BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana penunjang dalam aktifitas manusia. Setiap harinya masyarakat melakukan aktifitas menggunakan modal transportasi. Kereta api yang digadang gadang sebagai modal transportasi No.1 paling aman didunia setelah pesawat terbang tidak kalah diminati oleh para calon penumpang. Oleh karena itu modal transportasi kereta api yang dinaungi oleh PT.KAI Indonesia Persero selalu melangkah lebih maju untuk menjadi salah satu modal transportasi yang menjangkau seluruh kalangan. Tidak hanya aman tetapi kereta api selalu mengedepankan kenyamanan dan keamanan serta kemudahan agar dapat dijangkau oleh masyarakat umum. Pemesanan tiket adalah salah satu proses yang sering banyak orang lakukan sebelum melaksanakan suatu perjalanan ataupun suatu keberangkatan. Khususnya tiket untuk melakukan perjalanan darat dengan menggunakan kereta api. Berbagai cara yang dilakukan para calon penumpang dalam melakukan pemesanan tiket, baik dengan cara memesan langsung ke biro perjalanan, penjualan tiket online maupun kepada agen terdekat dengan lokasi calon penumpang. Namun kedua proses pemesanan tersebut kurang efektif, baik dalam segi waktu maupun biaya. Untuk itulah perlu adanya proses pemesanan untuk lebih mengefektifkan baik dalam segi waktu ataupun biaya itu sendiri agar tiket yang dibayar tidak bertambah mahal dan tidak sesuai dengan harga yang semestinya, adalah dengan menggunakan metode Self serve. Metode ini mengharuskan calon penumpang untuk memesan tiket sendiri sesuai keinginan pemesan tiket. Maka dari itu PT.KAI indonesia memberikan sarana cetak tiket yang diperuntukan untuk penumpang agar tidak perlu antri dalam memesan tiket, karena dengan adanya fasilitas baru dengan menggunakan sarana pendukung ceta tiket mandiri ini, meminimalisir penggunaan kertas sebagai bukti transaksi maupun bukti identitas penumpang. 1

2 Maka atas dasar itulah, saya merasa perlu untuk membuat suatu system informasi yang sebenarnya umum tetapi dengan sudut pandang khusus. Agar memberikan kemudahan masyarakat yang akan melakukan pemesanan tiket tanpa ada batasan ruang dan waktu dalam melakukan pemesanan tiket. Maka solusinya adalah membuat sistem informasi yang berjudul : Rekonstruksi Sistem Cetak Tiket Mandiri PT Kereta Api (Persero) Daop 4 Provinsi Jawa Tengah dan DIY Berbasis WEB. 1.2 Perumusan Masalah Proses pemesanan tiket kereta api yang ada di setiap stasiun kereta saat ini tidak efektif, baik dalam segi waktu, ruang, biaya maupun kenyamanannya. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat mempermudah calon penumpang untuk dapat mengakses pemesanan tiket perjalanannya secara individu. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitan ini bertujuan untuk : 1. Merancang sistem yang dapat memudahkan para penumpang melakukan pemesanan dan transaksi tiket kereta api tanpa harus mengantri. 2. Membuat alur pemesanan tiket perjalanan kereta api menjadi lebih hemat waktu, biaya dan ruang. 2

3 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah: 1. Bagi Mahasiswa: 1. Dapat mengaplikasikan teori yang didapat di PT.KAI menjadi suatu sistem informasi pemesanan tiket berbasis web. 2. Membuat suatu model pemecahan masalah tetang penggunaan dan pelayanan bagi masyarakat agar lebih mudah. 2. Bagi Universitas 1. Dapat sebagai bahan referensi untuk program Teknik Informastika dalam penelitan tentang manajemen sistem informasi pemesanan tiket sekaligus mencetaknya. 3. Bagi Perusahaan 1. Dapat dipakai sebagai program sistem informasi pemesanan dan cetak tiket kereta api yang memiliki suatu ciri khas tersendiri di setiap wilayah operasionalnya, dalam hal ini mencakup Jateng dan DIY. 1.5 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian penulis mengambil data dengan beberapa metode agar lebih mudah dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan secara lengkap. Sedangkan metode yang penulis lakukan adalah : a. Objek Penelitian Objek yang penulis jadikan penelitian Karya Ilmiah adalah Pandangan masyarakat tentang modal transportasi serta kinerja pemesanan tiket di PT. KAI (persero) Jateng dan DIY. 3

4 b. Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan Karya Ilmiah ini dibutuhkan data-data pendukung yang diperoleh dengan suatu metode pengumpulan data yang releven. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data-data adalah sebagai berikut: 1. Metode Observasi Melalui study banding dua stasiun kereta api di Semarang, yaitu Stasiun Tawang dan Stasiun Poncol. Serta melakukan peninjauan di PT.KAI (Persero) DAOP 4 Provinsi Jawa Tengah terkait alur dan zona perkereta apian di Semarang. 2. Metode Wawancara Melakukan wawancara dengan beberapa calon penumpang Kereta Api untuk memperoleh informasi terkait perkereta apian di kota Semarang. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini, terdiri atas lima bab dengan beberapa sub judul sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menguraikan teori-teori yang mendukung judul dan mendasari pembahasan secara detail. Tinjauan pustaka 4

5 ini berupa pengertian-pengertian atau model yang langsung berkaitan dengan ilmu atau objek yang menjadi kajian dan juga software atau perangkat-perangkat yang digunakan dalam pembuatan aplikasi atau untuk keperluan penelitian. BAB III : PROFIL PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan tentang profil perusahaan yang di jadikan pembuatan perancangan sistem. BAB IV : ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM Bab ini menjelaskan analisa masalah yang akan menguraikan tentang permasalahan serta desain sistem yang akan diusulkan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. BAB V : HASIL RANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan hasil dari analisa dan perancangan menjadi bentuk sistem. BAB VI : PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir dari penelitian,bagian akhir dari penelitian ini adalah kesimpulan dan saran. 5

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem berkembang sesuai konteks dimana pengertian sistem itu digunakan.berikut akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum menurut [2] : 1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. 2. Sekumpulan obyek-obyek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar obyek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Dengan demikian,secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi,saling berinteraksi,dan saling tergantung satu sama lain. Mudrick dan Ross [1] mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk satu tujuan bersama. Sementara,definisi sistem dalam kamus Webster s Unbriged adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu,yaitu: 1. Batasan (Boundary) Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem. 6

7 2. Lingkungan(Environment) Segala sesuatu di luar sistem,lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala,dan input terhadap suatu sistem. 3. Masukan (Input) Sumber daya (data,bahan baku,peralatan,energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. 4. Keluaran (Output) Sumberdaya atau produk (informasi,laporan,dokumen,tampilan layer komputer,barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. 5. Komponen (Componen) Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem. 6. Penghubung (Interface) Tempat dimana komponen atau sistemdan lingkungan bertemu atau berinteraksi. 7. Penyimpanan (Storage) Area yang dikuasi dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi,energi,dan bahan baku,dan sebagainya.penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama. 7

8 2.2 Analisis Sistem Pegertian Analisis Sistem Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem Tahapan Tahapan Analisis Sistem Adapun tahapan-tahapan yang dialakukan dalam penyusunan analisa adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada sistem yang telah berjalan. 2. Menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut kepada pemakai sistem. 3. Merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru. 4. Menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang baru dan memberikan argumen tentang 8

9 keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakian sistem yang baru tersebut. 5. Mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang baru tersebut Alat Bantu dalam Analisa system Alat bantu analisa sistem yang digunakan adalah Diagram Alir Data (Flow of Document). Fungsi diagram ini adalah untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses manual atau proses berbasis komputer dan aliran data dala bentuk dokumen masukan dan keluaran. Adapun simbol-simbol yang digunakan adalah sebagai berikut : Gambar 2.1 Simbol Dasar Aliran Data 9

10 2.3 Pengertian Informasi Informasi adalah data hasil pemrosesan yang memiliki makna menceritakan suatu hal yang belum diketahui kepada penggunanya. Informasi harus mempunyai kualitas sebagai berikut: 1. Akurat (Accuracy) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa menyesatkan,akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat Waktu (Timeliness) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 3. Ekonomis (Economy) Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi,serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut,minimal informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi. 4. Efisien (Efficiency) Informasi yang berkualitas mempunyai sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit,tidak juga puitis, bahkan romantic). namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam,atau bahkan menggetarkan setiap orang/benda apapun yang menerimanya. 5. Dapat Dipercaya (Reliability) Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya.sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya.misalnya output suatu program komputer,bisa dikategorikan sebagai liability,karena program komputer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan,dan outputnya tidak pernah dipengaruhi oleh apapun. 10

11 2.4 Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi dapat merupakan kombinasi teratur apa pun dari orangorang,hardware,software,jaringan komunikasi,dan sumber daya data yang mengumpulkan,mengubah,dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. 1. Komponen input Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar. 2. Komponen model Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 11

12 3. Komponen output Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. 4. Komponen teknologi Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Komponen hardware Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi. 6. Komponen software Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi. 7. Komponen basis data Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya 12

13 informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System). 8. Komponen kontrol Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 2.5 Sistem Informasi Berbasis WEB Webserver merupakan inti dari suatu website. Melalui webserver inilah kita dapat melihat website yang ada diinternet. Webserver berfungsi sebagai pusat kontrol dari pengolahan data website sehingga setiap instruksi yang diberikan oleh pemakai internet akan diolah dan selanjutnya dikembangkan lagi kepada pemakainya. Ada beberapa macam webserver yang ada didunia, antara lain milik Windows, yaitu Apache, Tomcat, IIS (Internet Information Service), dan lain sebagainya. Saat ini webserver yang paling banyak digunakan adalah Apache karena telah banyak mendukung format file server tanpa perlu tambahan komponen aplikasi lagi. Hal ini beberapa dengan IIS milik Windows yang yang tidak dapat membaca file server dengan format PHP (IIS memerlukan komponen untuk menjalankan format file server PHP ini) dalam keadaan defaul. 13

14 Berikut merupakan contoh dari cara kerja sebuah website antara lain untuk : 1) Informasi web disimpan dalam dokumen dalam bentuk halamanhalaman we atau web page. 2) Halaman web tersebut disimpan dalam computer server web. 3) Sementara dipihak pemakai ada computer yang bertindak sebagai computer client dimana ditempatkan program untuk membaca halaman web yang ada di server web (browser). 4) membaca halaman web yang ada di server web. 2.6 Desain Input Output A. Desain Input Masukan atau input merupakan awal dimulai proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi yang dilakukan oleh organisasi, Dinas atau Instansi. Data hasil transaksi merupakan dasar biasanya berbentuk formuler yang diguankan untuk menangkap (Capture) yang terjadi.[3] Fungsi dari dokumen antara lain : 1. Dapat menunjukan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap. 2. Data dapat diralat dengan jelas. 3. Dapat mendorong lengkapnya data, disebabkan data yang di butuhkan disebutkan satu persatu didalam dokumen dasarnya. 4. Bertindak sebagai pendistribusian data. 5. Dokumen dasar digunakan sebagai cadangan atau perlindungan (back-up) dari file yang ada pada komputer. 14

15 Tujuan dari desain Input adalah : 1. Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data. 2. Untuk mencapai ke akuratan yang tinggi. 3. Untuk menjamin pemasukan data dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai.[1] Tipe Input ada beberapa macam, misalnya : 1. Eksternal Pemasukan data berasal dari luar organisasi. 2. Internal Merupakan pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem. 3. Operasional Merupakan pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem. B. Desain Output Desain Output dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan Output dari sistem yang dirancang dari proses pembentukannya. Ada 2 macam bentuk Output yaitu sebagai berikut : 1. Output berbentuk laporan dari media kertas. 2. Output yang berbentuk dialog layar dari media lunak. Desain dialog dilayar terminal merupakan rancangan perencanaan antara pemakai sistem (user) dengan komputer. Proses pemasukan data kesistem menampilkan output informasi kepada user ataupun keduanya. Pedoman dalam mendisain dialog layar terminal adalah : 1. Sistem harus menyediakan intruksi intruksi apa yang harus dikerjakan oleh user. 15

16 2. Sistem harus menyediakan intruksi pemasukan data yang telah diperoleh sebelumnya. 3. Layar dialog harus dibentuk sedemikian rupa sehingga informasi intruksi dan bantuan bantuan selalu ditampilkan pada area yang sudah pasti. Desain output atau keluaran merupakan hal yang tidak diabaikan karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi manusia yang memerlukan yaitu : Eksternal Tujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakai Internal Tujuan output hanya untuk lingkungan organisasi pemakai Operasional Tujuan output untuk bagian komputer saja. Yang harus diperhatikan dalam desain output adalah : a. Tipe data dan media keluaran b. Isi output c. Format keluaran Frekuensi atau jumlah rangkapnya dan distribusinya 2.7 Pengenalan UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi objek dan design berorientasi objek(ooa&d) yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an. UML merupakan gabungan dari metode Booch, Rumbaugh(OMT) dan Jacobson. Tetapi UML ini akan mencakup lebih luas daripada OOA&D. Pada pertengahan pengembangan UML dilakukan standarisasi proses dengan OMG(Object Management Group) dengan harapan UML akan menjadi bahasa standar pemodelan pada masa yang akan datang. 16

17 UML disebut sebagai bahasa pemodelan bukan metode. Kebanyakan metode terdiri paling sedikit prinsip, bahasa pemodelan dan proses. Bahasa pemodelan (sebagian besar grafik) merupakan notasi dari metode yang digunakan untuk mendesain secara cepat. Bahasa pemodelan merupakan bagian terpenting dari metode. Ini merupakan bagian kunci tertentu untuk komunikasi. Jika anda ingin berdiskusi tentang desain dengan seseorang, maka anda hanya membutuhkan bahasa pemodelan bukan proses yang digunakan untuk mendapatkan desain. UML merupakan bahasa standar untuk penulisan blueprint software yang digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembentukan dan pendokumentasian alat-alat dari sistem software.[3] Sejarah Singkat UML dan Gambaran UML Bahasa pemodelan berorientasi objek muncul antara sekitar pertengahan tahun 1970-an dan akhir tahun 1980-an yang dikenal dengan bahasa pemograman berorientasi objek dan aplikasi komplek yang berkembang, yang dimulai untuk eksperimen dengan pendekatan alternatif untuk analisis dan desain. Sejumlah metode berorientasi objek bertambah dari kurang lebih 10 sampai lebih dari 50 selama periode 1989 dan Beberapa user pengguna metode ini menemukan permasalahan dalam bahasa pemodelan ini yang dibutuhkan mereka untuk kelengkapan, sehingga timbul yang dinamakan perang metode. Belajar dari pengalaman, metode generasi baru mulai muncul dengan metode yang terkemuka, seperti Booch, Jacobson s OOSE(Object Oriented Software Engineering) dan Rumbaugh s OMT(Object Modelling Technique). Metode penting lainya seperti Fusion, Shler_mellor dan Coad-Yourdan. Setiap metode ini merupakan metode yang lengkap, meskipun setiap metode diakui memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam waktu yang singkat metode Booch paling terasa dalam mendesain dan membangun tahapan project,oose 17

18 memberikan dukungan yang baik untuk use cases seperti cara untuk menjalankan permintaan, analisis dan desain level tinggi, dan OMT-2 sangat berguna untuk analisis dan sistem informasi data intensif. Banyak ide-ide yang kritis dimulai dari pertengahan tahun an ketika Grady Booch (Relational Software Corporation), Ivar Jacobson(Objectory) dan James Rumbaugh(General Electric) mulai mengadopsi ide-ide dari metode lainnya yang dikumpulkan yang akhirnya diakui sebagai Metode Object Oriented yang mudah diseluruh dunia. Kemudian mereka termotivasi untuk membangun UML(Unified Modelling Language). [3] Ada tiga tujuan dibangunnya penyatuan metode tersebut yaitu : Untuk memodelkan sistem, dari konsep ke bentuk yang cocok dengan menggunakan teknik berorientasi objek. Untuk menunjukkan skala persoalan yang komplek. Untuk membangun bahasa pemodelan yang berguna bagi manusia dan mesin. Perencanaan bahasa untuk digunakan pada analisa dan desain yang berorientasi objek tidak seperti mendesain bahasa pemograman. Pertama, kita harus mengetahui masalah seperti dapatkah bahasa mencakup spesikasi permintaan. Dapatkah bahasa penting untuk pemograman visual. Kedua, kita harus menemukan keseimbangan antara komplek dan kesederhanaan. Bahasa yang terlalu sederhana akan terbatas untuk problem yang luas yang akan dipecahkan. Sedangkan untuk bahasa yang komplek akan berakibat terlalu pengembang pada sistem yang sederhana. UML dimulai secara resmi pada oktober 1994, ketika Rumbaugh bergabung dengan Booch pada Relational Software Coorporation. Proyek ini mengfokuskan pada penyatuan metode Booch dan OMT. Versi 0.8 merupakan Metode Penyatuan yang 18

19 direlease pada bulan oktober Dalam waktu yang sama Jacobson bergabung dengan Ralational dan cakupan dari UML semakin luas sampai diluar perusahaan OOSE. Dokumentasi UML versi 0.9 akhirnya direlease pada bulan Juni Meskipun pada tahun 1996 ini melihat dan menerima feedback dari komunitas Software Engineering. Dalam waktu tersebut menjadi lebih jelas bahwa beberapa organisasi software melihat kalau UML merupakan strategi dari bisnisnya. Kemudian dibangunlah UML Consortium dengan beberapa organisasi yang akan menyumbangkan sumber dayanya untuk bekerja mengembangkan dan melengkapi UML. Disini beberapa patner yang berkontribusi pada UML 1.0 diantaranya Digital Equipment Corporation, Hewlett-packard, I- Logix, Intellicorp, IBM, ICON Computing, MCI Systemhouse, Microsoft, Oracle, Relational, Texas Instruments dan Unisys. Dari Colaboration ini dihasilkan UML 1.0 yang merupakan bahasa pemodelan yang ditetapkan secara baik, Expressive, kuat dan cocok untuk lingkungan masalah yang luas. UML 1.0 ditawarkan menjadi standarisasi dari Object Management Group(OMG). Dan pada januari 1997 sebagai standar bahasa pemodelan. 19

20 Antara Januari Juli 1997 Gabungan group tersebut memperluas kontribusinya sebagai hasil respon dari OMG dengan memasukkan Adersen Consulting, Ericsson, ObjectTimeLimeted, Platinum Technology,Ptech, Reich Technologies, Softeam, Sterling Software dan Taskon. Revisi dari versi UML(versi 1.1) ditawarkan kepada OMG sebagai standarisasi pada bulan juli Dan pada bulan September 1997 versi ini dierima oleh OMG Analysis dan Design Task Force(ADTF) dan OMG ArchitectureBoard. Dan Akhirnya pada Juli 1997 UML versi 1.1 menjadi standarisasi. Pemeliharaan UML terus dipegang oleh OMG Revision Task Force(RTF) yang dipimpin oleh Cris Kobryn. RTP merilis editorial dari UML 1.2 pada Juni Dan pada tahun 1998 RTF juga merilis UML 3.1 dengan disertai dengan user guide dan memberikan technical cleanup Gambaran dari UML UML sebagai Bahasa Pemodelan UML merupakan Bahasa pemodelan yang memiliki pembendaharaan kata dan cara untuk mempresentasikan secara fokus pada konseptual dan fisik dari suatu sistem. Contoh untuk sistem software yang intensive membutuhkan bahasa yang menunjukkan pandangan yang berbeda dari arsitektur sistem, ini sama seperti menyusun/mengembangkan software development life cycle. Dengan UML akan memberitahukan kita bagaimana untuk membuat dan membaca bentuk model yang baik, tetapi UML tidak dapat memberitahukan model apa yang akan dibangun dan kapan akan membangun model tersebut. Ini merupakan aturan dalam software development process. 20

21 UML sebagai bahasa untuk Menggambarkan Sistem(Visualizing) UML tidak hanya merupakan rangkaian simbol grafikal, cukup dengan tiap simbol pada notasi UML merupakan penetapan simantik yang baik. Dengan cara ini, satu pengembang dapat menulis model UML dan pengembang lain atau perangkat yang sama lainnya dapat mengartikan bahwa model tersebut tidak ambigu. Hal ini akan mengurangi error yang terjadi karena perbedaan bahasa dalam komunikasi model konseptual dengan model lainnya.[3] UML menggambarkan model yang dapat dimengerti dan dipresentasikan ke dalam model tekstual bahasa pemograman. Contohnya kita dapat menduga suatu model dari sistem yang berbasis web tetapi tidak secara langsung dipegang dengan mempelajari code dari sistem. Dengan model UML maka kita dapat memodelkan suatu sistem web tersebut dan dipresentasikan ke bahasa pemogranan. UML merupakan suatu model ekaplisit yang menggambarkan komunikasi informasi pada sistem. Sehingga kita tidak kehilangan informasi code implementasi yang hilang dikarenakan developer memotong coding dari implementasi. UML sebagai bahasa untuk Menspesifikasikan Sistem (Specifying) Maksudnya membangun model yang sesuai, tidak ambigu dan lengkap. Pada faktanya UML menunjukan semua spesifikasi keputusan analisis, desin dan implementasi yang penting yang harus dibuat pada saat 21

22 pengembangan dan penyebaran dari sistem software intensif. UML sebagai bahasa untuk Membangun Sistem(Constructing) UML bukan bahasa pemograman visual, tetapi model UML dapat dikoneksikan secara langsung pada bahasa pemograman visual. Maksudnya membangun model yang dapat dimapping ke bahasa pemograman seperti java, C++, VB atau tabel pada database relational atau penyimpanan tetap pada database berorientasi objek. UML sebagai bahasa untuk Pendokumentasian Sistem (Documenting) Maksudnya UML menunjukan dokumentasi dari arsitektur sistem dan detail dari semuanya.uml hanya memberikan bahsa untuk memperlihatkan permintaan dan untuk tes. UML menyediakan bahasa untuk memodelkan aktifitas dari perencanaan project dan menejemen pelepasan (release management) Tujuan Penggunaan UML 1) memodelkan suatu sistem (bukan hanya perangkat lunak) yang menggunakan konsep berorientasi objek. 2) menciptakan suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun mesin Diagram dalam UML Diagram berbentuk grafik yang menunjukan simbol elemen model yang disusun utuk mengilustrasikan bagain atau aspek 22

23 tertentu dari sistem. Sebuah model sistem biasanya mempunyai beberapa diagram untuk setiap jenisnya. Adapun jenis jenis diagram antara lain : a. Use Case Diagram Menggambarkan sejumlah eksternal actor dan hubungannya ke Use Case yang diberikan oleh sistem. Use Case digambarkan hanya yang dilihat dari luar oleh actor (keadaan lingkungan sistem yang dilihat user) dan bagaimana fungsi yang ada didalam sistem.[3] Gambar 2.2 Model Use Case Diagram 23

24 b. Class Diagram Menggambarkan struktur statis class dalam sistem. Class merepresentsikan sesuatu yang ditangani oleh sistem. Class dapat dihubungkan dengan lainnya melalui sejumlah cara : assasiated (terhubung satu dengan yang lain), dependent (satu class tergantung / menggunakan class yang lainnya), specialiized (satu class merupakan spesialisasi dari class lainnya), atau packaged (grup bersama sebagai suatu unit). Gambar 2. 3 Model Class Diagram 24

25 c. Sequence Diagram Menggambarkan kolaborasi dinamis antar sejumlah object. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antara object. d. Collaboration Diagram Menggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagram. Dalam menjukkan pertukaran pesan, collaboration diagram menggambarkan object dan hubungannya (mengacu ke konteks). Jika penekanannya pada waktu atau urutan gunakkan sequence diagram, tetapi jika penekanannya pada konteks gunakan collaboration diagram. e. State Chart Diagram Menggambarkan semua state (kondisi) yang dimiliki oleh suatu object dari suatu class dan kejadian yang menyebabkan state berubah secara dinamis. f. Activity Diagram Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakkan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. g. Component Diagram Menggambarkan struktur fisik kode dari komponen. Komponen dapat berupa source code, komponen biner, atau executable component. Sebuah komponen berisi tenatang logic class atau class yang diimplementasikan 25

26 sehingga membuat pemetaan dari logical view ke component view. h. Deployment Diagram Menggambarkan arsitektur fisik dari perangkat keras dan perangkat lunak sistem, menunjukkan hubungan komputer dengan perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di dalam nodes, executable, component dan object yang dialokasikan untuk memperlihatkan unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node tertentu dan ketergantungan komponen.[3] Langkah-langkah penggunaan UML Berikut ini adalah tips pengembangan piranti lunak dengan menggunakan UML: 1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul. 2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain. 3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem. 4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem. 26

27 5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram. 6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir. 7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case. 8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodanya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain. 9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik. 10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node. 11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan : Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk 27

28 mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu. 12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. 13. Piranti lunak siap dirilis. 2.8 Sistem Basis Data Pengertian Basis Data Basis data (Database) adalah kumpulan dari data yang saling brhubungan satu dengan yang lainnya, dan dipergunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database dibentuk dari kumpulan file.[3] Pengertian Perangkat Lunak yang digunakan yaitu : XAMPv XAMPP v adalah program aplikasi bantu yang terdiri dari tiga aplikasi program utama yaitu, Apache, MySQL, dan PHP.Apache berfungsi sebagai layanan webserver.menghubungkan database MySQL dengan halaman. webuser.mysql berfungsi sebagai databaseserver yang digunakan untuk membuat, mengolah atau mengelola, dan menghapus database. PHP merupakan bahasa pemrograman web yang sifatnya serversidescripting dan digunakan untuk membuat web yang sifatnya dinamis. 28

29 XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolahan data MYSQL di komputer local. XAMPP berperan berperan di server web pada komputer. XAMPP juga dapat disebut sebagai sebuah Cpanel server yang virtual, yang dapat membantu melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet Macromedia dreamweaver Dreamweaver adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain web secara virtual dan mengelola situs atau halaman web.dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web desainer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web, karena Dreamweaver mempunyai ruang kerja, fasilitas dan kemampuan yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun suatu situs web PHP PHP adalah scriptpemprograman yang terletak dan diesekusi di server.salah satunya adalah mampu menerima, mengolah dan menampilkan data dari dan ke suatu sistem. Data akan diolah ke sebuah database serever(program database yang terletak di sisi server, contoh: MYSQL). Untuk kemudian hasilnya ditampilkan kebrowser sebuah situs.dengan demikian PHP dapat membuat situs.lebih dinamis karena data situs tersebut dapat selalu berubah sesuai permintaan. 29

30 MYSQL MYSQL adalah salah satu program yang dapat dipergunakan sebagai database, dan menggunakan salah satu software untuk database server yang banyak digunakan.mysql bersifat open source dan menggunakan SQL.MYSQL biasanya dijalankan diberbagai Platform misalnya Windows, Linux dan sebagainya Cascading Style Sheet Cascading Style Sheet secara sederhana adalah sebuah metode yang digunakan untuk mempersingkat penulisan tag HTML, seperti font, color, text dan tabel menjadi lebih ringkas sehingga tidak terjadi pengulangan tulisan PHP Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. Merupakan bahasa berbetuk script yang ditempatkan dalam server dan diproses di server.hasilnyalah yang kemudian dikirim ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.php pertama dibuat saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah scriptperl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994.Scriptscript ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut Personal Home Page.Pada mulanya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache.Namun kemudian PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami.PHP bersifat bebas dipakai, artinya tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini. 30

31 2.9 Pengertian CETAK TIKET MANDIRI Pengantar CTM CTM (Cetak Tiket Mandiri) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan ouput) data spasial atau data yang bereferensi media cetak. Setiap data yang telah di input merujuk lokasi, waktu, tujuan, harga dan jadwal pemberangkatan penumpang kereta api di wilayah yang telah ditentukan. Misalnya data keberangkatan penumpang dapat di ketahui melalui struck pembelian dengan kode tertentu sehingga penumpang dapat mencetak tiket kereta api secara individual Pengantar Mesin Cetak Tiket Mandiri Mesin Cetak Tiket Mandiri yang telah diluncurkan oleh PT. KAI Indonesia (Persero) adalah salah satu sistem yang dimana memudahkan pengguna jasa transportasi kereta api dapat melakukan cetak tiket kereta tanpa harus mengantri, dengan sistematika sebagai berikut : 1. Memesan tiket kereta api melalui salah satu alternatif pembelian, misalnya lewat internet, telp , minimarket dll. setelah memesan dan membayar maka kita akan mendapat Kode Booking dan Kode pembayaran. 2. Datang ke mesin CTM di stasiun atau tempat yang menyediakan. 4. Pada layar komputer terpampang kolom isian kode booking/kode pembayaran. 5. Kita isikan atau ketik kode booking/kode pembayaran kemudian klik tombol Cari/Search. 6. Jika kode yang kita ketikan benar maka pada layar akan muncul informasi tiket yang akan kita cetak, 31

32 meliputi: nama penumpang, nama kereta api, tanggal perjalanan, dll. 7. Jika tiket yang kita maksud adalah yang terpampang pada layar maka bisa dilanjutkan dengan menekan tombol Cetak/Print. 8. Tiket keluar dari mesin cetak, kita bisa mengambil tiket yang sudah tercetak tersebut. Tiket versi cetak sendiri ini sama persis dengan yang dibeli di counter ticket, pastikan nama dan nomor KTP tertulis dengan benar agar dipersilahkan masuk saat hendak naik kereta api nanti 32

33 BAB III PROFIL PERUSAHAAN PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya disingkat sebagai PT KAI (Persero) atau "Perseroan" adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia. PT Kereta Api Indonesia (Persero) didirikan sesuai dengan akta tanggal 1 Juni 1999 No. 2, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Sp.N., Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal 13 September 1999 No. 14. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan tanggal 1 Oktober 1999 No. C HT TH.99 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 14 Januari 2000 No. 4 Tambahan No. 240/2000. Riwayat PT KAI dibagi menjadi tiga periode, yaitu masa kolonial, sebagai lembaga pelayanan publik, dan sebagai perusahaan jasa. Pada masa kolonial, industri perkeretaapian dimulai pada tahun 1864 ketika Namlooze Venootschap Nederlanche Indische Spoorweg Maatschappij memprakarsai pembangunan jalan kereta api dari Semarang ke Surakarta, Jawa Tengah. Sejak itu tiga perusahaan lain berinvestasi membangun jalur-jalur kereta api di dalam dan luar Pulau Jawa. Perusahaan yang terlibat dalam industri kereta api zaman kolonial adalah Staat Spoorwegen, Verenigde Spoorwegenbedrifj, dan Deli Spoorwegen Maatscappij. 3.1 Sejarah Singkat PT. KAI (Persero) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 33

34 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara tumbuh de-ngan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi Km dan pada tahun 1900 menjadi Km. Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA. Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana. 34

35 Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang ( ) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru.[4] 3.2 Visi dan Misi PT. KAI (Persero) Visi Diakui menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders. Penjabaran Visi Perusahaan : Universal Menunjukkan kinerja yang melebihi ekspektasi pihak-pihak yang berkepentingan. Memberikan layanan yang terbaik, ramah dan terpadu. Bekerja dengan pola pikir prima ( Mindset of Excellence ) Unggul Menjadi yang terbaik dalam bisnis perkeretaapian di indonesia dan memenuhi tolak ukur mutakhir dan terbaik. Memposisikan diri sebagai perusahaan yang terkemuka dalam percaturan bisnis perkeretaapian dunia. Meningkatkan kualitas proses, sistem, dan pelayanan secara berkesinambungan. 35

36 3.2.2 Misi Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan Kenyamanan Budaya Perusahaan a. Integritas ( Integrity ) Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya. b. Profesional ( Professional ) Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain. c. Keselamatan ( Safety ) Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian. 36

37 d. Inovasi ( Innovation ) Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder. e. Pelayanan Prima ( First-rate service ) Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab) Prinsip-prinsip Etika Kerja PT.KAI (Persero) memegang teguh Etika Kerja yang dituangkan di dalam 9 prinsip sebagai berikut :[4] 1. Peka atau tanggap terhadap kebutuhan pelanggan 2. Penghargaan pada harkat dan martabat manusia 3. Menjaga citra perusahaan 4. Mengutamakan kepentingan perusahaan 5. Persaingan yang sehat dan transparan 6. Menekankan Prinsip Profesionalisme 7. Menekankan Prinsip Good Coorporate Citizen 8. Menjalankan Good Coorporate Governance 9. Membangun Hubungan Kemitraan 37

38 3.3 Mutu dan Layanan Berikut mutu dan layanan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY : VISI & MISI PELAYANAN SDM TEKNOLOGI PROSES KONSISTEN Gambar 3.1. Mutu dan Layanan PT. KAI (Persero) 38

39 BAB IV ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa system Pada bagian ini akan dibahas mengenai system yang sedang berjalan ditinjau terutama dari segi proses. Pada pemodelan system antar muka (interface digunakan use-case diagram yang menunjukan hubungan antara admin (PT.KAI (Persero)) dan user (calon penumpang). Hubungan ini dapat berupa server client, server sebagai penyedia sistem dan client sebagai pengguna sistem atau calon penumpang kereta api. Use-case merupakan dokumen naratif yang mendeskripsikan kasus kasus atau kejadian kejadian daripada actor (user/penumpang) dalam menggunakan sistem informasi cetak tiket mandiri PT.KAI (Persero) untuk mendapatkan sebuah informasi dan kemudahan Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dan sumber masalah yang ada dalam pembahasan sistem ini adalah bagaimana membangun aplikasi CTM berbasis web yang memberikan kemudahan akses bagi user dan memberikan kemudahan update bagi pengelola berdasarkan datadata yang didapat sehingga dapat memberikan informasi mengenai jadwal kereta api di Semarang dan provinsi Jawa Tengah. Berikut identifikasi masalah akan saya jelaskan dengan table sebab-akibat dibawah ini : No Masalah Rencana Pemecahan 1 Bagaimana calon penumpang kereta api pendapatkan kemudahan dan pengetahuan tentang kemajuan sistem yang dibuat. Dibuat sistem informasi untuk Memudahkan calon penumpang kereta api mengakses tiket kereta dengan mudah dengan sistem yang dibuat. 39

40 2 Pengarsipan data yang masih menggunakan dokumen manual Dibuat Sistem database sehingga akan lebih mudah dalam pengarsipan. 3 Keamanan sistem yang masih dipertanyakan. Dibuat sistem informasi ini untuk memberikan keleluasaan bagi penumpang tanpa harus khawatir akan keamanan data, karena sangat rahasia. Tabel 4.1 Cause and Effect analysis System Improvement Objectives Berdasarkan analisa sebab-akibat yang telah disebutkan di atas, penulis dapat menyimpulkan system objectives dan system constraint yang penulis rangkum pada tabel berikut ini : SYSTEM IMPROVEMENT OBJECTIVES No System Objectives System Constraint Sistem dirancang 1 Pengelolaan data tidak lagi dengan menggunakan menggunakan arsip dokumen Sistem Informasi berbasis WEB 2 Sistem harus dapat Mengurangi waktu yang dibutuhkan diselesaikan sesuai dalam melakukan publikasi informasi degan jadwal yang telah hingga 80% ditentukan 3 Sistem baru yang akan Meningkatkan efisiensi sistem hingga dirancang harus sesuai 75% dengan estimsi 40

41 biaya/budget Sistem yang mudah untuk dipelajari dan digunakan Meminimalisir biaya yang dibutuhkan. Jumlah pengguna sistem tidak mempengaruhi biaya yang dikeluarkan Sistem yang memiliki tingkat keamanan yang baik. Hanya memiliki sistem yang hak dapat mengupdate data informasi Penyimpanan data yang terstruktur, sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dengan cepat. Sistem yang nanti dikembangkan harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku di perusahaan, teknik peraturan mengenai alur proses bisnis perusahaan Format data dan laporan harus sesuai dengan standar yang digunakan Perubahan data hanya boleh dilakukan oleh pihak yang memiliki hak (admin) Sistem tersebut harus online dan memungkinkan automatic updating, sehingga kapanpun data baru yang diterima dapat langsung di proses Tabel 4.2 System Improvement Objectives 41

42 4.2 Analisa Kebutuhan Analisa Kebutuhan User Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, bahwa user (masyarakat awam) membutuhkan suatu kemudahan akses yang sesuai kebutuhan waktu dan tempat khususnya informasi tentang perkereta apian. Seiring berkembangnya teknologi khususnya peningkatan dalam penggunaan internet sebagai alat untuk memperoleh informasi, masyarakat membutuhkan informasi yang cepat dan instan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh informasi. Dengan penyusunan sistem aplikasi CTM berbasis web ini, diperlukan tahapan-tahapan sehingga akan memperjelas proses pembuatannya. Sedangkan tujuan dari penyusunan tahapan pembuatan program ini adalah untuk menghasilkan program yang baik dan berdaya guna bagi user. Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan kebutuhan-kebutuhan dari user, karena hasil akhir dari pembuatan program harus sesuai dengan keinginan user Sasaran Pengembangan Program Pengembangan dari sistem informasi cetak tiket mandiri PT.KAI (Persero) ini adalah untuk mempermudah PT.KAI (Persero) dalam memberikan informasi kepada masyarakat umum dan membantu memudahkan bagi masyarakat untuk melakukan akses terhadap informasi tentang kereta api. 42

43 4.2.2 Kebutuhan Perangkat lunak (software), Perangkat Keras (Hardware) dan Media Komunikasi Dalam pembuatan sistem informasi cetak tiket mandiri PT.KAI (Persero) berbasis web ini dibutuhkan software dan hardware yang digunakan untuk membangun perangkat lunak itu sendiri Perangkat Lunak Perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ini yaitu : 1. Windows 7 Profesional, perangkat lunak yang digunakan sebagai sistem operasi. 2. MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management sistem). Untuk menyimpan database para calon penumpang. 3. PHP (Web programming), ebagai perangkat lunak pendukung yang digunaka dalam membuat tampilan antar muka dan fungsi-fungsi yang mendukung dalam menampilkan data spasial. 4. Webserver merupakan inti dari suatu website. Melalui webserver inilah kita dapat melihat website yang ada diinternet. Webserver berfungsi sebagai pusat kontrol dari pengolahan data website. 43

44 Perangkat Keras Perangkat keras yang penulis usulkan di dalam penerapan sistem baru adalah : 1. Processor Merupakan komponen yang sangat penting bisa disebut sebagai atau pusat syaraf atau otak suatu system komputer, yaitu menjadi pusat yang mengatur peralatan computer dan memproses semua data yang masuk menjadi suatu informasi. Sistem ini membutuhkan alat pemroses minimal microprocessor Intel Pentium IV. microprocessor Intel Pentium IV. 2. RAM (Random Acces Memory) Ram merupakan alat penamoungan sementara data yang akan diproses dari harddisk ke processor atau sebalik nya. Untuk mendukung pembuatan informasi geografis dan olah data spasial dibutuhkan RAM 512MB atau lebih besar. 3. VGA CARD Dengn memori 128MB atau lebih besar sebagai media pengolah data spasial yang akan ditampilkan ke monitor. 4. HARDDISK Harddisk kosong adalah sebesar 10GB atau lebih. 5. Keyboard Suatu alat masukan (input device) yang digunakan untuk mengetik huruf,angka dan symbol-simbol. 6. Mouse Suatu alat masukan untuk menggerakkan pointer. 7. Monitor 44

45 Layar monitor yang mampu menampilkan resolusi gambar 800x600 pixel atau lebih. 8. Printer Sebagai alat output untuk mencetak hasil yang telah kita buat Jaringan Komputer Sistem informasi cetak tiket mandiri PT.KAI (Persero) merupakan aplikasi yang berbasis web, artinya user nantinya dapat menjalankan aplikasi pada komputer nya masing-masing yang terhubung dengan perangkat keras (server) tempat aplikasi disimpan. Untuk saat ini sistem cetak tiket mandiri hanya bisa di akses melalui mesin cetak tiket mandiri yang tersedia di setiap stasiun kereta api nasional di Indonesia Analisa Kebutuhan Sumber Daya Manusia Salah satu unsur penting dalam pengembangan perangkat lunak adalah sumber daya manusia yang menangani rekayasa perangkat lunak tersbut. Berikut ini adalah kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan : 1) Sistem Analisis Sistem analisis yaitu orang yang mempunyai kemmapuan dalam menganalisis sistem dengan mempelajari masalah-,masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta mengidentifikasikan pemecahan yang harus dilakukan. 2) Programmer Programmer adalah orang yang telah mengembangkan suatu program aplikasi atau perangkat lunak dalam suatu bahasa pemrograman. Berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem. 3) Pengguna 45

46 Orang yang memiliki wewenang untuk menggunakan sistem ini Analisa Kebutuhan Sistem Berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi dalam penyampaian atau pengenalan sistem cetak tiket yang selama ini masih disampaikan secara konvensional dan mungkin masyarakat menganggap hal tersebut masih dipertanyakan keabsahannya, maka dengan metode cetak tiket mandiri menggunakan perangkat informasi berbasis komputer ini diharapkan proses pengenalan atau,pemahaman tentang tiket mandiri menjadi lebih lancar, inovatif dan interaktif. 4.3 Perancangan sistem Sistem Cetak Tiket Mandiri PT.KAI (Persero) ini disusun untuk membantu pemakai dalam hal ini ialah calon penumpang kereta api dalam mempermudah akses informasi khususnya informasi jadwal keberangkatan, waktu tempuh dan segala macam hal yang tercakup dalam layanan tiket kereta api. Fasilitas yang ada akan disajikan dalam bentuk tools yang dibuat sedemikian rupa, sehingga interaksi yang perlukan dalam suatu informasi ini dapat menarik minat pemakai untuk dapat menggunakannya. 46

47 Bagan kerangka berfikir dapat dilihat pada bagan berikut ini : Solusi untuk mengatasi masalah yang masih timbul Mengumpulkan data yang sudah dikumpulkan Sebelumnya,implementasikan solusi guna Perancangan analisa Pembuatan dan Pengujian Kesimpulan Gambar 4.1 bagan kerangka berfikir Perancangan sistem Cetak Tiket Mandiri berbasis web Setelah tahap penganalisaan, tahap berikutnya adalah proses perancangan. Proses perancangan akan memberikan gambaran tentang perangkat lunak yang akan dibuat dan nantinya akan dikembangkan. Pada bagian perancangan ini akan digambarkan proses bisnis serta desain antar muka dari sistem ini Proses Bisnis Proses bisnis menggambarkan interaksi antara actor dengan sistem, seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. 47

48 4.4 Model Analisis Dalam perangcangan ini penulis menggunakan UML: UML 1) Pemodelan Use Case Diagram Use case merupakan definisi fungsionalitas sistem dari sudut pandang user. 1. Use Case Diagram Gambar 4.2 Model Use case Diagram 48

49 Adapun scenario use case dari permodelan use case diatas adalah sebagai berikut. a) Nama use case : Input Jadwal Tket Actor : Admin Type : Primary Tujuan : Menampilkan Jadwal Deskripsi : Menampilkan info jadwal kereta dan biaya b) Nama use case : Memilih Jadwal Tiket Actor : User Type : Primary Tujuan : Memilih Jadwal KA Deskripsi : Memilih Jadwal KA yang dipilih c) Nama use case : Input Pemesanan Actor : user Type : Primary Tujuan : Memasukan data pemesanan Deskripsi :Memasukan data untuk melakukan pemesanan d) Nama use case : Membayar biaya Actor : User Type : Primary Tujuan : Menampilkan Tarif Deskripsi : Menampilkan Tarif KA e) Nama use case : Bukti terbayar Actor : Admin Type : Primary Tujuan :Menampilkan tiket terbayar Deskripsi : Menampilkan tiket pesanan yang terbayar 49

50 f) Nama use case : Update data pesanan Actor : Admin Type : Primary Tujuan :Menampilkan Pemesanan Deskripsi : Menampilkan tiket pesanan yang terbayar SRS ID NAMA FUNGSI DESKRIPSI Menampilkan halaman web awal dalam WEB U-R-01 Menu Utama WEB CTM U-R-02 Pencarian Menampilkan halaman info tentang data pemesanan U-R-03 Input Pemesanan Memberikan aksi input pemesanan dengan pointer view U-R-04 Cetak Bukti Registrasi Menampilkan halaman Tiket KA yang telah tercetak U-R-05 Batalkan Pemesanan Menampilkan web awal yang berarti telah melakukan pembatalan Tabel 4.3 Tabel Software requirement specification 50

51 2) Pemodelan Sequence Diagram Sequence diagram adalah Salah satu jenis UML yang merupakan diagram interaksi yang menunjukan bagaimana proses operasi antara satu dengan yang lain nya 1. Sequence Diagram a. Sequence Input Jadwal Tiket Gambar 4.3 Pemodelan sequence diagram Input Jadwal Tiket 51

52 b. Sequence memilih jadwal tiket Gambar 4.4 Pemodelan sequence diagram Memilih jadwal tiket c. Sequence Input data pemesanan Gambar 4.5 Pemodelan sequence diagram Input data pemesanan 52

53 d. Sequence Membayar biaya Gambar 4.6 Pemodelan sequence diagram membayar biaya e. Sequence Bukti Terbayar Gambar 4.7 Pemodelan sequence diagram Bukti Terbayar 53

54 f. Sequence Update data pemesanan Gambar 4.8 Pemodelan sequence diagram Update data pemesanan 3) Pemodelan Activity Diagram Activity diagram adalah pemodelan perangkat lunak yang menunjukan alur control atau aliran objek dengan penekanan pada urutan dan kondisi aliran. 54

55 1. Activity Diagram Admin a. Activity Input Jadwal Gambar 4.9 Pemodelan Activity diagram Input Jadwal b. Activity memilih Jadwal Gambar 4.10 Pemodelan Activity diagram Memilih Jadwal 55

56 c. Activity Input Data Pesan Gambar 4.11 Pemodelan Activity diagram Input Data Pesan d. Activity Membayar Biaya Gambar 4.12 Pemodelan Activity diagram Membayar Biaya 56

57 e. Activity Bukti Pembayaran Gambar 4.13 Pemodelan Activity diagram Bukti Pembayaran f. Activity Laporan Gambar 4.14 Pemodelan Activity diagram Laporan 57

58 4) Pemodelan Class Diagram Dalam rekayasan perangkat lunak, diagram kelas (Class Diagram) adalah jenis diagram struktur statis yang menggambarkan struktur dari suatu sistem dengan menunjukan kelas sistem, atribut,operasi(atau metode) dan hubungan antar kelas. a. Class Diagram Admin Gambar 4.15 Pemodelan class diagram Admin 58

59 b. Class Diagram User Gambar 4.16 Pemodelan class diagram User 59

60 BAB V HASIL PERANCANGAN a. Perancangan Input dan Output Perancangan Input A. Halaman Utama Berfungsi sebagai halaman utama pembuka sebelum memasuki halaman utama. Halaman ini memberikan informasi yang dibutuhkan, dan sebagai halaman login untuk mengakses halaman utama operator. a. Desain Menu Utama Gambar 5.1 Desain Menu Utama 60

61 a. Header berisikan tentang judul dari halaman web menu awal b. Icon bergambar seperti halaman web menu awal yang mengoperasikan keseluruhan dari semua halaman.. Icon ini akan tersedia hanya pada halaman admin. c. Footer adalah bagian dimana pembuat dicantumkan. b. Desain Input Data dan Pencarian Gambar 5.2 Desain Input Data dan Pencarian c. Desain Form Registrasi Gambar 5.3 Desain Input Form Registrasi 61

62 d. Desain Output Rincian Pemesanan Gambar 5.4 Desain Rincian Pemesanan 5.2 Tampilan Antar Muka Halaman utama WEB a. Halaman index.php Gambar 5.5 Halaman Index.php Merupakan screenshot dari halaman web awal index, halaman ini adalah tampilan awal web ketika pertama kali muncul. Halaman ini menampilkan pilihan menu pencaharian, 62

63 dimana terintegrasi dengan server data calon penumpang dan jadwal dan tujuan kereta di setiap stasiun. b. Halaman Form Registrasi Gambar 5.6 Gambar Form Registrasi. Merupakan Screenshot dari halaman Registrasi dimana calon penumpang kereta telah memulai mengisi data diri secara individu melalui mesin Cetak Tiket Mandiri. c. Halaman Perincian Pemesanan Tiket Gambar 5.7 Gambar Rincian Pemesanan Tiket Merupakan screenshot dari halaman Rincian Pemesanan Tiket yang menunjukan data diri calon penumpang beserta 63

64 nomor kode penumpang, harga tiket dan kursi yang telah disediakan. d. Halaman Printout Tiket Kereta Api Gambar 5.8 Gambar Halaman Printout Tiket Kereta Api Merupakan Screenshot dari Printout Tiket Kereta yang telah melalui proses registrasi sebelumnya. Selanjutnya dengan tahap He-Regristrasi melalui kasir untuk membayar tagihan pada admin atau kasir. e. Halaman Admin Sistem Cetak Tiket Mandiri Gambar 5.9 Gambar Halaman Admin CTM 64

65 Merupakan Screenshot dari halaman Admin yang dimiliki oleh PT.KAI (Persero) untuk mengkonfirmasi atau He- Regristrsi pemesanan tiket oleh para calon penumpang. Berisikan username dan password. f. Halaman Data Pesan dalam Admin Gambar 5.10 Gambar Halaman data Pesan Tiket KA Merupakan screenshot dari halaman Admin yang menampilkan data para calon penumpang, baik yang telah melakukan he-regristrasi pembayaran maupun pembatalan pemesanan. g. Halaman Jadwal Kereta Api Gambar 5.11 Gambar Jadwal Kereta Api 65

66 Merupakan screenshot dari halaman Admin yang menampilkan data jadwal, waktu tempuh, jenis kereta Api dan biaya yang dapat diubah maupun ditambah oleh admin. h. Halaman Kelas Kereta dan Tarif Gambar 5.12 Gambar Halaman Kelas Gerbong Kereta Api Merupakan screenshot dari halaman Admin yang menampilkan tarif dan kelas kereta menurut fasilitas yang disediakan. i. Halaman Laporan Tiket Terbayar dan Belum Terbayar Gambar 5.13 Gambar Halaman Laporan Tiket Terbayar 66

67 Merupakan screenshot dari halaman Admin yang menampilkan laporan tiket yang telah terbayar melalui kasir. Yang sebelumnya telah dikonfirmasi. j. Halaman Laporan Tiket Belum Terbayar Gambar 5.14 Gambar Halaman laporan Tiket belum Terbayar Merupakan sreenshot dari halaman laporan pada Admin yang menampilkan data para calon penumpang yang belum melakukan pembayaran tiket kereta api. 67

Pendahuluan. 1 Pengenalan UML

Pendahuluan. 1 Pengenalan UML Pendahuluan 1 Pengenalan UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (O OA&D) yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa system Pada bagian ini akan dibahas mengenai system yang sedang berjalan ditinjau terutama dari segi proses. Pada pemodelan system antar muka (interface

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN BATAS USIA PENSIUN PEGAWAI EKS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DI PT.KAI. A. Profil Singkat PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

BAB III PELAKSANAAN BATAS USIA PENSIUN PEGAWAI EKS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DI PT.KAI. A. Profil Singkat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) BAB III PELAKSANAAN BATAS USIA PENSIUN PEGAWAI EKS DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DI PT.KAI A. Profil Singkat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 1. Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kehadiran kereta api

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG. 3.1 Sejarah Berdirinya PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

BAB III GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG. 3.1 Sejarah Berdirinya PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) BAB III GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG 3.1 Sejarah Berdirinya PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Berdirinya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ditandai dengan pencangkulan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Layanan Kereta Api di Stasiun Besar Tegal Viktorinus Singga Resi A

Rancang Bangun Sistem Layanan Kereta Api di Stasiun Besar Tegal Viktorinus Singga Resi A Rancang Bangun Sistem Layanan Kereta Api di Stasiun Besar Tegal Viktorinus Singga Resi A11.2008.04332 Program Studi Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro 2013 ABSTRAK Selama ini informasi yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian akan di lakukan di kampus D3 FMIPA dan ilmu komputer Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan lokasi cabang Mode Fashion di Kota Medan yang begitu cepat harus diimbangi dengan penyampaian informasi dengan cepat dan tepat. Pemetaan lokasi cabang

Lebih terperinci

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET

SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET SISTEM PEMANTAUAN DISTRIBUSI PEMBAYARAN PARKIR MELALUI INTERNET Kartika Megasari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma kartika87ms@gmail.com 29 September 2009 ABSTRAKSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pada bab ini berisi pendahuluan, tujuan, ruang lingkup proyek, definisi, dan gambaran produk. 1.1 PENDAHULUAN Teknologi hadir untuk memberikan kemudahan-kemudahan terhadap suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi 1 Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan departemen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Program adalah ekspresi pernyataan atau kombinasi yang disusun dan

BAB II LANDASAN TEORI. Program adalah ekspresi pernyataan atau kombinasi yang disusun dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Program Aplikasi Program adalah ekspresi pernyataan atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B)

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B) PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH 09560018 (KELAS 5 B) LABORATORIUM RPL PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

BAB III LANDASAN TEORI. adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Jerry, dkk dalam Hartono (1999:1) menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. 57 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Perkeretaapian Indonesia Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama jalan KA di desa Kemijen, Jum at tanggal 17 Juni 1864

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Chevron Pasific Indonesia (PT. CPI) wilayah Riau dengan 4 distrik daerah pengelolaan layanan telepon dan internet yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Makanan Sehat Makanan yang sehat yaitu makanan yang higienis dan bergizi. Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak mengandung racun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu (Soeherman &

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 1999). Model umum sebuah sistem terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem II T02 Use Case

Analisis dan Perancangan Sistem II T02 Use Case Analisis dan Perancangan Sistem II T02 Use Case Disusun O L E H Elsita S.N 04.05.2569 Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta 2006/2007 Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram, model element,

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan ( Sejarah Singkat Perusahaan) Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR Janero Kennedy 1) 1) Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, Kota Yogyakarta. Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sistem Menurut Alfattah (2007:3) sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek yang biasa dilihat

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) organisasi, dan tugas dalam hal ini PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai

GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) organisasi, dan tugas dalam hal ini PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai BAB II GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Bab dua berisi sejarah serta perkembangannya, visi, misi, struktur organisasi, dan tugas dalam hal ini PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada Ilmu Komputer, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat mendasar keterkaitannya dengan sistem secara global. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. Sebagai sebuah perusahaan besar,

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu model sistem informasi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu model sistem informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu model sistem informasi yang banyak digunakan untuk membuat berbagai keputusan, perencanaan, dan analisis. Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dengan demikian objek yang akan penulis kaji adalah Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dengan demikian objek yang akan penulis kaji adalah Sistem Informasi BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dengan demikian objek yang akan penulis kaji adalah Sistem Informasi Penyewaan Peralatan Pesta Pada CV.Risha. Penelitian dilakukan di CV.Risha yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Inspeksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan hasil studi lapangan (wawancara) Inspeksi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap suatu produk, apakah produk itu baik

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam menentukan objek penelitian, penulis melakukannya pada Rental Mobil Permata Trans yang beralamatkan di Jalan Raflesia J-4, Komplek Mitra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi merupakan hal yang paling mendukung khususnya teknologi komputerisasi yang sangat membantu dalam penyajian informasi serta mempercepat proses pengolahan data

Lebih terperinci

BAB II. SEKILAS TENTANG PT. KERETA API (Persero) A. Sejarah Perkeretaapian Indonesia

BAB II. SEKILAS TENTANG PT. KERETA API (Persero) A. Sejarah Perkeretaapian Indonesia BAB II SEKILAS TENTANG PT. KERETA API (Persero) A. Sejarah Perkeretaapian Indonesia Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jumat tanggal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Jadi, komputer dapat diartikan alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputer saat ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputer saat ini berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komputer saat ini berkembang dengan sangat pesat. Kebutuhan akan itu pun semakin diminati oleh semua kalangan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Teori Umum 1.1.1 Aplikasi SMS Lokal Komputer Aplikasi SMS Lokal Komputer digunakan untuk pengiriman SMS ke pelanggan dengan menggunakan PC yang disambungkan dengan Handphone agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang cepat sangatlah penting, terutama dengan perkembangan teknologi informasi pada segala bidang maka penggunaan teknologi

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang 10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 World Wide Web World Wide Web yang biasanya disingkat dengan WWW dan lebih dikenal dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang ada di Internet.

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam proses penelitian penerapan algoritma K-Means pada clustering berita berbahasa Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Selama ini masih banyak sekolah yang belum secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi. Sistem penyimpanan

Lebih terperinci

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kemajuan teknologi saat ini bisa dikatakan berkembang dengan sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kemajuan teknologi saat ini bisa dikatakan berkembang dengan sangat signifikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Faktor kemajuan teknologi saat ini bisa dikatakan berkembang dengan sangat signifikan sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup manusia. Perkembangan teknologi merambah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat hingga memasuki berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah semakin banyak perusahaan yang berusaha

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL. yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat secara

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL. yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat secara BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang pemecahan masalah yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA

BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA BAB III TINJAUAN UMUM PT KERETA API INDONESIA III.1 Sejarah Perusahaan Perkereta apian di Indonesia bermula dengan dibangunnya jalan rel sepanjang 26 km antara stasiun Kemijen dan Tanggung di Jawa Tengah

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Dalam pelaksanaan perancangan aplikasi online booking Ambarawa tour and travelling menggunakan model waterfall. Model waterfall merupakan suatu teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang memiliki kemampuan dalam memvisualisasikan peta, data spasial berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem pemesanan makanan dan minuman yang saat ini sedang berjalan pada Rumah Makan Dapur Runi masih menggunakan cara manual

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang dikontrol oleh sebuah intstruksi-instruksi perintah digital. Komputer berasal

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI UJIAN ONLINE

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI UJIAN ONLINE RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI UJIAN ONLINE Oleh : 1 Nasril 2 Adri Yanto Saputra Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450 Telp. 021-31904598

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,

Lebih terperinci

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya /

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya / WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Angga Indrajaya / 1027014 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,. Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional Dalam ujian konvensional,ada beberapa hal yang harus dipenuhi agar ujian bisa dilaksanakan secara layak. Hal yang utama adalah kertas.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisisa Sistem Web Service Push and Pull Sistem Web Service Push and Pull ini akan dibangun dengan menggunakan Analisis dan Desain berorientasi objek. Analisis dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan pola pikir manusia. Salah satu bidang yang turut serta menikmati hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan pola pikir manusia. Salah satu bidang yang turut serta menikmati hasil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pembelajaran tentang ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang, khususnya dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). TIK terus mengalami

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejarah singkat mengenai berdirinya CV. Jadikom ini diawali oleh ide dari 3

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejarah singkat mengenai berdirinya CV. Jadikom ini diawali oleh ide dari 3 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV. Jadikom. Penelitian difokuskan pada absensi karyawan. 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah singkat mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek, ide, berikut saling keterkaitannya (inter-relasi) di dalam (usaha) mencapai suatu tujuan (atau sasaran bersama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan aplikasi ini dibangun bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai komplek perumahan baru, serta mempermudah pengembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem yang lebih

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Sebagian Besar objek penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah tempat sanggar seni mayang sari di bandung dimana terletak di jalan Moch Toha

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 3 BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis digunakan untuk mengetahui kebutuhan, setelah proses analisis akan dilakukan perancangan yang digunakan untuk mempermudah dalam mengolah data dan kemudian merancang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN

RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN Seminar Nasional Teknologi Informasi 2015 RANCANGAN APLIKASI LATIHAN BELAJAR TENSES DENGAN METODE OBJECT ORIENTED DESIGN Qoriani Widayati, Irman Effendy 1) Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer Jl.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Website atau World Wide Web, sering disingkat sebagai www atau web saja, yakni

BAB 2 LANDASAN TEORI. Website atau World Wide Web, sering disingkat sebagai www atau web saja, yakni BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Website Website atau World Wide Web, sering disingkat sebagai www atau web saja, yakni sebuah sistem dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain dipresentasikan

Lebih terperinci