BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

Transkripsi

1 BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TUNJANGAN PERUMAHAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI NGAWI, Menimbang Mengingat : a. bahwa sehubungan dengan Rancangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006 masih dalam proses pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ngawi, maka dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan publik serta berdasarkan ketentuan Pasal 187 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 perlu mengatur Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006 ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 9) ; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569) ; 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048) ; 4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3688) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3988) ; 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) ; 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 206, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ; 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ;

2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) 10. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ; 11. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) ; 12. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4027) ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028) ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090) ; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138) ; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139) ; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540) ; 19. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4571) 20. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4595) 21. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) 22. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4430) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2005 ; 23. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah, dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 14 Tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2005, ( Lembaran Daerah Tahun 2004 Nomor 14 ) ;

3 Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 2 Tahun 2005 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2005, ( Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 2 ) ; 26. Peraturan Bupati Ngawi Nomor 36 Tahun 2004 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2005 ; 27. Peraturan Bupati Ngawi Nomor 7 Tahun 2005 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGGUNAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN Pasal 1 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran Pasal 2 Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006, merupakan dasar pelaksanaan pengeluaran untuk membiayai keperluan setiap bulan yang besarnya ditetapkan paling tinggi sebesar angka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran Pasal 3 Pengeluaran paling tinggi untuk keperluan setiap bulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diprioritaskan untuk belanja yang bersifat : a. mengikat, yaitu belanja yang dibutuhkan secara terus menerus dan harus dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten dengan jumlah yang cukup untuk keperluan setiap bulan dalam tahun anggaran 2006, seperti belanja pegawai serta belanja barang dan jasa. b. wajib, yaitu belanja untuk terjaminnya kelangsungan pemenuhan pendanaan pelayanan dasar masyarakat antara lain pendidikan dan kesehatan dan atau melaksanakan kewajiban kepada pihak ke tiga. Pasal 4 Pengeluaran-pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 selanjutnya diperhitungkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2006 setelah disahkan.

4 4-4 - Pasal 5 Peraturan Bupati ini mulai berlaku setelah mendapat pengesahan dari Gubernur Jawa Timur. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ngawi. Ditetapkan di Ngawi pada tanggal 14 Pebruari 2006 BUPATI NGAWI, ttd. HARSONO Disahkan dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur tanggal 6 Maret 2006 Nomor 19/P Tahun GUBERNUR JAWA TIMUR, ttd. H. IMAM UTOMO S. Diundangkan di Ngawi pada tanggal 8 Maret 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NGAWI, ttd. MAS AGOES NIRBITO MOENASI WASONO BERITA DAERAH KABUPATEN NGAWI TAHUN 2006 NOMOR 03 Salinan sesuai dengan aslinya Asisten Pemerintahan, Drs. PRAYITNO, M.Si. Pembina Tingkat I NIP

5 5 LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR : 04 Tahun 2006 TANGGAL : 14 Pebruari 2006 LAPORAN PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2004 NOMOR URAIAN JUMLAH I PENDAPATAN , PENDAPATAN ASLI DAERAH , Pajak Daerah , Retribusi Daerah , Bagian Laba Usaha Daerah , Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah , DANA PERIMBANGAN , Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak , Dana Alokasi Umum , Dana Alokasi Khusus , Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan , LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH ,00 JUMLAH PENDAPATAN ,09 II BELANJA , APARATUR DAERAH , BELANJA ADMINISTRASI UMUM , Belanja Pegawai / Personalia , Belanja Barang dan Jasa , Belanja Perjalanan Dinas , Belanja Pemeliharaan , BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN , Belanja Pegawai / Personalia , Belanja Barang dan Jasa , Belanja Perjalanan Dinas , Belanja Pemeliharaan , BELANJA MODAL , PELAYANAN PUBLIK , BELANJA ADMINISTRASI UMUM , Belanja Pegawai / Personalia , Belanja Barang dan Jasa , Belanja Perjalanan Dinas , Belanja Pemeliharaan , BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN , Belanja Pegawai / Personalia , Belanja Barang dan Jasa , Belanja Perjalanan Dinas , Belanja Pemeliharaan , BELANJA MODAL , BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN , BELANJA TIDAK TERSANGKA ,00 JUMLAH BELANJA ,00 DEFISIT ,91

6 6 2 NOMOR URAIAN JUMLAH III PEMBIAYAAN 3.1 PENERIMAAN DAERAH , Sisa Perhitungan Anggaran Tahun yang Lalu , Transfer dari Dana Cadangan 0, Penerimaan Pinjaman dan Obligasi , Hasil Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan 0, PENERIMAAN POTONGAN GAJI , Iuran Wajib Pegawai , PPH , TPPNS , Contra Pos 0, PBB 10 % Tk.I ,00 JUMLAH PENERIMAAN DAERAH , PENGELUARAN DAERAH , Transfer dari Dana Cadangan 0, Penyertaan Modal 0, Pembayaran Hutang Pokok yang Jatuh Tempo , Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan 0, PENERIMAAN POTONGAN GAJI , Iuran Wajib Pegawai , PPH , TPPNS , Contra Pos 0, PBB 10 % TK.I ,00 JUMLAH PENGELUARAN DAERAH ,58 JUMLAH PEMBIAYAAN ,46 BUPATI NGAWI, HARSONO

7 7 LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR : 04 Tahun 2006 TANGGAL : 14 Pebruari 2006 NOTA PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2004 I. PELAKSANAAN APBD SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI DARI RENCANA PROGRAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI TELAH MENJABARKANNYA KE DALAM PROGRAM-PROGRAM YANG TERCERMIN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN SEBAGAIMANA KITA PAHAMI BERSAMA, BAHWA PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH SECARA BERTAHAP AKAN DISESUAIKAN, DENGAN BERPEDOMAN PADA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2002 TENTANG PENGURUSAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH SERTA TATA CARA PENYUSUNAN APBD, PELAKSANAAN TATA USAHA KEUANGAN DAERAH DAN PENYUSUNAN PERHITUNGAN APBD, SEHINGGA TIDAK ADA LAGI ISTILAH BELANJA RUTIN DAN BELANJA PEMBANGUNAN TETAPI KITA AKAN MENGGUNAKAN ISTILAH BELANJA APARATUR DAN BELANJA PUBLIK DENGAN STRUKTUR YANG TERDIRI DARI PENDAPATAN DAERAH, BELANJA DAERAH DAN PEMBIAYAAN. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN 2004 YANG TELAH DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2003 DAN TELAH DILAKUKAN PERUBAHAN DENGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2004, DITETAPKAN ALOKASI DANA SEBESAR RIBU MILYAR JUTA RIBU RUPIAH YANG DAPAT DIJELASKAN PERINCIANNYA SEBAGAI BERIKUT : PADA SISI PENDAPATAN DAERAH SEBESAR 355 MILYAR 467 JUTA 831 RIBU 962 RUPIAH 9 SEN, SEDANGKAN PADA SISI BELANJA APARATUR DAERAH SEBESAR 71 MILYAR 29 JUTA 726 RIBU 895 RUPIAH DAN BELANJA PELAYANAN PUBLIK SEBESAR 299 MILYAR 126 JUTA 95 RIBU 126 RUPIAH. SELANJUTNYA PADA BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN SEBESAR 13 MILYAR 505 JUTA 790 RIBU 173 RUPIAH DAN BELANJA TIDAK TERSANGKA 2 MILYAR RUPIAH. ADAPUN DARI SISI PEMBIAYAAN TERDIRI DARI PENERIMAAN DAERAH SEBESAR 59 MILYAR 639 JUTA 903 RIBU 505 RUPIAH 35 SEN DAN PENGELUARAN DAERAH SEBESAR 39 MILYAR 651 JUTA 973 RIBU 77 RUPIAH. II. PENJELASAN PELAKSANAAN APBD SEBAGAIMANA TELAH DISEBUTKAN DI DEPAN BAHWA KEKUATAN APBD TAHUN ANGGARAN 2004 SETELAH PERUBAHAN SEBESAR 409 MILYAR 807 JUTA 795 RIBU 98 RUPIAH TERMASUK PEMBIAYAAN. BERDASARKAN PADA KEKUATAN ANGGARAN DIATAS, DAN SETELAH DILAKUKAN PERHITUNGAN ANGGARAN BERDASARKAN REALISASINYA AKAN DIDAPATKAN ANGKA-

8 8 ANGKA YANG MERUPAKAN KOMPONEN ANGGARAN BESERTA REALISASINYA DENGAN MENYEBUTKAN JUMLAH SELISIH KURANG DAN SELISIH LEBIH. A. PENDAPATAN PADA SISI PENDAPATAN YANG DITARGETKAN SEBESAR 350 MILYAR 167 JUTA 891 RIBU 592 RUPIAH 65 SEN, REALISASINYA 355 MILYAR 467 JUTA 831 RIBU 962 RUPIAH 9 SEN. DENGAN DEMIKIAN TERDAPAT SELISIH LEBIH SEBESAR 5 MILYAR 299 JUTA 940 RIBU 369 RUPIAH 44 SEN YANG DISEBABKAN ADANYA PENERIMAAN YANG MENCAPAI TARGET DAN ATAU TIDAK MEMENUHI TARGET. SELANJUTNYA SECARA RINCI PENDAPATAN DAERAH DAPAT DIPEROLEH SEBAGAI BERIKUT: a. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PENDAPATAN ASLI DAERAH DITARGETKAN SEBESAR 20 MILYAR 406 JUTA 643 RIBU 527 RUPIAH 17 SEN, TEREALISASI SEBESAR 18 MILYAR 79 JUTA 235 RIBU 351 RUPIAH 9 SEN, ATAU SELISIH KURANG SEBESAR 2 MILYAR 327 JUTA 408 RIBU 176 RUPIAH 8 SEN. HAL INI DISEBABKAN : a.1. PAJAK DAERAH YANG DITARGETKAN 4 MILYAR 823 JUTA 152 RIBU RUPIAH, REALISASI 5 MILYAR 193 JUTA 181 RIBU 87 RUPIAH ATAU LEBIH 370 JUTA 29 RIBU 87 a.2.retribusi DAERAH DITARGETKAN 5 MILYAR 665 JUTA 62 RIBU 890 RUPIAH, REALISASI 5 MILYAR 642 JUTA 286 RIBU 414 RUPIAH, ATAU KURANG 22 JUTA 776 RIBU 476 a.3. BAGIAN LABA USAHA DAERAH DITARGETKAN 310 JUTA 432 RIBU RUPIAH, REALISASI 223 JUTA 90 RIBU 287 RUPIAH 19 SEN, ATAU KURANG 87 JUTA 341 RIBU 712 RUPIAH 81 SEN ; a.4. LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI YANG SAH DITARGETKAN 9 MILYAR 607 JUTA 996 RIBU 637 RUPIAH 17 SEN, REALISASI 7 MILYAR 020 JUTA 677 RIBU 562 RUPIAH 90 SEN ATAU SELISIH KURANG 2 MILYAR 587 JUTA 319 RIBU 74 RUPIAH 27 SEN. b. BAGIAN DANA PERIMBANGAN BAGIAN INI DITARGETKAN SEBESAR 309 MILYAR 302 JUTA 894 RIBU 51 RUPIAH 48 SEN, REALISASI 316 MILYAR 743 JUTA 242 RIBU 593 RUPIAH ATAU SELISIH LEBIH 7 MILYAR 440 JUTA 348 RIBU 541 RUPIAH 52 SEN. DARI TARGET TERSEBUT TERDAPAT AYAT-AYAT YANG MELEBIHI TARGET ATAUPUN YANG KURANG DARI TARGET DENGAN RINCIAN SEBAGAI BERIKUT : b.1. BAGI HASIL PAJAK DAN BUKAN PAJAK DITARGETKAN 16 MILYAR 395 JUTA 810 RIBU 171 RUPIAH, REALISASI 20 MILYAR 911 JUTA 887 RIBU 992 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH SEBESAR 4 MILYAR 516 JUTA 77 RIBU 821

9 9 b.2. DANA ALOKASI UMUM DITARGETKAN 272 MILYAR 526 JUTA RUPIAH, REALISASINYA 272 MILYAR 526 JUTA RUPIAH, SEHINGGA REALISASINYA SESUAI DENGAN TARGET YANG DITETAPKAN ; b.3. DANA ALOKASI KHUSUS DITARGETKAN 10 MILYAR 310 JUTA RUPIAH, REALISASINYA 10 MILYAR 310 JUTA RUPIAH, SEHINGGA REALISASINYA SESUAI DENGAN TARGET YANG DITETAPKAN ; b.4. BAGI HASIL PAJAK DAN BANTUAN KEUANGAN DARI PROPINSI DITARGETKAN 10 MILYAR 71 JUTA 83 RIBU 880 RUPIAH 48 SEN, REALISASI 12 MILYAR 995 JUTA 354 RIBU 601 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH SEBESAR 2 MILYAR 924 JUTA 270 RIBU 720 RUPIAH 52 SEN. c. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH BAGIAN INI DITARGETKAN SEBESAR 20 MILYAR 458 JUTA 354 RIBU 14 RUPIAH, REALISASINYA 20 MILYAR 645 JUTA 354 RIBU 18 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH SEBESAR 187 JUTA 4 RUPIAH. B. BELANJA a. BELANJA APARATUR BAGIAN BELANJA APARATUR DAERAH DITARGETKAN 71 MILYAR 29 JUTA 726 RIBU 895 RUPIAH, REALISASI 68 MILYAR 802 JUTA 512 RIBU 617 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG SEBESAR 2 MILYAR 227 JUTA 214 RIBU 278 RUPIAH. ANGGARAN YANG TERSEDIA TERSEBUT TELAH DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SERTA PELAYANAN MASYARAKAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN RIIL YANG MELIPUTI : a.1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM DITETAPKAN SEBESAR 51 MILYAR 884 JUTA 923 RIBU 158 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 49 MILYAR 550 JUTA 960 RIBU 658 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG SEBESAR 2 MILYAR 333 JUTA 962 RIBU 500 RUPIAH, DENGAN RINCIAN SEBAGAI BERIKUT : a.1.1. BELANJA PEGAWAI/PERSONALIA DITETAPKAN 43 MILYAR 34 JUTA 100 RIBU 505 RUPIAH, DIREALISASIKAN 41 MILYAR 50 JUTA 875 RIBU 311 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 1 MILYAR 983 JUTA 225 RIBU 194 a.1.2. BELANJA BARANG DAN JASA DITETAPKAN 4 MILYAR 790 JUTA 981 RIBU 203 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 4 MILYAR 689 JUTA 953 RIBU 117 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 101 JUTA 28 RIBU 86 a.1.3. BELANJA PERJALANAN DINAS DITETAPKAN 2 MILYAR 220 JUTA 505 RIBU RUPIAH TELAH DIREALISASIKAN 2 MILYAR 8 JUTA 215 RIBU 964 RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 212 JUTA 289 RIBU 36 a.1.4. BELANJA PEMELIHARAAN DITETAPKAN 1 MIL-YAR 839 JUTA 336 RIBU 450 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 1 MILYAR 801 JUTA 916 RIBU 266

10 10 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 37 JUTA 420 RIBU 184 RUPIAH. a.2. BELANJA OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN DITETAPKAN SEBESAR 18 MILYAR 659 JUTA 28 RIBU 937 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 18 MILYAR 773 JUTA 150 RIBU 643 RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH 114 JUTA 121 RIBU 706 RUPIAH. a.2.1. BELANJA PEGAWAI/PERSONALIA DITETAPKAN 10 MILYAR 403 JUTA 939 RIBU 900 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 10 MILYAR 955 JUTA 202 RIBU 615 RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH 551 JUTA 262 RIBU 715 a.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA DITETAPKAN 332 JUTA 132 RIBU 550 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 320 JUTA 40 RIBU 400 RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 12 JUTA 92 RIBU 150 a.2.3. BELANJA PERJALANAN DINAS DITETAPKAN 7 MILYAR 450 JUTA 666 RIBU 125 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 7 MILYAR 31 JUTA 637 RIBU 375 RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 419 JUTA 28 RIBU 750 a.2.4. BELANJA PEMELIHARAAN DITETAPKAN 472 JUTA 290 RIBU 362 RUPIAH TELAH DIREALISASIKAN 466 JUTA 270 RIBU 253 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 6 JUTA 20 RIBU 109 RUPIAH. a.3. BELANJA MODAL DITETAPKAN SEBESAR 485 JUTA 774 RIBU 800 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 478 JUTA 401 RIBU 316 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 7 JUTA 373 RIBU 484 RUPIAH. b. BELANJA PELAYANAN PUBLIK ANGGARAN BELANJA PUBLIK YANG DIALOKASIKAN SEBESAR 299 MILYAR 126 JUTA 95 RIBU 126 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN SEBESAR 293 MILYAR 383 JUTA 824 RIBU 972 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 5 MILYAR 742 JUTA 270 RIBU 154 RUPIAH DENGAN RINCIAN SEBAGAI BERIKUT : b.1. BELANJA ADMINISTRASI UMUM DITETAPKAN SEBESAR 186 MILYAR 677 JUTA 161 RIBU 463 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 184 MILYAR 299 JUTA 734 RIBU 663 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH 2 MILYAR 377 JUTA 426 RIBU 800 RUPIAH, DENGAN RINCIAN SEBAGAI BERIKUT : b.1.1. BELANJA PEGAWAI/PERSONALIA DITETAPKAN 182 MILYAR 319 JUTA 797 RIBU 290 RUPIAH, DIREALISASIKAN 179 MILYAR 688 JUTA 561 RIBU 618 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH 2 MILYAR 631 JUTA 235 RIBU 672 b.1.2. BELANJA BARANG DAN JASA DITETAPKAN 1 MILYAR 444 JUTA 228 RIBU 225 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 1 MILYAR 434 JUTA 389 RIBU 705

11 11 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 9 JUTA 838 RIBU 520 b.1.3. BELANJA PERJALANAN DINAS DITETAPKAN 1 MILYAR 827 JUTA 959 RIBU 298 RUPIAH TELAH DIREALISASIKAN 1 MILYAR 911 JUTA 711 RIBU 975 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH 83 JUTA 752 RIBU 677 b.1.4. BELANJA PEMELIHARAAN DITETAPKAN 1 MILYAR 85 JUTA 176 RIBU 650 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 1 MILYAR 265 JUTA 71 RIBU 365 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH 179 JUTA 894 RIBU 715 RUPIAH. b.2. BELANJA OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN DITETAPKAN SEBESAR 14 MILYAR 531 JUTA 438 RIBU 630 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 13 MILYAR 947 JUTA 226 RIBU 478 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 584 JUTA 212 RIBU 152 RUPIAH. b.2.1. BELANJA PEGAWAI/PERSONALIA DITETAPKAN 7 MILYAR 590 JUTA 803 RIBU RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 7 MILYAR 470 JUTA 444 RIBU 373 RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 120 JUTA 358 RIBU 627 b.2.2. BELANJA BARANG DAN JASA DITETAPKAN 619 JUTA 25 RIBU RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 389 JUTA 25 RIBU RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 230 JUTA b.2.3. BELANJA PERJALANAN DINAS DITETAPKAN 1 MILYAR 134 JUTA 280 RIBU 830 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 960 JUTA 729 RIBU 750 RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 173 JUTA 551 RIBU 80 b.2.4. BELANJA PEMELIHARAAN DITETAPKAN 5 MILYAR 187 JUTA 329 RIBU 800 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 5 MILYAR 127 JUTA 27 RIBU 355 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 60 JUTA 302 RIBU 445 RUPIAH. b.3. BELANJA MODAL DITETAPKAN SEBESAR 82 MILYAR 411 JUTA 704 RIBU 860 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN 79 MILYAR 955 JUTA 947 RIBU 216 RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG 2 MILYAR 455 JUTA 757 RIBU 644 RUPIAH. c. BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN ANGGARAN BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN DIALOKASIKAN DANA SEBESAR 13 MILYAR 505 JUTA 790 RIBU 173 RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN SEBESAR 13 MILYAR 260 JUTA 643 RIBU 615 RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG SEBESAR 245 JUTA 146 RIBU 558 RUPIAH. d. BELANJA TIDAK TERSANGKA ANGGARAN BELANJA TIDAK TERSANGKA DIALOKASIKAN DANA SEBESAR 2 MILYAR RUPIAH, TELAH DIREALISASIKAN SEBESAR 1 MILYAR 920 JUTA 273 RIBU RUPIAH, SEHINGGA TERDAPAT SELISIH KURANG SEBESAR 79 JUTA 727 RIBU RUPIAH.

12 12 C. PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN MERUPAKAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN YANG MENJADI HAK DAERAH DALAM SATU TAHUN ANGGARAN YANG MELIPUTI TRANSAKSI KEUANGAN UNTUK MENUTUP DEFISIT ATAU UNTUK MEMANFAATKAN SURPLUS ANGGARAN, YANG SECARA RINCI DAPAT DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT : a. PENERIMAAN DAERAH, TERDIRI DARI : a.1. SISA PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN LALU SEBESAR 8 MILYAR 662 JUTA 631 RIBU 416 RUPIAH 4 SEN ; a.2. TRANSFER DANA CADANGAN, TIDAK ADA PENERIMAAN ; a.3. PENERIMAAN PINJAMAN DAN OBLIGASI SEBESAR 29 MILYAR 830 JUTA 560 RIBU 661 RUPIAH 31 SEN, REALISASI 30 MILYAR RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH 169 JUTA 439 RIBU 338 RUPIAH 69 SEN ; a.4. HASIL PENJUALAN ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN, TIDAK ADA PENERIMAAN ; a.5. PENERIMAAN POTONGAN GAJI DITARGETKAN SEBESAR 20 MILYAR 802 JUTA 902 RIBU 598 RUPIAH, REALISASI 23 MILYAR 182 JUTA 357 RIBU 529 RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH 2 MILYAR 379 JUTA 454 RIBU 931 a.6. PBB 10 % TINGKAT I SEBESAR 343 JUTA 808 RIBU 830 RUPIAH REALISASI 589 JUTA 843 RIBU 488 RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH 246 JUTA 034 RIBU 658 RUPIAH. b. PENGELUARAN DAERAH, TERDIRI DARI : b.1. PENGELUARAN UNTUK PEMBAYARAN UTANG POKOK YANG JATUH TEMPO SEBESAR 18 MILYAR 505 JUTA 261 RIBU 649 b.2. PENGELUARAN POTONGAN GAJI DITARGETKAN SEBESAR 20 MILYAR 802 JUTA 902 RIBU 598 RUPIAH, REALISASI 23 MILYAR 182 JUTA 357 RIBU 529 RUPIAH SEHINGGA TERDAPAT SELISIH LEBIH SEBESAR 2 MILYAR 379 JUTA 454 RIBU 931 RUPIAH. BUPATI NGAWI, HARSONO