BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 4.1. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Tentang Kategori Mendukung item Pernyataan Sangat perlu Perlu Total f % f % f % 1 Memotifasi dalam 74 82, , ,89 belajar 2 Memberikan semangat 51 56, , ,56 dalam mengerjakan tugas 3 Mendorong untuk 65 72, , berprestasi 4 Membantu dalam 63 70, , ,78 menghadapi kesulitan 5 Mendorong untuk aktif 18 20, , ,78 dalam kegiatan ekstra kurikuler Rerata 54,2 60,22 30,4 33,78 84,6 94,00 Sumber : Diolah dari Data Primer, November 2011 Keterangan : Tabel 4.1. menggambarkan bahwa rata-rata jawaban siswa 60,22% mengatakan sangat memerlukan guru pembimbing yang mampu memberikan dukungan kepada siswa, dan 33,78% mengatakan memerlukan guru pembimbing yang mampu memberikan dukungan terhadap siswa, sehingga jumlah keinginan siswa terhadap guru pembimbing yang mampu mendukung siswa sebesar 94,00%. 59

2 Tabel 4.2. Tentang Kategori Menghargai Item Pernyataan Sangat perlu Perlu Total f % f % f % 1 Mendengar keluhan 52 57, , ,89 siswa 2 Memperhatikan dengan 24 26, , ,00 serius 3 Sabar mendengar siswa 43 47, , ,78 bicara 4 Menampung pendapat 55 61, , ,78 siswa 5 Menerima siswa apa 48 53, , ,89 adanya 6 Menganggap siswa 33 36, , ,67 sebagai teman 7 Menerima perbedaan 47 52, , ,22 pendapat 8 Mendengarkan ocehan 14 15, , ,67 siswa Rerata 39,5 43,89 36,87 40,97 76,37 84,86 Sumber : Diolah dari Data Primer, November 2011 Keterangan : Tabel 4.2. menggambarkan bahwa rata-rata jawaban siswa 43,89% mengatakan sangat memerlukan guru pembimbing yang mampu menghargai siswa, dan 40,97% mengatakan memerlukan guru pembimbing yang mampu menghargai siswa, sehingga jumlah keinginan siswa terhadap guru pembimbing yang mampu menghargai siswa sebesar 84,86%. 60

3 Tabel 4.3. Tentang Kategori Menjalin Relasi Item Pernyataan Sangat perlu Perlu Total f % f % f % 1 Bicaranya lembut 38 42, , ,78 2 Kata-katanya sejuk 41 45, , ,00 3 Berteman dengan siswa 39 43, , ,89 4 Menyapa siswa 30 33, , ,00 5 Suka ngobrol dengan 27 30, , ,22 siswa 6 Berkunjung ke rumah 2 2, , ,89 siswa 7 Berdialog dengan orang 6 6, , ,45 tua siswa 8 Mampu berkomunikasi 40 44, , ,00 dengan siapa saja 9 Teman bicara yang baik 36 40, , ,67 Rerata 28,78 31,97 35,11 39,01 63,89 70,98 Sumber : Diolah dari Data Primer, November 2011 Keterangan : Tabel 4.3. menggambarkan bahwa rata-rata jawaban siswa 31,97% mengatakan sangat memerlukan guru pembimbing yang mampu menjalin relasi terhadap siswa, dan 39,01% mengatakan memerlukan guru pembimbing yang mampu menjalin relasi terhadap siswa, sehingga jumlah keinginan siswa terhadap guru pembimbing yang mampu menjalin relasi terhadap siswa sebesar 70,98%. 61

4 Tabel 4.4. Tentang Kategori Menjalin Komunikasi Item Pernyataan Sangat perlu Perlu Total f % f % f % 1 Kata-katanya teratur 46 51, , ,78 2 Bahasanya mudah 55 61, , ,89 dipahami 3 Mampu memahami 22 24, , ,55 bahasa gaul siswa 4 Isi pembicaraannya 36 40, , ,22 singkat dan jelas 5 Bicaranya pelan dan jelas 22 24, , ,33 Rerata 36,2 40,22 33,6 37,33 69,8 77,55 Sumber : Diolah dari Data Primer, November 2011 Keterangan : Tabel 4.4. menggambarkan bahwa rata-rata jawaban siswa 40,22% mengatakan sangat memerlukan guru pembimbing yang mampu menjalin komunikasi terhadap siswa, dan 37,33% mengatakan memerlukan guru pembimbing yang mampu menjalin komunikasi terhadap siswa, sehingga jumlah keinginan siswa terhadap guru pembimbing yang mampu menjalin komunikasi terhadap siswa sebesar 77,55%. Tabel 4.5. Tentang Kategori Empati Item Pernyataan Sangat perlu Perlu Total f % F % f % 1 Ikut merasakan 24 26, , ,56 penderitaan siswa/peka 2 Ikut prihatin 24 26, , ,22 3 Perhatian dengan 39 43, , ,77 masalah siswa 4 Bisa menangis dan 20 22, , ,78 tertawa dengan siswa 5 Membantu siswa 45 50, , ,11 bermasalah Rerata 30,4 33,78 38,8 43,11 69,2 76,89 62

5 Sumber : Diolah dari Data Primer, November 2011 Keterangan : Tabel 4.5. menggambarkan bahwa rata-rata jawaban siswa 33,78% mengatakan sangat memerlukan guru pembimbing yang mampu berempati terhadap siswa, dan 43,11% mengatakan memerlukan guru pembimbing yang mampu berempati terhadap siswa, sehingga jumlah keinginan siswa terhadap guru pembimbing yang mampu berempati terhadap siswa sebesar 76,89%. Tabel 4.6. Tentang Kategori Hangat Dan Terbuka Item Pernyataan Sangat perlu Perlu Total f % f % f % 1 Selalu tersenyum 48 53, , ,11 2 Bicara apa adanya 37 41, , ,44 3 Hangat dalam bergaul 40 44, , ,00 4 Terbuka terhadap usul 53 58, , ,67 dan saran 5 Semangat dalam 38 42, , ,00 berbicara 6 Pernah humor 39 43, , ,89 7 Suka bercanda 32 35, , ,22 8 Mukanya berseri-seri 28 31, , ,44 Rerata 39,37 43,75 38,00 42,22 77,37 85,97 Sumber : Diolah dari Data Primer, November 2011 Keterangan : Tabel 4.6. menggambarkan bahwa rata-rata jawaban siswa 43,75% mengatakan sangat memerlukan guru pembimbing yang mampu bersikap terbuka dan hangat terhadap siswa, dan 42,22% mengatakan memerlukan guru pembimbing yang mampu bersikap terbuka dan hangat terhadap siswa, 63

6 sehingga jumlah keinginan siswa terhadap guru pembimbing yang mampu bersikap terbuka dan hangat terhadap siswa sebesar 85,97%. Tabel 4.7. Tentang Kategori Dewasa Item Pernyataan Sangat perlu Perlu Total f % f % f % 1 Berwibawa 46 51, , ,44 2 Sederhana dalam 32 35, , ,56 penampilan 3 Ramah dan sopan 62 68, , Tidak pemarah/tidak 57 63, , ,22 emosional 5 Adil 69 76, , ,89 6 Bijaksana 68 75, , ,89 7 Jujur 69 76, , ,89 8 Suka melindungi 42 46, , ,89 9 Suka mendengarkan 43 47, , ,89 10 Suka menasehati 40 44, , ,67 11 Konsisten 48 53, , ,22 12 Suka mengawasi 13 14, , ,89 13 Suka menggerakkan 15 16, , ,89 14 Suka menilai 12 13, , ,67 15 Pandai menyimpan 54 60, , ,89 rahasia Rerata 44,67 49,63 32,07 35,63 76,73 85,26 Sumber : Diolah dari Data Primer, November 2011 Keterangan : Tabel 4.7. menggambarkan bahwa rata-rata jawaban siswa 49,63% mengatakan sangat memerlukan guru pembimbing yang bersikap dewasa terhadap siswa, dan 35,63% mengatakan memerlukan guru pembimbing yang bersikap dewasa terhadap siswa, sehingga jumlah keinginan siswa terhadap guru pembimbing yang bersikap dewasa terhadap siswa sebesar 85,26%. 64

7 Tabel 4.8. Tentang Kategori Wawasan Luas Item Pernyataan Sangat perlu Perlu Total f % f % f % 1 Tahu kehidupan remaja 42 46, , ,00 2 Tahu tentang budaya 39 43, , ,56 3 Tahu tentang sosiologis 33 36, , ,11 4 Tahu tentang 47 52, , ,89 psikologis 5 Tahu tentang 59 65, , ,44 agama/toleran 6 Tahu tentang 60 66, , ,78 pendidikan 7 Tahu tentang hukum 27 30, , ,44 dan politik 8 Tahu tentang etika dan 53 58, , moral 9 Tahu tentang tradisi 31 34, , ,67 10 Tahu tentang minat dan 42 46, , ,22 bakat 11 Tahu tentang tata 23 25, , ,56 busana Rerata 41,45 46,06 36,00 40,00 77,45 86,06 Sumber : Diolah dari Data Primer, November 2011 Keterangan : Tabel 4.8. menggambarkan bahwa rata-rata jawaban siswa 46,06% mengatakan sangat memerlukan guru pembimbing yang berwawasan luas, dan 40,00% mengatakan memerlukan guru pembimbing yang berwawasan luas, sehingga jumlah keinginan siswa terhadap guru pembimbing yang berwawasan luas sebesar 86,06%. 65

8 Tabel 4.9. Tentang Kategori Obyektif dan Fleksibel Item Pernyataan Sangat perlu Perlu Total f % f % f % 1 Lues dalam bergaul 36 40, , ,56 2 Tidak diskriminatif/tidak 80 88, , ,89 membeda-bedakan 3 Tidak pandang bulu 64 71, , ,78 4 Obyektif dalam menilai 61 67, , ,33 5 Disenangi guru dan 48 53, , ,11 siswa Rerata 57,8 64,22 26,2 29,11 84,00 93,33 Sumber : Diolah dari Data Primer, November 2011 Keterangan : Tabel 4.9. menggambarkan bahwa rata-rata jawaban siswa 64,22% mengatakan sangat memerlukan guru pembimbing yang bersikap obyektif dan fleksibel terhadap siswa, dan 29,11% mengatakan memerlukan guru pembimbing yang bersikap obyektif dan fleksibel terhadap siswa, sehingga jumlah keinginan siswa terhadap guru pembimbing yang mampu bersikap obyektif dan fleksibel terhadap siswa sebesar 93,33%. Tabel Tentang Kategori Bebas dari Kecenderungan Item Pernyataan Sangat perlu Perlu Total f % f % f % 1 Selalu netral 47 52, , ,89 2 Tidak memojokkan 58 64, , ,67 3 Tidak menuduh 56 62, , ,78 4 Tidak suka memerintah 35 38, , ,89 5 Tidak suka 49 54, , ,22 menyalahkan 6 Tidak menilai sepihak 62 68, , ,56 7 Selalu kumpul data 21 23, , ,44 8 Tidak suka curiga 46 51, , ,11 9 Tidak pendendam 63 70, , ,56 Rerata 48,56 53,95 31,56 35,06 80,11 89,01 Sumber : Diolah dari Data Primer, November

9 Keterangan : Tabel menggambarkan bahwa rata-rata jawaban siswa 53,95% mengatakan sangat memerlukan guru pembimbing yang bebas dari kecenderungan menguasai siswa, dan 35,06% mengatakan memerlukan guru pembimbing yang bebas dari kecenderungan menguasai siswa, sehingga jumlah keinginan siswa terhadap guru pembimbing yang bebas dari kecenderungan menguasai siswa sebesar 89,01% Pembahasan Mengacu paparan di atas, peneliti menyadari ada beberapa hal yang perlu dicermati sehubungan dengan berbagai keterbatasan yang masih terkandung dalam instrumen penelitian dan pelaksanaan penelitian. Pertama, bentuk instrumen merupakan instrumen tertutup sehingga tidak memungkinkan semua ciri-ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan siswa dapat terungkap. Kedua, hasil dari penelitian ini bukan merupakan suatu hasil yang tetap atau abadi karena keinginan setiap orang dapat berubah dari waktu ke waktu. Jadi hasil penelitian mengenai karakteristik kepribadian guru pembimbing yang diinginkan siswa yang sudah diperoleh pada saat ini mungkin akan berbeda dalam penelitian pada waktu lain. Ketiga, instrumen karakteristik kepribadian guru pembimbing yang diinginkan siswa sebagai instrumen penelitian telah terbukti reliabel, tetapi instrumen penelitian ini belum tentu sesuai bagi kelompok siswa lain dan disekolah lain 67

10 Selanjutnya akan dibahas mengenai karekteristik kepribadian guru pembimbing yang diinginkan siswa berdasarkan peringkat yang diperoleh dari jumlah persentase alternatif jawaban perlu dan sangat perlu. Tabel Kesimpulan No Kategori Total rerata f % 1 Mendukung 84,60 94,00% 2 Menghargai 76,37 84,86% 3 Menjalin relasi 63,89 70,98% 4 Menjalin komunikasi 69,80 77,55% 5 Empaty 69,20 76,89% 6 Hangat dan terbuka 77,37 85,97% 7 Dewasa 76,73 85,26% 8 Wawasan luas 77,45 86,06% 9 Obyektif dan fleksibel 84,00 93,33% 10 Bebas dari kecenderungan 80,11 89,01% Sumber: Diolah dari Data Primer, November Kemampuan Memberikan Dukungan Karakteristik kepribadian Guru Pembimbing yang sangat diperlukan siswa dalam mendukung aktivitasnya, meliputi; memotivasi dalam belajar, memberikan semangat dalam mengerjakan tugas, mendorong untuk berprestasi, membantu dalam menghadapi kesulitan, serta mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan ekstra kulikuler merupakan karakteristik kepribadian guru pembimbing yang diinginkan oleh siswa. Perhitungan persentase siswa memilih jawaban perlu dan sangat perlu mencapai hasil 94,00%, di atas norma yang telah ditetapkan yaitu 56% yang artinya karakteristik kepribadian guru pembimbing yang memberikan dukungan terhadap siswa merupakan karakteristik kepribadian guru pembimbing yang diinginkan siswa. Atas dasar itu, 68

11 seyogyanya setiap guru pembimbing mampu mendukung setiap aktivitas siswa dalam proses pendidikan di Sekolah. Pada pilahan lain dalam kategori ini ada juga siswa yang menjawab ragu-ragu, tidak perlu dan sangat tidak perlu sebesar 6%, karena masih kurangnya peran guru dalam mendukung kegiatan siswa Kemampuan Menghargai Siswa Karakteristik kepribadian Guru pembimbing dalam menghargai siswa, meliputi; mendengar keluhan siswa, memperhatikan dengan serius, sabar mendengar siswa bicara, menampung pendapat siswa, menerima siswa apa adanya, menganggap siswa sebagai teman, menerima perbedaan pendapat dan mendengarkan ocehan siswa, yang sangat diperlukan siswa merupakan ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan oleh siswa. Perhitungan persentase siswa yang memilih jawaban perlu dan sangat perlu mencapai hasil 84,86% di atas norma yang telah ditetapkan yaitu 56%. Atas dasar itu setiap guru pembimbing dalam menjalankan aktivitasnya harus menghargai siswa sebagai subyek pendidikan. Pada pilahan lain dalam kategori ini ada siswa yang menjawab ragu-ragu, tidak perlu, dan sangat tidak perlu sebanyak 15,14%. Hal ini dikarenakan sebagian siswa merasa bahwa guru pembimbing kurang menghargai perbedaan pendapat dan cenderung tidak perduli dengan keadaan siswa. 69

12 Kemampuan Menjalin Relasi dengan Baik Karakteristik Guru pembimbing dalam menjalin relasi dengan siswa, meliputi; bicara lembut, kata-kata sejuk, berteman dengan siswa, menyapa siswa, suka ngobrol dengan siswa, berkunjung kerumah siswa, berdialog dengan orang tua siswa, berkomunikasi dengan siapa saja, teman bicara yang baik, merupakan ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan oleh siswa. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan persentase siswa yang memilih jawaban perlu dan sangat perlu mencapai hasil 70,98%, di atas norma yang telah ditetapkan yaitu 56%. Atas dasar itu, kemampuan menjalin relasi dengan baik merupakan ciri kepribadian yang harus dimiliki setiap guru pembimbing. Pada pilahan lain, ada juga yang memilih jawaban ragu-ragu, tidak perlu dan sangat tidak perlu yaitu sebesar 29,02%. Hal ini dikarenakan bahwa guru masih kurang menjalin relasi dengan siswa, apalagi jika ada siswa yang punya masalah pribadi, dan guru pembimbing di mata siswa suka cuek, kurang memberi arahan yang baik kepada siswa. Jumlah jawaban siswa yang menunjukkan ketidakinginan ciri kepribadian memang cukup besar dibanding ciri kepribadian yang sebelumnya Kemampuan Menjalin Komunikasi dengan Baik Karakteristik kepribadian Guru pembimbing dalam menjalin komunikasi, meliputi ;kata-katanya teratur, bahasanya mudah dipahami, 70

13 mampu memahami bahasa gaul siswa, isi pembicaraannya singkat dan jelas, bicara pelan dan jelas dengan baik merupakan ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan oleh siswa. Perhitungan persentase siswa yang memilih jawaban perlu dan sangat perlu mencapai 77,55%, di atas norma yang telah ditetapkan yaitu 56%. Atas dasar itu kemampuan menjalin komunikasi yang baik dengan siswa, rekan guru dan karyawan merupakan salah satu ciri kepribadian yang harus dimiliki oleh setia guru pembimbing. Pada pilahan lain ada juga yang menjawab ragu-ragu, tidak perlu dan sangat tidak perlu dengan besaran persentase 22,45%. Hal ini disebabkan guru pembimbing kurang peduli serta kurang berkomunikasi dengan siswa Kemampuan Berempati Karakteristik kepribadian Guru pembimbing dalam hal empati, meliputi;ikut merasakan penderitaan siswa/peka, ikut prihatin, perhatian dengan masalah siswa, bisa menangis dan tertawa dengan siswa, membantu siswa merupakan ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan oleh siswa. Perhitungan persentase siswa yang memilih jawaban perlu dan sangat perlu mencapai hasil 76,89%, di atas norma yang telah ditetapkan yaitu 56%. Atas dasar itu, kemampuan berempati merupakan salah satu ciri kepribadian yang harus dimiliki setiap guru pembimbing. 71

14 Pada pilahan lain, siswa yang menjawab ragu-ragu, tidak perlu serta sangat tidak perlu mencapai 23,11%, jawaban siswa ini dikarenakan guru belum optimal untuk berempati terhadap masalah siswa. Hal ini dikarenakan guru pembimbing kurang prihatin dengan keadaan siswa, terutama siswa yang berekonomi lemah Kepribadian yang Hangat dan Terbuka Karakteristik kepribadian Guru pembimbing yang hangat dan terbuka, meliputi; selalu tersenyum, bicara apa adanya, hangat dalam bergaul, terbuka terhadap usul dan saran, semangat dalam bicara, penuh humor, suka bercanda, mukanya berseri-seri merupakan ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan oleh siswa. Perhitungan persentase siswa yang memilih jaawaban perlu dan sangat perlu mencapai hasil 85,97%, di atas norma yang telah ditetapkan yaitu 56%. Atas dasar itu, sifat yang hangat dan terbuka merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki guru pembimbing. Pada pilahan lain ada juga yang memilih jawaban ragu-ragu, tidak perlu dan sangat tidak perlu 14,03%. Hal ini dikarenakan guru pembimbing masih bersikap jaga jarak atau membatasi terhadap siswa serta cenderung acuh tak acuh dan tertutup Kepribadian yang Dewasa Karakteristik kepribadian Guru pembimbing yang dewasa, meliputi; berwibawa, sederhana dalam penampilan, ramah dan sopan, tidak pemarah/tidak emosional, adil, bijaksana, jujur, suka melindungi, 72

15 suka mendengarkan, suka menasehati, konsisten, suka mengawasi, suka menggerakkan, suka menilai, pandai menyimpan rahasia merupakan ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan oleh siswa. Perhitungan persentase siswa yang memilih jawaban perlu dan sangat perlu mencapai hasil 85,26%, di atas norma yang telah ditetapkan yaitu 56%. Atas dasar itu seorang guru pembimbing haruslah seorang yang dewasa. Pada pilahan lain, ada siswa yang menjawab ragu-ragu, tidak perlu dan sangat tidak perlu 14,74%, hal ini lebih disebabkan guru pembimbing kurang bijaksana, adil, dan jujur kepada siswanya, tidak ramah dan sopan terhadap siswa, ditambah sikap kurang bisa menyimpan rahasia siswa Memiliki Wawasan yang Luas Karakteristik kepribadian Guru pembimbing yang memiliki wawasan yang luas, meliputi; tahu kehidupan remaja, tahu tentang budaya, tahu tentang sosiologis, tahu tentang psikologis, tahu tentang agama/toleran, tahu tentang pendidikan, tahu tentang hukum dan politik, tahu tentang etika dan moral, tahu tentang tradisi, tahu tentang minat dan bakat, tahu tentang tata busana merupakan ciri kepribadian guru diinginkan oleh siswa. Perhitungan persentase siswa yang memilih jawaban perlu dan sangat perlu mencapai hasil 86,06%, di atas norma telah ditetapkan yaitu 56%. Atas dasar itu, dapat dikatakan bahwa setiap guru pembimbing harus memiliki wawasan luas. Pada pilahan lain ada sebagian siswa yang memilih alternatif jawaban ragu-ragu, tidak perlu dan sangat tidak perlu yaitu sebesar 73

16 13,94%, hal ini disebabkan karena sebagian siswa menganggap kemampuan itu tidak penting dimiliki seorang guru pembimbing, karena yang diperlukan siswa dari guru pembimbing adalah motivasi, dorongan dan bisa mengerti dan menyelesaikan masalah siswa Memiliki Sikap Obyektif dan Fleksibel Karakteristik kepribadian Guru pembimbing yang obyektif dan fleksibel, meliputi; lues dalam bergaul, tidak diskriminatif, tidak pandang bulu, obyektif dalam menilai, disenangi siswa merupakan ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan oleh siswa. Perhitungan persentase siswa yang memilih jawaban perlu dan sangat perlu mencapai hasil 93,33%, di atas norma yang telah ditetapkan yaitu 56%. Atas dasar itu, sikap obyektif dan fleksibel merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki setiap guru pembimbing. Pada pilihan lain ada sebagian siswa yang memilih alternatif jawaban ragu-ragu, tidak perlu dan sangat tidak perlu sebesar 6,67%, hal ini lebih disebabkan sebagian guru masih membedakan status sosial siswanya. Hal ini dikarenakan guru pembimbing kurang lues dalam bergaul, diskriminatif dan kurang obyektif menilai kasus siswa Bebas dari Kecenderungan Karakteristik kepribadian Guru pembimbing yang bebas dari kecenderungan menguasai siswa, meliputi; selalu netral, tidak memojokkan, tidak menuduh, tidak suka memerintah, tidak suka menyalahkan, tidak menilai sepihak, selalu kumpul data, tidak suka curiga, 74

17 tidak pendendam merupakan ciri kepribadian guru pembimbing yang diinginkan oleh siswa. Perhitungan persentase siswa yang memilih jawaban perlu dan sangat perlu mencapai hasil 89,01%, di atas norma yang telah ditetapkan yaitu 56%. Atas dasar itu sifat bebas dari kecenderungan merupakan salah satu cirri kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap guru pembimbing. Pada pilahan lain ada juga yang memilih jawaban ragu-ragu, tidak perlu dan sangat tidak perlu 10,99%, hal ini dikarenakan guru belum bisa bersikap adil dan netral terutama dalam segi status sosial siswa. Hal ini dikarenakan bahwa guru pembimbing suka memojokkan, suka menuduh, suka menyalahkan dan suka memerintah siswa. Merujuk paparan di atas, peneliti memvisualisasi kesimpulan pembahasan ini pada diagram batang sebagai berikut: Diagram 1 : Karakteristik Kepribadian Guru Pembimbing Yang Diinginkan Siswa 1 : Mendukung 2 : Obyektif dan fleksibel 3 : Bebas dari kecenderungan 4 : Wawasan luas 5 : Hangat dan terbuka 6 : Dewasa 7 : Menghargai 8 : Menjalin komunikasi 9 : Empati 10 : Menjalin relasi 75

18 Mengacu paparan di atas, maka karakteristik kepribadian guru pembimbing mesti memperoleh perhatian serius dari lembaga pendidikan tenaga kependidikan LPTK khususnya Program Studi Bimbingan dan Konseling, karena lembaga inilah yang melakukan seleksi, rekrutmen, penggodokan serta pembinaan terhadap calon-calon guru pembimbing di Sekolah. Kesalahan dalam rekrutmen, seleksi, penyusunan kurikulum dan pembinaan kepribadian calon guru pembimbing akan melunturkan citra guru pembimbing di lapangan. 76

Pengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada semua siswa baik secara perorang

Pengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada semua siswa baik secara perorang Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dr. Suherman, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia Pengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Di usia remaja antara 10-13 tahun hingga 18-22 tahun (Santrock, 1998), secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah internasional adalah sekolah yang melayani siswa yang berasal dari sejumlah besar budaya yang berbeda. Siswanya sering berpindah berpindah dari satu

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK NO KOMPETENSI SUB KOMPETENSI INDIKATOR 1. Kompetensi a. Memahami wawasan dan landasan 1) Mengetahui wawasan kependidikan TK Pedagogik kependidikan. 2) Mengetahui landasan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran 1 Hasil Validitas dan Reliabilitas VALIDITAS KONSEP DIRI NO Item VALIDITAS KETERANGAN 1. 0.410 Diterima 2. 0.416 Diterima 3. 0.680 Diterima 4. 0.421 Diterima 5. 0.174 Ditolak 6. 0.474 Diterima

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur.

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur. Kewirausahaan Modul ke: Etika Bisnis Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Etika Suatu kegiatan usaha haruslah dilakukan dengan

Lebih terperinci

Customer Service Excellence. Manajemen Retail

Customer Service Excellence. Manajemen Retail Customer Service Excellence Manajemen Retail Point Penting Memahami pentingnya customer dan customer service Mengidentifikasi internal dan eksternal customer Memahami dan menciptakan kepuasan customer

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Biasa tentang Kompetensi Sosial Praktikan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Biasa tentang Kompetensi Sosial Praktikan Program Pengalaman Lapangan (PPL) 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan ini berdasarkan latar belakang masalah, tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian Pendapat Dosen Luar Biasa tentang

Lebih terperinci

PENDAPAT DOSEN LUAR BIASA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA

PENDAPAT DOSEN LUAR BIASA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA 45 PENDAPAT DOSEN LUAR BIASA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL PRAKTIKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA Ruri Susanti 1 Ade Juwaedah 2 dan Elly Lasmanawati 3 Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG Disusun Oleh Nama : Aries Shofiana Al Hamidi NIM : 2201409114 Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan dan salah satu kebutuhan utama bagi setiap manusia untuk meningkatkan kualitas hidup serta untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat ini sangat menunjang mobilitas dan gaya hidup konsumen. Konsumen cenderung memiliki

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pustaka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknis analisis.

BAB V PEMBAHASAN. pustaka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknis analisis. BAB V PEMBAHASAN Pada pembahasan ini peneliti akan menyajikan uraian sesuai dengan hasil penelitian, sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian dan memadukan dengan kajian pustaka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan pendidikan yang berbeda-beda pula. Pendidikan mempunyai peranan yang amat

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU PEMBIMBING YANG DIINGINKAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI

KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU PEMBIMBING YANG DIINGINKAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU PEMBIMBING YANG DIINGINKAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Customer Service Excellence

KOMUNIKASI. Customer Service Excellence KOMUNIKASI Customer Service Excellence Point Memahami pentingnya customer dan customer service Mengidentifikasi internal dan eksternal customer Memahami dan menciptakan kepuasan customer Mempelajari skill

Lebih terperinci

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek? Pedoman Observasi 1. Kesan umum subyek secara fisik dan penampilan 2. Relasi sosial subyek dengan teman-temannya 3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview Pedoman Wawancara 1. Bagaimana hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. setelah berlangsung beberapa tahun bahkan berpuluh-puluh tahun. Tindakan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. setelah berlangsung beberapa tahun bahkan berpuluh-puluh tahun. Tindakan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang hasilnya baru bisa dirasakan setelah berlangsung beberapa tahun bahkan berpuluh-puluh tahun. Tindakan, perilaku dan sikap

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N. Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan

BAB I P E N D A H U L U A N. Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan pendidikan nasional, tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003, pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN Etiket dalam penerapannya dikehidupan sehari-hari sangat berpengaruh terhadap manusia, karena etiket memberikan tingkah laku, kebiasaan, sopan santun,

Lebih terperinci

Kelompok Materi : Materi Pokok

Kelompok Materi : Materi Pokok Silabus Pelatihan Silabus Pelatihan Kelompok Materi : Materi Pokok 67 Materi Pelatihan Alokasi Waktu : 2.2. Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 2.2. b. Psiko Edukatif : 2 JP (90 menit) No Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sales promotion girl atau SPG merupakan sumber daya manusia dengan peran penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi suatu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Diketahui bahwa kebanyakan responden menjawab selalu dan sering. untuk melakukan upaya minimal agar tetap dapat bekerja.

BAB V PENUTUP. a. Diketahui bahwa kebanyakan responden menjawab selalu dan sering. untuk melakukan upaya minimal agar tetap dapat bekerja. BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yang bertujuan untuk melakukan penilaian kinerja berbasis kompetensi sales, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Komitmen

Lebih terperinci

4 TIPE POKOK KEPRIBADIAN MANUSIA DAN CARA BERGAUL DENGAN MEREKA 1. TIPE KOLERIS 2. TIPE SANGUIN 3. TIPE MELANKOLIS 4.

4 TIPE POKOK KEPRIBADIAN MANUSIA DAN CARA BERGAUL DENGAN MEREKA 1. TIPE KOLERIS 2. TIPE SANGUIN 3. TIPE MELANKOLIS 4. 4 TIPE POKOK KEPRIBADIAN MANUSIA DAN CARA BERGAUL DENGAN MEREKA 1. TIPE KOLERIS 2. TIPE SANGUIN 3. TIPE MELANKOLIS 4. TIPE PLEGMATIS 4 tipe tersebut adalah tipe kepribadian dasar yang Insya Allah dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Komponen-komponen yang

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 5 Tahun 007 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG STANDAR PENILAIAN SELEKSI PENGANGKATAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Dalam Negara manapun remaja adalah penerus. pertanda akan merosotnya akhlak anak bangsa. 1

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Dalam Negara manapun remaja adalah penerus. pertanda akan merosotnya akhlak anak bangsa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja punya peranan yang sangat penting dalam mengisi pembangunan. Dalam Negara manapun remaja adalah penerus pembangunan. Demikian halnya juga di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk mengerjakan sesuatu sendiri, melainkan orang tua harus menemani dan memberi bimbingan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini kita semua pasti pernah merasakan tekanan-tekanan batin akibat kesalahan

BAB I PENDAHULUAN. ini kita semua pasti pernah merasakan tekanan-tekanan batin akibat kesalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Didalam dunia pendidikan saat ini terjadi kesadaran akan pentingnya penerimaan atas diri. Salah satunya adalah menghargai diri sendiri. Dalam hidup ini kita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Fungsi Bank 2.1.1. Pengertian Bank Mendengar kata bank bukan suatu hal yang asing bagi kita. Dengan menyebut kata bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. data yang telah peneliti dapatkan dari penyebaran kuesioner kepada responden. Hasil

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. data yang telah peneliti dapatkan dari penyebaran kuesioner kepada responden. Hasil BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab III merupakan sajian hasil dan analisis data. Bab ini memaparkan data data yang telah peneliti dapatkan dari penyebaran kuesioner kepada responden. Hasil penyebaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah untuk diakses dan dibaca oleh masyarakat luas. Dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah untuk diakses dan dibaca oleh masyarakat luas. Dalam menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa memiliki peran penting di era yang serba modern dan global saat ini. Segala macam pemberitaan, baik dari dalam maupun luar negeri akan sangat mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal di Indonesia merupakan rangkaian jenjang pendidikan yang wajib dilakukan oleh seluruh warga Negara Indonesia, di mulai dari Sekolah Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian, 1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan asumsi penelitian, hipotesis, metode penelitian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan suatu bidang ilmu yang secara sistematis berpengaruh pada suatu kegiatan dapat dirasakan apabila kegiatan yang dilakukan berdasarkan kaedah-kaedah yang tersirat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka 147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan: a. Remaja kelas XII SMA PGII 1 Bandung tahun ajaran 2009/2010

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi BAB IV ANALISA DATA A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Silaturahmi pada Seorang Remaja yang Mengalami Depresi di Desa Sembayat Kabupaten Gresik. Dalam proses pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dalam menangani kasus perilaku sosial murid MA Al- Ibrohimi Desa. Manyar Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

BAB IV ANALISIS DATA. dalam menangani kasus perilaku sosial murid MA Al- Ibrohimi Desa. Manyar Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik 77 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis data mengenai proses keterampilan interpersonal guru BK dalam menangani kasus perilaku sosial murid MA Al- Ibrohimi Desa Manyar Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik Tahap

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI OLEH :

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI OLEH : PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI OLEH : SRI WAHYUNI A1D109028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

MATERI PK GURU BAGI CALON TIM PAK

MATERI PK GURU BAGI CALON TIM PAK MATERI PK GURU BAGI CALON TIM PAK Soal Kasus Latihan Penghitungan Nilai PK Guru NAMA : NO PESERTA : INSTANSI : KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2018

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi tugas akhir, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai Hubungan Antara Konsep Diri dengan Dukungan Orang Tua pada Siswa Kelas II SMU X Lampung yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki beberapa lembaga pemerintahan salah. satunya adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki beberapa lembaga pemerintahan salah. satunya adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia memiliki beberapa lembaga pemerintahan salah satunya adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). DPRD merupakan lembaga legislatif yang bertugas

Lebih terperinci

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMANYA.

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMANYA. PETUNJUK PENGISIAN Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan tugas akhir demi meraih gelar kesarjanaan di Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, penulis memohon kesediaan Saudara untuk meluangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi adalah peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi adalah peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah peristiwa sosial yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan antara

Lebih terperinci

BERPIKIR POSITIF MINIMALKAN PARANOID Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si., psikolog*

BERPIKIR POSITIF MINIMALKAN PARANOID Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si., psikolog* BERPIKIR POSITIF MINIMALKAN PARANOID Oleh : L. Rini Sugiarti, M.Si., psikolog* Tidak ada yang benar bagi seorang paranoid. Melihat orang tersenyum; seolah mengejek dirinya, mendengar orang saling bercakap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Terdapat pengaruh langsung persepsi

Lebih terperinci

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA A. KETENTUAN UMUM Keluarga besar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya adalah civitas akademika Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia pada suatu organisasi merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia, meningkatkan pula kinerja

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara (Subyek) Profil Kepribadian Guru Paud Terang Bangsa Kota Semarang. Berdasarkan Tes EPPS. a. Nama. c.

Pedoman Wawancara (Subyek) Profil Kepribadian Guru Paud Terang Bangsa Kota Semarang. Berdasarkan Tes EPPS. a. Nama. c. Pedoman Wawancara (Subyek) Profil Kepribadian Guru Paud Terang Bangsa Kota Semarang Berdasarkan Tes EPPS 1. Identitas Subyek a. Nama b. Usia c. Jenis Kelamin d. Pendidikan 2. Latar Belakang Subyek a. Tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar untuk mengarahkan tindakan orang lain sebagai reaksi antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar untuk mengarahkan tindakan orang lain sebagai reaksi antara pihakpihak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interaksi pada dasarnya merupakan suatu hubungan timbal balik yang secara sadar untuk mengarahkan tindakan orang lain sebagai reaksi antara pihakpihak bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Etika pergaulan merupakan suatu hal yang mencerminkan moral setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Etika pergaulan merupakan suatu hal yang mencerminkan moral setiap orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etika pergaulan merupakan suatu hal yang mencerminkan moral setiap orang yang harus diketahui dan dipahami oleh semua orang yang berada dalam lingkungan sosial

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Rineka Cipta : Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Rineka Cipta : Jakarta DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Rineka Cipta : Jakarta Dokumen Negara. 2007. Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan 179 LAMPIRAN 180 181 A. Pedoman Wawancara NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan 1. Perkenalan dan Rapport 2. Riwayat Penyakit 3. Dampak penyakit terhadap kehidupan secara keseluruhan 4. Aspek Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan anak di rumah tak lepas dari pengawasan orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan anak di rumah tak lepas dari pengawasan orang tua. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga mempunyai peranan dan tanggungjawab utama atas perawatan dan perlindungan anak sejak dini hingga remaja. Orang tua mempunyai tanggungjawab mengenalkan

Lebih terperinci

PERANAN RESEPSIONIS DALAM MENERIMA TAMU. PADA PT SUCOFINDO (Persero) CABANG MEDAN. Tugas Akhir. Oleh: CITRA GUSRI AYU NPM :

PERANAN RESEPSIONIS DALAM MENERIMA TAMU. PADA PT SUCOFINDO (Persero) CABANG MEDAN. Tugas Akhir. Oleh: CITRA GUSRI AYU NPM : PERANAN RESEPSIONIS DALAM MENERIMA TAMU PADA PT SUCOFINDO (Persero) CABANG MEDAN Tugas Akhir Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh: CITRA GUSRI AYU NPM : 105401001

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan esensial dalam kehidupan manusia, karena pendidikan, manusia dapat di bedakan dengan makhluk lain yang menempati alam ini. Kenyataan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. sehari-hari. Perilaku sosial mempengaruhi penyesuaian sosial individu. Individu yang

BAB II KAJIAN TEORI. sehari-hari. Perilaku sosial mempengaruhi penyesuaian sosial individu. Individu yang BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hakikat Perilaku Sosial Anak 2.1.1) Pengertian Perilaku Sosial Anak Hakikat manusia adalah mahluk sosial yang selalu berhubungan dan membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Sebagai

Lebih terperinci

Sebelum Pengamatan. Selama Pengamatan. Setelah Pengamatan

Sebelum Pengamatan. Selama Pengamatan. Setelah Pengamatan Nama Guru Nama Penilai 1 Tanggal Mengenal karakteristik peserta didik Tanggal Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan Tanggal Setelah Pengamatan Setelah Pengamatan hal 1 dari 17 hal

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. A. Pertanyaan Umum 1. Nama (boleh tidak diisi) : 2. Nama Perusahaan : 3. Umur : Thn 4. Jenis Kelamin : [ L] [ P]

KUESIONER PENELITIAN. A. Pertanyaan Umum 1. Nama (boleh tidak diisi) : 2. Nama Perusahaan : 3. Umur : Thn 4. Jenis Kelamin : [ L] [ P] 62 KUESIONER PENELITIAN Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian dan tipe pilihan.pada tipe isian, isilah pada tempat yang telah disediakan dengan singkat dan jelas. Sedangkan pada tipe pilihan

Lebih terperinci

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan ETIKA AKADEMIK Program Studi D3 Keperawatan AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKPER HKBP BALIGE NOMOR :60.d/akperhkbp/D/VI/2012 TENTANG KODE ETIK AKADEMIK AKPER HKBP BALIGE DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut

Lebih terperinci

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd A. PENDAHULUAN Banyak pertanyaan dari mahasiswa tentang, bagaimana menjadi konselor professional? Apa yang harus disiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam setiap proses kehidupan, manusia mengalami beberapa tahap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam setiap proses kehidupan, manusia mengalami beberapa tahap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap proses kehidupan, manusia mengalami beberapa tahap perkembangan yang merupakan suatu pross alamiah yang menjadikan manusia sebagai mahluk yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross sectional yang mengukur hubungan atau pengaruh dari

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross sectional yang mengukur hubungan atau pengaruh dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian kuantitatif yang digunakan yaitu penelitian analitik cross

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional merupakan bagian dari sistem pembangunan Nasional Indonesia, karena itu pendidikan mempunyai peran dan tujuan untuk mencerdasan kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN. pilial dari SMP Negeri 2 Telaga Biru. SMP Negeri 3 Telaga Biru berada di Desa

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN. pilial dari SMP Negeri 2 Telaga Biru. SMP Negeri 3 Telaga Biru berada di Desa 31 BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Latar Penelitian SMP Negeri 3 Telaga Biru berdiri sejak tahun 2003, sebelum resmi menjadi SMP Negeri 3 Telaga Biru sekolah ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam manajemen SDM faktor yang diperhatikan adalah manusianya itu sendiri. Saat ini banyak organisasi

Lebih terperinci

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh Bagan 2 Kondisi keluarga : penuh tekanan, memandang agama sebagai rutinitas dan aktivitas, ada keluarga besar yang selingkuh, Relasi ayah-ibu : ibu lebih mendominasi dan selalu menyalahkan sedangkan ayah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial

BAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi

Lebih terperinci

Bandung, Agustus Peneliti. Universitas Kristen Maranatha

Bandung, Agustus Peneliti. Universitas Kristen Maranatha Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk tugas akhir mencapai gelar sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi, peneliti akan mengadakan penelitian sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi. Sehubungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan dengan tuntutan perkembangan zaman. Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif

Lebih terperinci

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Kode Etik Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dikemukakan beberapa hal berkaitan dengan metode penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan penelitian hingga dapat di peroleh

Lebih terperinci

ETIKA ber-kkn UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO L/O/G/O.

ETIKA ber-kkn UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO L/O/G/O. ETIKA ber-kkn UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO L/O/G/O www.themegallery.com TUJUAN UTAMA KKN Pengabdian Kepada Masyarakat & Mengaplikasikan Ilmu, Life Skill dalam Interaksi Bermasyarakat Kemampuan untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Setelah melakukan analisis terhadap hasil penelitian tersebut, peneliti pun ingin menarik kesimpulan atas hasil penelitian mengenai karakteristik guru yang baik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhul sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhul sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhul sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi dengan lingkungan senantiasa dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP.05.02 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bersama oleh warga sekolah, diperlukan kondisi sekolah yang kondusif dan keharmonisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian mengenai program bimbingan melalui strategi kelompok untuk meningkatkan penyesuaian diri

Lebih terperinci

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas No.605, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Kode Etik. Pegawai Pemasyarakatan. Majelis Kehormatan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak setiap orang merupakan salah satu slogan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak setiap orang merupakan salah satu slogan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan adalah hak setiap orang merupakan salah satu slogan yang sering kita dengar dalam dunia kesehatan. Hal ini berarti setiap pasien yang dirawat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan kembeli kode etik guru Indonesia yang akan menjadi arah atau pedoman bagi

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan kembeli kode etik guru Indonesia yang akan menjadi arah atau pedoman bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru yang profesional sangat besar peranannya di dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu peningkatan profesional tersebut adalah mendefinisikan

Lebih terperinci

SIKAP DAN PANDANGAN GURU MATEMATIKA TERHADAP EFEKTIVITAS PENINGKATAN KOMPETENSINYA MELALUI PENDIDIKAN LATIHAN PROFESI GUR U (PLPG)

SIKAP DAN PANDANGAN GURU MATEMATIKA TERHADAP EFEKTIVITAS PENINGKATAN KOMPETENSINYA MELALUI PENDIDIKAN LATIHAN PROFESI GUR U (PLPG) SIKAP DAN PANDANGAN GURU MATEMATIKA TERHADAP EFEKTIVITAS PENINGKATAN KOMPETENSINYA MELALUI PENDIDIKAN LATIHAN PROFESI GUR U (PLPG) Oleh: DADANG JUANDI LATAR BELAKANG 1.Kondisi Obyektif Bangsa 2.Undang-Undang

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP) SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP) UU No. 14/2005 (UUGD) Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas manusia. Hal ini dikarenakan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas manusia. Hal ini dikarenakan, pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan kualitas manusia. Hal ini dikarenakan, pendidikan merupakan proses yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran manajer dalam organisasi merupakan penentu keberhasilan dan suksesnya tujuan yang hendak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sasaran pokok pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua orang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan karakter saat ini sangat penting untuk mendidik generasi muda di Indonesia. Karakter perlu dikembangkan mengingat banyak sekali penyimpangan sosial

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. BAB 1 Pendahuluan 1.1.Latar Belakang Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Menurut Piaget, remaja usia 11-20 tahun berada dalam tahap pemikiran formal operasional.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Babbie (Prasetyo, 2005) rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan realita atau kenyataan dari diri sendiri. pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur dan konsisten.

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan realita atau kenyataan dari diri sendiri. pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur dan konsisten. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Profesionalisme merupakan sikap profesional yang berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang atau sebagai

Lebih terperinci