PANDUAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT RSCM KIRANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PANDUAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT RSCM KIRANA"

Transkripsi

1 PANDUAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT RSCM KIRANA

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya sehingga Buku Panduan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat ini dapat tersusun. Buku ini dirasa sangat diperlukan sebagai pedoman dalam rangka menghadapi penanggulangan bencana di RSCM Kirana. Buku ini merupakan bagian dari Buku Penanggulangan Bencana Tingkat Korporat yang disesuaikan dengan kondisi di Unit kerja yang harus dilaksanakan oleh seluruh pegawai RSCM Kirana. Saat ini, Rumah sakit semakin dituntut untuk meningkatkan mutu, keamanan dan keselamatan di dalam setiap pelayanan di Rumah sakit, untuk itu perlu dilakukan standarisasi serta upaya penerapan program fasilitas dan keselamatan sesuai Buku Panduan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan RSCM Kirana meningkat. Dalam kaitan kesiapsiagaan tersebut, setiap rumah sakit perlu melakukan upaya nyata antara lain melalui kebijakan, perencanaan kontinjensi dan rencana operasi untuk menghadapi ancaman kebakaran, gempa,banjir dan ancaman bom. Pada dasarnya buku panduan ini merupakan implementasi dari Facility Management and Safety (FMS) yang mencakup penanggulangan potensi bahaya (kebakaran, gempa,banjir dan ancaman bom), sarana darurat dan sistem komunikasi. Dengan harapan buku panduan ini dapat dijadikan petunjuk dan dapat dipergunakan dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana di RSCM Kirana. Apabila buku ini dikemudian hari ada banyak kekurangan dan hal-hal yang perlu diperbaiki maka akan dilakukan penyempurnaan. 1

3 Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam penyusunan buku ini. Akhir kata, semoga Allah selalu meridhoi langkah kita dan memberikan yang terbaik serta membuka kepedulian kita. Jakarta, Juni 2015 Kepala Departemen Mata RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Dr.dr.Widya Artini, SpM (K) NIP BAB I KEBIJAKAN A. Pengertian 1. Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta yang selanjutnya disebut dengan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta disingkat RSCM adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Kesehatan yang melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang berada 2

4 di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan. 2. Bangunan: wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukan baik sebagian maupun seluruhnya berada di atas atau dalam tanah dan atau air. 3. Bangunan RSCM Kirana : bangunan gedung yang berdiri sendiri yang terdiri dari 6 lantai dan lantai basement. 4. Bencana: peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/ atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. 5. Darurat: suatu keadaan tidak normal/ tidak diinginkan yang terjadi pada suatu tempat/ kegiatan, yang cenderung membahayakan bagi manusia, merusak peralatan/ harta-benda, atau merusak lingkungan sekitarnya. 6. Kesiapsiagaan pada bangunan gedung : aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk meminimalisir kerugian dan kerusakan, mengorganisir pemindahan penghuni gedung dari lokasi yang terancam ke tempat yang aman dan menyelamatkan properti secara efektif. 7. Tanggap Darurat : tindakan yang dilakukan oleh orang atau sekelompok orang dalam menghadapi keadaan darurat. 8. Prosedur Tanggap Darurat : Tata cara/ pedoman kerja dalam menanggulangi suatu keadaan darurat dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk menanggulangi akibat dari suatu kondisi yang tidak normal dengan tujuan untuk mencegah atau mengurangi kerugian yang lebih besar. 3

5 9. Organisasi Keadaan Darurat : sekelompok orang yang ditunjuk sebagai pelaksana penanggulangan Keadaan Darurat. 10. Penghuni bangunan : semua orang yang berada dalam bangunan baik secara sementara (tamu/pasien/keluarga pasien) atau tetap (pegawai). 11. Peringatan dini kebakaran : proses memonitor situasi-situasi dalam ruangan bangunan gedung yang rentan terhadap bahaya kebakaran, yang direfleksikan dengan adanya indikator panas atau asap. 12. Evakuasi : perpindahan penghuni bangunan secara paksa akibat keadaan darurat dari ruangan menuju ke tempat yang aman. 13. Titik Berkumpul : area dimana penghuni bangunan gedung berkumpul saat terjadi bencana. 14. Area Pengungsian : area dimana pasien dan keluarganya berkumpul pada setiap lantai Gedung Staf Medik. 15. Evakuasi Horizontal : evakuasi penghuni bangunan secara lateral pada lantai yang sama ke area pengungsian yang telah ditentukan. 16. Evakuasi Vertikal : evakuasi penghuni bangunan secara vertikal dari lantai atas menuju ke titik berkumpul yang telah ditentukan. 17. Pos Komando : area dimana jajaran komando berkumpul yang terletak di area depan lobi gedung pelayanan medis. B. Kebijakan Kebijakan umum dalam penerapan kesiapsiagaan tanggap darurat adalah : 1. Keadaan darurat disebabkan kegagalan teknologi, manusia atau alam dapat terjadi setiap saat dan dimana saja, untuk itu RSCM Kirana perlu mempersiapkan suatu cara penanggulangannya guna mengurangi dampak kerugian yang mungkin terjadi. 4

6 2. Pada kondisi darurat, waktu dan tindakan untuk mengurangi dampak seperti kejar mengejar. Untuk itu, diperlukan proses pelaksanaan penyelamatan secara teknis dalam waktu singkat. Perencanaan dan persiapan kesiapsiagaan tanggap darurat merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan keadaan darurat secara efektif. 3. Pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera setelah terjadi kejadian darurat. Yang termasuk kegiatan tanggap darurat adalah tindakan penyelamatan penghuni bangunan dan aset perusahaan, evakuasi penghuni bangunan dan penyelamatan korban dan pemberian pertolongan pada pasien yang membutuhkan pertolongan dengan segera, pemenuhan kebutuhan pasien selama proses menunggu sampai dinyatakan kondisi normal serta pemulihan kegiatan menjadi normal. 4. Pemeran utama dalam pelaksanaan keadaan darurat adalah organisasi tanggap darurat dengan dipimpin oleh Komando Lapangan Keadaan Darurat dengan dibantu oleh Penanggung Jawab Gedung, Koordinator Lapangan Logistik dan Safety Plan, Koordinator Lapngan Insiden dan penanggulangan, Koordinator Lapangan Evakuasi, dan Koordinator Lapangan Komunikasi 5. Komando Lapangan Keadaan Darurat dijabat oleh Koordinator Sarana dan prasarana RSCM Kirana untuk keadaan darurat pada jam kerja 6. Komando Lapangan Keadaan Darurat RSCM Kirana mempunyai kewenangan untuk menetapkan nama-nama personil organisasi tanggap darurat, dan akan diperbaharui secara berkala jika ada penggantian nama. Pencantuman nama personil tanggap darurat sebagai bagian yang terpisah dari buku ini. 7. Organisasi Tanggap Darurat hanya berfungsi dalam keadaan darurat dan untuk menjaga kesiagaan terhadap kemungkinan terjadi keadaan darurat maka perlu 5

7 dilaksanakan pelatihan simulasi tanggap darurat secara berkala berdasarkan skenario yang telah ditetapkan dan laporan evaluasi pelaksanaannya. 8. Koordinator Lapangan Logistik dan Safety Plan berkewajiban untuk memastikan bahwa semua sarana darurat siap pakai dan handal ketika dibutuhkan dalam keadaan darurat. Sarana darurat adalah rambu-rambu darurat, denah evakuasi dan peta area aman darurat gempa, jalur evakuasi, sistem/ peralatan proteksi kebakaran, sarana komunikasi. 9. Buku kesiapsiagaan tanggap darurat harus disosialisasikan ke seluruh unit kerja agar semua pegawai mengerti dan memahami tindakan yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat. 10. Pimpinan unit kerja bertanggung jawab untuk memastikan semua pegawai yang berada dalam pengawasannya telah mengerti dan memahami tindakan yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat. 11. Semua pegawai RSCM Kirana dan mitra kerja yang berada di RSCM Kirana diwajibkan untuk membantu evakuasi pasien. 12. Semua pegawai RSCM Kirana berkewajiban untuk mematuhi BUKU KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT. 13. Setiap pertemuan yang diikuti minimal 15 orang harus dibacakan prosedur tanggap darurat sebelum acara dimulai oleh panitia penyelenggara acara. 14. Semua perawat disarankan mempunyai keterampilan memadamkan api dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan dan pelatihan praktek pemadaman akan dilaksanakan secara berkala. C. Tujuan Tujuan buku ini adalah : 6

8 1. Agar penanggulangan keadaan darurat dapat dilaksanakan secara efektif dan terpadu. 2. Agar kecelakaan dan kerusakan peralatan, fasilitas, bangunan dan lingkungan bisa ditekan seminimal mungkin. 3. Untuk digunakan sebagai bahan atau materi sosialisasi/ pelatihan bagi personil terkait guna meningkatkan kesiapan menghadapi keadaan darurat di RSCM Kirana. D. Dasar Hukum 1. Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagaan. 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. 5. Kepmenkes No. 106/2004 tentang Tim Pengembangan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan Pelatihan Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)/General Emergency Life Support (GELS) Tingkat Pusat 6. Kepmenkes No. 432/2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di Rumah Sakit 7. Peraturan Menteri PU No 26/2008, Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan. 8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan. 9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Automatik. 7

9 10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja. E. Ruang Lingkup Buku Rencana Tanggap Darurat menjelaskan tentang : 1. Kebijakan umum yang mencakup pengertian yang terkait dengan keadaan darurat, kebijakan, maksud & tujuan dan dasar hukum. 2. Informasi umum yang meliputi : a. Potensi bahaya yang dapat menimbulkan keadaan darurat didalam RSCM Kirana. b. Sarana darurat yang terpasang di RSCM Kirana. c. Pedoman pemadaman dan penyelamatan penghuni bangunan pada darurat kebakaran. d. Informasi karakteristik gempa dan pedoman evakuasi ketika merasakan gempa. 3. Pemeran dalam keadaan darurat yang meliputi organisasi keadaan darurat dan tanggung jawab personil terkait dalam melaksanakan prosedur tanggap darurat dan tindakan yang harus dilaksanakan dalam bentuk bagan alir. 4. Prosedur tanggap darurat kebakaran dan instruksi kerja penyelamatan manusia dan evakuasi, tanggap darurat kebakaran, gempa, banjir & ancaman bom, komunikasi darurat. 5. Pelatihan simulasi tanggap darurat. 8

10 BAB II INFORMASI UMUM A. Potensi Bahaya 1. Potensi Bahaya Kebakaran Kebakaran adalah api yang tidak dikendaki dan tidak dapat dikendalikan yang dapat menimbulkan kerugian. Api hanya akan terjadi jika tersedia tiga unsur yaitu adanya bahan bakar padat, cair atau gas, oksigen dan sumber panas sebagai pemicu. Dalam gedung perkantoran bahan bakar yang ada adalah kertas, kayu, karpet, meja dan kursi, kain untuk gordin dll, dan sumber panas dari instalasi listrik. Sedangkan gedung pelayanan medis hampir sama dengan gedung perkantoran namun juga terdapat gas oksigen pada setiap lantai dan gas LPG pada dapur di lantai dasar. Berdasarkan Kepmenaker No. 186/1999 tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja, untuk hunian gedung perkantoran dan rumah sakit diklasifikasi sebagai potensi bahaya kebakaran ringan. 2. Potensi Bahaya Gempa Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana gempa bumi tektonik. Hal ini didasarkan atas wilayah Indonesia terletak pada jalur paling aktif di dunia akan gempa, akibat pertemuan lempeng tektonik, yaitu lempeng samudra IndoAustralia, Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudra Pasifik. RSCM Kirana yang berlokasi di Jakarta termasuk jalur gempa bumi wilayah 3, yaitu daerah mempunyai potensi bahaya gempa sedang berdasarkan peta potensi 9

11 gempa mengacu pada Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI Berdasarkan dari data sejarah Gempa yang pernah terjadi di Jakarta berdasarkan informasi dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), intensitas tingkat goncangan gempa pada bangunan adalah sekitar VII-VIII pada skala MMI (tabel skala intensitas dapat dilihat pada tabel berikut). Dimana pada skala kekuatan gempa tersebut, kerusakan yang terjadi pada konstruksi bangunan yang dibangun dengan konstruksi tahan gempa akan mengalami sedikit kerusakan, namun gedung yang dibangun tidak memenuhi persyaratan tahan gempa akan mengalami rusak parah, barang-barang dalam ruangan akan jatuh jika tanpa penguatan dan tingkat kepanikan yang tinggi pada penghuni bangunan. Tabel. Skala Intensitas Modifikasi Mercalli/MMI (Skala Goncangan) dari FEMA (Federal Emergency Management AgencyBadan Pengaturan Keadaan Darurat Federal Amerika) I. Orang-orang tidak merasakan adanya gerakan bumi. II. Orang dalam jumlah sedikit mungkin merasakan gerakan bumi jika mereka dalam keadaan diam atau berada di lantai-lantai atas bangunan tinggi. III. Orang-orang di dalam ruangan merasakan gerakan. Benda-benda menggantung bergoyang-goyang. Orang-orang di luar ruangan mungkin tidak menyadari bahwa gempa sedang terjadi. IV. Kebanyakan orang dalam ruangan merasakan gerakan. Benda tergantung 10

12 bergoyang-goyang. Alat-alat rumah tangga, pintu, jendela bergerak tidak karuan. Gempa terasa seperti truk menabrak tembok. Orang-orang diluar ruang amat sedikit yang menyadari adanya gerakan. Mobil yang di parkir bergerak. V. Hampir semua orang merasakan gerakan. Orang tidur terbangun. Pintu terbuka dan berputar buka tutup. Peralatan rumah tangga bisa pecah/ rusak. Bingkai gambar bergerak. Benda kecil bergerak atau terguling. Pohon mungkin bergetar. Bahan cair mungkin tumpah keluar dari wadah terbuka. VI. Setiap orang merasakan gerakan. Orang-orang sulit berjalan. Benda-benda berjatuhan dari tempatnya diletakkan. Bingkai gambar jatuh dari dinding. Furnitur bergerak. Plesteran di dinding mungkin retak. Pohon dan tanaman bergetar. Kerusakan sedikit di gedung yang dibangun dengan tidak baik. Tidak ada kerusakan struktur pada gedung yang dibangun dengan baik. VII. Orang-orang kesulitan berdiri. Supir merasakan mobilnya bergetar. Beberapa furniture pecah. Bata-bata lepas jatuh dari gedung-gedung. Kerusakan sedikit hingga menengah pada bangunan yang dibangun dengan baik; kerusakan akan sangat terlihat di gedung yang tidak dibangun dengan baik. VIII. Supir kesulitan mengendarai. Rumah-rumah yang tidak diikat dengan baik pada pondasinya dapat bergeser. Struktur yang tinggi seperti menara dan chimney dapat terpuntir dan rubuh. Gedung-gedung yang dibangun dengan baik mengalami kerusakan kecil. Gedung yang tidak dibangun dengan baik dapat mengalami kerusakan parah. Ranting pohon patah. Sisi perbuktian mungkin retak jika kondisi tanah basah. Ketinggian air dalam sumur 11

13 mungkin berubah. IX. Gedung yang dibangun dengan baik mengalami kerusakan yang signifikan. Rumah-rumah yang tidak diikat ke pondasi bergeser dari pondasinya. Pipapipa di bawah tanah patah. Tanah retak. Tangki-tangki mengalami kerusakan serius. X. Hampir semua gedung dan pondasinya hancur. Beberapa jembatan hancur. Bendungan rusak serius. Longsor besar terjadi. Air terdesak ke tepi kanal, sungai, dan danau. Tanah retak pada area yang sangat luas. Jakur kereta api melengkung sedikit. XI. Hampir semua gedung rubuh. Beberapa jembatan hancur, Retakan besar terlihat di tanah. Jalur pipa dalam tanah hancur. Jalur kereta api mengalami bengkok parah. XII. Hampir semuanya hancur. Benda-benda terlempar ke udara. Tanah bergerak bergelombang dan menggelembung. Sejumlah batuan besar mungkin bergeser. 3. Potensi Bahaya Banjir Bahaya banjir merupakan bencana alam yang harus diwaspadai jika gedung dibangun di daerah yang terletak di dataran rendah seperti Jakarta. Lokasi RSCM Kirana yang perlu diperhatikan jika ada banjir adalah lantai basement karena letaknya paling bawah. 4. Potensi Ancaman Bom 12

14 Ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi ekonomi, sosial dan politik merupakan ancaman yang diwaspadai. Ancamam ini berupa ancaman perusakan/ meruntuhkan bangunan gedung dan keselamatan jiwa dengan meledakkan bom dengan kekuatan yang cukup dahsyat. Bangunan RSCM Kirana, yang terletak di Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia mempunyai potensi acaman bom dan ledakan bom, namun tidak dapat diprediksi tempat dimana bom akan diledakkan serta kekuatan ledakkannya. B. Sarana Darurat 1. Bangunan dan Konstruksi Gedung Bangunan RSCM Kirana dengan peruntukkan hunian campuran yaitu kegiatan perkantoran pada jam kerja. RSCM Kirana terdiri dari 6 (delapan) lantai dan lantai basement, dilengkapi : 3 (tiga) unit lift, 2 (dua) unit tangga darurat yang menghubungkan seluruh lantai Konstruksi bangunan RSCM Kirana untuk : Untuk hunian perkantoran (staf medik), bangunan gedung terkompartemenisasi antar lantai. Untuk hunian rumah sakit, bangunan gedung berbentuk atrium (atrium adalah ruang di dalam bangunan gedung yang menghubungkan dua tingkat atau lebih dan keseluruhan atau sebagian ruangannya tertutup pada bagian atasnya oleh lantai). 13

15 2. Sistem Proteksi Kebakaran Sarana yang tersedia didalam bangunan RSCM Kirana adalah : Alat pemadam api ringan (APAR) pada tiap lantai dengan titik yang telah ditentukan sesuai kebutuhan ruangan yang telah ditentukan melalui analisis resiko, jenis media pemadam serbuk kimia. Water sprinkler system dan head sprinkler bulb pada seluruh ruangan gedung kecuali pada ruangan toilet dan tangga darurat. Sistem air pemadam (fire hydrant system) dilengkapi dengan reservoir air dengan kapasitas sekitar 1000 m3. Detektor asap pada area seluruh ruangan. Semua detektor bekerja secara otomatis jika dipicu oleh adanya asap (detektor asap) dan indikasi tersebut diinformasikan di panel kendali di lantai dasar. General fire alarm bell secara manual untuk seluruh lantai tersedia di panel kendali lantai satu. Rumah pompa lantai dasar : 3 buah pompa air yang terdiri dari pompa jockey, pompa listrik dan pompa diesel yang dilengkapi dengan panel pengendali pompa, dan bekerja secara otomatis sesuai dengan kebutuhan jumlah air dan tekanan. Power listrik dari PLN dan diesel genset. Di halaman luar gedung terdapat: 3 buah Hidran pilar 3.Sarana Penyelamatan dan Kelengkapannya 14

16 RSCM Kirana dilengkapi dengan 2 (dua) buah tangga darurat, sebagai sarana jalan keluar saat terjadi keadaan darurat. Komposisi tangga darurat tersebut adalah sebagai berikut : 2 (satu) unit tangga darurat di RSCM Kirana Tiap jalan keluar menuju tangga darurat dilengkapi dengan pintu darurat yang tahan api (lebih kurang 2 jam) dan tiap tangga darurat dilengkapi dengan kipas penekan/ pendorong udara yang dipasang di atap. Udara pendorong akan keluar melalui grill di setiap lantai yang terdapat di dinding tangga darurat dekat pintu darurat. Rambu-rambu keluar (exit signs) di tiap lantai dilengkapi dengan tenaga baterai darurat yang sewaktu-waktu diperlukan bila sumber tenaga listrik dari PLN padam. Denah evakuasi dan peta aman sementara ketika terjadi gempa ditempel pada setiap lantai. C. Sistem Komunikasi 1. Paging RSCM Kirana dilengkapi sistem komunikasi internal gedung melalui paging yang dioperasikan dari ruang kendali di lantai satu. 2. Komunikasi Interpersonal Untuk komunikasi personal antar tim tanggap darurat dilengkapi dengan sarana komunikasi bergerak seperti Handy Talki. 3. Kode Komunikasi Darurat Kode yang digunakan seperti pada tabel berikut : 15

17 Kode Code Red Code Green Code Purple Code Black Code Yellow Pedoman Informasi Kebakaran Informasi Gempa Perintah Evakuasi Informasi Ancaman Bom Informasi Darurat Banjir 4. Operator & Nomor Telepon Darurat Operator telepon darurat yang bisa dihubungi adalah di ruang tehnik lantai dasar dengan nomor telepon darurat di seluruh RSCM Kirana. 5. Titik Berkumpul & Area Pengungsian Titik berkumpul untuk penghuni bangunan dibagi menjadi 2 yaitu : Titik Berkumpul I : area di halaman depan sebelah kanan RSCM Kirana yang akan digunakan untuk tempat berkumpulnya pasien dan keluarganya. Titik berkumpul II : area di halaman depan sebelah kiri RSCM Kirana yang digunakan untuk berkumpul pasien dan keluarganya. 6. Pos Komando Pos Komando adalah area dimana para koordinator berkumpul untuk memimpin jalannya operasional keadaan darurat yg terletak di belakang farmasi 16

18 BAB III MITIGASI A. Mitigasi Kebakaran 1. Fenomena Api Api berkembang menjadi besar melalui beberapa tahapan seperti pada gambar berikut : Perkembangan api dalam ruang tertutup dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap yaitu: 1. Tahap penyalaan Tahap ini ditandai dengan munculnya api dalam ruangan atau tempat lainnya. 17

19 2. Tahap Pertumbuhan Pada tahap ini terjadi perambatan panas dan asap yang akan menyebar ke seluruh ruangan. Tahap pertumbuhan ini merupakan tahap yang paling baik untuk evakuasi penghuni di dalam ruangan dan upaya pemadam api dengan menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan jika api membesar padamkan dengan air hidran. 3. Tahap flashover Tahap ini api sudah mencapai langit-langit dan asap hampir memenuhi ruangan dimana temperatur ruangan mencapai sekitar O C. Waktu yang diperlukan sampai terjadi flashover adalah sekitar 2-5 menit tergantung dari bahan yang terbakar. Untuk tahap ini pemadaman harus menggunakan hidran gedung dan saat paling tepat untuk evakuasi pasien pada lantai terbakar dan lantai lainnya yang terpapar asap. 4. Tahap Surut Api sudah mulai padam karena bahan yang terbakar hampir habis. 2. Penyelamatan Manusia & Aset Evakuasi Evakuasi untuk penghuni RSCM Kirana adalah dengan mengarahkan semua penghuni bangunan menuju ke titik berkumpul 1 dan 2 melalui tangga darurat di dalam. Jika terjadi kebakaran besar, lantai di atas lantai terbakar yang harus segera di evakuasi, mengingat bentuk bangunan adalah atrium dan asap akan menyebar ke atas. 18

20 Petugas evakuasi (perawat) harus segera mengevakuasi pasien jika dampak kebakaran membahayakan pasien. Jangan Menunggu Instruksi. Pasien harus segera dipindahkan ke area yang aman, dan pada setiap area pengungsian atau titik berkumpul harus ditunggu oleh perawat. 3. Pemadaman Api Berdasarkan tahapan perkembangan api, saat yang tepat untuk memadamkan kebakaran adalah pada saat : Tahap pertumbuhan dengan APAR. Jika api membesar gunakan Hidran Gedung. Jika hidran tidak mampu tinggalkan bangunan menuju titik berkumpul/ area pengungsian. B. Mitigasi Gempa 1. Mitigasi Non-Struktural Gempa tidak menimbulkan kecelakaan atau kematian dan penyebab kecelakaan atau kematian karena keruntuhan bangunan atau kejatuhan benda-benda disekitarnya. Setiap ruangan terdapat berbagai benda-benda, dan kondisi ini rentan untuk terjadinya kecelakaan pagi penghuni bangunan gedung. Tingkat kerentanan benda-benda ketika terjadi gempa dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu : Area aman : area dimana penghuni bangunan pada sekitar area tersebut dapat berlindung atau evakuasi sementara ketika terjadi gempa. Area dimana terdapat meja untuk berlindung dan berdiri di tempat lekukan bangunan gedung serta tidak terdapat barang-barang yang dapat jatuh. 19

21 Area bahaya ringan/ sedang : area dimana penghuni tidak diperbolehkan untuk tempat berlindung atau evakuasi sementara ketika terjadi gempa, karena bendabenda disekitar area dapat jatuh dan menimpa penghuni dan menimbulkan kecelakaan ringan/ sedang. Contoh benda-benda yang bisa jatuh, menimpa penghuni bangunan dan menimbulkan luka ringan/ sedang: jam dinding, filling cabinet, printer, dispenser/ lemari pendingin dll. Area bahaya berat : area dimana penghuni bangunan pada sekitar area tersebut tidak diperbolehkan untuk tempat berlindung atau evakuasi sementara ketika terjadi gempa karena benda-benda di sekitar area dapat jatuh dan menimbulkan kecelakaan berat. Contoh benda-benda yang bisa jatuh dan menimpa penghuni bangunan serta menimbulkan luka berat dan fatal seperti lemari besar dengan tinggi lebih dari 2 meter berisi file yang terbuat dari kayu atau kaca dan kaca jendela. 2. Evakuasi Evakuasi Sementara Gempa tektonik hanya berlangsung selama sekitar 1-2 menit, dan jika terjadi gempa maka penghuni gedung tidak disyaratkan untuk evakuasi keluar bangunan namun evakuasi ke area yang aman pada lantai yang sama sesuai dengan peta area aman. Selanjutnya evakuasi ke luar bangunan, jika terdapat gempa susulan yang lebih besar. Evakuasi keluar bangunan Evakuasi untuk penghuni RSCM Kirana adalah dengan mengarahkan semua penghuni bangunan menuju ke Titik Berkumpul 1 dan 2 melalui tangga darurat. 20

22 BAB IV PENGORGANISASIAN DALAM KEADAAN DARURAT A. Organisasi Tanggap Darurat Bagan Organisasi Tangga Darurat RSCM Kirana sesuai pada bagan orgasisasi berikut. Nama-nama personil dalam organisasi ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Departemen RSCM Kirana dan merupakan bagian terpisah dari Buku ini. Komando Lapangan Keadaan Darurat Dr. Yunia Irawati, SpM (K)/ Derry Kusumanegara Koordinator Lapangan Logistik & Safety Plan Tim Persediaan PIC Obatobatan PIC Makanan & Air PIC Linen/ Selimut Koordinator Lapangan Insiden & Penanggulangan Koordinator Lapangan Evakuasi Tim Penanggulangan PIC Pemadam Api PIC Pengaman Bom PIC Banjir & Gempa Bumi Tim Evaluasi PIC Pasien PIC Dokumen PIC Aset B. Uraian Tugas Pemeran Organisasi Tanggap Darurat URAIAN TUGAS KOMANDO LAPANGAN Komando Lapangan terdiri dari : 1. Komando Lapangan Pagi 2. Komando Lapangan Sore 3. Komando Lapangan Malam 1. Pada Keadaan Tenang 21 Koordinator Lapangan Komunikasi Tim Komunikasi PIC data Pasien& Roll Call PIC Pengumuman PIC komunikasi Eksternal

23 Mengkoordinasi penyusunan perencanaan penanggulangan kegawatdaruratan RSCM Kirana tiap tahun anggaran. Mengkoordinasi pelaksanaan Drill rencana evakuasi keadaan bencana, Bom, Banjir, Gempa bumi, dan Kebakaran. Melakukan koordinasi pemeriksaan alat-alat penanggulangan bencana, apakah berfungsi atau tidak, minimal 1(satu) kali setiap tahun. Berkoordinasi dengan eksternal unit yang berkaitan dengan penanggulangan bencana. Melakukan re-enginering system penanggulangan bencana secara berkala sesuai dengan perubahan perubahan eksternal. 2. Pada Keadaan Bencana Memberikan komando kepada seluruh koordinator PIC dan anggota tim Disaster untuk melakukan tugasnya sesuai dengan SOP dan fungsinya. Melakukan Roll Call sesuai dengan SOP Disaster Plan Internal maupun eksternal. Mengendalikan penanggulangan bencana internal secara periodik sesuai dengan SOP Menerima laporan-laporan dari tim-tim secara periodik pada saat bencana. Memberikan solusi masalah-masalah segera pada saat bencana Menyatakan bencana telah teratasi sesuai dengan kode di dalam SOP Memberikan laporan kepada Kepala Departemen RSCM Kirana dan Direktur Utama RSCM tentang kejadian dan penanggulangan keadaan darurat Mereview seluruh proses penanggulangan sesudah bencana dan melaporkan kepada Kepala Departemen RSCM Kirana dan Direktur Utama RSCM dan Tim Krisis Center Provinsi DKI Jakarta. URAIAN TUGAS KOORDINATOR LOGISTIK DAN SAFETY PLAN Koordinator Logistik dan Safety Plan terdiri dari : 1. PIC Obat-obatan 2. PIC Makanan dan Air 3. PIC Linen/Selimut 1. Pada Keadaan Tenang Menyusun perencanaan kebutuhan logistik obat-obatan, makanan, dan peralatan untuk penanggulangan bencana pada tiap tahun anggaran. 22

24 Melakukan Rapat Koordinasi Berkala dengan PIC dibawahnya untuk mengevaluasi apakah rencana logistik yang sudah disusun sudah bisa diadakan atau sudah ada dalam plot anggaran Disaster. Mengecek logistik yang harus tersedia untuk persiapan penanggulangan bencana Melakukan monitoring keberadaan logistik bencana secara berkala Memberikan laporan berkala tentang kinerja koordinator logistik dan safety plan kepada komando lapangan 2. Pada Keadaan Bencana Menyediakan kebutuhan obat-obatan, makanan, air, linen dan selimut pada saat bencana sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan rencana yang telah dibuat Mendistribusikan kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas melalui PIC-PIC dibawahnya kepada orang yang membutuhkan atau korban bencana Mengevaluasi kekurangan atau masalah logistik pada keadaan bencana secara periodic sampai bencana teratasi Memberikan solusi segera kebutuhan logistik darurat yang harus dipenuhi pada periode bencana Membuat laporan pemakaian barang-barang logistik dan makanan setelah keadaan bencana teratasi. 3. Koordinator Logistik dan Safety Plan dalam melakukan tugasnya pada saat bencana dibantu oleh petugas 3 dari tiap area URAIAN TUGAS KOORDINATOR LAPANGAN INSIDEN DAN PENANGGULANGAN Koordinator Lapangan Insiden dan penanggulangan terdiri dari : 1. PIC Pemadam api dibantu oleh Tim Fire, Petugas 1, Tim Hydrant dan Tim Alarm 2. PIC Pemadam Bom 3. PIC Banjir & Gempa Bumi 23

25 1. PIC Pemadam api Pada Keadaan Tenang Menyusun rencana pengadaan dan pemeliharaan alat-alat yang diperlukan pada keadaan bencana Melakukan pengajaran rencana penanggulangan bencana kebakaran, bom, banjir, dan gempa bumi. Melakukan pemeriksaan alat-alat penanggulangan bencana sebulan sekali. Melakukan latihan/drill bencana yang digabung dengan latihan evakuasi Melakukan koordinasi dengan Dinas Kebakaran untuk audit kebakaran satu tahun sekali melalui Tim K3 RSCM Melakukan koordinasi dengan Dinas Kebakaran untuk melakukan latihan penggunaan alat-alat kebakaran setahun sekali untuk tim Fire melalui Tim K3 RSCM Memberikan laporan drill dan persiapan penanggulangan bencana kepada komando lapangan secara berkala. Pada Keadaan Bencana Tim Fire melakukan pemadaman sumber api dibantu oleh petugas 1 tiap area dengan menggunakan APAR terdekat. Petugas 1 dari tiap lantai melakukan pemadaman panel listrik Tim Hydrant dibantu petugas 1 per lantai melakukan pemadaman dengan Hydrant pada area bencana, bila api tak dapat dipadamkan dengan APAR Tim Alarm membunyikan alarm yang ada di lantai kejadian yang sekaligus mengaktifkan fan positif pressure pada tangga darurat Apabila api masih tidak dapat ditangani, dilakukan pengunduran melalui speaker dan mulai dilakukan evakuasi Koordinator Insiden dan penanggulangan memberikan laporan periodik pada saat bencana kepada komando lapangan sampai bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran datang memberikan bantuan. Koordinator Insiden dan Penanggulangan melaporkan kepada komando lapangan bila bencana bisa ditanggulangi sesuai dengan kode pada SOP 2. PIC Pengaman Bom Pada Keadaan Bencana 24

26 Tim Bom, membuat garis pembatas/penghalang agar tidak ada orang- orang yang masuk ke daerah yang dicurigai ada bom Petugas 1, membantu evakuasi staff dan pasien melalui tangga darurat 1 dan 2 atau lift pada lantai yang terdapat ancaman bom Melakukan pengumuman tentang ancaman bom ke seluruh gedung dan melakukan evakuasi terhadap manusia dan fasilitas yang diperlukan Menghubungi tim Jihandak/Gegana untuk melakukan penelitian dan pengamanan bom 3. PIC Banjir dan Gempa Bumi Pada Keadaan Bencana Tim Banjir & Gempa Bumi, menerangkan seluruh pengunjung (staff, pasien dan keluarga) agar tetap tenang dan mengikuti instruksi Tim Tanggap Darurat untuk evakuasi Petugas 1,membantu mengarahkan evakuasi dalam jalur evakuasi melalui tangga darurat 1 atau 2 Mematikan panel listrik yang dianggap perlu. Melakukan pengumuman tentang banjir dan gempa bumi ke seluruh gedung dan melakukan evakuasi terhadapmanusia dan fasilitas yang diperlukan 4. Koordinator Insiden dan Penanggulangan dibantu oleh petugas 1 dari tiap area URAIAN TUGAS KOORDINATOR LAPANGAN EVAKUASI Koordinator penanggulangan insiden terdiri dari: 1. PIC Pasien 2. PIC Dokumen 3. PIC Asset 1. Pada saat tenang Menyusun rencana evakuasi dan me-review rencana evakuasi tiap tahun. Berkoordinasi dengan koordinator yang lain untuk sosialisasi rencana evakuasi dua kali dalam setahun. Melakukan drill rencana evakuasi setahun dua kali. 25

27 Memberikan laporan drill dan sosialisasi rencana evakuasi kepada komando lapangan secara berkala. 2. Pada Saat bencana Mengkoordinir evakuasi pasien dibantu oleh petugas 2 tiap area menuju ke titik kumpul, bersama petugas 2 dan memberi tanda X (silang) pada pintu ruangan yang sudah diperiksa dan tidak terdapat orang di dalamnya Menerima laporan Roll Call tiap-tiap area dari petugas 2 Melakukan Roll Call personil yang berhasil dievakuasi di titik kumpul sesuai dengan area Mencari personil-personil yang tidak ada di titik kumpul sedang pada laporan datanya ada Mengkoordinir evakuasi data dan asset dibantu oleh petugas 3 tiap area menuju ke titik kumpul Menerima laporan dari petugas 3 jumlah dan jenis data maupun asset yang berhasil dievakuasi Mengecek jumlah asset dan dokumen di titik kumpul sesuai dengan laporan petugas 3 dari tiap area Memberi laporan jumlah asset, dokumen dan personil kepada komando lapangan Mengecek /memastikan seluruh lantai telah ada tanda silang pada pintunya yang berarti tidak ada personil yang tertinggal dibantu oleh petugas 4 tiap area 3. Koordinator penanggulangan insiden dibantu oleh petugas 2, 3 dan 4 dari tiap area URAIAN TUGAS KOORDINATOR LAPANGAN KOMUNIKASI Koordinator Lapangan Komunikasi terdiri dari : 1. PIC Roll Call/Data Pasien 2. PIC Pengumuman 3. PIC Komunikasi Eksternal 1. Pada Saat Tenang Menyusun perencanaan system Roll Call data Pasien 26

28 Menyusun komunikasi-komunikasi tertulis untuk briefing pada pasien, pengunjung, dan pegawai RSCM Kirana. Mengkomunikasikan Safety Briefing secara berkala dalam audio visual dan display di RSCM Kirana. Melakukan Review berkala komunikasi-komunikasi tertulis yang telah didisplay. Berkoordinasi dengan system Roll Call Eksternal RSCM Pusat dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Berkoordinasi dengan Dinas Kebakaran untuk komunikasi rutin dan komunikasi pada saat bencana Melatih petugas pengumuman dan petugas 1 tiap area untuk berkomunikasi saat bencana dan non bencana Menyusun dan me-review SOP untuk kode-kode komunikasi pada saat bencana Mensosialisasikan kode-kode komunikasi saat bencana kepada seluruh pegawai dan pengunjung RSCM Kirana secara berkala. Mengkomunikasikan dengan display dan audio visual kode-kode komunikasi bencana setiap hari. 2. Pada Saat Bencana PIC Pengumuman memberikan pengumuman kepada seluruh karyawan dan pengunjung melalui audio dengan kode-kode komunikasi bencana secara terus menerus bersama-sama dengan komando lapangan saat kejadian PIC Pengumuman memberikan pengumuman bahwa bencana telah berhasil ditanggulangi dengan kode kode komunikasi bencana selesai. PIC Komunikasi Eksternal memberikan laporan per telepon, Radio Komunikasi, SMS kepada Dinas kebakaran, Dinas Kesehatan, Crisis Center, Ambulance gawat darurat Provinsi DKI Jakarta bahwa terjadi bencana di RSCM Kirana. PIC Roll Call Data Pasien mengambil data pasien hari itu dan data personil hari itu pada system informasi RSCM Kirana. 27

29 PIC Roll Call dibantu oleh petugas 1 mengevaluasi data pasien yang berhasil dievakuasi PIC Roll Call membuat laporan gap antara data pasien hari itu dan pasien yang berhasil dievakuasi yang kemudian diserahkan kepada komando lapangan 3. Koordinator lapangan Komunikasi dibantu oleh petugas 1 tiap area dalam melaksanakan tugasnya pada saat bencana. BAB V STANDARD OPERATING PROSEDUR A. Prosedur Penyelamatan Penghuni Bangunan dan Evakuasi 1. Tujuan Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional kepada seluruh pegawai dan Organisasi Tanggap Darurat mengenai tindakantindakan yang harus diambil dalam rangka memindahkan penghuni bangunan karena bangunan gedung yang ditempati tidak layak huni sementara atau tetap. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini dilaksanakan mulai adanya perintah evakuasi sampai semua penghuni telah keluar dari area/ bangunan yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi penghuni. B. Prosedur Darurat Kebakaran 28

30 1.Tujuan Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional kepada seluruh pegawai dan Organisasi Tanggap Darurat mengenai tindakantindakan yang harus diambil jika terjadi darurat Kebakaran. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini dilaksanakan mulai adanya teriakan kebakaran atau terdengarnya bunyi alarm kebakaran (yang mengindikasikan adanya asap atau panas) yaitu dari timbulnya api sampai api padam. 3. Bagan Alir Darurat Kebakaran 29

31 C. Prosedur Menghadapi Gempa 1. Tujuan Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional kepada seluruh pegawai dan Organisasi Tanggap Darurat mengenai tindakantindakan yang harus diambil jika terjadi darurat gempa. 2.Ruang Lingkup Prosedur ini dilaksanakan mulai merasakan adanya gempa sampai dinyatakan kondisi normal. 3 Pedoman Umum 30

32 Pedoman umum bagi seluruh penghuni bangunan jika terjadi gempa adalah sebagai berikut : Merasakan gempa. Menuju ke tempat yang aman (sesuai dengan Peta Area Aman pada setiap lantai) untuk jongkok, misalkan di bawah meja yang kuat, atau pada sudut dalam ruangan atau disebelah lemari yang kokoh/ kuat. Lindungi kepala dan leher dengan menggunakan kedua tangan yang diletakkan di atas kepala atau menggunakan bantuan benda seperti tas atau lainnya. Berpeganglah secara erat pada sesuatu benda yang kuat, misal kaki meja. Telaplah berada di sana dan jangan bergerak sampai goncangan berhenti. Tunggu perintah lebih lanjut Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi. Jika merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah dan menuju ke tempat yang aman sementara sampai goncangan gempa berhenti. Secara garis besar tindakan yang harus dilakukan adalah : MENUJU TEMPAT AMAN, JONGKOK, BERLINDUNG, BERPEGANGAN Bencana gempa bumi, tergantung pada kekuatan dan getaran gempa bumi pada suatu lokasi dan merupakan cerminan pengaruh gempa bumi terhadap tingkat kerusakan prasarana dan sarana. Pedoman tindakan yang harus dilakukan jika merasakan gempa bumi seperti tabel berikut. 31

33 Tabel Intensitas Goncangan Gempa dan Tindakan yang lakukan Skala Dampak Terhadap Penghuni Bangunan TINDAKAN MMI I. II. Tidak merasakan adanya gerakan bumi. Tetap bekerja secara normal Dalam jumlah sedikit mungkin merasakan Tetap bekerja secara normal gerakan bumi jika mereka dalam keadaan diam III. atau berada di lantai-lantai atas bangunan tinggi. Di dalam ruangan merasakan gerakan. Benda- Tetap tenang/kepanikan benda menggantung bergoyang-goyang. dikendalikan agar tidak Orang-orang di luar ruangan mungkin tidak menimbulkan kegaduhan IV. menyadari bahwa gempa sedang terjadi. Kebanyakan orang dalam ruangan merasakan Tetap tenang/kepanikan gerakan. Benda tergantung bergoyang- dikendalikan agar tidak goyang. Gempa terasa seperti truk menabrak menimbulkan kegaduhan tembok. Orang-orang di luar ruang amat sedikit yang menyadari adanya gerakan. V. Mobil yang diparkir bergerak. Hampir semua orang merasakan gerakan. Pintu terbuka dan berputar buka tutup. Bingkai gambar bergerak. Benda aman kecil bergerak atau terguling. Bahan cair mungkin tumpah keluar dari wadah terbuka. VI. Menuju ke tempat Jongkok, Berlindung Berpegangan Menunggu Perintah Setiap orang merasakan gerakan. Orang- lebih lanjut Menuju ke tempat aman orang sulit berjalan. Benda-benda berjatuhan Jongkok, Berlindung dari tempatnya diletakkan. Bingkai gambar jatuh dari dinding. Furnitur 32 bergerak. Berpegangan

34 Plesteran di dinding mungkin retak. Menunggu Perintah lebih Kerusakan sedikit di gedung yang dibangun lanjut dengan tidak baik. Tidak ada kerusakan struktur pada gedung yang dibangun dengan VII. baik. Orang-orang kesulitan furniture pecah. berdiri. Beberapa Kerusakan sedikit hingga menengah pada bangunan yang dibangun aman Jongkok, dengan baik; kerusakan akan sangat terlihat di Berlindung, gedung yang tidak dibangun dengan baik. Berpegangan VIII. Menuju ke tempat Struktur yang tinggi seperti menara dan Cerobong asap (chimney) dapat terpuntir dan rubuh. Gedung-gedung yang dibangun dengan baik mengalami kerusakan kecil. Gedung yang tidak dibangun dengan baik Menunggu perintah lebih lanjut Menuju ke tempat aman Jongkok,Berlindung Berpegangan Menunggu Perintah lebih lanjut dapat mengalami kerusakan parah. IX. Gedung yang dibangun dengan baik Menuju ke tempat aman mengalami kerusakan yang signifikan. Pipa- Jongkok,Berlindung pipa di bawah tanah patah. Tanah retak. Tangki-tangki mengalami kerusakan serius. X. Hampir semua gedung Berpegangan Menunggu Perintah lebih lanjut dan pondasinya Menuju ke tempat aman hancur. Tanah retak pada area yang sangat Jongkok,Berlindung 33

35 luas. Berpegangan Menunggu Perintah lebih lanjut Jika terjebak dalam bangunan runtuh segera XI. Hampir semua gedung rubuh. Retakan besar minta pertolongan Menuju ke tempat aman terlihat di tanah. Jalur pipa dalam tanah hancur. Jongkok,Berlindung Berpegangan Menunggu Perintah lebih lanjut Jika terjebak dalam bangunan runtuh segera XII. Hampir terlempar semuanya ke hancur. udara. Benda-benda Tanah bergerak minta pertolongan Menuju ke tempat aman Jongkok, Berlindung bergelombang dan menggelembung. Berpegangan Menunggu Perintah lebih lanjut Jika terjebak dalam bangunan runtuh segera minta pertolongan 4. Bagan alir tindakan darurat gempa bagi penghuni bangunan 34

36 D. Prosedur Menghadapi Ancaman Bom 1.Tujuan Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional kepada seluruh pegawai dan Organisasi Tanggap Darurat mengenai tindakantindakan yang harus diambil dalam rangka menghadapi ancaman. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini dilaksanakan mulai adanya informasi adanya ancaman bom sampai dinyatakan aman. E. Prosedur Banjir 1.Tujuan 35

37 Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional kepada seluruh pegawai dan Organisasi Tanggap Darurat mengenai tindakantindakan yang harus diambil dalam rangka menghadapi ancaman banjir. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini dilaksanakan mulai adanya air yang masuk ke area dasar sampai air surut. F. Prosedur Darurat Komunikasi 1.Tujuan Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional kepada Petugas Operator Komunikasi mengenai tindakan-tindakan yang harus dilakukan ketika menerima perintah untuk mengkomunikasikan informasi darurat ke seluruh pegawai RSCM Kirana. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini dilaksanakan mulai adanya perintah untuk membacakan teks sesuai dengan pedoman teks. 36

38 BAB VI EVAKUASI MENURUT AREA 1. Evakuasi Area Basement Unit : Ruang Basement Penanggung Jawab : Rekam Medis Tempat Berkumpul : Lobby Basement dekat lift Titik Kumpul : Halaman Depan Kanan Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit 1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada saat terjadi kebakaran 37

39 Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing 2. masing unit Prasarana Kritikal Nama Barang Nama Lokasi APAR Di samping pintu sebelah kiri ruang Rekam Medik Di samping kanan Ruang BAS Di sebelah kiri Pintu Lift 1 Hidrant Disebelah kiri pintu Lift 2 Di samping seberang sebelah ruang Security Kotak P3K Di meja ruang Rekam Medis Karung Bagor (untuk pembungkus dokumen dan peralatan penting) Telepon Di laci meja ruang Rekam Medis Panel Alarm Kebakaran Menempel di sebelah kiri Hydrant Panel Listrik Ruang Gas Medis Di dalam tempat Wudhu Di luar di teras belakang gedung sebelah kiri Emergency Lamp Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT Lampu Portable dengan baterai Di meja ruang Rekam Medis Meja Komputer Ruang Rekam Medis Rute Evakuasi 1. Area Lift pasien ke arah pintu keluar menuju area gas medis ke lapangan terbuka belakang gedung kemudian menuju ke titik kumpul halaman depan sebelah kanan gedung. 2. Area gudang dan lift barang menuju ke lapangan terbuka gedung belakang kemudian menuju ke titik kumpul halaman depan sebelah kanan gedung TUGAS TIM GADAR BENCANA AREA REKAM MEDIS 38

40 PENANGGUNG JAWAB : Ihsan Permana (Petugas 1) 1. Menghubungi Call Center (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan 39

41 PETUGAS 2: Marinem Pengganti : Rahmad 1. Mengevakuasi personil yang ada di lantai Basement sesuai petunjuk evakuasi personil menuju halaman belakang kemudian menuju ke titik kumpul halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 40

42 PETUGAS 3 : Alwi Pengganti : Hendra Sonny Fajrotun Nisa Kustiawan 1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk 2. Mengevakuasi Dokumen Rekam Medis 3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 4 : Security Lantai Basement 1. Mematikan panel listrik di ruang panel 2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan 3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan 4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu TIM GADAR BENCANA AREA MUSHOLA DAN WORKSHOP PENANGGUNG JAWAB : Rahmat Putranto 1. Menghubungi Call Center (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan PETUGAS 2 : Debi Saputra 1. Mengevakuasi dokumen dan peralatan yang berada di workshop 2. Menghitung jumlah dokumen dan peralatan yang sudah dievakuasi 3. Mengecek personil yang masih tertinggal atau terjebak di lantai Basemen 4. Membuat laporan jumlah dokumen dan peralatan yang sudah dievakuasi kemudian melaporkannya kepada petugas 1 PETUGAS 3 : Security Lantai Basement 1. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan 2. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan 3. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu 41

43 TIM GADAR BENCANA AREA GUDANG DAN SECURITY PENANGGUNG JAWAB : Zamachsari Ichwan 1. Menghubungi Call Center (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan PETUGAS 2 : Cleaning Service Lantai Basement 1. Mengevakuasi barang barang dan peralatan gudang yang bisa dievakuasi ke lapangan terbuka di halaman belakang gedung kemudian menuju ke titik kumpul ke halaman depan gedung sebelah kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 3 & 4 : Security Lantai Basement 1. Mematikan panel listrik di ruang panel 2. Mengevakuasi CPU dan Peralatan Kontrol di ruang Security 3. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan 4. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruang 5. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu 2.Evakuasi Area Lantai 1 Unit : Ruang Manajemen Penanggung Jawab : PJ Administrasi (Uswatun Hasanah) Tempat Berkumpul : Lobby Citra Titik Kumpul : Halaman Depan sebelah kanan Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit 1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada saat terjadi kebakaran 2. Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing unit 42

44 Prasarana Kritikal Nama Barang Nama Lokasi APAR Disamping pintu exit ruang administrasi Hidrant Di area Cafetaria dekat pintu keluar dari ruang Manajemen Kotak P3K Di lemari atas ruang Administrasi area administrasi SDM Karung Bagor (untuk pembungkus dokumen dan peralatan penting) Telepon Di lemari atas ruang Administrasi area administrasi SDM Depan meja komputer area Administrasi SDM, di atas meja telephone Panel Alarm Kebakaran Nempel di pojok kiri Hydrant Panel Listrik Di belakang ruang administrasi di samping kiri tangga darurat dan di samping kiri ruang farmasi Lobby Citra Emergency Lamp Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT Lampu Portable dengan baterai Di dinding depan ruang sekretaris dan ruang kepala departemen Rute Evakuasi 1. Pintu masuk 1 dan 2 kemudian menuju lobby citra arah pintu keluar kaca untuk keluar ke titik kumpul sebelah kiri halaman depan TUGAS TIM GADAR BENCANA AREA MANAJEMEN 43

45 PENANGGUNG JAWAB : PJ Administrasi (Uswatun Hasanah) 1. Menghubungi Call Center (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan PETUGAS 2: Widya Purnama Sari Anggota : Suci Rahmawati 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangannya sesuai petunjuk evakuasi personil menuju ke lobby citra dan ke titik kumpul halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 3 : Bintang Krisnando (Area SDM) Koordinator Petugas 3 Pengganti : Roni Amri Syarifudin, Amd Anggota : Sri Rahayu Kadarwati (Area Mutu) Anissa Ika Safitri (Area Mutu) Norma Sari (Area Administrasi) Azizah Nursanti (Area Administrasi) Lia mardiah, SE Nugroho Eko Hendra Dini Wulansari Andika Maulani Iriani (Area Keuangan) Rusmawati (Area Keuangan) 1. Mengevakuasi berkas kelengkapan seluruh pegawai dan keuangan ke titik kumpul sesuai dengan area masing masing 2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop sesuai dengan area masing masing 3. Membungkus semua dokumen dan peralatan penting dengan karung bagor dan membawanya ke lobby Citra 4. Koordinator petugas 3 atau penggantinya menghitung dan membuat laporan dokumen yang dievakuasi diserahkan kepada petugas evakuasi dokumen lantai 1 PETUGAS 4 : Security Lantai 1 1. Mematikan panel alarm di lantai 1 2. Menunjukkan arah evakuasi pada petugas 2 3. Melarang personil yang sudah dievakuasi masuk ke dalam gedung RSCM KIRANA 4. Mengecek seluruh area lantai 1 untuk memastikan apakah ruangan ruangan sudah tidak ada 44

46 orang dan memberikan tanda silang pada pintu yang sudah dicek 5. Menutup pintu yang sudah dicek dan diberi tanda silang tapi tidak menguncinya TIM GADAR BENCANA AREA PENDAFTARAN LOBBY CITRA & FARMASI LANTAI 1 Prasarana Kritikal Nama Barang Nama Lokasi APAR Di depan Lift dan di area cafeteria Hidrant Di area Cafetaria dekat pintu keluar dari ruang Manajemen Kotak P3K Di meja Customer Service Karung Bagor (untuk pembungkus Di lemari atas ruang Administrasi area administrasi SDM dokumen dan peralatan penting) Telepon Depan meja Customer Service Panel Alarm Kebakaran Nempel di pojok kiri Hydrant Panel Listrik Di belakang ruang administrasi di samping kiri tangga darurat dan di samping kiri ruang farmasi Lobby Citra Emergency Lamp Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT Lampu Portable dengan baterai Di meja customer service Petugas 1 : Mursilah (Penanggung Jawab) 1. Menghubungi Call Center (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan 45

47 PETUGAS 2 : Galuh Sarah Putri, Wida, Siti Nuraini 1. Mengevakuasi pengunjung dan pasien di ruang tunggu lobby citra sesuai dengan metode evakuasi personil menuju titik kumpul halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 3 :Nurhayati, Apt(Koordinator) Anggota : Yeti Alirani Dwi (Area Farmasi) 1. Mengevakuasi CPU & Flashdisk Customer Service dan pendaftaran 2. Kasir mengevakuasi kuitansi dan uang ke titik kumpul dan melaporkan jumlah dokumen dan uang yang berhasil dievakuasi ke petugas 1 3. Petugas Farmasi mengevakuasi dokumen dan obat obatan di Area Farmasi dan membuat laporan dokumen dan obat- obatan yang berhasil dievakuasi dan menyerahkannya kepada petugas evakuasi dokumen dan barang lantai 1 PETUGAS 4 :Security Lantai 1 1. Mematikan panel listrik di ruang panel 46

48 2. Menunjukkan arah evakuasi kepada petugas 2 3. Mengecek ruangan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan 4. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam kamar mandi umum ataupun pegawai 5. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu TIM GADAR BENCANA AREA PENDAFTARAN LOBBY ANUGERAH LANTAI 1 Prasarana Kritikal Nama Barang Nama Lokasi APAR Di tiang dekat tempat duduk pasien menunggu Hidrant Sebelah kiri pintu darurat lantai 1 Lobby Anugerah Kotak P3K Di meja pendaftaran Karung Bagor (untuk pembungkus Di lemari atas ruang Administrasi area administrasi dokumen dan peralatan penting) SDM Telepon Di meja pendaftaran Panel Alarm Kebakaran Menempel di sebelah kiri Hydrant Panel Listrik Di belakang ruang administrasi di samping kiri tangga darurat dan di samping kiri ruang farmasi Lobby Citra Emergency Lamp Lampu Portable dengan baterai Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT Di meja customer service Petugas 1 : Isah Aisah (Penanggung Jawab) Pengganti : Titi Tri Hartini 1. Menghubungi Call Center (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan PETUGAS 2 :Andri 1. Mengevakuasi pengunjung dan pasien di ruang tunggu lobby Anugrah sesuai dengan metode evakuasi personil menuju titik kumpul halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 47

49 PETUGAS 3 : Asep 1. Mengevakuasi dokumen, CPU, flashdisk dan buku register sesuai dengan metode evakuasi menuju ke titik kumpul halaman depan kiri 2. Memberikan laporan jumlah dokumen dan asset yang bisa dievakuasi dan menyerahkannya kepada petugas evakuasi dokumen dan asset PETUGAS 4 : Security Lantai 1 1. Mematikan panel listrik di ruang panel 2. Mengecek ruangan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan 3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam kamar mandi umum 4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu 3. Evakuasi area Poliklinik Anugrah Unit : Rawat Jalan Penanggung Jawab : PJ Rawat Jalan Tempat Berkumpul : Halaman Depan Kiri Titik Kumpul : Halaman Depan Kiri Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit 1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada saat terjadi kebakaran 2. Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing unit Prasarana Kritikal Nama Barang Nama Lokasi APAR Di sebelah kiri Ruang Tunggu Di sebelah kanan Ruang Kepala Poliklinik Hidrant Di sebelah kiri pintu tangga darurat Di depan Ruang Mahasiswa Di sebelah kiri ruang kepala ruangan Kotak P3K Di area customer care Karung Bagor (untuk Di meja customer care pembungkus dokumen dan peralatan penting) Telepon Di meja customer care 48

50 Panel Alarm Kebakaran Menempel di sebelah kiri hydrant Emergency Lamp Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT Lampu baterai Portable dengan Di meja customer care Rute Evakuasi 1. Keluar melalui pintu poliklinik lantai 2 menuju pintu tangga darurat 1 kemudian menuju titik kumpul di halaman depan sebelah kiri 2. Dari poliklinik turun melalui pintu tangga darurat 2 kemudian menuju titik kumpul di halaman depan sebelah kanan AREA CUSTOMER CARE POLIKLINIK LANTAI 2 PENANGGUNG JAWAB : Elma Susanti,AMK (Petugas 1) Pengganti : Dina Ayu Christanti, S.Kep 1. Menghubungi Call Center (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan 49

51 PETUGAS 2 : Dina Hosianna T, AMK (area Customer Care dan Ruang Tunggu Lantai 2 Kiri) Pengganti : Iwan Hermawan 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Customer Care sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 2 : Fenny Romauli Pengganti : Dewi Ambika (area Strabismus/A4) 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Glaukoma/A3 dan Poliklinik Strabismus/A2 sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas PETUGAS 2 : Indah Agustini, AMK (Poliklinik Tumor/A1) Pengganti : Astinaya 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Tumor/A1 dan Poliklinik Kornea/A2 sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 2 : Lutfi Iman (Laboratorium) Pengganti : Dokter/Residen 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Infeksi Immunologi dan sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 50

52 PETUGAS 2 Pengganti Anggota :Yusuf (area Visus) : Banu Pradikto : Eva Latifah Endah Kurniawati Mukhlis Ibrahim Yanti Diastiningsih 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan area Visus sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 51

53 PETUGAS 2 : Morris Koppe (Area Rekonstruksi/A5) Pengganti : Bambang Wijana 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Rekonstruksi dan sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas PETUGAS 2 : Bambang (Area Poliklinik Retina/A7) Pengganti : Eni Zainiar 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Retina/ A7 sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas PETUGAS 2 : Jaswarni (area Poliklinik Neuro Oftalmologi/A8) Pengganti : Darmawati (area Pediatri Oftalmologi) 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Neuro Oftalmologi dan Poliklinik Pediatri Oftalmologi sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas PETUGAS 2 : Astinaya ( area Diagnostik Anterior) Pengganti : Imas Indriyani 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Diagnostik Anterior sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas PETUGAS 2 : Morris Koppe (area Diagnostik Posterior) Pengganti : Norma Oktikasari 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Diagnostik Posterior sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 52

54 PETUGAS 2 : Ira Yulianti (Poli Umum) Pengganti : Dokter dan Residen 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Umum dan sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas PETUGAS 2 : Endah (Area Bedah Minor) Pengganti : Nia Andrianto 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Bedah Minor sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas PETUGAS 2 : Syarifuddin (area Kasir dan Ruang tunggu lantai 2 kanan) Anggota : Asnayuita Mahrup Sumantri (area Autoref/NCT) 1. Mengevakuasi personil yang ada di ruang tunggu poliklinik lantai 2 dan area ruang Autoref sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas PETUGAS 3 : Eva latifah (Area Visus) R. Budiwati 1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk 2. Mengevakuasi Dokumen dan status pasien 3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 53

55 Petugas 3 : Asnayunita 1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk 2. Mengevakuasi Dokumen Poliklinik 3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 3 : Dokter dan Residen ( area Diagnostik Anterior) Pengganti : Imas Andriani dan Astinaya 1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk 2. Mengevakuasi Dokumen dan status pasien 3. Mengevakuasi alat alat medis portable atau dalam kotak 4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS : Dokter dan Residen (tiap area poliklinik) Mengevakuasi CPU dan Flasdisk Mengevakuasi Dokumen dan status pasien Mengevakuasi alat alat medis portable atau dalam kotak Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 54

56 PETUGAS 3 : Dokter dan residen (area Diagnostik Posterior) Pengganti : Norma Oktikasari dan Morris Koppe 1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk 2. Mengevakuasi Dokumen dan status pasien 3. Mengevakuasi alat alat medis portable atau dalam kotak 4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 4 : Security Lantai 2 1. Mematikan panel listrik di ruang panel 2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan 3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan 4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu 4.Evakuasi area Kamar Operasi Lantai 3 Unit : Instalasi Kamar Operasi Penanggung Jawab : PJ Kamar Bedah (dr. Anggun R, SpM) Tempat Berkumpul : Halaman Depan Sebelah Kanan Titik Kumpul : Halaman Depan Sebelah Kanan Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit 1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada saat terjadi kebakaran 2. Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing unit Prasarana Kritikal Nama Barang Nama Lokasi APAR Di depan Recovery Room Di depan ruang OK 3 Hidrant Di sebelah kiri ruang Informasi atau Ruang Edukasi Kotak P3K Di Ruang Administrasi Karung Bagor (untuk Di Ruang Administrasi di dekat kotak P3K pembungkus dokumen dan 55

57 peralatan penting) Telepon Di meja Informasi Panel Alarm Kebakaran Menempel di sebelah kiri Hydrant Emergency Lamp Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT Lampu Portable dengan baterai Di ruang Administrasi Rute Evakuasi 1. Keluar melalui ruang tunggu operasi pasien lantai 3 menuju ke pintu tangga darurat lantai 3 sebelah kanan menuju ke titik kumpul halaman depan sebelah kanan TIM GADAR BENCANA AREA KAMAR BEDAH,RUANG TUNGGU DAN COUNTER INFORMASI 56

58 PENANGGUNG JAWAB :Nur Awinah, AMK (Petugas 1) 1. Menghubungi Call Center (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan PETUGAS 2 : Utami Dewi (area Ruang Administrasi OK lantai 3) Pengganti : Ika Mutiana Sari 1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang administrasi dan ruang tunggu pasien lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 2 : Susilawati (Area Ruang Edukasi OK Lantai 3) Pengganti : Venny Dwi Petriana Rina Suhartatik 1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang edukasi OK lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 TIM GADAR BENCANA AREA KAMAR OPERASI LANTAI 3 PETUGAS 2 : Ardhi Wijaya (Area Ruang R.R dan Persiapan) Pengganti : Kodrat Prio Utomo Rina Suhartatik 1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang RR dan persiapan OK lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 57

59 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 58

60 PETUGAS 2 : Ully Ferany (Area Staff and Doctor Lounge Lantai 3) Pengganti : Dokter dan Residen 1. Mengevakuasi personil yang ada di area Staff and Doctor Lounge lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 59

61 PETUGAS 2 : Supriyanto (Area OK 2 Lantai 3) Pengganti : Himelda Dokter dan residen 1. Mengevakuasi personil yang ada di area OK 2 lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 2 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 60

62 PETUGAS 2 Pengganti : Sunar Cahyadi (Area OK 1 Lantai 3) : Ully Ferany Widya Nurhidayah Susilawati Dokter dan Residen 1. Mengevakuasi personil yang ada di area OK 1 lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 2 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 2 Pengganti : Lia Agustina (Area OK 5 Lantai 3) : Mardiani Dokter dan Residen 1. Mengevakuasi personil yang ada di area OK 5 lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 2 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 2 : Melly Rosmiana (Area OK 3 Lantai 3) Pengganti : Aditia Prasetio Andriyanto Dokter dan Residence 1. Mengevakuasi personil yang ada di area OK 3 lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 2 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 2 : Supriyanto (Area CSSD OK Lantai 3) Pengganti : Rahmat Ika Tambunan CS 1. Mengevakuasi personil yang ada di area CSSD OK lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 2 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 61

63 PETUGAS 2 Pengganti : Djuju Supriyatna (Area OK 4 Lantai 3) : Venny Dwi Petriana Nuri Heliyanti Dokter dan Residen 1. Mengevakuasi personil yang ada di area OK 4 lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 AREA KAMAR BEDAH, RUANG TUNGGU, COUNTER INFORMASI PETUGAS 3 : Ika Mutiana (area Ruang Administrasi OK lantai 3) 1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk 2. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, dan Status Pasien 3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 62

64 PETUGAS 3 : Rina Suhartatik(Area Ruang Edukasi OK Lantai 3) 1. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan Status Pasien 2. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 3 : Sunar Cahyadi (Area OK 1 Lantai 3) Pengganti : Dokter dan Residen 1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak 2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop 3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan Status Pasien 4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 3 : Kodrat Prio Utomo (Area Ruang R.R dan Persiapan) 1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak 2. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan Status Pasien 3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 3 : Dokter dan Residen 1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak 2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop 3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan Status Pasien 4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 TIM GADAR BENCANA AREA KAMAR OPERASI LANTAI 3 PETUGAS 3 : Andriyanto (Area OK 3 Lantai 3) Pengganti : Dokter dan Residence 1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak 2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop 3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan Status Pasien 4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 63

65 PETUGAS 3 : Himelda(Area OK 2 Lantai 3) Pengganti : Dokter dan residen 1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak 2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop 3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan Status Pasien 4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 3 : Nuri Heliyanti (Area OK 4 Lantai 3) Pengganti : Dokter dan Residen 1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak 2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop 3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan Status Pasien 4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 64

66 PETUGAS 3 : Ika Tambunan (Area OK 5 Lantai 3) Pengganti : Dokter dan Residen 1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak 2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop 3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan Status Pasien 4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 3 : Rahmat (Area CSSD OK Lantai 3) 1. Mengevakuasi alat-alat instrumen kecil 2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop 3. Mengevakuasi Dokumen CSSD 4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 4 : Security Lantai 3 1. Mematikan panel listrik di ruang panel 2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan 3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan 4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu 5. Evakuasi Area Ruang Perawatan Rawat Inap Lantai 4 Unit : Ruang Rawat Inap Penanggung Jawab : PJ Rawat Inap (d. Neni Anggraini, SpM(K)) Tempat Berkumpul : Halaman Depan Sebelah Kanan Titik Kumpul : Halaman Depan Sebelah Kanan Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit 1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada saat terjadi kebakaran 65

67 2. Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing unit Prasarana Kritikal Nama Barang Nama Lokasi APAR Di depan Nurse Station Hidrant Di dekat tangga darurat sebelah pintu panel Kotak P3K Di Nurse Station Karung Bagor (untuk Di Nurse Station pembungkus dokumen dan peralatan penting) Telepon Di Nurse Station Panel Alarm Kebakaran Menempel di sebelah kiri Hydrant Emergency Lamp Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT Lampu Portable dengan baterai Di Nurse Station Rute Evakuasi 1. Dari Nurse Stasion ke arah pintu darurat sebelah kanan gedung 66

68 PENANGGUNG JAWAB :Endang Purwanti, AMK (Petugas 1) 1. Menghubungi I (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan TIM GADAR BENCANA AREA RUANG RAWAT INAP LANTAI 4 PETUGAS 2 : Kus Ardiyanto Pengganti : Herwit Nurlinda Chairunnisa Sugeng Mujiono Eva Renny Nurlinda Siti Idaliah Retno Budi Puji Astuti Nurwulandari 1. Mengevakuasi personil yang ada di area nurse station dan ruang rawat inap sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 2 lantai 4 menuju titik kumpul di halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 67

69 PETUGAS 2 :Sulastri Pengganti : Yuni Artha Tati Udianti Rohaetin Tiwi Sapitri Rachmawati 1. Mengevakuasi personil yang ada di area nurse station dan ruang rawat inap sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 2 lantai 4 menuju titik kumpul di halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 3 : Herman Pengganti : Ratinem 1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk 2. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, dan Status Pasien 3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 68

70 PETUGAS 4 : Security Lantai 4 1. Mematikan panel listrik di ruang panel 2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan 3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan 4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu TIM GADAR BENCANA AREA RUANG INFORMASI DAN RUANG ODC LANTAI 4 PENANGGUNG JAWAB :Eti Sumatiyah, AMK (Petugas 1) Pengganti : Ka TIM Sore/Malam 1. Menghubungi Call Center (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan 69

71 PETUGAS 2 :Charoline Pengganti : Petugas Informasi Siang/Malam 1. Mengevakuasi personil yang ada di area informasi dan ruang ODC 410 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 4 menuju titik kumpul di halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 3 : Herman Pengganti : Ratinem Petugas Shift Siang/Malam 1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk 2. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, dan Status Pasien 3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 70

72 PETUGAS 4 : Security Lantai 4 1. Mematikan panel listrik di ruang panel 2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan 3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan 4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu 5. Evakuasi Area Klinik Eksekutif Citra Lantai 5 Unit : Ruang Klinik Eksekutif Citra Penanggung Jawab : PJ Klinik Citra Tempat Berkumpul : Halaman Depan Sebelah Kanan Titik Kumpul : Halaman Depan Sebelah Kanan Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit 1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada saat terjadi kebakaran 2. Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing unit Prasarana Kritikal Nama Barang Nama Lokasi APAR Di dekat Lift Pintu darurat 2 Di dekat counter informasi Hidrant Di belakang dekat pintu panel pintu darurat 2 Di dekat pintu darurat 1 Kotak P3K Di Ruang Diagnostik Karung Bagor (untuk Di Lemari pembungkus dokumen dan peralatan penting) Telepon Di Counter Informasi Panel Alarm Kebakaran Menempel di sebelah kiri Hydrant Emergency Lamp Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT Lampu Portable dengan baterai Di Counter Informasi 71

73 Rute Evakuasi 1. Dari counter informasi ke pintu darurat 1 untuk area ruang tunggu pasien 2. Dari counter informasi ke arah belakang melalui ruang poli 5A-D ke pintu darurat 2 TIM GADAR BENCANA AREA RUANG POLIKLINIK DAN AREA RUANG TUNGGU PASIEN LANTAI 5 PENANGGUNG JAWAB: Ns. Haryanti Kusuma Wahyu Jati, SKep (Petugas 1) 72

74 1. Menghubungi Call Center (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan PETUGAS 2 :Iin Partini, Amk Anggota : Triana Dian Permatasari, Amd Lia Devianita, Amd Rosnita Kurniawati, Amk Danny Aryani, Amk Ns. Lilis Suryanti, SKep Putri Meiningrum, Amd 1. Mengevakuasi personil yang ada di area poliklinik 5A-5D sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 2 lantai 5 menuju titik kumpul di halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 2 : Sukarno Budi, Amd Anggota : Zamachsari Ichwan, SE Puri Rismayanti, Amk Nurina listyani, Amk 1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang tunggu pasien sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 5 menuju titik kumpul di halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 3 : Budi Hernanto Pengganti : Asril Bakar 1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk 2. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, dan Status Pasien 3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 4 : Security Lantai 5 1. Mematikan panel listrik di ruang panel 2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan 3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan 73

75 4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu 6. Evakuasi area Lantai 6 Unit : Area Pendidikan Lantai 6 Penanggung Jawab : PJ Area Pendidikan Tempat Berkumpul : Halaman Depan Sebelah Kanan Titik Kumpul : Halaman Depan Sebelah Kanan Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit 1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada saat terjadi kebakaran 2. Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing unit Prasarana Kritikal Nama Barang Nama Lokasi APAR Di sebelah kanan Lift 1 Di sebelah kanan Ruang Auditorium Di sebelah kiri ruang Mekanik Hidrant Di sebelah kiri Ruang Pendidikan Di sebelah kiri Ruang Mekanik Kotak P3K Di Ruang Pendidikan Di Ruang Auditorium Di Ruang Perpustakaan Di Ruang Perhimpunan Di Ruang Staff Di Ruang Secretariat Di Ruang Residen Di Pantry Karung Bagor (untuk Di meja Ruang Pendidikan pembungkus dokumen dan peralatan penting) Telepon Di meja Ruang Pendidikan Panel Alarm Kebakaran Menempel di sebelah kiri Hydrant 74

76 Emergency Lamp Lampu baterai Portable Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT dengan Di meja Ruang Pendidikan Rute Evakuasi 1. Keluar ke kanan dan ke kiri melalui lorong selasar antar ruang -ruang menuju ke pintu tangga darurat lantai 6 mengikuti alur evakuasi menuju ke titik kumpul halaman depan sebelah kanan. TIM GADAR BENCANA AREA KAMAR BEDAH,RUANG TUNGGU DAN COUNTER INFORMASI PENANGGUNG JAWAB : Dr. Yudisianil, SpM(Petugas 1) 1.Menghubungi Call Center (021) & security ekstensi Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya 3.Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul 4.Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada komandan lapangan PETUGAS 2 : Dr. Tri Rahayu (Area Ruang Pendidikan dan Staff) Pengganti : Siti Mursidah 75

77 1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang Pendidikan dan Staff sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 PETUGAS 2 : Dr. Dara (Area Ruang Auditorium, Perpustakaan dan Ruang Perhimpunan) Pengganti : Lilik Sumirin Nana 1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang Pendidikan dan Staff sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kanan 2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul 3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1 76

78 PETUGAS 3 : Pujo Puryono (Area Ruang Auditorium, Perpustakaan dan Ruang Perhimpunan) Pengganti : Edi Robby Adi 1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk 2. Mengevakuasi Dokumen berharga dan penting di area ruang auditorium, perpustakaan dan ruang perhimpunan 3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 3 : Kholidah (Area Ruang Pendidikan dan Staff) Pengganti : Asmiati 1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk 2. Mengevakuasi Dokumen dan dokumen berharga serta penting di area pendidikan dan staff 3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1 PETUGAS 4 : Security Lantai 6 1. Mematikan panel listrik di ruang panel 2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan 3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan 4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu 77

79 BAB VII LAMPIRAN 1. Peta Evakuasi Lantai Basement 78

80 79

81 80

82 Lantai 1 81

83 82

84 Lantai 2 83

85 84

86 85

87 Lantai 3 86

88 87

89 88

90 89

91 Lantai 6 90

92 BAB VIII TATA CARA EVAKUASI PASIEN Ada banyak metode, cara dan variasi untuk mengevakuasi. Pasien yang dapat berjalan (Mandiri Care) selalu di evakuasi PERTAMA. a. Mandiri Care (Bisa berjalan tanpa bantuan) Semua pasien yang dapat berjalan di evakuasi paling PERTAMA dengan pengawalan menuju pintu-pintu keluar ataupun tangga darurat menjauh dari titik bahaya b. Parsial Care (Bisa berdiri tapi tidak mampu berjalan) Menggunakan penyanggah manusia Pasien dapat berdiri namun tidak mampu berjalan karena kelemahan fisik dapat dibantu dengan menggunakan penyanggah manusia (dipapah) oleh perawat, keluarga, pengunjung atau orang yang mampu di dekatnya. Cara : berdiri di samping bagian yang paling lemah dari pasien tersebut, tarik lengan pasien yang terdekat menggunakan tangan yang terjauh dari pasien dan letakan di belakang leher penolong, tangan penolong yang terdekat dengan pasien memegang pinggang terjauh dari penolong, pegang tangan dan pinggang pasien yang kuat dan berjalan menuju pintu keluar Gendong dari belakang 91

93 Metode ini digunakan hanya bagi penolong yang kuat dan pasien lebih kecil dan ringan dari penolong. Cara : bantu pasien untuk duduk atau berdiri di pinggir tempat penolong, jongkok tidur penolong menghadap berdiri membelakangi atau pasien, ke arah setengah instruksikan pasien untuk meletakan tangan nya di bahu penolong, tangan penolong memegang paha pasien dari luar dan angkat pasien ke punggung, jalan secara perlahan ke arah pintu keluar atau tangga-tangga darurat. Menggunakan kursi duduk Kebanyakan jenis kursi dapat/ bisa digunakan untuk mengevakuasi pasien yang tidak mampu berjalan namun dalam keadaan sadar. Jenis kursi yang baik adalah kursi yang lurus. Cara : Jika memungkinkan penolong terdiri dari dua orang untuk memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi duduk. Setelah pasien didudukan di kursi, ambil selimut untuk mengikat pinggang pasien ke kursi agar pasien tidak terjatuh pada saat di evakuasi. Miringkan kursi ke belakang sehingga kaki depan menggantung. Lalu pasien 92

94 segera dibawa dengan cara yang aman, tenang dan selamat menuju ke tempat titik kumpul. Menggunakan kursi roda Dengan cara : Jika memungkinkan penolong terdiri dari dua orang untuk memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi duduk. Setelah pasien sudah didudukan di kursi, ambil selimut untuk mengikat pinggang pasien ke kursi agar pasien tidak terjatuh pada saat di evakuasi. Lalu pasien segera dibawa dengan cara yang aman, tenang dan selamat menuju ke tempat titik kumpul. c. Total Care (Butuh bantuan penuh karena tidak bisa berjalan dan berdiri/ kesadaran menurun/ tidak kooperatif) Metode evakuasi pasien ini dikerjakan apabila pasien dalam keadaan tidak sadar, dan alat-alat untuk membantu dalam evakuasi sudah tidak ada lagi. Dengan Cara 93

95 Gambar 1 : Sebelum siapkan memindahkan terlebih dahulu pasien, sebuah selimut yang cukup tebal di lantai samping tempat tidur pasien yang akan di evakuasi. Gambar 1 Gambar 2 : Lalu letakan bantal di tengah-tengah selimut dan berada di atas. Gambar 2 94

96 Gambar 3 : Panggil salah satu orang untuk membantu mengangkat pasien dari tempat tidur ke selimut yang sudah kita siapkan tadi secara pelan, aman, dengan satu komando angkat secara bersama-sama. Gambar 3 Gambar 4 : Setelah pasien diletakan di lantai yang sudah diberi alas selimut tadi, lalu gulung selimut pada bagian kaki, sehingga kaki tertutup selimut dan tampak sepeti huruf T Lalu Bawa pasien menuju titik kumpul, dan biarkan teman yang tadi membantu untuk menolong Gambar 4 pasien lainnya untuk di evakuasi. Dalam keadaan evakuasi, perlu diperhatikan penggunaan kursi roda, kursi duduk, tandu, brankard, bisa membatasi pergerakan dalam evakuasi, membahayakan, 95 bahkan bisa jadi lakukan

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur

Lebih terperinci

Penggunaan APAR dan Kedaruratan

Penggunaan APAR dan Kedaruratan Penggunaan APAR dan Kedaruratan II. 7 Kode Darurat per 2012 Code Blue (Kegawatdaruratan Medis) Code Red (Kebakaran) Code Grey (Gangguan Keamanan) Code Pink (Penculikan Bayi) Code Purple (Evakuasi) Code

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.

Lebih terperinci

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI

KRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI Halaman 1 dari 1 KRONOLOGI DOKUMEN Tanggal Revisi Ke Keterangan (Tuliskan sub-bab & perihal yang diubah serta alasan perubahan) 14-10-2011 0 Penentuan baru 25-11-2013 1 Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun

Lebih terperinci

128 Universitas Indonesia

128 Universitas Indonesia BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit) Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit) Pertanyaan : 1. Apakah RSUP H Adam Malik mempunyai

Lebih terperinci

PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK)

PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK) PROSEDUR KEADAAN DARURAT KEBAKARAN B4T ( BALAI BESAR BAHAN & BARANG TEKNIK) KEADAAN DARURAT Keadaan darutat adalah situasi atau kondisi atau kejadian yang tidak normal o Terjadi tiba tiba o Menggangu kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH RSU BINA KASIH RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH I. LATAR BELAKANG Ketidaksiapan beberapa Rumah Sakit dalam menanggulangi bencana gempa bumi, tsunami, wabah penyakit

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA Menimbang : DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA 1. Bahwa penanggulangan kebakaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebakaran merupakan kejadian timbulnya api yang tidak diinginkan atau api yang tidak pada tempatnya, di mana kejadian tersebut terbentuk oleh tiga unsur yaitu unsur

Lebih terperinci

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang memadai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jalur evakuasi darurat

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCHEDURE (SOP) KEDARURATAN DI TEKNIK KELAUTAN ITB

STANDARD OPERATING PROCHEDURE (SOP) KEDARURATAN DI TEKNIK KELAUTAN ITB STANDARD OPERATING PROCHEDURE (SOP) KEDARURATAN DI TEKNIK KELAUTAN ITB Berlandasakan pada Surat Keputusan Kepala UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Nomor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Istilah dan Definisi 2.1.1 Bangunan Gedung Wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG RS Duta Indah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, selalu berusaha melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien,yang harus didukung

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai

BAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai penerapan emergency preparedness & response yang dapat penulis bahas sebagai berikut : A. Emergency

Lebih terperinci

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN (PPBK) PADA DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG BUPATI MALANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang terdapat zona subduksi atau zona pertemuan antara 2 lempeng

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang terdapat zona subduksi atau zona pertemuan antara 2 lempeng BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surakarta merupakan sebelah utara wilyah darah istimewa Yogyaktra dangan jarak ± 65 km. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang terdapat zona subduksi

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

- Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko - Mencegah kecelakaan dan cidera, dan - Memelihara kondisi aman

- Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko - Mencegah kecelakaan dan cidera, dan - Memelihara kondisi aman PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal waktu, tempat atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di sana-sini masih banyak terjadi.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT

PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PLAN) Di RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN I. UMUM Bencana dapat terjadi kepada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, serta datangnya tak dapat diduga/diterka dan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut. BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Klasifikasi Gedung dan Risiko Kebakaran Proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur 2.1.1 Data tentang Gempa Bumi 2.1.1.1 Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA, UPT KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 145/K01.2.6/SK/2010

KEPUTUSAN KEPALA, UPT KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 145/K01.2.6/SK/2010 KEPUTUSAN KEPALA, UPT KEAMANAN, KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 145/K01.2.6/SK/2010 TENTANG STANDAR OPERATING PROCEDUR (SOP) KEDARURATAN DI ITB Tujuan : Memberikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1970 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi, Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebakaran merupakan suatu bencana/musibah yang akibatkan oleh api dan dapat terja mana saja dan kapan saja. Kebakaran yang akibatkan oleh ledakan atau ledakan yang akibatkan

Lebih terperinci

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3 #7 PENGELOLAAN OPERASI K3 Dalam pengelolaan operasi manajemen K3, terdapat beberapa persyaratan yang dapat dijadikan suatu rujukan, yaitu: 1. OHSAS 18001 2. Permenaker 05/MEN/1996 Persyaratan OHSAS 18001

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Audit Keselamatan Kebakaran Gedung PT. X Jakarta Tahun 2009 DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA Data Umum Gedung a. Nama bangunan : b. Alamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada Pasal 1 ayat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada Pasal 1 ayat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa kebakaran merupakan bencana yang tidak diinginkan yang dapat terjadi di mana saja, kapan saja dan kerap terjadi di hampir setiap wilayah Indonesia. Di Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bangunan gedung menurut UU RI No. 28 Tahun 2002 adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada

Lebih terperinci

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT 1. TUJUAN Sebagai pedoman untuk menghadapi keadaan darurat. Untuk menyelamatkan jiwa manusia, lingkungan dan asset perusahaan.

Lebih terperinci

1. Anda saat ini sedang berada dilantai 2 puskesmas Bogor Timur 2. Di gedung ini ada beberapa pintu, pintu keluar adalah disebelah kiri

1. Anda saat ini sedang berada dilantai 2 puskesmas Bogor Timur 2. Di gedung ini ada beberapa pintu, pintu keluar adalah disebelah kiri Contoh 1 : SAFETY BRIEFING Assalamualaikum wr wb 1. Anda saat ini sedang berada dilantai 2 puskesmas Bogor Timur 2. Di gedung ini ada beberapa pintu, pintu keluar adalah disebelah kiri bapak dan ibu 3.

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP) PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI

STANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP) PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI STANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP) PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI A. UMUM Pencegahan dan penanggulangan serta penyelamatan diri dari bencana kebakaran adalah peristiwa

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Azham Umar Abidin 1, Fahmi R. Putranto 2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Departemen

Lebih terperinci

JUDUL : Managemen Tanggap Darurat

JUDUL : Managemen Tanggap Darurat JUDUL : Managemen Tanggap Darurat DESKRIPSI : Bagian ini menjelaskan identifikasi kompetensi yang dibutuhkan dalam mengelola operasional tanggap darurat, memeriksa peralatan dan fasilitas tanggap darurat,

Lebih terperinci

Penyediaan komponen listrik instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Penyediaan komponen listrik instalasi listrik/penerangan bangunan kantor PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (RUP) SUKU DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN ANGGARAN 2012 Lokasi Pekerjaan Rencana Penganggaran

Lebih terperinci

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL

Lebih terperinci

Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam

Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam Kebakaran dan bencana alam yang terjadi setiap saat dapat menimbulkan terganggunya kelancaran produktifitas, kerusakan peralatan, lingkungan tempat kerja serta dampak negatif lainnya yang mungkin diderita

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU

IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh Daftar

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur. BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian terhadap evaluasi sistem penanggulangan kebakaran di kapal penumpang KM Lambelu, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

EMERGENCY PLANING AND EVACUATION LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN

EMERGENCY PLANING AND EVACUATION LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN Materi 8 EMERGENCY PLANING AND EVACUATION LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes 1. Mengatur Rencana Evakuasi Penilaian tata letak ruang (lay out) dari bangunan. Mengatasi

Lebih terperinci

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT 1. TUJUAN Sebagai pedoman untuk menghadapi keadaan darurat. Untuk menyelamatkan jiwa manusia, lingkungan dan asset perusahaan. 2. RUANG LINGKUP Yang termasuk keadaan

Lebih terperinci

PROSEDUR KEADAAN DARURAT

PROSEDUR KEADAAN DARURAT PROSEDUR KEADAAN DARURAT Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Kenali Prosedur Keadaan Darurat Kita Marilah Kita pulang dari tempat kerja tanpa cedera atau sakit.

Lebih terperinci

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I Pertemuan ke-12 Materi Perkuliahan : Sistem penanggulangan bahaya kebakaran 1 (Sistem deteksi kebakaran, fire alarm, fire escape) SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini, BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana dan keadaan gawat darurat telah mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat secara signifikan, terutama yang berhubungan dengan kesehatan. Berdasarkan data dunia

Lebih terperinci

MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI

MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI TSUNAMI ADALAH... Ÿ Serangkaian gelombang laut yang sangat besar, akibat dari gempa bumi yang sangat kuat bersumber di laut. Ÿ Gempa bumi membuat perubahan mendadak pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PENGAMANAN OBJEK VITAL DAN FASILITAS PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang

Lebih terperinci

PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN PEDOMAN INDUK PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN DAN BENCANA ALAM DI LINGKUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DAFTAR ISI O PROSEDUR PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI DALAM JAM KERJA O PROSEDUR EVAKUASI

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga

BAB 1 : PENDAHULUAN. potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahaya kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga penjalaran

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANAN GEMPA BUMI (KODE HIJAU)

PROSEDUR PENANGANAN GEMPA BUMI (KODE HIJAU) PROSEDUR PENANGANAN GEMPA BUMI (KODE HIJAU) Perhatikan perilaku binatang peliharaan (kucing/anjing/burung) yang tidak wajar. Perhatikan getaran permukaan air dalam gelas atau tempat penampung lainnya Dengarkan

Lebih terperinci

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE PENGENALAN Irman Sonjaya, SE PENGERTIAN Gempa bumi adalah suatu gangguan dalam bumi jauh di bawah permukaan yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda di permukaan. Gempa bumi datangnya sekonyong-konyong

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa bencana kebakaran

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK, PERALATAN DAN KEMUDAHAN AKSES PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja...

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja... Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecepatan perubahan skala dan perkembangan

Lebih terperinci

Kata Sambutan Peluncuran situs grahaniaga.co.id Latihan Kebakaran Sosialisasi Panduan Darurat Gempa Bumi K3 Listrik Smoking Room

Kata Sambutan Peluncuran situs grahaniaga.co.id Latihan Kebakaran Sosialisasi Panduan Darurat Gempa Bumi K3 Listrik Smoking Room Kata Sambutan Peluncuran situs grahaniaga.co.id Latihan Kebakaran Sosialisasi Panduan Darurat Gempa Bumi K3 Listrik Smoking Room e-bulletin edisi V 2010 Kata Sambutan Salam Hangat, Dalam kesempatan ini

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Rencana. Operasi Darurat Bencana. Penyusunan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Rencana. Operasi Darurat Bencana. Penyusunan. Pedoman. No.1420, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Rencana. Operasi Darurat Bencana. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

Lebih terperinci

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION STANDAR APAR MENURUT NFPA 10/ No. Per 04/Men/1980 Terdapat APAR yang sesuai dengan jenis kebakaran Tedapat label penempatan APAR Penempatan APAR mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah digunakan pada saat

Lebih terperinci

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana 126 Lampiran 1 CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT A. Komando dan Kontrol 1. Mengaktifkan kelompok komando insiden rumah sakit. 2. Menentukan pusat komando rumah sakit. 3. Menunjuk penanggungjawab manajemen

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN

Lebih terperinci

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN 4.1 Uraian Sistem Lokasi sumber kebakaran (alarm zone) ditunjukkan berdasarkan titik lokasinya (letak detector) untuk detektor analog, sedangkan detektor jenis

Lebih terperinci

Manual Prosedur Safety Health

Manual Prosedur Safety Health Manual Prosedur Safety Health Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2016 Manual Prosedur Safety Health Unit Jaminan Mutu Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencapai 50 derajat celcius yang menewaskan orang akibat dehidrasi. (3) Badai

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencapai 50 derajat celcius yang menewaskan orang akibat dehidrasi. (3) Badai BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik faktor alam dan/ atau faktor non alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sehat melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sehat melalui pelayanan kesehatan yang bermutu dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan sekunder atau tersier dengan karakteristik tersendiri, yaitu padat modal, padat teknologi dan multiprofesi. Keberadaan

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 2 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OPERASI K3

PENGELOLAAN OPERASI K3 PENGELOLAAN OPERASI K3 Bahan Kuliah Fakultas : Teknik Program Studi : Teknik Industri Tahun Akademik : Genap 2012/2013 Kode Mata Kuliah : TIN 211 Nama Mata Kuliah : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebakaran gedung bertingkat di Indonesia merupakan masalah yang harus ditangani secara serius. Kebakaran merupakan suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan tiga unsur

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Lampiran 1 DENAH INSTALASI ICU. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 DENAH INSTALASI ICU. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 DENAH INSTALASI ICU Lampiran 2 PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA INSTALASI SARANA DAN PRASARANA ANALISIS SISTEM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI FASILITAS INTENSIVE CARE UNIT(ICU)RSUP

Lebih terperinci

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, 1 RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN

Lebih terperinci

Dicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014

Dicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014 Dicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014 Teman- teman, Kita belajar yuk, mengapa ya di Indonesia banyak terjadi bencana alam.

Lebih terperinci

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LEBAK

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO

TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO TUGAS AKHIR EVALUASI EMERGENCY RESPONSE PLAN DAN ALAT PEMADAM API RINGAN PADA PT. PHILIPS INDONESIA ADHITYA NUGROHO 6506 040 032 Latar Belakang PT. Philips Indonesia merupakan pabrik lampu yang dalam proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota maupun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah perkotaan telah membawa sejumlah persoalan penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota maupun berkembangnya berbagai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR :60 2014 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Lebih terperinci

EGIATAN SUDIN PEMADAM KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA - JAKS YANG DIBIAYAI APBD TAHUN ANGGARAN 2013

EGIATAN SUDIN PEMADAM KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA - JAKS YANG DIBIAYAI APBD TAHUN ANGGARAN 2013 EGIATAN SUDIN PEMADAM KEBAKARAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA - JAKS YANG DIBIAYAI APBD TAHUN 2013 NOMOR PROGRAM / KEGIATAN VOLUME 1.20.01 Program penerapan prinsip good governance dalam penyelenggaraan urusan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH SALINAN NOMOR 44, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang didasari pada tuntutan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS).

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2015... TENTANG MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN A. UMUM Kebakaran senantiasa menimbulkan hal-hal yang tidak

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KANTOR PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KANTOR PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN KANTOR PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI Dibuat oleh Direviu oleh Disetujui oleh Kasubbag Umum

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : Tentang PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : Tentang PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : Tentang PEDOMAN PENANGGULANGAN BENCANA DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN Menimbang : a b c Mengingat Bahwa penanggulangan bencana

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 39 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 39 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hotel UNY yang beralamat di Jl Karangmalang Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta. Lokasi Hotel UNY dapat dikatakan sangat strategis

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya dan dapat menimbulkan korban luka maupun jiwa, serta mengakibatkan kerusakan dan

Lebih terperinci

Nama : Bekerja di bagian : Bagian di tim tanggap darurat :

Nama : Bekerja di bagian : Bagian di tim tanggap darurat : Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Tinjauan Pelaksanaan Program Tanggap Darurat Kebakaran di Kantor Sektor dan Pusat Listrik Paya Pasir PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Medan Tahun 2013 Nama : Bekerja di

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNSI PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR

Lebih terperinci

EVALUASI KESIAPSIAGAAN NUKLIR DI INSTALASI RADIOMETALURGI BERDASARKAN PERKA BAPETEN NOMOR 1 TAHUN 2010

EVALUASI KESIAPSIAGAAN NUKLIR DI INSTALASI RADIOMETALURGI BERDASARKAN PERKA BAPETEN NOMOR 1 TAHUN 2010 No. 07 / Tahun IV April 2011 ISSN 1979-2409 EVALUASI KESIAPSIAGAAN NUKLIR DI INSTALASI RADIOMETALURGI BERDASARKAN PERKA BAPETEN NOMOR 1 TAHUN 2010 Budi Prayitno, Suliyanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGGULANGAN KEBAKARAN WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGGULANGAN KEBAKARAN WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENANGGULANGAN KEBAKARAN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa tingkat kepadatan hunian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PUSAT PENGENDALIAN OPERASI PENANGGULANGAN BENCANA (PUSDALOPS PB) DAN RUANG PUSAT PENGENDALIAN OPERASI PENANGGULANGAN

Lebih terperinci

2015 PT. Grahaniaga Tatautama. Bulletin Edisi 22. Yang kami hormati, Bapak dan Ibu Para Penyewa Gedung Graha CIMB Niaga

2015 PT. Grahaniaga Tatautama. Bulletin Edisi 22. Yang kami hormati, Bapak dan Ibu Para Penyewa Gedung Graha CIMB Niaga Yang kami hormati, Bapak dan Ibu Para Penyewa Gedung Graha CIMB Niaga Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Salam sejahtera bagi kita semua Dengan segala kerendahan hati, kita panjatkan Puji Syukur

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

Lebih terperinci