Makalah Sejarah. Kelas : XII IPA 1 Kelompok : III Anggota: Hamzah M.Faiz Melinda Meri Irfan Naufal Mentari Monic. SMA ISLAM AL-AZHAR 5 Cirebon
|
|
- Bambang Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Makalah Sejarah Kelas : XII IPA 1 Kelompok : III Anggota: Hamzah M.Faiz Melinda Meri Irfan Naufal Mentari Monic SMA ISLAM AL-AZHAR 5 Cirebon
2 Kata Pengantar Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karuniannya kami memperoleh kesempatan untuk membuat makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas sejarah,sejarah merupakan ilmu yang penting dalam kehidupan karena dari sejarah kita bisa mengetahui kejadian kejadian masa lalu, sejarah juga bisa membuat kita sukses namun sejarah juga bisa membuat kita jatuh. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan memperoleh pemahaman dan pengetahuan. Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan,tentu hasil karya ini pasti masih jauh daripada sempurna.dengan upaya dan semangat peningkatan karya ini,kami senantiasa mengharapkan kontribusi pemikiran anda,baik berupa kritik maupun saran demi penyempurnaan karya ini.semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.aminnnnn.
3 Daftar isi Kata Pengantar... Daftar isi... Bab I Pendahuluan Latar belakang Tujuan Bab II Rumusan masalah Bab III Pembahasan Bab Iv Penutup Kesimpulan Saran Kritik
4 Pendahuluan Latar belakang Bab I o Perkembangan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa pada Masa Perang Dingin. 1. Perlombaan Senjata Nuklir Senjata nuklir ialah senjata yang dibuat dari campuran bahan kimia, yang apabila terkena pada mahluk hidup, mahluk hidup itu bisa mengalami kematian. Radiasi dari senjata tersebut juga sangat berbahaya apabila terkontaminasi radiasi nuklir akan mengalami cacat seumur hidup. Perlombaan nuklir tersebut dilatar belakangi oleh amerika serikat dan uni soviet yang ingin menunjukan bahwa negara merekalah yang pertamakali membuat nuklir dan merekalah yang paling kuat. 2. Perlombaan Teknologi Ruang Angkasa Pada saat berlangsungnya perang dingin yaitu tepatnya pada (), Uni soviet dan Amerika Serikat sedang berlomba-lomba untuk mencapai luar angkasa. Tidak semudah seperti sekarang, mereka telah membuat beberapa kali pesawat ulang-alik beberapa diantaranya ada yang gagal dan ada pula yang berhasil. Akhirnya mereka saling bersaing siapa yang dapat menjelajahi luar angkasa, sehingga ada perlombaan teknologi ruang angkasa. Penerbangan pertama yang di lakukan manusia di dapat oleh Uni soviet dengan kosmonotnya yang bernama Yuri Gagarin pada tanggal 12 April 1961 selama 1 jam 29 menit
5 dengan mengendarai pesawat yang bernama Vostok I. Untuk lebih jelasnya akan saya bahas dalam sesi pembahasan. 3. Politik Luar Negeri Indonesia Awal munculnya politik luar negeri Indonesia berawal dari kondisi perang dingin perebutan senjata awal dari kondisi perang dingin dan perebutan senjata antara blok barat dan blok timur. Dan pasca terjadinya perang dunia ke II. Melihat kondisi yang begitu kacau balau, pada tahun 1948 akhirnya indonesia turun tangan juga menyikapi masalah itu. Dengan mendirikan politik luar negeri yang menganut sistem yang bebas-aktif. Sistem ini berawal dari konsepsil pidatonya Moh. Hatta yang berjudul Mendayung Diantara Dua Karang didepan Komite Nasional Indonesia Pusat atau KNIP. Selain itu presiden Soekarno yang juga ikut mengemukakan masalah tersebut tdalam pidatonya yang berjudul Revolusi Kita pada tahun Politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif juga dilakukan secara dikit demi sedikit, perlahan-lahan dan hati-hati karena berhubungan pada pencerminan dalam hubungan ekonomi dengan luar negeri agar tidak berpihak antara Blok Barat dengan Blok Timur. o Peran Aktif Indonesia di Dunia Internasional 4. Peran Aktif Indonesia di Internasional Konfrensi kolombo merupakan langkah awal menuju perdamaian dan meredakan ketegangan-ketegangan dunia. Indonesia dan india menjalin hubungan kerjasama yang sangat erat pada 25 september
6 1954 di New Delhi untuk mengupayakan pertemuan seluruh pemimpin dari asia dan afrika. 5. Latar Belakang Deklarasi Djuanda Secara Sejarah batas wilayah laut Indonesia telah dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda, yaitu dalam Territorial Zee Maritieme Kringen Ordonanfie pada tahun 1939, yang menyatakan bahwa lebar wilayah laut indonesia adalah tiga mil diukur dari garis rendah di pantai masing-masing pulau Indonesia. 6. Pengiriman Pasukan Garuda Pesan Indonesia sebagai bagian dari salah satu pasukan penjaga perdamainan PBB sejak 1957, dengan terjadinya: 1. Konflik yang ada di asia tenggara yaitu di perbatasan Thailand dan kamboja 2. Mengawasi gencatan senjata di vietnam selatan 3. Pergolakan di tersan suez 4. Tentara Israel di sekitar jalur gaza 5. Era perang Iran-Iraq sekitar tahun Dengan terjadinya beberapa konflik di belahan dunia sehingga Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian negara lain yang disebut PASUKAN GARUDA/KONGA
7 Tujuan o Perkembangan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa pada Masa Perang Dingin. 1. Perlombaan Senjata Nuklir Agar kita mengetahui sebab-sebab terjadinya perlombaan senjata Nuklir dan dampak yang diakibatkan dari senjata nuklir. 2. Perlombaan Teknologi Ruang Angkasa Baik Uni Soviet maupun Amerika Serikat menganggap bahwa Negara pertama yang bisa mencapai ruang angkasa akan menambah prestise yang luar biasa bagi bangsanya. 3. Politik Luar Negeri Indonesia o Peran Aktif Indonesia di Dunia Internasional 4. Peran Aktif Indonesia di Internasional Tujuan pokok konfrensi Asia-Afrika (KAA) ini adalah meningkatkan kerja sama dan hubungan antarnegara Asia-Afrika memperhatikan masalah sosial, ekonomi, budaya, dan masalah khusus yang dihadapi oleh masing-masing negara, serta berusaha menggalang perdamaian dunia. 5. Deklarasi Djuanda Tujuan dari Deklarasi Djuanda yaitu untuk memperjuangkan batas wilayah laut, sehingga wilayah Indonesia merupakan suatu kesatuan
8 yang utuh dilihat dari berbagai aspek, yaitu aspek politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. 6. Pengiriman Pasukan Garuda 1. Mewujudkan kondisi damai Negara-negara yang terlibat konflik 2. Mengawasi gencatan senjata 3. Mencegah pelanggaran-pelanggaran 4. Menjaga status quo 5. Mengawasi evaluasi pasukan & alat-alat perang 6. Mengawali pertukaran tawanan perang 7. Pengamat militer
9 Bab II Rumusan masalah 1. Apa sebab terjadinya perang senjata nuklir? 2. Apa latar belakang terjadinya perlombaan ruang angkasa dan sampai kapan perlombaan ini berakhir? 3. Mengapa Indonesia harus menganut sistem politik bebas-aktif? 4. Apakah tujuan dari diadakannya konfrensi Asia-Afrika? 5. Mengapa deklarasi Djuanda dibuat? 6. Bagaimana Indonesia bisa diandalkan dalam mengatasi konflikkonflik yang ada di belahan negara?
10 Bab III Pembahasan 1. Perlombaan senjata nuklir terjadi akibat negara amerika serikat dan uni sovyet ingin menunjukkan bahwa merekalah pembuat senjata nuklir pertama kalinya, dan masing-masing juga ingin menunjukkan bahwa mereka negara yang paling kuat. 2. Pada masa perang dingin, Amerika dan Uni Soviet mengadakan persaingan dengan cara siapa yang dapat menjelajahi ruang angkasa. Dunia ini sudah mulai sempit bagi mereka untuk diperebutkan, oleh karna itu mereka mencoba untuk memperebutka daerah ruang angkasa yang masih bebas untuk diperebutkan. Awalnya kedua Negara adikuasa ini hanya mencoba mengirimkan hewan untuk percobaan ruang angkasa dengan misi, Uni Soviet menamai misi ini dengan Sputnik I yang tidak berawak, dan Sputnik II yang berawak seekor anjing pada tanggal (1957). Pertandingan ini semakin marak ketika Uni Soviet mencoba mengirim pesawat ulang-alik yang berawak manusia, misi ini disebut Vostok I yang berawak Yuri Gagarin ( ) dengan mengendarai pesawat ruang angkasa yang berhasil mengitari bumi selama 108 menit (1961). Amerika Serikat kemudian menyusul dengan astronotnya yang pertama adalah Alan Bartlett Shepard, Jr ( ) yang berada di ruang angkasa selama 15 menit (1961). Uni Soviet menunjukkan lagi kelebihannya dengan meluncurkan Gherman Stepanovich Titov ( ) yang mengitari bumi selama 25 jam dengan pesawat Vostok II. Dengan demikian, demi kepentingan politik, ekonomi, dan militer, kedua negara adikuasa tersebut menjalankan politik pecah belah.
11 Negara dan bangsa yang terpecah belah antara lain Korea, Vietnam, dan Jerman. Pertandingan yang sengit ini berakhir dengan pernyataan Mikhail Sergeyevich Gorbachyov pemimpin Uni Soviet periode 1985 mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni Soviet. Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS). Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dan Perlombaan Ruang Angkasa dengan kemenangan di pihak AS. 3. Selain bebas-aktif Indonesia juga menganut sistem lainnya, seperti anti-kolonialisme, orientasi, demokrasi. Namun yang paling dominan dilakukan di politik bebas-aktif. Kata BEBAS artinya tidak terikat oleh suatu ideologi atau negara-negara maju dan tidak memihak sebagai cerminan bahwa Indonesia memiliki kepribadian bangsa yang adil, sedangkan AKTIF artinya giat mengembangkan kebebasan persahabatan dan kerjasama dan kerjasama internasional dalam menjalankan kebijakan luar negerinya. Poitik luar negeri bebas aktif sesuai dengan nilai-nilai pancasila yang tertanam didalamnya. Selain itu, politik luar negeri Indonesia sebagai penyelamat dan pedoman bangsa indonesia dalam mencapai kepentingan nasionalnya. Hal ini yang dapat menjadikan bangsa Indonesia menjadi tegas dalam kepentingan nasionalnya. Politik luar negeri merupakan kepentingan sosial suatu Negara terhadap Negara lainya dan kepentingan utama yang menjadi keputusan suatu Negara dalam menentukan politik luar negerinya.
12 4. Konfrensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KTT Asia-Afrika), Kadang Juga disebut konfrensi tingkat tinggi antara Negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KTT diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India dan Pakistan dan dikoordinasikan oleh menteri luar negeri Indonesia Roeslan Abdulgani. Pertemuan ini berlangsung diantara April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung. Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau Negara imperialis Lainnya. Sebanyak 29 negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu mengirimkan wakilnya. Sepuluh poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila Bandung yang berisi tentang Pernyataan mengenai dukungan bagi kedamainan dan kerjasama dunia. Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru. Konfrensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan non-blok pada Pertemuan kedua: Ini memperigati 50 tahun sejak pertemuan bersejarah tersebut, para kepala Negara Asia-Afrika telah diundang untuk mengikuti sebuah peretmuan baru di Bandung dan Jakarta antara April Sebagian dari pertemuan itu di laksanakan di gedung merdeka. Sepuluh inti sari/isi yang terkandung dalam Bandung Declaration/Dasasila Bandung: 1. Menghormati hak-hak dasar manusia seperti yang tercantum pada piagam PBB. 2. Menghormati kedaulatan dan integritas semua bangsa. 3. Menghormati dan menghargai perbedaan ras serta mengakui persamaan semua ras dan bangsa di dunia.
13 4. Tidak ikut campur dan intervensi persoalan Negara lain 5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri baik sendiri maupun kolektif sesuai dengan piagam PBB. 6. Tidak menggunakan peraturan dan pertahanan kolektif dalam bertindak untuk kepentingan suatu Negara besar. 7. Tidak mengancam dan melakukan tindak kekerasan terhadap integritas territorial atau kemerdekaan politik suatu Negara. 8. Mengatasi dan menyelasikan segala bentuk persetujuan PBB. 9. Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama 10. Menghormati hokum dan juga kewajiban internasional. 5. Untuk mengatasi masalah yang terdapat di rumusan masalah, Pemerintah Indonesia di pimpin PM Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957 telah mengeluarkan keputusan yang dikenal dengan Deklarasi Djuanda, yang isinya sebagai berikut : 1. Demi kesatuan bangsa, integritas (keadaan) wilayah, serta kesatuan ekonomi, ditarik garis-garis pangkal lurus yang menghuubungkan titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar 2. Negara berdaulat atas segala perairan yang terletak dalam garisgaris pangkal lurus termasuk dasar laut dan tanah dibawahnya, dengan segala kekayaan didalamnya 3. Laut Territorial seluas 12 mil diukur dari pulau yang terluar 4. Hak lintas damai kapal asing melalui perairan Nusantara kita, dijamin tidak merugikan kepentingan negara partai, baik keamanannya ataupun ketertbannya. Perjuangan yang ditempuh bangsa Indonesia dengan mengikuti Konferensi hukum Laut yang diadakan oleh PBB dalam UNCLOS I (United Nations Conference on the Law of Sea), di Janeva pada tahun Pada tahunn 1960 Indonesia mulai mengajukan
14 Deklarasi djuanda di UNCLOS II (United Nations Conference on the Law of Sea). Namun Perjuangan Pemerintah mengikuti belum berhasil. Namun Pemerintah berusaha menciptakan landasan hukum yang kuat bagi Deklarasi Djuanda, yang bannyak ditentang oleh beberapa Negara. Namun Pemerintah tetap masih berjuang demi Negara dan keutuhan rakyat Indonesia agar Deklarassi Djuanda ini dapat diterima oleh dunia internasional. Adapun dasar-dasar pokok-pokok pertimbangan penetapan wilayah perairan terebut antara lain : 1. Bentuk geografis wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri atas beribu-ribu pulau mempunyai sifat dan corak tersendiri. 2. Bagi keutuhan territorial dan untuk melindungi kekayaan Negara Indonesia semua kepulauan serta laut yang terletak diantaranya harus dianggap sebagai suatu kesatuan yang utuh. Ketentuan batas laut tersebut di tuangkan ke dalam undang-undang No. 4/PRP/tahun 1960 dan dalam Lembaran Negara No. 20/1960 tanggal 18 febuari Undang-undang ini maengatur tata lautan wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh. Adapun isi Undang-undang No. 4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia, antara lain sebagai berikut : 1. Perairan Indonesia adalah laut beserta perairan pedalaman Indonesia 2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil laut dari pulau-pulau terluar 3. Bila ada selat yang lebarnya tidak melebihi 24 mil laut, garis batas laut wilayah ditarik di tengah-tengah selat
15 4. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis dasar 5. Hak linta laut damai kendaraan air asing diakui dan dijamin sepanjang tidak mengganggu Atau bertentangan dengan keselamatan dan keamaan wilayah bangsa dan negara
16 Penutup Kesimpulan Bab IV - Perlombaan senjata nuklir Perlombaan senjata nuklir yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet telah mengakibatkan ratusan orang terkontaminasi puluhan orang meninggal dunia dan ribuan orang terpaksa mengungsi orangorang yang terkontaminasi akan cacat seumur hidup. - Perlombaan teknologi ruang angkasa Selama perang dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet berlomba untuk mencapai ruang angkasa. Kedua belah pihak merasa bahwa Negara pertama yang berhasil mencapai ruang angkasa akan menambah prestise yang luar biasa. Merekapun saling bersaing untuk lebih dulu dan lebih hebat lagi mengitari ruang angkasa. - Politik luar negeri Indonesia Sifat politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif berawal dari konsepsi Wakil Presiden Mohammad Hatta dalam pidatoya yang berjudul Mendayung di antara Dua Karang. Kemunculan sifat politik luar negeri Indonesia didasari oleh kondisi. Perang Dingin dalam konstelasi politik global. Rumusan sifat politik luar negeri Indonesia, antara lain: 1. Bebas-Aktif 2. Anti-Kolonialisme 3. Orientasi pada kepentingan nasional 4. Demokratis Presiden Soekarno mengembangkan konspe pembagian blok di dalam konstelasi global pada saat itu menjadi dua bagian, yaitu Old Energing Forces (Oldefor) dan New Emerging Forces (Nefos) Garis-garis Dasar Politik Luar Negeri RI berdasarkan pada UUD 1945, dengan sifat bebas dan aktif, yang menekankan pada sifat anti-
17 imperialisme dan anti-kolonialisme. Dalam kebijakan itu, ditekankan pula bahwa tujuan dari politik luar negeri RI adalah mengabdi pada perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia penuh, mengabdi pada perjuangan untuk membela perdamaian dunia. - Konfrensi Asia-Afrika di Bandung Konfrensi kolombo merupakan langkah awal menuju perdamaian dan meredakan ketegangan ketegangan dunia. Indonesia dan India menjalin hubungan kerja sama yang sangat erat pada 25 september 1954 di New Delhi untuk mengupayakan pertemuan seluruh pemimpun dari Asia dan Afrika. Tujuan pokok konfrensi asia afrika (KAA) ini adalah meningkatkan kerja sama dan hubungan baik antarnegara Asia Afrika, memperhatikan masalah social, ekonomi, budaya, dan masalah khusus yang dihadapi oleh masing-masing Negara, serta berusaha menggalang perdamaiian dunia. Konfrensi Asia Afrika menghasilkan keputusan yang disebut Dasa Sila Bandung Keputusan itu merupakan landasan semangat dan kebulatan tekad bangsa Asia Afrika untuk mewujudkan kehidupan yang baik dan perdamaian dunia. - Deklarasi Djuanda Pada 13 Desember 1957, pemerintah menetapkan Deklarasi Djuanda mengenai batas laut territorial Indonesia. Ketentuan tersebut dituangkan kedalam undang undang No. 4/PRP /tahun 1960 dan dalam Lembaran Negara No.20/1960 tanggal 18 Februari Pengiriman pasukan garuda Peran serta Indonesia di dalam stabilitas keamanan dunia secara aktif ditunjukkan melalui pengiriman pasukan misi perdamaian yang bernama Pasukan Garuda. Berdasarkan Persetujuan Paris tanggal 23 Januari 1973, Indonesia terpilih menjadi salah satu Negara yang duduk di dalam International Commission for Control and Supervision (ICCS).
18 Badan ini beranggotakan Negara Polandia, Hongaria, Iran dan Indonesia yang bertugas untuk mengawasi gencatan senjata di Vietnam Selatan. Saran Dampak saat terjadinya perang dingin, tidak semuanya buruk tetapi ada juga yang baik, Seperti adanya perkembangan teknologi persenjataan dan ruang angkasa. Menurut kami pada perkembangan teknologi persenjataan di bidang senjata nuklir sebaiknya bisa diarahkan lebih baik lagi seperti untuk pembangkit listrik tenaga nuklir, dan dalam segi ruang angkasa dapat kita jadikan sebagai media pelajaran/edukasi untuk lebih mengetahui tentang keadaan di ruang angkasa. Sebaiknya jika ada Negara yang di berikan bantuan oleh Negaranegara komunis, Negara yang ingin diberikan bantuan itu harus mengetahui terlebih dahulu latar belakang serta maksud dan tujuan bantuan tersebut agar tidak terkena doktrin komunisme.
19 PENUTUP Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. kami banyak berharap teman-teman yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para teman-teman yang budiman pada umumnya.
Globalisasi. 1. Pengertian Globalisasi
A. Globalisasi 1. Pengertian Globalisasi Globalisasi adalah proses mendunia atau menjadi satu dunia. Globalisasi berasal dari kata global yang artinya umum. Globalisasi berarti sesuatu hak yang berkaitan
Lebih terperinciPEMANTAPAN MATERI PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL
PEMANTAPAN MATERI PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL Konferensi Asia Afrika (KAA) ASEP GINANJAR PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1. Konferensi Asia
Lebih terperinciKEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa
Lebih terperinciPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL TERKAIT DENGAN PENETAPAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN. Oleh : Ida Kurnia*
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL TERKAIT DENGAN PENETAPAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN Oleh : Ida Kurnia* Abstrak KHL 1982 tentang Hukum Laut yang telah diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang-Undang
Lebih terperinciPOLITIK LUAR NEGERI. By design Drs. Muid
POLITIK LUAR NEGERI By design Drs. Muid Tujuan Pembelajaran Menjelaskan arti politik luar negeri yang bebas dan aktif Menunjukkan Dasar hukum politik luar negeri dengan Tidak bergantung pada orang lain
Lebih terperinciZONASI LAUT TERITORIAL. Oleh Dr. Ir. HJ. KHODIJAH ISMAIL, M.Si
ZONASI LAUT TERITORIAL Oleh Dr. Ir. HJ. KHODIJAH ISMAIL, M.Si Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas. Untuk landas kontinen negara Indonesia berhak atas segala kekayaan alam yang terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak Orde Baru memegang kekuasaan politik di Indonesia sudah banyak terjadi perombakan-perombakan baik dalam tatanan politik dalam negeri maupun politik luar negeri.
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 73, 1996 WILAYAH. KEPULAUAN. PERAIRAN. Wawasan Nusantara (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciBAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-
166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika
Lebih terperinciTentang: PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN MALAYSIA REPUBLIK INDONESIA MALAYSIA. PERJANJIAN PERSAHABATAN.
Bentuk: Oleh: UNDANG-UNDANG (UU) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 1 TAHUN 1971 (1/1971) Tanggal: 10 MARET 1971 (JAKARTA) Sumber: LN 1971/15; TLN NO. 2956 Tentang: PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK
Lebih terperinciAMBIGUITAS POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF: TERBELENGGU ATAU MERDEKA?
AMBIGUITAS POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF: TERBELENGGU ATAU MERDEKA? Yosua Febro Peranginangin Pendahuluan Setelah memerdekakan diri pada 17 Agustus 1945, Indonesia menghadapi banyak tantangan dalam politik
Lebih terperinci1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME
1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya
Lebih terperinciBAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN
www.bimbinganalumniui.com 1. Perang Dingin a. Perang terbuka antara Blok Barat dan Blok Timur b. Ketegangan antara Blok Barat dalam masa ideologi c. Persaingan militer antara Amerika Uni di Timur Tengah
Lebih terperinciUNDANG UNDANG NOMOR 4 Prp TAHUN 1960 Tentang PERAIRAN INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG UNDANG NOMOR 4 Prp TAHUN 1960 Tentang PERAIRAN INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : 1. bahwa bentuk geografi Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari beribu ribu pulau mempunyai
Lebih terperinciHak Lintas Damai di Laut Teritorial
Hak Lintas Damai di Laut Teritorial A. Laut Teritorial HAK LINTAS DAMAI DI LAUT TERITORIAL (KAJIAN HISTORIS) Laut teritorial merupakan wilayah laut yang terletak disisi luar dari garis-garis dasar (garis
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XII/2 Standar : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak sampai dengan Perkembangan
Lebih terperincibuku. Kalian dapat memfotokopi gambar tersebut sebelum menempelkannya. Setelah selesai, kumpulkan hasil kerja kalian kepada guru.
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VI Bagaimana kiprah Indonesia dalam mewujudkan Politik Bebas-Aktif yang dianutnya tersebut? Simak penjelasan berikut. Namun sebelumnya, kerjakanlah kegiatan berikut untuk
Lebih terperinciLATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 A. Latar Belakang 1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan persaingan partai politik yang semakin menajam.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
Lebih terperinciHUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni
HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN Dewi Triwahyuni International Relation Department, UNIKOM 2013 Backgroud History 1950an 1980an Hubungan internasional di Asia Tenggara pada
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1996 TENTANG PERAIRAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1996 TENTANG PERAIRAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: 1. bahwa berdasarkan kenyataan sejarah dan cara pandang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
Lebih terperinciPOLITIK LUAR NEGERI INDONESIA BEBAS AKTIF TAHUN
POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA BEBAS AKTIF TAHUN 1948-1961 SKRIPSI Oleh : Evi Ristiyanti NIM. 070210302077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 15222 TELEPON (021) 7361654-58;
Lebih terperincimengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea
BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1960 TENTANG PERAIRAN INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1960 TENTANG PERAIRAN INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : 1. bahwa bentuk geografi Indonesia sebagai suatu negara
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU DAN TEKNOLOGI KEMARITIMAN. Dr. Ir. Hj. Khodijah Ismail, M.Si www. Khodijahismail.com
PENGANTAR ILMU DAN TEKNOLOGI KEMARITIMAN Dr. Ir. Hj. Khodijah Ismail, M.Si khodijah5778@gmail.com www. Khodijahismail.com POKOK BAHASAN Kontrak Perkuliahan dan RPKPS (Ch 01) Terminologi Ilmu dan Teknologi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMA/MA. : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XII/2 Standar Kompetensi : 3. Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia sejak
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka persidangan Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa ke XXX di New York, dipandang perlu untuk
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis
Lebih terperinci2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN
1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk
Lebih terperinciUlangan Formatif Keempat
Ulangan Formatif Keempat Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan SEMESTER DUA Kelas : VI ( Enam ) 1. Berilah tanda silang (x) pada huruf jawaban yang paling benar! 1. Indonesia menjadi pelopor gerakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri
BAB V KESIMPULAN Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Pembentukan Negara Federasi Malaysia dan Dampaknya bagi Hubungan Indonesia-Amerika Serikat Tahun
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, namun merupakan puncak dari suatu proses. Berkembangnya negara-negara fasis
Lebih terperinciDr. Ganewati Wuryandari, MA. Jakarta, 18 April 2018
Dr. Ganewati Wuryandari, MA GERAKAN NON BLOK (GNB) DAN WARISANNYA KEPADA DUNIA Jakarta, 18 April 2018 PENDAHULUAN Indonesia, Serbia, Aljazair, India dan Sri Langka GNB Pengajuan GNB dlm MoW pernah gagal
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B
BAB V KESIMPULAN Jepang menjadi lumpuh akibat dari kekalahanya pada perang dunia ke dua. Namun, nampaknya karena kondisi politik internasional yang berkembang saat itu, menjadikan pemerintah pendudukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya tanpa berhubungan dengan negara lain. setiap negara pasti akan memiliki kepantingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian New Zealand merupakan negara persemakmuran dari negara Inggris yang selama Perang Dunia I (PD I) maupun Perang Dunia II (PD II) selalu berada di
Lebih terperinciKonferensi Asia Afrika: Pentingnya Diplomasi dalam Menggalang Ingatan Dunia
Konferensi Asia Afrika: Pentingnya Diplomasi dalam Menggalang Ingatan Dunia Kamapradipta Isnomo Direktur Sosial Budaya Organisasi Internasional Negara Berkembang Kementerian Luar Negeri 17 April 2018 Konferensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara
Lebih terperinciyang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383
Lebih terperinciKISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK
KISI-KISI UKG 2015 SEJARAH Indikator Pencapaian b c d e 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, 1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek
Lebih terperinciANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI
ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI PARLEMENTER : STUDI KASUS KONFERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG ANALISIS KEPENTINGAN NASIONAL Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak dibentuk oleh kepentingan-kepentingan untuk menjawab tantangan dari realita Perang Dingin,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SOSIALIS VIETNAM TENTANG PENETAPAN BATAS LANDAS KONTINEN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aspek Hukum Internasional itu sendiri yang menjadi alasan utama dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Aspek Hukum Internasional itu sendiri yang menjadi alasan utama dalam upaya pemilihan judul skripsi ini. Sebab dunia internasional dihadapkan kepada beragam
Lebih terperinciPOLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS DAN AKTIF SERTA PENGARUHNYA BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS DAN AKTIF SERTA PENGARUHNYA BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Materi Poliik luar negeri adalah wawasan internasional. Oleh karena itu, poliik luar negeri cenderung
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.
BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara
Lebih terperinciMakalah Konferensi Asia Afrika 2015
Makalah Konferensi Asia Afrika 2015 TUGAS INDIVIDU PEMBUATAN MAKALAH Pendidikan Kewarganegaraan Oleh : Inayatul Filzah Kelas : XI IPA-1 SMA Negeri 12 kota Tangerang Selatan TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KATA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia
BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1961 TENTANG PEMBUATAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1961 TENTANG PEMBUATAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SOSIALIS VIETNAM TENTANG PENETAPAN BATAS LANDAS KONTINEN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi peneliti yang berjudul Peran New Zealand dalam Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, United States) Tahun 1951-.
Lebih terperinciLATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar)
LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar) 1. Bangsa Indonesia sangat mendambakan suasana internasional yang aman dan damai, untuk mewujudkan suasana tersebut maka : a. Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap bangsa memiliki cita-cita karena cita-cita berfungsi sebagai penentu untuk mencapai tujuan. Tujuan bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1972 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1972 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa perlu memberikan instruksi politik sebagai petunjuk-petunjuk umum untuk Delegasi Pemerintah Republik
Lebih terperinciPERATURAN PENGUASA PERANG TERTINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1961 TENTANG LEMBAGA PERSAHABATAN ANTAR BANGSA DI INDONESIA
PERATURAN PENGUASA PERANG TERTINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1961 TENTANG LEMBAGA PERSAHABATAN ANTAR BANGSA DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU PENGUASA PERANG TERTINGGI, Menimbang:
Lebih terperinciBurma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan
sistem satu partai atau partai tunggal dalam bidang pemerintahan. Oleh karena itu, semua partai politik termasuk AFPFL dihilangkan. Ne Win menganggap bahwa banyaknya partai politik akan mengacaukan pemerintahan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG WILAYAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara dimana wilayah daratnya berbatasan dengan laut. menimbulkan kerenggangan hubungan dan apabila berlarut-larut akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah suatu negara yang kita kenal seperti udara dan darat juga lautan. Namun masalah kelautan atau wilayah laut tidak dimiliki oleh setiap negara, hanya negara-negara
Lebih terperincisebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.
BAB V KESIMPULAN Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki potensi konflik di masa kini maupun akan datang. Konflik perbatasan seringkali mewarnai dinamika hubungan antarnegara di kawasan ini. Konflik
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 2 -
- 2 - PETUNJUK-PETUNJUK PENGARAHAN BAGI DELEGASI REPUBLIK INDONESIA KE KONPERERSI TINGKAT TINGGI KEPALA-KEPALA NEGARA PEMERINTAHAN KE VII NEGARA-NEGARA NON-BLOK DI NEW DELHI, INDIA, TANGGAL 1-11 MARET
Lebih terperinciA. Pengertian Orde Lama
A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA I. UMUM Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA) DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciI. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RKPM) MINGGU 5. A. TUJUAN AJAR: Dapat menjelaskan evolusi batas maritim nasional di Indonesia
I. RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RKPM) MINGGU 5 A. TUJUAN AJAR: Dapat menjelaskan evolusi batas maritim nasional di Indonesia B.POKOK BAHASAN/SUB POKOK BAHASAN: Konsep Negara kepulauan Evolusi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan
Lebih terperinciLatihan Ujian Akhir Sekolah A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar.
Latihan Ujian Akhir Sekolah A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar. 1. Saling menghormati perbedaan mengakibatkan.... a. permusuhan b. pertengkaran c. kerukunan
Lebih terperinciWestget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.
Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,
Lebih terperinciPEMETAAN STANDAR ISI
PEMETAAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER : SEJARAH : XII IPS / I STANDART KOMPTENSI KOMPETENSI DASAR THP INDIKATOR THP MATERI POKOK 1. Menganalisis perjuangan 1.1 Menganalisis peristiwa sekitar
Lebih terperinciKelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Sistem pemerintahan negara Indonesia telah mengalami beberapa perubahan. Semuanya itu tidak terlepas dari sifat dan watak
Lebih terperinciSignifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si
Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perang dingin merupakan perang dalam bentuk ketegangan sebagai perwujudan dari konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi dan lain-lain antara Blok Barat
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1977 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1977 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka persidangan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke XXXII di New York, yang akan
Lebih terperinciMAKALAH POLITIK LUAR NEGERI
MAKALAH POLITIK LUAR NEGERI DISUSUN OLEH 1. SITI SUHAENI 2. NURPADINI 3. TRI RATU Kelas IX SMK YAPISDA KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat
Lebih terperinciUU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA)
Copyright 2002 BPHN UU 9/1997, PENGESAHAN TREATY ON THE SOUTHEAST ASIA NUCLEAR WEAPON FREE ZONE (TRAKTAT KAWASAN BEBAS SENJATA NUKLIR DI ASIA TENGGARA) *9571 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR
Lebih terperincinegara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk
BAB IV KESIMPULAN Sejak berakhirnya Perang Dingin isu-isu keamanan non-tradisional telah menjadi masalah utama dalam sistem politik internasional. Isu-isu keamanan tradisional memang masih menjadi masalah
Lebih terperinci2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Setelah Perang Dunia ke II (PD II) berakhir, negara-negara di kawasan Asia Tenggara mulai dihadapkan pada dua kondisi yang berbeda. Kondisi pertama,
Lebih terperinci2008, No hukum dan kejelasan kepada warga negara mengenai wilayah negara; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.177, 2008 WILAYAH NEGARA. NUSANTARA. Kedaulatan. Ruang Lingkup. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penetapan batas wilayah teritorial laut telah menjadi permasalahan antar negaranegara bertetangga sejak dulu. Kesepakatan mengenai batas teritorial adalah hal penting
Lebih terperinciWilayah Negara Dalam Hukum Internasional
Wilayah Negara Dalam Hukum Internasional Wilayah Negara Pasal 1 Konvensi Montevideo 1933 menyatakan bahwa: The state as a person of international law should possess the following qualifications: (a) a
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti yang kita ketahui dua figur tersebut pernah menjadi presiden Republik Indonesia.
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN 1. Umum. Pertahanan negara sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Vietnam merupakan salah satu negara yang ada di Asia Tenggara yang memiliki sejarah panjang dalam usaha meraih dan mempertahankan kemerdekaannya.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 1958 TENTANG PENERBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 1958 TENTANG PENERBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa peraturan-peraturan penerbangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia pada
Lebih terperinciASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara
ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN OLEH TERORIS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun
Lebih terperinciMenawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia
Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia Nama : Rizqon Sadida NIM : 11.11.5381 Kelompok : E Program Studi : Strata 1 (S1) Jurusan Dosen : Teknologi Informatika : Abidarin Rosidi, Dr, M.M.A ABSTRAKSI.
Lebih terperinciPembahasan Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA
Pembahasan Latihan Soal UM Unair 05 IPS ----------------------------------------------------------------- @ujiantulis.com. Jawab: A Jika 9 habis dibagi 5 maka 9 bilangan genap = salah salah = benar MATEMATIKA
Lebih terperincieran Indonesia di Lingkung
VIII Per eran Indonesia di Lingkung ungan Negar araa- negar ara a Asia Teng enggar ara Gambar 8.1 Gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta Sumber: www.mediaindo.co.id Perhatikan gambar di atas! Bangunan gedung
Lebih terperinciSTATUS KEPULAUAN DOKDO DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL (STUDI TERHADAP KASUS SENGKETA KEPULAUAN DOKDO ANTARA KOREA SELATAN-JEPANG) SKRIPSI
STATUS KEPULAUAN DOKDO DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL (STUDI TERHADAP KASUS SENGKETA KEPULAUAN DOKDO ANTARA KOREA SELATAN-JEPANG) SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperinci