DISIPLIN KERJA PERAWAT DI PUSKESMAS BANDA ACEH WORK DISCIPLINE OF NURSE IN PUBLIC HEALTH BANDA ACEH

Transkripsi

1 DISIPLIN KERJA PERAWAT DI PUSKESMAS BANDA ACEH WORK DISCIPLINE OF NURSE IN PUBLIC HEALTH BANDA ACEH Roesi Setiawati¹; Noraliyatun Jannah² Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Bagian Keilmuan Manajemen Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ABSTRAK Disiplin merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk menciptakan keadaan disuatu lingkungan kerja yang tertib, berdaya guna dan berhasil guna melalui sistem peraturan yang tertib. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja perawat di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh tahun 216. Desain penelitian bersifat deskriptif korelatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh. Jumlah sampel adalah 41 responden menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan membagikan kuesioner. Metode analisis data ini menggunakan teknik korelasi yang menggunakan SPSS dengan uji chi-square. Hasil Penelitian adalah pemberian penghargaan baik (51,2%). Komunikasi kurang baik (48,8%). Pelimpahan wewenang (53,7%). Motivasi (63,4%). Ada hubungan yang signifikan antara pemberian penghargaan (p value,8<,5), komunikasi (p value,16<,5), pelimpahan wewenang (p value,21<,5), motivasi (p value,31<,5) terhadap disiplin kerja perawat di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh.Peneliti mengharapkan agar kedisiplinan dalam bekerja perlu di tingkatkan untuk menjaga kinerja perawat. Kata kunci : Faktor-faktor kedisiplinan, disiplin kerja perawat. ABSTRACT Discipline is the efforts are being done to create a orderly,efficien and effective environment through regulatory systems orderly. The aim of this study to determine the factors that affect the work discipline of nurses in Banda Aceh masion public health center in 216. The of this design was descriptive correlative. The population in this study were nurses in health centers Banda Aceh region. The number of samples is using purposive sampling method using the slovin formula. Data collection techniques by distributing questionnaires.the data analysis method using correlation techniques that use SPSS with chi-square test. Research is awarding either (51.2%). Poor communication (48.8%).Delegation of authority (53.7%).Motivation (63.4%). There was a significant relationship between the award (p value.8 <.5), communication (p value.16 <.5), the delegation of authority (p value.21 <.5), motivation (p value.31 <, 5),against the discipline of nurses working at the health center of Banda Aceh. Researcher expect that work discipline of work needs to be increased to maintain the performance of nurses. Keywords: Factors discipline, work discipline of nurses. 1

2 PENDAHULUAN Visi Indonesia sehat merupakan pandangan Indonesia dalam mencapai derajat kesehatan bagi semua. Pandangan pencapaian kesehatan bagi semua ini sering terjadi perubahan tetapi pada visi 21 diharapkan pencapaian Indonesia sehat bagi semua pada tahun 21 tercapai, sehingga diharapkan berbagai strategi dan misi. Strategi yang ada dalam visi Indonesia sehat diantaranya pemahaman tentang paradigma sehat (Depkes RI, 24). Produktivitas para tenaga kerja dalam suatu organisasi harus memiliki sistem manajemen yang memadai dalam rangka mengatur setiap proses kerja. Memotivasi para karyawan, seperti pemberian pelatihan dan pengembangan, dapat dilakukan untuk perbaikan kualitas, sikap, pengetahuan dan keterampilan serta wawasan disiplin yang berdaya guna, berhasil guna pada setiap karyawan. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatan produktivitas kerja dalam menyelesaikan dan menganalisis setiap pekerjaan maupun tugas tugas yang dibebankan (Siagian, 22). Rendahnya disiplin tenaga kesehatan dipengaruhi oleh kurangnya tanggung jawab tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas.misalnya karyawan merasa pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai beban yang diberikan untuk diselesaikan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kerja karyawan adalah kurangnya fasilitas kerja yang tersedia sehingga dalam melakasanakan tugas karyawan mengalami hambatan. Faktor yang lazim dan membudaya yang ikut mempengaruhi kerja perawat adalah disiplin.disiplin kerja memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil kerja. Jika disiplin kerja tidak ditingkatkan maka secara langsung akan berdampak pada penurunan kinerja pengawai sehingga tujuan akhir dari organisasi tidak tercapai (Sinungan, 1999). Masalah yang sering di alami oleh perawat merupakan masalah penting yang perlu di perhatikan.kedisiplinan perawat rendah dapat menurunkan kualitas dalam bekerja.perawat Puskesmas merasa tertekan dengan beban kerja yang harus dilakukan.masalah kompensasi yang diberikan di rasa oleh sebagian belum dapat memenuhi kebutuhan. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan desain penelitian cross sectional study,melalui kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah perawat yang bertugas di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh sebanyak 92 orang. Dengan menggunakan rumus Slovin (196) sampel yang didapatkan 37 orang dengan jumlah minimal, dan untuk mencegah drop out ditambah 1% menjadi dibulatkan menjadi 41 orang dengan jumlah maksimal. HASIL Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Data Demografi Di Puskesmas Banda Aceh Kategori (f) (%) Jenis Kelamin: a. Laki-laki b. Perempuan Umur a Tahun b Tahun c Tahun d Tahun Masa Kerja a. 1-5 Tahun b. 6 1 Tahun c. > 1 Pendidikan a. SPK b. D III Keperawatan c. S1. Keperawatan , 78, 2,4 31,7 39,6 26,8 9,8 9,8 8,9 12,2 65,9 22, 2

3 Status : a. Kawin b. Belum Kawin c. Duda d. Janda Jarak Tempuh a. 2 Km b. 2-3 Km c. 3 Km ,2 7,3 2,4 78, 22, Jumlah 41 1% Berdasarkan table 1. Dapat disimpulkan bahwa distribusi data demografi responden ditinjau dari segi jenis kelamin perawat Di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh lebih besar adalah perempuan sebanyak 32 orang (78,1%). Umur lebih besar pada kategori Tahun sebanyak 16 orang (39,%). Masa kerja perawat lebih besar adalah 1 Tahun sebanyak 33 orang (8,5%). Tingkat pendidikan lebih besar adalah lulusan dari D III keperawatan sebanyak 27 orang (65,9%). Status perawat lebih besar sudah kawin adalah sebanyak 37 orang (9,2%) dan jarak tempuh lebih besar 2 Km adalah sebanyak 32 orang (78,%). Hasil pengumpulan data didapatkan nilai total semua responden adalah 41 sehingga diperoleh nilai rata-rata ( x ) adalah 19,6. Selanjutnya masing- masing responden dikategori berdasarkan baik dan kurang baik. Digolongkan baik apabila nilai x 19,6 dan kategori kurang baik apabila nilai x <19,6. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja Perawat di Puskesmas Banda Aceh. Kategori f % Baik Kurang Baik ,5 41,5 Jumlah 41 1, Berdasarkan tabel 2. Dapat dilihat bahwa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja Di Puskesmas Banda Aceh Tahun 216 umumnya berada dalam kategori baik yaitu 24 orang (58,5%). Analisa Bivariat Hubungan Pemberian Penghargaan Dalam Disiplin Kerja Perawat Di Puskesmas Banda Aceh Tahun 216 Hubungan pemberian penghargaan dalam disiplin kerja baik, 24 orang (58,5%) disiplin kerja tersebut baik, sedangkan 17 orang (41,5%) disiplin kerja kurang baik. Dengan demikian, secara persentase dapat disimpulkan bahwa semakin baik pemberian penghargaan maka semakin baik disiplin kerja. value (,8) < dari α (,5). Dengan demikian ada hubungan pemberian panghargaan dalam disiplin kerja di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 216. Hubungan komunikasi dalam disiplin kerja baik, 24 orang (58,5%), sedangkan 17 perawat yang kurang disiplin 17 orang (41,5%) dalam disiplin kerja kurang baik. Dengan demikian, secara persentase dapat disimpulkan bahwa semakin baik pemberian penghargaan maka semakin baik disiplin kerja. value (,16) < dari α (,5). Dengan demikian ada hubungan komunikasi dengan disiplin kerja Di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 216. Pelimpahan wewenang dalam disiplin kerja yang baik, 24 orang (58,5%), sedangkan 17 orang (41,5%) disiplin kerja kurang baik. Dengan demikian, secara persentase dapat disimpulkan bahwa semakin baik pelimpahan wewenang maka semakin baik disiplin kerja. value (,21) < dari α (,5). Dengan demikian ada hubungan pelimpahan wewenang dalam disiplin kerja di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh. 3

4 Motivasi Dengan Disiplin yang baik, 24 (58,5%) disiplin kerja tersebut baik, sedangkan 17 perawat yang kurang disiplin kerja, 17 (41,5) disiplin kerja kurang tersebut kurang. Dengan demikian, secara persentase dapat disimpulkan bahwa semakin baik pemberian penghargaan maka semakin baik disiplin kerja. value (,31) < dari α (,5). Dengan demikian ada hubungan motivasi dengan disiplin kerja di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh PEMBAHASAN Bedasarkan hasil penelitian yang menunjukkan pemberian penghargaan dalam disiplin kerja perawat di Puskesmas Banda Aceh katagori baik. pemberian penghargaan setiap pegawai ingin diperlakukan sebagai manusia dengan perkembangan dan penghargaan yang patut. Mareka ingin mengetahui bahwa mareka mendapt kesempatan yang sama dalam rangka perlakuan yang adil. Mareka menyadari bahwa mareka lebih menyukai seseorang dari pada lainnya. Padahal mareka mengharapkan kesempatan yang sama untuk dinilai menurut jasa mereka masing-masing. komunikasi dalam disiplin kerja perawat di Puskesmas Banda Aceh katagori kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa perawat kurang memahami pentingnya komunikasi dalam disiplin kerja. Komunikasi yang efektif dimulai dengan persepsi dari penerima. Pendengar tidak akan menerima komunikasi apabila mereka tidak mengerti pesannya. Perlu diketahui apa yang dapat mereka terima, apa yang mereka harapkan untuk diterima dan apa yang akan mereka lakukan. Kemudian rumuskan pesan itu. Banyak manajer perawat memfokuskan apa yang ingin mareka katakan dan tidak mengerti mengapa tidak dapat dipahami oleh penerima. Beban informasi harus diteruskan ke bawah. Hal ini akan membantu untuk meningkatkan komunikasi (Siagian, 22) Pelimpahan wewenang suatu syarat yang harus dilaksanakan oleh setiap pemimpin untuk melancarkan jalannya pekerjaan. Kemampuan manusia adalah terbatas, tetapi kenyataan masih banyak diantara pamimpinpemimpin yang belum mengerti bagaimana meraka perlu melimpahkan wewenangnya kepada pegawai-pegawai lain. Mereka diliputi rasa segan dan ada pula yang dengan sengaja mengaburkan pentingnya arti desentralisasi dikalangan manajemen. Motivasi konsep yang menggambarkan baik kondisi ekstrinsik yang merangsang prilaku tertentu, dan respons intrinsik yang menampakkan perilaku manusia.respons intrinsik ditopang oleh sumber energi, yang disebut motif.sering di jelaskan hal itu sebagai kebutuhan, keinginan, atau dorongan.semua manusia hidup mempunyai motivasi.motivasi diukur dengan prilaku yang dapat diobservasi dan dicatat. Kekurangan dalam kebutuhan merangsang manusia untuk mencari dan mencapai tujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka (Siangian,22) Analisa Bivariat Berdasarkan data tersebut dapat kita perhatikan bahwa sebagian besar pemberian penghargaan berada pada tingkat baik yaitu sebanyak 24 orang atau 58,5% dan kurang sebanyak 17 orang atau 41,5% Setelah dianalisis dengan menggunakan formula Chi Squre Test dengan tingkat kemaknaan,8 <,5 dan derajat kebebasan (df) adalah 1. Maka (Ho)ditolah yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pemberian penghargaan dengan disiplin kerja di Di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh. 4

5 Pemberian penghargaan setiap pegawai ingin diperlakukan sebagai manusia dengan perkembangan dan penghargaan yang patut. Mareka ingin mengetahui bahwa mareka mendapt kesempatan yang sama dalam rangka perlakuan yang adil. Mareka menyadari bahwa mareka lebih menyukai seseorang dari pada lainnya. Padahal mareka mengharapkan kesempatan yang sama untuk dinilai menurut jasa mereka masing-masing. Jika seorang pamimpin terpaksa harus mengecam seorang pegawai bawahannya (kadang-kadang hal demikian memang perlu), janganlah ia hanya mempergunakan ancaman semata-mata, tetapi senangilah dengan pujian atau penghargaan. Jalan yang paling mudah bagi pemimpin untuk mematikan semangat kerja dalam suatu organisasinya, yaitu tidak memberikan penghargaan kepada pegawai yang telah menyelesaikan pekerjaanya. Hubungan Komunikasi Dalam Disiplin Kerja Di Puskesmas Banda Aceh berdasarkan data tersebut dapat kita perhatikan bahwa sebagian besar komunikasi berada pada tingkat baik yaitu sebanyak orang atau 58,5% dan kurang sebanyak 17 orang atau 41,5% Setelah dianalisis dengan menggunakan formula Chi Squre Test dengan tingkat kemaknaan,16 <,5 dan derajat kebebasan (df) adalah 1. Maka (Ho) ditolah yang berarti ada hubungan yang bermakna antara komunikasi dengan disiplin kerja di Di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh. Komunikasi yang efektif dimulai dengan persepsi dari penerima. Pendengar tidak akan menerima komunikasi apabila mereka tidak mengerti pesannya. Perlu diketahui apa yang dapat mereka terima, apa yang mereka harapkan untuk diterima dan apa yang akan mereka lakukan. Kemudian rumuskan pesan itu. Banyak manajer perawat memfokuskan apa yang ingin mareka katakan dan tidak mengerti mengapa tidak dapat dipahami oleh penerima. Beban informasi harus diteruskan ke bawah. Hal ini akan membantu untuk meningkatkan komunikasi (Siagian, 22) Hubungan Pelimpahan Wewenang Dalam Disiplin Kerja Di Puskesmas Kota Banda Aceh. Berdasarkan data tersebut dapat kita perhatikan bahwa sebagian besar pelimpahan wewenang berada pada tingkat baik yaitu sebanyak 24 orang atau 58,5% dan kurang sebanyak 17 orang atau 41,5% Setelah dianalisis dengan menggunakan formulachi Squre Test dengan tingkat kemaknaan,21 <,5 dan derajat kebebasan (df) adalah 1. Maka (Ho) ditolah yang berarti ada hubungan yang bermakna antara komunikasi dengan disiplin kerja di Di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh. Suatu syarat yang harus dilaksanakan oleh setiap pemimpin untuk melancarkan jalannya pekerjaan. Kemampuan manusia adalah terbatas, tetapi kenyataan masih banyak diantara pamimpin-pemimpin yang belum mengerti bagaimana meraka perlu melimpahkan wewenangnya kepada pegawaipegawai lain. Mereka diliputi rasa segan dan ada pula yang dengan sengaja mengaburkan pentingnya arti desentralisasi dikalangan manajemen. Hubungan Motivasi Dalam Disiplin Kerja Perawat Di Puskesmas Banda Aceh. Berdasarkan data tersebut dapat kita perhatikan bahwa sebagian besar motivasai berada pada tingkat baik yaitu sebanyak 24 orang atau 58,5% dan kurang sebanyak 17 orang atau 41,5% Setelah dianalisis dengan menggunakan formula Chi Squre Test dengan tingkat kemaknaan,31 <,5 dan derajat kebebasan (df) adalah 1. Maka (Ho) ditolah yang berarti ada hubungan yang bermakna antara komunikasi dengan disiplin kerja di Di Puskesmas Wilayah Kota Banda Aceh. Motivasi difokuskan kepada faktor kebutuhan di dalam diri seseorang seseorang 5

6 yang energik, langsung, terus menerus dan menghentikan perilaku.yang paling dikenal secara luas membahas dalam motivasi adala Maslow. Walaupun tidak pernah di terima secara universal, karena kurangnya bukti-bukti ilmiah dari dasar penelitiannya, tapi telah dikenal secara umum dan banyak para manajer mencoba menggunakan sewaktu mereka memikirkan pendekatan perilaku manusia untuk manajemen (Swanburg, 2). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan pemberi Ada hubungan faktor yang mempengaruhi disiplin kerja perawat di Banda Aceh. Disarankan Kepada seluruh perawat di Puskesmas Banda Aceh agar terus menjalankan kedisiplinan. Kepada institusi pendidikan keperawatan agar dapat meningkatkan pengetahuan mahasisiwa dalam bidang manajemen keperawatan khususnya mengenai faktor mempengaruhi disiplin kerja perawat. Kepada rekan-rekan mahasiswa yang ingin meneliti masalah ini untuk dapat membuat penelitian lanjutan dalam bentuk yang lebik komplek dan rinci tentang faktor- faktor yang mempengaruhi disiplin kerja perawat. REFERENSI Dessler, Garry (1997).Manajemen Sumber Daya Manusia, Terjemahaan. Benjamin Mola, Jakarta : PT. Prenhallindo Depkes RI, (24). System Kesehatan Nasional, Jakarta Effendy, (2). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi kedua. Buku Kedokteran. Jakarta Fitriani.M, (29).Hubungan Motivasi, Komunikasi, Dan Pelimpahan Wewenang Dengan Disiplin Kerja Di Puskesmas Seluruh Aceh Besar, FKM Unmuha, Aceh. Kristiani, (25).Analisis Kebutuhan Dan Distribusi Tenaga Puskesmas Di Kabupaten Aceh Besar, FKM, UGM, Yogyakarta Marquis L. B.& Houton J. C. (21) Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan. Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta:EGC Muninjaya, (24).Manajemen Kesehatan. Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC Notoatmojo, (212).Metodelogi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam, (23).Konsep Dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan, Salemba Medica. Jakarta. 23 Potter. Perry, (25) Fundal Mental Of Nursing : Konsep, Proses Dan Praktik Edisi 4, Buku Kedokteran. Jakarta: EGC Prabu Mangkunegara, Dkk, (25). Peningkatan Disiplin Kerja Karyawan. Cetakan 6. Bina Aksara, Jakarta. Sinungan, (1999).Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan Ke 6, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Siagian.(22), Teknik Menambah Dan Memelihara Prilaku Organisasi, Edisi Intermasa. Jakarta. Swanburg, R C (2) Kepemimpinan dan manajemen keperawatan.jakarta: EGC 6

7 7