ANALISIS RAGAM KALIMAT PADA WACANA KONSULTASI MAJALAH PARAS EDISI JANUARI-DESEMBER 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS RAGAM KALIMAT PADA WACANA KONSULTASI MAJALAH PARAS EDISI JANUARI-DESEMBER 2012"

Transkripsi

1 ANALISIS RAGAM KALIMAT PADA WACANA KONSULTASI MAJALAH PARAS EDISI JANUARI-DESEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Oleh: DITA LESTY SUMASTO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2 ii

3 iii

4 iv

5 v

6 ABSTRAK ANALISIS RAGAM KALIMAT PADA WACANA KONSULTASI MAJALAH PARAS EDISI JANUARI-DESEMBER 2012 Dita Lesty Sumasto, A , Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 134 halaman. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan ragam kalimat berita, tanya dan perintah yang terdapat pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari-Desember 2012, (2) Mengetahui frekuensi pemunculan ragam kalimat berita, tanya dan perintah pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari- Desember Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah ragam kalimat yang terdapat dalam wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari-Desember Data dalam penelitian ini berupa wacana konsultasi yang berisi tentang tanya jawab suatu masalah. Sumber data dalam penelitian ini adalah majalah Paras edisi Januari-Desember Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik catat. Analisis data menggunakan metode agih dengan teknik lanjutan Bagi Unsur Langsung (BUL) dan padan dengan teknik lanjutan pilah penentu, selain itu juga juga menggunakan angka untuk mendeskripsikan frekuensi pemunculan ragam kalimat. Hasil penelitian menyimpulkan wacana konsultasi dalam penelitian ini menggunakan 3 ragam kalimat, yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Berdasarkan ketiga macam kalimat tersebut yang paling banyak digunakan adalah kalimat berita yaitu 432 kali yang terdiri dari kategori verba 228 kali, ajektiva 60 kali, nomina 80 kali, numeralia 12 kali, adverbia 47 kali, dan demonstrativa 6 kali. Sementara kalimat tanya sebanyak 131 kali, yang terdiri dari 33 kalimat tanya apa, 37 kalimat tanya bagaimana, 1 kalimat tanya mana, 2 kalimat tanya mengapa, 1 kalimat tanya berapa, 4 kalimat tanya menggunakan menggunakan tanda tanya, 53 Kalimat tanya menggunakan partikel kah. Sedangkan kalimat perintah sebanyak 117 kali yang terdiri dari 6 kalimat perintah halus, 18 kalimat perintah permohonan, 3 kalimat perintah permintaan, 4 kalimat perintah larangan, 2 kalimat perintah peringatan, 1 kalimat perintah harapan, 80 kalimat perintah transitif aktif, dan 2 kalimat perintah berbentuk kalimat berita. Kata kunci: ragam kalimat, wacana konsultasi, majalah Paras 1

7 A. PENDAHULUAN Majalah merupakan suatu bagian dari komunikasi massa yang memiliki karakteristik berbeda dengan media cetak lainnya. Karakteristik majalah dapat dilihat dari isi pesan yang disajikan oleh majalah. Pesan yang disajikan oleh majalah biasanya dapat dikonsumsi dalam jangka waktu yang cukup panjang dengan jumlah halaman yang banyak serta pesan lebih dalam dan beragam karena frekuensi terbitnya sebulan sekali. Daya tarik dari sebuah majalah adalah cover dan perpaduan berbagai warna. Selain itu, tagline dari majalah itu sendiri menentukan daya tarik pembaca terhadap suatu majalah (Anggraini, 2012: 2). Peterson menjelaskan arti majalah dalam bukunya yang berjudul Media Massa dan Masyarakat Modern. Peterson mengatakan bahwa majalah modern muncul sebagai media massa terutama karena perannya sebagai penghubung sistem pemasaran, seperti halnya koran. Selama bertahun-tahun majalah mampu merangkum aneka selera dan kepentingan yang luas, tidak seperti media yang lainnya. Sebagian besar majalah yang ada terfokus pada khalayak homogen tertentu atau kelompok-kelompok yang kepentingannya sama. Tidak seperti koran, sirkulasi majalah umumnya berskala nasional bahkan internasional. Berfokus pada selera atau bidang tertentu, majalah bisa meraih khalayak dari berbagai kelas sosial, tingkat pendapatan, atau pendidikan di seluruh penjuru negara (Reswari, 2010: 3). Berdasarkan karakteristik di atas, muncul ragam majalah dengan segmentasi khusus, salah satunya adalah majalah Paras. Hal ini dikarenakan majalah tersebut mempunyai banyak peminat di kalangan masyarakat terutama pada kaum wanita karier dan ibu-ibu rumah tangga. Mereka tertarik dikarenakan majalah ini menonjolkan tentang wawasan Islami yang modern dan memberikan penyuluhan yang berguna tentang fakta yang sedang menjadi masalah dalam masyarakat. Majalah Paras menampilkan beberapa rubrik antara lain; cakrawala, gaya hidup, humanitas, reguler, pesona. Selain itu wacana yang ditampilkan pun beraneka ragam antara lain; wacana pendidikan, kesehatan, konsultasi, 2

8 syariah agama dan fashion muslim. Berdasarkan keanekaragaman wacana di atas, peneliti lebih tertarik untuk menganalisis wacana konsultasi. Konsultasi adalah sebuah proses dialog yang mengarah kepada sebuah keputusan yang di dalamnya terdapat aktivitas berbagi serta bertukar informasi dalam rangka untuk memastikan pihak yang berkonsultasi agar mengetahui lebih dalam tentang suatu tema. Terdapat berbagai macam ragam kalimat berdasarkan maknanya dalam wacana konsultasi, antara lain; kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan ragam kalimat berita, tanya dan perintah yang terdapat pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari-Desember 2012, dan 2) mengetahui frekuensi pemunculan ragam kalimat berita, tanya dan perintah pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari-Desember B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengkajian jenis ini bertujuan untuk mengungkapkan data sebagai media informasi kualitatif dengan pendeskripsian yang teliti dan penuh nuansa untuk menggambarkan secara cermat sifat-sifat suatu hal (indikator atau kelompok), keadaan, fenomena dan tidak terbatas pada pengumpulan data meliputi analisis interpretasi (Sutopo, 2002: 8-10). Menurut Mahsun (2007: 18) sebagai bahan penelitian, maka di dalam data terkandung objek penelitian (gegenstand) dan unsur lain yang membentuk data yang disebut konteks (objek penelitian). Objek dalam penelitian ini adalah ragam kalimat berdasarkan makna yang terdapat dalam wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari-Desember Data dalam penelitian ini berupa kalimat konsultasi yang berisi tentang tanya jawab suatu masalah yang terdapat dalam majalah Paras edisi Januari-Desember Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah ragam kalimat berdasarkan makna yaitu kalimat berita, tanya dan perintah. 3

9 Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik catat yaitu cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Istilah menyimak di sini tidak hanya berkaitan dengan penggunaan bahasa secara lisan, tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2007: 92). Data penelitian dikumpulkan dengan cara menyimak dan membaca, kemudian dilanjutkan dengan teknik catat yaitu pencatatan ragam kalimat berdasarkan makna dalam wacana konsultasi tersebut. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis data. Analisis data merupakan suatu aktivitas mengurai atau memburaikan data untuk melahirkan kaidah data untuk melahirkan kaidah atau kaidah-kaidah yang berkenaan dengan fokus penelitian dengan menggunakan metode, teknik, dan alat (Muhammad, 2011: 222). Selanjutnya akan dianalisis menggunakan metode padan. Metode ini akan dilakukan oleh teknik dasar pilih unsur penentu (PUP). Teknik PUP dengan daya pilih sebagai pembeda reaksi, maka satuan lingual atau dapat dibedakan menjadi tiga kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah dalam wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari- Desember C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Ragam kalimat berita, tanya dan perintah yang terdapat pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari-Desember 2012 Berikut ini ragam kalimat berdasarkan maknanya yang terdapat dalam wacana konsultasi majalah Paras Edisi Januari-Desember a. Kalimat Berita Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu kepada pembaca atau pendengar. Ciri-ciri kalimat berita adalah 1) isinya memberitahukan, 2) diakhiri dengan tanda titik, 3) intonasinya yang menyertai kalimat jelas. Kalimat berita dibagi menjadi enam kategori, yaitu: 4

10 1) Verba adalah kategori yang hanya dilakukan dalam hal kemungkinannya satuan itu didampingi partikel tidak dalam konstruksi dan dalam hal tidak dapat didampingi satuan itu dengan partikel di, ke, dari, atau dengan partikel seperti sangat, lebih, agak. (1) Saya pernah membaca buku Risalah Salat Subuh. (Paras, Edisi Januari 2012: 104) Data (1) kata membaca merupakan kalimat berita yang bersusun biasa, dan predikatnya verba. (2) Ada salah satu hadis menerangkan bahwa salat di rumah bagi perempuan itu lebih baik dengan alasan fitnah. (Paras, Edisi Januari 2012: 104) Data (2) kata menerangkan merupakan kalimat berita yang bersusun biasa, dan predikatnya verba. 2) Ajektiva adalah kategori yang ditandai oleh kemungkinannya untuk 1) bergabung dengan partikel tidak, 2) mendampingi nomina, 3) didampingi partikel lebih, sangat, agak, 4) mempunyai ciri-ciri morfologis, 5) dibentuk menjadi nomina dengan konfiks ke-an. (1) Dari peristiwa ini, kini saya semakin memperketat perhatian. (Paras, Edisi Januari 2012: 105) Data (1) kata perhatian merupakan kalimat berita yang bersusun biasa, dan predikatnya ajektiva. (2) Rambut susah diatur dan rontok. (Paras, Edisi Januari 2012: 106) Data (2) kata susah merupakan kalimat berita yang bersusun biasa, dan predikatnya ajektiva. 3) Nomina adalah kategori yang secara sintaksis 1) tidak mempunyai potensi untuk bergabung dengan partikel tidak, 2) mempunyai potensi untuk didahului oleh partikel dari. (1) Saya seorang ibu rumah tangga yang sering ditawari bisnis on line. (Paras, Edisi Januari 2012: 104) Data (1) kata seorang ibu rumah tangga merupakan kalimat berita yang bersusun biasa, dan predikatnya nomina. (2) Tidak ada gharar (unsur judi). (Paras, Edisi Januari 2012: 104) Data (2) kata gharar (unsur judi) merupakan kalimat berita yang bersusun biasa, dan predikatnya nomina. 5

11 4) Numeralia adalah kategori yang dapat 1) mendampingi nomina dalam konstruksi sintaksis, 2) mendampingi numeralia lain, 3) tidak dapat bergabung dengan tidak atau sangat. (1) Uang saya menjadi tiga juta. (Paras, Edisi Januari 2012: 104) Data (1) kata tiga juta merupakan kalimat berita yang bersusun biasa dengan numeralia. (2) Kalau bisnis untung ia akan mendapat 50%. (Paras, Edisi Januari 2012: 104) Data (2) kata 50% merupakan kalimat berita yang bersusun inversi dengan numeralia. 5) Adverbia adalah kategori yang dapat mendampingi ajektifa, numeralia, atau preposisi dalam konstruksi sintaksis (1) Saat ini sedang marak bisnis melalui jalur virtual. (Paras, Edisi Januari 2012: 104) Data (1) kata sedang merupakan kalimat berita yang bersusun biasa, dan predikatnya adverbia. (2) Paling besar berusia sekitar 15 tahun. (Paras, Edisi Januari 2012: 105) Data (2) kata paling merupakan kalimat berita yang bersusun biasa dengan adverbia. 6) Demonstrativa adalah kategori yang berfungsi untuk menunjukkan sesuai di dalam maupun di luar wacana. (1) Di sini saya tampilkan dua desain. (Paras, Edisi Januari 2012: 107) Data (1) kata di sini merupakan kalimat berita yang bersusun inversi dengan demonstrativa. (2) Akhir-akhir ini demam korea sudah melanda Indonesia. (Paras, Edisi Februari 2012: 139) Data (2) kata ini merupakan kalimat berita yang bersusun inversi dengan demonstrativa. b. Kalimat Tanya Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu kepada pembaca atau pendengar. Ciri-ciri kalimat tanya adalah 1) menambah kata tanya apa, siapa, bagaimana, mengapa, kapan, 2) membalikkan urutan kata, 3) memakai kata bukan atau tidak, 4) mengubah intonasi kalimat, 5) memakai kata tanya. Berikut kategori 6

12 kalimat tanya yang terdapat dalam majalah Paras edisi Januari- Desember ) Kalimat tanya apa (1) Apa yang harus saya lakukan? (Paras, Edisi Januari 2012: 105) Data (1) adalah kalimat tanya yang terbentuk dengan menambah kata tanya apa di awal kalimat dan kata bantu yang dan harus. Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (1) adalah kalimat tanya yang terbentuk dari kalimat berita saya lakukan, yang ditambah kata tanya apa dan kata bantu yang dan harus. (2) Perawatan apa yang harus saya jalani? (Paras, Edisi Januari 2012: 106) Data (2) adalah kalimat tanya yang dibentuk dengan menyisipkan kata tanya apa. Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (2) adalah kalimat tanya yang terbentuk dari kalimat berita perawatan yang harus dijalani yang disisipi kata tanya apa. 2) Kalimat tanya bagaimana (1) Tapi bagaimana jika ia sedang berada di luar rumah? (Paras, Januari 2012: 105) Data (1) dibentuk dengan menambahkan kata tapi dan kata tanya bagaimana. Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (1) adalah kalimat tanya yang terbentuk dari kalimat berita dengan cara menambahkan kata tapi dan kata tanya bagaimana. (2) Bagaimana hukumnya dan apa yang harus kami lakukan, mohon jawabannya? (Paras, Edisi Edisi Februari 2012: 136) Data (3) kata bagaimana yang bermaksud untuk menanyakan hukum sesuatu hal dan yang harus dilakukan. Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (3) adalah kalimat tanya yang menanyakan hukum dan sesuatu yang harus dilakukan. 3) Kalimat tanya mana (1) Yang mana, yang harus saya dahulukan, apakah puasa nazar yang 3 hari itu atau utang puasa saya? (Paras, Edisi Juli 2012: 184) Data (1) adalah kalimat tanya yang dibentuk dengan menyisipkan kata tanya mana dan awalan kata penghubung yang di awal kalimat. Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (1) adalah kalimat tanya yang terbentuk dari kalimat berita yang disisipi kata tanya mana dan kata penghubung yang. 7

13 4) Kalimat tanya mengapa (1) Pada kemasan tertulis bahwa krem tersebut dioleskan ke permukaan wajah tetapi tidak pada kulit seputar mata dan bibir. Mengapa? (Paras, Edisi Februari 2012: 138) Data (1) adalah kalimat tanya yang terbentuk dengan menambahkan kata tanya mengapa di akhir kalimat. Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (1) adalah kalimat tanya yang terbentuk dari kalimat berita dengan cara menambah kata tanya mengapa pada akhir kalimat. (2) Mengapa bau creamy foundation itu tidak harum malah cenderung tidak enak? (Paras, Edisi Maret 2012: 106) Data (2) adalah kalimat tanya yang dibentuk dengan menambah kata tanya mengapa di awal kalimat. Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (2) adalah kalimat tanya yang terbentuk dari kalimat berita dengan cara menambah kata tanya mengapa di awal kalimat. 5) Kalimat tanya berapa (1) Berapa persen hak ibu saya dalam warisan paman? Mohon penjelasannya. (Paras, Edisi November 2012: 132) Data (1) kata berapa merupakan kata tanya yang menunjukkan jumlah persen hak ibu dalam warisan. Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (1) tersebut adalah kalimat tanya yang terbentuk dari tambahan kata tanya berapa. 6) Kalimat tanya menggunakan menggunakan tanda tanya (1) Kira-kira Wardah Cosmetic punya produk yang bisa mencerahkan wajah, mengingat di bawah mata banyak flek hitam halus dan mata cenderung hitam? (Paras, Edisi Juli 2012: 186) Data (1) adalah kalimat tanya yang terbentuk dari kalimat berita, dengan mengubah tanda baca titik (.) menjadi tanda tanya (?). Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (1) adalah kalimat tanya yang dibentuk dengan mengubah intonasi kalimat. (2) Saya ingin tanya tentang hukum makan bekicot? (Paras, Edisi Agustus 2012: 122) Data (2) adalah kalimat tanya yang terbentuk dari kalimat berita, dengan mengubah tanda baca titik (.) menjadi tanda tanya (?). Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (2) adalah kalimat tanya yang dibentuk dengan mengubah intonasi kalimat. 7) Kalimat tanya menggunakan partikel kah (1) Apakah salat di rumah juga pahalanya sama dengan salat berjemaah di mesjid? (Paras, Edisi Januari 2012: 104) 8

14 Pada data (1) kata apakah dibentuk dari kalimat berita dengan cara menambahkan partikel kah pada kata tanya di awal kalimat. (2) Apakah bisnis tersebut dibolehkan? (Paras, Edisi Januari 2012: 104) Kata apakah pada data (2) ini mengandung arti menanyakan suatu hal. Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (2) adalah kalimat tanya yang menanyakan hukum bisnis. c. Kalimat Perintah Kalimat perintah adalah kalimat yang isinya memberi perintah kepada pembaca atau pendengar untuk melakukan sesuatu. Ciri-ciri kalimat perintah adalah 1) hilangkan subjek yang berupa pronomina persona kedua, 2) pertahankan bentuk verba seperti apa adanya, 3) tambahkan partikel lah untuk memperhalus isinya, 4) menggunakan tanda seru (!) 1) Konsumen harus waspada dan teliti saat ingin melakukan investasi!. (Paras, Edisi Januari 2012: 104) Data (1) merupakan kalimat perintah peringatan. Hal ini dapat dilihat dari kata waspada dan teliti yang terdapat dalam data (1). 2) Mohon bantuannya Bu. (Paras, Edisi Januari 2012: 105) Data (2) merupakan kalimat perintah permohonan. Hal ini dapat ditunjukkan dari kata mohon yang terdapat dalam data (2). 3) Gunakan Pure Olive Oil pada bagian tubuh yang terdapat bercak. (Paras, Edisi Januari 2012: 106) Data (5) verbanya diubah menjadi bentuk perintah, dengan meninggalkan afiks me(n)-. Dari ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa data (5) adalah kalimat perintah transitif aktif. 2. Frekuensi pemunculan ragam kalimat berita, tanya dan perintah pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari-Desember 2012 Dalam wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari-Desember 2012 terdapat berbagai ragam kalimat, antara lain kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Dari berbagai ragam kalimat tersebut, frekuensinya berbeda-beda. a. Kalimat berita Kalimat berita pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari- Desember 2012 ini frekuensinya sebanyak 432 kali. Dari jumlah 432 9

15 kali tersebut mencakup: verba 228 kali, ajektiva 60 kali, nomina 80 kali, numeralia 12 kali, adverbia 47 kali, dan demonstrativa 6 kali. b. Kalimat tanya Kalimat tanya pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari- Desember 2012 ini frekuensinya sebanyak 131 kali. Dari jumlah130 kali tersebut terdapat 33 kalimat tanya apa, 37 kalimat tanya bagaimana, 1 kalimat tanya mana, 2 kalimat tanya mengapa, 1 kalimat tanya berapa, 4 kalimat tanya menggunakan menggunakan tanda tanya, 53 Kalimat tanya menggunakan partikel kah. c. Kalimat perintah Kalimat perintah merupakan kalimat yang isinya memberikan perintah kepada pembaca atau pendengar untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah dalam wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari- Desember 2012 terdapat 117 kalimat. Dari 117 kalimat perintah tersebut, mencakup 6 kalimat perintah halus, 18 kalimat perintah permohonan, 3 kalimat perintah permintaan, 4 kalimat perintah larangan, 2 kalimat perintah peringatan, 1 kalimat perintah harapan, 80 kalimat perintah transitif aktif, dan 2 kalimat perintah berbentuk kalimat berita. 3. Temuan Studi yang Dihubungan dengan Kajian Teori Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dengan sejumlah kosa kata yang kita kuasai, kita dapat menyusun berbagai jenis kalimat sesuai dengan pikiran, gagasan, atau perasaan yang ingin kita utarakan. Variasi bentuk atau jenis kalimat ini lazim disebut ragam kalimat. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Markhamah (2009: 51) yang menyatakan bahwa kalimat dibagi atas dua dasar yaitu dasar bentuk dan dasar makna. Berdasarkan bentuknya, kalimat dibedakan menjadi dua macam yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Sedangkan berdasarkan maknanya, Markhamah (2009: 50-51) membagi 10

16 kalimat menjadi 5 macam yaitu: 1) kalimat berita, 2) kalimat perintah, 3) kalimat tanya, 4) kalimat seru, dan 5) kalimat emfatik. Penelitian ini mengacu pada teori Markhamah yang menganalisis ragam kalimat berdasarkan maknanya yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari- Desember Berdasarkan hasil analisis, kalimat berita memiliki frekuensi kemunculan sebanyak 432 kali, disusul kalimat perintah sebanyak 117 kali, kemudian kalimat tanya 131 kali. Hal ini menunjukkan bahwa kalimat berita merupakan kalimat yang sering muncul pada wacana konsultasi tersebut. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arinta (2010) yang menunjukkan bahwa dari data yang dianalisis didominasi oleh kalimat berita, sedangkan kalimat permintaan, kalimat seruan, dan kalimat tanya hanya ditemukan dalam sebuah kalimat saja. Perbedaan antara penelitian Arinta dengan penelitian ini antara lain: 1) penelitian Arinta selain menganalisis bentuk-bentuk kalimat juga menganalisis tentang variasi diksi sedangkan pada penelitian ini hanya menganalisis tentang bentuk-bentuk kalimat; dan 2) data yang digunakan Arinta berupa kartu ucapan ulang tahun, sedangkan penelitian ini menggunakan data wacana konsultasi pada majalah Paras edisi Januari- Desember Penelitian yang dilakukan Istiqomah (2010) memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Hasil analisisnya adalah ditemukan ragam kalimat yaitu kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat larangan serta gabungan kalimat perintah dan kalimat berita. Dalam iklan produk kecantikan pada majalah wanita, kalimat yang sering muncul adalah kalimat berita dalam satu kalimat tidak hanya mengandung satu jenis kalimat. Hasil analisis tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini, sedangkan perbedaannya adalah 1) penelitian yang dilakukan Istiqomah, selain meneliti ragam kalimat berita, kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat larangan, penelitian ini juga meneliti tentang 11

17 pola struktur kalimat fungsional, sedangkan peneliti membatasi penelitian hanya pada ragam kalimat berita, tanya dan perintah, 2) data yang digunakan Istiqomah berupa Iklan Produk Kecantikan Dalam Majalah Wanita, sedangkan penelitian ini menggunakan data wacana konsultasi pada majalah Paras edisi Januari-Desember Penelitian yang dilakukan oleh Rohmadi (2011) juga memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan antara penelitian Rohmadi dengan penelitian ini adalah sama membahas tentang ragam kalimat. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ragam kalimat pada terjemahan QS Al-Haaqqah terdiri atas kalimat-kalimat berita, kalimat tanya, kalimat emfatik, kalimat perintah, tidak terdapat kalimat larangan, satu ayat terdapat gabungan kalimat-kalimat berita dan kalimat tanya, gabungan kalimat tanya dan kalimat perintah, gabungan kalimat perintah dan kalimat larangan. Penelitian ini memiliki beberapa perbedaan dengan penelitian Rohmadi. Pertama, penelitian Rohmadi selain menganalisis ragam kalimat juga mnganalisis struktur fungsional kalimat sedangkan pada penelitian ini hanya menganalisis tentang ragam kalimat, dan kedua, data yang digunakan Rohmadi berupa Al-Quran surat Al- Haaqqah, sedangkan penelitian ini menggunakan data wacana konsultasi pada majalah Paras edisi Januari-Desember Hasil penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2012) yang menunjukkan bahwa lirik lagu Sheila On7 ciptaan Eross Candra didominan oleh bentuk pemakaian kalimat berita, selain bentuk pemakaian kalimat berita juga terdapat kalimat perintah, kalimat tanya dalam setiap liriknya. Pada lirik lagu Sheila On 7 ciptaan Eross Candra juga terdapat penggunaan gaya bahasa personifikasi dalam liriknya dan dalam setiap albumnya terdapat berbagai penggunaan gaya bahasa, akan tetapi peneliti hanya merujuk kepenggunaan gaya bahasa personifikasinya. Penelitian kalimat yang dilakukan oleh Amalia memiliki persamaan kajian tentang ragam kalimat, yang memfokuskan tentang ragam kalimat berdasarkan makna. Perbedaan penelitian antara 12

18 Amalia dengan penelitian ini adalah 1) selain meneliti ragam kalimat, Amalia juga menganalisis gaya bahasa, sedangkan penelitian ini hanya memfokuskan pada ragam bahasa, 2) data yang digunakan dalam penelitian Amalia diambil dari lirik lagu Sheila On 7 ciptaan Eross Chandra, sedangkan penelitian ini mengambil data wacana konsultasi pada majalah Paras edisi Januari-Desember D. SIMPULAN Majalah Paras merupakan majalah yang termasuk dalam kategori majalah wanita. Majalah tersebut memiliki rubrik konsultasi yang terdiri dari 4 wacana konsultasi yaitu konsultasi agama, psikologi dan keluarga, kecantikan, dan mode. Wacana konsultasi tersebut menggunakan 3 macam ragam kalimat berdasarkan makna, yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Berdasarkan ketiga macam kalimat tersebut yang paling banyak digunakan adalah kalimat berita yaitu 432 kali yang terdiri dari kategori verba 228 kali, ajektiva 60 kali, nomina 80 kali, numeralia 12 kali, adverbia 47 kali, dan demonstrativa 6 kali. Sementara kalimat tanya sebanyak 131 kali, yang terdiri dari 33 kalimat tanya apa, 37 kalimat tanya bagaimana, 1 kalimat tanya mana, 2 kalimat tanya mengapa, 1 kalimat tanya berapa, 4 kalimat tanya menggunakan menggunakan tanda tanya, 53 Kalimat tanya menggunakan partikel kah. Sedangkan kalimat perintah sebanyak 117 kali yang terdiri dari 6 kalimat perintah halus, 18 kalimat perintah permohonan, 3 kalimat perintah permintaan, 4 kalimat perintah larangan, 2 kalimat perintah peringatan, 1 kalimat perintah harapan, 80 kalimat perintah transitif aktif, dan 2 kalimat perintah berbentuk kalimat berita. E. DAFTAR PUSTAKA Amalia, Rizki. Bentuk Pemakaian Ragam Kalimat Dan Gaya Bahasa Personifikasi Yang Terdapat Dalam Lirik Lagu Ciptaan Eross Candra Sheila On 7. Jurnal Ilmiah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 13

19 Anggraini, Stephanie Y Kepuasan Remaja Putri Membaca Rubrik Fashion Majalah Sister. Skripsi. Tangerang: Universitas Multimedia Nusantara. Arinta, Rahayu P Jenis Kalimat dan Variasi Diksi dalam Kartu Ucapan Ulang Tahun. Skripsi. FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Istiqomah Ragam Kalimat Struktur Fungsional Bahasa Iklan Produk Kecantikan Dalam Majalah Wanita. Skripsi. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mahsun Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi Metode dan Tekniknya. Jakarata: PT Raja Grafindo Persada. Markhamah Ragam dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Muhammad Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Reswari, Yudith A Gaya Hidup Pembaca Majalah Motor. Studi Deskriptif tentang Gaya Hidup Anggota Djarum Black Car Community yang Berlangganan Majalah Motor. Skripsi. Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Rohmadi Struktur Fungsional dan Ragam Kalimat Pada Terjemahan Al-Quran Surat Al-Haaqqah. Skripsi. FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sutopo, H B Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. 14

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan masyarakat yang semakin maju dan modern menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan masyarakat yang semakin maju dan modern menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan masyarakat yang semakin maju dan modern menuntut setiap orang, badan, dan organisasi untuk memperoleh informasi agar dapat berkembang dan berinteraksi

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI RAGAM KALIMAT DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012 ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan

Lebih terperinci

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL JURNAL untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Slogan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Slogan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan pesan yang disampaikan oleh komunikator tentang barang dan jasa kepada komunikan yang bertujuan untuk memberikan informasi, membujuk dan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkutat di dalamnya. Sebagaimana diketahui, dalam realitas

Lebih terperinci

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM Supadmi, A310090132, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Artikel Publikasi diajukan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalin interaksi dengan orang lain, manusia

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna. Ujaran-ujaran tersebut dalam bahasa lisan diproses melalui komponen fonologi, komponen

Lebih terperinci

BENTUK PEMAKAIAN RAGAM KALIMAT DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI YANG TERDAPAT DALAM LIRIK LAGU CIPTAAN EROSS CANDRA SHEILA ON 7 JURNAL ILMIAH

BENTUK PEMAKAIAN RAGAM KALIMAT DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI YANG TERDAPAT DALAM LIRIK LAGU CIPTAAN EROSS CANDRA SHEILA ON 7 JURNAL ILMIAH BENTUK PEMAKAIAN RAGAM KALIMAT DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI YANG TERDAPAT DALAM LIRIK LAGU CIPTAAN EROSS CANDRA SHEILA ON 7 JURNAL ILMIAH Disusun: RIZKI AMALIA A 310 080 028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015 KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015 Artikel Publikasi ini diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012 PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terus meninggi, ragam inovasi media terus bermunculan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang terus meninggi, ragam inovasi media terus bermunculan. Berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, lalu lintas informasi berada pada tingkat kecepatan yang belum pernah dicapai sebelumnya. Demi memenuhi hasrat masyarakat akan informasi yang terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesalahan berbahasa ini tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi tertentu, tetapi sering

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana agar

Lebih terperinci

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam

Lebih terperinci

ANALISIS RUJUKAN EKSOFORIS PADA WACANA IKLAN DALAM HARIAN SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS RUJUKAN EKSOFORIS PADA WACANA IKLAN DALAM HARIAN SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan ANALISIS RUJUKAN EKSOFORIS PADA WACANA IKLAN DALAM HARIAN SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa memiliki peran besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan kesemua lapisan masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN

JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia. Dengan bahasa seseorang juga dapat menyampaikan pikiran dan perasaan secara tepat

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Jilbab merupakan jenis pakaian yang memiliki arti sebagai kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada (kbbiweb.id). Jilbab

Lebih terperinci

STRUKTUR PELESAPAN SUBJEK DAN PREDIKAT PADA IKLAN RADIO SUARA MRAPEN ABADI PURWODADI

STRUKTUR PELESAPAN SUBJEK DAN PREDIKAT PADA IKLAN RADIO SUARA MRAPEN ABADI PURWODADI STRUKTUR PELESAPAN SUBJEK DAN PREDIKAT PADA IKLAN RADIO SUARA MRAPEN ABADI PURWODADI Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana (SI) Pada Pendidikan Bahasa, Sastra

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi

PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA. Skripsi PENGGUNAAN TANDA BACA DAN HURUF KAPITAL PADA TEKS IKLAN BROSUR PENAWARAN BARANG ATAU JASA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: Pita Erlawati A 310

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat manusia selalu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

Lebih terperinci

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013 ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw untuk disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup. Anwar, dkk. (2009:

Lebih terperinci

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA WACANA IKLAN KARTU PERDANA PADA BROSUR KARTU CELLULAR

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA WACANA IKLAN KARTU PERDANA PADA BROSUR KARTU CELLULAR DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA WACANA IKLAN KARTU PERDANA PADA BROSUR KARTU CELLULAR Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA KORAN TEMPO EDISI NOVEMBER 2014

PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA KORAN TEMPO EDISI NOVEMBER 2014 PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA KORAN TEMPO EDISI NOVEMBER 2014 Artikel Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

MAKNA REFERENSIAL PADA NAMA LAUNDRY DI KELURAHAN GONILAN, KECAMATAN KARTASURA, KABUPATEN SUKOHARJO

MAKNA REFERENSIAL PADA NAMA LAUNDRY DI KELURAHAN GONILAN, KECAMATAN KARTASURA, KABUPATEN SUKOHARJO MAKNA REFERENSIAL PADA NAMA LAUNDRY DI KELURAHAN GONILAN, KECAMATAN KARTASURA, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah EKO CAHYONO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas tertentu selalu terlibat dalam komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Struktur adalah perangkat unsur yang di antaranya ada hubungan yang bersifat ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas

Lebih terperinci

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan informasi bagi masyarakat. Pesatnya

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013 ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013 ARTIKEL PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang. Pendefinisian kalimat, baik segi struktur, fungsi, maupun maknanya banyak ditemukan dalam buku-buku tata

Lebih terperinci

BENTUK UNIK DALAM WACANA IKLAN PROVIDER SELULER PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI APRIL-MEI 2012

BENTUK UNIK DALAM WACANA IKLAN PROVIDER SELULER PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI APRIL-MEI 2012 BENTUK UNIK DALAM WACANA IKLAN PROVIDER SELULER PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI APRIL-MEI 2012 Naskah publikasi Di ajukan Untuk Memenuhi sebagai persyaratan Guna Mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominalisasi sebagai salah satu fenomena kebahasaan, mesti mendapatkan perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai peran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat vital yang dimiliki oleh manusia dalam mengekspresikan segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

Lebih terperinci

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI Disusun Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh LISDA OKTAVIANTINA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai alat komunikasi, bahasa digunakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Pemilihan kata akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang lain maupun antar

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET.

VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET. VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET www.rokokzone.com SKRIPSI Disusun Untuk Mencapai Galar Sarjana SI Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Disusun oleh:

Lebih terperinci

TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, informasi berkembang dengan pesat dan semakin aktual sehingga membuat masyarakat ingin selalu mengakses perkembangan informasi. Dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik dia berperan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam

Lebih terperinci

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI 1. Pendahuluan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenagwenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA

NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA NASKAH PUBLIKASI KELAS KATA DAN BENTUK KALIMAT DALAM KALIMAT MUTIARA BERBAHASA INDONESIA SERTA TATARAN PENGISINYA Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan suatu kegiatan yang mempergunakan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

Lebih terperinci

BAHASA PEREMPUAN PADA MAJALAH FEMINA DAN SEKAR Azizah Kurnia Dewi Sastra Indonesia Abstrak

BAHASA PEREMPUAN PADA MAJALAH FEMINA DAN SEKAR Azizah Kurnia Dewi Sastra Indonesia Abstrak 1 BAHASA PEREMPUAN PADA MAJALAH FEMINA DAN SEKAR Azizah Kurnia Dewi Sastra Indonesia Abstrak Women's language is closely related to gender. Spoken word (language) used by the women are more subtle than

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kecantikan merupakan kodrat pemberian alam dimana yang satu sama yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat menciptakan penampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, informasi berkembang dengan sangat cepat. Fenomena tersebut membuat setiap orang ingin mengikuti perkembangan informasi yang terjadi agar dianggap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem. Dalam wujud

BAB 1 PENDAHULUAN. terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem. Dalam wujud BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara linguistik bentuk bahasa terdiri dari satuan-satuan yang terdiri dari wacana, kalimat, klausa, frasa, kata dan morfem. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana (S-1) Pada Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan atau

Lebih terperinci

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK Analisis klausa dalam surat kabar harian Media Indonesia ini dilatarbelakangi keragaman penggunaan klausa yang

Lebih terperinci

ANALISIS NOSI AFIKS DAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA X-7 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS NOSI AFIKS DAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA X-7 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ANALISIS NOSI AFIKS DAN PREPOSISI PADA KARANGAN NARASI PENGALAMAN PRIBADI SISWA X-7 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA PADA SURAT ALBAQARAH

ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA PADA SURAT ALBAQARAH ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA PADA SURAT ALBAQARAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah 0 REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat. Hal ini menyebabkan kemudahan pemerolehan informasi secara cepat dan efisien. Perkembangan tersebut menjangkau dunia

Lebih terperinci

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa REALISASI TUTURAN DALAM WACANA PEMBUKA PROSES BELAJARMENGAJAR DI KALANGAN GURU BAHASA INDONESIA YANG BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DIKSI DALAM TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PADA HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Mentari Ade Fitri

PENGGUNAAN DIKSI DALAM TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PADA HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Mentari Ade Fitri PENGGUNAAN DIKSI DALAM TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PADA HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA Oleh : Mentari Ade Fitri ABSTRAK Masalah penelitian ini adalah bagaimanakah penggunaan

Lebih terperinci

PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan sumber informasi yang disajikan oleh media. Masyarakat menjadikan media sebagai subjek pembicaraan di

Lebih terperinci