BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) Tujuan dari DSS adalah (Turban, dkk., 2005):

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) Tujuan dari DSS adalah (Turban, dkk., 2005):"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) DSS adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur (Turban, dkk., 2005). Tujuan dari DSS adalah (Turban, dkk., 2005): 1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur. 2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer. 3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya. 4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah. 5. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. 6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. 7. Berdaya saing. Manajemen pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi 19

2 sulit. Persaingan didasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. 8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Karakteriktik yang diharapkan ada dalam DSS adalah (Turban, dkk., 2005): 1. Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi semiterstruktur dan tak terstrukur, dengan menyertakan penilaian manual dan informasi terkomputerisasi. 2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini. 3. Dukungan untuk individu dan kelompok. 4. Dukungan untuk keputusan independen dan/atau sekuensial. Keputusan dapat dibuat sekali, beberapa kali, atau berulang-ulang. 5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: inteligensi, desain, pilihan, dan implementasi. 6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambilan keputusan. 7. Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan seharusnya reaktif, bisa menghadapi berbagai perubahan kondisi secara cepat, dan mengadaptasi DSS untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 8. Pengguna seperti merasa di rumah. Rumah-pengguna, kapabilitas grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin yang interaktif dengan satu bahasa alami bisa sangat meningkatkan efektifitas DSS. 9. Peningkatan efektifitas pengambilan keputusan (akurasi, timelines, kualitas) daripada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan). 20

3 10. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. DSS secara khusus menekankan untuk mendukung pengambilan keputusan bukan untuk menggantikan. 11. Pengguna akhir bisa mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana. 12. Model-model digunakan untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan berbagai strategi yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda. 13. Akses kesediaan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi geografi (GIS) sampai sistem berorientasi objek. 14. Dapat digunakan sebagai alat standalone oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara keseluruhan dan dibeberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. Dapat diintegrasikan dengan DSS lain dan atau aplikasi lain, serta bisa didistribusikan secara internal dan eksternal menggunkan networking dan teknologi web. Karakteristik dari DSS tersebut memungkinkan para pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih konsisten dalam satu cara yang dibatasi oleh waktu. Keputusan yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah dilihat dari keterstrukturannya yang bisa dibagi menjadi: 21

4 1. Keputusan tertstruktur (structured decision) Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulangulang dan bersifat rutin. Prosedur pengambilan keputusannya sangat jelas. Keputusan tersebut terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Misalnya, keputusan pemesanan barang. 2. Keputusan semiterstruktur (semistructured decision) Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang memiliki dua sifat. Sebagian keputusan bisa ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Prosedur dalam pengambilan keputusan ini secara garis besar sudah ada, tetapi ada beberapa hal yang masih memerlukan kebijakan dari pengmabil keputusan. Biasanya keputusan semcam ini diambil oleh manajemen tingkat menengah dalam suatu organisasi. Contoh dari keputusan jenis ini adalah penjadwalan produksi. 3. Keputusan tak terstruktur (unstrucuterd decision) Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan tersebut menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan tersebut umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Contoh dari keputusan tak terstruktur adalah keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain. 22

5 B. Obyek Wisata Dalam dunia kepariwisataan, segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat, disebut atraksi atau lazim pula dinamakan objek wisata. Objek wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu. (Soekadijo, 2000). Sebuah objek wisata yang baik harus dapat mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya, menahan mereka ditempat objek wisata dalam waktu yang cukup lama dan memberi kepuasan kepada wisatawan yang datang berkunjung. Untuk mencapai hasil itu, beberapa syarat harus dipenuhi, yaitu (Soekadijo, 2000): 1. Kegiatan (act) dan objek (artifact) yang merupakan objek wisata itu sendiri harus dalam keadaan yang baik. 2. Karena objek wisata itu disajikan dihadapan wisatawan, maka cata penyajiannya harus tepat. 3. Objek wisata adalah terminal dari suatu mobilitas spasial atau perjalanan. Oleh karena itu juga harus memenuhi semua determinan mobilitas spasial,yaitu akomodasi, transportasi dan promosi serta pemasaran. 4. Keadaan di objek wisata harus dapat menahan wisatawan cukup lama. 5. Kesan yang diperoleh wisatawan waktu menyaksikan atraksi wisata harus diusahakan supaya bertahan selama mungkin. 23

6 Banyaknya tempat wisata di Kabupaten Purbalingga diantaranya seperti Owabong, Wisata Karangbanjar, Curug Silintang dan Silawang, Pubasari Pancuran Mas, Museum Uang dan Wayang, Goa Lawa, Kelenteng Hok Tek Tjeng Sin, Kolam Pemandian Walik, Monumen Jendral Soedirman, dan Wana Wisata Serang. Kriteria yang sering dijadikan acuan untuk menarik minat masyarakat di antaranya adalah jenis wisata, biaya tiket, akses jalan, pusat perbelanjaan serta fasilitas. Hal itu tentunya menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat karena setiap jenis wisata mempunyai kriteria atau ketentuan yang berbeda-beda. C. SAW (Simple Additive Weighting) Menurut (Fishburn (1967) dan MacCrimmon (1968) dalam Kusumadewi, dkk. (2006)) mendefinisikan Simple Additive Weighting (SAW) merupakan penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua kriteria. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Adapun langkah penyelesaian dalam menggunakannya adalah : 1. Menentukan alternatif, yaitu A i. i = 1, 2, m 2. Menentukan kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu C j. j = 1, 2, n 3. Memberikan nilai rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 4. Menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria seperti pada persamaan 1. [ ]...(1) 24

7 5. Membuat tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. 6. Membuat matriks keputusan (X) yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria, seperti pada persamaan 2. [ ]...(2) 7. Melakukan normalisasi matriks keputusan dengan cara menghitung nilai dari rating setiap kriteria ternormalisasi ( ) dari alternatif A i pada kriteria C j seperti persamaan 3. {...(3) Keterangan : r ij x ij Max x ij Min x ij Benefit Cost = Nilai rating ternormalisasi = Nilai atribut yang dimiliki setiap kriteria = Nilai terbesar dari setiap kriteria = Nilai terkecil dari setiap kriteria = Jika nilai terbesar adalah nilai terbaik = Jika nilai terkecil adalah nilai terbaik 25

8 a. Dikatakan kriteria keuntungan apabila nilai merupakan nilai maximum terbaik, sebaliknya kriteria biaya apabila merupakan nilai minimum tebaik. b. Apabila berupa kriteria keuntungan maka nilai dibagi dengan nilai dari setiap kolom, sedangkan untuk kriteria biaya, nilai dari setiap kolom dibagi dengan nilai. c. Dengan r ij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif A i pada atribut C j ; i = 1,2,... m dan j = 1,2,... n. 8. Hasil dari nilai rating kinerja ternormalisasi ( ) membentuk matriks ternormalisasi (R) seperti persamaan 4. [ ]...(4) 9. Hasil akhir nilai preferensi (V i ) diperoleh dari penjumlahan dari perkalian elemen baris matrik ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W) yang bersesuaian elemen kolom matriks (W) seperti persamaan 5. V i n j 1 w j r ij...(5) Keterangan : V i : Nilai akhir dari alternative w j : Bobot yang telah ditentukan r ij : Normalisasi matriks 26

9 Nilai V i yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif A i lebih terpilih. Contoh Kasus : Suatu perusahaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin membangun sebuah gudang yang akan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan sementara hasil produksinya. Ada 3 lokasi yang akan menjadi alternatif, yaitu : A1 = Ngemplak, A2 = kalasan, A3 = Kota Gedhe. Ada 5 kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu : C1 = jarak dengan pasar terdekat C2 = kepadatan penduduk di sekitar lokasi C3 = jarak dari pabrik C4 = jarak dengan gudang yang sudah ada C5 = harga tanah untuk lokasi Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria, dinilai dengan 1 5, yaitu : 1 = Sangat buruk, 2 = Buruk 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat baik Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 1. 27

10 Tabel 1. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria Kriteria Alternatif C 1 C 2 C 3 C 4 C 5 A A A Matriks keputusan dibentuk dari tabel kecocokan dari Tabel 1 seperti berikut: [ ] Kemudian dilakukan normalisasi berdasarkan persamaan 3 sebagai berikut: r 11 = = = 0,80 r 21 = = = 0,60 r 31 = = = 1 r 12 = = = 1 r 22 = = = 0,75 r 32 = = = 1 28

11 r 13 = = = 1 r 23 = = = 0,80 r 33 = = = 0,40 r 14 = = = 1 r 24 = = = 0,66 r 34 = = = 0,66 r 15 = = = 1 r 25 = = = 1 r 35 = = = 0,66 sehingga diperoleh matriks ternormalisasi (R) seperti persamaan 4 sebagai berikut: [ ] Proses perankingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh pengambilan keputusan sebagai berikut: [ ] 29

12 Hasil perankingan yang diperoleh berdasarkan persamaan 5 adalah sebagai berikut: V 1 = (5)(0,80) + (3)(1,00) + (4)(1,00) + (4)(1,00) + (2)(1,00) = 17 V 2 = (5)(0,60) + (3)(0,75) + (4)(0,80) + (4)(0,66) + (2)(1,00) = 13,1167 V 3 = (5)(1,00) + (3)(1,00) + (4)(0,40) + (4)(0,66) + (2)(0,66) = 13,6 Nilai terbesar ada pada V 1 sehingga alternatif A 1 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan kata lain Ngemplak terpilih sebagai lokasi untuk mendirikan gudang baru. D. PHP (Programming Hypertext Preprocessor) PHP secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan editor teks atau editor HTML. Jika menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan aplikasi yang dibuat dengan script PHP. PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh CGI (Common Gateway Interface), seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima cookies. CGI adalah spesifikasi standar modul yang ditambahkan kepada server web, agar server web dapat memiliki kemampuan untuk memberikan layanan yang interaktif, tidak sekedar melayani permintaan dokumen web (HTML) saja. PHP juga telah dikembangkan menjadi bahasa pemrograman script yang dapat dijalankan diatas platform sistem operasi secara langsung. PHP dapat digunakan untuk membuat program dekstop, sehingga tidak perlu untuk 30

13 mempelajari bahasa pemrograman lain. Kemampuan (feature) PHP yang paling diandalkan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan. Berikut adalah database yang didukung oleh PHP : Adabas D, dbase, Empress, FilePro, FrontBase, MSQL, MySQL, ODBC, Oracle, dan lain-lain (Sidik, 2012). E. XAMPP Menurut Utomo (2008), XAMPP adalah sebuah paket perangkat lunak yang di dalamnya terdiri dari Apache, MySQL, dan PHP. Apache merupakan salah satu perangkat lunak yang dipergunakan secara luas pada sistem operasi Linux. Pengembangannya yang dimulai dari tahun 1995 oleh sekelompok kecil pemrogram yaitu Apache Software Foundation Incorporated, pada tahun 1999 mulai berkonsentrasi untuk mendukung projek Aphace HTTP server. Dengan berbasis jumlah pengguna lebih dari 25 juta server di seluruh dunia, membuat Apache HTTP server mempunyai keunggulan dari sisi fleksibilitas dan perfomansi. F. Website Menurut Jovan (2007), Website adalah media penyampaian informasi di internet. Web menyajikan informasi menggunakan Hypertext Markup Language sehingga dapat menampilkan informasi dengan berbagai format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien. Selain dikenal sederhana dan mudah, adanya teknologi server side programming pada web memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi. 31

14 G. Penelitian Sejenis 1. Sistem pendukung keputusan penentuan penyakit tanaman sayuran menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) (Afiani, 2014). Telah dikembangkan sebuah sistem pendukung keputusan dalam penentuan penyakit tanaman sayuran menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini merupakan metode yang tepat untuk menentukan penyakit tanaman sayuran dan disertakan penanggulangan untuk suatu gejala yang timbul pada suatu tanaman sayuran, karena dengan menggunakan metode ini akan menghasilkan alternatif alternatif terbaik berdasarkan kriteria kriteria yang ditentukan. 2. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Wisata di Timor Leste menggunakan metode ELimination Et Choix Traduisant la Realita (ELECTRE) (Oktovianus. P, dkk, 2014). Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi web yang memberikan informasi rekomendasi kepada user atau pengguna dalam hal ini merupakan calon wisatawan. Rekomendasi yang diberikan sistem didasarkan pada masukkan yang diberikan user kemudian diproses dengan metode ELECTRE sehingga menghasilkan rekomendasi daftar tempat berwisata. Dan Kriteria yang digunakan yaitu biaya, jarak dan waktu. 3. Sistem pendukung keputusan Pemilihan Lokasi Objek Wisata di Kabupaten Grobogan menggunakan metode Profile Matching. (Nugroho, 2015). 32

15 Sistem pendukung keputusan penentuan objek wisata dilakukan secara perhitungan detail berdasarkan metode profile matching. Sistem pendukung keputusan memberikan hasil berupa prioritas objek wisata yang sesuai bagi setiap wisatawan. Sistem ini juga mengacu pada skala bobot yang dimuliki oleh setiap wisatawan dalam memilih objek wisata dan kriteria yang digunakan yaitu factor biaya, fasilitas objek wisata, jenis objek wisata, dan jarak tempuh ke objek wisata. 33

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) DSS adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah

Lebih terperinci

kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.

kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Sistem Penjurusan Sistem Penjurusan merupakan proses penyeleksian peserta didik dalam menentukan jurusan. Proses penjurusan ini peserta didik diberi kesempatan memilih jurusan

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) Tujuan dari DSS adalah (Turban, dkk., 2005):

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) Tujuan dari DSS adalah (Turban, dkk., 2005): BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) DSS adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. diidentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan. masalah-masalah tidak terstruktur (Turban,dkk., 2005).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. diidentifikasi atau untuk melayani suatu tujuan. masalah-masalah tidak terstruktur (Turban,dkk., 2005). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep, dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu fungsi yang dapat diidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu jenis aplikasi yang sangat terkenal dikalangan manajemen organisasi. Sistem pendukung keputusan dirancang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori tentang Sistem Pendukung Keputusan, Metode Simple Additive Weighting (SAW), Metode Profile Matching. 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam teori sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dosen merupakan tenaga akademik yang bertugas merencanakan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dosen merupakan tenaga akademik yang bertugas merencanakan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilihan Dosen Berprestasi Dosen merupakan tenaga akademik yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era golobalisasi saat ini modernisasi terjadi pada segala aspek kehidupan, demikian pula juga halnya dengan teknologi yang berkembang begitu pesat. dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan atau DSS (Desicion support System) pertama kali di perkenalkan pada awal tahun 1970an oleh Michael Scott Morton.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan menajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep, dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan suatu fungsi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Menurut Little (1970) dalam Turban, dkk. (2005) mendefinisikan DSS sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Pengertian sistem pendukung keputusan adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Menurut Gorry dan Scott (1970) dalam Turban (2005) Sistem Pendukung

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Menurut Gorry dan Scott (1970) dalam Turban (2005) Sistem Pendukung BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Menurut Gorry dan Scott (1970) dalam Turban (2005) Sistem Pendukung Keputusan (DSS) merupakan sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai alternatif untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan. untuk membangun rencana kedepan. (Turban dkk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai alternatif untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan. untuk membangun rencana kedepan. (Turban dkk. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) 2.1.1 Pengertian Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah sebuah proses memilih tindakan diantara berbagai alternatif untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek, BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Perbedaan tinjauan dengan penelitian yang diajukan terletak pada objek, keluaran, studi kasus, kriteria yang digunakan dan bahasa pemrograman.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan 1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Alter (dalam Kusrini, 2007), Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Sistem Pendukung Keputusan 1. Pengertian Keputusan Davis mengemukakan, Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH Gunawan 1, Ririn Prananingrum Kesuma 2, Ruwilin Restu Wigati 3 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Mikroskil Jl. Thamrin

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEMS

DECISION SUPPORT SYSTEMS DECISION SUPPORT SYSTEMS Definisi Little,J.D.C (dalam Models and Managers:The Concept of a Decision Calculus,1970) : DSS sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System dapat dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil

Lebih terperinci

kedalam tanaman pangan, misalnya sukun.

kedalam tanaman pangan, misalnya sukun. BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Tanaman Pangan Dalam Purwono dan Purnamawati (2007), pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang bersumber dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah. Pangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan 1. Definisi Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis suatu masalah dengan pengumpulan fakta,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Penelitian digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Penelitian digunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka pertama di perolehdari Mukhtaromi (2015) yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Tenaga Kependudukan Terbaik Menggunakan

Lebih terperinci

Multi-Attribute Decision Making

Multi-Attribute Decision Making Materi Kuliah [05] SPK & Business Intelligence Multi-Attribute Decision Making Dr. Sri Kusumadewi Lizda Iswari Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LAPTOP DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Hasan Alarifi Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung website:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Menurut Alter dalam Kusrini (2007), menyatakan sistem pendukung keputusan (Decision Support Sistem) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI USAHA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGTHING(SAW) Studi Kasus : TUPANG ENTERTAIMENT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI USAHA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGTHING(SAW) Studi Kasus : TUPANG ENTERTAIMENT SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI USAHA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGTHING(SAW) Studi Kasus : TUPANG ENTERTAIMENT Arman Eriko Silalahi Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung

Lebih terperinci

pamahaman terhadap dan menguji solusi yang layak.

pamahaman terhadap dan menguji solusi yang layak. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Dan Informasi 2.1.1. Data Data merupakan refresentasi dari fakta atau gambaran mengenai suatu objek atau kejadian. Data dinyatakan dengan nilai yang berbentuk angka, deretan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support System (DSS) 2.1.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) pertama

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

ANALISIS PEMILIHAN CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ANALISIS PEMILIHAN CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Dini MH. Hutagalung Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia mhdini@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Moh Husni Nurmansyah, Yuniarsi Rahayu 2 Program Studi Teknik Informatika S, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh De Jesus Dos Santos, Manuel (2012) membahas tentang Perancangan Sistem Informasi E-Booking Pariwisata Kota Dili Berbasis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan menajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pustaka diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Penulis Judul Metode. Analisis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pustaka diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Penulis Judul Metode. Analisis. 28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Pada penelitian-penelitian sebelumnya, sistem pendukung keputusan dengan menerapkan Multi-Attribut Decision Making MADM banyak digunakan dalam berbagai

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah, Vol. 25, No. 1, Maret 2018, Hal E-ISSN P-ISSN Copyright 2018 by LPPM UPI YPTK Padang

Majalah Ilmiah, Vol. 25, No. 1, Maret 2018, Hal E-ISSN P-ISSN Copyright 2018 by LPPM UPI YPTK Padang PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENYELEKSI SISWA MAGANG KE JEPANG MENGGUNAKAN METODE SIMPLE MULTI ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART) BERBASIS WEB (STUDI KASUS : LPK HINOMARU PADANG) Fadilla

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

FMDAM FMDAM. Simple Additive Weighting (SAW) Charitas Fibriani, M.Eng

FMDAM FMDAM. Simple Additive Weighting (SAW) Charitas Fibriani, M.Eng FMDAM FMDAM Charitas Fibriani, M.Eng Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori mengenai Sistem Pendukung Keputusan, penelitan lain yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan, Simple Additve Weighting (SAW), dan Weighted

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (Study Kasus SD Negeri 3 Patoman )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (Study Kasus SD Negeri 3 Patoman ) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (Study Kasus SD Negeri 3 Patoman ) Ary Purwaningsih Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan menajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur

Lebih terperinci

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 2015 ISSN : Harold Situmorang

Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 2015 ISSN : Harold Situmorang Jurnal TIMES, Vol. IV No 2 : 24-30, 205 ISSN : 2337-360 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN LANGKAT PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 TANJUNG PURA DENGANMENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 2, Juli - Desember

Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 2, Juli - Desember Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 2, Juli - Desember 2016 93 RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI TENAGA KERJA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. SOLUSI LINTAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang pernah dilakukan oleh supriadi pamungkas, 2013, permasalahan dalam penerimaan karyawan pada bengkel Reksa Abadi Motor adalah

Lebih terperinci

Decision Support System (DSS)

Decision Support System (DSS) Decision Support System (DSS) source : http://nextgeneration.web.id/?p=48 Seiring perkembangan zaman, manusia dituntut membuat berbagai keputusan yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang semakin kompleks.

Lebih terperinci

Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22

Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22 LAPORAN RANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA KARTU BEROBAT GRATIS RUMAH SAKIT MEDIKA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Wenefrida T. Ina, Silvester Tena, Melzando L. F Tari Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan [4] Sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision Support System) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian sejenis ini pernah dilakukan oleh : 1. Fitriani M. Yaqiyatum (2014) dari Universitas Dian Nuswantoro, membahas pemilihan pegawai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan. BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab ini akan membahas tentang landasan teori, dimana teori yang dipakai adalah teori yang digunakan oleh para penulis yang terkenal dan telah banyak mengeluarkan buku-buku yang

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product Indah Kumala Sari 1, Yohana Dewi Lulu W 2, Kartina Diah K 3 1,2 Jurusan Sistem Informasi,.3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem pendukung keputusan (SPK) Konsep sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REKOMENDASI TEMPAT WISATA DIKOTA BATU MENGGUNAKAN METODE ELECTRE

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REKOMENDASI TEMPAT WISATA DIKOTA BATU MENGGUNAKAN METODE ELECTRE PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI REKOMENDASI TEMPAT WISATA DIKOTA BATU MENGGUNAKAN METODE ELECTRE Andri Yusuf Wicaksono 1, Ridwan Rismanto 2, Arief Prasetyo 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penerapan dari arsitektur MVC (Model View Controller) telah banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi yang mendukung suatu sistem, salah satu diantaranya

Lebih terperinci

Rudi Hartoyo (0911870)

Rudi Hartoyo (0911870) PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENETUKAN STATUS KARYAWAN KONTRAK SALES PROMOTION GIRL MENJADI KARYAWAN TETAP DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Rudi Hartoyo (0911870) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berbasis web dengan gambaran umum rancangannya.

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berbasis web dengan gambaran umum rancangannya. BAB 4 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang perancangan sistem aplikasi E- Learning berbasis web dengan gambaran umum rancangannya. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini penulis menyajikan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK MENGUNAKAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK MENGUNAKAN METODE SAW SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK MENGUNAKAN METODE SAW SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Pada Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X

Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 2014 Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERSEDIAAN ALAT TULIS KANTOR MENGGUNAKAN MULTIPLE ATRRIBUTE DECISION MAKING (Studi Kasus : Perguruan Jaya Pancur Batu) Rinaldi Alfriadi Manurung (0911558)

Lebih terperinci

BAB III METODE ELECTRE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE ELECTRE DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE ELECTRE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode ELECTRE Metode ELECTRE termasuk pada metode analisis pengambilan keputusan multikriteria yang berasal dari Eropa pada tahun 1960an. ELECTRE adalah

Lebih terperinci

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 01 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM PEMILIHAN KONSENTRASI TUGAS AKHIR (STUDI KASUS AMIK BSI

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Prodi Teknik Informatika OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Prodi Teknik Informatika OLEH : SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KEBUTUHAN RESEPSI PERNIKAHAN MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PORTAL WEBSITE PERNIKAHAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KEBUTUHAN RESEPSI PERNIKAHAN MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PORTAL WEBSITE PERNIKAHAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KEBUTUHAN RESEPSI PERNIKAHAN MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PORTAL WEBSITE PERNIKAHAN Chamam Anwarul 1, Imam Fahrur Rozi 2, Ely Setyo Astuti

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS SMA NEGERI 1 LOCERET) SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS SMA NEGERI 1 LOCERET) SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS SMA NEGERI 1 LOCERET) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Lomba Kompetensi Siswa adalah kompetisi tahunan antar siswa pada jenjang SMK sesuai bidang keahlian yang diajarkan pada SMK peserta. LKS ini setara

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

P5 Tingkatan dan Karakteristik SPK. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P5 Tingkatan dan Karakteristik SPK. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta P5 Tingkatan dan Karakteristik SPK A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tingkatan DSS Berdasarkan Teknologi 2 Tingkatan Teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN BARU DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

RANCANG BANGUN SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN BARU DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING RANCANG BANGUN SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN BARU DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Fahmi Prastyo, Ariadi Retno Tri Hayati Ririd Teknik Informatika, Teknologi

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW) Tri Sulisilowati STMIK Pringsewu Lampung Jl.Wisma Rini No.09 Pringsewu Lampung

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) Fitria¹, sulyono² ¹, ² Department of Informatics Engineering, The Informatics and Busines,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komputer adalah kekuatan yang dominan di dalam masyarakat. Penggunaannya terus saja

BAB 1 PENDAHULUAN. Komputer adalah kekuatan yang dominan di dalam masyarakat. Penggunaannya terus saja BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer adalah kekuatan yang dominan di dalam masyarakat. Penggunaannya terus saja berkembang dari tahun ke tahun yang mulanya hanya sebagai mesin pengolah informasi

Lebih terperinci

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M I R A P R A S E T Y A N I N G R U M 1 Pengertian SPK 1. Menurut Turban (1990) dan Turban & Aronson (2001), SPK adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer yg dapat membantu pengambil keputusan dalam

Lebih terperinci

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA Disusun Oleh: ANDY WIJAYA [14121020] ASIDIK THAIB [14121028] ADRIANUS NOLA PALI [14121049] PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet yang sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman,

BAB I PENDAHULUAN. internet yang sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan aplikasi web saat ini begitu pesat terutama sejak munculnya teknologi internet yang sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen terkomputerisasi yang dirancang sedemikian rupa sehingga

Lebih terperinci

Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW

Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Multi criteria decision making (mcdm) Suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENGALOKASIAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENGALOKASIAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENGALOKASIAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M. Agistia 1), Iyan Mulyana 2), Sufiatul Maryana 3) Email : agis.arxe@gmail.com

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi E-journal Teknik Informatika, Volume 9, No 1 (2016), ISSN : 1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi Iwan Laengge, Hans F. Wowor, Muhamad D. Putro Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

Umu Habibah, Ely Setyo Astuti 1, Dwi Puspitasari 2. Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang.

Umu Habibah, Ely Setyo Astuti 1, Dwi Puspitasari 2. Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang. RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS PERBAIKAN SARPRAS WISATA ALAM DI TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU MENGGUNAKAN METODE SAW Umu Habibah, Ely Setyo Astuti 1, Dwi Puspitasari

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT Asep Hendar Rustiawan 1, Dini Destiani 2, Andri Ikhwana 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan.

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Penulis, Lucky Setia Sarinputra Pembimbing, Parlindungan,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Jasmir Prodi Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

Jasmir Prodi Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PELAMAR CALON DOSEN MENJADI DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS : STIKOM DINAMIKA BANGSA) Jasmir Prodi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Telah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai pembuatan toko online untuk transaksi jual beli pada tahap promosi dan pembelian. Namun pada beberapa penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

MENGENAL PHP BAB Apakah PHP Itu?

MENGENAL PHP BAB Apakah PHP Itu? BAB 1 MENGENAL PHP 1.1 Apakah PHP Itu? Bagi pemula yang mengenal internet, tidak salah kalau mereka akan memiliki pertanyaan seperti itu. Marilah kita mulai belajar dengan mengenal apa dan bagaimana PHP

Lebih terperinci

Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22

Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM KELAS: 22 LAPORAN RANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA KARTU BEROBAT GRATIS RUMAH SAKIT MEDIKA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB Disusun oleh: ANGGRAINI DIAH PUSPITANINGRUM

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 Sistem Secara umum arti sistem adalah suatu kesatuan atau

Lebih terperinci

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (IF04-3 SKS) 2009 Fakultas TeknologiInformasiUniversitasBudi Luhur Jl. CiledugRaya PetukanganUtara Jakarta Selatan 2260 Website: http://fti.bl.ac.id Email: sekretariat_fti@bl.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatan Karyawan Berdasarkan Hasil Evaluasi Masa Percobaan

Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatan Karyawan Berdasarkan Hasil Evaluasi Masa Percobaan 1 Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatan Berdasarkan Hasil Evaluasi Masa Percobaan Dedi 1, Zainul Hakim 2, Wayan Kristian 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU SMK MA ARIF 01 KALIREJO LAM-TENG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU SMK MA ARIF 01 KALIREJO LAM-TENG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU SMK MA ARIF 01 KALIREJO LAM-TENG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Imam Aulia Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Pariwisata(Tour) Berikut ini adalah definisi atau pengertian Pariwisata menurut beberapa ahli: 1. Menurut Hanson Ward (2000) menjelaskan definisi pariwisata sebagai

Lebih terperinci