Pengaruh Persepsi Manajemen Bengkel dan Sikap Praktek. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Persepsi Manajemen Bengkel dan Sikap Praktek. Terhadap Prestasi Belajar Siswa"

Transkripsi

1 Pengaruh Persepsi Manajemen Bengkel dan Sikap Praktek Terhadap Prestasi Belajar Siswa Akh Zelani ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Sektor pendidikan mempunyai peranan besar untuk menciptakan output/tamatan yang berkualitas dan terampil. Prestasi belajar merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh siswa, karena dengan prestasi belajar tersebut dapat diukur kemampuan siswa dalam menerima dan menguasai materi pelajaran di sekolah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan expost facto, dimana melakukan kajian mengenai pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) sebagai variabel terikat. Sampel yang digunakan adalah siswa X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal sebanyak 40 orang. Alat analisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heterokedastisitas), uji regresi linear sederhana, uji regresi berganda. Variabel persepsi manajemen bengkel (X1) memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar. Hal ini mengindikasikan semakin baik persepsi siswa mengenai manajemen bengkel, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil tersebut hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif persepsi manajemen bengkel terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. Variabel sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar (Y). Kondisi tersebut menunjukkan jika sikap praktek semakin baik, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil ini hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif sikap praktek terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. Secara simultan atau bersama-sama variabel persepsi manajemen bengkel (X1) dan sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar (Y). Hal ini menunjukkan semakin baik persepsi manajemen bengkel dan sikap praktek, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil hasil tersebut hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif persepsi manajemen bengkel dan sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. Kata Kunci : Manajemen Bengkel, Prestasi Siswa PENDAHULUAN Salah satu agenda penting pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencakup peningkatan mutu dari segi proses dan segi produk. Suatu pendidikan disebut bennutu dari segi proses, jika proses bel ajar mengajaraya berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna, ditunjang oleh sumber daya (manusia, dana, sarana dan prasarana) yang baik. Pada kenyataanya, proses pendidikan yang bermutu akan menghasilkan produk

2 yang bermutu pula. Oleh sebab itu intervensi sistematis diberikan terhadap prosesnya, sehingga memberikan zaman mutu yang meyakinkan. Keberadaan SMK mempunyai tujuan yang terencana, sebagaimana disebutkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No 29 / 1990 bertujuan menyiapkan lulusan untuk dapat terjun ke dunia kerja. Pasal 3 PP No 19 / 1990 menyebutkan bahwa pendidikan menengah kejuruan mengutamakan dan menyiapkan siswa yang akan memasuki dunia kerja dan menumbuhkan sikap profesional dan berkualitas. SMK sebagai sekolah kejuruan memberikan pelayanan pendidikan khas, dengan pendidikan dan pembelajaran kejuruan menjadi skala prioritas dalam proses pembelajarannya. Anak didik diberikan proses pendidikan yang lebih menekankan pada pembekalan ketrampilan aplikatif bagi kehidupan. Sekolah kejuruan memberikan pembelajaran ketrampilan, sesuai dengan program keahliannya. Dengan demikian, maka bekal anak didik benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri atau pasar kerja. Di SMK Ma'arif NU 02 Rowosari Kendal, menurut pengamatan sementara telah memenuhi standar tuntutan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan kelompok Teknologj dan Industri (SMK-TI). Hal ini bisa dilihat dari fasilitas belajar baik teori maupun praktek cukup memadai. Misalnya untuk fasilitas praktek, masing-masing program pendidikan dan latihan mempunyai ruangan dan kelengkapan peralatan tersendiri. Meskipun demikian, fasilitas belajar yang telah memadai, tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh faktor siswa itu sendiri yang menggunakan fasilitas belajar tersebut. Dari beberapa faktor yang timbul dari diri siswa, dua diantaranya adalah pemahaman siswa tentang manajemen bengkel dan sikap siswa dalam praktek. Hal ini disebabkan karena dengan pemahaman siswa yang baik terhadap manajemen bengkel akan memunculkan sikap yang baik dalam melakukan praktek sehingga akan diperoleh prestasi belajar dalam bidang praktek baik pula. Begitu juga sebabknya pemahaman yang kurang atau hanya sebagian tentang manjemen dari siswa yang menggunakan bengkel, khususnya bengkel yang digunakan untuk melakukan kegiatan praktek mengakibatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran memperbaiki poros penggerak roda juga tidak memuaskan. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen bengkel merupakan suatu bentuk pengelolaan yang bertujuan untuk kelancaran di dalam pelayanan praktek. Sebuah bengkel perlu diurus dan diatur sedemildan rupa agar dapat menyelenggarakan pelajaran praktek yang memuaskan (efektif dan efisien), didalamnya termasuk: 1) Penyelenggaraan kelas untuk memecahkan soal-soal ketertiban bengkel, kebersihan, pemeliharaan alat-alat pelajaran praktek dan kerja siswa. 2) Penyelenggaraan tata kerja ruang alat/perkakas dan ruang bahan serta pemeliharaan alat. 3) Pemeliharaan perlengkapan-perlengkapan dalam urutan pemakaian dan permintaan persediaan untuk pelajaran, termasuk persediaan dalam pembuatan anggaan belanja.

3 4) Adapun hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan bengkel adalah : Instruktur Insruktur mempunyai tugas yang cukup berat, sebagi seorang yang harus mengajar siswa pada saat pelajaran teori maupun prakteknya. Selain itu instruktur bertugas mengawasi para siswa sampai berlangsungnya pelajaran praktek. Disiplin Praktek Perlakuan disiplin di bengkel khususnya berlaku bagi para siswa yang melaksanakan pelajaran praktek. Peraturan disiplin bagi para siswa biasanya berupa peraturan tertulis yang dituangkan dalam tata tertib praktek, yang harus dipatuhi oleh semua siswa yang akan memakai ruang bengkel. Pengaturan Tata Ruang Bengkel Pengelolaan bengkel dengan baik, akan menopang penguasaan keterampilan proses dalam aspek pengetahuan, penyelidikan, perawatan dan perbaikan alat-alat Harapan yang dibebankan kepada peserta didik (siswa) setelah menyelesaikan praktek bukan sekedar penguasaan praktek saja, namun menyangkut juga aspek kerja lainnya dengan rangkaian pengelolaan bengkel kerja secara menyeluruh. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Siswa kelas X SMK Ma'arif NU 02 Rowosari Kendal yang berjumlah 195 siswa tahun pelajaran yang terbagi dalam 5 kelas. Penelitian ini menggunakan total sampling, karena tidak meneliti semua jumlah populasi. Adapun yang menjadi alasan menempuh penelitian sampel adalah sebagai berikut: a. Anggota populasi memiliki karakteristik yang relatif sama karena sama-sama kelas X b. Terbatasnya kemampuan dan fasilitas dari peneliti. Dalam pengambilan sampel ada cara-cara tertentu yang disebut sampling. Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus (Hair, Et al, 1998) N = (15s/d20)xk = 20x2 = 40 orang Dimana: N: sampel K: jumlah variable independent (X1, X2)

4 Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penelitian, penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu kuesioner (angket) dan teknik dokumentasi. Kuesioner atau Angket Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh mformasi dari responden atau orang yang akan diukur. Dengan kuesioner ini orang dapat mengetahui dirinya, pengalaman pengetahuan atau pendapatnya dan Iain-lain. Metode angket ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang wawasan manajemen Bengkel dan sikap praktek siswa. Adapun asumsi-asumsi yang mendasari digunakan metode angket adalah a. Subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya; b. Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan yang dimaksud dalam penehtian ini. Teknik Dokumentasi Metode dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar pelajaran Pekerjaan Logam Dasar. Data tentang prestasi belajarnya diambil berupa nilai praktek, nilai teori praktek, dan nilai sikap praktek. Alasan menggunakan metode dokumentasi adalah sebagai berikut: a. Catatan yang disimpan sebagai dokumentasi merupakan catatan yang bisa dipertanggungjawabkan yang dibuat oleh seseorang yang berwenang dan telah dipercaya. Dalam hal ini adalah guru/instruktur mata pelajaran Pekerjaan Logam Dasar. b. Data bersifat tetap, tersusun rapi dan disimpan dengan baik c. Data yang dibutuhkan telah tersedia dalam nilai praktek, sehingga mudah pelaksanaannya. HASIL PENELITIAN Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji item pertanyaan dari variabel persepsi manajemen bengkel (X1) dan sikap praktek (X2). Uji validitas dilakukan dengan menggunakan sampel uji coba sebanyak 15 responden. Pengujian ini menggunakan program bantu SPSS ver Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 1dibawah ini. Tabel 1 Uji Validitas Instrumen r hitung >/< r tabel Keterangan Persepsi manajemen bengkel (X 1 ) 1. Instrumen 1 0,609 > 0,514 Valid 2. Instrumen 2 0,742 > 0,514 Valid 3. Instrumen 3 0,616 > 0,514 Valid 4. Instrumen 4 0,650 > 0,514 Valid 5. Instrumen 5 0,738 > 0,514 Valid 6. Instrumen 6 0,772 > 0,514 Valid 7. Instrumen 7 0,589 > 0,514 Valid 8. Instrumen 8 0,542 > 0,514 Valid

5 9. Instrumen 9 0,672 > 0,514 Valid 10.Instrumen 10 0,655 > 0,514 Valid Sikap praktek (X 2 ) 1. Instrumen 1 0,772 > 0,514 Valid 2. Instrumen 2 0,718 > 0,514 Valid 3. Instrumen 3 0,673 > 0,514 Valid 4. Instrumen 4 0,864 > 0,514 Valid 5. Instrumen 5 0,686 > 0,514 Valid 6. Instrumen 6 0,882 > 0,514 Valid 7. Instrumen 7 0,550 > 0,514 Valid 8. Instrumen 8 0,649 > 0,514 Valid 9. Instrumen 9 0,657 > 0,514 Valid 10.Instrumen 10 0,819 > 0,514 Valid Dengan menggunakan n = 15; α=5% diperoleh nilai r tabel = 0,514 Berdasarkan tabel tabel 1 diatas menunjukkan bahwa instrumen variabel persepsi manajemen bengkel (X1) dan variabel sikap praktek (X2) yang masing-masing diukur dengan sepuluh item pertanyaan, menunjukkan seluruh item pertanyaan mempunyai nilai r hitung positif dan lebih tinggi dari r tabel (0,514) sehingga dapat disimpulkan duapuluh item pertanyaan valid atau dapat dipercaya untuk mengukur variabel persepsi manajemen bengel dan variabel sikap praktek. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Apakah responden dapat mengungkapkan data-data yang ada pada variabelvariabel penelitian. Perhitungan reliabilitas menggunakan teknik analisa Alpha Cronbach dengan dinilai reliabel jika lebih besar dari 0,60. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS ver Hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Hasil Uji Reliabilitas Alpha Alpha Variabel >/< Keterangan Cronbach Kritis Persepsi manajemen bengkel (X 1 ) 0,899 > 0,60 Reliabel Sikap praktek (X 2 ) 0,929 > 0,60 Reliabel Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa kedua variabel yang diteliti, yaitu persepsi manajemen bengkel (X1) dan sikap pratkek (X2) masing-masing mempunyai nilai alpha cronbach lebih tinggi dari alpha kritis (0,60) sehingga dapat disimpulkan kedua variabel tersebut reliabel atau konsisten. Deskripsi Variabel Deskripsi variabel di sini akan menguraikan tanggapan responden mengenai variabel yang diteliti, yaitu persepsi manajemen bengkel dan sikap praktek. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap variabel tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut. Kondisi Tempat Kerja

6 Tanggapan responden mengenai indikator kondisi tempat kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini. i_1 Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Berdasarkan tabel tabel diatas menunjukkan 19 orang (47,5%) memiliki kategori tanggapan cukup, 12 orang (30%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, dan 9 orang (22,5%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 47,5% mempunyai pemahaman cukup baik tentang kondisi tempat kerja. Kelengkapan Bengkel Tanggapan responden mengenai indikator kelengkapan bengkel dapat dilihat pada tabel dibawah ini. i_2 Valid Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan 17 orang (42,5%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, 13 orang (32,5%) memiliki kategori tanggapan baik, dan 10 orang (25%) memiliki kategori tanggapan cukup. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 42,5% mempunyai persepsi sangat baik mengenai kelengkapan bengkel. Pengelolaan Bengkel Tanggapan responden mengenai indikator pengelolaan bengkel dapat dilihat pada tabel dibawah ini. i_3 Valid Frequency Percent Valid Percent Percent

7 Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan 18 orang (45%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, 16 orang (40%) memiliki kategori tanggapan cukup, dan 6 orang (15%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 45% memiliki persepsi sangat baik tentang kelengkapan bengkel. Keamanan dan Keselamatan Kerja Tanggapan responden mengenai indikator keamanan dan keselamatan kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini. i_4 Valid Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa 18 orang (45%) memiliki kategori tanggapan cukup, 16 orang (40%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, dan 6 orang (15%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 45% mempunyai persepsi cukup mengenai keamanan dan keselamatan kerja. Secara keseluruhan tanggapan responden mengenai variabel persepsi manajemen bengkel dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Pers e ps i m anajem e n be ngk e l (X1) Valid Cumulativ e Frequenc y Percent Valid Percent Percent Berdasarkan tabel diatas menunjukkan 15 orang (37,5%) memiliki kategori tanggapan sangat baik dan baik, dan sisanya 10 orang (25%) memiliki kategori tanggapan cukup. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 37,5% mempunyai persepsi sangat baik dan baik mengenai manajemen bengkel. Disiplin Praktek Tanggapan responden mengenai indikator disiplin praktek dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

8 Valid i_1 Frequency Percent Valid Percent Percent Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan 16 orang (40%) memiliki kategori tanggapan cukup, 15 orang (37,5%) memiliki kategori tanggapan sangat baik, dan 9 orang (22,5%) memiliki kategori tanggapan baik. Dapat disimpulkan mayoritas siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal, yaitu 40% mempunyai kedisiplinan praktek cukup. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Variabel persepsi manajemen bengkel (X1) memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar. Hal ini mengindikasikan semakin baik persepsi siswa mengenai manajemen bengkel, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil tersebut hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif persepsi manajemen bengkel terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. 2. Variabel sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar (Y). Kondisi tersebut menunjukkan jika sikap praktek semakin baik, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil ini hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. 3. Secara simultan atau bersama-sama variabel persepsi manajemen bengkel (X1) dan sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar (Y). Hal ini menunjukkan semakin baik persepsi manajemen bengkel dan sikap praktek, maka prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari hasil hasil tersebut hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif persepsi manajemen bengkel dan sikap praktek mata pelajaran memperbaiki posos penggerak roda terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Ma arif NU 02 Rowosari Kendal terbukti kebenarannya atau dapat diterima. DAFTAR PUSTAKA

9 Abin Syamsuddin Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Benyamin A Evaluasi Efektivitas Workshop. Bandung: IKIP Bandung. Dwi Priyatno Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Media kom. Helmut Nolker Pendidikan Kejuruan. Jakarta: Gramedia. Mohammad Ali Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Muhammad Al-Mighwar Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia. Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sukardi Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara. Sutrisno Hadi Metodologi Research. Yogyakarta: Andi. W.S. Winkel Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grassindo.

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan Praktek Otomotif Siswa Budi Riyanto (09320046) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang Abstraksi Pendidikan merupakan suatu rangkaian kegiatan komunikasi

Lebih terperinci

Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar. Terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Abdul Rosid ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar. Terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Abdul Rosid ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Pengaruh Disiplin Belajar dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Abdul Rosid (09320086) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Konsep pendidikan nasional dewasa ini mengacu kepada

Lebih terperinci

Pengaruh Minat Belajar dan Persepsi Kerja Terhadap. Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh Minat Belajar dan Persepsi Kerja Terhadap. Prestasi Belajar Siswa Pengaruh Minat Belajar dan Persepsi Kerja Terhadap Prestasi Belajar Siswa Listiyantoro Catur Prasetyo (09320019) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Tujuan penelitian adalah: (1) untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN Metoda penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A PRESTASI BELAJAR TEORI AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG FASILITAS PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT OTOMOTIF DASAR PEMBENTUKAN LOGAM KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NASIONAL

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KEPALA SEKOLAH DENGAN GURU PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAAN KERJA GURU. Abstark

KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KEPALA SEKOLAH DENGAN GURU PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAAN KERJA GURU. Abstark KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI KEPALA SEKOLAH DENGAN GURU PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAAN KERJA GURU Abstark Oleh : Muhammad Munir dan Andi Kurniawan Jurusan PT Elektronika FT UNY Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data 40 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kompetensi Mata Pelajaran Adaptif Terhadap Kompetensi Mata Pelajaran Teknik Pengelasan Siswa

Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kompetensi Mata Pelajaran Adaptif Terhadap Kompetensi Mata Pelajaran Teknik Pengelasan Siswa Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kompetensi Mata Pelajaran Adaptif Terhadap Kompetensi Mata Pelajaran Teknik Pengelasan Siswa Lukmanul Khakim (08320031) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan ialah dalam kategori penelitian kuantitatif lapangan yang menggunakan metode ex-post facto. Metode ex-post

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI

JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK TEXMACO PEMALANG Aditya Indra Putra Prodi Pendidikan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) artinya penelitian yang berlangsung pada subjek yang diteliti atau penelitian yang langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian seringkali disebut juga metodologi, adalah cara-cara untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG Oleh Email : Prastiyo, Bambang Sudarsono, Pendidikan Teknik Otomotif,

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berusaha meneliti suatu fenomena yang terjadi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berusaha meneliti suatu fenomena yang terjadi dalam 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan kaidah analisa kuantitatif. Disebut sebagai penelitian lapangan karena penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan statistik inferensial, yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

Pengaruh Penguasaan Alat Praktik Terhadap Hasil Praktik Siswa

Pengaruh Penguasaan Alat Praktik Terhadap Hasil Praktik Siswa Pengaruh Penguasaan Alat Praktik Terhadap Hasil Praktik Siswa Agus Sunyoto (08320005) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI INTENSITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN SOSIAL PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NOGOSARI TAHUN AJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitiannya adalah field research (penelitian lapangan) di mana peneliti melakukan penelitian lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan berbagai

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DAN PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 6 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau

Lebih terperinci

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PERBANKAN DITINJAU DARI SARANA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL Oleh: MARET ADI PURWANTO 08503244036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Suatu penelitian akan dapat disebut ilmiah apabila hasil penelitian tersebut tersusun secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA STUDI TENTANG KEAKTIFAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 MELALUI MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis penelitian survey karena dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat korelasional dan kuantitatif. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,

BAB 3 METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metoda penelitian dalam pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode yang penulis gunakan adalah jenis penelitian kuantitatif, yang dimaksud adalah teori dalam penelitian kuantitatif berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental studies, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 ALASTUWO KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan lokasi penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, karena penulis akan menganalisa hubungan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Ibnu Muchamad Romandhon (0712003) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi belajar dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan empiris di mana data adalah bentuk atau sesuatu yang dapat dihitung atau di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni pengamatan langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis ini masuk kategori penelitian lapangan, karena data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR PEMASANGAN DASAR INSTALASI LISTRIK SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 SEDAYU Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Eko Budi Atmoko, Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Gallery Smartfren Wayhalim, Jl. Arif rahman Hakim No. 18,Bandar Lampung. 3.2 Jenis Sumber Data 3.2.1 Jenis Data Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja Pelayanan Publik pada Badan

BAB III METODE PENELITIAN. Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja Pelayanan Publik pada Badan 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek Penelitian adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. Penelitian ini di rencanakan

Lebih terperinci

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Siti Nasirotun (11120060-ST) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi), 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi), yaitu penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM Ananto Nurhasan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (014: ) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Kata variabael berasal dari bahasa Inggris menurut anas (1987), variable yang berarti ubahan, faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubah-ubah. 1 Secara

Lebih terperinci

GUNTUR PRASETYO ADHI A

GUNTUR PRASETYO ADHI A PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh produk, persepsi harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji d Besto. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan penelitian yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan kedisiplinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar. B. Waktu dan Tempat Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270

BAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT XC Cleanindo yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan dibantu dengan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Hamsa Wicaksana (10320093) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kegiatan pendidikan hakekatnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mans masalah

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian korelasional, dengan metode kuantitatif. yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wonokusumo Jaya Gang Pinggir, Kelurahan Pegirian, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Wonokusumo Jaya Gang Pinggir, Kelurahan Pegirian, Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunanakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 1 Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bertempat di Pasar Meteseh Kecamatan Tembalang. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan jenis kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan 22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisa data yang diperlukan untuk menjawab persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,

Lebih terperinci

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field study research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian, karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena dalam memberikan gambaran atas suatu peristiwa atau gejala menggunakan alat bantu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam membicarakan tentang metode penelitian akan dibahas tentang (a) Tempat dan Waktu Penelitian, (b) Identifikasi Variabel

Lebih terperinci

Sri Wahyuningsih Prodi. Pend. Akuntansi IKIP PGRI Madiun

Sri Wahyuningsih Prodi. Pend. Akuntansi IKIP PGRI Madiun PERBEDAAN PERSEPSI SISWA DAN GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI MAHASISWA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) IKIP PGRI MADIUN PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN 2013 PADA SMK DI KABUPATEN MADIUN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, dan menggunakan langkah-langkah BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksudnya kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian (field research), yakni penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. 1 Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari pendekatan penelitian yang digunakan, maka penelitian ini menggunakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS X IPS SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 JURNAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan, maka penelitian

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SUKODONO TAHUN AJARAN 2013/2014. JURNAL PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk dideskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang ditempuh. oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Untuk melakukan penelitian ilmiah haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip metode ilmiah. Oleh karenanya, diperlukan adanya metodologi atau rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian dimana peneliti

Lebih terperinci