BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 10 Mananggu Kecamatan

Transkripsi

1 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENGAMATAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 10 Mananggu Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo, dengan fokus penelitian adalah meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran PKn pada siswa kelas IV dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus penelitian. Siswa yang terlibat dalam penelitian berjumlah 20 orang. Selama penelitian berlangsung kehadiran siswa diupayakan 100 %, agar tidak mempengaruhi kesimpulan hasil penelitian. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian tiap siklus dapat dilihat pada uraian dibawah ini DESKRIPSI HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS SIKLUS I (PERTEMUAN I) Siklus I pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan September 2012, pada materi pelajaran PKn. Tindakan yang dilakukan adalah pendekatan pembelajaran keterampilan proses dengan langkahlangkah sebagai berikut :

2 Tahap Perencanaan (Planning) - Guru mulai mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul saat pelaksanaan pembelajaran. - Guru mencoba menganilisis dan merumuskan masalah yang mungkin muncul saat pembelajaran. - Guru merancang model pembelajaran keterampilan proses, dibantu peneliti. - Guru dan peneliti melakukan diskusi mengenai penerapan model pembelajaran keterampilan proses, terutama langkah-langkah kegiatan diskusi kelompok siswa - Peneliti dan guru bersama-sama membuat angket untuk siswa dan pedoman observasi - Guru menyusun kelompok berdasarkan siswa yang pandai dibagi merata kesetiap kelompok - Guru merencanakan tugas kelompok tentang topik/materi PKn Tahap Melakukan Tindakan (Action) - Guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan sesuai perencanaan pembelajaran - Guru menerapkan model pembelajaran keterampilan proses pada pelajaran PKn. - Peneliti dan pengamat (teman sejawat dan kepala sekolah) melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana. - Peneliti dan pengamat memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan

3 29 - Guru belum dapat mengantisipasi kendala dengan melakukan solusi mengalami kendala saat melakukan tahap tindakan Tahap Mengamati (observation) - Peneliti, pengamat (teman sejawat dan kepala sekolah) dan guru melakukan diskusi untuk rencana observasi pada pembelajaran PKn berikutnya. - Peneliti dan para pengamat melakukan pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran keterampilan proses yang dilakukan guru. - Peneliti dan para pengamat mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran keterampilan proses. Pada awal pembelajaran guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan, namun setelah beberapa saat guru kembali kepada pola lama yang biasa dilakukan dalam pembelajaran yaitu menjelaskan materi dan siswa menyimak penjelasan guru dan mencatat hal yang dianggap penting. Guru nampak tidak percaya diri ketika siswa bertanya tentang materi yang tidak dimengerti ketika mengerjakan tugas di rumah. - Peneliti, para pengamat dan guru melakukan diskusi untuk membahas tentang kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran PKn berikutnya. Saran yang diberikan peneliti dan juga para pengamat salah satunya adalah guru harus membaca materi PKn, meskipun guru sudah sering mengajarkan materi tersebut. Guru juga harus membaca beberapa buku referensi lain selain buku paket dan buku wajib, agar guru lebih percaya diri dan dapat menjawab semua pertanyaan

4 30 siswa dengan tepat. Guru harus dapat mengalokasi waktu dengan baik, sehingga dapat merangkum materi yang dibahas. 1) Lembar Observasi Siswa berikut ini : Hasil Observasi aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Proses Belajar Mengajar Siklus I No Aspek yang Dinilai Kriteria penilaian SB B C K Ket Kemampuan merespon penjelasan guru pada awal pembelajaran. Kemampuan dalam menerima materi. Kemampuan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang di bahas. Dapat menjawab pertanyaan guru. Kemampuan berinteraksi dengan guru dan Teman Partisipasi dalam kelompok Dapat menarik kesimpulan J u m l a h 3 4 Keterangan : SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang

5 31 Hasil belajar siswa untuk siklus pertama ini dapat dilihat seperti Tabel 1 di bawah ini: TABEL 1. DATA HASIL TES SIKLUS I NO NAMA SISWA KKM NILAI KETERCAPAIAN TUNTAS TIDAK TUNTAS 1 ALPIN ALAM ARWIN POTUTU FADLI POTALE FANDI IDRUS KREYANTO IBURA NAI ANUKE NOLDI AMRAIN RESANDI JAFAR RIZKI JAMBE SALIM ZUBAIR SAMSUDIN KAABA ASNI TIALO INDRAWATI HUSAIN LILIN ABJUL NOVITA AMRAIN NUR RAHMATIA NAUE SRI RAHMATIA DOMILI SINTIA POTUTU SUSANTI HUSAIN YASMIN MAKUTA JUMLAH 7 13 PROSENTASE 35% 65%

6 32 Tabel 2. Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Rentang Nilai f Persentase (%) % 5 % 60 % 30 % 5 % J umlah % Dari tabel di atas, terlihat bahwa 30 % saja siswa yang memiliki nilai 61 ke atas, dengan demikian masih 65 % siswa yang belum tuntas belajar dari nilai 65 batas syarat ketuntasan dalam belajar. Dengan demikian masih perlu lagi dirancang siklus pembelajaran berikutnya Tahap refleksi (Reflection) - Guru melakukan analisis temuan pada saat melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran. - Peneliti dan para pengamat menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran keterampilan proses dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. Terutama dalam mengelola kelas, saat siswa melakukan kerja kelompok. - Guru melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran keterampilan proses pada pelajaran PKn. Selama diskusi kelas guru berusaha berkeliling pada setiap kelompok. Guru menanyakan kesulitan atau masalah yang dihadapi saat melakukan diskusi.

7 33 - Guru dibantu peneliti melakukan refleksi terhadap kreativitas siswa dalam pembelajaran PKn, di samping itu guru mengadakan evaluasi tentang topik yang sudah dibahas dan nilai rata-rata siswa 5,8. Kreativitas meningkat setelah mengalami pembelajaran yang dilaksanakan guru. Siswa terlibat aktif dalam diksusi kelompok. - Guru melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa, mengevaluasi terhadap kekurangan dan kelemahannya dalam pelaksanaan pembelajaran, berupaya untuk memperbaikinya. - Hasil refleksi guru dievaluasi dan didiskusikan bersama dengan peneliti dan para pengamat dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran PKn berikutnya. - Guru mendata masalah-masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran - Guru merancang perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi siklus I. - Guru melakukan analisis dan pemecahan masalah yang dihadapinya dalam pelaksanaan pembelajaran. - Guru melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran dengan memaksimalkan penerapan model pembelajaran keterampilan proses dan berusaha memperbaiki kekurangan dan kelemahan saat pembelajaran DESKRIPSI TINDAKAN DAN HASIL SIKLUS I PERTEMUAN KE Tindakan Siklus kedua dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Desember Berdasarkan analisis dan refleksi pada siklus pertama, maka

8 34 langkah yang perlu diperbaiki pada siklus kedua adalah perbaikan kelompok, perubahan waktu diskusi serta pemanfaatan alat pelajaran secara maksimal untuk menunjang pembelajaran. Pelaksanaan tindakan diterapkan sebanyak satu kali pertemuan, dengan permasalahan yang diangkat adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar PKn siswa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran keterampilan proses. Di siklus kedua, pembelajaran banyak ditekankan kepada peningkatan motivasi belajar siswa. Guru banyak melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan topik yang dibahas. Pada siklus ini guru menjelaskan terlebih dahulu secara singkat pokok-pokok materi yang harus dikuasai oleh siswa setelah mengikuti program pembelajaran agar siswa memiliki pedoman mengenai kedalaman dan keluasan materi yang harus dibahasnya. Gambaran pelaksanaan pembelajaran siklus kedua ini dapat dilihat pada uraian berikut ini. A) Kegiatan Awal, yaitu dengan melakukan apersepsi berupa topik yang sudah diberikan atau berkaitan dengan topik yang akan dibahas. B) Kegiatan inti, merupakan kegiatan inti pembelajaran.dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator saja, segala kegiatan pembelajaran diserahkan kepada siswa, guru hanya mengendalikan saja. Melalui tindakan ini, guru akan lebih mudah memantau perkembangan belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan mereka dalam belajar, peningkatan minat dan motivasi belajar. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat dapat dijadikan sebagai bahan patokan bahwa siswa mampu dalam

9 35 menguasai konsep yang dibebankan. Pada tindakan ini, beberapa kali guru harus meluruskan konsep yang salah difahami oleh siswa, dan menjelaskan kembali konsep yang dimaksud. Selanjutnya tindakan ini, diselingin dengan pembahasan contoh soal relevan dengan topik serta diakhirui kegiatan dengan mengerjakan soal latihan. C) Kegiatan Penutup, guru mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana siswa sudah mampu menguasai beban belajar. Setelah selesai kegiatan pembelajaran selama 4 kali pertemuan, dilakukan evaluasi terhadap keefektifan penggunaan strategi pembelajaran keterampilan proses dalam meningkatkan hasil belajar PKn siswa Hasil Tindakan a. Pada siklus I (pertemuan 2) terlihat adanya suasana pembelajaran yang sudah mengarah kepada pembelajaran keterampilan proses. Siswa telah memahami materi yang telah diberikan melalui diskusi informasi dan tanya jawab. b. Siswa mulai tidak merasa canggung lagi saling bertukar pendapat, berbagai ide dengan teman. c. Guru secara aktif memantau kerja kelompok, jika ada hal-hal yang kurang jelas, diberi kejelasan oleh guru. Terlihat semangat kebersamaan dalam proses d. Terlihat ada beberapa siswa yang menonjol, dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan ada sebagian siswa terlihat masih lamban.

10 36 e. Ada siswa lamban menyelesaikan tugas terlihat kurang berinteraksi dengan satu sama lain, tampak mereka lebih banyak berdiam diri, sesekali saja berbicara. Meningkatnya aktivitas siswa dalam PBM didukung oleh meningkatnya aktivitaas guru meningkatkan suasana pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses, guru intensif membimbing siswa saat siswa mengalami kesulitan dalam PBM, dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dalam PBM meningkat dari 61,36% pada siklus pertama menjadi 80% pada siklus kedua. 1) Lembar Observasi Siswa Hasil Observasi aktivitas siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini : No Aspek yang Dinilai Kriteria penilaian SB B C K Ket 1. Kemampuan merespon penjelasan guru pada awal pembelajaran Kemampuan dalam menerima materi. Kemampuan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang di bahas. 4. Dapat menjawab pertanyaan guru. 5. Kemampuan berinteraksi dengan guru dan Teman 6. Partisipasi dalam kelompok 7. Dapat menarik kesimpulan J u m l a h 2 5

11 37 Keterangan : SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang NO TABEL 3. DATA HASIL TES SIKLUS II NAMA SISWA KK M NILA I KETERCAPAIAN TUNTAS TIDAK TUNTAS 1 ALPIN ALAM ARWIN POTUTU FADLI POTALE FANDI IDRUS KREYANTO IBURA NAI ANUKE NOLDI AMRAIN RESANDI JAFAR RIZKI JAMBE SALIM ZUBAIR SAMSUDIN KAABA ASNI TIALO INDRAWATI HUSAIN LILIN ABJUL NOVITA AMRAIN NUR RAHMATIA NAUE SRI RAHMATIA DOMILI SINTIA POTUTU SUSANTI HUSAIN YASMIN MAKUTA JUMLAH 15 5 PROSENTASE 75% 25%

12 38 Hasil belajar siswa untuk siklus kedua ini dapat dilihat seperti Tabel 2 di bawah ini: Tabel 4. Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Rentang Nilai f Persentase (%) % 5 % 20 % 60 % 15 % J umlah % Dari tabel di atas, terlihat bahwa 25% saja siswa yang memiliki nilai 61 ke bawah, dengan demikian 75% siswa sudah tuntas belajar. 3. Refleksi Pada siklus I (Pertemuan 2), nampak perubahan dalam aktivitas belajar siswa. Jika pada siklus pertama kebanyakan siswa pasif mengikuti kegiatan pembelajaran dan belum mau mengungkapkan ide ataupun pendapat dalam pembelajaran. Tetapi pada siklus ini, siswa menampakkan keaktifan dalam belajar, ditandai dengan aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan motivasi belajar. Teknik yang dikembangkan pada siklus kedua mampu untuk meningkatkan kemampuan belajar PKn siswa.

13 39 Penggunaan alat pelajaran juga sangat membantu siswa untuk memahami langsung aplikasi konsep PKn yang ada. Dari hasil pengamatan dan evaluasi yang dilakukan guru, terlihat bahwa terjadi peningkatan kemampuan belajar PKn siswa. Pada evaluasi yang dilaksanakan setelah selesainya siklus yang kedua ini, sebanyak 75% siswa sudah mencapai belajar tuntas dan tidak perlu mengikuti pembelajaran perbaikan. Artinya hanya 25% saja siswa yang belum tuntas dalam belajar. Untuk itu tindakan sudah selesai dan tidak perlu lagi dilanjutkan pada siklus ketiga. 4.2 Pembahasan Dalam pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses, akan membentuk siswa untuk saling membantu memecahkan masalah, saling bekerjasama, berinteraksi untuk bertukar informasi dan ketergantungan positif. Hal ini karena siswa dibelajarkan dalam suasana kerjasama kelompok, tidak ada siswa yang lebih pintar, atau mendominasi dalam pembelajaran, tetapi siswa saling memberi informasi kepada siswa lain yang belum paham, siswa saling mengisi kelemahan kelompok dan saling bertanggung jawab terhadap tugas yang diterima. Dan strategi ini juga akan mempengaruhi daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa akan mengikuti proses pembelajaran yang melatih siswa untuk terus berpikir, beragumentasi, dan berdiskusi serta mencari kesimpulan.

14 40 Strategi pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses adalah suatu strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa saling bertukar dan membagi informasi dan pengetahuan melalui proses komunikasi. Komunikasi yang berlangsung tidak hanya berpusat pada guru, tetapi pada siswa, sehingga siswa akan berlomba-lomba meningkatkan pengetahuannya. Dan juga pada proses pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kerjasama kelompok, dimana antara siswa dengan siswa yang lain serta bersama guru akan terjadi interaksi yang menimbulkan dampak positif bagi siswa. Akan tercipta komunikasi yang efektif, dimana sesama siswa saling bertukar pikiran dan pengetahuan dalam menyelesaikan tugas atau mendalami pemahaman terhadap suatu materi pelajaran melalui komunikasi kelompok tersebut. Bagi siswa yang memiliki keterampilan komunikasi tinggi akan lebih cepat mencapai tujuan pembelajaran lewat strategi pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses ini didasarkan karena siswa tersebut dapat malakukan komunikasi yang efektif, yakni (1) aktif dan berani dalam mengeluarkan pendapat, gagasan, tanggapan/jawaban, pertanyaan dan penjelasan, (2) bahasa jelas yang tidak menimbulkan salah penafsiran dan pemahaman, (3) ketepatan maksudnya informasi yang disampaikan dan atau yang diterima harus benar atau tepat, (4) tanggap (responsif) terhadap pesan (pertanyaan, pendapat, jawaban, gagasan dan penjelasan) dan kebutuhan orang lain dengan tepat.

15 41 Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses ini diawali dengan penjelasan guru tentang materi yang akan dipelajari. Guru memotivasi siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Pada saat guru sedang mengajar, siswa diminta untuk memperhatikan. Guru menyajikan informasi dan mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar serta membagi tugas dan membimbing kelompok bekerja dan belajar. Setiap anggota kelompok diberi lembaran kasus yang telah disediakan oleh guru. Tiap-tiap kelompok melakukan pembahasan dengan mengacu kepada buku pegangan. Hasil pengamatan guru menunjukkan pada pembahasan siklus pertama dengan materi pemerintah desa, terlihat para siswa sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan dan memberikan argumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, tindakan yang diberikan pada siklus I hasilnya belum mencapai seperti apa yang diharapkan yakni 30 % siswa memperoleh nilai 61 keatas, dengan masih 65 % siswa yang belum tuntas. Skor ini pun masih belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan, sehingga penelitian kembali dilanjutkan pada siklus II. Peneliti kemudian melaksanakan siklus II sebagai perbaikan siklus I, sebelum pelaksanaan siklus II ini peneliti berusaha senantiasa memberi bimbingan untuk siswanya dalam melaksanakan langkah-langkah sesuai lembar kegiatan. Peneliti pun memberi bimbingan siswa saat berdiskusi untuk menarik kesimpulan. Siswa telah terlihat aktif dalam kegiatan pembelajaran dalam melaksanakan berdiskusi dan menarik kesimpulan. Namun dalam pelaksanaan siklus II ini peneliti menghadapi masalah baru. Ada beberapa siswa yang kurang bersemangat

16 42 dalam pembelajaran. Hal ini tampak, ada beberapa siswa yang agak lamban karena bermalas-malas dalam menjawab pertanyaan. Pada siklus II, nilai yang diperoleh siswa meningkat menjadi 75 % siswa yang memperoleh nilai 61 keatas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn setelah diterapkan pendekatan keterampilan proses ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.