PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

Transkripsi

1 PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dalam pelaksanaan ketentuan pasal 8 ayat (2) huruf c Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dipandang perlu untuk dibentuk kelembagaan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan kegiatan penyuluhan. b. bahwa atas pertimbangan huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Bupati Berau. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 Tentang ( Lembagan Negara Tahun 1959 Nomor 72 ) Tentang Penetapan Undang- Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Pembentukan Daerah Tk II di Kalimantan ( Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9 ) Sebagai Undang-Undang (Memori Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3840) ; 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 ); 6. Undang-Umdang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4660) 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otomomi ( Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tentang Lembaran Negara Nomor 3952 ) ;

2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262) ; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 24 Tahun 2002 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Berau (Lembaran Peraturan Daerah Tahun 2002 Nomor 56) ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BERAU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Otonom Kabupaten Berau. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah. 3. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Berau. 4. Sekretaris Daerah ialah Sekretaris Daerah Kabupaten Berau. 5. Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama maupun pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. 6. Sistem penyuluhan adalah seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan. 7. Penyuluh adalah perorangan Warga Negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan; 8. Badan Pelaksana Penyuluhan adalah Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Berau; 9. Kepala Badan adalah Kepala Badan Penyuluhan Kabupaten Berau; 10. Komisi Penyuluhan adalah kelembagaan independen yang terdiri atas para pakar dan/atau praktisi yang mempunyai keahlian dan kepedulian dalam bidang penyuluhan atau pembangunan pedesaan; 11. Pelaku utama adalah masyarakat di dalam dan disekitar kawasan hutan, petani, pekebun, peternak, nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan beserta keluarga intinya;

3 Pelaku usaha adalah perorangan Warga Negara Indonesia atau korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha pertanian, perikanan dan kehutanan. 13. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan yang oleh karena fungsinya diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Badan Pelaksana Penyuluhan dinyatakan dibentuk dengan Peraturan Bupati ini. BAB III ORGANISASI Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Badan Pelaksana Penyuluhan terdiri atas : a. Kepala Badan b. Bagian Tata Usaha membawahi: - Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan - Sub Bagian Umum dan Perlengkapan - Sub Bagian Kepegawaian c. Bidang Bina Program dan Tata Laksana Penyuluhan d. Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama e. Bidang Pengembangan Diklat dan Materi Penyuluhan f. Bidang Supervisi, monitoring dan Evaluasi g. Kelompok Jabatan Fungsional (2) Bagan Struktur Organisasi Badan Pelaksana Penyuluhan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 4 (1) Badan Pelaksana Penyuluhan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dalam bidang penyelenggaraan sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan;

4 - 4 - (2) Badan Pelaksana Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggung jawab kepada Bupati melaui Sekretaris Daerah. Pasal 5 Badan Pelaksana Penyuluhan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan Pemerintahan Kabupaten di bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud dalam Pasal 5, Badan Pelaksana Penyuluhan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dan strategi penyelenggaraan penyuluhan; b. Penyelenggaraan penyuluhan dan pengembangan mekanisme, tata kerja dan metode penyuluhan; c. Penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan, pengemasan dan penyebaran materi penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha; d. Penyelenggaraan pembinaan pengembangan kerjasama, kemitraan, pengelolaan kelembagaan, ketenagaan, sarana dan prasarana serta pembiayaan penyuluhan; e. Penumbuhkembangan dan fasilitasi kelembagaan dan forum kegiatan bagi pelaku usaha dan pelaku utama; f. Penyelenggaraan peningkatan kapasitas penyuluh melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan. g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Pasal 7 (1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan Pelaksana Penyuluhan dalam menyelenggarakan pengelolaan administrasi surat menyurat, rumah tangga dan perlengkapan, administrasi perencanaan dan keuangan dan administrasi Kepegawaian. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud dalam ayat (1), Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Pengelolaan administrasi surat menyurat dan kearsipan; b. Penyelenggaraan urusan rumah tangga dan perlengkapan; c. Penyusunan perencanaan; d. Pengelolaan administrasi keuangan; e. Pengelolaan administrasi kepegawaian; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

5 - 5 - (3) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Bagian Tata Usaha membawahi : a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; b. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan; c. Sub Bagian Kepegawaian Pasal 8 (1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Tata usaha dalam penyusunan perencanaan dan pengelolaan keuangan Badan Pelaksana Penyuluhan (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud dalam ayat (1), Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan fungsi : a. Pengumpulan dan pengolahan data bahan penyusunan perencanaan kegiatan Badan; b. Pengusunan anggaran keuangan Badan; c. Penyusunan RASK dan DASK Badan / RKA-SKPD; d. Penyusunan laporan kegiatan Badan; e. Pengelolaan tertib administrasi keuangan. f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 9 (1) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Tata Usaha dalam urusan administrasi umum, surat - menyurat, rumah tangga dan perlengkapan Badan Pelaksana Penyuluhan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud dalam ayat (1), Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai fungsi : a. Pengelolaan urusan surat-menyurat dan kearsipan; b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; c. Pelaksanaan pemenuhan keperluan administrasi perlengkapan dan barang; d. Pengelolaan tertib administrasi dan barang; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai Pasal 10 (1) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bagian Tata Usaha dalam urusan pengelolaan administrasi kepegawiana Badan Pelaksana Penyuluhan;.

6 - 6 - (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud dalam ayat (1), Sub bagian Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Pengelolaan administrasi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti, pensiun dan lain-lain; b. Pembinaan disiplin pegawai; c. Penyusunan data pegawai dan daftar urut kepangkatan; d. Pengelolaan tertip administrasi kepegawaian e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai Pasal 11 (1) Bidang Bina Program dan Tata Laksana Penyuluhan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan Pelaksana Penyuluhan dalam menyelenggarakan pembinaan program dan tata laksana penyuluhan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud dalam ayat (1), Bidang Bina Program dan Tata Laksasana Penyuluhan mempunyai fungsi : a. Penyusunan kebijakan, strategi dan program penyuluhan yang sejalan dengan kebijakan dan program penyuluhan propinsi; b. Penyelenggaraan kegiatan penyuluhan; c. Pembinaan mekanisme, tata kerja dan metode penyuluhan; d. Pembinaan dan fasilitasi penyusunan program dan rencana kerja penyuluh; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai Pasal 12 (1) Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan Pelaksana Penyuluhan dibidang pengembangan kelembagaan dan kerjasama serta kemitraan; (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud dalam ayat (1), Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan kelembagaan tani; b. Penyelenggaraan pengembanganan pola kerja sama dan kemitraan; c. Pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana serta pembiayaan penyuluh; d. Penumbuh kembangan dan fasilitasi forum pelaku utama dan pelaku usaha;

7 - 7 - e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai Pasal 13 (1) Bidang Pengembangan Diklat dan Materi Penyuluhan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan Pelaksana Penyuluhan di bidang pengembangan pendidikan dan pelatihan, dan materi penyuluhan; (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud dalam ayat (1), Bidang Pengembangan Diklat dan Materi Penyuluhan mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan peningkatan sumber daya manusia penyuluh melalui proses yang berkelanjutan; b. Penyediaan dan pengelolaan sistem informasi dan teknologi; c. Penyusunan materi penyuluhan; d. Pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai Pasal 14 (1) Bidang Supervisi, Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan Pelaksana Penyuluhan di bidang supervisi, monitoring dan evaluasi;. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud dalam ayat (1), Bidang Supervisi, Monitoring dan Evaluasi mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan supervisi dan bimbingan kepada tenaga penyuluh; b. Pengelolaan data dan informasi; c. Penyusunan kriteria dan standar kegiatan penyuluhan; d. Pembinaan organisasi profesi penyuluh; e. Pembinaan dan pengawasan kinerja penyuluh; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 15 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pelaksana Penyuluhan sesuai dengan keahlian dan keterampilannya.

8 - 8 - Pasal 16 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada pasal 15, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahliannya. (2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior yang memenuhi persyaratan dan ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan bertanggung jawab kepada Kepala Kepala Badan (3) Jenis, jenjang dan jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. BAB VI TATA KERJA Pasal 17 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Badan Pelaksana Penyuluhan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal, baik dalam lingkungan kerja masing masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Badan Pelaksana Penyuluhan bertanggung jawab memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk petunjuk dalam melaksanakan tugas. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing masing serta menyampaikan laporan secara berkala dengan tepat waktu. BAB VII KOMISI PENYULUHAN Pasal 18 (1) Dalam menetapkan kebijakan dan strategi penyuluhan, Badan Pelaksana Penyuluhan dibantu oleh Komisi Penyuluhan Kabupaten; (2) Komisi Penyuluhan Kabupaten mempunyai tugas memberikan masukan kepada Badan Pelaksana Penyuluhan sebagai bahan penyusunan kebijakan dan strategi penyuluhan; (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Komisi Penyuluhan Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) di atas diatur tersendiri dengan Keputusan Bupati.

9 - 9 - BAB VIII BALAI PENYULUHAN Pasal 19 (1) Kepala Daerah dapat membentuk Balai Penyuluhan sesuai dengan kebutuhan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan; (2) Balai Penyuluhan dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan dan secara operasional dikoordinasikan oleh camat; (3) Pembentukan Balai Penyuluhan dilakukan dengan Peraturan Kepala Daerah; BAB IX PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 20 (1) Kepala Badan diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah atas usul Sekretaris Daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku. (2) Pejabat pejabat lain dilingkungan Badan Pelaksana Penyuluhan diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah atas usul Sekretaris Daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. BAB X PEMBIAYAAN Pasal 21 Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Peraturan Bupati ini dibebankan kepada APBD Kabupaten Berau. BAB XI KETENTUAN LAIN - LAIN Pasal 22 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka segala ketentuan yang mengatur hal yang sama dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

10 BAB XII PENUTUP Pasal 23 (1) Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan peraturan tersendiri. (2) Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya dan memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupeten Berau. Ditetapkan di Tanjung Redeb pada tanggal, 9 Juli 2007 BUPATI BERAU, d.t.t. Drs. H. MAKMUR HAPK Diundangkan di Tanjung Redeb pada tanggal, 9 Juli 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BERAU, d.t.t. Drs. H. IBNU SINA ASYARI BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2007 NOMOR 55

11 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR : 8 TAHUN 2007 TANGGAL : 9 JULI 2007 TENTANG : PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BERAU KEPALA BADAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN BIDANG BINA PROGRAM DAN TATA LAKSANA PENYULUHAN BIDANG KELEMBAGAAN DAN KERJASAMA BIDANG DIKLAT DAN MATERI PENYULUHAN BIDANG SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI BALAI PENYULUHAN KECAMATAN Diundangkan di Tanjung Redeb Pada tanggal 9 Juli 2007 SEKRETARIS DAERAH d.t.t. Ditetapkan di Tanjung Redeb Pada tanggal 9 Juli 2007 BUPATI BERAU d.t.t. Drs. H. MAKMUR HAPK. MM Drs. H. IBNU SINA ASYARI BERITA DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN 2007 NOMOR 55