, KOHATI: Mengakar ke dalam untuk Meraih Asa, Jakarta: PB HMI Publishing, 2015, hlm

7 struktur kepengurusan dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga sebagai pedoman pokok organisasi. Di sisi lain, para aktivis HMI menyadari sepenuhnya bahwa perempuan perlu diberdayakan untuk memperluas peranannya. Sehingga sebenarnya kata pemberdayaan terhadap perempuan sudah lama menjadi pembahasan di dalam tubuh HMI. Apabila dibentuk badan khusus perempuan, yaitu KOHATI maka dianggap seolah-olah organisasi perempuan yang bersifat penuh secara otonom sehingga dapat tercimpung dengan organisasi perempuan lainnya. 28 Keinginan untuk mendirikan wadah khusus bagi perempuan memuncak ketika keikutsertaan HMI-Wati pada HMI yang bergabung dalam Aksi Pengganyangan PKI pada bulan Oktober Sesudah PKI bubar dan rasa percaya diri mahasisa Islam makin tinggi, maka terlihat meningkatnya minat mahasiswa untuk mendaftarkan dirinya menjadi anggota HMI, termasuk dengan HMI-Wati. Bahkan tingginya jumlah anggota HMI-Wan dan HMI-Wati sampai hampir di seluruh Cabang yang ada di Indonesia. Sehingga dikhawatirkan tidak akan mampu menampung semakin besarnya jumlah HMI-Wati yang berada di lingkungan HMI, maka direncanakan dibentuk KOHATI. Seperti Cabang Jakarta pada tahun 1957, jumlah anggota hanya 120 orang dan meningkat pada tahun 1965 menjadi orang. 29 Karena sebelum munculnya peristiwa Gerakan 30 September 1965, terjadi aksi penggayangan HMI oleh PKI 28 Wawancara dengan Ida Ismail Nasution salah seorang Ketua pada periode pertama KOHATI PB dan menjadi Ketua Umum pada periode kedua setelah Anniswati Rochlan. Wawancara dilakukan melalui telepon pada tanggal 13 April 2016, pukul WIB. 29 M. Alfan Alfian, Op.Cit., hlm

8 secara bertubi-tubi melalui media massa dan lain-lain dengan tujuan agar Presiden Soekarno dalam kapasitasnya sebagai Pemimpin Besar Revolusi membubarkan HMI. Bahkan jalan tengah yang diputuskan oleh Soekarno ialah memecat beberapa kaderkader HMI yang ekstrim, termasuk Usman Pelly dari Sumatera Utara. Namun kegagalan Gerakan 30 September 1965 serta kemenangan Orde Baru dimana komponen-komponan masyarakat menyambut baik perkembangan tersebut yang menandakan bangsa Indonesia memasuki era baru yang penuh dengan pengharapan. 30 Tercetusnya ide pembentukan dan nama KOHATI timbul pertama kali di HMI Cabang Jakarta, yang dikukuhkan dalam Konferensi HMI Cabang Jakarta pada Desember Kata KOHATI secara spontan muncul dari Dahlan Ranuwihardjo. Ketika itu istilah yang sering digunakan ialah HMI-Wan dan HMI-Wati. Untuk HMI- Wati Dahlan Ranuwihardjo pernah berkata ayo-ayo HMI-Wati, mana nih HMI- Watinya, dan akhirnya secara spontan menjadi ayo Corps HMI-Wati, Cohati!. Saat itu sedang hangatnya muncul berbagai Corp dalam angkatan bersenjata sebagai wadah khusus perempuan, seperti Angkatan Laut punya Corp Wanita Angkatan Laut (COWAL), Angkatan Darat punya Corp Wanita Angkatan Darat (COWAD), Angkatan Udara punya Corp Wanita Angkatan Udara (COWAU), dan angkatan kepolisian punya Polisi Wanita (POLWAN). Maka, Dahlan Ranuwiharja 30 Ida Ismail Nasution, Op. Cit., hlm

9 mengatakan bahwa HMI memiliki Corps HMI-Wati yang kemudian disingkat dengan COHATI. 31 Dimana dikatakan apabila copilot selalu berada di samping pilot, maka COHATI selalu berada di samping hati (HMI-Wan). Sedangkan istilah korps digunakan untuk menghindari digunakannya kata perhimpunan, asosiasi, ataupun organisasi, karena tidak mungkin ada organsasi di dalam organsasi. Semangat mendirikan korps ini adalah karena ia memiliki jiwa korps, yakni jiwa kebersamaan dan persaudaraan. Sifatnya semi otonom karena menjadi bagian dari HMI, organisasi induknya. 32 Saat HMI PB dipimpin oleh Sulastomo, sebagai hasil dari Kongres ke VII di Jakarta pada tahun 1963, dalam jajaran kepengurusan terdapat enam orang HMI-Wati yang duduk sebagai pengurus. Dua diantaranya, yaitu Eka Masni dan Lily Muslichah, duduk di Departemen Keputrian. Selain itu ada Zulaecha Yasin sebagai Ketua Departemen Hubungan Luar negeri serta Anniswati Rochlan, Siti Delfina, dan Rasmidar Aminy, yang menjabat sebagai staf bendahara. Setelah Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada tanggal 3 Januari 1963, PB HMI melakukan reshuffle Wawancara dengan Ida Ismail Nasution. 32 M. Alfan Alfian, Op.Cit., hlm Reshuffle adalah perubahan tatanan kepengurusan di dalam suatu organisasi, dengan tujuan untuk memaksimalkan kinerja organisasi. 22

10 dimana kepengurusan disederhanakan menjadi 24 orang. Sejak saat itu, Departemen Keputrian dipimpin oleh Anniswati Rochlan hingga Kongres ke VIII di Solo. 34 Ketika Mukernas HMI dilaksanakan pada awal tahun 1966, HMI-Wati Panitia dari KOHATI Cabang Jakarta memakai jaket seragam berwarna biru benhur dan membuat tanda tanya kepada seluruh peserta Mukernas mengenai hal tersebut. Peserta Mukernas langsung diberi tahu bahwa sekumpulan perempuan yang menggunakan jaket biru itu adalah Korps HMI-Wati yang disingkat dengan KOHATI yang telah dibentuk oleh HMI Cabang Jakarta. Para peserta Mukernas terlebih lagi para HMI-Watinya terkesan melihat KOHATI. Hal ini menjadi pemicu terbentuknya KOHATI di beberapa cabang, dengan meniru dan mendirikan KOHATI pada cabangnya masing-masing. Bahkan di HMI Cabang Makassar telah membentuk hal yang serupa, hanya saja berbeda nama yakni Corps Keputrian yang disingkat dengan CK. Meskipun tidak diketahui secara jelas kapan dibentuk CK tersebut. 35 Pada 11 Juni 1966, PB HMI mengeluarkan Surat Keputusan dengan No: 2319/A/Se/1966 yang mengintruksikan agar KOHATI juga dibentuk di setiap cabang, komisariat, dan rayon dengan status semi otonom. Kemudian intruksi disusul pada 6 Juli 1966 yang diperkuat dengan tanda tangan Anniswati Rochlan sebagai Ketua Departemen Keputrian, agar segera dibentuk KOHATI. 34 M. Alfan Alfian, Op.Cit., hlm Wawancara dengan Ida Ismail Nasution. 23

11 Pada tahapan selanjutnya direncanakan untuk mengadakan Musyawarah Nasional (MUNAS) I KOHATI pada kongres ke VIII di Solo. Selanjutnya keputusan dikeluarkan saat diselenggarakan Kongres HMI Pengurus Besar ke VIII di Solo. Peserta kongres merupakan kader perwakilan dari setiap cabang HMI yang ada di seluruh Indonesia. Dalam mengambil keputusan mendirikan KOHATI, hampir tidak ada yang berkeberatan, mengingat peningkatan jumlah HMI-Wati yang signifikan di cabang-cabang. Hal ini disepakati dan disetujui bersama bahwa HMI butuh korps bagi perempuan agar lebih terarah dan terfokus. Dalam penamaan wadah HMI-Wati, sebelumnya muncul perdebatan cukup hangat bagi para peserta. Awalnya, kata Corps HMI-Wati yang disingkat dengan COHATI tidak disetujui oleh peserta kongres dari beberapa cabang di luar Jawa, terutama Cabang Makassar karena dianggap kurang cocok jika menggunakan kata Wati. Mereka mengusulkan untuk menggunakan kata Putri, sehingga menjadi HMI-Putri. 36 Namun melalui perdebatan yang panjang, akhirnya terpilih dengan nama Corps HMI-Wati yang disingkat dengan COHATI. KOHATI secara resmi didirikan pada Musyawarah Nasional (MUNAS) I, bertepatan dengan Kongres VIII HMI di Solo pada tanggal 10 sampai 17 September Namun disepakati, bahwa tanggal 17 September 1966 menjadi momentum hari kelahiran KOHATI secara nasional. Ketika itu, HMI Pengurus Besar dipimpin 36 Ida Ismail Nasution, Op. Cit., hlm Ibid., hlm

12 oleh Nurcholis Madjid sebagai Ketua Umum dan Anniswati Rochlan adalah salah seorang wakil ketua yang bertugas membawahi KOHATI Pengurus Besar. Dengan terbentuknya KOHATI, Departemen Keputrian dihapuskan dari susunan kepengurusan HMI. Anniswati Rochlan terpilih sebagai formateur pada MUNAS I KOHATI dengan dua orang mede formatur yaitu Ida Ismail dan Yulia Mulyati. Anniswati Ketua KOHATI Pengurus Besar pertama, kemudian menyusun KOHATI Pengurus Besar yang terdiri dari 18 orang HMI-Wati, dimana Ida Ismail Nasution menjadi salah seorang Wakil Ketua dan Yulia Mulyati sebagai Sekretaris Umum KOHATI Pengurus Besar. Karena bagus atau tidaknya suatu wadah atau organisasi tergantung dengan sikap dan tindakan dari seorang pemimpin. 38 Di dalam MUNAS KOHATI I, memutuskan nama COHATI, Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) COHATI (sekarang bernama Pedoman Dasar KOHATI atau disingkat dengan PDK), Program Kerja dan Rekomendasi MUNAS KOHATI. Pada mukaddimah PD/PRT COHATI pada awal pendirian tanggal 17 September 1966 mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya, Wanita adalah tiang negara, apabila baik wanitanya, baiklah negaranya, bila rusak wanitanya, rusaklah negara. Hal inilah yang menjadi landasan utama mengapa kualitas peranan HMI-Wati harus ditingkatkan di dalam HMI. Terkait dengan peningkatan Departemen Keputrian (Pemberdayaan Perempuan) menjadi korps yang berstatus semi-otonom, maka dalam melaksanakan kegiatannya keluar 38 Ibid., hlm

13 HMI, KOHATI seolah-olah sebuah organisasi yang mewakili HMI pada kegiatankegiatan eksternal, khususnya pada forum organisasi wanita. Formulasi lengkap dari tujuan KOHATI pada saat pendiriannya adalah Meningkatkan kualitas dan peranan HMI-Wati dalam usaha untuk mencapai tujuan HMI pada umumnya dan bidang kewanitaannya pada khususnya. 39 Hasil dari kongres inilah, membuat HMI yang tersebar luas di seluruh Indonesia, mulai dari Badan Koordinasi (BADKO) sampai ke tingkat komisariat membentuk KOHATI secara nasional Pengertian KOHATI KOHATI merupakan singkatan dari Korps HMI-Wati. Awalnya, ejaan nama KOHATI ialah Corps HMI-Wati atau disingkat dengan COHATI. Perubahan kata dari Corps hingga menjadi Korps dikarenakan penyerapan atau peminjaman bahasa asing menjadi bahasa Indonesia. Peralihan kata dari COHATI menjadi KOHATI terjadi pada tahun 1973, saat HMI Pengurus besar memutuskan untuk mengubah struktur dalam COHATI Pengurus Besar HMI menjadi Koordinator Nasional (KORNAS) KOHATI. 40 Pada selanjutnya, kata KOHATI tetap digunakan hingga sekarang. 39 Ibid., hlm Agussalim Sitompul, Korps HMI-Wati dalam Sejarah , Jakarta: Misaka Galiza, 2008, hlm

14 KOHATI merupakan sub-organisasi dari HMI dan menjadi bagian integral yang tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan Pedoman Dasar Kohati (PDK) 41, KOHATI merupakan badan khusus HMI yang bertugas membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi HMI-Wati dalam wacana dan dinamika gerakan perempuan secara akademis. Secara struktual, KOHATI sebagai sebuah badan khusus HMI yang bersifat semi otonom. KOHATI merupakan wadah untuk mengakomodir potensi dan menampung aspirasi para HMI-Wati. Sehingga para HMI-Wati yang ingin berkarya akan dibina untuk dikembangkan. Sesudah Kongres terlaksana, di dalam kepengurusan HMI, KOHATI berada pada Departemen Keputrian (sekarang Bidang Pemberdayaan Perempuan). Ketika terjadi pemilihan ketua KOHATI setingkat, maka secara otomatis akan menjadi Ketua Departemen Keputrian. Istilah ini disebut dengan ex officio (jabatan seseorang pada lembaga tertentu) Tafsir Tujuan, Status dan Sifat Tafsir yang dimaksud dalam hal ini adalah menjelaskan alasan atau rumusan untuk sebuah tujuan, status maupun sifat yang telah dibuat. Ketiga tafsir ini dituangkan dalam lampiran Peraturan Dasar COHATI (sekarang Pedoman Dasar 41 Pedoman Dasar KOHATI (PDK) merupakan pedoman wajib yang menjadi referensi operasional KOHATI yang tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga HMI. 27

15 KOHATI). Pada awal terbentuknya, tujuan KOHATI adalah Untuk meningkatkan kualitas dan peranan HMI-Wati dalam perjuangan untuk mencapai tujuan HMI pada umumnya dan bidang kewanitaan pada khususnya. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan menyesuaikan dengan HMI, tujuan KOHATI berubah menjadi Terbinanya Muslimah (HMI-Wati) berkualitas insan cita. Untuk status KOHATI pada awalnya merupakan semi otonom dalam HMI dialihkan pada tambahan sifat KOHATI, sehingga KOHATI bersifat semi otonom. Sedangkan untuk statusnya KOHATI merupakan salah satu badan khusus HMI dan secara struktural, pengurus KOHATI berstatus ex-offcio pimpinan HMI, diwakili oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan Ketua Bidang Tafsir Tujuan Setiap manusia yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi ataupun perkumpulan. Tujuan yang jelas diperlukan dalam sebuah organisasi, sehingga setiap usaha yang dilakukan oleh organisasi tersebut dapat dilaksanakan dengan teratur dan terarah. Tujuan organisasi dipengaruhi oleh motivasi dasar pembentukan, status dan fungsinya dalam totalitas dimana dia berada. Dalam totalitas pengkaderan HMI, 28

16 KOHATI merupakan bagian intern yang tidak dapat dipisahkan dalam tujuan HMI yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT. KOHATI sebagai badan khusus HMI yang ide dasar pembentukannya dilandaskan pada kebutuhan akan pengembangan misi HMI secara luas, serta kebutuhan akan adanya pembinaan untuk HMI-Wati yang lebih inspiratif, memandang penting bahwa kualitas dan peranan HMI-Wati perlu terus dipacu dan ditingkatkan. Dalam rangka itu KOHATI merumuskan tujuannya sebagai berikut: Membina muslimah (HMI-Wati) berkualitas insan cita dengan meningkatkan kualitas dan peranan HMI-Wati pada umumnya dan bidang keperempuanan pada khususnya. Dengan rumusan tujuan tersebut KOHATI memposisikan dirinya sebagai bagian yang ingin mencapai tujuan HMI, tetapi berspelialisasi pada pembinaan anggota HMI-Wati untuk meningkatkan kualitas dan peranan HMI-Wati pada umumnya dan bidang keperempuan pada khususnya. Eksistensi KOHATI menjadi sangat penting, karena menjadi laboratorium hidup menghasilkan HMI-Wati yang berkualitas menghadapi masa depan, kualitas terbaik sebagai seorang putri bagi kedua orang tuanya, istri bagi suaminya, ibu bagi anaknya kelak, serta kualitas terbaik sebagai anggota masyarakat. 29

17 Sesuai dengan ide dasar pembentukannya, maka proses pembinaan di KOHATI ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan peranannya sebagai bagian dari HMI. Ini dimaksudkan bahwa aktifitas HMI-Wati tidak saja di KOHATI dan HMI, tetapi juga dalam dunia mahasiswa, juga masyarakat luas, terutama dalam merespon dan mengantisipasi masalah keperempuanan. Dengan demikian, maka jelas bahwa tugas KOHATI adalah melakukan akselerasi pada pencapaian tujuan HMI. Untuk dapat menjalankan peranannya dengan baik maka KOHATI harus membekali dirinya dengan meningkatkan kualitasnya karena anggota KOHATI adalah HMI-Wati yang memiliki watak dan kepribadian yang teguh, kemampuan intelektual, kemampuan profesional serta mandiri. 42 Dari tafsir yang sudah dijelaskan sebelumnya, merupakan pemaparan alasan secara nyata dari tujuan KOHATI. Kemudian, KOHATI Pengurus Besar (PB) membuat sebuah skema mengenai analisis tujuan KOHATI agar lebih mendalam terhadap pembahasan tujuan KOHATI. Maka dari itu, adapun skema yang dapat dibuat berdasarkan penjelasan tafsir tujuan diatas ialah sebagai berikut: 42 Tertera dalam Pedoman Dasar KOHATI, pada BAB III mengenai Tujuan, Status dan Sifat. 30

18 Analisa Tujuan KOHATI SKEMA ANALISIS TUJUAN KOHATI Meningkatkan Kualitas dan Peranan HMI-Wati Dalam perjuangan untuk mencapai tujuan HMI pada umumnya - Agama - Kepemimpinan Pembinaan keluarga bahagia 1) PUTRI 2) ISTRI 3) IBU Dan bidang kewanitaannya khususnya - Kesehatan 4) ANGGOTA MASYARAKAT Insan akademis, pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam Masyarakat adil makmur ayng diridhoi Allah SWT Mengenai analisa, KOHATI PB produk Munas I menyusun Analisa Tujuan KOHATI untuk lebih memahami dalam upaya pencapaian tujuan HMI dalam kerangka tatanan HMI yang sudah semakin besar. Dengan seperti itu sangat memudahkan untuk memahami peta secara menyeluruh sehingga setiap pendukung organisasi dapat mengembangkan kreatifitasnya untuk mengisi kegiatan masingmasing wadah, tanpa ada perbenturan. Dari bagian di atas langsung dapat terbaca, bahwa peran ke empat adalah peran yang pembinaan dan peningkatan kualitasnya ada di lingkup kegiatan HMI untuk menjadi professional dalam bidang studinya, dalam usaha mencapai tujuannya. 31

19 Sedangkan tiga peran pertama adalah peran yang mengarah pada masalah yang sesuai dengan fitrahnya sebagai perempuan Tafsir Status Status sebuah lembaga merupakan pengakuan dan petunjuk tentang eksistensi lembaga tersebut. Lahirnya sebuah status didasarkan pada kebutuhan akan pengembangan organisasi dan mempermudah pencapaian tujuan organisasi. Status juga merupakan petunjuk dimana sebuah lembaga berspesialiasi. Korps-HMI-Wati (KOHATI) adalah badan khusus HMI yang bergerak dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan. Rumusan ini menjelaskan bahwa status KOHATI adalah badan khusus HMI dengan spesialisasi membina anggota HMI-Wati untuk menjadi muslimah yang berkualitas insan cita. Spesialisasi di bidang keperempuanan menunjukkan bahwa perkembangan permasalahan keperempuanan di masyarakat perlu di respon HMI. Respon ini menempatkan kaum perempuan pada posisi periferal dan defensif. Sebagai organisasi kader, HMI bertanggung jawab untuk menciptakan iklim yang kondusif dan harmonis dalam upaya pemberdayaan kaum perempuan, melalui proses perkaderannya. Dalam perkaderan HMI, KOHATI ditempatkan sebagai ujung 43 Tertera dalam lampiran Pedoman Dasar KOHATI (PDK). Pada awalnya, Analisa Tujuan bukan terdapat pada lampiran PDK, tapi SK Kohati PB tahun

20 tombak untuk mengantisipasi dan mempelopori terjawabnya persoalan-persoalan tersebut. Dalam kerangka tersebut, maka yang menjadi sasaran pemberdayaan KOHATI adalah anggotanya yakni HMI-Wati, dengan diselenggarakannnya berbagai aktivitas maupun pelatihan khusus bagi HMI-Wati. Aktivitas ini tentunya tidak terlepas dari rangkaian aktivitas perkaderan HMI. Adapun wujud dan aktivitas tersebut dibicarakan tersendiri dalam pedoman pembinaan KOHATI. Ex-officio menjelaskan bahwa karena jabatannya, pengurus KOHATI yaitu Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum dan Ketua Bidang merupakan pengurus HMI setingkat yang menempati posisi Ketua Bidang, Wakil Sekretaris, Wakil Bendahara dan Departemen. Sehingga ketua KOHATI yang terpilih pada rapat tertinggi HMI setingkat, maka secara otomatis akan mengisi posisi salah seorang Ketua HMI, yaitu sebagai Wakil Ketua yang membidangi Pemberdayaan Perempuan Tafsir Sifat Sifat dalam sebuah organisasi menunjukkan watak atau karateristik. Hal ini mengandung makna bahwa sifat adalah pembeda antar lembaga. Perbedaan ini dimaksudkan sebagai salah satu strategi dan taktik dalam perjuangan sebuah 44 Ibid. 33

21 organisasi. Sebagai badan khusus HMI, KOHATI bersifat semi-otonom. Dengan sifat ini menunjukkan keberadaan KOHATI sebagai sub-sistem dalam perjuangan HMI yang ke dalam HMI dia adalah berfungsi sebagai sebuah Bidang, tetapi ke luar organisasi HMI, KOHATI adalah sebuah organisasi. Adapun latar belakang munculnya sifat ini, karena pada dasarnya anggota HMI mengakui adanya kesamaan kemampuan dan kesempatan antara anggota, baik laki-laki maupun perempuan. Namun suprastruktur masyarakat kita nampaknya masih menempatkan organisasi sebagai alat yang efektif untuk menyahuti berbagai persoalan dalam upaya pencapaian tujuannya. Dalam operasionalisasi mekanisme organisasi, sifat semi-otonom ini mengandung arti bahwa KOHATI memiliki keleluasaan dan kewenangan dalam beraktivitas dan berkreativitas di dalam (intern) HMI, terutama dalam pembinaan potensi HMI di dalam wacana keperempuanan dalam mengembangkan kualitas kader HMI-Wati, baik dalam pengembangan wawasan maupun keterampilan yang sesuai dengan konstitusi HMI dan KOHATI yaitu AD dan ART HMI maupun Pedoman Dasar KOHATI serta kebijaksanaan umum HMI lainnya. Adapun dalam melakukan kegiatan yang bersifat luar (ekstern) HMI, KOHATI merupakan perpanjangan tangan HMI di semua tingkatan. Dengan kata lain kehadiran KOHATI pada aktivitas eksternal HMI merupakan pembawa misi perjuangan HMI. Oleh karenanya KOHATI harus senantiasa mengadakan koordinasi dengan HMI. Hal tersebut secara keseluruhan 34

22 diekspresikan dalam struktur organisasi HMI, dimana KOHATI diwakili oleh presidium KOHATI yang menjadi bagian dari kepengurusan HMI ditingkatannya. Inilah yang dinamakan pengurus KOHATI ex officio pengurus HMI. Konsekuensi struktur tersebut, menjadikan keberadaan KOHATI sangat jelas sebagai badan khusus HMI. Karena setiap pengambilan keputusan maupun kebijaksanaan HMI dan KOHATI diputuskan secara bersama dalam mekanisme HMI. Otonomisasi KOHATI di bidang intern hanya pada bentuk aktivitas pengembangan kualitas kader HMI-Wati. Oleh karena itu dengan sifat semiotonom ini, menunjukkan bahwa kebesaran KOHATI memiliki saling ketergantungan pada sejauh mana interaksi, koordinasi dan komunikasi antara seluruh jajaran kepengurusan HMI di semua tingkatan. Dengan sifatnya ini KOHATI dapat memasuki dan berinteraksi dengan organisasi-organisasi perempuan yang ada baik secara lokal, regional, nasional maupun internasional Tafsir Fungsi, Usaha dan Peran Penafsiran juga dilakukan pada fungsi, usaha dan peran KOHATI dengan tujuan mengetahui secara detail mengenai rumusan ataupun penjabaran. Ketiga tafsir ini juga terdapat dalam lampiran Pedoman Dasar KOHATI (PDK). Di dalam Pedoman Dasar KOHATI, dijelaskan bahwa fungsi KOHATI sebagai Bidang 45 Ibid. 35

23 Pemberdayaan Perempuan dan sebagai organisasi mahasiswi. Sementara itu adapun usaha-usaha yang dilakukan KOHATI ialah untuk membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi HMI-Wati dalam wacana gerakan keperempuanan, berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan dan kemasyarakatan, dan usaha-usaha lain yang tidak bertentangan sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peran KOHATI guna mencapai tujuan HMI. Sedangkan mengenai peran KOHATI ialah sebagai pembina dan pendidik HMI-Wati untuk menegakkan dan mengembangkan nilai-nilai ke-islaman dan ke-indonesiaan Tafsir Fungsi Berdirinya suatu organisasi atau wadah, memiliki fungsinya masing-masing. Sehingga alasan tersebut menjadi alasan agar tetap utuh dan pastinya berguna baik di dalam maupun di luar. Korps-HMI-Wati (KOHATI) sebagai badan khusus HMI, mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir potensi HMI dalam melakukan akselerasi tercapainya tujuan HMI dalam mengembangkan wacana keperempuanan. Adapun fungsi KOHATI adalah sebagai wadah peningkatan dan pengembangan potensi kader HMI di dalam wacana keperempuanan. Dunia keperempuanan yang menjadi lahan kerja KOHATI adalah sebagai pembinaan anggota HMI, yaitu HMI-Wati. Pembinaan tersebut diarahkan pada pembinaan akhlak, intelektual, ketrampilan, kepemimpinan, keorganisasian, keluarga yang sejahtera serta beberapa kualitas lain yang menjadi kebutuhan anggotanya. 36

24 Maksud pembinaan tersebut adalah mempersiapkan kader HMI agar mampu berperan secara optimal sebagai pencetak muslimah yang memperjuangkan nilai-nilai ke-islaman dan ke-indonesiaan. Oleh karena itu, KOHATI berfungsi sebagai akselerator perkaderan bagi HMI-Wati. Sebagai wadah tentunya KOHATI hanya merupakan alat pencapaian tujuan HMI. Oleh karenanya keberhasilan KOHATI sangat ditentukan oleh anggotnya, dengan didukung perangkat dan mekanisme organisasi HMI. Oleh karena itu sebagai strategi perjuangan HMI, KOHATI berfungsi sebagai organisasi perempuan. Sebagai fasilitator, KOHATI memiliki perangkat-perangkat pembinaan berupa pedoman dan jaringan informasi. Pemanfaatan perangkat-perangkat tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas aparat pengurusnya. Atas dasar itu, maka KOHATI mempunyai tanggung jawab moral yang besar dalam menjabarkan dan menyahuti komitmen HMI di bidang keperempuanan. Dalam arti yang luas yaitu menyangkut aspek pengembangan potensi perempuan dalam konteks sosial kemasyarakatan seperti potensi intelektual, potensi kepemimpinan, potensi moral dan potensi lainnya. Operasionalisasi dan fungsi tersebut diwujudkan dalam dua aspek pembagian kerja KOHATI yaitu: 1. Aspek Internal Dalam hal ini KOHATI menjadi wadah/media latihan bagi para HMI-Wati untuk membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi serta kualitasnya dalam 37

25 bidang keperempuanan khususnya menyangkut kodrat kemanusiaannya, dan bidang sosial kemasyarakatan umumnya melalui pendidikan, penelitian dan pelatihan serta aktivitas-aktivitas lain dalam kepengurusan HMI. 2. Aspek Eksternal Dalam hal ini KOHATI merupakan pembawa misi HMI di setiap forumforum keperempuanan. Kehadiran KOHATI dalam forum itu tentunya semakin mempeluas keberadaan HMI di semua aspek kehidupan. Secara khusus bagi kader HMI-Wati, keterlibatan pada dunia eksternal merupakan pengembangan dari kualitas pengabdian masyarakat yang dimilikinya. Dengan kata lain fungsi KOHATI adalah wadah aktualisasi dan pemacu selutuh potensi perempuan khususnya HMI-Wati, untuk mengejar kesenjangan yang ada serta mendorong HMI-Wati untuk berinteraksi secara optimal dalam setiap aktivitas HMI serta menjadikan ruang gerak HMI dalam masyarakat menjadi lebih luas Tafsir Usaha Dalam pelaksanaan roda organisasi, KOHATI memiliki usaha untuk para anggotanya. KOHATI akan melakukan pembinaan pada potensi-potensi terpendam dari anggotanya, bahkan bisa menular pada anggota lainnya. Tidak hanya pada 46 Maria Ulfah, Peran KOHATI Cabang Ciputat Periode dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Intelektual Mahasiswa IAIN Jakarta, dalam Skripsi S1, belum diterbitkan, Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, UIN Syarif Hidayatullah, 2011, hlm

26 pembinaan saja, potensi yang telah dibina akan dikembangkan melalui kegiatankegiatan kreatifitas untuk menyalurkan potensi. Bahkan potensi yang sudah dikembangkan akan lebih ditingkatkan lagi pada kegiatan-kegiatan berkelanjutan. Selain kreatifitas, potensi lainnya dalam bentuk menanggapi isu-isu perempuan juga dilakukan sehingga pengetahuan akan lebih meluas dan akan segera ditanggapi dengan cepat Tafsir Peran KOHATI berperan sebagai pendidik dan pembina muslimah (HMI-Wati) untuk menegakkan dan mengembangkan nilai-nilai ke-islaman dan ke-indonesiaan. Maka KOHATI mempunyai bias dan tanggung jawab dalam mengkoordinir potensi HMI-Wati dalam melakukan deklarasi tercapainya tujuan HMI. Sebagai perempuan yang secara alamiah sering melakukan didikan terhadap orang lain, karena perempuan memiliki ciri khas sangat lembut dan halus dalam membicarakan sesuatu. Sehingga kemungkinan sangat efektif dalam melakukan mendidik orang lain, terutama dalam masalah keluarga, pribadi dan bahkan keperempuanan. Tercipta sebagai insan yang sangat peka dan sensitif terhadap lingkungan merupakan daya dukung dalam menanggapi segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Sehingga akan mudah dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi, baik itu dalam ke-islaman dan keperempuanan. Selain mendidik, perempuan juga akan secara sistematis melakukan sebuah pembinaa, dengan tujuan agar seputar masalah 39

27 cepat diselesaikan. Kemudian juga mengubah pola yang salah agar menjadi yang lebih baik dari yang sebelumnya Lambang dan Lagu KOHATI Lambang KOHATI merupakan tanda identitas diri dari KOHATI yang proses penciptaan memiliki bentuk dan makna tersendiri. Meskipun KOHATI telah terbentuk pada tahun 1966, lambang KOHATI baru ada pada tahun 1968, digagas dan dirancang oleh Ida Ismail Nasution. 48 Bentuk lambang KOHATI hampir sama dengan lambang HMI dengan beberapa tambahan dan perbedaan nama. Adapun lambang HMI dan KOHATI ialah tergambar sebagai berikut: Gambar 1. Lambang HMI dan KOHATI 47 Pedoman Dasar KOHATI, Op.Cit. 48 Wawancara dengan Ida Ismail Nasution 40

28 Adapun makna lambang HMI sebagai berikut: a. Bentuk Alif sebagai huruf hidup berarti lambang optimisme kehidupan HMI. Huruf alif merupakan angka satu sebagai lambang. b. Bentuk Perisai berarti lambang kepeloporan HMI. c. Bentuk Jantung berarti jantung sebagai pusat kehidupan manusia, lambing fungsi perkaderan. d. Bentuk Pena melambangkan HMI sebagai organisasi mahasiswa yang selalu haus akan ilmu pengetahuan. e. Gambar Bulan Bintang sebagai lambang keimanan dan kemakmuran. f. Warna Hijau sebagai lambang keimanan dan kemakmuran. g. Warna Hitam sebagai lambang Ilmu Pengetahuan. h. Keseimbangan Warna Hitam dan Hijau sebagai lambang keseimbangan esensi kepribadian HMI. i. Warna Putih sebagai lambang Kemurnian dan Kesucian. j. Puncak Tiga berarti: - Lambang Iman, Islam dan Ihsan - Lambang Iman, Ilmu dan Amal. k. Tulisan HMI ialah singkatan dari Himpunan Mahasiswa Islam. 41

29 Sementara itu, adapun bentuk dan lambang KOHATI sebagai berikut : Makna lambang KOHATI a. Bulan bintang, warna hijau, warna hitam, keseimbangan warna hijau dan hitam, warna putih, puncak tiga. Maknanya sebagaimana yang tercantum dalam lambang HMI. b. Melati berarti lambang kasih sayang yang suci dan tulus. c. Penyangga berarti lambang perempuan sebagai tiang Negara. d. Buku terbuka berarti lambang Al-Quran sebagai dasar utama. e. Tiga kelopak bunga berarti lambang tri darma perguruan tinggi. f. Tulisan KOHATI berarti singkatan Korps HMI-Wati. Penggunaan Lambang a. Lambang KOHATI digunakan untuk badge/lencana KOHATI yang pemakaiannya di baju dengan perbandingan 2:3. b. Badge KOHATI digunakan pada acara-acara seremonial KOHATI dan acara resmi organisasi di luar KOHATI. c. Lambang KOHATI tidak dipergunakan sebagai lambang pada bendera, kop surat dan stempel KOHATI. Adapun perbedaan lambang HMI dengan KOHATI ialah terletak pada penambahan bunga melati, penyangga, buku terbuka, tiga kelopak dan tulisan KOHATI. Alasan lambang KOHATI tidak dipergunakan sebagai lambang pada 42

30 bendera, kop surat dan stempel dikarenakan KOHATI merupakan sub-organisasi atau badan khusus daripada HMI, sehingga segala aktivitas yang dilakukan tetap merupakan bagian HMI yang tidak dapat terpisahkan. Sementara itu lagu mars KOHATI, liriknya diciptakan oleh Ida Ismail Nasution dan lagunya dibuat oleh M. Syafei ATM, penggubah Hymne IPB, ketika dalam kongres VIII di Solo sedang berlangsung pada tanggal 17 September Lazimnya lagu mars KOHATI dilantunkan pada saat acara formal dan training KOHATI. Adapun mars KOHATI sebagai berikut: Wahai HMI-Wati semua Sadarlah kewajiban mulia Pembina, pendidik tunas muda Tiang negara jaya Himpunkan kekuatan segera Jiwai semangat pahlawan Tuntut ilmu serta amalkan Untuk kemanusiaan Jayalah KOHATI Pengawal panji Islam Derapkan langkah perjuangan Kuatkan iman Majulah tabah HMI-Wati Harapan bangsa Membina masyarakat Islam Indonesia 49 Wawancara dengan Ida Ismail Nasution 43

31 2.3 HMI Cabang Medan Sebagai organisasi semiotonom, KOHATI Cabang Medan tidak dapat berdiri tanpa adanya HMI Cabang Medan dikarenakan statusnya merupakan sub-organisasi dari HMI atau bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dengan HMI. Secara historis, keberadaan HMI Cabang Medan tidak terlepas dari semangat mahasiswa Islam yang berasal dari Medan. Tiga orang mahasiswa Islam dari Medan mendiskusikan bersama teman yang lain terkait pembentukan HMI. Seorang diantaranya adalah OK Rachmat Bakri yang ketika itu berada di Jakarta untuk menghubungi teman-temannya yang sudah bersatu dalam wadah HMI dengan Deliar Noer yang ketika itu merupakan aktivis HMI. Akhirnya OK Rachmat Bakrie menulis surat kepada teman-teman di Medan, bahwa telah ada wadah menampung semangat mereka yaitu HMI. Sekembalinya dari Jakarta, suatu pertengahan Mei 1952 dirumah orang tuanya di Padang Bulan, OK Rachmat (Mahasiswa FH UISU) bersepakat memproklamirkan HMI di Medan. Setelah beberapa temannya setuju untuk mendirikan HMI di Medan, maka pada tanggal 10 November 1952 pukul WIB di Aula UISU, Jl. Sisingamangaraja No.2A Medan, dengan minum kopi sambil makan maka diproklamirkan HMI di Medan. Pertemuan dihadiri sekitar 15 orang mahasiswa/i UISU, karenanya pula dengan anggota diatas 25 orang baru dapat dibentuk HMI Komisariat Medan/Sumatera Utara. Ini merupakan aparat HMI pertama diluar Jawa sekaligus juga titik awal pertumbuhan dan perkembagan HMI di Medan. Beberapa minggu kemudian tepatnya pada forum konferensi HMI di Jakarta 44

32 pada tanggal Desember 1952, HMI Komisariat Medan/Sumatera Utara mengajukan diri untuk menjadi cabang HMI karena telah memungkinkan persyaratan konstitusinya. Ketika itu, OK Achmad Bakrie terpilih menjadi ketua HMI Cabang Medan selama satu periode berdasarkan konstitusi HMI. 50 Tahun 1965 sampai 1966, HMI Cabang Medan dipimpin oleh Zakaria Siregar dari Fakultas Kedokteran USU. Dalam berbagai kegiatan HMI, para HMI-Wati selalu dilibatkan dan memiliki loyalitas sama seperti HMI-Wan lainnya. Melihat keaktifan kader Hmi-Wati dalam mengikuti aktifitas HMI secara rutin dari tingkat komisariat sampai BADKO, para HMI-Wan mendukung secara penuh pembentukan wadah khusus perempuan, agar diberikan kewenangan sendiri dalam melakukan pembinaan kader HMI-Wati khususnya, dengan tujuan meningkatkan kualitas anggota HMI-Wati. Hal tersebut tergambarkan dari cerita Usman Pelly saat di wawancarai sebagai berikut:...karena aktifitasnya banyak, dan kami melihat dimana-dimana selalu ikut malamnya juga dan di siang hari, dan itu memang di tempat bahaya, maka kami berpikir bagaimana mereka sendiri gitu kan, sehingga 51 pembinaan itu jadi langsung Daru Irawadi, Op. Cit. hlm Wawancara dengan Usman Pelly merupakan Ketua HMI BADKO SUMUT Periode 1965 sampai 1968 dan turut dalam KAPI berasal dari HMI. Beliau masih mengabdikan dirinya sebagai guru besar di Jurusan Antropologi UNIMED. Wawancara dilakukan pada tanggal 06 April 2016, pukul WIB di kediaman beliau (Perumahan Dosen UNIMED, Teladan). 45

33 2.3.1 Peningkatan Kader HMI-Wati Secara nasional, salah satu alasan terbentuknya KOHATI ialah untuk menampung aspirasi anggota HMI-Wati yang secara kuantitas meningkat sangat signifikan, sehingga Departemen Keputrian sulit mengontrol pasca keikutsertaan HMI dalam Kesatuan Aksi Penggayangan PKI (KAPI) yang dimulai pada bulan Oktober HMI menjadi organisasi mahasiswa Islam yang dipercayakan oleh masyarakat Islam. Hal tersebut juga terjadi pada HMI Cabang Medan, yaitu meningkatnya jumlah anggota HMI baik HMI-Wan dan HMI-Wati di berbagai Institut dan Perguruan Tinggi yang teradapat basis HMI, seperti USU, IKIP, UISU, dan lainnya. Banyak mahasiswa Islam yang mendaftar menjadi anggota HMI, termasuk HMI-Wati sehingga tidak dapat menampung seluruh aspirasi kader HMI- Wati pada Departemen Keputrian HMI Cabang Medan. Mahasiswi yang mendaftarkan dirinya menjadi anggota HMI-Wati dimulai pada jenjang komisariat sebagai tingkatan awal berproses di KOHATI. Sebelum peristiwa terjadi, proses rekruitmen terhadap kader sangat sulit dilakukan, mengingat keapatisan dari mahasiswi. Secara gender, perempuan yang dianggap tidak perlu ikut dalam kegiatan organisasi dan hanya melakukan aktivitas di rumah saja. Dalam usaha menampung aspirasi anggota baru yang merupakan mahasiswa Islam, membutuhkan wadah khusus agar pembinaan kader lebih intensif dan terkontrol. Di bawah pimpinan Zakaria Siregar, di dalam kepengurusan HMI terdapat Departemen Keputrian. Sebelum pembentukan KOHATI Cabang Medan dilakukan, 46

34 Ketua Departemen Keputrian bernama Djanius Djamin yang berasal dari HMI Komisariat Fakultas Hukum USU. Ketika itu, jumlah kader HMI-Wati yang menjadi pengurus pada Cabang Medan sudah mencapai lebih dari 15 orang, yang berasal dari HMI-Wati komisariat sekawasan Cabang Medan. Kemudian untuk di tingkat komisariat secara keseluruhan terjadi peningkatan, meskipun untuk data jumlah angka tidak ditemukan Keaktifan Kader HMI-Wati Faktor utama menjadi pemicu lahirnya KOHATI ialah keaktifan para kader HMI-Wati dalam memperjuangkan tujuan HMI yaitu terbinanya insan cita. Sudah hal biasa apabila perempuan yang tergabung dalam suatu organisasi melakukan kegiatan yang sewajarnya perempuan lakukan, seperti memasak, menjahit, membuat keterampilan yang secara eksistensi hanya berada pada internal organisasi. Namun pada kader HMI-Wati menunjukkan hal yang berbeda, dimana terlibat dengan kegiatan melakukan aksi demonstrasi dimana nyawa menjadi taruhan. Beberapa kader HMI-Wati yang sangat aktif dalam penumpasan Gerakan 30 September 1965 diantaranya Djanius Djamin, Radhiah Muchtar, Nurhadijah Lubis, Hartilanum, Farida Saad, Musnarti, Ratna Juita dan lainnya. 52 Wawancara dengan Djanius Djamin merupakan seorang yang pernah menjabat sebagai rektor IKIP/UNIMED dalam 2 periode, dan sekarang menjadi komisaris utama BPR Gebu Prima. Wawancara dilakukan pada tanggal 11 April 2016, pukul WIB di Kantor BPR Gebu Prima (Jalan A. R. Hakim). 47

35 Di Cabang Medan, kader HMI-Wati ikut melakukan aksi dengan berada pada barisan depan bersama dengan HMI-Wan yang tergabung dalam Komando Aksi Penumpasan (KAP) G 30 S/PKI di Sumatera Utara yang dipimpin oleh M. Noernikmat dari Ikatan Pemuda Tanah Rencong (IPTR). KAP terdiri dari beberapa organisasi pemuda seperti Pemuda Pancasila (PP), Al Washliyah, Nadhatul Ulama (NU), Pelajar Islam Indonesia (PII), Ikatan Pemuda Tanah rencong (IPTR), P31 SOKSI, Anshor, dan lainnya. Pasca Gerakan 30 September, keadaan Kota Medan semakin mencekam, terjadi aksi demonstrasi yang dimulai pada bulan Oktober. Semulanya terjadi pembakaran di kantor Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI) yang merupakan underbrow PKI terletak di Jalan Iskandar Muda (tepat di depan Medan Plaza sekarang) oleh HMI bersama organisasi masyarakat Islam lainnya. Kejadian ini menyebabkan tewasnya ketua SOBSI yang juga merupakan anggota DPRD Kota Medan. 53 Sementara itu, Radhiah Muchtar yang berasal dari anggota biasa di HMI Komisariat IKIP, ikut dalam melakukan demonstrasi dalam barisan depan ambil bagian dalam memegang bendera HMI Wawancara dengan Usman Pelly. 54 Wawancara dengan Radhiah Muchtar merupakan pensiunan dari dosen di UNIMED. Wawancara dilakukan pada tanggal 30 Maret 2016, pukul WIB, bertempat di kediaman beliau (Jalan. Kapten Muslim, Jalan Perkutut, Gang Murni, No. 272) Dalam melakukan wawancara, beliau tidak ingat mengenai waktu dan tempat peristiwa, akan tetapi peristiwa terjadi tepat pada masa kepemimpinannya. Mengenai dokumentasi dan arsip, beliau pernah simpan, tetapi berkasnya sudah tidak ada lagi. 48

36 Ketika aksi perlawanan dilakukan di Lapangan Merdeka, Djanius Djamin menjadi incaran bagi PKI, karena salah satu orang yang ekstrim di HMI Cabang Medan merupakan musuh utama PKI. Saat kericuhan terjadi, tusuk-menusuk dengan menggunakan pisau dilakukan oleh PKI. Salah seorang PKI berusaha menusuk bagian perut Djanius Djamin. Namun upaya tersebut gagal dikarenakan tali pinggang bekas pengikat dengan drum yang masih melekat di perut Djanius Djamin dan aksi penyelamatan dari kader HMI lainnya berusaha membela sehingga lepas dari targetan. Kemudian aksi kejar-kejaran di lakukan. Melihat hal tersebut, Djanius Djamin di posisikan dirinya di bagian tengah barisan untuk dilindungi dari serangan orang-orang PKI. 55 Pada tanggal 10 Desember 1965 diselenggarakan Rapat Akbar di Gedung Olahraga (GOR) mengundang seluruh massa KAP dengan tujuan untuk mengerahkan massa dengan tertib dan teratur (foto dapat dilihat pada gambar 10 di hlm. 117). Pada kesempatan itu pihak Komando Aksi Sumatera Utara mempercayakan M. Noernikmat untuk membacakan surat pernyataan yang akan disampaikan kepada Konsulat RRT (Repulik Rakyat Tiongkok) di Medan. Selanjutnya pernyataan tersebut dibawa ke Konsulat RRT untuk diserahkan. Namun keadaan disini menjadi berubah sehingga timbul sebuah insiden yang membawa korban. Kericuhan pun terjadi, para demonstran berusaha merangsek masuk kedalam Konsulat, namun dihadang pihak keamanan internal Konsulat sehingga terjadi penembakan dan jatuhlah korban jiwa 55 Wawancara dengan Djanius Djamin. 49

37 bernama Ibrahim Umar yang merupakan salah satu anggota IPTR (foto dapat dilihat pada gambar 11 hlm. 118). Ibrahim Umar tertembak pada bagian kepala dan otaknya tergurai. Kemarahan memuncak, sehingga kantor RRT dibakar oleh orang-orang yang tergabung KAP dan demonstrasi semakin anarkis. Korban-korban lainnya yang mengalami luka ringan, dibantu oleh kader HMI-Wati untuk dibawa ke tempat yang aman. Kemudian para HMI-Wati tidak hanya ikut melakukan demonstrasi saja, melainkan berupaya mencari beberapa nasi bungkus ke rumah-rumah makan Minang dan orang-orang yang percaya terhadap HMI. Ketika merencanakan sebuah aksi, pemikiran-pemikiran kader HMI-Wati pengurus Cabang Medan dibutuhkan dan menjadi penyeimbang sehingga aksi kelak tidak membuahkan hasil yang konyol. Bahkan seperti dengan HMI-Wan lainnya, kader HMI-Wati terus berjuang menumpas PKI dari pagi ke pagi. Dalam keikutsertaan melakukan aksi bersama HMI, jumlah kader HMI-Wati yang turut gerak mencapai kurang lebih 100 orang berasal dari komisariat hingga pada BADKO Sumatera Bagian Utara. 56 Bersama HMI, anggota HMI-Wati juga ikut dalam kegiatan Study Work Camp yang dilakukan di Kerasaan. Untuk menuju ke Kerasaan dengan jumlah peserta 40 orang, kereta api menjadi alat transportasi yang paling memadai dan nyaman. Padahal situasi masih dalam kisruh dengan PKI, dimana dalam sepanjang perjalanan aksi melempar batu dilakukan oleh orang-orang PKI pada 56 Wawancara dengan Usman Pelly. 50

38 gerbong Kereta Api menyebabkan kacanya pecah. Untuk mengamankan kader HMI, dengan spontanitas memberikan intruksi untuk menunduk kepala agar tidak terkena lemparan batu di sepanjang jalan. Sesampainya di Kerasaan, orang-orang PKI tetap berusaha menyerang HMI, namun dilindungi oleh Kepala Desa, salah satu desa di Kerasaan dengan memberikan tempat tinggal di Rumah Warga sekitar selama SWC berlangsung. 2.4 Proses Pembentukan KOHATI Cabang Medan Dalam proses pembentukan KOHATI Cabang Medan, tidak serta merta terjadi dengan begitu saja. Sejak dikeluarkan Surat Keputusan dari PB HMI yang juga ditandangani Anniswati Rochlan sebagai Ketua Departemen Keputrian untuk membentuk KOHATI di tingkat cabang, maka isu hangat munculnya KOHATI di permukaan membuat semangat euforia para HMI-Wati, khususnya yang berada pada Departemen Keputrian. Perencanaan mengadakan Musyawarah Nasional I KOHATI sebagai tanda dibentuknya KOHATI secara nasional, membuat keinginan HMI-Wati untuk ikut dalam menghadiri kongres ke VIII di Solo. Kongres tersebut dihadiri dengan peserta dari seluruh cabang HMI di Indonesia terdiri dari HMI-Wan dan HMI-Wati Ida Ismail Nasution, Op.Cit., hlm

BAB I PENDAHULUAN. pengkaderan, perjuangan ataupun pergerakan. Bila ditelusuri, kaum perempuan

BAB I PENDAHULUAN. pengkaderan, perjuangan ataupun pergerakan. Bila ditelusuri, kaum perempuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perempuan 1 Indonesia turut berperan aktif dalam organisasi pengkaderan, perjuangan ataupun pergerakan. Bila ditelusuri, kaum perempuan adalah kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terjadi karena mahasiswa adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terjadi karena mahasiswa adalah orang-orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa adalah kelompok sosial masyarakat yang mempunyai kapasitas intelektual untuk memahami kondisi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perempuan adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang sederajat dengan laki-laki hanya saja terdapat perbedaan fisik dan kodrat. Sebagai sesama manusia, laki laki dan perempuan

Lebih terperinci

Administrasi kesekretariatan HMI

Administrasi kesekretariatan HMI Administrasi kesekretariatan HMI Curriculum Vitae HELMY YUNAN IHNATON, ST Ponorogo, 02 Juli 1989 S1 Teknik Fisika ITS (2007) S2 Teknik Fisika ITS (2012) Training Formal HMI: LK1 (Basic Training) LK2 (Intermediate

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

PEDOMAN DASAR LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

PEDOMAN DASAR LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM PEDOMAN DASAR LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM BAB I Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang atau disingkat LSMI HMI Pasal 2 Waktu,

Lebih terperinci

PERKADERAN KOHATI DALAM MELAHIRKAN PEMIMPIN PEREMPUAN NASIONAL

PERKADERAN KOHATI DALAM MELAHIRKAN PEMIMPIN PEREMPUAN NASIONAL PERKADERAN KOHATI DALAM MELAHIRKAN PEMIMPIN PEREMPUAN NASIONAL Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti LATIHAN KHUSUS KOHATI (LKK) CABANG SEMARANG Oleh : Woro Nurwardani HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM MUKADDIMAH ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM MUKADDIMAH Sesungguhnya Allah Subhanahu wata ala telah mewahyukan Islam sebagai ajaran yang haq lagi sempurna untuk mengatur umat manusia berkehidupan sesuai dengan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM MUKADIMMAH Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata ala telah mewahyukan Islam sebagai ajaran yang haq dan sempurna untuk mengatur umat manusia berkehidupan sesuai dengan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKANI PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKANI PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKANI PEMBUKAAN Bahwa Kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia benarbenar merupakan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga bangsa Indonesia perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya ketidakadilan dan sikap sewenang-wenang terhadap rakyat. Dengan kata lain, gerakan

Lebih terperinci

CITRA PEREMPUAN MASA DEPAN INDONESIA MELALUI PERKADERAN KOHATI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti

CITRA PEREMPUAN MASA DEPAN INDONESIA MELALUI PERKADERAN KOHATI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti CITRA PEREMPUAN MASA DEPAN INDONESIA MELALUI PERKADERAN KOHATI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti LATIHAN KHUSUS KOHATI (LKK) CABANG SEMARANG Oleh : Lu luin Maknun HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM KOMISARIAT

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Himpunan Gerakan Kewirausahaan Nasional Indonesia, yang kemudian disingkat

Lebih terperinci

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Lampiran Keputusan Munas IV Asosiasi BP PTSI Nomor: 07/MUNAS-IV/2017 ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA ANGGARAN DASAR ASOSIASI BP PTSI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya tugas mendidik

Lebih terperinci

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB 0 AD/ART ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Mahasiswa Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung adalah bagian dari civitas akademik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N P E M B U K A A N BAHWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945, YANG DICETUSKAN RAKYAT INDONESIA MERUPAKAN PUNCAK PERJUANGAN PERGERAKAN NASIONAL DAN TITIK AWAL UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN CITA-CITA KEMERDEKAAN,

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA M A K A S S A R 2015/2016 ANGGARAN DASAR KABAMAFAR UMI MUQADDIMAH

Lebih terperinci

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha. ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PASCASARJANA FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADIMAH Sesungguhnya tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

GAMBAR. Gambar 2. Peta: Lokasi Student Centre HMI, sejak 1973, di Jalan Adinegoro No. 15, Medan.

GAMBAR. Gambar 2. Peta: Lokasi Student Centre HMI, sejak 1973, di Jalan Adinegoro No. 15, Medan. GAMBAR Gambar 2. Peta: Lokasi Student Centre HMI, sejak 1973, di Jalan Adinegoro No. 15, Medan. Sumber: Dokumentasi milik pribadi, diambil pada tanggal 21 April 2016 113 Gambar 3. Student Centre HMI Sumber:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Organisasi ekstra universitas merupakan organisasi mahasiswa yang aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi ekstra universitas

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Jl. Medan Merdeka Barat Nomor 15, Jakarta 10110 Telepon/Faksimile (021) 3805542

Lebih terperinci

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017 KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017 TENTANG : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA BESAR MAHASISWA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA MUKADIMAH JAKARTA, 27 DESEMBER 2013 ANGGARAN DASAR PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA MUKADIMAH Olympism merupakan dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikan keseimbangan jasmani

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Bahwa salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1 N a m a. Pasal 2 Waktu Diresmikan

ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1 N a m a. Pasal 2 Waktu Diresmikan ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG Pasal 1 N a m a Organisasi ini bernama Majelis Ta lim Telkomsel disingkat MTT. Pasal 2 Waktu Diresmikan MTT diresmikan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 telah memberikan arah dan landasan perjuangan bagi bangsa Indonesia, yang selanjutnya pada pasal

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang 22-24 Januari 2015 ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA () MUKADDIMAH Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, sesungguhnya mahasiswa peternakan

Lebih terperinci

INSITUT ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK JAKARTA ANGGARAN DASARDAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) HIMPUNAN MAHASISWA JURNALISTIK, IISIP JAKARTA 2017

INSITUT ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK JAKARTA ANGGARAN DASARDAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) HIMPUNAN MAHASISWA JURNALISTIK, IISIP JAKARTA 2017 ANGGARAN DASARDAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) HIMPUNAN MAHASISWA JURNALISTIK, IISIP JAKARTA 2017 ANGGARAN DASAR BAB I Nama, Kedudukan, dan Waktu Berdiri Pasal 1 1. Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia disingkat IAKMI yang dalam bahasa Inggris disebut Indonesia Public Health

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia

Lebih terperinci

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang KETETAPAN KONGRES XXXVI PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 06/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/IX/2016 Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PPI JEPANG Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Kongres

Lebih terperinci

FORUM KOMUNIKASI PEMUDA, PELAJAR DAN MAHASISWA

FORUM KOMUNIKASI PEMUDA, PELAJAR DAN MAHASISWA FORUM KOMUNIKASI PEMUDA, PELAJAR DAN MAHASISWA SE KAWASAN TELUK AMPIMOI YAPEN TIMUR ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DI BUAT OLEH : BADAN PENGURUS FORUM KOMUNIKASI PEMUDA, PELAJAR DAN MAHASISWA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Pembukaan Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan

Lebih terperinci

Halaman PEMBUKAAN

Halaman PEMBUKAAN Halaman - 1 - PEMBUKAAN 1. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2007 TANGGAL : 19 Juni 2007 ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA" Bahwa Veteran

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINSTRASI BANTEN (BEM STIA BANTEN)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINSTRASI BANTEN (BEM STIA BANTEN) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINSTRASI BANTEN (BEM STIA BANTEN) MASA BAKTI 2015/2016 ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN DESEMBER 2012 Wates, 17 Desember 2012

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN DESEMBER 2012 Wates, 17 Desember 2012 BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA UPACARA BENDERA BULAN DESEMBER 2012 Wates, 17 Desember 2012 Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati, Saudara-saudara

Lebih terperinci

MUSYAWARAH NASIONAL XVII FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLITEKNIK SE-INDONESIA TANAH LAUT, MEI 2016

MUSYAWARAH NASIONAL XVII FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLITEKNIK SE-INDONESIA TANAH LAUT, MEI 2016 MUSYAWARAH NASIONAL XVII FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLITEKNIK SE-INDONESIA TANAH LAUT, 01-06 MEI 2016 ANGGARAN DASAR FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLITEKNIK SE-INDONESIA PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang

Lebih terperinci

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r Oktober 2011 Tata Kerja Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi S u r a b a y a, O k t o b e r 2 0 1 1 Daftar Isi Mukadimah BAB I Nama, Waktu dan Kedudukan Pasal 1 Nama Pasal 2 Waktu Pasal 3 Kedudukan

Lebih terperinci

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP 2017 Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017 Menimbang 1. Bahwa Untuk Kelancaran Kinerja SMFISIPUNDIP2017

Lebih terperinci

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY ANGGARAN RUMAH TANGGA Mukadimah Bahwa hakikat pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. dan telah ditekadkan oleh bangsa Indonesia sebagai tujuan dasar dari upaya-upaya pembangunan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. LEMBAGA KEMAHASISWAAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Tahun 2018

ANGGARAN DASAR. LEMBAGA KEMAHASISWAAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Tahun 2018 MUKADDIMAH Perguruan tinggi sebagai wadah bagi kaum intelektual yang mengkaji dan mengelaborasi berbagai problem kehidupan masyarakat, maka perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang dapat melakukan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah, dan oleh karena itu adalah kewajiban segenap

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN Lampiran KEP.005/MUNAS-V/SEKARPURA II/2011 - AD/ART ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN Bahwa untuk mencapai cita-cita Kemerdekaan

Lebih terperinci

TAFSIR INDEPENDENSI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

TAFSIR INDEPENDENSI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM TAFSIR INDEPENDENSI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM A. PEDAHULUAN Menurut fitrah kejadiannya, maka manusia diciptakan bebas dan merdeka. Karenanya kemerdekaan pribadi adalah hak yang pertama. Tidak ada sesuatu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan jiwa korps bagi anggota Korps

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEMBUKAAN Pada awal mulanya Sekolah Bisnis IPB bernama Magister Manajemen Agrisbisnis IPB atau biasa disingkat MMA-IPB. MMA-IPB memiliki

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

ANGGARAN DASAR Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ANGGARAN DASAR Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada BAB I KETENTUAN UMUM Nama, Waktu, Tempat kedudukan, dan Lambang Pasal 1 Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pemuda-pemudi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran dan telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika

BAB I PENDAHULUAN. insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia Indonesia dan sekaligus aset merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi generasi penerus dalam pembangunan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal, AD/ART IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA KEPUTUSAN MUNAS I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA Nomor : 2/MUNAS I/ IGPKhI /I/ 2017 Tentang : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IGPKhI DENGAN

Lebih terperinci

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI) MUKADDIMAH Keinginan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan program studi dengan membentuk dan bergabung dalam suatu wadah yang dapat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah berjuang secara bersinergi dan berkelanjutan untuk mengisi kemerdekaannya

Lebih terperinci

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

PERATURAN ORGANISASI

PERATURAN ORGANISASI PERATURAN ORGANISASI No. 03/PO/DPP/BERKARYA/III/2018 TENTANG ORGANISASI SAYAP Menimbang : Bahwa diperlukan aturan untuk merapikan tata kelola organisasi sayap sebagai bagian tak terpisahkan dari keorganisasian

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

POSDAYA BERSERI DUSUN I

POSDAYA BERSERI DUSUN I CONTOH ANGGARAN DASAR POSDAYA BERSERI DUSUN I DESA BAJONG, KEC. BUKATEJA, KAB. PURBALINGGA Logo Perguruan Tinggi Logo Pemerintah Daerah MUKADIMAH Keluarga sebagai bagian integral dari Masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

KONFERENSI CABANG KE IX HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

KONFERENSI CABANG KE IX HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) A. DASAR PEMIKIRAN Kontrak sosial politik Negara berdaulat terhadap rakyat adalah melindungi warga Negara dan mensejahterakan secara lahir batin. Namun cita-cita tersebut belum menunjukan titik terang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR /ANGGARAN RUMAH TANGGA( AD/ART) KELUARGA MAHASISWA FITK INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA PERIODE 2015/2016

ANGGARAN DASAR /ANGGARAN RUMAH TANGGA( AD/ART) KELUARGA MAHASISWA FITK INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA PERIODE 2015/2016 PEMBUKAAN Dengan kesempurnaan Allah SWT yang telah mengatur umat manusia di muka bumi ini, maka hanya kepada-nya-lah kita memohon dan mengabdikan diri. Tidak ada manusia yang sempurna. Sudah seharusnya

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Hasil Kongres V PPI Tiongkok Hong Kong, 8 April 2016 ANGGARAN DASAR Tujuan Didirikan PPI Tiongkok 1. Mempererat rasa persaudaraan di antara para pelajar Indonesia

Lebih terperinci

ATRIBUT LEMBAGA KEMAHASISWAAN

ATRIBUT LEMBAGA KEMAHASISWAAN ATRIBUT LEMBAGA KEMAHASISWAAN UNDANG-UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG ATRIBUT LEMBAGA KEMAHASISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Penelitian ini menggambarkan tentang studi deskriptif organisasi kemahasiswaan ekstrakampus Himpunan Mahasiswa Islam pada Cabang Bandung dan Koordinator

Lebih terperinci

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS ) MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS ) A. Pendahuluan Tujuan nasional Indonesia, seperti yang tercantum pada Pembukaan Undangundang Dasar 1945, adalah melindungi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pemuda-pemudi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran dan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga yang selanjutnya disebut BEM

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.131, 2010 PENDIDIKAN. Kepramukaan. Kelembagaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5169) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat mempertahankan kemerdekaan, banyak orang Indonesia berjuang untuk membentuk pasukan mereka sendiri atau badan perjuangan Masyarakat. Tradisi keprajuritan

Lebih terperinci

BAB II. HMI SUMATERA UTARA

BAB II. HMI SUMATERA UTARA BAB II. HMI SUMATERA UTARA A. Sejarah Himpunan Mahasiswa Islam Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diprakasai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa STI (Sekolah Tinggi Islam), kini UII (Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DEWAN PERWALIAN DAN PENGAWASAN HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA ITB 2011-2012 MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya informatika sebagai ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN Pasal 1 Prinsip Dasar Prinsip dasar adalah: 1. Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Peduli tehadap bangsa, tanah air

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA

Lebih terperinci

Artikel HARI IBU 22 DESEMBER Mengobarkan Semangat Perjuangan Kaum Perempuan. Drs. Mardiya

Artikel HARI IBU 22 DESEMBER Mengobarkan Semangat Perjuangan Kaum Perempuan. Drs. Mardiya Artikel HARI IBU 22 DESEMBER Mengobarkan Semangat Perjuangan Kaum Perempuan Drs. Mardiya Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-82 tahun ini yang secara nasional jatuh pada hari Rabu, 22 Desember 2010 akan sangat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan yang menjabarkan pernyataan singkat hasil temuan penelitian yang menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Kesimpulan penelitian akan dimulai

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN)

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) BAB I DOKTRIN Pasal 1 Doktrin AMAN adalah Tri Satya, yakni : 1. Setia menjaga dan memelihara tanah air titipan leluhur sebagai sumber

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH BAB I NAMA, PENDIRI, DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Persyarikatan ini bernama Muhammadiyah. Pasal 2 Pendiri Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1 AD/ART LK FEM IPB Mukadimah Dengan menyebut nama Allah yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Mahasiswa sebagai generasi muda dan penerus cita-cita bangsa memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan dharma

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan suatu gerakan rakyat, yang bersendikan demokrasi terpimpin,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Arti dan lambang Lambang IKA IKOPIN mengacu pada lambang IKOPIN, dengan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGGARAN DASAR LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Mukadimah Bismillahirrahmanirrahim Berkat rahmat Allah SWT dengan didorong kesadaran, tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL ORGANISASI

BAB IV PROFIL ORGANISASI 1 BAB IV PROFIL ORGANISASI IV.1. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga VISI KEMENPORA Terwujudnya kualitas sumber daya pemuda dan olahraga dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan, kepemimpinan yang

Lebih terperinci

SEJARAH DAN PROFIL PERGURUAN PAKU BANTEN LAMPUNG. A. Sejarah Berdirinya Perguruan Paku Banten Lampung

SEJARAH DAN PROFIL PERGURUAN PAKU BANTEN LAMPUNG. A. Sejarah Berdirinya Perguruan Paku Banten Lampung IV. SEJARAH DAN PROFIL PERGURUAN PAKU BANTEN LAMPUNG A. Sejarah Berdirinya Perguruan Paku Banten Lampung Kondisi Indonesia pasca reformasi tahun 1999 mengalami perubahan yang sangat signifikan. Perubahan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk menghapus pengaruh kapitalisme

Lebih terperinci

BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA. Sekretariat : Jalan Halimun Nomor 39 Menteng Jakarta Selatan

BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA. Sekretariat : Jalan Halimun Nomor 39 Menteng Jakarta Selatan ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA PEMBUKAAN Bahwa Negara republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 1 Agustus 1945 adalah hasil perjuangan seluruh rakyat

Lebih terperinci

DRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

DRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR DRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR M A K A S S A R 2015/2016 GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI

Lebih terperinci

PASAL 1 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA

PASAL 1 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Gerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andriyana, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andriyana, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara demokrasi, dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat memiliki peranan penting dalam aspek kehidupan bernegara. Oleh karena

Lebih terperinci

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dengan: 1) UI adalah Universitas Indonesia 2) FMIPA UI adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI 3) IKM FMIPA UI adalah

Lebih terperinci

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL VI HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN (HAKLI) NOMOR : VI/MUNAS VI/HAKLI/2015 TENTANG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA (HAKLI) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2016 KONTROL SOSIAL HMI TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

2016 KONTROL SOSIAL HMI TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tolok ukur keberhasilan suatu daerah tidak hanya dapat dilihat dari keaktifan pemerintah dalam melakukan pembangunan insprastruktur daerah tersebut, namun

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM BAB I KEANGGOTAAN BAGIAN I ANGGOTA. Pasal 1 Anggota Muda

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM BAB I KEANGGOTAAN BAGIAN I ANGGOTA. Pasal 1 Anggota Muda ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM BAB I KEANGGOTAAN BAGIAN I ANGGOTA Pasal 1 Anggota Muda Anggota Muda adalah Mahasiswa Islam yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dan/atau yang sederajat

Lebih terperinci