BAB I PENDAHULUAN. mendasar terhadap pemerintahan dan dimensi kehidupan. Terjadinya transisi
|
|
- Widyawati Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan pasca reformasi yang digulirkan menciptakan perubahan yang mendasar terhadap pemerintahan dan dimensi kehidupan. Terjadinya transisi pemerintahan yang berkali-kali, menyebabkan terjadinya perubahan sistem dan struktur ke pemerintahan baik pusat maupun daerah. Perubahan ini membawa tuntutan yang lebih tinggi dimana segala sesuatu dituntut untuk berjalan dengan cepat, lancar, terarah dalam mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya. Salah satu organisasi pemerintahan yang ikut mengalami perubahan sistem dan struktur adalah organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yaitu pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah satuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat secara menyeluruh, terpadu, merata, dapat di terima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tepar guna, dengan biaya yang dapat di pikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
2 perorangan (Depkes RI, 2009). Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, diantaranya adalah meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar. Di sini peran puskesmas dan jaringanannya sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan di jenjang pertama yang terlibat langsung dengan masyarakat menjadi sangat penting. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Dengan demikian akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat ditingkatkan melalui peningkatan kinerja puskesmas (Sulistiani, 2011). Kinerja (Performance) merupakan suatu hasil fungsi pekerjaan/ kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan dalam waktu tertentu (Tika, 2006). Menurut Keban (1995) kinerja dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of accomplishment. Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kinerja seorang pegawai baik, jika mempunyai keahlian tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan (Prawirosentono, 1999). Secara teoritis ada 3 kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kinerja dan kinerja individu, menurut Gibson et al. (1997) yaitu : 1. Individual meliputi kemampuan, latar belakang, dan demografi
3 2. Organisasi meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan 3. Psikologis meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas banyak hal yang mempengaruhinya diantaranya adalah desain pekerjaan dan kompensasi. Berkaitan dengan desain pekerjaan yang dijalankan oleh staf puskesmas secara berkesinambungan diharapkan staf mampu menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pelaksana kegiatan unit kerja. Desain pekerjaan adalah rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas itu dilaksanakan, dimana tugas dikerjakan, dan hasil apa yang diharapkan (Herjanto, 2011). Rendahnya kompensasi yang diterima oleh staf puskesmas dapat megakibatkan staf kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Menurut Kartiwa (2003) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan kinerja Pegawai Negeri Sipil sedemikian buruknya diantaranya penghasilan PNS masih kurang layak dan penegakan aturan yang masih lemah. Gomes dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (1995), memberikan defenisi kompensasi ialah sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas kerja mereka. Menurut Rivai dan Sagala (2010) Kompensasi di bagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Kompensasi finansial terdiri dari 2 (dua ) yaitu kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung. Kompensasi finansial langsung meliputi pembayaran pokok (gaji, upah),
4 pembayaran prestasi, pembayaran Insentif (komisi, bonus, bagian keuntungan, opsi saham), pembayaran tertangguh (tabungan hari tua, saham kumulatif). Kompensasi finansial tidak langsung (tunjangan) meliputi proteksi, asuransi, pesangon,sekolah anak, pensiun, komisi luar jam kerja (lembur,hari besar, cuti sakit, cuti hamil), fasilitas (rumah, biaya pindah, kenderaan). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil kompensasi finansial yang mencakup kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan yang merata di seluruh kabupaten Simalungun, tanggal 8 September 2011 Bupati Simalungun mengeluarkan surat nomor /4206-Dinkes/2011 tentang pelayanan puskesmas 24 jam. kebijakan ini diambil dalam rangka mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan menuju masyarakat sehat, mandiri dan adil sehingga ditetapkanlah pelayanan puskesmas 24 jam. Berdasarkan adanya pertimbangan bahwa masyarakat di daerah Kabupaten Simalungun mayoritas petani atau masyarakat yang berprofesi lain, tetapi tidak mempunyai waktu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi dirinya sendiri atau anggota keluarganya, akibat ke ladang atau bekerja dari pagi hingga menjelang malam. Alasan lain karena memperhatikan kondisi bahwa sejak dulu seringkali masyarakat golongan ekonomi tidak mampu kewalahan saat diserang penyakit, tetapi tidak punya uang untuk berobat ke rumah sakit swasta pada tengah malam. Kemudian pertimbangan biaya yang lebih terjangkau oleh masyarakat kecil, maka keputusan puskesmas 24 jam merupakan langkah tepat (Sur, 2012)
5 Seiring dengan diberlakukannya puskesmas pelayanan 24 jam, hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja staf puskesmas dalam hal pemberian pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung. Dari 34 puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan, terdapat 3 (tiga) puskesmas dengan cakupan kinerja yang rendah yaitu Puskesmas Serbelawan, Puskesmas Gunung Maligas, Puskesmas Raja Maligas. Untuk melihat keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas diperlukan adanya indikator-indikator sebagai pedoman tingkat keberhasilan pelayanan kesehatan. Indikator yang digunakan saat ini adalah menggunakan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2010 bidang kesehatan menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 yaang berisi urusan wajib 9 program, jenis pelayanan 31 jenis dan indikator kinerja 54 indikator. Survei awal pada 3 (tiga) puskesmas dapat dilihat dari hasil cakupan kinerja puskesmas pada tahun 2011 seperti pada Tabel 1.1 di bawah ini : Tabel 1.1 Indikator Cakupan Kinerja Puskesmas Cakupan Kinerja Pelayanan Ibu hamil (K4) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN lengkap) Pelayanan Balita Bawah Garis Merah Rumah atau bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Pelayanan rawat jalan masyarakat miskin dan umum Jumlah bayi yang diberi ASI- Eksklusif Indikator cakupan Kinerja Puskesmas Serbelawan Gunung Maligas Raja Maligas SPM % 66.88% 54.55% 95% 24.83% 81.61% 48.19% 90% 0.12% 79.41% 4.13% 9.18% 0.67% 1.05% 13.12% 37.01% 0.23% 25.54% 12.62% 15.36% 5% > 95% Sumber : Profil Puskesmas Kabupaten Simalungun Tahun 2011 (data diolah) Standar Pelayanan Minimal (SPM) No. 1457/Menkes/SK/X/ % 80%
6 Telah di lakukan survei pendahuluan pada tanggal 24 Februari 2012, dapat dilihat bahwa desain pekerjaan yang disampaikan kepala puskesmas sejak diberlakukannya puskesmas 24 jam kepada staf puskesmas sering terjadi kesalahankesalahan yang dilakukan staf puskesmas dalam melakukan pekerjaannya. Dimana desain pekerjaan yang dibuat oleh pimpinan tidak menjelaskan tanggung jawab, prosedur kerja, dan standar kualitas kerja secara tertulis. Sehingga kenyataan di lapangan staf tidak mengetahui tanggung jawabnya dalam melakukan pekerjaan tersebut. Selain itu juga adanya desain pekerjaan yang monoton karena selama ini pekerjaan yang dilakukan merupakan pembentuk dari struktur organisasi yang telah ditetapkan. Dimana staf hanya perlu menjalankan tugas yang telah diberikan kepada masing-masing staf. Bertambahnya beban kerja bagi staf puskesmas diperlukan adanya kompensasi yang sesuai dalam arti adil dan layak sehingga staf dapat bekerja dengan lebih baik. Semenjak di berlakukannya puskesmas pelayann 24 jam, tidak ada kompensasi uang lembur dan uang makan lembur yang seharusnya diberikan kepada staf puskesmas. Pemberian kompensasi Rp (extra fooding) per setiap kali jaga malam yang dirasakan staf tidak sesuai dengan beban kerja yang bertambah. Tidak sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.02/2011 tentang standar biaya tahun anggaran 2012 seperti terlihat pada Tabel 1.2 dibawah ini.
7 Tabel 1.2 Standar Biaya Tahun Anggaran No Uraian Biaya Tahun 2011 (Dalam Rupiah) 1. Satuan Biaya Uang Makan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Biaya Tahun 2012 (Dalam Rupiah) Satuan (Orang) Orang Golongan I dan II Orang Golongan III Orang Golongan IV Orang 2. Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur Uang Lembur Golongan I Orang Golongan II Orang Golongan III Orang Golongan IV Orang Uang Makan Lembur Orang Golongan I dan II Orang Golongan III Orang Golongan IV Orang Sumber : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.02/2010 dan Nomor 84/PMK.02/2011 Kompensasi lain yang diharapkan oleh staf seperti insentif dan lauk pauk sebelumnya ada menjadi tidak ada yaitu insentif triwulan ke empat dan lauk pauk triwulan ke empat tidak terbayarkan kepada staf puskesmas yang merupakan hak dari staf puskesmas sebagai Pegawai Negeri Sipil (Sur, 2011). Sebagai perbandingan dari kompensasi, telah dilakukan survei pendahuluan pada tanggal 8 Maret 2012, dimana untuk kompensasi yang diterima staf puskesmas pelayanan 24 jam di Dinas Kesehatan kota Medan. Seorang dokter, diberi kompensasi sebesar Rp per shift jaga, insentif dan uang makan staf fungsional golongan III sebesar Rp di potong pajak (Rini dan Nelly, 2012)
8 Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan tersebut dengan adanya desain pekerjaan dan kompensasi yang tidak sesuai mengakibatkan kinerja staf puskesmas menjadi menurun, ditandai dengan kehadiran dan pulang yang tidak tepat waktu, tingginya tingkat absensi dengan berbagai alasan, sehingga mereka lebih mengutamakan mencari penghasilan tambahan di luar pekerjaan utama mereka yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). Beberapa penelitian terdahulu yang menunjukan ada pengaruh desain pekerjaan dan kompensasi terhadap kinerja. Penelitian terdahulu tentang desain pekerjaan yaitu Sembiring (2011) dengan judul pengaruh desain pekerjaan terhadap prestasi kerja pegawai pada regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan, menunjukan bahawa variabel desain pekerjaan (X) berpengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja (Y) pegawai pada regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan. Penelitian Dito (2010) dengan judul pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. Slamet Langgeng Purbalingga, menunjukan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Warsidi (2004) dengan judul pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru menunjukan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, perlu dilakukan studi tentang pengaruh desain pekerjaan dan kompensasi terhadap kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun, sehingga dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk meningkatkan kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun.
9 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah desain pekerjaan (tanggung jawab, prosedur kerja, standar kualitas kerja) dan kompensasi (kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung) berpengaruh terhadap kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh desain pekerjaan (tanggung jawab, prosedur kerja, standar kualitas kerja) dan kompensasi (kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung) terhadap kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun. 1.4 Hipotesis Terdapat pengaruh signifikan desain pekerjaan (tanggung jawab, prosedur kerja, standar kualitas kerja) dan kompensasi (kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung) terhadap kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun 1.5 Manfaat Penelitian 1. Dapat memberikan informasi dan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun dalam upaya peningkatan kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun untuk mencapai tujuan organisasi 2. Dapat memberi masukan bagi puskesmas kabupaten Simalungun dalam peningkatan kinerja staf puskesmas kabupaten Simalungun
10 3. Sebagai khasanah menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja staf di puskesmas kabupaten Simalungun.
BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan agar tetap berguna bagi masyarakat.
Lebih terperinciOleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA
BAHAN AJAR M S D M Oleh Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA 1 A. KOMPENSASI 1. Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu masalah penting pencapaian pembangunan kesehatan dunia. Pencapaian program KIA dapat dilihat dari Laporan Pemantauan Wilayah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial
BAB II TINJAUAN TEORI A. Penelitian Terdahulu. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja (Studi pada Karyawan PT. Bank Jatim Cabang Malang) tahun 2014. Hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik itu swasta maupun pemerintah akan berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang diindikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya baik pemerintah maupun swasta. Puskesmas merupakan upaya pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah bentuk investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Oleh karenanya Indonesia selalu berupaya meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan yang
Lebih terperinciSISTEM KOMPENSASI PEGAWAI
SISTEM KOMPENSASI PEGAWAI 1. Latar Belakang Salah satu tujuan utama seorang menncari pekerjaaan adalah untuk mendapat sejumlah nominal penghasilan yang akan dibayarkan oleh perusahaan atau yang kita kenal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang semakin ketat menjadikan setiap organisasi harus menghadapi tantangan yang menuntut sumber daya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Manajemen Sumberdaya Manusia 2.1.1. Manajemen Sumberdaya Manusia Penilaian kualitas terhadap sumberdaya manusia dimaksudkan agar menjadi sumberdaya manusia yang professional,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan Pencapaian Tujuan Milenium Indonesia Tahun 2010 ditegaskan, penurunan angka kematian ibu melahirkan (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan sasaran Milenium
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumber daya Manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada unsur sumberdaya manusia. Perhatian ini mencakup fungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. namun tidak dipungkiri bahwa dalam pengelolaan rumah sakit kinerja tenaga sumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa pelayanan sosial di bidang medis klinis. Pengelolaan unit usaha rumah sakit memiliki keunikan tersendiri
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH
ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH Dina Lestari dan Sulastri Irbayuni Alumni Progdi Manajemen Dosen Progdi Manajemen FEB Email : lastree27@ymail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Di dalam organisasi manusia merupakan unsur yang terpenting dalam suatu organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan utama manusia dimanapun berada selain pangan, sandang, papan dan pendidikan. Berdasarkan UU 36 Tahun 2009 (Pasal 3) pembangunan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN Pokok pembahasan pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian meliputi manfaat teoritis dan manfaat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tuntutan persaingan dalam pengelolalan kegiatan usaha dari lingkup organisasi
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Tuntutan persaingan dalam pengelolalan kegiatan usaha dari lingkup organisasi bisnis, baik swasta ataupun pemerintah pada masa kini dan mendatang dipastikan akan semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya kepemimpinan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat membantu menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor terpenting dalam setiap kegiatan organisasi. Organisasi boleh saja memiliki peralatan dan mesin serta sistem
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANA KERJA PRAKTEK. keuangan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Bandung. Dalam pelaksanaan kerja
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANA KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksana Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek penulis ditempatkan pada bagian keuangan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut dengan Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebagai penyelenggara pembangunan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Kinerja Pegawai 1. Pengertian Kinerja Pegawai Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai (perindividu) dan kinerja organisasi. Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya seorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Secara fisik, seseorang menukarkan jasa
Lebih terperinciMENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A
MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A KOMPENSASI PENGERTIAN Kompensasi adalah segala sesuatu yg diterima para karyawan sebagai balas jasa /imbalan atas tenaga dan pikiran yg telah mereka sumbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan perinatal merupakan masalah nasional yang perlu dan mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenting yang mampu digunakan menjalankan setiap proses di dalamnya yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya, tentu tidak hanya membutuhkan sumber daya material seperti modal dan mesin, melainkan juga terdapat sumber terpenting yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari suatu organisasi pemerintah adalah menjalankan kebijakan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia agar dapat bersaing dengan negara maju. Setiap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Adapun pengertian kompensasi menurut para ahli sebagai berikut: a. Menurut Handoko dalam Septawan (2014:5) adalah segala sesuatu yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kompensasi Tidak Langsung. untuk mencapai tujuan bidang pendidikan. Kompensasi lebih dari sekedar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kompensasi Tidak Langsung 2.1.1.1 Pengertian Kompensasi Tidak Langsung Guru harus diberi imbalan bagi upaya yang telah mereka keluarkan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan kebutuhan yang sangat penting yang berpengaruh dalam efektifitas dan efisiensi suatu organisasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peningkatan kualitas dan produktivitas kerja sebagai salah satu aspek kinerja yang menjadi tantangan bagi dunia bisnis dan industri tidak bisa ditunda apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sebagai suatu organisasi yang merupakan salah satu bentuk dari usaha partisipasi anggota masyarakat yang bermanfaat
Lebih terperinciBAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak karyawan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu kesatuan yang kompleks yang berusaha mengalokasikan sumber daya secara penuh demi tercapainya tujuan perusahaan. Salah satu hal yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yang memiliki hubungan struktural dan fungsional. Dalam hal ini organisasi
Lebih terperinciSTANDAR KESEJAHTERAAN. Penanggung Jawab Nama Jabatan Tandatangan 1. Perumusan Sudiyanto, SSos Ka. Ur Kepegawaian
STD-SPM.Pol//28/2017 STANDAR KESEJAHTERAAN Proses Penanggung Jawab Nama Jabatan Tandatangan 1. Perumusan Sudiyanto, SSos Ka. Ur Kepegawaian 2. Pemeriksaan Insiyah, MN Ka. Unit Jamintu 3. Persetujuan Sudiro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara mendalam. Menurut Terry dan Rue dalam Suharto dan Cahyono (2005), motivasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pentingnya motivasi dalam bekerja membuat kita perlu memahami tentang motivasi secara mendalam. Menurut Terry dan Rue dalam Suharto dan Cahyono (2005), motivasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kepuasan kerja merupakan kepuasan yang dirasakan seorang pekerja secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan kepuasan yang dirasakan seorang pekerja secara individual melalui perbandingan antara masukan yang digunakan dan hasil yang diperoleh apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidupnya tanpa adanya lembaga sebagai tempat mencari nafkah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi/lembaga dan pegawai pada hakekatnya saling membutuhkan, pegawai adalah asset lembaga karena tanpa adanya sumber daya manusia maka lembaga tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam kegiatan pengembangan perusahaan zaman sekarang sangatlah dituntut terciptanya kinerja karyawan yang tinggi dan konsisten. Perusahaan harus mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu perusahaan beroperasi dengan cara mengkombinasikan antara sumber daya yang ada, untuk menghasilkan produk dan jasa yang dapat dipasarkan dan dapat mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi telah membuat kompetisi dunia usaha menjadi semakin ketat. Setiap dunia usaha dipacu untuk selalu melakukan inovasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu cabang manajemen yang menitik beratkan pada permasalahan manusia yang mempunyai kedudukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi, dan seseorang yang
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya. Seseorang yang menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan berarti orang tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang memberikan tenaga,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nasional. Dalam undang-undang Kesehatan No. UU Nomor 36 Tahun 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam undang-undang Kesehatan No. UU Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa pembangunan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring perkembangan zaman, pendidikan saat ini menjadi salah satu faktor terpenting di dalam pembangunan di setiap negara, dengan pendidikan setiap manusia
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 40
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 40 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG REMUNERASI PADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat sejumlah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama dengan tata cara yang diatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010-2014 mencantumkan empat sasaran pembangunan kesehatan, yaitu: 1) Menurunnya disparitas status kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan. Sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) atau yang lebih dikenal dengan Jiwasraya merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT Asuransi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan memandirikan masyarakat untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan memandirikan masyarakat untuk hidup sehat. Perilaku hidup sehat dapat ditingkatkan melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nurwinda Endah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu lembaga pemerintah maupun swasta sumber daya manusia memegang peranan penting dalam keberlangsungan lembaga tersebut, karena betapapun lengkap dan canggihnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan kompensasi pada karyawan kontrak bagian sales di perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Salah satu faktor yang dapat dijadikan pegangan
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN REMUNERASI BAGI PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tanpa mengabaikan mutu pelayanan perorangan (Depkes RI, 2009).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Kesehatan No. 44 tahun 2009, menyebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kinerja. Pemberian imbalan berguna baik bagi perusahaan maupun
2.1 Uraian Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Imbalan Imbalan merupakan motivator yang positif bagi para karyawan untuk meningkatkan kinerja. Pemberian imbalan berguna baik bagi perusahaan maupun karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat di minati oleh setiap kalangan masyarakat. Hal tersebut tentunya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menjadi pegawai pemerintahan atau pun perusahaan memang suatu hal yang sangat di minati oleh setiap kalangan masyarakat. Hal tersebut tentunya berkesinambungan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. orang, tetapi seluruh masyarakat. Angka kesakitan (morbiditas) pada masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya satu orang, tetapi seluruh masyarakat. Angka kesakitan (morbiditas) pada masyarakat merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah melayani dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga aparat pemerintah memiliki tanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi sekarang ini dipahami sebagai suatu wadah atau tempat berkumpulnya manusia dalam melaksanakan suatu aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dilakukan di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyediaan pelayanan maternal dan neonatal yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting dilakukan di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal tersebut disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja dari seorang pegawai merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap pegawai memiliki cara dan kemampuan tersendiri dalam melakukan tugasnya. Pihak pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader kesehatan yang telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan Posyandu merupakan salah satu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pelayanan publik dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan publik dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan tuntutan kepada pemerintah, dalam hal ini adalah pegawai negeri, untuk dapat memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sasaran seseorang, organisasi dan masyarakat (Flippo, 1995). mengandung banyak unsur dan memiliki dampak yang cukup panjang bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen kepegawaian atau manajemen personalia adalah perencanaan, pengorgasisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, kompensasi, integritasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan, walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana. Tetapi tanpa dukungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) Regional Meeting on Revitalizing Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan tentang perlunya melakukan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIAL
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2010 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
//2. PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 108 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN REMUNERASI BAGI PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI BADAN LAYANAN UMUM TRANSJAKARTA BUSWAY DENGAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang menuju kearah masyarakat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang menuju kearah masyarakat yang berorientasi kerja (Work Oriented), mereka memandang kerja adalah sesuatu yang mulia, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu dari dinas daerah dan menjadi bagian dari Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Dinas daerah merupakan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.228, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. Tunjangan Kinerja. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan menentukan. Disamping peranannya sebagai pengelola,
BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Sumber daya manusia di dalam organisasi memegang peranan yang sangat strategis dan menentukan. Disamping peranannya sebagai pengelola, sumber daya manusia juga berperan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara.
No.1831, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN TUNJANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuan sangat di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Menurut Rachmawati (2007:146) kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa dari pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1 Defenisi Kinerja Kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya
Lebih terperinciKOMPENSASI Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan.
KOMPENSASI Pengertian Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah suatu keadaan dari seseorang yang menunjukkan keadaan sehat dari fisik, mental, spiritual maupun sehat secara sosial yang membuat setiap orang atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dengan semakin ketatnya tingkat persaingan bisnis, mengakibatkan perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup. Oleh karena
Lebih terperinciTAHUN 2014 NOMOR 44. PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 44 TAHUN TENTANG REMUNERASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 44 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG REMUNERASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan salah satu bagian terpenting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan salah satu bagian terpenting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan terdapat beberapa staf diantaranya dokter, perawat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam melaksanakan persaingan bisnis dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dan dukungan karyawan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.237, 2014 KEUANGAN. Tunjangan Kinerja. Badan Pertanahan Nasional. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat layanan kesehatan publik makin dituntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit merupakan salah satu tempat pelayanan umum di bidang kesehatan. Rumah Sakit sebagai tempat layanan kesehatan publik makin dituntut untuk menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia pada saat ini sedang berada dalam masa transisi menuju sistem pelayanan kesehatan universal. Pasal 28 H (1) dan Pasal 34 (3) Amandemen IV UUD 1945
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial terhadap Kinerja Karyawan PT. Pikiran Rakyat Bandung Influence of Financial and Nonfinancial Compensation to Employee
Lebih terperinci