BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
|
|
- Ratna Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara, merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh kaum wanita, meskipun berdasarkan penemuan terakhir kaum pria pun bisa terkena kanker payudara walaupun masih sangat jarang terjadi (Purwoastuti, 2008). Kanker ini mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara ( El Manan, 2011). Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali yang terjadi pada jaringan payudara (Mulyani & Rinawati, 2013). Kanker payudara juga merupakan benjolan atau massa tunggal yang sering terdapat di daerah kuadran atas bagian luar, benjolan ini keras dan bentuknya tidak beraturan (Olfah, Mendri & Badi ah, 2013) Faktor Resiko Kanker Payudara Penyebab kanker payudara saat ini diduga akibat interaksi yang rumit dari banyak faktor seperti faktor genetika, hormonal dan lingkungan (Diananda, 2009). Penyebab pasti dari kanker payudara belum diketahui secara pasti karena termasuk multifaktorial yaitu banyak faktor yang terkait satu dengan yang lain (Olfah, Mendri & Badi ah, 2013). 8
2 9 Ketika belum diketahui secara pasti penyebab kanker payudara, faktorfaktor resiko tertentu dapat dikaitkan dengan penyakit tersebut. Faktor resiko adalah sesuatu yang mempengaruhi kesempatan seseorang untuk mengidap suatu penyakit, dalam hal ini penyakit kanker (Pamungkas, 2011). Pamungkas (2011) membagi faktor resiko kanker payudara dalam 2 kelompok besar, yaitu faktor resiko yang tidak dapat dihindari dan faktor resiko yang dapat dihindari. 1. Faktor resiko yang tidak dapat dihindari a. Gender Wanita dan pria dapat mengidap penyakit kanker payudara, perbandingan antara wanita pengidap kanker payudara dibandingkan pria adalah 100:1. b. Usia Peluang mengidap kanker payudara akan bertambah seiring bertambahnya usia seorang wanita. Sekitar 1 dari 8 penderita kanker payudara invasif ditemukan pada usia dibawah 45 tahun, sedangkan 2 dari 3 ditemukan pada usia lebih dari 55 tahun. c. Genetik Sekitar 5-10% kanker payudara dianggap erat kaitannya dengan perubahan gen (mutasi) warisan pada gen-gen tertentu yang diwarisi dari orangtua. Perubahan gen yang paling umum adalah gen BRCA 1 dan BRCA 2. Pada sel normal, gen-gen ini membantu mencegah kanker dengan membuat protein yang membantu menjaga sel-sel tersebut dari pertumbuhan secara tidak normal. Wanita dengan mutasi BRCA 1 dan BRCA 2 warisan mempunyai peluang hingga 80% berkembangnya kanker payudara selama kehidupannya.
3 10 Selain mutasi dari gen BRCA, perubahan gen-gen lain mungkin juga mengarah pada kanker payudara, seperti: gen ATM, pada saat normal membantu memperbaiki DNA yang rusak; CHEK2, jika gen ini bermutasi maka akan meningkatkan resiko kanker payudara 2 kali lipat; P53, selain meningkatkan resiko terkena kanker payudara, jika gen ini bermutasi akan meningkatkan beberapa kanker lainnya seperti leukemia, tumor otak dan sarkoma ( kanker tulang dan jaringan konektif ); PTEN, gen ini normalnya membantu mengatur pertumbuhan sel, jika gen ini bermutasi akan menyebabkan sindrom Cowden dan juga pertumbuhan dalam sistem pencernaan, tiroid, uterus dan ovarium. d. Sejarah Keluarga Resiko kanker payudara akan menjadi lebih tinggi pada wanita yang memiliki ikatan darah dengan keluarga yang pernah menderita kanker payudara. e. Sejarah Pribadi akan Kanker Payudara Wanita dengan kanker payudara pada satu sisi payudara, resikonya akan meningkat 3-4 kali lipat akan terjadi pada payudara sisi yang lain atau bagian lain dari payudara yang sama. f. Ras Wanita kulit hitam beresiko mengalami kanker payudara lebih besar daripada wanita dengan kulit putih. g. Tingkat Ketebalan Jaringan Payudara Jaringan payudara yang tebal menandakan terdapatnya jaringan kelenjar yang lebih banyak dan jaringan lemak yang sedikit. Jaringan payudara yang tebal
4 11 beresiko lebih tinggi mengidap kanker payudara, Jaringan payudara yang tebal juga akan menyulitkan dokter dalam pemerikaaan menggunakan mammogram. h. Periode Menstruasi Wanita yang mempunyai periode lebih awal (sebelum usia 12 tahun) atau yang telah melalui perubahan kehidupan ( fase menopause ) setelah usia 55 tahun mempunyai resiko terkena kanker payudara yang sedikit lebih tinggi. Mereka mempunyai periode menstruasi yang lebih sehingga mempunyai lebih banyak hormon estrogen dan progesteron. i. Radiasi Payudara yang lebih dini Peningkatan resiko bervariasi pada usia pasien saat dilakukan radiasi. Resiko tinggi berkembangnya kanker payudara jika radiasi diberikan selama masa remaja ketika payudara masih dalam proses perkembangan. j. Kondisi Payudara Jinak Tertentu Wanita yang didiagnosis mengalami kondisi payudara jinak tertentu mungkin bisa meningkatkan resiko kanker payudara. 2. Faktor resiko yang bisa dihindari a. Tidak Mempunyai Anak atau Mempunyai Anak pada Usia Tua Wanita yang tidak mempunyai anak atau mempunyai anak saat usia lebih dari 30 tahun dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Menjadi hamil lebih dari satu kali dan pada usia produktif bisa mengurangi resiko kanker payudara. Pada saat proses kehamilan, jumlah total siklus haid akan berkurang, sehingga dapat mengurangi resiko kanker payudara yang dianggap karena total siklus haid yang lama.
5 12 b. Menggunakan pil pengontrol kehamilan Wanita yang mengkonsumsi pil pengontrol kehamilan beresiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak pernah menggunakannya. Wanita yang berhenti menggunakan pil lebih dari 10 tahun tampaknya tidak mempunyai peningkatan resiko. c. Terapi Hormon Post-Menopause (PHT) Terapi hormon post-menopause atau terapi penggantian hormon digunakan untuk membantu mengurangi gejala-gejala menopause dan membantu mencegah penipisan tulang. Ada 2 jenis PHT, yaitu PHT kombinasi (hormon estrogen dan progesteron) dan PHT estrogen ( Estrogen Therapy (ERT) ). Penggunaan PHT kombinasi dan ERT dalam jangka waktu yang lama (lebih dari 10 tahun) akan meningkatkan resiko kanker payudara. d. Tidak memberikan ASI Pemberian ASI dapat mengurangi resiko terjadinya kanker payudara begitu sebaliknya jika tidak memberikan ASI dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Pemberian ASI akan mengurangi jumlah total periode menstruasi seperti halnya kehamilan. e. Mengonsumsi Alkohol Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. Resiko akan meningkat sekitar 1,5 kali lipat bagi peminum yang meminum 2-5 gelas per hari.
6 13 f. Obesitas Peningkatan resiko kanker payudara lebih tinggi, khususnya bagi wanita setelah mengalami menopause dan jika perolehan berat badan tersebut terjadi selama masa dewasa. Resiko tampaknya menjadi lebih tinggi jika ada lemak ekstra di area pinggang. Alasannya, sebelum menopause, ovarium akan memproduksi banuak estrogen dan jaringan lemak menghasilkan jumlah estrogen yang kecil. Setelah menopause (ketika ovarium berhenti menghasilkan estrogen), kebanyakan estrogen wanita berasal dari jaringan lemak. g. Kurang olahraga Olahraga dapat mengurangi resiko kanker payudara. American Cancer Society mengungkapkan bahwa olahraga sedikitnya menit dalam lima hari atau lebih dalam seminggu dapat mengurangi kanker payudara. Menurut Olfah, Mendri & Badi ah (2013), faktor resiko pada pasien dengan kanker payudara dapat dibagi menjadi resiko tinggi, resiko sedang dan kemungkinan beresiko. a) Faktor resiko tinggi, antara lain : usia lanjut, anak pertama lahir setelah berusia 30 tahun, ikatan keluarga dekat ( ibu, kakak, bibi dari ibu ) menderita kanker payudara, riwayat tumor payudara dan diagnose sebelumnya kanker payudara. b) Faktor resiko sedang, antara lain : Menstruasi dini ( sebelum umur 12 tahun ), menopause lambat ( sesudah umur 50 tahun ), penggunaan hormon pada gejala menopause, terkena radiasi berlebihan dibawah umur 35 tahun, mempunyai riwayat kanker uterus, ovarium, dan kolon. c) Faktor yang kemungkinan resiko, antara lain : Penggunaan reserpin prolaktin dalam waktu lama, kegemukan, konsumsi lemak berlebihan, dan stress psikologik
7 14 kronik. Penggunaan bra dan antikeringat, aborsi, susuk payudara, polusi,asap rokok dan bekerja pada malam hari (Pamungkas, 2011) Manifestasi Klinis Kanker Payudara Gejala awal kanker payudara berupa adanya benjolan di jaringan payudara atau sekitarnya. Pada stadium awal, jika didorong dengan jari tangan, benjolan bisa digerakkan secara mudah di bawah kulit. Sementara pada stadium lanjut, biasanya benjolan melekat pada dinding dada maupun kulit sekitarnya dan pinggiran benjolan tidak teratur. (El Manan, 2011) Tanda dan gejala yang tampak pada penderita kanker payudara adalah sebagai berikut (Purwoastuti, 2008): a) Adanya benjolan pada payudara yang dapat digerakkan (stadium awal) atau tidak dapat digerakkan (stadium lanjut), pada awalnya tidak terasa sakit; b) Benjolan tumbuh semakin besar, terasa nyeri pada payudara; c) Benjolan berupa bunga kubis dan mudah berdarah; d) Bentuk dan ukuran payudara mengalami perubahan; e) Mulai timbul luka dan lama tidak sembuh pada payudara, serta puting susu seperti koreng dan masuk ke dalam; f) Kulit payudara berkerut seperti jeruk (Peau d Orange); g) Terkadang keluar cairan, darah merah kehitam hitaman atau nanah dari puting susu; dan h) Metastase (penyebaran) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain. Menurut Mulyani & Rinawati (2013), jika metastase (penyebaran) luas, maka berupa: a) Pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula dan servikal; b) Hasil rontgen toraks abnormal dengan atau tanpa efusi pleura; c) Penyebaran pada paru-paru ditandai dengan batuk yang sulit untuk sembuh, terdapat penimbunan cairan antara paru-paru dengan dinding dada sehingga akan menimbulkan
8 15 kesulitan dalam bernafas; d) Nyeri tulang berkaitan dengan penyebaran ke tulang; dan e) Fungsi hati abnormal. Kadang kala, sebuah kanker payudara bisa menyebar di simpul-simpul limfe ketiak dan menyebabkan sebuah benjolan atau pembengkakan disana, meski sebelumnya tumor asli berada dalam jaringan payudara cukup besar dirasakan. Simpul limfe yang membengkak juga harus dilaporkan kepada dokter (Pamungkas, 2011) Penatalaksanaan terhadap Kanker Payudara Pengobatan terhadap kanker payudara dimulai setelah dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi penderita. Penatalaksanaannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi, dan obat penghambat hormone (El Manan, 2011). Pembedahan dapat dilakukan dengan dua pilihan yaitu mastektomi dan pembedahan breast conserving. Mastektomi adalah pembedahan dengan melakukan pengankatan pada seluruh payudara sedangkan pembedahan breast conserving hanya mengangkat tumor dan jaringan normal di sekitarnya. Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening. Kemoterapi menggunakan kombinasi obat-obatan guna membunuh sel sel yang berkembang biak dengan cepat atau menekan perkembangbiakkannya, dan obat penghambat hormone digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh (El Manan, 2011). Batasan stadium yang masih bisa dioperasi adalah stadium III A
9 16 sedangkan terapi pada stadium III B dan IV adalah pengobatan paliatif (Olfah, Mendri & Badi ah, 2013). 2.2 Mastektomi Pengertian Mastektomi Mastektomi merupakan pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat payudara ( Pamungkas, 2011 ). Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara baik itu sebagian atau seluruh payudara ( Suyatno & Pasaribu, 2010 ). Mastektomi adalah pemotongan melintang dan pengangkatan jaringan payudara dari tulang selangka (superior) ke batas depan latissimus dorsi (lateral) ke rectus sheath (inferior) dan midline (medial). Sebagai tambahan, ekor aksila (axillary tail) dipotong (Lim, et al, 2009) Jenis Jenis Mastektomi Pengobatan atau terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker payudara antara lain pemberian kemoterapi (sitostatika ), radioterapi (penyinaran), hormon, dan operasi pengangkatan payudara ( mastektomi ) (Purwoastuti, 2008). Tipe mastektomi dan penanganan kanker payudara bergantung pada beberapa faktor, yakni usia, kesehatan secara menyeluruh, status menopause, dimensi tumor, tahapan tumor dan seberapa luas penyebarannya, stadium tumor dan keganansannya, status reseptor hormon tumor, dan penyebaran tumor, apakah telah mencapai simpul limfe atau belum (Pamungkas, 2011). Setelah mengetahui faktor penentu dilakukannya jenis mastektomi tertentu, maka berikut ini adalah beberapa jenis mastektomi yaitu:
10 17 a. Mastektomi preventif ( Preventive Mastectomy ) Mastektomi preventif disebut juga prophylactic mastectomy. Pembedahan dilakukan pada wanita yang mempunyai resiko tinggi terkena kanker payudara akibat faktor genetika atau risiko keturunan kanker payudara. Operasi ini dapat berupa total mastektomi, pengangkatan seluruh payudara dan puting atau subcutaneous mastectomy, pengangkatan payudara tetapi puting tetap dipertahankan. b. Mastektomi sederhana atau total ( Simple or Total Mastectomy ) Mastektomi sederhana atau total dilakukan dengan mengangkat payudara berikut kulit dan putingnya, namun simpul limfe tetap dipertahankan. c. Mastektomi radikal bermodifikasi (Modified Radical Mastectomy ) Mastektomi radikal bermodifikasi adalah pengangkatan seluruh payudara beserta simpul limfe di bawah ketiak, sedangkan otot pektoral (mayor dan minor), akan dipertahankan. Kulit dada dapat diangkat dan bisa pula dipertahankan, kemudian diikuti dengan rekonstruksi payudara jika diinginkan. d. Mastektomi radikal Mastektomi radikal adalah pengangkatan seluruh kulit payudara, otot di bawah payudara serta simpul limfe (getah bening). e. Mastektomi parsial atau segmental ( lumpektomi ) Mastektomi parsial atau segmental dapat dilakukan pada wanita dengan kanker payudara stadium I dan II. Mastektomi parsial adalah terapi penyelamatan payudara atau breast conserving therapy yang akan mengangkat bagian payudara
11 18 dimana tumor berada. Prosedur ini biasanya akan diikuti oleh terapi radiasi untuk mematikan sel kanker pada jaringan payudara yang tersisa. f. Kuadrantektomi (Quadrantectomy) Kuadrantektomi adalah varian lain dari mastektomi parsial. Mastektomi jenis ini akan mengangkat seperempat bagian payudara, termasuk kulit dan jaringan konektif. Pengangkatan beberapa atau seluruh simpul limfe akan dilakukan dengan prosedur terpisah, dengan penyayatan simpul bawah ketiak ( axillary node ) dan biopsi simpul sentinel ( sentine node biopsy ). Menurut El Manan (2011), jenis jenis mastektomi ada 3, yaitu: 1) Mastektomi simplek, pengangkatan seluruh jarinagan payudara tetapi otot di bawah payudara dibiarkan utuh dan disisakan kulit yang cukup untuk menutup luka bekas operasi. Prosedur ini digunakan untuk mengobati kanker invasive yang telah menyebar ke dalam saluran air susu. Bila dilakukan pembedahan breast conserving, maka kanker sering kali kambuh; 2) Mastektomi simplek dan diseksi kelenjar getah bening ataupun modifikasi mastektomi radikal, pengangkatan seluruh jaringan payudara dengan menyisakan otot dan kulit, serta pengangkatan getah bening ketiak; 3) Mastektomi radikal, pengangkatan seluruh payudara, otot dada, dan jaringan lainnya diangkat. Menurut Olfah, Mendri & Badi ah (2013), jenis jenis mastektomi adalah: a. Lumpektomi Lumpektomi adalah pemotongan kecil dan pengangkatan benjolan serta kira kira 1-2 cm jaringan yang sehat. Hanya bisa dilakukan jika benjolannya kecil.
12 19 b. Mastektomi sebagian Mastektomi sebagian berarti pengangkatan benjolan dan lebih dari seperempat payudara. c. Mastektomi total Pengangkatan seluruh payudara, yang tertinggal hanya otot otot dada dan benjolan getah bening. d. Mastektomi radikal Mastektomi radikal adalah pengangkatan benjol getah bening yang ada di ketiak, otot dada dan dalam suatu mastektomi yang diperluas ata mastektomi seuperradikal, simpul getah bening dalam payudara juga. Operasi ini telah digantikan oleh mastektomi radikal yang telah dimodifikasi. e. Mastektomi radikal yang sudah dimodifikasi Pengangkatan payudara dengan meninggalkan otot payudara secara utuh. f. Mastektomi subkutaneus Pengangkatan payudara di bawah kulit dan dilakukan dengan memakai implantasi silikon Komplikasi Pasca Mastektomi Prosedur mastektomi menyebabkan banyak dampak komplikasi meskipun teknik pembedahan terus mengalami perbaikan. Banyak dampak yang diterima pasien post mastektomi seperti: lymphedema, pembentukan seroma, penurunan mobiltas lengan dan kekuatan kompleks lengan, kesulitan yang berhubungan dengan pasca operasi bekas luka (Winer, et al dalam Botwala, et al, 2013, dalam Aini 2015).
13 20 Selama ini komplikasi yang bersifat fisik masih tingi (10% - 50%). Komplikasi fisik ini terutama dirasakan pada daerah bekas operasi lengan atas dan lengan bawah (Van de Velde, et al, 1999 dalam Sudarto, 2002 dalam Aini, 2015). Keterbatasan gerak bahu sedikitnya bisa muncul dalam 2 minggu immobilsasi. Mobiltas lengan dan bahu adalah salah satu yang harus diperhatikan karena akan berdampak pada aktivitas kehidupan sehari- hari penderita kanker payudara (Delburck, 2007 dalam Aini 2015) Rekonstruksi Payudara Pasca Mastektomi Rekonstruksi payudara adalah jenis pembedahan bagi wanita yang telah menjalani pengangkatan atau penghilangan payudara ( mastektomi ). Pembedahan dilakukan untuk membuat payudara kembali seperti sebelumnya, baik dalam bentuk atau ukuran. Puting dan areola juga bisa ditambahkan. Tujuan dilakukan rekonstruksi payudara adalah: a) Menjadikan payudara seimbang ketika menggunakan bra; b) Mendapatkan kembali kontur payudara secara permanen; c) Menghindari upaya prostesis ( upaya menyesuaikan diri dengan bra ) eksternal; d) Meningkatkan rasa percaya diri sehingga dapat meningkatkan tingkat kehidupan sosial. Rekonstruksi dapat dilakukan secara bersamaan setelah mastektomi atau bisa dilakukan di kemudian hari. Rekonstruksi segera ( immediate reconstruction) dilakukan pada saat yang sama setelah mastektomi dilaksanakan. Keuntungannya adalah bahwa jaringan dada tidak akan ikut rusak pada saat menjalani terapi radiasi atau mengalami luka parut serta mengurangi satu pembedahan. Sedangkan rekonstruksi tertunda ( delayed reconstruction ) berarti rekonstruksi payudara
14 21 akan dilakukan di kemudian hari. Sebagian wanita dinasihatkan untuk melakukan terapi radiasi terhadap area dada setelah mastektomi. Namun, terapi radiasi yang diberikan setelah pembedahan rekonstruksi payudara bisa menyebabkan komplikasi. Rekonstruksi payudara bisa menggunakan impalant silikon atau salin, maupun jaringan yang diambil dari bagian tubuh yang lain atau kombinasi keduanya. Penutup jaringan tersebut adalah bagian dari kulit, lemak dan otot yang diambil dari punggung, perut, atau area lain pada tubuh untuk dipasang di area dada. 2.3 Konsep Diri Pengertian Konsep Diri Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain, termasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. (Dalami, 2009) Komponen Konsep Diri Konsep diri terbagi atas 5 komponen, adapun komponennya adalah sebagai berikut: a. Citra Tubuh (Body Image) Citra tubuh adalah sikap, persepsi, keyakinan, dan pengetahuan individu secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk, struktur,
15 22 fungsi keterbatasan, makna dan objek yang kontak secara terus menerus (anting, make-up, lensa kontak, pakaian, kursi roda) baik masa lalu maupun masa sekarang. Citra tubuh dapat diartikan sebagai kumpulan sikap individu yang disadari maupun tidak terhadap tubuhnya termasuk persepsi masa lalu atau sekarang. Citra tubuh merupakan hal pokok dalam konsep diri, citra tubuh harus realistis karena semakin seseorang dapat menerima dan menyukai tubuhnya, ia akan lebih bebas dan merasa aman dari kecemasan sehingga harga dirinya akan meningkat. b. Ideal Diri (Self Ideal) Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana dia harus berperilaku berdasarkan standar, tujuan, keinginan atau nilai pribadi tertentu. Sering disebut bahwa ideal diri sama dengan cita-cita, keinginan, harapan tentang diri sendiri. Ideal diri harus cukup tinggi supaya mendukung respek terhadap diri dan tidak terlalu tinggi, terlalu menuntut, samar-samar atau kabur. Ideal diri akan melahirkan harapan individu tentang dirinya saat berada ditengah masyarakat dengan norma tertentu. Ideal diri berperan sebagai pengatur internal dan membantu individu mempertahankan kemampuannya menghadapi konflik atau kondisi yang membuat bingung, ideal diri penting untuk mempertahankan kesehatan dan keseimbangan mental. c. Harga Diri (Self Esteem) Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita-cita/harapan langsung menghasilkan perasaan berharga.
16 23 Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dari menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Individu akan merasa harga dirinya tinggi bila sering mengalami keberhasilan, sebaliknya individu akan merasa harga dirinya rendah bila sering mengalami kegagalan, tidak dicintai atau tidak diterima lingkungan. Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan perhatian. d. Identitas Diri (Self Identity) Identitas diri adalah kesadaran akan keunikan diri sendiri yang bersumber dari penilaian dan observasi diri sendiri. Identitas ditandai dengan kemampuan memandang diri sendiri beda dengan orang lain, mempunyai percaya diri, dapat mengontrol diri, mempunyai persepsi tentang peran serta citra diri. Identitas mencakup rasa internal tentang individualitas, keutuhan, dan konsistensi dari seseorang sepanjang waktu dan dalam berbagai situasi. Karenanya konsep tentang identitas mencakup kontansi dan kontinuitas. Identitas menunjukkan menjadi lain dan terpisah dari orang lain, namun menjadi diri yang utuh dan unik. e. Peran Diri (Self Role) Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai kelompok sosial, tiap individu mempunyai berbagai peran yang terintegrasi dalam pola fungsi individu. Peran mencakup harapan atau standar perilaku yang telah diterima oleh keluarga, komunitas, dan kultur. Agar dapat berfungsi secara efektif dalam peran, seseorang harus mengetahui perilaku dan nilai yang diharapkan, harus mempunyai
17 24 keinginan untuk memastikan perilaku dan nilai ini, dan harus mampu memenuhi tuntutan peran. 2.4 Kehilangan dan Berduka Pengertian Kehilangan dan Berduka Kehilangan adalah suatu keadaan individu mengalami kehilangan sesuatu yang sebelumnya ada dan dimiliki. Berduka adalah reaksi terhadap kehilangan, yaitu respons emosional normal dan merupakan suatu proses untuk memecahkan masalah. Berduka dapat terjadi terhadap objek yang bersifat aktual, dipersepsikan, atau sesuatu yang diantisipasi. Jika diperhatikan dari objeknya dapat berupa orang yang berarti, lingkungan, aspek diri, atau aspek kehidupan. Berduka merupakan respons terhadap kehilangan dengan karakteristik sebagai berikut syok dan ketidakyakinan, sedih dan hampa bila mengingat kembali kejadian kehilangan, menunjukkan perasaan tidak nyaman sering disertai dengan menangis, keluhan sesak pada dada, tercekik dan nafas pendek, mengenang orang yang telah pergi secara terus - menerus, mengalami perasaan berduka serta mudah tersinggung dan marah Bentuk Kehilangan Bentuk bentuk kehilangan yang mungkin dialami individu adalah: 1) Kehilangan orang bermakna, misalnya orang yang dicintai meninggal atau dipenjara; 2) Kehilangan kesehatan bio-psiko-sosial, misalnya menderita suatu penyakit, amputasi bagian tubuh, kehilangan pendapatan, dan kehilangan kemampuan seksual; dan 3) Kehilangan milik pribadi, misalnya benda yang berharga, uang atau perhiasan.
18 Tahapan Proses Kehilangan dan Berduka Kehilangan meliputi fase akut dan jangka panjang. Fase akut berlangsung selama 4 sampai 8 minggu setelah kematian, yang terdiri dari 3 proses yaitu syok dan tidak percaya, perkembangan kesadaran, serta restitusi. Sedangkan fase jangka panjang berlangsung selama 1 sampai 2 tahun atau lebih lama. Proses kehilangan terdiri dari 5 tahapan, yaitu penyangkalan (denial), marah (anger), penawaran (bargaining), depresi (depression), den penerimaan (acceptance). Setiap individu akan melalui tahapan tersebut, tetapi cepat atau lamanya seseorang melalui tahapan tersebut bergantung pada koping individu dan sistem dukungan sosial yang tersedia, bahkan ada stagnasi pada satu fase marah atau depresi. 2.5 Studi Fenomenologi Fenomenologi diartikan sebagai: 1) pengalaman subjektif atau pengalaman fenomenologikal; 2) suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang. Istilah fenomenologi sering digunakan sebagai anggapan umum untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui, dalam arti yang lebih khusus, istilah ini mengacu pada penelitian terdisiplin tentang kesadaran dari perspektif pertama seseorang (Moleong, 2016). Fenomenologi kadang-kadang digunakan sebagai perspektif filosofi dan juga digunakan sebagai pendekatan dalam metodologi kualitatif. Fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang menekankan pada fokus pengalamanpegalaman subjektif manusia dan interpretasi-interpretasi dunia (Moleong, 2016).
19 26 Sebagai bidang filsafat modern, fenomenologi menyelidiki pengalaman kesadaran, yang berkaitan dengan pertanyaan seperti: bagaimana pembagian anatara subjek ( ego ) dengan objek ( dunia ) muncul dan bagaimana sesuatu hal di dunia ini diklasifikasikan. Para fenomenolog berasumsi bahwa kesadaran bukanlah dibentuk karena kebetulan dan dibentuk oleh sesuatu hal lainnya daripada dirinya sendiri. Sehingga fenomenologi dijadikan sebagai dasar teoritis utama sedangkan interaksi simbolik, kebudayaan dan etnometodologi dijadikan sebagai dasar tambahan yang melatarbelakangi secara teoritis penelitian kualitatif (Moleong, 2016). Didalam studi fenomenologi, sumber data utama berasal dari perbincangan yang cukup dalam (in-depth interview) antara peneliti dan partisipan dimana peneliti membantu partisipan untuk menggambarkan pengalaman hidupnya. Melalui perbincangan tersebut peneliti berusaha untuk menggali informasi sebanyak mungkin dari partisipan (Polit & Beck, 2012). Berdasarkan dari cara pengambilan kesimpulan fenomena dari partisipan, ada dua jenis yaitu fenomenologi deskriptif dan fenomenologi interpretatif. Fenomenologi deskriptif berfokus pada penyelidikan fenomena, kemudian pengalaman seperti apakah yang terlihat dalam fenomena, sedangkan fenomenologi interpretatif berfokus pada penafsiran dari suatu fenomena yang dialami subjek penelitian (Polit & Beck, 2012). Dalam fenomenologi deskriptif ada tiga tokoh dalam analisis data, yaitu Colaizzi (1978), Giorgi (1985), dan Van Kaam (1959) (Polit & Beck, 2012).
20 27 Menurut Lincoln & Guba (1985, dalam Polit & Beck, 2012) untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipercaya (trustworthiness) maka data divalidasi dengan beberapa kriteria. Kriteria yang digunakan untuk memvalidasi adalah Credibility, Dependability, Confirmability, dan Transferability. Credibility merupakan kriteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. Credibility termasuk validitas internal. Cara memperoleh tingkat kepercayaan yaitu perpanjangan kehadiran peneliti/pengamat (prolonged engagement), ketekunan pengamatan (persistent observation), triangulasi (triangulation), diskusi teman sejawat (peer debriefing), analisis kasus negatif (negative case analysis), pengecekan atas kecukupan referensial (referencial adequacy checks), dan pengecekan anggota (member checking). Transferability adalah kriteria yang digunakan untuk memenuhi bahwa hasil penelitian yang dilakukan dalam konteks tertentu dapat ditransfer ke subyek lain yang memiliki topologi yang sama. Transferability termasuk dalam validitas eksternal. Maksudnya adalah dimana hasil suatu penelitian dapat diaplikasikan dalam situasi lain. Dependability mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Kriteria ini dapat digunakan untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak. Teknik terbaik adalah audit trail
21 28 yaitu meminta dependen atau independen auditor untuk memeriksa aktifitas peneliti.. Confirmability memfokuskan apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. Confirmability merupakan kriteria untuk menilai kualitas hasil penelitian. Authenticity memfokuskan pada sejauh mana peneliti dapat menunjukkan berbagai realitas. Authenticity muncul dalam penelitian ketika partisipan menyampaikan pengalaman mereka dengan penuh perasaan. Penelitian memiliki keaslian jika dapat mengajak pembaca merasakan pengalaman kehidupan yang digambarkan, dan memungkinkan pembaca untuk mengembangkan kepekaan yang meningkat sesuai masalah yang digambarkan.
Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru
Lebih terperinciPenyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15
Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau
Lebih terperinciBagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang
Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian pasien penerima bantuan iuran. secara langsung maupun tidak langsung di Rumah sakit.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PASIEN PENERIMA BANTUAN IURAN 2.1.1.Pengertian pasien penerima bantuan iuran Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit menyebutkan bahwa pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,
Lebih terperinciKanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko
Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron
Lebih terperinci2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara (buah dada) adalah bagian tubuh manusia yang tidak asing lagi, terutama bagi pemiliknya. Kebanyakan orang berpikir bahwa pria tidak memiliki payudara. Faktanya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh dalam kelenjar payudara, saluran payudara, jaringan lemak maupun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara disebut juga Carsinoma Mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara (Wiknjosastro, 2007).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali
35 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Paritas Paritas menunjukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali kehamilan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (12%) wanita di Amerika akan mengembangkan kanker payudara infasif selama
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Kematian karena kanker akan terus berkembang hingga mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebermaknaan Hidup. yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebermaknaan Hidup 1. Pengertian Kebermaknaan Hidup Bastaman (2007) mengemukakan bahwa kebermaknaan hidup adalah halhal yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Kanker Payudara
1.1. Konsep Kanker Payudara BAB II TINJAUAN TEORI 1.1.1. Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara adalah pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang muncul pada jaringan payudara. Pada kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir maupun batin. Bagian tubuh ini memainkan peran dalam identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti oleh para wanita adalah kanker payudara (Rahmah, 2009). Menurut data organisasi kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel
35 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. KANKER PAYUDARA 1.1. Defenisi Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel pada payudara. Munculnya sel kanker tersebut terjadi sebagai hasil dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Kanker sebetulnya bukanlah nama penyakit atau rasa sakit. Kanker merupakan sebuah nama untuk sekelompok besar bermacam-macam perasaan tidak sehat dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Definisi Kanker Payudara Kanker payudara adalah entitas patologi yang dimulai dengan perubahan genetik pada sel tunggal dan memerlukan waktu untuk dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Payudara 1. Pengertian a. Payudara Payudara yang dalam bahasa latin disebut mamma adalah organ tubuh bagian atas dada dari spesies mamalia berjenis kelamin betina, termasuk
Lebih terperinciPenyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:
ASKEP CA OVARIUM A. Pengertian Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar
Lebih terperinciBERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari
BERDUKA DAN KEHILANGAN Niken Andalasari DEFENISI KEHILANGAN adalah kenyataan/situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang dihadapi, dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.
Lebih terperinciKanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah
Lebih terperinciMencegah dan Mengobati Kanker Payudara
Mencegah dan Mengobati Kanker Payudara www. Daftar Isi Pengertian Kanker Payudara... 3 Anatomi Payudara... 3 Gejala Kanker Payudara... 5 Stadium Kanker Payudara... 7 Diagnosis Kanker Payudara... 10 Epidemiologi
Lebih terperinciKanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9
Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya penyakit baru yang muncul pada dewasa ini, merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Banyaknya penyakit baru yang muncul pada dewasa ini, merupakan implikasi dari pertumbuhan dan mutasi virus, ini terjadi karena faktor lingkungan dan pola gaya hidup
Lebih terperinciKanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat adanya perubahan sel tubuh menjadi sel yang abnormal dan membelah diri di luar kendali yang dikenali sebagai sel
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tumbuh (Sjamsuhidajat & De Jong, 2005).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kanker Kanker adalah suatu keganasan yang terjadi karena adanya sel dalam tubuh yang berkembang secara tidak terkendali, sehingga pertumbuhannya menyebabkan kerusakan bentuk
Lebih terperinciApakah yang membimbangkan anda? 3. Informasi lanjut mengenai kanser payudara 4. Informasi lanjut mengenai rawatan kanser payudara 7
Kandungan Apakah yang membimbangkan anda? 3 Informasi lanjut mengenai kanser payudara 4 Informasi lanjut mengenai rawatan kanser payudara 7 Apakah pilihan anda? 13 Kelebihan dan kekurangan rawatan pilihan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor
LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insidens kanker di Indonesia diperkirakan 100 per 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 200.000 penduduk per tahun. Pada survei kesehatan rumah tangga yang diselenggarakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ;
4 BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustaka 1. Kanker Payudara a. Definisi Kanker atau neoplasma adalah istilah yang digunakan untuk penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang
Lebih terperinci(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Kanker payudara menjadi penyebab kematian kedua terbanyak bagi wanita Amerika pada tahun 2013
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tidak terkontrolnya pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal. Jika
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker 2.1.1 Pengertian Kanker adalah sebuah kumpulan penyakit yang dikarakterisasikan dengan tidak terkontrolnya pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal. Jika penyebaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia pada umumnya memiliki harapan dengan memiliki tubuh yang selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang terjadi
Lebih terperinciKanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun, namun biasanya tidak dapat disembuhkan melainkan hanya diberikan penanganan
Lebih terperinciPenyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995).
PENYAKIT TERMINAL Pengertian Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi. (Stuard & Sundeen, 1995). Penyakit pada stadium lanjut,
Lebih terperinciKANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS
KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS OLEH : Dr. EMI RACHMAWATI. CH PUSAT KLINIK DETEKSI DINI KANKER GRAHA YAYASAN KANKER INDONESIA WILAYAH DKI JL.SUNTER PERMAI RAYA No.2 JAKARTA UTARA 14340 Pendahuluan Kanker
Lebih terperinciLeukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berupa, vagina dan mengalami proses menstruasi, hamil, melahirkan serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wanita ialah perempuan dewasa yang diciptakan memiliki alat kelamin yang berupa, vagina dan mengalami proses menstruasi, hamil, melahirkan serta payudara untuk menyusui.
Lebih terperinciMempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA
Buku Payudara Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA Dan Fakta Raising breast cancer awareness in Bali Meningkatkan kesadaran kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Hurlock (1999), masa dewasa awal dimulai pada umur 18 40 tahun, saat perubahan
Lebih terperinciKadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang
Kanker Paru DEFINISI Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit namun tidak merasa sakit tidak akan memeriksakannya ke layanan kesehatan, tetapi apabila mereka mendapat
Lebih terperinciABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah
ABSTRAK Menurut WHO, kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah satu jenis kanker yang tingkat kejadiannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjadi tua merupakan suatu proses bagian dari kehidupan seseorang, dan sudah terjadi sejak konsepsi dalam kandungan hingga berlangsung terus sepanjang kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penyakit kanker merupakan kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk keselamatan klien (Soemitro & Aksan, 2012). mammae (Masdalina Pane, 2005).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara seseorang, yang bersifat buruk, sifat tumbuhnya sangat cepat, merusak, menyebar dan menyebabkan
Lebih terperinciBAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur
BAB XXIV Kanker dan Tumor Kanker Masalah pada leher rahim Masalah pada rahim Masalah pada payudara Masalah pada indung telur Jenis kanker lain yang sering ditemukan Ketika kanker tidak dapat disembuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Payudara Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman adalah kata dasarnya alami yaitu mengalami, melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, menyelami dan merasakan (Endarmoko,
Lebih terperinciCARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Oleh : Debby dan Arief Dalam tubuh terdapat berjuta-juta sel. Salah satunya, sel abnormal atau sel metaplasia, yaitu sel yang berubah, tetapi masih dalam batas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker kini telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kompleks di Indonesia, yang perlu ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu, efisien, ekonomis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan merupakan istilah umum untuk ratusan tumor ganas yang masing-masing sangat berbeda satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar
Lebih terperinciBeberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya
Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keperawatan secara holistik akan memandang masalah yang dihadapi pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Masalah yang dihadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia (Shibuya et al., 2006).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka diharapkan masyarakat kelompok atau individu dapat memperoleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Penyampaian Informasi 1. Pengertian Suatu kegiatan atau suatu usaha menyampaikan informasi kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan adanya informasi tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kanker Payudara Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang dapat menyerang dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat menjadi penyakit yang parah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini jumlah penderita kanker di seluruh dunia semakin meningkat. Dari kasus kanker baru yang jumlahnya diperkirakan sembilan juta setiap tahun lebih dari setengahnya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang
16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian kanker Kanker merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh secara terus-menerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara disebut juga dengan ca mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan mammae. Merupakan masalah global dan isu kesehatan internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa lima besar karsinoma di dunia adalah karsinoma paru-paru, karsinoma mamae, karsinoma usus besar dan karsinoma lambung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga menimbulkan beberapa macam penyakit dari mulai penyakit dengan kategori ringan sampai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kanker Payudara a. Definisi kanker payudara Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari
Lebih terperinciLimfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Limfoma Limfoma merupakan kanker pada sistem limfatik. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit heterogen dan bisa diklasifikasikan menjadi dua jenis utama: Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin. Limfoma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah di dunia yang sedang berkembang sudah terbukti dengan jelas, kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap mortalitas
Lebih terperinciMengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan
Mengatur Berat Badan Pengaturan berat badan adalah suatu proses menghilangkan atau menghindari timbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini tergantung pada hubungan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan berfungsi memproduksi susu untuk nutrisi. Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam
Lebih terperinciKESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA
KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh : Yustina Permanawati F 100 050 056 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan bilogis lainnya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Payudara 1. Defenisi Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah
Lebih terperinciLab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed
PEMERIKSAAN PAYUDARA DAN AKSILA Nur Signa Aini Gumilas PENDAHULUAN Payudara sebagai kelenjar subkutis mulai tumbuh sejak minggu keenam masa embrio yaitu berupa penebalan ektodermal sepanjang garis yang
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI Mimatun Nasihah* dan Siti Rodliyatun** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita kanker mencapai
Lebih terperinciGangguan Hormon Pada wanita
Gangguan Hormon Pada wanita Kehidupan reproduksi dan tubuh wanita dipengaruhi hormon. Hormon ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Ada tiga hormon panting yang dimiliki wanita, yaitu estrogen, progesteron,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlihat sembab, sakit kepala, dan nyeri dibagian perut 1. dengan PMS (Premenstruation Syindrom). Bahkan survai tahun 1982 di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah sumber mengatakan sekitar 85% wanita mengalami gejala fisik dan emosi menjelang masa ini. Gejala paling mudah dilihat dari sindrom pra menstruasi ini adalah mudah
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN
PENELITIAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Nurhayati* Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang mempunyai prevalensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga sel-sel didalam payudara terjadi pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini menduduki peringkat kedua terbanyak penyakit kanker setelah kanker
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, dan Usia Harapan Hidup. (1) Penyakit degeneratif adalah salah
Lebih terperinciKanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan
Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan Apakah kanker Prostat itu? Kanker prostat berkembang di prostat seorang pria, kelenjar kenari berukuran tepat di bawah kandung kemih yang menghasilkan
Lebih terperinciSeri penyuluhan kesehatan
Seri penyuluhan kesehatan Kanker Payu Dara Klinik Umiyah Jl. Lingkar Utara Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia Gejala dan penyebab kanker payu dara Kanker payu dara banyak menyerang saudara, tetangga, teman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah penduduk di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2007 sekitar seperlima
Lebih terperinciKanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?
Kanker Testis Apa yang dimaksud dengan kanker testis? Kanker testis merupakan tumor ganas pada jaringan testis. Kanker testis dibagi menjadi 2 jenis yaitu sel spermatogonium kanker dan sel spermatogonium
Lebih terperinciBuklet ini ditujukan bagi mereka yang baru terdiagnosis
Buklet ini ditujukan bagi mereka yang baru terdiagnosis Buklet edukasi untuk pasien Buklet ini ditujukan bagi Anda yang baru saja terdiagnosis kanker payudara, untuk membantu Anda lebih memahami tentang
Lebih terperinciMENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL??
http://rohmadi.info/web MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL?? 1 / 5 Author : rohmadi Sudah pasti pertanyaan inilah yang terus terlintas di benak anda, saat anda belum juga diberkahi buah hati. Perasaan sedih,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang
Lebih terperinci