BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sejenis Sebelum melakukan penulisan tugas akhir mengenai tata kelola surat dinas, penulis terlebih dahulu melakukan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka yang dilakukan penulis adalah melakukan tinjauan pustaka dengan penelitian sejenis atau terkait dengan pokok bahasan yang akan dilakukan oleh penulis. Berikut adalah beberapa literatur sejenis yang terkait dengan pokok pembahasan pada tugas akhir yang dari beberapa jurnal. Jurnal-jurnal sejenis yang terkait pokok bahasan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut: Judul Problem Tabel 2.1 Literature review Penelitian 1 Penelitian 2 Penelitian 3 Perancangan Aplikasi Sistem Persuratan Berbasis Web Pada PT. Dwi Pilar Pratama Pengolahan data surat masuk dan keluar pada PT. Dwi Pilar Pratama masih dicatat dan dibukukan dan proses pengolahan data masih dilakukan manual Aplikasi Administratif Surat Menyurat Menggunakan Metodologi Pemodelan Berbasis Objek Permintaan surat keterangan untuk mahasiswa seringkali prosesnya lama (lebih dari 3 hari), sehingga apabila mahasiswa membutuhkan dalam keadaan yang Sistem Informasi Pencatatan Surat Masuk (Studi Kasus: Kantor Camat Kampar Kiri Kabupaten Kampar Provinsi Riau) mendesak, hal ini tidak dapat nomor surat, kesalahan diakomodir oleh system yang diadposi oleh IKPIA Perbanas Kantor kecamatan Kampar Kiri mengalami kendala dalam pengelolaan surat masuk, seperti tidak semua surat terarsipkan dengan baik, kesalahan pencatatan pembuatan alamat tujuan disposisi, dan hilangnya surat Compare 1. Metode pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode observasi, wawancara 2. Memiliki tujuan yang sama dalam hal pemrosesan surat secara cepat 3. Sistem informasi yang dikembangkan berbasis web 8

2 9 Contrast 1. Pemodelan menggunakan DFD 1. Pemodelan menggunakan UML dan 1. Pemodelan menggunakan UML 2. Pengembangan sistem DFD 2. Pengembangan sistem yang baru digunakan untuk 2. Pengembangan sistem yang baru digunakan mengelola surat masuk dan keluar yang baru digunakan untuk pengajuan untuk mengelola surat masuk 3. Studi kasus di Perusahaan Swasta pembuatan surat kemahasiswaan 3. Studi kasus di instansi pemerintah 4. Metodologi penelitian yang 3. Studi kasus di 4. Metodologi penelitian dilakukan adalah metode Universitas yang dilakukan terdiri grounded research yaitu suatu metode berdasarkan fakta dan menggunakan analisis perbandingan 4. Tahapan penelitian terdiri dari observasi, analisis masalah, pemodelan sistem, pembuatan aplikasi, pengujian aplikasi. dari perencanaan, pengumpulan data, analisa dan perancangan, implementasi dan pengujian Criticize Dalam melakukan proses pemodelan sebaiknya dilakukan dengan jelas dan detail untuk mempermudah langkah berikutnya dalam pengembangan sistem informasi dan yang berkepentingan dapat mengerti terhadap ide-ide yang akan dikembangkan. Pada jurnal 1 dan 2 proses pemodelannya kurang jelas dan kurang detail. Synthesize Perbandingan dari ketiga jurnal tersebut dapat dilihat dari studi kasus dan objek penelitiannya, karena jika permasalahannya berbeda maka strategi pemecahan masalah yang akan dilakukan dan spesifikasi kebutuhan sistem informasi yang akan dikembangkan juga akan berbeda Summarize 1. Dalam hal pengembangan sistem baru, pemodelan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan menggunakan Unified Modelling Language (UML) dapat dilakukan dengan tujuan memudahkan dalam memahami usulan sistem yang akan dibuat. 2. Dalam hal pengembangan sistem baru, diperlukan analisis sistem dengan melakukan observasi (pengamatan) dan wawancara, untuk mengetahui permasalahanpermasalahan yang ada agar bisa dilakukan perbaikan pada sistem yang baru. 3. Dalam melakukan pemodelan sistem informasi yang akan dikembangkan sebaiknya dilakukan dengan jelas dan detail untuk mempermudah langkah berikutnya dalam pengembangan sistem informasi dan yang berkepentingan dapat mengerti terhadap ide-ide yang akan dikembangkan.

3 Analisis PIECES Untuk mengidentifikasi masalah, dapat dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan. Panduan ini diekenal dengan analisis PIECES (performance, information, economy, control, efficiency dan services) Analisis Kinerja (Performance) Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Pada bagian pemasaran, kinerja diukur berdasarkan volume pekerjaan, pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut. (Hanif Al Fatta 51) Analisis Informasi (Information) Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi sehingga akan menimbulkan masalah baru. Hanif Al Fatta (52) dalam bukunya menyatakan bahwa situasi yang membutuhkan peningkatan informasi meliputi: a. Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang sekarang. b. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan ataupun situasi sekarang. c. Kurangnya informasi yang tepat waktu. d. Terlalu banyak informasi. e. Informasi tidak akurat. Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan. Sementara analisis informasi memeriksa output sistem, analisis data meneliti data yang tersimpan dalam sebuah sistem. Permasalahan yang dihadapi meliputi: a. Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap dan/atau disimpan di banyak tempat. b. Kekakuan data. Data di tangkap dan disimpan, tetapi diorganisasikan sedemikian rupa sehingga laporan dan pengujian tidak dapat atau sulit dilakukan.

4 Analisis Ekonomi (Economy) Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya. (Hanif Al Fatta 52) Analisis Keamanan (Control) Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi dan persyaratan. Hanif Al Fatta (53) dalam bukunya menyatakan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 1. Keamanan atau kontrol yang lemah a. Input data tidak di-edit dengan cukup. b. Kejahatan (misalnya, penggelapan atau pencurian) terhadap data. c. Pelanggaran etika pada data atau informasi. Misalnya, data atau informasi diakses orang yang tidak berwenang. d. Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada file-file atau database yang berbeda. e. Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data. f. Terjadi error saat pemrosesan (oleh manusia, mesin, atau perangkat lunak). g. Terjadi error saat membuat keputusan. 2. Kontrol atau keamanan berlebihan. a. Prosedur birokratis memperlamban sistem. b. Pengendalian yang berlebihan mengganggu para pelanggan atau karyawan. c. Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan Analisis Efisiensi (Efficiency) Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Hanif Al Fatta (54) dalam bukunya menyatakan bahwa indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien adalah sebagai berikut: a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer. b. Data di-input atau disalin secara berlebihan. c. Data diproses secara berlebihan. d. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

5 Analisis Layanan (Services) Hanif Al Fatta (54) dalam bukunya menyebutkan bahwa keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk adalah sebagai berikut: a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat. b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten. c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya. d. Sistem tidak mudah dipelajari. e. Sistem tidak mudah digunakan. f. Sistem canggung untuk digunakan. g. Sistem tidak fleksibel. 2.2 Analisis SWOT Freddy Rangkuti (19) dalam bukunya menyatakan bahwa Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). (Freddy Rangkuti 20). Gambar berikut merupakan diagram analisis SWOT. Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT [Sumber : Freddy Rangkuti 20]

6 13 Abdul kadir (416) dalam bukunya menyatakan bahwa Analisis SWOT mengandung empat bagian yaitu: 1. Strengths (S) atau kekuatan Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberikan keuntungan bagi organisasi. 2. Weaknesses (W) atau kelemahan Kelemahan menyatakan karakteristik yang perlu diperbaiki agar memberikan keuntungan bagi organisasi. 3. Opportunities (O) atau peluang Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan dapat memberikan keuntungan. Hal ini dapat menginspirasi pembuatan sistem baru yang akan memberikan keuntungan berjangka panjang bagi organisasi. 4. Threats (T) atau Ancaman Ancaman menyatakan karakteristik yang dapat memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu di lakukan penanganan untuk mengatasinya. 2.3 Definisi Perancangan/Desain Sistem Rosa A.S. dan M. Shalahuddin (23) dalam bukunya menyatakan bahwa perancangan atau desain dalam pembangunan perangkat lunak merupakan upaya untuk mengonstruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan (mungkin informal) akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performansi maupun penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan perangkat. Kualitas perangkat lunak biasanya dinilai dari segi kepuasan pengguna perangkat lunak terhadap perangkat lunak yang digunakan. 2.4 Definisi Sistem Banyak para ahli yang mendefinisikan pengertian dari sistem dengan cara pandang yang berbeda. Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selain itu sistem juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi, serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan. (Hamim Tohari 2) Pada sumber yang lain, Tata Sutabri (6) dalam bukunya menyatakan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

7 14 Dari definisi tersebut dapat di rinci lebih lanjut pengertian secara umum, yaitu sebagai berikut: a. Setiap unsur terdiri dari berbagai unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok-kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu sama lain dimana sifat serta kerjasama antarunsur dalam sistem tersebut mempuyai bentuk tertentu. c. Unsur-unsur di dalam sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempuyai tujuan tertentu. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar Karakteristik Sistem Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain mempunyai komponen sistem (components), mempunyai batasan sistem (boundary), mempunyai lingkungan luar sistem (environment), mempunyai penghubung sistem/antar muka (interface), mempunyai masukan sistem (input), mempunyai keluaran sistem (output), mempunyai pengolah sistem (process), dan mempunyai sasaran sistem (objective) (Tata Sutabri 13-14). SUB SISTEM SUB SISTEM SUB SISTEM SUB SISTEM Input Proses Output Gambar 2.2 Karakteristik Sistem [Sumber : Tata Sutabri 14]

8 Definisi Informasi Setiap hari kita selalu mendengarkan informasi. Informasi banyak kita peroleh baik di media cetak (koran, majalah, buku) maupun media elektronik (internet, televisi dan radio). Tata Sutabri (22) dalam bukunya menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu kesatuan yang nyata, dan merupakan bentuk yang masih menah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. (Tata Sutabri 22) I Putu Agus Eka Purnama (9) dalam bukunya menyatakan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti dan manfaat. Pada proses pengolahan data, untuk dapat menghasilkan infomasi selalin memerlukan teknologi, juga dilakukan proses verifikasi secara akurat, spesifik dan tepat waktu. Hal ini penting agar informasi dapat memberikan nilai dan pemahaman kepada pengguna. (I Putu Agus Eka Purnama 9) Gambar berikut merupakan ilustrasi pengolahanan data menjadi informasi: Data Data Teknologi Data Data Pengolahan Data Verifikasi Infomasi Data Data Teknologi Gambar 2.3 Ilustrasi Pengolahan Data Menjadi Informasi [Sumber : I Putu Agus Eka Purnama 9] 2.6 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi adala suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu. (Tata Sutabri 38)

9 16 Terdapat beragam definisi sistem informasi. Abdul kadir (9) dalam bukunya menjabarkan beberapa definisi dalam bentuk tabel dibawah ini. Sumber Alter (1992) Bodnar dan Hopwood (1993) Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) Hall (2001) Turban, McLean, dan Wetherbe (1999) Tabel 2.2 Definisi sistem informasi [Sumber : Abdul Kadir 9] Definisi Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik Wilkinson (1992) Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan 2.7 Pemodelan Pemodelan adalah gambaran dari realita yang simple dan dituangkan dalam bentuk pemetaan dengan aturan tertentu (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 135). Seperti yang kita ketahui bahwa manusia akan lebih memahami suatu hal dengan menggunakan visual agar sekelompok manusia yang berkepentingan dapat mengerti bagaimanakan ide yang akan dikerjakan. Pemodelan juga banyak digunakan untuk merencanakan suatu hal agar kegagalan dan risiko yang mungkin terjadi dapat diminimalisasi. Pada dunia pembangunan perangkat lunak sistem informasi juga diperlukan pemodelan. Pemodelan perangkat lunak digunakan untuk mempermudah langkah berikutnya dari pengembangan sebuah sistem informasi sehingga lebih terencana. Seperti halnya maket, pemodelan pada pembangunan perangkat lunak digunakan untuk memvisualkan perangkat lunak yang akan dibuat (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 136).

10 Perangkat Pemodelan Perangkat Pemodelan adalah suatu model yang digunakan untuk menguraikan sistem menjadi bagian-bagian yang dapat diatur dan mengkomunikasikan ciri konseptual dan fungsional kepada pengamat. Rosa A.S. dan M. Shalahuddin ( ) dalam bukunya menyatakan bahwa peran perangkat pemodelan antara lain: 1. Komunikasi Perangkat pemodelan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara pemakai dengan analis sistem maupun developer dalam pengembangan sistem. 2. Eksperimentasi Pengembangan sistem yang bersifat trial and error. 3. Prediksi Model meramalkan bagaimana suatu sistem akan bekerja Salah satu perangkat pemodelan adalah Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modellling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 137) Diagram-Diagram UML Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram adalah sebagai berikut:

11 18 Gambar 2.4 Diagram UML [Sumber : Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 140] Pembagian kategori tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. 2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. 3. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem. (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 141) Use Case Diagram Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

12 19 1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi belum tentu merupakan orang. 2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 155). Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case: Use case Aktor / actor Asosiasi / association Ekstensi / extend Tabel 2.3 Simbol pada diagram use case [Sumber : Rosa A.S. dan M. Shalahuddin ] Simbol Deskripsi nama use case Nama Aktor <<extend>> Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case. Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor Komunikasi antar aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi antar aktor. Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan, misal arah panah mengarah pada use case yang ditambahkan; biasanya use case yang menjadi extend-nya merupakan jenis yang sama dengan use case yang menjadi induknya.

13 20 Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum - khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu dan fungsi yang lebih umum lainnya, misalnya: Menggunakan /include /uses << include >> <<uses >> arah panah mengarah pada use case yang menjadi generalisasinya (umum) Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankannya use case ini. Ada dua sudut pandang yang cukup besar mengenai include di use case: - include berarti use case yang ditambahkan akan selalu dipanggil saat use case tambahan dijalankan, misal pada kasus berikut: - include berarti use case yang tambahan akan selalu melakukan pengecekan apakah use case yang ditambahkan telah dijalankan sebelum use case tambahan dijalankan, misal pada kasus berikut:

14 21 Kedua interpretasi di atas dapat dianut salah satu atau keduanya tergantung pada pertimbangan dan interpretasi yang dibutuhkan. Gambar di bawah ini merupakan contoh diagram use case: Gambar 2.5 Contoh Diagram Use Case [Sumber : Yuni Sugiarti 45] Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 161) Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas:

15 22 Status awal Tabel 2.4 Simbol pada diagram aktivitas [Sumber : Rosa A.S. dan M. Shalahuddin ] Simbol Deskripsi Status awal aktifitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal. Aktivitas Aktivitas yang biasa dilakukan sistem, aktivitas aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja. Percabangan / decision Penggabungan/ join Status akhir Swimlane Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu. Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu. Status akhir yang dilakukan suatu sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki status akhir. Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi. Atau Gambar di bawah ini merupakan contoh diagram aktifitas Gambar 2.6 Contoh Diagram Aktifitas [Sumber : Yuni Sugiarti 78]

16 Sequence Diagram Sequence diagram menjelaskan pemodelan sistem yang menunjukan interaksi antara objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Diagram ini sangat berkaitan dengan use case diagram karena merupakan tahapan proses (apa yang dihasilkan) pada use case. (Nazruddin Safaat H 125). Sequence diagram menggambarkan aliran pengiriman pesan (message) yang terjadi di aplikasi, sebagai bentuk interaksi dengan pengguna. (I Putu Agus Eka Purnama 48) Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak. (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 165) Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen: Tabel 2.5 Simbol pada diagram sekuen [Sumber : Rosa A.S. dan M. Shalahuddin ] Simbol Deskripsi Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang Nama akan dibuat diluar sistem informasi yang Aktor akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun Atau simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; nama aktor biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor. Tanpa waktu aktif Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek. Objek nama objek : nama kelas Menyatakan objek yang berinteraksi pesan Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya, misalnya 2: cekstatuslogin() 1: login ( ) 3: open ( )

17 24 Pesan tipe create <<create>> Pesan tipe call 1: nama_metode( ) Maka cekstatuslogin( ) dan open ( ) dilakukan di dalam metode login( ) Aktor tidak memiliki waktu aktif Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang akan dibuat Menyatakan suatu objek memanggil operasi /metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri, 1: nama_metode ( ) arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi. Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek 1: masukan mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi. Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode 1: keluaran menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian. Pesan tipe destroy << destroy >> Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy Gambar di bawah merupakan contoh diagram sekuen Gambar 2.7 Contoh Diagram Sekuen [Sumber : Yuni Sugiarti 70]

18 Class Diagram Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut: 1. Kelas main Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. 2. Kelas yang menangani tampilan sistem (view) Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai. 3. Kelas yang diambil dari pendifinisian use case (controler) Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendifinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis pada perangkat lunak. 4. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model) Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua tabel yang dibuat di basis data dapat dijadikan kelas. (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 142) Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas: Kelas Tabel 2.6 Simbol pada diagram kelas [Sumber : Rosa A.S. dan M. Shalahuddin ] Simbol Deskripsi nama_kelas +atribut +operasi( ) Kelas pada struktur sistem Antarmuka/interface Asosiasi/association nama_interface Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

19 26 Asosiasi berarah/directed association Generalisasi Kebergantungan/dependency Agregasi/aggregation Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum-khusus) Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole-part) Gambar berikut merupakan contoh diagram kelas: Gambar 2.8 Contoh Diagram Kelas [Sumber : Yuni Sugiarti 63]

20 Pengertian SDLC SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 26). Rosa A.S. dan M. Shalahuddin (26-28) dalam bukunya menyatakan bahwa tahapantahapan yang ada pada SDLC secara global adalah sebagai berikut: Inisiasi (initiation) Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak. Pengembangan konsep sistem (system concept development) Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem. Perencanaan (planning) Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi. Analisis kebutuhan (requirements analysis) Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional. Design (design) Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan. Pengembangan (development) Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan; membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian; mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program; peninjauan pengujian. Integrasi dan pengujian (integration and test) Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan hasil pengujian.

21 28 Implementasi (implementation) Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian. Operasi dan pemeliharaan (operations and maintenance) Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user), termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan. Disposisi (dispotition) Mendeskripsikan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan mebangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktifitas user. 2.9 Model SDLC SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan prosesnya. Rosa A.S. dan M. Shalahuddin (28-41) dalam bukunya menyatakan bahwa model-model SDLC terdiri dari Model Waterfall, Model Prototipe, Model Rapid Application Development (RAD), Model Iteratif dan Model Spiral Model Waterfall Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial lininer (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut mulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support). (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 28) Berikut ini gambaran model air terjun: Gambar 2.9 Ilustrasi Model Waterfall [Sumber : Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 29]

22 Model Rapid Application Development (RAD) Rapid Application Development (RAD) adalah model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat inkremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD adalah adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak. (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 34) Model RAD membagi tim pengembang menjadi beberapa tim untuk dapat mengerjakan beberapa komponen masing-masing tim pengerjaan dapat dilakukan secara paralel. Berikut adalah gambar dari model RAD: Gambar 2.10 Ilustrasi Model RAD [Sumber : Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 35] Model Iteratif/Inkremental Model iteratif/inkremental mengkombinasikan proses-proses pada model air terjun dan iteratif pada model prototipe. Model inkremental akan menghasilkan versi-versi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan fungsi untuk setiap pertambahannya (increment). (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 38) Berikut adalah gambar dari model inkremental:

23 Model Spiral Gambar 2.11 Ilustrasi Model Iteratif [Sumber : Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 38] Model spiral (spiral model) memasangkan iteratif pada model prototipe dengan kontrol dan aspek sistematik yang diambil dari model air terjun. Model spiral menyediakan pengembangan dengan cara cepat dengan perangkat lunak yang memiliki versi yang terus bertambah fungsinya (increment). (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 39) Pada iterasi awal maka yang dihasilkan adalah prototipe sedangkan pada iterasi akhir yang dihasilkan adalah perangkat lunak yang sudah lengkap. Model spiral dibagi menjadi beberapa kerangka aktifitas atau disebut juga wilayah kerja (task region). Berikut adalah gambar dari model spiral: Gambar 2.12 Ilustrasi Model Spiral [Sumber : Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 40]

24 Model Prototipe Model prototipe dapat digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Model prototipe (prototyping model) dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user. (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 31). Berikut adalah gambar dari model prototipe: Gambar 2.13 Ilustrasi Model Prototipe [Sumber : Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 32] Mock-up adalah sesuatu yang digunakan sebagai model desain yang digunakan untuk mengajar, demonstrasi, evaluasi desain, promosi, atau keperluan lain. Sebuah mock-up disebut sebagai prototipe perangkat lunak jika menyediakan atau mampu mendemonstrasikan sebagian besar fungsi sistem perangkat lunak dan memungkinkan pengujian desain sistem perangkat lunak. Roger S. Pressman (52-53) menyatakan dalam bukunya bahwa stakeholder dan rekayasawan menyukai paradigma pembentukan prototipe dikarenakan pengguna dapat langsung melihat gambaran sistem yang kelak akan dipakai dan para pengembang dapat mengembangkan sistem/perangkat lunak dengan segera.

25 32 Pembuatan prototipe juga memiliki kelemahan dan dapat menimbulkan masalah antara lain: a. Para stakeholder melihat tampilan dari perangkat lunak yang akan mereka pakai kelak, tidak peduli bahwa sesungguhnya prototipe tidak dirancang secara seksama, tidak peduli pada masalah bagaimana sistem itu kelak akan bekerja dengan baik karena pengembang pada umumnya belum mempertimbangkan secara seksama aspek kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan pada umumnya juga belum mempertimbangkan aspek pemeliharaan sistem dalam jangka panjang. Saat para stakeholder diberitahu bahwa produk harus dikembangkan ulang untuk dapat memiliki kualitas yang tinggi dan dapat dipelihara, mereka akan mengeluh dan mereka akan selalu meminta agar beberapa perbaikan diterapkan pada produk yang akan mereka gunakan. Sangat sering, pengelolaan pengembangan perangkat lunak menjadi keluar jalur yang telah ditetapkan bersama. b. Sebagai rekayasawan perangkat lunak, membuat implementasi sedemikian rupa sehingga bisa mendapatkan prototipe jadi dengan cepat. Sistem operasi yang akan mendasari sistem atau bahasa pemrograman yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem pada umumnya ditentukan dengan cepat hanya karena ketersediaannya serta hanya karena kemampuan pengembang dalam menggunakannya, algoritma-algoritma yang tidak efisien mungkin diimplementasikan hanya untuk memperlihatkan kemampuan sistem dengan cepat. Selanjutnya, pengembang mungkin menjadi nyaman dengan pilihan-pilihan pengembang dan melupakan semua alasannya saat pilihan-pilihan itu ternyata tidak cocok untuk sistem yang akan dihasilkan. Meskipun permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan prototipe diatas bisa saja terjadi, pembuatan prototipe mungkin saja merupakan paradigma rekayasa perangkat lunak yang cukup efektif. Faktor kuncinya adalah bagaimana caranya mendefinisikan aturanaturan main dibagian awal pengembangan sistem: yaitu semua stakeholder harus setuju bahwa prototipe dikembangkan untuk bertindak sebagai mekanisme untuk mendefinisikan spesifikasi-spesifikasi kebutuhan. Selanjutnya perangkat lunak secara nyata direkayasa dengan lebih memperhatikan aspek-aspek kualitas Basis Data Abdul Kadir (218) dalam bukunya menyatakan bahwa basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.

26 33 Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. (Rosa A.S. dan M. Shalahuddin 43) Basis data diimplementasikan dalam bentuk tabel-tabel yang saling memiliki relasi. Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel adalah untuk menyimpan data ke dalam tabel-tabel agar mudah diakses. Rosa A.S. dan M. Shalahuddin (44) dalam bukunya menyatakan bahwa kebutuhan basis data dalam sistem informasi dapat meliputi: Memasukan, menyimpan dan mengambil data Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut Database Management System (DBMS). DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasi berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda (Abdul Kadir 218) 2.11 Pengertian Surat Dinas Surat merupakan salah satu sarana komunikasi secara tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak (orang, instansi atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi atau organisasi). (Dr. Durotul Yatimah, M.Pd 121) Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2015 tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada pasal 1 (satu) disebutkan bahwa Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jenis Naskah Dinas pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2015 Pasal 2 (dua) ayat 1 (satu) terdiri atas: a. Naskah dinas pengaturan; b. Naskah dinas penetapan; c. Naskah dinas penugasan; d. Naskah dinas korespondensi; e. Naskah dinas khusus; dan f. Naskah dinas elektronik.

27 34 Naskah dinas korespodensi sebagaimana dimaksud pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2015 Pasal 2 (dua) ayat 1 (satu) huruf d terdiri atas: a. Nota dinas; b. Memo; c. Surat dinas; d. Surat undangan; dan e. Surat pengantar. Jadi dapat disimpulkan bahwa surat dinas merupakan bagian dari naskah dinas sebagaimana disebutkan pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2015 Pasal 2 (dua) ayat 1 (satu) huruf d.

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM

PERTEMUAN 2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM PERTEMUAN 2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM PENGERTIAN SDLC atau Software Development Life Cycle atau System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM

PERTEMUAN 2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM PERTEMUAN 2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM PENGERTIAN SDLC atau Software Development Life Cycle atau System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan

Lebih terperinci

6 Bab II Tinjauan Pustaka

6 Bab II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Komputer Berikut ini ada beberapa definisi tentang komputer yang disajikan oleh beberapa para ahli : Sujatmiko (2012:156), Komputer adalah mesin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Nilai Mata Pelajaran Dengan Metodologi Berbasis Objek

Sistem Informasi Nilai Mata Pelajaran Dengan Metodologi Berbasis Objek Sistem Informasi Nilai Mata Pelajaran Dengan Metodologi Berbasis Objek Basuki Rachmadi 1, Triono 2, Faizah Hanni 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email : 1 basukirahmadi@stmilglobal.ac.id,

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

DAFTAR SIMBOL. Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. DAFTAR SIMBOL Use case nama use case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta adalah ibu kota yang memiliki pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Ibu kota Indonesia ini bahkan menjadi urutan pertama sebagai kota dengan pertumbuhan terpesat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Seni dan Budaya Bali Di Bali sampai saat ini seni dan kebudayaannya masih tetap bertahan dan lestari. Hal ini terjadi karena salah satunya adalah pendukungnya tidak berani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Web WEB merupakan kumpulan informasi pada server komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet, sedangkan aplikasi berbasis web (web base aplication)

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem tersebut dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya manusia, material, mesin, uang, dan

Lebih terperinci

TAHAPAN ANALISIS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010

TAHAPAN ANALISIS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 TAHAPAN ANALISIS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 Kegagalan tahapan analisis akan mengakibatkan kegagalan seluruh sistem yang dibangun Tahapan Analisis merupakan tahapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. Simbol-simbol pada Usecase. No Simbol Nama Keterangan. Fungsionalitas yang disediakan. sistem sebagai unit-unit yang.

DAFTAR SIMBOL. Simbol-simbol pada Usecase. No Simbol Nama Keterangan. Fungsionalitas yang disediakan. sistem sebagai unit-unit yang. DAFTAR SIMBOL Simbol-simbol pada Usecase Fungsionalitas yang disediakan 1. Usecase sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 161~166 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Irza asrita 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI Jakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1

BAB I Pendahuluan. 1 BAB I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat bukan hanya pada teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak saja, tetapi juga pada metode komputasi yang ikut berkembang. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. PROFIL MA NEGERI 1 PURWOKERTO 1. Profil MA Negeri 1 Purwokerto beralamat di Jalan Senopati No. 1 Arcawinangun, Purwokerto Timu Telp (0281) 637509, Kecamatan Purwokerto Timur,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk menunjang pembuatan tugas akhir membangun sistem pengolahan data absensi karyawan pada PT.Solusi Coporindo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Komputer Sutanta (2011:01), menjelaskan bahwa komputer adalah alat elektronik yang mampu melaksanakan beberapa tugas, yaitu menerima input, memproses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan dapat didefinisikan sebagai Sistem berbasis komputer interaktif yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN TKT REKLAME MAGUWOHARJO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Indri Pratiwi

SISTEM INFORMASI PENJUALAN TKT REKLAME MAGUWOHARJO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Indri Pratiwi SISTEM INFORMASI PENJUALAN TKT REKLAME MAGUWOHARJO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Indri Pratiwi 12.02.8341 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung oleh

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TATA KELOLA SURAT DINAS (STUDI KASUS PUSTEKKOM KEMENDIKBUD)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TATA KELOLA SURAT DINAS (STUDI KASUS PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TATA KELOLA SURAT DINAS (STUDI KASUS PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) SUNDORO PRAMUJI 41811120165 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sudah ada. Beberapa alasan sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sudah ada. Beberapa alasan sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Sistem Pengembangan sistem berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sudah ada.

Lebih terperinci

Review of Process Model. SE 3773 Manajemen Proyek Teknologi Informasi *Imelda Atastina*

Review of Process Model. SE 3773 Manajemen Proyek Teknologi Informasi *Imelda Atastina* Review of Process Model SE 3773 Manajemen Proyek Teknologi Informasi *Imelda Atastina* Beberapa Model Proses RPL Linear Sequential Model Evolutionary Software Process Model Incremental Model Spiral Model

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sistem informasi sekarang ini sangat pesat, hampir semua kegiatan menggunakan sistem informasi sebagai penunjang kegiatannya, salah satunya adalah

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN SERVIS KOMPUTER PADA CV. JUSTIN KOMPUTER

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN SERVIS KOMPUTER PADA CV. JUSTIN KOMPUTER 1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN SERVIS KOMPUTER PADA CV. JUSTIN KOMPUTER Hendra 1, Mardiani 2 STMIK GI MDP, Jl. Rajawali No.14, Telp.0711-376400/Fax.0711-376365 Jurusan Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Informasi 2.1.1 Data Salah satu tujuan dibuatnya sistem informasi yaitu untuk menyimpan dan mengelola data. Dimana data-data tersebut disimpan disebuah tempat bernama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perpustakaan Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya : (BSNI, 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHAPAN ANALISIS SISTEM Donni Prabowo @donnipra donni.web.id ANSI Pertemuan 8 OVERVIEW Kegagalan tahapan analisis akan mengakibatkan kegagalan seluruh sistem yang dibangun. Tahapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support Sistem (DSS) Sistem pendukung keputusan / Decision Support Sistem (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. WORKFLOW 2.1.1 Definisi Workflow Menurut WFMC (Workflow Management Coalition), Workflow didefinisikan sebagai berikut: "The automation of a business process, in whole or part,

Lebih terperinci

Diagram Use Case. Pertemuan 3

Diagram Use Case. Pertemuan 3 Diagram Use Case Pertemuan 3 Definisi Use Case Diagram Use Case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Komputer Asropudin (2013:19), Komputer alat bantu pemrosesan data secara elektronik dan cara pemrosesan datanya berdasarkan urutan instruksi atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN... i ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR SIMBOL... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 CRM (CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) CRM merupakan suatu strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang di desain untuk meningkatkan keuntungan, pendapatan dan

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 3 Sistem Informasi Manajemen Komputer: Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Latar Belakang Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era modern saat ini, dimana perkembangan teknologi informasi semakin cepat dalam berbagai bidang, pada kenyataannya banyak perusahaan/instansi baik negeri maupun

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 11: Pengembangan Sistem Informasi Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Metodologi Pengembangan Sistem System Development Life Cycle (SDLC)

Lebih terperinci

TRANSAKSI LAYANAN PELANGGAN PADA SALON MUSLIMAH KHUMAIRAH. Mulyati

TRANSAKSI LAYANAN PELANGGAN PADA SALON MUSLIMAH KHUMAIRAH. Mulyati 2 SISTEM INFORMASI TRANSAKSI LAYANAN PELANGGAN PADA SALON MUSLIMAH KHUMAIRAH Mulyati SISTEM INFORMASI TRANSAKSI LAYANAN PELANGGAN PADA SALON MUSLIMAH KHUMAIRAH Mulyati 1) 1) Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

SOFTWARE PROCESS MODEL

SOFTWARE PROCESS MODEL Bahan Ajar Rekaya Perangkat Lunak SOFTWARE PROCESS MODEL Linear SequentialModel/ Waterfall Model Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi, organisasi, perusahaan maupun lembaga pendidikan sekolah, dapat dipastikan mempunyai suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang administrasi. Dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisisasi, saling

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA SULITA FURNITURE INTERIOR DESIGN BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA SULITA FURNITURE INTERIOR DESIGN BERBASIS WEB Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 200~204 SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA SULITA FURNITURE INTERIOR DESIGN BERBASIS WEB 200 Andi Saryoko 1, Yuliando Mauris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Infomasi Filling di PT BCA Cabang MH Thamrin Tangerang

Perancangan Sistem Infomasi Filling di PT BCA Cabang MH Thamrin Tangerang Perancangan Sistem Infomasi Filling di PT BCA Cabang MH Thamrin Tangerang Achmad Sidik 1, Lilis Sakuroh 2, Diana Pratiwi 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina Sarana Global Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun masalah yang dihadapi oleh SMK ISLAM PLUS YAPIA dalam belajar mengajar dan dapat menumbuhkan semangat adalah :

BAB I PENDAHULUAN. Adapun masalah yang dihadapi oleh SMK ISLAM PLUS YAPIA dalam belajar mengajar dan dapat menumbuhkan semangat adalah : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar merupakan tugas seorang guru yang mengupayakan

Lebih terperinci

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK 1 FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ALI MUHTAS Program Studi Sistem Informasi S1, Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Dalam pembangunan aplikasi perlu adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Menurut (Adam Suseno & Ricky Agus; 2012 : 1), Sistem informasi yang memiliki kepaduan antara teknologi informasi dan aktifitas dari orang yang menggunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI REKAM MEDIS POLIKLINIK UNIVERSITAS TRILOGI

RANCANG BANGUN APLIKASI REKAM MEDIS POLIKLINIK UNIVERSITAS TRILOGI RANCANG BANGUN APLIKASI REKAM MEDIS POLIKLINIK UNIVERSITAS TRILOGI Umar Al Faruq Program Studi Sistem Informasi Fakultas Telematika Universitas Trilogi Jakarta Jl.Taman Makam Pahlawan No.1 Kalibata, Jakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa studi literatur berupa mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan pembahasan

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( 2 nd week) Siklus Hidup Perangkat Lunak (SWDLC) RAHMAD HIDAYAH /41813120037 FASILKOM / SISTEM INFORMASI DOSEN : WAHYU HARI HAJI, S.Kom, MM Siklus Hidup Perangkat Lunak (Software

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Aplikasi Aplikasi dapat didefinisikan sebagai suatu program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi berbeda dengan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium Klinik Westerindo adalah bagian atau anak perusahaan dari Awal Bros Hospital Group dan telah memperoleh Akreditasi ISO 15189:2009 (ISO 15189:2007) yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32 /Pojk.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Pasal 2. 1.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam menentukan objek penelitian, penulis melakukannya pada Rental Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra

Lebih terperinci

BAB 6 ANALISA SISTEM (Bagian 2)

BAB 6 ANALISA SISTEM (Bagian 2) 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB 6 ANALISA SISTEM (Bagian 2) 6.1 Pendefinisian masalah Pada tahapan analisis sistem, analis mempunyai tugas mendefinisikan masalah sistem, melakukan studi

Lebih terperinci

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Km Abstraks Dalam teri rekayasa perangkat lunak ada 2 jenis prduk perangkat lunak. Prduk generik, yaitu prduk yang dibuat dan ditentukan fungsinalitasnya

Lebih terperinci

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL Oleh : Samsul Arifin, S.Kom Email : samsul.skom@gmail.com Konsep Pemodelan Perangkat Lunak (PL) Konsep rekayasa PL. Suatu disiplin ilmu yang membahas semua

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan berdasarkan cara pendekatannya, yaitu berdasarkan prosedur dan elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Definisi Sistem Menurut Mulyadi (2010) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapa

Lebih terperinci

A Layered Technology

A Layered Technology Proses N. Tri Suswanto Saptadi Teknik Informatika http://trisaptadi.uajm.ac.id 02/28/11 nts/sb/tiuajm 1 A Layered Technology Software Engineering tools methods process model a quality focus These courseware

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 83~88 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA 83 Ropiyan 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Pada sub bab ini penulis akan menganalisis masalah yang ada dan menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat. 3.1.1 Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Software Process(2) Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak 1. Linear Sequential Model 1. Waterfall Model 2. V Model 3. RAD Model 2. Prototyping Model 3. Evolutionary Model 1. Incremental Model

Lebih terperinci

Metode-Metode Pengembangan Desain Aplikasi

Metode-Metode Pengembangan Desain Aplikasi Metode-Metode Pengembangan Desain Aplikasi a. Model Waterfall Model waterfall mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci