COGNITIVE - PERCEPTUAL PAPA USIA LANJUT oleh: Purwanta, SKp

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "COGNITIVE - PERCEPTUAL PAPA USIA LANJUT oleh: Purwanta, SKp"

Harjanti Kusnadi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 COGNITIVE - PERCEPTUAL PAPA USIA LANJUT oleh: Purwanta, SKp Efektifitas dalam berinteraksi dengan lingkungan akan dipengaruhi oleh adekuatnya proses kognitif dan persepsi. Sedangkan proses persepsi pada seseorang mengunakan organ sensori untuk menerirna dan membawa pesan dan lingkungan eksternal.. Proses. kognitif bekerja dengan menginterpretasikan pesan yang dikirimkan, kemudian menerima informasi kembali dari memori. Perubahan sensori pada orang tua dapat menyebabkan terjadinya misinterpretasi dari lingkungan eksternal. Perubahan tersebut seperti: a. Menurunnya penglihatan/daya lihat; menurunnya ketajaman visual, menyempitnya lapang pandang, lebih lambat beradaptasi dengan eahaya terang sampai gelap, menguningnya lens, distorted depth perception. (lihat table 8.3) b. Pendengaran berkurang; berkurangnya mendengar suara yang berfrekuensi tinggi, increased auditory reaction time c. Berkurangnya sensitivitas rasa d. Berkurangnya olfaction. e. Meningkatnya ambang nyeni dan sentuhan f. Altered proprioception Beberapa perubahan tersebut dapat menganggu pesan yang diterima, meskipun fungsi intelektual secara normal tidak akan berkurang pada usia lanjut, akan tetapi fungsi kognitif akan dipengaruhi oleh informasi baru seperti: kemampuan mengingat hanya dalam tempo pendek dan lambannya menerima informasi baru tersebut. Beberapa penyakit yang mempengaruhi proes kognitif dan persepsi adalah: depresi, cemas, cancer, arthritis, peripheral vascular disease, cerebrovascular accident, katarak, dan neuropati. Pendidikan sejak dini penting diberikan dalam pelayanan keperawatan untuk mengembangkan kesadaran terhadap realitas dan pengaruh proses menua, mempertahankan kesehatannya, penangganan terhadap penyakit, cara penggunaan obat-obat yang aman, pengunaan alat-alat yang khusus, dan penyesuaian tethadap perilaku yang barn. Informasi yang diberikan akan mempunyai pengaruh yang positif untuk mengurangi kecemasan dan rasa takut.

2 Dibawah mi beberapa rencana tindakan untuk diagnosis keperawatan tentang gangguan didalam proses berpikir: I. Pendahuluan Gangguan proses berpikir bisa teijadi karena adanya gangguan aktivitas mental seperti: conscious thought, orientasi realita, problem solving, judgment, dan komprehensif yang berhubungan dengan gangguan personality dan mental. Beresiko tinggi pada elderly dan experiencing confusion, keadaan mental dimana reaksi terhadap lingkungan tidak sesuai yang ditunjukan dan disertai dengan keadaan bingung, terkejut, atau disorientasi. A. Etiologi: 1. Sleep deprivation 2. Psychologic conflicts, depression 3. Drugs (barbiturat, anastesi) 4. Penyalahgunaan obat 5. Trauma emosioanl 6. Perubahan lingkungan (hospitalisasi, relokasi) 7. Injury kepala, tumor otak. 8. Gangguan metabolik 9. Defisiensi nutrisi, imbalance cairan dan elektrolit 10. lnfeksi 11. Hipotensi, COPD. B. Manisfestasi klinik 1. interpretasi terhadap Iingkungan yang tidak akurat 2. gangguan pola tidur, bingung 3. disorintasi waktu, orang tempat, dan keadaan 4. menurunnya kemampuan menangkap ide 5. perubahan memory secara tiba-tiba 6. gangguan untuk. membuat keputusan, alasan, hitungan dan konseptual 7. halusinasi, delusi, ideas of reference C. Pendekatan mulidisipliner 1. Medication (obat-obat antipsychotics) lihat table Psychoterapi

3 3. Rekreasi, aktivitas, pelayanan sosial D. Proses Keperawatan 1. Pengkajian 1. Status mental 2. Tingkat gangguan orientasi, memory, kemampuan berikir, perhatian 3. Perubahan perilaku dan bicara 4. Riwayatnya, berapa larna 5. Potensial faktor-faktor penyebabnya: mengunaan obat, infeksi, stres dll 2. Tujuan 1. Klien mempunyai pernaharnan orientasi realita yang rnaksimai 2. Klien terbebas/terhindar dan injuri 3. Intervensi 1. Membantu merninirnalkan penyehab 2. Monitor secara hati-hati untuk mencegah injury, kebinggungan dan tidak menganggu istirahatnya. 3. Meningkatkan orientasi realita dengan cara: mengklarifikasi mispersepsi, menannyakan orientasi orang, tempat dan waktu, gunakan instruksi onestep yang sederhana, gunakan jam dan kalender, jangan mensupport dan mengejek delusi. (lihat table 8.2) 4. Membantu membuat keputusan 5. Membantu memberikan obat bersama keluarga atau temannya. 6. Monitor status nutrisi 7. Evaluasi kemampuan self-care dan kompensasi terhadap defisit. 8. Mencegah dan tindakan kasar. secara langsung oleh dirinya & orang lain. 9. Mencegah overstimulasi. 10. Dokumentasikan perilaku yang spesifik 4. Evaluasi 1. Orientasi baik terhadap orang, tempat, dan waktu 2. Klien terbebas dari injury atau komplikasi sekunder

dokumen-dokumen yang mirip

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

DELIRIUM Oleh : dr. H. Syamsir Bs, Sp. KJ Departemen Psikiatri FK-USU 1 Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn