PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN"

Transkripsi

1 PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN Desy Makarti Chandri, Marmawi R., Desni Yuniarni Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP UNTAN arbiola_92@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pola asuh orang tua seperti otoriter, permisif dan demokratis, interpretasi kecerdasan emosional, dan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan bentuk penelitiannya adalah studi hubungan. Hasil penelitian adalahpola asuh orang tua sudah cukup baik. Interpretasi kecerdasan emosional anak sangat tinggi atau sudah berkembang sangat baik. Dan tidak terdapat pengaruh yangsignifikan antara pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun. Kata kunci: Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional Abstract: Thisresearchaim to determine the effect on the parent s parenting againt the emotional intelligence of children aged 5-6 years. The purpose ofthis study was todescribe theparent s parenting like authoritarian, permissive, and authoritative, interpretation of emotional intelligence, and the effect on the parent s parenting againt the emotional intelligence of children aged 5-6 years.the method used is descriptive method with a quantitative approach to research and form is inter relationship studies. The results ofthe studyareparent s parenting is good enough. Interpretation of emotional intelligence is very high or very well developed.and there was no significant effect between parent s parenting to the emotional intelligence of children aged 5-6 years. Keywords: Parent s Parenting, Emotional Intelligence A nak adalah anugrah paling berharga dari Allah SWT. Sebagai titipan atau amanah, orang tua berkewajiban menjaga, mendidik, dan mengarahkan mereka agar dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi orang yang berkepribadian baik, memiliki sikap mental yang sehat serta akhlak yang terpuji. Orang tua sebagai pembentuk pribadi yang pertama dalam kehidupan anak, dan harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup merupakan unsur-unsur pendidikan yang secara tidak langsung akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Menurut psikolog Lina Erliana (dalam Agus Wibowo 2012: 81) Anak adalah sang peniru ulung. Semua aktivitas orang tua selalu dipantau anak dan dijadikan model yang ingin dicapainya. Pendek kata, semua perilaku orang tua termasuk kebiasaan buruk yang dilakukan akan mudah ditiru oleh anak. 1

2 Keluarga dalam hal ini orang tua juga memegang peranan dalam membentuk sistem interaksi yang intim dan berlangsung lama yang ditandai oleh loyalitas pribadi, cinta kasih dan hubungan yang penuh kasih sayang. Masa emas tumbuh kembang seorang anak, bukan hanya jasmani, tetapi juga jiwa dan kehidupan sosialnya. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 7 ayat 1 berbunyi:orang tua mempunyai kewajiban untuk mengasuh putra-putrinya, yang dipengaruhi oleh budaya yang ada di lingkungan hidupnya, serta diwarnai oleh sikap-sikap tertentu dalam memelihara, membimbing dan mengarahkan putraputrinya. Sikap tersebut tercermin dalam pola pengasuhan kepada anak-anaknya, karena masing-masing orang tua mempunyai pola asuh tertentu. Selain itu, orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Pola asuh orang tua berperan penting dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak. Kecerdasan emosional anak atau keterampilan emosi dapat dijadikan landasan yang kuat dalam pendidikan secara ilmiah. Dimana kecerdasan emosional merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keberhasilan (kesuksesan) dimasa yang akan datang. Dengan mengajari anak-anak keterampilan emosi, mereka akan lebih mampu untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul selama proses perkembangannya menuju manusia dewasa. Tidak hanya itu, dengan keterampilan tersebut, anakpun akan lebih mampu mengenali, mengolah, dan mengontrol emosi serta merespons secara positif setiap kondisi yang merangsang munculnya emosi-emosi ini. Anak-anak yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi adalah anakanak yang bahagia, percaya diri, populer, dan lebih sukses di sekolah. Mereka lebih mampu menguasai gejolak emosi, menjalin hubungan yang manis dengan orang lain, dapat mengelola stres, dan memiliki kesehatan mental yang baik. Sejalan dengan hal tersebut menurut Syamsu Yusuf (2005: 113) Kecerdasan emosi terdiri dari beberapa unsur yaitu kesadaran diri, mengelola emosi, memanfaatkan emosi secara produktif, empati, dan membina hubungan. Perkembangan kecerdasan emosional anak yang satu dengan anak yang lain sangat berbeda tergantung bagaimana cara orang tua memberikan pengasuhan, bimbingan serta pendidikan kepada anak. Hanya saja orang tua mengalami kesulitan untuk menentukan pola asuh yang tepat bagi anak mereka. Menyadari pentingnya memperhatikan aspek emosional anak usia 5-6 tahun dalam mengembangkan kecerdasan emosional mereka maka dibutuhkan pola asuh yang tepat. Oleh karena itu diharapkan para orang tua bisa memilih pola pengasuhan yang tepat bagi tumbuh kembang anak. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, peneliti melihat pola perilaku anak dalam hal keterampilan emosi sangat bervariasi. Dalam beberapa kesempatan, ada 6 dari 25 anak yang belum memiliki kesadaran diri, tidak dapat mengelola emosi dengan baik, tidak bisa memanfaatkan emosi secara produktif, tidak memiliki empati, dan tidak dapat membina hubungan yang baik dengan orang lain. 2

3 Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang mendalam tentang Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia 5-6 Tahun. METODE Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif untuk menjelaskan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun. Metode deskriptif menurut Hadari Nawawi (2007: 67) adalah Prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/ objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya. Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.data penelitian pada pendekatan kuantitatif berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Kemudian diuraikan secara deskriptif karena hasilnya akan diarahkan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh. Menurut Sugiyono (2011: 117) Populasi adalah Wilayah generalisasi terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua dan anak kelompok B3 yang berjumlah 25 orang. Menurut Sugiyono (2011: 118) Sampel adalah Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sejalan dengan pendapat Hamid Darmadi (2011: 14) yang menyatakan bahwa Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian. Pengambilan sampel dari populasi ini berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 134) yang menyatakan bahwa Apabila populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila populasi lebih dari 100 maka dapat diambil diantara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Karena populasinya kurang dari 100 maka dalam penelitian ini sampel diambil semuanya dari jumlah populasi yang tersedia. Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti mengambil sampel sebanyak 25 orang tua anak kelompok B3 dengan data sebagaimana terlampir, adapun karakteristik pengambilan sampel yaitu sebagai berikut: (a) Orang tua (ayah atau ibu) kandung anak, (b) Orang tua yang mengasuh dan mendidik anak dari lahir sampai sekarang. Teknik merupakan cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Pengumpulan data adalah kegiatan peneliti dalam upaya menganalisis data lapangan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Sejalan dengan pendapat di atas, Sugiyono (2013:194) menyatakan bahwa Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner (angket), observasi, dan gabungan ketiganya. Sedangkan dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yakni: (a) Teknik observasi langsung. Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan perilaku yang tampak pada obyek penelitian yang langsung pada saat proses pembelajaran yang berlangsung. 3

4 (b) Teknik komunikasi tidak langsung. Yaitu suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan hubungan tidak langsung dengan mempergunakan angket yang diberikan kepada orang tua anak. (c) Teknik studi dokumenter. Yaitu teknik pengumpul data yang berhubungan dengan masalah penelitian seperti catatan guru dan dokumentasi berupa foto pada saat pembelajaran sebagai pelengkap dalam penelitian kuantitatif. Adapun alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa: (a) Daftar Check (check list). Daftar check adalah daftar yang dibuat untuk mencatat perilaku anak yang tampak pada saat dilakukan pengamatan oleh peneliti dengan memberikan tanda check (silang atau lingkaran dan sebagainya). Daftar check ini dibuat untuk mencatat hasil observasi terhadap perilaku emosional anak. (b) Angket. Angket adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau dilengkapi oleh responden. Angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang dikembangkan oleh Ransis Likert untuk mengetahui tingkat kompetensi kepribadian dengan menentukan skor pada setiap pertanyaan atau pernyataan. Menurut Sugiyono (2011: 134) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pengisian angket menggunakan tanda ceklis ( ) untuk memilih apakah pernyataan dalam angket tersebut sesuai dengan responden atau tidak. Dalam penelitian ini angket berisi pernyataan positif dan negatif. Setiap jawaban memiliki skor masing-masing. Skoring angket yang dimaksud menurut Sugiyono (2013: 135) adalah sebagai berikut: (1) Jawaban Positif, SS (Sangat Setuju) = 5, S (Setuju) = 4, RR (Ragu-ragu) = 3, TS (Tidak Setuju) = 2, STS (Sangat Tidak Setuju) = 1. Dan untuk (2) Jawaban Negatif, SS (Sangat Setuju) = 1, S (Setuju) = 2, RR (Ragu-ragu) = 3, TS (Tidak Setuju) = 4, STS (Sangat Tidak Setuju) = 5. (c) Dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini merupakan dokumen yang berkaitan dengan aspek yang akan diteliti. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini berupa data mengenai murid dan foto-foto pada saat proses pembelajaran yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini dilakukan pada orang tua dan anak yang berjumlah 25 orang. Berdasarkan hasil pengumpulan angket tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun, diperoleh hasil angket pola asuh orang tuadan kecerdasan emosional dalam hal perilaku emosi anak sebagaimana tertera pada tabel 1. dan tabel 2. 4

5 Tabel 1. Hasil Angket Pola Asuh Orang Tua Jumlah Responden Jenis Pola Asuh Item Angket Jenis Soal Alternatif Jawaban Jumlah Jawaban ( ) x Nilai soal Skor Total 25 Otoriter Permisif Demokratis 1 (+) SS (+) S ( - ) RR ( - ) TS (+) STS (+) SS ( - ) S ( - ) RR ( - ) TS ( - ) STS (+) SS ( - ) S (+) RR (+) TS ( - ) STS Jumlah Responden 25 Perilaku Emosi Emosi Positif Tabel 2. Hasil Angket Perilaku Emosi Anak Item Angket Alternatif Jawaban Jumlah Jawaban ( ) x Nilai soal SS S RR TS 0 0 STS 0 0 Skor Total 1178 Bersambung 5

6 Lanjutan Tabel Emosi Negatif 19 SS S RR TS STS (1) Berdasarkan analisis data yang sudah ditentukan oleh peneliti untuk menjawab submasalah 1 dan 2 digunakan rumus persentase sedangkan untuk menjawab submasalah 3 menggunakan rumus analisis regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS. Berikut ini akan dikemukakan hasil pengolahan data dan analisis data berdasarkan rumusan masalah. (a) Pola Asuh Otoriter, pola asuh otoriter terdapat pada item pernyataan nomor 1-5: Tabel 3. Pola Asuh Otoriter No. Soal Jumlah Skor Persentase ,2% Berdasarkan tabel 3. menunjukan bahwa dari 25 responden, menghasilkan jumlah skor 500 atau 36,2% menjawab pola asuh otoriter. (b) Pola Asuh Permisif, pola asuh permisif terdapat pada item pernyataan nomor 6-10: Tabel 4. Pola Asuh Permisif No. Soal Jumlah Skor Persentase ,7% Berdasarkan tabel 4. menunjukan bahwa dari 25 responden, menghasilkan jumlah skor 507 atau 36,7% menjawab pola asuh permisif. (c) Pola Asuh Demokratis, pola asuh demokratis terdapat pada item pernyataan nomor 11-15: Tabel 5. Pola Asuh Demokratis No. Soal Jumlah Skor Persentase ,1% Berdasarkan tabel 5. menunjukan bahwa dari 25 responden, menghasilkan jumlah skor 374 atau 27,1% menjawab pola asuh demokratis. 6

7 Berdasarkan hasil angket yang telah diperoleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa orang tua menggunakan seluruh pola asuh yang ada. Namun, dari ketiga pola asuh tersebut, pola asuh yang lebih dominan diterapkan oleh orang tua yaitu pola asuh permisif dan pola asuh otoriter. Hal ini dilihat dari hasil persentase pola asuh otoriter sebesar 36,2%, pola asuh permisif 36,7% dan pola asuh demokratis sebesar 27,1%. Artinya jika dilihat dari rentang persentase, pola asuh permisif dan pola asuh demokratis berada pada rentang 33,34-66,66% dengan kategori sedang/cukup, sedangkan pola asuh demokratis berada pada rentang 0,00-33,33% dengan kategori rendah/ kurang. (2) Berikut disajikan hasil angket perilaku emosi anak usia 5-6 tahun pada tabel 6. Tabel 6. Perilaku Emosi Anak No. Perilaku Emosi Jumlah Skor Persentase 1. Emosi Positif ,3% 2. Emosi Negatif ,7% Berdasarkan tabel 6. dan hasil angket yang telah diperoleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku emosi anak usia 5-6 tahun sudah berkembang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase perilaku emosi positif anak sebesar 69,3% dan perilaku emosi negatif sebesar 30,7%. Artinya jika dilihat dari rentang persentase, perilaku emosi positif berada pada rentang 66,67-100% dengan kategori tinggi/ baik. (3) Berdasarkan analisis yang telah ditentukan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak maka digunakanlah rumus regresi linier sederhana melalui SPSS. Persamaan regresi linier sederhana dapat dilihat pada tabel 7. sebagai berikut: Model Tabel 7. Analisis Regresi Linier Sederhana Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) t Sig. X a. Dependent Variable: Y 7

8 Persamaan regresinya : Y= ,574x Arti persamaan ini sebagai berikut: (a) Konstanta sebesar artinya jika pola asuh (X) nilainya 0, maka kecerdasan emosional (Y) nilainya sebesar (b) Koefesien regresi variabel pola asuh (X) sebesar 0,574, artinya jika pola asuh mengalami kenaikan 1, maka kecerdasan emosional anak (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,574x. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara pola asuh dengan kecerdasan emosional anak, semakin tinggi pola asuh maka semakin meningkat kecerdasan emosional. Berikut disajikantabel 8. hasil uji t. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah pola asuh (X) berpengaruh secara signifikan terhadap kecerdasan emosional (Y). Model Unstandardized Coefficients Tabel 8. Hasil Uji t Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) t Sig. X a. Dependent Variable: Y Untuk mengetahui hubungan secara signifikan maka nilai t hitung harus dibandingkan dengan t tabel. Nilai t tabel dapat dicari dengan menentukan derajat kebebasan(df) n-k-1 yaitu ( ) pada uji dua sisi 0,025 sehingga didapat nilai t tabel adalah =2,074, dengan kriteria pengujian yaitu jika t hitung t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika t hitung t tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima. Uji Hipotesis Hasil perhitungan angket pola asuh orang tua dan kecerdasan emosional anak menggunakan teknik analisis regresi linier sederhanayaitu sebagai berikut: = 1,979 = 2,074, yaitu,,. Karena maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun. 8

9 Pembahasan Berdasarkan jumlah responden dalam penelitian ini, maka angket yang disebarkan berjumlah 25 angket dengan jumlah pernyataan yaitu 31 item dan berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas semua item valid dan reliabel sehingga 31 item tersebut digunakan semua. Data yang diperoleh melalui angket pada dasarnya masih bersifat kualitatif. Oleh sebab itu, data tersebut masih harus dikuantitatifkan dengan memberikan skor untuk masing-masing pilihan jawaban. Selain itu dari hasil penelitian dan analisis data melalui penyebaran angket untuk mengetahui pola asuh orang tua yaitu dengan mengunakan rumus persentase (%), didapat hasil persentase pola asuh otoriter sebesar 36,2%, pola asuh permisif 36,7% dan pola asuh demokratis sebesar 27,1%. Maka dapat disimpulkan bahwa orang tua menggunakan seluruh pola asuh yang ada. Namun, dari ketiga pola asuh tersebut, pola asuh yang lebih dominan diterapkan oleh orang tua yaitu pola asuh permisif dan pola asuh otoriter. Karena jika dilihat dari rentang persentase, pola asuh permisif dan pola asuh otoriter berada pada rentang 33,34-66,66% dengan kategori sedang/cukup. Pola asuh otoriter mencerminkan sikap orang tua yang bertindak keras dan cenderung diskriminatif. Pola asuh permisif pada umumnya tidak ada pengawasan, bahkan cenderung membiarkan anak tanpa ada nasihat dan arahan yang bisa mengubah perilaku yang tidak baik. Sementara pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang memberi dukungan dan ekpektasi yang tinggi terhadap anak. Dari ketiga pola asuh tersebut, pola asuh yang baik digunakan untuk mengembangkan kecerdasan emosional anak adalah pola asuh demokratis. Dimana pola asuh ini sangat responsif dan memberikan perhatian penuh tanpa mengekang kebebasan anak. Dalam pola asuh demokratis, orang tua bersikap fleksibel, melakukan pengawasan dan tuntutan, tetapi juga hangat, rasional, dan mau berkomunikasi sehingga menjadikan anak tidak tergantung, mendorong anak untuk berprestasi, anak menjadi percaya diri, mandiri, imajinatif, mudah beradaptasi, kreatif, dan disukai banyak orang serta responsif. Namun semua pola asuh bisa diterapkan sesuai kebutuhan anak. Selanjutnya untuk kecerdasan emosional dalam hal perilaku emosi anak, dapat disimpulkan bahwa perilaku emosi anak sudah berkembang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase perilaku emosi positif anak sebesar 69,3% dan perilaku emosi negatif sebesar 30,7%. Jika dilihat dari rentang persentase, perilaku emosi positif berada pada rentang 66,67-100% dengan kategori tinggi/ baik, sedangkan perilaku emosi negatif berada pada rentang 0,00-33,33% dengan kategori rendah/ kurang. Kemudian bedasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 1,979 dan t tabel 2,074. (1,979 2,074). Dengan demikian, Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak. Artinya faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional dalam hal perilaku emosional tidak hanya dari pola asuh orang tua saja, melainkan dari faktor lain seperti lingkungan masyarakat dan pendidikan. 9

10 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang telah peneliti laksanakan, maka secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti adalah sebagai berikut: Pola asuh orang tua bervariasi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penyebaran angket serta perhitungan dengan menggunakan rumus persentase (%) yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. Pola asuh orang tua anak usia 5-6 tahun yang diterapkan tidak hanya satu pola asuh saja, melainkan orang tua sebagian besar menggunakan semua pola asuh yang ada. Namun pola asuh yang lebih dominan diterapkan oleh orang tua yaitu pola asuh permisif dan pola asuh otoriter daripada pola asuh demokratis. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase pola asuh permisif sebesar 36,7%, pola asuh otoriter sebesar 36,2%, dan pola asuh demokratis sebesar 27,1%. Jika dilihat dari rentang persentase, pola asuh permisif dan pola asuh otoriter berada pada rentang 33,34-66% dengan kategori sedang/ cukup. Artinya pola asuh tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan emosional dalam hal perilaku emosi anak. Perkembangan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun berkembang sangat baik, hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan persentase perilaku emosi positif anak sebesar 69,3% dan perilaku emosi negatif sebesar 30,7%. Artinya dilihat dari rentang persentase, perilaku emosi positif berada pada rentang 66,67-100% dengan kategori tinggi/ baik. Hal tersebut juga diperkuat dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan perilaku emosional anak yaitu untuk hal yang diamati, anak sudah menunjukan perilaku emosi yang sangat baik dengan kriteria penilaian Sangat Cerdas (SC) jika melakukan memperoleh nilai sebesar 81 poin, Cukup Cerdas (CC) jika jarang melakukan memperoleh nilai 44 poin dan Tidak Cerdas (TC) jika tidak melakukan memperoleh nilai 0 poin. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 1,979 dan t tabel 2,074. (1,979 2,074). Dengan demikian, Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti menyarankan kepada orang tua yaitu sebagai berikut: (1) Diharapkan setiap orang tua dapat mempertahankan pola asuh yang sudah ada agar kecerdasan anak lebih berkembang. (2) Diharapkan orang tua dapat memperhatikan penggunaan pola asuh sesuai situasi dan kebutuhan anak pada saat itu. (3) Jika dengan pola asuh yang sudah diterapkan oleh orang tua ternyata tidak dapat mengembangkan kecerdasan anak, maka orang tua bisa mengganti dengan pola asuh yang lain. 10

11 DAFTAR RUJUKAN Agus Wibowo. (2012). Pendidikan Karakter Usia Dini.Yogyakarta: Pustaka Belajar. Andyda Meliala. (2012). Succesful Parenting. Bogor: Bypass. Depdiknas. (2003). Undang-Undang No.2 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Media Abadi. Duwi Priyatno. (2010). Pemahaman Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom. E. Shapiro, Lawrence. (2003). Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak (Alih Bahasa: Alex Tri Kantjono). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Goleman, Daniel. (2003). Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi (Alih bahasa: Alex Tri Kantjono Widodo). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hadari Nawawi. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 2Alih Bahasa: Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga. Makmun Mubayidh. (2007). Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. Mohammad Takdir Ilahi. (2013). Quantum Parenting Kiat Sukses Mengasuh Anak Secara Efektif dan Cerdas. Jogjakarta: Katahati. Nurul Zuriah. (2007). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara. Riana Mashar. (2011). Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya.Jakarta: Prenada Media. Singgih D. Gunarsa. (1999). Psikologi Praktis Remaja dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Syamsu Yusuf. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 11

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN BICARA ANAK USIA 4-5 TAHUN TK AL-FALAH MEMPAWAH ARTIKEL PENELITIAN OLEH RESTIYANI F

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN BICARA ANAK USIA 4-5 TAHUN TK AL-FALAH MEMPAWAH ARTIKEL PENELITIAN OLEH RESTIYANI F HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN BICARA ANAK USIA 4-5 TAHUN TK AL-FALAH MEMPAWAH ARTIKEL PENELITIAN OLEH RESTIYANI F54008013 PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang Tua terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak di Dusun Losari Randusari Argomulyo Cangkringan Sleman

Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang Tua terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak di Dusun Losari Randusari Argomulyo Cangkringan Sleman Pengaruh Pola Asuh Demokratis Orang Tua terhadap Kemampuan Mengemukakan Pendapat Anak di Dusun Losari Randusari Argomulyo Cangkringan Sleman Deviy Ayu Vitasari Prodi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP SISWA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DI SDN 023 SEI GERINGGING TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS SIKAP SISWA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DI SDN 023 SEI GERINGGING TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ANALISIS SIKAP SISWA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA DI SDN 023 SEI GERINGGING TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Yusliana 1) Sardi Yusuf 2) Zulfan Saam 3) ABSTRACT The purpose of this study is to describe students

Lebih terperinci

PENGARUH KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X IPS SMAN 1 SUIRAYA

PENGARUH KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X IPS SMAN 1 SUIRAYA PENGARUH KETERSEDIAAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X IPS SMAN 1 SUIRAYA ARTIKEL PENELITIAN Oleh UTIN HENI KHAIRINI NIM F1031131016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2002) penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang disusun sedemikian rupa

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang disusun sedemikian rupa BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk jawaban-jawaban penelitiannya (Kerlinger,

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI OLEH :

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI OLEH : PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI OLEH : SRI WAHYUNI A1D109028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Hesti Handayani 1 Soewalni Soekirno 2 dan Ema Butsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yaitu tentang hubungan pola asuh orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yaitu tentang hubungan pola asuh orang 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yaitu tentang hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku sosial remaja di Desa Panduman Kecamatan Jelbuk Jember,

Lebih terperinci

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 i PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu kepribadian guru (X) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu kepribadian guru (X) dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Pada bagian ini dijelaskan mengenai distribusi jawaban responden terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu kepribadian

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI MENGAJAR TEHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA PGRI 1 PONTIANAK

PENGARUH VARIASI MENGAJAR TEHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA PGRI 1 PONTIANAK p PENGARUH VARIASI MENGAJAR TEHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA PGRI 1 PONTIANAK Sekolastika Elyana, F.Y Khosmas, Okianna Program studi pendidikan ekonomi FKIP Untan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH SINGLE PARENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD SEKELURAHAN GUNUNGTUMPENG TAHUN 2014/ 2015

PENGARUH POLA ASUH SINGLE PARENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD SEKELURAHAN GUNUNGTUMPENG TAHUN 2014/ 2015 PENGARUH POLA ASUH SINGLE PARENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD SEKELURAHAN GUNUNGTUMPENG TAHUN 04/ 05 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji itas dan Reabilitas 4.1.1 Uji itas Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan analisis faktor menggunakan alat bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK KELOMPOK B DI RA KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK KELOMPOK B DI RA KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK KELOMPOK B DI RA KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, Metode kuantitatif menurut Sugiono (2008) adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

PENGARUH STATUS SOSIAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X SMA

PENGARUH STATUS SOSIAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X SMA 25 PENGARUH STATUS SOSIAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X SMA Oleh: Riama Al Hidayah (Pendidikan Sosiologi, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak) Abstract: This research aimed to investigate

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DALAM PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan

Lebih terperinci

PENGARUH INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XII IIS SMA KEMALA BHAYANGKARI

PENGARUH INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XII IIS SMA KEMALA BHAYANGKARI PENGARUH INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XII IIS SMA KEMALA BHAYANGKARI Issrotien Nasroh, Gusti Budjang, Imran Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk jawaban-jawaban

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk jawaban-jawaban BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk jawaban-jawaban penelitiannya (Kerlinger,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu, yang beralamat di Jalan Letjend. M.T. Haryono, Sindang-Indramayu. Lokasi penelitian merupakan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK Sumarni, Okiana, Rum Rosyid Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Email:sumarniakip@gmail.com Abstrak :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk memperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas metode yang digunakan dalam menjawab permasalahan serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai pendekatan penelitian,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Dalam suatu penelitian, secara garis besar pendekatan penelitian dibedakan menjadi dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

Keywords: Emotional Intelligence, Achievement Motivation, Punishment Giving, Parents Parenting Pattems.

Keywords: Emotional Intelligence, Achievement Motivation, Punishment Giving, Parents Parenting Pattems. PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, MOTIVASI BERPRESTASI, PEMBERIAN PUNISHMENT DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP TAMANSISWA PADANG Azi Humairah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Metode Penelitian Pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII 1 HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII Ari Widayat (ariwidayat.716@gmail.com) 1 Giyono 2 Rani Rahmayanthi 3 ABSTRACT The purpose of this study was to

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang berawal dari kemauan atau minat untuk mengetahui permasalahan tertentu dan mencari jawabannya yang selanjutnya berkembang

Lebih terperinci

PENGARUH LINHGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN EKONOMI DI SMPN 1 KELAM PERMAI

PENGARUH LINHGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN EKONOMI DI SMPN 1 KELAM PERMAI PENGARUH LINHGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN EKONOMI DI SMPN 1 KELAM PERMAI Paulus Ameng, Aminuyati, Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECERDASAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN Stevania ica, Muhamad Ali, Lukmanulhakim Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP UNTAN, Pontianak Email : stevaniaica92@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH TERHADAP PERILAKU SISWA Andi Ridha 1, St. Rajiah Rusydi 2

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH TERHADAP PERILAKU SISWA Andi Ridha 1, St. Rajiah Rusydi 2 Jurnal Tarbawi Volume 1 No 1 ISSN 2527-4082 52 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN SEKOLAH TERHADAP PERILAKU SISWA Andi Ridha 1, St. Rajiah Rusydi 2 *1 Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Unismuh

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP MORAL ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP MORAL ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP MORAL ANAK USIA 5-6 TAHUN Gita Deviana, Indri Astuti, Muhamad Ali Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP UNTAN Email : Gita_Devianai@yahoo.co.id

Lebih terperinci

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field study research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PENGURUS TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI SIMPAN PINJAM KARTIKA CARATHANA JITA VINA KODAM

PENGARUH LAYANAN PENGURUS TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI SIMPAN PINJAM KARTIKA CARATHANA JITA VINA KODAM PENGARUH LAYANAN PENGURUS TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI SIMPAN PINJAM KARTIKA CARATHANA JITA VINA KODAM Erin Defiana, Bambang Genjik, Bambang Budi Utomo Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JenisdanPendekatanPenelitian Menurut ragam penelitian ditinjau dari bidangnya, penelitian ini termasuk dalam bidang penelitian akademis atau pendidikan. Ditinjau dari tempatnya,

Lebih terperinci

Dewi Amaliah Nafiati *) ABSTRAK. Kata Kunci: kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

Dewi Amaliah Nafiati *) ABSTRAK. Kata Kunci: kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). 1 KECERDASAN INTELEKTUAL DAN EMOSIONAL SEBAGAI PENENTU KEBERHASILAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 45 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian sensus, menurut Arikunto (1996: 115) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Subyek Penelitian Gambaran umum subjek penelitian ini diperoleh dari data yang diisi responden, yaitu inisial, usia, jenis kelamin responden,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Ada pengaruh positif yang signifikan kecerdasan emosional terhadap

BAB V PENUTUP. 1. Ada pengaruh positif yang signifikan kecerdasan emosional terhadap BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh positif yang signifikan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROYEKTOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROYEKTOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROYEKTOR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Joko Sarminto. Parijo. Bambang Budi Utomo. Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 BANTUL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh: IRUWANTI NPM.12144200005 PROGRAM STUDI BIMBINGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini bertempat di Pasar Meteseh Kecamatan Tembalang. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan jenis kuantitatif.

Lebih terperinci

JURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECT OF DIVORCE OF PARENTS TO THE EMOTIONAL INTELLIGENCE ON THE NINE GRADE

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN ANGGOTA TERHADAP MINAT MENABUNG PADA CREDIT UNION STELLA MARIS SIANTAN PONTIANAK

PENGARUH PENDIDIKAN ANGGOTA TERHADAP MINAT MENABUNG PADA CREDIT UNION STELLA MARIS SIANTAN PONTIANAK PENGARUH PENDIDIKAN ANGGOTA TERHADAP MINAT MENABUNG PADA CREDIT UNION STELLA MARIS SIANTAN PONTIANAK Jajad Mujiri, Aminuyati, Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi FKIP Untan Pontianak

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui hipotesapenelitian sebagai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL Oleh Saeful Iman NIM 12105244018 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN 2011/2012

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA

PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI PADA SISWA SMA Zainal,Agus Sastrawan, Rum Rasyid Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi FKIP Untan Email : zainalbor@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah di SMA Negeri 0 Cipondoh Kota Tangerang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini ialah dalam kategori penelitian lapangan yang menggunakan metode survey. Metode survey yaitu cara mengambil sampel dari satu populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian perlu memutuskan metode mana yang akan dipakai, hal

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS XI TSM SMK N 8 PURWOREJO

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS XI TSM SMK N 8 PURWOREJO PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS XI TSM SMK N 8 PURWOREJO Enda Dian Rahnawati Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo nda_adjha@ymail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) KEBUN GUNUNG PAMELA

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) KEBUN GUNUNG PAMELA Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENEMPATAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) KEBUN GUNUNG PAMELA Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya. Perguruan Tinggi bahkan Pascasarjana. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah berdirinya Yayasan Taruna Surabaya Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Yayasan Taruna Surabaya. Yayasan Taruna Surabaya

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KCP Bekasi, Kalimalang)

PENGARUH PENGETAHUAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KCP Bekasi, Kalimalang) PENGARUH PENGETAHUAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MEMILIH PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri KCP Bekasi, Kalimalang) Nama : Echa Saefulloh Hermansyah NPM : 12211305 Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN` Tabel 4.1 Uji Reliability Variabel X. Sumber : Data diolah dengan SPSS Tabel 4.2 Uji Reliability Variabel Y

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN` Tabel 4.1 Uji Reliability Variabel X. Sumber : Data diolah dengan SPSS Tabel 4.2 Uji Reliability Variabel Y BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN` 4.1 Analisis Uji Reliabilitas Tabel 4.1 Uji Reliability Variabel X Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.675.675

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN Yola Suci Amanda¹, Ahmad Zaini², Besti Nora Dwi Putri² ¹Mahasiswa Program Studi Bimbingan

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMA

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMA PENGARUH LAYANAN INFORMASI TENTANG TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMA Nur Maulida Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak Email:uunmaulida21@gmail.com

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Septiaji NPM : 15210100 LATAR BELAKANG Dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan berbagai

Lebih terperinci

Dewi Amaliah Nafiati Universitas Pancasakti Tegal

Dewi Amaliah Nafiati Universitas Pancasakti Tegal KECERDASAN INTELEKTUAL DAN EMOSIONAL SEBAGAI PENENTU KEBERHASILAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) (Studi Kasus pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN DISIPLIN ANAK DI TK NEGERI KECAMATAN SUNGAI RAYA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN DISIPLIN ANAK DI TK NEGERI KECAMATAN SUNGAI RAYA HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN DISIPLIN ANAK DI TK NEGERI KECAMATAN SUNGAI RAYA Resti Yulfiani, Syukri, Busri Endang Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, FKIP UNTAN PONTIANAK Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel. Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) UNIVERSITAS RIAU 1 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) UNIVERSITAS RIAU Rona Holong Sitohang 1,Caska 2,Gani Haryana 3 Email:

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XC PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : SUPINA NIM: F

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XC PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : SUPINA NIM: F PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XC PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA ARTIKEL PENELITIAN Oleh : SUPINA NIM: F31109052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis ini masuk kategori penelitian lapangan, karena data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016 Artikel Publikasi: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yang bertujuan mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir, dan interaksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Fajar Bandar Lampung yang beralamat di jalan Ki Maja Way Halim Bandar Lampung 3.2. Jenis Penelitian Menurut Burhan

Lebih terperinci

Pengaruh Kepedulian Orang Tua Terhadap Perilaku Belajar Siswa Kelas

Pengaruh Kepedulian Orang Tua Terhadap Perilaku Belajar Siswa Kelas Pengaruh Kepedulian Orang Tua Terhadap Perilaku Belajar Siswa Kelas Sugih Panuntun (0612048) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Untuk mencapai prestasi belajar yang baik dan optimal

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang 30 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang digunakan, yaitu: a. Riset Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci