TRANSKRIP INTERVIEW PENELITIAN THESIS The Significance of Customer Loyalty for Marketing Strategy at PT. Armada Tunasjaya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TRANSKRIP INTERVIEW PENELITIAN THESIS The Significance of Customer Loyalty for Marketing Strategy at PT. Armada Tunasjaya."

Transkripsi

1 TRANSKRIP INTERVIEW PENELITIAN THESIS The Significance of Customer Loyalty for Marketing Strategy at PT. Armada Tunasjaya NAMA RESPONDEN JABATAN : KHABIB REDY : Service Manager WAKTU/ TEMPAT : 05 Januari 2013 ISI INTERVIEW : Tyas: Apa yang menjadi program unggulan AHASS Tunasjaya, Cab. Magelang khususnya yang didasari pada kondisi saat ini? Khabib: Dengam melihat total unit masuk, 2500 per bulan di AHASS Magelang, dan puluhan orang yang datang setiap hari untuk servis, maka kami menyimpulkan bahwa sebenarnya konsumen membutuhkan pelayanan yang cepat. Karena mobilitas mereka. Oleh karenanya, kami membuat Booking Service, dimana konsumen dapat reservasi servis sehari sebelumnya. Tyas: apa yang Bpk pahami mengenai kondisi pasar saat ini? Khabib: sebenarnya terjadi perubahan perilaku konsumen ya, dimana konsumen dl cenderung pasif dan tidak terlalu menuntut dibandingkan sekarang konsumen sangat kritis, mampu menyuarakan apa yang menjadi keinginan dan keluhannya 97

2 Tyas: Langkah apa yang ditempuh untuk menyesuaikan adanya perubahan perilaku konsumen? Khabib: Tunasjaya mendirikan kembali HC3, untuk menjembatani komunikasi dengan konsumen. Ada sarana sarana yang disediakan, seperti call center, SMS Center dan 98

3 TRANSKRIP INTERVIEW PENELITIAN THESIS The Significance of Customer Loyalty for Marketing Strategy at PT. Armada Tunasjaya NAMA RESPONDEN JABATAN : HANDOKO : Accounting Director WAKTU/ TEMPAT : 2 Januari 2013 ISI INTERVIEW: Tyas: Menurut Bapak definisi customer itu apa? Handoko: customer itu pengertiannnya luas bukan hanya sebagai konsumen, tapi karena saya ada di bidang akunting. Bahwa di proses akuntansi, the next process is our customer. Pengertian dari customer itu sendiri adalah pihak diluar kita yang harus kita layani Tyas: di Tunasjaya sendiri melayani customer? ada gak divisi khusus untuk Handoko: Ada, karena itu merupakanbagian yang sangat penting. Secara struktural, Tunasjaya itu kan perusahaan trading, secara prinsip di grup kita itu dibagi menjadi 2, yaitu yang pertama marketing, kedua finance. Khusus menangani customer berada satu level dibawah marketing, disebut dengan Honda Customer Care Center yang akan menangani customer database, potensi wilayah, dsb. an lain menyangkut customer, dulu customer satisfaction, sekarang lebih kepada customer care Tyas: secara struktur manajemen berada dalam level apa Pak? Handoko: ada bagian khusus, karena kita melihat perkembangna ke depan customer itu menjadi satu hal yang 99

4 harus dimanfaatin secara baik. Tyas: Tugas pokok divisi tsb apa itu Pak? Handoko: seperti yang sudah saya jelaskan, tugas pokoknya ada 3, menyangkut data. Database customer dan geografis, customer care dan promotion termasuk anggaran dan budget Tyas: sejauh mana Tunasjaya melihat customer sebagai bagian dalam perkembangan bisnisnya Pak? Handoko: penting, karena Tunasjaya membangun unit bisnis bukan dalam jangka waktu pendek, tapi untuk jangka panjang. Dan tingkat persaingan yang tinggi, untuk kompetisi bukan hanya dari 1 merk tapi juga substitusinya. Makanya customer harus dibentuk sejak awal untuk membentuk customer loyal Tyas: prioritas programnya apa Pak untuk divisi customer? Handoko: usaha untuk membangun unit bisnis, sebagai perusahaan trading tidak bisa lepas dari customer. Bagaimana cara kita menangani cutomer kita, sehingga tercipta kepuasan, yang diharapkan pasar semakin luas. Dan diharapkan kita punya segmen pasar tersendiri dengan adanya mapping customer 100

5 TRANSKRIP INTERVIEW PENELITIAN THESIS The Significance of Customer Loyalty for Marketing Strategy at PT. Armada Tunasjaya NAMA RESPONDEN JABATAN : EDWIN ADAMS : Marketing Manager WAKTU/ TEMPAT : 18 Februari 2013 ISI INTERVIEW: Tyas: Sejauh mana pemahaman customer menurut bapak? Edwin: customer itu sangat penting bagi perusahaan, karena customer itu partner/ mitra yang membeli barang/ produk, yang memberikan pemasukan terhadap perusahaan kita bahkan yang menghidupi kita. Sehingga harus kita perlakukan dengan baik, sehingga kita tidak bisa meninggalkan mereka, jadi perlu dibina bahkan kita bentuk relasi agar customer ini menjadi loyal dan puas. Karena jika mereka puas, itu merupakan prestasi bagi perusahaan. Tyas: Dari apa yang sudah disampaikan, jadi pembentukan divisi untuk pengelolaan customer itu penting/ tidak? Edwin: Penting karena jika dilihat dari perputarannya, kita setiap bulannya mampu menjual 2500 unit. Yang berarti bahwa kita menjual ke 2500 orang per bulannya. Dimana mereka mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda. Oleh karenanya dengan diadakannya divisi customer tersebut, diharapkan mampu memantain customer tersebut dengan salah satunya mapping customer. Tyas: jika divisi tersebut bertugas memaintain customer, maka secara pokok, apakah tugas divisi tersebut? 101

6 Edwin: sebenarnya selain memaintain, tapi juga sebagai PR, jadi dimana customer menyampaikan aspirasi, kadang ada beberapa konsumen yang kurang puas dengan pelayanan kita, itu ada yang memfasilitasi. Jadi divisi customer itu juga memfasilitasi. Tapi selain itu juga alasan kenapa divisi customer itu dibentuk karena untuk mengevaluasi ataupun untuk melakukan pelatihan atau menciptakan sistem untuk melatih orang-orang perusahaan yang berhadapan dengan customer untuk bagaimana dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Tyas: berarti berkaitan dengan peningkatan kompetensi SDM ya Pak? Edwin: Betul, salah satunya itu. Tyas: kalau menurut Pak Edwin, program prioritas untuk divisi customer itu gambarannya seperti apa? Edwin: Program prioritas menurut saya, jadi divisi customer harus mampu mendekatkan diri dengan customer dan yang paling penting adalah memetakan dan kemudian melakukan mapping, lalu profiling customer kita itu seperti apa dan kebutuhan mereka seperti apa. Selain itu, kita juga mau menampung pendapat mereka. Jadi pendapat mereka itu mengenai kebutuhan apa yang mereka kehendaki, misal dari produk maupun pelayanan kita. Karena sekarang berkembang teknologi, sosial media, sehingga dunia jadi borderless. Maka divisi customer ini harus lebih dekat dan mengenal customer. Seperti tak kenal maka tak sayang, maka perlu mengenal baik siapa customer kita. Jadi intinya adalah bagaimana divisi customer ini dekat dengan konsumen dengan banyak cara dan mekanisme yang perlu kita tingkatkan terus menerus. 102

7 TRANSKRIP INTERVIEW PENELITIAN THESIS The Significance of Customer Loyalty for Marketing Strategy at PT. Armada Tunasjaya NAMA RESPONDEN JABATAN : YULIEN YULIANA : Area Manager - Magelang WAKTU/ TEMPAT : 05 Januari 2013 ISI INTERVIEW : Tyas: Dalam bisnis menurut Ibu apa yang paling penting? Yulien: SDM. Baik SDM dalam perusahaan maupun pembeli ataupun konsumen Tyas : Sejauh mana makna penting SDM diterapkan dalam Tunasjaya? Yulie : Dalam internal, HCD menjadi pemegang kunci peranan. Selain itu Tunasjaya mendirikan divisi Training yang dibagi menjadi dua, yaitu Trainer H1 dan Trainer H23. Selain itu, ada divisi HC3 yang difokuskan untuk pengelolaan konsumen. Tyas: Mengapa menurut Tunasjaya, konsumen perlu dikelola Bu? Yulien: karena tanpa konsumen, Tunasjaya tidak dapat berkembang dalam kondisi pasar yang sangat kompetitif. Mungkin secara fasilitas maupun pelayanan, kmungkin bisa jadi sama dengan competitor. Namun, treatment ke konsumen ini yang akan menjadi differentiation Tunasjaya. Makanya agar lebih focus, HC3 didirikan untuk menciptakan hubungan baik, rasa percaya kepada konsumen, sejauh mana kepuasan konsumen terhadap apa yang sudah kita berikan. Semuanya 103

8 itu untuk mencapai loyalitas konsumen, dimana loyalitas konsumen dapat kita manfaatkan sebagai bagian dari strategi marketing untuk menjadi market leader Tyas: bisa disimpulkan kembali tugas-tugas pokok divisi HC3, Bu? Yulien: ada 3 tugas pokok HC3 dalam pengelolaan konsumen, yaitu yang pertama bahwa penciptaan trust terhadap konsumen perlu diwujudkan. Kedua, penciptaan customer loyalty beserta profiling loyal customer. Ketiga, menjadikan customer sebagai marketer. Mellaui kekuatan jaringan/ komunitas, word of mouth dan rekomendasi konsumen. 104

9 DATA PENJUALAN PT. TUNASJAYA PERIODE PEBUARI APRIL 2012 KOTA KECAMATAN PEBRUARI MARET % APRIL % 7 9 UTARA TENGAH SELATAN 4 TOTAL , ,7 TREN PENJUALAN PT. TUNASJAYA PERIODE PEBUARI 2012 APRIL 2012 KOTA PEBRUARI MARET APRIL 5 0 UTARA TENGAH SELATAN TOTAL Sumber : HC3 Tunasjaya 105

10 DATA PENJUALAN PT.TUNASJAYA - PERIODE PEBRUARI APRIL 2012 KABUPATEN NO KECAMATAN PEBRUAR I MARET % APRIL % 1 BANDONGAN BOROBUDUR CANDIMULYO DUKUN GRABAG KAJORAN KALIANGKRIK MERTOYUDAN MUNGKID MUNTILAN NGABLAK NGLUWAR PAKIS SALAM SALAMAN SAWANGAN SECANG SRUMBUNG TEGALREJO TEMPURAN WINDUSARI Sumber : HC3 Tunasjaya TOTAL , ,6 106

11 DATA PENJUALAN PT. TUNASJAYA PERIODE PEBUARI APRIL 2012 KOTA KECAMATAN PEBRUARI MARET % APRIL % 7 9 UTARA TENGAH SELATAN 4 TOTAL , ,7 TREN PENJUALAN PT. TUNASJAYA PERIODE PEBUARI 2012 APRIL 2012 KOTA Sumber : HC3 Tunasjaya 107

12 DATA PENJUALAN PT.TUNASJAYA - PERIODE PEBRUARI APRIL 2012 KABUPATEN NO KECAMATAN PEBRUAR I MARET % APRIL % 1 BANDONGAN BOROBUDUR CANDIMULYO DUKUN GRABAG KAJORAN KALIANGKRIK MERTOYUDAN MUNGKID MUNTILAN NGABLAK NGLUWAR PAKIS SALAM SALAMAN SAWANGAN SECANG SRUMBUNG TEGALREJO TEMPURAN WINDUSARI Sumber : HC3 Tunasjaya TOTAL , ,6 108

13 TREN PENJUALAN PT.TUNASJAYA - PERIODE PEBRUARI APRIL 2012 KABUPATEN DATA PENJUALAN PT.TUNASJAYA - PERIODE NOVEMBER JANUARI 2013 KABUPATEN Sumber : HC3 Tunasjaya 97

14

15 DATA PENJUALAN PT. TUNASJAYA PERIODE NOVEMBER 2012 JUANUARI 2013 KOTA NO KECAMATAN NOVEMBER DESEMBER % JANUARI % 1 UTARA TENGAH SELATAN TOTAL , ,8 TREN PENJUALAN PT. TUNASJAYA PERIODE NOVEMBER 2012 JANUARI 2013 KOTA TREN PENJUALAN PT.TUNASJAYA - PERIODE NOVEMBER JANUARI 2013 KOTA NOVEMBER DESEMBER JANUARI 0 UTARA TENGAH SELATAN TOTAL Sumber : HC3 Tunasjaya 97

16 DATA PENJUALAN PT.TUNASJAYA - PERIODE NOVEMBER JANUARI 2013 KABUPATEN NO KECAMATAN NOVEMBER DESEMBER % JANUARI % 1 BANDONGAN BOROBUDUR CANDIMULYO DUKUN GRABAG KAJORAN KALIANGKRIK MERTOYUDAN MUNGKID MUNTILAN NGABLAK NGLUWAR PAKIS SALAM SALAMAN SAWANGAN SECANG SRUMBUNG TEGALREJO TEMPURAN WINDUSARI TOTAL , ,0 Sumber : HC3 Tunasjaya 98

17 DATA PENJUALAN PT. TUNASJAYA PERIODE NOVEMBER 2012 JANUARI 2013 KABUPATEN BANDONGAN BOROBUDUR CANDIMULYO DUKUN GRABAG KAJORAN KALIANGKRIK MERTOYUDAN MUNGKID MUNTILAN NGABLAK NGLUWAR PAKIS SALAM SALAMAN SAWANGAN SECANG SRUMBUNG TEGALREJO TEMPURAN WINDUSARI TOTAL NOVEMBER DESEMBER JANUARI Sumber data: HC3 Tunasjaya 97

18

19 DATA CUSTOMER REPEAT ORDER (RO) PT.TUNASJAYA - PERIODE NOVEMBER JANUARI 2013 KOTA NO KECAMATAN UTARA TENGAH SELATAN PENJ.NOV RO/REKOM % PENJ. DES RO/REKOM % PENJ.JAN RO/REKOM % sumber HC3 Tunasjaya TOTAL , , ,2 97

20 DATA CUSTOMER REPEAT ORDER (RO) PT.TUNASJAYA - PERIODE NOVEMBER JANUARI 2013 KABUPATEN NO KECAMATAN NOVEMBER RO/REKOM % DESEMBER RO/REKOM % JANUARI RO/REKOM % 1 BANDONGAN BOROBUDUR CANDIMULYO DUKUN GRABAG KAJORAN KALIANGKRIK MERTOYUDAN MUNGKID MUNTILAN NGABLAK NGLUWAR PAKIS SALAM SALAMAN SAWANGAN

21 17 SECANG SRUMBUNG TEGALREJO TEMPURAN WINDUSARI Sumber HC3 Tunasjaya TOTAL , , ,8 99

Tengah letaknya diapit oleh beberapa kabupaten dan kota antara lain Kabupaten. Temanggung, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Wonosobo,

Tengah letaknya diapit oleh beberapa kabupaten dan kota antara lain Kabupaten. Temanggung, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Wonosobo, BAB II TINJAUAN UMUM SUBYEK PENELITIAN 2.1 Keadaan Geografis di Kabupaten Magelang Kabupaten Magelang sebagai salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah letaknya diapit oleh beberapa kabupaten dan kota

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN,TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 32 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 32 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 32 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.upaya Indonesia dalam mengembangkan sektor wisata itu. Borobudur adalah salah satu objek wisata andalan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.upaya Indonesia dalam mengembangkan sektor wisata itu. Borobudur adalah salah satu objek wisata andalan yang dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu bentuk upaya Negara dalam membangun ekonomi selain dengan mengelola sumber daya alam dan teknologi adalah dengan mengembangkan industri pariwisata.indonesia

Lebih terperinci

Perda No. 25 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Dinas Pasar dan UPT Dinas Pasar Kab. Magelang..

Perda No. 25 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Dinas Pasar dan UPT Dinas Pasar Kab. Magelang.. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PASAR DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PASAR KABUPATEN MAGELANG

Lebih terperinci

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN POLA TANAM DAN RENCANA TATA TANAM MUSIM TANAM TAHUN 2017-2018 KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP) BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG No. 9// Th. XVI, Desember HASIL SENSUS PERTANIAN (ANGKA TETAP) RUMAH TANGGA PETANI GUREM TAHUN SEBANYAK, RIBU RUMAH TANGGA, TURUN, PERSEN DARI TAHUN Jumlah rumah

Lebih terperinci

PROFIL PSTI KABUPATEN MAGELANG PERSATUAN SEPAK TAKRAW INDONESIA A. IDENTITAS ORGANISASI

PROFIL PSTI KABUPATEN MAGELANG PERSATUAN SEPAK TAKRAW INDONESIA A. IDENTITAS ORGANISASI PROFIL PERSATUAN SEPAK TAKRAW INDONESIA PSTI KABUPATEN MAGELANG A. IDENTITAS ORGANISASI 1 Nama Organisasi PSTI Kabupaten Magelang 2 Alamat Lengkap 3 SK.Penetapan PenProv SK PSTI Penprov Jawa Tengah Nomor

Lebih terperinci

dapat dibagi menjadi empat klasifikasi, yaitu: daerah atau kecamatan yang cepat

dapat dibagi menjadi empat klasifikasi, yaitu: daerah atau kecamatan yang cepat BAB VI ANALISIS DATA 6.1. Klassen Typology Alat analisis klassen typology digunakan mengetahui klasifikasi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi dan pendapatan atau produk domestik

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 1994 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 1994 T E N T A N G PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 1994 T E N T A N G RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

Perda No. 19 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, BPKKD dan UPT BPKKD Kabupaten Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2004

Perda No. 19 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, BPKKD dan UPT BPKKD Kabupaten Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2004 Perda No. 19 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, BPKKD dan UPT BPKKD Kabupaten Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR

Lebih terperinci

Perda No. 28 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Kesehatan dan UPT Dinas Kesehatan

Perda No. 28 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Kesehatan dan UPT Dinas Kesehatan PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sub sektor penting dalam pembangunan pertanian. Secara garis besar, komoditas hortikultura terdiri dari kelompok tanaman sayuran, buah,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 13 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 13 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG a. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 13 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN PERIZINAN USAHA PENGGILINGAN PADI DI

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB PENDIDIKAN

URUSAN WAJIB PENDIDIKAN Aspek Pelayanan URUSAN WAJIB PENDIDIKAN Rasio Ketersediaan Sekolah/Murid Setingkat SD, SMP, SMA/SMK di Kabupaten Magelang Tahun 2009 203 NO Jenjang Pendidikan 20082009 2009 200 20020 20202 202203 SD/MI..

Lebih terperinci

Seuntai Kata. Kota Mungkid, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang. Sri Handayani, SE, MM

Seuntai Kata. Kota Mungkid, 17 Agustus 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang. Sri Handayani, SE, MM Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG Menimbang : a. bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG Perda No. 14/2003 tentang Pembentukan, Kedudu8kan, Tugs, Fungsi, SOT Dinas Kependudukan, Catpil dan KB 1 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN,

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Pemerintah Daerah Tahun Anggaran : 2014 1. BA 2. BA 3. BA 4. BA BA Peningkatan Kemampuan Lemabaga Petani Tembakau (DBHCHT) Belanja Barang yang akan Diserahkan

Lebih terperinci

1 Nama Organisasi PERBASI Kabupaten Magelang 2 Alamat Lengkap Jl. Kanon Blok H6, Jogonegoro, Mertoyudan. Telp Magelang 56172

1 Nama Organisasi PERBASI Kabupaten Magelang 2 Alamat Lengkap Jl. Kanon Blok H6, Jogonegoro, Mertoyudan. Telp Magelang 56172 PROFIL PERSATUAN BOLA BASKET SELURUH INDONESIA PERBASI KABUPATEN MAGELANG A. IDENTITAS ORGANISASI 1 Nama Organisasi PERBASI Kabupaten Magelang 2 Alamat Lengkap Jl. Kanon Blok H6, Jogonegoro, Mertoyudan.

Lebih terperinci

MASJID : 2659 BUAH SURAU : 3137 BUAH

MASJID : 2659 BUAH SURAU : 3137 BUAH Seberapa Besar Fungsi Masjid dan Surau? MASJID : 2659 BUAH SURAU : 3137 BUAH Das Solen RITUAL SOSIAL Tempat Ibadah Sholat 5 waktu Pencerahan Pemberdayaan Pembebasan Das Sein RITUAL SOSIAL Sudah Berfungsi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH

BAB II DESKRIPSI WILAYAH BAB II DESKRIPSI WILAYAH 1.1 Kondisi Geografis 2.1.1 Kota Magelang a. Letak Wilayah Berdasarkan letak astronomis, Kota Magelang terletak pada posisi 110 0 12 30 110 0 12 52 Bujur Timur dan 7 0 26 28 7

Lebih terperinci

Aspek Geografi dan Demografi

Aspek Geografi dan Demografi Aspek Geografi dan Demografi Topografi Datar 8.599 ha Bergelombang 44.784 ha Curam 41.037 ha Sangat curam 14.155 ha Ketinggian antara 153 3.065 m dpa PETA ADMINISTRASI LUAS : 108.573 Ha ( 1.085,73 Km²

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN MAGELANG BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN MAGELANG 3.1 Kondisi Fisik dan Non Fisik Kabupaten Magelang 3.1.1 Kondisi Fisik Kabupaten Magelang 3.1.1.1 Kondisi Geografis Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI TENAGA KERJA PADA DISNAKERSOSTRANS KABUPATEN MAGELANG

SISTEM INFORMASI TENAGA KERJA PADA DISNAKERSOSTRANS KABUPATEN MAGELANG SISTEM INFORMASI TENAGA KERJA PADA DISNAKERSOSTRANS KABUPATEN MAGELANG Oleh : Gatot Susilo Program Studi Sistem Informasi, STMIK Bina Patria Magelang Jl. Raden Saleh No. 2, Magelang E-Mail : b199h05t@gmail.com

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGAWASAN PERUSAHAAN PADA DINAS TENAGA KERJA, SOSIAL DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MAGELANG

SISTEM INFORMASI PENGAWASAN PERUSAHAAN PADA DINAS TENAGA KERJA, SOSIAL DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MAGELANG SISTEM INFORMASI PENGAWASAN PERUSAHAAN PADA DINAS TENAGA KERJA, SOSIAL DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MAGELANG Gatot Susilo Program Studi Sistem Informasi, STMIK Bina Patria Magelang e-mail : b199h05t@gmail.com

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 30 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 30 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 30 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN

Lebih terperinci

ANALISIS KERENTANAN SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

ANALISIS KERENTANAN SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 ANALISIS KERENTANAN SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Fakultas Geografi Oleh: MUHAMMAD MIZAN E

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana Umum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun Anggaran : 2014 1. Pengembangan egovernment DKK 2. Pengadaan Komputer Pelayanan dan Simpus Multiuser 3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi III. METODE PENELITIAN Penelitian tentang analisis kelayakan usahatani salak nglumut di Gapoktan Ngudiluhur dilakukan di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

Aspek Kesejahteraan Rakyat

Aspek Kesejahteraan Rakyat Aspek Kesejahteraan Rakyat 78 77 76 7 Indek Pembangunan Manusia Tahun 0 7.7 77.6 7 7 7. 7. 7 7.86 7. 7 70 69 68 Kab. Kebumen Kab. Purworwjo Kab. Wonosobo Kab. Magelang Kab. Temanggung Kota Magelang Tingkat

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN MAGELANG TAHUN

ANALISIS TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN MAGELANG TAHUN ANALISIS TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2004-2013 *)Istiqomah Sapti Wulandari Universitas Tidar ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi Pariwisata di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi Pariwisata di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kondisi Pariwisata di Indonesia Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan wisata di dunia. Indonesia, sebagaimana halnya negara yang sedang

Lebih terperinci

STUDI KETERKAITAN ANTAR OBYEK WISATA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA DI WILAYAH PENGEMBANGAN PARIWISATA (WPP) A KABUPATEN MAGELANG

STUDI KETERKAITAN ANTAR OBYEK WISATA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA DI WILAYAH PENGEMBANGAN PARIWISATA (WPP) A KABUPATEN MAGELANG STUDI KETERKAITAN ANTAR OBYEK WISATA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA DI WILAYAH PENGEMBANGAN PARIWISATA (WPP) A KABUPATEN MAGELANG STUDI KETERKAITAN ANTAR OBYEK WISATA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN

Lebih terperinci

BUPATI MAGELANG KEPUTUSAN BUPATI MAGELANG NOMOR : /23/KEP/03/2015 TENTANG

BUPATI MAGELANG KEPUTUSAN BUPATI MAGELANG NOMOR : /23/KEP/03/2015 TENTANG SALINAN BUPATI MAGELANG KEPUTUSAN BUPATI MAGELANG NOMOR : 180.182/23/KEP/03/2015 TENTANG PETUGAS PENGELOLA JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG

Lebih terperinci

PROFIL FAJI KABUPATEN MAGELANG FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA A. IDENTITAS ORGANISASI

PROFIL FAJI KABUPATEN MAGELANG FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA A. IDENTITAS ORGANISASI PROFIL FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA FAJI KABUPATEN MAGELANG A. IDENTITAS ORGANISASI 1 Nama Organisasi FAJI Kabupaten Magelang 2 Alamat Lengkap 3 SK.Penetapan PenProv SK FAJI Penprov Jawa Tengah Nomor

Lebih terperinci

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG STANDARDISASI INDEKS BIAYA PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

STUDI KETERKAITAN ANTAR OBYEK WISATA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA DI WILAYAH PENGEMBANGAN PARIWISATA (WPP) A KABUPATEN MAGELANG

STUDI KETERKAITAN ANTAR OBYEK WISATA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA DI WILAYAH PENGEMBANGAN PARIWISATA (WPP) A KABUPATEN MAGELANG STUDI KETERKAITAN ANTAR OBYEK WISATA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN CLUSTER WISATA DI WILAYAH PENGEMBANGAN PARIWISATA (WPP) A KABUPATEN MAGELANG Tugas Akhir Penyusun : ERMAWATI DYAH PRASETYO L2D 000 421 JURUSAN

Lebih terperinci

17,400,000 Juni Distanbunhut Kabupaten Magelang (Pengadaan Almari) 3 Pengadaan peralatan gedung kantor Barang Pengadaan Peralatan Kantor

17,400,000 Juni Distanbunhut Kabupaten Magelang (Pengadaan Almari) 3 Pengadaan peralatan gedung kantor Barang Pengadaan Peralatan Kantor RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/ JASA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MAGELANG ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 NO PROGRAM DAN KEGIATAN JENIS BELANJA

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 1 (2) (2012) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj PENGEMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI DI TIAP KECAMATAN DI KABUPATEN MAGELANG Rifki Adhitama Jurusan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG RINGKASAN APBD TAHUN ANGGARAN PENDAPATAN , PENDAPATAN ASLI DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG RINGKASAN APBD TAHUN ANGGARAN PENDAPATAN , PENDAPATAN ASLI DAERAH Lampiran I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 11 Tahun 2015 TENTANG : ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG RINGKASAN APBD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang berkaitan kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAGELANG BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAGELANG.. Geografis, Admistrasi dan Kondisi Fisik... Geografis Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten di propinsi jawa tengah yang letaknya antara 5 dan

Lebih terperinci

568,500,000 Oktober Distanbunhut Kab. Magelang. 21,000,000 Oktober Kabupaten Magelang. 13,000,000 Oktober Kabupaten Magelang

568,500,000 Oktober Distanbunhut Kab. Magelang. 21,000,000 Oktober Kabupaten Magelang. 13,000,000 Oktober Kabupaten Magelang 1 Pengembangan budidaya tanaman kacang tanah Pengadaan benih kacang tanah dan pupuk organik 41,600,000 Oktober Kec. Kec. Kec. Salaman 2 Peningkatan Produksi Produktivitas MutuTembakau (DBHCHT) RENCANA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAGELANG BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAGELANG.. Geografis, Admistrasi dan Kondisi Fisik... Geografis Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten di propinsi jawa tengah yang letaknya antara dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAGELANG BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAGELANG.. Geografis, Admistrasi dan Kondisi Fisik... Geografis Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten di propinsi jawa tengah yang letaknya antara dan

Lebih terperinci

BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA

BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA A. Sejarah Ringkas PT. Souci Indoprima adalah sebuah merk dagang yang berdiri pada tanggal 28 Desember 2002 yang disahkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek

BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK 1.1. Latar Belakang Pemilihan Bidang Dan Objek Kuliah Kerja Praktek Dalam perkembangan dunia jasa dewasa ini dikenal istilah pelayanan prima (service excellent).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mempertahankan pelanggan, karena pelanggan yang loyal akan berkomitmen untuk setia kepada suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini menyebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya tujuan bisnis adalah mempertahankan dan meningkatkan pelanggan. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini menyebabkan perusahaan sulit

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir dari laporan penelitian ini, akan disampaikan beberapa kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. 5.1 Kesimpulan Kesimpulan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ( RENJA )

RENCANA KERJA ( RENJA ) RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MAGELANG 2014 RENCANA KERJA

Lebih terperinci

PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG

PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG PENYEBAB BANJIR : 1. CURAH HUJAN TINGGI : 2. BUANG SAMH SEMBARANGAN 3. SELOKAN,SUNGAI ALIRAN AIR TERBENDUNG SAMPAH 4. RESAPAN AIR KE TANAH BERKURANG 3 4 5 Rumah kebanjiran di secang Agusts 2016 PENCEGAHAN

Lebih terperinci

5. Meningkatkan pembinaan pengembangan dan pelestarian budaya di Kabupaten Magelang

5. Meningkatkan pembinaan pengembangan dan pelestarian budaya di Kabupaten Magelang KEBIJAKAN DISDIKBUD DALAM PELESTARIAN BUDAYA LOKAL DI KABUPATEN MAGELANG Oleh: Slamet Achmad Husein, SE. MM DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MAGELANG MISI 1. Meningkatkan manajemen layanan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya persaingan bisnis yang semakin ketat, terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin selektif dalam menentukan

Lebih terperinci

Strategi Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Magelang MF. Anita Widhy Handari 1*, Aziz Nur Bambang 2, Hartuti Purnaweni 3

Strategi Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Magelang MF. Anita Widhy Handari 1*, Aziz Nur Bambang 2, Hartuti Purnaweni 3 Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Semarang, 11 September 2012 Strategi Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Magelang MF. Anita Widhy Handari 1*, Aziz

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010-2030 I. Umum Pada dasarnya tata ruang direncanakan dan dirancang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin maju menuntut setiap perusahaan untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas produknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan 1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan 1.2. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR: TAHUN 2015 TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk mengetahui, meniru dan menyusun cara-cara untuk mematahkan. terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk mengetahui, meniru dan menyusun cara-cara untuk mematahkan. terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman informasi dan globalisasi, kompetisi yang terjadi pada seluruh bidang usaha menjadi semakin ketat ditandai dengan semakin banyaknya lini produk

Lebih terperinci

ANALISIS KERUANGAN BASIS PEMILIH PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2004 DAN 2009 DI KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS KERUANGAN BASIS PEMILIH PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2004 DAN 2009 DI KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KERUANGAN BASIS PEMILIH PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2004 DAN 2009 DI KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Letak Geografis Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Sedangkan luas wilayah terendah adalah Kecamatan Ngeluwar sebesar 2.

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Letak Geografis Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Sedangkan luas wilayah terendah adalah Kecamatan Ngeluwar sebesar 2. 63 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Letak Geografis Kabupaten Magelang Jawa Tengah Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang terletak 110 0 01 51 dan 110 0 26 58 Bujur Timur

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 TIM PENYUSUN Penasehat Dr. HENDARTO, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang) Ketua TOTOK RUSWANTO, S.KM (Kepala UPT Pusat Informasi dan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dunia usaha terutama bidang kuliner bergerak sangat dinamis seiring dengan semakin ketatnya persaingan yang ada di dalamnya. Hal tersebut juga dialami oleh Bakpia

Lebih terperinci

LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 4 PROGRAM KEGIATAN

LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 4 PROGRAM KEGIATAN LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 4 PROGRAM KEGIATAN A. KOMPONEN AIR LIMBAH A. PERENCANAAN UMUM (1). Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) (2). Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Service quality signifikan mempengaruhi brand trust konsumen pada saat

BAB V PENUTUP. 1. Service quality signifikan mempengaruhi brand trust konsumen pada saat BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan bahwa : Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV dapat disimpulkan 1. Service quality signifikan mempengaruhi brand trust konsumen pada saat memillih merek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di dalam dunia perbankan modern maka diperlukan suatu upaya untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat..

Lebih terperinci

TIM PENYUSUN. Penasehat Dr. HENDARTO, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang) Sekretaris KUSNADI, S.Sos

TIM PENYUSUN. Penasehat Dr. HENDARTO, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang) Sekretaris KUSNADI, S.Sos TIM PENYUSUN Penasehat Dr. HENDARTO, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang) Ketua TOTOK RUSWANTO, S.KM (Kepala UPT Pusat Informasi dan Manajemen Kesehatan) Sekretaris KUSNADI, S.Sos Koordinator

Lebih terperinci

PROFIL SANITASI KABUPATEN MAGELANG

PROFIL SANITASI KABUPATEN MAGELANG BAB 2 PROFIL SANITASI KABUPATEN MAGELANG 2.1. Gambaran Kondisi Umum Daerah 2.1.1. Aspek Geografi 2.2.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Magelang adalah salah satu kabupaten di Provinsi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Magelang Kondisi Administratif Kabupaten Magelang

BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Magelang Kondisi Administratif Kabupaten Magelang BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Magelang 3.1.1 Kondisi Administratif Kabupaten Magelang Gambar 3.1: Peta Administratif Kabupaten Magelang Sumber : RTRW Kabupaten Magelang,

Lebih terperinci

BAB II. Gambar 2.1 Peta Kabupaten Magelang

BAB II. Gambar 2.1 Peta Kabupaten Magelang BAB II GAMBARAN UMUM EVALUASI PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI DAN PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG USAHA PERTAMBANGAN

Lebih terperinci

1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan

1.3. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR : TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud

Lebih terperinci

PENDUDUK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 ISBN : Katalog : No. Publikasi : Ukuran Buku Jumlah Hala

PENDUDUK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 ISBN : Katalog : No. Publikasi : Ukuran Buku Jumlah Hala PENDUDUK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 Katalog : 93.06.2017.33.08 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAGELANG PENDUDUK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 ISBN : 978-602-0916-68-2 Katalog : 93.06.2017.33.08 No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan antar bank semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar yang ada saat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Reputasi perusahaan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 TIM PENYUSUN Penasehat Dr. HENDARTO, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang) Ketua TOTOK RUSWANTO, S.KM (Kepala UPT Pusat Informasi dan Manajemen

Lebih terperinci

KONDISI UMUM. Aspek Biofisik

KONDISI UMUM. Aspek Biofisik 29 KONDISI UMUM Aspek Biofisik Letak Geografis dan Batas Administrasi Kabupaten Magelang merupakan salah satu Kabupaten yang secara administrasi termasuk dalam bagian dari Provinsi Jawa Tengah, dengan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 BAB I PENDAHULUAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah. Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun non verbal. Bentuk-bentuk komunikasi tersebut diwujudkan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu verbal dan non verbal. Meskipun dibedakan menjadi dua namun sering kali komunikasi diaplikasikan baik verbal maupun

Lebih terperinci

THE IMPLEMENTATION OF CUSTOMER LOYALTY FOR MARKETING STRATEGY AT PT. ARMADA TUNASJAYA MAGELANG

THE IMPLEMENTATION OF CUSTOMER LOYALTY FOR MARKETING STRATEGY AT PT. ARMADA TUNASJAYA MAGELANG THE IMPLEMENTATION OF CUSTOMER LOYALTY FOR MARKETING STRATEGY AT PT. ARMADA TUNASJAYA MAGELANG T e s i s Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Untuk Memperoleh Gelar Master of Management Oleh:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH GUNUNGPRING PERIODE medan pergerakan dua agama. Gunungpring memiliki 12 dusun, yakni:

BAB II GAMBARAN UMUM PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH GUNUNGPRING PERIODE medan pergerakan dua agama. Gunungpring memiliki 12 dusun, yakni: BAB II GAMBARAN UMUM PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH GUNUNGPRING PERIODE 2011-2016 A. Profil Singkat Pimpinan Ranting Muhammadiyah Gunungpring adalah ranting Muhammadiyah yang terletak di Desa Gunungpring,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK KKP. konsumen sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK KKP. konsumen sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK KKP Semakin meningkatnya persaingan dunia usaha, menyebabkan perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa maupun penjualan berusaha keras

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dengan menjalin kegiatan customer relations yang baik dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dengan menjalin kegiatan customer relations yang baik dalam upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perusahaan yang bergerak dibidang jasa yang berorientasi kepada pelayanan berfokus kepada pelanggan, perusahaan harus senantiasa memperhatikan komunikasi

Lebih terperinci

Kepala Ruta Dengan Pendidikan Di Bawah 9. Jumlah Kepala Rumah Tangga yang Bekerja Di Sektor Pertanian Arti Luas. Pertanian tanaman padi & palawija

Kepala Ruta Dengan Pendidikan Di Bawah 9. Jumlah Kepala Rumah Tangga yang Bekerja Di Sektor Pertanian Arti Luas. Pertanian tanaman padi & palawija Kepala Ruta Usia Produktif (18- Kepala Rumah Tangga yang Di Sektor Pertanian Arti Luas Anak yang Tidak Bersekolah 1 Salaman Desa NGARGORETNO 3 1 32 419 274-3 - - 13 1 291 13 31 455 11 60 84 155 2 Salaman

Lebih terperinci

Kehutanan & Pertanian Lain. Transportasi & Pergudangan Informasi & Komunikasi Keuangan & Asuransi. Pertambangan/ Penggalian Industri Pengolahan

Kehutanan & Pertanian Lain. Transportasi & Pergudangan Informasi & Komunikasi Keuangan & Asuransi. Pertambangan/ Penggalian Industri Pengolahan ANAK Rumah Tangga Dengan Rumah 1 Salaman Desa NGARGORETNO 3 1 168 - - - - 50-1 3 1 5 3 - - - 1 8-240 33 12 4 - - 199 207 406 437 7 387 419 2 Salaman Desa PARIPURNO 3 3 20 - - - - - - 26 2 - - 4 - - - -

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh kesimpulan bahwa program sosialisasi yang dilakukan Tutor Time Intercon

Lebih terperinci

DATA JUMLAH RUMAH TANGGA TIDAK ADA FASILITAS TEMPAT BAB (BERDASARKAN PERHITUNGAN INDIKATOR DATA PPLS 2011) KABUPATEN MAGELANG

DATA JUMLAH RUMAH TANGGA TIDAK ADA FASILITAS TEMPAT BAB (BERDASARKAN PERHITUNGAN INDIKATOR DATA PPLS 2011) KABUPATEN MAGELANG DATA JUMLAH RUMAH TANGGA TIDAK ADA FASILITAS TEMPAT (BERDASARKAN PERHITUNGAN INDIKATOR DATA PPLS 2011) KABUPATEN MAGELANG No Kelurahan/Desa Kelurahan/Desa 7 Salaman Desa KEBONREJO 3 1 454 1 71 Srumbung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian pemerintah karena bank merupakan salah satu sumber permodalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012 TIM PENYUSUN Penasehat Dr. HENDARTO, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang) Ketua TOTOK RUSWANTO, S.KM (Kepala UPT Pusat Informasi dan Manajemen

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Program/Kegiatan : Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah : DPU dan ESDM Mengingat makin banyaknya pemukiman pada wilayah-wilayah perkotaan seperti Muntilan, Mertoyudan, Secang,

Lebih terperinci

2

2 2 Data Strategis Kabupaten Magelang 2017 No. Publikasi: 33080.1726 Katalog: 1103003.3308 Ukuran Buku: 14,8 cm x 21 cm Jumlah Halaman: v + 45 halaman Naskah: Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang Gambar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada masa persaingan bebas ini, ketika semua aspek kehidupan. terus berkembang, konsumen semakin membutuhkan jasa telekomunikasi

I. PENDAHULUAN. Pada masa persaingan bebas ini, ketika semua aspek kehidupan. terus berkembang, konsumen semakin membutuhkan jasa telekomunikasi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa persaingan bebas ini, ketika semua aspek kehidupan terus berkembang, konsumen semakin membutuhkan jasa telekomunikasi yang dapat mendukung aktivitasnya. Menurut

Lebih terperinci

PROFIL PJSI KABUPATEN MAGELANG PERSATUAN JUDO SELURUH INDONESIA A. IDENTITAS ORGANISASI

PROFIL PJSI KABUPATEN MAGELANG PERSATUAN JUDO SELURUH INDONESIA A. IDENTITAS ORGANISASI PROFIL PERSATUAN JUDO SELURUH INDONESIA PJSI KABUPATEN MAGELANG A. IDENTITAS ORGANISASI 1 Nama Organisasi PJSI Kabupaten Magelang 2 Alamat Lengkap Jln. Nusakambangan no.18 panca arga 3 3 SK.Penetapan PenProv

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi merupakan era persaingan bisnis bagi perusahaan, baik di pasar domestik maupun internasional. Dalam rangka memenangkan persaingan, perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan yang terjadi di dunia bisnis telah memasuki perdagangan bebas dimana pesaing asing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis jasa tempat hiburan dan permainan untuk keluarga di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat tingkat kebutuhan hiburan dan tempat rekreasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepercayaan, kepuasan, loyalitas pelanggan, getok tular, dan pengembangan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kepercayaan, kepuasan, loyalitas pelanggan, getok tular, dan pengembangan 7 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep kualitas hubungan, orientasi pelanggan, kepercayaan, kepuasan, loyalitas pelanggan, getok tular, dan pengembangan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN MAGELANG TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN MAGELANG TAHUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i iii x BAB I PENDAHULUAN I.1 1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pelayanan purnajual yang bagus pula. Ketersediaan sparepart dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pelayanan purnajual yang bagus pula. Ketersediaan sparepart dan jasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya jumlah permintaan terhadap kendaraan roda empat dewasa ini merupakan tren yang positif bagi industri otomotif. Sebuah dealer kendaraan roda empat, dituntut

Lebih terperinci