GABRIEL FAKRIMAR

Transkripsi

1 STUDI PERILAKU KEKUATAN SAMBUNGAN PADA PORTAL BAMBU AKIBAT BEBAN HORIZONTAL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA GABRIEL FAKRIMAR DOSEN PEMBIMBING : Prof.Dr. Ir. TRIWULAN, DEA Dr.techn. PUJO AJI ST., MT

2 LATAR BELAKANG Bambu sudah dikenal sebagai bahan bangunan sejak lama. Pemanfaatan bambu sebagai bahan bangunan di Jawa Timur masih belum optimal. Padahal bambu merupakan hasil alam yang melimpah di Jawa Timur. Penelitian mengenai perilaku kekuatan sambungan pada portal bambu akibat beban horizontal masih kurang sehingga belum dapat memberikan alternatif penggunaan sambungan yang baik,cocok dan efisien pada portal bambu.

3 RUMUSAN PERMASALAHAN Bagaimana menganalisa dan mengetahui kemampuan tiap-tiap model sambungan pada portal bambu akibat beban horizontal? Bagaimana menganalisa dan mengetahui model sambungan yang baik untuk portal bambu sehingga mampu menahan beban horizontal? Bagaimana cara memasang sambungan yang baik untuk portal bambu sehingga mampu menahan beban horizontal?

4 MAKSUD DAN TUJUAN Mengetahui perilaku tiap-tiap model sambungan pada portal bambu akibat beban horizontal. Mengetahui sambungan yang paling cocok untuk portal bambu yang mampu menahan gaya horizontal yang besar. Dapat memasang sambungan dengan baik dengan menggunakan model sambungan yang cocok dengan portal bambu.

5 BATASAN MASALAH Jenis material bambu yang digunakan adalah bambu petung dan ori. Umur bambu pada saat dipotong adalah umur yang paling sering dilakukan pemotongan yaitu sekitar 3-5 tahun. Diameter dan tebal batang bambu disesuaikan dengan jenis bambu yang digunakan pada saat pemotongan. Elemen yang dijadikan untuk uji coba adalah portal sederhana dengan ukuran 2 meter X 2 meter.

6 METODOLOGI

7

8

9 MODEL SAMBUNGAN Model sambungan 1

10 Model sambungan 2

11 Model sambungan 3

12 FRAME Penahan lateral Tempat hidraulik jack Penjepit portal

13 PORTAL BAMBU SETELAH DIPASANG DI FRAME Penahan lateral Hidraulik jack Portal bambu Penjepit portal

14 HASIL PENGUJIAN Portal bambu petung dengan sambungan model 1 time steps P (kg) (cm)

15 Grafik respon joint displacement -time stepsportal bambu petung model 1 hasil uji laboratorium

16 KERUSAKAN YANG TERJADI

17 HASIL PENGUJIAN Portal bambu ori dengan sambungan model 1 time steps P (kg) (cm)

18 Grafik respon joint displacement -time steps portal bambu ori model 1 hasil uji laboratorium

19 KERUSAKAN YANG TERJADI

20 HASIL PENGUJIAN Portal bambu petung dengan sambungan model 2 time steps P(kg) (cm)

21 Grafik respon joint displacement -time steps portal bambu petung model 2 hasil uji laboratorium

22 KERUSAKAN YANG TERJADI

23 HASIL PENGUJIAN Portal bambu ori dengan sambungan model 2 time steps P (kg) (cm)

24 Grafik respon joint displacement -time steps portal bambu ori model 2 hasil uji laboratorium

25 KERUSAKAN YANG TERJADI

26 HASIL PENGUJIAN Portal bambu petung dengan sambungan model 3 time steps P (kg) (cm)

27 Grafik respon joint displacement -time steps portal bambu petung model 3 hasil uji laboratorium

28 KERUSAKAN YANG TERJADI

29 HASIL PENGUJIAN Portal bambu ori dengan sambungan model 3 time steps P (kg) (cm)

30 Grafik respon joint displacement -time steps portal bambu ori model 3 hasil uji laboratorium

31 KERUSAKAN YANG TERJADI

32 Grafik gabungan respon beban-deformasi portal bambu petung

33 Grafik gabungan respon beban-deformasi portal bambu ori

34 Kesimpulan dan saran Kesimpulan 1. Jenis kerusakan yang paling menonjol pada semua model sambungan adalah rusaknya pasak dan lubang pasak pada sambungan portal bambu. 2. Pada percobaan ini, sambungan model 1 pada bambu Petung mampu memikul gaya lateral maksimum sebesar 379,69 kg dan defleksi maksimum yang terjadi sebesar 57,78 cm. Sedangkan pada bambu Ori mampu memikul gaya lateral maksimum sebesar 249,58 kg dan defleksi maksimum yang terjadi sebesar 51,76 cm. 3. Pada percobaan ini, sambungan model 2 pada bambu Petung mampu memikul gaya lateral maksimum sebesar 687,69 kg dan defleksi maksimum yang terjadi sebesar 14,43 cm. Sedangkan pada bambu Ori mampu memikul gaya lateral maksimum sebesar 288,48 kg dan defleksi maksimum yang terjadi sebesar 3.25 cm.

35 4. Pada percobaan ini, sambungan model 3 pada bambu Petung mampu memikul gaya lateral maksimum sebesar 464,25 kg dan defleksi maksimum yang terjadi sebesar 21,98 cm. Sedangkan pada bambu Ori mampu memikul gaya lateral maksimum sebesar 465,60 kg dan defleksi maksimum yang terjadi sebesar 17,364 cm. 5. Pada portal bambu petung, sambungan model 2 memiliki sifat lebih daktail dibandingkan model sambungan 1 dan Pada portal bambu petung, sambungan model 2 memiliki sifat lebih daktail dibandingkan model sambungan 1dan 3.

36 Saran Penelitian ini merupakan dasar bagi pengembangan pengetahuan perilaku dan kekuatan sambungan pada portal bambu, berkaitan dengan hal tersebut, beberapa saran juga diberikan sebagai berikut : 1. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi bambu Petung dan Ori sebagai elemen bangunan tahan gempa dengan menggunakan data yang telah ada. Aplikasi bisa ditujukan pada perencanaan rumah sederhana tahan gempa.

37 SEKIAN DAN TERIMA KASIH