PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PERHUBUNGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PERHUBUNGAN"

Transkripsi

1 PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PERHUBUNGAN Jl.Jemur Andayani I Telp. (031) , Fax.(031) Jl.Ahmad Yani No.268 Telp. (031) , Fax.(031) S U R A B A Y A LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

2 KATA PENGANTAR Lembaga Pemerinyah mempunyai tugas pokok dan fungsi utama adalah memberikan pelayanan publik yang terbaik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Penyelenggaraan pelayanan publik yang baik akan mempunyai efek yang sangat luas bagi masyarakat, termasuk peningkatan kepercayaan, pembentukan lembaga pemerintah yang berkualitas dan berwibawa dan tentunya akan menciptakan sinergi sumber daya pembangunan dari berbagai stake holder. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Review atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah maka Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur yang merupakan SKPD Pemerintah sektor transportasi juga berkewajiban menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP). Laporan kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan/penyelenggaraan pemerintahan pada sektor Transportasi, baik darat, laut maupun udara, sebagaimana yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun Dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP) Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 ini semoga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan menjadi sarana evaluasi untuk mengoptimalkan kinerja dinas untuk lebih baik lagi pada masa mendatang. KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR Dr. Ir. WAHID WAHYUDI, MT NIP i

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar..... i Daftar Isi..... ii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. I Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi.... I Landasan Hukum.... I Maksud dan Tujuan.. I Struktur Organisasi... I Pegawai..... I Isu Strategis dan Permasalahan. I Sistematika Penyajian.. I.44 BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1. RPJMD II Rencana Strategis Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur Tahun II Penetapan Kinerja Tahun II.8 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Sasaran I. III Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran I... III Perbandingan Capaian Kinerja S.D. Akhir Periode RPJMD Sasaran I. III Perbandingan Capaian Kinerja Dengan Capaian Nasional Sasaran I. III Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Dan Solusi Sasaran I.. III Capaian Kinerja Sasaran II.. III Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran II... III Perbandingan Capaian Kinerja S.D. Akhir Periode RPJMD Sasaran II. III Perbandingan Capaian Kinerja Dengan Capaian Nasional Sasaran II. III Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Dan Solusi Sasaran II.. III Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran III Alokasi Per Sasaran Pembangunan.. III Perbandingan Pencapaian Kinerja Dan Anggaran. III Efisiensi Penggunaan Sumber Daya. III Realisasi Anggaran. III.31 BAB IV. PENUTUP 4.1. Tinjauan Umum Keberhasilan.... IV Permasalahan Yang Berkaitan Dengan Pencapaian Kinerja.. IV Strategi pemecahan masalah..... IV.4 ii

4 LAMPIRAN 1. MATRIKS RENSTRA 2. INDIKATOR KINERJA UTAMA 3. PERJANJIAN KINERJA 4. PENGUKURAN KINERJA 5. PENGUKURAN KINERJA TRIWULAN 6. PENGHARGAAN iii

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara teoritis, birokrasi Pemerintahan memiliki tiga fungsi utama, yaitu; fungsi Pelayanan berhubungan dengan unit organisasi pemerintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakat (public service), Fungsi Pembangunan yang berhubungan dengan unit oganisasi pemerintahan yang menjalankan salah satu bidang tugas tertentu disektor pembangunan (development function), dan Fungsi pemerintahan umum, berhubungan dengan rangkaian kegiatan organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan umum (regulation and function), temasuk di dalamnya menciptakan dan memelihara ketentraman dan ketertiban. Ketiga fungsi birokrasi pemerintahan tersebut, menunjukan bahwa pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintahan daerah, cakupannya sangat luas yaitu pelayanan yang menghasilkan public good, seperti jalan, jembatan, pasar dan lain lain, dan pelayanan yang menghasilkan peraturan perundang-undangan atau kebijakan yang harus dipatuhi oleh masyarakat (fungsi regulasi), seperti perizinan dan lain-lain. Dengan demikian, terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah organisasi pemberi (penyelenggara) pelayanan yaitu Pemerintah Daerah, unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan pelanggan. Sejalan dengan hal tersebut, Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah mewajibkan setiap Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan Kepala Daerah dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.1

6 Untuk mengukur kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Review atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai tolok ukur keberhasilan Dinas Perhubungan dalam mencapai kinerja yang telah ditetapkan. 1.2 KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan peraturan daerah nomor 9 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja dinas daerah dan peraturan Gubernur nomor 82 tahun 2008 tentang uraian tugas sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur, maka kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : A. Kedudukan Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. B. Tugas Pokok Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan dan lalu lintas angkutan jalan. C. Fungsi Dalam melaksanakan tugas, Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan menyelenggarakan fungsi : perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan dan lalu lintas angkutan jalan, penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang perhubungan dan lalu lintas angkutan jalan, pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan dan lalu lintas angkutan jalan dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.2

7 1.3. LANDASAN HUKUM Dasar hukum yang digunakan dalam menyusun Laporan Kinerja Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur tahun 2015 adalah : a) Undang undang nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, kolusi dan Nepotisme (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3851); b) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2006 nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Republikj Indonesia Nomor 4614); c) Peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4817); d) Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah e) Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang akuntabilitas kenerja Instansi pemerintah; f) Peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; g) Keputusan Lembaga Adminstrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2013 tentang Perbaikan pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; h) Peraturan Daerah nomor 9 tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.3

8 1.4. MAKSUD DAN TUJUAN Sebagaimana Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Laporan Kinerja disusun dengan maksud agar setiap unsur penyelenggara negara mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dimandatkan kepada organisasi berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Didalam Laporan Kinerja ini terkandung instrument yang mampu mengukur indicator pertanggungjawaban setiap penyelenggra negara dan pemerintahan. Maksud dan tujuan dari Laporan kinerja ini adalah agar visi, misi dan pencapaian kenerja Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur dapat tercapai sesuai dengan target dan sasaran strategis. Laporan Kinerja ini merupakan sistem pengendalian manajemen di sektor publik yang memiliki dua fungsi yaitu sebagai sarana menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders dan sebagai sarana evaluasi atas pencapaiannya kinerja Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur sehingga dapat dijadikan acuan perbaikan kenerja di masa yang akan dating STRUKTUR ORGANISASI Sesuai dengan peraturan daerah nomor 9 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja dinas daerah. Struktur organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dipimpin oleh Kepala Dinas, yang membawahi : 1. Sekretariat, yang terdiri atas sub bagian tata usaha, sub bagian penyusunan program dan sub bagian keuangan. 2. Bidang Pengembangan Transportasi terdiri atas : seksi Pengembangan Sistem, Seksi Pengembangan Prasarana, Seksi Pengembangan Sarana. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.4

9 3. Bidang Lalu Lintas Jalan terdiri atas : Seksi manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, Seksi Akreditasi Sarana dan Prasarana, Seksi Teknik Rancang Bangun. 4. Bidang Angkutan Jalan terdiri atas : Seksi Angkutan Dalam Trayek, Seksi Angkutan Tidak Dalam Trayek, Seksi pembinaan Angkutan. 5. Bidang Pengendalian Operasional Lalu Lintas Angkutan Jalan terdiri atas : seksi Bimbingan dan Keselamatan, Seksi Fasilitasi OperasionaL, Seksi Pengawasan dan Penertiban. 6. Bidang Perkertaapian dan Lalu Lintas Angkutan Sungai, danau dan Penyeberangan (LLASDP), yang terdiri atas : Seksi perkeretaapian, Seksi lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (LLASDP), Seksi Keselamatan dan pengemdalian Operasional Perkeretaapian dan Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (LLASDP). 7. Bidang perhubungan Laut, terdiri atas : Seksi lalu Lintas Angkutan Laut, Seksi Kepelabuhanan, Seksi Perkapalan dan Keselamatan Pelayaran. 8. Bidang Perhubungan Udara, yang terdiri atas : Seksi Angkutan Udara, Seksi keselamatan Penerbangan dan Sertifikasi Kelaikan Udara, Seksi Teknik Kebandarudaraan dan Fasilitas Elektronika Listrik. 9. Unit Pelaksana teknis Dinas LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.5

10 Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.6

11 Sekretariat a. Tugas merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai b. Fungsi Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum Pengelolaan administrasi kepegawaian Pengelolaan administrasi keuangan Pengelolaan administrasi perlengkapan Pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Dalam menjalankan fungsi diatas, Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dibantu oleh 3 (tiga) Sub Bagian, Yaitu : Sub Bagian tata usaha, sub bagian penyusunan program dan sub bagian keuangan, yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut : 1) Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas : Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, penggandaan naskah-naskah dinas, kearsipan dan perpustakaan Dinas Menyelenggarakan urusan rumah tangga dan keprotokolan ; Melaksanakan tugas di bidang hubungan masyarakat; Mempersiapkan seluruh rencana kebutuhan kepegawaian mulai penempatan formasi, pengusulan dalam jabatan, usulan pensiun, peninjauan masa kerja, pemberian penghargaan, kenaikan pangkat, DP-3, DDK, sumpah / janji pegawai, gaji berkala, kesejahteraan, LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.7

12 mutasi dan pemberhentian pegawai, pendidikan dan latihan, ujian dinas, izin belajar, pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai, menyusun standar kompetensi pegawai, tenaga teknis, tenaga fungsional, analisis jabatan, analisis beban kerja, budaya kerja, dan tugas tata usaha kepegawaian lainnya ; Melakukan penyusunan kebutuhan perlengkapan, pengadaan dan perawatan peralatan kantor, pengamanan, usulan penghapusan asset dan menyusun laporan pertanggungjawaban atas barang-barang inventaris ; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. 2) Sub Bagian Penyusunan Program, mempunyai tugas : Menghimpun data dan menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program; Melaksanakan pengolahan data ; Melaksanakan perencanaan program ; Menyiapkan bahan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan perundang-undangan; Menghimpun data dan menyiapkan bahan penyusunan program anggaran; Melaksanakan monitoring dan evaluasi; Melaksanakan penyusunan laporan ; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. 3) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : Melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai; Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan ; Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan ; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh sekretaris. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.8

13 Bidang Pengembangan Transportasi 1. Tugas melaksanakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, studi/kajian dan perencanaan pengembangan sistem transportasi serta perumusan kebijakan teknis di bidang transportasi. 2. fungsi Penyusunan bahan rencana penataan sistem transportasi wilayah; Penyusunan bahan rencana pengembangan sarana dan prasarana transportasi; Penyusunan bahan rencana pengembangan transportasi berkelanjutan; Penyusunan dan penetapan jaringan transportasi jalan propinsi; Penyusunan bahan pengembangan studi dan penelitian masalahmasalah transportasi; Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pengumpulan data dan informasi. Dalam menjalankan fungsi diatas, Bidang Pengembangan transportasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dibantu oleh 3 (tiga) Seksi, Yaitu : seksi Pengembangan Sistem, Seksi Pengembangan Prasarana, Seksi Pengembangan Sarana, yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut ; 1) Seksi Pengembangan Sistem, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan penyusunan rencana penataan sistem transportasi wilayah; Menyiapkan bahan penyusunan rencana pengembangan transportasi terpadu dan berkelanjutan ; Menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan jaringan transportasi dalam wilayah provinsi; Menyiapkan bahan penyusunan pengembangan studi dan penelitian masalah-masalah transportasi; Menyiapkan bahan penyusunan kegiatan pengembangan dan penerapan sistem informasi manajemen dan teknologi di bidang transportasi; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.9

14 Menyiapkan bahan penyusunan jaringan trayek angkutan ; Menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan jaringan lintas angkutan barang. Melaksanakan analisa dan evaluasi mengenai pengembangan sistem transportasi; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. 2) Seksi Pengembangan Prasarana, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan rencana pengembangan prasarana transportasi; Menyiapkan bahan penetapan kebutuhan prasarana transportasi; Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengumpulan data dan informasi guna pengembangan prasarana transportasi; Menyiapkan bahan kegiatan pengembangan dan penerapan teknologi di bidang prasarana transportasi; Menyiapkan bahan analisa dan evaluasi mengenai pengembangan prasarana transportasi; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang. 3) Seksi pengembangan sarana, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan rencana pengembangan sarana transportasi; Menyiapkan bahan penetapan kebutuhan sarana transportasi; Menyiapkan bahan dalam rangka resolusi masalah-masalah transportasi; menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data / informasi pengembangan sarana; menyiapkan bahan kegiatan pengembangan dan penerapan teknologi di bidang sarana transportasi; Menyiapkan bahan analisa dan evaluasi mengenai pengembangan sarana transportasi; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.10

15 Bidang Lalu Lintas Jalan a. Tugas Melaksanakan kegiatan pemberian izin atau rekomendasi di bidang lalu lintas jalan, pengembangan keterpaduan manajemen dan rekayasa lalu lintas serta pelayanan kelaikan dan keselamatan sarana angkutan jalan. b. Fungsi : Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang lalu lintas; Pelaksanaan penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas; Pelaksanaan penilaian, evaluasi dan rekomendasi analisa dampak lalu lintas; Pelaksanaan penetapan kelas jalan; Pelaksanaan pemberian izin penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas; Pelaksanaan perencanaan, pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan perlengkapan jalan; Pelaksanaan akreditasi, sertifikasi spesifikasi teknis kendaraan bermotor Pelaksanaan pemberian bimbingan dan pengawasan teknis kegiatan rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor; Pelaksanaan penetapan strata dan sertifikasi penguji kendaraan bermotor; Pelaksanaan bimbingan pengelolaan unit pengujian kendaraan bermotor; Pelaksanaan pembinaan pemantauan penilaian dan pengendalian terhadap penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor; Pelaksanaan penetapan lokasi, pengesahan rancang bangun terminal dan persetujuan pengoperasian terminal; Pelaksanaan akreditasi sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.11

16 Dalam menjalankan fungsi diatas, Bidang Lalu Lintas Jalan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dibantu oleh 3 (tiga) Seksi, Yaitu : Seksi manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, Seksi Akreditasi Sarana dan Prasarana, Seksi Teknik Rancang Bangun, yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut ; 1) Seksi Manajemen dan Rekayasa, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan perencanaan, penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pembangunan dan pemeliharaan fasilitas lalu lintas jalan serta fasilitas pendukung lainnya; Menyiapkan bahan kegiatan manajemen dan rekayasa lalu lintas; Menyiapkan bahan usulan rekomendasi manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan nasional; Menyiapkan bahan penilaian dan pemberian rekomendasi analisa dampak lalu lintas; Menyiapkan bahan pemantauan dan pengawasan terhadap operasional fasilitas lalu lintas jalan dan fasilitas pendukung lainnya; Menyiapkan bahan pemberian ijin penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas; Menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan kelas jalan; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang. 2) Seksi Akreditasi Sarana dan Prasarana, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan rencana kegiatan akreditasi sarana dan prasarana jalan; Menyiapkan bahan penilaian kondisi sarana dan prasarana jalan; Menyiapkan bahan pemantauan analisis dan evaluasi sarana dan prasarana jalan; Menyiapkan bahan rencana pengembangan sarana dan prasarana jalan; Menyiapkan bahan pengembangan sarana dan prasarana jalan; Menyiapkan bahan sistem informasi manajemen sarana dan prasarana jalan; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.12

17 Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan terminal; Menyiapkan bahan rekomendasi penetapan lokasi terminal penumpang; Menyiapkan bahan pengesahan rancang bangun terminal penumpang; Menyiapkan bahan pemberian persetujuan pengoperasian terminal penumpang; Menyiapkan bahan pemantauan dan penertiban terhadap penempatan sesuatu benda selain fasilitas lalu lintas di jalan; Menyiapkan bahan rekomendasi pengaturan lokasi pemasangan iklan dan sejenisnya yang dapat mengganggu lalu lintas jalan ; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang. 3) Seksi Teknik Rancang Bangun, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan inventarisasi kendaraan wajib uji; Menyiapkan bahan pengawasan penetapan sertifikasi pengujian kendaraan bermotor; Menyiapkan bahan bimbingan, petunjuk dan pengaturan pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor serta bengkel konstruksi karoseri; Menyiapkan bahan pemantauan dan penilaian penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor; Menyiapkan bahan pemeriksaan fisik dan spesifikasi serta penilaian kondisi teknis kendaraan bermotor, kereta gandengan dan kereta tempelan ; Menyiapkan bahan penerbitan sertifikat registrasi uji tipe kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan penerbitan pembebasan uji berkala pertama bagi kendaraan yang diuji tipe secara lengkap ; Menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan dan pengawasan terhadap teknis rancang bangun dan modifikasi kendaraan bermotor serta fasilitas energi; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.13

18 Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi pendirian bengkel konstruksi serta spesifikasi kendaraan bermotor; Melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang Bidang Angkutan Jalan a. Tugas melaksanakan kegiatan manajemen dan rekayasa angkutan jalan, pemberian izin atau rekomendasi, pengembangan keterpaduan pelayanan serta pelaksanaan sistem informasi angkutan jalan. b. Fungsi Pengumpulan dan penyiapan bahan manajemen angkutan jalan; Pengumpulan dan penyiapan bahan rekayasa angkutan jalan; Penyelenggaraan perizinan atau rekomendasi angkutan jalan, serta bimbingan, pembinaan pengusaha dan pengemudi angkutan; Penetapan tarif penumpang kelas ekonomi Antar Kota Dalam Provinsi; Penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan taksi yang wilayah pelayanannya melebihi kebutuhan Kabupaten / Kota dalam satu provinsi; Pelaksana tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam menjalankan fungsi diatas, Bidang Angkutan Jalan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dibantu oleh 3 (tiga) Seksi, Yaitu : Seksi Angkutan Dalam Trayek, Seksi Angkutan Tidak Dalam Trayek, Seksi pembinaan Angkutan, yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut ; 1) Seksi Angkutan Dalam Trayek, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis operasional angkutan dalam trayek; Menyiapkan bahan pemantauan dan analisis kinerja operasional layanan angkutan dalam trayek; Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi atau pertimbangan pelayanan izin AKAP ; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.14

19 Menyiapkan bahan evaluasi kebutuhan sarana angkutan dalam trayek; Menyiapkan bahan pemberian izin trayek AKDP; Menyiapkan bahan analisis dan menyusun jadwal perjalanan angkutan dalam trayek; Menyiapkan bahan rencana penetapan tarif penumpang kelas ekonomi antar kota dalam provinsi; Menyiapkan bahan pemberian izin trayek angkutan perkotaan yang wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah kabupaten / kota dalam satu provinsi; Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi izin angkutan trayek AKAP; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang. 2) Seksi angkutan tidak dalam trayek, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan pemantauan dan analisis kinerja operasional pelayanan angkutan tidak dalam trayek; Menyiapkan bahan evaluasi kebutuhan sarana angkutan tidak dalam trayek; Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi izin operasi angkutan pariwisata; Menyiapkan bahan pemberian izin operasi angkutan sewa; Menyiapkan bahan pemberian izin operasi angkutan sewa berdasarkan kuota yang ditetapkan pemerintah; Menyiapkan bahan pemberian izin operasi angkutan taksi yang melayani khusus untuk pelayanan ke dan dari tempat tertentu yang memerlukan tingkat pelayanan tinggi/wilayah operasinya melebihi wilayah kabupaten/kota dalam satu provinsi; Menyiapkan bahan pemberian izin insidentil angkutan; Menyiapkan bahan pemberian izin operasi/angkutan barang khusus dan angkutan barang berbahaya; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.15

20 Menyiapkan bahan penyelenggaraan angkutan musiman; Menyiapkan bahan rencana penetapan tarif angkutan jalan tidak dalam trayek; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang; 3) Seksi Pembinaan Angkutan, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan evaluasi pelayanan penyelenggaraan angkutan orang yang wilayah pelayanannya melebihi wilayah kabupaten / kota dalam satu provinsi; Menyiapkan bahan survei jarak tempuh, okupansi penumpang angkutan antar kota; Menyiapkan bahan evaluasi terhadap jarak tempuh dan waktu tempuh AKDP; Menyiapkan bahan evaluasi dan analisis penetapan jaringan AKDP; Menyiapkan bahan evaluasi dan analisis penetapan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan jalan provinsi; Menyiapkan bahan sistem informasi angkutan penumpang antar kota dalam provinsi dan angkutan barang; Menyiapkan kegiatan bimbingan dan pembinaan kepada pengusaha serta pengemudi angkutan; Menyiapkan bahan inventarisasi, seleksi, verifikasi dan sertifikasi pengemudi angkutan; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang Bidang Pengendalian Operasional a. Tugas Melaksanakan pembinaan, pengaturan, pengendalian, pengawasan dan penegakan hukum serta bimbingan operasional keselamatan lalu lintas angkutan jalan. b. Fungsi Pelaksanaan perumusan kebijakan teknis dibidang pengendalian operasional LLAJ; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.16

21 Pelaksanaan pengawasan dan penertiban lalu lintas dan angkutan jalan; Pelaksanaan pembinaan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan; Pelaksanaan analisis pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas; Pelaksanaan kegiatan pengaturan lalu lintas; Pelaksanaan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dalam berlalu lintas; Pelaksanaan tugas-tugs yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam menjalankan fungsi diatas, Bidang Pengendalian Operasional Lalu Lintas Angkutan Jalan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dibantu oleh 3 (tiga) Seksi, Yaitu : seksi Bimbingan dan Keselamatan, Seksi Fasilitasi Operasional, Seksi Pengawasan dan Penertiban, yang masingmasing memiliki tugas sebagai berikut ; 1) Seksi Bimbingan dan Keselamatan, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan pembinaan, bimbingan dan penyuluhan keselamatan dan ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan kepada masyarakat; Menyiapkan bahan analisa dan evaluasi terhadap pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan; Menyiapkan bahan pembinaan, bimbingan dan penyuluhan bidang lalu lintas dan angkutan jalan; Menyiapkan bahan inventarisasi, pengolahan dan analisis data kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan; Menyiapkan bahan audit keselamatan jalan dan audit kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan ; Menyiapkan bahan usulan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan; Menyiapkan bahan pemberian informasi kepada masyarakat tentang kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.17

22 Menyiapkan bahan penelitian kejadian kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan; Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala bidang. 2) Seksi fasilitas operasional, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan rencana perawatan dan pemeliharaan fasilitas operasional; Menyiapkan bahan pembinaan petugas operasional; Menyiapkan bahan analisis dan evaluasi pengoperasian fasilitas operasional; Menyiapkan bahan petunjuk / tata cara kegiatan operasional dan penggunaan fasilitas operasional; Menyiapkan bahan petunjuk / tata cara pemanduan / pengawalan dengan kendaraan bermotor di jalan; Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis pengawasan pengoperasian dan penggunaan peralatan dan penimbangan kendaraan bermotor; Menyiapkan bahan perencanaan pengembangan dan pengadaan peralatan operasional; Menyiapkan bahan sistem informasi pengawasan, penertiban dan kecelakaan lalu lintas; Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala bidang. 3) Seksi pengawasan dan penertiban, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan pengawasan dan penertiban lalu lintas dan angkutan jalan; Menyiapkan bahan penyidikan pelanggarah lalu lintas dan angkutan jalan; Menyiapkan bahan pendukung kegiatan pengawasan dan penertiban lalu lintas dan angkutan jalan; Menyiapkan bahan perencanaan pelaksanaan pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan, jembatan timbang dan terminal; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.18

23 Menyiapkan bahan pemantauan pelaksanaan pengawasan dan penertiban lalu lintas dan angkutan di jalan, jembatan timbang dan terminal; Menyiapkan bahan pemantauan dan menganalisa penyelenggaraan jembatan timbang; Menyiapkan bahan kegiatan pengaturan lalu lintas; Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kepala bidang Bidang Perkeretaapian dan LLASDP a. tugas Melaksanakan pembinaan teknis operasional penyelenggaraan sarana dan prasarana serta pengendalian bidang perkeretaapian dan LLASDP dalam provinsi. b. fungsi Penyusunan dan penetapan rencana umum / rencana induk bidang perkeretaapian dan LLASDP dalam provinsi. Pelaksanaan perencanaan program pembangunan bidang perkeretaapian dan LLASDP dalam provinsi. Pelaksanaan pemberian bimbingan dan pengawasan teknis penyelenggaraan bidang perkeretaapian dan LLASDP dalam provinsi. Pelaksanaan pengendalian operasional bidang perkeretaapian dan LLASDP dalam provinsi. Pelaksanaan penerbitan perijinan bidang perkeretaapian dan LLASDP dalam provinsi. Pelaksanaan penetapan tarif kelas ekonomi angkutan perkeretaapian dan LLASDP dalam provinsi. Pelaksana tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam menjalankan fungsi diatas, Bidang Perkertaapian dan Lalu Lintas Angkutan Sungai, danau dan Penyeberangan (LLASDP) dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dibantu oleh 3 (tiga) Seksi, Yaitu : Seksi perkeretaapian, Seksi lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, dan LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.19

24 Penyeberangan (LLASDP), Seksi Keselamatan dan pengendalian Operasional Perkeretaapian dan Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (LLASDP), yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut ; 1) Seksi Perkeretaapian, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan kebijaksanaan sistem perkeretaapian Provinsi dan perekeretaapian Kabupaten/Kota yang jaringannya melebihi wilayah Kabupaten/Kota dalam Provinsi; Menyiapkan bahan pengusahaan prasarana kereta api umum yang tidak dilaksanakan oleh Badan Usaha Prasarana Kereta Api; Menyiapkan bahan penetapan tarif penumpang kelas ekonomi lintas Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi; Menyiapkan bahan pengkajian dan evaluasi sarana, prasarana dan operasional perkeretaapian ; Menyiapkan bahan pembangunan dan pemeliharaan prasarana kereta api; Menyiapkan bahan pemberian izin pembangunan prasarana yang melintasi jalur kereta api; Menyiapkan bahan penetapan izin penyelenggaraan perkeretaapian khusus yang jaringan jalurnya melebihi wilayah Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi; Menyiapkan bahan pengkajian dan evaluasi keselamatan perkeretaapian ; Menyiapkan bahan penetapan jalur kereta api khusus yang jaringannya melebihi satu wilayah Kabupaten/Kota dalam Provinsi; Menyiapkan bahan penutupan perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin dan tidak ada penanggung jawabnya untuk keselamatan perjalanan kereta api dan keselamatan jalan ; Menyiapkan bahan penetapan jaringan pelayanan perkeretaapian perkotaan dan / atau antar kota melebihi satu Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.20

25 Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi persetujuan angkutan orang dengan menggunakan gerbong Kereta Api dalam kondisi tertentu yang pengoperasiannya dalam wilayah Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi; Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang 2) Seksi Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan penetapan rencana umum jaringan sungai dan danau antara Kabupaten/Kota dalam Provinsi; Menyiapkan bahan penetapan rencana umum lintas penyeberangan antara Kabupaten/Kota dalam Provinsi; Menyiapkan bahan penetapan lintas penyeberangan antara Kabupaten/Kota dalam Provinsi; Menyiapkan bahan pengadaan sarana dan prasarana sungai, danau dan penyeberangan ; Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi rencana induk pelabuhan penyeberangan, DLKR/DLKP yang terletak pada jaringan jalan Nasional dan antar negara serta jaringan jalur kereta api; Menyiapkan bahan penetapan rencana induk, DKKR/DLKP pelabuhan penyeberangan yang terletak pada jaringan jalan Provinsi; Menyiapkan bahan penetapan kelas alur pelayaran sungai; Menyiapkan bahan pemetaan alur sungai lintas Kabupaten/Kota dalam Provinsi untuk kebutuhan transportasi; Menyiapkan bahan pemeliharaan, pengerukan alur pelayaran sungai dan danau ; Menyiapkan bahan perizinan pembangunan prasarana yang melintasi alur sungai dan danau ; Menyiapkan bahan penetapan tarif angkutan sungai, danau dan penyeberangan kelas ekonomi pada lintas penyeberangan dalam Provinsi; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.21

26 Menyiapkan bahan pemberian persetujuan pengoperasian kapal lintas penyeberangan antar kabupaten dalam Provinsi; Menyiapkan bahan pengawasan pengoperasian penyelenggaraan angkutan sungai, danau dan penyeberangan ; Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi lokasi pelabuhan penyeberangan ; Menyiapkan bahan pemberian persetujuan pengoperasian kapal untuk lintas penyeberangan antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi; Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang. 3) Seksi Keselamatan dan Pengendalian Operasional Perkeretaapian dan LLASDP, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan pengawasan terhadap pelaksanaan perkeretaapian Provinsi; Menyiapkan bahan pengawasan pelaksanaan tarif perkeretaapian yang lintas pelayanannya melebihi satu Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi; Menyiapkan bahan pengawasan pengoperasian penyelenggaraan angkutan sungai, danau dan penyeberangan antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi; Menyiapkan bahan pengawasan angkutan barang berbahaya dan khusus melalui kereta api dan angkutan sungai, danau dan penyeberangan ; Menyiapkan bahan pengawasan terhadap surat ukur, surat tanda pendaftaran, sertifikat pengawakan kapal dan surat tanda kebangsaan kapal sungai dan danau dibawah 7 GT ; Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.22

27 Bidang Perhubungan Laut a. Tugas Melaksanakan perijinan, pembinaan, koordinasi, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan angkutan laut, kepelabuhanan, perkapalan dan keselamatan pelayaran serta menyusun rencana pengelolaan pelabuhan laut dan angkutan laut dengan memperhatikan keterpaduan antar moda. b. Fungsi Pelaksanaan penerbitan ijin usaha angkutan laut, penunjang angkutan laut dan kepelabuhanan serta perkapalan ; Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan operasional angkutan laut dan penunjang angkutan laut; Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan operasional perkapalan dan keselamatan pelayaran ; Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan operasional pelabuhan, pekerjaan lepas pantai, pengerukan, reklamasi, salvage, pekerjaan bawah air dan wilayah perairan pelabuhan ; Pelaksanaan koordinasi dan tugas dekonsentrasi yang dilimpahkan oleh pemerintah pusat di bidang perhubungan laut; Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam menjalankan fungsi diatas, Bidang Perhubungan Laut dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dibantu oleh 3 (tiga) Seksi, Yaitu : Seksi lalu Lintas Angkutan Laut, Seksi Kepelabuhanan, Seksi Perkapalan dan Keselamatan Pelayaran, yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut : 1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan pemberian izin usaha perusahaan penunjang angkutan laut dan izin usaha pelayaran bagi perusahaan yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Jawa Timur; Menyiapkan bahan pemberian izin operas! Kegiatan cabang perusahaan pelayaran nasional di Provinsi Jawa Timur; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.23

28 Menyiapkan bahan pelaporan pengoperasian kapal secara tidak tetap dan tidak teratur (tramper) bagi perusahaan angkutan laut yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Jawa Timur; Menyiapkan bahan pelaporan penempatan kapal dalam trayek tetap dan teratur (liner) dan pengoperasian kapal secara tidak tetap dan tidak teratur (tramper) bagi perusahaan pelayaran rakyat yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Jawa Timur, lintas pelabuhan antar Provinsi serta lintas pelabuhan internasional (lintas batas); Menyiapkan bahan perizinan sesuai tugas dan kewenangan ; Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang. 2) Seksi Kepelabuhan, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan rekomendasi penetapan rencana induk pelabuhan laut internasional hub, internasional dan regional; Menyiapkan bahan penetapan rencana induk pelabuhan laut regional; Menyiapkan bahan rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan umum dan pelabuhan khusus ; Menyiapkan bahan penetapan izin pengoperasian pelabuhan khusus regional; Menyiapkan bahan rekomendasi penetapan DLKR/DLKP pelabuhan laut internasional dan pelabuhan laut nasional ; Menyiapkan bahan penetapan dan izin reklamasi pelabuhan laut regional; Menyiapkan bahan pertimbangan teknis terhadap penambahan dan /atau pengembangan fasilitas pokok pelabuhan laut regional; Menyiapkan bahan izin kegiatan pengerukan di wilayah perairan pelabuhan khusus regional; Menyiapkan bahan penetapan DUKS di pelabuhan regional; Menyiapkan bahan rekomendasi penetapan pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeri; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.24

29 Menyiapkan bahan monitoring kegiatan reklamasi pantai; Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang. 3) Seksi Perkapalan Dan Keselamatan Pelayaran, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan keselamatan kapal, pemeriksaan kapal, pengukuran kapal, pencatatan dan penerbitan pas perairan berukuran tonase kotor sama dengan atau lebih dari 7 (GT 7) yang berlayar hanya di perairan daratan (sungai dan danau) ; Menyiapkan bahan pelaksanaan penerbitan dokumen pengawakan kapal berukuran tonase kotor sama dengan atau lebih dari 7 (GT 7) yang berlayar hanya di perairan daratan (sungai dan danau); Menyiapkan bahan pemberian ijin usaha dock/galangan kapal; Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan operasional dock/galangan kapal; Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi keberadaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), telekomunikasi pelayaran, kegiatan kapal lintas daratan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan kapal wisata sungaidan danau ; Menyiapkan bahan rekomendasi ijin usaha salvage dan pengawasannya ; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bidang Perhubungan Udara a. Tugas Melaksanakan pembinaan dan koordinasi menyangkut pengendalian kegiatan angkutan udara, penyediaan kesiapan operasi fasilitas bandar udara, elektronika, listrik dan navigasi udara, serta penyusunan rencana angkutan udara dengan memperhatikan keterpaduan antar moda. b. Fungsi : Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kelancaran angkutan udara Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan sistem operasi dan keselamatan penerbangan serta kelaiakan udara LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.25

30 Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan penyediaan fasilitas sisi darat dan sisi udara serta penataan fasilitas elektronika dan listrik Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam menjalankan fungsi diatas, Bidang Perhubungan Udara dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dibantu oleh 3 (tiga) Seksi, Yaitu : : Seksi Angkutan Udara, Seksi keselamatan Penerbangan dan Sertifikasi Kelaikan Udara, Seksi Teknik Kebandarudaraan dan Fasilitas Elektronika Listrik), yang masing-masing memiliki tugas sebagai berikut 1) Seksi Angkutan Udara, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan pembuatan jaringan dan rute penerbangan dalam lingkup Provinsi Jawa Timur; Menyiapkan bahan pemprosesanbahan pemberian ijin/rekomendasi Jasa Pengurusan Transportasi (JPT); Menyiapkan bahan pemberian izin usaha angkutan udara niaga dan ijin angkutan udara bukan niaga yang beroperasi di wilayah Provinsi Menyiapkan bahan pemberian izin terbang (flight approval) untuk penerbangan dalam satu Provinsi; Menyiapkan bahan pengawasan terhadap pelaksanaan izin perusahaan angkutan udara niaga dan angkutan udara bukan niaga; Menyiapkan bahan pemberian izin usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) yang dilaksanakan oleh pihak swasta dan koperasi; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian izin EMPU ; Menyiapkan bahan analisis dan evaluasi kebutuhan angkutan udara meliputi rute, jadwal dan frekuensi penerbangan dalam satu Provinsi; Menyiapkan bahan pengawasan kantor cabang perusahaan penerbangan asing dan agen penjualan umum / General Sales Agent (GSA); Menyiapkan bahan pengawasan pelaksanaan tarif dasar angkutan udara penumpang berjadwal dalam negeri kelas ekonomi; Menyiapkan bahan pemantauan terhadap pelaksanaan tarif angkutan udara niaga penumpang dalam negeri kelas ekonomi; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.26

31 Menyiapkan bahan pengusulan rute, jaringan dan kapasitas penerbangan dari dan ke Provinsi Jawa Timur; Menyiapkan bahan pengusulan penetapan bandara yang terbuka untuk melayani angkutan udara dari dan ke luar negeri; Menyiapkan bahan bimbingan dan pembinaan kepada asosiasi dan agen penjualan tiket penerbangan (ASTINDO); Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi komite fasilitas bandara pada bandar udara internasional; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. 2) Seksi Keselamatan Penerbangan dan Sertifikasi Kelaikan Udara, mempunyai tugas : Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian beriakunya standar dan persyaratan peralatan penunjang operasi pesawat udara, navigasi penerbangan, peralatan bandar udara dan pelayanan keamanan dan keselamatan dan keamanan penerbangan ; Menyiapkan bahan pemantauan terhadap kegiatan GSE dan personil; Menyiapkan bahan pemantauan terhadap pelaksanaan penetapan / izin operasi bandar udara yang melayani pesawat udara 30 tempat duduk; Menyiapkan bahan Sertifikasi personil pengangkutan bahan dan barang berbahaya, pelayanan pengoperasian bandar udara, pelayanan keamanan dan keselamatan perusahaan angkutan udara ; Menyiapkan bahan pemberian izin operasi bandar udara yang melayani pesawat udara dengan kapasitas < 30 ( tiga puluh ) tempat duduk dan ruang udaranya tidak dikendalikan ; Menyiapkan bahan pemberian izin pengoperasian heliport; Menyiapkan bahan sertifikasi personil pengesahan program penanggulangan gawat darurat di bandar udara ; Menyiapkan bahan pemeriksaan dokumen dan persyaratan administrasi pengoperasian pesawat udara dan awak pesawat udara ; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.27

32 Menyiapkan bahan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan pengaturan pesawat udara di apron, PKP-PK, salvage, pengamanan bandar udara dan GSE ; Menyiapkan bahan pemeriksaan pendahuluan kecelakaan pesawat udara Menyiapkan bahan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan prosedur lalu lintas udara ; Menyiapkan bahan pengawasan terselenggaranya pelaksanaan operasional lalu lintas udara ; Menyiapkan bahan pengawasan terhadap tanda kecakapan (license) petugas operasi bandara ; Menyiapkan bahan pemberian izin permohonan perusahaan penerbangan EMPU dalam rangka pengangkutan bahan-bahan berbahaya dengan menggunakan pesawat udara ; Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian terlaksanannya peraturan dan prosedur teknis operasional pelayanan keselamatan penerbangan ; Menyiapkan bahan analisis dan evaluasi serta menetapkan kebutuhan pelayanan keselamatan penerbangan ; Menyiapkan bahan pemantauan kegiatan sertifikasi kelaikan pesawat udara ; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. 3) Seksi Teknik Kebandar Udaraan dan Fasilitas Elektronika Listrik, mempunyai tugas: Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi penetapan lokasi bandar udara umum; Menyiapkan bahan pengendalian dan pengawasan dan penyelenggaraan pembangunan bandar udara; Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi penetapan / izin dan pemantauan pembangunan bandar udara yang melayani pesawat udara yang > 30 tempat duduk; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.28

33 Menyiapkan bahan pemberian izin pembangunan bandar udara yang melayani pesawat udara dengan kapasitas < 30 (tiga puluh ) tempat duduk dan ruang udaranya tidak dikendalikan; Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi ketinggian bangunan pada rencana induk bandar udara, KKOP, kawasan kebisingan, DLKR di bandar udara; Menyiapkan bahan pengendalian penyelenggaraan teknisi bandara; Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi pembangunan/ pengoperasian bandar udara khusus yang melayani pesawat udara < 30 tempat duduk dan ruang udara disekitarnya tidak dikendalikan. Menyiapkan bahan pemberian izin pembangunan heliport; Menyiapkan bahan Sertifikasi peralatan pengoperasian bandar udara dan peralatan pelayanan keamanan dan keselamatan perusahaan angkutan udara; Menyiapkan bahan pengendalian fasilitas penunjang operasi bandara; Menyiapkan bahan pemberian bantuan teknis kegiatan kalibrasi fasilitas telekomunikasi, navigasi udara, elektronika dan listrik; Menyiapkan bahan bimbingan kegiatan teknik fasilitas elektronika dan listrik bandara; Menyiapkan bahan pengendalian/pengawasan pembangunan fasilitas elektronika dan listrik bandara; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.29

34 UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2011 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan Dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur, Unit Pelaksana Teknis (UPT) terdiri dari UPT Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) dan UPT Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang. Lokasi UPT LLAJ sebagai berikut : 1. UPT LLAJ Surabaya; 2. UPT LLAJ Malang; 3. UPT LLAJ Mojokerto; 4. UPT LLAJ Kediri; 5. UPT LLAJ Tulungagung; 6. UPT LLAJ Madiun; 7. UPT LLAJ Lamongan; 8. UPT LLAJ Probolinggo; 9. UPT LLAJ Jember; 10. UPT LLAJ Banyuwangi; dan 11. UPT LLAJ Bangkalan. 1) UPT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (LLAJ) UPT LLAJ mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pelayanan, pengaturan, pengendalian, pemeriksaan pelanggaran dan penyidikan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPT LLAJ mempunyai fungsi : 1. Pelaksanaan manajemen lalu lintas meliputi perencanaan, pengaturan, pengawasan, pengendalian dan pemantauan lalu lintas; 2. Pelaksanaan rekayasa lalu lintas meliputi perencanaan, pembangunan, pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan rambu - rambu, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu Iintas, serta alat pengendali dan pengaman pemakai jalan; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.30

35 3. pelaksanaan manajemen angkutan meliputi perencanaan, pengaturan, pengawasan, pengendalian dan pemantauan angkutan; 4. Pelaksanaan rekayasa angkutan meliputi rangkaian kegiatan untuk mewujudkan operasional angkutan yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan; 5. Pengumpulan dan pengolahan data; 6. pelaksanaan pemeriksaan teknis dan sertifikasi kendaraan bermotor; 7. pelaksanaan penegakan hukum dan penyidikan pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan; 8. pelaksanaan kegiatan penanggulangan dan penanganan kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan; 9. pelaksanaan pemberian perizinan dan rekomendasi di bidang lalu lintas dan angkutan jalan; 10. pelaksanaan bimbingan dan pembinaan operasional lalu Iintas dan angkutan jalan; 11. pelaksanaan kegiatan pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan lalu Iintas dan angkutan jalan oleh kabupaten/kota; 12. pelaksanaan administrasi ketatausahaan yang meliputi urusan keuangan, kepegawaian, umum dan perlengkapan; 13. pelaksanaan pelayanan masyarakat; 14. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala UPT LLAJ dibantu oleh : 1) Sub Bagian Tata Usaha 2) Seksi lalu Lintas Angkutan Jalan 3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Angkutan Jalan Masing-masing Subbag / Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala UPT 1) Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas : LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.31

36 a. melaksanakan pengelolaan surat menyurat, urusan rumahtangga, kehumasan dan kearsipan ; b. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian ; c. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan ; d. melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan peralatan kantor serta fasilitas operasionallainnya ; dan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT. 2) Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan; b. melaksanakan kegiatan survey, pengumpulan, pengolahan data dan perencanaan lalu lintas angkutan orang dan barang ; c. melaksanakan kegiatan pemantauan, pemasangan dan pemeliharaan perlengkapan jalan ; d. melaksanakan pemantauan, analisis dan evaluasi kondisi dan tingkat pelayanan serta usulan pengembangan angkutan umum dan jaringan jalan ; e. melaksanakan pemantauan, penertiban dan menyiapkan bahan pemberian izin pemasangan dan/atau penempatan benda di jalan atau pemanfaatan jalan selain untuk kepentingan lalu Iintas; f. melaksanakan kegiatan pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota; g. melaksanakan kegiatan penanggulangan kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan ; h. melaksanakan pembinaan dan bimbingan operasional masyarakat pemakai jalan dan pengemudi serta pengusaha angkutan; i. melaksanakan pelayanan pemeriksaan teknis dan sertifikasi kendaraan bermotor ; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.32

37 j. melaksanakan evaluasi, penilaian dan penyiapan bahan perizinan analisis dampak lalu lintas; k. melaksanakan kegiatan pemantauan operasional angkutan penumpang; l. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi perpanjangan izin trayek angkutan antar kota; m. menyiapkan bahan pemberian izin insidentil angkutan antar kota antar provinsi; dan n. melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT. 3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Angkutan Jalan, mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Angkutan Jalan; b. melaksanakan kegiatan pemantauan, pengaturan, pengawasan, pengendalian dan penyidikan pelanggaran lalu lintas angkutan orang dan barang di jalan, terminal dan jembatan timbang; c. melaksanakan tugas pemantauan operasional terminal Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan terminal Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP); d. melaksanakan rencana perawatan dan pemeliharaan fasilitas operasional; e. melaksanakan pemantauan dan menganalisa penyelenggaraan jembatan timbang ; f. melaksanakan pembinaan petugas operasional; dan g. melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.33

38 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI UPT LLAJ 2) UPT BANDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG UPT Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang keamanan dan keselamatan penerbangan serta pelayanan jasa kebandarudaraan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPT Bandara mempunyai fungsi : a. pelaksanaan rencana dan program pelayanan jasa untuk menjamin keamanan, keselamatan, kelancaran dan ketertiban di bandar udara; b. penyelenggaraan dan pengendalian pelaksanaan lalu lintas angkutan udara; c. penyelenggaraan dan pengaturan keamanan dan keselamatan lalu Iintas udara; d. penyediaan dan pemeliharaan fasilitas bandar udara, telekomunikasi, navigasi dan Iistrik; e. penyelenggaraan dan pengaturan kegiatan penunjang Bandar udara untuk kelancaran arus penumpang dan barang; f. penyelenggaraan dan pengendalian keamanan dan ketertiban umum serta hygiene dan sanitasi di bandar udara; g. penyelenggaraan kegiatan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, tata usaha dan rumah tangga; dan h. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.34

39 Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala UPT LLAJ dibantu oleh : 1) Sub Bagian Tata Usaha 2) Seksi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, 3) Seksi Jasa Kebandarudaraan Masing-masing Subbag / Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala UPT 1) Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas : a. melaksanakan pengelolaan surat menyurat, urusan rumah tangga, kehumasan dan kearsipan ; b. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian ; c. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan ; d. melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan peralatan kantor serta fasilitas operasionallainnya ; dan e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT. 2) Seksi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, mempunyai tugas: a. melaksanakan kegiatan operasional keamanan bandar udara dan angkutan udara ; b. melaksanakan pengawasan dan pengendalian keamanan penerbangan, kegiatan operasional keselamatan bandar udara dan angkutan udara ; c. melaksanakan pelayanan navigasi serta pengawasan dan pengendalian keselamatan penerbangan ; dan d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT. 3) Seksi Jasa Kebandarudaraan, mempunyai tugas a. melaksanakan pelayanan jasa kebandarudaraan ; b. melaksanakan penyediaan, pengembangan, perawatan, pemeliharaan dan pengusahaan jasa fasilitas pokok bandar udara dan jasa penunjang kegiatan penerbangan dan bandarudara; dan c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.35

40 Bagan Susunan Organisasi UPT Bandara Abd. Saleh Malang 1.6. PEGAWAI Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur per akhir Desember 2016 berjumlah 525 orang, dengan perincian sebagai berikut : Tingkat Golongan Pegawai PNS 1) Golongan I : 26 Orang 2) Golongan II : 157 Orang 3) Golongan III : 273 Orang 4) Golongan IV : 69 Orang LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.36

41 1.7. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN 1. Kelembagaan dan SDM Keterbatasan jumlah SDM yang kompeten dalam sector perhubungan merupakan faktor utama untuk mengoptimalkan kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Wawasan dan kecakapan petugas yang berkecimpung dalam pelaksanaan perhubungan perlu ditingkatkan jumlah dan kualitasnya secara bertahap untuk membangun aparatur yang peka terhadap pelayanan transportasi. 2. Prasarana Fasilitas Perhubungan dan LLAJ Dalam hal pengendalian kelebihan muatan, Perananan Jembatan Timbang dalam pengawasan dan pengamanan jalan sangatlah besar, karena kelebihan muatan akan menimbulkan dampak negatif terhadap pelayanan transportasi jalan meliputi menurunnya tingkat keselamatan, menurunnya tingkat pelayanan lalu lintas, menurunnya kualitas lingkungan serta kerusakan jalan dan jembatan. Penanganan muatan lebih adalah persoalan multidimensi yang menyangkut berbagai aspek yang dalam penyelesaiannya tidak dapat dilakukan secara parsial namun perlu dukungan konkrit yang berkesinambungan disertai dengan kebijakan-kebijakan yang tepat serta mampu mensinergikan kebijakan stakeholder terkait. Berdasarkan data dari 19 Jembatan Timbang yang ada di Jawa Timur, sekitar 51 % kendaraan barang overload, meskipun sanksi biaya kompensasi terhadap kelebihan muatan ini telah dinaikan 400%, ternyata perilaku kelebihan muatan ini tidak berubah. Implikasi dari kelebihan muatan ini antara lain arus lalu lintas menjadi lambat dan macet, jalan menjadi lebih cepat rusak dan tentu sangat potensial terjadinya kecelakaan, Bahkan memiliki dampak yang signifikan karena emisi gas buang yang dikeluarkan kendaraan. Sejalan dengan Perda nomor 4 Tahun 2012 tentang Pengendalian Kelebihan Muatan Angkutan Barang di Jawa Timur pada dasarnya adalah untuk melindungi keselamatan operasional angkutan barang dan pemakai jalan lainnya, mewujudkan kelancaran, ketertiban dan LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.37

42 kenyamanan lalu lintas angkutan jalan, menjaga kondisi jalan dari kerusakan dini akibat adanya angkutan barang yang melebihi muatan, menjaga kelestarian lingkungan. Unit Penimbangan kendaraan bermotor di Jawa Timur seluruhnya berada di koridor ruas jalan Arteri yang merupakan jalan nasional yang menghubungkan perjalanan antar kota antar provinsi dengan asal tujuan Jawa Timur serta perjalanan menghubungkan antara kota-kota utama di Jawa Timur. Saat ini Jumlah unit penimbangan kendaraan bermotor di Jawa Timur sebanyak 19 Unit Jembatan Timbang dengan kapasitas terendah 40 Ton sampai dengan Kapasitas tertinggi yaitu 80 Ton. Ketersediaan prasarana dan fasilitas LLAJ yang memadai menjadi instrumen pendukung utama dalam mengoptimalkan pelayanan transportasi di Jawa Timur. Beberapa hal yang dilakukan dalam rangka mendukung pemenuhan prasarana dan fasilitas lalu lintas yang memadai adalah : a) Pengembangan sistem informasi di 19 (Sembilan belas) jembatan timbang se-jawa Timur serta Jawa Timur Transportation Control Centre; b) Peningkatan prasarana sarana gedung operasional Perhubungan khususnya pada fasilitas jembatan timbang meliputi peningkatan jalan keluar masuk, peningkatan gudang dan lapangan penumpukan, dll; c) Melaksanakan kajian atas indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan serta survey karakteristik lalu lintas pada ruas jalan nasional dan provinsi utama di Jawa Timur untuk mengetahui kinerja dan permasalahan terkait; d) Pemeliharaan prasarana dan fasilitas transportasi jalan sehingga dapat berfungsi maksimal; e) Penyusunan kajian dan studi teknis sektor transportasi; 3. Layanan angkutan umum Rendahnya animo masyarakat dalam menggunakan angkutan umum dinilai masih sangat tinggi. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri mengingat masyarakat memiliki banyak pilihan dalam penggunaan jenis moda LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.38

43 transportasi, sedangkan angkutan umum dinilai tidak mampu memenuhi harapan masyarakat yang lebih mengutamakan moda transportasi yang nyaman, efisiensi waktu dan keterjangkauan biaya. hal ini berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah pengguna sepeda motor yang sebagian masyarakat pada strata menengah telah menjadikan sepeda motor sebagai sarana transportasi yang paling efisien, terjangkau dan nyaman sehingga mengakibatkan sarana angkutan umum dinilai bukanlah pilihan/alternatif moda yang paling tepat bagi mereka. Menanggapi hal tersebut perlu ada upaya dari pemerintah dalam membangkitkan semangat pengusaha angkutan umum untuk melakukan inovasi transport agar fungsi ketersediaan angkutan menjadi lebih optimal. Beberapa hal yang dilakukan adalah : a) Melaksanakan survey load faktor untuk mengetahui kebutuhan armada angkutan AKDP di Jawa Timur; b) Melaksanakan Monitoring dan evaluasi guna menunjang operasional angkutan umum yang lebih optimal; c) Evaluasi tarif angkutan AKDP di Jawa Timur untuk menentukan tarif ideal pelayanan transportasi; d) Koordinasi teknis multi sektor khususnya dengan pengusaha angkutan dan Dinas Perhubungan kab/kota serta Kementerian Perhubungan untuk memperoleh bahan evalusi sekaligus memberikan pembinaan terhadap kinerja angkutan umum yang disesuaikan dengan perkembangan terkini; e) Melakukan pelatihan dan pendidikan kepada pengemudi angkutan umum untuk meningkatkan wawasan keselamatan dan kinerja operasi yang efektif; f) Meningkatkan pelayanan angkutan pada Masa Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru melalui penyelenggaran angkutan gratis Moda Bus, Moda Kereta Api, Moda Kapal (Kepulauan), angkutan sepeda motor gratis, Rest Area di 19 Jembatan Timbang serta Koordinasi, Monitoring, Evaluasi Pelaksanaan dengan para pihak. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.39

44 4. Peningkatan dan pengamanan lalu lintas Upaya penurunan Kejadian kecelakaan merupakan kegiatan multisektor antar instansi sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan oleh UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Berdasarkan kewenangannya, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur bertanggungjawab terhadap sarana dan prasarana jalan yang meliputi rambu, marka, guardrail, traffic light, flashing light, lampu penerangan jalan, LPJU, RPPJ, delineator, papan himbauan dan paku marka, maka yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dalam rangka pengendalian dan pengamanan lalu lintas adalah : a) Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan jalan berupa RPPJ Model F, RPPJ Model Bando, Paku marka, Traffict Light, Flashing Light, Marka Jalan, Pagar Pengaman Jalan, Rambu rambu lalu lintas, Papan Himbauan, Patok Tikungan / Deliniator, Lampu Penerangan Jalan Umum; b) Pendidikan Kemasyarakatan Produktif melalui Pemilihan Pelajar Pelopor Tertib lalu Lintas, Kampanye Keselamatan Lalu Lintas Jalan 5. Peningkatan kelaikan kendaraan bermotor Secara umum, peningkatan kepemilikan kendaraan dapat menjadi tolak ukur meningkatnya taraf hidup masyarakat. Namun tingginya pertumbuhan kendaraan yang tinggi tersebut mengakibatkan efek pararel yang saling terkait satu sama lain khususnya pada tingginya angka pencemaran udara dan ketidaklaikan kendaraan bermotor. Hal ini tentu saja menuntut adanya sumber daya manusia yang memadai khususnya yang berkaitan langsung dengan kelaikan kendaraan. Para penguji kendaraan bermotor, pengusaha karoseri dan konstruksi kendaraan serta petugas yang langsung menangani angkutan umum di terminal perlu memperoleh pembinaan teknis secara berkelanjutan untuk meningkatkan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor. Terkait hal tersebut maka yang dilakukan adalah Pendidikan Kemasyarakatan Produktif melalui Pertemuan / Pembinaan Penguji LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.40

45 Kendaraan Bermotor, Pembinaan Pengusaha Karoseri dan Konstruksi Kendaraan Bermotor serta Pembinaan Teknis Petugas PPNS Bidang LLAJ se- Jawa Timur 6. Prasarana dan fasilitas perkeretaapian Di Provinsi Jawa Timur terdapat total jaringan rel kereta api sepanjang 1.221,418 Km. terdiri dari Jaringan rel Kereta Api Lintas Raya sepanjang 681,912 Km, jaringan rel pada lintas cabang sepanjang 421,200 Km dan panjang rel pada jalur lainnya 118,306 Km. Tingginya resiko kecelakaan di perlintasan sebidang dipengaruhi oleh masih banyaknya perlintas sebidang KA yang tidak dijaga. Dari total panjang jaringan rel, terdapat perlintasan sebidang yang tidak dijaga dan telah terpasang sebanyak 270 unit AEWS hingga tahun Tersedianya AEWS sebagai instrument keselamatan cukup signifikan dalam mengurangi kejadian kecelakaan di perlintasan sebidang Kereta Api. 7. Prasarana dan fasilitas ASDP Diperlukan konsep dan strategi dasar dalam pembangunan wilayah gugus kepulauan yang relatif tertinggal dibandingkan pada wilayah lainnya di Provinsi Jawa Timur. Salah satunya dengan menyelenggarakan pelayaran perintis. Perlu adanya optimalisasi pelabuhan dan sarana pendukung untuk dapat mengembangkan pelayanan keperintisan. pemerintah perlu memberikan insentif seperti kemudahan dalam perijinan, keringanan pajak, tarif dll. Sedangkan tujuan dan harapan dari pelayaran perintis tersebut adalah : a) membuka daerah terisolasi dan menjangkau daerah terpencil. b) mendorong pembangunan ekonomi daerah yang memiliki potensi pembangunan. c) meningkatkan kegiatan angkutan barang dan mobilitas penduduk. dan memperluas pemasaran komoditas lokal yang dihasilkan. d) memperlancar pelayanan sosial pendidikan dan kesehatan masyarakat. meningkatkan pemerataan pembangunan. e) mengurangi kesenjangan ekonomi sosial antar masyarakat dan darah. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.41

46 f) mudahnya akses penyampaian informasi ke pulau-pulau kecil. Oleh karena itu penyelenggaraan pelayaran perintis sangat diperlukan dan layak dilaksanakan untuk menunjang pembangunan daerah dan aksesbilitas transportasi pulau pulau kecil. 8. Prasarana dan fasilitas perhubungan laut Tercatat 448 pulau di Provinsi Jawa Timur yang belum merata aksesibilitasnya bahkan masih banyak yang memiliki aksesibilitas rendah serta tidak memiliki infrastruktur yang memadai. Minimnya aksesibilitas dari dan keluar kawasan wilayah merupakan salah satu faktor penghambat aktifitas sosial ekonomi. Perlu adanya langkah konkrit dari Pemerintah dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui Pembangunan dan Pengembangan pelabuhan laut dan pengadaan fasilitas Sistem Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP). Dukungan ketersedian infrastruktur secara langsung akan meningkatkan minat operator pengusaha angkutan untuk membangun rute pelayaran dan meningkatkan jumlah armada kapal. Beberapa faktor lain yang perlu menjadi perhatian adalah upaya meningkatkan budaya berkeselamatan terhadap pengusaha angkutan pelayaran dan masyarakat pemilik kapal. hal ini diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya kecelakaan pelayaran dan memberikan pemahan teknis terhadap langkah langkah awal dalam penanganan kecelakaan kapal. 9. Prasarana dan fasilitas perhubungan udara Bandara Abdurrahman Saleh Malang strategis untuk memacu dan memicu pertumbuhan dan pengembangan ekonomi selatan Jawa Timur, karena dapat melayani minimal 11 kabupaten/kota di Jawa Timur yaitu Kota Malang, Kab. Malang, Kota Batu, Kab. Blitar, Kab. Blitar, Kab. Tulung Agung, Kab. Trenggalek, Kab. Kediri, Kota Kediri, Kab. Pasuruan, dan Kota Pasuruan. sehingga keberadaan Bandara Abd. Saleh dapat mengurangi kepadatan penumpang di Bandara Juanda. Diusulkan Bandara Abd. Saleh Malang untuk dibuka sebagai Bandara Internasional, karena prasarana eksisting sudah memenuhi LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.42

47 syarat teknis sebagai Bandara Internasional, diantaranya panjang runway saat ini m. (rencana di master plan dapat diperpanjang sampai m), Sebagai perbandingan Bandara Internasional yang saat ini sudah beroperasi dengan panjang runway kurang/sama dengan Bandara Abdulrachman Saleh yaitu m adalah Bandara Yogjakarta, Bandung dan Pontianak. Tercatat jumlah penumpang pada pada tahun 2016 mencapai penumpang ( penumpang/hari) dengan jenis pesawat terbesar yang mampu dilayani adalah Boeing (128 tempat duduk) Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor. PM 69/ 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional terdapat 6 Bandar Udara di Jawa Timur yaitu Bandar Udara Juanda, Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang, Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi, Bandar Udara Notohadinegoro Jember, Bandar Udara Bawean Gresik dan Bandar Udara Trunojoyo Sumenep. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.43

48 1.8. SISTEMATIKA PENYAJIAN Pada dasarnya Laporan Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian Kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur selama tahun Capaian kinerja (performance results) tahun 2016 tersebut dibandingkan dengan penetapan kinerja (Performance agreement) tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasi sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 berpedoman pada peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai Berikut : Bab I Pendahuluan Disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi; Bab II Perencanaan Kinerja Menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan Bab III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.44

49 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja). B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. Bab IV Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 I.45

50 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Sebagaimana disebutkan pada bab I bahwa Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 82 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, maka Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas melaksanakan Perencanaan dan perumusan kebijakan pengembangan transportasi, pelayanan perizinan, pembinaan, pengaturan, pengendalian, pengawasan dan penegakan hukum bidang transportasi serta bimbingan dan pembinaan bidang transportasi. Dalam Rangka melaksanakan tugas tersebut, maka di dalam Rencana Strategis Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur tahun , dirumuskan fungsi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur secara umum sebagai berikut : 1. Pengumpulan bahan dan pengelolaan data dalam rangka penyusunan program dan rencana kegiatan Dinas; 2. Penyusunan rencana dan pelaksanaan kebijaksanaan teknis bidang Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan; 3. Pelaksanaan pengaturan lalu lintas, pemberian fasilitas bimbingan keselamatan dan ketertiban Transportasi; 4. Pemberian perijinan dan fasilitas bimbingan penyelenggaraan angkutan penyeberangan, angkutan perkeretaapian, angkutan laut dan angkutan udara, serta penyiapan bahan penetapan tarif angkutan jalan kelas ekonomi; 5. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian operasi bidang Perhubungan dan Lalu Lintas Abngkutan Jalan serta penyelenggaraan dan pelaksanaan akreditasi pengujian kendaraan bermotor; LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 II.1

51 Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada : 1) RPJMD ; 2) Renstra Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur ; 3) Penetapan Kinerja Tahun RPJMD Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur : Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak Misi : Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik Misi Utama : 1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan 2. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis / agroindustri dan industrialisasi 3. Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dan penataan ruang 4. Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik 5. Meningkatkan kualitas kesalehan social dan harmoni sosial Berdasarkan tugas dan fungsinya, maka Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur mendukung : Misi yang kedua, yaitu : Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis / agroindustri dan industrialisasi Misi kedua di atas mempunyai tujuan dan sasaran sebagaimana tabel berikut : LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 II.2

52 T U J U A N 1. Meningkatkan aktivitas ekonomi dan kualitas kelembagaan UMKM dan Koperasi 2. Meningkatkan produktivitas sektor pertanian 3. Meningkatkan ketahanan pangan 4. Meningkatkan net ekspor perdagangan dalam dan luar negeri 5. Meningkatkan percepatan kinerja sektor industri 6. Meningkatkan kontribusi sektor pariwisata 7. Meningkatkan kinerja penanaman modal dalam dan luar negeri, serta investasi daerah 8. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur untuk mengembangkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan rakyat S A S A R A N 1. Meningkatnya volume usaha UMKM, dan kualitas kelembagaan koperasi 2. Meningkatnya jumlah wirausaha baru (WUB) 3. Meningkatnya volume usaha ekonomi kaum perempuan 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan) 2. Meningkatnya nilai tambah hasil dan daya saing produk pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, dan peternakan) 3. Meningkatnya akses petani dan nelayan terhadap faktor produksi, teknologi, informasi, pemasaran dan permodalan sehingga memiliki daya saing tinggi 1. Meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat (food availability) 2. Meningkatnya penyerapan pangan (food utilization) 3. Meningkatnya akses pangan (food acces) Meningkatnya volume ekspor dalam dan luar negeri Meningkatnya kontribusi sektor industri 1. Meningkatnya kunjungan wisata 2. Meningkatnya kualitas seni budaya lokal Meningkatnya jumlah izin prinsip dan realisasi PMA, PMDN, dan investasi daerah 1. Meningkatnya kinerja pelayanan, dan pembangunan prasarana transportasi jalan, serta terwujudnya keselamatan, efisiensi dan efektivitas pelayanan angkutan darat, laut, dan udara 2. Meningkatnya akses masyarakat terhadap perumahan layak, pelayanan air minum, dan sanitasi LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 II.3

53 Berdasarkan tugas dan fungsinya, maka Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur mendukung : Tujuan kedelapan yaitu : Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur untuk mengembangkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan rakyat Sasaran pertama yaitu : Meningkatnya kinerja pelayanan dan pembangunan prasarana transportasi jalan serta terwujudnya keselamatan, efisiensi dan efektifitas pelayanan angkutan darat, laut dan udara Untuk mewujudkan visi dan misi, beserta tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan, diperlukan penetapan rumusan upaya mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut dalam bentuk strategi dan arah kebijakan pembangunan Jawa Timur Berikut adalah Strategi dan Kebijakan yang ditetapkan dalam RPJMD tahun Provinsi Jawa Timur untuk mencapai Misi ke-2, Tujuan ke-8, Sasaran Pertama, yaitu : S A S A R A N S T R A T E G I ARAH KEBIJAKAN Meningkatnya kinerja pelayanan, dan pembangunan prasarana transportasi jalan, serta terwujudnya keselamatan, efisiensi dan efektivitas pelayanan angkutan darat, laut, dan udara 1. Meningkatkan konektivitas ekonomi melalui ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan handal 1. Pengembangan transportasi untuk mendukung sentra produksi agropolitan, dan sumber daya alam lainnya dalam kawasan strategis ekonomi, serta kawasan andalan untuk mendukung sentra produksi pada 38 simpul kabupaten/kota 2. Pengembangan pembangunan dermaga/transportasi antar-pulau untuk mendukung penanganan kawasan tertinggal, terutama di wilayah Kepulauan Madura, dan pulau-pulau lainnya 3. Pengembangan jalur komuter perkeretapian, dan pengembangan rel perkeretaapian ganda (double track) 4. Peningkatan kuantitas dan kualitas prasarana transportasi jalan LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 II.4

54 S A S A R A N S T R A T E G I ARAH KEBIJAKAN 2. Meningkatkan kinerja pelayanan angkutan darat, laut dan udara yang efisien dan efektif 1. Pengembangan perluasan sistem angkutan umum, termasuk busway / monorel 2. Pengembangan terminal kelas A, B dan C, serta optimalisasi terminal kargo dan peti kemas 3. Peningkatan pembangunan dan pengembangan pelabuhan umum 4. Pengembangan pemba ngunan pelabuhan khusus 5. Peningkatan pembangunan dan pengembangan Bandar Udara Juanda dan Abdul Rahman Saleh Malang 6. Peningkatan pembangunan dan pengembangan bandar udara perintis untuk penerbangan antarkota (city link) 2.2 Renstra Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Visi misi Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur dibuat berdasarkan isu strategis yang ada dan mendukung pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. Visi Renstra Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur adalah MEWUJUDKAN PELAYANAN TRANSPORTASI YANG BERKUALITAS UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH Berdasarkan visi tersebut maka di lakukan penjelasan visi atas pokokpokok visi sehingga dapat lebih dipahami esensi dari visi yang telah ditentukan dan sebagai penjelasan untuk merumuskan misi sebagaimana berikut : LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 II.5

55 Mewujudkan pelayanan transportasi yang berkualitas untuk mendukung pembangunan dan perekonomian daerah Tabel Penjelasan Pokok Pokok Visi Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi Perwujudan pelayanan transportasi yang berkualitas Perwujudan dukungan pada pembangunan dan Perekonomian daerah Transportasi merupakan urat nadi kehidupan, sehingga pelayanan transportasi sudah merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat. Oleh karena itu peningkatan kualitas pelayanan transportasi merupakan suatu tuntutan yang harus terus dipenuhi sehingga pelayanan transortasi yang murah, mudah, aman, nyaman, dan cepat dapat diperoleh seluruh masyarakat Jawa Timur secara merata terutama bagi masyarakat wilayah kepulauan dan masyarakat berpenghasilan rendah Pengembangan transportasi diperlukan selain sebagai tuntutan atas pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi (fungsi servicing), juga diperlukan dalam hal mendorong dan memicu perkembangan pembangunan suatu daerah (fungsi promoting) melalui pembangunan infrastruktur dengan tujuan memicu perkembangan aktifitas suatu daerah sehingga mampu mengembangkan potensi potensi yang dimilikinya Berdasarkan visi di atas, kemudian ditentukan misi yang merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi dan memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, sebagaimana tabel berikut : LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 II.6

56 Mewujudkan pelayanan transportasi yang berkualitas untuk mendukung pembangunan dan perekonomian daerah Perumusan Misi Visi Pokok-pokok Visi Misi Perwujudan pelayanan transportasi yang berkualitas Perwujudan dukungan pada pembangunan dan perekonomian daerah 1. Meningkatkan pelayanan yang murah, mudah, aman, nyaman, dan cepat serta pemerataan pelayanan transportasi dengan prioritas pada Wilayah Kepulauan dan masyarakat berpenghasilan rendah 2. Meningkatkan peranan Transportasi dalam percepatan dan pemerataan pembangunan dan perekonomian daerah serta Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam meningkatkan pelayanan perhubungan Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel sebagaimana berikut ini. Visi Misi Tujuan 1. Meningkatkan pelayanan yang Meningkatkan kualitas murah, mudah, aman, nyaman, pelayanan sektor dan cepat serta pemerataan transportasi pelayanan transportasi dengan prioritas pada Wilayah Kepulauan dan masyarakat berpenghasilan rendah Mewujudkan pelayanan transportasi yang berkualitas untuk mendukung pembangunan dan perekonomian daerah 2. Meningkatkan peranan Transportasi dalam percepatan dan pemerataan pembangunan dan perekonomian daerah serta Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam meningkatkan pelayanan perhubungan Menyediakan prasarana dan sarana transportasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong peranan swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan bidang transportasi LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 II.7

57 Setelah visi dan misi ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menetapkan Tujuan dan sasaran Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, yaitu : NO TUJUAN SASARAN 1. Meningkatkan kualitas pelayanan sektor transportasi Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatnya kompetensi SDM petugas sektor transportasi 2. Menyediakan prasarana dan sarana transportasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong peranan swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan bidang transportasi Meningkatnya kualitas manajemen transportasi dengan penekanan pada ketersediaan sarana prasarana dan peran serta masyarakat dan Swasta 2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2016 NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Peningkatan kualitas pelayanan sektor transportasi Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatnya kompetensi SDM petugas sektor transportasi Indeks kepuasan masyarakat / aparatur terhadap pelayanan adm perkantoran dan kenyamanan kantor Prosentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi Prosentase kelembagaan yang tepat fungsi persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan Prosentase peserta Mudik Balik Gratis Terakomodasi LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 II.8

58 NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA Penyediaan prasarana dan sarana transportasi untuk mendukung kegiatan pembangunan dan perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong peranan swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan bidang transportasi Meningkatnya kualitas manajemen transportasi dengan penekanan pada ketersediaan sarana prasarana dan peran serta masyarakat dan Swasta Prosentase Jumlah Prasarana dan Fasilitas terpelihara dibandingkan Jumlah Prasarana dan Fasilitas yang dimiliki rata-rata prosentase fasilitas perlengkapan jalan terpasang dibandingkan kebutuhan Prosentase penurunan jumlah kecelakaan akibat faktor sarana (kendaraan) Prosentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api Prosentase pertumbuhan penumpang pada lintas penyeberangan Jawa Timur Prosentase pertumbuhan bongkar muat barang pada pelabuhan utama Jawa Timur Prosentase pertumbuhan penumpang di Bandara Abd. Saleh Malang Jumlah Kabupaten / Kota yang memperoleh predikat Wahana Tata Nugraha dibandingkan jumlah Kabupaten / Kota Jawa Timur LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 II.9

59 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran dan analisis capaian kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Review atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 disajikan sebagai berikut : 1.1. CAPAIAN KINERJA I Tujuan I : Peningkatan kualitas pelayanan sektor transportasi Sasaran I : Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatnya kompetensi SDM petugas sektor transportasi SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatnya kompetensi SDM petugas sektor transportasi PENCAPAIAN KINERJA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1. Indeks Kepuasan 80 77,71 97,14 Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan 2. Prosentase peserta Mudik 1,5 2, Balik Gratis Terakomodasi 3. Prosentase Kesesuaian 85 96,98 114,09 Waktu Tempuh Rata-Rata per 100 km Angkutan AKDP Pada Kartu Pengawasan (KPS) Terhadap Kondisi Lapangan 4. Survey Kepuasan pengguna 65 74,99 115,37 kendaraan umum AKDP 5. Kapasitas pelayanan 7,5 8,22 109,60 kendaraan umum AKDP per 1000 jumlah penduduk 6. Prosentase Kendaraan Tidak 55 76,95 139,91 Melanggar Muatan Lebih LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.1

60 PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA SASARAN SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatnya kompetensi SDM petugas sektor transportasi INDIKATOR KINERJA 1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan 2. Prosentase peserta Mudik Balik Gratis Terakomodasi 3. Prosentase Kesesuaian Waktu Tempuh Rata-Rata per 100 km Angkutan AKDP Pada Kartu Pengawasan (KPS) Terhadap Kondisi Lapangan 4. Survey Kepuasan pengguna kendaraan umum AKDP 5. Kapasitas pelayanan kendaraan umum AKDP per 1000 jumlah penduduk 6. Prosentase Kendaraan Tidak Melanggar Muatan Lebih REALISASI TARGET Th (n-1) Th (n) ,71 1,5 2,09 2, , ,4 74,99 7,5 8,99 8, ,95 PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA S.D. AKHIR PERIODE RPJMD SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatnya kompetensi SDM petugas sektor transportasi INDIKATOR KINERJA 1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan 2. Prosentase peserta Mudik Balik Gratis Terakomodasi 3. Prosentase Kesesuaian Waktu Tempuh Rata-Rata per 100 km Angkutan AKDP Pada Kartu Pengawasan (KPS) Terhadap Kondisi Lapangan 4. Survey Kepuasan pengguna kendaraan umum AKDP 5. Kapasitas pelayanan kendaraan umum AKDP per 1000 jumlah penduduk 6. Prosentase Kendaraan Tidak Melanggar Muatan Lebih TARGET AKHIR RPJMD REALISASI Th TINGKAT KEMAJUAN 81 77,71 95,94 1,5 2, ,98 107, ,99 107, ,22 82, ,95 109,93 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.2

61 PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA DENGAN CAPAIAN NASIONAL SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatnya kompetensi SDM petugas sektor transportasi INDIKATOR KINERJA 1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan 2. Prosentase peserta Mudik Balik Gratis Terakomodasi 3. Prosentase Kesesuaian Waktu Tempuh Rata-Rata per 100 km Angkutan AKDP Pada Kartu Pengawasan (KPS) Terhadap Kondisi Lapangan 4. Survey Kepuasan pengguna kendaraan umum AKDP 5. Kapasitas pelayanan kendaraan umum AKDP per 1000 jumlah penduduk 6. Prosentase Kendaraan Tidak Melanggar Muatan Lebih REALISASI Th REALISASI NASIONAL KET. (+/-) 77, , , , , , ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN DAN SOLUSI Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada beberapa Indikator Kinerja yang mengalami keberhasilan ataupun kegagalan. Adapun hal-hal utama yang menjadi penyebab antara lain: 1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan Pada tahun 2016 telah mencapai realisasi sebesar 77,91 dari target yang ditetapkan sebesar 81. Belum tercapainya Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Penimbangan Kendaraan Angkutan Barang sesuai target yang ditetapkan karena adanya perubahan dasar unsur variabel penghitungan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik dari yang sebelumnya 14 (empat belas) variabel menjadi 9 (sembilan) variabel terdiri dari Persyaratan pelayanan (U1), Prosedur pelayanan (U2), Waktu pelayanan (U3), Biaya/Tarif pelayanan (U4), Produk Spesifikasi Jenis pelayanan (U5), Kompetensi Pelaksana (U6), Perilaku Pelaksana (U7), Maklumat Pelayanan (U8), Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan (U9). Maklumat pelayanan LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.3

62 terkait layanan Penimbangan Kendaraan Angkutan Barang belum dipublikasikan seluruhnya pada Jembatan Timbang di Provinsi Jawa Timur, sehingga berpengaruh terhadap variabel penilaian Indeks Kepuasan masyarakat. Maklumat pelayanan dimaksud merupakan bentuk komitmen yang memberikan hak kepada masyarakat pengguna layanan untuk mendapatkan akses pelayanan publik yang sesuai dengan harapan dan kebutuhannya, kepastian biaya dan waktu penyelesaian, pengaduan dan melakukan pengawasan. Namun secara umum, penilaian indeks kepuasan masyarakat terus mengalami peningkatan sebagaimana tabel berikut : INDIKATOR KINERJA Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Penimbangan Kendaraan Angkutan Barang 82,06 85,88 74,41 77,91 Dasar Penilaian SKM Permenpan RB 38 Tahun 2012 (14 Variabel) Permenpan RB 16 Tahun 2014 (9 Variabel) 2. Prosentase peserta Mudik Balik Gratis Terakomodasi Indikator Kinerja Utama porsentase peserta mudik balik gratis terakomodasi, merupakan indikator yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dalam menyediakan pelayanan angkutan kepada masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu selama masa angkutan lebaran tahun 2015 dan meminimalisir tingkat penumpukan penumpang dan tingkat penumpang yang tidak mendapatkan akses layanan angkutan umum selama masa periode angkutan lebaran tahun Adapun tujuan Penyelenggaraan Angkutan Mudik & Balik Gratis dimaksudkan untuk : 1. Memberikan bantuan pelayanan angkutan untuk masyarakat yang kurang mampu untuk berhari raya di kampung halamannya. 2. Mengurangi kepadatan penumpang di terminal akibat lonjakan penumpang. 3. Mengurangi penggunaan sepeda motor untuk kegiatan mudik lebaran. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.4

63 NO Proporsi Peserta mudik Balik Gratis di Jawa Timur terhadap jumlah penumpang MODA PENUMPANG MUDIK BALIK GRATIS PENUMPANG MASA ANGKUTAN LEBARAN % PENUMPANG MUDIK BALIK GRATIS PENUMPANG MASA ANGKUTAN LEBARAN 1 Bus ,60% ,81% 2 Kereta Api ,23% ,35% 3 Laut ,83% ,41% TOTAL 2,09% ,09% ,58% % Kegiatan mudik dan balik gratis khususnya diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu sebagai bagian dari kepedulian sosial kepada wong cilik yang telah dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, mudik gratis yang menggunakan bus juga dapat menciptakan ketaatan berlalu-lintas pada masa angkutan lebaran dan memberikan kepastian pelayanan angkutan bagi kalangan menengah kebawah. Tujuan mudik dan balik gratis angkutan bus ini diharapkan akan dapat mengurangi jumlah kepadatan kendaraan di jalan serta dapat memperkecil kejadian kecelakaan terutama pada pemudik yang menggunakan sepeda motor (roda dua). Berikut adalah tabel Kecelakaan berdasarkan Kendaraan yang terlibat selama masa angkutan lebaran tahun 2016 : NO KENDARAAN TAHUN 2015 TAHUN 2016 TREND PROPORSI 1 Sepeda Motor 970 1, % 78.20% 2 Mobil Penumpang % 11.05% 3 Mobil Bus % 1.99% 4 Mobil Barang % 5.30% 5 Kendaraan Khusus % 0.07% 6 Kendaraan Tidak Bermotor % 3.39% JUMLAH 1,248 1, % 100% LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.5

64 Meskipun target porsentase peserta mudik balik gratis terakomodasi pada tahun 2016 telah terlampaui namun untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam melakukan mudik balik lebaran dan meningkatkan ketertiban keamanan berlalulintas pada masa angkutan lebaran, Dinas Perhubungan Jawa Timur akan senantiasa terus meningkatkan kapasitas dan pelayanan penyelengaraan angkutan mudik balik gratis. 3. Prosentase Kesesuaian Waktu Tempuh Rata-Rata per 100 km Angkutan AKDP Pada Kartu Pengawasan (KPS) Terhadap Kondisi Lapangan Indikator Kinerja Utama Prosentase kesesuaian waktu tempuh ratarata per 100 km angkutan AKDP pada kartu pengawasan (KPS) didukung oleh Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan dengan 2 kegiatan, yaitu Survey Karakteristik lalu lintas pada ruas jalan utama di Jawa Timur (1) dan Survey load factor dan evaluasi kebutuhan armada angkutan AKDP di Jawa Timur; Program Peningkatan Pelayanan Angkutan dengan kegiatan Evaluasi Tarip Angkutan AKDP di Jawa Timur; Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas dengan kegiatan Pemeliharaan dan Perawatan VMS dan Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor dengan kegiatan Rapat Koordinasi Teknis dengan Petugas Angkutan dan Terminal. Indikator Kinerja Utama Prosentase kesesuaian waktu tempuh ratarata per 100 km angkutan AKDP pada kartu pengawasan (KPS) terhadap kondisi lapangan merupakan indikator yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dalam penentuan jam keberangkatan dan kedatangan angkutan umum sebagaimana tercantum pada Kartu Pengawasan (KPS). Penerbitan Kartu Pengawasan (KPS) kendaraan umum AKDP merupakan salah satu tupoksi Bidang Angkutan Jalan pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dalam bidang penyelenggaraan perizinan atau rekomendasi angkutan jalan. Dinas Perhubungan Provinsi menetapkan jam kedatangan dan keberangkatan angkutan AKDP di dalam LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.6

65 penerbitan Kartu Pengawasan (KPS) sebagai acuan bagi pengemudi dalam memberikan pelayanan tepat waktu terhadap masyarakat. Penetapan jam kedatangan dan keberangkatan angkutan umum AKDP mempertimbangkan beberapa hal diantaranya meliputi : 1. Rata-rata waktu tempuh 2. Waktu delay akibat menaikkan dan menurunkan penumpang, hambatan samping, waktu ngetem, serta kondisi kepadatan lalu lintas pada jam tertentu 3. Panjang lintasan jalan yang dilalui Pengukuran indikator Prosentase kesesuaian waktu tempuh rata-rata per 100 km angkutan AKDP pada kartu pengawasan (KPS) terhadap kondisi lapangan pada Kartu Pengawasan (KPS) hanya dilakukan pada angkutan umum AKDP dengan tingkat pelayanan ekonomi sesuai dengan kewenangan penerbitan Kartu Pengawasan (KPS) oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Dalam pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan cara sampling, yaitu dengan memilih sample beberapa trayek pada koridor pelayanan utama di Jawa Timur. Koridor pelayanan utama angkutan yang dipilih dalam mewakili Jawa Timur adalah : 1. Surabaya Madura 2. Surabaya Situbondo Banyuwangi 3. Surabaya Jember Banyuwangi 4. Surabaya Malang Blitar 5. Surabaya Kediri Tulungagung Trenggalek 6. Surabaya Madiun Ponorogo Pacitan 7. Surabaya Lamongan Bojonegoro 8. Surabaya Lamongan Tuban Dalam perhitungan Prosentase kesesuaian waktu tempuh rata-rata per 100 km angkutan AKDP pada kartu pengawasan (KPS) terhadap kondisi lapangan dilakukan dengan cara membandingkan waktu tempuh kendaraan yang tercantum pada KPS dengan standar waktu tempuh pelayanan angkutan umum AKDP di lapangan. dengan hasil rata-rata LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.7

66 waktu tempuh per 100 Km berdasarkan KPS adalah sebagaimana tabel berikut Lama Kecepatan Koridor Utama Pelayanan Perjalanan Jarak Kecepatan No Angkutan Umum AKDP Jam : (Km) Jam Per 100 Km /Menit 1 Surabaya Madura Trayek Surabaya Sumenep PP 5: km/jam 2.84 jam/100km Trayek Surabaya Kalianget PP 5: km/jam 2.76 jam/100km Trayek Surabaya Pamekasan PP 4: km/jam 3.12 jam/100km 2 Surabaya Situbondo Banyuwangi Trayek Surabaya Situbondo PP 4: km/jam 2.41 jam/100km Trayek Surabaya Bondowoso PP 5: km/jam 2.63 jam/100km Trayek Surabaya Situbondo Banyuwangi PP 7: km/jam 2.62 jam/100km 3 Surabaya Malang Blitar Trayek Surabaya Malang PP 2: km/jam 2.45 jam/100km Trayek Malang Blitar PP 2: km/jam 2.41 jam/100km Trayek Surabaya Malang Blitar PP 4: km/jam 2.43 jam/100km 4 Surabaya Madiun Ponorogo Pacitan Trayek Surabaya Ponorogo PP 4: km/jam 2.30 jam/100km Trayek Surabaya Pacitan PP 7: km/jam 2.91 jam/100km 5 Surabaya Lamongan Tuban - Bojonegoro Trayek Surabaya (TOW) Bojonegoro PP 2: km/jam 2.16 jam/100km Trayek Sureabaya (Purabaya) Bojonegoro PP 3: km/jam 2.59 jam/100km Trayek Surabaya (TOW) Tuban PP 2: km/jam 2.65 jam/100km Trayek Surabaya (Purabaya) Tuban PP 3: km/jam 2.72 jam/100km Kecepatan Rata-rata / 100 Km 2,57 jam/100km Berdasarkan hasil pelaksanaan survey, waktu tempuh per 100 Km untuk kendaraan angkutan umum AKDP di Jawa Timur adalah sebagaimana tabel berikut : No Koridor Utama Pelayanan Angkutan Umum AKDP Kecepatan rata-rata Waktu tempuh /100 Km 1 Surabaya Madura 30,43 Km/Jam 2,25 2 Surabaya Situbondo Banyuwangi 30,57 Km/Jam 2,55 3 Surabaya Malang Blitar 32,42 Km/Jam 3,14 4 Surabaya Madiun Ponorogo Pacitan 41,13 Km/Jam 2,23 5 Surabaya Lamongan Tuban 40,13 Km/Jam 3,08 RATA-RATA WAKTU TEMPUH PER 100 KM 2,65 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.8

67 Sehingga Prosentase Kesesuaian Waktu Tempuh Rata-Rata per 100 km Angkutan AKDP Pada Kartu Pengawasan (KPS) Terhadap Kondisi Lapangan sebagai berikut : Rata-rata waktu tempuh Rata-rata waktu tempuh % kesesuaian berdasar KPS per 100 Km riil per 100 Km 2,57 jam 2,65 jam 96,91 % Realisasi kesesuaian antara nilai dalam KPS terhadap nilai riil sebesar 96,91% menunjukkan bahwa nilai dalam KPS masih dalam batas toleransi 15% atau kesesuaiannya lebih tinggi dari nilai 85%. Apabila nilai kesesuaian antara KPS dan riil lebih rendah dari batas toleransi 15%, maka menggambarkan bahwa penentuan waktu tempuh kendaraan pada Kartu Pengawasan (KPS) sudah tidak sesuai dengan kondisi di lapangan sehingga perlu dilakukan penghitungan ulang karena kecepatan kendaraan akan terlalu tinggi sehingga membahayakan keselamatan serta apabila kendaraan akan sampai ke terminal melebihi batas jadual kedatangannya atau terlambat maka bus tidak akan dapat memasuki terminal karena slot waktu kedatangan telah terlewati dan menggambarkan lamanya pelayanan terhadap penumpang. 4. Survey Kepuasan pengguna kendaraan umum AKDP Kegiatan ini dimaksudkan agar diperoleh gambaran kepuasan masyarakat terhadap layanan bus AKDP di Jawa Timur terkait dengan kualitas pelayanan publik yang telah diberikan oleh penyedia jasa transportasi angkutan umum/operator khususnya bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), pengukuran dilaksanakan pada koridor Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang melayani : 1. Koridor Surabaya Jember - Banyuwangi 2. Korodor Surabaya Ponorogo Pacitan 3. Koridor Surabaya Madiun Magetan 4. Koridor Surabaya Lamongan Bojonegoro LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.9

68 5. Koridor Surabaya Sumenep 6. Koridor Surabaya Situbondo Banyuwangi 7. Koridor Surabaya Bondowoso 8. Koridor Surabaya Lamongan Tuban 9. Koridor Surabaya Malang Blitar 10. Koridor Surabaya Kediri Tulungagung - Trenggalek 11. Koridor Surabaya Madiun - Ngawi Variabel penelitian sebanyak 9 unsur variabel mengacu pada Permenpan No 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik Metode Analisa berpedoman pada SK Menpan: Kep. Menpan No: 63/KEP/M.PAN/7/2003 dan Kep.Menpan No 25/KEP/M.PAN/2/2004 dan Kepmenpan No 38/2012 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik dengan 9 (sembilan) variabel terdiri dari : Persyaratan (V1), Prosedur (V2), Waktu pelayanan (V3), Biaya/Tarif (V4), Produk spesifikasi jenis pelayanan (V5), Kompetensi Pelaksana (V6), Perilaku Pelaksana (V7), Maklumat Pelayanan (V8), Penanganan pengaduan, saran dan masukan (V9) Survey Kepuasan pengguna kendaraan umum AKDP NO KORIDOR AKDP Surabaya-Ponorogo-Pacitan 68,56 78,62 2 Surabaya-Tulungagung-Kediri-Trenggalek 71,88 79,34 3 Surabaya-Madiun-Magetan 64,6 77,93 4 Surabaya-Lamongan-Bojonegoro 61,25 70,27 5 Surabaya-Sumenep 67,51 76,01 6 Surabaya-Situbondo-Banyuwangi 64,84 72,99 7 Surabaya-Malang-Blitar 72,43 76,82 8 Surabaya-Bondowoso 70,76 69,54 9 Surabaya-Lamongan-Tuban 69, Surabaya-Madiun 66,97 76,47 11 Surabaya-Jember-Banyuwangi 63,18 74,85 RATA2 SKM 67,40 74,99 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.10

69 5. Kapasitas pelayanan kendaraan umum AKDP per 1000 jumlah penduduk Indikator Kinerja ini digunakan untuk mengetahui ketersediaan jumlah seat (tempat duduk) pada kendaraan umum AKDP yang tersedia untuk melayani penduduk di Jawa Timur. Ketersediaan jumlah bus/kendaraan angkutan umum AKDP di Jawa Timur yang terdiri dari Bus AKDP reguler boemel, bus AKDP cadangan, bus reguler PATAS, bus kota PATAS dan bus pemadu moda dengan kapasitas seat masing-masing 55 (lima puluh lima) seat pada tahun 2016 sebanyak unit ditambah dengan jumlah MPU/Mikrolet/Mikro bus dengan kapasitas seat masing-masing 12 (dua belas) seat pada tahun 2016 sebanyak unit dengan total seat keseluruhan tersedia sebanyak seat yang dipergunakan untuk melayani penduduk Jawa Timur. Dengan data tersebut ditargetkan seat yang tersedia untuk melayani per 1000 jumlah penduduk jatim sebesar 7,5 seat terealisasi sebesar 8,22 seat atau tercapai sebesar 109,6% dari target yang telah ditetapkan. NO URAIAN SATUAN TAHUN Jumlah Bus AKDP reguler Boemel Kendaraan Jumlah Bus AKDP Cadangan Kendaraan Jumlah Bus Reguler PATAS Kendaraan Jumlah Bus Kota PATAS Kendaraan Jumlah Bus Pemadu Moda Kendaraan Jumlah A. jumlah seat (55) Jumlah MPU/Mikrolet/Mikrobus Kendaraan B. jumlah seat (12) Jumlah seat A + B JUMLAH PENDUDUK JATIM (DATA BPS) Orang JUMLAH SEAT / JUMLAH PENDUDUK JATIM 0,0090 0,0082 (JUMLAH SEAT / JUMLAH PENDUDUK JATIM) x ,99 8,22 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.11

70 6. Prosentase Kendaraan Tidak Melanggar Muatan Lebih Indikator Kinerja porsentase kendaraan tidak melanggar muatan lebih di Jawa Timur merupakan indikator yang digunakan untuk mengevaluasi peningkatan kinerja Jembatan Timbang dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian kelebihan muatan angkutan barang di Jawa Timur. Di Provinsi Jawa Timur terdapat 19 Unit Penimbangan kendaraan bermotor yang seluruhnya berada di koridor ruas jalan Arteri yang merupakan jalan nasional yang menghubungkan perjalanan antar kota antar provinsi dengan asal tujuan Jawa Timur serta perjalanan menghubungkan antara kota-kota utama di Jawa Timur, dengan kapasitas terendah 40 Ton sampai dengan Kapasitas timbangan tertinggi yaitu 80 Ton. Dalam perhitungan porsentase kendaraan tidak melanggar muatan lebih di Jawa Timur dilakukan dengan menggunakan data hasil penimpangan pada 19 Jembatan Timbang di Jawa Timur, dengan formulasi perbandingan antara jumlah kendaraan yang tidak melanggar pada tahun 2016 terhadap jumlah kendaraan total yang di timbang selama tahun 2016 tersebut. Data hasil pemeriksaan dan penimbangan kendaraan yang dilakukan di 19 Jembatan Timbang di Jawa Timur disajikan dalam tabel sebagai berikut : NO URAIAN SATUAN TAHUN Jumlah Kendaraan yang di timbang Kendaraan Jumlah Pelanggaran Kendaraan Jumlah Tidak Melanggar Kendaraan % kendaraan tidak melanggar (jumlah kendaraan tidak melanggar/jumlah kendaraan ditimbang) % 59,08% 62,28% 76,95% LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.12

71 2.1. CAPAIAN KINERJA II Tujuan II Sasaran II : Penyediaan prasarana dan sarana transportasi untuk mendukung kegiatan pembangunan dan perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong peranan swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan bidang transportasi : Meningkatnya kualitas manajemen transportasi dengan penekanan pada ketersediaan sarana prasarana dan peran serta masyarakat dan Swasta PENCAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS Meningkatnya kualitas manajemen transportasi dengan penekanan pada ketersediaan sarana prasarana dan peran serta masyarakat dan Swasta INDIKATOR KINERJA 1. Prosentase Jumlah Prasarana dan Fasilitas terpelihara dibandingkan Jumlah Prasarana dan Fasilitas yang dimiliki 2. Rata-rata prosentase fasilitas perlengkapan jalan terpasang dibandingkan kebutuhan 3. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan akibat faktor sarana (kendaraan) 4. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api 5. Prosentase pertumbuhan penumpang pada lintas penyeberangan Jawa Timur 6. Prosentase pertumbuhan bongkar muat barang pada pelabuhan utama Jawa Timur 7. Prosentase pertumbuhan penumpang di Bandara Abd. Saleh Malang 8. Jumlah Kabupaten / Kota yang memperoleh predikat Wahana Tata Nugraha dibandingkan jumlah Kabupaten / Kota Jawa Timur TARGET REALISASI CAPAIAN (%) ,73 42,33 99, , , ,79 39, ,09 451, ,32 138,76 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.13

72 PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA SASARAN SASARAN STRATEGIS Meningkatnya kualitas manajemen transportasi dengan penekanan pada ketersediaan sarana prasarana dan peran serta masyarakat dan Swasta INDIKATOR KINERJA 1. Prosentase Jumlah Prasarana dan Fasilitas terpelihara dibandingkan Jumlah Prasarana dan Fasilitas yang dimiliki 2. Rata-rata prosentase fasilitas perlengkapan jalan terpasang dibandingkan kebutuhan 3. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan akibat faktor sarana (kendaraan) 4. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api 5. Prosentase pertumbuhan penumpang pada lintas penyeberangan Jawa Timur 6. Prosentase pertumbuhan bongkar muat barang pada pelabuhan utama Jawa Timur 7. Prosentase pertumbuhan penumpang di Bandara Abd. Saleh Malang 8. Jumlah Kabupaten / Kota yang memperoleh predikat Wahana Tata Nugraha dibandingkan jumlah Kabupaten / Kota Jawa Timur REALISASI TARGET Th (n-1) Th (n) ,2 42,33 5 4,66-11, ,39 2 2,44 0,79 6 7,97 27, ,32 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.14

73 PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA S.D. AKHIR PERIODE RPJMD SASARAN STRATEGIS Meningkatnya kualitas manajemen transportasi dengan penekanan pada ketersediaan sarana prasarana dan peran serta masyarakat dan Swasta INDIKATOR KINERJA 1. Prosentase Jumlah Prasarana dan Fasilitas terpelihara dibandingkan Jumlah Prasarana dan Fasilitas yang dimiliki 2. Rata-rata prosentase fasilitas perlengkapan jalan terpasang dibandingkan kebutuhan 3. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan akibat faktor sarana (kendaraan) 4. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api 5. Prosentase pertumbuhan penumpang pada lintas penyeberangan Jawa Timur 6. Prosentase pertumbuhan bongkar muat barang pada pelabuhan utama Jawa Timur 7. Prosentase pertumbuhan penumpang di Bandara Abd. Saleh Malang 8. Jumlah Kabupaten / Kota yang memperoleh predikat Wahana Tata Nugraha dibandingkan jumlah Kabupaten / Kota Jawa Timur TARGET AKHIR RPJMD REALISASI Th TINGKAT KEMAJUAN ,50 36,18 42, , ,39-246,33 5 0,79 15, ,09 541, ,32 125,11 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.15

74 PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA DENGAN CAPAIAN NASIONAL SASARAN STRATEGIS Meningkatnya kualitas manajemen transportasi dengan penekanan pada ketersediaan sarana prasarana dan peran serta masyarakat dan Swasta INDIKATOR KINERJA 1. Prosentase Jumlah Prasarana dan Fasilitas terpelihara dibandingkan Jumlah Prasarana dan Fasilitas yang dimiliki 2. Rata-rata prosentase fasilitas perlengkapan jalan terpasang dibandingkan kebutuhan 3. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan akibat faktor sarana (kendaraan) 4. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api 5. Prosentase pertumbuhan penumpang pada lintas penyeberangan Jawa Timur 6. Prosentase pertumbuhan bongkar muat barang pada pelabuhan utama Jawa Timur 7. Prosentase pertumbuhan penumpang di Bandara Abd. Saleh Malang 8. Jumlah Kabupaten / Kota yang memperoleh predikat Wahana Tata Nugraha dibandingkan jumlah Kabupaten / Kota Jawa Timur REALISASI Th REALISASI NASIONAL KET. (+/-) , , , , , , LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.16

75 2.2. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN DAN SOLUSI Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada beberapa Indikator Kinerja yang mengalami keberhasilan ataupun kegagalan. Adapun hal-hal utama yang menjadi penyebab antara lain: 1. Prosentase Jumlah Prasarana dan Fasilitas terpelihara dibandingkan Jumlah Prasarana dan Fasilitas yang dimiliki Untuk melaksanakan operasional kedinasan dan pelayanan masyarakat, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur mengelola 14 gedung perkantoran, 19 sarana prasarana penimbangan 1 bandara. Disamping itu, untuk meningkatkan keselamatan ketertiban pengguna jalan, telah terpasang rambu, pagar pengamanan jalan, RPPJ, traffic light, patok tikungan, warning light dan Papan informasi elektronik (VMS). Dari prasarana yang dimiliki tersebut, untuk menjaga keberadaan dan fungsi prasarana agar tetap dapat dipergunakan untuk operasional dan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal maka dilakukan upaya pemeliharaan sebagai berikut. NO URAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN 1 Rambu % 2 Pagar % 3 RPPJ % 4 Traffic light % 5 Patok tikungan % 6 Warning light % 7 Papan informasi elektronik (VMS) % 8 Sarana prasarana JT % RATA - RATA 100% LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.17

76 2. Rata-rata prosentase fasilitas perlengkapan jalan terpasang dibandingkan kebutuhan Indikator Kinerja Utama rata-rata persentase fasilitas perlengkapan jalan terpasang dibanding jumlah kebutuhan, merupakan indikator yang digunakan untuk kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dalam memenuhi kebutuhan fasilitas kelengkapan jalan yang seharusnya tersedia sebagaimana kebutuhan. Dalam perhitungan rata-rata persentase fasilitas perlengkapan jalan terpasang dibanding jumlah kebutuhan dilakukan dengan memprosentasekan terlebih dahulu tingkat prosentase fasilitas jalan terpasang per jenis fasilitas, setelah itu baru dilakukan perhitungan rata-rata prosentase ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan sebagaimana disajikan dalam table berikut : TAHUN NO URAIAN SATUAN KEBUTUHAN Akumulasi % terpasang Akumulasi % 1 RPPJ unit ,57% ,96% 2 Paku Marka unit ,23% ,59% 3 Traffic Light unit ,21% ,65% 4 warning Light unit ,80% ,20% 5 Marka Jalan meter ,51% ,45% lari 6 Pagar Pengaman meter ,54% ,84% Jalan/guardrail lari 7 Rambu Lalu Lintas unit ,27% ,19% 8 Papan Himbauan unit ,54% ,23% 9 Patok Tikungan unit ,23% ,63% 10 Lampu Penerangan Jalan Umum unit ,12% ,50% RATA-RATA 34,20% 42,33% LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.18

77 3. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan akibat faktor sarana (kendaraan) Indikator Kinerja Utama porsentase penurunan kejadian kecelakaan yang melibatkan angkutan bus umum, merupakan indikator yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan dan kompetensi pengemudi angkutan umum. Peningkatan kemampuan dan kompetensi pengemudi angkutan umum merupakan salah satu tupoksi Bidang Angkutan Jalan pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dalam bidang bimbingan, pembinaan pengusaha dan pengemudi angkutan. Dari upaya yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan dalam pembinaan pengemudi tersebut terwujud kesadaran dan kedisiplinan serta kepatuhan para pengemudi dalam melaksanakan tugasnya untuk melayani masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan umum. Sehingga diharapkan tingkat kecelakaan yang melibatkan angkutan bus umum di Jawa Timur dapat berkurang dari tahun ke tahun. namun sebagaimana data yang di peroleh dari Polda Jatim jumlah kejadian kecelakaan pada tahun 2016 meningkat sebesar 11,25% dari tahun 2015 sebagaimana data dibawah ini : NO KENDARAAN TAHUN SATUAN TERLIBAT LAKA Bus Unit % Penurunan Laka % 3,84% 6,08% 4,66% -11,25% Sebagai upaya untuk menurunkun jumlah kejadian kecelakaan di Jawa Timur, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur meningkatkan kegiatan Pembinaan teknis petugas Penyidik PNS Bidang LLAJ dengan kabupaten / kota se Jawa Timur, Pembinaan Pengusaha Karoseri dan Konstruksi Kendaraan Bermotor, Pemilihan Pelajar Pelopor Tertib Lalu Lintas se Jawa Timur serta melaksanakan Evaluasi dan Manajemen Rekayasa LLAJ LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.19

78 4. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api Indikator Kinerja Utama prosentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api, merupakan indikator yang digunakan untuk mengevaluasi dampak pembangunan Alarm Early Warning System (AEWS) yang dibangun oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur pada perlintasan resmi antara jalan dan jalur kereta api yang belum memiliki fasilitas palang pintu perlintasan. Pemasangan AEWS ditujukan untuk meningkatkan keamanan perjalanan kereta api dengan cara memperingatkan pengguna jalan saat melintas pada perlintasan sebidang kereta api. Untuk menghitung porsentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api dilakukan dengan mendata jumlah kecelakaan yang terjadi pada perlintasan sebidang yang tidak memiliki palang pintu saja, karena pemasangan AEWS hanya memberikan dampak pada penurunan kecelakaan di perlintasan sebidang yang semula belum memiliki palang pintu. Formulasi porsentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api berupa perbandingan selisih jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api tahun 2016 dengan tahun 2015 sebagai berikut : NO URAIAN SATUAN TAHUN BERPALANG kejadian TIDAK BERPALANG TANPA EWS Kejadian TIDAK BERPALANG DENGAN EWS Kejadian JUMLAH LAKA Kejadian % PENURUNAN KECELAKAAN DI PERLINTASAN TIDAK BERPALANG DENGAN EWS % 25% -33% 0% -50% Berdasarkan data diatas, kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api pada tahun 2016 meningkat sebesar 50% dari tahun sebelumnya, sehingga target yang telah ditetapkan untuk menurunkan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang Kereta Api belum tercapai. Meningkatnya jumlah kejadian kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta api karena telah LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.20

79 dioperasikan jaringan jalan kereta api Double Track lintas Surabaya Semarang (wilayah kerja DAOP VIII) yang berdampak pada meningkatnya frekuensi lalu lintas kereta api, meningkatnya kecepatan kereta api dan semakin lebarnya bidang perlintasan. Sedangkan untuk lintas Surabaya Solo (wilayah kerja DAOP VII) saat ini sedang dilaksanakan pembangunan konstruksi Double Track dimana masyarakat sekitar masih belum terbiasa dengan kondisi tersebut. Untuk menekan jumlah kejadian kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta api maka Dinas Perhubungan akan meningkatkan sosialisasi tentang keselamatan perkeretaapian kepada masyarakat melalui kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Angkutan Kereta Api. Disamping itu juga akan meningkatkan prasarana pengamanan perjalanan kereta api dengan memasang AEWS dan rambu-rambu perkeretaapian pada perlintasan sebidang kereta api serta melakukan peningkatan prasarana pengamanan pada perlintasan sebidang yang telah berjalur ganda. 5. Prosentase pertumbuhan penumpang pada lintas penyeberangan Jawa Timur Indikator Kinerja Utama Prosentase pertumbuhan penumpang pada lintas penyeberangan Jawa Timur merupakan indikator yang digunakan untuk mengevaluasi peningkatan pelayanan pelabuhan penyeberangan terhadap masyarakat Jawa Timur. melalui pemantauan pada 3 lintasan penyeberangan utama di Jawa Timur yaitu lintas Jangkar Kalianget; lintas Ketapang Gilimanuk dan lintas Ujung Kamal. NO LINTASAN SAT JUMLAH PENUMPANG Jangkar - Kalianget Orang Ketapang - Gilimanuk Orang Ujung - Kamal Orang JUMLAH PENUMPANG Orang % PENINGKATAN % 0,56% -5,33% -6,62% -7,39% LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.21

80 secara umum capaian peningkatan jumlah penumpang pada pelabuhan penyeberangan di Jawa Timur belum memenuhi target yang ditetapkan sebesar 1% pada tahun 2016 karena adanya penurunan jumlah penumpang pada lintas penyeberangan ujung kamal yang merupakan lintas penyeberangan terpadat sebelum dibangunnya jembatan Suramadu yang terjadi secara terus menerus disetiap tahunnya, Jembatan Suramadu dinilai lebih efisien dalam kegiatan mobilitas masyarakat sehingga berdampak pada menurunnya jumlah pengguna angkutan penyeberangan ujung kamal dan jumlah operator yang melayani penyeberangan. Pada lintas Jangkar Kalianget penurunan penumpang lebih disebabkan oleh factor cuaca yang mengakibatkan tidak adanya pelayanan dalam lintas penyeberangan tersebut. 6. Prosentase pertumbuhan bongkar muat barang pada pelabuhan utama Jawa Timur Pelabuhan merupakan akses utama dalam keluar masuk komoditi sektor perdagangan yang keberadaannya memiliki pengaruh besar dalam mendukung sektor perekonomian Jawa Timur. Pada saat ini, arus bongkar muat masih tersentral di Pelabuhan Tanjung Perak. Sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan mengembangan beberapa Lokasi Pelabuhan di jawa Timur yang diharapkan dapat memperlancar proses distribusi barang dengan mengurangi biaya logistik, mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru (mengurangi disparitas wilayah), mengurangi kepadatan lalu lintas jalan dan mengurangi tingkat kerusakan jalan. Beberapa pelabuhan yang dikembangkan antara lain pelabuhan Probolinggo, Pelabuhan Tanjungwangi di Banyuwangi, Pelabuhan Brondong di Lamongan dan beberapa pelabuhan lain yang dapat melayani zona zona pelayanan transportasi. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.22

81 DATA KINERJA PELABUHAN UTAMA DI JAWA TIMUR No Pelabuhan TAHUN DALAM NEGERI BONGKAR 1. Tanjung Perak Gresik Probolinggo Tanjungwangi JUMLAH MUAT 1. Tanjung Perak Gresik Probolinggo Tanjungwangi JUMLAH TOTAL DALAM NEGERI LUAR NEGERI 1. Tanjung Perak Export (ton) Import (ton) Gresik Export (ton) Import (ton) Tg Wangi Export (ton) Import (ton) TOTAL LUAR NEGERI TOTAL BONGKAR MUAT PERTUMBUHAN 3,69% 4,89% 0,79% Berdasarkan data kinerja pelabuhan utama di Jawa Timur, bongkar muat di pelabuhan mengalami peningkatan sebesar 0,79% dari tahun Namun belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 2%, belum tercapainya target tersebut disebabkan oleh telah beroperasinya Terminal Teluk Lamong yang merupakan terminal umum bagian dari pelabuhan sesuai keputusan Menteri Perhubungan RI nomor KP 901 tahun 2016 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional. Arus perdagangan di Terminal Teluk lamong pada tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.23

82 Data Produksi Terminal Teluk Lamong tahun 2016 NO PRODUKSI TEUS TON 1 Dalam Negeri Luar Negeri JUMLAH Sumber : PT. Terminal Teluk Lamong Secara umum apabila jumlah perdagangan di empat pelabuhan utama di Jawa Timur ditambahkan dengan data produksi Terminal Teluk Lamong, maka total arus perdagangan di jawa timur pada tahun 2016 sebesar Ton, meningkat sebesar 18,30% dari tahun 2016 sebesar Ton. 7. Prosentase pertumbuhan penumpang di Bandara Abd. Saleh Malang Indikator Kinerja Utama prosentase pertumbuhan jumlah penumpang transportasi udara di Bandara Udara ABD Saleh Malang dan Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi merupakan indikator yang digunakan untuk mengevaluasi peningkatan pelayanan Bandara Abdulrachman Saleh Malang dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi terkait dengan program-program pembangunan dan pengelolaan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Bandara Abdulrachman Saleh Malang merupakan satu-satunya Bandar udara di Indonesia yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang yang berada di bawah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Mengacu pada Kesepakatan bersama antara TNI AU, Direktorat Jendral Perhubungan Udara dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur nomor 120.1/125/012/2013 tentang penggunaan bersama pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh Malang untuk Bandar Udara tanggal 18 Desember 2013, pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan berkewajiban dan bertanggungjawab untuk memenuhi dan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana Bandar Udara selama digunakan untuk mendukung kegiatan penerbangan sipil. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.24

83 Diharapkan dengan terbangunnya sarana dan prasana secara optimal di bandara Abdulrachman Saleh akan mampu meningkatkan jumlah maskapai penerbangan yang beroperasi dan secara umum akan meningkatkan jumlah masyarakat pengguna jasa layanan di Bandara Abdulrachman Saleh Data jumlah penumpang pada Bandara Abdulrachman Saleh Malang dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi disajikan dalam tabel sebagai berikut : JUMLAH TAHUN NO SATUAN PENUMPANG ABD. SALEH orang % PENINGKATAN % 27,59% 9,99% 3,25% 19,12% 7,97% 27,09% 8. Jumlah Kabupaten / Kota yang memperoleh predikat Wahana Tata Nugraha dibandingkan jumlah Kabupaten / Kota Jawa Timur Pada tahun 2016 telah mencapai realisasi sebesar 78,95% dari target yang di tetapkan sebesar 55%. Penghargaan Wahana Tata Nugraha adalah penghargaan yang diberikan Presiden Republik Indonesia kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten /Kota sebagai perwujudan pembinaan pemerintah dalam menata transportasi perkotaan yang selamat, tertib, lancer, efisien, handal dan berkelanjutan. Aspek penataan transportasi yang berkelanjutan, dan berbasis kepentingan publik yang ramah lingkungan mendapat pertimbangan terbesar dalam penilaiannya. Disamping kemampuan daerah dan peran serta masyarakat dalam meningkatkan penyelenggaraan kinerja sistem transportasi perkotaan. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.25

84 NO JENIS PENGHARGAAN SATUAN TAHUN Plakat Wahana Tata Nugraha Kab/kota Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Lalu Lintas Kab/kota Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Angkutan Kab/kota Piala Wahana Tata Nugraha Kab/kota Piala Wahana Tata Nugraha Wira Karya Kab/kota JUMLAH KAB/KOTA BERPREDIKAT WTN Kab/kota JUMLAH KAB/KOTA DI JAWA TIMUR Kab/kota % KAB/KOTA BERPREDIKAT WTN DI JAWA TIMUR Kab/kota 55% 63% 71% 78% Pada tahun 2016, jumlah Kabupaten / Kota di Jawa Timur yang menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha berdasar Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 588 tahun 2016 sebanyak 30 Kabupaten / Kota terdiri dari : 1. Kab. Kediri (Plakat) 2. Kab. Sumenep (Plakat) 3. Kab. Pasuruan (WTN Lalu Lintas) 4. Kota Pasuruan (WTN Lalu Lintas) 5. Kab. Malang (WTN Lalu Lintas) 6. Kab. Banyuwangi (WTN Lalu Lintas) 7. Kab. Madiun (WTN Lalu Lintas) 8. Kab. Ngawi (WTN Lalu Lintas) 9. Kab. Magetan (WTN Lalu Lintas) 10. Kab. Pacitan (WTN Lalu Lintas) 11. Kab. Trenggalek (WTN Lalu Lintas) 12. Kab. Mojokerto (WTN Lalu Lintas) 13. Kab. Blitar (WTN Lalu Lintas) 14. Kab. Lumajang (WTN Lalu Lintas) 15. Kab. Tuban (WTN Lalu Lintas) 16. Kab. Lamongan (WTN Lalu Lintas) 17. Kab. Nganjuk (WTN Lalu Lintas) 18. Kab. Gresik (WTN Lalu Lintas) 19. Kab. Situbondo (WTN Lalu Lintas) 20. Kab. Sidoarjo (WTN Angkutan) 21. Kota. Surabaya (Piala WTN) 22. Kota Malang (Piala WTN) 23. Kota Kediri (Piala WTN) 24. Kota Madiun (Piala WTN) 25. Kota Mojokerto (Piala WTN) 26. Kota Blitar (Piala WTN) 27. Kab. Jombang (Piala WTN) 28. Kab. Jember (Piala WTN) 29. Kota Probolinggo (Piala WTN) 30. Kab. Tulungagung (Piala WTN) LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.26

85 3. ANALISIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA ANGGARAN Sebagai upaya mewujudkan kinerja yang baik, tentunya harus didukung anggaran yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya, Berikut merupakan analisis penggunaan sumber daya anggaran dalam mendukung pencapaian kinerja : ALOKASI PER SASARAN PEMBANGUNAN SASARAN NO. STRATEGIS 1 Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatnya kompetensi SDM petugas sektor transportasi 2 Meningkatnya kualitas manajemen transportasi dengan penekanan pada ketersediaan sarana prasarana dan peran serta masyarakat dan Swasta INDIKATOR KINERJA ANGGARAN 1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan Prosentase peserta Mudik Balik Gratis Terakomodasi Prosentase Kesesuaian Waktu Tempuh Rata-Rata per 100 km Angkutan AKDP Pada Kartu Pengawasan (KPS) Terhadap Kondisi Lapangan 4. Survey Kepuasan pengguna kendaraan umum AKDP Kapasitas pelayanan kendaraan umum AKDP per 1000 jumlah penduduk Prosentase Kendaraan Tidak Melanggar Muatan Lebih Prosentase Jumlah Prasarana dan Fasilitas terpelihara dibandingkan Jumlah Prasarana dan Fasilitas yang dimiliki 2. Rata-rata prosentase fasilitas perlengkapan jalan terpasang dibandingkan kebutuhan 3. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan akibat faktor sarana (kendaraan) Prosentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api Prosentase pertumbuhan penumpang pada lintas penyeberangan Jawa Timur Prosentase pertumbuhan bongkar muat barang pada pelabuhan utama Jawa Timur Prosentase pertumbuhan penumpang di Bandara Abd. Saleh Malang Jumlah Kabupaten / Kota yang memperoleh predikat Wahana Tata Nugraha dibandingkan jumlah Kabupaten / Kota Jawa Timur LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.27

86 PERBANDINGAN PENCAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN SASARAN NO. STRATEGIS 1 Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatnya kompetensi SDM petugas sektor transportasi 2 Meningkatnya kualitas manajemen transportasi dengan penekanan pada ketersediaan sarana prasarana dan peran serta masyarakat dan Swasta INDIKATOR KINERJA 1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan 2. Prosentase peserta Mudik Balik Gratis Terakomodasi 3. Prosentase Kesesuaian Waktu Tempuh Rata-Rata per 100 km Angkutan AKDP Pada Kartu Pengawasan (KPS) Terhadap Kondisi Lapangan 4. Survey Kepuasan pengguna kendaraan umum AKDP 5. Kapasitas pelayanan kendaraan umum AKDP per 1000 jumlah penduduk 6. Prosentase Kendaraan Tidak Melanggar Muatan Lebih 1. Prosentase Jumlah Prasarana dan Fasilitas terpelihara dibandingkan Jumlah Prasarana dan Fasilitas yang dimiliki 2. Rata-rata prosentase fasilitas perlengkapan jalan terpasang dibandingkan kebutuhan KINERJA ANGGARAN Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 80 77,71 97, ,37 1,5 2, , ,98 114, , ,99 115, ,59 7,5 8,22 109, , ,95 139, , ,16 42,73 42,33 99, ,40 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.28

87 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 3. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan akibat faktor sarana (kendaraan) 4. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api 5. Prosentase pertumbuhan penumpang pada lintas penyeberangan Jawa Timur 6. Prosentase pertumbuhan bongkar muat barang pada pelabuhan utama Jawa Timur 7. Prosentase pertumbuhan penumpang di Bandara Abd. Saleh Malang 8. Jumlah Kabupaten / Kota yang memperoleh predikat Wahana Tata Nugraha dibandingkan jumlah Kabupaten / Kota Jawa Timur KINERJA ANGGARAN Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 5-11, , ,56 1-7, ,99 2 0,79 39, , ,09 451, , ,32 138, ,00 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.29

88 EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA NO. SASARAN STRATEGIS 1 Meningkatnya Pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatnya kompetensi SDM petugas sektor transportasi 2 Meningkatnya kualitas manajemen transportasi dengan penekanan pada ketersediaan sarana prasarana dan peran serta masyarakat dan Swasta INDIKATOR KINERJA 1. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Perijinan 2. Prosentase peserta Mudik Balik Gratis Terakomodasi 3. Prosentase Kesesuaian Waktu Tempuh Rata-Rata per 100 km Angkutan AKDP Pada Kartu Pengawasan (KPS) Terhadap Kondisi Lapangan 4. Survey Kepuasan pengguna kendaraan umum AKDP 5. Kapasitas pelayanan kendaraan umum AKDP per 1000 jumlah penduduk 6. Prosentase Kendaraan Tidak Melanggar Muatan Lebih 1. Prosentase Jumlah Prasarana dan Fasilitas terpelihara dibandingkan Jumlah Prasarana dan Fasilitas yang dimiliki 2. Rata-rata prosentase fasilitas perlengkapan jalan terpasang dibandingkan kebutuhan 3. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan akibat faktor sarana (kendaraan) 4. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api 5. Prosentase pertumbuhan penumpang pada lintas penyeberangan Jawa Timur 6. Prosentase pertumbuhan bongkar muat barang pada pelabuhan utama Jawa Timur 7. Prosentase pertumbuhan penumpang di Bandara Abd. Saleh Malang 8. Jumlah Kabupaten / Kota yang memperoleh predikat Wahana Tata Nugraha dibandingkan jumlah Kabupaten / Kota Jawa Timur % CAPAIAN KINERJA % PENYERAPAN ANGGARAN TINGKAT EFISISENSI 97,14 99,37-2, ,93 73,07 114,09 96,52 17,57 115,37 97,59 17,78 109,60 95,86 13,74 139,91 96,38 43, ,16 2,84 99,06 99,40-0, ,43-321, , , ,99-837,99 39,50 98,88-59,38 451,50 98,31 353,19 138,76 99,00 39,76 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.30

89 B. REALISASI ANGGARAN 1. Belanja Langsung Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara lansung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang mana dana tersebut merupakan sebagai salah satu unsur yang sangat penting dalam mencapai sasaran pembangunan, tahun anggaran 2016 Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur mendapatkan alokasi dana belanja langsung sebesar Rp ,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp ,- dijelasakan pada uraian berikut : LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 atau 98,16% secara rinci dapat KODE URAIAN ANGGARAN SETELAH P-APBD REALISASI 2016 % 1 Program Pelayanan Administrasi ,29 Perkantoran 1 19 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran ,29 2 Program Peningkatan Sarana dan ,20 Prasarana Aparatur 2 12 Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan ,90 Sarana dan Prasarana 2 31 Pemeliharaan Peralatan dan ,89 Kelengkapan Sarana dan Prasarana 7 Program Peningkatan Kapasitas ,74 Kelembagaan Pemerintah Daerah 7 1 Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan ,94 Pemerintah Daerah 7 2 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya ,64 Aparatur Program Penyusunan, ,38 8 Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan 8 1 Penyusunan Dokumen Perencanaan , Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan ,80 Rencana Program dan Anggaran Penyusunan, Pengembangan, , Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data 15 Program Pembangunan Prasarana ,03 dan Fasilitas Perhubungan 15 5 Pembangunan sarana dan prasarana ,81 jembatan timbang Survey Karakteristik lalu lintas pada ,90 ruas jalan utama di Jawa Timur Kajian Indeks Kepuasan Masyarakat , Pengelolaan Penyusunan Program ,29 Pengembangan Sistem Informasi , Jembatan Timbang III.31

90 KODE URAIAN ANGGARAN SETELAH P-APBD REALISASI 2016 % Manajemen Perencanaan Teknis Sektor ,53 Perhubungan Standarisasi ISO 9001; 2000 Pelayanan ,58 Angkutan Penumpang dan Barang Program Rehabilitasi dan ,16 16 Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Pemeliharaan rambu lalu lintas , Pemeliharaan pagar pengaman jalan ,11 (Guard Rail ) Pemeliharaan Rambu Pendahulu ,31 Petunjuk Jurusan (RPPJ) Pemeliharaan Traffic Light , Pemeliharaan Sarana Prasarana ,44 Gedung Dishub Pemeliharaan Patok Tikungan ,08 (Deliniator) Pemeliharaan Warning Light , Pemeliharaan Variable Message Signs ,70 (VMS) Pemeliharaan sarana dan prasarana ,55 jembatan timbang 17 Program Peningkatan Pelayanan ,23 Angkutan Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian ,63 Angkutan Pembinaan Pengusaha Angkutan , Evaluasi Tarip Angkutan AKDP di Jawa ,59 Timur Penguatan Kerjasama Bidang , Perhubungan antar Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat Pemilihan Awak Kendaraan Umum ,28 Teladan (AKUT) Pembinaan Pengemudi Angkutan ,93 Penumpang Survei load factor dan evaluasi , kebutuhan armada angkutan AKDP di Jawa Timur Penguatan Kapasitas Petugas Terminal ,92 Penyelenggaraan Angkutan Gratis , Moda Transportasi Darat berbasis Jalan (Bus) Penyelenggaraan Angkutan Gratis Moda Transportasi Darat berbasis Rel (Kereta Api) , Penyelenggaraan Angkutan Gratis ,62 Moda Transportasi Laut (Kepulauan) Penyelenggaraan Angkutan Sepeda ,89 Motor Gratis Penyelenggaraan rest area Jawa Timur ,03 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.32

91 KODE URAIAN Peningkatan Pelayanan Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Pengadaan dan pemasangan RPPJ model F Pengadaan dan pemasangan RPPJ model Bando Pengadaan dan pemasangan paku marka Pengadaan dan pemasangan traffic light Pengadaan dan Pemasangan Flashing Light Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan Pengadaan dan Pemasangan Pagar Pengaman Jalan Pengadaan dan Pemasangan Rambu- Rambu Lalu Lintas Pengadaan dan Pemasangan Variable Message Signs (VMS) Pengadaan dan Pemasangan Papan Himbauan Pengadaan dan Pemasangan Patok Tikungan (delineator) Pengadaan dan Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) Pemilihan Pelajar Pelopor Tertib Lalu Lintas se Jawa Timur Kampanye Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Operasi Sadar Keselamatan dan Ketertiban Lalu Lintas Angkutan Jalan Evaluasi dan Manajemen Rekayasa LLAJ Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Pembinaan teknis petugas Penyidik PNS Bidang LLAJ dengan kabupaten / kota se Jawa Timur Pembinaan Penguji Kendaraan Bermotor Pembinaan Pengusaha Karoseri dan Konstruksi Kendaraan Bermotor Program Pembangunan dan Pemeliharaan Fasilitas Perkeretaapian Pemantauan dan Evaluasi Angkutan Kereta Api Pengadaan dan Pemasangan Early Warning System ( EWS) di perlintasan ANGGARAN SETELAH P-APBD REALISASI 2016 % , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,88 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.33

92 KODE URAIAN sebidang KA se-jatim ANGGARAN SETELAH P-APBD LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 REALISASI 2016 % Pengadaan dan Pemasangan Rambu , pada Perlintasan Sebidang KA se Jawa Timur Pemeliharaan fasilitas perkeretaapian ,76 Jawa Timur Pengadaan Sarana Prasarana ,99 Perkeretaapian Jawa Timur Program Pembangunan dan ,99 22 Pemeliharaan Sarana Prasarana Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Pemeliharaan Sarana Prasarana , angkutan sungai, danau dan penyeberangan Jawa Timur Pembangunan Pelabuhan , Penyeberangan Ketapang Kabupaten Banyuwangi Pembangunan Pelabuhan , Penyeberangan Paciran Kabupaten Lamongan Pemantauan dan Evaluasi Angkutan ,12 Sungai, Danau dan Penyeberangan Pembangunan Sarana Prasarana , Angkutan Sungai,Danau dan Penyeberangan Jawa Timur Program Pembangunan dan ,00 23 Pemeliharaan Sarana Prasarana Transportasi Laut Pembangunan Pelabuhan Laut ,83 Brondong Kabupaten Lamongan Pembangunan Pelabuhan Laut Boom ,72 Kabupaten Banyuwangi Pembangunan Pelabuhan Laut Tanjung ,85 Tembaga Kota Probolinggo Kampanye Keselamatan Pelayaran , Pemeliharaan sarana prasarana ,93 pelabuhan laut Jawa Timur Program Pembangunan dan ,19 24 Pemeliharaan Sarana Prasarana Transportasi Udara Pembangunan Bandar Udara Abdul ,32 Rachman Saleh Kabupaten Malang Pengelolaan Sarana Prasarana , Kelembagaan Bandara Abd. Saleh Malang 29 Program Dukungan Sarana ,56 Prasarana Transportasi 29 1 Pembinaan Tertib Lalu Lintas Angkutan ,00 Jalan di Kabupaten/Kota Jawa Timur 29 2 Pembangunan Sarana Prasarana Lalu ,70 Lintas Angkutan Jalan Jawa Timur 29 3 Peningkatan Keselamatan Transportasi ,73 III.34

93 KODE Darat ( DAK ) URAIAN Pembangunan Pelabuhan Laut di Pulau Gilimandangin Kabupaten Sampang Pembangunan Pelabuhan Laut P. Giliraja Kabupaten Sumenep Pengadaan, Pemasangan dan Pemeliharaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran Pembangunan Pelabuhan Laut P. Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo Pembangunan Bandar Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi JUMLAH BELANJA LANGSUNG ANGGARAN SETELAH P-APBD REALISASI 2016 % , , , , , ,16 KODE Belanja Tidak Langsung Belanja pegawai merupakan belanja konpensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh undang-undang, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur mendapatkan alokasi anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp ,- sedangkan realisasinya sebesar Rp ,- atau 92,47% yang secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini. URAIAN ANGGARAN SETELAH P-APBD LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 REALISASI 2016 % 01 Gaji dan Tunjangan , ,00 93, Gaji Pokok PNS/Uang Representasi , ,00 95, Tunjangan Keluarga , ,00 88, Tunjangan Jabatan , ,00 87, Tunjangan Umum , ,00 88, Tunjangan Beras , ,00 82, Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus , ,00 86, Pembulatan Gaji , ,00 47,15 02 Tambahan Penghasilan PNS , ,00 91, Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja , ,00 85, Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif Lainnya , ,00 93,36 05 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah , ,00 70, Belanja Insentif Pemungutan Retribusi Daerah , ,00 70,02 TOTAL BELANJA TIDAK LANGSUNG , ,00 92,47 III.35

94 2. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa pada tahun 2016 sebesar Rp ,00 tercapai sebesar 104,81% dari target yang ditetapkan Rp ,60. KODE URAIAN ANGGARAN SETELAH P-APBD REALISASI 2016 % PENDAPATAN ASLI DAERAH , ,60 104,81 RETRIBUSI DAERAH , ,00 171,42 02 Retribusi Jasa Usaha , ,00 179, Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah , ,00 178, Retribusi Pelayanan Kepelabuhan , ,00 197,41 03 Retribusi Perizinan Tertentu , ,00 105, Retribusi Izin Trayek , ,00 105,79 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH , ,60 88,29 06 Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan 0, ,00 0,00 Pekerjaan Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan 0, ,00 0,00 Pekerjaan 10 Pendapatan dari Pengembalian 0, ,60 0, Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pendapatan Dari Pengembalian Pembayaran Belanja 0, ,00 0,00 0, ,60 0,00 14 Pendapatan Sewa , ,00 100, Pendapatan Sewa Gedung dan Bangunan Denda Atas Kelebihan Muatan Kendaraan Bermotor Denda Atas Kelebihan Muatan Kendaraan Bermotor , ,00 100, , ,00 82, , ,00 82,01 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.36

95 C. PRESTASI TAHUN 2016 Piala Wahana Tata Nugraha Wiratama Penyerahan Piala Wahana Tata Nugraha Wiratama oleh Wakil Presiden RI Piala Wahana Tata Nugraha Wiratama LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 III.37

96 BAB IV PENUTUP 4.1. TINJAUAN UMUM KEBERHASILAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2016 sebagai bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun berikutnya. Dari hasil evaluasi terhadap Kinerja Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dapat disimpulkan bahwa ratarata Indikator Kinerja Utama pada tiap-tiap sasaran pada tiap-tiap tujuan yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tercapai Berdasarkan uraian capaian Kinerja sasaran yang merupakan capaian kinerja dari pengukuran Indikator Kinerja Utama atau Indikator Kinerja Sasaran dari RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun , yang merupakan capaian sasaran pada setiap tujuan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, dapat diuraikan sebagai berikut : SASARAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI STRATEGIS (%) Meningkatnya 1. Indeks Kepuasan Masyarakat 80 77,71 97,14 Pelayanan terhadap Pelayanan Perijinan kepada 2. Prosentase peserta Mudik Balik 1,5 2, masyarakat, Gratis Terakomodasi dan 3. Prosentase Kesesuaian Waktu 85 96,98 114,09 meningkatnya Tempuh Rata-Rata per 100 km kompetensi Angkutan AKDP Pada Kartu SDM petugas Pengawasan (KPS) Terhadap sektor Kondisi Lapangan transportasi 4. Survey Kepuasan pengguna 65 74,99 115,37 kendaraan umum AKDP 5. Kapasitas pelayanan 7,5 8,22 109,60 kendaraan umum AKDP per 1000 jumlah penduduk 6. Prosentase Kendaraan Tidak 55 76,95 139,91 Melanggar Muatan Lebih LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 IV.1

97 SASARAN STRATEGIS Meningkatnya kualitas manajemen transportasi dengan penekanan pada ketersediaan sarana prasarana dan peran serta masyarakat dan Swasta INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 1. Prosentase Jumlah Prasarana dan Fasilitas terpelihara dibandingkan Jumlah Prasarana dan Fasilitas yang dimiliki 2. Rata-rata prosentase fasilitas 42,73 42,33 99,06 perlengkapan jalan terpasang dibandingkan kebutuhan 3. Prosentase penurunan jumlah 5-11, kecelakaan akibat faktor sarana (kendaraan) 4. Prosentase penurunan jumlah kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api 5. Prosentase pertumbuhan 1-7, penumpang pada lintas penyeberangan Jawa Timur 6. Prosentase pertumbuhan 2 0,79 39,50 bongkar muat barang pada pelabuhan utama Jawa Timur 7. Prosentase pertumbuhan 6 27,09 451,50 penumpang di Bandara Abd. Saleh Malang 8. Jumlah Kabupaten / Kota yang memperoleh predikat Wahana Tata Nugraha dibandingkan jumlah Kabupaten / Kota Jawa Timur 55 76,32 138,76 LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 IV.2

98 4.2. PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN PENCAPAIAN KINERJA Permasalahan yang masih menjadi perhatian bagi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur terkait Indikator Capaian Utama meliputi: 1. Penurunan jumlah kecelakaan akibat faktor sarana (kendaraan) sebagaimana data yang di peroleh dari Polda Jawa Timur, jumlah kejadian kecelakaan pada tahun 2016 meningkat sebesar 11,25% dari tahun Hal ini menjadi perhatian khusus mengingat stakeholders dibidang transportasi antara lain Kepolisian, PU Jasa Marga dan Jasa Raharja telah melakukan berbagai langkah mitigasi dalam upaya untuk mengurangi kejadian kecelakaan di provinsi Jawa Timur. Faktor utama penyebab kejadian kecelakaan masih di dominasi oleh perilaku pengemudi kendaraan yang tidak tertib terhadap peraturan lalu lintas, lengah, lelah, mengantuk serta tidak memperhatikan batas kecepatan kendaraan. 2. Penurunan Kecelakaan di perlintasan sebidang. Meningkatnya kejadian kecelakaan di Jawa Timur pada tahun 2016 dikarenakan pada saat ini telah dioperasikan double track Kereta api lintas Surabaya Semarang (wilayah DAOP VIII) dan konstruksi pembangunan doble track Surabaya Solo (Wilayah DAOP VII) sehingga potensi kecelakaan semakin besar dikarenakan frekwensi pelayanan Kereta Api meningkat. Selain itu, masih banyak masyarakat yang kurang berhati hati pada saat melewati perlintasan rel kereta api yang dijaga/tidak berpalang dikarenakan tidak adanya peringatan akan keberadaan kereta yang akan melintas. 3. Jumlah Penumpang pada Pelabuhan Penyeberangan secara umum capaian peningkatan jumlah penumpang pada pelabuhan penyeberangan di Jawa Timur belum memenuhi target yang ditetapkan sebesar 1% pada tahun 2016 karena adanya penurunan jumlah penumpang pada lintas penyeberangan ujung kamal yang terjadi secara terus menerus disetiap tahunnya, Jembatan Suramadu dinilai lebih efisien dalam kegiatan mobilitas masyarakat sehingga berdampak pada menurunnya jumlah pengguna angkutan penyeberangan ujung kamal dan jumlah operator yang melayani penyeberangan. Pada lintas Jangkar LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 IV.3

99 Kalianget penurunan penumpang lebih disebabkan oleh factor cuaca yang mengakibatkan tidak adanya pelayanan dalam lintas penyeberangan tersebut STRATEGI PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan permasalahan yang dihadapi maka diambil langkah-langkah sebagai berikut: 1. Sebagai upaya untuk menurunkan jumlah kejadian kecelakaan di Jawa Timur, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur meningkatkan pelaksanaan operasi keselamatan dan ketertiban dari 396 kali tahun 2016 menjadi 528 kali pada tahun 2017, menyelenggarakan kegiatan Pembinaan teknis petugas Penyidik PNS Bidang LLAJ dengan kabupaten / kota se Jawa Timur, Pembinaan Pengusaha Karoseri dan Konstruksi Kendaraan Bermotor, Pemilihan Pelajar Pelopor Tertib Lalu Lintas se Jawa Timur serta melaksanakan Evaluasi dan Manajemen Rekayasa LLAJ 2. Untuk menekan jumlah kejadian kecelakaan pada perlintasan sebidang kereta api maka Dinas Perhubungan dan LLAJ akan meningkatkan sosialisasi tentang keselamatan perkeretaapian kepada masyarakat melalui kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Angkutan Kereta Api. Disamping itu juga akan meningkatkan prasarana pengamanan perjalanan kereta api dengan memasang AEWS dan rambu-rambu perkeretaapian pada perlintasan sebidang kereta api serta melakukan peningkatan prasarana pengamanan pada perlintasan sebidang yang telah berjalur ganda. 3. Mengembangkan rute pelayanan perintis untuk lebih mengakomodir kebutuhan transportasi masyarakat kepulauan, melakukan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ASDP di pelabuhan penyeberangan Paciran, pelabuhan penyeberangan Ketapang serta secara berkesinambungan melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan ASDP di Jawa Timur. LAPORAN KINERJA Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 IV.4

100 PENGHARGAAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 82 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 82 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERHUBUNGAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PERHUBUNGAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN Jl.Jemur Andayani I Telp. (031)8432616, Fax.(031)841887 Jl.Ahmad Yani No.268 Telp. (031)8292376-8291530, Fax.(031) 8292433

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang

Lebih terperinci

Pedoman dan penetapan tata cara penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan.

Pedoman dan penetapan tata cara penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan. G. PEMBAGIAN URUSAN BIDANG PERHUBUNGAN - 135-1. Perhubungan Darat 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) 1. Pedoman dan penetapan tata cara penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi

Lebih terperinci

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) - 35-7. BIDANG PERHUBUNGAN 1. Perhubungan Darat 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) 1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan kabupaten 2. Pemberian izin penyelenggaraan

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Perhubungan Darat 1. Lalu Lintas

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang

Lebih terperinci

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Perhubungan Darat 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) 1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan daerah. 2.

Lebih terperinci

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Perhubungan Darat 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) 1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan 2. Pemberian

Lebih terperinci

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un pas GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG . BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA, DAN KOMUNIKASI KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH,, DAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN,SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN JEPARA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 T E N T A N G BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR

Lebih terperinci

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BAB XVIII DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 356 Susunan organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris;

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TOLITOLI

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 34 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 34 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 34 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. Bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KARJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PROBOLINGGO

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123 DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 123 Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Perhubungan Kabupaten Subang telah dibentuk dengan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, INFORMATIKA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN SUKAMARA DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BULUKUMBA

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BULUNGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016 3 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI

Lebih terperinci

Melaksanakan Urusan Pemerintah di Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berdasarkan azas Otonomi dan Tugas Pembantuan

Melaksanakan Urusan Pemerintah di Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika berdasarkan azas Otonomi dan Tugas Pembantuan PROFIL DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR Sesuai dengan Peraturan Daerah Tanah Datar Nomor: 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan.

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan. LAMPIRAN XII : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR : 54 TAHUN 2015 TANGGAL : 20 Oktober 2015 TENTANG : TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KABUPATEN BULELENG DINAS PERHUBUNGAN I. TUGAS POKOK. Dinas Perhubungan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN WALIKOTA TANJUNGPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANJUNGPINANG

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 3 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat : a. bahwa perhubungan

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 16 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAKERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 16 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAKERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU SALINAN GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 16 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAKERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 106 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA PEKANBARU DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi - 2-3. 4. 5. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMUNIKASI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS JABATAN

URAIAN TUGAS JABATAN 1. NAMA JABATAN : KEPALA DINAS PERHUBUNGAN 2. KODE JABATAN : 306 3. ESELON : II-A 4. UNIT KERJA : DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR MERUMUSKAN KEBIJAKAN TEKNIS SERTA MENYELENGGARAKAN URUSAN

Lebih terperinci

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT BAHAN PAPARAN Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT PENGERTIAN ISTILAH 1. Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 16 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara berada di Jalan Imam Bonjol No. 61 Kecamatan Medan Polonia Sumatera

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

1) Sub Bagian umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan. b) melaksanakan pengelolaan urusan su

1) Sub Bagian umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan. b) melaksanakan pengelolaan urusan su PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN NGANJUK I. TUGAS POKOK Dinas Perhubungan mempunyai tugas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Dasar Hukum Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Dasar Hukum Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Dasar Hukum Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Pembentukan Dinas perhubungan Informasi dan Komunikasi Kabupaten Kuantan Singingi berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN DAN SUB DINAS PERHUBUNGAN LAUT KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN DAN SUB DINAS PERHUBUNGAN LAUT KABUPATEN ROKAN HILIR BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN DAN SUB DINAS PERHUBUNGAN LAUT KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Tinjauan Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Rokan Hilir Dinas Perhubungan daerah Kabupaten Rokan hilir merupakan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SIDOARJO BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG - 1-9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 60 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 60 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 60 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

TUGAS & FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUMENEP

TUGAS & FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUMENEP Peraturan Bupati sumenep Nomor : 29 Tahun 2012 Tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Sumenep Nomor : 28 Tahun 2008 Tentang Tugas dan Fungsi Dinas Daerah Tugas TUGAS & FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG 1 GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 89 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 89 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 89 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Angkutan.

Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Angkutan. Bidang Angkutan 1. Kepala Bidang Angkutan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang angkutan, perencanaan dan penyelenggaraan pelayanan angkutan dalam trayek, angkutan

Lebih terperinci

LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM 114 LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Dinas Perhubungan Pemadam Kebakaran 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Perhubungan Pemadam

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUNINGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 19 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 19 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 82, 2007 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUMBAWA DENGAN

Lebih terperinci