PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 111 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 44 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa, maka perlu membentuk Peraturan Desa tentang Pemberdayaan, Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Lembaga Adat. 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur ; 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848 ) ; 4. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden ; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa ; 6. Keputusan menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa ; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 4 Tahun 2000 tentang Pembentukan Badan Perwakilan Desa.

2 2 Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGAWI MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI TENTANG PEMBERDAYAAN. PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Bupati adalah Bupati Ngawi. 2. Camat adalah Kepala Kecamatan dalam Kabupaten Ngawi. 3. Desa adalah Kesatuan masyarakal hukum yang memiliki kewenangan untuk mangatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dalam dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang di akui daiam sistem Pemermtahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten. 4. Adat istiadat adalat kebiasaan-kebiasaan yang hidup sehari-hari dalam masyarakat sesuai dengan Pancasila. 5. Pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adalah semua kegiatan dalam rangka memelihara dan memajukan adat istiadat yang menunjang kelangsungan pembangunan dan ketahanan Nasional serta tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB II TUJUAN DAN MANFAAT Pasal 2 Pemberdayaan, Pelestarian dan Pengembangan adat istiadat dan lembaga adat bertujuan agar adat istiadat mampu mendorong dan menunjang kelangsungan pembangunan dan ketahanan Nasional khususnya di Desa.

3 3 Pasal 3 Pemberdayaan, Pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan lembaga adat diarahkan kepada terbinanya kehidupan sosiai budaya pertahanan dan keamanan dalam rangka meningkatkan stabilitas Nasional yang mantap serta untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas di bidang pemermtahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Pasal 4 Dalam usaha melestarikan kebudayaan daerah guna memperkaya khasanah kebudayaan bangsa, aparat Pemenntah Desa mempunyai kewajiban untuk membma dan mengembangkan adat istiadat yang hidup dalam masyarakat serta bermanfaat dalam pembangunan yang dapat menank wisatawan. BAB III KEDUDUKAN TUGAS DAN FUNGSI Pasal 5 Lembaga adat berkedudukan di desa yang merupakan lembaga yang bersifat lokal dan secara organisatoris berdin sendiri. Pasal 6 Lembaga adat mempunyai tugas : a. Melaksanakan adat istiadat; b. Melestarikan adat istiadat; c. Mengembangkan adat istiadat; d. Memberdayakan adat istiadat; e. Mengadakan Promosi Pariwisata; f. Melaksanakan koordmasi dengan Pemerintah Desa. Pasal 7 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. lembaga adat mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perencanaan, adalah suatu usaha untuk merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan ; b. Pelaksanaan, adalah suatu kegiatan untuk melaksanakan rencana yang telah ditetapkan ; c. Pembinaan adalah suatu kegiatan untuk meningkalkan keberadaan adat kearah yang lebih baik ; d. Koordinasi. adalah segala usaha dan kegiatan untuk mejalin hubungan dan kerjasama guna pemberdayaan pelestarian dan pengembangan adat istiadat.

4 4 BAB IV HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN Pasal 8 (1) Hak lembaga adat : a. Untuk mendapatkan pengakuan ; b. Untuk hidup dan berkembang dalam masyarakat ; c. Untuk memperoleh perlindungan. (2) Wewenang lembaga adat : a. Mendamaikan. menyelesaikan perselisihan sengketa adat ; b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah Desa. (3) Kewajiban lembaga adat adalah turut menciptakan ketertiban, ketentraman kemanan dan kedamaian masyarakat. BAB V ORGANISASI Pasal 9 (1) Susunan organisasi lembaga adat terdin dan : a. Pelindung ; b. Ketua; c. Wakil Ketua ; d. Seksi-seksi ; (2) Penentuan kedudukan jabatan Pelindung, Ketua, Wakil Ketua dan Seksiseksi ditentukan oleh tokoh-tokoh masyarakat yang memahami adat istiadat Desa setempat. BAB VI HUBUNGAN ORGANISASI Pasal 10 (1) Hubungan organisasi lembaga adat dengan Pemenntah, Pemerintah Propinsi Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa dalam hal pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat berdifal koordinatif. (2) Hubungan koordinatif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diarahkan untuk lebih bermanfaat terhadap pembangunan daerah. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasaal 11 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah im sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

5 5 Pasal 12 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memenntahkan pengundangan peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaga Daerah Kabupaten Ngawi. Disahkan di Ngawi Pada tanggal 16 November 2000 BUPATI NGAWI, ttd HARSONO Diundangkan di Ngawi pada tanggal 16 November 2000 SEKRETARIS DAERAH KEBUPATEN NGAWI ttd FAUZI SIDEKAN Lembaran Daerah Kabupaten Ngawi Tahun 2000 Nomor 30

6 6 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBERDAYAAN. PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT I. UMUM Sebagai pelaksanaan kelentuan Pasal 111 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang psmerintahan Daerah dan Pasal 44 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa, maka perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pemberdayaan, Pelestarian dan pengembangan Adat Istiadat dan Lembaga Adat. Dengan terbentuknya Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud diatas, diharapkan adat istiadat yang merupakan seperangkat nilai-nilai. kaidah-kaidah dan kepercayaan sosial yang tumbuh sejak semula bersamaan dengan pertumbuhan masyarakat desa, telah dikenal, dihayati dan diamalkan oleh warga masyarakat desa yang bersangkutan dapat terwadahi dalam suatu Lembaga Adat sehingga dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d 12 Cukup jelas.