BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Doddy Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Keterampilan bertanya siswa pada penelitian ini adalah keterampilan bertanya siswa yang diukur berdasarkan jumlah pertanyaan, level pertanyaan, dan skor pertanyaan. Level pertanyaan siswa ditentukan berdasarkan kategorisasi hasil adaptasi dari klasifikasi yang disusun oleh Graesser et al. (1992); Hu & Chiou (2012); serta Ciardiello (1998) (Lampiran C1). Pengadaptasian tiga klasifikasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan kategorisasi yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan berbagai pertanyaan-pertanyaan knowledge-based yang mungkin siswa ajukan saat pembelajaran. Skor pertanyaan merupakan hasil kali antara kuantitas (jumlah) dan kualitas (level) pertanyaan. 2. Question Formulation Technique (QFT) adalah suatu teknik yang terdiri dari proses bertahap untuk memfasilitasi siswa membuat pertanyaan tentang suatu QFocus (fokus pertanyaan) yang merupakan penstimulasi siswa bertanya. QFT memberi siswa kesempatan untuk berpikir lebih dalam mengenai pertanyaan yang mereka buat, memrioritaskannya, dan menentukan strategi di dalam menggunakannya. 3. Posttest pada penelitian ini bukan merupakan tes penguasaan konsep melainkan tes keterampilan bertanya. Siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan pada lembar kuisioner dan data itulah yang dijadikan data tes keterampilan bertanya. Pada kelas eksperimen, data posttest yang digunakan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dengan menggunakan QFT, sedangkan pada kelas kontrol adalah pertanyaan-pertanyaan yang dibuat tanpa menggunakan QFT. QFocus yang digunakan adalah Cacar.
2 29 B. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah Static Group Comparison yang merupakan salah satu desain dari metode penelitian preeksperimental. Berikut merupakan desain Static Group Comparison menurut (Campbell & Stanley, 1966): Tabel 3.1 Desain Static Group Comparison (Campbell & Stanley, 1966) Kelas Perlakuan Eksperimental (Penerapan (QFT) Posttest Kontrol Tidak Ada Ada Eksperimen Ada Ada Pertanyaan siswa pada saat posttest diukur jumlah dan dan dianalisis level pertanyaannya sehingga didapatkan suatu skor. Pendekatan dan model yang digunakan dalam pembelajaran Sistem Imun di kelas kontrol dan eksperimen adalah sama yaitu pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning). Langkah pembelajaran di setiap pertemuan secara umum adalah sebagai berikut: 1. Pengondisian siswa untuk siap belajar 2. Guru menarik perhatian siswa dengan memberikan QFocus berupa gambar orang terkena cacar. 3. Siswa membuat pertanyaan tentang QFocus. Pada kelas eksperimen, QFT diterapkan dalam membuat pertanyaan mengenai QFocus. 4. Pertanyaan digunakan sebagai Assessment for Learning. 5. Pertanyaan-pertanyaan siswa dijawab melalui proses pembelajaran dengan metode diskusi, demonstrasi, dan penugasan. C. Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di salah satu SMA Negeri di Cimahi. Sampelnya adalah kelas XI IPA 8 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 7 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel ini dilakukan
3 30 dengan teknik purposive sampling, dengan pertimbangan penentuan kelas sampel didasarkan pada hasil observasi kasar dan rekomendasi guru yang mengajar di kelas XI. Kelas yang dijadikan sampel adalah kelas yang menurut hasil observasi kasar dan rekomendasi guru merupakan kelas yang memiliki hasil belajar yang sama (kemampuan kognitif yang sama) serta keterampilan bertanya yang sama pada pembelajaran-pembelajaran sebelum pembelajaran Sistem Imun. Selain mempertimbangkan pendapat guru dalam pemilihan sampel, dilakukan pula tes keterampilan bertanya siswa kontrol dan eksperimen pada awal pembelajaran sistem imun, untuk memastikan bahwa kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian memiliki keterampilan bertanya yang cenderung sama. Siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan, dimana Bersin sebagai QFocusnya. Setelah dianalisis jumlah dan level pertanyaannya, dilakukan uji normalitas dan homogenitas sebelum uji perbedaan. Didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan keterampilan bertanya yang signifikan pada probablilitas 0,05 antara kelas kontrol dan eksperimen dalam hal jumlah dan level pertanyaan. D. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini, terdapat beberapa instrumen untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah disebutkan di atas, yaitu: Tabel 3.2 Instrumen Penelitian No. Jenis Instrumen Aspek yang Dinilai 1 Rubrik Pengklasifikasian Jumlah, level, dan skor pertanyaan Pertanyaan Siswa 2 Paper-and-pencil Jumlah, level, dan skor pertanyaan questionnaire 3 Angket Persepsi Siswa tentang Keterampilan Bertanya & Pembelajaran Sistem Imun Persepsi siswa tentang materi, pengalaman belajar, teknis penerapan QFT, serta persepsi siswa mengenai kemampuan bertanyanya pada pembelajaran Sistem Imun 4. Catatan lapangan Informasi penunjang mengenai keterlaksanaan penerapan QFT dan pembelajaran Sistem Imun 5 Soal Penguasaan Konsep Kemampuan kognitif siswa pada materi
4 31 Sistem Imun Berikut merupakan pemaparan dari masing-masing instrumen. 1) Rubrik Pengklasifikasian Pertanyaan Siswa Seluruh pertanyaan yang telah tercatat dalam paper-and-pencil questionnaire; diklasifikasikan berdasarkan pengkategorian hasil adaptasi kategorisasi yang disusun oleh Graesser et al. (1992 dalam Graesser, 1992); Hu & Chiou (2012); dan Ciardiello (1998) (Lampiran C1). Secara singkat hasil adaptasi tercantum pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Karakteristik dan Contoh Setiap Tipe Pertanyaan berdasarkan Kategorisasi yang disusun oleh Graesser et al. (1992); Hu & Chiou (2012); dan Ciardiello (1998) Kategori Tipe Pertanyaan Pertanyaan Berdasarkan Graesser et Berdasarkan Level al. (1992 dalam Karakteristik Gallagher dan Pertanyaan Graesser, 1992); Hu & Aschner (1963 Chiou (2012) dalam Ciardiello, 1998) Rendah Tinggi Pelengkapan Konsep (Concept Completion) Spesifikasi Fitur (Feature Specification) Definisi Bagaimana Mengapa Terdiri dari pertanyaan untuk verifikasi ( ya / tidak ), disjunctive ( A atau B ), apa, kapan, siapa, berapa untuk melengkapi konsep menjadi informasi dasar yang utuh Atribut-atribut kualitatif dari suatu konsep, seperti ciri-ciri, gejala-gejala suatu fenomena. Pertanyaan tentang definisi sesuatu Pertanyaan tentang proses pembentukan suatu fenomena alam Pertanyaan tentang alasan kausatif dari fenomena Memory-based Convergent Thinking
5 32 Relasi Diferensiasi Konsekuensi Hipotesis Perspektif Solusi alam Pertanyaan tentang hubungan dua atau lebih konsep sains Pertanyaan tentang perbedaan atau perbandingan dua konsep atau fenomena Pertanyaan tentang efek dari fenomena alam Pertanyaan yang berkaitan dengan skenario yang mungkin terjadi dan mendukung pembuatan hipotesis Pertanyaan tentang sudut pandang alternatif tentang sebuah situasi, ide, atau konsep Pertanyaan tentang pencarian solusi dari suatu masalah Divergent Thinking Evaluative Thinking 2) Paper-and-pencil Questionnaire Kuisioner ini berisikan instruksi kepada siswa untuk membuat pertanyaanpertanyaan yang ingin mereka ketahui tentang QFocus yang telah ditentukan. QFocus berkaitan dengan pokok materi yang dibahas pada pertemuan saat QFT diterapkan. Pada kelas eksperimen, kuisioner yang digunakan adalah kuisioner yang disesuaikan dengan tahapan pada QFT (Lampiran C2). 3) Angket Persepsi Siswa tentang Pembelajaran Sistem Imun Baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen, keduanya diberikan angket setelah berakhirnya pembelajaran Sistem Imun. Terdapat perbedaan dan persamaan pada kedua angket tersebut. Tujuan diberikannya angket pada kedua kelas adalah sama-sama bertujuan untuk mengetahui persepi siswa tentang kesulitan dalam mempelajari Sistem Imun dan persepsi siswa tentang keterampilan bertanya yang mereka miliki. Namun, pada angket yang diberikan di kelas eksperimen terdapat tujuan lain yaitu mengungkap respon
6 33 siswa terhadap penerapan QFT. Angket persepsi dihitung dan dianalisis dengan melihat persentase jumlah siswa yang memilih opsi pada setiap pertanyaan di angket. Opsi pada angket ada 4, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju (Lampiran C3). Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran Sistem Imun No. Tujuan Nomor 1 Mengungkap persepsi siswa terhadap materi Sistem 1,2 Imun 2 Mengungkap persepsi siswa mengenai keterampilan 3,4,5,6,7 bertanya yang dimilikinya 3 Mengetahui respon siswa mengenai teknis penerapan 8,9 QFT* 4 Mengungkap persepsi siswa mengenai manfaat QFT 10,11,12 dalam memahami materi Sistem Imun* *Tujuan nomor tiga dan empat hanya terdapat pada kelas eksperimen 4) Soal Penguasaan Konsep Soal ini digunakan untuk melihat sejauh mana tingkat penguasaan konsep siswa pada pembelajaran Sistem Imun, yang salah satu metode pembelajarannya adalah Questioning. Hasil penguasaan konsep siswa ini merupakan data sekunder. Soal-soal dibuat berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar KTSP, serta Indikator berikut ini. Standar Kompetensi 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas Kompetensi Dasar 3.6 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Sistem Imun No Pokok Bahasan Nomor soal yang termasuk dimensi Jumlah proses kognitif Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 1 Pertahanan Tubuh 1, 4, 2, 19, 7 Nonspesifik 5 20, 21
7 34 2 Antigen Antibodi Imunitas Seluler dan Humoral , Imunitas Aktif dan , 4 Pasif 18 6 Kelainan dalam Sistem Imun Jumlah Pengembangan insrtumen penguasaan konsep ini dilakukan melalui uji coba serta analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembedanya. Untuk soal pilihan ganda dianalisis dengan menggunakan ANATES Ver dan soal uraian dengan ANATES Ver (Karno To & Wibisono, 2004). Terdapat 24 soal yang diujicobakan dan dianalisis, 18 soal pilihan ganda dan 6 soal uraian. Setelah dilakukan analisis, reliabilitas soal pilihan ganda dan uraian secara berurutan adalah 0,65 dan 0,75. Berdasarkan Arikunto, (2009) dari kedua nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa soal penguasaan konsep yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Rekapitulasi hasil analisis pokok uji dari soalsoal tersebut beserta tafsiran kategorinya menurut Arikunto (2009) untuk validitas dan Sudjana (1995) untuk daya pembeda dan tingkat kesukaran ada pada Lampiran C4.1. E. Prosedur Penelitian Tahapan dalam penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Berikut merupakan pemaparannya. 1. Tahap Persiapan, meliputi: a. perumusan masalah b. pengkajian literatur mengenai permasalahan yang telah dirumuskan c. pembuatan proposal penelitian d. pelaksanaan seminar proposal penelitian e. perbaikan proposal penelitian f. judgement instrumen penelitian oleh dosen yang berkompetensi di bidang dan tema penelitian
8 35 g. pelaksanaan uji coba instumen soal penguasaan konsep pada siswa kelas XI yang telah menerima bahasan materi Sistem Imun h. perbaikan instrumen penelitian i. perizinan penelitian (Lampiran A) 2. Tahap Pelaksanaan, meliputi: a. pengumpulan data mengenai keterampilan bertanya siswa b. pengumpulan data mengenai persepsi siswa tentang pembelajaran Sistem Imun dan penerapan QFT 3. Tahap Analisis Data, meliputi: a. pengolahan data secara kuantitatif dan kualitatif b. pembahasan hasil temuan dan membandingkannya dengan teori yang sebelumnya telah dikaji c. pembuatan kesimpulan penelitian. F. Analisis Data 1. Keterampilan Bertanya Siswa Pertanyaan tertulis siswa pada paper-and-pencil questionnaire diklasifikasikan berdasarkan pengkategorian hasil adaptasi kategorisasi yang disusun oleh Graesser et al. (1992); Hu & Chiou (2012); dan Ciardiello (1998) (Lampiran C1). Pertanyaan siswa dihitung jumlahnya berdasarkan tipe, kategori, dan level pertanyaan. Skor pertanyaan siswa didapatkan dari jumlah hasil perkalian antara jumlah pertanyaan pada setiap level dengan nilai dari level pertanyaan (1 untuk pertanyaan level rendah, 2 untuk pertanyaan level tinggi). Misalnya, seorang siswa mengajukan 3 pertanyaan level rendah dan 5 pertanyaan level tinggi, maka skor yang didapatkan adalah (3x1) + (5x2) = 13. Jumlah pertanyaan, persentase jumlah pertanyaan level rendah, dan skor pertanyaan siswa kelas kontrol dan eksperimen terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitasnya sebelum uji hipotesis. Uji normalitas dan homogenitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik atau statistik nonparametrik
9 36 (Misbahuddin & Hasan, 2013). Normalitas data diukur dengan Uji Kolomogorov-Smirnov sedangkan homogenitas data diukur dengan Uji Levene menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 20 (Lampiran D3). Uji perbedaan keterampilan bertanya siswa dilakukan secara terpisah antara jumlah, level, dan skor pertanyaan. Uji perbedaan yang dilakukan untuk membandingkan keterampilan bertanya siswa kelas kontrol dan eksperimen di setiap tes, menggunakan analisis komparatif dua sampel independen. Jika kedua data yang diuji berdistribusi normal dan homogen, maka uji hipotesis dilakukan menggunakan Independent Samples T Test, sedangkan jika tidak ada salah satu data tidak berdistribusi normal atau tidak homogen menggunakan Mann-Whitney U Test (Lampiran D3). 2. Persepsi Siswa tentang Pembelajaran Sistem Imun Angket siswa diolah dengan menghitung persentase jumlah siswa yang memilih opsi yang ada pada setiap pernyataan di angket. Berikut merupakan cara perhitungannya. Persentase data angket dipresentasikan menggunakan kategori persentase berdasarkan Koentjaraningrat (1990), yaitu sebagai berikut. Tabel 3.6 Interpretasi Persentase Respon Siswa menurut Koentjaraningrat (1990) Persentase (%) Interpretasi 0 Tidak ada 1-25 Sebagian kecil Hampir separuhnya 50 Separuhnya Lebih dari separuhnya Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya
10 37 G. Alur Penelitian
11 38 Gambar 3.1 Alur Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen (eksperimen semu), dimana sampel penelitian diambil secara cluster random sampling (Fraenkel & Wallen, 2009). Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam quasy experimental. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Kartika XIX-1 Bandung yang bertempat di jalan Taman Pramuka No. 163. 2. Populasi Populasi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengajukan pertanyaan adalah komponen yang esensial dalam pembelajaran sains (Keeling et al., 2009) dan merupakan alat intelektual yang paling penting yang dimiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 16-19 November 2012 di SMA Negeri 2 Sumedang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakter penguasaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel, yaitu veriabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2008).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa
A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan metode penelitian quasi eksperimen karena tidak semua variabel ekstra dapat dikendalikan oleh peneliti. Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada karakteristik sekolah yang merupakan sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penjelasan definisi operasional dalam penelitian diuraikan sebagai berikut: 1. Asesmen alternatif elektronik yang dimaksud adalah software yang dapat menilai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi
BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi tulisan dan kemampuan berkomunikasi lisan. Kemampuan berkomunikasi secara tulisan meliputi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental
73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Agar tidak meluasnya beberapa pengertian dalam penelitian ini, maka dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen Portofolio
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran cooperative script, model pembelajaran cooperative Numbered Head Together (NHT) dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 25 yang beralamat di Jl. Baturaden VIII no.21 kota Bandung. Populasi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental (kuasi eksperimen), karena penelitian ini ingin membandingkan bagaimana kreativitas dan penguasaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Kearifan lokal yang dimaksud adalah kearifan lokal siswa tentang tanaman obat. Tanaman obat yang dimaksud adalah seluruh aspek tentang jenis, manfaat,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel yang digunakan pada penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari kekeliruan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembelajaran resiprokal (RT) dalam penelitian ini digunakan sebagai
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran resiprokal (RT) dalam penelitian ini digunakan sebagai pendekatan pembelajaran, dimana dalam proses pembelajarannya meliputi empat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan masalah yang dikembangkan, peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, karena penelitian ini hanya bertujuan untuk mendapatkan gambaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain Randomized Control-Groups Pretest-Posttest Design (Isaac & Michael, 1982) untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment karena kelompok eksperimen maupun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan dengan aspek tertentu yang diukur, maka metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pengembangan praktikum Pengembangan berarti proses mengembangkan dari yang sederhana menjadi kompleks agar sesuai dengan tujuan, yaitu meliputi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental (Sugiyono, 008: 114). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode Weak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi operasonal Untuk memperjelas variabel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan tentang: 1. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Syaodih, 2007: 58), dengan disain eksperimen yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental Design (Sugiyono, 009: 77). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian
Lebih terperinci(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan secara rinci judul yang dikemukakan pada penelitian ini maka diperlukan penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang
28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di salah satu SMK Negeri di Kota Bandung pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Bandung yang terletak di jalan Lengkong Kecil nomor 53. Populasi adalah keseluruhan subjek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 1 Darangdan yang terletak di Jalan Raya Darangdan Km. 21, Kabupaten Purwakarta,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode quasy exsperiment. Jenis penelitian yang melibatkan kelompok subjek secara utuh, dalam eksperimen yang secara alami sudah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model pembelajaran menggunakan kelompok-kelompok kecil (4-5 orang) yang dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi operasional dalam penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Metode SQ3R dan writing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki definisi
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki definisi secara operasional, diantaranya: 1. Kemampuan berpikir kritis yang akan diukur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan, meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, prosedur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) dalam penelitian ini menggunakan. dipresentasikan kepada orang lain.
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalah pahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu: 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dipilihnya SMP Negeri 1 Lembang dikarenakan sekolah ini merupakan salah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan
Lebih terperinciBAB III DESAIN PENELITIAN
BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan
Lebih terperinci: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, dengan alasan pengontrolan yang dilakukan hanya pada satu variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan disalah satu SMA yang ada di kota Bandung yaitu SMA Pasundan 2 Bandung, lokasi sekolah ini berada di jalan Cihampelas Bandung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperiment dengan
55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperiment dengan desain penelitian The Static Group Pretest Posttest Design, metode tersebut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Pra-Eksperimental (Pre- Eksperimental Design). Karena perlakuan tidak menggunakan kelas control.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di SMPN I Darangdan yang terletak di Jl. Raya Darangdan Km.21 Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat. Sekolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian melalui definisi operasional
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.
66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. operasional yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda mengenai definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan penjelasan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen dan desain penelitian Pretest and Posttest Control Group Design. 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Inquiry lesson yang dimaksud adalah pembelajaran inquiry tentang kompetensi dasar, Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran kooperatif teknik tari bambu yang disertai dengan LKS pemecahan masalah terhadap kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut:
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah dan agar tidak menimbulkan salah pengertian, berikut diberikan definisi beberapa istilah tersebut: 1.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 13
III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Bandarlampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri atas 3 kelas dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau percobaan semu yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu penjelasan beberapa istilah tersebut agar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan untuk menghindari kesalahpahaman, maka perlu diberikan definisi operasional yaitu: 1. Project
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGII 1 Bandung. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas X tahun ajaran 2012/2013 yang belum menerima pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan kegiatan memecahkan masalah dan menemukan tafsiran (sebuah interpretasi) baru. Penelitian berperan dalam menguji teori-teori dalam bidang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define, design and develop
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment dan metode deskriptif. Gambaran peningkatan penguasaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu akan melihat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2010: 173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian penelitian adalah seluruh siswa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang dilaksanakan adalah kuasi eksperimen, penggunaan desain dilakukan dengan pertimbangan bahwa kelas yang ada telah terbentuk sebelumnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan mengenai variabel tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan bukti-bukti atau karya-karya hasil belajar siswa meliputi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio adalah penilaian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian eksperimen yaitu: penelitian eksperimen semu (Quasi experiment). penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan dua macam pembelajaran yaitu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan dua macam pembelajaran yaitu pembelajaran Kontekstual dan pembelajaran Salingtemas sebagai variabel bebas yang digunakan untuk mengembangkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK. i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI.. v. DAFTAR TABEL.. vii. DAFTAR LAMPIRAN..
DAFTAR ISI ABSTRAK. i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. vii DAFTAR LAMPIRAN.. xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. 1 B. Rumusan dan Batasan Masalah..
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) yang mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang berkaitan dengan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Pembelajaran berbasis
Lebih terperinci