Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Water Tepid Sponge melalui video Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Dalam Penanganan Anak Demam

Transkripsi

1 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Water Tepid Sponge melalui video Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Dalam Penanganan Anak Demam Eny Sulistyarini 1), Happy Indri Hapsari 2), Anita Istingtyas 2) 1) Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta 2) Dosen STIKes Kusuma Husada Surakarta ABSTRAK Penanganan demam pada anak sangat tergantung pada peran orang tua, terutama ibu. Pendidikan ini diharapkan dapat merubah konsep ibu yang selama ini kurang tepat dalam penanganan anak demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh melalui media video terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu dalam penanganan anak demam dengan water tepid sponge di Posyandu Ngudi Waras Giriroto Boyolali Desain penelitian menggunakan Pre test and post test nonequivalent control group. respondennya adalah 30 ibu yang mempunyai anak berumur 1- tahun. Data analisis bivariat dianalisis dengan statistik yaitu Marginal Homogeneity dan Mc Nemar. Hasil penelitian post test pengetahuan memiliki nilai (p= 0.000) dan post test sikap memiliki nilai (p= 0.039) pada kelompok kontrol dan intervensi. Pendidikan melalui video dapat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu dalam penanganan anak demam dengan water tepid sponge. Peneliti selanjutnya hendaknya meneliti perilaku ibu setelah diberikan tentang penanganan anak demam dengan water tepid sponge. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Video, Water Ttepid Sponge, Pengetahuan, Sikap. ABSTRACT Handling febrile children depends very much on the parents role, particularly the mother. Health education is expected can change the mothers inappropriate concepts when handling their febrile children. The objective of this research is to investigate the effect of health education through video media on the mothers level of knowledge and attitude in handling febrile children with water tepid sponge at Ngudi Waras Integrated Health Post of Giritoto, Boyolali. This research used the pretest and posttest non-equivalent control group design. Its respondents were 30 mothers with children aged 1- years old. The data of the research were statistically analyzed by using the bivariate analyses, namely: Marginal Homogeneity Test and McNemar Test. The result of the research shows that the result of posttest on the knowledge is p= 0.000, and that of posttest on the attitude is p= both in control group and in intervention group, meaning that the health education through video can influence the mothers level of knowledge and attitude in handling their febrile children with water tepid sponge. Therefore, the following researchers are recommended to study the mothers behavior following the administration of health education of handling febrile children with water tepid sponge. Keywords: Health education, video, water tepid sponge, knowledge, and attitude. PENDAHULUAN Demam merupakan salah satu gejala klinik yang terjadi pada anak dan dapat menyebabkan masalah seperti kejang (Irdawati 2009). Secara definitif terdapat dua tindakan untuk menurunkan suhu tubuh pada anak demam, yaitu dengan terapi farmakologi, terapi yang menggunakan obat dan terapi fisik. Terapi fisik dapat dilakukan dengan 1

2 menempatkan anak di ruangan bersuhu dan bersirkulasi baik, mengganti pakaian anak dengan pakaian yang tipis dan menyerap keringat, dan memberikan kompres water tepid sponge (Karnia 2007). Peneliti Purwanti, Ambarwati & Valita (2008) telah membuktikan adanya pengaruh pemberian kompres hangat (teknik blok aksila) terhadap penurunan suhu anak demam. Water tepid sponge dengan cara benar dapat menurunkan demam lebih cepat 1 menit dari pada hanya dengan obat anti piretik (Alves 2008). Teknik water tepid sponge berpengaruh terhadap penurunan suhu tubuh karena kompres blok langsung dilakukan di beberapa tempat yang memiliki pembuluh darah besar, sehingga mengakibatkan peningkatan sirkulasi serta peningkatan tekanan kapiler. Tekanan O 2 dan CO 2 dalam darah akan meningkat dan ph dalam darah turun (Hamid 2011). Penanganan demam pada anak sangat tergantung pada peran orang tua, terutama ibu. Hasil penelitian 80% orang tua mempunyai fobia demam. Ibu mengira bahwa bila tidak diobati maka demam anaknya akan semakin tinggi. Konsep yang salah ini, banyak orang tua mengobati demam ringan yang sebetulnya tidak perlu diobati (Karnia 2010). Penatalaksanaan demam yang biasa dilakukan ibu mulai dari yang ringan yaitu berupa penanganan mandiri, seperti memberi kompres hangat, memberi minum yang banyak, mengipasi, sampai yang serius dengan cara penanganan medis yang mengandalkan pengobatan pada tenaga medis. Faktor penatalaksanaan demam berupa penanganan mandiri dan penanganan medis diberikan kepada anak karena pengetahuan orang tua dan faktor sosialisasi (Riandita 2012). Peningkatan pengetahuan dan sikap ibu mengenai penatalaksanaan demam dapat diperoleh dengan cara pemberian melalui media elektronik (Notoatmodjo 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Zulkarnain, Yusi & Farida (2011) mengatakan bahwa menggunakan media video compact disc (VCD) lebih efektif dalam peningkatan sikap ibu pada Inisiasi Menyusui Dini. Video merupakan media elektronik yang dapat bergerak dan dinamis, sehingga ibu dapat melihat dan mendengar apa yang seharusnya mereka pelajari. Penanganan demam yang tidak tepat dapat menyebabkan beberapa komplikasi, diantaranya kejang demam, dehidrasi, kelemahan, kerusakan otak, bahkan sampai kematian, sehingga diperlukanya peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap penanganan demam. Pengetahuan dan sikap dapat diperoleh melalui, Salah satunya dengan tentang water tepid sponge terhadap penatalaksanaan anak demam. Berdasarkan permasalahan diatas, maka rumusan penelitian ini adalah adakah pengaruh tentang water tepid sponge melalui media video terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu dalam penatalaksanaan anak demam di Posyandu Ngudi Waras Desa Celengan Kelurahan Giriroto Boyolali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh tentang water tepid sponge melalui media video terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam penatalaksanaan anak demam di Posyandu Ngudi Waras Desa Celengan Kelurahan Giriroto Kabupaten Boyolali. Manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan bagi ibu tentang penatalaksanaan anak demam dengan cara memberikan melalui media video, sehingga masyarakat terutama ibu dapat mengaplikasikan penatalaksanaan demam dengan water tepid sponge. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan 2

3 desain pre test and post test nonequivalent control group. Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Ngudi Waras Desa Celengan Giriroto Ngemplak Boyoylali pada bulan November-Mei Responden dalam penelitian ini sesuai dengan kriteria inklusi dengan jumlah 30 ibu. Data yang telah terkumpul akan dicek dan ditabulasi untuk dikaji. Hasil dari tabulasi sesuai dengan analisa statistik. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh tentang water tepid sponge melalui media video terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu dalam penanganan anak demam. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat pada penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu dan setelah yang ditabulasi dalam bentuk distribusi frekuensi dan prosentase. Analiis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji Marginal Homogeneity yang digunakan untuk mengetahui pengaruh melalui video terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam penanganan anak demam dan uji Mc Nemar digunakan untuk mengetahui pengaruh melalui video terhadap sikap ibu dalam penanganan anak demam, nilai signifikansi dianggap bermakna apabila p < 0.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Ibu Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan di Posyandu Ngudi Waras Giriroto Boyolali. Tabel 1 Pengetahuan Ibu dalam Penanganan Anak Demam Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol. Kontrol Intervensi Variabel Pengetahuan F % F % p value Baik Cukup Kurang Jumlah Hasil analisis dari tabel 1 pengetahuan responden kelompok kontrol memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu 3.3%. Pengetahuan kelompok intervensi memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 60%. Nilai p > 0.0 sehingga tidak ada perbedaan yang bermakna pada pengetahuan ibu. Analisis tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal antara kelompok kontrol dan intervensi. Faktor internal seperti umur dan pengalaman, dimana pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan (Notoatmodjo 2010). Informasi juga dapat diperoleh ibu dari media lain seperti televisi, majalah dan lain sebagainya (Dewi 2008). Tabel 2 Sikap Ibu dalam Penanganan Anak Demam Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol. Variabel Kontrol Intervensi Sikap F % F % P value Positif Negatif Jumlah Hasil analisis dari tabel 2 sikap responden kelompok kontrol memiliki sikap negatif yaitu 60%. sikap kelompok intervensi memiliki sikap negatif yaitu 66.6% nilai P > 0.0 sehingga tidak ada perbedaan yang bermakna pada sikap ibu. Hasil pengolahan data tahap pre-test sikap, baik kelompok kontrol maupun intervensi menunjukkan nlai yang hampir sama, hal ini dapat dipahami karena memang seluruh responden tersebut belum mendapatkan 3

4 /penyuluhan mengenai penanganan anak demam. Nilai sikap ini ditunjang oleh pengetahuan responden, hal ini sesuai dengan peneliti yang dilakukan oleh Dewi (2010) yang menyatakan bahwa pengetahuan akan merangsang perubahan sikap seseorang.. Peneliti yang dilakukan oleh Dewi (2010) yang menyatakan bahwa sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang obyek tersebut, melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya. Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Ibu Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan di Posyandu Ngudi Waras Giriroto Boyolali. Tabel 3 Pengetahuan Ibu dalam Penanganan Anak Demam Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol. Variabel Kontrol Intervensi Pengetahuan F % F % p valve Baik Cukup Kurang Jumlah Hasil analisis dari tabel 3 pengetahuan responden kelompok kontrol memiliki pengetahuan cukup yaitu 3.3% Kelompok intervensi memiliki pengetahuan baik yaitu 80% dengan nilai p < 0.0, sehingga ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap ibu setelah. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari pemilihan metode dan media yang tepat. Kegagalan dalam proses juga sering dapat terjadi karena kurang tepat penggunaan metode (Mubarak 2007). Manfaat penggunaan media dapat mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami, dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik (Mafoedz 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Zulkarnain, Yusi & Farida (2011) mengatakan bahwa perlakuan dengan menggunakan audio visual dapat merubah pengetahuan tentang IMD antara dan setelah dilakukan penyuluhan. Tabel 4 Sikap Ibu dalam Penanganan Anak Demam Setelah Diberikan Pendidikan Kesehatan pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol. Variabel Kontrol Intervensi Sikap F % F % p value Positif Negatif Jumlah Hasil analisis dari tabel 4 sikap responden kelompok kontrol memiliki sikap yang negatif yaitu 3.3%. Kelompok intervensi memiliki sikap positif yaitu 80% dengan nilai p < 0.0, sehingga ada perbedaan yang bermakna antara sikap ibu setelah. Perubahan sikap sesuai dengan teori peneliti lain, yang menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan timbulnya perubahan, pemahaman, sikap dan perilaku seseorang, sehingga seseorang mau mengadopsi perilaku baru yaitu : (1) kesiapan psikologis, ditentukan oleh tingkat pengetahuan, kepercayaan, (2) adanya tekanan dari kelompok atau individu dan (3) adanya dukungan lingkungan (Soejoeti 200). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tabel Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Kelompok Perlakuan. Pengetahuan Pengetahuan Setelah Pendidikan Kesehatan Baik Cukup Kurang Total p value Baik Cukup kurang 0 0 Jumlah

5 Hasil analisis dari tabel menunjukan angka significancy karena nilai P < 0.0, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan antara dan sesudah penyuluhan pada kelompok perlakuann berbeda secara bermakna. Penelitian yang dilakukan oleh Retno (2010) di Puskesmas Kedung kandang Malang. Hasil dari penelitian ini diantaranya penggunaan media video dapat meningkatkan pengetahuan pasien tuberculosis. Peningkatan ranah pengetahuan (kognitif) terjadi karena ibu mendapatkan masukan informasi melalui dua indera sekaligus, yaitu penglihatan dan pendengaran. Perpaduan saluran informasi melalui mata mencapai 7% dan telinga 13% akan memberikan rangsangan yang cukup baik, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal (Rinik 2010). Tabel 6 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Kelompok Kontrol. Pengetahuan Pengetahuan Setelah Pendidikan Kesehatan Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Total Jumlah p value 0.17 Analisis dari tabel 6 menunjukan angka significancy 0.17 karena nilai p> 0.0, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan antara dan setelah penyuluhan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan secara bermakna. Titik lemah dari media leaflet adalah media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak, sehingga indera pendengaran kurang dilibatkan dalam pemakaian media ini. Leaflet dapat membantu dengan mendengar saja. Seseorang belajar sangat sedikit ketika mereka mendengarkan pengajar. Media leaflet disertai dengan gambar gambar yang membantu kejelasan isi pesan dan menambah unsur menarik sebuah pesan, tapi media ini belum mampu memberikan pengalaman yang nyata karena sifatnya yang statis (Zulkarnain, Yusi & Farida 2011). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Tabel 7 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Kelompok Perlakuan. Sikap Sikap Setelah Pendidikan Kesehatan Positif Negatif Positif Negatif Total p value Jumlah Analisis dari tabel 7 menunjukan angka significancy karena nilai p < 0.0, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sikap antara dan setelah penyuluhan pada kelompok perlakuann berbeda secara bermakna. Pembentukan sikap terutama terjadi karena atau pelatihan disamping adanya pengalaman, pengaruh, kebudayaan, media massa, dan emosional seseorang. Faktor yang memegang peranan penting dalam perubahan sikap responden dimana reaksi tersebut adalah suka atau tidak suka terhadap materi yang disampaikan (Azwar 2008). Sikap responden yang sangat antusias dengan penyampaian penyuluhan sehingga membenarkan teori Azwar (2008) yang menjelaskan bahwa pembentukan sikap terutama terjadi karena atau pelatihan disamping adanya pengalaman, pengaruh, kebudayaan, media massa, dan emosional seseorang. Faktor yang memegang peranan penting dalam perubahan sikap responden dimana reaksi tersebut adalah suka atau tidak suka terhadap materi yang disampaikan. Alasan terjadinya peningkatan skor sikap pada kelompok video disini adalah karena terjadi peningkatan aspek afektif (sikap)

6 ibu yang diberi menggunakan media video. Penyuluhan dengan audio visual dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap pada ibu balita dibandingkan dengan ibu yang mengikuti penyuluhan dengan modul dan kontrol. Penyuluhan menggunakan video audio visual seluruh responden 100% mengalami peningkatan sikap terhadap IMD pada ibu hamil (Zulkarnain, Yusi & Farida 2011). Tabel 8 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Kelompok Kontrol. Sikap Sikap Setelah Pendidikan Kesehatan Positif Negatif Positf Negatif Total p value Jumlah Analisis dari tabel 8 menunjukan angka significancy 0.62 karena nilai p > 0.0, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sikap antara dan setelah penyuluhan pada kelompok kontrol tidak ada perberbedaan secara bermakna. Hasil analisis tersebut dapat dilihat bahwa sikap ibu setelah diberikan mengalami penurunan yang negatif, sehingga walaupun tidak mengalami perbedaan yang bermakna kelompok kontrol dapat menurunkan sikap yang negatif. Peningkatan sikap responden yang tidak signifikan didukung oleh teori lain, bahwa pesan yang ditunjukan untuk mengubah sikap secara halus biasanya lebih berhasil dari pada pesan yang tampak berusaha memanipulasi responden, sehingga apabila responden menyadari usaha yang sengaja ingin merubah sikap seseorang, maka orang tersebut akan berupaya menolaknya (Azwar 2003). SIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti menyimpulkan bahwa ada pengaruh antara melalui video tentang water tepid sponge terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam penanganan anak demam. DAFTAR PUSTAKA Azwar, S Sikap Manusia. Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta. Djannah, S.N, Suryani, D & Purwati D.A Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku Pencegahan Penularan TBC Pada Mahasiswa Di Asrama Manokwari Sleman Yogyakarta. Vol. 3. No. 3. hal Dewi, N.I Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Tentang Antenatal Care Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu postpartum Di Posyandu Wilayah Kerja Pukesmas Arjowinangun Kota Malang. Malang. Laboratorium Farmakologi FKUB. Dewi, K.S Efektivitas Pendidikan Kesehatan Keluarga terhadap Peningkatan Kemampuan Ibu dalam Merawat Anak Diare Di RSUP Sanglah dan RSUD Wangaya Denpasar, Tesis, Universitas Indonesia. Hamid, M.A Keefektifan Kompres Tepid Sponge yang Dilakukan Ibu Dalam Menurunkan Demam Pada Anak, tesis, Universitas Sebelas Maret, Solo. Irdawati Kejang Demam dan Penatalaksanaanya. vol. 2. no.3. hal Kania, N Penatalaksanaan demam pada anak. Available at: [Last Access: 28 Oktober Mubarak, W.I, dkk Promosi Kesehatan; Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Edisi 3. Garaha Ilmu. Yogyakarta. Mahfoedz, I &Eko, S Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan. Fitramaya. Yogyakarta. Notoatmodjo, S 200. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta. 6

7 Nurseto, T Membuat Media Pembelajaran Yang Menarik. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, vol. 8. no. 1. hal Oktarina, Hanafi, F & Budisuari, M.A Hubungan Antara Karakteristik Responden, Keadaan Wilayah Dengan Pengetahuan, Sikap Terhadap HIV/AIDS Pada Masyarakat Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 12: 4. Riandita, A Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Demam Dengan Pengelolaan Demam Pada Anak; skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang. Paramastri, I, Rahmawati, I & Sudargo, T Pengaruh Penyuluhan dengan Media Audio Visul Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Balita Gizi Kurang dan Buruk Di Kabupaten Kota Ringin Barat Propinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Gizi klinik Indonesiavol. 4. no. 2. hal Soejoeti, SZ 200. Cermin Dunia Kedokteran, Konsep sehat, sakit dan penyakit dalam konteks sosial budaya. No. 149, hal Zulkarnain, E, Yusi, L & Farida, N Efektifitas Antara Metode Penyuluh Dengan Flipchart dan Menggunakan Video Compact Disc Dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadapa Insiasi Menyusui Dini vol. 2. no.1. hal