LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA ANALISIS TINDAK TUTUR PEMASAR ASURANSI KEPADA NASABAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF PRAGMATIK TAHUN KE 1 DARI RENCANA 2 TAHUN TIM PENELITI Ketua Tim : Welly Nores K, M.Pd./ Anggota : 1. Ai Siti Nurjamilah, M.Pd./ Yuni Ertinawati, M.Pd./ JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA JULI 2017

2

3 RINGKASAN Kegiatan berkomunikasi adalah kegiatan bagi manusia untuk mengekspresikan diri, menyampaikan informasi, ide, dan emosi, melalui simbol kata. Dari waktu ke waktu manusia dihadapkan dengan permasalahan sosial yang penyelesaiannya menyangkut dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara yang lebih baik. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi dengan memperhatikan faktor lawan bicara, situasi atau keadaan, dan topik pembicaraan dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, maka bahasa yang dipilih harus selaras atau sejalan dengan tujuan tadi yang hendak dicapai serta harus membangun kegiatan komunikasi yang benar-benar terkonsep guna pencapaian tujuan. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang hanya dimiliki oleh manusia. Sebagai fungsi, bahasa dapat dikaji secara internal dan eksternal. Secara internal maksudnya pengkajian bahasa hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu saja seperti morfologi dan fonologi. Terjadinya ragam ujaran di masyarakat, selain karena dipengaruhi faktor perbedaan geografis, latar belakang sejarah, budaya juga disebabkan oleh perbedaan sosial seperti status sosial, tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah; mengetahui tindak tutur pada jenis pekerjaan tertentu menimbulkan keragaman penggunaan bahasa dalam berkomunikasi. Adapun luaran penelitian diantaranya: menghasilkan Jurnal ilmiah yang akan diterbitkan di salah satu Jurnal ber ISSN dan menghasilkan draft rancangan materi ajar pada mata kuliah Ilmu Linguistik yaitu mata kuliah berbicara. Penelitian yang akan dilakukan berjenis kualitatif yang memusatkan analisis pada kualitas data. Analisis data yang dilakukan merupakan analisis penelitian lapangan. Tahapan penelitian meliputi: (1) menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung, (2) sifatnya deskriptif analitik, (3) tekanan penelitian ada pada proses bukan pada hasil, (4) sifatnya induktif, (5) mengutamakan makna. i

4 PRAKATA Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. karena atas rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir penelitian dosen muda LPPM Universitas Siliwangi ini. Sholawat serta salam penulis panjatkan kepada nabi akhir zaman, panutan seluruh umat, Nabi Muhammad Saw. Penyusunan laporan akhir penelitian dosen muda LPPM Universitas Siliwangi dengan judul Analisis Tindak Tutur Pemasar Asuransi kepada Nasabah ditinjau dari Perspektif Pragmatik. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk para pemasar khususnya dalam komunikasi pemasaran. Strategi berkomunikasi dalam komunikasi pemasaran tentunya harus dikuasai oleh pemasar dan diharapkan dapat menunjang keefektifan berkomunikasi pemasar terhadap. Penulis menyadari jika dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya para pemasar, dunia pendidikan dan bagi penulis. Aamiin. Tasikmalaya, Juli 2017 Penyusun ii

5 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN RINGKASAN... i PRAKATA... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Keutamaan dan Penerapan Hasil Penelitian... 3 E. Rencana Target Capaian... 4 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoretis... 5 B. Rancangan Penelitian BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN A. Tujuan Penelitian B. Manfaat Penelitian BAB 4. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Teknik Pengumpulan Data C. Lokasi Penelitian D. Prosedur Penelitian E. Tahapan dan Alur Penelitian BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN iii

6 A. Deskripsi Data B. Analisis Data BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Instrumen 2. Personalia Tenaga Peneliti beserta Kualifikasinya 3. Dokumentasi Penelitian iv

7 DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Analisis Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi Tabel 5.2 Tabel Rekapitulasi Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi Tabel 5.3 Analisis Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi Tabel 5.4 Tabel Rekapitulasi Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi v

8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan berkomunikasi adalah kegiatan bagi manusia untuk mengekspresikan diri, menyampaikan informasi, ide, dan emosi, melalui simbol kata. Dari waktu ke waktu manusia dihadapkan dengan permasalahan sosial yang penyelesaiannya menyangkut dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara yang lebih baik. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi dengan memperhatikan faktor lawan bicara, situasi atau keadaan, dan topik pembicaraan dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, maka bahasa yang dipilih harus selaras atau sejalan dengan tujuan tadi yang hendak dicapai serta harus membangun kegiatan komunikasi yang benar-benar terkonsep guna pencapaian tujuan. Berkenaan dengan komunikasi, Mulyana (2011: 72) menyatakan apabila seseorang akan berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain dengan tujuan pencapaian tertentu, maka ia harus memperhatikan unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu pengirim/ komunikator, pesan, saluran/ media, penerima/ pendengar, efek dan feedback (umpan balik). Kegiatan atau aktivitas masyarakat pasti akan selalu menggunakan bahasa sebagai media untuk berkomunikasi. Salah satu di antara banyak kegiatan manusia yaitu kegiatan pemasaran yang bersifat persuasif. Agar bahasa yang digunakan dalam kegiatan pemasaran dapat dipahami oleh masyarakat, dalam hal ini adalah calon pembeli (konsumen), maka tenaga pemasar harus memilih dan menggunakan bahasa berdasarkan karakteristik partisipan yang dihadapinya, situasinya, serta topik pembicaraannya. Seorang pemasar pada dasarnya mutlak harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik karena berhubungan dengan dunia kerjanya. Seorang pemasar idealnya mampu berkomunikasi dengan pola yang tepat untuk menyampaikan produk yang ditawarkan secara gamblang dan sistematis. Berkaitan dengan kegiatan komunikasi, maka tidak akan terlepas dengan keterampilan berbicara. Berbicara dalam komunikasi verbal akan sangat erat kaitannya dengan pragmatik. Seperti kita ketahui dalam komunikasi, satu maksud atau satu fungsi dapat diungkapkan dengan berbagai bentuk/struktur. Untuk maksud menyuruh orang lain, penutur dapat mengungkapkannya dengan kalimat imperatif, kalimat deklaratif, atau bahkan dengan kalimat interogatif. Dengan demikian, pragmatik lebih cenderung ke fungsionalisme daripada ke formalisme. Pragmatik berbeda dengan semantik, pragmatik mengkaji maksud ujaran dengan 1

9 satuan analisisnya berupa tindak tutur (speech act), sedangkan semantik menelaah makna satuan lingual (kata atau kalimat) dengan satuan analisisnya berupa arti atau makna. Data hasil survei yang digagas oleh salah satu perusahaan bekerja sama dengan MarkPlus Insight pada 2011, menemukan fakta bahwa tiga dari lima orang Indonesia tidak punya persiapan jika menghadapi risiko kesehatan atau kematian. Bukan hanya dana cadangan untuk berjaga-jaga, mereka juga tidak melindungi dirinya dan keluarganya dengan apabila menghadapi musibah yang tak terduga. Hanya 17,5 persen orang Indonesia di kota-kota besar yang sudah memiliki jiwa. Hal ini menjadi perbedaan yang mencolok bila dibandingkan dengan Negara- Negara maju dan berkembang seperti Amerika, Eropa, dan sebagian Negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, dan Australia yang jika dirata-ratakan masyarakatnya hampir 80% sudah menjadi. Berdasarkan uraian di atas, dikorelasikan dengan masalah penelitian yang akan diteliti yaitu strategi berkomunikasi yang digunakan oleh pemasar terhadap bergantung pada pola tindak tutur antar dan pemasar. Hal tersebut akan mempengaruhi pemilihan jenis pola tindak tutur yang digunakan oleh pemasar. Berdasarkan fenomena yang terjadi, penulis ingin melakukan pengamatan terhadap pengunaan pola tindak tutur berkomunikasi pemasar terhadap tersebut. Penelitian yang akan dilakukan berjenis kualitatif yang memusatkan analisis pada kualitas data. Analisis data yang dilakukan merupakan analisis penelitian lapangan. Tahapan penelitian meliputi: (1) menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung, (2) sifatnya deskriptif analitik, (3) tekanan penelitian ada pada proses bukan pada hasil, (4) sifatnya induktif, (5) mengutamakan makna. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, rumusan masalah penelitian ini dipaparkan sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk bahasa yang digunakan oleh pemasar dalam memasarkan produk kepada di daerah Tasikmalaya? 2. Bagaimana tindak tutur atau aksi komunikasi yang digunakan pemasar terhadap ketika memasarkan produk di daerah tasikmalaya? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bentuk bahasa yang digunakan oleh pemasar dalam memasarkan produk kepada di daerah Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui tindak tutur atau aksi komunikasi yang digunakan pemasar terhadap ketika memasarkan produk di daerah tasikmalaya. 2

10 D. Keutamaan dan Penerapan Hasil Penelitian Urgensi penelitian ini adalah dapat mengetahui pola tindak tutur komunikasi pemasar terhadap dan pemanfaatannya untuk menyusun draft bahan ajar keterampilan berbicara bagi mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Indonesia. Adapun luaran penelitian diantaranya: menghasilkan Jurnal ilmiah yang akan diterbitkan di salah satu Jurnal ber ISSN dan menghasilkan draft rancangan materi ajar pada mata kuliah berbicara bagi mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia khususnya pada peningkatan keterampilan berbicara sebagai tujuan utama pembelajaran mata kuliah berbicara berdasarkan Kurikulum. Penerapan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dalam pembelajaran mata kuliah berbicara bagi mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia pada peningkatan keterampilan berbicara. E. Rencana Target Capaian Rencana target capaian penelitian ini adalah sebagai berikut. No. Jenis Luaran Indikator Capaian 1 Publikasi Ilmiah Nasional Jurnal Ilmiah/prosiding 3

11 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoretis 1. Ihwal Tindak Tutur Kata pragmatik dalam kamus Bahasa Indonesia edisi ketiga tahun 2005 disebutkan bahwa pragmatika dalah yang berkenaan dengan syarat-syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya pemakaian Bahasa dalam komunikasi. Kajian pragmatik mulai memasuki dunia bahasa atau linguistik pada tahun 1970-an di Amerika. Para linguis saat itu menyadari bahwa mempelajari sintaksis tidak dapat lepas dari mempelajari dan memperhitungkan bagaimana kalimat yang bersangkutan digunakan dalam konteksnya, sedangkan di bumi Eropa, pragmatik telah dipelajari pada tahun 1940-an dengan mempertimbangkan makna dan situasi (Purwo, 1990). Pragmatik adalah studi tentang makna dalam hubungannya dengan situasisituasi ujar. Menurut Purwo Pragmatik merupakan salah satu bidang kajian linguistik (1990: 2). Jadi, dapat dikatakan bahwa pragmatik merupakan cabang dari linguistik yang mengkaji makna tuturan dengan cara menghubungkan faktor nonlingual seperti konteks, pengetahuan, komunikasi, serta situasi pemakaian bahasa dalam rangka penggunaan tuturan oleh penutur dan lawan tutur. Makna tuturan dalam pragmatik lebih mengacu pada maksud dan tujuan penutur terhadap tuturannya.yule (1996) menjelaskan pengertian pragmatik, yaitu studi tentang hubungan antara bentuk-bentuk linguistik dan pemakai bentuk-bentuk bahasa. Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial, memiliki dorongan untuk rasa ingin tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi. oleh karena itu, komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dalam kehidupan manusia. Seperti yang diungkapkan oleh Widjaja (2010: 5) komunikasi adalah memberikan sesuatu kepada orang lain dengan kontak tertentu atau dengan mempergunakan sesuatu alat. Scheidel (dalam mulyana, 2011: 4) mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, berprilaku seperti yang kita inginkan. Rogers (dalam Mulyana, 2011: 69) mengatakan komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Sejalan dengan Rogers, Hovland (dalam Mulyana, 2011:68) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate). 4

12 Untuk mencapai tujuan komunikasi, agar pesan yang disampaikan mengena, maka pesan yang disampaikan harus tepat ibarat kita membidik dan menembak, maka peluru yang keluar harus tepat kena sasarannya. Menurut Widjaja (2010: 15), pesan yang mengena harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut. 1. Pesan harus direncanakan (dipersiapkan) secara baik, serta sesuai dengan kebutuhan kita. 2. Pesan itu disampaikan dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti kedua belah pihak dan jelas. Yakni sejauh mungkin hindarkanlah menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh si penerima atau pendengar. gunakanlah bahasa yang jelas dan sederhana yang cocok dengan pendengar/komunikan, daerah dan kondisi dimana kita berkomunikasi. 3. Pesan itu harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan kepuasan. Pesan dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh agen bersifat persuasif yang harus meyakinkan pendengar. Isi pesan persuasif menurut Rakhmat (2009: 115) harus memperhatikan tujuannya yakni menarik perhatian, meyakinkan, dan menyentuh atau menggerakkan. Dalam suatu peristiwa komunikasi, sebenarnya banyak saluran yang kita gunakan, meskipun ada salah satu yang dominan. Misalnya, dalam komunikasi langsung, bahasa (verbal dan nonverbal) adalah saluran yang menonjol meskipun pancaindra dan udara yang mengantarkan gelombang suara juga adalah saluran komunikasi tatap muka tersebut. Berdasarkan landasan di atas, dapat ditegaskan bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu berkaitan dengan bagaimana suatu bahasa itu digunakan dalam komunikasi. Pragmatik pada dasarnya menyelidiki bagaimana makna dibalik tuturan yang terikat pada konteks yang melingkupinya diluar bahasa, sehingga dasar dari pemahaman terhadap pragmatik adalah hubungan antara bahasa dengan konteks. Searle (dalam Wijaya dan Rohmadi, 2011: 21) menyatakan bahwa dalam praktik penggunaan bahasa terdapat setidaknya tiga macam tindak tutur. Ketiga macam tindak tutur adalah sebagai berikut. Pertama, tindak tutur, yaitu tindak bertutur dengan kata, frasa, dan kalimat sesuai dengan makna yang dikandung oleh kata, frasa, dan kalimat itu. Kedua,tindak tutur i, yaitu tindak tutur untuk melakukan sesuatu dengan maksud dan fungsi tertentu pula. Ketiga, tindak tutur per, yaitu tindak tutur yang menumbuhkan pengaruh (effect) kepada mitra tutur. Secara garis besar kategori-kategori menurut (Searle dalam Gunarwan, 1994: 85-86) dikelompokkan menjadi lima: (1) representataif, yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya (misalnya: menyatakan, melaporkan, menunjukkan, menyebutkan); (2) direktif, yaitu tindak ujaran yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar si pendengar melakukan tindakan yang disebutkan 5

13 di dalam ujaran itu (misalnya: menyuruh, memohon, menuntut, menyarankan, menantang); (3) ekspresif, yaitu tindak ujaran yang dilakukan dengan maksud agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang disebutkan di dalam ujaran (misalnya: memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh); (4) komisif, yaitu tindak ujaran yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan didalam ujarannya (misalnya: berjanji, bersumpah, mengancam); (5) deklarasi, yaitu tindak ujaran yang dilakukan si penutur dengan maksud untuk menciptakan hal (status, keadaan, dan sebagainya) yang baru (misalnya: memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, memberi maaf). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti akan memilih bentuk tindak tutur menurut Searle yang akan dibahas dalam penelitian ini.prinsip pemilihan strategi bertutur pada dasarnya menyatakan bahwa bertutur (berbicara) itu tidak asbun asal bunyi aja. Bertutur memerlukan pilihan strategi, terutama dalam rangka menjaga muka mitra tutur atau peserta interaksi yang lain. Strategi bertutur langsung digunakan dengan menggunakan tipe-tipe kalimat sesuai dengan fungsi tipe kalimat itu. Apabila seorang hendak berbicara, terlebih dahulu terbentuklah suatu pesan di dalam benak orang itu. Bahasa yang digunakan dalam transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli pada kenyataannya adalah bahasa ragam tidak baku. Dengan bahasa, penjual dan pembeli saling mempengaruhi untuk mendapatkan keuntungan masing-masing. Dalam transaksi jual beli, penjual juga cenderung melakukan penyesuaian bahasa dengan pembeli. Keadaan atau kondisi jual beli sangat memungkinkan terjadinya berbagai perilaku berbahasa oleh penjual maupun pembeli. Pada kenyataannya, ditemukan bahwa terdapat empat ragam tindak tutur penjual dan pembeli yaitu tindak representatif, tindak komisif, tindak direktif, dan tindak ekspresif. Termasuk dalam tindak representatif adalah tindak bahasa menyatakan, penolakan, penegasan maksud, menyampaikan informasi, dan menunjukkan. Tindak komisif juga muncul dalam transaksi jual beli yaitu tindak bahasa berjanji/menjanjikan sesuatu dan menawar/tawaran. Sebagaimana tindak tutur representatif dan komisif, tindak direktif juga dituturkan oleh penjual maupun pembeli. Tindak direktif dalam peristiwa jual beli diantaranya meminta, memerintah, dan melarang. Ragam tindak tutur terakhir yang ditemukan adalah tindak ekspresif, yaitu berupa tindak menyalahkan, rasa tidak puas, humor, berterima kasih, basa-basi, dan merayu. Aspek kebahasaan dalam transaksi jual beli diketahui dari diksi dan ungkapan penjual dan pembeli. Jenis diksi atau pilihan kata dapat berupa pilihan kata umum dan pilihan kata khusus, pilihan kata konkret dan pilihan kata abstrak, juga pilihan kata denotasi dan pilihan kata konotasi. Ungkapan yang ditemukan dalam transaksi jual beli diantaranya ungkapan 6

14 penerimaan dan penolakan yang merupakan bagian dari ungkapan persembahan dalam suatu tindak tutur atau tindak berbahasa (speech act). Dalam kegiatan komunikasi yang dilakukan seorang pemasar adalah komunikasi yang bersifat persuasi dan termasuk seni berbicara untuk meyakinkan. Menurut Tarigan (2008, hlm. 35) persuasi (bujukan, desakan, dan meyakinkan) adalah seni berbicara penanaman alasan-alasan atau motif-motif yang menuntun ke arah tindakan bebas yang konsekuen. Persuasi merupakan tujuan kalau kita menginginkan tindakan atau aksi. Biasanya para pendengar dirangsang untuk berbuat aksi dengan daya tarik yang emosional. Takkan ada pendengar yang tertarik serta terpikat kalau mereka tidak mempunyai keyakianan pada karakter sang pembicara. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Schwab dan Beatty terhadap agen (dalam Tarigan, 2008: 36) yakni seorang yang hendak berkomunikasi untuk menawarkan dan meyakinkan, maka disarankan cara sebagai berikut untuk mendapatkan aksi melalui daya tarik dasar (basic appeals): a. Ajukanlah suatu penawaran yakni tawarkanlah suatu daya cantel atau daya pikat, tawarkanlah brosur, contoh, percobaan bebas, premi (hadiah), harga perdana, dan lainlain. b. Batasi waktu untuk penawaran, untuk memperlihatkan kebonafidan, untuk menunjukkan bahwa penutur dapat dipercaya. c. Persediaan terbatas, tekankanlah kenyataan ini. d. Jaminan atau garansi, jika hasil itu dijamin atau diberi garansi, jelaskan bahwa ini memberikan jaminan atas sebab-sebab keterlambatan atau kemacetan. e. Harga meningkat terus, kalau harga akan dinaikkan, tekankanlah kenyataan itu, berikanlah waktu atau tanggal tertentu kalau mungkin. f. Penurunan harga, kalau memang demikian, katakanlah begitu. g. Keuntungan atau kerugian. Beri penekanan serta penjelasan, keuntungan-keuntungan apa yang diperoleh para pendengar, segera kalau mereka membeli barang tersebut, atau kerugian apa yang diderita kalau mereka tidak memilikinya dalam kehidupan sehari-hari. Meyakinkan pada dasarnya membuat sadar akan suatu kebenaran. Meyakinkan berbeda dari memaksakan. Menurut Tarigan (2008: 39) daya tarik cenderung lebih kepada akal ketimbang kepada perasaan. 7

15 2. Ihwal Asuransi a. Pengertian Muthohari (2012: 7) mengemukakan bahwa menurut pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia, adalah suatu perjanjiang dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa tidak tentu. Masih menurut Muthohari (2012: 8) pengertian jika ditinjau dari segi hokum adalah perjanjian antara kedua belah pihak atau lebih dimana pihak tertanggung mengikat diri pada penanggung. b. Istilah-istilah dalam Istilah-istilah dalam memiliki makna tersendiri yang sulit dipahami oleh masyarakat awam. Istilah-istilah berikut ini mungkin dapat diinterpretasikan berbeda antarperusahaan. 1. Agen ) Agen merupakan orang-orang yang terikat dengan perusahaan yang bertindak untuk mencari, merundingkan ketentuan polis, dan melayani para pemegang polis. 2. Anuitas Anuitas merupakan serangkaian pembayaran periodic yang diberikan perusahaan kepada pemegang polis anuitas. Anuitan adalah sebutan untuk orang yang usianya dipakai sebagai patokan dalam penghitungan manfaat polis anuitas. 3. Aktuaris Sebutan untuk orang-orang yang secara professional telah menjalani pelatihan dalam berbagai aspek teknis. Aktuaris memiliki tanggung jawab untuk memperkirakan berapa besaran dana yang diperlukan dalam bentuk premi atau iuran pensiun untuk pembayaran jangka panjang. Aktuaria adalah unit kerja tempat para aktuaris bekerja. 4. Bancassurance Bancassurance Adalah metode distribusi penjualan dengan menggunakan bank sebagai penyalur yang pada umumnya menggunakan bank sebagai target pemasaran. Bancassurance juga mengacu pada perpaduan layanan perbankan dan dalam satu tempat. 5. Bancatafakul 8

16 Bancatafakul adalah sebuah metode distribusi syariah yang menggunakan bank syariah sebagai penyalur. Metode ini pada umumnya menggunakan bank sebagai target pemasaran. 6. Polis Polis adalah perjanjian antara penanggung dengan pemegang polis serta dokumen lain yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian tersebut. Polis sering pula disebut sebagai kontrak polis. 7. Ketentuan polis Ketentuan polis adalah pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam polis, di dalamnya menerangkan tata cara dan syarat-syarat kontrak pertanggungan. 8. Premi Premi adalah sejumlah uang sebagaimana tercantum dalam polis yang disetujui oleh pemegang polis untuk dibayarkan kepada perusahaan sesuai dengan perjanjian agar polis tetap aktif. Premi pertama, premi lanjutan, premi perpanjangan, dan premi perubahan polis merupakan jenis-jenis premi. 9. Risiko Risiko dalam istilah adalah kerugian yang dapat terjadi oleh individu yang dipertanggungkan. 10. Komisi Komisi dalam istilah diartikan sebagai bagian dari premi yang kemudian dibayarkan kepada agen atau tenaga penjual lainnya sebagai balas jasa dalam mendapatkan dan melayani pemegang polis. 11. Klaim Klaim dalam istilah diartikan sebagai permintaan atau tuntutan pembayaran manfaat sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam polis. 12. Tanggungan Tanggungan dalam istilah adalah seorang suami, istri, anak, atau anggota keluarga lain yang sah tercantum dalam polis. 13. Tertanggung Tertanggung dalam istilah adalah orang atau sekelompok orang yang risikonya dipertanggungkan dalam kontrak suransi. 14. Uang pertanggungan Uang pertanggungan dalam adalah sejumlah uang yang menjadi kewajiban perusahaan untuk mengganti semua ataupun sebagian kerugian 9 keuangan yang terjadi pada tertanggung sebagaimana disebutkan

17 dalam polis. 15. Term insurance atau berjangka Asuransi berjangka adalah polis dengan masa pertanggungan tertentu atau tidak seumur hidup. 16. Whole life insurance atau seumur hidup Asuransi seumur hidup adalah polis jiwa yang memberikan pertanggungan seumur hidup, ini sering disebut sebagai permanen. 17. Masa tenggang Masa tenggang dalam adalah periode waktu setelah tanggal jatuh tempo premi lanjutan, yang mana premi masih dapat dibayarkan tanpa dikenai bunga sedangkan pertanggungan masih in force (status dimana polis aktif dan mengikat secara hukum). Masa tenggang ini bervariasi tergantung pada jenis polis dan tahapan pembayaran. 18. Masa tunggu Masa tunggu dalam adalah periode tertentu setelah polis diterbitkan, yang mana biaya kesehatan tertanggung tidak dijamin oleh polis. Masa tunggu ini lamanya adalah enam bulan hingga dua tahun dan hanya berlaku untuk biaya kesehatan karena penyakit bukan karena kecelakaan. 10

18 B. Rancangan Penelitian ANALISIS TINDAK TUTUR PEMASAR ASURANSI KEPADA NASABAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF PRAGMATIK Ilmu Linguistik Pemasar Asuransi Bentuk bahasa yang digunakan Tindak tutur pemasar dan Analisis tindak tutur pemasar dilihat dari perspektif pragmatik 11

19 A. Tujuan Penelitian BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah: 3. Untuk mengetahui bentuk bahasa yang digunakan oleh pemasar dalam memasarkan produk kepada di daerah Tasikmalaya. 4. Untuk mengetahui tindak tutur atau aksi komunikasi yang digunakan pemasar terhadap ketika memasarkan produk di daerah tasikmalaya. B. Manfaat Penelitian Manfaat hasil penelitian yang diharapkan antara lain sebagai berikut ini. 1. Manfaat secara teoretis Secara teori menggambarkan bahwa penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pada cabang ilmu yang relevan dengan masalah yang akan diteliti yakni kemampuan berbicara yang berkenaan dengan penggunaan bahasa dalam komunikasi pemasaran terutama dalam tindak tuturnya. Penerapan komunikasi yang tepat tentu mendukung pengetahuan dan teknis persiapan untuk dapat berbicara dengan baik ketika menghadapi calon atau konsumen sehingga penelitian ini diharapkan akan terus mengalami perkembangan dalam segi teori-teorinya dan diterapkan dalam kegiatan komunikasi pemasaran. 2. Bagi Peneliti Peneliti dapat memperoleh pengetahuan keterampilan berbicara terutama dalam hal tindak tutur seorang komunikan dalam komunikasi pemasaran. Teknik mengorganisasikan ide yang terealisasi dalam kalimat dan strategi pemilihan kata-kata para pemasar ketika menghadapi konsumen/calon dalam menawarkan produk menjadi informasi baru bagi peneliti untuk penyusunan bahan pelatihan penguasaan keterampilan berbicara dalam berkomunikasi para tenaga pemasar yakni agen. 12

20 BAB 3 METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang akan dilakukan berjenis kualitatif yang memusatkan analisis pada kualitas data. Analisis data yang dilakukan merupakan analisis penelitian lapangan. Bodgan (1982: 27-29) mengemukakan karakteristik penelitian kualitatif, yaitu (1) menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung, (2) sifatnya deskriptif analitik, (3) tekanan penelitian ada pada proses bukan pada hasil, (4) sifatnya induktif, (5) mengutamakan makna. B. Teknik Pengumpulan Data Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analitis. Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta, yang kemudian disusul dengan analisis. Karakteristik penelitian kualitatif, yakni mengutamakan latar alamiah sebagai sumber data. Penelitian pragmatik memiliki karakteristik latar alamiah sebab data penelitian dikumpulkan secara langsung dari lingkungan nyata. Situasi yang diperoleh dalam penelitian pragmatik, tampak secara alami sebagaimana adanya penggunaan bahasa pada masyarakat untuk mendapatkan tuturan secara utuh termasuk tuturan yang bersifat sistemik atau hanya berupa ujaran. C. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Tasikmalaya dipilih menjadi lokasi penelitian untuk mendapatkan deskripsi penggunaan bahasa pemasar yang notabene kantor berada di daerah kota Tasikmalaya. Selain itu, sesuai dengan topik penelitian, wilayah tersebut dipilih untuk mendapatkan deskripsi pola tindak tutur dalam berkomunikasi yang digunakan oleh pemasar dan sebagai penutur dalam tuturan jual beli. D. Prosedur Penelitian Langkah-langkah pada penelitian ini meliputi tiga langkah. Pertama, melakukan teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, dokumentasi, dan penyebaran Angket. Observasi yang dilakukan berupa pengenalan wilayah geografis tempat dilakukannya penelitian, situasi dan kondisi (keadaan sosial), juga masyarakat yakni pemasar dan. Pendokumentasian dilakukan dengan merekam suara situasi percakapan antara pemasar dengan tersebut. Kemudian penyebaran angket, yaitu berupa lembar pengisian data informasi tentang identitas para informan dan beberapa daftar pertanyaan. Kedua, penganalisisan dan interpretasi dari beberapa korpus data yang berhasil dikumpulkan dan diidentifikasi secara menyeluruh. Langkah terakhir, penarikan simpulan berdasarkan 13

21 masing-masing tahap, yaitu pertama, kedua, dan ketiga. Tahap ini selanjutnya dihubungkan antara kaitan analisis tahap pertama, kedua, dan ketiga. Pemilihan korpus didasarkan atas anggapan bahwa tuturan bahasa pada masyarakat di daerah Tasikmalaya memiliki ragam bahasa yang khas dilihat dari segi kelas sosial. Tahap selanjutnya yaitu pengumpulan data dalam bentuk dokumentasi berupa foto penelitian. Teknik pengumpulan data menjadi hal yang paling strategis dalam penelitian karena sesuai dengan tujuan utama penelitian yakni memeroleh data. Teknik pengumpulan data dilakukan dalam kondisi yang alamiah menggunakan teknik observasi dan penyebaran angket. Teknik observasi yang digunakan melibatkan tiga objek sekaligus. Ketiga objek teknik observasi tersebut meliputi lokasi penelitian, para pelaku dengan peran-peran tertentu, dan aktivitas para pelaku yang dijadikan sebagai objek penelitian. E. Tahapan dan Alur Penelitian Pembentukan Tim Peneliti Penyusunan rencana penelitian Pengajuan Usulan Penelitian Survey Kajian Analisis Lapangan Pengolahan Data Penyusunan Jurnal, draf rancangan publikasi Publikasi Hasil Penelitian Laporan Akhir Penelitian 14

22 A. Deskripsi Data BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini berupa tindak tutur pemasar ketika berkomunikasi kepada di daerah Tasikmalaya. Data didapatkan melalui observasi partisipan dengan teknik rekam catat dari bulan April hingga Juni Data diambil dari 2 pemasar Nandang Abdul Ajiz ( AIA), Bapak Dede Komarudin ( Prudential). Pemasar pertama yakni Nandang Abdul Ajiz (36) melakukan penawaran pada hari Selasa, 23 Mei 2017 bertempat di kantor AIA yang terletak di Jl. Laksamana R.E. Martadinata No.17. Pemasar yang kedua yakni Bapak Dede (42), pemasar dari Asuransi Prudential melakukan penawaran pada hari Selasa, 30 Mei 2017 bertempat di yakni di Perum Griya Mangkubumi Indah N0.23 Tasikmalaya. Korpus data diambil melalui observasi partisipan dengan teknik simak-rekam-catat. Korpus dalam penelitian ini yaitu berupa tuturan. Tuturan yang dimaksud adalah tuturan yang mengandung jenis tindak tutur, i, dan per atau menurut Searle direktif, komisif, asertif, ekspresif, dan deklaratif. Untuk selanjutnya, tuturan yang ditemukan dicari kaitan antara penyampaian tuturan pemasar dengan strategi komunikasi yang digunakan oleh pemasar tersebut. B. Analisis Data Berikut akan dipaparkan hasil analisis untuk menjawab tiap-tiap rumusan masalah. 1. Analisis Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi Proses komunikasi bukan hanya sekedar lambang, kata atau kalimat, tetapi akan lebih tepat apabila disebut produk atau hasil dari lambang, kata atau kalimat yang berwujud perilaku tindak tutur (Searle, 1969). Klasifikasi tindak tutur i yang dibuat Leech (1983) berdasarkan fungsi, sedangkan yang dibuat Searle (1975) berdasarkan pada berbagai kriteria. Menurut Leech, klasifikasi Searle terdapat pengaruh sopan santun. Secara garis besar kategori Searle apabila dikaitkan dengan sopan santun adalah sebagai berikut. 1) Asertif (Assertive). Pada i ini, penutur terikat pada kebenaran proposisi yang diungkap, misalnya dalam menyatakan, mengusulkan, menegaskan, mengeluh, mengmukakan pendapat, melaporkan. Dari segi sopan santun, i ini termasuk pada kategori bekerja sama. Tujuannya adalah memberikan informasi. Tindak tutur ini berkaitan dengan pengetahuan, data, apa yang ada atau diadakan, atau telah terjadi atau tidak terjadi. Dengan demikian tindak tutur asertif bisa benar bisa salah dan biasanya dapat diverifikasi atau disalahkan. 15

23 2) Direktif (Directive). I ini bertujuan menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang dilakukan oleh penutur, misalnya memesan, memerintah, memohon, menuntut, memberi nasihat. Jenis i ini sering dikategorikan ke dalam kompetitif. 3) Komisif (Commissive). Pada i ini penutur sedikit banyak terikat pada satu tindakan di masa depan, misalnya menjanjikan, menawarkan. Jenis i ini cenderung berfungsi menyenangkan. 4) Ekspresif (Expressive). I bentuk ini berfungsi untuk mengungkap atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam i. Misalnya mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, memberi maaf, mengecam, memuji, mengucapkan bela sungkawa, dan sebagainya. 5) Deklaratif (Declaration). I ini mengakibatkan adanya kesesuaian antara isi proposisi dengan realitas, misalnya mengundurkan diri, membaptis, memecat, memberi nama, menjatuhkan hukuman, mengucilkan, membuang, mengangkat (pegawai), dan sebagainya. Searle mengatakan bahwa tindakan ini merupakan kategori tindak tutur yang sangat khusus karena tindakan-tindakan ini biasanya dilakukan oleh seorang yang berada dalam kerangka acuan kelembagaan yang diberi wewenang untuk melakukannya. a. Analisis Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi 1 Dalam analisis ini, akan dipaparkan tindak tutur pemasar 1. Namun, sebelum menjelaskan setiap analisisnya, berikut ini akan disebutkan penjelasan tentang lokasi dan situasi, wujud tuturan, peristiwa/konteks, jenis tindak tutur, dan makna tindak tuturannya yang berkaitan dengan tindak tutur pemasar 1. 1) Lokasi dan situasi Data berupa tindak tutur yang didapat dari pemasar 1 dilakukan di kantor AIA yang terletak di jalan Laksamana R.E. Mardinata nomor 17. Sementara itu, situasi di lokasi tersebut cukup kondusif karena tidak terlalu bising hanya ada beberapa kendaraan yang berlalu lalang sehingga cukup mendukung proses penuturan. Penuturan ini terjadi selama proses interaksi antara pemasar dan. 2) Wujud tuturan Wujud tuturan yang terdapat pada analisis tindak tutur pemasar 1 ini berupa kata-kata yang diujarkan selama proses interaksi antara pemasar dan. Wujud tuturan ini yang akan dikaji berdasarkan konsep tindak tutur sesuai dengan teori yang sudah dijelaskan pada bab II. Oleh Sebab itu, dalam pemaparannya akan menyesuaikan dengan konsep tersebut. 3) Peristiwa atau konteks 16

24 No Peristiwa atau konteks yang terdapat pada pemasar 1 ini merupakan deskripsi tentang proses interaksi ketika pemasar sedang melayani nya. Untuk itu, dalam prosesnya akan melibatkan hal-hal yang berkaitan dengan penawaran-penawaran dari pemasar kepada sebagai lawan tuturnya. 4) Jenis tindak tutur Jenis tindak tutur yang disebutkan dalam tahap analisis ini telah disesuaikan dengan konsep tindak tutur yang terdapat pada bab II. Adapun tindak tutur tersebut mencakup tindak tutur asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi. 5) Makna tindak tutur Makna tindak tutur yang dipaparkan dalam analisis ini merupakan makna yang berkesesuaian dengan konteks/peristiwa dari interaksi yang dilakukan oleh penutur yaitu pemasar dengan lawan tuturnya yaitu. Selain itu, makna tindak tutur ini juga tetap memerhatikan konsep tindak tutur yang disebutkan di atas sehingga antara peristiwa/konteks dengan konsep tindak tutur memiliki kesinambungan dalam penjelasan tentang makna tindak tuturnya. Berdasarkan paparan di atas, jenis tuturan yang terdapat dalam tindak tutur pemasar 1 kepada dalam komunikasi pemasaran di Tasikmalaya dapat dikategorikan sebagai berikut. Jenis Data Lokasi dan Situasi 1 (PA-1/1) Ruang kantor menyambut kedatangan dengan berbasa-basi) 2 (PA-1/2) Ruang kantor memulai komunikasi dengan dimulai dengan memperkenalk an/mendeskrifs Tabel 5.1 Analisis Jenis Tindak tutur Pemasar Asuransi 1 Wujud Tuturan Peristiwa/Kont eks Tujuan Alhamdulillah, alhamdulillah,alhamdulillah sehat. Duh Pak Nurman ni sepertinya seger terus! Saya kebetulan bekerja di consultan financial, ya intinya membantu masyarakat lah. Mengatur tentang keuangan apa namanya, keuangan masyarakat supaya pemasukan dan pengeluarannya seimbang. Kebetulan sekarang kan situasi pemasar kepada ketika menyambut kedatangan. Dituturkan/ oleh pemasar kepada ketika membuka komunikasi fakta kehidupan yang terjadi sekarang ini Jenis Tindak Tutur Makna Tindak Tutur Memuji Menyatakan suatu fakta 17

25 ikan posisi pemasar) ekonomi lagi kurang stabil ya. Kenaikan bbm dan lain sebagainya yang akhirnya ya barangkali saya bisa memberikan manfaat, misalnya sering. 3 (PA-1/3) Ruang kantor mulai menawarkan program tabungan perusahaannya ) 4 (PA-1/4) Ruang kantor menjelaskan alasan-alasan yang dapat mempengaruhi kesadaran ber ) 5 (PA-1/5) Ruang kantor menyatakan pendapatnya citacita [mimpi emas] jika mempunyai penghasilan) Nah makanya kalau di kita ini eee, kita mengeluarkan beberapa program tabungan yang memang ada manfaatnya, ada manfaat nya. Jadi saya tidak menwarkan, saya menawarkan, Bapak bisa menyisihkan sebagian penghasilan, Bapak bisa ditabungkan, dan ada manfaat yang bisa dirasakan Bapak dan keluarga. Jadi gini pak ceritanya. Eeee apa namanya, manusia itu kan punya konsep hidup ideal ya. apa sih konsep hidup ideal itu? Konsep hidup ideal itu yang pertama, bapak, saya, ini kan harus sehat ya Pak ya? Kalau sehat berarti saya bisa bekerja dong, bapak bisa bekerja. Yang ketiganya.. kalau kita bisa bekerja, maka tentu dong kita akan mendapatkan income. Kalau sudah dapat penghasilan ya mau apapun kita ini bisa mewujudkan gold dream kita, mimpi emas kita. betul gak Pak? pemasar ketika menawarkan program menabung di perusahaan nya. pemasar ketika menjelaskan alasan-alasan yang mengarah pada pentingnya ber. berpendapat citacita [mimpi emas] jika mempunyai penghasilan i i Menawar- Kan Mendeskrifs ikan Imbauan 18

26 6 (PA-1/6) Ruang kantor mendoakan perusahaan terus maju dan berkembang) kalau misalnya Bapak, emmmhhh perusahaan terus berjalan, mudahmudahan terus maju ya pak ya. Nah.. misalnya gold dream itu apa. Kalau kita kan ketika kecil kita punya mimpi. pemasar ketika mengungkapkan harapan kemajuan perusahaan i Harapan 7 (PA-1/7) Ruang kantor menjelaskan perbandingan di luar negeri dengan di dalam negeri) Tapi, anehnya tuh gini pak, kalau di kita ini yang tidak, yang non PNS ini ah.. mengalir ajalah, tapi beda pak kalau di Negara-negara eropa, terus asialah, asia kayak singapur, Malaysia, Australia, itu bagus pak, jadi masyarakatnya itu udh nyiapin untuk dana pensiun walaupun dia itu bukan PNS. Justru yang bukan PNS ini, kita-kitalah yang wirasuasta ini harus menyiapkan dana pensiun. Nah ini pak, syaratnya itu untuk mewujudkan mimpi emas kita, mimpi emas kita bisa terwujud ini adalah kita harus dengan sehat. pemasar ketika membandingkan di luar negeri dengan di dalam negeri Imbauan 8 (PA-1/8) (ruang kantor ) sekarang pak, hidup ini ada dua hal yang tidak bisa dipisahkan, siang malam, senang, susah dan sebagai-sebagainya. Kalau misalnya kita terjadi resiko hidup, resiko hidup itu seperti apa pak? Yang tadi itu pak? Jadi resiko hidup ini di bagi dua secara umum. Pertama, yang mungkin terjadi, yang keduanya yang pasti terjadi. Kalau yang mungkin terjadi ya misalnya kita sakit, atau apapun. Kalau yang pasti terjadi apa? Ya kita kan suatu saat akan kembali kepada yang maha kuasa. Dituturkan pemasar ketika pemasar menjelaskan fakta kehidupan manusia. 19 Menyatakan fakta

27 9 (PA-1/9) ruang kantor menghimbau untuk mengatur hidupnya termasuk keuangannya) 10 (PA-1/10) Ruang kantor menawarkan secara tidak langsung) 11 (PA-1/11) Ruang kantor memohon maaf karena memberi contoh keadaan sakit yang dialami atau siapapun dan tidak bisa mengurus perusahaan sehingga tidak dapat mendapatkan income (pendapatan) 12 (PA-1/12) Ruang kantor (ketika pemasar menjelaskan kembali atau menegaskan kausal yang jadi, bahwa resiko hidup ini harus di manage pak. Nah kebetulan saya di perusahaan itu mengajak masyarakat untuk memanage kehidupannya, sehingga kita ini eeehhh apa, terarahlah gitu ya pola hidup ini sehingga kalau dalam islam ya pak ya, piddunya hasanah wafilaakhiroti hasanah, di dunia ini harus baik, harus sukses, di akhirat pun harus baik, harus sukses di hadapan tuhan Mohon maaf ya, kalau misalnya Bapak atau saya punya perusahaan, terus saya sakit dan memang perusahaan itu apa namanya itu, kebijakannya itu ada di kita, (batuk) maka perusahaan tidak bisa berjalan dengan optimal. nah tidak bisa berjalan secara optimal. Nah makanya, kalau misalnya kita sehat, pasti dong kita bekerja dan punya income dan bisa mewujudkan mimpimimpi ini, 20 pemasar kepada menghimbau bahwa keuangan harus diatur. menawarkan jasanya yakni menuju penawaran mencontohkan keadaan sakit sementara perusahaan harus tetap berjalan. pemasar ketika hendak menegaskan kejadian yang mungkin terjadi dalam i i i Imbauan Menawarka n sesuatu Meminta maaf Menasehati

28 bisa terjadi dalam hidup) tapi kalau kita sakit, tidak bekerja tidak punya income, maka mimpi kita tidak akan pernah terwujud. Kalau mimpi kita tidak terwujud, berarti ada maslah, betul gak pak? kehidupan 13 (PA-1/13) ruang kantor memohon maaf karena penjelasannya agak panjang untuk menjaga perhatian agar tetap mendengarkan penjelasan) 14 (PA-1/14) Ruang kantor menyatakan harapan agar pak nurman dan keluarga bisa hidup lebih sejahtera dengan ikut ) 15 (PA-1/15) Ruang kantor menawarkan solusi atas resiko hidup yang dihadapi manusia dan jalan keluarnya adalah ) 16 (PA-1/16) Ruang kantor menjelaskan resiko hidup bagi manusia) Nah itu lah pak ya. Mohon maaf ni agak panjang, cuman biar ini ajalah, saya cuman sharing ajalah gitu, karena saya datang ke sini ini bukan mau jualan pak hanya kewajiban aja di kantor. kewajiban dari kantor hanya menyampaikan saja supaya ya pak nurman dan keluarga bisa menata kehidupan yang lebih bagus. Nah yang kedua pak, kalau masalah ini merupakan masalah, merupakan problem, berarti harus ada solusi ya, betul gak pak? Harus ada solusi. Nah.. oleh karena itu di kita pak ada menawarkan solusi. Resiko hidup. Tadi resiko hidup itu apa? Sesuatu yang mungkin terjadi, bisa terjadi kapan saja dan sesuatu yang bisa terjadi dan 21 pemasar ketika pemasar hendak menjaga perhatian agar tetap mendengarkan penjelasan menyampaikan harapannya terhadap agar hidup lebih teratur dan sejahtera dengan ikut program. menawarkan solusi hidup yang dihadapi dalam kehidupan manusia seperti sakit dan lainlain yang sifatnya membutuhkan materi. menjelaskan hal-hal yang mungkin terjadi kepada manusia per i i Meminta maaf Harapan Menawarka n sesuatu Mendeskrif Sikan

29 17 (PA-1/17) Ruang kantor menjelaskan resiko hidup bagi manusia yakni sakit) 18 (PA-1/18) Ruang kantor (menjelaskan resiko hidup yakni kecelakaan yang memang tidak diharapkan) 19 (PA-1/19) Ruang kantor menjelaskan resiko hidup bagi manusia yakni kecelakaan yang merugikan manusia mengakibatkan cacat) 20 (PA-1/20) Ruang kantor menanyakan tempat menabung yang dianggap aman) 21 (NA-1/1) Ruang kantor ( merespon pertanyaan yg dilontarkan pemasar bank tempat dia menabung dan itu pasti terjadi. apa? Yang pertama tadi apa? Sakit ya pak. yang kedua, sakit itu dibagi dua pak, sakit biasa yang dirawat dan sakit kritis. Betul gak pak? Ketiganya apa lagi pak? Resiko hidup yang mungkin terjadi. Kecelakaan misalnya. Tapi amit-amit ya pak, tapi kecelakaan itu pun merupakan bagian dari resiko hidup ya pak. nah.. yang berikutnya ini adalah mohon maaf ya pak, cacat total atau cacat permanen akibat kecelakaan. kebiasaan orang, agar apa namanya, masa depannya bisa terjamin, kebiasaan orang biasanya menyisihkan uang menabungnya dimana itu yang paling aman? yaa jangan disebutinlah! 22 yang membutuhkan biaya untuk mengatasinya. menjelaskan resiko hidup yang mungkin dihadapi menjelaskan resiko hidup yang mungkin dihadapi menjelaskan resiko hidup yang mungkin dihadapi menegaskan tempat menabung paling aman ketika menolak menyebutkan bank tempatnya menabung i i Menyatakan suatu fakta Imbauan Meminta maaf Penegasan Penolakan

30 menolak menyebutkan nya) 22 (PA-1/21) Ruang kantor dan sedikit bercanda dengan obrolan tempat menabung dan no rekening bank ) 23 (PA-1/22) Ruang kantor menanyakan penghasilan ) 24 (NA-1/2) Ruang kantor ( menolak mengungkap kan penghasilan nya per bulan) 25 (PA-1/23) Ruang kantor mencoba mencari tahu dan menegaskan penghasilan per bulan) 26 (NA-1/3) Ruang kantor ( menjawab pertanyaan pemasar penghasilan per bulan) 27 (PA-1/24) Ruang kantor Oh gitu (SAMBIL TERTAWA SIMPUL). Berapa no rekeningnya, ya enggak lah yah.. gak nanya berapa saldo bapak terakhir. ini oke pak. Misalnya gini pak. Bapak punya tabungan misalnya, ratarata bapak income berapa sih pak? Sebulan? Adalah! lima juta, tiga juta atau berapa? lima jutalah. Oh lima juta ya pak ya? Oke oke pemasar mencandai dengan bank dan no rekeningnya menanyakan penghasilan ketika menolak mengungkap kan penghasilan nya per bulan pemasar untuk mencari tahu dan menegaskan penghasilan per bulan ketika menjawaab desakan pemasar penghasilannya per bulan per per per per per Harapan Penegasan Penolakan Penegasan Ikrar Penegasan

31 kembali menegaskan jawaban yang diberikan pertanyaan penghasilan per bulan) 28 (PA-1/25) Ruang kantor menjelaskan tempat paling aman untuk menabung) 29 (PA-1/26) Ruang kantor menegaskan dengan menanyakan kelebihan menabung di bank) 30 (NA-1/4) Ruang kantor ( menjawab pertanyaan pemasar bantuan yang diberikan bank) 31 (PA-1/27) Ruang kantor mempertegas jawaban yang diberikan pertanyaan bantuan yang diberikan bank Nah kalau bapak sakit, kalau kita sakit, katanya ini bank itu paling bagus paling aman. Betul gak bank itu paling bagus dan paling aman? Kalau bapak sakit, bank membantu gak biaya pengobatan bapak, rawat inap dan sebagainya? Paling diambil saldonya. enggak, maksudnya membantu enggak? 24 menegaskan jawaban yang diberikan pemasar ketika menanyakan tempat untuk menabung yang paling aman menurut menanyakan bank tempat menabung memberikan bantuan atau tidak dalam menghadapi resiko hidup ketika menjawab pertanyaan pemasar bantuan yang diberikan bank mempertegas jawaban yang diberikan pertanyaan bantuan yang diberikan bank i i i Imbauan Mengucilkan Menyatakan suatu fakta Penegasan

32 32 (NA-1/5) Ruang kantor ( menjawab pertanyaan penegasan pemasar) 33 (PA-1/28) Ruang kantor mendeklarasik an tabungan yang direkomendasi kannya) 34 (PA-1/29) Ruang kantor menjelaskan jenis tabungan yang ia tawarkan) 35 (PA-1/30) Ruang kantor menjelaskan kelebihan tabungan X yang ia rekomendasi kan) 36 (PA-1/31) Ruang kantor menjelaskan keuntungan yang didapat ketika nabung di tabungan X) 37 (PA-1/32) Ruang kantor enggak sih! oke. Di kita pak ada tabungan namanya tabungan X. oke pak ya tabungan X. Nah jadi, si tabungan X ini perusahaan X ini, ini memberikan manfaat bagi nya. Kalau bapak atau saya, atau kita sakit pak, kalau kita nabung di tabungan X perusahaan X ini, maka bapak akan mendapatkan santunan yang dinamakan santunan harian di rumah sakit. Atau kalau dengan istilah di kita ini namanya hospital income pak. Jadi hospital income itu, kalau kita dirawat di rumah sakit maka tanpa memotong tabungan kita, ya, tanpa memotong tabungan bapak, ya, maka perusahaan X ini, ini akan memberikan santunan harian biaya rumah sakit pak. misalnya bapak, jangankan lima juta ya pak, kalau bapak saja seandainya nabungnya satu juta saja per bulan, maka bapak akan mendapatkan HI (hospital income) ini sebesar satu juta per hari, itu ya pak! Jadi jika bapak atau saya yang sebagai di perusahaan X ini, sakit selama sepuluh hari, 10 x 1 juta berapa pak? Sepuluh juta ya Saya mau Tanya pak, kalau kita i ketika menjawab pertanyaan penegasan pemasar menjelaskan jenis tabungan yang ia rekomendasikan tempat ia bekerja menjelaskan kelebihan tabungan yang ia tawarkan menjelaskan kelebihan tabungan X menjelaskan kelebihan yang diberikan tabungan X kepada i Menyatakan suatu fakta Merekomen dasikan Mendeskrif Sikan Mendeskrif Sikan Mendeskrif Sikan Harapan

33 menyampaikan harapannya terhadap ). 38 (PA-1/33) Ruang kantor menjelaskan kelebihan perusahaan X jika menabung di perusahaan X tersebut) 39 (PA-1/34) Ruang kantor memberi tahu agar tidak mengambil saldo rekening atau jual asset jika perlu dana untuk berobat) 40 (PA-1/35) Ruang kantor menegaskan perbedaan nabung di perusahaan X dengan di bank) 41 (PA-1/36) Ruang kantor menjelaskan kelebihan perusahaan X) 42 (PA-1/37) Ruang kantor menjelaskan system menabung di perusahaan X terjadi sakit kritis, mohon maaf loh pak, mudahmudahan bapak sehat terus. Makanya disimpan di kita ini, ini kita coba apa namanya itu, berbagi atau dikelola oleh perusahaanperusahaan yang memang dibidangnya, misalnya perusahaan X kita, tempat saya bekerja, ini kalau terjadi resiko sakit maka ada yang disebut critical illness. Jadi kalau kita sakit, akan dibantu biaya rumah sakit pak, itu. Jadi kalau terjadi resiko hidup, kita jangan mengambil ini pak, uang yang ada di saldo, sayang loh pak, atau jual aset pak, kendaraan mobil, tanah, rumah, itu buat masa depan anak-anak pak ya. Maka kalau bapak menabung di tabungan kita di perusahaan X ini maka bantuan itu akan diberikan. Sekali lagi pak, kalau kita nabung di bank dibantu enggak pak? nah hebatnya di perusahaan kita, di kita ini ada yang disebut wiver of premium pak. nah, jadi pak, ini misalnya bapak satu, dua, tiga, empat sampai sepuluh bulan pak, tapi kita menabung baru tiga kali nabung. Nah jadi misalnya di tahun menyampaikan harapannya terhadap menjelaskan kelebihan perusahaan X memberi tahu agar tidak mengambil saldo rekening atau jual asset jika perlu dana untuk berobat menegaskan perbedaan nabung di perusahaan X dengan di bank menyampaikan kelebihan perusahaan X pemasar yang meyakinkan bahwa nabung di perusahaan X i Memuji Pemberian saran Penegasan Pernyataan kegembira an. Mendeskrif sikan

34 dan kelebihannya) 43 (PA-1/38) Ruang kantor menegaskan kembali kepada bahwa perusahaan X lebih baik dari bank) 44 (PA-1/39) Ruang kantor menginformasi kan di luar Indonesia) pertama bapak baru nabung satu juta bulan april sekarang ya, bulan mei baru nabung juga berikutnya, berarti cuman dua juta dong pak. Sementara tadinya satu juta di kali 12 bulan jadi 12 juta ya? kali 10 tahun jadi 120 juta. Harusnya bapak nanti itu di tahun kesepuluh ini sudah bisa punya uang 120 juta. Betul gak? Yahh untuk keperluan-keperluan impian kita. nah maka pak, tabungannya dari mulai bulan juni eeeehh dua ribu berapa sekarang? Dua ribu lima belas, sampai sepuluh tahun kemudian bulan juni 2025 itu akan diteruskan pak oleh perusahaan. Ya perusahaan kita yang membayarkan. Sekali lagi, jika bapak cacat total, struk atau yg lain terjadi terhadap bapak dan tidak bisa bekerja, bank memberikan bantuan gak pak? hebatnya pak, kalau di eropa, ya di asia, Mereka ini mulai tahapan dia dilahirkan sampai dia suatu saat kembali kepada yang maha kuasa, sampai ia meninggal dunia, itu sudah disiapkan pak pos-pos kebutuhannya. Jadi tidak lagi kebingungan karena bebannya sudah menjadi beban kita. banyak kelebihannya. pemasar ketika pemasar menegaskan bahwa perusahaan X lebih baik/bagus dari pada bank. pemasar ketika menyampaikan di kawasan eropa dan Negaranegara asia lainnya yang sudah menata hidupnya melalui ikut program. i Mengucilkan Menasehati 45 (PA-1/40) Ruang kantor nah misalnya pak, kalau i Mengucil-

35 menegaskan perbedaan dengan bank) 46 (PA-1/41) ruang kantor membanding kan kelebihan menabung di bank dengan di ) 47 (PA-1/42) Ruang kantor menyampaikan kelebihan menabung di dari pada di bank) 48 (PA-1/43) Ruang kantor memberikan gambaran keuntungan menabung di dengan kita meninggal dunia bank memberikan uang santunan untuk ahli waris tidak pak? padahal uang 100 juta kita kan ditabung, kur, mikro segala macem, paling kita dapetnya apa? Bunga aja ya pak ya. Yaa paling sekitar 1 persen, rata-rata hanya satu juta. Nah berarti kita dapat 100 juta, uang kita, ini ketika kita meninggal dunia ya, maka bank tidak memberikan bantuan apaapa, paling kita mengambil uang saldo kita yang 100 juta Kalau di kita ya pak, di samping uang kita akan dikembalikan, sesuai dengan tabungan kita, maka ada juga yang namanya UP, UP ini adalah uang pertanggungan. Uang pertanggungan ini sama dengan uang warisan untuk ahli waris tanpa memotong uang tabungan bapak. Bedanya kalau di bank paling saldo kita ya, dibagi bunga bagi hasilnya dipotong pajak, betul gak pak? Kalau di kita hebatnya, uang kita, saldo kita, ditambah bagi hasil dari uang 100 juta plus ada UP, uang pertanggungan. Bapak tahu ustadz jepri, meninggal dunia karena pa pak? kecelakaan ya pak. Ustadz jepri ya pak walaupun nabungnya bukan di perusahaan X ya pak, tapi sama sejenis tabungannya di. Ustadz jepri pak menegaskan kembali kelebihan nabung di perusahaan X dengan di bank pemasar ketika memberitahukan kelebihan menabung di dibandingkan di bank. menjelaskan kelebihan menabung di dari pada di bank memberikan gambaran keuntungan menabung di dengan memberikan i i i kan Mengucil- Kan Mendeskrifsikan Mengklaim

36 memberikan contoh kejadian ustadz jefri) 49 (PA-1/44) Ruang kantor menyatakan harapan bahwa kelak ketika kita meninggal dunia jangan menyisakan hutang, dan solusi terbaik adalah dengan program seperti Uje) 50 (PA-1/45) Ruang kantor menyatakan bahwa bank bukan satusatunya tempat menabung yang lebih baik yang memberikan kelebihan kepada, program adalah lebih baik dari pada bank) 51 (PA-1/46) Ruang kantor menegaskan perbedaan menabung di bank dengan ) meninggal dunia UP nya pak, uang warisan itu sebesar 8 miliar pak. Padahal nabungnya belum selesai pak, beliau itu. jadi ustadz jepri meninggal dunia dapet UP nya 8 miliar ditambah uang tabungan beliau. Jadi ustadz jepri ingin membangun pesantren ya pak, kemudian juga pondok yatim piatu, itu belum terwujud pak, tapi ustadz jepri setelah wafat, beliau menorehkan sejarah pak, memberikan manfaat bagi istri dan anak-anaknya, ya kan? Kalau kita pak meninggal dunia malah nyisain hutang ya jangan sampai itu terjadi. jadi intinya bahwa, ternyata bank bukan yang paling baik ya pak, kalau kita sakit bank ikut membantu enggak pak? kalau di kita dibantu. Kalau sakit kritis bank membantu enggak pak? Kalau di kita di bantu. Kalau cacat total, bank membantu enggak pak? contoh ustadz Jefri menyampaikan harapannya kepada agar kelak ketika meninggal tidak menyisakan hutang yang akan menjadi beban. menyatakan bahwa bank tidak lebih baik dari i i i Harapan Mengucil Kan menegaskan kembali kepada kelebihankelebihan dari pada menabung di bank dengan pertanyaanpertanyaan. Mengucilkan

37 52 (PA-1/47) Ruang kantor menanyakan pendapat tempat menabung yang lebih baik, antara di bank dengan ikut ) 53 (NA-1/6) Ruang kantor ( menyatakan bahwa menabung di lebih bagus dari pada di bank) 54 (PA-1/48) Ruang kantor menanyakan kembali kelebihan menabung di bank dengan di ) 55 (NA-1/7) Ruang kantor ( menyatakan bahwa tabungan X yakni lebih baik) 56 (PA-1/49) Ruang kantor menyebutkan bahwa tabungan X ini adalah perusahaan AIA tempatnya bekerja) oke, kalau kita meninggal dunia pak, bapak sudah ada UP. Kira- kira pak menabung di bank dengan menabung di perusahaan X ini bagus mana menurut bapak? bagus perusahaan X ini pak. oke. Yakin ya pak? Kalau tabungan bapak disimpan di bank dengan di perusahaan X ini bagus mana pak? tabungan X. tabungan X. oke pak tabungan x ini adalah perusahaan tempat saya bekerja. Namanya perusahaan AIA. menanyakan lebih bagus mana menabung di bank dengan di ketika ditanyai oleh pemasar tempat menabung paling bagus antara di bank dengan. menegaskan kepada bahwa menabung di lebih baik dari pada di bank. ketika menyatakan bahwa menabung di lebih baik dari pada di bank menyatakan bahwa tabungan X ini adalah AIA tempat dia bekerja i i i i i Menyimpul kan Ikrar Penegasan 57 (PA-1/50) Ruang kantor Perusahaan AIA ini kalau Mendeskrif Ikrar Ikrar

38 mendeskrifsika n dan menjelaskan sejarah perusahaan AIA) 58 (PA-1/51) Ruang kantor mendeskrifsika n contoh yang ikut program AIA yakni Anang Hermansyah dan Ashanti) 59 (PA-1/52) Ruang kantor memerikan saran kepada agar dimulai menabung di AIA) 60 (PA-1/53) Ruang kantor mengonfirmasi kepemilikan mobil bagus Forshe dengan tujuan memujinya) dulu Lipo pak, kalau lipo mungkin bapak pernah ini? Beda sama Ashanti ya, mohon maaf ya sudah suaminya itu Anang Hermansyah jadi DPR RI, Asantinya sekarang makin cantik aja pak. Dia bolak-balik ke singapur pak, itu gak ada biaya pak. Berangkat dari mana ini? Dari Indonesia itu biaya sendiri, sampai di singapur itu pak, gak pakai biaya. Kenapa? Karena asanti nabung juga di AIA pak. Beliau ashanti adalah. Anang Hermansayh sekarang di DPR RI, belum beliau artis juga, terus biaya rumah sakitnya enggak dibayar pak, dalam artian ditanggung oleh perusahaan AIA. dimulai pak, bapak kan sekarang bisnis sudah mulai bagus, mobil sudah tiga ya pak. Mobil Forsche pak yang paling bagus, kata pak Otong sekarang pak nurman sudah punya mobil Fors ya? pemasar kepada sejarah AIA mendeskrifsikan contoh yang ikut program AIA yakni Anang Hermansyah dan Ashanti menyarankan mulai menabung di AIA pemasar hendak memuji dengan menanyakan kepemilikan mobil bagus. i per i Sikan Menawarkan Pemberian saran Memuji

39 61 (NA-1/8) ruang kantor ( menyatakan bahwa mobil barunya adalah CRV) 62 (PA-1/54) Ruang kantor menanyakan kebersediaan nya untuk membeli barang yang bagus yang disukai jika uangnya ada) 63 (PA-1/55) Ruang kantor menawarkan untuk menabung di AIA) bukan, CRV. CRV yang baru. nah saya Tanya pak, kalau bapak punya uang, punya lebih, pakai beli mobil CRV ya, mobil CRV ya, kirakira bapak mau beli enggak, kalau ada uangnya? terus misalnya bapak beli mobil CRV tapi yang sporti misalnya 100 juta atau 150 juta, paling kita nabung dulu ya pak. Tapi prinsipnya bahwa kalau kita ingin mobil CRV, kalau uangnya cukup pasti bapak akan beli dong pak? Nah sekarang tabungan ini bagus pak, kira-kira kalau tabungan ini bagus, bapak mau menabung di sini enggak pak? menyangkal pertanyaan pemasar kepemilikan mobil Forshe melainkan mobil CRV menanyakan kebersediaannya untuk membeli barang yang bagus yang disukai jika uangnya ada. menawarkan untuk menabung di AIA i per Penegasan Menawar kan sesuatu Menawar kan sesuatu 64 (NA-1/9) Ruang kantor ( meminta untuk mendiskusikan dulu dengan istrinya) 65 (PA-1/56) Ruang kantor mengharapkan dipertemukan dengan istri agar saya harus berdiskusi dulu dengan istri sepertinya. oh berdiskusi dulu dengan istri ya pak. Ya oke pak. Atau mungkin kita bisa bertemu lagi, bapak dengan istri bapak. ketika meminta izin untuk mendiskusikan dulu dengan istrinya nabung di AIA pemasar kepada meminta dipertemukan dengan istrinya agar segera ada i Per Permoho Nan Harapan

40 segera ada keputusan untuk menabung di AIA) 66 (NA-1/10) Ruang kantor ( menolak secara halus untuk mempertemuk an pemasar dengan istrinya) 67 (PA-1/57) Ruang kantor mengonfirmasi dengan pertanyaan dengan dalih ingin dipertemukan dengan istri ) 68 (NA-1/11) Ruang kantor ( mengkalim/me nyatakan bahwa istrinya belum pernah ikut ) 69 (PA-1/58) Ruang kantor mencoba memberi pengertian kpeada agar dipertemukan dengan istri ) 70 (PA-1/59) Ruang kantos iya, nanti saya hubungilah, nanti saya ceritain dulu dengan istri tentang pola ini. mohon maaf pak sebelumnya istri pernah ikut enggak pak? belum, belum pernah ikut. makanya kita terangin bahwa kita ini adalah membantu masyarakat sebagai consultant financial, membantu masalah keuangannya, dan di dalamnya ini bergerak dalam menghadapi resiko hidupnya pak. Nasabah yang nabung di AIA, jika terjadi resikoresiko hidup, maka perusahaan AIA akan menanganinya. Jadi AIA ini dulunya lipo life. Nah bertahun- keputusan untuk menabung di AIA ketika menolak secara halus untuk mempertemukan pemasar dengan istrinya mencoba membujuk agar mempertemukan pemasar dengan istrinya. ketika menjawab pertanyaan pemasar bahwa istrinya pelum pernah ikut hendak ingin dipertemukan dengan istri Ditururkan oleh per per i Penolakan Permoho Nan Mengklaim Permoho nan Mendeskrif Sikan

41 menjelaskan sejarah AIA) 71 (PA-1/60) Ruang kantos menjelaskan AIA) 72 (PA-1/61) Ruang kantor menyatakan dan mengklaim bahwa klub bola asal inggris totenham hos spur yang di danai oleh AIA akan menjadi klub sepak bola yang maju di Inggris) 73 (PA-1/62) Ruang kantor menegaskan bahwa AIA di Indonesia sangat aman karena ada aturan dari pemerintah sehingga terjamin tidak akan bangkrut) 74 (PA-1/63) Ruang kantor mencoba menjelaskan dan berjanji bahwa dengan tahun AIA kesininya semakin berkembang sehingga akhirnya AIA memisahkan diri dari lipo Life. AIA dulu pak, pernah namanya AIG ya pak ya, tahu AIG pak? Kalau dulu AIG ini mensponsori MU, maka sekarang perusahaan kita AIA mensponsori Totenham pak, totenham hot spur. Aahhhh totenham enggak lebih terkenal dari pada MU, Tapi, Tahu pak kemarin MU kelabakan pak, di pertandingan sekarang bahwa totenham hot spur ini adalah masa depan sepak bola yang akan maju di Inggris. Jadi AIA ini pak didirikan di hongkong pak, kok kalau di luar negeri pak ini sudah lama, tapi tenang di Indonesia ada regulasi yang diatur oleh pemerintah. Nah biasanya pak untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam financial seperti atau finance-finance yang lain jadi harus menyimpan yang disebut menjelaskan latar belakang AIA yang sampai saat ini masih berdiri Ditururkan oleh menjelaskan AIA yang mendanai klub sepak bola inggris totenham hot spur. pemasar menyatakan dan mengklaim bahwa klub bola asal inggris totenham hos spur yang di danai oleh AIA akan menjadi klub sepak bola yang maju di Inggris. menegaskan bahwa AIA di Indonesia sangat aman karena ada aturan dari pemerintah sehingga terjamin tidak akan bangkrut mencoba membujuk dengan memaparkan tidak akan Mendeskrif Sikan Mengklaim Penegasan Mendeskrifsikan

42 kondisi perusahaan AIA yang ada dengan jaminan RBC di Pemerintah, jika menabung di AIA akan aman) 75 (PA-1/64) Ruang kantor mencoba meyakinkan ) 76 (PA-1/65) Ruang kantor menegaskan dengan pertanyaan kualitas AIA) 77 (NA-1/12) Ruang kantor ( menyatakan bahwa program tabyngan di AIA bagus) 78 (PA-1/66) Ruang kantor menawarkan isi aplikasi kepada ) dengan RBC (Ratio Benefit Capital) pak, Berupa jaminan yang di simpan di Negara. RBC yang disimpan di negara sebesar 120%. Apa artinya, kalau ada resiko yang terjadi pada, maka perusahaan harus membayarkan kewajibannya sebesar 100%, ya! Masih ada pak sisanya 20%. Apa artinya? Kalau misalnya perusahaan AIA terjadi resiko yang besar seperti ini, maka perusahaan AIA tidak akan pernah bangkrut. Begitu pak. Jadi insya allah aman pak. Ya okelah pak Nurman, ada yang mau ditanyakan atau apa? jadi ini ni program yang bagus ya pak? bagus-bagus. mau isi aplikasi sekarang? Biar saya bantu. terjadi kerugian atau bangkrut jika menabung di AIA dengan kondisi ynag ada dengan jaminan RBC di pemerintah. meyakinkan menegaskan program AIA ketika menyatakan bahwa program menabung di AIA bagus. menawarkan menabung dengan cara meminta untuk mengisi aplikasi. i i per Berjanji Penegasan Ikrar Menawar kan sesuatu 79 (NA-1/13) Ruang kantor Iya, nanti ajalah! per Penolakan

43 (Nasabah menolak untuk isi aplikasi saat itu) 80 (PA-1/67) Ruang kantor menanyakan untuk waktu pertemuan kembali dengan harapan akan menabung di AIA) 81 (NA-1/14) Ruang kantor ( menolak untuk segera menabung di AIA dengan ungkapan diplomatis) 82 (PA-1/68) Ruang kantor menawarkan untuk dibuatkan ilustrasi untuk menabung di AIA) 83 (NA-1/15) Ruang kantor ( memberikan izin kepada untuk dibuatkan ilustrasi) 84 (PA-1/69) Ruang kantor menjelaskan proses pengambilan saldo rekening di bank yang dipotong pajak jadi kalau besok kira-kira kita bisa bertemu jam berapa? Ya maksudnya nanti saya bikin ilustrasi dulu. Saya minta foto copy KTP, KK. kan diatur-atur dulu keuangannya. ini pak ada oleh-oleh, ini tentang perusahaan kita AIA, tentang profil AIA, sejarah AIA. Saya buatkan ilustrasi ya pak! boleh. Kalau di kita ya pak, di samping uang kita akan dikembalikan, sesuai dengan tabungan kita, maka ada juga yang namanya UP, UP ini adalah uang pertanggungan. Uang pertanggungan ini sama dengan uang warisan untuk ketika menolak untuk mengisi aplikasi menjadi saat itu. berharap bahwa menabung di AIA ketika menolak dengan halus bahwa belum memutuskan untuk segera menabung di AIA. menawarkan membuatkan ilustrasi menabung di AIA ketika memperboleh kan pemasar untuk membuat ilustrasinya menyatakan kelebihan menabung di dari pada di bank i per per per i Harapan Penolakan Menawar kan sesuatu Ikrar Mengucilkan

44 dan hal tersebut berbanding terbalik dengan menabung di ) ahli waris tanpa memotong uang tabungan bapak. Bedanya kalau di bank paling saldo kita ya, dibagi bunga bagi hasilnya dipotong pajak, betul gak pak? Kalau di kita hebatnya, uang kita, saldo kita, ditambah bagi hasil dari uang 100 juta plus ada UP, uang pertanggungan. Tabel 5.2 Tabel Rekapitulasi Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi 1 No. Jenis Tindak Tutur Frekuensi Persentase (%) 1. Lokusi 31 36,90 2. I 37 44,05 3. Per 16 19,05 Jumlah Tuturan ,00 Setelah dilakukan analisis terhadap tuturan pemasar di atas, maka bentuk bahasa yang digunakan oleh pemasar 1 lebih banyak menggunakan bahasa yang bersifat mempengaruhi orang lain 44,05%, memaparkan atau menjelaskan sebanyak 36,90%, dan memberikan pengaruh agar orang lain bertindak melakukan apa yang diminta sebanyak 19,05%. Artinya pemasar ini dalam komunikasi pemasarannya banyak menggunakan katakata yang berfungsi untuk membujuk agar tertarik dan bergabung menjadi. Dan bahasa yang paling banyak digunakan oleh pemasar 3 ini yakni yang bersifat imbauan, artinya pemasar banyak memberikan pengetahuan dan pemberitahuan hal-hal yang berkaitan dengan yang bersifat positif terhadap. Imbauan-imbauan ini menjadi daya tarik tersendiri karena pemasar kerap kali menyatakan fakta-fakta yang terjadi disekitar, seperti resiko-resiko hidup yang sering dihadapi dalam kehidupan manusia. Dengan demikian, akan merasa bahwa adalah tabungan yang aman dan solusi yang baik bagi kehidupannya. Dalam fungsinya, bentuk bahasa yang bersifat bujukan termasuk pada kriteria bahasa yang bersifat persuasif. Aristoteles (dalam Tarigan, 1981, hlm. 35) mengatakan bahwa persuasi (bujukan, desakan, dan meyakinkan) adalah seni penanaman alasan-alasan atau motif-motif yang menuntun ke arah tindakan bebas yang konsekuen. 40

45 Bahasa yang bersifat persuasi ini merupakan bahasa yang digunakan dengan tujuannya kalau kita menginginkan berupa tindakan atau aksi. Tuntutan atau daya penarik dalam hal ini lebih banyak bersifat emosional. Daya penarik ini menampilkan motif-motif kepada kita untuk bertindak menurut cara yang dikehendaki. Apabila aksi yang diharapkan tidak diperoleh tanpa kepastian pendirian, maka argumentasipun menyajikan bukti-bukti kepada lawan tutur sebagai bahan pertimbangan. Untuk memperoleh aksi dari, maka kemauan orang atau haruslah ditimbulkan untuk memahami serta membayangkan aksi tersebut seperti yang diinginkan. No Jenis Data Lokasi dan Situasi 1 (NA-2/1) Ruang tamu (Nasabah menyambut kedatangangan pemasar) 2 (PA-2/1) Ruang tamu menjawab pertanyaan yang menyambut ) 3 (NA-2/2) Ruang tamu (Nasabah meminta pemasar mengajaknya bekerja atau berbisnis) 4 (PA-2/2) Ruang tamu menyatakan pekerjaan yang dimilikinya sekarang) 5 (NA-2/3) Ruang tamu (Nasabah Tabel 5.3 Analisis Jenis Tindak tutur Pemasar Asuransi 2 Wujud Tuturan Peristiwa/Kont eks Tujuan Eh Pak De, Kemana saja? kebetulan sibuk di kantor kan kalau sekarang ajakin saya usaha, bisnis saya sekarang memegang unit manajer di Prudential kang! Prudential itu apa? ketika berjabat tangan dengan pemasar untuk menyambut kedatangan pemasar. menjawab pertanyaan yang menyambut pemasar. ketika meminta pemasar mengajaknya bekerja/ berbisnis. memberitahukan pekerjaannya kepada ketika menanyakan Jenis Tindak Tutur i Makna Tindak Tutur Pernyataan kegembira An Menyatakan suatu fakta permohonan Menyatakan suatu fakta Konfirmasi

46 bertanya prudential) 6 (PA-2/3) Ruang tamu bertanya keikutsertaan dalam sauransi) 7 (NA-2/4) Ruang tamu ( menyatakaan keluhannya ) 8 (NA-2/5) Ruang tamu ( mengharapkan pemasar memberikan penjelasan ) 9 (PA-2/4) Ruang tamu menanyakan teman yang pernah ikut, dan mengonfirmasi apa yang pernah diikuti) 10 (PA-2/5) Ruang tamu Asuransi. kebetulan barangkali kang Dedi pernah ikut program belum selama ini? belum tuh! Kalau dulu begini, ada rekan tapi di salah satu mungkin lokal sepertinya, saya tidak tahu. Hanya ya mungkin ada semacam kekecewaan seperti itu. Sebenarnya saya tidak tahu, penasaranlah begitu, tapi belum ada yang menjelaskan tentang itu seperti apa gitu! belum tuh! Kalau dulu begini, ada rekan tapi di salah satu mungkin lokal sepertinya, saya tidak tahu. Hanya ya mungkin ada semacam kekecewaan seperti itu. Sebenarnya saya tidak tahu, penasaranlah begitu, tapi belum ada yang menjelaskan tentang itu seperti apa gitu! nah.. saya mau bertanya dulu, dulu ikutan apa? Teman kang Haji ikutannya? ya sebetulnya jika ada kejadian seperti itu bisa atau meminta penjelasan prudential ingin mengetahui sudah pernah ikut atau belum Nasabah menyampaikan keluhannya kepada pemasar Nasabah mengharapkan pemasar menjelaskan Pemasar menanyakan yang pernah diikuti teman i i konfirmasi Mengeluh permohonan Penegasan Menasehati

47 memaparkan pengetahuannya jika terjadi masalah dalam ) 11 (PA-2/6) Ruang tamu menjelaskan ) diurusi, hanya saya harus tahu dulu polisnya, apakah dia ikut itu eu.. sudah berapa lama, sudah mempunyai nilai tunai, nanti kalau sudah mempunyai nilai tunai, itu ada nilai tunai yang bisa diurus untuk diambil nilainya. Tapi kalau ikut tidak mempunyai nilai tunai, tidak bisa. Nah, karena kan ada berbagai macam jenis, ada yang tem insurance, kalau yang tem insurance itu kan jelas, istilahnya mah tidak dikembalikan nilainya alias ketika dia, contoh ya kayak jasa raharja, kecelakaan, itu nya jelas ketika dia bayar premi misalnya untuk jangka waktu satu tahun. Setahun tidak terjadi klaim, kang dedi ya tidak akan mendapatkan apa-apa. Karena ini terdiri dari tiga manfaat kang Dedi! Manfaat yang pertama adalah resiko umur panjang, manfaat yang kedua adalah resiko umur pendek, yang terakhir manfaat yang ketiga adalah resiko cidera. Nah, Ini yang di cover oleh seluruh di manapun ya sebetulnya jika ada kejadian seperti itu bisa diurusi, hanya saya harus tahu dulu polisnya, apakah dia ikut itu eu.. sudah berapa lama, sudah mempunyai nilai tunai, nanti kalau sudah mempunyai nilai tunai, itu ada nilai tunai yang bisa diurus untuk diambil nilainya. Tapi kalau ikut tidak mempunyai menyampaikan pengetahuannya mengatasi permasalahan dalam. menjelaskan Mendeskrif sikan

48 12 (PA-2/7) Ruang tamu menawarkan ) 13 (PA-2/8) Ruang tamu ( pemasar menmberikan kartu nama kepada ) 14 (NA-2/6) Ruang tamu ( menyatakan kegembiraanny a ketika mendapat kartu nama dari pemasar) 15 (PA-2/9) Ruang tamu nilai tunai, tidak bisa. Nah, karena kan ada berbagai macam jenis, ada yang tem insurance, kalau yang tem insurance itu kan jelas, istilahnya mah tidak dikembalikan nilainya alias ketika dia, contoh ya kayak jasa raharja, kecelakaan, itu nya jelas ketika dia bayar premi misalnya untuk jangka waktu satu tahun. Setahun tidak terjadi klaim, kang dedi ya tidak akan mendapatkan apaapa. Karena ini terdiri dari tiga manfaat kang Dedi! Manfaat yang pertama adalah resiko umur panjang, manfaat yang kedua adalah resiko umur pendek, yang terakhir manfaat yang ketiga adalah resiko cidera. Nah, Ini yang di cover oleh seluruh di manapun nah Kang Dedi, kebetulan saya ada ini kebetulan ini kartu nama saya. Dari Prudential Kang! oh iya, siap, siap, siap! Terima kasih Kang! Kalau ada waktu, saya mau menjelaskan yang baru saja hendak menawarkan memberikan kartu nama kepada ketika mendapat kartu nama dari pemasar Menwarkan sesuatu Ikrar Pernyataan kegembiraan Mendeskrif Sikan

49 menerangkan resiko yang dihadapi manusia) 16 (NA-2/7) Ruang tamu ( menawarkan air kepada pemasar) 17 (NA-2/8) Ruang tamu ( menyuruh mengambil sendiri jika mau minum) 18 (PA-2/10) Ruang tamu menjelaskan program ) dibicarakan. nah, kan tadi saya mengatakan, manusia itu menghadapi tiga resiko ya Kang! air dulu! ah ambil sendiri saja ya Kang! Sudah lama tidak bertemu. tah, kang dedi, ketika manusia itu kan tadi, (SAMBIL MENULIS) satu, resiko umur panjang, kedua adalah resiko cacat, ketiga adalah resiko meninggal, umur pendek. Nah, kalau umur panjang identik dengan pensiun. Jadi kalau kita masuk, itu ada yang ketika kang Dedi sudah tidak produktif di usia tertentu, misal 65 kang dedi ada nilai yang bisa dinikmati sampai dengan kang Dedi pensiun. Kalau yang resiko cacat, cacat tetap, itu ada eu.. santunan. Nah, besar santunan tergantung nilai yang kang Dedi tanamkan terhadap premi. Kemudian, ada resiko umur pendek, tadi resiko meninggal dunia, nah ini juga ada klaim yang nanti akan saya jelaskan langsung ke program ya Kang! memberikan penjelasan resiko hidup yang dihadapi manusia. ketika menawarkan minum kepada pemasar. ketika menawari minum dan menyuruh mengambilnya sendiri oleh pemasar jika mau minum. memberikan penjelasan program Menawar Kan sesuatu Perintah Mendeskrifsikan

50 19 (PA-2/11) Ruang tamu menawarkan program ) nah kebetulan di Prudential ini ada program yang sangat bagus yaitu heart insurance. Nah, di sini programnya sangat murah, mudah, dan manfaatnya juga sangat besar. Jadi bukan hanya sekedar tabungan, tapi ada proteksi lengkap dan bukan sekedar proteksi tapi ada investasi di dalamnya, gitu. menawarkan program. i Menawarkan sesuatu 20 (PA-2/12) Ruang tamu mendeskrifsikan kelebihan program ) nah kebetulan di Prudential ini ada program yang sangat bagus yaitu heart insurance. Nah, di sini programnya sangat murah, mudah, dan manfaatnya juga sangat besar. Jadi bukan hanya sekedar tabungan, tapi ada proteksi lengkap dan bukan sekedar proteksi tapi ada investasi di dalamnya, gitu. memberikan penjelasan kepada kelebihan program prudentian guna merasa tertarik. i Mendeskrifsikan 21 (PA-2/13) Ruang tamu menyatakan keuntungan menjadi prudential) 22 (PA-2/14) Ruang tamu menyatakan kelebihan menjadi ) di sini, Kang Dedi, misal kita udah bekerja sama dengan internasional SOS, dan Global Aset Solution eu.. ketika terjadi eu.. resiko-resiko yang tadi disebutkan, namun ada yang lebih kalau di sini yaitu ketika sakit di luar penyakit yang tidak ditanggung oleh, itu bisa di klaim ke rumah sakit yaitu kesehatan. Nah, dalam kesehatan ini kan manusia itu kadang ada eu.. apa, hal-hal yang tidak terduga misalnya resiko ditinggalkan keluarga, karena kehilangan harta, asset, atau resiko penyakit generatif. Nah penyakit generatif yang selama ini menyatakan keuntungan menjadi prudential. menawarkan dengan cara memberitahukan kelebihan ketika menjadi. i i Pernyataan Kegembiraan Menawarkan

51 23 (NA-2/8) Ruang tamu rumah basabah ( menyatakan kesenangannya kabar yang disampaikan oleh pemasar ) 24 (PA-2/15) Ruang tamu bertanya kepada tentang pendidikan anak) 25 (NA-2/9) Ruang tamu ( menyatakan belum tahu pendidikan anak) 26 (NA-2/10) Ruang tamu ( berprasangka bahwa itu tidak baik mungkin orang takutkan, kalau misalnya kita ikut di sini, itu kang dedi bisa terlindungi. Tenanglah istilahnya! Jadi kang dedi tidak perlu obat, beli obat terus ke rumah sakit, terus berfikir aduh gak ada dana segala macem, Kang Dedi sudah disiapkan oleh ini. Gimana Kang, menurut Kang Dedi menarik enggak? ya, kalau benar seperti itu ya satu hal mungkin saya sebagai masyarakat yang baru mengenal ya sangat bagus. Tiga? Sudah ikut untuk pendidikannya? belum, tidak tahu, baru tahu sekarang itu. Saya menyangka itu tidak baik. Bagaimana itu yang sebenarnya jika mau, misalnya kalau mau bergabung di? Kemudian syaratnya seperti apa? belum, tidak tahu, baru tahu sekarang itu. Saya menyangka itu tidak baik. Bagaimana itu yang ketika menyatakan kesenangannya mendengar kabar kelebihan menawarkan pendidikan anak ketika menyatakan ketidaktahuannya pendidikan. ketika menyepelekan karena ketidaktahuannya i per Pernyataan kesenangan Menawarkan Ikrar Mengucilkan

52 atau kurang bermanfaat) 27 (NA-2/11) Ruang tamu ( menyakan cara bergabung menjadi ) 28 (PA-2/16) Ruang tamu meminta KTP ) 29 (PA-2/17) Ruang tamu menyatakan himbauan kepada tabungan ) 30 (NA-2/12) Ruang tamu ( menanyakan waktu untuk menabung di ) 31 (PA-2/18) Ruang tamu menyatakan aturan menabung di dan nominal yang akan didapatkan) sebenarnya jika mau, misalnya kalau mau bergabung di? Kemudian syaratnya seperti apa? belum, tidak tahu, baru tahu sekarang itu. Saya menyangka itu tidak baik. Bagaimana itu yang sebenarnya jika mau, misalnya kalau mau bergabung di? Kemudian syaratnya seperti apa? nah, kalau mau gabung di, maaf KTPnya Kang Dedi! 40 tahun. Nah, ketika Kang Dedi 40 tahun ini, nabung itu solusinya hanya dengan premi 25 ribu Kang. Ini dengan manfaat 150 juta per tahun. mingguan, bulanan atau apa? per hari! Jadi menabung per hari 25 ribu, itu akan mendapatkan manfaat 150 juta.. ketika bertanya cara bergabung menjadi menyuruh memberikan KTPnya kepada pemasar. menghimbau jumlah rupiah untuk menabung di ketika menanyakan waktu menabung di untuk dilakukan secara mingguan ataukah bulanan. menyatakan aturan menabung di dan nominal yang akan didapatkan per permohonan Perintah Imbauan Penegasan perintah

53 32 (NA-2/13) Ruang tamu ( menanyakan kapan keuntungan menabung di diperoleh 33 (PA-2/19) Ruang tamu menyatakan bahwa keuntungan 150 juta menabung di akan diperoleh ketika di usia 75 tahun) 34 (PA-2/20) Ruang tamu mendeskrifsika n alur ketika mendapatkan uang pertanggungan ) 35 (PA-2/21) Ruang tamu kapan itu? Kapan dapatnya? 150 juta itu ketika di usia 75 tahun. Nah ini kan, gitu kan! Nah, ketika Kang Dedi sudah berjalan menabung itu tadi yang saya katakan kalau terjadi meninggal dunia maka, amit-amit Kang saya tidak mengharapkan, misalnya belum usia eu.. yang ditentukan oleh, masa akhir, meninggal dunia maka akan mendapatkan santunan sebesar ini kalau meninggal dunia biasa natural accident itu mendapat 100 persen. Jadi uang yang tadi uang pertanggungan 150 juta itu ketika di usia 75 tahun. Nah ini kan, gitu kan! Nah, ketika Kang Dedi sudah berjalan menabung itu tadi yang saya katakan kalau terjadi meninggal dunia maka, amit-amit Kang saya tidak mengharapkan, misalnya belum usia eu.. yang ditentukan oleh, masa akhir, meninggal dunia maka akan mendapatkan santunan sebesar ini kalau meninggal dunia biasa natural accident itu mendapat 100 persen. Jadi uang yang tadi uang pertanggungan Kemudian kalau meninggal karena kecelakaan, itu 200 persen ketika menegaskan waktu mendapatkan keuntungan menabung di menyatakan bahwa keuntungan 150 juta menabung di akan diperoleh ketika di usia 75 tahun menyampaikan bahwa uang pertanggungan akan didapatkan meski belum mencapai usia 75 tahun. memberikan i Penegasan Ikrar Mendeskrifsikan Mendeskrifsikan

54 memberikan gambaran keuntungan menjadi ) 36 (PA-2/22) Ruang tamu merekomendas ikan program yang lebih baik diikuti oleh ) 37 (NA-2/14) Ruang tamu ( menyatakan mengikuti program menabung 25 ribu per hari di ) 38 (PA-2/23) Ruang tamu meminta menabung dengan angka yang lebih dari 25 ribu) 39 (NA-2/15) Ruang tamu ( menolak untuk menabung yang lebih besar dari 25 ribu rupiah) 40 (PA-2/24) Ruang tamu menerima keputusan menabung yang 25 ribu) 41 (PA-2/25) Ruang tamu dari uang pertanggungan. Uang pertanggungan itu nilai yang akan diakumulasi oleh perusahaan. Kang Dedi kira-kira yang mana ikut nya? Yang ini aja? Yang barusan! iya mungkin saya ikutan itu kalau 25 ribu per hari! nah, ikutannya yang besar, jangan yang 25 ribu dong! gampang, kalau saya kan harus jelas dulu, kan harus faham dulu, sesuatu yang baru itu harus dicoba dulu. Kalau betul terasa manfaatnya saya sampaikan ke mereka oh begitu? Ya sudah yang ini saja. Kang ditandatangani dulu di sebelah sini! oh begitu? Ya sudah yang ini saja. Kang ditandatangani dulu di gambaran kelebihan yang didapatkan jika menabung di merekomendasi kan program yang diikuti ketika menyatakan mengambil program menabung 25 ribu per hari pada mengharapkan menabung lebih dari 25 ribu. ketika menolak ajakan untuk menabung yang lebih besar dari 25 ribu rupiah. pasrah menerima keputusan untuk menabung 25 ribu saja per hari meminta per per per per per per Merekomen -dasi Ikrar Harapan Penolakan berpasrah Perintah

55 meminta menandatanga ni formulir pendaftaran menjadi ) 42 (NA-2/16) Ruang tamu ( bertanya kepada pemasar perihal dirinya menjadi setelah mengisi formulir dan mendapat penjelasan dari pemasar) 43 (PA-2/26) Ruang tamu mengatakan untuk membayar premi bisa ditransfer) 44 (PA-2/27) Ruang tamu bertanya kepada apakah merokok atau tidak) 45 (PA-2/28) Ruang tamu mengatakan bahwa ada sebelah sini! oh jadi ieu teh, saya teh gabung we ka dengan penjelasan yang tadi? di sini! (MENUNJUKKAN) Nah, Kang Dedi ini oleh saya tinggal mungkin preminya bisa ditransfer nanti ke rekening. Ini nanti oleh saya difoto kopi ya, ini bisa difoto saja y! sementara gitu Kang! Nanti euh.. karena di sini ada yang harus saya tanyakan, punten-punten nya (maaf-maaf ya), karena tadi kan plus ada kesehatannya, Akang merokok ya? Atau tidak merokok? tidak apa-apa, nanti kan itu akan kalau misalnya nanti ada premi jadi tambahan untuk itu bisa. Gak apa-apa y? kan ada resiko-resiko menandatangani formulir menjadi. ketika menegaskan status dirinya sebagai meminta mentransfer pembayaran premi pemasar kepada ketika menanyakan kebiasaannya merokok atau tidak merokok sebagai salah satu ketentuan kesehatan harus ada pendataan. menasehati bahwa ada resiko per Penegasan Perintah Penegasan menasehati

56 resiko yang berbeda bagi orang yang biasa merokok) 46 (NA-2/17) Ruang tamu ( mengatakan memilih tidak masuk dari pada harus berhenti merokok) 47 (PA-2/29) Ruang tamu mengingatka bahwa ketika menjadi, jika terjadi sesuatu maka biaya kerugian ada yang menanggung) 48 (PA-2/30) Ruang tamu bertanya kepada kesehatan selama ini, apakah ada penyakit bawaan yang diderita atau tidak. 49 (NA-2/18) Ruang tamu ( menyatakan bahwa tidak ada penyakit bawaan yang dideritanya) tertentu bagi mereka yang berkebiasaan jelek, gitu! oh, dari pada harus masuk harus berhenti merokok ya.. (TERTAWA) jangan begitu! Kan untuk kesehatan Kang Dedi, nanti kalau Kang Dedi misalnya ada apa-apa kan udah ada yang menanggung, begitu. Di sini kan nanti ada, ada tambahan premina (preminya). Nah, terus gini Kang, punten (maaf) ada penyakit yang selama ini diderita? Penyakit bawaan? Alhamdulillah tidak ada, teuaya (tidak ada) tertentu yang ditanggung oleh seorang perokok. ketika mengatakan memilih tidak masuk dari pada harus berhenti merokok meski dalam situasi bercanda. menasehati bahwa dengan jika terjadi sesuatu maka sudah ditanggung perusahaan pemasar ingin mengetahui kesehatan selama ini, apakah mempunyai penyakit bawaan atau tidak. ketika menegaskan bahwa dia tidak mempunyai penyakit kronis ataupun penyakit bawaan i penolakan menasehati Penegasan 50 (PA-2/31) Ruang tamu mau sekarang boleh! Hanya per Menyaran- Ikrar

57 mengatakan bahwa disarankan untuk membayar premi langsung diarahkan ke bank yang bersangkutan) 51 (PA-2/32) Ruang tamu mengajak bersama-sama ke bank untuk membayar premi ) 52 (NA-2/19) Ruang tamu ( mengatakan untuk bertemu di bank nanti ketika menolak ajakan pemasar untuk pergi bersamasama ke bank) 53 (NA-2/20) Ruang tamu ( mengatakan bahwa ada temannya yang sedang ia tunggu ketika menolak ajakan pemasar untuk pergi bersamasama ke bank) 54 (PA-2/33) Ruang tamu menanyakan barang kali ada teman biasanya sistem debit Kang. Akang barangkali mau nitip, hanya bisa, bagusnya mungkin nanti oleh saya diarahkannya ke bank dampernya saja ya? saya mau ke bank sekarang ayo bersama-sama, bayar di bank sekalian! begini saja, nanti kita bertemu di sana ya! ada yang saya tunggu, teman saya. Nanti bertemu di sana ya! ini, terima kasih Kang Dedi, nanti barang kali ada teman yang mau ikutan? menyarankan untuk membayar premi langsung ke bank mengajak bersama-sama ke bank untuk membayar premi ketika menolak ajakan pemasar untuk pergi bersamasama ke bank untuk membayar premi dengan pemasar ketika menolak ajakan pemasar untuk pergi bersamasama ke bank menanyakan barang kali ada teman yang mau ikut per per per i kan ajakan Penolakan penolakan Harapan

58 yang mau masuk ) 55 (PA-2/34) Ruang tamu menjelaskan kepada bahwa di ada yang namanya investasi ketika ditanyai deposito ) 56 (NA-2/21) Ruang tamu ( bertanya kepada pemasar hitunghitungan yang dapatkan jika ada rekannya mau investasi di ) 57 (PA-2/35) Ruang tamu menyuruh untuk datang ke kantor ketika membicarakan jika ada rekan yang mau ikit program investasi) 58 (PA-2/36) Ruang tamu mengatakan harapannya kepada ya juga sebetulnya ada, cuma kalau deposito biasanya investasi. nah, mungkin begini, barangkali nanti saya eu.. apa itu, mempromosikan kepada rekan, misalnya mau investasi, bagaimana hitung-hitungannya, takutnya seperti itu bagusnya Kang Dedi kita ngobrol saja di kantor. nanti bertemu di kantor saja ya, agar eu.. syukursyukur Kang Dedi nanti faham, menjelaskan kembali kepada yang lain, bisa jadi mitralah. bergabung juga dengan menjawab pertanyaan deposito yang sama halnya di bank ketika menegaskan timbal balik yang ia dapatkan jika ada rekan mengikuti program investasi di menyuruh pergi ke kantor pemasar jika ada rekan yang mau ikut program yang direkomendasi oleh mengharapkan mampu menjelaskan i i i i Menyatakan suatu fakta Penegasan perintah harapan

59 ketika mengajak rekannya untuk ikut program dan berharaf mampu menjelaskanny a kepada rekan yang hendak diajak masuk ) 59 (NA-2/22) Ruang tamu ( berterima kasih kepada pemasar karena diberi peluang untuk menjadi mitra, diucapkan ketika pemasar hendak pamit pergi) 60 (PA-2/37) Ruang tamu berterima kasih kepada karena sudah bergabung di prudential) 61 (PA-2/38) Ruang tamu mengatakan harapannya semoga bermanfaat untuk keluarga ) Bagaimana ini, tidak dibagimana ni. Ini terima kasih ya ini peluangnya. terima kasih atas ini, sudah masuk. Mudah-mudahan eu.. bisa bermanfaat untuk Kang Dedi dan keluarga. terima kasih atas ini, sudah masuk. Mudahmudahan eu.. bisa bermanfaat untuk Kang Dedi dan keluarga. kepada rekan yang akan dijaknya masuk ketika berterima kasih kepada pemasar karena diberi peluang untuk menjadi mitra berterima kasih kepada karena telah bergabung dengan prudential menyampaikan harapannya semoga prudential bermanfaat bagi keluarga i Berterimakasih Berterimakasih Harapan

60 62 (PA-2/39) Ruang tamu berterima kasih kepada karena telah menerimanya dengan baik) Kang Dedi terima kasih ya! Assalamualaikum berterima kasih kepada karena telah diterima dengan baik dan menjadi a suransi prudential Berterimakasih Tabel 5.4 Tabel Rekapitulasi Jenis Tindak Tutur Pemasar Asuransi 2 No. Jenis Tindak Tutur Frekuensi Persentase (%) ,61 2. i 17 27,42 3. per 13 20,97 Jumlah Tuturan ,00 Setelah dilakukan analisis terhadap tuturan pemasar di atas, maka bentuk bahasa yang digunakan oleh pemasar 2 lebih banyak menggunakan bahasa yang bersifat memaparkan atau menjelaskan yang dibicarakan yakni sebanyak 51,61%, berupa bujukan atau imbauan sebanyak 27,42%, dan mempengaruhi orang lain agar melakukan suatu tindakan sebanyak 20,97%. Artinya pemasar ini lebih banyak melakukan pemaparan atau penjelasan produk dalam komunikasi pemasarannya artinya pemasar banyak memberikan pengetahuan dan pemberitahuan hal-hal yang berkaitan dengan yang bersifat positif terhadap. Imbauan-imbauan ini menjadi daya tarik tersendiri karena pemasar kerap kali menyatakan fakta-fakta yang terjadi disekitar, seperti resiko-resiko hidup yang sering dihadapi dalam kehidupan manusia. Dengan demikian, akan merasa bahwa adalah tabungan yang aman dan solusi yang baik bagi kehidupannya. 56

61 BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka tim akan melaksanakan kegiatan selanjutnya sebagai berikut. 1. Mentranskripsikan rekaman pemasaran yang dilakukan oleh pemasar ke dalam bentuk tulis. 2. Menganalisis tututran yang terjadi antara pemasar dengan calon 3. Mengklasifikasikan jenis tindak tutur pada komunikasi pemasar dengan calon 4. Menyimpulkan jenis tindak tutur yang paling dominan pada komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pemasar. 5. Menyusun laporan akhir kegiatan penelitian 57

62 1. Kesimpulan BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Wujud penggunaan bahasa ini biasanya terealisasi melalui tindak tutur. Namun, pada umumnya sifat tindak tutur dari sudut pandang internal memiliki banyak tafsiran. Dalam komunikasi pemasaran ini memperlihatkan adanya tindak tutur yang terjadi karena memperlihatkan kaitan antara penyampaian tuturan dengan maksud dan tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena itu, penulis berusaha memotret jenis tindak tutur dan bentuk bahasa yang terdapat pada tuturan pemasar dalam komunikasi pemasaran yang berada di kota tasikmalaya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan sejak Maret 2017, maka diperoleh simpulan sebagai berikut : a. Bentuk bahasa yang digunakan oleh pemasar I, dan pemasar II, adalah dominan bahasa yang berupa bujukan. Pada kenyataannya bujukan dan desakan termasuk ke dalam bentuk berbicara untuk meyakinkan. Bujukan dan desakan termasuk pada bentuk persuasi yaitu seni berbicara yang menanamkan alasan-alasan atau motif-motif yang menuntun pada tujuan jika penutur menginginkan tindakan atau aksi. b. Tindak tutur pemasar dominan menggunakan jenis tindak tutur i asertif daripada direktif dan komisif karena pada dasarnya pemasar selain mengharapkan membeli, pemasar juga berusaha memberikan pengertian dan pemahaman kebermanfaatan bagi sehingga faham dan sadar terhadap proteksi yang diberikan sangat dibutuhkan dan bermanfaat. Selain itu, pada dasarnya setiap orang termasuk lebih suka diajak dengan cara pemberian pemahaman yang lebih baik daripada diperintah. Meskipun demikian, tindak tutur direktif dan komisif juga terdapat pada tuturan dalam komunikasi pemasaran pemasar. 58

63 2. Saran Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian, dengan ini peneliti memaparkan beberapa rekomendasi yang dianggap relevan. a. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa untuk lebih menggali lagi wawasan keilmuan linguistik dan pragmatik, khususnya dalam bidang keterampilan berbicara. Mahasiswa yang kompeten dalam berbicara terutama dalam kemampuan bertindak tutur maka akan mudah menjalani kehidupan sosial yang dihadapinya. b. Bagi Pemasar Asuransi Penelitian ini diharapkan menjadi tolok ukur kemampuan berkomunikasi pemasar dimanapun berada khususnya di Tasikamalaya. Selain itu, penulis berharap para pemasar memperbaiki kekurangan-kekurangan pada diri pemasar terutama dalam bidang keterampilan berbicara dalam menghadapi pada kegiatan komunikasi pemsaran. Hal tersebut akan mendorong para pemasar untuk mau belajar dan berlatih kembali dalam mengasah kemampuan kompetensi keterampilan berbicara. Dengan demikian, kemampuan berbahasa pemasar menjadi lebih baik dan produktivitas perusahaan pun meningkat. c. Bagi Pengajar Penulis berharap karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian dan kajian pengembangan keilmuan linguistik dan pragmatik, khususnya kajian tindak tutur. d. Bagi Calon peneliti Calon peneliti dapat mengembangkan penelitian ini karena penelitian ini perlu dilakukan penelitian lanjutan. Pada penelitian mendatang perlu ditarik data yang lebih luas, tidak hanya terpaku pada tindak tutur pemasar jiwa saja namun dapat dilakukan pada pemasar-pemasar yang lainnya. Ini dimaksudkan agar kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian tersebut nantinya dapat memiliki cakupan yang lebih luas dan tidak hanya berkisar pada pemasar jiwa saja. 59

64 DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. et al. (2014) Kemampuan menulis & berbicara akademik. Bandung: Rizki Press. Alisjahbana, S.T. (1976) Tatabahasa baru bahasa Indonesia. Jakarta: Dewan Rakyat. Arikunto, S. (2006) Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Fisher, B.A. (1986) Teori-teori komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kotler, P dan Kevin, L.K. (2009) Manajemen pemasaran. Jakarta: Erlangga. Liliweri, A. (2011) Komunikasi serba ada serba makna. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Mufid, M. (2007) Komunikasi dan regulasi penyiaran. Jakarta: Kencana. Mulyana, D. (2011) Ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Nababan, P.W.J. (1986) Ilmu pragmatik: teori dan penerapannya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.. Nababan, P.W.J. (1991) Sociolinguistics: suatu pengantar. Jakarta: Gramedia. Nitisusastro, M. (2013) Asuransi dan usaha peran di Indonesia. Bandung: Alfabeta. Rahardi, Kunjana. (2009) Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga. Rahim, H. (2014, 13, Maret) Jumlah jiwa meningkat. [Online]. Tersedia: online.com [12 November 2014]. Rakhmat, J. (2009) Retorika modern (pendekatan praktis). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2010) Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta. Syafitri, A. (2014) Komunikasi antarpribadi pasien dan dokter (studi kasus komunikasi Syamsuddin. (2011) Studi wacana (teori, analisis, pengajaran). Bandung: Geger Sunten. Tarigan, H.G. (2008) Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

65 No Berikut ini penulis sajikan bentuk instrumen analisis jenis tindak tutur dan peristiwa turur pemasar. Jenis Data Lokasi dan Situasi Tabel Analisis Data Tindak Tutur dan Peristiwa Tutur Wujud Tuturan Peristiwa/Kont eks Tujuan Jenis Tindak Tutur I Makna Tindak Tutur Anjuran 1 (PA-1/1) Ruang Tamu; menawarkan Baik Bapak, ide yang bagus untuk mmendiskusikannya pemasar produk dulu dengan istri, akan kepada tetapi jangan lupa Bapak ketika tanyakan juga kepada anakanak akan karena program ini mendiskusikan sangat bermanfaat untuk tawaran mereka kelak. kepada istrinya. Keterangan: Kode (PA-1/1): jenis data tuturan pemasar data pertama kalimat pertama. Data (PA- 1/1) dianalisis sebagai jenis tuturan direktif karena ditandai dengan tindakan Anjuran seperti yang ditunjukkan verba jangan lupa Bapak tanyakan juga kepada anak-anak. Setelah data selesai dianalisis, maka untuk mengetahui strategi komunikasi pemasar yang digunakan melalui tindak tutur, maka dibuat tabel rekapitulasi data sebagai berikut. Tabel Rekapitulasi Data No. Jenis Makna Frekuensi Persentase Tindak Tutur Tindak Tutur 1 Lokusi 2 I 3 Per Jumlah Tuturan Berdasarkan bentuk analisis yang digunakan tersebut, sebagai patokan yang digunakan dalam menganalisis tindak tutur pemasar adalah sebagai berikut. Tabel Instrumen Jenis Tindak Tutur No Jenis Tindak Tutur Indikator 1. Lokusi Berpasrah Memberi nama Menghukum Menamakan Menyatakan suatu fakta Mendeskrifsikan 2. I Penegasan

66 Mengeluh mengklaim Menyimpulkan Memecat Imbauan pernyataan kegembiraan pernyataan kesulitan pernyataan kesukaan pernyataan kebencian pernyataan kesenangan berterima kasih memberi selamat meminta maaf menyalahkan memuji berbela sungkawa Pemberian saran Menasehati Merekomendasi 3. Per Perintah Pemesanan/memesan Permohonan Harapan Ancaman Penolakan Ikrar Menawarkan sesuatu

67 Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti BIODATA KETUA PENELITI A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Welly Nores Kartadireja, M.Pd. 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli 4 Jabatan Struktural - 5 NIP/NIK/Identitas lainnya 6 NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Amuntai, 22 Januari Alamat Rumah Warung Nyantong Rt 003 Rw 002 Sumelap Tamansari Tasikmalaya Jawa Barat 9 Nomor Telepon/Faks/ HP Alamat Kantor Jalan Siliwangi No 24 Tasikmalaya Nomor Telepon/Faks (0265) /(0265) Alamat b_way_nae@yahoo.com 13 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 5 orang; S-2= - Orang; S-3= - Orang 14 Mata Kuliah yg Diampu 1. Berbicara 2. Perencanaan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia 3. Bahasa Indonesia B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-2 Nama Perguruan Tinggi Universitas Siliwangi Universitas Siliwangi Universitas Muhammadiyah Purwokerto Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PKLH Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tahun Masuk- Lulus C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp)

68 Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kebersihan Lingkungan dan Kesadaran Mahasiswa Memelihara Kebersihan Mandiri Lingkungan dengan Menulis Wacana Bertema Kebersihan Lingkungan Penerapan Media Pembelajaran Berbasis E-Learning dalam Kajian Tindak Tutur Permintaan yang LPPM UNSIL dilakukan Mahasiswa sebagai Wahana Praktik Perkuliahan Pragmatik Kajian Tradisi Lisan Sebagai Upaya LPPM UNSIL Iinventaris Sastra Lama Peningkatan Kompetensi Praktik Pembelajaran Melalui Perkuliahan Perencanaan Pembelajaran Bahasa LPPM UNSIL Indonesia dengan Menggunakan Model Simulasi D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penggunaan Bahasa Indonesia Praktis dan PTK bagi Guru SMA/SMK Se- derajat Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas di Lingkungan PGRI Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) LPPM UNSIL - LPPM UNSIL E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah 1 Hubungan antara Pengetahuan tentang Kebersihan Lingkungan dan Kesadaran Mahasiswa Memelihara Kebersihan Lingkungan dengan Kemampuan Menulis Wacana Bertema Kebersihan Lingkungan (Studi pada Mahasiswa Prodi. Pend. Bahasa Indonesia FKIP UNSIL Tahun Ajaran 2011/2012) Volume/Nomor/ Tahun 2012 F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentasion) Dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah 1 PKL UMP-UHAMKA Analilsis Bahasa yang Digunakan dalam Berbicara Formal 2 Nama Jurnal Vol.2 UNSIL Waktu dan Tempat UHAMKA

69

70 BIODATA ANGGOTA PENELITI (1) A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ai Siti Nurjamilah, M.Pd. 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli 4 Jabatan Struktural - 5 NIP/NIK/Identitas lainnya - 6 NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 31 Januari Alamat Rumah Kp.Cipanengah RT 01 RW 03 Desa Tawangbanteng Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Nomor Telepon/Faks/ HP Alamat Kantor Jalan Siliwangi No 24 Tasikmalaya Nomor Telepon/Faks (0265) /(0265) Alamat pooh_aya@ymail.com 13 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= - orang; S-2= - Orang; S-3= - Orang 14 Mata Kuliah yg Diampu 1. Bahasa Indonesia 2. Linguistik Umum 3. Sintaksis Bahasa Indonesia B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 Nama Universitas Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Pendidikan Bahasa Indonesia Tahun Masuk- Lulus Sasrta Indonesia C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No. Tahun Judul Penelitian Mantra Pengasihan: Telaah Struktur Konteks Penuturan, Fungsi, dan Proses Pewarisannya Pengaruh Model Pembelajaran Papan Memori Terhadap Kemampuan Memahami Pembacaan Cerpen Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) Mandiri - Mandiri -

71 D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Judul Pengabdian Kepada Pendanaan No. Tahun Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp) Kurikulum 2013 Bagi Guru LPPM UNSIL - SMA/SMK Sindangkerta E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No. 1 Judul Artikel Ilmiah Mantra Pengasihan: Telaah Struktur Konteks Penuturan, Fungsi, dan Proses Pewarisannya Volume/Nomor/ Tahun Vol. 1/ No. 2/ 2015 Nama Jurnal Riksa Bahasa F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah 1 G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman 1 Turunnya Nawang Wulan (Antologi Puisi) Tak Ada Pelangi Mati (Antologi Puisi) H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Waktu dan Tempat Penerbit Oaese Pustaka Oaese Pustaka Nomor P/ID 1 I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul/Tema/Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun Tempat Penerapan Respons Masyarakat 1 J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1

72

73 BIODATA ANGGOTA PENELITI (2) A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Yuni Ertinawati, M.Pd. 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli 4 Jabatan Struktural Dosen 5 NIP/NIK/Identitas lainnya - 6 NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 07 Juni Alamat Rumah Kp.Pasar Kaler Rt 07 Rw 02 Desa Margaluyu kec.manonjaya 9 Nomor Telepon/Faks/ HP Alamat Kantor Jalan Siliwangi No 24 Tasikmalaya Nomor Telepon/Faks (0265) /(0265) Alamat yuniertinawati@gmail.com 13 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= - orang; S-2= - Orang; S-3= - Orang 14 Mata Kuliah yg Diampu 1. Bahasa Indonesia 2. Menyimak 3. Pembelajaran Menyimak 4. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia B. Riwayat Pendidikan S-1 S-2 S-3 Nama Universitas Siliwangi Universitas Siliwangi Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan PKLH Sasrta Indonesia Tahun Masuk- Lulus C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No. Tahun Judul Penelitian Analsis Ketidakefektifan Kalimat Pada Makalah Mahasiswa Pertanian Tahun Akademik 2012 Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) Sendiri D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan

74 Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp) Pemantau Independen UN Bahasa Indonesia Praktisi Bagi Guru SMK/SMA di SDN 8 LPPM UNSIL - Singaparna Kurikulum 2013 Bagi Guru SMA/SMK Sindangkerta LPPM UNSIL Pengawas Satuan Pendidikan - E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No. 1 2 Judul Artikel Ilmiah Hubungan antara pengetahuan tentang pelestarian lingkungan hidup dan kemampuan menulis puisi Membentuk Karakter Akademik dalam Perkuliahan Berbasis Logika Volume/Nomor/ Tahun STKIP PGRI ISSN Nama Jurnal F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah 1 G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir Waktu dan Tempat No. Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit Halaman 1 Kemampuan Menulis dan Berbicara Akademik di Perguruan Tinggi Rizqi Press 2 H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID 1 I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir 1 No. Judul/Tema/Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun Tempat Penerapan Respons Masyarakat J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun Penghargaan 1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

75

76 Foto Bersama Pemasar Asuransi I Foto Pemasar Asuransi I dengan Nasabah

77 Foto Bersama Pemasar Asuransi II Foto Pemasar Asuransi II sedang Memprospek Nasabah

78 Foto Pemasar Asuransi II sedang Memprospek Nasabah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode pada dasarnya adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis karena

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR PEMASAR ASURANSI KEPADA NASABAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF PRAGMATIK

ANALISIS TINDAK TUTUR PEMASAR ASURANSI KEPADA NASABAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF PRAGMATIK ANALISIS TINDAK TUTUR PEMASAR ASURANSI KEPADA NASABAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF PRAGMATIK Welly Nores K 1), Ai Siti Nurjamilah 2), Yuni Ertinawati 3) 1) FKIP, Universitas Siliwangi 2) FKIP, Universitas

Lebih terperinci

USULAN PENELITIAN DOSEN MUDA

USULAN PENELITIAN DOSEN MUDA Kode/Nama Rumpun Ilmu : 52/ Ilmu Lingustik USULAN PENELITIAN DOSEN MUDA ANALISIS TINDAK TUTUR PEMASAR ASURANSI KEPADA NASABAH DITINJAU DARI PERSPEKTIF PRAGMATIK TIM PENGUSUL Ketua Tim : Welly Nores K,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi BAB II KERANGKA TEORI Kerangka teori ini berisi tentang teori yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi tindak tutur;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya senantiasa melakukan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting karena dengan bahasa orang dapat menerima

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Tindak Tutur Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin (1962) dengan mengemukakan pendapat bahwa pada dasarnya

Lebih terperinci

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa REALISASI TUTURAN DALAM WACANA PEMBUKA PROSES BELAJARMENGAJAR DI KALANGAN GURU BAHASA INDONESIA YANG BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi antarmanusia. Manusia berbahasa setiap hari untuk berkomunikasi. Berbahasa adalah suatu kebutuhan, artinya berbahasa merupakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut. 1. Jenis tindak tutur dalam iklan kampanye

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Tindak Tutur Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang melakukan beberapa tindakan seperti melaporkan, menjanjikan, mengusulkan, menyarankan, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan dengan sesama anggota masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kesopanan Berbahasa Kesopanan berbahasa sangat diperlukan bagi penutur dan petutur. Menurut Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property associated with

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berbicara menduduki posisi penting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia melakukan percakapan untuk membentuk interaksi antarpesona

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak tutur merupakan suatu bentuk tindakan dalam konteks situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan, BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan, perkawinan, tindak tutur, dan konteks situasi. Keempat konsep ini perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari interaksi yang menggunakan sebuah media berupa bahasa. Bahasa menjadi alat komunikasi yang digunakan pada setiap ranah profesi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi atau interaksi sosial. Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa yang digunakan untuk memahami hal-hal lain(kbbi, 2003:58). 2.1.1Implikatur

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA SUTRADARA HERWIN NOVIANTO, RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENYIMAK, DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Sri Utami Fatimah Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa berbahasa. Sebagian orang menggunakan bahasa lisan atau tulisan dengan menggunakan kata-kata yang jelas

Lebih terperinci

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN 2.1. Pengertian Tindak Tutur Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan pengaruh yang besar di bidang filsafat dan lingustik. Gagasannya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (6) definisi operasional. Masing-masing dipaparkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. (6) definisi operasional. Masing-masing dipaparkan sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dipaparkan subbab-subbab yaitu, (1) latar belakang, (2) fokus masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian dan (6) definisi operasional. Masing-masing

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA Oleh Septia Uswatun Hasanah Mulyanto Widodo Email: septiauswatunhasanah@gmail.com Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana terpenting dalam segala jenis komunikasi yang terjadi di dalam kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah,

Lebih terperinci

PRAGMATIK. Penjelasan. Sistem Bahasa. Dunia bunyi. Dunia makna. Untuk mengkaji pragmatik... Contoh-contoh sapaan tersebut...

PRAGMATIK. Penjelasan. Sistem Bahasa. Dunia bunyi. Dunia makna. Untuk mengkaji pragmatik... Contoh-contoh sapaan tersebut... PRAGMATIK Pengantar Linguistik Umum 10 Desember 2014 APAKAH PRAGMATIK ITU? Sistem Bahasa Penjelasan Pragmatik Dunia bunyi Pragmatik Struk tur baha sa* Dunia makna Pragmatik Di dalam dunia bunyi dan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian Bahasa adalah hasil budaya suatu masyarakat berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks, karenaujarantersebutmengandung pemikiran-pemikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama. Sutedi (2003: 2) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam kehidupan pasti tidak akan terlepas untuk melakukan komunikasi dengan individu lainnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi, digunakan oleh anggota masyarakat untuk berinteraksi, dengan kata lain interaksi atau segala macam kegiatan komunikasi di dalam

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI Oleh: Latifah Dwi Wahyuni Program Pascasarjana Linguistik Deskriptif UNS Surakarta Abstrak Komunikasi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah media komunikasi yang paling efektif bagi manusia dalam berhubungan dengan dunia di luar dirinya. Hal itu berarti bahwa fungsi utama bahasa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia dalam hidupnya selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012 TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan ciri yang paling khas manusia yang membedakan dengan makhluk-makhluk lain. Dengan bahasa manusia dapat mengadakan komunikasi, sebab bahasa adalah alat

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR BERBAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI DI PASAR MINGGU TAMANAGUNG BANYUWANGI

TINDAK TUTUR BERBAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI DI PASAR MINGGU TAMANAGUNG BANYUWANGI TINDAK TUTUR BERBAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI DI PASAR MINGGU TAMANAGUNG BANYUWANGI SKRIPSI Oleh Erly Haniyati Nisak NIM 100210402060 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ragam budaya yang terdapat di Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi di tiap-tiap penganutnya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan dalam tesis ini terdiri dari, latar belakang yang berisi hal-hal

I. PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan dalam tesis ini terdiri dari, latar belakang yang berisi hal-hal 1 I. PENDAHULUAN Bagian pendahuluan dalam tesis ini terdiri dari, latar belakang yang berisi hal-hal yang menjadi latar belakang pemilihan topik penelitian, termasuk mensignifikasikan pemilihan topik penelitian

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah 0 TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

UNGKAPAN PENERIMAAN DAN PENOLAKAN DALAM BAHASA INDONESIA. Nur Anisa Ikawati Universitas Negeri Malang

UNGKAPAN PENERIMAAN DAN PENOLAKAN DALAM BAHASA INDONESIA. Nur Anisa Ikawati Universitas Negeri Malang UNGKAPAN PENERIMAAN DAN PENOLAKAN DALAM BAHASA INDONESIA Nur Anisa Ikawati Universitas Negeri Malang Abstrak: Ungkapan penerimaan dan penolakan merupakan bagian dari ungkapan persembahan dalam suatu tindak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bab V ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran berkaitan

BAB V PENUTUP. Pada bab V ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran berkaitan 129 BAB V PENUTUP Pada bab V ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran berkaitan dengan hasil analisa penulis mengenai komunikasi persuasi pada penawaran produk asuransi Allianz. 5.1 Simpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat utama dalam komunikasi dan memiliki daya ekspresi dan informatif yang besar. Bahasa sangat dibutuhkan oleh manusia karena dengan bahasa manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis penelitian, data dan sumber data, pengembangan instrumen, prosedur pengumpulan data, dan prosedur pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu (Effendy, 1986:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Levinson (dalam Manaf 2009:6) Bahasa dapat dikaji, berdasarkan pragmatik, pragmatik adalah cabang linguistik yang membahas pemakaian bentuk bahasa untuk fungsi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu bentuk perwujutan peradaban dan kebudayaan manusia. Dalam kamus linguistik, bahasa adalah satuan lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Definisi Operasional 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk sosial selalu

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret (KBBI, 2007: 588). 2.1.1 Tindak Tutur Istilah dan teori tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan wujud yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama. Setiap komunikasi dengan melakukan

Lebih terperinci

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep Andriyanto, Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia... 9 Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep Andriyanto Bahasa Indonesia-Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia. untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia. untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk berhubungan dengan sesamanya.

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah EKO CAHYONO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam komunikasi (Wijana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga untuk belajar mengajar merupakan tempat untuk menerima dan memberi pelajaran serta sebagai salah satu tempat bagi para siswa untuk menuntut

Lebih terperinci

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur atau tindak ujar (speech act) merupakan sesuatu yang bersifat pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa memungkinkan manusia saling berhubungan dan berkomunikasi. Seperti pendapat yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Baryadi (2005: 67) sopan santun atau tata krama adalah salah satu wujud penghormatan seseorang kepada orang lain. Penghormatan atau penghargaan terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Sofa,S.IP(2008) yang menulis tentang, Penggunaan Pendekatan Pragmatik dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara bagi Siswa SMPN 3 Tarakan Kalimantan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun oleh: BERLIANA NITA KUMALASARI A 310090010 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan interaksi dengan sesamanya. Interaksi yang terjadi dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG Oleh Atik Kartika Nurlaksana Eko Rusminto Mulyanto Widodo Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memperlakukan bahasa sebagai alat komunikasi. Keinginan dan kemauan seseorang dapat dimengerti dan diketahui oleh orang lain melalui bahasa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas dan sebagainya. mengingat jumlah bahasa atau variabel bahasa yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas dan sebagainya. mengingat jumlah bahasa atau variabel bahasa yang digunakan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial atau makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, dalam proses interaksi sosial manusia, peristiwa komunikasi tidak pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, karena manusia tidak dapat menjalani hidupnya secara sendirian. Manusia hidup bersama manusia lainnya, baik demi keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai mahluk sosial selalu berhubungan dengan orang lain. dalam mengadakan hubungan atau interaksi dengan sesamanya, manusia memerlukan sebuah alat komunikasi.

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, ataupun alat pendapat. Alat

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, ataupun alat pendapat. Alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mengadakan hubungan atau interaksi dengan sesamanya, manusia memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan untuk menyampaikan ide,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam berbahasa diperlukan kesantunan, karena tujuan berkomunkasi bukan hanya bertukar pesan melainkan menjalin hubungan sosial. Chaer (2010:15) mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan melakukan komunikasi dengan sesamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabang linguistik yang mempelajari tentang penuturan bahasa secara mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana suatu ujaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Pragmatik Pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh seorang filsuf yang bernama Charles Morris. Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang semakin dikenal pada masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa secara sederhana merupakan produk budaya yang dihasilkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa secara sederhana merupakan produk budaya yang dihasilkan dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa secara sederhana merupakan produk budaya yang dihasilkan dan digunakan manusia sebagai alat komunikasi. Secara hakiki, komunikasi berarti suatu proses yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk melangsungkan kehidupannya. Bahasa sangat penting untuk melakukan

Lebih terperinci

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIALOG FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO (SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIK)

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIALOG FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO (SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIK) TINDAK TUTUR ILOKUSI DIALOG FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO (SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIK) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan S-1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam interaksi manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk menyampaikan ide, gagasan, keinginan, perasaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taman kanak-kanak merupakan salah satu sarana pendidikan yang baik dalam perkembangan komunikasi anak sejak usia dini. Usia empat sampai enam tahun merupakan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu aktivitas yang tidak dapat dipisahkan atau dihindari dari kehidupan manusia. Chaer (2010:11) menyatakan bahasa adalah sistem, artinya,

Lebih terperinci

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan sosial kemasyarakatan, santun berbahasa sangat penting peranannya dalam berkomunikasi. Tindak tutur kesantunan berbahasa harus dilakukan oleh semua pihak untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan BAB I PENDAHULUAN Di dalam pendahuluan ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan beberapa definisi kata kunci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial dan anggota masyarakat memerlukan bahasa sebagai media komunikasi untuk berinteraksi dengan makhluk lainnya untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula merusak hubungan diantaranya adalah hubungan sosial dapat terlihat dalam aktifitas jual beli dipasar. Keharmonisan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Lebih terperinci

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik)

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik) Linguista, Vol.1, No.1, Juni 2017, hal 6-11 ISSN (print): 2579-8944; ISSN (online): 2579-9037 Avaliable online at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/linguista 6 Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, hampir semua kegiatan manusia bergantung pada dan bertaut dengan bahasa. Tanpa adanya bahasa

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan lembaga untuk peserta didik. Kurikulum pendidikan sudah beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wacana merupakan komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Wacana merupakan komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana merupakan komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi dengan ide-ide atau gagasan-gagasan, dan konversasi atau percakapan (Tarigan, 2009:22). Wacana direalisasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. gejala individual yang bersifat psikologis dan keberlangsungan ditentukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik. Tindak tutur (istilah Kridalaksana pertuturan speech act, speech event) adalah pengujaran kalimat untuk menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan yang pesat saat ini. Film juga telah memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan situasi tidak resmi akan memberikan kesan menghormati terhadap keadaan sekitar.

BAB I PENDAHULUAN. dan situasi tidak resmi akan memberikan kesan menghormati terhadap keadaan sekitar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana komunikasi yang dijadikan sebagai perantara dalam pembelajaran. Penggunaan bahasa sesuai dengan kedudukannya yaitu pada situasi resmi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tindak tutur merupakan tindakan yang terjadi dalam setiap proses komunikasi dengan menggunakan bahasa. Berbahasa dalam bentuk berbicara merupakan bagian dari keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari pengaruh manusia lain. Di dalam dirinya terdapat dorongan untuk berinteraksi satu sama lain. Mereka membutuhkan

Lebih terperinci