BAB I PENDAHULUAN. dipahami, dihayati dan diamalkan kandungannya. Secara istilah Alquran adalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dipahami, dihayati dan diamalkan kandungannya. Secara istilah Alquran adalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara harfiah Alquran berarti bacaan atau yang dibaca. Hal ini sesuai dengan tujuan kehadirannya, antara lain agar menjadi bahan bacaan untuk dipahami, dihayati dan diamalkan kandungannya. Secara istilah Alquran adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Muhammad bin Abdullah melalui perantara Malaikat Jibril, yang disampaikan kepada generasi berikutnya secara mutawatir, dianggap ibadah bagi orang yang membacanya, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas. 1 Alquran diturunkan oleh Allah SWT, dengan fungsi antara lain sebagai petunjuk, menjelaskan perbedaan antara yang hak dan batil, wasit atau hakim yang memutuskan berbagai perkara dalam kehidupan, keterangan atas semua perkara, obat penenang dan penyembuh jiwa, serta rahmat bagi seluruh alam. 2 Dari berbagai fungsinya tersebut, bisa disimpulkan bahwa Alquran merupakan sumber pendidikan dan sudah sepatutnya umat Islam untuk mempelajarainya. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam dan merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad Saw yang masih ada dan bisa kita jumpai sampai saat ini. Alquran memilki keutamaan dibandingkan dengan kitab-kitab sebelumnya, salah satu keutamaannya adalah membacanya bernilai ibadah. Orang yang membaca Alquran akan mendapatkan pahala 10 kebaikan satu 1 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm Ibid., hlm

2 2 hurufnya. Oleh karena itu sungguh rugi bagi umat Islam yang tidak bisa membaca Alquran. Alquran adalah pedoman hidup bagi umat Islam, agar bisa mengamalkan isi dari Alquran, maka harus mempelajarinya. Tujuan belajar membaca Alquran adalah bisa membaca dan menulis Alquran dengan fasih (sesuai dengan kaedah qira ah dan tajwidnya). Apabila dalam membaca dan menulis Alquran salah harokatnya saja akan mengubah arti dalam ayat Alquran itu sendiri. Maka sangat penting sekali belajar membaca dan menulis Alquran agar dalam membaca dan menulis Alquran tidak mengalami kesalahan. 3 Tuntunan dan ajaran untuk mempelajari Alquran dan menggali kandungannya serta menyebarkan ajaran-ajarannya dalam praktik kehidupan masyarakat, merupakan tuntunan yang tidak akan pernah ada habisnya. Menghadapi tantangan dunia modern yang bersifat sekuler dan materialistis, umat Islam dituntut untuk menunjukkan bimbingan dan ajaran Alquran yang mampu memenuhi kekosongan nilai moral kemanusiaan dan spiritualitas, disamping membuktikan ajaran-ajaran Alquran yang bersifat rasional dan mendorong umat manusia untuk mewujudkan kemajuan, kemakmuran serta kesejahteraan. 4 Dalam surat At-Tahrim ayat 6, Allah SWT memerintahkan kepada para orang tua untuk menjaga anaknya melalui proses pendidikan. Kewajiban mendidik anak yang melekat pada diri orang tua bukan saja karena mendidik 3 Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Alquran (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm Said Agil Husin Al Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qurani: dalam Sistem Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2003), hlm. 6.

3 3 anak merupakan perintah agama, melainkan juga bagian dari pemenuhan terhadap kebutuhan psikis (ruhani) dan kepentingan (diri) sendiri sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. 5 Mengenai besarnya tanggung jawab dalam mendidik anak, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang dikutip oleh M. Fauzi Rahman dalam bukunya yang berjudul Islamic Parenting, mengatakan: barang siapa yang melalaikan pendidikan anaknya, yakni dengan tidak mengajarkan hal-hal yang bermanfaat, membiarkan mereka terlantar, maka sungguh dia telah berbuat buruk yang teramat sangat. Mayoritas anak yang jatuh di dalam kerusakan tidak lain karena kesalahan orang tuanya dan karena tidak adanya perhatian terhadap anak-anak tersebut. Hal itu juga karena orang tua tidak mengajarkan kepada mereka kewajiban agama dan sunah-sunahnya, mereka menelantarkan anaknya sejak kecil, sehingga mereka tidak dapat memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang tuanya, manakala mereka telah tua. 6 Bagi orang tua yang memiliki keterbatasan dalam mendidik anakanaknya dapat menitipkan anak-anaknya kepada sekolah dengan maksud utama agar di sekolah itu anak-anak akan menerima ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan sebagai bekal hidupnya kelak di kehidupan di dunianya dan kehidupan akhiratnya. 7 Kota Pekalongan saat ini telah memiliki banyak lembaga pendidikan yang mengajarkan untuk baca tulis Alquran baik diwaktu pagi maupun sore 5 Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm M. Fauzi Rahman, Islamic Parenting (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, op. cit., hlm. 72.

4 4 hari. Di lembaga pendidikan formal pun telah disisipkan program baca tulis Alquran (BTQ) yang dilaksanakan pada jam ke 0 atau sekitar pukul WIB, mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Dengan adanya program BTQ ini diharapkan dapat membantu siswa dalam membaca dan menulis Alquran, sehingga dapat memudahkan siswa dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Program pembelajaran BTQ di Kota Pekalongan merupakan implementasi dari Instruksi Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1990 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Huruf Alquran 8, dan Keputusan Walikota Pekalongan No. 420/456 Tahun 2008 Tentang Penetapan Sekolah atau Madrasah Model PAI. Program BTQ dimulai dari tingkat dasar, dan ketika sudah lulus dari SD atau MI mereka sudah bisa membaca dan menulis Alquran. Setelah mereka mengikuti ujian atau tahsis mereka akan mendapatkan syahadah. Yang mana syahadah tersebut digunakan sebagai salah satu syarat untuk mendaftar ke jenjang berikutnya. Namun faktanya setelah di SMP pun ternyata masih ada sebagian siswa yang belum bisa baca tulis Alquran, seperti di SMP Negeri 12 Pekalongan. SMP Negeri 12 Pekalongan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang juga menerapkan program pembelajaran BTQ, namun dilihat dari siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran BTQ yang dilakukan sekali dalam seminggu ini kurang mendapat respon dari seluruh siswa, padahal tidak sedikit siswa yang belum bisa baca tulis Alquran dengan baik. Tentunya hal 8 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Tuntas Baca Tulis Al Qur an (Jakarta:Kementerian Agama RI, 2010), hlm. 6.

5 5 tersebut sangatlah disayangkan sekali karena sungguh rugi bagi orang Islam yang tidak bisa membaca Alquran, dan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pun akan mengalami kesulitan karena di dalam pelajaran tersebut tentunya ada ayat Alquran dan Hadis yang tentunya menggunakan tulisan Arab. Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang pembelajaran BTQ yang dilakukan di SMP Negeri 12 Pekalongan dengan judul: PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN, dengan alasan: 1. Pogram pembelajaran BTQ merupakan program pembelajaran yang bisa membantu siswa untuk belajar membaca dan menulis Alquran, dengan demikian akan membantu dan mempermudah siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. SMP Negeri 12 Pekalongan merupakan salah satu sekolah yang menyelenggarakan program pembelajaran BTQ, yang mana sebagian siswa belum bisa baca tulis Alquran dengan baik sehingga pembelajaran BTQnya masih menggunakan kitab Qiro ati jilid 4, 5, 6. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan permasalahannya adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan?

6 6 2. Bagaimana persepsi siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan? 3. Apa saja faktor yang mempengaruhi persepsi siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan? Untuk menghindari adanya salah pengertian dalam memahami judul serta memberikan gambaran yang jelas, maka diperlukan penegasan istilah sebagai berikut: a. Persepsi Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. 9 b. Siswa Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti Siswa adalah pelajar. 10 Siswa yang dimaksud disini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Pekalongan tahun ajaran 2014/2015. c. Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. 11 d. BTQ Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti Baca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. 12 Adapun arti Tulis adalah ada 9 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm Ibid., hlm Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta:Raja Grafindo, 2011), hlm Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., hlm. 83.

7 7 huruf yang dibuat dengan pena. 13 Dan Alquran artinya kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dengan perantaraan Malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia. 14 Jadi BTQ yang dimaksud disini adalah salah satu mata pelajaran yang mengajarkan membaca dan menulis Alquran. Jadi dapat disimpulkan bahwa maksud judul skripsi ini adalah mengkaji tentang tanggapan siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ yang dilakukan di SMP Negeri 12 Pekalongan. C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan. 2. Untuk mendeskripsikan persepsi siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan. 3. Untuk mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi persepsi siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan. D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis a. Dapat dijadikan sebagai khazanah ilmu pengetahuan khususnya bagi guru BTQ dan PAI. 13 Ibid., hlm Ibid., hlm. 33.

8 8 b. Dapat memeberikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan dan mengembangkan program pembelajaran BTQ. E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teori Menurut Abdul Rahman Shaleh, dalam buku yang berjudul Psikologi: Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam menjelaskan bahwa persepsi adalah kemampuan membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan terhadap suatu objek rangsang. Dalam proses pengelompokan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap satu peristiwa atau objek. 15 Alquran adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, untuk semua manusia yang hidup sejak Nabi Muhammad Saw diutus menjadi Rasul sampai manusia yang hidup di akhir zaman. Alquran berfungsi sebagai petunjuk bagi seluruh manusia, disamping itu Alquran juga berfungsi sebagai rahmat bagi orang-orang yang meyakini dan orang-orang yang mengimani, artinya Alquran akan menjadi petunjuk serta 15 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi: Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Cet. Ke-4 (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 89.

9 9 merahmati kepada orang-orang yang memiliki keyakinan dan keimanan terhadap Alquran. 16 Dalam buku karangan Muchotob Hamzah yang berjudul Studi Alquran Komprehensif, dijelaskan bahwa Alquran merupakan sumber utama dan utama, dengan lingkup dimensi. Allah memerintahkan agar umat Islam berpegang teguh kepada Alquran baru kemudian kepada Hadis dan tingkat sandaran dibawahnya, karena Alquran merupakan sumber utama hukum Islam. 17 Menurut M. Quraish Shihab, dalam buku yang berjudul Wawasan Alquran:Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat, menjelaskan bahwa tiada bacaan semacam Alquran yang dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya dan atau tidak dapat menulis dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Tiada bacaan seperti Alquran yang diatur tata cara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebal atau diperhalus ucapannya, dimana tempat yang terlarang atau boleh, atau harus memulai dan berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai kepada etika membacanya. 18 Menurut Asmaun Sahlan, dalam buku yang berjudul Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah: Upaya Mengembangkan PAI dari Teori ke Aksi, menyatakan bahwa salah satu strategi untuk mewujudkan budaya 16 M. Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Alquran (Malang: UIN-Malang Press, 2007), hlm Muchotob Hamzah, Studi Alquran Komprehensif (Yogyakarta: Gama Media, 2003), hlm M. Quraish Shihab, Wawasan Alquran: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat, Cet. Ke-2 (Bandung: Mizan, 2007), hlm. 3-4.

10 10 religius di sekolah adalah dengan kegiatan tadarus Alquran, tadarus Alquran atau kegiatan membaca Alquran merupakan bentuk peribadatan yang diyakini dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan yang berimplikasi pada sikap dan perilaku positif, dapat mengontrol diri, dapat tenang, lisan terjaga, dan istiqomah dalam beribadah. 19 Dalam buku yang berjudul Cara Islam Mendidik Anak, yang ditulis oleh Muhammad Halabi Hamdi dan Muhammad Fadhil Afif, dijelaskan bahwa sesungguhnya Alquran adalah kalam Allah yang menakjubkan. Ia adalah kitab yang disucikan dalam agama Islam. Ia adalah sumber pertama dan mendasar bagi hukum-hukum syariat Islam. 20 Menurut Heri Jauhari Muchtar, dalam buku yang berjudul Fikih Pendidikan, menyebutkan bahwa salah satu tugas orang tua dalam mendidik anaknya adalah mengajarkan kepada anak-anaknya membaca Alquran, karena Alquran adalah pedoman hidup. Bagaimana bisa melakukan isi Alquran apabila membacanya saja tidak pernah. 21 Oleh karena itu sudah menjadi tugas orang tua untuk mengajarkan Alquran kepada anak-anaknya. Menurut Ahmad Syarifuddin dalam buku yang berjudul Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Alquran, mengatakan bahwa kado istimewa yang diberikan oleh orang tua kepada anak sebenarnya bukanlah 19 Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah: Upaya Mengembangkan PAI dari Teori ke Aksi (Malang: UIN-Maliki Press, 2009), hlm Muhammad Halabi Hamdi dan Muhammad Fadhil Afif, Cara Islam Mendidik Anak (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2006), hlm Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 89.

11 11 kado berupa materi melainkan kado berupa pendidikan, karena pendidikan yang baik akan mengawal anak sepanjang hidupnya dalam meniti kebenaran. Diantara pendidikan yang diberikan kepada anak, pendidikan paling mulia yang dapat diberikan oleh orang tua adalah pendidikan Alquran, karena Alquran merupakan lambang agama Islam yang paling asasi dan hakiki. Dengan memberikan pendidikan Aquran pada anak, orang tua akan mendapatkan keberkahan dan kemuliaan kitab suci ini. Rasulullah Saw yang memiliki misi mengajarkan kitab suci Alquran, menyeru dan mendorong orang tua agar tidak lupa mendidik anak-anaknya membaca Alquran bila mereka telah cukup umur. 22 Dalam upaya mencapai fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yang salah satunya agar peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka diselenggarakanlah Pendidikan Agama Islam. Sayangnya menurut hasil penelitian beberapa pakar menyebutkan bahwa terdapat 30 % rata-rata peserta didik SMA/SMK belum dapat membaca Alquran dengan baik dan benar. Kondisi tersebut membutuhkan solusi yang tepat. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembelajaran baca tulis Alquran diluar jam pelajaran 23. Dalam skripsi Titik Hartati yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Baca Tulis Alquran (BTQ) Siswa Kelas V SDN 02 Duwet Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan, hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran Baca Tulis Alquran siswa kelas V SDN 02 Duwet Kecamatan 22 Ahmad Syarifuddin, op.cit., hlm Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, op. cit., hlm. 4.

12 12 Bojong Kabupaten Pekalongan dapat dikatakan efektif karena baikya prestasi belajar yang dicapai siswa kelas V yaitu diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). 24 Selanjutnya dalam skripsi Arifin yang berjudul Pembelajaran BTQ di SDN Pejambon Warung Asem Batang, hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran BTQ di SDN Pejambon Warungasem Batang sudah dilakukan dengan baik, hal ini dapat dilihat banyak siswa yang sudah pandai membaca dan menulis Alquran. 25 dan dalam skripsi Eva Yuningsih yang berjudul Upaya Orang Tua dalam Menangani Problematika Baca Tulis Alquran (BTQ) pada Remaja Pubertas di Dukuh Pantai Sari Kel. Panjang Baru Kec. Pekalongan Utara Kota Pekalongan, hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya orang tua dalam menangani problematika BTQ pada remaja pubertas di Dukuh Pantai Sari dapat dikatakan cukup baik. 26 Berbeda dengan penelitian diatas, penelitian yang penulis lakukan ini lebih memfokuskan pada persepsi siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ yang dilakukan di SMP Negeri 12 Pekalongan. 24 Titik Hartati, Efektivitas Pembelajaran Baca Tulis Alquran (BTQ) Siswa Kelas V SDN 02 Duwet Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2012), hlm. vii. 25 Arifin, Pembelajaran BTQ di SDN Pejambon Warung Asem Batang, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2013), hlm. vii. 26 Eva Yuningsih, Upaya Orang Tua dalam Menangani Problematika Baca Tulis Alquran (BTQ) pada Remaja Pubertas di Dukuh Pantai Sari Kel. Panjang Baru Kec. Pekalongan Utara Kota Pekalongan, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam (Pekalongan: Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2014), hlm. vii.

13 13 2. Kerangka berpikir Berdasarkan kajian teoritis diatas, maka dapat dibangun suatu kerangka berpikir bahwa Alquran merupakan firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril secara mutawattir. Membaca Alquran merupakan ibadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu keterampilan membaca Alquran perlu diberikan kepada anak sejak dini mungkin, sehingga nantinya setelah dewasa diharapkan mereka dapat membaca, memahami dan mengamalkan Alquran dengan baik. Program pembelajaran BTQ di sekolah merupakan salah satu sarana untuk belajar membaca dan menulis Alquran, oleh karena itu sudah seharusnya siswa merespon dan memanfaatkan sarana tersebut dengan sebaik-baiknya. Individu dalam memberikan persepsi terhadap suatu objek, akan didahului dengan proses penginderaan dan didasarkan pada pengalamannya. F. Metode Penelitian 1. Desain penelitian a. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif yang terjadi di lokasi tersebut Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 96.

14 14 b. Pendekatan penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain Sumber data a. Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber data pokok yang langsung dikumpulkan peneliti dari objek penelitian. 29 Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah guru BTQ dan siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Pekalongan. b. Sumber data sekunder Sumber data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh bukan dari sumber pertama. 30 Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah data-data yang terkait dengan pembelajaran BTQ, dan buku-buku atau karya ilmiah yang relevan. 28 Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-22 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm Ibid.,

15 15 3. Metode pengumpulan data a. Metode observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejalagejala yang diselidiki. 31 Metode ini digunakan untuk mengobservasi pelaksanaan program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan. b. Metode wawancara Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab langsung secara lisan, dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. 32 Metode ini digunakan untuk mewawancarai guru BTQ terkait pelaksanaan program pembelajaran BTQ, Siswa kelas VIII tekait dengan persepsi terhadap program pembelajaran BTQ dan faktor yang mempengaruhi persepsinya. c. Metode dokumentasi Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. 33 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya sekolah, profil, visi misi dan tujuan, keadaan guru dan karyawan, 31 Kholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Cet. Ke-13 (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm Ibid., hlm Mahmud, op. cit., hlm. 183.

16 16 keadaan siswa, keadaan sarana prasarana sekolah, dan data-data lain terkait dengan pembelajaran BTQ. 4. Teknik analisis data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Maksud menganalisis data adalah untuk membuat data itu dapat dimengerti, sehingga penemuan yang dihasilkan bisa dikomunikasikan kepada orang lain. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa analisis data kualitatif menggunakan kata-kata yang selalu disusun dalam sebuah teks yang diperluas atau yang dideskripsikan. Untuk memproses analisis data dalam model Miles dan Huberman, dapat melalui tiga proses yaitu: a. Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lokasi penelitian. Reduksi data ini berlangsung secara terus menerus selama kegiatan penelitian yang berorientasi kualitatif berlangsung. b. Penyajian Data Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan

17 17 berdasarkan atas pemahaman yang didapat peneliti dari penyajian tersebut. c. Kesimpulan / Verifikasi Proses yang ketiga adalah penarikan kesimpulan, peneliti mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Bagi peneliti yang berkompeten akan mampu menangani kesimpulan tersebut dengan secara longgar, tetap terbuka, dan skeptis. Akan tetapi, kesimpulan yang sudah disediakan dari mula belum jelas, kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar lebih kuat. 34 G. Sistematika Penulisan Bab I pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, sistematika penulisan. Bab II tinjauan pustaka tentang persepsi dan pembelajaran BTQ. Bagian pertama tentang persepsi, meliputi: pengertian persepsi, proses persepsi, faktor yang berpengaruh dalam persepsi. Bagian kedua tentang pembelajaran BTQ, meliputi: pengertian Alquran, pengertian pembelajaran BTQ, tujuan, manfaat dan fungsi pembelajaran BTQ, metode-metode pembelajaran BTQ, penilaian pembelajaran BTQ. Bab III persepsi siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan. Bagian pertama tentang gambaran umum SMP 34 M. Junaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012), hlm

18 18 Negeri 12 Pekalongan, meliputi: sejarah berdiri, profil, visi-misi dan tujuan, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, keadaan sarana prasarana. Bagian kedua tentang pelaksanaan program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan. Bagian ketiga tentang persepsi siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan. Bagian keempat tentang faktor yang mempengaruhi persepsi siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan. Bab IV analisis persepsi siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan yang meliputi: analisis pelaksanaan program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan, analisis persepsi siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan, analisis faktor yang mempengaruhi persepsi siswa kelas VIII terhadap program pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 pekalongan. Bab V penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN A. Analisis Pelaksanaan Program Pembelajaran BTQ di SMP Negeri 12 Pekalongan Alquran merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis

Lebih terperinci

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah wahyu Allah SWT yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. yang di bukukan, kemurnian dan eksistensinya serta pemeliharaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sejak manusia lahir ke dunia, telah dibekali Allah SWT dengan adanya rasa ingin tahu. Adapun wujud dari keingintahuan ini adalah adanya akal. Dengan akal, manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi merupakan salahsatu kualifikasi pendidikan yang terpenting. Diantara kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik adalah menguasai bidang studi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau pondok pesantren pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an adalah kitab suci agama Islam. Al-Qur an berisikan ajaran untuk memberikan pedoman bagi setiap umat muslim. Oleh karena itu mempelajari, memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaanpun sejak manusia mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Al-Quran merupakan ayat-ayat Allah yang berupa kalamullah yang diturunkan dengan bahasa arab, yaitu satu-satunya bahasa yang terjaga dengan baik. Hal ini semata-semata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu tajwid adalah ilmu yang dipergunakan untuk mengetahui tempat keluarnya huruf (makhraj) dan sifat serta bacaan-bacaannya. Hal ini juga termasuk memberikan huruf

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagai Kitab Suci umat Islam merupakan kumpulan firman Allah (kalam Allah) yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain agar peserta didik dapat belajar dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup dibawah naungan Al-Qur an adalah suatu nikmat yang luar biasa yang tidak dapat diketahui oleh semua orang, kecuali orang yang bisa merasakannya. Begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an al-karim adalah firman Allah SWT yang berisi serangkaian ajaran yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk menunjukkan kepada manusia jalan kebahagiaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurusan Tarbiyah merupakan jenis pendidikan akademik sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurusan Tarbiyah merupakan jenis pendidikan akademik sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurusan Tarbiyah merupakan jenis pendidikan akademik sekaligus pendidikan profesional. Dikatakan akademik karena Jurusan Tarbiyah sebagai perguruan tinggi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang memiliki kemukjizatan lafal, membacanya bernilai ibadah, diriwayatkan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah kalamullah (firman Allah SWT) yang diturunkan melalui Jibril kepada Rasulullah SAW. Allah menguraikan segala sesuatu yang belum jelas di dalam Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah pendidikan, proses belajar memegang peranan yang sangat vital. Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang. Perubahan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Betapa pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah al-qur an adalah firman Allah SWT. yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Al-Qur an adalah bacaan yang mulia. Maha Pemurah Allah SWT. yang mengajarkan al-qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran keikhlasan, kejujuran, keadilan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan zaman yang semakin cepat, pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak keluar dari akar sejarahnya. Demikian dalam praktis-aplikatif,

BAB I PENDAHULUAN. tidak keluar dari akar sejarahnya. Demikian dalam praktis-aplikatif, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengelola pendidikan bukanlah persoalan mudah, melainkan dibutuhkan pemikiran dan analisis mendalam agar pendidikan yang dilaksanakan tepat sasaran dan sesuai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Membaca adalah pengolahan bacaan secara kritis-kreatif yang dialakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu, dan penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama samawi yang sempurna dan paripurna. Sudah seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian yang sempurna ( insan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama ajaran islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG Disusun Oleh : Mas udi NIM: 093111368 FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid al-qur an yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an merupakan modal utama dalam kehidupan dimasa yang akan datang, agama islam memerintahkan umatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG BACA TULIS AL QUR AN BAGI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan kepada hambanya, penutup para nabi dan rasul, Muhammad SAW. Ia adalah jalan lurus dan ikatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Al-qur an Hadis adalah mata pelajaran yang memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan Hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Allah menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada manusia, salah satunya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dengan perantara malaikat jibril. Al-Qur an tertulis di dalam mushafmushaf yang diriwayatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam bahasa Arab guna menjelaskan jalan hidup yang membawa kemaslahatan bagi umat manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian

BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama Islam yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian hidup pemeluknya di dunia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar pada dasarnya merupakan proses usaha aktif seseorang untuk memperoleh sesuatu sehingga terbentuk perilaku baru menuju arah yang lebih baik. Kenyataannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB 1 PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Manajemen adalah sebuah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi dengan

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

( ). BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

( ). BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta munculnya media-media massa yang serba canggih ini, dengan segala kemajuannya menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah Kalam Allah yang mu jiz, diturunkan kepada Nabi dan Rosul pengahabisan dengan perantaraan Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan

Lebih terperinci

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KEWAJIBAN BACA TULIS HURUF AL-QUR AN BAGI MASYARAKAT YANG BERAGAMA ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA GORONTALO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu aspek dari program pemerintah yang perlu mendapat perhatian yang serius dalam pengembangan dewasa ini. Perlu disadari bahwa bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah swt. Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk makhluknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur an surat Adz-Zariyat ayat 56:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur an surat Adz-Zariyat ayat 56: BAB I PENDAHULUAN Seluruh manusia di dunia ini mempunyai kewajiban untuk beribadah kepada Allah Swt. Karena ibadah merupakan tujuan dari penciptaan manusia. Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur an surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna, terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, 77.934 kosa kata dan 333.671 huruf. Untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup sesuai dengan nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama. Bimbingan itu

BAB I PENDAHULUAN. hidup sesuai dengan nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama. Bimbingan itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orangtua hendaknya membimbing anaknya sejak lahirnya ke arah hidup sesuai dengan nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama. Bimbingan itu penting dengan syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kitab suci bagi umat Islam, di dalamnya berisi sejumlah ajaran yang mengandung petunjuk untuk meraih keselamatan dan kesejahteraan hidup, lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat BAB I PENDAHULUAN A. KONTEKS PENELITIAN Pendidikan yang diberikan kepada anak sebagaimana yang dikonsepkan melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat sebuah metode yang disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus sebagai modal dasar pembangunan Bangsa. Salah satu potensi yang dikaruniai Allah kepada manusia yakni potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik berlangsung terus sampai anak didik mencapai pribadi dewasa susila. Proses ini berlangsung dalam jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu dari kebutuhan mendasar manusia yang diperlukan sepanjang hidupnya. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama diwahyukan Tuhan untuk kepentingan manusia. Dengan bimbingan agama, diharapkan manusia mendapatkan pegangan yang pasti untuk menjalankan hidup dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi kalam Allah yang digunakan sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan umat Islam. Adapun definisi Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut pengertian modern, kurikulum meliputi segala aspek kehidupan dan lapangan hidup manusia dalam masyarakat modern ini yang dapat dimasukkan ke dalam tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik terhadap semua aspek perkembangan kepribadian baik jasmani maupun rohani,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah tumpuan sebuah bangsa menuju persaingan global. Di dalam pendidikan banyak aspek yang saling mempengaruhi satu sama lain, antara lain pemerintah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al Quran adalah Firman Allah SWT yang mulia dan termasuk mukjizat Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, sudah seharusnya jika seorang muslim mempunyai kewajiban-kewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan masalah yang kompleks karena setiap individu yang belajar melibatkan aspek kepribadiannya, baik fisik maupun mental sehingga akan terjadi perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Melalui pendidikan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendididkan sangat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi orang tua bahkan lebih khusus lagi bagi anak-anak generasi penerus bangsa. Karena munculnya berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Belajar bukanlah suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti merupakan sumber aqidah (keimanan), syari'ah, ibadah, muamalah, akhlak. 1 Umat manusia diwajibkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah benar. 1 Khusus kemampuan menulis al-qur an bagi anak merupakan langkah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Baca Tulis Al-Qur an (BTQ) adalah bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rajin pangkal pandai, itulah pepatah yang sering kita dengarkan dahulu sewaktu kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar, agar kita mempunyai semangat untuk belajar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan merupakan dasar dalam membentuk seorang anak agar lebih dapat mengenal tentang pembelajaran yang dipelajarinya di sekolah. Pada proses belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang cepat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan teori-teori baru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian adalah semua kegiatan pencarian penyelidikan, dan percobaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai seorang muslim yang beriman, kita tidak pernah bisa lepas dari usaha untuk meminta petunjuk Allah. Dalam usaha ini kita berpedoman pada kitab suci kita, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi, dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran di lingkungannya secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peran di lingkungannya secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah untuk mempersiapkan anak didik melakukan berbagai peran di lingkungannya secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan merupakan hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi atau penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran, pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. informasi atau penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran, pada sistem BAB I PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan judul Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan informasi atau penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran, pada sistem pengajaran tradisional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap bangsa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas SDM sangat penting, karena kemakmuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran dirumuskan sebagai kalam Allah Swt yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al qur an mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk tingkah laku manusia yang mulia. Manusia akan melahirkan sebuah nilai-nilai luhur dan mulia jika mengikuti

Lebih terperinci

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN Drs. M. Subkhy Hasby, M.Ag. Universitas Brawijaya/ UIN Malang A. Ikhtisar Al-Qur an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spiritualitas, di samping membuktikan ajaran-ajaran Al-Qur an yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. spiritualitas, di samping membuktikan ajaran-ajaran Al-Qur an yang bersifat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menghadapi tantangan dunia modern yang bersifat sekuler dan materialistik, umat Islam dituntut untuk menunjukkan bimbingan dan ajaran Al-Qur an yang mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan permasalahan peserta didik pada proses

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan permasalahan peserta didik pada proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Fiqih merupakan mata pelajaran penting pada proses. pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah yang bertujuan untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan guna menjawab permasalahan yang akan diteliti. 1 Metode merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran, keadilan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah sepatutnya kita menyadari bahwa Al Qur an merupakan kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah sepatutnya kita menyadari bahwa Al Qur an merupakan kitab suci BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah sepatutnya kita menyadari bahwa Al Qur an merupakan kitab suci umat islam yang diturunkan oleh Allah SWT sebagai mukjizat kepada Rasulullah SAW. Al Qur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo.

BAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo. 114 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Pada bagian ini merupakan bab terakhir dari laporan hasil penelitian tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Model pembiasaan shalat Dhuha dalam pembinaan akhlakul karimah

BAB V PEMBAHASAN. A. Model pembiasaan shalat Dhuha dalam pembinaan akhlakul karimah BAB V PEMBAHASAN A. Model pembiasaan shalat Dhuha dalam pembinaan akhlakul karimah peserta didik di MI Hidayatul Mubtadiin Pakel Ngantru Tulungagung. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca al-qur an merupakan keharusan setiap muslim. Membaca al- Qur an tidak seperti membaca kitab/buku yang lain. Untuk membaca al-qur an dengan baik dan benar harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci terakhir yang di wahyukan Allah kepada nabi Muhammad SAW guna untuk dijadikan sebagai pedoman hidup (way of life) bagi umat manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ranah kognitif merupakan ranah psikologis siswa yang terpenting. Dalam perspektif psikologi, ranah kognitif yang berkedudukan pada otak ini adalah sumber sekaligus pengendali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang diturunkan oleh-nya, melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW, sebagai pedoman serta tuntunan bagi manusia, Al-Qur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Muhammad Ali al-shabuni dalam kitab al-tibyan fi Ulum al-qur an sebagaimana yang dikutip oleh Mohammad Nor Ichwan mendefinisikan, bahwa al-qur an adalah

Lebih terperinci