Etnis dan Pilihan Politik dalam Pilkada Dumai Tahun 2005

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Etnis dan Pilihan Politik dalam Pilkada Dumai Tahun 2005"

Transkripsi

1 Etnis dan Pilihan Politik dalam Pilkada Dumai Tahun 2005 ADLIN Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP UNRI, Jl. Binawidya KM 12,5 Simpang Baru Panam, Kota Pekanbaru, 28293, Telp: (0761) /35675, Diterima tanggal 1 Juni 2012/Disetujui tanggal 4 Oktober 2012 General election of regional head (Pemilukada) is influenced by various factors. This study explains the influence of ethnics towards political choice in local election. This study is using political behavior approach. Collecting data of this study is using field research and data analysis using quantitative and qualitative method. The finding is, influence of ethnics found in several voter especially in case Malay Riau ethnics. But, in other case, several voters from Java ethnic and another visitors ethnics vote without identification of ethnic. It can be seen from the factors that influence voter for voting Zulkifli AS-dr Sunaryo candidate. In the local election of Dumai in 2005 found mostly voters who votes Zulkifli AS-Dr Sunaryo candidate did not vote because of ethnics identification. So, in this case there is correlation between ethnics and political. But the relation is imperfect. In other words there are many another relations except ethnics factors that is linked with political choice in local election of Dumai City in Keywords: Voter behavior, local election, etnicity. Pendahuluan Pada bulan Juni tahun 2005 pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung telah dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia. Dalam Pilkada pada periode tersebut ditemukan fenomena menarik berupa banyaknya para calon incumbent (pejabat terdahulu) yang meraih kemenangan pada Pilkada di daerahnya. Berdasarkan catatan penelitian dan pengembangan (litbang) Media Indonesia pada periode di atas, dari 106 daerah (khususnya kabupaten/kota) yang menyelenggarakan Pilkada dengan diikuti oleh calon incumbent, ditemukan bahwa calon incumbent hanya kalah di 30 daerah. Dari data tersebut dapat disimpulkan kemenangan para incumbent yang bertarung pada Pilkada periode Juni 2005 cukup signifikan. Para incumbent berhasil memenangkan Pilkada di 76 daerah atau mencapai 71 persen dari keseluruhan daerah yang telah melaksanakan Pilkada dalam periode Juni Sebaliknya challenger (penantang baru) dalam Pilkada hanya menang di 30 daerah atau hanya 29 persen dari keseluruhan daerah pada Pilkada periode yang sama. Pada periode Juni 2005, di propinsi Riau telah dilaksanakan Pilkada secara langsung di tiga daerah kabupaten/kota. Pilkada yang pertama dilaksanakan di kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pada tanggal 16 Juni 2005, Pilkada yang kedua dilaksanakan di kabupaten Bengkalis pada tanggal 26 Juni 2005, dan Pilkada terakhir dilaksanakan di kota Dumai pada tanggal 27 Juni Dari hasil akhir perolehan suara pada Pilkada di tiga daerah tersebut ditemukan bahwa fenomena besarnya kemenangan incumbent dibandingkan challenger dengan rincian; dua calon bupati incumbent kembali memenangkan pemilihan di daerah pemilihannya dan hanya satu daerah pemilihan yang dimenangkan oleh challenger. Kemenangan incumbent terjadi di kabupaten Inhu dan kabupaten Bengkalis dan satu- 1

2 satunya pasangan calon challenger yang berhasil mengalahkan incumbent terjadi di kota Dumai. Adapun pasangan challenger yang berhasil mengalahkan Incumbent tersebut adalah pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo dengan perolehan suara yang cukup signifikan yaitu sebanyak suara atau sebesar 53,83 persen dari total suara sah pada pilkada Dumai tahun Perolehan suara masing-masing pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Dumai tahun 2005 antara lain Wan Syamsir Yus- H. Mustar Effendi 32,09 %, dan Khairul Anwar- Zulkifli Ahad 14,08 %. Perolehan suara pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo jauh lebih lebih besar dari perolehan pasangan Incumbet, yaitu pasangan Wan Syamsir Yus-Mustar Effendi BA maupun pasangan penantang baru lainnya, yaitu pasangan Khairul Anwar-Zulkifli Ahad. Kemenangan pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo dengan angka yang cukup signifikan ini dapat juga dilihat sebagai bentuk kuatnya dukungan dari pemilih di kota Dumai terhadap pasangan tersebut. Adapun salah satu faktor yang diduga turut mempengaruhi pemilih untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo adalah pengaruh latar belakang etnis. Dari sisi penggolongan berdasarkan etnis, pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo dapat dilihat sebagai representasi dari etnis melayu Riau yang merupakan penduduk asli di Dumai dan etnis non Melayu Riau yang telah lama menetap di Dumai. Dalam hal ini, Zulkifli AS adalah pribumi dari etnis Melayu Riau sedangkan dr. Sunaryo berasal dari etnis Jawa yang merupakan salah satu etnis pendatang di kota Dumai. Beberapa faktor yang memperkuat adanya dugaan kuatnya pengaruh etnis dalam kemenangan pasangan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Jumlah penduduk dari etnis bukan Melayu Riau lebih besar dibandingkan jumlah penduduk dari etnis Melayu Riau dengan perbandingan 77:23, atau jumlah etnis bukan Melayu Riau mencapai 77 persen dari total penduduk kota Dumai secara keseluruhan. 2) Pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo merupakan satusatunya pasangan calon yang mengakomodir calon Wakil Walikota dari etnis bukan Melayu Riau, sedangkan dua pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota lainnya berkomposisi Melayu Riau-Melayu Riau. Dengan demikian menarik melihat relasi etnis dalam pilihan politik dalam pilkada dumai Pendekatan dan Metode Studi ini dilakukan dengan pendekatan perilaku politik. Fokusnya pada hubungan antara etnis dan pilihan politik dalam pemilukada. Metode pengumpulan data menggunakan studi lapangan. Analisis data menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Dinamika Politik Menjelang Pilkada Sebelum ditetapkannya pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo, Wan Syamsir Yus-Mustar Effendi dan Khairul Anwar-Zulkifli Ahad sebagai calon walikota dan wakil walikota oleh KPUD Dumai, persaingan antar calon tersebut telah dimulai sejak tahun Persaingan ini terjadi antara Wan Syamsir Yus yang saat itu menjabat sebagai Walikota Dumai dengan Zulkifli AS yang saat itu menjabat asisten II kota Dumai. Persaingan ini mencapai puncaknya dengan dimutasinya Zulkifli AS dari jabatan Asisten II kota Dumai menjadi kepala Badan Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana kota Dumai oleh Wan Syamsir Yus pada bulan Juni tahun Peristiwa mutasi Zulkifli AS oleh Wan syamsir Yus tersebut memberikan dampak politik yang sangat menguntungkan bagi Zulkifli AS dan sebaliknya sangat merugikan bagi Wan Syamsir Yus. Dengan peristiwa pemutasian tersebut, Zulkifli AS muncul dalam opini masyarakat kota Dumai sebagai pihak yang teraniaya oleh orang berkuasa, karena telah dipindahkan dari jabatan yang tinggi ke jabatan yang lebih rendah, hanya karena persoalan Zulkifli AS ingin mencalonkan diri sebagai Walikota Dumai pada pilkada Dumai tahun Rasa simpati dari masyarakat Dumai muncul dari berbagai lapisan masyarakat di Dumai yang seolah-olah ikut merasakan kesedihan yang 1 Profil Zulkifli AS, Tabloid Dumai News Edisi 20-27, (April, 2005), hal

3 dirasakan Zulkifli AS. Rasa kedekatan masyarakat dengan Zulkifli AS tersebut disebabkan oleh sikap Zulkifli AS yang selama memegang jabatan apa pun di kota Dumai mau melayani masyarakat dengan baik tanpa membedakan etnis dan status sosial, sehingga citra positif pun muncul dari masyarakat bahwa Zulkifli AS adalah sosok pemimpin yang merakyat. Opini dalam masyarakat tersebut membuat Zulkifli AS semakin populer ditengah masyarakat kota Dumai. Di sisi lain, peristiwa pemutasian Zulkifli AS tersebut memang sengaja di kembangkan pemberitaannya oleh kalangan media massa yang mendukung Zulkifli AS. Peristiwa pemutasian Zulkifli AS tersebut digunakan oleh para pendukung Zulkifli AS untuk menggiring opini masyarakat Dumai bahwa Zulkifli AS telah mendapatkan perlakuan diskriminatif dari penguasa dan untuk itu penguasa yang tidak bijak seperti itu harus segera diganti dengan pemimpin yang lebih bijak. Artinya di Dumai harus diadakan perubahan kepemimpinan dan pemimpin yang paling tepat untuk melakukan perubahan tersebut adalah Zulkifli AS. Sebaliknya akibat pemutasian tersebut popularitas Wan Syamsir Yus menjadi turun ditengah mayoritas masyarakat Dumai. Wan syamsir Yus dalam hal ini dikaitkan dengan sosok yang kejam dan diskrimatif terhadap bawahannya. Opini publik yang menyudutkan Wan Syamsir Yus sebagai sosok yang diskrimatif tersebut semakin diperkuat dengan oleh fakta bahwa sebagian besar masyarakat kota Dumai khususnya etnis pendatang selama pemerintahan Wan Syamsir Yus selalu merasa mendapatkan perlakuan diskriminatif. Sehingga dengan demikian citra negatif sebagai penguasa yang bersifat diskriminatif dan pilih-pilih suku dalam melayani masyarakat telah melekat pada sosok Wan Syamsir Yus. Pada awal tahun 2005, suhu politik di kota Dumai semakin meningkat yang ditandai oleh bersiapnya masing-masing calon yang ingin maju dalam pilkada Dumai untuk memperoleh dukungan dari partai-partai politik. Adalah partai Golkar diantara yang berusaha menjaring para kandidat walikota dan wakil walikota yang ingin menggunakan partainya dalam pilkada dumai tahun 2005 melalui sitem konvensi. Dalam konvensi partai Golkar itu terjaring tiga nama bakal calon Walikota, yaitu: Khairul Anwar, Wan Syamsir Yus dan Zulkifli AS. Dari tiga nama tersebut, Zulkifli AS tersingkir paling awal, karena Zulkifli AS belum mendapatkan pasangan cocok dari kader partai Golkar. 2 Selanjutnya yang bertarung memperebutkan perahu partai Golkar tersebut adalah Khairul Anwar-Zulkifli Ahad dengan Wan Syamsir Yus-Mustar Effendi BA, dan yang keluar sebagai pemenang dari konvensi partai Golkar tersebut adalah pasangan Khairul Anwar-Zulkifli Ahad. Kegagalan Zulkifli AS dalam konvensi partai Golkar tersebut, bukan berarti Zukifli AS tidak mendapat dukungan dari partai politik di Dumai. Setelah Zulkifli AS memilih pasangannya yaitu dr. Sunaryo, dukungan dari partai politik pun berdatangan. Partai politik yang paling pertama mendukung Zulkifli AS adalah dari partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang disusul oleh 6 partai politik lainnya yaitu; partai Bulan Bintang, partai Damai Sejahtera, partai Merdeka, partai Syarekat Indonesia, partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan partai Amanat Nasional. Kemudian 7 partai politik pendukung Zulkifli AS-Sunaryo tersebut membuat koalisi yang dinamakan Koalisi Dumai Bersatu. Adapun alasan partai politik untuk mendukung Zulkifli AS, diungkapkan oleh salah seorang pengurus partai Keadilan Sejahtera kota Dumai: Studies for Democracy and Peace (ISDP) yang menyimpulkan bahwa Zulkifli AS memang calon Walikota yang diinginkan oleh mayoritas masyarakat. 3 Hal senada juga diungkapkan oleh ketua partai Amanat Nasional kota Dumai berikut ini: Dukungan PAN kepada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo memang berdasarkan atas pertimbangan yang matang. Bahwa Zulkifli AS adalah sosok yang bersifat nasionalis, rendah hati, terbuka, dan mampu menga- 2 Dicari! Walikota Merakyat, Tabloid Dumai News Edisi 16-22, (Maret, 2005), hal Wawancara dengan Drs. Amrizal (Ketua Kaderisasi PKS Kota Dumai) di Sekretariat PKS Kota Dumai, Jl. Kartini No.20, Tanggal 22 April Tahun

4 komodir 16 suku yang ada di Dumai, hal itu telah sesuai dengan sikap dari PAN sendiri yang bersifat nasionalis dan terbuka bagi semua kalangan. Selain itu Zulkifli AS adalah sosok yang populis dan mengerti tentang kondisi masyarakat Dumai 4 Dengan demikian dukungan dari partai-partai politik kepada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo, pada satu sisi memang disebabkan oleh karena pasangan tersebut telah memenuhi kriteria yang diinginkan partaipartai politik itu. Selain itu, partai-partai pendukung pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo tersebut tidak mau menentang keinginan mayoritas masyarakat Dumai yang menginginkan Zulkifli AS-dr. Sunaryo untuk memimpin kota Dumai selama periode tahun Adapun pasangan Wan Syamsir Yus-Mustar Effendi berhasil memperoleh dukungan dari koalisi tiga partai politik yang menamakan diri koalisi Dumai Bersemai. Koalisi tersebut terdiri dari; Partai Bintang Reformasi (PBR), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD). Sedangkan pasangan Khairul Anwar-Zulkifli Ahad hanya didukung oleh satu partai politik saja yaitu partai Golkar. 5 Pada periode bulan Maret-April tahun 2005, tiga pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Dumai tersebut di atas yang akan bertarung pada pilkada Dumai tahun 2005 mendaftar di KPUD Dumai. Pasangan Wan Syamsir Yus Mustar Effendi yang mendaftarkan diri ke KPUD kota Dumai pada tanggal 7 April tahun 2005, pasangan Khairul Anwar-Zulkifli Ahad pada tanggal 8 April tahun 2005 dan pasangan Zulkifli ASdr. Sunaryo mendaftarkan diri tanggal 9 April tahun Setelah menjalani uji verifikasi dari KPUD kota Dumai maka masing-masing calon Walikota dan Wakil Walikota Dumai tersebut melaksanakan pencabutan nomor urut masing-masing pada tanggal 7 Mei tahun Setelah pencabutan nomor urut dilakukan, maka ditetapkan nomor urut pasangan calon walikota dan wakil Walikota Dumai oleh KPUD Dumai sebagai berikut: nomor urut satu adalah pasangan Wan Syamsir Yus- Mustar Effendi, nomor urut dua adalah pasangan Khairul Anwar-Zulkifli Ahad dan nomor urut tiga adalah pasangan Zulkifli ASdr. Sunaryo. Selanjutnya pada tanggal 1 Juni tahun 2005 KPUD kota Dumai menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan kampanye bagi masing calon yang akan bertarung pada pilkada Dumai tahun Di sisi lain menurut Arman Abdullah ketua KPUD kota Dumai jumlah pemilih terdaftar pada pilkada Dumai tahun 2005 akan meningkat sebanyak 2 persen dibandingkan jumlah pemilih terdaftar dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden tahun Peningkatan tersebut dari jumlah pemilih pemilu legislatif dan presiden sejumlah orang menjadi orang pada pilkada Dumai tahun Peningkatan tersebut terjadi karena meningkatnya jumlah remaja yang berumur 17 tahun serta meningkatnya jumlah pensiunan TNI/Polri di kota Dumai. 7 Etnis dan Pilihan Politik Pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo adalah pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Dumai yang berasal dari dua etnis yang berbeda. Adapun Zulkifli AS adalah penduduk kota Dumai dari etnis Melayu Riau yang berasal dari daerah Sungai Pakning sehingga Zulkifli AS lebih dikenal oleh masyarakat sebagai orang Melayu dari Pakning. Sedangkan dr. Sunaryo adalah penduduk kota Dumai yang berasal dari etnis Jawa. Adanya pengaruh pilihan politik berdasarkan etnis untuk mendukung pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo diduga tidak hanya dirasakan akan oleh para pemilih dari etnis Melayu Riau dan etnis Jawa saja, tetapi mungkin akan dirasakan juga pengaruhnya oleh para 4 Wawancara dengan Zainal Abidin SH (Ketua PAN Kota Dumai), di Sekretariat PAN Kota Dumai, Jl. Sultan Syarif Qasim No. 68, Tanggal 3 Mei Tahun Data diambil dari KPUD kota Dumai pada bulan April tahun Data di peroleh dari kantor KPUD kota Dumai pada bulan April tahun Dumai Siap Pilkada, Pemilih Boleh Mencoblos Pakai KTP, Berita Riau Terkini 26 Juni (2005), diunduh pada tanggal 20 Mei 2006 dari situs: 4

5 pemilih dari etnis pendatang lainnya di kota Dumai. Hal ini disebabkan karena hanya pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo saja yang mengakomodir calon Wakil Walikota yang berasal dari etnis pendatang. Sedangkan dua calon Walikota dan Wakil Walikota lainnya berasal dari etnis Melayu. Dengan demikian dari komposisi etnis pasangan calon yang bertarung pada pilkada Dumai tahun 2005 dapat dilihat sebagai pertarungan antara pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo yang berasal dari etnis melayu Riau dan etnis pendatang melawan dua calon lainnya yang hanya mengandalkan dukungan dari etnis Melayu Riau. Dengan demikian secara etnis dukungan pemilih etnis Melayu Riau terpecah ke dalam tiga calon Walikota yang semuanya berasal dari etnis Melayu Riau. Sedangkan dukungan pemilih dari etnis pendatang yang mempertimbangkan etnis dalam pilihan politiknya hanya akan tertuju pada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo, karena adanya pengaruh sosok dr. Sunaryo yang dianggap sebagai representasi dari etnis pendatang. Pendududuk kota Dumai yang berasal dari etnis pendatang selain etnis Jawa merupakan populasi paling besar, yang mencapai jumlah jiwa atau sebesar persen dari populasi. Etnis pendatang lainya tersebut terdiri dari berbagai etnis antara lain: etnis Minang, Batak, Banjar, Bugis, Sunda, Flores dan lain-lain. Jumlah terbanyak berikutnya di susul oleh etnis Jawa sebanyak persen dan etnis Melayu Riau sebanyak persen dari penduduk kota Dumai. Jumlah responden yang memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo karena alasan etnis hanya 44 persen dari keseluruhan responden. Artinya jumlah pemilih yang memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo karena alasan etnis sedikit jumlahnya jika dibandingkan jumlah responden yang memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo bukan karena alasan etnis yang jumlahnya mencapai 56 persen dari populasi. Temuan ini menunjukkan bahwa etnis berpengaruh terhadap pilihan politik memang terjadi pada sebagian pemilih yang memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo pada pilkada Dumai tahun Namun yang menjadi pertanyaan mengapa jumlah pemilih yang memilih tidak berdasarkan etnis (56%) lebih besar jumlahnya dari para pemilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo yang memilih pasangan tersebut karena alasan etnis. Ada juga variasi pengaruh etnis pada etnis Melayu Riau, etnis Jawa dan etnis pendatang lainnya pada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo. Adapun pengaruh etnis terhadap pilihan pemilih dari kalangan etnis Melayu Riau cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan oleh lebih besarnya jumlah pemilih yang memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo atas dasar kesamaan etnis dibandingkan jumlah pemilih dari etnis Melayu Riau yang tidak menjatuhkan pilihan atas dasar etnis dengan perbandingan 33:15. Sedangkan bagi sebagian besar pemilih dari kalangan etnis Jawa maupun kalangan etnis pendatang lainnya pengaruh etnis tampaknya tidak menjadi pertimbangan penting bagi mereka untuk menjatuhkan pilihan mereka pada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo. Hal ini dibuktikan dengan lebih kecil jumlah pemilih dari etnis Jawa yang memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo atas alasan etnis dibandingkan jumlah pemilih dari etnis itu yang memilih atas pertimbangan etnis dengan perbandingan 8:30. Selanjutnya rendahnya pilihan pemilih dari etnis pendatang atas pertimbangan etnis juga terlihat dari lebih kecilnya jumlah pemilih dari etnis pendatang yang memilih atas dasar etnis dibandingkan jumlah pemilih dari kelompok tersebut yang tidak memilih berdasarkan etnis dengan perbandingan 7:16. Jumlah etnis Melayu Riau yang terjaring dalam penelitian ini adalah sebanyak 48 orang atau sebesar 44% dari populasi responden yang terjaring dalam penelitian ini. Dengan demikian analisa tentang bagaimana pengaruh kesamaan etnis bagi pemilih dari etnis Melayu Riau dengan Zulkifli AS, sehingga mereka menjatuhkan pilihan pada pasangan Zulkifli AS-dr Sunaryo pada pilkada Dumai tahun 2005 hanya akan dianalisa berdasarkan 48 orang responden dari etnis Melayu. Jumlah responden pemilih dari etnis Melayu Riau yang mengatakan bahwa kesamaan etnis dengan Zulkifli AS berpengaruh terhadap keputusan mereka untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo lebih besar 5

6 jumlahnya (69%) dibandingkan jumlah responden yang menganggap adanya kesamaan etnis Zulkifli AS tidak berpengaruh terhadap keputusan pemilih untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo (31%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya faktor kesamaan etnis dengan Zulkifli AS bagi pemilih dari etnis Melayu Riau memang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap keputusan mereka untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo pada pilkada Dumai tahun Sebagian besar pemilih dari etnis Melayu Riau menjatuhkan pilihan politiknya pada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo disebabkan oleh adanya kesamaan etnis pemilih dengan pasangan yang mereka pilih, yakni Zulkifli AS. Adanya pengaruh kesamaan etnis dengan Zulkifli AS bagi pemilih dari etnis Melayu Riau dalam menjatuhkan pilihan pada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo diungkapkan oleh seorang responden berikut ini: Zulkifli AS adalah orang Melayu Pakning seperti kami, dan itu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan saya memilih beliau. Saya kurang mempertimbangkan dua calon lainnya, karena mereka meskipun samasama suku Melayu Riau tetapi mereka bukanlah orang Melayu Pakning. 8 Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa ada pemilih yang memiliki suku yang benar-benar sama dengan Zulkifli AS ditemukan sangat mempengaruhi keputusannya untuk memilih pasangan Zulkifli ASdr. Sunaryo. Pemilih tersebut adalah pemilih yang merasa berasal dari suku yang sama dengan Zulkifli AS yaitu suku Melayu Pakning. Adapun pemilih yang berasal dari etnis Melayu Pakning adalah bagian dari kelompok etnis Melayu Riau yang telah menetap di kota Dumai yang pada awalnya berasal dari daerah Sungai Pakning yang saat ini merupakan bagian dari wilayah kabupaten Bengkalis yang berbatasan dengan wilayah kota Dumai, tepatnya di kecamatan Medang Kampai. Dalam tradisi Melayu etnis seseorang dikaitkan dengan daerah asal atau kampung kelahiran seorang individu atau keturunan dari individu tersebut. Misalnya 8 Wawancara dengan Ani (Mahasiswa), di Kelurahan Bangsal Aceh, Tanggal 3 Mei tahun individu yang berasal dari keturunan etnis Melayu Riau yang berasal dari Bagan Siapiapi akan merasa dirinya bagian dari etnis Melayu Bagan. Bertolak dari pembagian etnis Melayu Riau yang seperti itu, maka penduduk etnis Melayu Riau yang bermukim di kota Dumai sebenarnya juga telah terpecah ke dalam beberapa kelompok kecil, diantara kelompok Melayu Bagan, kelompok Melayu Bengkalis, kelompok Melayu Pakning dan lain-lain. Selain para pemilih dari suku Melayu Pakning, Zulkifli AS juga mendapat dukungan dari sebagian para pemilih dari etnis Melayu yang berasal dari Riau daratan, seperti yang diungkapkan responden berikut ini: Saya berasal dari Bangkinang dan saya juga merasa sebagai orang Melayu..saya mendukung Zulkifli AS, karena beliaulah putra Melayu terbaik di Dumai saat itu. 9 Dengan demikian dapat diketahui bahwa ada pemilih yang berasal dari kelompok etnis Melayu Riau lainnya menjatuhkan pilihan pada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo, tidaklah semata-mata merasa ada kesamaan etnis dengan Zulkifli AS, melainkan karena adanya faktor kelebihan yang dimiliki Zulkifli AS secara pribadi dibandingkan dua calon Walikota yang juga berasal dari etnis Melayu Riau lainnya. Jumlah pemilih yang berasal dari etnis Jawa yang terjaring dalam penelitian ini adalah sebanyak 38 orang atau sebesar 35 persen dari keseluruhan responden dalam penelitian ini. Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh kesamaan etnis antara pemilih dari etnis Jawa dengan dr. Sunaryo yang mempengaruhi mereka menjatuhkan pilihan pada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo pada pilkada Dumai tahun 2005 maka penulis hanya akan menganalisa 38 orang pemilih yang berasal dari etnis Jawa Jumlah responden etnis Jawa yang menganggap bahwa pengaruh dr. Sunaryo berpengaruh terhadap keputusan pemilih dari 9 Wawancara dengan Mansur, (Bendaharawan Partai Keadilan Sejahtera Kelurahan Guntung), Tanggal 26 April tahun

7 etnis Jawa untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo mencapai angka 21 persen. Artinya jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan jumlah pemilih dari etnis Jawa yang mengatakan bahwa tidak ada pengaruh kesamaan etnis antara mereka dengan dr. Sunaryo terhadap keputusan mereka untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo pada pilkada Dumai tahun Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya kesamaan etnis antara pemilih dari etnis Jawa dengan dr. Sunaryo kecil pengaruhnya terhadap keputusan pemilih untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo. Rendahnya pengaruh etnis dalam pilihan politik para pemilih dari etnis Jawa tersebut menunjukkan bahwa adanya kecenderungan pemilih untuk memilih berdasarkan etnis tidak terbukti pada kasus pilihan pemilih etnis Jawa terhadap pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo pada pilkada Dumai tahun Meskipun secara keseluruhan adanya kesamaan etnis antara pemilih dari etnis Jawa dengan dr. Sunaryo kecil pengaruhnya, tetapi bagi 8 orang pemilih dari etnis Jawa yang terjaring dalam penelitian ini pertimbangan kesamaan etnis dengan dr. Sunaryo tetap berpengaruh terhadap keputusan pemilih mereka untuk memilih pasangan Zulkifli ASdr. Sunaryo, sebagaimana diungkapkan seorang responden dari etnis Jawa berikut ini: dr. Sunaryo sebagai calon Wakil Walikota dari etnis yang sama dengan saya juga turut berpengaruh bagi saya untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo. Tetapi faktor utama yang menyebabkan saya memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo adalah karena saya ingin perubahan. 10 Dari wawancara dengan responden di atas dapat diketahui bahwa pengaruh kesamaan etnis dengan dr. Sunaryo bagi pemilih tersebut bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhinya untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo. Adapun faktor yang mempengaruhinya untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo disebabkan oleh isu dengan tema perubahan yang diusung oleh pasangan tersebut pada pilkada Dumai tahun Perubahan yang dimaksud oleh pemilih adalah adanya pergantian sosok 10 Wawancara dengan Bapak Mestum, Tanggal 28 April Tahun Walikota dan Wakil Walikota yang baru di kota Dumai setelah diselenggarakannya pilkada Dumai di tahun 2005 itu. Pilihan responden tersebut menggambarkan bahwa pilihan responden bisa saja disebabkan oleh gabungan beberapa faktor dalam hal ini pilihan responden di atas merupakan gabungan pengaruh faktor sosiologis berupa kesamaan latar belakang etnis dengan dr. Sunaryo dan faktor psikologis yang berupa orientasi terhadap isu perubahan yang dikembangkan oleh pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo dan tim suksesnya. Lemahnya pengaruh kesamaan etnis bagi pemilih dari etnis Jawa dengan dr. Sunaryo juga disebabkan oleh sikap sebagian pemilih dari etnis tersebut yang cenderung tidak mempertimbangkan etnis atau kesamaan etnis dalam memilih calon Walikota dan Wakil Walikota yang bertarung dalam Pilkada Dumai tahun 2005, sebagaimana yang diungkapkan oleh salah seorang pemilih dari etnis Jawa berikut ini: Saya juga orang Jawa, tetapi dalam memilih saya sama sekali tidak mempertimbangkan kesamaan etnis saya dengan calon itu...saya juga tidak peduli dengan etnis dari calon itu. Yang penting bagi saya calon itu harus mempunyai kemampuan untuk membawa kota Dumai ini ke arah yang lebih baik. 11 Dari wawancara tersebut di atas dapat diketahui bahwa ada pemilih dari etnis Jawa yang tidak mempertimbangkan etnis dalam pilihan politiknya. Dalam hal ini pemilih dari etnis Jawa tersebut punya pertimbangan lain dalam memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo, antara lain adanya penilaian dari para pemilih bahwa pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan calon lainnya untuk membawa kota Dumai ke arah yang lebih baik. Lemahnya pilihan pemilih dari etnis Jawa tersebut atas dasar pertimbangan etnis disebabkan oleh kuatnya orientasi pemilih itu terhadap kandidat pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo yang dinilainya mempunyai ke- 11 Wawancara dengan Bapak Sungkowo (Petani), di Kelurahan Guntung Tanggal 27 April Tahun

8 mampuan untuk membuat kebijakan yang baik untuk memajukan kota Dumai ke depan. Sebagai bukti dari lemahnya pengaruh etnis bagi pemilih dari etnis Jawa dalam menentukan pilihannya pada pilkada Dumai tahun 2005 dapat dilihat dari besarnya perolehan suara pasangan Zukifli AS-dr. Sunaryo di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya berasal dari etnis Jawa, antara lain di daerah kelurahan Guntung kecamatan Medang Kampai. Di kelurahan Guntung tersebut penduduk yang berasal dari etnis Jawa berjumlah lebih kurang 90 persen dari populasi penduduk, tetapi perolehan suara pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo di kelurahan itu hanya mencapai 51 persen dari suara sah. Artinya sebagian pemilih dari pemilih dari etnis Jawa di kelurahan Guntung tersebut juga menjatuhkan pilihannya pada pasangan walikota dan wakil walikota yang berkomposisi Melayu Riau-Melayu Riau. Dalam pilkada Dumai tahun 2005, diketahui bahwa hanya pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo saja yang berkomposisi calon Walikota dari suku Melayu Riau (pribumi) dan wakil Walikota dari suku Jawa (pendatang). Sedangkan dua calon Walikota dan Wakil Walikota Dumai lainnya berasal dari etnis Melayu Riau. Dalam hal ini dapat diasumsikan bahwa keberadaan dr. Sunaryo sebagai satu-satunya kandidat calon walikota dari etnis pendatang akan berpengaruh terhadap keputusan para pemilih dari etnis pendatang yang terjaring dalam penelitian ini. Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh etnis terhadap keputusan pemilih dari etnis Jawa di kota Dumai tersebut, maka hanya akan menganalisa 23 orang responden yang berasal dari etnis bukan Jawa. Jumlah responden bukan Jawa yang mengatakan setuju bahwa dr. Sunaryo berpengaruh terhadap keputusan mereka untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo mencapai angka 30 persen. Jumlah responden tersebut lebih kecil jumlahnya dibandingkan jumlah pemilih dari etnis pendatang bukan Jawa yang mengatakan tidak ada pengaruh dr. Sunaryo terhadap keputusan mereka untuk menjatuhkan pada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo pada pilkada Dumai tahun Dengan demikian disimpulkan bahwa keberadaan dr. Sunaryo sebagai satusatunya calon walikota dari etnis pendatang tidak berpengaruh pada sebagian besar pemilih dari etnis pendatang bukan Jawa yang terjaring dalam penelitian ini. Walaupun pengaruh dr. Sunaryo terhadap keputusan pemilih pendatang bukan Jawa tergolong kecil, tetapi ada 7 orang responden pendatang bukan Jawa yang menganggap bahwa keberadaan sosok dr. Sunaryo sebagai representasi dari etnis pendatang tetap berpengaruh terhadap keputusan mereka untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang responden dari etnis Minang berikut ini: saya memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo karena komposisi pasangan ini yang bersifat pembauran antara etnis pribumi dan etnis pendatang...walikota sebelumnya dari suku Melayu Riau suka melakukan diskriminasi dalam pemberian pelayanan terhadap warga pendatang di kota Dumai ini. Selain itu Zulkifli AS menurut informasi yang saya dengar dalam bergaul dengan masyarakat tidak pilih-pilih suku. 12 Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa memang ada pemilih yang berasal dari enis pendatang bukan Jawa yang memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo karena pengaruh dr. Sunaryo sebagai representasi etnis pendatang yang berpasangan dengan Zulkifli AS sebagai calon Walikota dari kalangan masyarakat pribumi di kota Dumai yang membentuk pasangan pribumi-pendatang. Pilihan pemilih yang berdasarkan pertimbangan etnis tersebut menunjukkan bahwa etnis berpengaruh terhadap pilihan politik bisa terbukti pada seorang responden tersebut. Pertimbangan pemilih tersebut ternyata juga dipengaruhi oleh sosok Zulkifli AS yang selama ini dikenal mampu melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan suku. Selanjutnya keinginan pemilih tersebut untuk memilih calon wakil walikota dari etnis pendatang serta sikap lebih cenderung untuk memilih calon walikota yang peduli dengan etnis pendatang, tidak lepas dari adanya rasa 12 Wawancara dengan Ibu Masnida (dari suku Minang), Pedagang di Kelurahan Dumai Kota Tanggal 5 Mei Tahun

9 kecewa trauma masa lalu akibat adanya diskriminasi oleh walikota dari etnis Melayu sebelumnya (Incumbent) yang cenderung tidak memberikan pelayanan yang baik bagi para etnis pendatang di kota Dumai. Ada pemilih dari etnis bukan Jawa yang menjatuhkan pilihannya pada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo karena sikap ketidaksetujuannya pada isu-isu pemimpin harus putra Melayu yang diangkat oleh dua calon Walikota dan Wakil Walikota lainnya berkomposisi Melayu Riau-Melayu Riau, sebagaimana diungkapkannya berikut ini: isu fanatisme harus putra Melayu yang memimpin Dumai membuat semakin menguatkan keputusan saya untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo. Kota Dumai yang hetorogen ini tidak harus dipimpin oleh satu suku saja. Melainkan etnis lain boleh juga untuk memimpin Dumai. Minimal pemimpin Dumai mau melayani masyarakat tanpa membedakan suku. Sedangkan Zulkifli AS selama ini dikenal tidak membeda-bedakan suku. Tentu saja akan banyak dari etnis pendatang yang memilih Zulkifli AS. 13 Dari wawancara dengan pemilih di atas dapat diketahui bahwa ada pemilih dari etnis pendatang bukan Jawa yang menganggap adanya isu-isu harus putra Melayu yang harus menjadi Walikota dan wakil Walikota di Dumai menjadi salah satu faktor yang membuatnya mengambil keputusan untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo. Mengenai Isu, isu putra Melayu yang diangkat oleh Incumbent tersebut tidak disukai responden, dan isu tersebut membuatnya mengalihkan pilihan kepada kandidat lain yang dinilainya kontra dengan isu yang tidak disukainya itu. Artinya responden tersebut akan lebih memilih pasangan calon walikota dan wakil Walikota yang terdapat calon kandidat dari etnis pendatang di dalamnya. Pilihan tersebut jatuh pada pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo yang merupakan satu-satunya pasangan calon walikota dan wakil walikota Dumai yang berkomposisi Melayu-etnis pendatang. 13 Wawancara dengan Hendra (Pedagang dari Suku Minang), di kelurahan Dumai Kota Tanggal 5 Mei Tahun Keputusan pemilih tersebut tidak bisa dipisahkan dari oreintasi pemilih tersebut pada sosok Zulkifli AS. Tindakan pemilih tersebut menggambarkan bahwa pemilih dari etnis pendatang tersebut yakin dan percaya setelah terpilih nantinya Zulkifli AS akan mampu memimpin Dumai yang heterogen dengan baik tanpa adanya diskriminasi dalam pelayanan publik terhadap etnis pendatang. Kepercayaan dan keyakinan pemilih tersebut tindakan yang akan dilakukan Zulkifli AS setelah terpilih nantinya itu didasarkan atas baiknya reputasi Zulkifli AS sebelumnya yang dalam memegang jabatan apa pun di kota Dumai, ia dianggap pemilih tersebut tetap memberikan pelayanan kepada etnis pendatang tanpa diskriminasi. Penutup Pemilihan kepala daerah adalah proses pemilihan yang banyak dipengaruhi berbagai faktor. Dalam studi ini relasi etnis dalam pilihan politik pada pilkada dumai tahun 2005 nampak membutuhkan penjelasan yang lebih detail. Pengaruh etnis hanya ditemukan pada sebagian pemilih dari etnis Melayu Riau, sedangkan etnis tidak berpengaruh pada sebagian besar pemilih dari etnis Jawa dan etnis pendatang lainnya. Hal ini dapat dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi pemilih untuk memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo. Pada pilkada Dumai tahun 2005 ditemukan sebagian besar pemilih yang memilih pasangan Zulkifli AS-dr. Sunaryo tidak menjatuhkan pilihan berdasarkan etnis. Dengan demikian dapat dikatakan ada pengaruh etnis dan politik. Tetapi hubungan itu bersifat terbatas. Dengan kata lain banyak relasi lain selain faktor etnis yang yang berkaitan dengan pilihan politik dalam Pilkada Dumai tahun Daftar Pustaka Dicari! Walikota Merakyat Tabloid Dumai News Edisi (Maret). Dokumen KPUD Kota Dumai pada Bulan April Tahun Dokumen KPUD Kota Dumai pada Bulan April Tahun Dumai Siap Pilkada, Pemilih Boleh Mencoblos Pakai KTP Berita Riau Terkini 26 (Juni), diunduh pada tanggal 20 Mei 2006 dari situs: 9

10 Profil Zulkifli AS Tabloid Dumai News Edisi (April). Wawancara dengan Drs. Amrizal (Ketua Kaderisasi PKS Kota Dumai) di Sekretariat PKS Kota Dumai, Jl. Kartini No.20, Tanggal 22 April Tahun Wawancara dengan Zainal Abidin SH (Ketua PAN Kota Dumai), di Sekretariat PAN Kota Dumai, Jl. Sultan Syarif Qasim No. 68, Tanggal 3 Mei Tahun Wawancara dengan Ani (Mahasiswa), di Kelurahan Bangsal Aceh, Tanggal 3 Mei tahun Wawancara dengan Mansur, (Bendaharawan Partai Keadilan Sejahtera Kelurahan Guntung), Tanggal 26 April tahun Wawancara dengan Bapak Mestum, Tanggal 28 April Tahun Wawancara dengan Bapak Sungkowo (Petani), di Kelurahan Guntung Tanggal 27 April Tahun Wawancara dengan Ibu Masnida (dari suku Minang), Pedagang di Kelurahan Dumai Kota Tanggal 5 Mei Tahun Wawancara dengan Hendra (Pedagang dari Suku Minang), di kelurahan Dumai Kota Tanggal 5 Mei Tahun

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum adalah suatu proses dari sistem demokrasi, hal ini juga sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan penuh untuk memilih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian pemimpin pada tingkatan daerah sebagai syarat meneruskan estafet pemerintahan. Pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan politik di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat, diawali dengan politik pada era orde baru yang bersifat sentralistik dan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya 1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Situasi perkembangan politik yang berkembang di Indonesia dewasa ini telah membawa perubahan sistem yang mengakomodasi semakin luasnya keterlibatan masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan kepala daerah (pemilukada) adalah rangkaian panjang dari proses penentuan kepala daerah yang bakal menjadi pemimpin suatu daerah untuk lima tahun (satu periode).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, hal tersebut sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan menduduki lembaga perwakilan rakyat, serta salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan elemen penting yang bisa memfasilitasi berlangsungnya sistem demokrasi dalam sebuah negara, bagi negara yang menganut sistem multipartai seperti

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Orde Baru telah mengalami keruntuhan seiring jatuhnya Soeharto sebagai presiden yang telah memimpin Indonesia selama 32 tahun, setelah sebelumnya krisis ekonomi menghancurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang baru pertama kali dilakukan di dalam perpolitikan di Indonesia, proses politik itu adalah Pemilihan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pertarungan wacana politik Kasus Bank Century di media massa (Kompas, Republika, dan Rakyat Merdeka) yang diamati dalam penelitian menunjukkan berbagai temuan penelitian yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik

I. PENDAHULUAN. memperoleh dan menambah dukungan suara bagi para kandidat kepala daerah. Partai politik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Etnis sering kali dijadikan isu atau komoditi utama untuk mencapai suatu tujuan dalam masyarakat. Dalam konteks Pilkada, etnis dimobilisasi dan dimanipulasi sedemikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, yang juga menjadi kebutuhan dasar hidup manusia, telah mengalami banyak perkembangan. Walaupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu pemilihan umum (pemilu) ataupun pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) di daerah-daerah semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang merupakan salah satu instrument penting penyelenggaraan pemerintah setelah digulirkan otonomi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi merupakan suatu proses dalam pembentukan dan pelaksanaan pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu negara yang menjalankan

Lebih terperinci

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif Mei 2014 Head to Head Jokowi-JK Vs Prabowo-Hatta dan Kampanye Negatif Geliat partai politik dan capres menggalang koalisi telah usai. Aneka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gelombang Demokrasi abad 21 melanda berbagai Negara dibelahan dunia termasuk Indonesia. Diambilnya prinsip demokrasi oleh Indonesia sebagai sebuah konsep suci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek

BAB I PENDAHULUAN. praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keinginan dan tuntutan adanya pemilihan langsung sebenarnya diilhami praktek politik masa lalu yang kotor. Terlepas dari trauma masa lalu itu, praktek politik

Lebih terperinci

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental (Adinda Tenriangke Muchtar, Arfianto Purbolaksono The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research) http://www.shnews.co/detile-28182-gelombang-efek-jokowi.html

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Political Marketing, Decision to choose. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Political Marketing, Decision to choose. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In a local election in Indonesia, needs to be examined several factors that can be used by a candidate to win the election. darting through the use of political marketing is needed to be able

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan berpolitik di Indonesia banyak mengalami perubahan terutama setelah era reformasi tahun 1998. Setelah era reformasi kehidupan berpolitik di Indonesia kental

Lebih terperinci

UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN

UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN Kuisioner Persepsi Pemilih Pemula UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN (Siswa Telah Berusia 17 Tahun Pada Tanggal 9 April 2014) Biodata Responden Nama :............................................ Tanggal Lahir

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v i DAFTAR ISI Daftar isi... i Daftar Tabel....... iv Daftar Gambar... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 12 C. Tujuan Penelitian... 12 D. Kegunaan Penelitian... 12 II.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. pendidikan dan kebudayaan, kota ini juga merupakan urat nadi perekonomian BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN.1. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung selain sebagai ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat keiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan

Lebih terperinci

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009 SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009 EXIT POLL 9 APRIL 2009 Jl Terusan Lembang, D57, Menteng, Jakarta Pusat Telp. (021) 3919582, Fax (021) 3919528 Website: www.lsi.or.id, Email: info@lsi.or.id Latar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya masyarakat memegang peran utama dalam praktik pemilihan umum sebagai perwujudan sistem demokrasi. Demokrasi memberikan kebebasan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demokrasi sebagai pilar penting dalam sistem politik sebuah Negara, termasuk Indonesia yang sudah diterapkan dalam pemilihan secara langsung seperti legislatif, Presiden

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words : Direct local election, determinant factor of the triumph of candidate, personality factor

ABSTRACT. Key Words : Direct local election, determinant factor of the triumph of candidate, personality factor ABSTRACT Diversity of the determinant factors of the triumph of the candidate encouraged to researched of The Determinant Factors of the Triumph of Couple Candidate of Ridho Yahya and Andriansyah Fikri

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia.

BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia. BAB IV KESIMPULAN Pelaksanaan pemilu 2009 yang berpedoman pada UU No. 10 Tahun 2008 membuat perubahan aturan main dalam kehidupan politik bangsa Indonesia. Melalui UU tersebut diharapkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum kepala daerah merupakan sarana pelaksana kedaulatan rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara republik Indonesia tahun

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia 101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam

BAB VI PENUTUP. sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan pada babbab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Faktor Kemenangan koalisi Suharsono-Halim dalam pemenangan pemilu kepala

Lebih terperinci

Jurnal Politik Muda, Vol. 5, No. 3, Agustus Desember 2016,

Jurnal Politik Muda, Vol. 5, No. 3, Agustus Desember 2016, 375 Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Dan Persepsi Keberhasilan Implementasi Kebijakan Terhadap Pilihan Walikota Masyarakat Pilkada Kota Surabaya Tahun 2015 Yohanes Bima Octaviantoro Email : yohanesbima42@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Selanjutnya pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Kota Jambi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Selanjutnya pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Kota Jambi merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD tahun 2014 di Kota Jambi telah terlaksana dengan hasil Partai Demokrat keluar sebagai partai yang memperoleh suara dan kursi paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan politik, setiap individu mempunyai hak-hak politik dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan politik, setiap individu mempunyai hak-hak politik dan peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dalam kehidupan politik, setiap individu mempunyai hak-hak politik dan peranan politiknya termasuk di dalamnya untuk turut berpatisipasi memberikan suaranya

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Menjadi pemain baru dalam pemilu di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Semua hal mulai dari syarat untuk menjadi partai, syarat lolos verifikasi untuk menjadi peserta pemilu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian tentang pemilihan Kepala Daerah telah menjadi tema menarik dalam

I. PENDAHULUAN. dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian tentang pemilihan Kepala Daerah telah menjadi tema menarik dalam I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pemilihan gubernur menjadi sebuah pertaruhan politik yang rentan dengan berbagai spekulasi dan kemungkinan yang sulit diprediksi, mengingat ketatnya kompetisi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka. 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi 1998 menghadirkan perubahan proses demokrasi di Indonesia. Pemilihan Presiden/ Wakil Presiden hingga Kepala Daerah dilaksanakan secara langsung,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang unik. Bali dipandang sebagai daerah yang multikultur dan multibudaya. Kota dari provinsi Bali adalah

Lebih terperinci

IMAGOLOGI POLITIK SKRIPSI. Oleh : WAHYUDI AULIA SIREGAR NIM : : Drs. P. Anthonius Sitepu, MSi

IMAGOLOGI POLITIK SKRIPSI. Oleh : WAHYUDI AULIA SIREGAR NIM : : Drs. P. Anthonius Sitepu, MSi IMAGOLOGI POLITIK (Studi Deskriptif Tentang Opini Publik Terhadap Pencitraan Politik Dalam Meningkatkan Tingkat Elektabilitas Politik Pada Pemilu Presiden 2009 di Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SINGKAWANG NOMOR: 48/Kpts/KPU-Kota-019.435770/2016 TENTANG PENETAPAN PASANGAN CALON PESERTA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian 2. Deskripsi Kelurahan Polonia Kelurahan Polonia merupakan salah satu dari kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Polonia yang memilki luas 1,57km 2 dan terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peralihan kekuasaan dari rezim Orde Baru ke Orde Reformasi merubah tata pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan tuntutan

Lebih terperinci

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014.

MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014. MASYARAKAT MUSI BANYUASIN : KECENDERUNGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH PADA PEMILU PRESIDEN SERTA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014. HASIL RISET PARTISIPASI MASYARAKAT OLEH KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses perekrutan pejabat politik di daerah yang berkedudukan sebagai pemimpin daerah yang bersangkutan yang dipilih langsung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demokrasi mengamanatkan adanya persamaan akses dan peran serta penuh bagi laki-laki, maupun perempuan atas dasar perinsip persamaan derajat, dalam semua wilayah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah atau seringkali

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah atau seringkali I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum kepala daerah wakil kepala daerah atau seringkali disebut pilkada atau pemilukada, adalah pemilihan umum untuk memilih kepala daerah wakil kepala

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012. KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 T E N T A N G PENETAPAN JUMLAH KURSI ATAU SUARA SAH PARTAI POLITIK

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul resmi dimulai. Calon Bupati (cabup) dan Calon Wakil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan salah satu partai politik dengan basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004 mengalami

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN

LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN LAPORAN SURVEY PERILAKU PEMILIH MENJELANG PILKADA KABUPATEN LAMONGAN Oleh: PUSAT STUDI DEMOKRASI DAN HAM ( PuSDekHAM ) FISIP UNISDA LAMONGAN 2015 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI....2 PENGANTAR..3 METODE....5 TEMUAN.6

Lebih terperinci

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 JURNAL PENELITIAN OLEH: NILUH VITA PRATIWI G2G115106 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam masyarakat politik. Masyarakat yang semakin waktu mengalami peningkatan kualitas tentu

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan 56 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan yang berjumlah 100 responden. Identitas responden selanjutnya didistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah Provinsi dan Kabupaten/ Kota berdasarakan Pancasila dan

Lebih terperinci

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007 KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA Temuan Survei 22 25 Juli 2007 Ringkasan temuan utama Secara umum, kampanye yang sedang berlangsung tidak merubah perilaku pemilih. Kampanye

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasca reformasi bangsa kita sudah berhasil melaksanakan pemilihan umum presiden yang di pilih langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses pengambilan hak suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, DPRD, dan DPD) dan Gubernur Provinsi Lampung. Sedangkan di bulan Juli 2014, masyarakat

Lebih terperinci

BAB III : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. untuk menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian.

BAB III : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. untuk menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian. Pada bab ini akan digambarkan secara umum segala sesuatu mengenai objek penelitian yaitu gambaran umum tentang lokasi penelitian Kecamatan Pancur Batu yang dilihat dari geografis luas wilayah, komposisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (pemilu) menjadi bagian terpenting dalam penyelenggaraan demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia. Pemilu sering diartikan

Lebih terperinci

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK? LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA ISU AGAMA KALAHKAN AHOK? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016 1 ISU Agama Kalahkan Ahok? Akankah isu agama yang akhirnya menumbangkan Ahok? Merosotnya dukungan Ahok sejalan

Lebih terperinci

BAB III DATA RESPONDEN

BAB III DATA RESPONDEN BAB III DATA RESPONDEN A. JENIS KELAMIN RESPONDEN Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 8 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat orang responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas pada saat ini. Beraneka ragam partai politik yang bersaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang

BAB I PENDAHULUAN. antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2014 merupakan tahun politik bagi Indonesia. Disebut tahun politik antara lain karena Indonesia melaksanakan sejumlah kegiatan politik yang melibatkan setidaknya

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014 SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014 Data Survei Nasional 15 25 Maret 2013 Prepared by: INDO BAROMETER Jl. Cikatomas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, secara otomatis merubah sistem politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, secara otomatis merubah sistem politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, secara otomatis merubah sistem politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan salah satu materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (http://www.wikipedia.org). Dalam prakteknya secara teknis yang

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (http://www.wikipedia.org). Dalam prakteknya secara teknis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara demokrasi, dimana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi pada suatu negara tersebut. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem

Lebih terperinci

KARTELISASI POLITIK PILKADA LANGSUNG

KARTELISASI POLITIK PILKADA LANGSUNG KARTELISASI POLITIK PILKADA LANGSUNG Oleh Airlangga Pribadi Staf Pengajar Ilmu Politik Universitas Airlangga Associate Researcher Soegeng Sarjadi Syndicated Pemilihan kepala daerah langsung yang akan segera

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk

PANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Jalan Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Gedung Meneng 35145 Telp. (0721) 704626 Fax. (0721)

Lebih terperinci

PARTISIPASI POLITIK PEMULA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH MINAHASA TENGGARA (SUATU STUDI DI KECAMATAN TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA) Oleh :

PARTISIPASI POLITIK PEMULA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH MINAHASA TENGGARA (SUATU STUDI DI KECAMATAN TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA) Oleh : PARTISIPASI POLITIK PEMULA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH MINAHASA TENGGARA (SUATU STUDI DI KECAMATAN TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA) Oleh : Topan Umboh Abstrak Partsipasi politik politik pemula

Lebih terperinci

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007 PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007 Temuan Survei 30 Juli 2 Agustus 2007 Wisma Tugu Wahid Hasyim, Jl. KH Wahid Hasyim 100-102, Jakarta 10340, Indonesia Telp. (021) 3156373, Fax

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

DUKUNGAN TERHADAP CALON INDEPENDEN

DUKUNGAN TERHADAP CALON INDEPENDEN DUKUNGAN TERHADAP CALON INDEPENDEN Temuan Survei Nasional Juli 2007 LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI) www.lsi.or.id Tujuan Survei Mendekatkan desain institusional, UU dan UUD, dengan aspirasi publik agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Batasan Masalah... 7 1.4 Tujuan Penelitian... 7 1.5 Manfaat Penelitian... 7 1.5.1 Manfaat Akademis... 7 1.5.2 Manfaat Praktis...

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK - 1 - KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK NOMOR : 07/Kpts/KPU-Kota-019.435761/2013 TENTANG JUMLAH KURSI DAN JUMLAH SUARA SAH PALING RENDAH UNTUK PASANGAN

Lebih terperinci

Pemilih Pemuda, Sudah Cerdas?

Pemilih Pemuda, Sudah Cerdas? Pemilih Pemuda, Sudah Cerdas? Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia Diah Setiawaty Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) www.perludem.or.id, www.rumahpemilu.org @twitter:@perludem/@rumahpemilu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi berlangsung. Pada Pemilu kali ini terdapat 38 Partai Politik untuk tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi berlangsung. Pada Pemilu kali ini terdapat 38 Partai Politik untuk tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilu 2009 merupakan pemilu ketiga yang dilaksanakan selama Era Reformasi berlangsung. Pada Pemilu kali ini terdapat 38 Partai Politik untuk tingkat Nasional,

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 33/Kpts/KPU-Kab-019.964931/2013 TENTANG JUMLAH KURSI DAN JUMLAH SUARA SAH PALING RENDAH UNTUK PASANGAN CALON YANG DIAJUKAN PARTAI POLITIK ATAU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memperoleh sekitar 11, 98 persen suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 9 april 2014 tidak mampu mengajukan

Lebih terperinci

sebelumnya bahwa Haryadi Suyuti dan Zuhrif Hudaya juga memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah. Sebenarnya tim sukses dari Haryadi

sebelumnya bahwa Haryadi Suyuti dan Zuhrif Hudaya juga memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah. Sebenarnya tim sukses dari Haryadi sebelumnya bahwa Haryadi Suyuti dan Zuhrif Hudaya juga memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah. Sebenarnya tim sukses dari Haryadi Suyuti maupun Zuhrif Hudaya tetap berusaha untuk memperoleh dukungan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik

Lebih terperinci

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI) Provinsi: Riau Hari/Tanggal: 03 Mei 2009 Dapil : I (Satu) Pukul: 09.15-09.50 WIB No Nama Partai Perolehan Suara Keterangan 1 Partai

Lebih terperinci

PERILAKU MEMILIH GENERASI MUDA KELUARGA ANGGOTA POLRI DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 Studi di Asrama Polisi Sendangmulyo Kota Semarang

PERILAKU MEMILIH GENERASI MUDA KELUARGA ANGGOTA POLRI DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 Studi di Asrama Polisi Sendangmulyo Kota Semarang PERILAKU MEMILIH GENERASI MUDA KELUARGA ANGGOTA POLRI DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 Studi di Asrama Polisi Sendangmulyo Kota Semarang Oleh : Radityo Pambayun Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami 4 (empat) kali perubahan, bahwa Pemilu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok

I. PENDAHULUAN. pola perilaku yang berkenaan dengan proses internal individu atau kelompok 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengkajian Perilaku pemilih di Indonesia secara spesifik memberi perhatian mendalam tentang pemungutan suara, khususnya mengenai dukungan dan pola perilaku yang berkenaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia politik adalah suatu pasar, dalam pasar itu terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan. Dan seperti halnya pertukaran dalam dunia bisnis yang perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

PRO-KONTRA PILKADA LANGSUNG. Temuan Survei: 25 Oktober 3 November 2014

PRO-KONTRA PILKADA LANGSUNG. Temuan Survei: 25 Oktober 3 November 2014 PRO-KONTRA PILKADA LANGSUNG Temuan Survei: 25 Oktober 3 November 2014 Isu Sentral Sikap elit partai terbelah dalam beberapa bulan terakhir ketika menyikapi dan memilih model pemilihan kepala daerah di

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Pemilu Alternatif ala Bung Hatta:

Pemilu Alternatif ala Bung Hatta: Pemilu Alternatif ala Bung Hatta: Tanpa Partai, Murah, Mudah dan Lebih Demokratis INSPIRASI dari Buku Demokrasi Kita, karya Bung Hatta LATAR BELAKANG (Kondisi Pemilu Saat Ini) Berbagai Kerusuhan Pemilu

Lebih terperinci

BAB III SETTING PENELITIAN

BAB III SETTING PENELITIAN BAB III SETTING PENELITIAN A. Profil Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Gresik KIPP Gresik adalah bagian dari perhimpunan KIPP Indonesia yang berada di Daerah Kabupaten/Kota. Secara umum walaupun

Lebih terperinci

Banda Aceh Dalam Berita

Banda Aceh Dalam Berita Monitoring Media : Banda Aceh Dalam Berita Periode 20 Juni - 20 September 2016 1 PEMBUKAAN Peran media massa dalam menyalurkan informasi tentang peristiwa politik yang terjadi, sering memberikan dampak

Lebih terperinci