BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Surakarta merupakan salah satu dari tiga kota di Pulau Jawa bagian selatan. Kota Surakarta juga terkenal akan kekayaan budaya Jawa yang masih sangat kental. Seperti suku bangsa lain di Nusantara, suku Jawa di Kota Surakarta juga sangat menghargai dan selalu berupaya untuk melestarikan warisan budaya serta tradisi dari para pendahulunya sebagai sikap hidup secara turun temurun. Masyarakat Jawa yang merupakan salah satu bagian dari kebudayaan di Nusantara merupakan masyarakat yang sangat menghormati proses kodrati jalannya kehidupan itu sendiri (sangkan paraning dumadi). Semua pandangan tersebut tercermin pada etika, moralitas dan bentuk kebudayan dan sikap hidup masyarakat Jawa itu sendiri. Sikap hidup masyarakat Jawa identik dengan berbagai macam ritual yang masih dijalankan sampai saat ini. Salah satu dari ritual tersebut adalah selamatan yang mempunyai arti yaitu sebuah aktivitas budaya yang mempunyai tujuan untuk memohon berkah kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus sebagai sarana harmonisasi semua unsur kehidupan itu sendiri. Masyarakat Jawa terutama di Kota Surakarta dan sekitarnya, semua ritual selamatan tidak pernah lepas dari keberadaan Jenang (bubur). Fungsi dari Jenang tersebut tidak hanya sebagai pelengkap ritual selamatan itu sendiri, namun juga merupakan simbol doa, harapan, persatuan dan semangat dari masyarakat Jawa. Ritual selamatan telah berlangsung selama ratusan tahun secara turun temurun di masyarakat Jawa di Surakarta. Kehadiran Jenang mempunyai peran yang sangat luar biasa dalam segala lini kehidupan budaya orang Jawa. Jenang merupakan sebuah perwujudan warisan leluhur yang wajib dilestarikan. Hari jadi Kota Surakarta (Kota Solo) diambil saat hari kepindahan Keraton Kartosura ke Desa Sala yaitu pada hari Rabu tanggal 17 Suro tahun Je 1670,

2 sinengkalan Kembuling Pudya Kaparsihing Nata atau 17 Februari 1945, Boyong Kedathon yang kepindahan itu ditandai dengan diaraknya 17 macam Jenang dari bekas Keraton Kartasura ke Keraton Surakarta. Setiap tanggal 17 Februari sejak tahun 2012, Festival Jenang digelar untuk memperingati ulang tahun kota Surakarta. Pada tahun 2017 ini untuk merayakan hari jadi Kota Surakarta ke 272, tema yang diusung untuk Festival Jenang Solo 2017 adalah Pesona Jenang Nusantara. Festival Jenang Solo 2017 menghadirkan 17 jenis Jenang yang mengiringi boyongan Keraton Kartasura ke Keraton Surakarta yang menandai Hari Jadi Kota Surakarta atau Kota Solo dan berbagai macam jenang dari Nusantara. Acara Festival Jenang Solo ini sekaligus bertujuan untuk mengenalkan berbagai macam Jenang di Nusantara dan melestarikan budaya Jawa. Berdasarkan wawancara dengan panitia Festival Jenang Solo, Septandho Hijri selaku ketua panitia Festival Jenang Solo 2017 : Pesona Jenang Indonesia menyebutkan bahwa pada tahun ini, porsi jenang ditambah dan kegiatan dalam Festival Jenang ditambah. Beliau berpendapat bahwa hal tersebut juga untuk menambah daya tarik pariwisata Kota Surakarta dan juga diharapkan pengunjung yang datang semakin banyak tidak hanya warga Surakarta sendiri namun juga turis lokal maupun mancanegara. Pada tahun - tahun sebelumnya, mayoritas pengunjung masih merupakan masyarakat Kota Surakarta sendiri. Idealnya dalam sebuah event nasional, tidak hanya untuk hiburan warga setempat saja namun juga untuk menambah kunjungan wisata sebuah daerah. Hal tersebut juga bermanfaat untuk menambah pendapatan asli daerah dan meningkatkan aktivitas ekonomi daerah tersebut. Selain itu berdasarkan hasil kuisioner, ternyata masih banyak masyarakat di luar Kota Surakarta yang belum pernah dating dan bahkan belum mengenal Festival Jenang Solo Contoh event nasional yang telah digelar setiap tahun di Jawa Tengah adalah Jateng Fair. Melalui media promosi, Jateng Fair setiap tahunnya mampu meningkatkan jumlah pengunjung yang datang dalam acara tersebut. Berdasarkan portal berita kabar24.com, total penunjung Jateng Fair tahun 2016 adalah

3 orang atau meningkat sebanyak 70% dari tahun lalu. Titah Listiorini selaku Direktur PT PRPP mengatakan, meningkatnya jumlah pengunjung Jateng Fair tidak lepas dari adanya wahana dan pameran baru yang belum pernah ada pada tahun tahun sebelumnya. Promosi pada media sosial yang selalu update setiap hari juga diduga menjadi dampak bertambahnya pengunjung karena penasaran. Media sosial tersebut adalah instagram yang selalu upload foto suasana Jateng Fair setiap hari. Berdasarkan pemaparan diatas, diperlukan sebuah media promosi agar Festival Jenang Solo dapat dikenal oleh masyarakat luar Kota Surakarta dan menjadi nilai tambah untuk pariwisata Kota Surakarta sendiri. Menurut Phillip Kotler (1997 : 83), promosi adalah kegiatan memberikan informasi suatu produk kepada masyarakat, yang dilakukan secara efektif dan efisien, dengan tujuan untuk menciptakan terjadinya transaksi jual beli. Cara memberi informasi harus atas dasar kejujuran dan kebenaran yang nyata sesuai dengan produk yang diinformasikan. Bisa disimpulkan bahwa masyarakat luar Kota Solo kekurangan informasi mengenai Festival Jenang Solo Inilah mengapa perlu dilakukannya perancangan media promosi untuk lingkup yang lebih luas untuk mengenalkan event Festival Jenang Solo 2017.

4 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang media promosi acara Festival Jenang Solo 2017 : Pesona Jenang Nusantara? 2. Bagaimana menentukan strategi media yang efektif dan efisien dalam promosi acara Festival Jenang Solo 2017 : Pesona Jenang Nusantara? 1.3 Tujuan Perancangan 1. Merancang media promosi acara Festival Jenang Solo 2017 : Pesona Jenang Nusantara 2. Menentukan strategi media yang efektif dan efisien dalam promosi acara Festival Jenang Solo 2017 : Pesona Jenang Nusantara 1.4 Batasan Masalah 1. Pada batasan masalah, perancang tidak membatasi wilayah geografis. 2. Pada batasan demografis, tidak ada batasan usia untuk perancangan ini. 3. Pada batasan media, perancang akan membuat media lini atas dan lini bawah. 1.5 Manfaat Perancangan 1. Bagi Penulis Menambah pengalaman untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan 2. Bagi dunia Desain Komunikasi Visual Menambah pemahaman tentang konsep media untuk promosi melalui perancangan visual 3. Bagi Pemerintah Kota Surakarta Memberikan media promosi yang efektif sehingga acara Festival Jenang Solo 2017 : Pesona Jenang Nusantara lebih dikenal di masyarakat luas terutama di luar kota Surakarta 4. Bagi Masyarakat

5 Memberikan informasi masyarakat di kota dan luar kota Surakarta tentang acara Festival Jenang Solo 2017 : Pesona Jenang Nusantara yang akan diadakan pada than Metodologi Penelitian Metode Pengumpulan Data Merupakan teknik atau cara yang akan digunakan dalam mencari data yang akan digunakan dalam perancangan ini. Metode pengumpulan data yang penulis pakai adalah kualitatif dan kuantitatif Data Primer 1. Observasi Melakukan pengamatan dan wawancara kecil terhadap masyarakat diluar kota Solo tentang event Festival Jenang Solo yang telah diadakan dan akan diadakan. 2. Wawancara Wawancara langsung ketua panitia Festival Jenang Solo 2017, untuk mendapatkan data tentang event dan dokumentasi tentang event tersebut pada tahun tahun sebelumnya Data Sekunder 1. Kuisioner Untuk mendapatkan data tambahan, penulis menyebarkan kuisioner untuk diisi oleh masyarakat di luar Kota Surakarta 2. Studi Pustaka Pengumpulan data melalui kepustakaan dari berbagai sumber yang berhubungan dengan media promosi 3. Internet Mendapatkan data secara langsung dengan mengunjungi arsip online seperti website Festival Jenang Solo dan website portal berita yang memuat berita event tahun tahun sebelumnya untuk digunakan bahan dalam pembuatan perancangan

6 1.6.2 Metode Anlisis Data Analisis yang digunakan adalah metode 5W + 1H yaitu menyederhanakan data yang sudah diperoleh secara deskriptif. Dengan menggunakan metode 5W+1H dapat dengan jelas menentukan focus-fokus dan juga kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan. Metode dan analisis dipakai 5W+1H berdasarkan permasalahan, klien, audience (masyarakat) yang terlibat dalam acara Festival Jenang Solo Sistematika Pembahasan Untuk mengetahui gambaran secara umum tentang laporan Tugas Akhir ini, diperlukan sebuah sistematika penelitian dan perancangan yang disusun secara sistematis dan gambarannya adalah sebagai berikut: Bab I Pada Laporan Bab I, dijelaskan mengenai uraian yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat dan tujuan perancangan, metode perancangan, metode penelitian yang digunakan untuk mengolah data yang dianalisis dan tinjauan teori. Bab II Dalam Bab II menjelaskan tentang berbagai data yang diperoleh sebagai bahan masukan untuk perancangan, analisis dari olahan data yang diperoleh, sehingga akan digunakan sebagai acuan rumusan konsep perancangan. Bab III Pada Bab III berisi tentang hal yang berhubungan dengan konsep perancangan yang akan direalisasikan. Secara detailnya, pada bab ini akan menjelaskan mengenai konsep media menjadi konsep kreatif yang digunakn untuk perancangan ini. Bab IV Pada Bab IV menjelaskan kerangka desain dan pengembangan, menerapkan kesimpulan yang berhubungan dengan desain akhir seperti penjaringan ide

7 visual, sketsa, proses pengembangan ide visual hingga penerapan untuk desain yang akan dibuat. Bab V Pada bab V berisi mengenai kesimpulan dan saran dari penulis tentang perancangan yang telah dibuat. Daftar Pustaka Berisi berbagai narasumber dari acuan berupa buku, artikel dan internet yang digunakan penulis untuk menjadi acuan menulis dan merancang tugas akhir.

8 1.6.4 Bagan Alir Penelitian 2 Perancangan Media Promosi Festival Jenang Solo 2017 : Pesona Jenang Nusantara Latar Belakang Festival Jenang Solo 2017 akan diadakan pada tanggal 17 Februari 2017 untuk merayakan hari jadi kota Surakarta Pengkajian Data Meneliti dari metode wawancara, observasi dan studi literatur Studi Kasus Masyarakat luar Kota Surakarta kekurangan informasi mengenai Festival Jenang Solo Bagaimana merancang media promosi Festival Jenang Solo 2017 : Pesona Jenang Nusantara Rumusan Masalah Dan Tujuan Pengumpulan Data Membuat media promosi untuk Festival Jenang Solo 2017 untuk mengenalkan dan memproosikan Festival Jenang Solo Data hasil wawancara dengan ketua panitia Festival Jenang Solo 2017 Analisis 5W1H Data event tahun tahun sebelumnya & dokumentasi foto Penetapan strategi desain Data Target Audiens Segmentasi Targer Audiens Hasil Analisis Proses Kreatif Strategi Kreatif Final Desain Bagan 1.1 : Bagan Alur Penelitian [Sumber : Nurul Asyiatul Niswah]

9 1.7 Tinjauan Pustaka Madia a. Pengertian Media Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan jamak dari kata medium yang secara harfiah mempunyai arti yaitu perantara, perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver) (Heinich, dkk dalam Hermawan, 2007 : 3). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media merupakan; 1. Alat, 2. Alat atau (sarana) komunikasi seperti majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk. Sedangkan kata media dalam media pembelajaran secara harfiah merupakan suatu perantara atau pengantar, sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang belajar (Riana, 2007 : 5). Sedangkan menurut Cangara (2006 : 119), media merupakan alat atau sarana yang digunakan sebagai penyampai pesan dari komunikator kepada khalayak. Beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi yang terjadi antarmanusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia sendiri seperti mata dan telinga. Pesan pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera akan diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. b. Macam - Macam Media Menurut Freddy Rangkuti (2009 : ) terdapat dua katagori dalam media, yaitu media lini atas dan media lini bawah. Media lini atas terdiri dari iklan-iklan yang dimuat di dalam media cetak seperti surat kabar, majalah, brosur, dan sebagainya; media elektronik yaitu radio, televisi, dan bioskop; serta media luar ruang yaitu papan reklame dan sebagainya Sedangkan yang termasuk dalam media lini bawah yaitu seluruh media selain media di atas, seperti pameran, kalender, gantungan kunci, point of sale display material, agenda, dan lain sebagainya

10 1.7.2 Iklan Shimp (2003 : 505) mengatakan bahwa iklan dapat digunakan ke berbagai media utama termasuk televisi, koran, majalah, radio, internet dan juga periklanan luar ruang. Periklanan pada luar ruang merupakan sebuah periklanan pelengkap saja dan bukan dianggap sebagai yang utama. Papan reklame merupakan salah satu bagian terbesar dari periklanan luar ruang. Bukan hanya itu, periklanan luar ruang juga meliputi berbagai cara untuk mengiklan lainnya, seperti: periklanan pada balon-balon raksasa, halte bis, display pada pusat perbelanjaan, t-shirt yang dipenuhi logo-logo merek sponsorship, banner, brosur, spanduk, dan lain sebagainya. Moriarty (2011 : 297) mengatakan bahwa di dalam periklanan luar ruang, mereka tidak memiliki format yang standar atau baku dan menggunakan berbagai bentuk cetak untuk menyampaikan pesan. Menurut Kotler dan Keller (2008 : 247), televisi merupakan salah satu media iklan yang mempunyai pengaruh yang kuat. Iklan televisi memiliki beberapa kekuatan diantaranya adalah iklan pada televisi menjadi sarana yang mendorong untuk secara dramatis memotret pengguna dan gambaran penggunaan, serta kepribadian merek dan juga iklan pada televisi menjadi sarana yang efektif untuk menunjukkan secara langsung atribut-atribut produk serta dapat menjelaskan secara persuasif berbagai manfaat produk yang berhubungan dengan konsumen. Internet merupakan jaringan komputer terbesar yang saling berhubungan dan dapat diakses cepat serta terdapat di seluruh dunia yang memungkinkan transfer informasi secara eletronik dan aktual. Bentuk yang paling umum yang digunakan para pengiklan dalam periklanan di internet yaitu iklan spanduk atau banner advertising dan sponsor. Iklan spanduk pada periklanan di internet dibuat dengan ukuran yang lebih kecil, bersifat statis dan dipasang dalam konteks yang sering dikunjungi. Pada iklan sponsor, para

11 pengiklan merupakan sponsor parsial atau eksklusif dari suatu situs yang dapat diuntungkan dari beberapa kunjungan ke situs tersebut. Media yang mengandalkan pengunaan yang cerdas atas musik juga suara, serta beberapa alat kreatif lainnya yang dapat menampung berbagai imajinasi pendengar guna menciptakan gambar yang benar-benar relevan dan disukai banyak kalangan adalah radio. (Kotler dan Keller, 2008 : 250). Suatu media komunikasi massa tulis yang terbit harian dapat mudah ditemukan adalah koran. Iklan yang terdapat pada koran dapat menjangkau khalayak yang sangat luas. Periklanan surat kabar juga merupakan media yang relatif murah untuk mencapai konsumen. Periklanan di koran juga memiliki kemampuan yang efektif dalam menyajikan materi pesan secara rinci namun tepat sasaran Promosi Pengertian Promosi Promosi adalah variabel dalam pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh suatu perusahaan dalam memasarkan suatu produk atau jasa yang mereka punya. Kegiatan untuk mempromosikan sebuah barang atau jasa bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam suatu kegiatan pembelian atau penggunaan barang atau jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya (Lupiyoadi, 2006 : 120). Merriam berkata dalam Webster Collegiate Dictionary yang dikutip pada buku The Power of Marketing (Nailatie, 2008 : 186), mendefinisikan promosi sebagai sebuah tindakan untuk memajukan pertumbuhan dan perkembangan sesuatu, khususnya kemajuan penjualan barang atau jasa melalui iklan, publisitas, dan diskon. Menurut Belch dalam bukunya yang berjudul Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective (2009 : 18) berpendapat bahwa promosi merupakan koordinasi

12 dari semua upaya penjual untuk mengatur saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa maupun mempromosikan ide. Sedangkan menurut Cipta Halim (2010 : 44) Promosi adalah memasarkan sesuatu yang ingin diperjualbelikan pada konsumen, promosi juga dilakukan sebagai media untuk mengenalkan suatu produk/ jasa yang baru atau meperkuat brand image suatu produk/ jasa yang telah ada sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu rangkaian komunikasi yang memberi penjelasan yang bertujuan untuk meyakinkan calon konsumen mengenai barang atau jasa yang ditawarkan guna memperoleh perhatian, mengingatkan, mendidik, serta meyakinkan para calon konsumen untuk menggunakan atau memakai barang atau jasa tersebut Tujuan Promosi Rossiter dan Percy (Freddy Rangkuti : 2009) berpendapat bahwa program promosi yang efektif adalah promosi yang ada kaitannya dengan tujuan promosi yang ingin dicapai. Tujuan promosi diantaranya adalah : 1. Brand awareness yaitu memperkenalkan dan memberikn pemahaman tentang suatu produk kepada target market. 2. Purchase facilitation yaitu upaya memberi dukungan atau memfasilitasi konsumen dalam proses melakukan pembelian. 3. Brand attitude yaitu mendorong pemilihan terhadap suatu produk 4. Category need yaitu menimbulkan persepsi pembeli terhadap suatu kebutuhan. 5. Brand purchase intention yaitu mendorong konsumen dalam melakukan pemilihan terhadap suatu produk. 6. Positioning yaitu menanamkan citra produk dan perusahaan Sedangkan menurut Tjiptono (2002:221) tujuan kegiatan promosi diantaranya adalah :

13 1. Informing yaitu menginforasikan mengenai keberadaan suatu produk. 2. Persuading atau mmbujuk pelanggan sasaran guna mendorong pembeli belanja saat itu juga. 3. Reminding atau mengingatkan para pelanggan pada manfaat yang sudah diperoleh setelah menggunakan produk tersebut dan tertarik agar membelinya kembali Perancangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perancangan merupakan tindakan merancang, proses dan juga cara. Sedangkan merancang adalah mengatur segala sesuatu sebelum melakukan tindakan. Perancangan adalah sebuah proses yang mengatur segala sesuatu sebelum melakukan sesuatu Teori Desain Komunikasi Visual Pengertian Desain Komunikasi Visual Desain komunikasi visual akibat dari munculnya suatu bentuk pembaharuan dari yang terdahulu yaitu desain grafis, hal ini mencangkup banyak hal yaitu suatu disiplin ilmu yang mencangkup eksplorasi visual, dan mencakup hal lain seperti : aspek-aspek kultural, sosial, filosofi, teknis dan juga bisnis. Selain itu desain komunikasi visual juga memiliki kegiatan lain yaitu proses pemecahan masalah, metode kreatifitas, dan evaluasi bentuk interdisiplin dengan bidang-bidang lain (Yongki : 2006) Manfaat Desain Komunikasi Visual a. Memberi informasi Desain komunikasi visual memiliki fungsi sebagai penjelas, memberi informasi dan pengenalan sebuah produk b. Memberi penerangan Desain komunikasi visual dapat membuka pikiran, dan menguraikan sebuah produk

14 c. Membujuk Desain komunikasi visual memiliki kekuatan untuk membuat seseorang percaya d. Memberi perlindungan Desain komunikasi visual mampu memberikan perlindungan terhadap produk anda Unsur - Unsur Desain Komunikasi Visual 1. Layout Menurut Render dan Heizer (2007:450), tata letak atau layout merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka yang panjang. Sedangkan menurut Sumayang (2003:133), tata ruang merupakan tatanan fisik dari suatu terminal kerja beserta peralatan dan perlengkapan yang mengacu pada suatu proses produksi. Menurut Eddy Harjanto (2003:36), suatu perancangan tata letak mencakup desain atau konfigurasi dari berbagai bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk sebuah proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jad Dari pengertian secara umum, layout merupakan cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan juga efisien. Secara garis besar, tujuan utama menggunakan layout adalah mengatus area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk sebuah produksi yang aman dan nyaman sehingga akan dapat menaikkan moral kerja. Dalam bidang desain komunikasi visual, terdapat berbagai macam layout, diantaranya : a. Mondrian Layout Mondrian layout mengacu pada sebuah konsep yang dibuat oleh seorang pelukis Belanda bernama Piet Mondrian diantaranya adalah penyajian iklan yang mengacu pada berbagai bentuk square/landscape/portrait,

15 dimana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajiannya, dan memuat gambar/copywriting yang berpadu, sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual. Gambar 1.1 : Mondrian Layout [Sumber : images.google.com/mondrian_layout] b. Multi panel Layout Bentuk sebuah media informasi dimana dalam satu bidang penyajian, dibagi menjadi beberapa tema visual dalam berbagai bentuk yang sama (square/ double square)

16 Gambar 1.2 : Multi Panel Layout [Sumber : images.google.com/multi_panel_layout c. Picture Window Layout Sebuah tata letak iklan, dimana produk yang diiklankan ditampilkan secara close up bisa dalam bentuk produk itu sendiri maupun menggunakan model. Gambar 1.3 : Picture Window Layout

17 [Sumber : images.google.com/picture_window_layout d. Copy Heavy Layout Menggunakan tata letak yang mengutamakan bentuk copy writing (naskah), atau dengan kata lain komposisi tata letaknya didominasi oleh penyajian teks. Gambar 1.4 : Copy Heavy Layout [Sumber : images.google.com/copy_heavy_layout] e. Frame Layout Merupakan suatu tampilan media informasi dimana border (bingkai) membentuk suatu naratif/ mempunyai sebuah cerita

18 Gambar 1.5 : Frame Layout [Sumber : image.google.com/frame_layout] f. Silhouette Layout Menyajikan media informasi yang berupa gambar ilustrasi atau teknik fotografi, dimana hanya menonjolkan bayangan saja. Penyajiannya berupa Text-Rap/ warna spot colour yang membentuk gambar ilustrasi atau pantulan sinar seadanya dengan teknik fotografi Gambar 1.6 : Silhouette Layout [Sumber : images.google.com/silhouette_layout] g. Type Specimen Layout

19 Tata letak media informasi yang hanya menekankan pada suatu tampilan jenis huruf dengan point size yang besar. Pada umumnya, hanya berupa headline saja. Gambar 1.7 : Type Specimen Layout [Sumber : images.google.com/type_specimen_layout] h. Circus Layout Circus layout menyajikan sebuah media informasi yang tata letaknya tidak mengacu pada sebuah ketentuan baku saja, namun pada komposisi gambar visualnya, bahkan terkadang teks dan susunannya tidak beraturan. Gambar 1.8 : Circus Layout [Sumber : images.google.com/circus_layout] i. Jumble Layout

20 Merupakan sebuah penyajian media inforasi yang merupakan kebalikan dari circus layout yaitu komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun secara beraturan. Gambar 1.9 : Jumble Layout [Sumber : image.google.com/jumble_layout] j. Grid Layout Sebuah tata letak media informasi yng mengacu pada suatu konsep grid, yaitu desain media informasi tersebut seolah-olah menjadi bagian per bagian gambar ataupun teks berada dalam skala grid. Gambar 1.10 : Grid Layout [Sumber : images.google.com/grid_layout] k. Bleed Layout

21 Merupakan sajian media informasi dimana sekeliling bidang menggunakan frame seolah-olah belum dipotong pinggirnya. Gambar 1.11 : Bleed Layout [Sumber : images.google.com/bleed_layout] l. Vertical Panel Layout Tata letak pada vertical panel layout menghadirkan garis pemisah secara vertical dan membagi layout media informasi tersebut. Gambar 1.12 : Vertical Panel Layout [Sumber : images.google.com/vertical_panel_layout] m. Alphabet Inspired Layout Tata letak pada media informasi ini menekankan pada susunan huruf ataupun angka yang berurutan atau membentuk suatu kata yang diimprovisasikan sehingga menimbulkan kesan narasi/ cerita

22 Gambar 1.13 : Alphbet Inspired Layout [Sumber : images.googe.com/alphabet_inspired_layout] n. Angular Layout Penyajian media informasi dengan susunan elemen visualnya membentuk sebuah sudut kemiringan yang biasanya membentuk sudut antara derajat. Gambar 1.14 : Angular Layout [Sumber : images.google.com/angular_layout]

23 o. Informal Balance Layout Tata letak pada media informasi ini menampilkan elemen visualnya merupakan suatu perbandingan yang tidak seimbang Gambar 1.15 : Informal Balance Layout [Sumber : images.google.com/informal_balance_layout] p. Brace Layout Unsur-unsur yang terdapat dalam tata letak media informasi ini membentuk letter L atau L-shape. Posisi bentuk L-nya bisa terbalik dan dimuka bentuk L tersebut dibiarkan kosong. Gambar 1.16 : Brace Layout [Sumber : images.google.com/brace_layout] q. Two Morties Layout

24 Penyajian bentuk media informasi ini dibuat dengan menghadirkan dua inset. Pada masing-masing insetnya memvisualkan secara deskriptif mengenai hasil penggunaan/ detail dari produk yang ditawarkan. Gambar 1.17 : Two Morties Layout [Sumber : images.google.com/two_morties_layout] r. Quadran layout Bentuk tampilan dari quadran layout adalah gambar dari media informasi ini dibagi menjadi empat bagian dengan volume/ isi yang berbeda. Misalnya adalah kotak pertama 45%, kotak kedua 5%, ketiga 12% dan keempat 38%. Quadran layout akan terlihat perbedaan yang mencolok apabila dibagi ema pat sama besar.

25 Gambar 1.18 : Quadran Layout [Sumber : images.google.com/quadran_layout] s. Comic Strip Layout Merupakan penyajian pada media informasi yang dirancang secara kreatif yang membentuk media komik yang lengkap dan mempunyai caption. Gambar 1.19 : Comic Strip Layout [Sumber : images.google.com/comic_strip_layout] t. Rebus Layout Susuan tata letak media informasi yang menampilkan perpaduan dambar dan teks sehingga terbentuk suatu cerita. Gambar 1.20 : Rebus Layout

26 [Sumber : images.google.com/rebus_layout] 2. Teks Teks merupakan sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu barang atau jasa dengan tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan dalam teks untuk penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana dan jelas, singkat dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya. (Ananda, 1978 : 63) Teks dibagi dalam beberapa penamaan dan masing-masing memiliki fungsinya tersendiri Judul (Headline/ Heading) Judul terletak pada bagian paling atas pda sebuah iklan. Judul dibuat dengan ukuran huruf paling besar diantara huruf lainnya dan biasanya berfungsi untuk menyampaikan pesan yang paling penting. Sub Judul (Sub Headline) Sub Headline mempunyai fungsi untuk melengkapi serta memperjelas pengertian headline dan untuk membagi dan sebagai penyela teks berikutnya. Ukuran Sub Headline biasanya lebih kecil daripada Headline. Teks Isi (Body Copy) Body Copy digunakan untuk menerangkan produk atau maksud dari secara detail, lebih detail daripaa judul dan sub judul. Slogan/ Semboyan Slogan merupakan kalimat pendek yang unik dan mempunyai ciri khas yang dimiliki sebuah produk untuk merancang ingatan konsumen. Kata Penutup Kata penutup memiliki fungsi sebagai penutup teks yang berisikan harapan dan janji dengan kalimat singkat, padat dan jelas

27 Gambar 1.21 : Teks [Sumber : Desain Grafis Komputer, Pujiriyanto, 2005 :41] 3. Tipografi Tipografi merupakan salah satu hal yang penting dalam komunikasi visual. Komunikasi bermula dari munculnya objek (pictograph) dan berkembang menjadi simbol-simbol yang merepresentasikan sebuah gagasan yang lebih kompleks, serta konsep abstrak yang lain (ideograph) dan kemudian berkembang menjadi sebuah bahasa tulis yang dapat dibunyikan serta memiliki arti. Bentuk atau rupa/ rupa huruf tidak hanya mengidentifikasi sebuah bunyi dari suatu objek. Menurut Surianto Rustan (2011 : 16) dalam komunikasi visual, tipografi merupakan segala disiplin yang berhubungan atau berkaitan erat dengan huruf. Tipografi diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Klasifikasi ini mempunyai tujuan agar mempermudah orang untuk memilih dan mengidentifikasi typeface yang akan digunakan. Alexander Lawson (dalam Surianto Rustan : 2011 : 46) mengenalkan klasifikasi huruf berdasarkan bentuk serta sejarah dalam terbentuknya huruf. a. Gaya Black Letter Black Letter dibuat menurut karakter bentuk huruf dari tulisan tangan yang populer di masanya yaitu abad pertengahan di Jerman (gaya Gothic) dan

28 Irlandia (Gaya Celtic). Awal mulanya, black letter ditulis menggunakan tinta pada pena yang mempunyai ujung lebar sehingga menghasilkan sebuah kontras tebal-tipis yang kuat. Karakter ditulis berdempet sehingga hasil keseluruhannya terkesan gelap, berat dan hitam dengan tujuan agar menghemat media. Gambar 1.22 : Black Letter [Sumber : Huruf, Font, Tipografi, Suriyanto Rustan, 2011 : 47] b. Gaya Humanist Orang-orang di Italia tidak menggunakan typeface bergaya Black Letter, tetapi mereka menggunakan huruf Roman (Romawi) kuno yang negative space -nya cukup banyak sehingga tulisan nampak lebih terang dan ringan. Julukan White Letter disematkan pada gaya Humanist. Gaya ini mulai muncul pada tahun 1469 dan diberi nama demikian karena gaya ini memiliki goresan yang lembut serta terlihat seperti tulisan tangan manusia. Gaya ini juga dijuluki dengan nama Venetian karena dibuat pertama kali di Venisia, Italia.

29 Gambar 1.23 : Humanist Letter [Sumber : Huruf, Font, Tipografi, Suriyanto Rustan, 2011 : 47] c. Gaya Old Style Tingkat akurasi dan juga kemahiran para pembuat huruf semakin lama semakin meningkat, buku cetakan makin banyak, kebutuhan akan bentuk huruf yang mirip dengan tulisan tangan manusia makin berkurang. Faktor tersebut mendorong munculnya berbagai gaya baru pada abad ke 15 yaitu old style. Gaya Old Style juga mendominasi industry percetakan selama kurang lebih 200 tahun. Gambar 1.24 : Old Style Letter

30 [Sumber : Huruf, Font, Tipografi, Suriyanto Rustan, 2011 : 47] d. Gaya Transitional Muncul kelompok typeface pada abad ke 17 dengan berbagai gaya baru yang dibuat berdasarkan perhitungan secara ilmiah dan dengan menggunakan berbagai prinsip matematika, makin menjauh dari sifat kaligrafis/ tuisan tangan. Transitional ini pertama kali dibuat pada tahun 1692 oleh Philip Grandjean dan dinamakan Roman du Roi atau typeface Raja karena dibuat berdasarkan perintah Raja Louis XIV. Gaya ini disebut Transitional karena berada antara Old Style dan Modern. Gambar 1.25 : Transitional Letter [Sumber : Huruf, Font, Tipografi, Suriyanto Rustan, 2011 : 48] e. Gaya Modern Gaya Modern diberi nama demikian karena typeface ini muncul di abad ke 17 tepatnya di akhir abad menuju era yang disebut Modern Age, sehingga diberi nama modern. Memiliki ciri-ciri hampir lepas sama sekali dari sifat kaligrafis typeface pendahulunya.

31 Gambar 1.26 : Modern Letter [Sumber : Huruf, Font, Tipografi, Suriyanto Rustan, 2011 : 48] f. Gaya Slab Serif Muncul pada sekitar abad ke 19, gaya Slab Serif awalnya digunakan sebagai display type untuk menarik perhatian pembaca poster iklan dan flyer. Gaya ini juga disebut dengan Egyptian karena bentuknya yang terkesan berat dan horizontal, dan memiliki kemiripan dengan gaya kesenian dan arsitektur pada zaman Mesir Kuno. Gambar 1.27 : Slab Serif Letter [Sumber : Huruf, Font, Tipografi, Suriyanto Rustan, 2011 : 48]

32 g. Gaya Sans Serif Sans Serif muncul pada tahun 1816 sebagai display type dan tidak populer di masyarakat karena pada saat itu, gaya Sans Serif dianggap tidak trendi. Sans Serif mulai popular pada abad ke 20, saat para desainer mencari berbagai bentuk ekspresi baru yang mewakili sikap penolakan terhadap beberapa nilai lama, yaitu pengkotakan masyarakat pada suatu kelas tertentu. Gambar 1.28 : Sans Serif Letter [Sumber : Huruf, Font, Tipografi, Suriyanto Rustan, 2011 : 49] h. Gaya Script dan Cursive Gaya ini didesain seperti tulisan tangan yaitu berupa goresan tangan atau tinta pada pena kaligrafi. Gaya pada Script mempunyai huruf-huruf kecil yang saling tersambung, sedangkan pada gaya Cursive tidak. Gaya Script dan Cursive didesain untuk dapat digunakan didalam teks yang memadukan huruf besar-kecil dan bukan huruf besar semua.

33 Gambar 1.29 : Script & Cursive Letter [Sumber : Huruf, Font, Tipografi, Suriyanto Rustan, 2011 : 50] i. Gaya Display Gaya display pertama kali dibuat pada abad ke 19 dikala semakin banyak teknologi pembuat huruf yang semakin murah. Pada saat itu, gaya huruf display sangat dibutuhkan dalam dunia periklanan untuk menarik minat para pembaca. Gaya display type dibuat dalam ukuran-ukuran yang besar dan diberi banyak ornamen untuk menambah nilai keindahan. Dalam gaya display, yang diutamakan adalah bukan legibility-nya namun estetika atau nilai keindahannya. Gambar 1.30 : Display Letter [Sumber : Huruf, Font, Tipografi, Suriyanto Rustan, 2011 : 50]

34 4. Warna a. Pengertian Warna Warna merupakan sensasi yang dirasakan oleh otak manusia apabila ada cahaya yang mengenai mata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, warna merupakan kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya; corak rupa, seperti biru dan hijau. b. Fungsi Warna Menurut teori Albert H. Munsell, warna merupakan suatu bagian yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Warna sering kali dipakai sebagai elemen estetis sebagai representasi dari alam, warna sebagai komunikasi, dan warna sebagai ekspresi. a. Warna sebagai representasi dari alam maksudnya adalah warna merupakan penggambaran sifat obyek secara nyata atau secara umum warna mampu menggambarkan sifat suatu obyek secara nyata. Contohnya yaitu warna hijau untuk menggambarkan daun, rumput; dan biru untuk laut, langit dan sebagainya. Warna dalam hal ini lebih mengacu pada sifat-sifat alami dari obyek tertentu misalnya padat, cair, jauh, dekat, dan lain sebagainya. b. Warna sebagai sarana komunikasi, yaitu warna menempatkan dirinya sebagai bagian dari suatu simbol. Warna merupakan lambang atau sebagai perlambang sebuah tradisi atau pola tertentu. Warna sebagai komunikasi seringkali dilihat dari obyek-obyek seperti bendera, logo perusahaan, fashion, dan lain sebagainya. Warna merupakan sebuah perwakilan atau sebuah obyek pengganti bahasa formal dalam mengkomunikasikan sesuatu misalnya adalah merah

35 melambangkan kemarahan, patriotisme, seksualitas; kemudian putih sebagai perlambang kesucian, kebersihan, kebaikan, dan lain lain. c. Warna sebagai media ekspresi atau elemen estetika, maksudnya adalah warna memerankan dirinya sebagai warna, yang mempunyai fungsi untuk membentuk sebuah keindahan. Namun keindahan disini bukan hanya sebagai keindahan semata. Melainkan sebagai unsur eksistensial benda-benda yang ada disekeliling kita. Karena dengan adanya warna kita dimudahkan dalam melihat dan mengenali suatu benda. Sebagai contoh apabila kita meletakkan sebuah benda di tempat yang sangat gelap, mata kita tidak mampu mendeteksi obyek tersebut dengan jelas. Di sini warna mempunyai fungsi ganda dimana bukan hanya aspek keindahan saja namun sebagai elemen yang membentuk diferensial/perbedaan antara obyek satu dengan obyek lain. 5. Ilustrasi a. Pengertian Ilustrasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ilustrasi merupakan 1. Gambar (foto, lukisan) untuk membantu memperjelas isi buku, karangan, dan sebagainya; 2. Gambar, desain, atau diagram untuk menghias suatu halaman sampul dan sebagainya; 3. Penjelasan tambahan berupa contoh, bandingan, dan sebagainya untuk lebih memperjelas paparan (tulisan dan sebagainya). Menurut Hasan Alwi (2002 : 425) ilustrasi merupakan gambar untuk memperjelas isi buku atau karangan. Sedangkan menurut Pujiriyanto (2005 : 41), ilustrasi merupakan unsur grafis yang sangat vital dan dapat disajikan mulai dari goresan atau titik sederhana sampai dengan yang kompleks.

36 b. Macam Macam Ilustrasi Bila dilihat dari segi teknisnya, ilustrasi dapat digolongkan menjadi berbagai macam yaitu Ilustrasi tangan (Hand Drawing) Ilustrasi tangan merupakan teknik dengan cara mengandalkan keterampilan tangan sepenuhnya baik itu menggunakan kuas, pensil, pena, airbrush ataupun lat gambar lainnya. Gambar 1.31 : Ilustrasi Tangan [Sumber : images.google.com/hand_drawing] Ilustrasi Fotografi Ilustrasi Fotografi merupakan teknik membuat gambar ilustrasi berupa foto dengan menggunakan bantuan kamera baik itu mnual maupun digital. Biasanya, obyek di dalam fotografi menjadi lebih realistis, eksklusif dan persuasive

37 Gambar 1.32 : Ilustrasi Fotografi [Sumber : Dokumentasi Yayasan Jenang Indonesia] Teknik Gabungan Teknik gabungan merupakan bentuk komunikasi dengan struktur visual atau rupa yang terbentuk dari perpaduan antara teknik fotografi/ ilustrasi mnak dengan teknik digital drawing. (Pujiriyanto, 2005 : 41) Gambar 1.33 : Teknik Gabungan [Sumber : images.google.com/poster_sampah]

Memberikan kenyamanan kepada audience dari segi visual untuk menikmati konten media cetak atau digital tersebut. Memberikan ciri khas atau karakter

Memberikan kenyamanan kepada audience dari segi visual untuk menikmati konten media cetak atau digital tersebut. Memberikan ciri khas atau karakter Layout Tata letak Pengertian Layout Adalah tata letak/perwajahan/interf ace suatu media baik cetak maupun digital, dimana tersusun atas copy text,title,sub title,photo,ilustrasi dan materi pendukung yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI TIPOGRAFI

BAB II TINJAUAN TEORI TIPOGRAFI BAB II TINJAUAN TEORI TIPOGRAFI 2.1 Tipografi 2.1.1 Pengertian Tipografi Tipografi dalam hal ini huruf yang tersusun dalam sebuah alfabet merupakan media penting komunikasi visual. Media yang membawa manusia

Lebih terperinci

Nurul Asyiatul Niswah 1, Godham Eko Saputro 2, Ahmad Akrom 3

Nurul Asyiatul Niswah 1, Godham Eko Saputro 2, Ahmad Akrom 3 1 Perancangan Media Promosi Festival Jenang Solo 2017 : Pesona Jenang Nusantara PROMOTION MEDIA DESIGN FOR FESTIVAL JENANG SOLO 2017 : PESONA JENANG NUSANTARA Nurul Asyiatul Niswah 1, Godham Eko Saputro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran berbagai media saat ini, baik cetak maupun elektronik semakin memperlihatkan persaingan yang ketat di Indonesia. Arah media semakin bersaing dan dampaknya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekilas Sejarah Istilah Desain Komunikasi Visual di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sekilas Sejarah Istilah Desain Komunikasi Visual di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era modern sekarang ini, kita sering mendengar istilah Desain Komunikasi Visual, tetapi banyak orang masih kurang memahami peranan dari Desain Komunikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL..... i HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.....iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR

Lebih terperinci

MEMBUAT DESAIN MAJALAH

MEMBUAT DESAIN MAJALAH MODUL PUBLISHING MEMBUAT DESAIN MAJALAH Tujuan : mahasiswa mengenal dan memahami karakteristik majalah sebagai media cetak mahasiswa dapat membuat desain majalah dengan menggunakan indesign Pendahuluan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR BAGAN......xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.... 1

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Buku Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Agar permasalahan bisa diatasi dan tujuan dapat dicapai maka dibutuhkan strategi. Permasalahan yang ditemukan mengenai pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah BAB III TEORI PENUNJANG Untuk menunjang laporan Kerja Praktik ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah perancangan dari proyek yang diberikan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 PENGERTIAN DESAIN GRAFIS Desain grafis adalah sebuah proses kreatif yang mengkombinasikan seni dan teknologi dalam mengkomunikasikan gagasan. Desainer bekerja dengan seperangkat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL.. HALAMAN JUDUL..... i HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii HALAMAN PENGESAHAN SIDANG.. iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS MATERI.. iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.....

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dilakukan disimpulkan dari beberapa pemecahan masalah dari bahaya minuman beralkohol pada remaja

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. pemecahan masalah dengan melakukan promosi. Salah satunya. dengan cara menggugah emosi target sasaran.

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. pemecahan masalah dengan melakukan promosi. Salah satunya. dengan cara menggugah emosi target sasaran. BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perencanaan Strategi perancangan yang akan dilakukan merupakan suatu pemecahan masalah dengan melakukan promosi. Salah satunya dengan membuat

Lebih terperinci

Klasifikasi Font Belajar tentang Tipografi

Klasifikasi Font Belajar tentang Tipografi Klasifikasi Font Belajar tentang Tipografi You are here: 1. Home 2. Seputar Desain Klasifikasi Typeface ( font ) Kebanyakan font bisa dikategorikan dalam 4 grup besar yaitu serifs, san-serif, script dan

Lebih terperinci

Gambar 3. Contoh prinsip keseimbangan horizontal

Gambar 3. Contoh prinsip keseimbangan horizontal Prinsip Desain Komunikasi Visual Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Imunisasi Campak Di Denpasar Bali Kiriman I Ketut Baskara, Mahasiswa PS. Desain Komunikasi Visual ISI Denpasar

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Layout. Dalam buku The Fundamentals of Creative Design BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku The Fundamentals of Creative Design disebutkan bahwa layout adalah penempatan posisi dari elemenelemen baik itu teks maupun gambar pada

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Konsep Komunikasi 3.1.1. Target market Target market adalah para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang sedang mencari informasi mengenai alternatif

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PROMOSI OBJEK WISATA PANTAI GEDAMBAAN III.1 Pendekatan Komunikasi Strategi dalam pendekatan komunikasi wisata Pantai Gedambaan ini dibuat dengan komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Pendekatan Komunikasi a. Visual Pendekatan komunikasi dengan visual yang dilakukan dalam perancangan media informasi Gaya Kebaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desain komunikasi visual merupakan disiplin ilmu yang berperan dalam penyampaian informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Perancangan Beberapa tujuan hasil perancangan dari sign system ini, yaitu memudahkan pengunjung untuk mendapatkan informasi yang diberikan di

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL MEDIA INFORMASI MOTIF BATIK MERAK NGIBING

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL MEDIA INFORMASI MOTIF BATIK MERAK NGIBING BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL MEDIA INFORMASI MOTIF BATIK MERAK NGIBING III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai media informasi motif batik Merak Ngibing

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING 3.1. STRATEGI KOMUNIKASI Media komunikasi visual, merupakan media yang tepat dan efektif dalam menyampaikan sebuah informasi. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Setelah mengetahui bahwa PT. Earth Color tidak memiliki Graphic Standard Manual, Penulis melakukan riset dan menanyakan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Format Teknis Buku 5.1.1 Ukuran Buku Ukuran buku adalah 18,5 x 27 cm per halaman atau 26 x 36 cm untuk spread. Buku ini berukuran cukup besar untuk lebih menonjolkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu

Lebih terperinci

IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita

IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita 201121007 PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2012 Judul : Iplementasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang

Lebih terperinci

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Maimunah 1), Yusuf Hadi 2), Sartim 3) STMIK Raharja Jl.

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. - Mempelajari atau mengajarkan sesuatu. - Mempengaruhi perilaku seseorang

BAB 4 KONSEP DESAIN. - Mempelajari atau mengajarkan sesuatu. - Mempengaruhi perilaku seseorang BAB 4 KONSEP DESAIN 4. Landasan Teori 4.. Teori Komunikasi a. Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat dalam kampanye sosial hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah mengkampanyekan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Multimedia Definisi dari multimedia menurut Hofstetter dalam Juhaeri (2012), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar

Lebih terperinci

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL 2015 http://www.narotama.ac.id DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Desain Grafis sering disebut dengan Grafis Komunikasi atau Desain Komunikasi Visual. Beberapa istilah tersebut sering menjadi

Lebih terperinci

PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI

PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI PEMBUATAN DESAIN TIPOGRAFI Dasar - Dasar Tipografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Layout BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Layout Dalam buku Layout Dasar dan Penerapannya yang ditulis oleh Surianto Rustan, S.Sn (2009:0)Layout merupakan sebagai tata letak elemen-elemen desain

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET 48 BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET UP Fingerboard Contest sangatlah penting, sebagai pembenahan dari rancangan media

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Perancangan sign system dan media informasi pada Museum Geologi Bandung dibuat dengan dilatarbelakangi oleh data-data yang nyata

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRACK KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI ABSTRACK KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL ABSTRAK ABSTRACK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI i ii iii v ix xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Batas Lingkup Perancangan 3 1.3.1 Batas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk khususnya melalui media cetak. Menurut Rhenald Khasali (1995:99)

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk khususnya melalui media cetak. Menurut Rhenald Khasali (1995:99) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis dalam Perancangan Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada:

BAB 4 KONSEP DESAIN. akan berbentuk selongsong yang tebal dan mewah. desain buku dipengaruhi dan harus diperhatikan pada: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Buku Publikasi buku merupakan salah satu industri yang berkembang saat ini, begitupun juga penerbit-penerbit baru yang bermunculan dan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB V STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB V STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL A. Strategi Perancangan 1.Strategi Komunikasi Strategi komunikasi menentukan perancangan atau rencana agar mencapai suatu tujuan, maka strategi komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Perancangan Perancangan tipografi dengan mengadaptasi khat kufi dalam seni kaligrafi ini mencakup beberapa tahapan sehingga terciptanya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan kerajinan bernilai seni tinggi dan menjadi salah satu warisan budaya Indonesia. Kain batik yang memiliki corak yang beragam serta teknik pembuatannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Iklan Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan kepada masyarakat luas melalui suatu media yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Berdasarkan hasil penelitian dari penulis, keyword konsep dan image dari keseluruhan produk adalah smart, youthful dan comforting. Dimana

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang saya buat agar bisa menaikkan pangsa pasar clas mild dan bisa mempromosikan band band lokal agar bisa menjadi band nasional.

Lebih terperinci

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : 1 Perancangan desain komunikasi visual sebagai media promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : Amelia Pitra Rizki Khoirunnisa NIM. C.0702002 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik

Lebih terperinci

BAB II Analisis Data dan Fakta

BAB II Analisis Data dan Fakta BAB II Analisis Data dan Fakta 2.1 Analisis Kelayakan Masalah Saat ini Handlettering sedang banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia khususnya dikota-kota besar, dan bermunculan penggiat-penggiat baru

Lebih terperinci

typos = bentuk grapho = menulis

typos = bentuk grapho = menulis TypoGrafi INTRODUCTION Sejarah huruf, sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri, sejak manusia mengenal bentuk visual untuk berkomunikasi dan merekam peristiwa, sejak itulah sejarah huruf mulai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... viii. KATA PENGANTAR... ix. DAFTAR ISI... xii. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xvii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... viii. KATA PENGANTAR... ix. DAFTAR ISI... xii. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xvii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Batasan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Pendekatan Komunikasi Komunikasi yang akan dibangun dalam perancangan desain terhadap promosi Kombucha Tea meliputi komunikasi massa yang disesuaikan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUANPUSTAKA

BAB III TINJAUANPUSTAKA BAB III TINJAUANPUSTAKA Dalam Bab III,TinjauanPustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan- penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan Pengerjaan Cover Video Klip

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Fotografi Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) Dalam buku Basic Lighting for Beauty yang ditulis oleh Adimodel menjelaskan bahwa agar foto yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG... iii

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii. HALAMAN PENGESAHAN SIDANG... iii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG... ii HALAMAN PENGESAHAN SIDANG... iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS MATERI... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Hasil Desain 5.1.1 Logo Gambar 5.1 Logo pameran Api abadi terbagi dalam logogram dan logotype, untuk logogram adalah grafis dari api yang terbagi dalam tiga bagian,

Lebih terperinci

III. DATA PERANCANGAN A. Kelompok Data berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Media cetak adalah sebuah media yang memiliki fungsi sebagai penyampaian informasi yang memiliki manfaat dan terkait

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Metodologi perancangan yang di gunakan selama kerja praktek di CV. Rombongku adalah : 3.1 Metodologi Dalam kerja praktek ini, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai bangunan bersejarah di kawasan Dago adalah dengan merancang buku sebagai media informasi

Lebih terperinci

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Komunikasi Secara umum komunikasi berarti penyampaian pesan atau informasi, pernyataan yang dilakukan seorang (komunikator) kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditawarkan. Sebab itulah promosi dianggap sangat penting oleh sebuah perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditawarkan. Sebab itulah promosi dianggap sangat penting oleh sebuah perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Definisi Promosi Promosi adalah salah satu bagian dari pemasaran, yang dimana merupakan sebuah usaha dalam artian untuk mempromosikan, mengenalkan sesuatu baik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan Kata perancangan berasal dari kata benda rancang, yang kemudian mendapat awalan per dar akhiran an. Perancangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan sektor jasa pendidikan tinggi dalam memperebutkan calon mahasiswa semakin ketat. hal tersebut ditandai dengan munculnya perguruan tinggi baik negeri maupun

Lebih terperinci

BAB IV VISUALISASI A.LOGO. 1.Studi Tipografi

BAB IV VISUALISASI A.LOGO. 1.Studi Tipografi BAB IV VISUALISASI A.LOGO 1.Studi Tipografi Seperti yang telah dijelaskan pada Bab III, pada perancangan visual corporate identity Musick Bus ini akan dilakukan redesain logotype Musick Bus, jenis huruf

Lebih terperinci

PRODUKSI MEDIA PR CETAK

PRODUKSI MEDIA PR CETAK Modul ke: Fakultas FIKOM PRODUKSI MEDIA PR CETAK Warna, Tipografi,Lay-out JONI ARMAN HAMID Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Warna Bagaimana sebuah warna mempunyai arti? Secara

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Buku. Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Buku. Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett 14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1. Teori Desain Buku Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett Tang, faktor faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah buku adalah

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Menjadikan buku tersebut menjadi bagian dari dunia wacana desain di Indonesia serta diharapkan mampu membuka dan menambah wawasan masyarakat desainer grafis

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan 3.1 Metodologi BAB III METODE PERANCANGAN Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan permasalahan yang ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1 Metode Konsep Desain Dalam membuat suatu karya diperlukannya beberapa data agar dapat suatu ide yang menarik dan informatif. Dibawah ini adalah

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH STRATEGI MARKETING DENGAN SETTING LAY-OUT

KARYA ILMIAH STRATEGI MARKETING DENGAN SETTING LAY-OUT KARYA ILMIAH STRATEGI MARKETING DENGAN SETTING LAY-OUT Dosen pengampu: M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun Oleh: Nama : Suya darma Nim : 09.11.2705 Kelas : 09-S1TI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 STRATEGI

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi Konsep komunikasi yang akan digunakan dalam perancangan coffee table book tentang kesenian Lais yang berasal dari Kampung Sayang, Desa Cisayad, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. diproduksi dalam format elektronik biasa disebut dengan e-book.

BAB 4 KONSEP DESAIN. diproduksi dalam format elektronik biasa disebut dengan e-book. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori Buku Buku adalah sebuah tulisan yang dituangkan di atas media seperti lembaran kertas, perkamen, atau variasi media lainnya, yang diikat sedemikian

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. Dalam perancangan media kampanye sosial ini diperlukan adanya

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. Dalam perancangan media kampanye sosial ini diperlukan adanya BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Dalam perancangan media kampanye sosial ini diperlukan adanya strategi perancangan sebagai panduan agar media-media yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu elemen paling penting dalam kemajuan suatu daerah pada umumnya di Indonesia. Di Indonesia sektor pariwisata merupakan penunjang ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola dari keseluruhan keyakinan dan harapan yang dipegang teguh secara bersama. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah merupakan wujud ideal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Menurut data yang diberikan PT.KCJ terhitung volume pengguna Commuter Line pada tahun 2016, mulai bulan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan sangat di butuhkan termasuk dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk perhiasan khas suku

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API Kevin Immanuel Jalan Gambir Anom G4/18 021-4517324 immanuelkevin@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ialah untuk membuat visualisasi dalam bentuk komik

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MATADEWA CCTV UNTUK MENARIK KONSUMEN DI SEMARANG

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MATADEWA CCTV UNTUK MENARIK KONSUMEN DI SEMARANG PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MATADEWA CCTV UNTUK MENARIK KONSUMEN DI SEMARANG Thariq Hadafi Zakiri 1, Umi Rosyidah 2, Godham Eko Saputro 3 1,2,3 Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Aplikasi final desain dan pedoman sistem identitas dari perancangan karya yang telah dijabarkan pada bab III disajikan bersama konsep dan penempatan pada media- media promosi.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN 3.1 Strategi Komunikasi Komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick O Whitney (1988) dalam I Putu Suwarbawa (2009), bahasa komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN A. Ide atau Gagasan Dalam pembuatan desain buku ilustrasi Toi.let diperlukan banyak cara untuk menyelesaikannya menjadi sebuah buku yang utuh, yang bisa membuat orang penasaran untuk

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perencangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Secara umum komunikasi berarti penyampaian pesan atau informasi, pernyataan yang dilakukan oleh seorang (komunikator)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logo adalah identitas yang sangat penting yang wajib diperlukan untuk sebuah perusahaan, karena bertujuan untuk memberikan identitas yang jelas, selain itu juga logo

Lebih terperinci