PERATURAN DAERAH SWATANTRA TINGKAT II KAB. SLEMAN No. 2/Per./Tahun 1958

Transkripsi

1 PERATURAN DAERAH SWATANTRA TINGKAT II KAB. SLEMAN No. 2/Per./Tahun 1958 TENTANG: PEMILIHAN KEPALA DAERAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN Menimbang : Perlu adanya ketentuan-ketentuan untuk menyelenggarakan pemilihan Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Sleman. Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Sementara pasal Pasal 24 Undang-Undang No. 1 tahun Undang-Undang No. 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun Pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun Mendengar : Pembicaraan-pembicaraan dalam sidangnya pada hari ini. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DAERHA SWATANTRA TINGKAT KABUPATEN SLEMAN SEBAGAI BERIKUT: BAB I PENITIA PEMILIHAN Pasal 1 (1) Untuk menyelenggarakan pemilihan Kepala Daerah Swatantra Tingkat Kabupaten Sleman, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sleman dalam sidangnya membentuk sebuah Panitain Pemilihan yang anggautanya terdiri dari 4 (empat) orang. (2) Panitia Pemilihan memilih diantara seorang Ketua dan seorang Pelapor. (3) Panitia Pemilihan memeriksa surat-surat kepercayaan dari pada calon sesuai dengan pasal 24 Undang-Undang No.1 Tahun 1957.

2 BAB II PENCALONAN Pasal 2 (1) Pencalonan Kepala Daerah dilakukan dalam siding terbuka Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan mengisi daftar calon menurut contoh I terlampir yang dapat diminta oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang berkehandak untuk mengajukan calon Kepala Daerah kepada Panitia Pemilihan. (2) Seorang calon dianggap syah, apabila dicalonkan dengan surat pencalonan tertulis yang ditandatangani oleh sedikitnya 3 (tiga) orang, sesuai dengan pasal 2, ayat (1) sub a, Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun (3) Para calon harus mengajukan surat-surat kepercayaan kepada Panitia Pemilihan menurut contoh II dan III. (4) Surat pencalonan harus ditandatangani oleh yang dicalonkan. (5) Daftar calon diisi dengan tinta/potlot tintan dan kemudian disampaikan sendiri oleh salah seorang yang mencalonkan kepada Panitia Pemilihan. (6) Apabila daftar calon salah pengisiannya dapat dimintakan ganti dengan mengembalikan daftar yang salah tersebut kepada Panitia Pemilihan. Pasal 3 Apabila ada perselisihan yang tidak dapat diselesaikan oleh Panitia Pemilihan tentang syah atau tidaknya sesuatu daftar calon diputuskan oleh siding Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada saat itu juga. Pasal 4 Nama-nama calon oleh Panitia Pemilihan ditulis pada papan tulis untuk diketahui oleh sidang.

3 BAB III PEMUNGUTAN SUARA Pasal 5 (1) Pemungutan suara dilakukan secara tertulis dengan mengisi sehelai surat suara menurut contoh IV yang dibaliknya dibubuhi cap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sleman serta parap Ketua dan 2 (dua) orang anggota Penitia Pemilihan, yang diterima oleh anggota Deawn Perwakilan Rakyat Daerah dari jam sampai jam (2) Tiap-tiap anggota hanya berhak memberikan satu suara kepada nama seseorang calon yang ditulis di dalam suara. (3) Surat suara yang salah pengisiannya dapat dimintakan ganti kepada Panitia Pemilihan dengan mengembalikan surat suara yang salah tersebut. (4) Pengisian surat suara harus ditulis dengan tinta/potlot tinta dan tidak boleh ditandatangani serta diberi tanda-tanda lain. Pasal 6 Apabila pengisian telah selesai, surat suara dilipat sehingga isinya tidak terlihat dan selanjutnya oleh pemilih dimasukkan sendiri ke dalam kotak suara yang disediakan untuk itu diohadapan Panitia Pemilihan. Pasal 7 (1) Sesudah pelaksanaan pemungutan suara selesai (meskipun sebelum jam 17.00) kotak suara dibuka. Panitia Pemilihan menghitung surat suara yang masuk untuk mencocokan jumlah surat suara dengan jumlah anggota yang hadir. (2) Apabila terdapat perbedaan jumlah antara surat suara yang masuk dengan jumlah anggota yanghadir, maka Panitia Pemilihan mencari sebeb-sebabnya. (3) Bilamana terdapat kelebihan suara dari pada jumlah anggota yang hadir, maka pemilihan harus diulangi.

4 Pasal 8 Apabila pemilihan tersebut dianggap syah, sehingga tidak perlu mengulangi pemungutan suara, maka: a. Seorang anggota Panitia Pemilihan membacakan isi tiap-tiap surat suara dengan suara keras serta jelas. b. Seorang anggota Panitia Pemilihan mencatat hasil suara yang diberikan kepada calon, ditulis dibelakang nama calon papa papan tulis/ c. Seorang anggota Panitia Pemilihan mengumpulkan dan mencocokan surat suara yang sudah selesai dibaca. d. Seorang anggota Panitia Pemilihan mencatat hasil pemilihan pada daftar calon dengan angka dan huruf dibelakng nama calon tersebut dalam lajur 2 (contoh 1). Pasal 9 Surat-surat suara yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Peraturan ini tidak syah. Pasal 10 Bilamana terdapat perselisihan yang tiodak dapat diselesaikan oleh Panitia Pemilihan tentang syah tidakmya sesuatu surat suara, diputuskan oleh sidang Dewan perwakilan Rakyat Daerah pada saat itu juga. BAB IV HASIL PEMILIHAN Pasal 11 (1) a. Bila terjadi ada 2 calon atau lebih yang mendapat suara terbanyak sama, maka dipergunakan ketentuan dalam: pasal 17, ayat (4) Undang-Undang No. 1 Tahun b. Seorang calon dinyatakan terpilih apabila mendapat suara sebagaimana dimaksud dalam: pasal 17 Undang-Undang No. 1 Tahun (2) Panitia membuat Berita Acara Pemilihan Kepala Daerah menurut contoh V. (3) Hasil Pemilihan Kepala Daerah tersebut ndinyatakan dalam Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

5 Pasal 12 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mengirimkan surat Keputusan tersebut dalam pasal 11 ayat (3) sesuai dengan pasal 3, ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1957, dengan dilampiri Berita Acara kepada Menteri Dalam Negeri atau petugas yang ditunjuk olehnya untuk disyahkan. BAB V PENYIMPANAN SURAT-SURAT SUARA DAN PEMBUBARAN PANITIA PEMILIHAN Pasal 13 (1) Apabila pemilihan telah selesai, semua surat suara beserta surat daftar calon, Berita Acara pemilihan dan surat keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dimasukkan dalam sampul, dilak untuk disimpan oleh Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sleman. (2) Adapun surat-surat lain tentang pemilihan Kepala Daerah yang tidak dipergunakan, dimasukkan. Pasal 14 Panitia Pemilihan dinyatakan bubar, sesudah tugasnya selesai. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan Daerah berlaku pada hari siputuskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sleman. Sleman, tgl DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SLEMAN KETUA: (SALIP)