ANALISIS PENERAPAN QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA PSTW USADA MULIA 5 JAKARTA BARAT. Oleh SRI RAMADHANI ASDA H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENERAPAN QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA PSTW USADA MULIA 5 JAKARTA BARAT. Oleh SRI RAMADHANI ASDA H"

Transkripsi

1 AALISIS PEERAPA QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP KOMITME ORGAISASI PADA PSTW USADA MULIA 5 JAKARTA BARAT Oleh SRI RAMADHAI ASDA H PROGRAM SARJAA ALIH JEIS MAAJEME DEPARTEME MAAJEME FAKULTAS EKOOMI DA MAAJEME ISTITUT PERTAIA BOGOR BOGOR 2014

2 AALISIS PEERAPA QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP KOMITME ORGAISASI PADA PSTW USADA MULIA 5 JAKARTA BARAT SRI RAMADHAI ASDA Skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen PROGRAM SARJAA ALIH JEIS MAAJEME DEPARTEME MAAJEME FAKULTAS EKOOMI DA MAAJEME ISTITUT PERTAIA BOGOR BOGOR 2014

3 JUDUL : Analisis Penerapan Quality Of Work Life Terhadap Komitmen Organisasi Pada PSTW Usada Mulia 5 Jakarta Barat AMA : Sri Ramadhani Asda IM : H Disetujui Oleh, Dosen Pembimbing Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM IP Diketahui Oleh, Ketua Departemen Dr. Mukhamad ajib, STP, MM IP Tanggal Lulus :

4 JUbUL: AMA. IM Analisis Penerapan Quality Of Work Life Terhadap Komitmen Organisasi Pada PSTW Usada Mulia 5 Jakarta Barat Sri Ramadhani Asda H Disetujui Oleh, Dosen Pembimbing Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM IP Tanggal Lulus 1 0 MAR 2014

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Tanjung Tiram Sumatra Utara pada tanggal 18 Mei 1986 dari papa Drs. Asmuni, M.Sc dan mama Dra. Yusnidah, M.Si. Penulis merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Tahun 2004 Penulis lulus di SMU egeri 2 Medan. Pada tahun yang sama penulis hijrah melanjutkan ke Diploma 3 di Institut Pertanian Bogor jurusan Manajemen Informasi dan Dokumentasi di bawah Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan lulus tahun Tahun 2009 akhir penulis meneruskan perkuliahan malam pada program Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Saat ini penulis bekerja sebagai Pegawai egeri Sipil di Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

6 iv KATA PEGATAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia- YA sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian adalah manajemen sumber daya manusia, dengan judul Analisis Penerapan Quality Of Work Life Terhadap Komitmen Organisasi Pada PSTW Usada Mulia 5 Jakarta Barat. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan dari berbagai pihak agar menjadi suatu pembelajaran bersama ke depannya. Akhir kata penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Bogor Maret 2014 Penulis iv

7 v UCAPA TERIMA KASIH Segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas izin-ya penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari campur tangan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya secara khusus kepada: 1. Keluarga besar ASDA atas semua doa, cinta, dan kasih sayangnya. 2. Ibu Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM sebagai dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan yang konstruktif kepada penulis. 3. Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc dan ibu Lindawati Kartika, SE, M.Si sebagai dosen penguji yang banyak memberikan masukan agar skripsi ini menjadi lebih baik. 4. Ibu Hardiana Widiastuti, S.Hut, MM yang telah meluangkan waktunya untuk bersedia QC penelitian ini. 5. Keluarga besar PSTW Usada Mulia 5 yang selalu memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh staf dan pengajar Program Sarjana pada Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Manajemen IPB khususnya teman-teman Angkatan VI. 7. Amir Mochtar, suami sekaligus teman hidupku sampai tua nanti Insya Allah. 8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang turut serta membantu proses penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas segala bentuk dukungan yang diberikan. v

8 vi DAFTAR ISI RIGKASA RIWAYAT IDUP...iii KATA PEGATAR...iv UCAPA TERIMA KASIH...v DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR LAMPIRA...x I. PEDAHULUA Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian...5 II. TIJAUA PUSTAKA Quality Of Work Life Komitmen Organisasi Dimensi Komitmen Organisasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi Pembentukan Komitmen Organisasi Pemberdayaan Komitmen Organisasi Hasil Penelitian Terdahulu...16 III. METODE PEELITIA Kerangka Pemikiran Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengambilan Sampel Jenis dan Sumber Data Perumusan Hipotesis Pengolahan dan Analisis Data Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Analisis Deskriptif Analisis Regresi Berganda...26 IV. HASIL DA PEMBAHASA Gambaran Umum Organisasi Visi, Misi, dan Maklumat Pelayanan Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi...31 vi

9 vii Sumber Daya Manusia Karakteristik Responden Jenis Kelamin Usia Tingkat Pendidikan Unit Kerja Masa Bekerja Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Analisis persepsi terhadap penerapan faktor-faktor QWL Persepsi terhadap sistem imbalan yang adil dan memadai Persepsi terhadap kondisi dan lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman Persepsi terhadap kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan Persepsi tentang kesempatan untuk berkembang dan keamanan berkarya di masa depan Persepsi tentang integrasi sosial dalam lingkungan kerja Persepsi terhadap ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif Persepsi tentang keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi Persepsi terhadap relevansi sosial kehidupan kekaryaan Persepsi pramu sosial terhadap keseluruhan faktor QWL Persepsi terhadap komitmen organisasi Persepsi terhadap komitmen affective Persepsi terhadap komitmen continuance Persepsi terhadap komitmen normative Persepsi terhadap keseluruhan unsur komitmen organisasi Analisis Regresi Berganda Uji ormalitas Uji Multikolineritas Uji Heteroskedastisitas Koefisien Determinasi Persamaan Regresi Berganda Implikasi Manajerial...53 KESIMPULA Kesimpulan Saran...55 DAFTAR PUSTAKA...56 vii

10 viii o. DAFTAR TABEL Halaman 1. Laporan SPM bidang sosial Provinsi DKI Jakarta Hasil penelitian terdahulu Komposisi karyawan PSTW-UM Waktu kerja di PSTW-UM Karakteristik responden Persepsi terhadap sistem imbalan yang adil dan memadai Persepsi terhadap kondisi dan lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman Persepsi terhadap kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan Persepsi terhadap kesempatan untuk berkembang dan keamanan berkarya di masa depan Persepsi terhadap integrasi sosial dalam lingkungan kerja Persepsi terhadap ketaatan pada ketentuan formal dan normatif Persepsi terhadap keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan sosial Persepsi terhadap relevansi sosial kehidupan kekaryaan Persepsi pramu sosial terhadap keseluruhan faktor QWL Persepsi terhadap komitmen affective Persepsi terhadap komitmen continuance Persepsi terhadap komitmen normative Persepsi terhadap keseluruhan unsur komitmen Hasil dan kesimpulan t-test Implikasi manajerial...53 viii

11 ix o. DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Kerangka Penelitian Struktur Organisasi...31 ix

12 x o. DAFTAR LAMPIRA Halaman 1. Tertib sosial Kuesioner Hasil uji validitas Hasil uji reliabilitas Uji normalitas Uji multikolineritas Uji heteroskedastisitas Koefisien determinasi Tabel Coefficient a pada uji parsial t-test Tabel AOVA b pada uji Simultan F...72 x x

13 I. PEDAHULUA 1.1. Latar Belakang Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ibukota egara Indonesia mempunyai daya tarik tersendiri bagi mayoritas rakyatnya, sehingga terjadi urbanisasi penduduk dari kota-kota lain ke kota Jakarta. Mereka ingin mengadu nasib dan mencari pekerjaan. Hal ini merupakan dampak negatif dari kurang meratanya pembangunan nasional yang berpusat pada kota-kota besar saja,dan mengabaikan pembangunan infrastruktur di daerah lain yang sedang berkembang. Urbanisasi merupakan permasalahan setiap tahunnya bagi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat (Pemda) DKI Jakarta, hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat yang datang dari luar daerah mempunyai tingkat pendidikan yang relatif rendah dan tidak memiliki bekal keahlian dan keterampilan sehingga tidak mampu bersaing, karena kegagalannya maka menjadi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disingkat (PMKS) yang hidup di jalanan dan pemukiman kumuh. Permasalahan sosial di Jakarta tidak bisa dihindari. Kemiskinan bertambah sehingga tidak sedikit dari mereka yang melakukan pelanggaran Peraturan Daerah yang selanjutnya disingkat (Perda) dengan mencari penghidupan dengan cara menjadi pengemis, pengamen, anak jalanan, bahkan lanjut usia terlantar yang berkeliaran di jalanan. Hal ini tercantum pada Perda Provinsi DKI Jakarta omor 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum pada Bab VIII Pasal 39 dan 40. Peraturan daerah secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 1. Permasalahan lanjut usia terlantar yang ditemukan di Jakarta memang sangat membutuhkan perhatian untuk ditangani dan diberikan pelayanan yang baik. Penanganan masalah sebagai bentuk realisasi dari UUD 1945 Pasal 34 Perubahan IV yaitu berbunyi (1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. (2) egara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. (3) egara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang

14 2 layak. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. Kebijakan Pemerintah dalam penanganan PMKS, diarahkan kepada upaya penyelamatan, pemulihan, dan kemandirian dalam mencapai taraf hidup kesejahteraan sosial yang layak, normatif, dan manusiawi yang dilaksanakan melalui sistem Panti Sosial dan on Panti Sosial. Panti sosial milik pemerintah memiliki posisi strategis, yaitu sebagai wujud dari pelaksanaan kewajiban pemerintah dalam memenuhi hak-hak dasar warganya yang karena sesuatu hal tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Penanganan PMKS melalui panti-panti sosial adalah salah satu strategi pelayanan kesejahteraan sosial yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki 27 panti sosial yang secara operasional dijalankan di bawah pengawasan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan dibiayai sepenuhnya oleh APBD Provinsi DKI Jakarta. 5 dari 27 panti sosial merupakan panti werdha (panti lansia). Panti Sosial Tresna WerdhaUsada Mulia 5 yang selanjutnya disingkat (PSTW-UM 5) merupakan sebuah Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberikan pelayanan sosial dan rehabilitasi sosial dengan memberikan perawatan kesehatan dan perlindungan sosial kepada Warga Binaan Sosial yang selanjutnya disingkat (WBS) khususnya lanjut usia terlantar. Pemilihan PSTW-UM 5 sebagai tempat penelitian karenakeunikan PSTW-UM 5 yang merupakan panti werdha satusatunya dari 4 panti werdha lainnya yang memberikan pelayanan kepada WBS yang sakit (pasca perawatan dari Rumah Sakit). Dalam menjalankan berbagai pelayanan dan rehabilitasi sosial PSTW-UM 5 memerlukan pegawai. Pegawai PSTW-UM 5 terdiri dari Pegawai egeri Sipil (PS), Pegawai Harian Lepas yang berstatus on PS yang biasa disebut Pramu Sosial. Pelayanan yang sering kontak langsung dengan WBS adalah pramu sosial. Menurut Peraturan Presiden nomor 65 tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat (SPM). SPM merupakan ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar minimal yang merupakan urusan wajib Pemda masing-masing yang wajib diberikan kepada setiap warga

15 3 negara yang memerlukan. SPM bidang sosial DKI Jakarta dilaksanakan secara bertahap dari tahun 2010 sampai dengan 2015 (6 periode). Diketahui volume sasaran indikator jumlah lansia yang menerima SPM selama 6 periode adalah 5547 orang, dengan periode pencapaian pelayanan per-tahun adalah 10%, dan jumlah target pencapaian pelayanan adalah 60%. Jumlah lansia penerima SPM melebihi target yang terdapat pada Tabel 1. o Tahun Tabel 1Laporan SPM bidang sosial Provinsi DKI Jakarta Target Realisasi penerima penerima % % SPM SPM (lansia) (lansia) Kelebihan penerima SPM (lansia) % Dengan jumlah kelebihan lansia penerima SPM yang tidak sesuai target, maka secara otomatis dibutuhkan pramu sosial yang lebih banyak dalam merawat lansia terlantar. Sedangkan untuk pramu sosial dapat sudah dan sedang bekerja di PSTW-UM 5 diharapkan dapat meningkatkan pelayanan sosial dengan kinerja yang lebih baik dan komitmen organisasi yang lebih tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan komitmen organisasi adalah dengan penerapan Quality of Work Life yang selanjutnya disingkat QWL. Pemilihan konsep QWL sesuai dengan kondisi pekerjaan pramu sosial di panti yang melakukan berbagai pekerjaan bersifat teknikal dan operasional. (Siagian, 2007) Komitmen organisasi yang dimiliki pramu sosial dalam konteks ini tidak lagi dipandang semata-mata mencari nafkah belaka, tetapi pramu sosialingin lebih merasa dihargai. Dengan memiliki pramu sosial yang memiliki komitmen tinggi, mereka akan termotivasi untuk tetap mengabdi dan meningkatkan loyalitas kepada panti. Pramu sosial akan melaksanakan pekerjaan tanpa beban sehingga dapat menciptakan kinerja yang berkualitas dan memberikan dampak positif terhadap keberhasilan panti dalam melayani WBS. Komitmen pramu sosial diharapkan akan tumbuh berkembang dengan penerapan QWL. Penerapan QWL yang berkesinambungan akan memberikan output yang positif sehingga pramu sosial akan merasa dihargai, diperhatikan, dibutuhkan, dan diakui kemampuan kerjanya oleh panti.

16 Perumusan Masalah Jumlah WBS lansia terlantar dengan segala permasalahan sosial yang WBS miliki setiap tahun terus meningkat. Dibutuhkan pramu sosial yang berkomitmen tinggi untuk mencapai pelayanan yang maksimal, mampu membuahkan hasil yang diharapkan panti, dan meningkatkan produktivitas kinerja Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu untuk melakukan penelitian dengan pokok permasalahan yang difokuskan pada penerapan QWL terhadap komitmen organisasi. Secara spesifik pokok permasalahan dapat diformulasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan faktor-faktor QWL pada PSTW-UM 5 secara implisit? 2. Bagaimana komitmen organisasi pada PSTW-UM 5 secara implisit? 3. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi pada PSTW- UM 5? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis penerapan faktor-faktor QWL pada PSTW-UM 5 secara implisit 2. Menganalisis komitmen organisasi pada PSTW-UM 5 secara implisit 3. Menganalisis faktor QWL apa saja yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi PSTW-UM Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang dapat berpengaruh bagi beberapa pihak yang terkait, seperti : 1. Bagi PSTW-UM 5 hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menjadi bahan pertimbangan untuk pengembangan dan penerapan lebih lanjut prinsip QWL yang lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan komitmen organisasi. 2. Memberikan kontribusi berupa informasi kepada masyarakat umum mengenai penerapan QWL terhadapkomitmen organisasi.

17 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup yang akan membatasi permasalahan sehingga lebih terarah dan mudah dipahami : 1. Meliputi bidang manajemen sumberdaya manusia dengan topik penerapan QWL terhadap komitmen organisasi yang difokuskan kepada pramu sosial PSTW-UM Faktor QWL yang akan diteliti adalah faktor sistem imbalan yang adil dan memadai, kondisi dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan, kesempatan berkembang dan keamanan berkarya di masa depan, integrasi sosial dalam lingkungan kerja, ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif, keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi, relevansi sosial kehidupan kekaryaan menurut (Siagian, 2007). 3. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada pramu sosial pada PSTW-UM 5 yang berstatus non PS.

18 II. TIJAUA PUSTAKA 2.1. Quality Of Work Life Cascio (2003) mendefenisikan QWL menjadi dua pandangan. Pertama, bahwa QWL adalah sekumpulan keadaan dan praktik dari tujuan organisasi (seperti : pemerkayaan pekerjaan, kebijakan promosi dari dalam, supervisi yang demokratis, partisipasi karyawan, dan lingkungan kerja yang aman). Kedua, QWL mengindikasikan keadaan dimana karyawan merasa aman, secara relatif merasa puas dan mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.hal ini berhubungan dengan seberapa besar tingkat kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Mangkuprawira dan Vitalaya(2007), mutu kehidupan kerja merupakan tingkat kepuasan, motivasi, keterlibatan, dan pengalaman komitmen perseorangan mengenai kehidupan mereka dalam bekerja.mutu kehidupan kerja juga berarti derajat dimana para individu sanggup memuaskan kebutuhan individu mereka.perusahaan berkepentingan meningkatkan mutu kehidupan kerja karyawan dengan cara menanamkan kepada karyawan rasa aman, keadilan, kebanggaan, demokrasi, kepemilikan, otonomi, tanggung jawab, dan keluwesan. Kossen (1993) menyatakan QWL adalah yang mengacu kepada bagaimana efektifnya lingkungan pekerjaan memenuhi keperluan-keperluan pribadi dan nilai-nilai para karyawan.sedangkan menurut Flippo (2005) merujuk pada staf dari American Center for the QWL yang mengembangkan defenisi QWL adalah sebagai setiap kegiatan perbaikan yang terjadi pada setiap tingkatan dalam suatu organisasi untuk meningkatkan efektifitas organisasi yang lebih besar melalui peningkatan martabat dan pertumbuhan manusia. QWL pada dasarnya adalah suatu falsafah atau suatu pendekatan yang dapat menyerap banyak kegiatan yang berbedadi tempat kerja.suatu proses di mana para penanggung risiko dalam organisasi, manajemen, serikat buruh, dan para karyawan mempelajari cara kerja bersama yang lebih baik untuk menentukan tindakan yang diinginkan dan dapat dilaksanakan demi mencapai tujuan yang bersifat sama dan simultan. Kualitas kehidupan kerja menurut Davis dan ewstroom (1994) yaitu mengacu pada keadaan menyenangkan tidaknya lingkungan pekerjaan bagi

19 7 orang-orang yang bertujuan untuk mengembangkan lingkungan kerja yang sangat baik bagi orang-orang dan juga bagi produksi. Kualitas kehidupan kerja merupakan langkah besar ke depan dengan beranjak dari desain pekerjaan tradisional dari manajemen keilmuan, yang hanya berfokus pada spesialisasi dan efisiensi untuk melaksanakan tugas yang sempit. Siagian (2007), QWL merupakan cara pandang manajemen tentang manusia, kekaryaan, dan organisasi. QWL tidak hanya terbatas pada isi suatu pekerjaan, akan tetapi memanusiakan lingkungan kerja dengan mengakui dan menghargai harkat dan martabat manusia. QWL adalah suatu proses dimana organisasi bersikap tanggap terhadap kebutuhan para karyawannya melalui pengembangan mekanisme tertentu yang memungkin mereka terlibat penuh dalam mengambil keputusan tentang hidupnya di tempat pekerjaan. Ide-ide pokok dalam QWL sebagai filsafat manajemen (Siagian, 2007) menekankan yaitu : 1. QWL merupakan suatu program yang komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai kebutuhan dan tuntutan. 2. QWL memperhitungkan tuntutan peraturan perundang-undangan seperti ketentuan yang mengatur pencegahan tindakan yang diskriminatif, perlakuan para pekerja dengan cara-cara yang manusiawi, dan ketentuan tentang sistem imbalan seperti upah minimum. 3. QWL mengakui keberadaan serikat pekerja dalam organisasi dengan berbagai peranannya memperjuangkan kepentingan para pekerja termasuk dalam hal upah dan gaji, keselamatan kerja dan penyelesaian pertikaian perburuhan berdasarkan berbagai ketentuan normatif yang berlaku di satu negara tertentu. 4. QWL menekankan pentingnya manajemen yang manusiawi, yang pada hakikatnya berarti penampilan gaya manajemen yang demokratik termasuk penyeliaan yang simpatik. 5. Dalam peningkatan QWL, perkayaan pekerjaan merupakan bagian integral yang penting. 6. QWL mencakup pengertian tentang pentingnya tanggung jawab sosial pihak manajemen dan perlakuan manajemen terhadap para karyawan yang dapat dipertanggungjawabkan secara etis.

20 8 Siagian (2007) mengemukakan 8 (delapan) faktor sebagai kerangka untuk melakukan analisis tentang QWL yaitu : a. Sistem imbalan yang memadai dan adil Imbalan yang diberikan oleh organisasi kepada karyawan memungkinkan karyawan dapat memuaskan berbagai kebutuhannya sesuai dengan standar hidup karyawan yang bersangkutan dan sesuai pula dengan standar pengupahan dan penggajian yang berlaku. Artinya, imbalan yang diterima karyawan harus sepadan dengan imbalan yang diterima orang lain yang melakukan pekerjaan yang sejenis. Untuk menilai adil tidaknya imbalan yang diperoleh oleh karyawan biasanya menggunakan 4 (empat) pembanding yaitu : a. Diri sendiri di dalam, artinya apakah sesuai dengan harapan atau tidak. b. Diri sendiri di luar, yaitu imbalan yang pernah diterima seseorang ketika bekerja di perusahaan lain. c. Orang lain di dalam, yaitu rekan-rekan sekerja dalam perusahaan yang melakukan pekerjaan yang sejenis dengan tanggung jawab dan persyaratan kekaryaan lainnya yang relatif sama. d. Orang lain di luar, yaitu karyawan yang bekerja di perusahaan lain dalam kawasan yang sama dengan jenis pekerjaan yang serupa. b. Kondisi dan lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman Pekerja dan lingkungan kerja yang menjamin bahwa para pekerja terlindungi dari bahaya kecelakaan. Segi penting dari kondisi demikian ialah jam kerja yang memperhitungkan daya tahan manusia yang terbatas dalam melakukan pekerjaan. Karena itulah ada ketentuan mengenai jumlah jam kerja setiap hari, ketentuan istirahat, dan ketentuan cuti. c. Kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan kemampuan Kehidupan berkarya dimana pekerjaan yang harus diselesaikan dengan penggunaan aneka ragam keterampilan, terdapat otonomi, pengendalian atau pengawasan yang tidak ketat, tersedianya informasi yang relevan dan kesempatan menetapkan rencana kerja sendiri, termasuk jadwal, mutu dan cara pemecahan masalah.

21 9 d. Kesempatan untuk berkembang dan keamanan berkarya di masa depan Quality of Work Life (QWL) mengandung pengertian bahwa dalam kehidupan berkarya, terdapat kemungkinan berkembang dalam kemampuan kerja dan kesempatan menggunakan keterampilan atau pengetahuan baru yang dimiliki. Dengan menyadari bahwa perubahan pasti terjadi di masa depan, ada jaminan bahwa pekerjaan dan penghasilan seseorang tidak akan hilang. e. Integrasi sosial dalam lingkungan kerja Melalui penerapan QWL dalam organisasi tidak ada tindakan atau kebijakan yang bersifat diskriminatif.status dengan berbagai simbolnya tidak ditonjolkan, hirarki jabatan, kekuasaan dan wewenang tidak digunakan sebagai dasar berperilaku, terutama yang sifatnya manipulatif.tersedianya kesempatan meniti karir secara teratur.suasana keterbukaan ditumbuhkan dan dipelihara sehingga tercipta iklim saling mendukung di antara karyawan. f. Ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif QWL menjamin bahwa di dalam organisasi tidak ada pihak yang campur tangan dalam urusan pribadi seseorang.para pegawai diberi kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat. Semua orang dalam perusahaan mendapat perlakuan yang sama. Perbedaan pendapat, perselisihan dan pertikaian ketenagakerjaan diselesaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. g. Keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi Dengan bekerja pada suatu organisasi atau perusahaan, maka seseorang menyerahkan sebagian tenaga dan waktunya untuk melakukan pekerjaannya. Bukan berarti ini tidak menjadi halangan seseorang untuk tidak melakukan kegiatan lain. Sebagai manusia, seseorang dituntut untuk memainkan berbagai peranan lain seperti : a. Kepala rumah tangga b. Anggota masyarakat c. Anggota klub olah raga d. Anggota organisasi sosial e. Anggota organisasi politik

22 10 f. Anggota organisasi keagamaan g. Anggota organisasi profesi Peranan tersebut berakibat pada adanya hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu harus memungkinkan adanya keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi seseorang dalam organisasi. h. Relevansi sosial kehidupan kekaryaan Relevansi sosial adalah bahwa program QWL setiap karyawan dibina agar memiliki persepsi yang tetap tentang berbagai aspek sosial kehidupan organisasional, seperti : a. Tanggung jawab sosial perusahaan b. Kewajiban menghasilkan bermutu tinggi dan berguna bagi masyarakat c. Pelestarian lingkungan d. Pembuangan limbah industri dan limbah domestik e. Pemasaran yang jujur f. Cara dan teknik menjual yang tidak menimbulkan harapan yang berlebihan g. Praktek pengelolaan SDM h. Partisipasi dalam peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat dengan ayoman, arahan, bimbingan dan bantuan pemerintah. Menurut Ellitan (1998) fokus usaha-usaha QWL bukan hanya pada bagaimana orang dapat melakukan pekerjaan dengan lebih baik melainkan juga bagaimana pekerjaan dapat menyebabkan pekerja menjadi lebih baik. Aspek khusus utama QWL adalah keterlibatan atau partisipasi dalam pembuatan keputusan organisasional. Hal ini tidak berarti bahwa semua orang dilibatkan dalam proses pembuatan beberapa keputusan organisasional yang mempengaruhinya. QWL secara operasional menggambarkan aktivitas dalam perusahaan sebagai usaha yang mengarah pada penciptaan kualitas kehidupan kerja yang lebih baik. Ellitan mengacu pada Sherwood (1998) menunjukkan suatu kultur kerja dengan strategi keterlibatan anggota organisasi memiliki 5 karakteristik, yaitu :

23 11 1. Terdapat pendelegasian yang memberikan tanggung jawab untuk melakukan tindakan pengambilan keputusan kepada orang yang memiliki informasi yang relevan dan tepat waktu serta memiliki keterampilan yang sesuai 2. Terdapat kerja tim yang melintas batas-batas fungsional dan melibatkan orang yang tepat pada waktu yang tepat. Setiap orang dalam organisasi harus diintegrasikan dalam proses produksi dan pelayanan pada pelanggan. Jadi, tidak terfokus pada fungsi masing-masing bagian kerja. 3. Pemberdayaan SDM yang berartimemberikan peluang-peluang dan menghargai kontribusi SDM. Organisasi memberdayakan semua anggota organisasi tanpa membedakan apakah anggota tersebut termasuk golongan minoritas, mayoritas, pria atau wanita. Setiap pekerja diharapkan menerima dan menjelaskan tanggung jawab yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan mereka tanpa adanya pembatasan tanggung jawab. 4. Adanya integrasi antara SDM dan teknologi, sehingga anggota organisasi harus dapat memberikan inisiatif dan kreativitas baik dalam bidang produksi, administrasi, laboratorium, dan menguasai teknologi. 5. Rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan yang berarti anggota organisasi berbagi suatu visi yang didasarkan pada seperangkat nilai yang dinyatakan dengan jelas, mendeskripsikan misi organisasi dan metode-metode untuk merealisasikannya Komitmen Organisasi Mathis dan Jackson (2000) memberikan defenisi komitmen organisasional adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi. Mathis dan Jackson (2003), komitmen organisasi adalah sejauh mana karyawan percaya dan menerima tujuan organisasi dan keinginan untuk tetap dengan organisasi. Berbagai studi penelitian telah mengungkapkan bahwa orang-orang yang relatif puas dengan pekerjaan mereka akan menjadi agak lebih berkomitmen untuk organisasi. Robbins dikutip Sopiah (2008) mendefenisikan komitmen organisasional sebagai suatu sikap yang merefleksikan perasaan suka atau tidak suka dari karyawan terhadap organisasi.

24 12 Minner dikutip Sopiah (2008) mendefenisikan komitmen organisasional sebagai sebuah sikap, memiliki ruang lingkup yang lebih global daripada kepuasan kerja, karena komitmen organisasional menggambarkan pandangan terhadap organisasi secara keseluruhan, bukan hanya aspek pekerjaan saja.bathaw dan Grant dikutip Sopiah (2008) menyebutkan komitmen organisasional sebagai keinginan karyawan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia usaha yang tinggi demi pencapaian tujuan organisasi. Blau dan Boal dikutip Sopiah (2008) menyebutkan komitmen organisasional sebagai keberpihakan dan loyalitas karyawan terhadap organisasi dan tujuan organisasi. Spector dikutip Sopiah (2008) menyebutkan dua perbedaan konsepsi tentang komitmen organisasional, yaitu sebagai berikut : (1) Pendekatan pertukaran (exchange approach), di mana komitmen pada organisasi sangat ditentukan oleh pertukaran kontribusi yang dapat diberikan perusahaan terhadap anggota dan anggota terhadap organisasi, sehingga semakin besar pula komitmen mereka pada organisasi. (2) Pendekatan psikologis, dimana pendekatan ini lebih menekankan orientasi yang bersifat aktif dan positif dari anggota terhadap organisasi, yakni sikap atau pandangan terhadap organisasi tempat kerja yang akan menghubungkan dan mengaitkan keadaan seseorang dengan organisasi. Menurut Sopiah (2008) disimpulkan bahwa komitmen organisasional adalah suatu ikatan psikologis karyawan pada organisasi yang ditandai dengan adanya : (1) kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, (2) kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi, (3) keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. Baron dan Greenberg dikutip Umam (2010) menyatakan bahwa komitmen memiliki arti penerimaan yang kuat dalam diri individu terhadap tujuan dan nilai-nilai perusahaan, sehingga individu tersebut akan berusaha dan berkarya serta memiliki hasrat yang kuat untuk tetap bertahan di perusahaan tersebut. Meyer dan Allen dikutip Umam (2010) merumuskan defenisi komitmen organisasi sebagai konstruk psikologis yang merupakan karakteristik hubungan

25 13 anggota organisasi dengan organisasinya dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi. Sehingga anggota yang memiliki komitmen terhadap organisasinya akan lebih dapat bertahan sebagai bagian dari organisasi dibandingkan anggota yang tidak memiliki komitmen terhadap organisasi.komitmen organisasi merefleksikan tiga dimensi utama, yaitu komitmen dipandang merefleksikan orientasi afektif terhadap organisasi, pertimbangan kerugian jika meninggalkan organisasi, dan beban moral untuk terus berada dalam organisasi menurut Meyer dan Allen dikutip Umam (2010) Dimensi Komitmen Organisasi Meyerdan Allen dikutip Umam (2010) merumuskan tiga dimensi komitmen dalam berorganisasi, yaitu Affective, Continuance, dan ormative. a. Affective commitment, berkaitan dengan hubungan emosional anggota terhadap organisasinya, identifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan anggota dengan kegiatan di organisasi. Anggota organisasi dengan affective commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena memang memiliki keinginan untuk itu. b. Continuance commitment, berkaitan dengan kesadaran anggota organisasi sehingga akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi.anggota organisasi dengan continuance commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena mereka memiliki kebutuhan untuk menjadi anggota organisasi tersebut. c. ormative commitment, menggambarkan perasaan keterikatan untuk terus berada dalam organisasi. Anggota organisasi dengan normative commitmentyang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena merasa dirinya harusberada dalam organisasi tersebut Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi Komitmen karyawan pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang cukup panjang dan bertahap. Stum dikutip Sopiah (2008) mengemukakan 5 faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi yaitu : a. Budaya keterbukaan b. Kepuasan kerja

26 14 c. Kesempatan personal untuk berkembang d. Arah organisasi e. Penghargaan kerja yang sesuai dengan kebutuhan Streers dan Porter dikutip Sopiah (2008) mengemukakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu : a. Faktor personal yang meliputi harapan atas pekerjaan, kontrak psikologi, pilihan dalam pekerjaan, dan karakteristik personal. Semua faktor ini akan membentuk komitmen awal. b. Faktor organisasi, terdiri dari pengalaman pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan, supervisi, dan konsistensi pencapaian tujuan organisasi. Semua faktor ini akan memunculkan tanggung jawab. c. Faktor non-organisasi, meliputi ketersediaan alternatif pekerjaan. Dimana faktor ini bukan berasal dari dalam organisasi, misalnya ada tidaknya alternatif pekerjaan lain. Jika ada dan lebih baik, tentu karyawan akan meninggalkannya. David dikutip Sopiah (2008), ada 4 faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu : a. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan kepribadian. b. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran dalam pekerjaan, dan tingkat kesulitan dalam pekerjaan. c. Karakteristik struktur, misalnya besar atau kecilnya organisasi, bentuk organisasi seperti sentralisasi atau desentralisasi, kehadiran serikat pekerja, dan tingkat pengendalian yang dilakukan organisasi terhadap karyawan. d. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. Karyawan yang baru beberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan Pembentukan Komitmen Organisasi Terbentuknya komitmen organisasi karena adanya beberapa faktor, baik dari organisasi maupun individu sendiri.tiga dimensi komitmen masing-

27 15 masing memiliki pola perkembangan tersendiri menurut Allen dan Meyer dikutip Umam (2010) yaitu : a. Proses terbentuknya affective commitment, didapat 3 (tiga) kategori yaitu : (1) karakteristik organisasi yang mempengaruhi adalah sistem desentralisasi dengan adanya kebijakan organisasi yang adil dan cara menyampaikan kebijakan organisasi kepada individu. (2) karakteristik individu, seperti usia, tingkat pendidikan, status pernikahan, etos kerja, dan persepsi individu mengenai kompetensi. (3) pengalaman kerja, mencakup tantangan dalam pekerjaan, tingkat otonomi individu, dan variasi kemampuan yang digunakan individu. b. Proses terbentuknya continuance commitment, dapat berkembang karena adanya berbagai tindakan atau kejadian yang dapat meningkatkan kerugian jika meninggalkan organisasi. Tindakan tersebut dibagi menjadi 2 (dua) variabel yaitu investasi dan alternatif. c. Proses terbentuknya normative commitment, berkembang dari sejumlah tekanan yang dirasakan individu selama proses sosialisasi (dari keluarga atau budaya) dan selama sosialisasi saat individu baru masuk ke dalam organisasi. Selain ini karena organisasi memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi individu yang tidak dapat dibalas kembali Pemberdayaan Komitmen Organisasi Pemberdayaan yang dapat dikembangkan untuk memperkuat komitmen organisasi menurut Sharafat Khan dikutip Umam (2010) yaitu : a. Lama bekerja (time), merupakan waktu yang telah dijalani seseorang dalam melakukan pekerjaan pada perusahaan. Semakin lama seseorang bertahan dalam perusahaan, semakin terlihat bahwa dia berkomitmen terhadap perusahaan. b. Kepercayaan (trust), membangun kepercayaan antara manajemen dan karyawan dengan adanya saling percaya di antara anggota organisasi akan menciptakan kondisi yang baik untuk pertukaran informasi dan saran tanpa adanya rasa takut.

28 16 c. Rasa percaya diri (confident) menimbulkan rasa saling menghargai kemampuan yang memiliki karyawan sehingga komitmen terhadap perusahaan semakin tinggi. d. Kredibilitas (credibility), dengan menjaga kredibilitas dengan penghargaan dan mengembangkan lingkungan kerja yang mendorong kompetisi yang sehat sehingga tercipta organisasi yang memiliki kinerja tinggi. e. Pertanggungjawaban (accountability), dengan menetapkan secara konsisten dan jelas peran, standar, dan tujuan tentang penilaian terhadap kinerja karyawan Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu menjelaskan beberapa penelitian yang dijadikan contoh dan bahan referensi penulis dalam membuat penelitian pada PSTW-UM 5yangterdapat pada Tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2 Hasil penelitian terdahulu Judul o Peneliti Tahun Alat analisis penelitian 1. Fika Siti Utami 2. Ardy ovianto 2012 Pengaruh penerapan faktor-faktor QWL terhadap komitmen pada kantor penjualan PT Sinar Sosro Bogor 2012 Analisis faktorfaktor kualitas kehidupan kerja sebagai pendukung peningkatan keterikatan karyawan pada PT Taspen Cab. Bogor a. Deskriptif b. Regresi sederhana c. Regresi berganda a. Deskriptif b. Chi square Hasil a. Secara deskriptif setuju pada 8 faktor QWL (Siagian, 2007) b. ilai tertinggi pada komitmen normatif c. Seluruh variabel faktor QWL berpengaruh baik secara simultan dan parsial a. Pelaksanaan QWL sesuai dengan harapan karyawan b. Faktor QWL yang memiliki keterikatan adalah partisipasi, penyelesaian konflik, komunikasi, keselamatan kerja, dan kebanggaan

29 17 Lanjutan Tabel 2 o Peneliti Tahun 3. Irma Melia Judul penelitian 2010 Analisis komitmen organisasi melalui faktorfaktor QWL Studi Kasus FEM IPB Alat analisis a. Korelasi Spearman b. Regresi sederhana c. SEM Hasil a. Faktor QWL yang berkorelasi dengan komitmen affective dankomitmen normative adalah integrasi lingkungan kerja dan relevansi sosial, b. komitmen continuance adalah relevansi sosial. c. Hasil regresi berganda yang berpengaruh adalah faktor relevansi sosial dan integrasi lingkungan kerja d. Hasil SEM loading factor terbesar adalah relevansi sosial dan integrasi lingkungan kerja dengan komitmen affective.

30 III. METODE PEELITIA 3.1.Kerangka Pemikiran Penelitian PSTW-UM 5 merupakan UPT di lingkungan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta yang memberikan pelayanan pasca perawatan kesehatan setelah dari rumah sakit, lebih diutamakan bagi lansia terlantar dan tidak mampu.wbs yang dirawat adalah merupakan hasil rujukan dari beberapa rumah sakit pemerintah maupun swasta yang ada di DKI Jakarta, Dinas Sosial DKI Jakarta, panti-panti werdha lain di bawah Dinas Sosial DKI Jakarta, dan laporan masyarakat sekitar wilayah Jakarta Barat. WBS tersebut harus dalam kondisi sakit atau rawat jalan dan memiliki rekam medis dari rumah sakit atau Puskesmas. Jenis penyakit yang diderita WBS di PSTW-UM 5 antara lain : Jantung, TBC, penyakit syaraf, kurang gizi, asma, kanker, diare, kusta, HIV, korban kecelakaan. Beragamnya kondisi penyakit membutuhkan pelayanan rehabilitasi sosial yang beragam pula seperti pelayanan sosial dan pelayanan medis. Untuk mencapai tujuan ini, maka PSTW-UM 5 harus melakukan pengembangan terhadap berbagai aspek pelayanan. Aspek pelayanan kepada WBS sangat didukung oleh kualitas SDM. Peran SDM merupakan salah satu faktor kunci mendapatkan kinerja terbaik yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Salah satu cara yang dapat dilakukan PSTW-UM 5 dalam meningkatkan komitmen organisasi adalah dengan penerapan 8 QWL yang bersumber dari Siagian (2007) yaitu : imbalan yang adil dan memadai, lingkungan kerja yang aman dan nyaman, kesempatan menggunakan dan mengembangkan pengetahuan, kesempatan berkembang dan keamanan berkarya di masa depan, integrasi sosial dalam lingkungan kerja, ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif, keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi, dan relevansi sosial kehidupan kekaryaan. Kebutuhan SDM tidak hanya dimotivasi oleh materi seperti gaji, bonus, dan tunjangan tetapi juga memperhatikan aspek-aspek dalam pemenuhan hak-hak dan pembuatan kebijakan yang berpihak kepada karyawan. QWL tidak hanya terbatas pada isi suatu pekerjaan, akan tetapi memanusiakan lingkungan kerja dengan

31 19 mengakui dan menghargai harkat dan martabat manusia (Siagian, 2007). Diharapkan dengan penerapan QWL, karyawan memiliki komitmen organisasi yang tinggi sehingga menghasilkan kinerja yang optimal. Komitmen organisasi mengacu pada loyalitas karyawan terhadap organisasi. Karyawan yang berkomitmen memberikan dampak positif yang menguntungkan bagi organisasi karena dapat meningkatkan kinerja. Komitmen organisasi dalam penelitian ini adalah keinginan karyawan untuk tetap mempertahankan keberadaannya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang tinggi bagi pencapaian tujuan organisasi karena karyawan merasa bahwa dirinya adalah bagian dari organisasi. Komitmen organisasi merefleksikan 3 dimensi utama, yaitu komitmen dipandang mencerminkan orientasi afektif terhadap organisasi, pertimbangan kerugian jika meninggalkan organisasi, dan beban moral untuk terus berada dalam organisasi menurut Meyer dan Allen dikutip Umam (2010). Untuk mengetahui persepsi pramu sosial PSTW-UM 5 atas penerapan QWL dan tingkat komitmen organisasi menggunakan analisis deskriptif. Sedangkan untuk menganalisis pengaruh antara QWL dan komitmen organisasi dianalisis dengan Regresi Berganda. Kerangka pemikiran penelitian ini digambarkan dalam sebuah diagram alur seperti tampak dalam Gambar 1 sebagai berikut :

32 20 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dinas Sosial PSTW-UM 5 Pengembangan SDM Visi, Misi, Tujuan PSTW-UM 5 Faktor-faktor QWL (Siagian, 2007) : 1. Imbalan yang adil dan memadai 2. Lingkungan kerja yang aman dan nyaman 3. Kesempatan menggunakan dan mengembangkan pengetahuan 4. Kesempatan berkembang dan keamanan berkarya di masa depan 5. Integrasi sosial dalam lingkungan kerja 6. Ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif 7. Keseimbangan antara kehidupan kekaryaan dan kehidupan pribadi 8. Relevansi sosial kehidupan kekaryaan Analisis Deskriptif dan Regresi Berganda Komitmen Organisasi (Meyer & Allen dikutip Umam, 2010) : 1. Affective (Keinginan) 2. Continuance (Kebutuhan) 3. ormative (Keharusan) Gambar 1. Kerangka penelitian Penerapan 8 QWL terhadap komitmen organisasi merupakan salah satu cara yang diambil PSTW-UM 5 dalam mengembangkan SDM khususnya untuk pramu sosial. Komitmen organisasi dalam penelitian ini adalah keinginan, kebutuhan, dan keharusan pramu sosial untuk tetap mempertahankan

33 21 keanggotaannya untuk bekerja di PSTW-UM 5 dan bersedia melakukan usaha yang tinggi bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PSTW-UM 5 di Cengkareng Jakarta Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukansecara sengaja dengan pertimbangan pihak PSTW-UM 5 bersedia memberikan informasi dan data yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari 2013 hingga April 2013untuk memperoleh data dan keterangan yang relevan dari panti dan karyawan Metode Pengambilan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PSTW-UM 5 yang berstatus PS dan non-ps. Sedangkan sampel penelitian adalah karyawan non-ps yaitu pramu sosial. Teknik pengambilan sampel dengan cara nonprobabilitas secara sensus karena penelitian dilakukan atas seluruh elemen yaitu seluruh pramu sosial yang berjumlah 42 orang Jenis dan Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lingkungan kerja pramu sosial, wawancara langsung kepada PS dan pramu sosial, dan pengisian kuesioner oleh pramu sosial. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesionar yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar,2005). Data primer diperoleh langsung dengan pengisian kuesioner. Kuesioner adalah alat untuk mengumpulkan data yang berisi daftar pertanyaan yang berkaitan dengan tema penelitian. Bentuk kuesioner dan pertanyaan dapat dilihat pada Lampiran 2. Kuesioner yang disebar terdiri dari tiga bagian pertanyaan. Bagian pertama tentang karakteristik responden yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, unit kerja/bagian, dan masa bekerja. Bagian kedua berkaitan dengan QWL dengan 8 faktor QWL terdiri dari 34 pertanyaan. Bagian ketiga yaitu komitmen organisasi dengan 17 pertanyaan.

34 22 Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. (Umar, 2005). Bentuk data ini didapat dari berbagai studi literatur melalui buku, internet, dan jurnal yang memuat teori dan hasil penelitian terdahulu. Skala yang digunakan dalam penilaian jawaban adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang berhubungan dengan pernyataan dengan sikap seseorang terhadap sesuatu, menggunakan hanya item yang secara pasti (Umar, 2005). Misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik, dengan bobot tertentu pada setiap pertanyaan tersebut. Bobot yang digunakan dalam skala Likert adalah : Bobot nilai 5 : Sangat setuju Bobot nilai 4 : Setuju Bobot nilai 3 : Kurang setuju Bobot nilai 2 : Tidak setuju Bobot nilai 1 : Sangat tidak setuju Pengamatan langsung atau observasi adalah untuk menyajikan gambaran secara nyata penerapan QWL di PSTW-UM 5. Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung adalah kegiatan dan objek penelitian. Penelitian ini memiliki variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel terikat.variabel bebas pada penelitian ini adalah8 faktor-faktor QWL. Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas.variabel terikatnya adalah komitmen organisasi, yaitu affective (keinginan), continuance (kebutuhan), dan normative (keharusan) Perumusan Hipotesis Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat mengarahkan penyelidikan selanjutnya (Umar,2005). Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka perumusan hipotesis penelitian ini adalah : H0 1 = Tidak terdapat secara bersama-sama pengaruh antara faktor-faktor QWL dengan komitmen organisasi PSTW-UM 5 H1 2 = Terdapat secara bersama-sama pengaruh antara faktor-faktor QWL

35 23 dengan komitmen organisasi PSTW-UM 5 H0 2 = Tidak terdapat pengaruh antara faktor imbalan yang adil dan memadai terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H1 2 = Terdapat pengaruh antara faktor imbalan yang adil dan memadai terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H0 3 = Tidak terdapat pengaruh antara faktor kondisi lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H1 3 = Terdapat pengaruh antara faktor kondisi lingkungan pekerjaan yang aman dan nyaman terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H0 4 = Tidak terdapat pengaruh antara faktor kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan pengetahuan terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H1 4 = Terdapat pengaruh antara faktor kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan pengetahuan terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H0 5 = Tidak terdapat pengaruh antara faktor kesempatan berkembang dan keamanan bekerja di masa depan terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H1 5 = Terdapat pengaruh antara faktor kesempatan berkembang dan keamanan bekerja di masa depan terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H0 6 = Tidak terdapat pengaruh antara faktor integrasi sosial dalam lingkungan kerja terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H1 6 = Terdapat pengaruh antara faktor integrasi sosial dalam lingkungan kerja terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H0 7 = Tidak terdapat pengaruh antara faktor ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H1 7 = Terdapat pengaruh antara faktor ketaatan pada berbagai ketentuan formal dan normatif terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H0 8 = Tidak terdapat pengaruh antara faktor keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi terhadap komitmen

36 24 organisasi PSTW-UM 5 H1 8 = Terdapat pengaruh antara faktor keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi terhadap komitmen organisasi PSTW- UM 5 H0 9 = Tidak terdapat pengaruh antara faktor relevansi sosial kehidupan kerja terhadap komitmen organisasi PSTW-UM 5 H1 9 = Terdapat pengaruh antara faktor relevansi sosial kehidupan kerja terhadap komitmen organisasi PSTW-UM Pengolahan dan Analisis Data Hasil dari pengisisan kuesioner diperoleh data. Data yang masuk diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan uji reliabilitas, kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis Deskriptif dan analisis Regresi Berganda Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji validitas kuesioner dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Fungsi dari uji validitas adalah untuk menghasilkan derajat yang tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang diyakini peneliti dalam pengukuran (Umar, 2005). Hasil yang diperoleh dikatakan valid jika r-hitung > r-tabel dan berarti semua pertanyaan dapat menjalankan fungsinya. Langkah untuk mengukur validitas adalah : a. Mendefenisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur b. Melakukan uji coba pengukur tersebut kepada sejumlah responden c. Mempersiapkan tabulasi jawaban d. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total Menguji validitas empirik menggunakan rumus Pearson product moment : r hitung = n ( XY) ( X )( Y ) ( n X ( X ) )( n Y ( Y ) )...(1) Keterangan : r hitung = ilai koefisen korelasi n = Jumlah responden x = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden y = skor total semua pertanyaan dari tiap responden

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Quality Of Work Life

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Quality Of Work Life II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Quality Of Work Life Menurut Davis dan Newstroom (1994) QWL mengacu pada keadaan menyenangkan atau tidaknya lingkungan kerja. Tujuan pokoknya adalah mengembangkan lingkungan kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Persiapan awal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah mematangkan konsep

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KANTOR PENJUALAN PT SINAR SOSRO BOGOR

PENGARUH PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KANTOR PENJUALAN PT SINAR SOSRO BOGOR PENGARUH PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KANTOR PENJUALAN PT SINAR SOSRO BOGOR Oleh FIKA SITI UTAMI H24097047 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pusat Koperasi Syariah (Puskopsyah) Alkamil Jawa Timur sebagai salah satu lembaga keuangan syariah nonbank yang berbadan hukum koperasi, memiliki kegiatan menyimpan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN MELALUI FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE (QWL) DI PT INTI ABADI KEMASINDO. Oleh : ANDINI DHAMAYANTI H

ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN MELALUI FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE (QWL) DI PT INTI ABADI KEMASINDO. Oleh : ANDINI DHAMAYANTI H ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN MELALUI FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE (QWL) DI PT INTI ABADI KEMASINDO Oleh : ANDINI DHAMAYANTI H24103077 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013) 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Komitmen Organisasional 2.1.1. Pengertian Komitmen Organisasional Komitmen organisasional adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran diperlukan untuk memperjelas penalaran sehingga sampai pada jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Dalam upaya pencapaian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.

Lampiran 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas. LAMPIRAN 76 77 Lampiran 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas. A. Uji Reliabilitas Pertanyaan Terkait QWL B. Uji Validitas Pertanyaan Terkait QWL Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan 1. Question 1

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI Oleh HENNY H24103029 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Ada berberapa pendapat para ahli mengenai pengertian manajemen sumber daya manusia seperti: Menurut Hasibuan (2013:10), Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Komitmen Organisasional Menurut Robbins (2008), komitmen karyawan terhadap organisasi yaitu sampai tingkat mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, banyak perusahaan yang telah menetapkan pembagian karyawan menjadi karyawan tetap dan karyawan kontrak, baik perusahaan swasta maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, yang maksudnya adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (2010) mengatakan

III. METODE PENELITIAN. Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (2010) mengatakan 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Riset sumber daya manusia (SDM), dikemukakan oleh Oei (010) mengatakan kategori penelitian kausal, yaitu desain penelitian yang bertujuan membuktikan hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982;

BAB II LANDASAN TEORI. berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan Steers, 1982; BAB II LANDASAN TEORI A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi dapat didefenisikan dengan dua cara yang amat berbeda. Cara pertama diajukan oleh Mowday, Porter, dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Tindakan Beralasan Teori tindakan beralasan yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) menyatakan bahwa perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku aktif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Wibowo (2011:501) kepuasan adalah sikap umum terhadap pekerjaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Wibowo (2011:501) kepuasan adalah sikap umum terhadap pekerjaan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Wibowo (2011:501) kepuasan adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Guru SMAN 2 Semarapura Nama : Putu Eka Trisna Yanti NIM : 1306205042 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI

II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PEGAWAI LAMPIRA Lampiran Kuesioner penelitian p Bapak/Ibu yang terhormat, kuesioner ini merupakan instrumen dalam penelitian berjudul Analisis Analisis Hubungan Faktor-Faktor Terhadap Tingkat Kerja Pegawai pada

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : ELI ACHMAD MAHIRI *) email : elimahiri@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR)

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) Disusun Oleh: Anita Naliebrata H24103041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT MBK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. Sebagai suatu perusahaan, PT MBK mempunyai visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

: DWI ENDANG PUSPITASARI H

: DWI ENDANG PUSPITASARI H ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PELAKSANA ADMINISTRASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh : DWI ENDANG PUSPITASARI H24051522 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kejelasan Sasaran Anggaran Menurut Halim & Syam Kusufi (2012) mengatakan bahwa anggaran memiliki peranan penting dalam organisasi sektor publik, terutama organisasi pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Dewasa ini dunia mengalami perubahan dengan begitu cepatnya. Perubahan tersebut begitu terasa dan terus meningkat ke arah yang semakin maju. Untuk mengantisipasinya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komitmen Organisasi 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi adalah keadaan dimana individu mempertimbangkan sejauh mana nilai dan tujuan pribadinya sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi dilakukan sebelum uji hipotesis dan sebagai syarat agar dpat melakukan teknik korelasi Product Moment. Uji asumsi dapat dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada jalur formal di Indonesia terbagi menjadi empat jenjang, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada jalur formal di Indonesia terbagi menjadi empat jenjang, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada jalur formal di Indonesia terbagi menjadi empat jenjang, yaitu pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mathis dan Jackson (2006:3), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK CIMB NIAGA KANTOR CABANG TOMANG TOL JAKARTA BARAT

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK CIMB NIAGA KANTOR CABANG TOMANG TOL JAKARTA BARAT PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK CIMB NIAGA KANTOR CABANG TOMANG TOL JAKARTA BARAT SKRIPSI Nama : Go Pheng Chie NIM : 43107110114 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor) Oleh TRISNA LESTARI H24103083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan yang baik tidak akan pernah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan pimpinan ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori yang menjadi kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa teori yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan komitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala bidang, diantaranya politik, sosial, ekonomi, teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala bidang, diantaranya politik, sosial, ekonomi, teknologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, perkembangannya meliputi segala bidang, diantaranya politik, sosial, ekonomi, teknologi dan pendidikan. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memproduksi barang-barang yang berkualitas demi meningkatkan daya

BAB I PENDAHULUAN. untuk memproduksi barang-barang yang berkualitas demi meningkatkan daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan atau organisasi di Indonesia semakin lama semakin pesat, terutama pada era globalisasi saat ini. Hal ini menuntut setiap perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual PT. Sinar Sosro memiliki visi untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta

Lebih terperinci

Contoh Komitmen Karyawan terhadap Perusahaan / Organisasi di PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

Contoh Komitmen Karyawan terhadap Perusahaan / Organisasi di PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Contoh Komitmen Karyawan terhadap Perusahaan / Organisasi di PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) a. Ingin memberikan yang terbaik bagi perusahaan. b. Ingin mengembangkan pengetahuan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kepuasan kerja merupakan salah satu studi yang secara luas dipelajari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kepuasan kerja merupakan salah satu studi yang secara luas dipelajari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1 Kepuasan kerja 2.1.1. Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan salah satu studi yang secara luas dipelajari dan digunakan sebagai konstruk pengukuran dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak karyawan di masa kini berpindah-pindah tempat kerja. Alasan-alasan karyawan berpindah

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE)

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR) Oleh : DESSY WULANDARI H24102092 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai pengaruh karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk DI GRESIK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN TEORETIS

BAB 2 KAJIAN TEORETIS BAB 2 KAJIAN TEORETIS 2.1 Definisi Konsep 2.1.1 Turnover Intention Turnover intention (keinginan keluar dari pekerjaan) merupakan tanda awal terjadinya turnover (keluar dari pekerjaan) (Sunarso, 2000).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi ekonomi dan perubahan lingkungan pasar dunia seperti yang sedang terjadi saat ini telah melahirkan kompetisi dunia usaha yang semakin ketat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) adalah sumber daya terpenting di setiap perusahaan karena memegang banyak peranan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. dan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan terdiri atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi atau badan usaha profit dimana aktivitas dari perusahaan ini mencakup aktivitas ekonomi yang bersifat komersial dan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organizational Citizenship Behavior 2.1.1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational citizenship behavior

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi membutuhkan SDM yang bukan saja berkualitas tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi membutuhkan SDM yang bukan saja berkualitas tetapi juga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi membutuhkan SDM yang bukan saja berkualitas tetapi juga memiliki loyalitas. Salah satu untuk mencapai taraf ini adalah dengan menumbuhkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kinerja Karyawan Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh Moh As ad, (2003) sebagai kesuksesan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi yang pengelolaannya ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu institusi yang pengelolaannya ditujukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah suatu institusi yang pengelolaannya ditujukan untuk melayani masyarakat. Sebagai rumah sakit swasta, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KINERJA PEGAWAI PADA PUSKESMAS PASAR MERAH MEDAN SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KINERJA PEGAWAI PADA PUSKESMAS PASAR MERAH MEDAN SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIFITAS KINERJA PEGAWAI PADA PUSKESMAS PASAR MERAH MEDAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi ini adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas, kapabilitas dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT DAN KANTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANALISIS PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT DAN KANTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANALISIS PENERAPAN FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT DAN KANTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Oleh BARITA MUTIARA H24104092 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian. Selain itu akan disertakan pula penelitian terdahulu yang pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan menggunakan tenaga manusia sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Quality of Work Life (QWL)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Quality of Work Life (QWL) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Quality of Work Life (QWL) Quality of Work Life (QWL) dipandang sebagai suatu cara untuk memberikan keseimbangan karyawan dengan kehidupan pribadinya manajemen memiliki wewenang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terpenting di dalamnya. Tanpa adanya manusia, organisasi tidak mungkin dapat digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha dan industri tidak lepas dari adanya unsur manusia. Apa pun bentuk dan kegiatan suatu organisasi, manusia selalu memainkan peranan

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Divisi Pemasaran dan BMS Kantor Pos Jakarta Selatan) Oleh DINI MARIANI H24103023 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Komitmen Organisasi Porter (1998:27) oleh Zainuddin (2002) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai kekuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Dirgantara Indonesia, merupakan perusahaan industri pesawat terbang di Indonesia. Terletak di Jl. Pajajaran

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) 9 II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan suatu sumber daya yang tidak dapat diikuti oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1 HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. restrukturisasi organisasi agar lebih fleksibel dan adaptif dalam mensikapi

BAB I PENDAHULUAN. restrukturisasi organisasi agar lebih fleksibel dan adaptif dalam mensikapi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini Indonesia masih dalam kondisi yang krisis, tuntutan kesiapan organisasi bisnis Indonesia terhadap persaingan pasar bebas dan tuntutan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan.

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan lokasi, waktu penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2005), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Safitri Hamzah, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Safitri Hamzah, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi berkepentingan dalam hal pencapaian tujuan dari organisasi. Pencapaian tujuan ini tentu saja membutuhkan kinerja terbaik yang mampu dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat layanan kesehatan publik makin dituntut

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat layanan kesehatan publik makin dituntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit merupakan salah satu tempat pelayanan umum di bidang kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat layanan kesehatan publik makin dituntut untuk menyediakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional 2.1.1 Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional Menurut Bass dalam Robbins & Judge (2009:90) gaya kepemimpinan transaksional adalah model kepemimpinan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii v vii ix x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi Masalah... 7 1.3.

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG MEDAN

ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA I MEDAN ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada riset sumber daya manusia (SDM), yang dikemukakan oleh Oei (2010: 26) penelitian ini termasuk kategori penelitian kausal, yaitu merupakan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian akan dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA KONTRAKTOR PAMERAN CV LIWA PRATAMA SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA KONTRAKTOR PAMERAN CV LIWA PRATAMA SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA KONTRAKTOR PAMERAN CV LIWA PRATAMA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para karyawan PT Bintang Kharisma Jaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada para karyawan PT Bintang Kharisma Jaya 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada para karyawan PT Bintang Kharisma Jaya Bandarlampung. Perusahaan ini bergerak dalam bidang kendaraan bermotor khususnya sepeda

Lebih terperinci

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat yang didukung oleh strategi sumber daya manusia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Berdasarkan UU No. 3 tahun 1982, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang tetap dan terus menerus yang didirikan serta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Penelitan...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Kerja Mangkunegara (2005) menyatakan : motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perkembangan dalam berbagai bidang. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perkembangan dalam berbagai bidang. Hal ini terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, Indonesia dapat dikatakan telah mengalami banyak perkembangan dalam berbagai bidang. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya

Lebih terperinci

: Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta ABSTRAK

: Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta ABSTRAK Judul : Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di Hotel Mercure Kuta Nama : Alland Christ Wida Wijaya NIM : 1006205168 ABSTRAK Keseimbangan Kehidupan-Kerja

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pada dasamya karyawan Dinas Tenaga Keija Kota Smabaya adalah

BABI PENDAHULUAN. Pada dasamya karyawan Dinas Tenaga Keija Kota Smabaya adalah BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasamya karyawan Dinas Tenaga Keija Kota Smabaya adalah anggota Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai abdi masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja pegawai, maka penulis memberikan kesimpulan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja pegawai, maka penulis memberikan kesimpulan bahwa: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja pegawai, maka penulis memberikan kesimpulan bahwa: 1) Hasil tanggapan responden

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci