2. Pengertian data outlier Data outlier yaitu data dengan kombinasi unik dari karakteristik yang dapat diidentifikasi sebagai sesuatu yang berbeda
|
|
- Yohanes Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 2. Pengertian data outlier Data outlier yaitu data dengan kombinasi unik dari karakteristik yang dapat diidentifikasi sebagai sesuatu yang berbeda dari observasi yang lainnya. Yang dimaksud dengan karakteristik yang unik yaitu nilai yang terlalu rendah atau tinggi dari suatu variabel atau sekumpulan variabel yang membuat observasi berbeda dari yang lainnya. Untuk menaksir akibat dari adanya data outlier maka harus mempertimbangkan beberapa pertimbangan yang praktis dan substansif. 2.1 Pengaruh adanya data outlier Data outlier memiliki beberapa dampak sebagai berikut : Dari sudut pandang peneliti, data outlier memiliki efek tetap tertentu untuk segala analisis empiris. Sebagai contoh, yaitu misalkan kita mengambil sampel sebanyak 20 individu untuk menentukan pendapatan rata-rata rumah tangga. Pada sampel yang dimiliki, kita memperoleh respon dengan kisaran pendapatan antara $ dan $ , sehingga rata-rata pendapatan menjadi $ Tetapi bayangkan bila orang ke-21 memiliki pendapatan $1 juta. Jika kita memasukkan nilai ini ke dalam analisis, rata-rata pendapatan meningkat menjadi lebih dari $ Pada permasalahan ini terdapat data outlier, tetapi mana yang lebih baik untuk mengestimasi rata-rata pendapatan rumah tangga: $ atau $90.000? Peneliti harus mengerti apakah nilai outlier harus dipertahankan atau harus dihilangkan berdasarkan hasilnya. Secara substantif, data outlier harus dilihat seberapa representatif data tersebut terhadap populasi. Dengan menggunakan contoh pengeluaran rumah tangga sebelumnya, seberapa representatif segmen untuk orang-orang kaya adalah milyuner. Jika peneliti merasa bahwa nilai representatif masih terlalu kecil, tetapi segmen di dalam populasi tersebut masih dapat diseimbangkan maka nilai ini patut untuk dipertahankan. Tetapi, jika milyuner ini hanya sebanyak satu orang di keseluruhan populasi dan nilainya merupakan nilai yang terlalu ekstrim maka boleh untuk dibuang.
2 Data outlier tidak dapat dikategorikan menjadi data yang bermasalah, tetapi harus dilihat secara kontekstual dalam analisis dan harus dievaluasi jenis informasi apa saja yang tersedia. Ketika diuntungkan, data outlier, walaupun berbeda dari mayoritas sampel, mungkin menjadi indikasi karakteristik populasi tersebut tidak dapat dianalisis secara normal. Kebalikannya, masalah outlier tidak representatif terhadap populasi, dan menjadi perhitungan yang tidak obyektif, dan dapat mengacaukan uji statistika dengan serius. Peneliti harus memeriksa adanya data outlier dan menyelidiki pengaruh mereka. Data outlier harus dapat ditempatkan untuk menaksir pengaruh dari observasi individu dan menentukan apakah pengaruh ini membantu atau tidak. Mengapa data outlier dapat terjadi? Data outlier dapat dikategorikan menjadi empat kelas berdasarkan sumber keunikannya yaitu : Kelas pertama terjadi dari procedural error, seperti entri data yang error atau kesalahan dalam pengkodingan. Data outlier ini harus diidentifikasi pada saat proses pembersihan data, tetapi jika terabaikan mereka harus dieliminasi atau diidentifikasi sebagai missing values. Kelas yang kedua terdiri dari observasi yang terjadi pada hasil extraordinary event yang terdapat keunikan dalam observasi. Sebagai contoh, asumsikan kita mencatat rata-rata curah hujan harian pada saat badai datang beberapa hari dan merekam level rata-rata curah hujan yang tinggi. Level rata-rata curah hujan tersebut tidak dapat dibandingkan dengan rata-rata curah hujan pada saat cuaca normal. Jika dimasukkan, mereka akan mengubah pola dari hasil. Peneliti harus memutuskan apakah kejadian tidak biasa tersebut merupakan tujuan peneliti. Jika iya, maka layak untuk dipertahankan tetapi jika tidak seharusnya dibuang. Kelas ketiga dari data outlier dengan extraordinary observations adalah peneliti tidak memiliki penjelasan. Kejadian unik dan tepat bergabung menjadi satu. Walaupun data outlier ini dapat dihilangkan, mereka dapat dipertahankan jika peneliti merasa kehadiran mereka valid terhadap populasi. Kemungkinan mereka merepresentasikan gabungan elemen, atau elemen yang belum digunakan sebelumnya
3 tidak teridentifikasi. Di sini, peneliti harus menentukan untuk mempertahankan atau menghapus data. 2.2 Langkah-langkah mendeteksi data outlier Untuk mendeteksi adanya data outlier atau tidak dapat diidentifikasi dari perspektif univariat, bivariat atau multivariate berdasarkan pertimbangan banyak variable atau karakteristik. Peneliti sebaiknya menggunakan perspektif tersebut untuk mencari pola yang konsisten untuk mengidentifikasi data outlier. Univariate Detection Identifikasi univariat untuk mengidentifikasi distribusi dari masingmasing variable pada analisis dan memilih data outlier yang memiliki range tinggi atau rendah dari distribusi tersebut. Masalah utama yaitu membuat ambang batas untuk data outlier tersebut. Pendekatan pertama mengkonversikan data ke nilai yang standar, dengan nilai rata-rata 0 dan deviasi standar 1. Karena nilai ini dibuat dalam format standar, perbandingan dari variable dapat dibuat dengan mudah. Pada beberapa kasus, peneliti harus mengenali banyak observasi secara pasti yang dapat terjadi secara normal di luar nilai ambang batas tersebut. Bivariate Detection Pada bivariate detection, pasangan dari variable dapat dijadikan satu pada diagram pencar. Kasus yang terjadi di luar range dari observasi akan diletakkan pada poin yang terisolasi dari diagram pencar. Untuk menentukan range yang diharapkan dari penelitian ini adalah gambaran dua dimensi, sebuah elips yang mempresentasikan tingkat kepercayaan distribusi bivariat normal (biasanya level 90% atau 95%) terdapat di atas pada diagram pencar. Elips menyediakan gambaran yang grafikal pada batas kepercayaan dan memfasilitasi identifikasi data outlier. Varian dari diagram pencar menunjukkan pengaruh dari plot, dengan masing-masing poin bervariasi pada ukuran. Masing-masing metode menyediakan keunikan tersendiri untuk masing-masing observasi dalam hubungan dengan observasi lainnya berdasarkan spesifikasi dari pasangan variabel. Kekurangan pada
4 metode bivariat yaitu banyak diagram pencar disebabkan oleh banyak variabel yang meningkat. Untuk tiga variabel, hanya tiga grafik untuk seluruh perbandingan pasangan. Tetapi untuk lima variabel, membutuhkan 10 grafik, dan untuk 10 variabel membutuhkan 45 diagram pencar. Akibatnya, peneliti harus membatasi penggunaan metode bivariat untuk menspesifikasikan hubungan antara variabel, seperti hubungan antara variabel dependen dan independen pada analisis regresi. Peneliti kemudian meneliti diagram pencar tersebut untuk mengidentifikasi pola untuk satu atau lebih observasi yang akan menghasilkan desain data yang outlier. Multivariate Detection Karena analisis multivariate melibatkan lebih dari dua variabel, metode bivariat menjadi tidak cocok karena beberapa alas an. Pertama, mereka membutuhkan banyak grafik, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketika banyak variabel mencapai ukuran yang cukup. Kedua, mereka dibatasi pada dua dimensi (variabel). Walaupun demikian, ketika lebih dari dua variabel dipertimbangkan, peneliti membutuhkan rata-rata untuk mengukur posisi multidimensional untuk masing-masing observasi yang relative terhadap beberapa poin. Kejadian ini disebut dengan ukuran D 2 Mahalanobis, taksiran multivariate untuk masing-masing observasi pada setiap data set variabel. Metode ini untuk mengukur jarak dari masing-masing observasi pada ruang multidimensional dari tengah rata-rata untuk semua observasi, menyediakan nilai sendiri untuk masing-masing observasi tidak peduli berapa banyak variabel yang dipertimbangkan. Semakin tinggi nilai D 2 mempresentasikan observasi yang semakin jauh dibuang dari distribusi general dari observasi pada ruang multidimensional. Metode ini juga memiliki kekurangan yaitu hanya menyediakan taksiran secara keseluruhan. Outlier Designation Dengan menggunakan metode univariat, bilvariat, multivariate, peneliti memiliki perspektif yang komplit untuk meneliti status
5 observasi apakah outlier atau bukan. Masing-masing dari metode dapat menyediakan perspektif yang unik pada observasi dan digunakan untuk mengidentifikasi outlier. Ketika observasi dapat diidentifikasi dengan metode univariat, bivariat, dan multivariate sebagai data outlier yang mungkin, peneliti harus memilih observasi yang mendemonstrasikan keunikan yang nyata pada perbandingan dengan menyisakan populasi berlawanan dengan perspektif. Peneliti harus mengulang dari mendesain terlalu banyak observasi sebagai outlierdan tidak bias untuk mengeliminasi kasus tersebut karena mereka berbeda. Outlier description and profiling Ketika data outlier yang potensial teridentifikasi, peneliti sebaiknya membangkitkan profil dari masing masing observasi yang outlier dan mengidentifikasi tanggung jawab variabel mengapa menjadi outlier. Peneliti harus menggunakan tekhnik multivariate seperti analisis diskriminan atau regresi berganda untuk mengidentifikasikan perbedaan antara data outlier dan observasi lainnya. Jika memungkinkan peneliti sebaiknya menyertakan data outlier pada satu kelas hingga empat kelas yang tekah dijelaskan sebelumnya untuk membantu pada keputusan penyimpanan atau pembuangan data yang akan diambil. Peneliti sebaiknya melanjutkan analisis hingga terbentuk aspek yang membedakan outlier dari beberapa observasi. Retention or deletion of the outlier Setelah data outlier diidentifikasi, dikarakteristikkan, dan dikategorikan, peneliti harus menentukan apakah data tetap dipertahankan ataukan dibuang. Beberapa filosofer diantara peneliti menyediakan petunjun untuk memperlakukan data outlier. Data ini harus dipertahankan ada bukti yang menyatakan data tersebut benarbenar tidak representatif terhadap populasi. Ketika data outlier dibuang, peneliti harus memperhitungkan resiko dengan analisis multivariate tetapi membatasi secara umum. 2.3 Cara mengatasi data outlier
6 Setelah data outlier diidentifikasi, dikarakteristikkan, dan dikategorikan, peneliti harus menentukan apakah data tetap dipertahankan ataukan dibuang. Beberapa filosofer diantara peneliti menyediakan petunjun untuk memperlakukan data outlier. Data ini harus dipertahankan ada bukti yang menyatakan data tersebut benar-benar tidak representatif terhadap populasi. Ketika data outlier dibuang, peneliti harus memperhitungkan resiko dengan analisis multivariate tetapi membatasi secara umum. 2.4 Contoh soal Sebagai contoh pengamatan dari basis data HBAT akan diperiksa adanya kasus outlier atau tidak. Variabel yang dipertimbangkan dalam analisis adalah matriks X 6 melalui X 19 dengan konteks pemeriksaan ini, menggunakan analisis regresi di mana X I9 adalah variabel dependen dan X 6 melalui X I8 adalah variabel independen. Analisis outlier termasuk analisis univariat, bivariat, dan diagnosa multivariat. Ketika data yang menunjukan outlier ditemukan, maka data tersebut diperiksa, dan keputusan tentang penyimpanan atau penghapusan dibuat. Outlier Detection Langkah pertama adalah pemeriksaan semua variabel dari perspektif univariat. Metode bivariat kemudian akan digunakan untuk menguji hubungan antara variabel dependen (XI9) dan masing-masing variabel independen. Dari masing-masing diagram pencar, pengamatan di luar distribusi dapat diidentifikasi dan dampaknya terhadap hubungan itu dipastikan sebagai data outlier. Akhirnya, penilaian multivariat akan dilakukan pada semua variabel independen secara kolektif. Perbandingan dari pengamatan di tiga metode diharapkan akan memberikan dasar bagi keputusan penghapusan / penyimpanan. Univariate Detection Langkah pertama adalah memeriksa pengamatan pada masing-masing variabel individual. Tabel 10 berisi pengamatan dengan nilai-nilai variabel standar melebihi ± 2,5 pada masing-masing variabel (X6 ke XI9). Dari perspektif univariat ini, hanya pengamatan 7, 22, dan 90 melebihi ambang batas pada lebih dari satu variabel. Selain itu, tak satu pun dari pengamatan ini memiliki nilai sangat ekstrim untuk mempengaruhi tindakan
7 keseluruhan variabel, seperti penyimpangan. Harus dicatat bahwa variabel dependen memiliki satu pengamatan terpencil (22), yang dapat mempengaruhi diagram pencar bivariat karena variabel dependen muncul di setiap sebaran. Tiga pengamatan akan dicatat untuk melihat apakah mereka muncul dalam berikutnya bivariat dan penilaian multivariat. Tabel 2.1 Hasil Deteksi Outliers Bivariat Detection. Untuk perspektif bivariat, 13 diagram pencar dibentuk untuk masingmasing variabel independen ( X6 melalui X18 ) dengan variabel dependen ( X19 ). Elips merepresentasikan tingkat kepercayaan 95 % dari distribusi normal bivariat kemudian ditampilkan pada diagram pencar. Gambar 2.1 berisi contoh-contoh dari dua diagram pencar tersebut yang melibatkan X6 dan X7. Seperti yang bisa dilihat pada sebaran untuk X6 dengan X19, dua data outlier jatuh di luar elips dan tidak memiliki nilai-nilai ekstrim di kedua variabel. Hasil ini berbeda dengan sebaran dari X7 dengan X19, di mana pengamatan 22 berbeda dari pengamatan lain dan menunjukkan nilai-nilai tertinggi baik di X7 dan X19. Yang kedua dari Tabel 2.1 yang berisi kompilasi data yang masih jatuh diluar elips ini untuk setiap variabel. Karena menggunakan tingkat kepercayaan 95 %, yang diharapkan beberapa pengamatan biasanya jatuh di luar elips. Hanya
8 empat pengamatan ( 2, 22, 24, dan 90 ) berada di luar elips lebih dari dua kali. Pengamatan 22 berada di luar 12 dari 13 diagram pencar, karena data ini adalah data outlier pada variabel dependen. Hanya pengamatan 90 yang tercatat dalam deteksi univariat. Multivariate Detection. Metode diagnostik terakhir adalah untuk menilai data outlier dari metode multivariat dengan menggunakan pengukuran D 2 Mahalanobis (lihat Tabel 10). Analisis ini mengevaluasi posisi dari masing-masing observasi dibandingkan dengan pusat dari setiap pengamatan pada satu set variabel yang ada. Dalam hal ini, semua varibel independen digunakan. Perhitungan dari D 2 /df nilai (df = 13) memungkinkan identifikasi dari outlier melalui pendekatan uji statistik. Karena sampelnya hanya terdiri 100 pengamatan, nilai ambang 2,5 akan lebih baik digunakan daripada nilai 3,5 atau 4,0. dengan ini nilai ambang sebesar 2,5 maka dua pengamatan (98 dan 36) diidentifikasi sebagai pengamatan yang berbeda secara signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa dua pengamatan tersebut tidak unik pada setiap variabel tunggal tetapi unik secara kombinasi. Gambar 2.1 Diagram Pencar Detection Outliers Retention or Deletion of The Outliers Sebagai hasil dari pengujian diagnostik, tidak ada pengamatan yang meunjukkan bahwa karateristik dari data outliers harus dihapuskan. Setiap variabel memiliki beberapa pengamatan yang bernilai ekstrim, dan dari pengamatan tersebut data outliers harus dipertimbangkan untuk tetap digunakan dalam sebuah analisis. Tidak ada pengamatan
9 yang bernilai ekstrim bila jumlah variabel yang dipertimbangkan cukup memadai dan dapat mewakili populasinya. Peneliti harus selalu memeriksa hasil dari setiap pengujian multivariat untuk mengidentifikasi observasi yang mungkin bisa menjadi data outlier dalam aplikasi tertentu.
TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pencilan Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan yang bervariasi (beragam). Keberagaman data ini, di satu sisi sangat dibutuhkan dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan penelitiannya
Lebih terperinciProbability and Random Process
Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 1. Review Teori Statistika Prima Kristalina Maret 2016 2 Outline Pengertian Statistika Populasi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian di lakukan pada PT. Bursa Efek Indonesia, yang datanya tidak langsung diperoleh di kantor PT. Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut
Lebih terperinciBAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti
BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data sekunder dengan jenis data bulanan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 (bulan September).
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Analisis Regresi Linier Analisis regresi merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Analisis regresi linier
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan untuk subyek penelitian ini adalah karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita mempunyai data yang terdiri dari dua atau lebih variabel maka sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat berhubungan, hubungan
Lebih terperinci(R.14) METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN KASUS PENCILAN
(R.14) MEODE MINIMUM COVARIANCE DEERMINAN PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN KASUS PENCILAN Dini Aderlina, Firdaniza, Nurul Gusriani Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl. Raya
Lebih terperinciBAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.
10 BAB II METODE ANALISIS DATA 2.1 Pengertian Regresi Berganda Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mengambil data 120 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan suatu metode analisis dalam statistika yang digunakan untuk mencari hubungan antara suatu variabel terhadap variabel lain. Dalam
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama atau kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih variabel adalah analisa regresi linier. Regresi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama
Lebih terperinciBAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di
BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Peneliti memperoleh data penelitian ini yang terdapat pada sumber data historis berupa laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dengan benar serta
Lebih terperinciBAB III CONTOH KASUS. Pada bab ini akan dibahas penerapan metode robust dengan penaksir M
BAB III CONTOH KASUS Pada bab ini akan dibahas penerapan metode robust dengan penaksir M dan penaksir LTS. Berikut ini akan disajikan aplikasinya pada data yang akan diolah menggunakan program paket pengolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian pengujian hipotesis. Penelitian
Lebih terperinciANALISIS MULTIVARIAT BAB II
BAB II ANALISIS MULTIVARIAT A. Apakah Itu Analisis Statistik Mulivariat? B. Uji Statistik Multivariat. C. Teknik Analisis Multivariat. 1. Teknik Dependen. 2. Teknik Interdependen. 3. Teknik Persamaan Struktural.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014 diperoleh
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE COEFFICIENT OF DETERMINATION RATIO DAN REGRESI DIAGNOSTIK DALAM MENDETEKSI OUTLIER PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 153 158. PERBANDINGAN METODE COEFFICIENT OF DETERMINATION RATIO DAN REGRESI DIAGNOSTIK DALAM MENDETEKSI OUTLIER PADA ANALISIS
Lebih terperinciPENERAPAN ANALISIS FAKTOR DAN ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PRODUK SUSU BALITA DENGAN GRAFIK KENDALI Z-MR
PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DAN ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PRODUK SUSU BALITA DENGAN GRAFIK KENDALI Z-MR Inge Ratih Puspitasari, Hendro Permadi, dan Trianingsih Eni Lestari Universitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,
BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori yang diperlukan untuk mendukung pembahasan diantaranya adalah regresi linear berganda, pengujian asumsi analisis regresi, metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi
Lebih terperinciMetode Minimum Covariance Determinan Pada Analisis Regresi Linier Berganda Dengan Kasus Pencilan
Metode Minimum Covariance Determinan Pada Analisis Regresi Linier Berganda Dengan Kasus Pencilan Minimum Covariance Determinants Method On Multiple Linear Regression Analysis The Case Outliers Sifriyani
Lebih terperinciMULTIPLE REGRESI. Dwi Martani. 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 8 1
MULTIPLE REGRESI Dwi Martani 1/26/2010 Statistik untuk Bisnis 8 1 Masalah dalam multiple regresi Multicollinearity Analysis Auto-Correlations Heteroskedastisitas Dummy Variable Outlier Test Analysis MLR
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau angka
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai 2013. Metode pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. KERANGKA PIKIR Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode uji statistika. Dalam mengaplikasikan statistika terhadap suatu permasalahan pertama-tama dimulai
Lebih terperinciJMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP
JMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 014, hal. 45-5 REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP Saniyah dan Budi Pratikno Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak metode yang dapat digunakan untuk menganalisis data atau informasi pada suatu pengamatan. Salah satu metode statistik yang paling bermanfaat dan paling sering
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian apabila dilihat dari segi bentuk data ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1 Jenis penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, dikarenakan penuis melakukan pengamatan langusng dari objek yaitu Akuntan Publik PT. Budi Santoso Consulting.
Lebih terperinciRegresi Linier Sederhana dan Korelasi. Pertemuan ke 4
Regresi Linier Sederhana dan Korelasi Pertemuan ke 4 Pengertian Regresi merupakan teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari hubungan fungsional dari satu atau beberapa variabel bebas (variabel
Lebih terperinciBAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian
BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian pada proses produksinya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum Syariah BUMN (BNI Syariah, BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode 2010-2013. 3.2 Jenis dan Sumber
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan
Lebih terperinci2. Tinjauan Pustaka. Gambar 2-1 : Knowledge discovery in database
2. Tinjauan Pustaka 2.1 Data Mining Data mining merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses ekstraksi informasi yang tersembunyi dari sekumpulan data yang berukuran sangat besar dengan menggunakan algoritma
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan,
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan, Tahap Pengumpulan Data, dan Tahap Analisis Data. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian
Lebih terperinciKorelasi Pearson. Pendahuluan
Korelasi Pearson Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua veriabel. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 Metode Pemilihan Sampel Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji hubungan antara aktiva dan pasiva pada industri manufaktur Oleh karena itu sampel dari penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian
21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan kerangka teoritik yang telah dijelaskan pada Bab II maka tujuan penelitian yang hendak dicapai antara lain : 1. Memberikan bukti empiris baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa penelitian sering sekali melibatkan banyak variabel. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Beberapa penelitian sering sekali melibatkan banyak variabel. Hal ini bertujuan agar mendekati kebenaran kesimpulan yang diperoleh dari nilai taksiran sementara (hipotesis).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagai metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah - kaidah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang menurut (Sugiyono, 2014) dikatakan metode kuantitatif karena Metode ini sebagai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Linier Analisis regresi merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang menyatakan hubungan fugsional antara variabel-variabel. Analisis regresi
Lebih terperinciAnalisis Multivariat
Analisis Multivariat Analisis multivariat adalah teknik yang digunakan untuk melihat hubungan antara dua set variabel. Dua set variabel dapat terdiri dari: (1) satu set variabel akibat (dependent variable)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statisitik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 34 perusahaan barang konsumsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terletak di Jakarta. Responden yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian pada bulan Januari 2012 di KPP Pratama Kebayoran Baru Tiga yang berlokasi di Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi informasi di era saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat, baik dari teknik pengolahan data maupun software-software
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel yang memiliki pengaruh terhadap kesempatan kerja,
Lebih terperinciUJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas)
UJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas) UJI ASUMSI KLASIK Uji Asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk menilai apakah di dalam sebuah model regresi linear Ordinary Least Square (OLS) terdapat masalah-masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan akhir tahun pembukuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,
BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di pasar yang ada di Kabupaten Tangerang, yaitu Pasar komplek garuda, yang beralamat di Jalan Raya kampung
Lebih terperinciStandar Audit SA 530. Sampling Audit
SA 0 Sampling Audit SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 SAMPLING AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan menggunakan metode tertentu. Menurut Sugiyono (2009:3),
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana suatu penelitian dilakukan dengan menggunakan metode tertentu. Menurut Sugiyono (2009:3), Secara umum metode
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan terhadap 50 orang karyawan pada perusahaan Filter PT.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan hasil jawaban responden kemudian ditabulasi dan dapat ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.6. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi UII. Alasan pemilihan FE UII sebagai lokasi penelitian adalah karena banyak mahasiswa FE UII yang menggunakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... viii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3 Pembatasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Metode Permukaan Respon (Response Surface Methodology/RSM), pertama kali diperkenalkan oleh Box dan Wilson (1951), metode ini sering digunakan untuk mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara sederhana, ekonometrika berarti pengukuran indikator ekonomi. Meskipun pengukuran secara kuantitatif terhadap konsep konsep ekonomi seperti produk domestik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih variabel prediktor. Umumnya analisis regresi yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2009, yang dilaksanakan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 : Perbedaan Antara Proses Stationer dan Proses Non-Stationer
BAB II DASAR TEORI Model adalah penyederhanaan dunia nyata (real world) ke dalam suatu bentuk terukur (Deliar, 27). Bentuk terukur tersebut adalah asumsi yang dianggap dapat merepresentasikan dunia nyata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek
BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2012 kemudian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Indeks Pembangunan Manusia Pembangunan manusia merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas penduduk, hal ini dapat ditempuh dengan cara meningkatkan kapasitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kembangan yang beralamat Jalan Arjuna Utara No. 87 Gedung Guna Group, Jakarta
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL
BAB IV ANALISIS HASIL Berikut ini merupakan pembahasan terhadap hasil olahan data dengan menggunakan SPSS versi 15. Peneliti melakukan pengolahan data terhadap122 sampel yang memenuhi kriteria penelitian.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang
27 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis statistika yang paling banyak digunakan. Pada kejadian sehari hari terdapat hubungan sebab akibat yang muncul,
Lebih terperincihasil yang konsisten. Reliabilitas instrumen dalam hal ini diuji dengan menggunakan
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian kualitas data menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji ini dilakukan untuk mengetahui akurasi dan konsistensi data yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
31 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian analitik korelatif. Penelitian ini dilakukan dengan metode
Lebih terperinciBAB III KAJIAN SIMULASI
BAB III Kajian Simulasi 12 BAB III KAJIAN SIMULASI 3.1 Kajian simulasi tentang efektifitas pengujian 1 outlier Kajian terhadap literatur menghasilkan kesimpulan bahwa pendeteksian outlier dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang terdiri dari dua di wilayah Jakarta Barat dan satu di wilayah Tangerang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera yang beralamat di Gd. Graha Irama Lt. 2, 5,7 dan 15 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-1 Kav 1-2 Jakarta 12950.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research) dilakukan dengan mempelajari berupa catatan yaitu melakukan pencatatan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Analisis Permasalahan Pada regresi berganda terdapat beberapa masalah yang dapat terjadi sehingga dapat menyebabkan estimasi koefisien regresi menjadi tidak stabil.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pendapatan industri kecil batik di Kecamatan Pandak. Lokasi penelitian dipilih di Kecamatan
Lebih terperinciBAB ΙΙ LANDASAN TEORI
7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan spesifikasi model Langkah ini meliputi: a. Penentuan variabel,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Data Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari data penelitian yang diperoleh setelah pengujian alat ukur penelitian. Sebelum membahas mengenai hasil dan
Lebih terperinci