HUBUNGAN ANTARA SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SOKOSARI KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN
|
|
- Leony Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA SANITASI MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SOKOSARI KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN ( The Correlation Between Food Sanitation With Diarrhea Occurrence In Toddlers In Sokosari Village District of Soko Tuban) Karyo Prodi S1 Keperawatan STIKES NU Tuban ABSTRAK Diare merupakan keadaan dimana seorang menderita mengalami mencret-mencret, tinjanya encer, dapat bercampur darah dan lendir kadang disertai muntah-muntah. Salah satu hal yang dapat menyebabkan sanitasi makanan bisa menjadi penyebab diare adalah bertumbuhnya bakteri pada makanan yang tercemar, basi, dan makanan kurang matang. Makanan yang terkontaminasi jauh lebih mengakibatkan diare pada anak-anak terutama pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita. Desain penelitian menggunakan analitik observasional korelasional non eksperiment dengan pendekatan waktu cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Probability Sampling dengan teknik Cluster Random Sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan uji statistik yang digunakan adalah Koefisien Kontingensi dengan tingkat signifikan α 0,05. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan responden yang tidak pernah diare terjadi pada sanitasi makanan baik yaitu 12 (36,4%) responden, pada kejadian diare jarang terjadi pada sanitasi makanan baik yaitu 13 (39,4%) responden, sedangkan pada kejadian diare sering terjadi pada sanitasi makanan buruk yaitu 16 (32,7%) responden. Hasil analisis dengan uji koefisien kontingensi (C) = 0,275 dan nilai p = 0,035 dimana p 0,05 yang berarti H 0 ditolak, sehingga terdapat hubungan antara sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa balita dengan sanitasi makanan baik terjadi pada kejadian diare jarang dan balita dengan sanitasi makanan buruk terjadi pada kajadian diare jarang. Bagi orang tua sebaiknya lebih bisa menjaga kebersihan makanan keluarga terutama anak balitanya agar keluarga atau balita terhindar dari berbagai macam penyakit, salah satunya adalah diare. Kata Kunci: Kejadian Diare, Sanitasi Makanan ABSTRACT Diarrhea is a condition in which the suffering experienced diarrhea-diarrhea, watery stool, can be mixed with blood and mucus sometimes accompanied by vomiting. One of the things that can cause food sanitation could be the cause of diarrhea is bacterial growth on the food contaminated, stale and undercooked food. Much contaminated food cause diarrhea in children, especially in infants. This study aims to determine the relation between the food sanitation incidence of diarrhea in infants. The design of observational studies using correlational analytic non experiment with cross sectional. Sampling technique using Probability Sampling with cluster random sampling techniques and data collection using a questionnaire, while the statistical test used is the contingency coefficient significant level of α Based on the results, the respondents who had never diarrhea occurred in good food sanitation which 12 (36.4%) respondents, the incidence of diarrhea is rare in good food sanitation which 13 (39.4%) respondents, whereas the incidence of diarrhea often occur in sanitation is poor ie 16 (32.7%) respondents. The results of the analysis of test contingency coefficient (C) = and p = where p 0.05, which means that H0 is rejected, so that there is a correlation between the food sanitation incidence of diarrhea in infants. From the description above it can be concluded that toddlers with good food sanitation on the incidence of diarrhea occur infrequently and toddlers with poor food sanitation rarely occurs in incident diarrhea. For older people should be able to maintain the cleanliness of food that families, especially families toddler or toddler protected from various diseases, one of which is diarrhea. Keywords: Genesis Diarrhea, Sanitation Food 48
2 PENDAHULUAN Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena masih sering timbul dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB), dan disertai dengan kematian yang tinggi. Disamping itu menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2007 menunjukkan bahwa penyakit diare merupakan kematian utama pada balita (Kemenkes RI, 2011). Diare merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara berkembang, termasuk di Indonesia hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan diare yang banyak menimbulkan kematian (Depkes RI, 1988). Diare merupakan keadaan dimana seorang menderita mengalami mencret-mencret, tinjanya encer, dapat bercampur darah dan lendir kadang disertai muntah-muntah. Sehingga diare dapat menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja. Bila penderita banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian terutama bayi dan anak-anak usia di bawah 5 tahun (Widjaja, 2010). Penyebab utama kematian akibat diare adalah dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinja. Penyebab diare yang lain adalah tercemarnya makanan dan minuman oleh bakteri yang dibawa oleh lalat. Jika makanan yang dihinggapi lalat akan tercemar oleh mikroorganise baik bakteri, protozoa yang dibawa dan dikeluarkan oleh mulut lalat dan bila dimakan oleh manusia makan akan menyebabkan diare khususnya pada balita. Selain balita, remaja dan orang tua pun bisa terkena diare yang disebabkan karena faktor kebersihan salah satunya adalah kebersihan makanannya (M. Adams dan Y. Motarjemi, 2003). 49 Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, penyakit Diare menempati posisi teratas sebagai penyebab kematian bayi (Usia 29 hari-11 bulan) dan balita (Usia bulan). Insiden Rate (IR) penyakit diare cenderung meningkat (Naik) dari tahun ketahun, pada tahun 2000 Insiden Rate (IR) Diare sebesar 301/1000 penduduk, tahun 2003 Insiden Rate (IR) diare menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 menjadi 423/1000 penduduk, dan tahun 2010 sebesar 411/1000 penduduk (Kemenkes RI, 2011). Berdasarkan data Dinas Kesehatan di Kabupaten Tuban tahun 2012 terdapat kasus, dengan jumlah kasus diare yang sudah ditangani adalah kasus dari penderita semua umur. Data yang di dapatkan dari Dinas Kesehatan pada Puskesmas Soko menduduki peringkat teratas dengan jumlah perkiraan kasus pada Puskesmas Soko adalah kasus diare pada balita (Usia 0-5 tahun) sedangkan untuk kasus diare yang ditangani adalah kasus atau 96,12%. Berdasarkan data dari Puskesmas Soko Kecamatan Soko Kabupaten Tuban pada bulan Januari s/d Maret 2014 terdapat 340 kasus diare pada balita (usia <6 bulan -5 tahun). Dari hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari, di Kecamatan Soko yaitu di Desa Sokosari terdapat 118 kasus diare pada balita. Survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Desa Sokosari yaitu tentang sanitasi makanan dan kejadian diare pada balita yang dilakukan di Posyandu Desa Sokosari dengan jumlah 20 balita yang di ambil secara acak. Dari 18 balita (85% balita) yang sering terkena diare, didapatkan sanitasi makanannya yang kurang baik, baik dari pemilihan bahan makanan sampai penyajian
3 makanannya, sedangkan untuk 2 balita (15% balita) yang jarang diare, para ibu sangat menjaga kebersihan makanannya, baik dari pemilihan bahan makanan sampai penyajian makanan, para ibu sangat menjaga kebersihan makanan keluarganya terutama makanan untuk para balitanya, sehingga anak balitanya lebih sehat dan terhindar dari penyakit, terutama penyakit diare. Salah satu hal yang dapat menyebabkan sanitasi makanan bisa menjadi penyebab diare adalah bertumbuhnya bakteri pada makanan yang tercemar, basi, dan makanan kurang matang. Makanan yang terkontaminasi jauh lebih mengakibatkan diare pada anak-anak balita, karena penyakit apapun yang bersifat infeksius atau toksik yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang tidak mampu diserap dengan baik oleh tubuh. Sehingga pada proses pengeluaran zat racun (toksik) dalam mekanisme tubuh akan mengakibatkan gangguan motilitas usus. Kemudian akan terjadi peningkatan gerakan peristaltik usus (hiperperistaltik) yang mengakibatkan penurunan/berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan dan sehingga akan menyebabkan terjadinya diare. Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme bawaan makanan, terutama bakteri, juga berkaitan dengan gejala-gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, nyeri lambung dan diare. Karena diare adalah gejala klinis yang paling umum pada foodborne disease, maka banyak diantara penyakit tersebut disebut sebagai penyakit diare (M. Adams dan Y. Motarjemi, 2003). Menurut Depkes RI, 2007 untuk mengurangi angka kejadian diare telah banyak dilakukan upaya pencegahan, salah satunya yaitu memberikan pendidikan kesehatan, peningkatan 50 tatalaksana penyakit diare. Salah satu caranya yaitu dengan menginformasikan kepada seluruh keluarga terutama para ibu yang memiliki balita tentang pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi dan balita dalam pencegahan infeksi penyakit menular (food borne disease) yaitu salah satunya adalah untuk mencegah penyakit diare. Pemberian informasi pada ibu dan pengasuh, tentang prinsip-prinsip keamanan makanan sangat penting demi mencapai peningkatan yang subtansial dalam pencegahan penyakit diare pada bayi dan balita. Sudah banyak tenaga kesehatan yang memberikan saran kepada ibu untuk selalu memberikan Air Susu Ibu (ASI) pada bayi dan balitanya, selain itu juga tentang pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (ASI) dan pemberian nutrisi yang penting bagi pada bayi dan balita (M. Adams & Y. Motarjemi, 2003). BAHAN DAN METODE Desain penelitian adalah merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman untuk penuntun penelitian pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2003). Desain penelitian yang digunakan adalah analitik observasional korelasional non eksperiment dengan pendekatan waktu Cross Sectional yaitu mengetahui hubungan dua variabel yaitu variabel independen sanitasi makanan dengan variabel dependen kejadian diare (Chandra Budiman, 2008). Pendekatan ini menggunakan pendekatan waktu pengumpulan data dengan menggunakan pendekatan waktu Cross Sectional kerena pengamatan pada subjek dilakukan satu kali pada penelitian (Hidayat, 2007).
4 Variable bebas yaitu variable yang akan diteliti hubungannya dengan variable terikat, yang termasuk variable bebas dalam penelitian ini adalah sanitasi makanan di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Variable terikat adalah variabel yang akan dipengaruhi oleh variable bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian diare pada balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau yang di teliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di 5 Posyandu di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban yang berjumlah 453 balita (usia > 6 bulan - 5 tahun). Sampel adalah sebagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling (Nursala m, 2008). Apabila populasi sebanyak kurang dari 100, maka pengambilan sampel sekurangkurangnya 50% dari ukuran populasi. Namun demikian, penggunaan sampel sebesar 10%-20% untuk subyek dengan jumlah lebih dari 1000 dipandang sudah cukup (Nursalam, 2011). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian balita yang ada di 5 Posyandu di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban yang berjumlah 82 balita (usia > 6 bulan - 5 tahun). Kriteria sampel dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : 51 1) Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2011). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : (1) Bersedia menjadi responden (2) Bisa membaca dan menulis 2) Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena barbagai sebab (Nursalam, 2011). Kriteria eklusi dalam penelitian ini adalah : Balita yang berusia < 6 bulan, > 5 tahun di 5 Posyandu di Desa Sokosari Kcamatan Soko Kabupaten Tuban. Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik Cluster Random Sampling yaitu pengelompokan sampel berdasarkan wilayah atau lokasi populasi (Nursalam, 2008 : 94). Pengambilan sampel dalam penelitian ini di ambil secara acak sejumlah responden sebanyak 82 responden di 5 Posyandu. Dan setiap Posyandu diambil dengan menggunakan proporsi. No. Nama Posyandu Jumlah Hasil 1. Posyandu Balaidesa 125 responden x 82 = 23 responden 2. Posyandu Nganten 73 responden x 82 = 13 responden 3. Posyandu Soko Kidul 98 responden x 82 = 18 responden 4. Posyandu Losari 120 responden x 82 = 22 responden 5. PosyanduTulung 37 responden x 82 = 6 responden
5 Jumlah Setiap satu Posyandu diambil dengan cara proporsi yaitu dengan hasil : Posyandu Balaidesa ada 23 responden dari 125 responden, Posyandu Nganten ada 13 responden dari 73 responden, Posyandu Soko Kidul ada 18 responden dari 98 responden, Posyandu Losari ada 22 responden dari 120 responden, dan Posyandu Tulung ada 6 responden dari 36 responden. Instrument adalah alat bantu yang digunakan penelitian pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. Instrument yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai daftar yang tersusun dengan baik, yang sudah matang dimana responden tinggal memberikan jawaban. Kuesioner ini berisikan pertanyaan tentang kejadian diare dan sanitasi makanan, responden dapat memilih jawaban yang telah ada dan sesuai yang diinginkan oleh responden. Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2008). Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden, kuesioner dalam penelitian dapat diartikan sebagai cara pengumpulan data terhadap terhadap suatu masalah dengan cara menyebarkan pertanyaan kepada responden untuk mengisi jawaban pada pertanyaan yang sudah ada (Nursalam, 2008). Analisis data merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis terhadap data yang telah dkumpulkan dengan tujuan supaya trends dan relationship bisa diteliti (Nursalam, 2008). Berdasarkan tujuan penelitian, analisis data diarahkan responden untuk menentukan hubungan antara sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Setelah data terkumpul semua dari hasil pengumpulan data, maka dilakukan pengolahan data menggunakan analisis data dengan uji koefisien kontingensi (α = 0,05) HASIL Dari pengumpulan data yang dilakukan pada 82 responden, dimana responden tersebut bersedia untuk menjadi responden. Penulis mengelompokkan menjadi dua yaitu data umum dan data khusus. Data umum berupa karakteristik demografi responden sedangkan data khusus berupa data sanitasi makanan, kejadian diare, dan data hubungan antara sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Tahun Gambaran Umum Tempat Penelitian Meliputi data demografis dari wilayah Kecamatan Soko Kabupaten Tuban: 1) Daerah perbatasan wilayah Kabupaten Tuban bulan Mei tahun Luas wilayah Kabupaten Tuban ± Ha dan wilayah laut seluas Km 2 dengan jumlah penduduk ± jiwa. Tabel 5.1 Letak Geografis Kabupaten Tuban Pada Bulan Mei Tahun 2014
6 No. Sisi Perbatasan Wilayah Perbatasan 1 Batas Utara Laut Jawa 2 Batas Timur Kabupaten Lamongan 3 Batas Selatan Kabupaten Bojonegoro 4 Batas Barat Kabupaten Rembang dan Blora (Jawa Tengah) Dari tabel 5.1 diatas dijelaskan bahwa wilayah Kabupaten Tuban mempunyai sisi perbatasan yaitu sisi sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lamongan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan sedangkan sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Blora (Jawa Tengah). 2) Daerah perbatasan wilayah Kecamatan Soko Kabupaten Tuban bulan Mei tahun 2014 Luas wilayah Kecamatan Soko ± 96,01 Km 2 dengan jumlah penduduk jiwa Tabel 5.2 Letak Geografis Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Pada Bulan Mei Tahun 2014 No. Sisi Perbatasan Wilayah Perbatasan 1 Batas Utara Kec. Montong 2 Batas Timur Kec.Parengan 3 Batas Selatan Kab. Bojonegoro 4 Batas Barat Kec. Rengel Dari tabel 5.2 diatas dijelaskan bahwa wilayah Kecamatan Soko Kabupaten Tuban mempunyai sisi perbatasan yaitu sisi sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Montong, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Parengan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rengel. 3) Berdasarkan jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Soko Kabupaten Tuban pada bulan Mei tahun 2014 sebayak jiwa dengan penduduk laki-laki jiwa, penduduk perempuan jiwa. Data Umum Responden Distribusi responden berdasarkan usia Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Balita di Posyandu Sokosari Di Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Bulan Mei Tahun 2014 No. Usia Σ % 1 7 bulan 7 9% 2 8 bulan 0 0% 3 9 bulan 4 5% 4 10 bulan 6 7% 5 11 bulan 2 2% 6 1 tahun 5 6% 7 2 tahun 7 9% 8 3 tahun 10 12% 9 4 tahun 34 41% 10 5 tahun 7 9% Total % Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Balita di Posyandu Sokosari Di Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Bulan Mei Tahun
7 No. Jenis kelamin f % 1 Laki-laki % 2 Perempuan % Total % Dari tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 82 responden sebagian besar adalah berjenis kelamin perempuan berjumlah 43 responden (52%) dan hampir setengahnya berjenis kelamin laki-laki berjumlah 39 responden (48%). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin perempuan lebih besar dari pada jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki. Distribusi responden berdasarkan Pendidikan Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu di Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Bulan Mei Tahun 2014 No. Pendidikan f % 1 SD % SMP SMA S1 Tidak Sekolah % 33 % 2 % 0 % Total % Dari tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 82 responden hampir setengahnya berpendidikan SD berjumlah 30 (37%) responden, hampir setengahnya berpendidikan SMP berjumlah 23 (28%), hampir setengahnya berpendidikan SMA berjumlah 27 (33%) responden, sebagian kecil berpendidikan S1 yaitu berjumlah 2 (2%) responden dan tidak satupun yang tidak berpendidikan berjumlah 0 (0%) responden 54 Distribusi responden berdasarkan Pekerjaan Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Bulan Mei Tahun 2014 No. Pekerjaan f % 1 Tani % PNS Swasta Pedagang IRT Guru % 12 % 8 % 37 % 4 % Total % Dari tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 82 responden sebagian kecil bekerja sebagai tani berjumlah 20 (24%) responden, sebagian kecil bekerja sebagai PNS berjumlah 12 (15%) responden, sebagian kecil bekerja sebagai swasta berjumlah 10 (12%) responden, sebagian kecil bekerja sebagai pedagang berjumlah 7 (8%) responden, hamper setengahnya bekerja sebagai IRT berjumlah 30 (37%) responden dan sebagian kecil bekerja sebagai guru berjumlah 3 (4%) responden Data khusus Identifikasi Sanitasi Makanan pada Balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Sanitasi Makanan di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Bulan Mei 2014
8 No. Sanitasi f % Makanan 1 Buruk % 2 Baik % Jumlah % Berdasarkan tabel 5.7 Dapat diketahui bahwa dari 82 responden sebagian besar sanitasi makanannya buruk 49 (60%) responden dan hampir setengahnya sanitasi makanannya baik 33 (40%) responden. Identifikasi Kejadian Diare pada Balita Di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Diare di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Bulan Mei 2014 No. Kejadian Diare f % 1 Tidak pernah diare % 2 Jarang diare % 3 Sering diare % Jumlah % Berdasarkan tabel 5.8 Dapat diketahui bahwa dari 82 responden setengahnya jarang diare 41 (50%) responden, hampir setengahnya sering diare 23 (28%) responden dan sebagian kecil kejadian diare, tidak pernah diare sebanyak 18 (22%) responden. Hubungan Sanitasi Makanan dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban pada Bulan Mei 2014 Tabel 5.9 Kejadian Diare pada Balita Berdasarkan Sanitasi Makanan di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban pada Bulan Mei 2014 Kejadian Diare Total Tidak Jarang Sering Pernah Sanitasi Makanan Buruk 6 (12,2%) 27 (55,1%) 16 (32,7%) 49 (100,0%) Baik 12 (36,4%) 13 (39,4%) 8 (24,2%) 33 (100,0%) Total 18 (21,7%) 40 (48,2%) 24 (28,9%) 82 (100,0%) Berdasarkan tabel 5.9 Kejadian diare jarang terjadi pada sanitasi koefisien kontingensi dengan tingkat signifikan α = 0,05 didapatkan hasil makanan buruk 27 (55,1%) responden, p= 0,035 dimana p < α dapat lebih tinggi daripada sanitasi makanan disimpulkan terdapat hubungan yang baik 13 (39,4%) responden. pasti tapi kecil dan Ho ditolak artinya Sedangkan tidak pernah diare terjadi terdapat hubungan yang bermakna pada sanitasi makanan baik 12 dengan value 0,275. (36,4%) lebih tinggi daripada sanitasi makanan buruk 6 (12,3%). Pada penelitian yang berjudul PEMBAHASAN hubungan antara sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, setelah dianalisa dengan menggunakan program SPSS versi 11,5 for windows dengan uji 55 Sanitasi Makanan pada Balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Berdasarkan tabel 5.7 diatas diketahui bahwa dari 82 balita
9 menunjukkan bahwa sebagian besar sanitasi makanannya buruk 49 (60%) balita dan hampir setengahnya sanitasi makanannya baik 33(40%) balita. Hal ini menunjukkan bahwa hampir sebagian besar sanitasi makanannya adalah buruk. Sanitasi makanan adalah suatu pencegahan yang menitikberatkan pada kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan mulai dari sebelum makanan diproses, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, penyajian sampai pada makanan dan minuman itu dikonsumsi oleh masyarakat (Sumantri Arif, 2010). Penyelenggaraan sanitasi makanan bertujuan untuk menyingkirkan resiko terkontaminasi oleh mikroorganisme pada tahap-tahap yang berbeda dalam produksi dan pemrosesan makanan (Bress, 1995 dalam Ina Lopi Asmirah & Junias Marylin, 2006). Berdasarkan hasil penelitian sanitasi makanan yang buruk disebabkan karena kurangnya kesadaran orang tua untuk menjaga kebersihan makanan keluarganya, misalnya cara penyimpanan makanan (ikan, sayuran), biasanya para orang tua menyimpan makanannya diatas meja saja dengan keadaan terbuka, hal ini yang mengakibatkan makanan tersebut terkontaminasi oleh bakteri yang kemudian dikonsumsi oleh keluarga yang pada akhirnya bisa menimbulkan gejala diare pada keluarganya terutama pada balita. Selain cara penyimpanan makanan, para ibu juga tidak memperhatikan cara untuk mencuci peralatan makan, minum dan masak, dari penelitian yang telah dilakukan sebagian besar para ibu mencuci peralatan makan, minum dan masak tersebut dengan cara dicuci dengan air yang ada di bak cucian. Sanitasi makanan yang buruk sering terjadi pada Ibu yang tingkat pendidikannya SD dengan pekerjaan tani. Ibu yang tingkat pendidikannya SD kebanyakan tingkat pengetahuannya kurang atau rendah dibandingkan dengan ibu yang tingkat pendidikannya SMP dan yang lainnya, ibu yang pekerjaannya tani juga kurang memperhatikan kebersihan makanan balitanya karena ibu yang bekerja sebagai tani lebih sering berada di sawah dibandingkan dengan mengasuh balitanya dirumah, sehingga anak balitanya sering terkena diare karena kurang pengawasan dari orang tuanya dan kurangnya pengetahuan dari orang tua mengenai kebersihan makanan balitanya dan diare Kejadian Diare pada Balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Berdasarkan tabel 5.8 diatas dapat diketahui bahwa dari 82 balita setengahnya terjadi pada kejadian diare jarang sebanyak 41 (50%) balita, hampir setengahnya terjadi pada kejadian sering diare sebanyak 23 (28%) balita, dan sebagian kecil terjadi pada kejadian tidak pernah diare yaitu sebanyak 18 (22%) balita. Diare merupakan penyebab kurang gizi yang penting terutama pada anak. Diare menyebabkan anoreksia sehingga mengurangi asupan gizi, dan diare dapat mengurangi daya serap usus tehadap sari makanan. Dalam keadaan infeksi, kebutuhan sari makanan pada anak yang mengalami diare akan meningkat, sehingga setiap serangan diare akan menyebabkan kekurangan gizi. Jika hal ini berlangsung terus menerus akan mengakibatkan
10 gangguan pertumbuhan anak (Widoyono, 2011). Kejadian diare jarang disebabkan karena orang tua kurang bisa menjaga kebersihan makanan dirumahnya atau makanan keluarganya. Sebagian besar balita yang terkena diare di karenakan kurangnya para orang tua yang kurang menjaga kebersihan makanan balitanya, selain itu ada juga yang dikarenakan salah satunya adalah penyimpanan makanan yang kurang diperhatikan oleh orang tua, misalnya penyimpanan makanan yang diletakkan di atas meja dalam keadaan terbuka, hal tersebut bisa mengakibatkan mikroorganisme menempel pada makanan tersebut dan dapat mengakibatkan diare jika makanan tersebut di konsumsi oleh manusia Hubungan Antara Sanitasi Makanan Dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Berdasarkan tabel 5.9 Kejadian diare jarang terjadi pada sanitasi makanan buruk 27 (55,1%) responden, lebih tinggi daripada sanitasi makanan baik 13 (39,4%) responden. Sedangkan tidak pernah diare terjadi pada sanitasi makanan baik 12 (36,4%) lebih tinggi daripada sanitasi makanan buruk 6 (12,3%). Hasil Uji Koefisien Kontingensi terdapat hubungan antara variabel independen dan dependen dengan p = dimana 0,035 < 0.05 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya Ada Hubungan Antara Sanitasi Makanan dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Hasil penelitian Hubungan Antara Sanitasi Makanan dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Uji Chi-square Tuban pada bulan Mei 2014 setelah dianalisis dengan menggunakan program SPSS 11,5 for windows diketahui dengan Uji koefisien kontingensi dimana hasil nilai value adalah 0,275 dan nilai p = 0.035, berarti 0,035 < 0.05 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya hubungan ada antara sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban pada bulan Mei 2014 Tahun Penyakit diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia (sanitasi makanan) yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, makan dapat terjadi penyakit diare. Dalam keadaan infeksi, kebutuhan sari makanan pada anak yang mengalami diare akan meningkat, sehingga setiap serangan diare akan menyebabkan kekurangan gizi. Jika hal ini berlangsung terus menerus akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan anak (Widoyono, 2011). Perilaku penduduk di Kecamatan Soko terutama di Desa Sokosari sebagian besar kurang bersih, salah satu contoh misalnya kurang menjaga kebersihan makanannya, perilaku orang tua yang menyimpan makanannya yang tidak baik misalnya, menyimpan makanan diatas meja dalam keadaan terbuka. Sehingga kemungkinan besar makanan tersebut akan terkontaminasi bibit penyakit terutama diare. Maka dari itulah sebagian besar penderita diare di Desa Sokosari adalah balita. Menurut Bress, 1995 dalam Ina Lopi Asmirah & Junias Marylin, 2006 manusia dan mahluk hidup lainnya memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Makanan
11 yang dikonsumsi terdari dari berbagai macam zat gizi yang terkandung di dalamnya. Agar makanan sehat makanan harus terbebas dari kontaminasi seperti debu dan binatang (kecoak, lalat dan lain-lainnya). Makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit, salah satunya adalah diare KESIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hubungan antara sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban dapat ditarik kesimpulan peneliti sebagai berikut: 1) Sebagian besar sanitasi makanan pada balita di Desa Sokosari terjadi pada sanitasi makanan buruk yaitu 49 (60%). 2) Setengahnya kejadian diare pada balita di Desa Sokosari terjadi pada kejadian diare jarang yaitu 41 (50%). 3) Di dapatkan hasil dari 82 (100%) uji koefesien kontingensi dengan tingkat signifikan α = 0,05 didapatkan hasil p = 0,035 dimana 0,035 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima artinya terdapat korelasi rendah yakni hubungan antara sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita di Desa Sokosari Kecamatan Soko dengan value 0,275 SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diajukan saran sebagai berikut: sanitasi makanan dan diare pada balita sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Sehingga diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat memanfaatkan karya tulis ini dengan variabel yang berbeda dan sebagai bahan masukan dan dapat melanjutkan penelitian ini dengan variabel yang berbeda. Bagi Institusi Kesehatan Diharapkan hasil penelitian ini dapat disampaikan dengan baik agar dapat digunakan sebagai acuan atau informasi awal dalam penelitian selanjutnya untuk memberikan intervensi lanjutan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Bagi Petugas Kesehatan Diharapkan petugas kesehatan berpartisipasi dalam memberikan pendidikan kesehatan lebih lanjut sehingga dapat menambah wawasan atau pengetahuan bagi masyarakat tentang sanitasi makanan dan kejadian diare terutama bagi penderita diare. Dan dapat langsung mengaplikasikan kepada masyarakat bagaimana cara menjaga sanitasi makanan yang baik. Bagi Masyarakat Untuk penelitian yang telah dilakukan, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan ilmu pengetahuannya tentang hubungan sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita dan dapat digunakan masyarakat sebagai acuan untuk menjaga kebersihan makanannya dan dapat meningkatkan kesehatannya agar terhindar dari berbagai penyakit salah satunya adalah diare. Bagi Peneliti Diharapkan peneliti dapat memahami lebih dalam mengenai 59 58
12 DAFTAR PUSTAKA Chandra, Budiman Pengantar Statistika Kesehatan. Jakarta : ECG Hidayat, Aziz Alimul Pengantar Ilmu Keperawatan Anak (cetakan ketiga). Jakarta: Salemba Medika M.Adams dan Y. Motarjemi Dasar-Dasar Keamanan Makanan untuk Petugas Kesehatan. Jakarta : EGC Nursalam Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Widjaja, M.C Mengatasi Diare dan Keracunan Pada Balita. Jakarta : Kawan Pustaka
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Evi Susanti 1), Tanto Hariyanto 2), Ragil Catur Adi 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciPHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea
PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup
Lebih terperinciHUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR WASTE HANDLING CORRELATION WITH THE OCCURRENCE OF DIARRHEA ON TODDLER WORKING AREA
Lebih terperinciANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI
ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J
PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELOMPOK MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI JAMBAN KELUARGA DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT YANG BELUM MEMILIKI JAMBAN KELUARGA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : Januariska
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Ridha Hidayat
Ridha Hidayat FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BATITA USIA 12-23 BULAN DI DESA RANAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR TAHUN 2014 Ridha Hidayat Dosen S1 Keperawatan
Lebih terperinciPERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE
PENELITIAN PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE Andreas A.N*, Titi Astuti**, Siti Fatonah** Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal, ditandai dengan
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016
HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, FREKUENSI KONSUMSI DAN SUMBER MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE
HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, FREKUENSI KONSUMSI DAN SUMBER MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Gizi Pada Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO
HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM: 1212020028 Subject Pemberian makan, Status gizi, Balita Description
Lebih terperinciManuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PENCEGAHAN DINI PENYAKIT DIARE PADA ANAK USIA 1-2 TAHUN DI DESA TEMUIRENG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG Manuscript Oleh : KUKUH UDIARTI NIM : G2A212015
Lebih terperinciHubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)
Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia 36 48 Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban) Relationship Between The Type And Frequency Of Eating
Lebih terperinciSartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DENGAN PENGGUNAAN BUKU KIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KECAMATAN WANEA MANADO Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina
Lebih terperinciReni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung
HUBUNGAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADUAN RAJAWALI KECAMATAN MERAKSA AJI KABUPATEN TULANG BAWANG Reni Halimah Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare hingga menjadi salah satu penyebab timbulnya kesakitan dan kematian yang terjadi hampir di seluruh dunia serta pada semua kelompok usia dapat diserang oleh diare,
Lebih terperinciKeywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu
Correlation of Attitudes and Participation Mother in Posyandu with The Occurance Diarrhea of Toddlers in Posyandu Natar Village Nusadewiarti A, Larasati TA, Istiqlallia Faculty of Medicine Lampung University
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE IBU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KARANGSAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN
HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE IBU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KARANGSAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2013,
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN SUSU SAPI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
HUBUNGAN ASUPAN SUSU SAPI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Retno U & Tinah Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Air susu ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. Setelah usia
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO
PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO Mahar Ranum Ayuningtyas 1 Abdul Muhith 2 * ) Abstrak Penelitian
Lebih terperinciYelli Yani Rusyani 1 INTISARI
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PENYAPIHAN, POLA PEMBERIAN MAKAN DAN FREKUENSI KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 12-60 BULAN DI DESA GARI, KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2012 Yelli
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2
ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2 Lintang Sekar Langit lintangsekar96@gmail.com Peminatan Kesehatan Lingkungan,
Lebih terperinciTHE RELATIONSHIP BETWEEN THE FAMILY BEHAVIOR IN THE USAGE OF CLEAN WATER WITH THE DIARRHEA IN CHILDREN BELOW FIVE IN THE BARENG VILLAGE JOMBANG
HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA TENTANG PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DUSUN BARENG DESA BARENG KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG THE RELATIONSHIP BETWEEN THE FAMILY BEHAVIOR IN
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J
ARTIKEL ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU PERMATA DESA BAKI PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO Disusun
Lebih terperinciHubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban The Correlation between Mother Knowledge about Nutrient
Lebih terperinciPENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*
PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih* *Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hak bagi setiap warga Negara Indonesia, termasuk anak-anak. Setiap orang tua mengharapkan anaknya tumbuh dan berkembang secara sehat dan
Lebih terperinciJurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015
45 HUBUNGAN KESADARAN GIZI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA SIDOARJO KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO Indah Jayani 1 1) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL
Jurnal maternal Dan Neonatal, 12/12 (2016), Hal 1-7 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Heni Triana,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing adalah Kelurahan Dembe I, Kecamatan Tilango Kab.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografi Luas Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo yaitu 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Khahfie Ramadhan Al Khaidar, Sri Janatri, S.Kp., M.Kep Abstrak Penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN Arifal Aris Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan.......ABSTRAK....
Lebih terperinciHubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban)
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban) The Correlation between Mother Knowledge about Nutrient
Lebih terperinciImmawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif
PENGARUH LAMA PEMBERIAN ASI EKSLUSIF TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULYOJATI KECAMATAN METRO BARAT Immawati Akper Dharma Wacana Metro ABSTRACT Background: Infant mortality rate
Lebih terperinciPENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )
54 PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo ) Sri Sayekti* Wahyu Yugo Utomo** STIKES Insan Cendekia Medika
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PENATALAKSANAAN IBU DI RUMAH PADA BALITA DIARE DI WILAYAH UPT PUSKESMAS MANDING KABUPATEN SUMENEP
ANALISA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PENATALAKSANAAN IBU DI RUMAH PADA BALITA DIARE DI WILAYAH UPT PUSKESMAS MANDING KABUPATEN SUMENEP Zakiyah Yasin, Program Studi Ilmu Keperawatan UNIJA Sumenep,
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS DIARE DI PUSKESMAS ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012
Jurnal Kesehatan Masyarakat FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS DIARE DI PUSKESMAS ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012 Intisari MUHZIADIˡ ˡMahasiswa STIKes U Budiyah Banda Aceh Diare didefinisikan
Lebih terperinciEndah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
HUBUNGAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STATUS GIZI KURANG PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri) Endah Retnani
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG
1 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Ela 1) Roni Yuliwar 2) Novita Dewi 3) 1,3) Program Studi Ilmu Keperawatan.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Mahdalena, Faridha BD (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The purpose of this research is: knowing
Lebih terperinciPERSONAL HYGIENE IBU YANG KURANG BERHUBUNGAN DENGAN DIARE PADA BALITA DI RUANG ANAK
PERSONAL HYGIENE IBU YANG KURANG BERHUBUNGAN DENGAN DIARE PADA BALITA DI RUANG ANAK KEJADIAN LACK OF MOTHER S PERSONAL HYGIENE RELATED TO DIARRHEA INCIDENT TO CHILDREN UNDER FIVE YEARS OLD IN PEDIATRIC
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Emmy Isnaini *) Vivi Yosafianti, P** ),, Shobirun ***) *) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian / lebih dari saluran nafas mulai hidung alveoli termasuk adneksanya
Lebih terperinciPuskesmas Bilalang Kota Kotamobagu
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih dalam sehari. Dengan kata lain, diare adalah buang air besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare adalah sindrom penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melambat sampai mencair, serta bertambahnya frekuensi buang air besar dari
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak seluruh dunia, yang menyebabkan 1 miliyar kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap
Lebih terperinciE-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi
Ririn Pajriyani dan Kadar Kuswandi/ Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu ASI/12-21 E-Jurnal Obstretika Vol. 1 No. 1 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) memperkirakan 4 milyar kasus diare terjadi di dunia dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak-anak di bawah umur 5 tahun.
Lebih terperinciIka Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP BERAT BADAN BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN BARUSARI KECAMATAN SEMARANG SELATAN KOTA SEMARANG Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**),
Lebih terperinciJUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro
Lebih terperinciHUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usia anak dibawah lima tahun (balita) merupakan usia dalam masa emas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia anak dibawah lima tahun (balita) merupakan usia dalam masa emas periode pertumbuhan (Golden Age Periode) dimana pada usia ini sangat baik untuk pertumbuhan otak
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULYOREJO, KEC.KRATON, KAB.PASURUAN.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULYOREJO, KEC.KRATON, KAB.PASURUAN Lailatul Nujulah Akademi Kebidanan Sakinah Pasuruan Abstract Nutrition is one of the
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU TERHADAP TINGGINY A ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALIT A DI PUSKESMAS SALAM KODY A BANDUNG TAHUN 2002
ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU TERHADAP TINGGINY A ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALIT A DI PUSKESMAS SALAM KODY A BANDUNG TAHUN 2002 Indra Nur Hidayat 9310124 Pembimbing: Donny Pangemanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization atau WHO (2006), mendefinisikan foodborne disease sebagai istilah umum untuk menggambarkan penyakit yang disebabkan oleh makanan dan minuman
Lebih terperinciPenyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi 0 24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service
Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi 0 24 Bulan di RS. Surabaya Medical Service Tunik Wardianti¹, Nyna Puspitaningrum² 1. Mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan Universitas PGRI Adi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Survey Kesehatan Nasional tahun 2001, pada tahun angka
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Menurut Survey Kesehatan Nasional tahun 2001, pada tahun 1980-2001 angka kematian bayi karena diare
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP IBU TERHADAP PENANGANAN PERTAMA DIARE BALITA USIA 1-4 TAHUN (Studi Di Puskesmas Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2013)
45 PENGARUH SIKAP IBU TERHADAP PENANGANAN PERTAMA DIARE BALITA USIA 1-4 TAHUN (Studi Di Puskesmas Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang 2013) Kholifatur Rofi ah, Endang Yuswatiningsih, Agustina Maunaturrohmah
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.
20 Jurnal Keperawatan Volume 2, Nomor 1, Juli 2016 Hal 20-25 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA Nandang Sutrisna 1, Nuniek Tri Wahyuni 2 1 Kepala Pustu Tajur Cigasong
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH
HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH Maria Novianti Nino a, Yohanes Dion S.Kep.,Ns.,M.Kes b, dan Maryati
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN Novita Febriyana* Siti Arifah** Abstract Diarrhea has become one
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL TETY RINA ARITONANG PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA Tita Restu Yuliasri, Retno Anjar Sari Akademi Kebidanan Ummi Khasanah email : tita_dheta@yahoo.com Abstrak :Hubungan Tingkat
Lebih terperinciPERILAKU IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA BARENG JOMBANG
PERILAKU IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA BARENG JOMBANG Tutut Sulistiyowati 1, Rini Hayu Lestari 2 1 Program Studi S1 Keperawatan STIKES PEMKAB Jombang, 2 Program
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013 Nurjanatun Naimah 1, Istichomah 2, Meyliya Qudriani 3 D III Kebidanan Politeknik
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciSUMMARY. Jihan S. Nur NIM :
SUMMARY HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PENATALAKSANAAN DIARE PADA BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TILOTE KECAMATAN TILANGOKABUPATEN GORONTALO Jihan S. Nur NIM : 841 409 024 Program Studi Ilmu
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)
HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN DAN MP- DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta) Atikah*, R. Djoko Nugroho**,Siti Fatimah P** * ) Mahasiswa Peminatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN
1 HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN CORRELATION BETWEEN CADRE ROLE WITH MOTIVATION MOTHER VISITS CHILDREN 3-5 YEARS OLD Suhariati Akademi Kebidanan Pamenang Pare,Kediri
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN PADA SALAH SATU DESA DI WILAYAH LAMPUNG TIMUR Damayanti*, Siti Fatonah* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciTINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA SEBANI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN
TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA SEBANI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN IRMA OKTAVIANA 1211010060 Subject : Tingkat Pendidikan Ibu, Status Gizi Balita, Ibu dan Balita
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN Nitasari Wulan J & Ardiani Sulistiani Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK Morbiditas
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 12-24 BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NANING MASRURI 0502R00317 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN DIARE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 02 PELEMSENGIR KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA
HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN DIARE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 02 PELEMSENGIR KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA 2 ABSTRAK Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang
Lebih terperinciSTATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS
Journal of Pediatric Nursing Vol. 1(5), pp. 243-247, Januari, 2015 Available online at http://library.stikesnh.ac.id ISSN 2354-726X STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAILANG KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO TAHUN 2014 Merry M. Senduk*, Ricky C. Sondakh*,
Lebih terperinciHubungan Waktu Pemberian MP-ASI Dini dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Jaddih Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan
Hubungan Waktu Pemberian MP-ASI Dini dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Jaddih Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan Nurun Nikmah 1, Siti Faizeh 1) STIKES Insan Se Agung Bangkalan Jl.
Lebih terperinciSKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015 Klemens Waromi 1), Rahayu H. Akili 1), Paul A.T.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita
ABSTRAK GAMBARAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADAPENDERITA DIARE DI DESA KINTAMANI KABUPATEN BANGLI BALI TAHUN 2015 Steven Awyono Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Diare masih merupakan penyebab kematian
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: MUTIARA THEO THERRA AWK 080201146 PROGRAM
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA Suryagustina*, Rimba Aprianti**, Isna Winarti*** Sekolah
Lebih terperinciKata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado
HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,
Lebih terperinciHubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban
Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban Correlated between Education in Playgroup with Childern Emotional Growth in Hidayah Kindergarten
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang, terutama di Indonesia baik di perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit diare bersifat endemis
Lebih terperinciHUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG
Volume, Nomor, Tahun 0, Halaman 535-54 Online di http://ejournals.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG TAHUN 2012
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG TAHUN 2012 Novriyanti Achyar Akademi Keperawatan Aisyiyah Padang Email : novriyanti_achyar@yahoo.co.id
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo Oleh : SUNANDAR NIM : 13631371 PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG Ninda Ayu Pangestuti *), Syamsulhuda BM **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BATITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAWANGKOAN KABUPATEN MINAHASA Riney Amanda Supit*, Rudolf B. Purba**, Paul
Lebih terperinciAbstrak. Abstract. Pendahuluan. Rahmah et al., Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Diare terhadap Tindakan...
1 Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Diare terhadap Tindakan Pemberian Cairan Rehidrasi pada Anak Balita Diare, Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember) (The Relation
Lebih terperinci