BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini, masih saja terdapat siswa tidak bisa memahami,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini, masih saja terdapat siswa tidak bisa memahami,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini, masih saja terdapat siswa tidak bisa memahami, melakukan atau mempraktikkan tentang suatu hal dari materi yang sudah disampaikan oleh gurunya. Padahal, jika dilihat dari kondisi siswanya tidak mengalami adanya kekurangan secara fisiknya artinya kalaupun ada kekurangan itu tidak berbeda jauh denganteman sekelasnya. Lantas kenapa hal ini bisa terjadi? Apakah seorang guru tersebut masih saja hanya menggunakan cara konvensional dalam mengajarnya?. Sebenarnya hal tersebut tidak akan terjadi manakala antara guru dan siswa terdapat suatu interaksi timbal balik dimana guru tidak berperan sangat dominan dalam proses belajar mengajarnya. Hal ini juga sangat erat kaitannya dengan penggunaan variasi mengajar oleh guru yang dilakukan dalam setiap proses pembelajarannya. 1 Siswa dianggap berhasil manakala dia telah mengalami perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang paham menjadi paham, yang mana perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Dan hal itulah yang perlu diperhatikan oleh seorang guru, tidak hanya mentransfer ilmu tapi juga memberikan nilai nilai dari apa saja yang terdapat pada ilmu tersebut. 1 Hasil Obervasi di lingkungan sekolah pada tanggal 12 Mei

2 2 Sejatinya, mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru ke siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa. Oleh karena itu, rumusan pengertian mengajar tidaklah sederhana. Dalam arti, membutuhkan rumusan yang dapat meliputi seluruh kegiatan dan tindakan dalam perbuatan mengajar itu sendiri. Bohar Suharto (1997) mendefinisikan, mengajar sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur (mengelola) lingkungan sehingga tercipta suasana yang sebaik baiknya dan menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar yang menyenangkan. 2 Melihat sedikit teori diatas, rasanya pembelajaran yang baik tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan gaya pengajaran konvensional saja, namun perlu adanya pengembangan pengembangan dalam setiap proses pembelajaran. Perpaduan antara pembelajaran konvensional dengan modern juga bisa menjadi alternatif yang perlu dilakukan oleh seorang guru. Tak hanya itu, guru juga dituntut untuk bisa menguasai atau mengkondisikan kelas dengan tidak hanya bertumpu pada bangku guru saja namun melakukan gerak gerak yang memang dianggap perlu untuk mengadakan interaksi dengan siswa secara menyeluruh di dalam kelas yang inilah merupakan salah satu teknik variasi mengajar. Variasi mengajar merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pengajaran disekolah. Oleh karena itu, dalam menjalankan 2 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Refika Aditama, 2010), hlm. 7.

3 3 pengajaran guru harus berpikir sistem artinya dalam penyelenggaraan pengajaran guru harus memiliki keunikan agar anak didik tidak merasakan kejenuhan dalam memperoleh pelajaran. Variasi mengajar dapat berwujud perubahan perubahan atau perbedaan perbedaan yang sengaja diciptakan atau dibuat untuk memberikan kesan yang unik kepada anak didik. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar mengajar adakalanya siswa, bahkan guru mengalami kejenuhan. Maka dari itu, untuk menghindari problema tersebut perlu diciptakannya situasi dan kondisi belajar mengajar yang bervariasi. Apabila guru mampu menghadirkan proses mengajar bervariasi kemungkinan besar kejenuhan tidak akan terjadi. Penggunaan variasi mengajar harus tersusun berdasarkan rencana yang jelas yang didasarkan pada rujukan tujuan pembelajaran. Untuk mencapai keharusan tersebut maka seorang guru dituntut kearifan dalam menggunakan variasi mengajar. Kearifan itulah setidak tidaknya yang diperlukan seorang guru dalam penggunaan variasi pengajaran. Kearifan itu menunjukkan bahwa dalam penggunaan variasi mengajar, guru memperhatikan keberadaan siswa, situasi, dan kondisi lingkungan. Kearifan tersebut dapat dijabarkan dalam dimensi dimensi sebagai berikut : 3 1. Variasi suara dan sikap guru Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat dan sebaliknya. 3 Zaenal Mustakim, Strategi Dan MetodePembelajaran (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011),hlm. 240

4 4 2. Variasi media dan bahan pengajaran Variasi bahan ajar adalah bahwa guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya mengajarkan materi-materi pokok saja tetapi juga harus diselingi dengan materi-materi penunjang seperti cerita atau anekdot. Sedangkan variasi media dimaksudkan agar kelemahan indra yang dimiliki siswa dapat dikurangi. 3. Variasi interaksi Interaksi dapat terjadi antar pihak jika pihak yang terlibat saling memberikan aksi dan reaksi. Berkaitan dengan masalah variasi mengajar khususnya pada mata pelajaran fiqih kelas V di MIS Kertijayan Pekalongan belum banyak memberikan dampak pada hasil belajar siswanya. Hal ini dibuktikan dengan indikator sebagai berikut : 1. Masih terdapat kesenjangan nilai dari hasil belajar siswa 2. Masih terdapat siswa yang berbicara sendiri atau tidak memperhatikan dalam proses belajar mengajar. 3. Guru kurang memahami lebih mendalam mengenai variasi mengajar. Berangkat dari pemikiran di atas penulis bermaksud untuk mengkaji secara lebih mendalam dan mengadakan sebuah penulisan dengan judul PENGARUH VARIASI MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH KELAS V MIS KERTIJAYAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

5 5 B. Rumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana variasi mengajar guru mata pelajaran fiqih kelas V di MIS Kertijayan Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan? 2. Bagaimana pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih Kelas V di MIS Kertijayan Buaran Pekalongan? 3. Apakah terdapat pengaruh variasi mengajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih Kelas V di MIS Kertijayan Buaran Pekalongan? C. Penegasan Istilah 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari seseorang (orang, benda, dan sebagainya) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang, atau yang berkemampuan ghaib Variasi Mengajar Menurut Uzer Usman variasi mengajar adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar, hlm W.J.S. Poerwadarminta, KamusBesarBahasa Indonesia, (Jakarta :BalaiPustaka : 1976),,

6 6 murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi Hasil Belajar Fiqih Hasil belajara dalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran fiqih, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (penilaian/test formatif) MIS Kertijayan MIS Kertijayan merupakan salah satu sekolah dibawah Lembaga Pendidikan Ma arif NU yang beralamatkan di Desa Kertijayan Gang 2 No. 03 Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Adapun penulisan di atas adalah untuk mengetahui pengaruh variasi mengajar yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran fiqih kelas V dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. D. Tujuan Penulisan Dalam penulisan ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu : a. Untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang penerapan variasi mengajar guru di MIS Kertijayan Buaran Pekalongan khususnya pada mata pelajarah fiqih kelas V. b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di MIS Kertijayan Buaran Pekalongan khususnya pada mata pelajarah fiqih kelas V. 5 Zaenal Mustakim, Strategi & Metode Pembelajaran, (Pekalongan : STAIN Press : 2011), hlm W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka : 2005), hlm. 408.

7 7 c. Untuk mengetahui pengaruh variasi mengajar guru terhadap hasil belajar siswa di MIS Kertijayan Buaran Pekalongan pada mata pelajarah fiqih kelas V. E. Kegunaan Penulisan 1. Secara Teoritis Penulisan ini berguna untuk menambah wawasan tentang pentingnya penerapan variasi mengajar bagi dunia pendidikan dalam peningkatan prestasi belajar siswa. 2. Secara Praktis a. Bagi Pendidik Hasil penulisan ini diharapkan menjadi bahan pengetahuan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Bagi Lembaga Pendidikan MIS Kertijayan Penulisan ini berguna bagi lembaga pendidikan MIS Kertijayan Buaran Kabupaten Pekalongan, guna membantu meningkatkan mutu pendidikan dan peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan teknik mengajar yang baik. c. Bagi penulis. Penulisan ini menjadi pengalaman yang pertama dalam melakukan sebuah penulisan. Hal ini sangat berguna bagi kelanjutannya kedepan jika suatu saat diberi kepercayaan untuk menjadi seorang pendidik di sekolah.

8 8 F. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teoritis a. Pengertian Variasi Mengajar Pengertian variasi menurut kamus ilmiah popular adalah selingan, selang seling, atau pergantian. Udin S. Winataputra (2004) mengartikan variasi sebagai keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Kejenuhan siswa dalam memperoleh pelajaran dapat diamati selama proses belajar mengajar berlangsung seperti kurang perhatian, mengantuk, mengobrol dengan sesama teman atau pura-pura mau kekamar kecil hanya untuk menghindari kebosanan. Karenanya, pengajaran yang bervariasi sangat urgen sehingga situasi dan kondisi belajar mengajar berjalan normal. 7 b. Tujuan Variasi Mengajar Penggunaan variasi terutama ditujukkan pada perhatian siswa, motivasi, dan belajar siswa. Tujuan mengadakan variasi dimaksud adalah : 1) Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar. 2) Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi 3) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah 4) Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 7 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, op. cit., hlm. 91.

9 9 5) Mendorong anak didik untuk belajar. 8 c. Prinsip prinsip Variasi Mengajar Penggunaan variasi belajar harus tersusun berdasarkan rencana yang jelas yang didasarkan pada rujukkan tujuan pembelajaran. Untuk mencapai keharusan tersebut maka seorang guru dituntut kearifan dalam menggunakan variasi mengajar. Beberapa langkah untuk mewujudkan kearifan tersebut diantaranya sebagai berikut: 1) Variasi pengajaran yang diselenggarakan harus menunjang dan dalam rangka mereliasasikan tujuan pembelajaran; 2) Penggunaan variasi mengajar harus lancar dan berkesinambungan tidak mengganggu proses belajar mengajar, dan anak didik akan lebih memperhatikan berbagai proses pengajaran secara utuh; 3) Penggunaan variasi mengajar harus bersifat terstruktur, terencana, dan sistematik; 4) Penggunaan variasi mengajar harus luwes (tidak kaku) sehingga kehadiran variasi itu semakin mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar. Kearifan itulah setidaknya yang diperlukan seorang guru saat menggunakanan variasi mengajar. Kearifan inu menunjukkan bahwa dalam penggunaan variasi mengajar, guru hendaklah memperhatikan keberadaan siswa, situasi dan kondisi lingkungan. 9 8 Zaenal Mustakim, op. cit., hlm Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2013), hlm

10 10 d. Manfaat Variasi Mengajar Adapun manfaat dari variasi mengajar seperti yang dikutip oleh Abdul Majid adalah sebagai berikut : 1) Meningkatkan, menimbulkan dan memelihara perhatian siswa terhadap aspek aspek belajar yang relevan. 2) memberi kesempatan untuk meningkatkan dan berkembangnya bakat ingin tahu dan berfungsinya motivasi belajar. 3) Memupuk dan membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik. 4) Memberi pelayanan yang baik kepada siswa secara individual dalam menerima pelajaran agar mudah dan senang belajar. 10 e. Komponen komponen Variasi Mengajar Beberapa dimensi yang harus diperhatikan juga dalam variasi mengajar adalah sebagai berikut: 11 1) Variasi suara dan sikap guru Suara guru memiliki peranan penting dalam melahirkan kualitas variasi mengajar. Karena itu, intonasi, nada, volume, dan kecepatan suara guru perlu diatur dengan baik. Umpamannya dalam melukiskan atau mendramatisasikan suatu peristiwa atau kata, guru mesti mengetahui kata atau peristiwa yang harus mendapat penekanan. Penekanan ini penting agar siswa 10 Ibid., hlm Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, op. cit., hlm. 95.

11 11 mengetahui hal-hal yang dianggap penting dari materi pelajaran yang disampaikan guru. Dalam konteks di atas, beberapa hal perlu diperhatikan guru, sebagai berikut: Penekanan Pemberian waktu Kontak pandang Gerakkan anggota badan Pindah posisi 2) Variasi media dan bahan ajaran Penggunaan media belajar akan menghindari kejenuhan siswa terhadap gurunya atau terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru. Melalui media, ada alih pandang, dengar dan objek perhatian yang mungkin lebih menarik dibandingkan dengan guru yang hanya berceramah saja. Bahkan melalui media memungkinkan konsentrasi dan perhatian siswa terhadap pelajaran akan lebih baik. Ada tiga komponen dalam variasi media, yaitu media pandang, (visual), media dengar (audio), dan media taktik. Ketiga media ini harus digunakan secara bervariasi dalam arti bergantiganti bahkan mungkin ketiganya digunakan: 12 Variasi media pandang Variasi media dengar 12 Ibid, hlm. 96.

12 12 Variasi media taktik 3) Variasi interaksi Variasi dalam pola interaksi yang lazim dilakukan guru ada dua hal yaitu : Siswa bealajar atau melakukan aktivitas lainnya dalam ruang lingkup pembelajaran secara bebas tanpa campur tangan dari guru. Siswa hanya mendengarkan secara pasif sedangkan guru berbicara secara aktif sehingga seluruh proses belajar mengajar didemonisasi guru Penulisan yang Relevan Dalam penulisan yang dilakukan oleh Masruri dengan judul Pemakaian Variasi Metode dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Siswa di MI Karanganyar Tirto Pekalongan menyebutkan bahwa penggunaan variasi metode (ceramah, tanya jawab, resitasi) dalam suatu pembelajaran mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas IV dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan dibuktikan nilai rata rata formatifnya adalah 7,8. 14 Selain itu juga dari penulisan yang dilakukan oleh Husnawati yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN 06 Kedungwuni merepresentasikan bahwa 13 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, op. cit., hlm Masruri, Pemakaian Variasi Metode dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Siswa di MI Karanganyar Tirto Pekalongan, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2005), hlm. 57.

13 13 penggunaan ataupun penerapan media ( gambar dan alat peraga ) dan metode ( ceramah,tanya jawab, dan resitasi ) dalam suatu pembelajaran pada mata pelajaran fiqih kelas IV dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai formatifnya adalah 7,9. 15 Kemudian dalam skripsi yang ditulis oleh Syafi i dengan judul Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di SDN 02 Pedawang Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Dalam skripsi tersebut menyimpulkan bahwa pengelolaan kelas berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI.Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks korelasi sebesar rxy = 0,872, dimana nilai rt pada taraf signifikan 5% = 0,361 dan taraf signifikan 1% = 0, Serta penulisan dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di MI Islamiyah Pucanggading Bandar Batang yang ditulis oleh Qodriyah menjelaskan, bahwa penggunaan media cetak dapat mempengaruhi motivasi siswa dengan hasil perhitungan rata rata 44 termasuk dalam kategori cukup baik yang berada pada interval Husnawati, Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN 06 Kedungwuni,Skripsi Sarjana Pendidikan, (Pekalongan : Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2012), hlm Syafi i, Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di SDN 02 Pedawang Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan, Skripsi Sarjana Pendidikan, (Pekalongan : Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2012), hlm Qodriyah, Pengaruh Penggunaan Media Cetak Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di MI Islamiyah Pucanggading Bandar Batang,Skripsi Sarjana Pendidikan, (Pekalongan : Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2013), hlm 71.

14 14 Perbedaan dari penulisan yang dilakukan penulis dengan penulisan penulisan di atas adalah letak pembahasan yang akan dilaksanakan, dimana penulis memfokuskan pada masalah pelaksanaan variasi mengajar dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas V di MIS Kertijayan Pekalongan. 3. Kerangka Berfikir Berdasarkan teori teori di atas maka penulis berasumsi bahwa variasi mengajar itu sangat penting dilakukan oleh setiap pendidik dalam proses pembelajaran. Karena, selain hal itu bisa menimbulkan interaksi antara guru dan siswa juga bisa mengantisipasi apabila ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Kerangka berfikir penulis dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut : Guru Variasi Mengajar Siswa Prestasi Belajar siswa Meningkat Skema/bagan kerangka berfikir

15 15 4. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 18 Berdasarkan teori teori tersebut, maka hipotesis yang penulis rumuskan dalam penulisan ini adalah adanya pengaruh variasi mengajar terhadap hasil belajar siswa di MIS Kertijayan Buaran Pekalongan khususnya pada mata pelajaran fiqih kelas V. Maksudnya adalah bahwa penerapan variasi mengajar oleh guru dalam setiap pertemuan akan berdampak semakin baik bagi hasil belajar siswa. G. Metode Penulisan 1. Desain Penulisan a. Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang analisisnya menekankan pada data data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. 19 b. JenisPenulisan Jenis penulisan ini adalah penulisan lapangan (filed research) yaitu jenis penulisan yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga dan gejala tertentu Variabel Penulisan 18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktek, Revisi IV, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009), hlm Ibid, hlm. 10.

16 16 Variabel adalah obyek penulisan, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penulisan. 21 Dalam penulisan hal ini yang menjadi variabel penulisan yaitu : a) Variabel Independent :variasi mengajar, indikatornya dibatasi yaitu : 22 1) Pelaksanaan variasi suara dan sikap guru 2) Pelaksanaan variasi media dan bahan pengajaran 3) Pelaksanaan variasi interaksi mengajar guru dan siswa b) Variabel Dependent : Hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih kelas V, indikatornya yaitu : 1) Mengerti dan memahami materi fiqih kelas V tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji. 2) Dapat mempraktikkan tatacara pelaksanaan ibadah haji secara tertib danbenar. Untuk melihat hasil belajar siswa tersebut adalah dengan melihat hasil dari ulangan harian (test formatif). 3. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penulisan. Sedangkan sampel adalah bagian atau wakil dari populasi. 23 Dalam penulisan ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas V MIS Kertijayan Buaran Pekalongan tahun pelajaran 2014/2015. Penulis mengambil sampel seluruh siswa kelas V MIS Kertijayan tahun pelajaran 2014/2015 dengan rincian sebagai berikut : 21 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Op. cit, hlm Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 108.

17 17 a. Kelas V putra berjumlah 39 anak. b. Kelas V putri berjumlah 30 anak. Jadi jumlah keseluruhan adalah 69 anak. Dengan melihat jumlah populasi yang ada di atas maka penulis mengambil sampel secara keseluruhan sehinggan penulis namakan dengan penulisan populasi. Hal ini penulis lakukan sesuai dengan aturan pengambilan sampel untuk penulisan yaitu apabila obyeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semuanya dan jika obyeknya lebih besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% Teknik Pengumpulan Data Berkaitan dengan judul ini untuk memperoleh data data yang diperlukan penulis menggunakan metode sebagai berikut: a. Metode Interview Teknik interview yaitu suatu dialog pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. 25 Dalam hal ini penulis menggunakan interview bebas terpimpin, yaitu peng-interview membawa kerangka pertanyaan untuk disajikan, tetapi bagaimana pertanyaan diajukan dan irama interview diserahkan kepada kebijaksanaan pewawancara. Pihak yang diinterview dapat bebas memberi jawaban, dan ini akan diperoleh data secara mendalam. Pihak penulis dapat menyerahkan secara langsung pokok persoalan yang sebenarnya. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data 24 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Cet. Ke-11 (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm. 5

18 18 tentang pelaksanaan variasi mengajar serta upaya upaya yang dilakukan pendidik dalam melaksanakan variasi mengajar di MIS Kertijayan Buaran Pekalongan. b. Metode Observasi Metode Observasi yaitu metode ilmiah dimana penulis menggunakan dan mengumpulkan data dengan menggunakan pengamatan dan pendataan dengan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki. 26 Metode yang digunakan untuk mengadakan pengamatan secara langsung terhadap situasi dan kondisi lapangan serta sikap yang diambil atau dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dalam situasi yang kongkret. Dengan demikian data yang diperoleh dapat digunakan untuk melengkapi data hasil interview. 27 Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan secara langsung tanpa perantara terhadap obyek yang diteliti untuk memperoleh data data tentang gambaran pelaksanaan variasi mengajar di MIS Kertijayan. c. Metode Angket Metode angket disebut metode questioner atau suatu metode penulisan dengan menggunakan daftar-daftar pertanyaan tertulis mengenai suatu hal atau dalam suatu bidang untuk memperoleh data 26 Ibid, hlm Muhammad Ali, Penelitian Pendiikan Prosedur dan Strategi, (Bandung : Angkasa, 1982),hlm. 91.

19 19 tentang jawaban dari responden. 28 Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang valid mengenai pengaruh variasi mengajar terhada phasil belajar siswa. Dalam hal ini responden yang penulis ambil sebanyak 69 siswa. d. Metode Dokumentasi. Dokumentasi yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dari dokumen yang berupa tulisan tulisan, maupun catatan catatan, diagram dan lainnya yang ada kaitannya dengan data yang dibutuhkan. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. 29 Metode ini digunakan untuk memperoleh data penting yang berhubungan penelitian, yaitu : Sejarah berdirinya sekolah, letak geografis, profil sekolah, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru, staf tata usaha dan siswa, sarana dan prasarana yang tersedia. 5. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis secara sistematis. Adapun pengolahan data disusun langkah-langkah sebagai berikut : a. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam penulisan dengan cara memasukkan hasil pengolahan data angket responden kedalam data tabel distribusi frekuensi. 28 Koentjaraningrat, MetodePenelitianMasyarakat, Gramedia, Jakarta, 1985, hlm Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung : Alfa Beta, 2012), hlm. 240.

20 20 Untuk menganalisis data dalam penulisan ini, digunakan teknik analisis statistik yang menghitung nilai kualitas dan kuantitas dengan cara memberikan penilaian berdasarkan atas jawaban angket yang telah disebarkan kepada responden, dimana masing masing tema diberikan alternatif jawaban. Adapun criteria nilainya sebagai berikut : 1) Untuk penilaian jawaban a diberi skor 4 2) Untuk penilaian jawaban b diberi skor 3 3) Untuk penilaian jawaban c diberi skor 2 4) Untuk penilaian jawaban d diberi skor 1 b. Analisis Uji Hipotesa Dalam tahapan ini diadakan perhitungan yakni antara variasi mengajar dengan hasil belajar siswa menggunakan rumus regresi linear sederhana : 30 1) Menyusun persamaan linear Y= a + bx Keterangan : Y a b : Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. : Harga Y bila X = 0 (hargakonstan) : Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka kemungkinan ataupun penurunan variable dependen yang didasarkan pada variable independen. 30 M. Iqbal Ihsan, Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif), Bumi Aksara, Jakarta, 2003, hlm

21 21 X : Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. 2) Menghitung harga a dan b dengan rumus sebagai berikut : a = b = ( 2 y1)( x ) ( x )( n x1 ( x1 ) n x1 y1 ( x1 )( 2 2 n x1 ( x1) y 1 ) x 1 y 1 ) c. Analisis Lanjutan Persamaan regresi yang diperoleh dalam suatu proses perhitungan tidak selalu tepat. Untuk itu perlu dilakukan analisis persamaan regresi. Dalam analisis ini dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variable independen berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen. Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menghitung kesalahan baku Kesalahan baku atau selisih taksir standar merupakan indeks yang digunakan untuk mengukur tingkat ketepatan regresi (pendugaan) dan koefisien regresi (penduga) atau mengukur variasi titik-titik observasi disekitar garis regresi. Dengan kesalahan baku, batasan seberapa jauh melesetnya perkiraan kita dalam meramal data dapat diketahui. Apabila semua titik observasi berada tepat pada garis regresi maka kesalahan baku

22 22 akan bernilai sama dengan nol. Hal itu berarti perkiraan yang kita lakukan terhadap data sesuai dengan data yang sebenarnya. a) Kesalahan baku didapat dengan rumus: S e = Y 2 a Y b XY N 2 b) Untuk kesalahan baku penduga b didapat dengan rumus : S b = S e X 2 X 2 N 2) Merumuskan Hipotesis a) Formulasi hipotesis untuk parameter A H 0 : A = A 0 (tidak ada pengaruh X terhadap Y) H 1 : A A 0 (ada pengaruh positif X terhadap Y) b) Formulasi hipotesis untuk parameter B H 0 : B = B 0 (tidak ada pengaruh X terhadap Y) H 1 : B B 0 (ada pengaruh positif X terhadap Y) c) Nilai uji statistik F = b2. Σ(X X) S e 2 H. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, maka penulis menyajikan penulisan skripsi menjadi lima bab yaitu: Bab I pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, penegasan istilah, tujuan penulisan, kegunaan penulisan, tinjauan pustaka, metode penulisan dan sistematika penulisan.

23 23 Bab II variasi mengajar, hasil belajarsiswa dan mata pelajaran fiqih Sub bab pertama meliputi : pengertian variasi mengajar, tujuan dan prinsip variasi mengajar, manfaat variasi mengajar dan komponen komponen yang ada dalam variasi mengajar. Sub bab kedua meliputi : pengertian hasil belajar dan faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Sub bab ketiga meliputi : pengertian fiqih, tujuan pembelajaran fiqih, ruang lingkup pembelajaran fiqih, dan standar kompetensi serta kompetensi dasar. Bab III Kondisi MIS Kertijayan yang meliputi : Sejarah berdirinya sekolah, letak geografis, profil sekolah, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru, staf tata usaha dan siswa, sarana dan prasarana, dan strategi pelaksanaan variasi mengajar di MIS Kertijayan. Bab IV Analisis implementasi variasi mengajar di MIS Kertijayan, yang meliputi analisis pelaksanaan variasi mengajar dalam mencapai hasil belajar siswa di MIS Kertijayan. Bab V: Penutup, meliputi kesimpulan dan saran saran.

BAB II VARIASI PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB II VARIASI PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR SISWA BAB II VARIASI PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR SISWA A. Variasi Pembelajaran 1. Pengertian Variasi Pembelajaran Membuat variasi adalah suatu hal yang sangat penting dalam mengajar. Yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara bersama-sama mengembangkan lingkungan dan belajar bagaimana menunjukkan keproduktifannya. 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya penelitian yang berlangsung pada subjek yang diteliti atau penelitian yang langsung

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI VARIASI MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS V DI MIS KERTIJAYAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI VARIASI MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS V DI MIS KERTIJAYAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI VARIASI MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS V DI MIS KERTIJAYAN A. Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan merupakan tahap pengelompokan data yang dimasukkan ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik. 69 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui

Lebih terperinci

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IX MTs NU Al-Munawwarah Lau Dawe Kudus

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IX MTs NU Al-Munawwarah Lau Dawe Kudus 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keaktifan siswa MTs Miftahul Huda Sumberejo Donorojo Jepara dan MTs Mabdaul Huda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu, suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian tentu ada tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta

BAB III METODE PENELITIAN. upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh faktafakta dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk pendidikan baik pendidikan formal, non formal, maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk pendidikan baik pendidikan formal, non formal, maupun informal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat menuntut tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei atau peninjauan secara langsung pada lokasi penelitian untuk memperoleh data sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah salah satu media yang dipakai dalam menulis dengan prosedur yang telah ditentukan. 1 Dalam penelitian, yang dicari adalah pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik. 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, penulis gunakan pendekatan ini karena penelitian ini hendak mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ingin diketahui. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil

BAB III METODE PENELITIAN. yang ingin diketahui. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Adapun yang dimaksud Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa angka sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis penelitian survey karena dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian (field research), yakni penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. 1 Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pengaruh 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pengaruh lingkungan kerja islami terhadap produktivitas kerja karyawan yang dilakukan di Pabrik Jenang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode yang aartinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan ini digunakan karena peneliti akan mengukur hasil dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Seperti halnya model pembelajaran, dalam penelitian juga dikenal suatu model atau metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan 80 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal BAB III METODE PENELITIAN Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan banyak dipengaruhi dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir semua kecakapan, pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan sikap manusia dibentuk, dimodifikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Dalam rancangan penelitian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian yang dilaksanakan ditinjau dari segi tujuan dan sifatnya. Dilihat dari judul penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu 27 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu permasalahan sehingga dapat menemukan jawaban dari permasalahan tersebut dengan menggunakan cara yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang 50 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Perlu sedikit penulis paparkan mengenai jenis penelitian yang penulis lakukan. Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Suatu penelitian akan dapat disebut ilmiah apabila hasil penelitian tersebut tersusun secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui ada dan tidaknya hambatan guru fisika dalam mengimplementasikan KTSP,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang jenis penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dengan mudah dapat dikenali variabel variabel penelitiannya. Bahwa dalam

BAB III LANDASAN TEORI. dengan mudah dapat dikenali variabel variabel penelitiannya. Bahwa dalam BAB III LANDASAN TEORI A. Identifikasi Variabel Bertolak dari masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas maka dengan mudah dapat dikenali variabel variabel penelitiannya. Bahwa dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan studi yang akan penulis lakukan, bahwa penelitian ini akan dilakukan dengan menekankan pada jenis penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan keberhasilan pendidikan tersebut akan ditentukan oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan keberhasilan pendidikan tersebut akan ditentukan oleh beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat pentingnya peran pendidikan bagi suatu Negara, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menciptakan manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenisdan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni penelitian ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang diciptakan oleh hubungan antara guru dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang diciptakan oleh hubungan antara guru dengan peserta didik. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya dalam sistem pendidikan harus ada tata tertib pada masing-masing sekolah, Karena kedisiplinan diperlukan dalam semua aspek kehidupan termasuk didalamnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. pelaporan data-data penelitian secara sistematis. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab dan memecahkan persoalan yang dihadapi. 1 Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang tidak mementingkan kedalaman data, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data yang digunakan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Metode penelitian adalah strategi umum yang dipakai di dalam mengumpulkan data yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN BAB. III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi anak tentang perhatian orang tua sebagai peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan

BAB III METODE PENELITIAN. prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Sedangkan metodologi adalah sebuah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan yaitu di SMA Negeri 1 Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Jenis penelitian ini ditinjau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan yang melingkupi prosedur dan

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitiannya adalah field research (penelitian lapangan) di mana peneliti melakukan penelitian lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survey dimana penelitian dilakukan pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan, guna menjawab persolan yang dihadapi. 64 Metode penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis, sedangkan penelitian adalah usaha karya ilmiah yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel. Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan disini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode korelatif field research (penelitian lapangan). Penelitian survei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip 68 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Siaran Mutiara Fajar Di Radio Suara Giri FM Gresik terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Siaran Mutiara Fajar Di Radio Suara Giri FM Gresik terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Berdasarkan analisis datanya penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian dengan menggunakan analisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1 78 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian juga sering kali disebut dengan metodologi. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang Model Kepemimpinan Demokratis Remaja Masjid dan Sikap Sosial

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang Model Kepemimpinan Demokratis Remaja Masjid dan Sikap Sosial BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan menjelaskan dan menganalisis data tentang Model Kepemimpinan Demokratis Remaja Masjid dan Sikap Sosial Remaja. Data ini asal mulanya bersifat kualitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dan manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Manajemen Mutu Kehumasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan atau pengaruh antara variabel program tahfidz al-quran BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional, karena untuk membuktikan ada tidaknya hubungan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Pada hakekatnya, penelitian dilakukan untuk mendapatkan penemuan baru atau mencari suatu kebenaran. Dalam penelitian, kita mengenal dua bentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan masalah yang kompleks karena setiap individu yang belajar melibatkan aspek kepribadiannya, baik fisik maupun mental sehingga akan terjadi perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Untuk melakukan penelitian ilmiah haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip metode ilmiah. Oleh karenanya, diperlukan adanya metodologi atau rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai institusi pendidikan pada dasarnya untuk mempersiapkan anak didik menghadapi kehidupan masa depan dengan cara mengembangkan prestasi yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik analisis data. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik analisis data. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi, yakni rencana pemecahan bagi persoalan

Lebih terperinci