(Studi Kasus pada Materi Pembelajaran Listrik Dinamis bagi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Adimulyo Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "(Studi Kasus pada Materi Pembelajaran Listrik Dinamis bagi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Adimulyo Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010)"

Transkripsi

1 PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN LAB RIIL DAN LAB VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada Materi Pembelajaran Listrik Dinamis bagi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Adimulyo Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Oleh: INDRA YUNAN YUNIANTO S PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 i

2 PERSETUJUAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN LAB RIIL DAN LAB VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada Materi Pembelajaran Listrik Dinamis bagi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Adimulyo Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010) Disusun Oleh: INDRA YUNAN YUNIANTO NIM. S Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing Pada Tanggal: Februari 2010 Dewan Pembimbing : Jabatan Nama Tanda Tangan Pembimbing I 1. Prof. Dr. H. Widha Sunarno,M.Pd... NIP Pembimbing II 2. Dr. Sarwanto, MSi... NIP Mengetahui, Ketua Program Pendidikan Sains Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd. NIP ii

3 PENGESAHAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN LAB RIIL DAN LAB VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada Materi Pembelajaran Listrik Dinamis bagi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Adimulyo Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010) Disusun Oleh: INDRA YUNAN YUNIANTO NIM. S Dewan Penguji Telah disahkan oleh Tim Penguji Jabatan N a m a Tanda Tangan Ketua Prof. Dr. H. Ashadi... NIP Sekretaris Dra. Suparmi, MA, Ph.D... NIP Anggota Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd... NIP Anggota Dr. Sarwanto, M.Si... NIP Mengetahui Direktur PPs UNS, Surakarta, Februari 2010 Ketua Program Pendidikan Sains Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd NIP iii

4 PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Indra Yunan Yunianto NIM : S Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul "PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN LAB RIIL DAN LAB VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR SISWA " (Studi Kasus pada Materi Pembelajaran Listrik Dinamis bagi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Adimulyo Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010) adalah benar-benar hasil karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini diberi sitasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti penyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tesebut. Surakarta, 17 Februari 2010 Yang membuat pernyataan Indra Yunan Yunianto iv

5 ABSTRAK Indra Yunan Yunianto. S , Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Menggunakan Lab Riil dan Lab Virtuil Ditinjau Dari Kemampuan Awal dan Gaya Belajar Siswa (Studi Kasus pada Materi Pembelajaran Listrik Dinamis Bagi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Adimulyo Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2009/2010). Tesis. Pembimbing I: Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd, Pembimbing II: Dr. Sarwanto, M.Si, Program Studi Pendidikan Sains, Program Pasacasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil, (2) perbedaan prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan rendah, (3) perbedaan prestasi belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetik, (4) interaksi antara pembelajaran menggunakan laboratorium riil dan virtuil dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa, (5) interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil dengan gaya belajar terhadap prestasi siswa, (6) interaksi antara kemampuan awal dan gaya belajar terhadap prestasi siswa, dan (7) interaksi antara pembelajaran menggunakan lab riil dan lab virtuil, kemampuan awal, dan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dilaksanakan pada bulan juni sampai dengan desember Populasi sampel adalah seluruh siswa kelas IX. Sampel diambil dengan teknik cluster random dari empat kelas, kelas IX D dan IX E diberi pembelajaran STAD menggunakan lab virtuil, sedangkan kelas IX F dan IX G diberi pembelajaran STAD menggunakan lab riil. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk mendapatkan data kemampuan awal dan data prestasi belajar, serta teknik non tes berupa angket untuk mendapatkan data gaya belajar siswa. Analisis data menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2 x 2 x 2 dan dilanjutkan dengan Analysis of Means. Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan lab riil dengan menggunakan lab virtuil (p-value = 0,117 > 0,050), (2) ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah (p-value = 0,000 < 0,050), dari hasil uji lanjut Anava didapatkan bahwa siswa dengan kemampuan awal tingi prestasi belajarnya lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah, (3) tidak ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai gaya belajar visual dengan siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik (p-value = 0,467 > 0,050), (4) tidak ada interaksi antara pembelajaran STAD menggunakan lab dan Kemampuan awal terhadap prestasi belajar (p-value = 0,233 > 0,050), (5) tidak ada interaksi interaksi antara pembelajaran STAD menggunakan lab dan gaya belajar terhadap prestasi belajar (pvalue = 0,233 > 0,050), (6) tidak ada interaksi antara kemampuan awal dan gaya belajar terhadap prestasi belajar (p-value = 0,381 > 0,050), dan (7) tidak ada interaksi antara pembelajaran STAD menggunakan lab, kemampuan awal, dan gaya belajar terhadap prestasi belajar (p-value = 0,875 > 0,050). v

6 ABSTRACT Indra Yunan Yunianto. S , Cooperative Learning Through the Student Team Achievement Division (STAD) Using the Real Lab And the Virtual lab Overviewed From the Prior Knowledge and The Student s Learning Style (Case Study of Electrics Dynamic For Student of Grade IX SMP Negeri 2 Adimulyo Kebumen Academic Year 2009 / 2010). Thesis. Advisor I: Prof. Dr. Widha Sunarno, M.Pd, Advisor II: Dr. Sarwanto, M.Si, Science Education Program, Post Graduate Program Sebelas Maret University of Surakarta. The purposes of this research are to know: (1) the difference of student achievement between students who learn through STAD using real lab and virtual lab, (2) the difference of student achievement between students who have high and low prior knowledge, (3) the difference of student achievement between students who have visual and cynesthethyc learning styles, (4) the interaction between learning using real lab and virtual lab and prior knowledge, (5) the interaction between learning using real lab and virtual lab and learning styles, (6) the interaction between prior knowledge and learning styles, and (7) interaction between learning using real and virtual lab, prior knowledge, and learning style. This research used the experimental method and was conducted March December The population of the research was all students in grade IX. The sample was taken using cluster random sampling, consisted of four classes, grade IX D and E were treated using STAD with virtual lab and grade IX F and G were treated using STAD with real lab. The data was collected using test for student prior knowledge and student s achievement, and questionnaire for student learning styles. Analyzing the data used the three ways anova by 2x2x2 factorial design and continued by Analysis of Means. The Result of this research can be concluded: (1) there is no difference of student achievement between student who learn using real lab and virtual lab (pvalue = 0,117 > 0,050), (2) there is difference of student achievement between students who have high and low prior knowledge, (p-value = 0,000 < 0,050), from the next result test of Anova resulted that student who have high prior knowledge better than student who have low prior knowledge, (3) there is no difference of student achievement between students who have visual and cynesthethyc learning styles, (pvalue = 0,467 > 0,050), (4) there is no interaction between STAD learning using lab and the prior knowledge to the student achievement (p-value = 0,233 > 0,050), (5) there is no interactions between STAD learning using lab and learning style to the student achievement (p-value = 0,233 > 0,050), (6) there is no interaction between prior knowledge and learning styles to the student achievement (p-value = 0,381 > 0,050), and (7) there is no interaction between STAD learning using lab, prior knowledge, and learning styles to student achievement ( p-value = 0,875 > 0,050). vi

7 MOTTO Pembelajar Sejati Selalu Belajar Sepanjang Hayat vii

8 PERSEMBAHAN Tesis ini kupersembahkan kepada: 1. Ayahanda (Alm) dan Ibunda tercinta 2. Istri dan anak-anakku tersayang 3. Pembaca yang budiman viii

9 KATA PENGANTAR Alhamdulillahi robbil alamiin, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik dan lancar untuk memenuhi sebagaian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan membantu penyelesaian tesis ini, terutama kepada: 1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D., selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan segala fasilitas kepada penulis dalam menempuh pendidikan pada program pascasarjana. 2. Prof. Dr. H. Widha Sunarno, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan pemikiran yang sangat berharga dalam penyusunan tesis ini. 3. Dr. Sarwanto, M.Si. Selaku dosen pembimbing II Program Pendidikan Sains yang telah memberi petunjuk dalam penyusunan tesis penelitian ini. 4. Para Dosen dan Guru Besar Program Studi Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. ix

10 5. Rekan rekan mahasiswa Pascasarjana Program Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan motivasi, dorongan, dan semangat untuk selesainya tesis ini. 6. Kepala SMP Negeri 2 Adimulyo Kabupaten Kebumen yang telah memberikan ijin, fasilitas, serta pelayanan yang baik kepada penulis selama pelaksanaan penelitian. 7. Kepala SMP Negeri 2 Kebumen Kabupaten Kebumen yang telah memberikan ijin, fasilitas, serta pelayanan yang baik kepada penulis untuk melaksanakan ujicoba instrumen penelitian. 8. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberi imbalan yang terbaik atas amal baik yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi perbaikan penelitian ini dimasa yang akan datang. Surakarta, 17 Februari 2010 Penulis x

11 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... MOTTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... ii iii iv v vi vii viii ix xi xv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 7 C. Pembatasan Masalah D. Perumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian xi

12 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori Tinjauan Tentang Belajar Pembelajaran Kooperatif Laboratorium Laboratorium Riil Laboratorium Virtual Kemampuan Awal Gaya Belajar Prestasi Belajar Materi Pembelajaran Listrik Dinamis B. Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Metode dan Rancangan Penelitian C. Variabel Penelitian Variabel Bebas Variabel Moderator Variabel Terikat D. Sumber Data E. Instrumen Penelitian xii

13 F. Teknik Pengumpulan Data G. Uji Kelayakan Instrumen Uji Validitas Uji Reliabilitas Indeks kesukaran Daya Pembeda H. Teknik Analisis Data Uji Prasyarat Uji Hipotesis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Prestasi Belajar IPA Data Kemampuan Awal Siswa Gaya Belajar Siswa B. Pengujian Prasyarat Analisis Uji Normalitas Uji Homogenitas C. Pengujian Hipotesis Analisis Variansi Uji Lanjut Analisis Variansi Tiga Jalan D. Pembahasan Hasil Analisis Data E. Keterbatasan xiii

14 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi Implikasi Teoretis Implikasi Praktis C. Saran-saran Saran untuk Guru Saran untuk sekolah Saran untuk para peneliti DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Nasional IPA SMPN 2 Adimulyo... 2 Tabel 1. 2 Nilai Rata-rata UAS Mapel IPA SMPN 2 Adimulyo... 3 Tabel 2.1 Bentuk-bentuk belajar Tabel 2.2 Nilai Hambat Jenis Beberapa Bahan Penghantar Tabel 3.1 Jadual Penelitian Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Tabel 3.3 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Tes Kemampuan Awal Tabel 3.4 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Tes Prestasi Belajar Tabel 3.5 Rangkuman hasil uji Validitas Angket Gaya Belajar Visual Tabel 3.6 Rangkuman hasil uji Validitas Angket Gaya Belajar Kinestetik Tabel 3.7 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan Awal.. 73 Tabel 3.8 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Instrumen Tes Prestasi Belajar Tabel 3.9 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Angket Gaya Belajar Visual Tabel 3.10 Rangkuman hasil uji Reliabilitas Angket Gaya Belajar Kinestetik Tabel 3.11 Rangkuman hasil uji Taraf Kesukaran Instrumen Kemampuan Awal 76 Tabel 3.12 Rangkuman hasil uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes Prestasi Belajar 77 Tabel 3.13 Rangkuman hasil uji daya pembeda Instrumen Kemampuan Awal.. 79 Tabel 3.14 Rangkuman hasil uji daya pembeda Instrumen Tes Prestasi Tabel 4.1 Deskripsi Data Nilai Prestasi Belajar IPA Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Kelas Lab Riil xv

16 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Kelas Lab Virtuil Tabel 4.4 Deskripsi Data Kemampuan awal Siswa Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan awal Kelas Lab Riil Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kemampuan awal Kelas Lab Virtuil Tabel 4.7 Deskripsi Data prestasi dan kecenderungan Gaya Belajar Siswa Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Penelitian Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Tabel 4.10 Rangkuman Anava Tiga Jalan Prestasi Tabel 4.11 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi vs Kemampuan Awal Tabel 4.12 Rangkuman Probabilistik Interaksi Tabel 4.13 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi versus Lab Riil dan Kemampuan awal Tabel 4.14 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi versus Lab Virtuil dan Kemampuan awal Tabel 4.15 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi versus Lab Riil dan Gaya Belajar Tabel 4.16 Rangkuman Anava Satu Jalan Prestasi versus Lab Virtuil dan Gaya Belajar xvi

17 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Cara Pemasangan Amperemeter... Halaman 46 Gambar 2.2 Cara Pemasangan Voltmeter Gambar 2.3 Grafik Hubungan Kuat Arus dan Beda Potensial. 47 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Rangkaian Terbuka.. Rangkaian Tertutup Rangkaian Listrik Majemuk. Rangkaian Seri.. Rangkaian Paralel. Histogram Prestasi kelas Lab Riil. Histogram Prestasi kelas Lab Virtuil Histogram Kemampuan awal Kelas Lab Riil... Histogram Kemampuan awal Kelas Lab Virtuil... Grafik Analisis Mean Kemampuan awal terhadap Prestasi belajar IPA... Grafik Analisis Mean Lab terhadap Prestasi belajar IPA... Grafik Analisis Mean Gaya Belajar terhadap Prestasi belajar IPA... Grafik interaksi faktor Lab dan Kemampuan awal terhadap prestasi... Grafik interaksi faktor model Lab dan Gaya Belajar terhadap prestasi xvii

18 Gambar 4.10 Grafik interaksi faktor Kemampuan awal dan Gaya Belajar terhadap prestasi Gambar 4.11 Grafik main efek faktor Lab, Kemampuan awal dan Gaya Belajar terhadap prestasi xviii

19 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus dan RPP Materi Pembelajaran Listrik Dinamis Lampiran 2. LKS... Lampiran 3. Kisi-kisi Soal Kemampuan Awal... Lampiran 4. Soal Try Out Kemampuan awal... Lampiran 5. Kisi-kisi Angket Gaya Belajar... Lampiran 6. Angket Gaya Belajar Lampiran 7. Kisi-Kisi Soal Test Prestasi Belajar... Lampiran 8. Soal Try Out Prestasi Belajar... Lampiran 9. Soal Tes Kemampuan Awal... Lampiran 10. Soal Tes Prestasi Belajar... Lampiran 11. Data Tes Uji Coba Kemampuan Awal... Lampiran 12. Data Uji Coba Angket Gaya Belajar Visual... Lampiran 13. Data Uji Coba Angket Gaya Belajar Kinestetik... Lampiran 14. Data Tes Uji Coba Prestasi Belajar... Lampiran 15. Data Hasil Penelitian Lampiran 16. Deskripsi Data Lampiran 17. Uji Prasyarat Analisis Lampiran 18. Uji Hipotesis... Lampiran 19. Perijinan Penelitian... xix

20 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan dan permasalahan. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pendidikan ini diatur melalui seperangkat peraturan perundang-undangan yang intinya mengharapkan agar mutu pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu semakin baik. Salah satu usaha dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan menaikkan nilai minimal kelulusan dan nilai rata-rata minimalnya. Namun usaha menaikkan nilai minimal kelulusan ini pada kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia saat ini masih dibawah negara lain sesama negara berkembang. Hal ini bisa dilihat dari hasil Ujian Nasional tahun pelajaran 2007/2008 yang lalu bahwa dengan standar kelulusan nilai rata-rata 5,00 saja, terdapat siswa yang tidak lulus atau 7,24% dari seluruh peserta UN se-indonesia, padahal tingkat kesulitan soal tidak terlalu tinggi (BSNP, 2008). Jawa Tengah sebagai salah satu propinsi di pulau Jawa yang menjadi barometer pendidikan di Indonesia dan memiliki banyak sekolah baik negeri maupun swasta, serta memiliki fasilitas pendukung yang lebih memadai dan tenaga pendidik yang berlimpah dibanding daerah diluar pulau Jawa ternyata memiliki mutu pendidikan yang memprihatinkan. Hal ini bisa dilihat dari laporan hasil UN tahun pelajaran 2008/2009 untuk jenjang SMP/MTs yang dikeluarkan oleh BNSP secara 1

21 2 umum rata-rata jumlah nilai UN Propinsi Jawa Tengah hanya 28,81 dan menempati peringkat 24 dari 33 propinsi se-indonesia dengan 10,74% siswa tidak lulus UN. Keadaan lebih memprihatinkan lagi terjadi di kabupaten Kebumen karena menempati peringkat 35 dari 35 kabupaten se-propinsi Jawa Tengah dengan persentase siswa yang tidak lulus sebesar 25,21%. Secara khusus untuk SMP Negeri 2 Adimulyo yang merupakan salah satu sekolah SSN di kabupaten Kebumen juga mengalami hal yang sama karena hanya menempati peringkat 33 se-kabupaten dengan rata-rata jumlah nilai UN 24,83 masih jauh dibawah rata-rata jumlah nilai propinsi namun sedikit di atas rata-rata jumlah nilai kabupaten (BSNP, 2008). Khusus untuk nilai UN pada Mapel IPA SMP N 2 Adimulyo menempati peringkat 56 se-kabupaten Kebumen. Berikut ini adalah tabel nilai rata-rata Ujian Sekolah/UN IPA SMPN 2 Adimulyo pada 3 tahun terakhir: Tabel 1.1 Nilai rata rata Ujian IPA SMP Negeri 2 Adimulyo Nilai Rata Rata No. Tahun Pelajaran Kelas Ujian Sekolah Ujian Nasional /2006 IX 5, /2007 IX 5, /2008 IX - 5,93 Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Adimulyo, Kebumen. Dari tabel 1.1 terlihat kecenderungan nilai rata rata IPA walupun berada di atas nilai minimum 4,25 namun masih di bawah standar ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh sekolah pada mata pelajara IPA yaitu 64, rendahnya perolehan hasil belajar ujian tersebut mengindikasikan bahwa penguasaan materi esensial atau

22 3 konsep konsep IPA yang dipahami para siswa masih rendah. Hal ini dibuktikan pula dalam tabel nilai mata pelajaran IPA pada tiap akhir semester seperti yang diperlihatkan pada tabel 1.2 sebagai berikut: Tabel 1.2 Nilai rata rata Ulangan Akhir Semester (UAS) mata pelajaran IPA SMP Negeri 2 Adimulyo, 3 (tiga) tahun terakhir No. Tahun Pelajaran Kelas Nilai Rata Rata Semester 1 Semester /2006 IX 56,8 57, /2007 IX 58,2 58, /2008 IX 59,2 60,4 Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Adimulyo, Kebumen. Prestasi belajar dalam materi pembelajaran listrik dinamis juga mengalami hal yang sama karena berdasarkan dokumen di SMP Negeri 2 Adimulyo, nilai ulangan pada materi listrik dinamis pada tiga tahun terakhir yaitu pada tahun pembelajaran 2006/2007 sampai dengan tahun pembelajaran 2008/2009 masing-masing diperoleh rata-rata 58,5, 60,4, dan 59,3. Perolehan nilai ini masih jauh dari KKM yang di tentukan sekolah pada Komptensi Dasar Listrik Dinamis yaitu sebesar 67. Rendahnya minat siswa untuk belajar IPA juga ikut berpengaruh terhadap rendahnya prestasi belajar siswa, terlebih lagi untuk mata pelajaran fisika, karena selama ini fisika merupakan salah satu momok yang ditakuti siswa selain matematika, apalagi sejak tahun pelajaran 2008/2009, IPA termasuk di dalamnya fisika merupakan mata pelajaran yang diujikan secara nasional melalui UN dan menjadi penentu kelulusan. Motivasi siswa untuk belajar fisika pun rendah, hal ini diperparah lagi karena dalam mengajar di kelas, guru jarang memberikan motivasi kepada siswanya.

23 4 Metode mengajar guru yang monoton dan kurang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran juga memberikan andil pada rendahnya prestasi belajar siswa karena dalam hal ini guru sering memposisikan dirinya sebagai Teacher Centered Learning. Ini bisa dilihat dalam pengajaran menggunakan metode ceramah dan mencatat. Siswa kurang diajak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, interaksi antar siswa kurang diperhatikan, padahal banyak penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih banyak belajar dari satu teman ke teman lainnya dari pada belajar dengan guru. Apalagi dalam pembelajaran materi listrik dinamis yang merupakan materi aplikatif, memerlukan metode yang tepat dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Pembelajaran yang terpusat pada guru tidak tepat dilaksanakan pada materi pembelajaran listrik dinamis. Sesuai dokumentasi SMP Negeri 2 Adimulyo tahun 2008 menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada materi pembelajaran listrik dinamis mempunyai standar deviasi yang tinggi yaitu sebesar 19,7, ini menunjukkan bahwa terjadi kesenjangan yang terlalu ekstrim antara siswa dengan nilai tinggi dengan siswa dengan nilai rendah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam tiap kelas terdapat siswa yang tergolong superior dan siswa yang tergolong cacat akademik ringan yang kinerja akademiknya dibelakang para siswa yang taraf perkembangannya normal. Kesenjangan ini juga menunjukkan bahwa selama ini siswa tidak saling bekerjasama dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar. Metode mengajar guru juga turut andil dalam hal ini, karena selama ini guru jarang menggunakan metode yang memungkinkan siswa untuk saling bekerjasama mempelajari materi

24 5 pembelajaran secara berkelompok, metode yang dimaksud adalah metode pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin (2009:9), ide yang melatarbelakangi bentuk pembelajaran kooperatif ini adalah apabila para siswa ingin agar timnya berhasil, mereka akan mendorong timnya untuk lebih baik dan akan membantu mereka melakukannya. Jadi dalam metode kooperatif siswa dalam kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil duduk bersama saling membantu dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa dengan kemampuan rendah akan belajar banyak dari rekan yang lebih tinggi kemampuannya dalam kelompoknya. Kesenjangan prestasi belajar IPA di SMP Negeri 2 Adimulyo yang ekstrim ini terjadi pada hampir pada semua materi pembelajaran yang diajarkan, padahal dalam IPA terdapat materi pembelajaran yang saling berhubungan satu sama lain, bahkan terdapat suatu materi pembelajaran yang merupakan prasyarat pada materi pembelajaran yang lain. Seperti halnya materi pembelajaran listrik statis merupakan materi prasyarat pada listrik dinamis. Hal ini bisa dikatakan bahwa tingkat penguasaan materi pembelajaran listrik statis siswa merupakan kemampuan awal siswa tersebut pada materi pembelajaran listrik dinamis. Menurut Winkel (1996:134), pada setiap awal proses belajar mengajar, guru seharusnya meneliti terlebih dahulu tingkah laku awal siswa, karena dari tingkah laku inilah tergantung bagaimana proses belajar mengajar sebaiknya diatur dan apakah tujuan instruksional khusus yang mulamula ditetapkan harus mengalami perubahan. Uraian tersebut mengeaskan bahwa kemampuan awal siswa harus mendapatkan perhatian dari guru karena akan mempengaruhi proses belajar mengajar dan pencapaian prestasi belajar siswa pada

25 6 materi pembelajaran lain yang relevan. Selama ini guru di SMP Negeri 2 Adimulyo tidak memperhatikan kemampuan awal siswa, dalam arti siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah diperlakukan sama dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, ini dibuktikan dengan tidak adanya materi tambahan untuk siswa yang kemampuan awalnya rendah. Akibatnya siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah semakin tertinggal dalam mengikuti pembelajaran dari siswa lain yang mempunyai kemampuan awal tinggi. Selama ini guru-guru di SMP Negeri 2 Adimulyo juga kurang memperhatikan potensi dan gaya belajar siswanya. Gaya belajar menurut DePorter dan Hernacki (1999: ) dibagi menjadi tiga macam yaitu, visual (belajar dengan cara melihat), auditorial (belajar dengan cara mendengar), dan kinestetik (belajar dengan bergerak, banyak melakukan aktivitas fisik, interaksi kelompok). Metode mengajar guru selama ini yang memposisikan guru sebagai Teacher Centered learning tentu saja hanya cocok bagi salah satu gaya belajar saja. Sedangkan bagi gaya belajar yang lain akan membuat siswa kurang berminat pada pelajaran tersebut. Padahal menurut DePorter dan Hernacki (1999:50), menciptakan minat merupakan jalan untuk menciptakan motivasi demi mencapai tujuan. Apalagi selama ini banyak yang menganggap bahwa anak yang gaduh di kelas, banyak bergerak, dan mengganggu proses belajar mengajar adalah anak yang nakal sehingga harus dikeluarkan dari kelas. Padahal sebenarnya anak tersebut adalah anak dengan gaya belajar kinestetik, namun metode mengajar guru tidak memuaskan anak untuk memahami materi sehingga anak menjadi bosan. Efeknya siswa merasa tidak diperhatikan guru, sehingga berusaha mencari perhatian dengan caranya sendiri.

26 7 Penyebab lain adalah guru-guru di SMP Negeri 2 Adimulyo kurang inovatif dalam penggunaan media, padahal mata pelajaran fisika selain menuntut keaktifan siswa, guru juga dituntut untuk menggunakan media yang bisa menjembatani pengetahuan fisika yang sifatnya abstrak menjadi lebih konkret. Dengan media sesuatu yang dilihat, dibaca, didengar, dirasa, dan dikerjakan bisa sekaligus dilakukan oleh siswa. Menurut Rose dan Nicholl (2002:192) pelajaran diingat rata-rata 20% dari yang dibaca, 30% dari yang didengar, 40% dari yang dilihat, 50% dari yang dikatakan, 60% dari yang dikerjakan dan 90% dari yang dilihat, didengar, dikatakan, dan dikerjakan sekaligus. Dalam pembelajaran listrik dinamis, selama ini guru hanya memakai laboratorium riil saja, itupun tidak maksimal, praktikum hanya dilaksanakan pada beberapa sub komptensi saja sehingga pelaksanaan yang tidak kontinyu ini mengakibatkan pengetahuan siswa tidak terbangun secara runut dan teratur. Praktikum yang menggunakan lab riil saja juga menyebabkan kurang bervariasinya kegiatan praktikum, padahal ada media lain yang bisa dijadikan media interaktif seperti halnya lab riil yang biayanya murah, aman, variatif, dan menyenangkan. Media yang dimaksud diantaranya adalah media komputer. Media komputer yang dimiliki SMP Negeri 2 Adimulyo yang berjumlah 20 unit dapat dijadikan sebagai laboratorium virtuil, namun selama ini guru tidak memanfaatkannya sebagai laboratorium alternatif dalam pembelajaran, padahal dengan adanya lab virtuil ini diharapkan siswa menjadi tertarik dan berminat untuk belajar fisika. B. Identifikasi Masalah Dari uraian pada latar belakang masalah, diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

27 8 1. Mutu pendidikan di Indonesia masih rendah yang ditandai dengan persentase siswa yang tidak lulus Ujian Nasional tinggi padahal standar nilai rata-rata kelulusan hanya sebesar 5, Jawa Tengah sebagai salah satu propinsi di pulau Jawa memiliki fasilitas pendukung pendidikan yang lebih memadai dan tenaga pendidik yang berlimpah dibanding daerah diluar pulau Jawa, namun kenyataannya mutu pendidikannya masih memprihatinkan, yang ditandai dengan peringkat Jawa Tengah hanya menempati urutan 24 dari 33 propinsi. 3. Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang memiliki banyak sekolah baik negeri maupun swasta, namun mutu pendidikan di Kebumen masih rendah bahkan menempati peringkat paling bawah se-propinsi Jawa Tengah. 4. SMP Negeri 2 Adimulyo Kab. Kebumen sebagai sekolah favorit di kecamatan Adimulyo seharusnya mempunyai nilai semester yang tinggi, namun kenyataannya prestasi belajar IPA pada UAS/UN maupun nilai raport tiap semester masih dibawah kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah. 5. Perolehan nilai ulangan pada materi pembelajaran listrik dinamis masih belum mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah. 6. Minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya Fisika rendah, bahkan Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi momok bagi siswa apa lagi sejak tahun pelajaran 2008/2009 IPA di ujikan secara nasional. 7. Metode mengajar guru monoton, siswa kurang diajak berpartisispasi aktif dalam pembelajaran, dan interaksi antar siswa tidak diperhatikan.

28 9 8. Di SMP Negeri 2 Adimulyo terjadi kesenjangan nilai yang ekstrem antara siswa yang pandai dengan siswa yang tidak pandai, dan Guru tidak pernah menggunakan metode kooperatif dalam mengajar agar siswa dengan kemampuan rendah ikut terangkat kemampuan akademiknya. 9. Kesenjangan prestasi belajar juga terjadi pada kemampuan awal siswa, namun Guru tidak pernah memperhatikan kemampuan awal siswa, hal ini ditandai dengan tidak adanya pendalaman materi bagi siswa yang kemampuannya rendah. 10. Dalam satu kelas siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda sehingga akan menyenangi tipe mengajar guru sesuai dengan gaya belajarnya, namun selama ini Guru tidak memperhatikan gaya belajar yang dimiliki siswa dalam mengajar, bahkan guru cenderung tidak menyukai siswa yang banyak bergerak seperti ciri-ciri siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik. 11. Media pembelajaran sangat banyak jenisnya dan tersedia di sekitar lingkungan sekolah, namun selama ini Guru di SMP Negeri 2 Adimulyo kurang inovatif dalam penggunaan media pembelajaran sehingga tidak memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar secara langsung. 12. SMP Negeri 2 Adimulyo Kab. Kebumen merupakan salah satu sekolah yang mempunyai laboratorium lengkap termasuk laboratorium komputer, namun dalam praktikum Guru hanya memakai laboratorium riil saja dan tidak pernah menggunakan media alternatif untuk praktikum yang hemat biaya, aman, variatif, menyenangkan, media yang dimaksud adalah komputer yang merupakan laboratorium virtuil.

29 10 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian tentang identifikasi masalah, maka dalam penelitian perlu diadakan pembatasan masalah agar penelitian lebih jelas dan terarah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini meliputi: 1. Subyek Penelitian Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Adimulyo, tahun pelajaran 2009 / 2010 yang berjumlah 139 siswa. 2. Obyek Penelitian a. Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), yaitu pembelajaran yang membagi siswa-siswa berkemampuan berbeda, suku, ras, dan agama yaang berbeda kedalam kelompok-kelompok yang terdiri atas 4-5 orang ditugasi untuk mempelajari konsep yang telah diajarkan oleh guru. b. Laboratorium yang digunakan dalam pembelajaran adalah lab riil dan lab virtuil, Pembelajaran fisika menggunakan laboratorium riil adalah pembelajaran listrik dinamis menggunakan komponen dan peralatan sesungguhnya yang ada dalam lab IPA SMP Negeri 2 Adimulyo. Sedangkan pembelajaran fisika menggunakan lab virtuil adalah pembelajaran listrik dinamis menggunakan komputer yang telah diinstal software Edison4 yang menyajikan komponen dan peralatan bukan sesungguhnya yang ditampilkan dalam monitor komputer. Siswa mempraktekkan langkah-langkah yang ada dalam LKS. c. Kemampuan awal adalah penguasaan konsep atau materi pelajaran sebelumnya yang merupakan materi prasyarat dalam pembelajaran. Kemampuan awal

30 11 didapatkan dari nilai tes pada materi prasyarat. Kemampuan awal dibedakan menjadi kemampuan awal tinggi dan rendah. Kemampuan awal dikategorikan tinggi jika nilai tes prasyarat di atas nilai rata-rata seluruh sampel, dan kemampuan awal dikategorikan rendah jika nilai hasil tes prasyarat di bawah nilai rata-rata seluruh sampel. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan materi prasyarat adalah materi pembelajaran pada pokok bahasan Listrik Statis. d. Gaya belajar adalah cara siswa menyerap pelajaran dan informasi. Gaya belajar ada tiga macam yaitu visual, auditorial, dan kinestetik. Dalam penelitian ini gaya belajar dibatasi hanya dua cara yaitu visual dan kinestetik. e. Prestasi belajar siswa merupakan nilai yang diperoleh siswa dari test hasil belajar pada materi pelajaran listrik dinamis yang dalam hal ini hanya mencakup pada ranah kognitif. D. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab virtuil? 2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah? 3. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki gaya belajar visual dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik?

31 12 4. Apakah ada interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa? 5. Apakah ada interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa? 6. Apakah ada interaksi antara kemampuan awal dan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa? 7. Apakah ada interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe menggunakan lab riil dan lab virtuil, gaya belajar, dan kemampuan awal terhadap prestasi siswa? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui: 1. Perbedaan prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil. 2. Perbedaan prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan rendah. 3. Perbedaan prestasi belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetik. 4. Interaksi antara pembelajaran menggunakan laboratorium riil dan virtuil dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa. 5. Interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa. 6. Interaksi antara kemampuan awal dan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa.

32 13 7. Interaksi antara pembelajaran menggunakan lab riil dan lab virtuil, kemampuan awal, dan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa. F. Manfaat Penelitian Penulis memandang bahwa penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoretis: a. penulis melakukan penelitian sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah, b. menambah wawasan keilmuan karena penelitian ini didukung dengan teori-teori dari para pakar pendidikan, c. sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya yang relevan dengan penelitian ini. 2. Manfaat praktis: a. memberi masukan kepada guru agar selalu berinovasi mengembangkan media pembelajaran agar menarik minat siswa untuk belajar, b. hasil penelitian diharapkan dijadikan acuan bagi guru dalam pembelajaran menggunakan laboratorium atau media pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, c. memberi masukan kepada guru agar dalam mengajar guru harus memperhatikan gaya belajar dan kemampuan awal siswa.

33 14 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Tinjauan Tentang Belajar a. Definisi Belajar Sebagaian besar orang beranggn bahwa belajar adalah mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk materi pelajaran, ada juga yang memandang belajar sebagai latihan membaca dan menulis. Pemahaman ini tentu saja kurang lengkap karena pada kenyataannya banyak sekali perbuatan yang termasuk dalam belajar. Menurut Gagne dalam Slameto (2003:13), (1) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku, (2) belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari interaksi. Menurut Winkel (1996:53), belajar dirumuskan sebagai: Suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuanpemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Menurut Muhibbin Syah (2001:64) secara umum belajar dipahami sebagai Tahapan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognisi. Sedangkan menurut Mohamad Surya (2003:11), Pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku 14

34 15 yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan definisi belajar adalah aktivitas mental/psikis individu dengan bekerjasama dalam kelompoknya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. b. Teori Belajar 1) Teori Belajar Gagne Robert M. Gagne mengemukakan sebuah model belajar yang terkenal dengan model pemrosesan informasi, Gagne dalam Ratna Wilis Dahar (1989: ) mengemukakan bahwa suatu tindakan belajar atau learning act meliputi delapan fase belajar yang merupakan kejadian-kejadian eksternal yang dapat distrukturkan oleh siswa atau guru. Setiap fase belajar tersebut dipasangkan dengan suatu proses internal yang terjadi dalam pikiran siswa. Kedelapan fase tersebut adalah fase motivasi, pengenalan, perolehan, retensi, pemanggilan, generalisasi, penampilan, dan umpan balik. Dalam fase motivasi melibatkan motivasi yang dimiliki oleh siswa. Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai semangat untuk belajar. Menurut Ratna Wilis Dahar (1989:141), siswa harus diberi motivasi dengan harapan bahwa belajar akan memperoleh hadiah, selaras dengan hal tersebut, pada penelitian dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD ini memungkinkan siswa untuk termotivasi karena pada langkah/fase terakhir dari sintak dalam STAD adalah

35 16 rekognisi tim atau penghagaan tim, artinya siswa diberi motivasi agar belajar dengan sebaik-baiknya agar berperan dalam kelompoknya untuk mendapatkan rekognisi. Dalam fase pengenalan, siswa harus memperhatikan bagian-bagian yang relevan yaitu aspek-aspek yang berhubungan dengan materi pelajaran. Dalam penelitian ini, fase ini terjadi pada sintak dalam STAD yaitu pada presentasi kelas, dalam presentasi kelas, guru menyampaikan materi pelajaran, memperkenalkan kepada siswa peralatan lab maupun software dalam lab virtuil ataupun langkah-langkah dalam LKS. Dalam fase perolehan, siswa dikatakan telah siap memperoleh pelajaran bila memperhatikan informasi yang relevan. Informasi yang diterima tidak langsung disimpan dalam memori tetapi diubah menjadi informasi yang bermakna yang dihubungkan dengan informasi yang telah ada dalam memori siswa. Dalam penelitian ini, fase perolehan didapatkan karena siswa langsung berhubungan dengan peralatan laboratorium, dengan cara meyentuh, memasang peralatan lab, melihat langsung efek dari rangkaian yang telah dibuatnya sehingga memungkinkan siswa mendapatkan gambaran-gambaran mental dari informasi/konsep yang didapatkan sebelumnya. Dalam fase retensi terjadi proses pemindahan informasi agar informasi yang diperoleh tidak mudah hilang. Caranya yaitu dengan memindahkan informasi baru yang diperoleh oleh siswa dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Menurut Ratna Wilis Dahar, hal ini dapat terjadi melalui pengulangan kembali, praktek, ataupun elaborasi. Dalam penelitian ini, fase retensi terjadi karena pembelajaran dilengkapi dengan praktikum dalam laboratorium, dengan adanya praktikum memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan yang tidak hanya sekedar hafalan, namun mendalam dan bermakna.

36 17 Dalam fase pemanggilan, ada kemungkinan siswa dapat kehilangan hubungan informasi dalam memori jangka panjangnya. Untuk menghindari hal tersebut siswa harus memperhatikan informasi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu dengan cara mengelompokkan informasi menjadi kategori-kategori atau konsep-konsep dan memperhatikan kaitan antara konsep-konsep tersebut. Dalam penelitian ini, fase pemanggilan terjadi pada saat siswa menjawab latihan soal yang mengarah pada kesimpulan ataupun rumus seperti yang terdapat dalam LKS. Fase generalisasi merupakan fase pengubah informasi. Siswa dapat berhasil dalam belajar apabila dapat menerapkan hasil belajarnya ke dalam situasi-situasi yang sesungguhnya. Siswa dapat menggunakan keterampilan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah-masalah nyata, yaitu masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi pembelajaran listrik dinamis. Dalam fase penampilan, siswa telah mampu memperlihatkan secara nyata dengan penampilan yang tampak atau respon dari apa yang telah dipelajari. Dalam penelitian ini, fase ini terjadi pada saat siswa mengerjakan kuis yang merupakan bagian dari STAD. Kuis yang dikerjakan secara individual ini akan memperlihatkan tingkat respon yang telah dipelajari siswa. Dalam fase umpan balik, siswa memberikan respon tentang hal-hal yang telah diperolehnya melalui proses pembelajaran. Dengan memberikan respon, maka siswa mendapat kesempatan untuk memperoleh umpan balik dari apa yang telah dipelajarinya. Pembelajaran fisika pada materi pembelajaran listrik dinamis dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan virtuil pada penelitian

37 18 ini membutuhkan pemrosesan informasi agar dapat berlangsung dengan optimal. Siswa diharapkan akan mudah memproses, mengenal, mudah memperoleh, mudah menyimpan konsep dalam memori otak dalam jangka waktu panjang, serta mudah mengingat kembali konsep listrik dinamis. 2) Teori Belajar Piaget Menurut Piaget semua individu melalui empat tingkat perkembangan kognitif yaitu: a) tahap sensorimotor (0 2 tahun), selama periode ini anak mengatur alam dengan indera-inderanya (sensori) dan dengan tindakan-tindakan (motor), b) tahap pra-operasional (2 7 tahun), pada tahap ini anak belum mampu melakukan operasi matematika seperti menambah, mengurangi, dan lain sebagainya, c) tahap operasional (7 11 tahun), tahap ini merupakan permulaan anak mulai berpikir secara rasional, akan tetapi belum dapat berurusan dengan materi-materi abstrak seperti hipotesis. Pada periode ini sifat egosentris dalam berkomunikasi berubah menjadi sosiosentris, d) tahap operasional formal (11 tahun keatas), anak pada periode ini tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda-benda atau peristiwa konkret. Anak sudah mempunyai kemampuan untuk berfikir secara abstrak. Perkembangan intelektual itu dipengaruhi oleh faktor kedewasaan, pengalaman fisik, pengalaman logikomatematik, transmisi sosial, dan proses ekuilibrasi. Menurut Piaget ada tiga bentuk pengetahuan yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logiko-matematik, dan pengetahuan sosial. Pengetahuan sosial dipindahkan dari pikiran guru ke pikiran siswa, sedangkan pengetahuan fisik dan pengetahuan logiko-matematik harus dibangun sendiri oleh anak sehingga dalam mengajar harus diperhatikan pengetahuan yang telah diperoleh oleh anak.

38 19 Pada penelitian ini, seluruh siswa SMP Negeri 2 Adimulyo masuk dalam kategori perkembangan kognitif tahap operasional formal. Pada tahap ini siswa mampu menerima pembelajaran dengan menggunkan model atau tiruan benda, sehingga pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dan lab virtuil dalam pembelajaran dapat dilaksanakan dalam penelitian ini. 3) Teori Belajar Ausubel Seorang ahli psikologi pendidikan, Ausubel dalam Ratna Wilis (1989:110) menyatakan bahwa: Belajar diklasifikasikan kedalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi disajikan kepada siswa, melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut bagaimana cara siswa mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Struktur kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. Kedua dimensi tidak menunjukkan dikotomi sederhana melainkan merupakan suatu kontinum. Pada tingkat pertama dalam belajar, informasi dikomunikasikan pada siswa dalam bentuk belajar penerimaan yang menyajikan informasi itu dalam bentuk final maupun bentuk belajar penemuan yang mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi yang diajarkan. Pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau mengkaitkan informasi tersebut pada pengetahuan (berupa konsep-konsep atau lain-lain) yang telah dimilikinya. Dalam hal ini terjadi belajar bermakna yaitu suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan dengan struktur kognitif seseorang. Penerapan teori Ausubel dalam mengajar perlu diperhatikan prinsip pengatur awal, diferensisi progresif, penyesuaian integratif, dan belajar superordinat. Bentuk-bentuk belajar menurut Ausubel disajikan dalam tabel 2.1:

39 20 Tabel 2.1 Bentuk-bentuk belajar No Belajar Hafalan Secara Secara penerimaan penemuan 1 Materi disajikan Materi dalam bentuk ditemukan final oleh siswa 2 Siswa menghafal Siswa materi yang menghafal disajikan materi Belajar berupa Belajar bermakna Secara penerimaan Secara penemuan Materi disajikan Materi ditemukan dalam bentuk final oleh siswa Siswa memasukkan Siswa memasukkan materi kedalam matri kedalam struktur kognitifnya struktur kognitifnya Selaras dengan teori belajar Ausubel, materi pembelajaran dalam penelitian ini yaitu listrik dinamis seperti materi pembelajaran fisika yang lain bukan merupakan materi hafalan, listrik dinamis merupakan materi yang berhubungan dengan materi sebelumnya yaitu listrik statis. Konsep-konsep dalam listrik dinamis dapat dikaitkan dengan konsep-konsep dalam listrik statis, karena materi pembelajaran listrik statis merupakan materi prasyarat dalam materi pembelajaran lisrik dinamis. Penggunaan lab dalam pembelajaran memungkinkan siswa mendapatkan pengalaman nyata dan memunkinkan terjadinya proses penemuan, sehingga pembelajaran tidak hanya dihafalkan saja tetapi siswa memasukkan materi kedalam struktur kognitifnya. Jadi dalam penelitian ini penggunaan penggunaan lab dengan memperhatikan kemampuan awal dalam penelitian memungkinkan terjadinya belajar bermakna seperti apa yang diungkapkan oleh Ausubel. 4) Teori Belajar Bruner Menurut Bruner dalam teori Free Discovery Learning, proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

40 21 menemukan suatu aturan (termasuk teori, konsep, definisi, dan sebagainya) melalui contoh-contoh yang menggambarkan atau mewakili sumbernya. Untuk memahami suatu konsep, siswa tidak menghafal definisi dari konsep tersebut, tetapi langsung mempelajai contoh-contoh kongkret dari konsep tersebut, baru kemudian dibimbing untuk memahami definisi dari konsep tersebut. Menurut Bruner dalam Ratna Wilis (1989:101), proses belajar akan melibatkan tiga hal sekaligus yaitu memperoleh informasi baru, transformasi informasi, dan menguji relevansi serta ketepatan pengetahuan. Suatu pengajaran atau teori instruksi menurut Bruner hendaknya meliputi pengalaman optimal bagi siswa untuk mau dan belajar, penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal, perincian urutan penyajian materi pelajaran secara optimal, dan bentuk pemberian reinforcement. Dalam menerapkan belajar penemuan, metode dan tujuan tidak sepenuhnya beriring, tujuan mengajar hanya dirumuskan secara garis besar, cara yang digunakan para siswa untuk menci tujuan tidak perlu sama, guru tidak begitu mengendalikan proses mengajar, dan penilaian hasil belajar meliputi pemahaman tentang prinsipprinsip dasar bidang studi dan aplikasi prinsip-prinsip itu pada situasi baru. Menurut Bruner belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik. Kebaikan belajar penemuan adalah pengetahuan bertahan lama, mempunyai efek transfer yang lebih baik daripada hasil belajar lainnya, meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir bebas. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian yang ditunjang dengan lab riil dan lab virtuil ini sangat memungkinkan terjadinya belajar penemuan karena siswa

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN CD MULTIMEDIA DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN CD MULTIMEDIA DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN CD MULTIMEDIA DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada Materi Impuls Momentum Kelas XI Semester

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TIPE STAD DAN TGT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TIPE STAD DAN TGT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TIPE STAD DAN TGT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL (Pokok Bahasan Identifikasi dan Penyimpanan Bahan Kimia pada Pembelajaran Mahasiswa

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

(Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS

(Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DISERTAI TEKNIK FISHBONE DIAGRAM DAN CONCEPT MAPPING DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR SISWA (Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan

Lebih terperinci

TESIS. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Kimia

TESIS. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Kimia MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN PROYEK DAN EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS MAHASISWA Pembelajaran Kimia pada Materi Termokimia Mahasiswa

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA DI PURWODADI GROBOGAN Tesis Untuk

Lebih terperinci

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA Skripsi Oleh : Anantyas Kusuma D K2311006 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan EFEKTIVITAS INTERNALISASI NILAI KARAKTER MELALUI MODEL VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII SMP 4 SURAKARTA TESIS

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DISKUSI

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DISKUSI PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DISKUSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR DAN GAYA BELAJAR SISWA ( Studi Pembelajaran Fisika Pokok

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN MEDIA LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN MEDIA LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN MEDIA LABORATORIUM RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL (Studi Prestasi Belajar Kimia Kompetensi Dasar Larutan Buffer

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PROBLEM BASE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR (Penelitian Dilakukan

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Oleh NANIK SURYANTI S

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains. Oleh NANIK SURYANTI S PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN MATEMATIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA (Studi Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: IKA NOVIANTARI NIM S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: IKA NOVIANTARI NIM S digilib.uns.ac.id 0 EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Zainal Arifin S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: Zainal Arifin S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN MATERI BANGUN DATAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII MTs KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains. Oleh:

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains. Oleh: PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KETERAMPILAN METAKOGNITIF DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Pembelajaran

Lebih terperinci

TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : Endang Lestari S

TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : Endang Lestari S PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY (IT) PADA PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR DI GUGUS DIPONEGORO UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Oleh: IMAM SANTOSA S

Oleh: IMAM SANTOSA S PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISIONS ( STAD ) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUIL DAN RIIL MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEMPERHATIKAN EMOTIONAL SPIRITUAL

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUIL DAN RIIL MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEMPERHATIKAN EMOTIONAL SPIRITUAL PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN LABORATORIUM VIRTUIL DAN RIIL MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEMPERHATIKAN EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT ( ESQ ) DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA (Studi Kasus pada Madrasah Aliyah

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN SIKLUS BELAJAR 5E DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS DAN KEMAMPUAN MATEMATIS

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN SIKLUS BELAJAR 5E DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS DAN KEMAMPUAN MATEMATIS PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN SIKLUS BELAJAR 5E DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS DAN KEMAMPUAN MATEMATIS (Materi Pokok Larutan Penyangga Kelas XI Semester II MAN Babakan

Lebih terperinci

(Materi Struktur Jaringan Tumbuhan Siswa Kelas VIII SMP BK Klego Pada Tahun Ajaran 2011/2012) TESIS

(Materi Struktur Jaringan Tumbuhan Siswa Kelas VIII SMP BK Klego Pada Tahun Ajaran 2011/2012) TESIS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE PROYEK DENGAN MEDIA POWER POINT DAN MACROMEDIA FLASH DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN GAYA BELAJAR SISWA (Materi Struktur Jaringan Tumbuhan Siswa Kelas VIII

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA DENG

PEMBELAJARAN FISIKA DENG PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA MATERI FLUIDA KELAS XI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : Emilia Nur

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LINGKUNGAN DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SD Negeri Kecamatan Selogiri Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERBEDAAN PENGARUH JENIS PERMAINAN DAN KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR (Eksperimen Pada Siswa Umur 6-7 tahun dan Siswa Umur 10-11 tahun pada SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo) TESIS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: July Trianita Widya Rahayu K

SKRIPSI. Oleh: July Trianita Widya Rahayu K EKSPERIMEN BLENDED LEARNING TIPE KELAS MURNI DAN APLIKASI PRAKTIS SUB TEMA BIOMASSA ENERGI TERBARUKAN DITINJAU DARI MINAT SISWA KELAS VIII SMP N 7 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: July Trianita Widya Rahayu K2311039

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh SUSMONO S

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh SUSMONO S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh: Fatmawati Nur Hasanah S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh: Fatmawati Nur Hasanah S PERBEDAAN PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN EKSPOSITORI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TESIS

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD DENGAN METODE PEMBELAJARAN GI TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KOMPETENSI DASAR TATA SURYA DAN JAGAD RAYA KELAS X SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN 2013-2014

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : SRI REJEKI NIM.

TESIS Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : SRI REJEKI NIM. PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DABIN V KRADENAN DITINJAU DARI DISIPLIN

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS VERBAL

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS VERBAL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KREATIVITAS VERBAL (Eksperimentasi Pembelajaran Pesawat Sederhana Pada Siswa

Lebih terperinci

Eksperimentasi Pembelajaran. Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Eksperimentasi Pembelajaran. Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) yang Dimodifikasi Pada Materi Persamaan Garis Lurus Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA MATERI SIFAT MEKANIK ZAT MELALUI MEDIA EDMODO PADA SISWA KELAS X TKJ B SMK NEGERI 2 SURAKARTA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TESIS Disusun untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII

HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII Skripsi Oleh: Dwi Isworo K 2308082 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

(Studi Pembelajaran pada Materi Ekosistem Kelas X Semester II MA Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013)

(Studi Pembelajaran pada Materi Ekosistem Kelas X Semester II MA Negeri 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013) PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PBL DENGAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI TEKNIK VEE DIAGRAM DAN FISHBONE DIAGRAM DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Pembelajaran pada

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program studi Teknologi Pendidikan. Oleh. Istanto S

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program studi Teknologi Pendidikan. Oleh. Istanto S PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN COMPETENCY BASED TRAINING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MELAKUKAN PERBAIKAN DAN ATAU SETING ULANG KONEKSI JARINGAN BERBASIS LUAS (WIDE

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains Minat Utama Pendidikan Fisika

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains Minat Utama Pendidikan Fisika FISIKA MELALUI DISCOVERY LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA SMK NEGERI 1 KEBONSARI KABUPATEN MADIUN KELAS X PADA MATERI SIFAT

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM DISERTAI TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING, TERSTRUKTUR, DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. (Studi Eksperimen di SMP Negeri 2 Kebakkramat) Tesis

PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING, TERSTRUKTUR, DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. (Studi Eksperimen di SMP Negeri 2 Kebakkramat) Tesis PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING, TERSTRUKTUR, DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Studi Eksperimen di SMP Negeri 2 Kebakkramat) Tesis Diajukan kepada Program Studi Magister manajemen Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI SEGI EMPAT DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PERMAINAN WORD SQUARE DAN CROSSWORD TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: Muhammad Fauzan K8412052 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DENGAN TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI DI KEBUMEN

Lebih terperinci

TESIS. Program Studi Magister Pendidikan Sains OLEH : JOKO DWI SURANTO S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TESIS. Program Studi Magister Pendidikan Sains OLEH : JOKO DWI SURANTO S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET KAJIAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY) DENGAN METODE OBSERVASI LABORATORIUM DAN METODE OBSERVASI LAPANGAN DI TINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI FLUIDA STATIS DITINJAU DARI KERJASAMA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 SURAKARTA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI FLUIDA STATIS DITINJAU DARI KERJASAMA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 SURAKARTA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI FLUIDA STATIS DITINJAU DARI KERJASAMA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: Suci Novira Aditiani K2311074 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

( Pembelajaran Fisika pada Materi Kinematika Gerak Lurus untuk Siswa Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013 SMK Negeri 1 Mojosongo) TESIS.

( Pembelajaran Fisika pada Materi Kinematika Gerak Lurus untuk Siswa Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013 SMK Negeri 1 Mojosongo) TESIS. PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL POE (PREDICTION, OBSERVATION, AND EXPLANATION) MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA ( Pembelajaran Fisika pada Materi

Lebih terperinci

(Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI IPA Semester Gasal SMA Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014)

(Pembelajaran Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI IPA Semester Gasal SMA Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014) PENGARUH PEMBELAJARAN CTL DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN VERBAL (Pembelajaran Materi Sistem Peredaran

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : RIZA RIZANDO K2510056 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI COOPERATIVE LEARNING PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X TKR SMKN 2 SUKOHARJO DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

EKSPERIMENTASI COOPERATIVE LEARNING PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X TKR SMKN 2 SUKOHARJO DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA EKSPERIMENTASI COOPERATIVE LEARNING PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X TKR SMKN 2 SUKOHARJO DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA SKRIPSI Oleh : REZKI ALIF PAMBUDI K2311066 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI FLASH DAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR ABSTRAK DAN KEMAMPUAN VERBAL SISWA (Studi Pembelajaran pada Materi

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION, THINK PAIR SHARE, DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

Lebih terperinci

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SUB TEMA HUJAN ASAM DITINJAU DARI KOMUNIKASI ILMIAH SISWA KELAS VII SMPN 15 SURAKARTA Skripsi

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PKn DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MTs N DI KABUPATEN KUDUS TESIS Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

(Eksperimentasi Pembelajaran Impuls, Momentum, dan Tumbukan Pada Siswa Kelas XI Semester Gasal SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016) TESIS

(Eksperimentasi Pembelajaran Impuls, Momentum, dan Tumbukan Pada Siswa Kelas XI Semester Gasal SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016) TESIS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH (Eksperimentasi Pembelajaran Impuls,

Lebih terperinci

MOHAN TAUFIQ MASHURI NIM

MOHAN TAUFIQ MASHURI NIM PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BERBASIS PEDAGOGICAL CHEMISTRY KNOWLEDGE TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA MOHAN TAUFIQ MASHURI NIM 10708251032

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA IMPLEMENTASI PENDEKATAN SETS DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN PROYEK DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KREATIVITAS SISWA (Pembelajaran Peran Manusia dalam Pengelolaan Lingkungan Kelas VII Semester 1 di

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Yoga Prastowo Mukti K

SKRIPSI. Oleh: Yoga Prastowo Mukti K EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA TERHADAPKEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP N 1 WONOGIRI SKRIPSI Oleh: Yoga Prastowo Mukti K2311085 FAKULTAS

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SKRIPSI Oleh: FARDANI ARFIAN K2311028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMP/MTs BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA TESIS

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMP/MTs BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA TESIS PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMP/MTs BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING SISWA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

TESIS. O l e h : NUR ROCHMAH S

TESIS. O l e h : NUR ROCHMAH S PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MODEL JIGSAW DAN MODEL STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TESIS O l e h : NUR ROCHMAH

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR PESERTA DIDIK SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR PESERTA DIDIK SMP PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR PESERTA DIDIK SMP Oleh: RATNA WULANDARI NIM 10708259013 Tesis ditulis untuk memenuhi

Lebih terperinci

PEMBELAJARANFISIKADENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MENGGUNAKAN METODE PROYEK DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KREATIVITASDANKEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PEMBELAJARANFISIKADENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MENGGUNAKAN METODE PROYEK DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KREATIVITASDANKEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PEMBELAJARANFISIKADENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MENGGUNAKAN METODE PROYEK DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KREATIVITASDANKEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Pelaksanaan PembelajaranPada MateriInduksi Magnet

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA MATERI POKOK FAKTORISASI SUKU ALJABAR DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BENDOSARI TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

(Studi Pembelajaran Biologi Pada KD 3.2 Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI-IPA Semester Gasal SMA Negeri 1 Pati Tahun Pelajaran 2013/2014) TESIS

(Studi Pembelajaran Biologi Pada KD 3.2 Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI-IPA Semester Gasal SMA Negeri 1 Pati Tahun Pelajaran 2013/2014) TESIS EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL), BLENDED LEARNING (BL), SERTA INTEGRASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN KREATIVITAS SISWA (Studi Pembelajaran

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH ARINA MUSTIKA NIM

SKRIPSI OLEH ARINA MUSTIKA NIM PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING ORGANIZING REFLECTING EXTENDING) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN BULAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BALONG SKRIPSI

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) PADA MATERI LINGKARAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 TIRTOMOYO

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: DYAH RIZKI UTAMI A

Diajukan Oleh: DYAH RIZKI UTAMI A PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SAWIT Skripsi Diajukan

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: INTAN NOVIA SARI S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: INTAN NOVIA SARI S EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN ADOBE FLASH 8.0 PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Skripsi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains Oleh:

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Quasi Eksperimen KD Sebaran Flora Dan Fauna Kelas XI IPS SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMA NEGERI 6 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: LIA MAWARNI K8412040 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing: 1. Prof. Drs. Haris Mudjiman, MA. Ph.D. 2. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd TESIS. Oleh : FUAD ABDI NIM : S

Dosen Pembimbing: 1. Prof. Drs. Haris Mudjiman, MA. Ph.D. 2. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd TESIS. Oleh : FUAD ABDI NIM : S PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MODEL SIMULASI DAN MODEL DRILL TERHADAP PENINGKATAN NILAI SISWA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN TIK (Studi eksperimen terhadap siswa kelas X MA di Kabupaten

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROCESS-ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KREATIVITAS PADA MATERI HIDROKARBON KELAS X SMA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN PACITAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN PACITAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN PACITAN TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DENGAN MEDIA ANIMASI BERBASIS FLASH DAN VIDEO DITINJAU DARI

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DENGAN MEDIA ANIMASI BERBASIS FLASH DAN VIDEO DITINJAU DARI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DENGAN MEDIA ANIMASI BERBASIS FLASH DAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN KREATIVITAS (Pembelajaran Kimia Materi Pokok Lambang

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI KOLOID DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: AZWAR ANNAS K3309021 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BAGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII DI SMP N 15 SURAKARTA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BAGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII DI SMP N 15 SURAKARTA PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BAGAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII DI SMP N 15 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: Merry Pratiwi NIM. K6405026 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SKRIPSI Oleh: SRI MEKARWATI K2309074 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TESIS. Disusununtuk Memenuhi Sebagian Persyar atan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh KAMSUN S

TESIS. Disusununtuk Memenuhi Sebagian Persyar atan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh KAMSUN S PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN KONVENSIONAL TERHADAP KOMPETENSI SISTEM KENDALI ELEKTRONIK BERBASIS PLC PADA SISWA KELAS XI SMK KUDUS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TESIS Disusununtuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA MAGNIT MELALUI ALAT PERAGA KIT IPA BAGI SISWA TUNADAKSA KELAS V SEMESTER II SLB/D YPAC SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: Sri Rahayuningsih

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : DEWI KUSUMA WATI K7412050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH IPA PESERTA DIDIK SMP KELAS VII

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH IPA PESERTA DIDIK SMP KELAS VII PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH IPA PESERTA DIDIK SMP KELAS VII RIYANTI, S.Si NIM 10708251002 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA (Penelitian Eksperimen pada Materi Gerak Melingkar Beraturan di SMA

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE PICTORIAL RIDDLE DAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN ANALISIS

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE PICTORIAL RIDDLE DAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN ANALISIS PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE PICTORIAL RIDDLE DAN PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN ANALISIS (Pembelajaran Fisika Materi Pembelajaran Getaran dan Gelombang

Lebih terperinci

Skripsi Oleh: Muhammad Taufik Akbar K

Skripsi Oleh: Muhammad Taufik Akbar K EKSPERIMEN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X MIA SMAN 4 SURAKARTA DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS SISWA Skripsi Oleh: Muhammad Taufik Akbar K2311051 FAKULTAS

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 SKRIPSI Oleh : BHIAN RANGGA JAVANICA RUBIYANTO

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA (Pada Siswa Kelas XI SMA Al-Islam 3 Surakarta 2012/2013) SKRIPSI

Lebih terperinci

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: ASIH APRILIA A

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: ASIH APRILIA A EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI TINGKAT KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA Skripsi

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Yohanna Nawangsasih K

Skripsi. Oleh: Yohanna Nawangsasih K EKSPERIMENTASI MODEL POE MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI PADA MATERI PEMUAIAN ZAT DITINJAU DARI KOMUNIKASI ILMIAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG Skripsi Oleh: Yohanna Nawangsasih K2311086

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA NEGERI KABUPATEN GROBOGAN TESIS Untuk

Lebih terperinci

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SUKOHARJO DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: HESTI OKTAVIA NIM. K6410031

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PENALARAN MATEMATIS SISWA (Penelitian Eksperimen pada Kelas VII Semester Genap MTs

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SRI WULANNINGSIH K4308057 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Oleh: NURUL NA MATUL MUFIDA A

Oleh: NURUL NA MATUL MUFIDA A EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DAN DIRECT INSTRUCTION (DI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI TINGKAT MOTIVASI SISWA KELAS VIII SMP

Lebih terperinci

(Pembelajaran Kimia Materi Tata Nama Senyawa Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Dagangan Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS

(Pembelajaran Kimia Materi Tata Nama Senyawa Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Dagangan Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) DENGAN MEDIA KARTU DAN RODA IMPIAN DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA (Pembelajaran Kimia Materi Tata Nama Senyawa

Lebih terperinci

KOMPARASI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

KOMPARASI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) KOMPARASI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN METODE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

KONTRIBUSI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

KONTRIBUSI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING KONTRIBUSI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI KETERSEDIAAN ALAT PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 SALATIGA TAHUN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI DI KABUPATEN BOYOLALI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci