Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Masyarakat Pedesaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Masyarakat Pedesaan"

Transkripsi

1 Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Masyarakat Pedesaan Ilustrasi Oleh atamarenaperdana93.blogspot.com Perjalanan proses pembangunan tak selamanya mampu meberikan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat di pedesaan. Pembangunan yang dilakukan di masyarakat desa akan menimbulkan dampak social dan budaya bagi masyarakat. Pendapat ini pada berlandaskan pada asumsi pembangunan itu adalah proses perubahan (sosial dan budaya). Selain itu masyarakat pedesaan tidak dapat dilepaskan dari unsure- unsur pokok pembangunan itu sendiri, seperti teknologi dan birokrasi. Tekhnologi dan birokrasi merupakan perangkat canggih pembangunan namun dilain sisi perangkat tersebut berhadapan dengan masyarakat pedesaan yang masih tradisional dengan segala kekhasannya. Apalagi jika unsur-unsur pokok tersebut langsung diterapkan tanpa mempertimbangkan aspek sosial, budaya, agama dan lain-lain, maka jangan harap pembangunan akan berhasil. Pihak birokrasi akan sangat memerlukan usaha yang sangat ekstra jika pola kebijakan yang dikeluarkan tidak tepat sasaran dan tidak berlandaskan pada kebutuhan masyarakat khususnya di pedesaan. Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan sumberdaya alamnya dan sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan agrarian. Tak salah jika kemudian kurang lebih enampuluh persen penduduknya berkecimpung di dunia pertanian dan umumnya berada di pedesaan. Dengan demikian, masyarakat desa yang agraris menjadi sasaran utama introduksi tekhnologi segala kepentingan, kemajuan pertanian sangat melibatkan unsur-unsur poko tersebut. Oleh sebab itu, masyarakat agrarislah yang pertama menderita perubahan sosial. Namun tetap perlu diperhatikan bahwa setiap masyarakat mempunyai ego nya dalam segala bidang termasuk aspek tekhnologi dan kebijakan birokrasi. Perubahan yang diharapkan dengan mengintroduksi tekhnologi seharusnya sesuai dengan apa yang menjadi

2 ego masyarakat tersebut, sehingga pola perubahan dapat diterima oleh masyarakat. Karena setiap kebijakan dan introduksi tekhnologi yang diberikan pada masyarakat agraris di pedaesaan akan memberikan dampak perubahan sosial yang multi dimensional. Pelaksanaan kebijakan teknologi pertanian mempunyai jalinan yang sangat kuat dengan aspek-aspek lainnya. Jika kita perincikan dimensi-dimensi perubahan tersebut, maka akan terlihat sangat nyata terjadi perubahan dalam struktur, kultur dan interaksional. Perubahan sosial dalam tiga dimensi ini, kalau dibiarkan terus akan merusak tatanan sosial masyarakat desa. Maka dari itu sangat dibutuhkan kajian yang sangat mendalam untuk mencegah dampak negatif dari kebijakan birokrasi dan asupan teknologi yang mengiringinya terhadap masyarakat dan aparat yang menjalaninya. II. 1. Teori Perubahan Sosial Pengelompokkan teori perubahan sosial telah dilakukan oleh Strasser dan Randall. Perubahan sosial dapat dilihat dari empat teori, yaitu teori kemunculan diktator dan demokrasi, teori perilaku kolektif, II.1.1. Teori Diktator Teori yang disampaikan oleh Barrington Moore ini berusaha menjelaskan pentingnya faktor struktural dibalik sejarah perubahan yang terjadi pada negara-negara maju. Negaranegara maju yang dianalisis oleh Moore adalah negara yang telah berhasil melakukan transformasi dari negara berbasis pertanian menuju negara industri modern. Secara garis besar proses transformasi pada negara-negara maju ini melalui tiga pola, yaitu demokrasi, fasisme dan komunisme. Demokrasi merupakan suatu bentuk tatanan politik yang dihasilkan oleh revolusi oleh kaum borjuis. Pembangunan ekonomi pada negara dengan tatanan politik demokrasi hanya dilakukan oleh kaum borjuis yang terdiri dari kelas atas dan kaum tuan tanah. Masyarakat petani atau kelas bawah hanya dipandang sebagai kelompok pendukung saja, bahkan seringkali kelompok bawah ini menjadi korban dari pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara tersebut. Terdapat pula gejala penhancuran kelompok masyarakat bawah melalui revolusi atau perang sipil. Negara yang mengambil jalan demokrasi dalam proses transformasinya adalah Inggris, Perancis dan Amerika Serikat. Berbeda halnya demokrasi, fasisme dapat berjalan melalui revolusi konserfatif yang dilakukan oleh elit konservatif dan kelas menengah. Koalisi antara kedua kelas ini yang memimpin masyarakat kelas bawah baik di perkotaan maupun perdesaan. Negara yang memilih jalan fasisme menganggap demokrasi atau revolusi oleh kelompok borjuis sebagai gerakan yang rapuh dan mudah dikalahkan. Jepang dan Jerman merupakan contoh dari negara yang mengambil jalan fasisme. Komunisme lahir melalui revolusi kaun proletar sebagai akibat ketidakpuasan atas usaha eksploitatif yang dilakukan oleh kaum feodal dan borjuis. Perjuangan kelas yang digambarkan oleh Marx merupakan suatu bentuk perkembangan yang akan berakhir pada kemenangan kelas proletar yang selanjutnya akan mwujudkan masyarakat tanpa kelas. Perkembangan masyarakat oleh Marx digambarkan sebagai bentuk linear yang mengacu kepada hubungan moda produksi. Berawal dari bentuk masyarakat primitif (primitive communism) kemudian berakhir pada masyarakat modern tanpa kelas (scientific communism). Tahap yang harus dilewati antara lain, tahap masyarakat feodal dan tahap masyarakat borjuis. Marx menggambarkan bahwa dunia masih pada tahap masyarakat borjuis

3 sehingga untuk mencapai tahap kesempurnaan perkembangan perlu dilakukan revolusi oleh kaum proletar. Revolusi ini akan mampu merebut semua faktor produksi dan pada akhirnya mampu menumbangkan kaum borjuis sehingga akan terwujud masyarakat tanpa kelas. Negara yang menggunakan komunisme dalam proses transformasinya adalah Cina dan Rusia. II.1.2. Teori Perilaku Kolektif Teori perilaku kolektif mencoba menjelaskan tentang kemunculan aksi sosial. Aksi sosial merupakan sebuah gejala aksi bersama yang ditujukan untuk merubah norma dan nilai dalam jangka waktu yang panjang. Pada sistem sosial seringkali dijumpai ketegangan baik dari dalam sistem atau luar sistem. Ketegangan ini dapat berwujud konflik status sebagai hasil dari diferensiasi struktur sosial yang ada. Teori ini melihat ketegangan sebagai variabel antara yang menghubungkan antara hubungan antar individu seperti peran dan struktur organisasi dengan perubahan sosial. Perubahan pola hubungan antar individu menyebabkan adanya ketegangan sosial yang dapat berupa kompetisi atau konflik bahkan konflik terbuka atau kekerasan. Kompetisi atau konflik inilah yang mengakibatkan adanya perubahan melalui aksi sosial bersama untuk merubah norma dan nilai. 11 MARET Perubahan Sosial Masyarakat Desa (paper) Label: paper.. I. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan, yang dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak sempat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di Indonesia misalnya akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis, tidak maju, dan tidak berubah. Pernyataan demikian didasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja kurang mendalam dan kurang teliti karena tidak ada suatu masyarakat pun yang berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa. Orang-orang desa sudah mengenal perdagangan, alat transportasi modern, bahkan dapat mengikuti berita-berita mengenai daerah lain melalui radio, televisi, dan sebagainya yang kesemuanya belum dikenal sebelumnya.

4 Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa ini merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut. Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun, dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya, yang sering berjalan konstan. Perubahan memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi, karena sifatnya yang berantai, perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi keadaan di mana masyarakat mengadakan reorganisasi unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan Rumusan masalah 1. Bagaimanakah definisi perubahan sosial? 2. Bagaimanakah aspek-aspek perubahan sosial pada masyarakat desa? 3. Bagaimanakah pengertian mengenai pembangunan masyarakat desa? Tujuan 1. Mengetahui definisi perubahan social secara umum dan pada masyarakat desa. 2. Mengetahui aspek-aspek perubahan sosial pada masyarakat desa. 3. Mengetahui pembangunan masyarakat desa.s I. 4. Manfaat 1. Memahami definisi perubahan social secara umum dan pada masyarakat desa. 2. memahami mengenai aspek-aspek perubahan sosial pada masyarakat desa. 3. Memahami pembangunan masyarakat desa. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Sosial Definisi Perubahan Sosial

5 Banyak pengertian yang menjelaskan tentang bagaimana perubahan sosial tersebut terjadi dalam masyarakat. Hal demikian disebabkan karena tiap-tiap masyarakat mempunyai kondisi lingkungan sosial budaya dan alam yang berbeda. Beberapa ahli sosiologi pun mengartikan perubahan sosial berbeda-beda menurut pandangannya masing-masing. Berikut adalah beberapa pengertian dari perubahan sosial menurut para ahli. a. John Lewis Gillin and John Philip Gillin Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima, yang disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology, maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat tersebut. b. Max Weber Berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings). c. W. Kornblum Berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World). d. Selo Soemardjan Selo Soemardjan mengatakan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya. Termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut. e. Robert H. Leuser Robert mengatakan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan dalam segi fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat individu orang-perorangan sampai tingkat dunia. f. Kingsley Davis Davis mengartikan perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. g. Robert Mac Iver Dalam bukunya A Textbook of Society ia mengatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan-perubahan dalam hubungan-hubungan sosial (social relationship) atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial. h. William F. Ogburn William menyatakan bahwa perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material atau non material.

6 Dari beberapa pengertian diatas, perubahan sosial dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan Karakteristik Perubahan Sosial Dengan memahami definisi perubahan sosial dan budaya di atas, maka suatu perubahan dikatakan sebagai perubahan sosial budaya apabila memiliki karakteristik sebagai berikut. 1. Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiapmasyarakat mengalami perubahan secara cepat ataupun lambat. 2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti perubahan pada lembaga sosial yang ada. 3. Perubahan yang berlangsung cepat biasanya akan mengakibatkan kekacauan sementara karena orang akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. 4. Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena keduanya saling berkaitan Sebab-sebab Perubahan Sosial Menurut Prof. Soerjono Soekamto ada dua penyebab terjadinya perubahan sosial yaitu perubahan yang disebabkan oleh masyarakat itu sendiri (intern) dan dari luar (ekstern). 1. Sebab Intern Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain: Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk di suatu desa. Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Tempat tinggal yang semula terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar karena faktor pekerjaan. Berkurangnya penduduk pedesan juga akan menyebabkan perubahan sosial budaya. Contoh perubahan penduduk adalah program urbanisasi dan TKI. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention). Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat. 2. Sebab Ekstern Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:

7 Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya. Adanya peperangan. Peristiwa peperangan, baik perang saudara maupun perang antar negara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatukebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Perubahan adalah sebuah kondisi yang berbeda dari sebelumnya. Perubahan itu bisa berupa kemajuan maupun kemunduran. Bila dilihat dari sisi maju dan mundurnya, maka bentuk perubahan sosial dapat dibedakan menjadi: 1. Perubahan sebagai suatu kemajuan (progress) Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan yang memberi dan membawa kemajuan pada masyarakat. Hal ini tentu sangat diharapkan karena kemajuan itu bisa memberikan keuntungan dan berbagai kemudahan pada manusia. Perubahan kondisi masyarakat tradisional, dengan kehidupan teknologi yang masih sederhana, menjadi masyarakat maju dengan berbagai kemajuan teknologi yang memberikan berbagai kemudahan merupakan sebuah perkembangan dan pembangunan yang membawa kemajuan. Jadi, pembangunan dalam masyarakat merupakan bentuk perubahan ke arah kemajuan (progress). Perubahan dalam arti progress misalnya listrik masuk desa, penemuan alatalat transportasi, dan penemuan alat-alat komunikasi. Masuknya jaringan listrik membuat kebutuhan manusia akan penerangan terpenuhi; penggunaan alat-alat elektronik meringankan pekerjaan dan memudahkan manusia memperoleh hiburan dan informasi; penemuan alat-alat transportasi memudahkan dan mempercepat mobilitas manusia proses pengangkutan; dan penemuan alat-alat

8 komunikasi modern seperti telepon dan internet, memperlancar komunikasi jarak jauh. 2. Perubahan sebagai suatu kemunduran (regress) Tidak semua perubahan yang tujuannya ke arah kemajuan selalu berjalan sesuai rencana. Terkadang dampak negatif yang tidak direncanakan pun muncul dan bisa menimbulkan masalah baru. Jika perubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi masyarakat, maka perubahan itu dianggap sebagai sebuah kemunduran. Misalnya, penggunaan HP sebagai alat komunikasi. HP telah memberikan kemudahan dalam komunikasi manusia, karena meskipun dalam jarak jauh pun masih bisa komunikasi langsung dengan telepon atau SMS. Disatu sisi HP telah mempermudah dan mempersingkat jarak, tetapi disisi lain telah mengurangi komunikasi fisik dan sosialisasi secara langsung. Sehingga teknologi telah menimbulkan dampak berkurangnya kontak langsung dan sosialisasi antar manusia atai individu. Jika dilihat dari proses berlangsungnya, menurut Soerjono Soekamto perubahan dapat dibedakan menjadi Evolusi dan Revolusi (perubahan lambat dan perubahan cepat). 1. Evolusi Evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu. 2. Revolusi Revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Seringkali perubahan revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam masyarakat, ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan persyaratan tertentu, antara lain: a. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. b. Adanya pemimpin/kelompok yang mampu memimpin masyarakat tersebut. c. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi. d. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat.

9 e. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan arah gerakan revolusi. Contoh perubahan secara revolusi adalah peristiwa reformasi (runtuhnya rezim Soeharto), peristiwa Tsunami di Aceh, semburan lumpur Lapindo (Sidoarjo). Jika dilihat dari ruang lingkupnya, perubahan sosial dibagi menjadi dua, yaitu perubahan social yang berpengaruh besar dan perubahan sosial yang berpengaruh kecil. 1. Perubahan Kecil Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian. 2. Perubahan besar Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat. Jika dilihat dari keadaannya, perubahan sosial dibagi menjadi dua yaitu, perubahan yang Direncanakan dan Tidak Direncanakan. 1. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihakpihak yang hendak melakukan perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau lebih lembagalembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi. 2. Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakanperubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan. Contoh perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah munculnya berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke Orde Baru dan peralihan tatanan Orde Baru ke Orde Reformasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial Budaya

10 Terjadinya sebuah perubahan tidak selalu berjalan dengan lancar, meskipun perubahan tersebut diharapkan dan direncanakan. Terdapat faktor yang mendorong sehingga mendukung perubahan, tetapi juga ada faktor penghambat sehingga perubahan tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Faktor pendorong perubahan Sosial Faktor pendorong merupakan alasan yang mendukung terjadinya perubahan. MenurutSoerjono Soekanto ada sembilan faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial, yaitu: 1. Terjadinya kontak atau sentuhan dengan kebudayaan lain. 2. Sistem pendidikan formal yang maju 3. Sikap menghargai hasil karya orang dan keinginan untuk maju. 4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang. 5. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat. 6. Penduduk yang heterogen. 7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu 8. Orientasi ke masa depan 9. Nilai bahwa manusia harus selalu berusaha untuk perbaikan hidup. Faktor penghambat perubahan Banyak faktor yang menghambat sebuah proses perubahan. Menurut Soerjono Soekanto, ada delapan buah faktor yang menghalangi terjadinya perubahan sosial, yaitu: 1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. 2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat. 3. Sikap masyarakat yang mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif. 4. Adanya kepentingan pribadi dan kelompok yang sudah tertanam kuat (vestedinterest). 5. Rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan dan menimbulkan perubahan pada aspek-aspek tertentu dalam masyarakat. 6. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing, terutama yang berasal dari Barat.

11 7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. 8. Adat dan kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah Aspek-Aspek Perubahan Sosial Pada Masyarakat Desa Perubahan-perubahan Khusus Disini yang dimaksud dengan aspek-aspek perubahan yaitu menyangkut tentang perubahan khusus dalam masyarakat desa yang diperkirakan penting untuk memahami kehidupan masyarakat desa. Hal ini dapat memperdalam pemahaman tentang dinamika kehidupan desa. a) Urbanisasi dan Perkembangan Masyarakat Desa Urbanisasi, terlebih dalam artinya sebagai proses pengotaan, adalah suatu bentuk khusus modernisasi. Dengan kata lain, konsep modernisasi yang sangat luas cakupan pengertiannya itu mendapatkan bentuknya yang khusus di pedesaan dalam konsep urbanisasi. Sebagaimana diketahui urbanisasi adalah proses pengotaan (proses mengotanya suatu desa), proporsi penduduk yang tinggal di desa dan di kota, dan perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanward migration). Urbanisasi dalam arti proses pengkotaan hakekatnya menggambarkan proses perubahan dari suatu wilayah dengan masyarakatnya yang semula adalah desa atau bersifat pedesaan kemudian berubah dan berkembang menjadi kota atau bersifat kekotaan. Dalam kenyataannya secara umum desa memang selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Cepat-lambatnya atau besar-kecilnya perubahan dan perkembangan yang terjadi tergantung pada banyak faktor, antara lain tergantung- kepada potensi wilayah yang bersangkutan.perubahan itu secara umum cenderung mengarah ke sifat-sifat perkotaan. Namun, tidak semua perubahan dan perkembangan yang terjadi di desa itu dapat disimpulkan sebagai proses pengkotaan (proses perubahan desa menjadikota). Proses perubahan itu seringkali hanya merupakan proses perubahan biasa saja, yang hakekatnya secara umum terjadi di semua kelompok masyarakat. Menurut Roland L. Warren, proses perubahan yang menunjukkan terjadinya metamorpose dari desa menjadi kota hanya dapat disimak lewat adanya gejala yangdisebut great change. Indikator dari adanya great change ini adalah: 1. Division of labor, yakni bila pada desa itu telah menunjukkan tumbuh dan berkembangnya kelompok-kelompok kerja yang berbeda-beda tetapi saling ada ketergantungan atau jalinan. 2. Munculnya diferensiasi kepentingan dan asosiasi. 3. Semakin bertambahnya hubungan yang sistemik dengan masyarakat yang lebih luas.

12 4. Muncul dan berkembangnya fenomena birokratisasi dan impersonalisasi dalam kegiatan usaha; 5. Pengalihan fungsi-fungsi ke lembagaan bidang usaha yang menguntungkan. 6. Adanya proses penerapan gaya hidup perkotaan. 7. Adanya proses perubahan nilai-nilai (Roland L. Warren, 1963: 54). Yang sering diulas dalam berbagai pembahasan adalah konsep urbanasasi dalam artian pergeseran penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi dalam artian ini banyak diulas berkaitan dengan kerugian-kerugian yang dialami desa jika penduduknya bermigrasi ke kota. Desa akan kehilangan para penduduknya dan itu menyebabkan desa semakin sulit berkembang. Disamping itu ada pula gejala urbanisasi yang tidak permanen. Artinya, para migran tersebut tidak secara permanen menetap di kota. Jika tidak ada peluang lagi bekerja di kota, mereka akan kembali ke desa. Di desapun meski mereka lebih merasakan sebagai seorang warga desa, namun selalu siap untuk bergerak ke kota apabila menemukan peluang pekerjaan di kota. b) Perubahan Kultural Perubahan kultural (kebudayaan) adalah perubahan kebudayaan masyarakat desa dari pola tradisional menjadi bersifat modern. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kebudayaan desa yang awalnya bersifat tradisional mulai dari alat yang digunakan, ideologi, pendidikan, sedikit demi sedikit menjadi berkembang ke arah yang lebih modern. Yang menjadi titik tolak utama pengertian pola kebudayaan tradisional adalah yang dikemukakan oleh Paul H. Landis aneverett M. Rogers. Seperti telah diuraikan dalam bab tersebut,nurut Paul H. Landis keberadaan pola kebudayaan tradisionaltentukan oleh tiga faktor. Ketiga faktor itu adalah: 1. Sejauh mana ketergantungan masyarakat terhadap alam, 2. Bagaimana tingkat teknologi nya. 3. Bagaimana sistem. produksinya. Pola kebudayaan tradisional akan tetap eksis apabila masyarakat desa memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap alam, namun dengan tingkat teknologi yang tinggi, dan produksi yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ini berarti bahwa apabila ketergantungan terhadapalam berkurang atau bahkan hilang, tingkat teknologinya tinggi, dan produksi ditujukan untuk mengejar keuntungan (profit orientecl), maka kebudayaan tradisional menjadi kehilangan dasar eksistensinya Dan hal tersebut menunjukkan perubahan cultural pada masyarakat desa yang sudah terlihat. Selain hal tersebut meningkatnya teknologi pada masyarakat desa juga menunjukkan semakin berubahnya kebudayaan di desa. Ynag awalnya menggunakan alat pertanian yang sederhana, sekarang mulai maju dengan menggunakan teknologiteknologi modern. Hal ini tidak buruk karena dapat semakin memajukan

13 desa kearah modern. Akan tetapi masih ada kendala dalam memajukan desa kea rah modern.hal ini disebabkan karena cara hidup modern menuntut biaya tinggi. Sebaliknya, cara hidup tradisional adalah merupakan cara hidup yang relatif murah. Oleh karena itu, sekalipun misalnya penduduk telah mendapatkan dan menyerap pengetahuan baru dan budaya modern, namun pengaruhnya hanya sebatas sikap dan pandangan hidup saja. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan hidup modern karena masalah struktural, yakni karena mereka termasuk golongan miskin yang rendah tingkat keberdayaannya. c) Perubahan Struktural Senada dengan uraian tentang perubahan kebudayaan di atas, bagian ini juga mencoba mengungkapkan perubahan struktur masyarakat desa yang menjadi semakin bersifat kompleks. Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifatfundamental bagi setiap sistem. Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya danhubungan mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung pada pengetahuan yang ada. d) Perubahan Lembaga dan Kelembagaan Lembaga adalah sebagai wahana untuk memenuhi kebutuhan dalam suatu masyarakat. Dalam kaitan ini kelembagaan adalah sebagai wujud dari suatu tindakan bersama (Collective action). Jadi jika suatu masyarakat menginginkan suatu kebutuhan baru dan beragam maka secara otomatis lembaga lama akan tidak berfungsi lagi. Seperti telah dijelaskan di atas, secara umum lembaga diartikan sebagai wahana untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam suatu masyarakat. Kelembagaan dalam kaftan ini adalah tindakan bersama (collective action)yang memiliki pola atau tertib yang jelas dalam upaya untuk mencapai tujuan atau kebutuhan tertentu. ini berarti bahwa kelembagaan yang ada dalam suatu masyarakat eksistensinya ditentukan oleh sifat dan ragam kebutuhan yang ada dalam suatu masyarakat. Dengan demikian apabila dalam masyarakatmuncul kebutuhan-kebutuhan baru yang semakin meluas dan beragam, maka lembaga-lembaga lama menjadi kurang dapat berfungsi. Sebagai konsekuensinya, lembaga-lembaga baru yang instrumental bagi pemenuhan kebutuhan baru itu semakin dituntut keberadaannya. Munculnya lembaga-lembaga baru di desa-desa belum tentu rupakan tanggapan dari kebutuhan-kebutuhan baru yang berkembang di tengah masyarakat itu. Lembaga-lembaga baru dapat saja muncul berdasarkan program-program pembangunan yang diadakanoleh Pemerintah. Sebagai contoh di Indonesia terdapat seiurnfah mbaga baru seperti LSD/LKMD, BUD, KUD, LMD, BPD, dan bagainya. Badan-badan lain di luar Pemerintah juga ikut menyum-

14 bang hadirnya lembaga-lembaga baru itu, seperti misalnya berbagai lembaga dari berbagai LSM yang bergerak di pedesaan. e) Perubahan dan Pembangunan dalam Bidang Pertanian Perubahan dan pembangunan di bidang pertanian tidak lepas dari perubahan yang ada di dunia ini khususya dalam IPTEK dan teknologi yang menunjang peningkatan dalam sektor pertanian Pembangunan Masyarakat Desa Pembangunan merupakan proses perubahan yang disengaja dan direncanakan. Di samping itu, pembangunan berarti perubahan yang disengaja atau direncanakan dengan tujuan untuk mengubah keadaan yang tidak dikehendaki ke arah yang dikehendaki. Istilah pembangunan umun juga dapat dipadankan dengan istilah development sekalipun istilah development sebagai pembangunan tanpa perencanaan.akan tetapi perkembangan masyarakat yang sering disebut ruraldevelopment maka dapat pula disebut dengan moderanisasi. Sehingga pembangunan dapat pula diartikan sebagai usaha yang dilakukan secara sadar untuk nciptakan perubahan sosial melalui modernisasi. Di negara-negara berkembang, proses perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masyarakat, termasuk masyarakat desa tidak terlepas dari campur tangan Pemerintah. Dengan demikian jelas bahwa yang merencanakan dan merekayasa perubahan adalah Negara. Campur tangan Negara ini dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat akselerasi pembangunan agar bangsanya tidaktertinggal dari dunia, Barat. Bagaimana rumusan pengertian pembangunan nasional kita? Diawali dengan penugasan Deppernas oleh Presider untuk merancangkan pola masyarakat adil dan makmur sebagai mana dimaksudkan oleh Pembukaan UUD 1945, maka Undang-undang Nomor 85 Tahun1958 menyiratkan pengertian pembangunan nasional kita sebagaiusaha untuk mempertinggi tingkat kehidupan bangsa Indonesiadengan jalan peningkatan produksi dan pengubahan struktur perekonomian yang ada menjadi struktur perekonomian nasional.rumusan semacam ini ditegaskan kembali dalam Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960 tentang Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Bagaimana dengan pembangunan masyarakat desa? Pembangunan masyarakat desa termasuk ke dalam pembangunan nasional. Secara lebih khusus pembangunan masyarakat desa memiliki beberapa pengertian, antara lain: 1. Menurut Pembangunan masyarakat desa berarti pembangunan masyarakat tradisional menjadi manusia modern (Horton dan Hunt, 1976, Alex Inkeles, 1965)

15 2. Pembangunan masyarakat desa berarti pembangunan karena adanya masyarakat dan rasa percaya pada diri sendiri(mukerjee dalam Bhattacharyya, 1972). 3. Pembangunan pedesaan tidak lain dari pembangunan usaha tarsi atau (Mosher, 1974, Bertrand, 1958). Di samping batasan-batasan tersebut, pembangunan desa di Indonesia memiliki arti: pembangunan nasional yang ditujukan pada usaha peningkatan taraf hidup masyarakat pedesaan, yang menumbuhkan partisipasi aktif setiap anggota masyarakat terhadap pembagian dan penciptaan hubungan yang selaras antara masyarakat dengan lingkungannya. BAB III REVIEW JURNAL Makalah ini menggambarkan hasil penilaian terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat Desa Talise dan desa kontrolnya antara saat kegiatan proyek pesisir dimulai tahun 1997/1998 dengan tahun 2000 yang merupakan tahun pertengahan proyek. Proyek Pesisir, bagian dari Program Pengelolaan Sumberdaya Alam (NRM II,USAID BAPPENAS), sedang mengembangkan model desentralisasi dan penguatan pengelolaan sumberdaya pesisir yang berbasis-masyarakat di empat desa di Sulawesi Utara. Desa Talise merupakan salah satu desa di antara keempat desa di Sulawesi Utara yang dijadikan sebagai desa proyek pengembangan model desentralisasi dan penguatan pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir yang berbasis-masyarakat tersebut. Proses pengelolaan sumberdaya pesisir berbasis-masyarakat yang dilakukan di Desa Talise ini telah berlangsung selama lebih dari empat tahun. Kegiatan ini difasilitasi dengan penempatan penyuluh lapangan di desa secara full time selama lebih dari 2 tahun. Suatu tim teknis mendukung penyuluh lapangan dengan kegiatan-kegiatan khusus seperti pelatihan pemantauan terumbu karang berbasis-masyarakat, studi teknis mengenai pemilihan isu-isu, pengukuran profil pantai, dan penyusunan peraturan desa. Proyek Pesisir mengkoordinasikan perencanaan berbasis masyarakat dan implementasi ini melalui suatu tim kerja antar instansi dalam tingkat kabupaten, yang lebih dikenal dengan Tim Kerja Kabupaten, kelompok inti untuk penyusunan rencana pengelolaan desa dan badan pengelola. Salah satu bagian penting dari strategi proyek adalah melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan proyek. Berdasarkan pengalaman dari pengelolaan sumber daya pesisir berbasis masyarakat yang telah dilakukan sebelumnya di seluruh dunia menunjukkan betapa pentingnya keterlibatan atau peran serta masyarakat dalam setiap tahapan proses kegiatan. Perbedaan jenis kelamin merupakan bagian yang penting dari strategi keperansertaan, khususnya keterlibatan anggota masyarakat wanita dalam semua kegiatan proyek. Oleh karena itu dalam pelaksanaan proses pembangunan dan pengelolaan di Desa Talise peran serta masyarakat berdasarkan perbedaan jenis kelamin senantiasa menjadi suatu perhatian.

16 Untuk menilai keefektifan kegiatan pengelolaan ini, Proyek Pesisir menentukan beberapa desa kontrol. Maksudnya untuk menilai perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat desa-desa proyek dibandingkan dengan masyarakat desa-desa kontrol yang tidak mendapatkan intervensi dari Proyek Pesisir. Proyek penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan informan kunci, pengamatan langsung, karena wawancara dengan informan merupakan kunci, pengamatan langsung, dan menyebarkan kuesioner dengan metode acak berdasarkan letak tempat tinggal merupakan metode yang digunakan dalam pengambilan data. Responden dipilih wanita dan pria untuk menggali persepsi berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Dari hasil proyek telah diperoleh hasil dan pembahasan yang dibagi menjadi empat sesuai dengan proyek penelitian. 1. Partisipasi, Pengetahuan dan Jenis Kelamin. Gambaran mengenai pengetahuan dan peran serta responden berdasarkan jenis kelamin terus mengalami tingkat pengetahuan dan partisipasi yang tinggi dari masyarakat dalam kegiatan-kegiatan proyek kecuali dalam hal peran serta dalam organisasi proyek. Pengetahuan responden pria dan wanita menunjukkan keefektifan kegiatan penyebaran informasi tentang kegiatan proyek yang telah dilakukan. Tidak terdapat perbedaan antara pengetahuan pria dengan wanita, hal ini didukung fakta yang menunjukkan 46 persen partisipan dari kegiatan-kegiatan proyek yang formal (pertemuan-pertemuan, presentasi, dan pendidikan lingkungan hidup) tercatat sebagai wanita. Sedangkan tingkat partisipasi wanita yang lebih rendah dari pria dalam kegiatan-kegiatan proyek menunjukkan adanya pembedaan antara pekerjaan pria dan wanita di masyarakat. 2. Perubahan Sosial Ekonomi. Laju pertumbuhan penduduk Talise rata-rata setiap tahunnya adalah 6,56 persen. Faktor migrasi sepertinya cukup berperan dalam laju pertumbuhan penduduk Talise yang cukup tinggi ini. Pada periode ini terdapat kerusuhan di Maluku dan terdapat beberapa keluarga dari daerah tersebut yang mengungsi ke Desa Talise. Faktor lainnya yang menyebabkan pertambahan ini adalah peristiwa kelahiran dan pernikahan. Terdapat beberapa penduduk Desa Talise yang menikah dengan orang luar desa dan kemudian menetap di Talise. Kegiatan produktif paling utama penduduk Desa Talise masih sama antara tahun 1997 dengan tahun 2000 yaitu di bidang perikanan dan jumlah rumah tangga yang mata pencaharian utamanya dibidang perikanan ini mengalami peningkatan yang besar. Hal ini menunjukkan ketergantungan masyarakat terhadap perikanan di Desa Talise meningkat dan dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada sumberdaya perikanan. Oleh karena itu, perlu perhatian yang lebih tinggi terhadap pemanfaatan sumberdaya perikanan ini. Diharapkan pendirian DPL dapat membantu menyediakan sumberdaya perikanan yang lestari di Desa Talise. Hasil pengukuran terhadap komponen MSL menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik di Desa Talise. Hal ini berarti proyek tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi di Desa Talise. Mengacu pada kegiatankegiatan proyek yang telah dilakukan, memang sangat sedikit kegiatan proyek yang berkenaan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat Desa Talise sehingga tidak terdapat peningkatan kesejahteraan ekonomi yang nyata.

17 3. Perubahan Persepsi Masyarakat Terhadap Masalah dan Kualitas Hidup. Anggapan responden di Desa Talise dan desa kontrol mengenai keadaan rumah tangga mereka dibandingkan lima tahun yang lalu dan kemungkinan lima tahun mendatang mengalami perubahan yang nyata. Mereka merasa keadaan rumah tangga mereka lebih baik dibandingkan lima tahun yang lalu dan akan lebih baik lagi untuk lima tahun kemudian. Pada tahun 1998 termasuk tahun-tahun awal krisis ekonomi dan hal ini diduga mempengaruhi persepsi responden di Desa Talise dan desa kontrol mengenai masa depan mereka. Meskipun persentase persepsi lebih baik di Desa Talise lebih tinggi dibandingkan dengan desa kontrol, namun perbedaan tersebut tidak nyata. Hal ini berarti bahwa perubahan persepsi masyarakat di Desa Talise terhadap kondisi rumah tangga mereka tidak dapat dikatakan karena pengaruh proyek. Hal menarik yang kiranya perlu dicermati dari alasan reponden mengenai perubahan persepsi untuk kesejahteraan rumah tangga mereka adalah alasan akses pada sumberdaya. Di Desa Talise alasan ini mengalami penurunan, baik peringkat alasan maupun jumlah responden. Berbeda dengan yang terjadi di Desa Talise, untuk desa kontrol alasan sumberdaya ini justru mengalami peningkatan, baik peringkat alasan maupun jumlah responden. Walapun penurunan alasan akses pada sumberdaya di Desa Talise kecil, namun kejadian ini kiranya dapat diduga karena ada hubungannya dengan pengelolaan sumberdaya pesisir yang sedang dilakukan oleh masyarakat Desa Talise. Begitu pula untuk alasan anggapan terhadap masalah hidup, alasan akses pada sumberdaya merupakan alasan yang paling banyak dikemukakan pada tahun Pada tahun 2000 alasan tersebut tidak muncul lagi. Persepsi masyarakat mengenai akses pada sumberdaya merupakan hal yang sangat penting. Perubahan anggapan masyarakat mengenai hal tersebut merupakan indicator bahwa kesepakatan yang telah dibuat antara masyarakat Desa Talise dengan perusahaan budidaya mutiara telah berhasil. Masyarakat Talise dengan pihak perusahaan, difasilitasi oleh Proyek Pesisir, telah menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal dengan Deklarasi Talise. Hasil kesepakatan ini salah satunya adalah membolehkan masyarakat Talise untuk menangkap ikan di sekitar atau di dalam lokasi budidaya dengan syarat tidak mengganggu atau merusak kegiatan budidaya. Kegiatan penangkapan ikan tersebut sebelumnya dilarang. Bahkan bagi masyarakat yang melanggar dikenakan hukuman oleh pihak perusahaan. Dengan adanya kesepakatan tersebut akses masyarakat Talise terhadap sumberdaya menjadi lebih besar. 4. Perubahan Persepsi Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Sumberdaya Alam. Pada bagian keyakinan terhadap sumberdaya, penting untuk menentukan apakah kegiatan-kegiatan proyek berpengaruh pada persepsi anggota masyarakat terhadap lingkungan pesisir atau tidak. Hasil analisis menunjukkan bahwa proyek telah memiliki pengaruh yang sangat positif dan nyata pada perubahan persepsi masyarakat di Desa Talise. Pengetahuan masyarakat Desa Talise mengenai penggunaan bom dan akibat yang ditimbulkannya juga mengalami peningkatan yang sangat nyata. Hal tersebut merupakan pemahaman dan perilaku yang positif yang ditunjukkan masyarakat. Kegiatan-kegaiatan proyek seperti pertemuan-pertemuan, pelatihan, presentasi, dan pendidikan lingkungan hidup yang dilakukan di Desa Talise diduga berpengaruh banyak terhadap perubahan persepsi ini.

18 Dari hasil penelitian proyek diatas dapat ditarik kesimpulan bahwad di Desa Talise, kondisi perekonomian masyarakat mengalami sedikit penurunan sedangkan persepsi mengenai masa depan yang akan lebih baik meningkat secara signifikan. Persepsi masyarakat mengenai pengaruh kegiatan manusia terhadap sumberdaya alam juga meningkat secara signifikan. Hasil perbandingan antara Desa Talise dengan desa kontrol, hanya aspek persepsi masyarakat mengenai pengaruh kegiatan manusia terhadap sumberdaya alam yang berbeda nyata. Hasil ini menunjukkan bahwa proyek telah memiliki pengaruh yang sangat nyata dalam merubah persepsi masyarakat Talise mengenai pengaruh-pengaruh kegiatan manusia terhadap sumberdaya alam. 4.1 Definisi Perubahan Sosial BAB IV PEMBAHASAN Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungi suatu sistem social. Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses social. Dengan kata lain, perubahan-perubahan social merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat dapat diketahui dengan membandingkan keadaan masyarakat pada suatu waktu tertentu dengan keadaannya pada masa lampau. Misalnya dibeberapa masyarakat Indonesia pada umumnya pada masa lalu, suami merupakan posisi yang sangat dominant dalam berbagai urusan yang sangat dominant dalam berbagai urusan dalam kehidupan sebuah keluarga, sehingga apabila suami tidak bekerja atau tidak mempunyai penghasilan, maka suatu keluarga secara ekonomi akan lumpuh. Pada masyarakat modern sekarang ini suami tidak selalu merupakan posisi yang menentukan jalanya keluarga. Laju kecepatan peruban tidak selalu sama antara satu masyarakat dengan masyarakat lain. Misalnya antara masyarakat desa dengan masyarakat kota. Demikian juga antara masyarakat yang terisolasi (terasing) dengan masyarakat terbukaatau mempunyai hubungan dengan masyarakat lain.masyarakat terisolasi mempunyai laju perubahan yang sangat lambat, sehingga sering disebut masyarakat statis. Disebut masyarakat statis tentu saja bukan berarti tidak mengalami perubahan sama sekali atau mengalami stagnasi (kemandegan), tetapi perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung dengan lambatnya sehingga hampir tidak menunjukan gejala-gejala perubahan. Sedangkan masyarakat yang terbuka hubungannya dengan masyarakat luas mengalami perubahan-perubahan yang berlangsung dengan cepat, sehingga sering disebutmasyarakat dinamis. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur social yang ada dalam masyarakat. Dengan kata lain, perubahan-perubahan sosial akan mengubah struktur dan fungsi dari unsur-unsur social dalam masyarakat. Dengan demikian perubahan social dalam masyarakat mengandung pengertian ketidaksesuaian diantara unsure-usur social yang saling berbeda dalam masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinyabagi masyarakt yang bersangkutan.

19 Apa yang dimaksud dengan perubahan social? Menurut prf. Selo Soemardjan, perubahan social adalah perubahan-prubahan yang terjadi pada lembagalembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilakunya di antar kelompok-kelompok dalam masyarakat. Kingsley David memberikan difinisi perubahan social sebagai perubahanperubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat. Dari definisi ini dapat ditegaskan bahwa dalam perubahan social dan system sosialnya. Struktur social merupakan bentuk jalinan di antaraunsure-unsur social yang pokok dalam masyarakat, yang menunjukan pada bentuk seluruh jaringan hubungan antarindiviu dalam masyarakat dimana terjalin interaksi, interealism, dan komunikasi social. Sedangkan system social menunjukan pada bagaimana hubungan antara unsure-unsur social dalam masyarakat sehingga membentuk suatu kebulatan (totalitas) yang berfungsi. Adapun Selo Soemardjan mengartikan perubahan social sebagai perubahanperubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nila-nilai, skap-sikap dan pola-pola perilakunya di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat ditarik benang merahnya bahwa perubahan social adalah: 1. Perubahan pada segi structural masyaraka sepert pola-pola perilaku dan pola interaksi antar anggota masyarakat. 2. Perubahan pada segi cultural masyarakat seoerti nilai-nilai, sikap-sikap, serta norma-norma social masyarakat. 3. Merupakan perubahan diberbagai tingkat kehidupan manusia mulai dari tingkat individual sehingga ke tingkat dunia. 4. Merupakan perubahan yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan (disequilibrium) dalam suatu system masyarakat. Jika dibandingkan dengan perubahan sosial pada desa Talise yang menjadi objek jurnal Desa talise tersebut sudah mengalami perubahan sosial yaitu perubahan-perubahan yang menyangkut aspek-aspek partisipasi, pengetahuan dan jenis kelamin, aspek-aspek perubahan sosial ekonomi,aspek-aspek persepsi masyarakat terhadap masalah dan kualitas hidup, dan perubahan persepsi pengaruh kegiatan masyarakat terhadap sumberdaya alam Karakteristik Perubahan Sosial Dengan memahami definisi perubahan sosial dan budaya di atas, maka suatu perubahan dikatakan sebagai perubahan sosial budayaapabila memiliki karakteristik sebagai berikut. Pertama tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiapmasyarakat mengalami perubahan secara cepat ataupun lambat. Kedua perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti perubahan pada lembaga sosial yang ada. Ketiga perubahan yang berlangsung cepat biasanya akan mengakibatkan kekacauan sementara karena orang akan berusaha untuk

20 menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Keempat perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena keduanya saling berkaitan. Maasyarakat desa Talise memang belum terlalu mengacu pada karakteristik peubahan-perubahan tersebut, tetapi pada desa Talise sudah mulai dijumpai perubahan kea rah moderanisasi meskipun tidak terlalu sempurna Sebab-sebab Perubahan Sosial Menurut Prof. Soerjono Soekamto ada dua penyebab terjadinya perubahan sosial yaitu perubahan yang disebabkan oleh masyarakat itu sendiri (intern) dan dari luar (ekstern). Dalam review jurnal, sebab-sebab perubahan sosial sama halnya dengan pendapat Prof. Soerjono Soekamto. Ini dapat dilihat dari isi review jurnal yang menjelaskan tentang penyebab perubahan sosial, seperti: 1. Sebab Intern Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain: Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk di suatu desa. Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Dimana telah disebutkan bahwa laju pertumbuhan penduduk Talise ratarata adalah 6,56 persen. Faktor migrasi sepertinya cukup berperan dalam laju pertumbuhan penduduk Talise yang cukup tinggi. Selain itu adanya faktor lain yang menyebabkan pertambahan ini adalah peristiwa kelahiran dan pernikahan. Terdapat penduduk Talise yang menikah dengan orang luar desa dan kemudian menetap di desa Talise. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention). Pada desa Talise telah dikembangkan model desentralisasi dan penguatan pengelolaan sumberdaya pesisir yang berbasis-masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa desa Talise telah mendapatkan penemuan-penemuan baru dibidang pengetahuan pengelolaan sumberdaya pesisir yang berbasis-masyarakat. Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Masyarakat Talise dengan pihak perusahaan, difasilitasi oleh Proyek Pesisir, telah menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal dengan Deklarasi Talise. Hasil kesepakatan ini salah satunya adalah membolehkan masyarakat Talise untuk menangkap ikan di sekitar atau didalam lokasi budidaya dengan syarat tidak mengganggu atau merusak kegiatan budidaya. Kegiatan penangkapan ikan tersebut sebelumnya dilarang. Bahkan bagi masyarakat yang melanggar dikenakan hukuman oleh pihak perusahaan. Dengan adanya kesepakatan tersebut akses masyarakat Talise terhadap sumberdaya menjadi lebih besar. 2. Sebab Ekstern Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain: Adanya peperangan.

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA 1. Hakekat Perubahan Sosial yang Terjadi di Masyarakat Perubahan sosial merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari dalam sebuah masyarakat, baik perubahan

Lebih terperinci

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan

Perubahan social. Menurut Kingsley Davis, bahwa perubahan social ini merupakan bagian dari perubahanperubahan Perubahan social Menurut Gillin dan Gillin perubahan social adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena peeubahan-perubahan kondisi geografis, kebuadayaan

Lebih terperinci

perubahan sosial fitri dwi lestari

perubahan sosial fitri dwi lestari perubahan sosial fitri dwi lestari Kingsley Davis Mac lver Suatu perubahan-perubahan yang terjadi di dalam strutur dan fungsi masyarakat. Contoh perubahan sosial menurut beliau : timbulnya pengorganisasian

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Perubahan Sosial dan Kebudayaan OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI Pengantar o Manusia adalah mahluk dinamis yang setiap saat selalu mengalami perubahan o Perubahan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku,

Lebih terperinci

BAB 8: SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB 8: SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI www.bimbinganalumniui.com 1. Apabila sosial yang ada mengakibatkan disintegrasi masyarakat, tersebut bersifat... a. Proses b. Regres c. Evolusioner oner e. Dialektika 2. Suatu penemuan baru dapat menimbulkan

Lebih terperinci

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Apakah kalian bagian dari perubahan??? Apa yg dimaksud perubahan? Perbandingan masa lalu - masa sekarang Masy statis, tidak maju,

Lebih terperinci

XII KTSP & K-13. Kelas PERUBAHAN SOSIAL. A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial. Tujuan Pembelajaran

XII KTSP & K-13. Kelas PERUBAHAN SOSIAL. A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas XII Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian perubahan sosial. 2. Memahami

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK Sumber-sumber Perubahan Sosial Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto Pertemuan-6 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS UPN V YK 1 PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Konsep Perubahan Sosial Konsep Modernisasi Perubahan

Lebih terperinci

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL MAKALAH INTERAKSI SOSIAL Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Sosiologi Disusun : SUCI SARTIKA 153121017 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA TANGERANG

Lebih terperinci

Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi. Modul ke: Sosiologi PERUBAHAN SOSIAL Fakultas Psikologi Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan adalah perubahan

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Kebudayaan. DORIS FEBRIYANTI M.Si

Perubahan Sosial dan Kebudayaan. DORIS FEBRIYANTI M.Si Perubahan Sosial dan Kebudayaan DORIS FEBRIYANTI M.Si Latar Belakang Masy manusia adalah mahluk dinamis yg tiap saat selalu mengalami perubahan Perubahan dpt mengenai: nilai- nilai sosial, pola2 perilakuan,

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Pembangunan. Kuliah PLSBT

Perubahan Sosial dan Pembangunan. Kuliah PLSBT Perubahan Sosial dan Pembangunan Kuliah PLSBT Pengertian Perubahan Sosial Perubahan segala aspek kehidupan, tidak hanya dialami, dihayati, dan dirasakan oleh anggota masyarakat melainkan telah diakui serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industrialisasi adalah proses segala hal yang berkaitan dengan teknologi, ekonomi, perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya (SR. Parker, 1992:78).

Lebih terperinci

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL 1. Hubungan Interaksi Sosial dan Dinamika Kehidupan Sosial Interaksi sosial akan menyebabkan kegiatan hidup seseorang semakin bervariasi dan kompleks. Jalinan

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Perubahan Sosial dan Kebudayaan Perubahan Sosial dan Kebudayaan Pengantar Setiap masyarakat manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan Ilustrasi perubahan: orang-orang desa sudah mengenal sistem perdagangan, alat transportasi,

Lebih terperinci

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09 Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09 1. Pengertian Perubahan Sosial Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perubahan Sosial Masyarakat tidak dapat dibayangkan dalam suatu keadaan yang tetap dan diam, melainkan suatu proses yang tidak berhenti. Karena di dalam masyarakat akan selalu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan masyarakat (community development) Pengembangan masyarakat (community development) adalah salah satu kegiatan yang menjadi bagian dari program corporate social responsibility

Lebih terperinci

MOBILITAS SOSIAL. Pertemuan Kesembilan

MOBILITAS SOSIAL. Pertemuan Kesembilan MOBILITAS SOSIAL Pertemuan Kesembilan TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM: 1. Agar mahasiswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial 2. Agar mahasiswa mengetahui bentuk-bentuk perubahan sosial TUJUAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka 1. Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap kehidupan manusia senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai kepentingan-kepentingan yang berbeda, dan perubahan ini

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 7 II.TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A.Tinjauan Pustaka 1.Konsep Perubahan Sosial Menurut Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi

Lebih terperinci

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT Saudara mahasiswa, kita berjumpa kembali dalam kegiatan Tutorial Online yang ketiga untuk

Lebih terperinci

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. Pertemuan 8 MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. POKOK BAHASAN Komunikasi dan Perubahan Sosial DESKRIPSI Pokok bahasan komunikasi dan perubahan sosial menjelaskan mengenai pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan perekonomian. bajak, pemilik anggrek membutuhkan pot-pot anggrek, pemilik hotel BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri modern merupakan gejala yang erat hubungannya dengan perkembangan masyarakat, sekaligus merupakan sebab dan akibat berbagai perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Masyarakat merupakan sistem

Lebih terperinci

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA Geografi Kelas 9 Semester 1 Teknologi komputer sebagai salah satu contoh wujud dari perubahan budaya Pendahuluan Tidak ada masyarakat yang statis, semua masyarakat/kebudayaan mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pilihan Rasional James Coleman 2.1.1 Rasionalitas Masyarakat Modern Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe

Lebih terperinci

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial

Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Modul ke: Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Fakultas ILKOM Desiana E. Pramesti, M.Si. Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Abstract Media massa berlaku sebagai agen pembawa perubahan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan industri merupakan suatu kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik. Sehingga pembangunan

Lebih terperinci

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan

Lebih terperinci

KAPITA SELEKTA ILMU SOSIAL

KAPITA SELEKTA ILMU SOSIAL MODUL PERKULIAHAN 4 KAPITA SELEKTA ILMU SOSIAL Perubahan sosial dan kebudayaan & Masalah-masalah Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Hubungan 85002 Masyarakat

Lebih terperinci

MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG

MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG 1. Hakekat Perilaku Menyimpang Sebelum masuk ke dalam materi perubahan sosial budaya, saudara dapat menyaksikan video terkait dengan perilaku menyimpang di masyarakat,

Lebih terperinci

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN Pada hakekatnya manusia merupakan mahluk sosial. Hal ini dapat dilihat dari kehidupannya yang senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran manusia lain. Manusia memiliki

Lebih terperinci

Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya

Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya Pengertian Perubahan Sosial Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan norma-norma

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Sosial di Pedesaan Setiap individu atau masyarakat tentunya mengalami suatu perubahan. Lambat atau cepat perubahan itu terjadi tergantung kepada banyaknya faktor di

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT INTERAKSI SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT 1. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial 2. Manusia berada di dalam sistem

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pedesaan sebagai bagian dari pembangunan nasional memfokuskan diri pada masalah kemiskinan di pedesaan. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan Maret 2006

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya terdapat perbedaan antara keadaan sistem

Lebih terperinci

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang

Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Perubahan Sosial dalam Perkembangan Pariwisata Desa Cibodas Kecamatan Lembang Hilman Nugraha 1, Dasim Budimansyah 2, Mirna Nur Alia A 3 ¹Mahasiswa Program Magister Pendidikan Sosiologi, Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami. Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung

BAB II KAJIAN TEORI. dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami. Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Dinamika Kelompok Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi dan Proses Perubahan Sosial Fakultas ILMU KOMUNIKASI Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT www.mercubuana.ac.id Perubahan Sosial

Lebih terperinci

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s SOSIOLOGI 1. Kunci : D Pembahasan; metode yang digunakan oleh sosiolog tersebut adalah metode kualitatif Karena menggunakan data hasil wawancara yang tidak berbentuk angka 2. Kunci : C Pembahasan : Contoh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat yang tercakup atas aspek-aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai sosial, norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai sosial, norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti akan mengalami perubahan-perubahan walaupun ruang lingkup perubahan tersebut tidak terlalu luas. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 08 Komunikasi dan Perubahan Sosial Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi PUBLIK RELATIONS http://mercubuana.ac.id Dr. Heri Budianto.M.Si Pengertian Perubahan Sosial Gillin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Peran Menurut Abdulsyani (1994) peran atau peranan adalah apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya. Peran merupakan suatu

Lebih terperinci

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Pitirim Sorokin Sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat

Lebih terperinci

Bahan Bacaan 4.1 Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika Kehidupan Global

Bahan Bacaan 4.1 Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika Kehidupan Global Bahan Bacaan 4.1 Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika Kehidupan Global A. Tujuan Setelah mempelajari modul, peserta diharapkan dapat menjelaskan kebhinekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)

Lebih terperinci

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD 11 Oleh: Sulthan Zainuddin ABSTRAK Dalam bukunya Social Origins of

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. Yang disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. Yang disebut dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, setiap masyarakat pasti mengalami perubahanperubahan. Tidak ada sekelompok masyarakat pun yang tidak berubah. Perubahan tersebut dapat terjadi

Lebih terperinci

3. Berbagai Pergeseran Pekerjaan Pertanyaan Diskusi

3. Berbagai Pergeseran Pekerjaan Pertanyaan Diskusi SOSIOLOGI PERTANIAN: Pasca Revolusi Hijau di Pedesaan Jawa Timur Lambang Triyono Lab. Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Email : dl@ub.ac.id Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas serta BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Sosial Setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan Instruksional Khusus Sosiologi Tujuan Instruksional Khusus Agar mahasiswa mengenal, mengerti, dan dapat menerapkan konsep-konsep sosiologi dalam hubungannya dengan psikologi SUMBER ACUAN : Soekanto, S. Pengantar Sosiologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desa sebagai komunitas kecil yang terikat pada lokalitas tertentu baik sebagai tempat tinggal dan juga dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat desa bergantung kepada

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahanperubahan. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORETIS

BAB II PENDEKATAN TEORETIS 7 BAB II PENDEKATAN TEORETIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Konsep Perubahan Sosial Menurut Sztompka (2004) masyarakat senantiasa mengalami perubahan di semua tingkat kompleksitas internalnya. Dalam kajian

Lebih terperinci

Konsep Perubahan Sosial

Konsep Perubahan Sosial Konsep Perubahan Sosial TUGAS Baca buku WTO Ambil satu topik yang menarik tentang perubahan sosial dan diulas (WILBERT MOORE) TRANSFORMASI TOTAL MASYARAKAT TRADISIONAL ATAU PRA-MODERN KE TIPE MASYARAKAT

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK Pengertian & Batasan Perubahan Sosial Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto Pertemuan-1 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS UPN V YK 1 DESKRIPSI Dinamika Perubahan

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaannya, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaannya, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaannya, baik itu berupa kekayaan alam maupun kekayaan budaya serta keunikan yang dimiliki penduduknya. Tak heran

Lebih terperinci

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN Lecture Paper Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN Oleh: Fredian Tonny Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lembaga Kemasyarakatan Menurut Selo Soemarjan (1964), istilah lembaga kemasyarakatan sebagai terjemahan dari Social Institution, istilah lembaga kecuali menunjukkan kepada

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. telah disaksikan tata pola penguasa negara. Jika dilihat kembali awal berdirinya Orde

I.PENDAHULUAN. telah disaksikan tata pola penguasa negara. Jika dilihat kembali awal berdirinya Orde I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurang lebih 32 tahun Orde Baru berdiri, dan selama pemerintahan itu berlangsung telah disaksikan tata pola penguasa negara. Jika dilihat kembali awal berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Adaptasi merupakan proses penyesuaian yang berkembang dalam sebuah struktur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Adaptasi merupakan proses penyesuaian yang berkembang dalam sebuah struktur BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Adaptasi Adaptasi merupakan proses penyesuaian yang berkembang dalam sebuah struktur masyarakat dan lingkungan alam. Selanjutnya konsep adaptasi ini akan digunakan secara spesifik

Lebih terperinci

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PASCA KONFLIK LAHAN ANTARA WARGA DENGAN TNI DI DESA SETROJENAR KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN RINGKASAN SKRIPSI

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PASCA KONFLIK LAHAN ANTARA WARGA DENGAN TNI DI DESA SETROJENAR KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN RINGKASAN SKRIPSI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PASCA KONFLIK LAHAN ANTARA WARGA DENGAN TNI DI DESA SETROJENAR KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN RINGKASAN SKRIPSI Oleh : UMI NURROISAH NIM. 10413244010 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bimbel Online SMA Alfa Centauri Kls XI IIS 22-Agustus Sosiologi -

Bimbel Online SMA Alfa Centauri Kls XI IIS 22-Agustus Sosiologi - Bimbel Online SMA Alfa Centauri Kls XI IIS 22-Agustus-2017 - Sosiologi - 1. Perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat disebut... a. pengendalian sosial b. diferensiasi sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya yang tersedia. Indonesia

Lebih terperinci

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Pertemuan ke-4 1. Selo Soemardjan & Soleman Soemardi (1974) Sebab-sebab perubahan sosial mungkin sumbernya ada yang terletak di dalam masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu rangkaian upaya yang dilakukan secara terus menerus untuk mendorong terjadinya perubahan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berwibawa dengan melibatkan peran serta swasta dan masyarakat yang

I. PENDAHULUAN. dan berwibawa dengan melibatkan peran serta swasta dan masyarakat yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya merealisasikan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan melibatkan peran serta swasta dan masyarakat yang berorientasi pada kepentingan

Lebih terperinci

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

STUDI MASYARAKAT INDONESIA STUDI MASYARAKAT INDONESIA 1. Prinsip Dasar Masyarakat Sistem Sistem kemasyarakatan terbentuk karena adanya saling hubungan di antara komponenkomponen yang terdapat di dalam masyarakat yang bersangkutan,

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan Sentralisme pemerintahan yang telah lama berlangsung di negeri ini, cenderung dianggap sebagai penghambat pembangunan daerah. Dari sekian banyak tuntutan yang diperhadapkan

Lebih terperinci

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL BAB V STRATIFIKASI SOSIAL 6.1 Pengantar Stratifikasi merupakan karakteristik universal masyarakat manusia. Dalam kehidupan sosial masyarakat terdapat diferensiasi sosial dalam arti, bahwa dalam masyarakat

Lebih terperinci

STRATIFIKASI SOSIAL DAN DIFERESIASI SOSIAL

STRATIFIKASI SOSIAL DAN DIFERESIASI SOSIAL VIII STRATIFIKASI SOSIAL DAN DIFERESIASI SOSIAL Pengertian Stratifikasi Sosial Gejala penggolong-golongan manusia berdasarkan kriteria sosial secara vertikal merupakan gejala yang telah lazim di setiap

Lebih terperinci

Oleh: Asep Sukmara Brian Crawford

Oleh: Asep Sukmara Brian Crawford 1 PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT DESA TALISE SEBAGAI DESA PROYEK PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR BERBASIS-MASYARAKAT DI SULAWESI UTARA Oleh: Asep Sukmara Brian Crawford Proyek

Lebih terperinci

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi PENGANTAR SOSIOLOGI 1. Pengertian Dasar Sosiologi berasal dari kata latin socius dan kata yunani yaitu logos. Socius berarti kawan atau teman; Logos berarti pengetahuan. Maka sosiologi berarti pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat transisi dan menuju masyarakat modern. Perubahan itu mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI. dalam kode hukum sipil meiji ( ) ( Fukute, 1988:37 ).

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI. dalam kode hukum sipil meiji ( ) ( Fukute, 1988:37 ). BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI 2.1. Masyarakat Agraris Sejak zaman tokugawa sampai akhir perang dunia II, sistem keluarga Jepang diatur oleh konsep Ie dan bahkan mendapat

Lebih terperinci

PROSES PERUBAHAN SOSIAL DI MASYARAKAT

PROSES PERUBAHAN SOSIAL DI MASYARAKAT MODUL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI PROSES PERUBAHAN SOSIAL DI MASYARAKAT UNTUK SMA KELAS XII Disusun Oleh : Nur Djazifah ER; M.Si LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan menurunnya angka kelahiran adalah permasalahan yang banyak dialami negara maju, salah satu negara yang mengalaminya adalah Jepang. Jepang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Secara tradisional hubungan masyarakat dan hutan meliputi multi aspek yaitu sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan masyrakat sekitar hutan memiliki

Lebih terperinci

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2 SOSIOLOGI??? APA MANFAAT LETAK LAHIRNYA SOSIOLOGI Sosiologi lahir manakala muncul perhatian terhadap masyarakat karena perubahan yang terjadi Terdapat peristiwa besar di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DENGAN TITIK BERAT PADA DAERAH TINGKAT II

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DENGAN TITIK BERAT PADA DAERAH TINGKAT II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1992 TENTANG PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DENGAN TITIK BERAT PADA DAERAH TINGKAT II PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL Tidak seperti biologi atau teori-teori psikologi yang, untuk sebagian besar, mengeksplorasi faktor-faktor yang terkait kejahatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Keterbelakangan menurut Chamber (1987) ialah rasa tidak berdaya

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Keterbelakangan menurut Chamber (1987) ialah rasa tidak berdaya PENDAHULUAN Latar Belakang Keterbelakangan menurut Chamber (1987) ialah rasa tidak berdaya secara individu maupun kelompok bila berhadapan dengan penyakit atau kematian, kebingungan dan ketidaktahuan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu ciri perekonomian Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar penduduk yang berpenghasilan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan kesatuan hidup

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan kesatuan hidup 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kehidupan Masyarakat Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan kesatuan hidup manusia, baik dalam tulisan ilmiah maupun bahasa sehari-hari adalah masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang membuat hubungan antar manusia lebih terbuka, serta arus globalisasi membuat Indonesia,

Lebih terperinci

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL Perubahan sosial merupakan sebuah keniscayaan yang berlangsung tidak terbendung dalam kehidupan. Baik perubahan yang cepat maupun lambat. Berbagai factor yang mendasarinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global, plural, multikultural seperti sekarang setiap saat dapat saja terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terbayangkan dan tidak terduga sama

Lebih terperinci

Administrasi bagi Pembangunan: Pembangunan di Berbagai Bidang

Administrasi bagi Pembangunan: Pembangunan di Berbagai Bidang Administrasi bagi Pembangunan: Pembangunan di Berbagai Bidang Pembangunan nasional bersifat multifaset dan multidimensional Pembangunan setidaknya terdiri dari beberapa bidang, yaitu politik, ekonomi,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara agraris karena dari 186 juta hektar luas daratan Indonesia sekitar 70 persennya lahan tersebut digunakan untuk usaha pertanian. Selain daratan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep

Lebih terperinci