A. Pengertian Kemasan
|
|
- Suparman Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. Pengertian Kemasan Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33). Kemasan diartikan juga sebagai material yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk mewadahi, mengidentifikasi, menjelaskan, melindungi, menampilkan dan mempromosikan, sehingga membuat produk tersebut dapat dipasarkan dan tetap bersih. Menurut Kotler & Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010:132). Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru
2 yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama. Yang disebut kemasan meliputi bahan kemasan, bentuk kemasan, teknologi kemasan, merk dan label. B. Fungsi Kemasan Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas dari pada itu. Simamora (2007) mengemukakan pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu: 1. Fungsi Protektif Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian produk rusak atau cacat. 2. Fungsi Promosional Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi, perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan penampilan. Sedangkan menurut Kotler (1999:228), terdapat empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran, yaitu : 1. Self service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan
3 ciri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk. 2. Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik. 3. Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk. 4. Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen. Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu sebagai berikut: 1. Kemasan melindungi produk dalam pergerakan. Salah satu fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan. 2. Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra produk. 3. Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengemasan memiliki dua fungsi yaitu fungsi teknis dan fungsi pemasaran. Fungsi
4 Teknis meliputi mewadahi, melindungi, mengawetkan, ukuran, informasi dan menyimpan produk. Sementara fungsi pemasaran meliputi komunikasi, display, informasi, promosi, menjual dan memotivasi konsumen. Agar kemasan dapat berperan sesuai fungsinya maka untuk fungsi teknis perlu mempelajari lebih dalam tentang produk terkait seperti jenis produk, kelemahan produk, kelembaban produk, masa kadaluwarsa produk dan sebagainya serta mempelajari peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah baik pemerintah dalam negeri maupun negara tujuan ekspor. Sedangkan untuk memenuhi fungsi pemasaran perlu mempelajari perkembangan pasar, desain dan preferensi konsumen. Kemasan harus dapat menciptakan respons POSITIF menampilkan pesan BELILAH SAYA. Kemasan harus memiliki daya tarik tersendiri agar disukai konsumen. Daya tarik kemasan terdiri atas daya tarik visual dan daya tarik fungsional. Daya Tarik Visual Unsur Visual mempunyai peran yang besar terhadap tampilan kemasan suatu produk karena daya tarik visual berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Oleh karena itu, unsur grafis dalam kemasan menjadi penting seperti merek, warna, ilustrasi, huruf, tata letak dll. Bahasa verbal dan ilustrasi pada kemasan berperan kuat dalam menimbulkan daya tarik visual.
5 Bahasa verbal berupa tulisan pada permukaan kemasan. Berisi informasi dasar yang ditampilkan pada bagian muka meliputi identitas perusahaan atau merk, nama produk dan deskripsinya, manfaat untuk konsumen, dan keperluankeperluan hukum. Kata-kata dan kalimatnya harus singkat agar mudah dipahami. Bentuk huruf dan tipografi tidak saja berfungsi sebagai media komunikasi, tapi juga merupakan dekorasi kemasan. Oleh karena itu huruf-huruf yang digunakan harus serasi. Bahasa visual berupa ilustrasi, warna, dan symbol-simbol yang digunakan. Fungsi utama ilustrasi adalah untuk informasi visual tentang produk yang dikemas, pendukung teks, penekanan suatu kesan tertentu dan penangkap mata untuk menarik calon pembeli. Ilustrasi, simbol dan warna adalah hal pertama yang biasanya diingat oleh konsumen. Pengaruh utama dari warna adalah menciptakan reaksi psikologis dan fisiologis tertentu, yang dapat digunakan sebagai daya tarik dari kemasan. Daya Tarik Fungsional KEPRAKTISAN suatu kemasan merupakan daya tarik tersendiri. Keyakinan bahwa produk benar-benar terlindungi, kemudahan membuka dan menutup kembali, ukuran kemasan sesuai dengan keperluan, kemudahan penyimpanan, membawa dan lain sebagainya yang bersifat praktis merupakan daya tarik fungsional yang juga dapat menimbulkan kesan positif.
6 C. Tujuan Kemasan Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan, yaitu: 1. Physical Protection.. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya. 2. Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya. 3. Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan. 4. Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label. 5. Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian. 6. Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali. 7. Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk.
7 D. Jenis-jenis Kemasan Kemasan dapat dibedakan menjadi berbagai jenis berdasarkan pemakaiannya. Berdasarkan kontak dengan produk, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Kemasan Primer yaitu kemasan yang kontak langsung dengan produk yang dikemas, dapat berupa plastik, kertas, kaleng dan aluminium. 2. Kemasan Sekunder yaitu kemasan yang kontak dengan kemasan primer, dapat berupa plastik, kertas karton, kayu atau kaleng 3. Kemasan Tersier dan Kuarter yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Kemasan sekali pakai (Disposable) yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng. 2. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip) Kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap. 3. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.
8 Berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Kemasan siap pakai yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya. 2. Kemasan siap dirakit yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik. Berdasarkan sifat kekakuan bahan kemasan, kemasan dibagi atas: 1. Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya retak atau patah. Misalnya plastik, kertas dan foil. 2. Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam. 3. Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik (susu, kecap, saus), dan wadah bahan yang berbentuk pasta. Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan, kemasan dibagi atas : 1. Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara
9 atau uap air sehingga selama masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri, kapang, ragi dan debu. Misalnya kaleng, botol gelas yang ditutup secara hermetis. Kemasan hermetis dapat juga memberikan bau dari wadah itu sendiri, misalnya kaleng yang tidak berenamel. 2. Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan, misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi, karena cahaya dapat mengaktifkan reaksi kimia dan aktivitas enzim. 3. Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas. E. Bahan Kemasan Ada beberapa bahan kemasan yang digunakan untuk mengemas produk pangan. Untuk kemasan primer, bahan kemasan yang biasa digunakan dapat terbuat dari plastik, kaleng / logam, botol / gelas, kertas, kain, kulit / daun / gerabah / bambu. Sedangkan untuk kemasan transport, bahan kemasan dapat terbuat dari kayu dan karton. 1. Plastik Plastik merupakan jenis kemasan yang paling banyak digunakan dalam industri saat ini. Kemudahannya dalam memproduksi membuatnya menjadi salah satu pilihan kemasan paling murah. Kemasan plastik sifatnya ringan, relatif murah, namun masa simpan relatif singkat dibandingkan dengan kaleng. Kemasan plastik dapat berbentuk plastik lembaran, kantong plastik, wadah plastik dengan bentuk tertentu, botol maupun gelas plastik.
10 Plastik dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan sifat-sifatnya terhadap perubahan suhu, yaitu: 1. Termoplastik Meleleh pada suhu tertentu, dipengaruhi oleh perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat kembali kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan (reversibel). 2. Termoset Tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan termoset tetapi akan membentuk arang dan terurai. Tidak semua jenis plastik dapat digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Ada jenis-jenis plastik yang tidak dapat digunakan untuk kemasan makanan dan minuman karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk kesehatan manusia. Banyak Industri kecil menggunakan plastik tidak pada tempatnya. Plastik kresek hitam yang sering digunakan sebagai pembungkus gorengan, gelas plastik yang dipakai untuk air mendidih, botol kemasan air mineral yang diterpa sinar matahari setiap hari, serta penggunaan plastik kiloan untuk membuat ketupat, merupakan contoh-contoh penggunaan kemasan plastik yang salah dan sangat berbahaya.
11 Akibat dari penggunaan plastik yang tidak sesuai dengan fungsinya ini, dikhawatirkan akan terjadi perpindahan komponen kimia dari plastik ke dalam makanan. Beberapa kemasan plastik berasal dari material polyetilen polypropilen polyvinylchlorida yang jika dibakar atau dipanaskan dapat menimbulkan dioksin, suatu zat yang sangat beracun dan merupakan penyebab kanker serta dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang. Ada beberapa tanda jenis plastik pada kemasan yaitu tampak pada Tabel 1 dibawah ini:
12 Adapun karakterisitik beberapa jenis plastik dapat dilihat pada Tabel 2 Jenis Plastik Oksigen (cc)* Nitrogen (gm)* Uap Air* Lemak dan Minyak Heat Sealability LDPE Rata-rata o C HDPE baik o C PP baik Perlu pelapisan PET Baik sekali Perlu pelapisan NYLON Baik sekali High impulse Keterangan : * Permeabilitas per M 2 pd ketebalan 25 mikron 2. Kertas Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan perlakuan tambahan pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa kemasan
13 fleksibel atau kemasan kaku. Pada perkembangannya, kertas dapat diberi perlakuanperlakuan tertentu untuk memberikan sifat-sifat ketahanan terhadap kelembaban, antioksidan, antibakteri, kedap air, kedap lemak dan sebagainya. Perbaikan-perbaikan perlakuan tersebut juga untuk perbaikan untuk printing nya dan untuk penanganan dengan menggunakan mesinmesin. Kemasan kertas dan karton banyak digunakan untuk kotak karton lipat (KKL) dan kotak karton gelombang (KKG) mudah dicetak. Bahan yang banyak terdapat di Indonesia antara lain: (1) kertas : hvs, kraft, tisu, kertas yang di-coating (art paper, cast coated paper), (2) karton: duplex, ivory, art carton, cast coated carton, dan (3) karton gelombang: kertas kraft dan kertas medium. Karton sebenarnya merupakan bagian dari kertas namun lebih sering berfungsi sebagai wadah luar atau sebagai penyokong wadah utama dalam pengemasan bahan pangan agar lebih kuat, dan rigid. Karton memiliki kelebihan antara lain elastisitas lebih baik dibanding kayu, dapat dicetak pada permukaannya, dapat dikerjakan secara masinal, pemakaiannya mudah, dan dapat dilipat sehingga tidak memerlukan ruang luas. Namun ada beberapa kertas yang seharusnya tidak boleh untuk dijadikan kemasan, terutama adalah kertas bekas (seperti bekas majalah atau koran). Kertas bekas memiliki
14 tulisan yang terbuat dari tinta dan terdeteksi mengandung timbal (Pb) yang melebihi batas. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah, dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain seperti ginjal, hati,otak, saraf dan tulang. 3. Gelas atau Kaca Kemasan gelas sifatnya tidak berekasi dengan bahan yang dikemas, tahan terhadap produk yang bersifat asam dan basa. Kekurangannya mudah pecah jika terkena benturan dan beratnya yang cukup berat dibandingkan dengan bahan lainnya seperti logam atau kertas. Kemasan gelas ini banyak digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Untuk mencegah pecah pada waktu transportasi dan memudahkan penanganan, biasanya dikombinasikan dengan kemasan sekunder seperti karton bergelombang, krat kayu, maupun krat plastik. Keuntungan menggunakan kemasan Gelas : 1. Melindungi produk yang dikemas Inert, tidak bereaksi dengan produk yang dikemas, tidak permeabel terhadap benda cair dan gas, dapat dibuat berwarna sebagai pelindung terhadap produk yang sensitif terhadap cahaya 2.Dapat menjaga kebersihan produk yang dikemas Proses pembuatannya melalui titik lebur yang sangat tinggi dan bagian dalamnya tidak tersentuh. 3. Memberikan daya tarik yang tinggi
15 Bentuk dapat didisain dengan sangat menarik, dapat dibuka dan ditutup, berbagai ukuran mulut botol, dapat diberi label menarik. 4. Dapat didaur ulang Ramah lingkungan, ekonomis karena dapat dipakai berkali-kali Jenis gelas ada beberapa macam yaitu: 1. Kristal : merupakan jenis gelas yang paling tinggi dan biasanya digunakan untuk produk-produk dekoratif 2. Borosilikat : Merupakan jenis gelas dengan kadar pasir tinggi dan tidak menggunakan soda lime> Biasanya digunakan untuk produk-produk farmasi jenis intravena, misalnya obat suntik 3. Soda lime : Jenis ini banyak diguakan untuk kemasan makanan dan minuman, tidak dapat digunakan untuk produk farmasi intravena. 4. Logam (Kaleng) Kemasan logam (kaleng) adalah kemasan yang paling aman karena kemasan ini dapat melindungi produk dari sinar matahari, uap air, dan oksigen. Masalah utama pada kemasan kaleng ialah mahal dan pembelian harus dalam jumlah besar. Selain itu, untuk aplikasinya juga harus menggunakan alat penutup kaleng khusus yang harganya juga cukup mahal. Di samping itu, teknologi pembuatan kemasan saat ini berkembang dengan pesat sehingga kemasan dapat dibuat dengan bermacam macam bahan. Kemasan logam dapat dibuat dari aluminium dan plat besi lapis timah putih.
16 Pada umumnya makanan yang dikemas menggunakan kaleng akan kehilangan kesegarannya, selain itu nilai gizinya juga turun akibat pengolahan produk dengan suhu yang tinggi. Pada pemakaiannya, kemasan makanan dari kaleng ini harus dilapisi timah putih (Sn) dengan sangat ketat tanpa ada lubang sedikitpun sehingga tidak akan menimbulkan karat. Sehingga, cermat dalam memilih kemasan makanan berbahan kaleng adalah upaya untuk menghindari kemungkinan terburuk. 5. Styrofoam Riset telah membuktikan bahwa bahan styrofoam sangat diragukan keamanannya untuk kesehatan. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styrene menjadi populer di kalangan bisnis makanan, karena bahan tersebut dapat mencegah terjadinya kebocoran dan mampu mempertahankan bentuknya saat dipegang pelanggan. Bahan tersebut juga mampu mempertahankan suhu panas dan dingin agar tetap nyaman dipegang, dan yang membuatnya sangat populer dilangan pebisnis makanan adalah harganya yang sangat relatif murah. Bahayanya, jenis bahan gabus styrofoam ini dapat melepas monomer stiren jika dipakai untuk makanan panas, belemak, beminyak dan beralkohol. Pada bulan Juli 2001, Bagian Keamanan Makanan Pemerintah Jepang mengutarakan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine
17 disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan. Styrofoam menjadi berbahaya karena dibuat menggunakan butiran-butiran styrene yang diproses dengan benzana. Padahal zat benzana sendiri merupakan salah satu zat yang menimbulkan berbagai macam penyakit seperti mempercepat detak jantung, gangguan syaraf yang menyebabkan mudah lelah, anemia, badan gemeteran, mudah gelisah, gangguan kelenjar tiroid, bahkan kanker. 6. Kemasan Fleksibel Kemasan fleksibel merupakan suatu revolusi dari teknologi pembuatan kemasan, bentuknya fleksibel sesuai sifat produk yang dikandungnya. Bentuknya berubah jika diberi tekanan atau sentuhan. Kemasan fleksibel dapat diproduksi dalam bentuk rol atau kantong (sachet). E. Alat dan Mesin Pengemas Mesin pengemas penting bagi IKM produsen makanan. Pengemasan produk yang baik dan rapih akan meningkatkan penjualan. Bagaimanapun konsumen akan melihat pertama kali pada kemasan. Jika kemasan kurang bagus maka konsumen enggan untuk membeli. Namun bila kemasan menarik dan rapih maka akan menggugah selera konsumen untuk membeli. Ada beberapa alternative dalam memilih mesin pengemas. Penentuan pemilihan mesin pengemas ditentukan
18 berdasarkan jenis produk, budget dan keinginan produsen ingin dikemas seperti apa. Ada beberapa jenis mesin pengemas sebagai berikut: 1. Hand Sealer Bagi IKM pemula, menggunakan mesin ini adalah pilihan yang tepat dan murah karena mesin ini cukup efisien untuk mengemas aneka macam kemasan plastik termasuk plastik aluminium. 2. Pedal Sealer atau Foot Sealer Mesin ini dapat digunakan untuk mengemas kantung plastik dengan bahan dasar PVC, PP, PE, Aluminium Foil, Cellophone, Copper Foil, Tin Foil serta campuran Polistyrene. Cara kerja dari Pedal Sealer adalah dengan cara menginduksikan panas yang berasal dari filament pada lapisan Teflon yang pada akhirnya nanti disalurkan pada lapisan plastik. Semua itu akan mengakibatkan panas yang berasal dari filament yang akan terserap oleh plastik jadi kemasan plastik dapat merekat. Rekatan plastik itulah yang mampu menyegel kemasan pangan terkemas rapih dan terhindar dari kontaminasi udara bebas. Pedal sealer mempunyai 2 jenis yaitu Pedal Direct Sealer dan Pedal Impulse Sealer. Perbedaan kedua jenis pedal sealer ini terletak pada bagian kemampuan dalam
19 merekatkan bahan dari plastik serta pada prinsip kerjanya. Pedal Impulse Sealer dapat menginduksikan panas yang berasal dari satu sisi, dan untuk dari sisi lainnya mengisolasi panas supaya tidak melelehkan pada seluruh bagian plastik. Pedal Direct Sealer dapat bekerja dengan cara menginduksikan panas yang berasal dari kedua sisi, jadi panas yang dihasilkan bisa terserap langsung pada kemasan plastik. Keunggulan Pedal Sealer : a. Mempunyai pengontrol panas secara otomatis sehingga tidak perlu mengatur suhu secara manual b. Mempunyai anti over heating system yang dapat menjamin keamanan saat penggunaan. c. Hemat karena daya listrik diserap saat pedal diinjak. d. Dilengkapi sekering yang dapat mencegah terjadinya kerusakan pada sirkuit listrik yang diakibatkan dari tegangan listrik yang tidak stabil. e. Memiliki lebar seal band yang lebih besar dan memiliki kemampuan mencetak kode pada kemasan. 3. Band Sealer/Continuous Sealer Merupakan mesin press plastik yang bekerja secara terus menerus. Mesin jenis ini biasanya digunakan untuk mengemas plastik secara semi otomatis dan merupakan alat penting dalam industri pengemasan makanan secara umum yaitu sebagai alat untuk menyegel atau menutup kemasan pada aluminium foil dan plastik.
20 Selain itu, mesin press plastik jenis ini memiliki beberapa kelebihan seperti: a. Memiliki tingkat segel yang baik, artinya makanan yang dikemas dengan mesin ini benar-benar tertutup rapat sehingga produk tetap segar, tahan lama, tidak terkena proses oksidasi dan tidak mengalami kerusakan biologis. b. Memiliki kecepatan sealer yang berbeda-beda sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri Anda. Misalnya mesin dengan kecepatan 12 m per menit panjang mesin dapat mengemas sebanyak 40 kemasan produk tiap menitnya untuk plastik berukuran 30 cm. c. Memiliki sistem pencetakan tanggal kadaluarsa produk sehingga menguntungkan pemilik karena tidak perlu membeli mesin pencetak tanggal kadaluarsa. d. Beberapa jenis mesin ini dibuat dari bahan anti panas serta body dari stainless steel yang kuat sehingga mesin tahan lama dan memiliki performa kerja yang bagus. Pada jenis tertentu mesin press plastik yang satu ini dilengkapi dengan roda untuk memudahkan pemakai dalam proses pengemasan 4. Vacuum Sealer Vacuum Sealer merupakan mesin yang digunakan dalam mengemas produk dengan menghisap udara yang ada pada kemasan produk, dimana udara ini akan mengakibatkan proses yang namanya oksidasi, yaitu oksigen akan
21 ditekan dengan sedemikian rupa sehingga bakteri yang ada akan lebih lama berkembang biak atau bahkan sulit untuk hidup lama. Bakteri yang ada didalam kemasan yang tidak ada udara atau hanya sedikit udara akan berakibat pada proses pembusukan yang akan berjalan dalam waktu yang lama. Jika dalam waktu beberapa hari makanan biasanya akan mulai basi atau busuk, maka dengan vacuum sealer, dapat lebih tahan lama yaitu berminggu-minggu, tergantung juga dari jenis makanannya. Memvakum atau bisa dikatakan dengan menghabiskan atau menghisap udara yang ada di dalam kemasan produk merupakan proses awal dari vacuum sealer. Tahap berikutnya, pada setiap sisi ujung dari kemasan plastik itu direkatkan dan terakhir kemasan tersebut tertutup dengan rapat. Bahan kemasan yang digunakan untuk mesin vacuum sealer ini disebut dengan kemasan plastik vacuum. Kemasan Vacuum bag adalah kemasan yang menggunakan jenis kemasan multi layer atau kemasan yang menggunakan bahan dasar lebih dari satu bahan plastik. kelebihan dari kemasan vacuum bag atau kemasan multi layer adalah dapat di vacuum sehingga kemasan tersebut dapat menjadi kedap udara untuk menjaga kesegaran suatu produk. Kemasan multi layer juga memiliki daya tahan yang cukup kuat untuk menahan beban dari isi produk dalam kemasan. lebih dari itu kemasan vacuumbag atau kemasan multi layer
22 juga dapat digunakan sebagai kemasan untuk produk berbahan dasar cair. Kemasan Vacuum bag dibuat dengan menggunakan beberapa bahan atau biasa disebut dengan kemasan multilayer film. Beberapa jenis film atau bahan kemasan vakum diantaranya menggunakan bahan BOPA (Nylon film) dengan ketebalan mikron). kemudian BOPA film dilaminasi dengan LLDPE film menggunakan adhesive (perekat). Keunggulan yang dimilaki oleh plastik kemasan vakum (vacuum bag) diantaranya adalah : a. Kemasan plastik vakum aman untuk mengemas berbagai produk makanan dan bahan makanan. b. Kemasan plastik vakum memiliki ketebalan dan kekuatan yang cukup, sehingga kemasan tidak mudah rusak. c. Kemasan plastik vakum dapat menjaga kualitas dan cita rasa dari suatu produk makanan. d. Kemasan plastik vacum memiliki hasil cetak yang cukup baik, sehingga kemasan lebih terlihat menarik dan dapat meningkatkan minat pembeli. e. Kemasan Plastik vakum akan memperkecil kerusakan komposisi gizi dan kontaminasi bakteri yang sangat merugikan. f. Penggunaan kemasan plastik vakum akan memudahkan para pelaku usaha dalam melakukan proses pengemasan suatu produk, terutama bagi produk makanan ringan atau makanan siap saji dan produk bahan makanan yang harus dikemas dalam keadaan kedap udara, sehingga kualitas dari makanan tersebut akan tetap aman dan terjaga hingga produk di disribusikan ke konsumen.
23 g. Keunggulan lainnya dari kemasan plastik vakum adalah dalam segi volume barang pada kemasan. Isi produk yang di kemas menggunakan kemasan plastik vakum (plastik hampa udara) dapat dipadatkan sehingga dapat memuat produk lebih banyak. 5. Band Sealer/Continuous Sealer dengan Pengisi Gas Mesin ini untuk mengemas kemasan pada produk yang disertai dengan pengisian udara pada kemasannya. Mesin ini hampir mirip dengan mesin band sealer pada umumnya. Hanya saja pada mesin ini dilengkapi dengan pengisian udara sehingga kemasan tampak menggembung. 6. Mesin Filling Vertical Otomatis Mesin jenis ini digunakan untuk industri yang skala produksinya cukup besar. Mesin ini secara otomatis mengemas produk yang ditempatkan dalam corong penampungan. 7. Cup Sealer Mesin Cup Sealer adalah mesin yang digunakan untuk menutup permukaan cup minuman sehingga memberikan kesan rapih, indah dan tidak tumpah (memudahkan membawa minuman bagi pembeli), mesin cup sealer ini menggunakan prinsip kerja pemanasan (heating) dan cutting (pemotongan otomatis), jenis cup yang bisa di sealer menggunakan mesin cup sealer ini adalah cup yang memiliki permukaan bulat
24 (jenis cup kotak tidak bisa di press menggunakan mesin ini). Pada umumnya di pasaran beredar tipe mesin cup sealer manual, semi auto dan automatis, yang membedakannya secara keseluruhan adalah cara pengoperasian mesin.
BAB III DATA A. KEMASAN
BAB III DATA A. KEMASAN Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu: 1. Merek, Merek adalah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tugas akhir, mengambil topik yaitu Desain Booth Sate Manis Kelapa Bang Erick (Khas Betawi) penganan khas betawi yang memilki penggemar sate yang tersebar hanya di beberapa
Lebih terperinciTEKNIK PENGEMASAN DAN LABELING PRODUK MAKANAN
MAKALAH PENGABDIAN MASYARAKAT TEKNIK PENGEMASAN DAN LABELING PRODUK MAKANAN OLEH: FITTA UMMAYA SANTI Disampaikan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul JURUSAN
Lebih terperinciQUIZ PENGENALAN MATA KULIAH
TEKNOLOGI PENGEMASAN Tujuan Insruksional Umum : selesai mengikuti matakuliah ini, mahasiswa semester 7 (tujuh) Program Studi THP Fakultas Pertanian USU diharapkan mampu menjelaskan metode-metode pengemasan
Lebih terperinciTim Dosen Pengampu TPPHP FTP UB /05/2013 1
Tim Dosen Pengampu TPPHP FTP UB 2013 27/05/2013 1 TUHAN YME telah menyajikan kemasan: Jagung dibungkus seludang Buah-buahan dibungkus kulitnya Buah kelapa dilindungi sabut dan tempurungnya Kacang-kacangan
Lebih terperinciPENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP) BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA Aspek Perlindungan dan
Lebih terperinciTEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK
TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK Kertas Kasar Kertas Lunak Daya kedap terhadap air, gas, dan kelembaban rendah Dilapisi alufo Dilaminasi plastik Kemasan Primer Diresapi lilin,
Lebih terperinciBAB IV PENGEMASAN VACUUM DAN CUP SEALER
BAB IV PENGEMASAN VACUUM DAN CUP SEALER 4.1. Tujuan Tujuan dari materi praktikum Pengemasan Vacuum Dan Cup Sealer adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui cara pengemasan menggunakan vacuum sealer. 2. Mengetahui
Lebih terperinciPengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc
Pengemasa Makanan Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc SEJARAH SEJARAH Kemasan Tradisional Indonesia SEJARAH Kemasan Tradisional Indonesia DEFINISI kemasan/ke mas an/ n 1 hasil mengemas; 2 bungkus
Lebih terperinciA. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN
A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, dan merupakan salah satu cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena pengemasan dapat memperpanjang
Lebih terperinciKEMASAN SAYURAN SEGAR
KEMASAN SAYURAN SEGAR Souvia Rahimah Jatinangor, 19 April 2010 KEMASAN SAYURAN SEGAR Kemasan plastik dengan lubang lubang ventilasi Gabungan antara baki / kotak styrofoam dan clingwrap Kantung plastik
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, dan merupakan salah satu cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena pengemasan dapat memperpanjang
Lebih terperinciLEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Oleh : Wawan Agustina, S.Si LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA pengemasan pembungkusan, pewadahan atau pengepakan suatu produk dengan menggunakan bahan tertentu
Lebih terperinciterhadap lingkungan (Khomsan, 2003). Kemasan polistirena foam atau Styrofoam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia selain sandang dan papan yang sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup manusia. Pangan yang dimaksud dapat
Lebih terperinciKemasan Alumunium dan Alumunium Foil
Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil Souvia Rahimah Pengemasan Bahan Pangan ALUMUNIUM Alumunium adalah logam 1. Lebih ringan daripada baja 2. Daya korosif oleh atmosfir rendah 3. Mudah dilekukkan 4. Tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, plastik banyak digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Ada berbagai alasan sehingga orang menggunakan kemasan plastik sebagai pembungkus pada makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik secara fisiologis, psikologis, sosial maupun antropologis. Pangan selalu
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN
54 BAB 4 ANALISIS PERMASALAHAN 4.1 Permasalahan Yang Dihadapai Konsumen Akibat Penggunaan Produk Plastik Sebagai Kemasan Pangan Plastik merupakan kemasan pangan yang banyak digunakan oleh pelaku usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Keamanan pangan bukan hanya
Lebih terperinciKEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK
KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK PENGEMASAN ASEPTIS DALAM ARTI SEMPIT BERARTI PENGISIAN BAHAN PANGAN DINGIN YANG TELAH DISTERILISASI DAN STERIL KE DALAM KEMASAN YANG TELAH DISTERILISASI DAN
Lebih terperinciSEJARAH DESAIN. Media Promosi, Kemasan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
SEJARAH DESAIN Modul ke: Media Promosi, Kemasan Modul 2 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Istilah kemasan sering disamakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan diselenggarakan melalui 15 macam kegiatan, salah satunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Sutrisno Koswara, Bahaya di balik Kemasan Plastik, <ebookpangan.com> 2 Ibid.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik merupakan bahan kemasan pangan yang paling populer digunakan. Banyak pelaku usaha yang memilih plastik sebagai kemasan bagi produk mereka. Hal ini karena
Lebih terperinciIdentitas Responden. Lampiran 2: Kuesioner Penelitian
Lampiran 2: Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Mahasiswa Dalam Menggunakan Plastik dan Styrofoam Sebagai Kemasan Makanan Di Fakultas Kesehatan Masrakat, Universitas Sumatera Utara Tahun 2012 No. Responden
Lebih terperinciPERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN
DESAIN KEMASAN SEBAGAI ALAT MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK PUJIANTO, A.Md DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 PENGERTIAN Definisi pengemasan secara sederhana adalah sarana yang membawa
Lebih terperinciKEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK
KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK PENGEMASAN ASEPTIS DALAM ARTI SEMPIT BERARTI PENGISIAN BAHAN PANGAN DINGIN YANG TELAH DISTERILISASI DAN STERIL KE DALAM KEMASAN YANG TELAH DISTERILISASI DAN
Lebih terperinciPERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN
DESAIN KEMASAN SEBAGAI ALAT MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK PUJIANTO, A.Md DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 PENGERTIAN Definisi pengemasan secara sederhana adalah sarana yang membawa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Sistem pengolahan limbah botol diharapkan dapat dimanfaatkan kembali sebagai suatu bahan baru. Dengan suatu teknologi pembuatan, hasil pemanfaatan sampah secara
Lebih terperinciKEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK
KEMASAN ASEPTIS DAN SISTEM STERILISASI PRODUK Di bidang teknologi pengemasan pangan, mungkin pengemasan aseptis merupakan teknologi pengemasan yang paling dinamis dalam perkembangannya Di Eropa, pengisian
Lebih terperinciBAB VI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN
BAB VI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN 6.1. Bahan Pengemas Dan Metode Pengemasan Menurut Suyitno (1990), pengemasan adalah penempatan produk didalam suatu kemasan untuk memberikan proteksi atau perlindungan
Lebih terperinciKemasana Makanan Kemasan Minuman Kemasan Kosmetik Kemasan Obat Kemasan Sabun Kemasan Keecap / Saus
Keloimpok 9: Astry Eka Citrasari / 1006775842 Dwitya Nur Fadilah / 1006756175 Mariska Maghfiroh / 1106022843 Ratna Dewi Verinasari / 1106070893 Rizali Nurcahya Nararya / 1106055160 Windy Riskaprilisa /
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam memasarkan bermacam-macam produk dan merupakan kunci penting dalam mengkomunikasikan keunggulan produk
Lebih terperinciMODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.
MODUL 4 PRESTO IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak. Indikator Keberhasilan: Mutu presto ikan yang dihasilkan utuh, bersih,
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB XIII MENGELOLA PENGEMASAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA
Lebih terperinciPENGEMASAN INTRODUCTION PASSIVE PACKAGING INTRODUCTION 12/20/2012. Klasifikasi Beberapa Jenis Kemasan :
INTRODUCTION PENGEMASAN Klasifikasi Beberapa Jenis Kemasan : 1. Klasifikasi kemasan berdasarkan frekuensi pemakaian Disposable, Semi-Disposable dan Multi-trip 2. Klasifikasi kemasan berdasarkan struktur
Lebih terperinciSebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang.
Bag Sebuah tempat yang fleksibel, seperti kertas, plastik, atau kulit, yang digunakan untuk membawa atau menyimpan barang-barang. Film Lembaran yang tipis, fleksibel, transparan, seperti plastik yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang mempermudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang mempermudah memperoleh informasi dan memudahkan dalam urusan bisnis membuat daya saing semakin meningkat.
Lebih terperinciAdalah Pengepakan Fungsi Pengemasan
Teknik Pengemasan 1. Pendahuluan 2. Sejarah dan Klasifikasi Kemasan 3. Kemasan Kaca, Kaca 4. Kemasan Plastik 5. Penyimpangan Mutu Produk 6. Diskusi 7. Ujian Tengah Semester 8. Canning 1 9. Canning 2 10.
Lebih terperinciBALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012
BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012 FUNGSI KEMASAN WADAH PERLINDUNGAN FISIK PERLINDUNGAN BARRIER KOMUNIKASI KEAMANAN KENYAMANAN Identifikasi dan informasi produk Isi Ukuran Keamanan
Lebih terperinciPENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING (Laporan Penelitian) Oleh PUTRI CYNTIA DEWI JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PETANIAN
Lebih terperinciBOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine
BOTOL PLASTIK Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine Botol Plastik wadah untuk benda cair, yg berleher sempit dan terbuat dari plastik. Jenis-jenis botol plastik 1. PETE atau PET (polyethylene
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya alam, dan sebagainya sedang merebak di seluruh dunia. Menurut Green
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun ini, isu mengenai pencemaran alam, kekurangan sumber daya alam, dan sebagainya sedang merebak di seluruh dunia. Menurut Green Peace, di sebelah
Lebih terperinciTEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Interaksi Bahan dan Teknologi Pengemasan
TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Interaksi Bahan dan Teknologi Pengemasan Interaksi Bahan dan Kemasan Pertukaran Udara dan Panas Kelembaban Udara Pengaruh Cahaya Aspek Biologi Penyimpanan Migrasi Zat
Lebih terperinciPengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP
Pengalengan buah dan sayur Kuliah ITP Kompetensi Mahasiswa memahami teknologi pengalengan atau pembotolan sederhana dan mutakhir, prinsip dan perubahan yang terjadi serta dampak pengalengan atau pembotolan
Lebih terperinciPEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN
Pendahuluan PEMILIHAN KEMASAN DAN PERALATAN MAKAN BERBAHAN PLASTIK YANG AMAN BAGI KESEHATAN Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN SAMBUNGAN GANDA PADA KALENG
LAPORAN PRAKTIKUM PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN SAMBUNGAN GANDA PADA KALENG Oleh: Kelompok 8 Gita Kumala (0911205002) Kadek Thiar Prahitadani (0911205003) Fitri Aprilia Pratiwi (0911205006) Ida Ayu Adi Widari
Lebih terperinciBotol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani
Botol Plastik Sustainable Design Monica Tjenardi Putri 10120210198 Anastasia Sonia 10120210208 Olivia Sylvia Bellani 10120210320 Definisi Definisi, Material, Proses Pembuatan, Sistem Segel Sebuah wadah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP MUTU KERIPIK DURIAN Pada tahap ini, digunakan 4 (empat) tingkat suhu dan 4 (empat) tingkat waktu dalam proses penggorengan
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka
Lebih terperinci1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan
KOPI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN PADA BAHAN PENYEGAR Mutu kopi dipengaruhi pengolahan dari awal - pemasaran. Kadar air kopi kering adalah 12-13% 13% Pada kadar air ini : 1. mutu berkecambah
Lebih terperinciSouvia Rahimah Pengemasan Ikan
Souvia Rahimah Pengemasan Ikan Pendahuluan Karakteristik Ikan Segar Sangat Mudah Rusak Harus ditangani segera dengan pendinginan /pembekuan Pengemasan ikan mutu rendah akan menurunkan kualitas lebih cepat.
Lebih terperinciKEMASAN TRANSPOR 31 October
KEMASAN TRANSPOR 1 Outline 1. Pendahuluan 2. Karton Gelombang (KG) & Kotak Karton Gelombang (KKG) 3. Tipe Kotak Karton Gelombang (KKG) 4. Sifat Kotak Karton Gelombang (KKG) 5. Jenis Kerusakan Kotak Karton
Lebih terperinciPLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi)
PLASTIK SEBAGAI BAHAN KEMASAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN (oleh: Bambang S. Ariadi) 1. PENDAHULUAN Pengembangan industri plastik mempunyai peranan yang besar dalam menunjang cabang industri lainnya, mulai
Lebih terperinciKULIAH III KEMASAN GELAS. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada pertemuan ini adalah : - mampu menjelaskan aplikasi kemasan gelas pada bahan pangan.
KULIAH III KEMASAN GELAS Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada pertemuan ini adalah : - mampu menjelaskan aplikasi kemasan gelas pada bahan pangan. SEJARAH PERKEMBANGAN Asal : pelaut Venezia membuat tungku
Lebih terperinciPrinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pasteurisasi dan Pendinginan Secara umum proses pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang relatif
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pasteurisasi dan Pendinginan Secara umum proses pasteurisasi adalah suatu proses pemanasan yang relatif cukup rendah (umumnya dilakukan pada suhu di bawah 100 o C) dengan tujuan
Lebih terperinciPengertian Pengemasan
Dr. Dianursanti, MT Pengertian Pengemasan adalah wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas / dibungkusnya. Pengemasan berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras kencur dikenal sebagai minuman tradisional khas Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan herbal segar. Komposisi utamanya ialah beras dan rimpang kencur yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang sangat kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar memakai konsep
Lebih terperinciPERATURAN KEMASAN DAN PEDOMAN UMUM PELABELAN. 31 Oktober
PERATURAN KEMASAN DAN PEDOMAN UMUM PELABELAN 31 Oktober 2014 1 OUTLINE Aturan Kemasan Pangan STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) Aturan Jepang Aturan Amerika Aturan Uni Eropa Label Makanan Tindakan Administratif
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Fungsi Kemasan Ada empat fungsi kemasan sebagai satu alat pemasaran menurut (Kotler, 1999:228) yaitu : Swalayan (self service) adalah
Lebih terperinciBahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
Langkah 3 Penggunaan formalin: Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih: lantai, kapal, gudang, pakaian. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna,
Lebih terperinciNATA DE COCO 1. PENDAHULUAN
NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari sellulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal dari pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan tuna (Thunnus sp.) merupakan salah satu jenis ikan olahan yang dikemas dalam kaleng. Ikan tuna memiliki kualitas daging yang sangat baik, lembut, dan lezat, serta
Lebih terperinciPengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian
Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi Tahap Awal Proses Pengolahan (1) Kualitas produk olahan yang dihasilkan sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya
2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Plastik Polyethylene Terephthalate (PET) Pada botol plastik yang transparan dan tembus pandang seperti botol air mineral, botol minuman sari buah, minyak goreng, kecap, sambal,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,
I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)
Lebih terperinciBAB IV KONSEP RANCANGAN
A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP RANCANGAN Pada perancangan kemasan tempoyak Endong dengan menggunakan unsur budaya Palembang memiliki keterhubungan Fisik. Pemilihan bahan kemasan utama yang berupa
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isu berkurangnya lahan yang digunakan sebagai Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah bukan lagi masalah baru. Terutama di negara berkembang, pengolahan sampah seringkali masih
Lebih terperinciKALENG. Andrea Marcella Viona Albert Aridarno
KALENG Andrea 10120210292 Marcella Viona 10120210073 Albert Aridarno 10120210297 DEFINISI Bahan baku: Kaleng Tinplate Kaleng Tin-free steel Fungsi: JENIS KALENG 3 piece can (sarden) 2 piece can (minuman)
Lebih terperinciKemasan Kertas dan Karton
Kemasan Kertas dan Karton Souvia Rahimah Pengemasan Bahan Pangan Latar Belakang Bahasa Yunani : Papyrus 3000 SM Tahun 105 : pembuatan kertas pertama di Cina (Dinasti Han) Tahun 1799 : pembuatan mesin kertas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permen merupakan suatu produk makanan yang dibuat dari campuran gula dan air bersama dengan bahan pewarna dan pemberi rasa (Buckle, K.A,2007). Permen sangat diminati
Lebih terperinciIlmu Bahan. Bahan Polimer
Ilmu Bahan Bahan Polimer Bahan Polimer Polimer disebut juga makromolekul merupakan molekul besar yang dibentuk dengan pengulangan molekul sederhana yang disebut monomer. Polimer berasal dari dua kata :
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Materi dan perubahannya merupakan objek kajian dari ilmu kimia. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya. Ilmu kimia juga merupakan ilmu
Lebih terperinciPertanyaan yang sering ditanyakan. Bagaimana cara menyusui yang yang baik dan benar agar produksi ASI bisa lancar dan banyak?
Pertanyaan yang sering ditanyakan Bagaimana cara menyusui yang yang baik dan benar agar produksi ASI bisa lancar dan banyak? 1 2 Bagaimana ASI diproduksi? Ibaratnya pabrik: 1. Pabrik 2. Jalur distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi dunia meningkat dan dengan perkiraan terbaru akan mencapai 10,4 miliar di tahun 2100 (Andrady, 2003). Meningkatnya populasi menuntut peningkatan kebutuhan
Lebih terperinciMENERAPKAN TEKNIK PENGOLAHAN SUHU TINGGI KD 1 PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN DENGAN PENGOLAHAN
1 MENERAPKAN TEKNIK PENGOLAHAN SUHU TINGGI KD 1 PRINSIP-PRINSIP PENGAWETAN DENGAN PENGOLAHAN Pengalengan Metode pengawetan dengan pengalengan ditemukan oleh Nicolas Appert, seorang ilmuwan Prancis. Pengertian
Lebih terperinciBAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD
BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan
Lebih terperinciSNI 0123:2008. Standar Nasional Indonesia. Karton dupleks. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Karton dupleks ICS 85.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Simbol
Lebih terperinciIII. DATA PERANCANGAN
III. DATA PERANCANGAN A. Tabel Data Perancangan Berikut adalah tabel data perancangan yang disusun berdasarkan unsur-unsur studi yang telah ditetapkan sebelumnya: Manfaat penetapan Ketersediaan Rincian
Lebih terperinciKemasan Gelas. Pengemasan Bahan Pangan
Kemasan Gelas Pengemasan Bahan Pangan Sejarah Kemasan Gelas Mesir (7000 SM) : perhiasan dan amolet Botol-botol kecil untuk wadah cairan berharga. Romawi : kaca jendela KEMASAN KACA / GELAS Bahan baku :
Lebih terperinciTidak ada makanan yang steril Mikroorganisme : bakteri, kapang, khamir Bakteri dalam bahan makanan :
SOUVIA RAHIMAH Tidak ada makanan yang steril Mikroorganisme : bakteri, kapang, khamir Bakteri dalam bahan makanan : Sel vegetatif : baktei dalam keadaan tumbuh, berkembang dan bereproduksi Spora : tahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat Indonesia dalam membuang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perencanaan Alat Alat pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sebagai pengganti minyak bumi. Pada dasarnya sebelum melakukan penelitian
Lebih terperinciKEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu
KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menekankan tentang tantangan dan peluang terkait Keamanan Pangan. Keamanan pangan sangat penting karena keterkaitannya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penggunaan plastik sebagai pengemas telah mengalami perkembangan
I. PENDAHULUAN Penggunaan plastik sebagai pengemas telah mengalami perkembangan yang pesat sejak tahun 1970. Hal ini dikarenakan plastik memiliki massa jenis yang rendah sehingga lebih ringan dan dapat
Lebih terperinci1. Pengertian Perubahan Materi
1. Pengertian Perubahan Materi Pada kehidupan sehari-hari kamu selalu melihat peristiwa perubahan materi, baik secara alami maupun dengan disengaja. Peristiwa perubahan materi secara alami, misalnya peristiwa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan, temuan penelitian, dan pembahasannya. Hasil penelitian yang diperoleh disajikan dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu biji (Psidium guajava) memiliki rasa yang enak dan segar serta memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga kecantikan manusia. Buah jambu biji telah lama
Lebih terperinciKemasan Alumunium dan Alumunium Foil
Kemasan Alumunium dan Alumunium Foil Souvia Rahimah Pengemasan Bahan Pangan ALUMUNIUM Alumunium adalah logam 1. Lebih ringan daripada baja 2. Daya korosif oleh atmosfir rendah 3. Mudah dilekukkan 4. Tidak
Lebih terperinciPara konsumen yang kami hormati, terima kasih telah memilih Mesin Pemeras Minyak kami.
Bahasa Indonesia Para konsumen yang kami hormati, terima kasih telah memilih Mesin Pemeras Minyak kami. Agar alat ini dapat berfungsi dengan baik, mohon baca dan simpan buku petunjuk penggunan ini dengan
Lebih terperinciII. DESKRIPSI PROSES
II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses pembuatan pulp adalah pemisahan lignin untuk memperoleh serat (selulosa) dari bahan berserat. Oleh karena itu selulosa harus bersih dari lignin supaya
Lebih terperinciTeknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk
Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk Penanganan pascapanen sangat berperan dalam mempertahankan kualitas dan daya simpan buah-buahan. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Minyak merupakan trigliserida yang tersusun atas tiga unit asam lemak, berwujud cair pada suhu kamar (25 C) dan lebih banyak mengandung asam lemak tidak jenuh sehingga
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.
TINJAUAN PUSTAKA Plastik Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa. Polimer adalah suatu bahan yang terdiri atas unit molekul yang disebut monomer. Jika monomernya sejenis
Lebih terperinciIII. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.
III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai
Lebih terperinciPENGEMASAN DAN PENYIMPANAN BAHAN PANGAN
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN BAHAN PANGAN Penulis: Ir. Hj. Henny Krissetiana Hendrasty,M.P. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak
Lebih terperinci