3. Pengambilan sedimen. Sedimen

Transkripsi

1 3. Pengambilan sedimen Sedimen Ambil sampel sedimen dengan menggunakan bottom grab. Masukkan sampel sediman ± 0.2kg ke dalam kantong plastik berlebel masing masing stasiun. Masukan ke dalam oven dengan suhu 80 0 C ± 3 4 hari lalu timbang (Berat Awal). Saring sedimen dengan menggunakan saringan bertingkat dengan ukuran 2 mm (gravel) dan mm (sand) dengan menggunakan wadah (bak). Pisahkan hasil masing masing sedimen dengan ukurannya, beserta sedimen yang mengendap di dalam bak (silt) lalu oven dengan suhu 80 0 C ± 3 4 hari lalu timbang [(Berat kedua) = (gravel+sand+silt) = (total)]. untuk mendapatkan berat clay = berat awal total. Cocok kan dengan menggunakan segita seppard. Hasil

2 Deskriptif Kuantitatif Bersifat Rancangan Penelitian Parameter Lingkungan yang diukur : DO BOD COD Analisa Data Keanekaragaman Keseragaman Dominasi Morisita Horn

3 Hasil Dan Pembahasan

4 Lokasi penelitian ini terletak di Sungai Wonorejo, Surabaya. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga stasiun dan dilakukan pada hari yang sama dengan mempertimbangkan perbedaan letak. Berikut hasil analisa uji laboraturium untuk kondisi fisika dan kimia dari lokasi penelitian, Hasil rata rata parameter fisika dan kimia perairan sungai wonorejo Parameter LOKASI Suhu ( 0 C) ph DO (mg/l) BOD 5 (mg/l) COD (mg/l) Hasil Uji *Baku Mutu Hasil Uji Batas Ambang Uji Lab *Baku Mutu Uji Lab *Baku Mutu Uji Lab St *6-9 8 *> * * St *6 9 8 *> * * St *6 9 8 *> * * (*Berdasarkan MenLH No. 03 Tahun 2010)

5 Berdasarkan hasil tiga kali sampling dengan tiga titik lokasi ditemukan makrozoobenthos dari kelas Gastropoda yang terdiri dari 10 spesies yang tergabung dalam 9 Famili dan 4 Ordo. Klasifikasi organisme yang ditemukan di aliran sungai Wonorejo Surabaya dapat dilihat di tabel, di bawah ini. Kelas Ordo Famili Spesies Hygrophila Lymnaeidae Lymnaea rubiginosa Pulmonata Ellobiidae Ellobium aurisjudae Neotaniglossa Melanoides tuberculata Thiaridae Melanoides costelaris Gastropoda Ampularidae Pila polita Viviparidae Bellamya javanica Mesogastropoda Potamididae Cerithidea cingulata Nassariidae Nassarius reeveanus Littorinidae Littoraria melanostoma Planorbidae Physastra doopi

6 Dan, jika dikelompokkan ke-10 spesies tersebut berdasarkan frekuensi ditemukannya di ketiga lokasi sampling, maka dapat disajikan sebagai berikut : Kelas Gasatropoda Spesies Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 + / - Jumlah + / - Jumlah + / - Jumlah Belamya javanica Cerithidea cingulata Ellobium aurispidae Littoraria melanostoma Lymnaea rubiginosa Melanoides tuberculata Melanoides costelaris Nassarius reeveanus Physastra doopi Pila polita T O T A L

7 Didapatkan hasil sungai Wonorejo Surabaya mempunyai indeks keanekaragaman makrozoobenthos berkisar antara 0.95 hingga 1.43, Secara keseluruhan, indeks keanekaragaman (H`) makrozoobenthos pada ke tiga stasiun pengamatan cukup tinggi, dengan struktur komunitas antara cukup stabil hingga stabil. Dengan demikian struktur komunitas di sungai Wonorejo Surabaya disusun oleh banyak spesies, dimana beberapa spesies memiliki jumlah individu yang hampir sama. Ulangan Keanekaragaman Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Ulangan Ulangan Ulangan Rata Rata Struktur komunitas*) Stabil Cukup stabil Stabil Keanekaragaman (H ) Struktur Komunitas > 2.41 Sangat Stabil Lebih Stabil Stabil Cukup Stabil < 0.6 Tidak Stabil (Wibisono, 2005)

8 Didapatkan hasil sungai Wonorejo Surabaya mempunyai indeks keseragaman makrozoobenthos berkisar antara 0.79 hingga 0.69, Dari hasil analisa data yang telah dilakukan dari stasiun 1 hingga stasiun 3 nilai indeks keseragaman yang tertinggi terdapat pada stasiun 1 sebesar 0.79 dan terendah pada stasiun 2 sebesar Nilai indeks keseragaman di perairan sungai Wonorejo pada ketiga stasiun penelitian memperlihatkan nilai keseragaman mendekati nilai 1 adalah stasiun 1 Stasiun Stasiun 1 H Ln S E

9 Didapatkan hasil sungai Wonorejo Surabaya mempunyai indeks dominasi makrozoobenthos berkisar antara 0.21 hingga 0.36, Secara keseluruhan, indeks dominasi (C`) makrozoobenthos pada ke tiga stasiun pengamatan umumnya memperlihatkan nilai dominasi rendah / tidak mendominasi. Dimana pada ketiga stasiun menggambarkan tidak adanya jenis yang mendominasi sehingga pembagian jumlah individu pada masing masing jenis sangat seragam atau merata. Ulangan Dominasi Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun Rata Rata