Trouble Maker 트러블메이커. Mentari Puteri Utami. Penerbit. Penulis Abal Abal

Transkripsi

1 Trouble Maker 트러블메이커 Mentari Puteri Utami Penerbit Penulis Abal Abal

2 Trouble Maker Mentari Puteri Utami Editor Aulia Sidqi Tata Sampul Merumi Tata Isi Merumi Cetakan pertama Mei 2014 Penerbit Penulis Abal Abal Website Penulisabalabal.wordpress.com Dilarang keras untuk memperbanyak atau menyalin isi maupun sebagian buku ini tanpa ijin tertulis dari penerbit Diterbitkan melalui: 2

3 Salam dari penulis Setelah banyak sekali mengalami revisi, hilir mudik mencari masukan untuk cerita absurd ini, akhirnya saya bisa menerbitkan cerita ini dalam sebuah buku. Terimakasih atas dukungan kalian, saya tidak pernah menulis cerita dan mendapatkan respon sebaik ini. Semoga tulisan pertama saya dalam dunia perfanfictionan ini menjadi satu kenangkenangnya saya dalam dunia menulis. Untuk kedua orang tuaku, saudaraku yang selalu memberikan banyak dukungan untuk saya, kakak Aulia Rochmanis dan Asril Rizky Amalia yang selalu setia mengoreksi buku saya. Semua ini karena dukungan kalian. Thanks my lovely reader Merumi 3

4 Dari pembaca Sumpah.. Authornya mana? Tanggung jawab woy.. Aku dikira orang gila dirumah gara2 ngakak terus2an gara2 baca ffmu ini.. Sumpah, ffmu keren.. Daebak.. Dari awal sampek akhir aku gak berhenti ketawa.. Lucu bnget.. -Oktafiany Anggraini- Huunie cara pikir kamu bener2 sama kaya aku.. Kalau aku ada di posisi Hunnie pasti aku akan berpikir dan bersikap sama sepertinya menanggapi kasus HunHan itu.. Hehehe tp kalau udah keterlaluan banget -Haruki Oku- Hahaha, lucu banget. Ini ku tunggu-tunggu banget ff'nya, itu kenapa Hunnie sama Kai kayak musuh bebuyutan yaa? -Cho Na Na SparKyu- Hahaha... keren+lucu ini ff gokil abis sampai nangis... Sahabat sejati sehidup sesengsara Kai sama Meonggu kwkwkwkw -Wenny Susanty- LOL. Sumpah ini ff lucu banget bikin ngakak, bikin perut gua pusing *Lebe -Han Soo Woo- 4

5 Awal Libur Musim Panas 5

6 Aku menyudutkan diriku. Berdiri mematung dan bersandar di tembok dengan penuh kekhawatiran. Mataku masih menatapi lantai tempatku berdiri, sesekali aku mencuri pandang ke arah kedua namja 1 yang sedang melototiku karena kesal bercampur marah, di tambah lagi dengan kedatangan kakakku yang sepertinya benar-benar terkejut melihat keadaan ruang belajarnya. Aku mengangkat wajahku, melihat oppa 2 yang sudah melipat kedua tangannya dan membuka matanya lebar-lebar kearahku. Aku menelan ludah dengan susah payah. Rasanya kerongkonganku seketika itu menjadi kering. Mereka bertiga seperti monster yang baru saja bangkit dari kematian. Huft!, aku menggigit bibir bawahku karena benar-benar merasa takut. Aku ingin sekali menangis, tapi kenapa tidak ada pasokan air mata yang biasanya mudah kukeluarkan. Kim Hunnie! Rasanya jantungku sudah berhenti berdetak saat itu juga. Suara Suho oppa melengking menembus telingaku dan membuatku berhenyak pada dinding. Kumerapatkan tubuhku pada dinding, menjaga jarak dari mereka bertiga. Siapa yang melakukan ini? 1 Lelaki 2 Kakak laki-laki 6

7 Aku terdiam. Tanpa kuacungkan tangan pun dia pasti sudah tahu dan bisa menebaknya. Dan aku sudah yakin kedua namja yang bersaksi atas kecerobohanku sudah memberi petunjuk pada Suho oppa. Dan dugaanku benar, mereka menunjukan jari ke arahku. Kuberanikan mengangkat kepalaku, memperhatikan isi meja. Sangat berantakan. Padahal baru saja aku keluar kamar dan bermain dengan Meonggu. Tiba-tiba saja aku menginjak sendalku sendiri saat berlari ingin menghapiri mereka. Sayangnya tubuhku jatuh mengenai punggung Jongin yang saat itu dia sedang memegang secangkir kopi. Dan ironisnya kopi yang ia bawa tumpah tepat di atas meja yang berisi lembaran tugas Suho oppa yang akan dipresentasikan beberapa hari lagi. Dan matilah riwayatku hari ini. Ottoekke 3? Apa kau tidak tahu? Aku rela begadang untuk menyelesaikan tugas ini? Aku menatapnya bersalah. Tentu aku tahu. Bahkan aku sempat menemaninya begadang kemarin. Kalimat itu hanya terucap dalam hatiku, aku tidak ingin menghancurkan liburanku hanya karena secangkir kopi. Kutunjukkan wajah termelasku. Betapa aku sangat menyesal dengan ketidak sengajaanku yang baru saja kulakukan. Apakah tidak ada yang ingin membelaku? 3 Bagaimana? 7

8 TENTANG PENULIS: Mentari Puteri Utami, yang bernama pena Merumi. Mulai menulis FanFiction sejak tahun Buku ini adalah tulisan pertamanya dalam dunia perfanfictionan. Ia sangat menyukai dunia K-Pop yang sejalan dengan kecintaannya terhadap menulis. Sesuai dengan antusias pembaca, gadis kelahiran 10 Agustus 1993 ini ingin menjadikan cerita ini sebuah buku dengan harapan banyak pembaca lainnya yang menikmati jalan cerita kehidupan gadis kocak yang berdiri di antara artis terkenal. Setelah merilis novel pertamanya, I Don t Believe in Fate dan Good Person. Akhirnya Merumi bisa merilis novel ke 7 setelah 3 novel hasil lomba yang ia ikuti. Diantaranya : My Turn to Cry, Gloomy Heart dan S.O.S dalam lomba cerita oneshoot di AFL Club. Facebook : Mentari Lee, Twitter Website : exokmaniac.wordpress.com 8