PENGEMBANGAN KURIKULUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN KURIKULUM"

Transkripsi

1 Tugas Mingguan Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PENGEMBANGAN KURIKULUM Penjelasan Umum seputar Pengembangan Kurikulum Akhmad Ari Wibowo ( ) 2013 M i n g g u k e - 1 M i n g g u k e - 6 0

2 Perspektif Kebenaran terhadap Filsafat Pancasila Kurikulum merupakan pilihan yang biasa dibuat oleh orang yang berkuasa (pemerintah). Saat masa penjajahan, kurikulum yang berkembang dan didapatkan oleh warga Indonesia adalah kurikulum yang sesuai dengan kepentingan penjajah. Setelah Indonesia merdeka, maka kurikulum yang dikembangkan berdasarkan pada falsafah negara Indonesia, yaitu Pancasila. Berikut adalah beberapa sudut pandang kebenaran filsafat jika dilihat terhadap filsafat Pancasila: ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ONTOLOGI EPISTEMOLOGI AKSIOLOGI Segala macam yang kita dapatkan, hendaknya kita telaah apakah itu berasal dari rasio kita sendiri atau dari Tuhan. Membentuk pribadi masyarakat yang agamis dan saling menghormati antar pemeluk agama di Indonesia. Membentuk pribadi yang adil kepada semua orang, sebab yang membedakan kita hanyalah ketakwaan masing-masing. Menghapus segala macam bentuk perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga setiap orang berhak atas pendidikan dan pengajaran yang sama. Membentuk pribadi yang Demokratis dan saling menghargai pendapat. Membentuk pribadi yang berkarakter serta menjunjung tinggi normanorma kehidupan, berbangsa dan bernegara. Moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari terlebih dalam proses belajar merupakan penerapan pancasila dan sesuai dengan logika manusia. Kecerdasan manusia terbentuk atas kerjasama yang baik antara manusia dan lingkungan sekitar, jadi membaur dan berperilaku baik terhadap masyarakat merupakan salah satu proses mendapatkan ilmu. Setiap manusia adalah pemimpin di muka bumi, oleh karena itu ilmu pengetahuan yang luas harus dimiliki oleh tiap manusia, agar dapat bijak serta dapat menjadi pemimpin yang ideal. Untuk dapat berbuat adil dalam bertindak maka pendidikan yang menyeluruh dan seimbang harus dilalui oleh setiap masyarakat. Keimanan manusia merupakan hal yang paling mendasar dalam diri manusia, oleh karena itu perlunya pendidikan agama merupakan hal yang paling penting dalam jenjang pendidikan. Tiap warga Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dan penghargaan yang sama atas prestasi yang diraihnya. Setiap warga negara berhak dan berkewajiban atas persatuan dan kesatuan Indonesia. Begitu pula dalam proses belajar, seorang peserta didik harus dapat menyatukan segala macam potensi yang ada dalam dirinya untuk dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Sikap gotong royong dan musyawarah merupakan karakter bangsa yang sangat perlu ditanamkan kepada setiap warga negara, khususnya peserta didik. Sikap saling menghormati dan menghargai juga hal yang sangat perlu ditanamkan kepada setiap warga negara Indonesia. Menurut Prof. Dr. S.Nasution, M.A. dalam bukunya yang berjudul Asas-Asas Kurikulum, disebutkan bahwa dalam Undang-undang tentang dasar pendidikan dan pengajaran sekolah, bab III pasal 4, tercantum Pendidikan dan Pengajaran berdasarkan asas-asas yang termaktub dalam Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia dan atas kebudayaan kebangsaan Indonesia. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila sangatlah penting dalam rangka pembentukan masyarakat yang berkarakter, serta berakhlak mulia. Sedang, dalam buku Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, pendidikan yang berdasarkan falsafah Pancasila diarahkan untuk membentuk masyarakat yang sehat lahir batin, berpengetahuan serta 1

3 berketrampilan, bertanggung jawab, memiliki kecerdasan yang disertai budi pekerti luhur, serta mencintai bangsa dan sesama manusia. Semua, pemaparan ini memperjelas bahwa adanya Pancasila sebagai dasar dan Filsafat Negara tidak hanya sekedar sebagai pajangan belaka, namun juga sebagai dasar dalam membentuk arah pendidikan bangsa demi tercapainya tujuan bersama dan kemajuan bangsa Indonesia. Konsep Kurikulum Kurikulum (berasal dari bahasa Yunani, Curir = pelari dan Curere = tempat berpacu), merupakan sebuah kata yang tidak asing lagi dalam dunia pendidikan. biasanya kata kurikulum selalu dikaitkan dengan mata pelajaran dan peraturan yang ada di lingkungan sekolah. Dalam tulisan ini, kita akan melihat bersama, seperti apa konsep dasar kurikulum tersebut sehingga kita dapat memetakan fungsinya kelak demi terbentuknya pribadi peserta didik yang berkarakter dan sesuai dengan dasar filsafat Negara kita. Konsep kurikulum selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman, berikut kami sajikan bagan perkembangan konsep dasar kurikulum: JARAK atau sebuah alur yang harus ditempuh oleh seorang peserta didik agar dapat mencapai tujuan akhir dari sebuah pendidikan Mata Pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk memperoleh Ijazah/sertifikat. Kegiatan dan pengalaman, baik di dalam lingkungan sekolah atau luar sekolah atas tanggung jawab sekolah guna tercapainya tujuan pendidikan. Seluruh Kegiatan, pengalaman, dan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap terbentuknya pribadi peserta didik baik di sekolah maupun di luar sekolah demi tercapainya tujuan pendidikan Selain itu terdapat juga beberapa konsep kurikulum yang telah dikenal luas oleh kalangan pendidik, seperti: NYATA, kegiatan nyata yang terlaksana dalam proses penerapan kurikulum. TERSEMBUNYI, tidak tertulis namun turut mempengaruhi pribadi peserta didik IDEAL, berisi sesuatu yang diharapkan dan dicita-citakan KONSEP KURIKULUM PEMBELAJARAN, adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah kurikulum, karena saling mempengaruhi dalam pelaksanaannya 2

4 Berdasarkan, pemaparan di atas dapat di ketahui bahwa kurikulum adalah sebuah proses panjang guna tercapainya sebuah tujuan pendidikan. sebuah paket lengkap yang didalamnya juga ditunjang oleh pembelajaran. Dalam referensi lain disebutkan bahwa perbedaan antara kurikulum dan pembelajaran terdapat pada cangkupannya, namun keduanya membentuk sebuah kontinum. Desain Kurikulum Desain adalah, rancangan, pola, atau model. Mendesain kurikulum berarti menyusun model kurikulum sesuai dengan visi dan misi sekolah. Beberapa model kurikulum yang dibahas dalam buku Wina Sanjaya yang berjudul Kurikulum dan Pengajaran, antara lain: Model Desain Kurikulum Disiplin Ilmu Berorientasi pada Masyarakat Berorientasi pada Siswa Teknologi Subject Centered Perspektif Status Quo Perspektif Kehidupan Anak di Masyarakat Correlated Perspektif Pembaharuan Perspektif Psikologi Integrated Perspektif Masa Depan Model desain tersebut dibagi berdasarkan orientasi kurikulum yang diperlukan, dan terbagi lagi menjadi sub orientasi yang lebih spesifik. Hal tersebut dirancang guna menjadikan kurikulum yang dibuat lebih fokus pada orientasi masing-masing sekolah. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya yang berjudul PENGEMBANGAN KURIKULUM:Teori dan Praktik, berdasarkan apa yang menjadi fokus pembelajaran, paling tidak terdapat 3 pola desain kurikulum, yaitu: 1. Subject Centered Design, yaitu desain kurikulum yang berpusat pada bahan ajar, 2. Learner Centered Design, yaitu desain kurikulum yang mengutamakan peranan siswa, dan 3. Problem Centered Design, yaitu desain kurikulum yang berpusat pada masalah masalah yang ada di lingkungan sekitar/masyarakat. Ketiga pola desain tersebut jika dibuat dalam bagan yang lebih spesifik maka akan terlihat sebagai berikut: Pola Desain Kurikulum Subject Centered Design Learner Centered Design Problem Centered Design The Subject Design The Disciplines Design The Broad Fields Design The Activity / Experience Design The Areas of Living Design The Core Design 3

5 Macam-macam pola desain kurikulum tersebut ada agar dapat menjadi opsi bagi para pendidik untuk merancang kurikulum yang sesuai dan yang dibutuhkan, sehingga visi dan misi pendidikan yang dikehendaki dapat tercapai. Organisasi Kurikulum Konsep dan Dimensi Organisasi Kurikulum Organisasi Kurikulum adalah susunan pengetahuan yang harus disampaikan pada peserta didik untuk menguasai kompetensi yang ditetapkan Dimensi Organisasi Kurikulum terbagi menjadi 2 yaitu dimensi isi dan dimensi pengalaman belajar Model Organisasi Kurikulum Subject-Centered Currriculum Correlated Broad-Fild Integrated Core Activity Faktor-Faktor dalam Organisasi Kurikulum Ruang Lingkup (Scope) Urutan (Sequence) Kesinambungan (Continuity) Terpadu (Integrated) Keseimbangan (Balance) Waktu (Times) Prosedur Mereorganisasi Kurikulum Buku Pelajaran Tambal Sulam Analisis Kegiatan Fungsi Sosial Survey Pendapat Study Kesalahan Analisis Masalah Remaja Pada dasarnya, sebuah kurikulum yang akan disampaikan atau diterapkan pada suatu desain kurikulum haruslah terorganisir dengan baik agar materi dalam kurikulum yang akan disampaikan pada peserta didik dapat tersampaikan dengan baik, sehingga kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Model organisasi yang berkembang pun tidak hanya seperti yang di atas, namun dapat menjadi lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan dan hasil pengamatan masing-masing ahli. Dalam referensi lain disebutkan bahwa organisasi kurikulum terbagi menjadi : 1. Kurikulum Mata Pelajaran 2. Kurikulum dengan Mata Pelajaran Berkolerasi 3. Kurikulum Bidang Studi 4. KurikulumTerintegrasi 5. Kurikulum Inti. 4

6 Tidak hanya modelnya saja yanng berbeda, prosedur pengorganisasiannya pun juga berbeda, sebagaimana yang kami dapat pada buku Oemar Malik, diantaranya: 1. Prosedur Employee 2. Prosedur Buku Pelajaran 3. Prosedur Survey Pendapat 4. Prosedur Studi Kesalahan 5. Prosedur dari Kurikulum lainnya 6. Prosedur Analisis Kegiatan Orang Dewasa 7. Prosedur Fungsi-Fungsi Sosial 8. Prosedur Minat dan Kebutuhan Remaja Kurikulum Satuan Pendidikan Dalam Standar Nasional Pendidikan, pasal 1 ayat 15 dijelaskan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing masing satuan pendidikan dengan memerhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Secara khusus Kurikulum satuan pendidikan ini diterapkan untuk: 1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengekola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia. 2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama. 3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan Berpusat pada potensi, perkemban gan, kebutuhan, dan kepentinga n peserta didik dan lingkungann ya Beragam dan terpadu Tanggap terhadap perkemban gan ilmu pengetahu an, teknologi, dan seni Relevan dengan kebutuhan kehidupan Menyeluruh dan berkesinam bungan Belajar sepanjang hayat Seimbang antara kepentinga n nasional dan kepentinga n daerah. Dalam referensi lain disebutkan acuan operasional penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan antara lain: 1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta akhlaq yang mulia 5

7 2. Peningkatan potensi kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik 3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan 4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional 5. Tuntutan dunia kerja 6. Perkembangan ilmu pengethauan teknologi dan seni 7. Agama 8. Persatuan nasional dan nilai nilai kebangsaan 9. Dinamika perkembangan global 10. Kondisi social budaya masyarakat setempat 11. Kesetaraan jender 12. Karakteristik satuan pendidikan Pengembangan Kurikulum Menurut Seller dan Miller (1985) proses pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan terus menerus yang membentuk siklus, sehingga sangat berpengaruh antara satu dan yang lainnya. Siklus tersebut Nampak seperti gambar berikut: Orientasi Evaluasi Pengembangan Pengembangan Kurikulum dimulai dengan menetapkan Oritentasi, setelah itu barulah kurikulum dikembangkan dan dirancang untuk diimplementasikan, setelah itu dievaluasi sehingga dapat menetukan dapat menetukan orientasi baru untuk dikembangkan kembali. Implementasi Melihat siklus tersebut, setidaknya kita dapat memahami bahwa pengembangan kurikulum sangatlah penting dalam tujuan memperbaiki pendidikan nasional. Lalu bagaimana pendekatan serta model pengembangan kurikulum? Perhatikan bagan berikut Pendekatan Pengembangan Kurikulum Tyler Pendekatan TOP DOWN Pendekatan GRASS ROOTS Model Pengembangan Kurikulum Taba Beauchamp Dari Pemegang kebijakan tertinggi diturunkan ke setiap Instansi pendidikan Dari Guru/Instansi, menyebar ke lingkungan yang lebih luas Wheeler 6

8 Oemar Malik (2007), menyebutkan bahwa paling tidak terdapat 8 hal dalam kerangka pengembangan kurikulum, yaitu: 1. Asumsi 2. Tujuan Pengembangan 3. Penilaian Kebutuhan 4. Konten Kurikulum 5. Sumber materi Kurikulum 6. Implementasi Kurikulum 7. Evaluasi Kurikulum 8. Keadaan di masa mendatang 7

9 DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal.( 2012).Bandung.PT. Remaja Rosdakarya Hamalik, Oemar. (2009). Dasar-Dasar PENGEMBANGAN KURIKULUM. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Nasution, S. (1986). Asas-Asas Kurikulum. Bandung: Jemmars. Sanjaya, Wina. (2008). KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN.Jakarta:Kencana Prenada. Sukmadinata, N.S. (2008). Pengembangan Kurikulum: teori dan praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Susanto. (2007). PENGEMBANGAN KTSP dengan Perspektif Manajemen Visi. Bandung:MataPena 8

Organisasi Kurikulum 1

Organisasi Kurikulum 1 063-064 Organisasi Kurikulum 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas kehadirat Illahi Rabbi, yang mana atas kehendak-nyalah tugas ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tidak lupa kami juga menyampaikan terimakasih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat sejak dulu. Setiap orang memerlukan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya. Tujuan pendidikan sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia sebagai negara berkembang dalam pembangunannya membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia Indonesia yang pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan karakter saat ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Dalam UU No 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang

Lebih terperinci

Model dan Organisasi. Konsep Landasan Komponen Prinsip. Evaluasi. Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Model dan Organisasi. Konsep Landasan Komponen Prinsip. Evaluasi. Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Konsep Landasan Komponen Prinsip Model dan Organisasi Evaluasi Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Lingkungan Pendidik Interaksi Isi Proses Evaluasi Tujuan Pendidikan Pendidikan Peserta Didik Alam-Sosial-Budaya-Politik-Ekonomi-Religi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertama, pendidikan mengandung nilai dan memberikan pribadi anak agar. dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pertama, pendidikan mengandung nilai dan memberikan pribadi anak agar. dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat sejak dulu, dan setiap orang memerlukan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya.tujuan pendidikan

Lebih terperinci

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses sangat menentukan untuk perkembangan individu dan perkembangan masyarakat. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang bersifat mendasar. Menurut Mulyasa (2013:2), perubahan itu menyangkut perubahan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK A. Latar Belakang Pemikiran Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragamannya yang terdapat

Lebih terperinci

Landasan dan Prinsip PengembanganKurikulum

Landasan dan Prinsip PengembanganKurikulum Landasan dan Prinsip PengembanganKurikulum A. Landasan Pengembangan Kurikulum Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan atas hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya efisiensinya berarti rendah.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya efisiensinya berarti rendah. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu system pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika penggunaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah dalam mengatasi dekadensi moral. Dekadensi moral terjadi di kalangan pelajar, berupa meningkatnya

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dikemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting bagi warga negara. Pendidikan nasional bertujuan untk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

Lebih terperinci

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan akan berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah yang luas dan komplek, Indonesia harus bisa menentukan prioritas atau pilihan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan perubahan yang terjadi kian cepat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum pendidikan harus disusun dengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional

PENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional PENDAHULUAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP Makalah disampaikan pada Pelatihan dan Pendampingan Implementasi KTSP di SD Wedomartani Oleh Dr. Jumadi A. Pendahuluan Menurut ketentuan dalam Peraturan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah tertuang dalam fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, antara lain guru sebagai penginisiatif moral dan pengasuh serta. memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, antara lain guru sebagai penginisiatif moral dan pengasuh serta. memperoleh perubahan diri dalam pengajaran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola pengajaran secara efektif, dinamis, efesien dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu proses pemuliaan diri yang di dalamnya terdapat tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk sosial. Ini berarti manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia hidup secara berkelompok dan membentuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 1 1. Pengertian KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masingmasing satuan pendidikan 2 2. Landasan Pengembangan KTSP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai orang tua kadang merasa jengkel dan kesal dengan sebuah kenakalan anak. Tetapi sebenarnya kenakalan anak itu suatu proses menuju pendewasaan dimana anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD Negeri Wirosari sekolah yang unggul, kreatif, inovatif, kompetitif dan religius. Sedangkan misinya

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A. PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI UNTUK MENJADI GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN YANG PROFESIONAL TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena

Lebih terperinci

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Peran Kebudayaan dalam Pembangunan Pendidikan Berkelanjutan Salah satu fungsi pendidikan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro 47 IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro Pembangunan Kota Metro bersandar pada Visi Kota Metro jangka panjang, yaitu terwujudnya Metro sebagai kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi karakteristik dan keunikan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Kuncoro Asih Nugroho, M.Pd. I. PENDAHULUAN A. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Seorang guru dalam pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Guru

Lebih terperinci

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. www.kangmartho.c om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (PKn) Pengertian Mata PelajaranPendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA Imam Gunawan Tiap tiap negara memiliki peraturan perundang undangan sendiri. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai peraturan perundang udangan yang bertingkat,

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan tantangan bagi bangsa Indonesia. Tantangan tersebut bukan hanya dalam menghadapi dampak tranformasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Manfaat Penelitian, F. Penegasan Istilah A. Latar Belakang Pendidikan

Lebih terperinci

FALSAFAH PENDIDIKAN PANCASILA. Imam Gunawan

FALSAFAH PENDIDIKAN PANCASILA. Imam Gunawan FALSAFAH PENDIDIKAN PANCASILA Imam Gunawan Pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia berakar pada pandangan hidup bangsa yakni Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup menata kehidupan bangsa, termasuk

Lebih terperinci

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) *Kaji kebutuhan dan kemampuan siswa *Kaji kemampuan guru (potensi SDM sekolah, visi, dan misi sekolah) *Kaji daya dukung sekolah (sarana, prasarana)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Tujuan pendidikan nasional yaitu Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Tujuan pendidikan nasional yaitu Pendidikan nasional berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Tujuan pendidikan nasional yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan untuk menyiapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang berorientasi pada terbentuknya individu yang mampu memahami realitas dirinya dan masyarakat serta bertujuan untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kanca internasional. Perubahan kurikulum sudah dimulai sejak awal kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. kanca internasional. Perubahan kurikulum sudah dimulai sejak awal kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN Pada bab 1 pendahuluan ini akan dibahas secara sistematis mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian. 1.1 Latar Belakang Perkembangan kurikulum di Indonesia dari masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan bahwa akhlak bersifat abstrak, tidak dapat diukur, dan diberi nilai oleh indrawi manusia (Ritonga,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA Ramtia Darma Putri tyadhuarrma27@gmail.com Universitas PGRI Palembang Erfan Ramadhani erfankonselor@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) a. Pengertian KTSP Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan nasional negara kita adalah pembangunan di bidang pendidikan. Pendidikan nasional sebagai salah satu sistem dari supra sistem

Lebih terperinci

KURIKULUM. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

KURIKULUM. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB KURIKULUM Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB Pengertian Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang melalui penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (BNSP, 2006: 5).

BAB I PENDAHULUAN. berkembang melalui penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (BNSP, 2006: 5). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dewasa ini lebih berkembang melalui penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang diharapkan, harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau sering disebut kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk karakter individu yang bertanggung jawab, demokratis, serta berakhlak mulia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu untuk bisa berperilaku lebih baik dari sebelumnya. pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa: Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. individu untuk bisa berperilaku lebih baik dari sebelumnya. pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa: Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan sangatlah penting untuk kelangsungan hidup manusia, entah itu pendidikan formal maupun nonformal. Manusia dituntut untuk berlaku benar dalam setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Terobosan Pedagogis Mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur Melalui Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional

Terobosan Pedagogis Mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur Melalui Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional Terobosan Pedagogis Terobosan Pedagogis Mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur Melalui Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional Zawaqi Afadal Jamil E-mail: zawaqiafdaljamil@yahoo.com Abstrak Masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM A. Analisis Kurikulum 2013 Mata Pelajaran IPS SD/MI Pembicaraan kurikulum tidak bisa terlepas dari

Lebih terperinci

Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia 2010 MODEL PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KURIKULUM

Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia 2010 MODEL PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KURIKULUM Pendidikan Luar Biasa Universitas Pendidikan Indonesia 2010 HIMPUNAN MAHSISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA MODEL PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KURIKULUM MODEL PENGEMBANGAN DAN ORGANISASI KURIKULUM Model

Lebih terperinci

MAKALAH LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

MAKALAH LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM MAKALAH LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Analisis Pengembangan Kurikulum Dosen Pengampu : Widodo Winarso, M.Pd.I Disusun oleh: Kelompok 1 1. Atik Kurnia

Lebih terperinci

Kenapa Leader Class? Catatan Harian (calon) Pemimpin

Kenapa Leader Class? Catatan Harian (calon) Pemimpin Kenapa Leader Class? Catatan Harian (calon) Pemimpin Kata Pendidikan Berkarakter sudah tidak asing lagi bagi kita. Mengingat telah tergerus dan lunturnya karakter generasi muda di masa sekarang ini. Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pada Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KTSP PERT KE-11

PENGEMBANGAN KTSP PERT KE-11 PENGEMBANGAN KTSP PERT KE-11 A. PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan. Tanpa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia sebagai negara berkembang dalam pembangunannya membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan. Tanpa sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ( SKL) 1. Pengertian Standar kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) No.20 Tahun 2003 pasal 3 terdapat 10 indikator Tujuan Pendidikan Nasional agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama diwahyukan Tuhan untuk kepentingan manusia. Dengan bimbingan agama, diharapkan manusia mendapatkan pegangan yang pasti untuk menjalankan hidup dan juga

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kelas Akselerasi di SMA

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kelas Akselerasi di SMA 113 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menyajikan uraian bahasan sesuai dengan temuan penelitian. Seperti yang ditegaskan dalam teknik analisis kualitatif deskriptif (pemaparan) dari data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan mempunyai peranan yang penting untuk perkembangan tersebut. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi. kualitasnya, dan mampu mandiri, dan pemberian dukungan bagi

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi. kualitasnya, dan mampu mandiri, dan pemberian dukungan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Landasan pendidikan di Indonesia diharapkan mengusahakan pembentukan manusia Pancasila sebagai manusia pembangunan yang tinggi kualitasnya, dan mampu mandiri,

Lebih terperinci

DIMENSI KONSEP KURIKULUM

DIMENSI KONSEP KURIKULUM KONSEP KURIKULUM Apa Kurikulum itu? Asal kata dari Curir (pelari) dan Curere (tempat berpacu) Jarak yang harus ditempuh dari star ke finish untuk memperoleh medali Sejumlah MP yang harus ditempuh peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Sasaran pendidikan adalah manusia, dengan tujuan menumbuhkembangkan

Lebih terperinci

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS) MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD 321 4 SKS) TATAP MUKA 1 PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM TERPADU Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd KOMPETENSI DASAR MAHASISWA MAMPU MEMILIKI LANDASAN DASAR

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor yang berpengaruh sangat besar terhadap kecepatan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor yang berpengaruh sangat besar terhadap kecepatan ini adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan masyarakat Indonesia berjalan kian hari kian cepat. Salah satu faktor yang berpengaruh sangat besar terhadap kecepatan ini adalah pembangunan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuan utama pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan diuraikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/ signifikansi penelitian, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Kerja sama antara ketiga pihak diharapkan dapat menciptakan / mewujudkan

Lebih terperinci

Komponen dan Prinsip Pengembangan Kurikulum

Komponen dan Prinsip Pengembangan Kurikulum Komponen dan Prinsip Pengembangan Kurikulum Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2) isi/materi; (3) metode atau strategi pencapain tujuan pembelajaran; (4) organisasi kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peralihan sistim pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi telah menjadikan perubahan paradigma berbagai unsur penyelenggaraan pemerintahan, termasuk pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha mewujudkan sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan harus mampu dalam perbaikan dan pembaharuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: prasarana dan sarana, dana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar dan berencana yang dimiliki semua masyarakat sebagai siswa di dalam dunia pendidikan yang tersusun secara sistematis

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum

Lebih terperinci

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS) MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD 321 4 SKS) TATAP MUKA 2 KONSEP DASAR KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013 Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd KEMAMPUAN AKHIR : MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI KONSEP DAN KERANGKA

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PERUBAHAN KURIKULUM TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SDN 03 PAGI CIRACAS)

EFEKTIFITAS PERUBAHAN KURIKULUM TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SDN 03 PAGI CIRACAS) EFEKTIFITAS PERUBAHAN KURIKULUM TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SDN 03 PAGI CIRACAS) 1 Fadjriah Hapsari 1 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Indraprasta PGRI

Lebih terperinci

Delapan Fungsi Keluarga dalam Membentuk Generasi Penerus Bangsa

Delapan Fungsi Keluarga dalam Membentuk Generasi Penerus Bangsa Delapan Fungsi Keluarga dalam Membentuk Generasi Penerus Bangsa Disusun oleh Saifulloh el Faruq dan Rouhdy Rangga, untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kependudukan. Di era globalisasi saat ini, realita

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan kemajuan manusia. Pendidikan berfungsi menyiapkan generasi yang terdidik, mandiri dan memiliki keterampilan

Lebih terperinci

Pertemuan I. Isniatun Munawaroh, M.Pd

Pertemuan I. Isniatun Munawaroh, M.Pd Pertemuan I Isniatun Munawaroh, M.Pd PENGERTIAN KURIKULUM Berawal dari currere yang diartikan sebagai lintasan pacu untuk perlombaan lari, istilah kurikulum kemudian digunakan dalam pendidikan dengan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang tidak terlepas dari segi-segi kehidupan manusia. Kesenian juga merupakan cerminan dari jiwa masyarakat. Negara

Lebih terperinci