BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Marsono dan Poniman (2015) melakukan penelitian dengan judul. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Pasar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Marsono dan Poniman (2015) melakukan penelitian dengan judul. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Pasar"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Marsono dan Poniman (2015) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Pasar Tradisional di Kota Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi) pada pasar tradisional di Surakarta terhadap loyalitas konsumen. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen pasar tradisional di Surakarta dan sampel yang digunakan adalah konsumen yang belanja di pasar Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, secara parsial variabel produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen tetapi variabel harga, distribusi, dan promosi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen pasar tradisional Surakarta. Victor et al (2015) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Customer Relationship Management dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Konsumen PT. Bank BCA Tbk. di Manado. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CRM dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen serta dampaknya terhadap loyalitas konsumen PT. BCA Tbk di Manado. Populasi yang digunakan adalah nasabah BCA KCU Manado dengan sampel sebanyak 100 responden yang ditentukan dengan rumus 15

2 16 Slovin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis jalur (Path). Hasil dari penelitian ini adalah CRM dan kepercayaan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap peningkatan kepuasan konsumen, kepuasan konsumen memiliki pengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen, CRM dan kepercayaan secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sukamto dan Lumintan (2015) melakukan penelitian dengan judul The Impact of Marketing Mix towards Customer Loyalty Mediated by Customer Satisfaction of Blackberry Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel mediasi. Populasi dalam penelitian ini adalah orang yang pernah menggunakan atau memiliki Blackberry dengan sampel yang digunakan sebanyak 102 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis jalur (Path) dan tes Sobel. Hasil dari penelitian ini adalah bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen baik secara langsung ataupun dimediasi oleh variabel kepuasan pelanggan, bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan konsumen, secara parsial variabel produk berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen sedangkan variabel lainnya (harga, promosi, tempat) berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen. Ersi dan Semuel (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis CRM, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas Produk UKM Berbasis Bahan Baku Terigu di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh CRM terhadap loyalitas konsumen UKM makanan berbasis tepung terigu melalui

3 17 kepuasan konsumen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen UKM tepung terigu di Jawa Timur dengan sampel sebanyak 139 pemilik UKM yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM). Hasil dari penelitian ini adalah CRM berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan konsumen, CRM berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen, dan kepuasan konsumen berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen. Kristian dan Panjaitan (2014) melakukan penelitian dengan judul Analysis of Customer Loyalty through Total Quality Service, Customer Relationship Management, and Customer Satisfaction. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan manajemen hubungan pelanggan terhadap kepuasan pelanggan dan dampaknya terhadap loyalitas pelanggan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan restoran cepat saji KFC di Rungkut Surabaya dengan sampel sebanyak 200 responden yang dipilih dengan menggunakan teknik accidental sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah Structural Equation Models (SEM) dengan bantuan Amos 20. Hasil dari penelitian ini adalah kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan, kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas pelanggan, manajemen hubungan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan, manajemen hubungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, dan kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Alelign et al (2014) melakukan penelitian dengan judul The Impact of Marketing Mix on Customer Satisfaction. Tujuan penelitian ini adalah untuk

4 18 mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan pelanggan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 542 pelanggan (118 adalah hotel, 148 adalah grosir, 116 adalah restoran, 92 adalah cafe, dan 68 adalah kebeb) dengan pengambilan sampel sebanyak 80 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes Pearson Correlations. Hasil dari penelitian ini adalah bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan produk, harga, distribusi, promosi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Adnin et al (2013) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap Loyalitas Pelanggan PT. Nasmoco Pemuda Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh CRM terhadap loyalitas pelanggan PT. Nasmoco Pemuda Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan PT. Nasmoco Pemuda Semarang yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti (indefinite). Sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang pelanggan yang menggunakan jasa di area bengkel PT. Nasmoco Pemuda Semarang dengan ketentuan telah menjadi pelanggan lebih dari satu bulan. Metode sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah uji regresi dengan menggunakan program SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah CRM berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan SDM, proses, dan teknologi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Long et al (2013) melakukan penelitian dengan judul Impact of CRM Factors on Customer Satisfaction and Loyalty. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh elemen manajemen hubungan pelanggan (CRM) terhadap

5 19 kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang yang bertempat tinggal di Tehran yang memiliki pengalaman berbelanja. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 300 responden. Metode yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CRM berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan maupun loyalitas pelanggan. Selang (2013) melakukan penelitian dengan judul Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Market Bahu Mall Manado. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah memiliki kartu atau member dan sampel yang diambil sebanyak 100 orang. Metode pengambilan sampel adalah accidental sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen, secara parsial produk dan harga berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen sedangkan variabel promosi dan tempat berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen. Owomoyela et al (2013) melakukan penelitian dengan judul Investigating The Impact of Marketing mix Elements on Consumer Loyalty: An Empirical Study on Nigerian Breweries PLC. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen di tempat pembuat bir Nigeria. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 responden diantaranya 6 orang manajer, 10 orang sales dari tempat pembuatan bir Nigeria, 10 distributor, dan 34 pelanggan. Metode penelitian yang digunakan adalah

6 20 analisis regresi berganda dan koefisien korelasi dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Krishnamoorthy dan Srinivasan (2013) melakukan penelitian dengan judul Impact of Customer Relationship Management on Loyalty in Indian Banking Sector An Empirical Study. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen hubungan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan dari bank di kota Theni dengan sampel sebesar 345 pelanggan bank yang diambil 15 orang dari 23 bank yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh manajemen hubungan pelanggan (CRM) terhadap loyalitas pelanggan. Imasari dan Nursalin (2011) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT. BCA Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CRM terhadap loyalitas pelanggan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di kota Bandung yang pernah melakukan transaksi perbankan di PT. BCA Tbk dengan sampel sebanyak 105 responden yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi dan korelasi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CRM berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Tauriana dan Andhika (2010) melakukan penelitian dengan judul Bauran Pemasaran, Manajemen Hubungan Pelanggan dalam Menciptakan Loyalitas Konsumen di PT. Serafim Tours and Travel. Penelitian ini bertujuan untuk

7 21 mengetahui pengaruh bauran pemasaran (produk, harga, distribusi, promosi) dan manajemen hubungan pelanggan baik secara simultan maupun secara parsial terhadap loyalitas konsumen di PT. Serafim Tours and Travel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis jalur (Path). Hasil dari penelitian ini adalah bauran pemasaran dan CRM berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen PT. Serafim Tours and Travel. No Peneliti Tahun 1 Shandy Marsono dan Budhi Poniman 2 Christian Victor, Rotinsulu Jopie Jorie, dan Jacky S.B. Sumarauw Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Metode 2015 Pengaruh Analisis Bauran regresi Pemasaran linear Terhadap berganda Loyalitas Konsumen Pada Pasar Tradisional di Kota Surakarta 2015 Pengaruh Customer Relationship Management dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Konsumen PT. Bank BCA Tbk. di Manado Metode analisis jalur (Path) Hasil Penelitian Bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen; secara parsial variabel produk berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas tetapi harga, distribusi, dan promosi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas. CRM dan kepercayaan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan konsumen; kepuasan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas; CRM dan kepercayaan secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen.

8 22 Tabel 2.1 (lanjutan) No Peneliti Tahun Judul Penelitian 3 Raymond Sukamto dan Daniel Lumintan 4 Dzikiryati Yuni Ersi dan Hatane Semuel 5 Feliks Anggia Binsar Kristian dan Hotman Panjaitan 2015 The Impact of Marketing Mix towards Customer Loyalty Mediated by Customer Satisfaction of Blackberry Indonesia 2014 Analisis CRM, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas Produk UKM Berbasis Bahan Baku Terigu di Jawa Timur 2014 Analysis of Customer Loyalty through Total Quality Service, Customer Relationship Management, and Customer Satisfaction Metode Analisis jalur (Path) dan tes Sobel Structural Equation Modeling (SEM). Structural Equation Modeling (SEM). Hasil Penelitian Bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas baik secara langsung ataupun dimediasi oleh kepuasan pelanggan; bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan konsumen; secara parsial variabel produk berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas sedangkan harga, promosi, tempat berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas. CRM berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan; CRM berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap loyalitas; kepuasan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas. CRM dan kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas; kepuasan pelanggan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas.

9 23 Tabel 2.1 (lanjutan) No Peneliti Tahun Judul Penelitian 6 Dereje 2014 The Impact of Alelign, Marketing Mix Dr. B.V on Customer Prasada Satisfaction Rao, dan Wako 7 Rizqa Janati Adnin, Nawazirul Lubis, dan Widayanto 8 Choi Sang Long, Raha Khalafinez had, Wan Khairuzza man, dan Siti Zaleha 9 Christian A.D Selang 2013 Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap Loyalitas Pelanggan PT. Nasmoco Pemuda Semarang 2013 Impact of CRM Factors on Customer Satisfaction and Loyalty 2013 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Market Bahu Mall Manado Metode Pearson Correlati ons Uji Regresi Analisis regresi berganda Analisis regresi linear berganda Hasil Penelitian Bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan; produk, harga, distribusi, promosi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan. CRM berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan; SDM, proses, dan teknologi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas pelanggan. CRM berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan maupun loyalitas pelanggan. Bauran pemasaran berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas; secara parsial produk dan harga berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas tetapi promosi dan tempat berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen.

10 24 Tabel 2.1 (lanjutan) No Peneliti Tahun Judul Penelitian 10 Owomoyela, 2013 Investigating Olasunkanmi, The Impact of dan Oyeniyi Marketing mix Elements on Consumer Loyalty: An Empirical Study on Nigerian Breweries PLC 11 V.Krishnamoorthy 2013 Impact of Customer dan Dr. R. Relationship Srinivasan Management on Loyalty in Indian Banking Sector An 12 Kartika Imasari dan Kezia Kurniawati Nursalin 13 Dian Tauriana dan Andhika Empirical Study 2011 Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT. BCA Tbk 2010 Bauran Pemasaran, Manajemen Hubungan Pelanggan dalam Menciptakan Loyalitas Konsumen di PT. Serafim Tours and Travel Metode Analisis regresi berganda dan koefisien korelasi Analisis regresi berganda Analisis regresi dan korelasi sederhana Metode analisis jalur (Path) Hasil Penelitian Bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Adanya pengaruh manajemen hubungan pelanggan (CRM) terhadap loyalitas pelanggan. CRM berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Bauran pemasaran dan CRM berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen.

11 Landasan Teori Pemasaran Pengertian Pemasaran Pemasaran memegang peran yang sangat penting di dalam dunia bisnis. Keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Pemasaran menjadi suatu alat yang sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan bisnis yang ketat. Para ahli dan praktisi pemasaran mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pengertian pemasaran, namun pada dasarnya pengertian pemasaran mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Pride dan Ferrel (2012), mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses pembuatan, distribusi, promosi, dan pemberian harga barang, jasa, dan ide-ide untuk memfasilitasi hubungan pertukaran yang memuaskan pelanggan dan untuk mengembangkan hubungan yang menguntungkan dengan pemangku kepentingan dalam lingkungan yang dinamis. Menurut Kotler dan Armstrong (2014), pemasaran adalah suatu proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk mendapatkan nilai dari pelanggan sebagai imbalan. Menurut Kotler dan Keller (2012), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

12 26 Dari definisi di atas terlihat bahwa pemasaran berhubungan dengan pelanggan. Memahami, mengkomunikasikan, menciptakan, serta mendapatkan nilai dan kepuasan dari pelanggan merupakan inti dari pemasaran baik dari segi pemikiran maupun praktik. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pemasaran mempunyai arti yang lebih luas daripada penjualan karena pemasaran mencakup usaha perusahaan yang ditandai dengan mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara promosi dan penjualan produk tersebut. Kegiatan pemasaran saling berhubungan sebagai suatu sistem yang bisa menciptakan nilai dan kepuasan bagi pelanggan untuk mempertahankan pelanggan Konsep Inti Pemasaran Konsep pemasaran adalah filosofi yang sangat penting yang digunakan untuk memandu pelaksanaan manajemen pemasaran agar usaha pemasaran perusahaan bisa dilaksanakan dengan efisien, efektif, dan bertanggung jawab. Menurut Kotler dan Keller (2012), konsep inti dalam pemasaran adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan (Needs, Wants, and Demands) Konsep paling dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan meliputi kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian, kehangatan dan rasa aman, kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang, serta kebutuhan individual akan pengetahuan dan ekspresi diri. Keinginan adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. Keinginan digambarkan dalam bentuk objek yang akan memuaskan kebutuhan.

13 27 Permintaan adalah keinginan akan produk-produk yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. Banyak orang yang menginginkan sebuah rumah mewah tetapi hanya sedikit yang mampu dan membelinya. Perusahaan harus bisa mengukur, bukan saja berapa banyak orang yang menginginkan produk mereka melainkan juga berapa banyak yang benar-benar mau dan mampu membelinya. 2. Pasar Sasaran, Penempatan, dan Segmentasi (Target Market, Positioning, and Segmentation) Pasar adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua orang dalam suatu pasar dikarenakan tidak semua orang yang menyukai barang atau jasa yang sama. Maka dari itu, pemasar memulai dengan membagi-bagi pasar ke dalam segmen-segmen. Mereka mengidentifikasi dan membedakan kelompokkelompok pembeli yang mungkin lebih menyukai berbagai produk dan bauran pemasaran. Segmen pasar dapat diidentifikasikan dengan meneliti perbedaan demografis, psikografis, dan perilaku di kalangan pembeli. Setelah mengidentifikasi segmen pasar, maka pemasar akan memutuskan segmen mana yang memberikan peluang terbesar. Segmen itulah yang akan menjadi pasar sasarannya. 3. Penawaran dan Merek (Offering and Brands) Perusahaan memenuhi kebutuhan dengan mengajukan proposisi nilai yaitu serangkaian keuntungan yang mereka tawarkan kepada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Penawaran dapat berupa suatu kombinasi produk, jasa, informasi, dan pengalaman. Merek adalah suatu penawaran dari

14 28 sumber yang diketahui. Semua perusahaan berusaha membangun citra merek yang kuat, unik, dan disukai. 4. Nilai dan kepuasan (Value and Satisfaction) Penawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran. Nilai mencerminkan sebuah manfaat, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, dan biaya yang dipersepsikan oleh pelanggan. Nilai adalah kombinasi kualitas, pelayanan, dan harga yang disebut juga tiga elemen nilai pelanggan. Nilai akan meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas dan pelayanan. Kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk anggapannya dalam kaitannya dengan ekspektasi. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, maka pelanggan tersebut akan puas. Jika kinerja produk tidak memenuhi ekspektasi maka pelanggan tersebut tidak puas. 5. Saluran Pemasaran (Marketing Channels) Untuk mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis saluran pemasaran yaitu: a. Saluran komunikasi (communication channels): untuk menyampaikan dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Saluran ini mencakup surat kabar, majalah, radio, televisi, telepon, dan lain-lain. b. Saluran distribusi (distribution channels): untuk menjual atau menyampaikan produk fisik atau jasa kepada pelanggan atau pengguna. Saluran ini mencakup distributor, agen, pengencer, pedagang grosir, dan lain-lain.

15 29 c. Saluran layanan (service channels): untuk melakukan transaksi dengan calon pembeli. Saluran ini mencakup gudang, perusahaan transportasi, bank, perusahaan asuransi yang membantu transaksi. 6. Rantai Pasokan (Supply Chain) Rantai pasokan adalah saluran yang lebih panjang yang membentang dari bahan mentah hingga komponen sampai produk akhir yang dihantarkan ke pembeli akhir. Setiap perusahaan hanya meraih persentase tertentu dari total nilai yang dihasilkan oleh sistem penghantaran nilai rantai pasokan. Ketika suatu perusahaan mendapatkan pesaing atau memperluas bisnisnya ke hulu atau ke hilir, tujuannya adalah demi meraih persentase yang lebih tinggi dari nilai rantai pasokan. 7. Persaingan (Competition) Persaingan mencakup semua penawaran dan produk substitusi yang ditawarkan oleh pesaing, baik yang aktual maupun yang potensial, yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang pembeli. 8. Lingkungan Pemasaran (Marketing Environment) Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan tugas dan lingkungan luas. Lingkungan tugas mencakup para pelaku yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan promosi penawaran. Lingkungan luas mencakup demografis, ekonomi, fisik, teknologi, politik dan hukum, sosial dan budaya Bauran Pemasaran Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan strategi dasar manajemen pemasaran yang ditetapkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya. Bauran pemasaran juga memiliki peranan penting dalam

16 30 mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan ke pasar. Menurut Kotler dan Armstrong (2014), bauran pemasaran adalah seperangkat alat taktis yang pemasar gunakan untuk menerapkan strategi mereka dan memberikan nilai pelanggan yang tinggi. Menurut Buchari (2008), bauran pemasaran merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan pemasaran agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan. Sedangkan Saladin (2007) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Menurut Kotler dan Keller (2012), bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat elemen yang dikenal dengan istilah 4P dalam pemasaran yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Keempat elemen bauran pemasaran tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keempat elemen tersebut harus dirancang sebagus mungkin untuk menciptakan pemasaran yang baik serta memberikan kepuasan kepada konsumen. Keempat elemen tersebut juga dijadikan sebagai tolak ukur berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya Produk (Product) Pengertian Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2012), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau

17 31 konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk adalah elemen kunci dalam penawaran pasar. Pemimpin pasar biasanya menawarkan produk dan jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan yang paling unggul. Menurut Pride dan Ferrel (2008), produk adalah barang, layanan, atau ide yang diterima dalam hasil pertukaran. Produk dapat berwujud atau tidak berwujud dan termasuk fungsional, sosial, dan keperluan psikologis atau manfaat psikologis. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan perlu memperhatikan hal-hal seperti kualitas produk, fitur, kemasan, merek, dan label Bauran Produk Bauran produk merupakan kumpulan seluruh produk yang ditawarkan penjual kepada pembeli yang terdiri atas keanekaragaman produk, kualitas produk, ciri khas produk, desain produk, merek produk, kemasan produk, label produk, maupun layanan pendukung produk. a) Keanekaragaman Produk Keanekaragaman produk dapat digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembeliannya. Pengelolaan unsur keragaman produk yang dilakukan melalui perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan

18 32 mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa tersebut (Kotler dan Armstrong, 2014). b) Kualitas produk (Product Quality) Kualitas produk merupakan salah satu alat penting bagi pemasar untuk menempatkan posisi produknya (Kotler dan Armstrong, 2014). Kualitas produk memiliki dua dimensi yaitu tingkat dan konsistensi. Dalam mengembangkan sebuah produk, seorang pemasar pertama-tama harus memilih suatu tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk dalam pasar sasarannya. Dalam hal ini, kualitas produk berarti performance quality, kemampuan dari sebuah produk untuk melakukan fungsinya. Selain tingkat kualitas, kualitas tinggi juga dapat berarti tingkat yang tinggi dalam konsistensi kualitas. Dalam hal ini, kualitas produk berarti conformance quality, tidak adanya kecacatan pada produk dan konsistensi produk dalam memberikan kinerja sesuai dengan tingkat yang diharapkan. c) Ciri khas produk (Product Features) Ciri khas produk adalah suatu sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dari produk-produk pesaing (Kotler dan Armstrong, 2014). Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan ciri khas baru yang dibutuhkan dan bernilai merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam bersaing. d) Gaya dan Desain Produk (Product Style and Design) Cara lain untuk menambah kekhasan produk dan menambah nilai pelanggan adalah melalui gaya dan desain produk. Desain merupakan sebuah konsep yang lebih luas dari gaya (style). Gaya hanya mendeskripsikan penampilan

19 33 sebuah produk. Suatu gaya yang sensasional dapat menarik perhatian, akan tetapi tidak berarti membuat produk itu memberikan kinerja yang lebih baik. Tidak seperti halnya gaya, desain itu tidak hanya pada penampilan produk saja. Desain seharusnya menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk disamping juga penampilannya. Desain yang baik dapat meningkatkan perhatian, meningkatkan kinerja produk, menekan biaya produksi, dan memberikan keunggulan kompetitif yang kuat pada produk di dalam pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2014). e) Merek Produk (Branding) Merek adalah suatu nama, logo, simbol yang bertujuan untuk membedakan sebuah produk dengan produk pesaing (Kotler dan Armstrong, 2014). Konsumen memandang sebuah merek sebagai bagian yang penting dari produk dan pemberian merek dapat menambah nilai produk. Menurut Kartajaya (2010), merek adalah aset yang menciptakan nilai bagi pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas. Pada dasarnya suatu merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri manfaat dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas. Merek digunakan untuk beberapa tujuan yaitu sebagai identitas yang bermanfaat untuk memudahkan konsumen mengenali produk saat membeli, sebagai alat promosi atau daya tarik produk, untuk menciptakan citra yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen, dan untuk mengendalikan pasar.

20 34 Ekuitas merek adalah sejumlah aset dan liabilitas yang berhubungan dengan merek, nama, dan simbol, yang menambah atau mengurangi nilai dari produk atau pelayanan bagi perusahaan atau pelanggan perusahaan (Kotler dan Keller, 2012). Ekuitas merek terdiri dari lima atribut yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, loyalitas merek, dan aset lainnya seperti keunggulan bersaing, hubungan antar pemasok, hak paten, dan merek dagang. Ekuitas merek yang kuat akan memberikan keuntungan seperti meningkatkan keyakinan pelanggan dalam keputusan pembelian, meningkatkan kesetiaan terhadap merek, meningkatkan keunggulan bersaing, dan meningkatkan margin keuntungan. f) Kemasan Produk (Packaging) Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah untuk suatu produk (Kotler dan Keller, 2012). Ada tiga macam tingkatan dalam kegiatan pengemasan barang produk, yaitu: 1. Kemasan utama (primary package), yaitu kemasan yang langsung berhubungan dengan isi produk. 2. Kemasan tambahan (secondary package), merupakan kemasan yang berfungsi sebagai pelindung dari kemasan utama dan biasanya dibuang ketika produk tersebut akan digunakan. 3. Kemasan pengiriman (shipping package), berfungsi sebagai pelindung produk dari resiko kerusakan yang dapat ditimbulkan dari pengangkutan produk hingga sampai ke konsumen, penyimpanan di gudang, dan lainlain.

21 35 Tujuan utama penggunaan kemasan adalah sebagai pelindung dari isi produk, memberikan kemudahan dalam penggunaan, memberikan daya tarik dari segi warna atau desainnya, sebagai identitas produk dalam menarik perhatian konsumen, dan lain-lain. g) Label Produk (Labeling) Pemberian label pada produk berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual (Kotler dan Keller, 2012). Secara garis besar, terdapat tiga fungsi dari pemberian label, yaitu: untuk mengidentifikasikan produk atau merek, mendeskripsikan beberapa hal tentang produk seperti siapa pembuatnya, dimana dan kapan dibuatnya, apa isinya, dan bagaimana cara menggunakannya dengan baik dan aman, serta mempromosikan produk melalui desain grafiknya yang menarik. Para penjual harus memastikan bahwa label tersebut telah memuat semua informasi yang diperlukan. h) Layanan Pendukung Produk (Product Support Services) Pelayanan pelanggan merupakan salah satu bagian dari strategi produk. Suatu tawaran perusahaan kepada pasar biasanya meliputi beberapa layanan yang bisa menjadi bagian kecil atau bagian besar dari tawaran tersebut. Layanan pendukung produk merupakan layanan yang mengiringi produk aktual atau tambahan atas produk. Semakin lama semakin banyak perusahaan yang menggunakan layanan pendukung produk sebagai sarana untuk meraih keunggulan kompetitif.

22 Harga (Price) Pengertian Harga Harga merupakan variabel penting dalam bauran pemasaran yang dialokasikan oleh suatu perusahaan. Dari keempat variabel dalam bauran pemasaran, harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan pendapatan bagi perusahaan. Menurut Kotler dan Armstrong (2014), harga adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk dan jasa tersebut. Menurut Tjiptono (2008), harga adalah jumlah uang (satuan moneter) atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Dari definisi harga diatas dapat disimpulkan bahwa harga adalah nilai suatu produk atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang Strategi Penetapan Harga Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara. Ada enam langkah penetapan harga menurut Kotler dan Keller (2012) yaitu: 1. Memilih tujuan penetapan harga Mula-mula perusahaan memutuskan dimana perusahaan ingin memposisikan penawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan, maka semakin mudah perusahaan menetapkan harga. Lima tujuan utama tersebut adalah kemampuan bertahan, laba saat ini maksimum, pangsa pasar maksimum, pemerahan pasar maksimum, dan kepemimpinan kualitas produk.

23 37 2. Menentukan permintaan Setiap harga akan mengarah ke tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan. Dalam kasus normal, keduanya berhubungan terbalik yaitu semakin tinggi harga maka semakin rendah permintaan. Dalam kasus barang bergengsi, kurva permintaan kadang-kadang bergerak naik. Kadang-kadang konsumen menerima harga mahal untuk mengindikasikan produk yang lebih baik. Meskipun demikian, jika harga terlalu tinggi, tingkat permintaan mungkin turun. Oleh sebab itu, dalam menentukan permintaan, perusahaan harus memperhatikan tiga hal yaitu sensitivitas harga, memperkirakan kurva permintaan, dan elastisitas harga permintaan. 3. Memperkirakan Biaya Permintaan menetapkan batas atas harga yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya. Biaya menetapkan batas bawah. Perusahaan ingin mengenakan harga yang dapat menutupi biaya memproduksi, mendistribusikan, dan menjual produk, termasuk tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan risikonya. Tetapi, ketika perusahaan menetapkan harga produk yang dapat menutupi biaya penuh mereka, profitabilitas tidak selalu menjadi hasil akhirnya. 4. Menganalisis Biaya, Harga, dan Penawaran Pesaing Dalam kisaran kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan reaksi harga pesaing. Mula-mula perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Jika penawaran perusahaan

24 38 mengandung fitur-fitur yang tidak ditawarkan oleh pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan harus mengurangkan nilai mereka dari harga perusahaan. Sekarang perusahaan dapat memutuskan apakah perusahaan dapat mengenakan lebih banyak, sama, atau kurang dari pesaing. Pengenalan harga baru atau perubahan harga lama dapat memprovokasi respons dari pelanggan, pesaing, distributor, pemasok, bahkan pemerintah. Pesaing sangat mungkin bereaksi ketika jumlah perusahaan hanya sedikit, produk bersifat homogen, dan pembeli banyak memiliki informasi. Reaksi pesaing bisa menjadi masalah khusus ketika perusahaan ini mempunyai proposisi nilai yang kuat. 5. Memilih metode penetapan harga Metode penetapan harga dapat dibagi menjadi enam metode yaitu: a. Penetapan harga markup Metode markup biasanya menetapkan harga lebih tinggi pada barangbarang musiman untuk menutupi risiko tidak terjual, barang-barang khusus, barang yang pergerakannya lambat, barang dengan biaya penyimpanan dan penanganan tinggi. b. Penetapan harga tingkat pengembalian sasaran Dalam penetapan harga tingkat pengembalian sasaran, perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi sasarannya (ROI).

25 39 c. Penetapan harga nilai anggapan Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen seperti citra pembeli akan kinerja produk, kemampuan penghantaran dari saluran, kualitas jaminan, dukungan pelanggan, dan atribut yang kurang dominan seperti reputasi pemasok, kepercayaan, harga diri. Perusahaan menggunakan unsur bauran pemasaran lain seperti iklan dan tenaga penjualan untuk mengomunikasikan dan meningkatkan nilai anggapan dari pikiran pembeli. d. Penetapan harga nilai Dalam penetapan harga nilai, perusahaan mengenakan harga yang cukup rendah untuk penawaran berkualitas tinggi untuk memenangkan pelanggan setia. e. Penetapan harga going rate Dalam penetapan harga going rate, perusahaan mendasarkan sebagian besar harganya pada harga pesaing, mengenakan harga yang sama, lebih mahal, atau lebih murah dari harga pesaing utama. f. Penetapan harga jenis lelang Penetapan harga jenis lelang bertujuan untuk membuang persediaan berlebih atau barang bekas. 6. Memilih harga akhir Metode penetapan harga mempersempit kisaran dari mana perusahaan harus memilih harga akhirnya. Dalam memilih harga itu, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor tambahan yaitu:

26 40 a. Dampak kegiatan pemasaran lain Harga akhir harus memperhitungkan kualitas dan iklan merek relatif terhadap kompetisi. Merek dengan kualitas relatif rata-rata tetapi anggaran iklan relatif tinggi mampu mengenakan harga premium. Konsumen bersedia membayar harga lebih tinggi untuk produk yang dikenal dibandingkan produk yang tidak dikenal. b. Kebijakan penetapan harga perusahaan Harga harus konsisten dengan kebijakan penetapan harga perusahaan. Pada saat yang sama, perusahaan tidak menolak untuk menentukan penalti penetapan harga di bawah keadaan tertentu. c. Penetapan harga berbagi keuntungan dan risiko Pembeli mungkin tidak mau menerima proposal penjual karena tingkat risiko anggapan yang tinggi. Penjual mempunyai opsi menawarkan untuk menyerap risiko jika tidak menghantarkan nilai yang dijanjikan. d. Dampak harga pada pihak lain Manajemen juga harus mempertimbangkan reaksi pihak lain terhadap harga terkontemplasi seperti tanggapan distributor dan penyalur, pesaing, pemasok, dan lain lain Strategi Penyesuaian Harga Perusahaan biasanya tidak menetapkan satu harga tetapi mengembangkan struktur penetapan harga yang merefleksikan variasi dalam permintaan dan biaya secara geografis, kebutuhan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi pengiriman, dan faktor lainnya. Berikut beberapa strategi penyesuaian harga:

27 41 1. Penetapan harga geografis Dalam penetapan harga geografis, perusahaan memutuskan bagaimana memberi harga kepada produknya untuk konsumen yang berbeda di lokasi dan negara yang berbeda. 2. Diskon harga dan insentif Sebagian besar perusahaan akan menyesuaikan harga mereka dan memberikan diskon dan insentif untuk pembayaran dini, pembelian volume, dan pembelian di luar musim. 3. Penetapan harga promosi Perusahaan dapat menggunakan beberapa teknik penetapan harga untuk merangsang pembelian dini seperti penetapan harga pemimpin kerugian, penetapan harga acara khusus, rabat tunai, pembiayaan bunga rendah, jangka waktu pembayaran lebih panjang, jaminan dan kontrak jasa, dan diskon psikologis. 4. Penetapan harga terdiferensiasi Diskriminasi harga terjadi ketika perusahaan menjual produk atau jasa dengan dua harga atau lebih yang tidak mencerminkan perbedaan proporsional dalam biaya. Dalam diskriminasi tingkat pertama, penjual mengenakan harga terpisah kepada setiap pelanggan tergantung pada intensitas permintaannya. Dalam diskriminasi tingkat kedua, penjual mengenakan harga yang tidak terlalu mahal kepada pembeli yang membeli volume yang lebih besar. Dalam diskriminasi harga tingkat ketiga, penjual mengenakan jumlah yang berbeda terhadap berbagai kelas pembeli.

28 Distribusi (Place) Pengertian Distribusi Menurut Tjiptono (2008), distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Menurut Kotler dan Armstrong (2012), distribusi adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan yang ditargetkan termasuk di dalamnya jaringan, jangkauan, lokasi, persediaan, transportasi, dan logistik. Jadi dapat disimpulkan bahwa distribusi adalah suatu sistem dan kegiatan baik dilakukan secara individu maupun organisasi dalam memindahkan produk atau jasa dari produsen ke konsumen Tingkat Saluran Distribusi Kotler dan Keller (2012) menjelaskan ada beberapa tingkat saluran distribusi yaitu: 1. Saluran nol tingkat. Saluran ini disebut juga saluran pemasaran langsung yang terdiri atas produsen yang langsung menjual kepada pelanggan akhir. 2. Saluran satu tingkat. Saluran ini menunjukkan bahwa pemasaran hanya menggunakan satu perantara penjualan seperti pengencer. 3. Saluran dua tingkat. Saluran ini mencakup dua perantara. Dalam pasar konsumen, saluran ini biasanya adalah pedagang besar dan pengencer.

29 43 4. Saluran tiga tingkat. Saluran ini mencakup tiga perantara. Pendistribusiannya adalah pedagang besar menjual kepada penyalur dan penyalur akan menjual kepada pengencer lalu baru ke konsumen akhir Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi Perusahaan harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi (Swastha dan Irawan, 2008) yaitu sebagai berikut: 1. Pertimbangan pasar, meliputi: konsumen atau pasar industri, jumlah pembeli potensial, kosentrasi pasar secara geografis, jumlah pesanan, dan kebiasaan dalam pembelian. 2. Pertimbangan barang, meliputi: nilai unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, sifat teknis, barang standar, dan luasnya lini produk. 3. Pertimbangan perusahaan, meliputi: sumber pembelanjaan, pengalaman dan kemampuan manajemen, pengawasan saluran, dan pelayanan yang diberikan oleh penjual. 4. Pertimbangan perantara, meliputi: pelayanan oleh perantara, kegunaan perantara, volume penjualan, dan biaya. Selain itu, adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangan dalam menentukan daerah bisnis yaitu: luas daerah perdagangan, dapat dicapai dengan mudah (akses), potensi pertumbuhan penjualan, dan lokasi toko saingan Promosi (Promotion) Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan penting yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan, dan mengingatkan kembali manfaat suatu

30 44 produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan. Menurut Kotler dan Keller (2012), promosi adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen, baik langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Swastha dan Irawan (2008) menjelaskan bahwa promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Selanjutnya Kotler dan Armstrong (2014) menjelaskan promosi adalah aktivitas penyampaian informasi manfaat dari sebuah produk atau jasa yang tersedia bagi pelanggan yang ditargetkan. Termasuk di dalamnya adalah periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan pemasaran langsung. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu kegiatan pemasaran yang berusaha memberikan informasi, membujuk, atau mempengaruhi dan mengkomunikasikan produk perusahaan kepada pasar sasarannya Fungsi Promosi Adapun fungsi dari promosi adalah sebagai berikut: 1. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon pembeli harus diperoleh karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu barang dan jasa.

31 45 2. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli. Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dalam tahap berikutnya adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama promosi. 3. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu maka timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli Bauran Promosi Bauran promosi merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lainnya yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Bauran promosi terdiri dari (Kotler dan Armstrong, 2014): 1. Periklanan (advertising) yaitu segala bentuk presentasi non personal dan promosi ide barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. Medianya antara lain: brosur, buklet, poster, penayangan pada audio visual, billboard, dan lain-lain. 2. Promosi penjualan (sales promotion) yaitu bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli

32 46 pelanggan. Medianya antara lain: pemberian training, hadiah, sampel, dan kupon. 3. Hubungan masyarakat (public relation) yaitu upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Medianya antara lain: kontak pers, pidato, seminar, laporan tahunan, sponsor, sumbangan, majalah perusahaan, peringatan peristiwa. 4. Penjualan perorangan (Personal selling) yaitu komunikasi langsung antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Medianya antara lain: presentasi penjualan, pertemuan penjualan, pasar malam, pameran, dan lain-lain. 5. Pemasaran Langsung (Direct marketing) yaitu sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi. Medianya adalah: pemasaran lewat telepon, internet, surat, katalog, dan lainlain Faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi Bauran promosi merupakan program komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Kotler (2012) mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi yaitu:

33 47 1. Pemasar Dalam hal ini bisa digunakan strategi dorong (push strategy) dan strategi tarik (pull strategy). Strategi dorong merupakan strategi promosi yang menggunakan tenaga penjual dan promosi perdagangan untuk mendorong produk lewat saluran distribusi. Produsen mempromosikan produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen. Strategi tarik merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan promosi konsumen demi memupuk permintaan konsumen. Apabila strategi tarik berhasil, konsumen akan mencari produk dari pengecer, pengecer akan mencari dari pedagang besar, dan pedagang besar akan mencari dari produsen. 2. Target Pasar Penentuan target pasar mengenai lokasi, usia, jenis kelamin, status ekonomi, status pendidikan, dan lokasi pasar sebagai target yang akan dituju karena akan mempengaruhi bauran pemasaran yang akan digunakan sehingga bauran pemasaran akan berjalan efektif dan efisien. 3. Daur hidup produk Maksudnya adalah melihat posisi produk dalam tingkat siklus kehidupan. Ada 4 tingkat daur hidup produk yaitu: a. Tahap perkenalan: iklan dan hubungan masyarakat baik untuk menghasilkan kesadaran tinggi dan promosi penjualan bermanfaat untuk mempromosikan penjualan awal. Penjualan perorangan harus dipakai agar pedagang menjual produk tersebut.

34 48 b. Tahap pertumbuhan: semua variabel diperlambat karena permintaan memiliki momentumnya sendiri lewat pembicaraan dari mulut ke mulut. c. Tahap kemapanan (dewasa): promosi penjualan, periklanan, dan penjualan perorangan semua bertambah penting secara berurutan. d. Tahap kemunduran: promosi penjualan berlangsung kuat, iklan dan publisitas dikurangi, dan tenaga penjualan hanya memberi perhatian minimal pada produk itu. 4. Situasi Ini tergantung pada berbagai situasi lingkungan perusahaan seperti persaingan, ekonomi, politik, dan sebagainya Manajemen Hubungan Pelanggan Pengertian Manajemen Hubungan Pelanggan Menurut Kotler dan Keller (2012), manajemen hubungan pelanggan (CRM) adalah proses mengelola informasi rinci tentang pelanggan perorangan dan semua titik kontak pelanggan secara seksama untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan. Titik kontak pelanggan adalah semua kejadian dimana pelanggan menghadapi merek dan produk dari pengalaman aktual ke komunikasi pribadi atau massal hingga observasi biasa. CRM memungkinkan perusahaan menyediakan layanan pelanggan yang sempurna melalui penggunaan informasi akun perorangan yang efektif. Berdasarkan apa yang mereka ketahui tentang setiap pelanggan yang dinilai, perusahaan dapat menyesuaikan penawaran pasar, layanan, program, pesan, dan media. CRM penting karena pendorong utama profitabilitas perusahaan adalah nilai kolektif basis pelanggan perusahaan.

35 49 Menurut Kotler dan Armstrong (2014), CRM merupakan proses keseluruhan dalam membangun dan mempertahankan hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan memberikan nilai pelanggan yang unggul dan kepuasan. Manajemen hubungan pelanggan (CRM) adalah proses memodifikasi perilaku pelanggan dari waktu ke waktu dan belajar dari setiap interaksi, menyesuaikan perawatan pelanggan, dan memperkuat ikatan antara pelanggan dan perusahaan untuk menambah nilai hubungan pelanggan dalam persyaratan pelanggan untuk memaksimalkan nilai dari hubungan dengan pelanggan untuk kepentingan pelanggan dan laba perusahaan. CRM merupakan usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan agar tidak lari ke pesaing dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, , masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan karyawan yang dapat dikatakan sebagai sebuah strategi bisnis menyeluruh dari suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut untuk mengelola hubungan baik dengan pelanggannya. Menurut Kostojohn (2011), CRM merupakan strategi peningkatan fokus kepada pengembangan, pemeliharaan, dan penggalian nilai maksimum dari hubungan pelanggan. Dengan demikian melalui CRM perusahaan dapat melakukan pendekatan sehingga dapat menarik sejumlah informasi mengenai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen hubungan pelanggan merupakan suatu konsep manajemen secara menyeluruh yang berpusat pada pelanggan sebagai faktor utama untuk meningkatkan keunggulan bersaing dan bertujuan memperoleh tingkat kepuasan

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan faktor yang penting dalam siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumen. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok suatu perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 12 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga Rangkuman Bab 14 Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga A. Memahami Penetapan Harga Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 TINJAUAN TEORITIS 2.1.1 Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh setiap perusahaan baik perusahaan barang atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Perusahaan melakukan kegiatan pemasaran pada saat perusahaan ingin memuaskan kebutuhannya melalui sebuah proses transaksi. Pemasaran juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran diartikan sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Beberapa ahli mendefinisikan pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut

Lebih terperinci

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts Product Knowledge and Price Concepts Minggu-15 Membangun Nilai, Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (2) (building customer value, satisfaction, and loyalty) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Optimalisasi Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2014) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan bauran pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis pemasaran menjadi suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med. Mata Kuliah Modul ke: 14Fakultas FIKOM - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertia Pemasaran Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dalam usahanya untuk tetap mempertahankan kelangsungan perusahaan, untuk berkembang dan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peluang Pasar Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2..1 Defenisi perilaku konsumen Ada beberapa definisi dari perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, di antaranya: The American Assosiation dalam

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit

LANDASAN TEORI. banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang terlihat memiliki sedikit II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Sejak orang mengenal kegitan pemasaran, telah banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan penjualan atau promosi, melainkan suatu usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual, 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi Promosi digunakan untuk menginformasikan atau memberitahu kepada orang mengenai produk dan membujuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki banyak arti secara sederhana ialah pengelolaan hubungan pelanggan yang mengutungkan. Secara luas definisi pemasaran adalah proses sosial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan

Lebih terperinci

Bab 5 Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan

Bab 5 Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan Bab 5 Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan Pentingnya Pelanggan Dasar dari orientasi pemasaran adalah hubungan pelanggan yang kuat Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran merupakan kegiatan yang paling penting dalam perekonomian perusahaan. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran menjadi komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui pemasaranlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis pasar modern sudah cukup lama memasuki industri retail Indonesia dan dengan cepat memperluas wilayahnya sampai ke pelosok daerah. Bagi sebagian konsumen pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Promosi Pada kegiatan pemasaran terdapat suatu kegiatan yang mempunyai peran penting dalam mengkomunikasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, kegiatan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Merek Didalam suatu produk yang dijual ke pasar oleh produsen terdapat nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah: 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pengertian Pemasaran pada mulanya difokuskan pada produk barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Pemasaran Suparyanto & Rosad (2015:3) mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan suatu hal yang tidak luput dari kegiatan mempromosikan suatu barang maupun jasa yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau

Lebih terperinci

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII

RESEARCH. Ricky Herdiyansyah SP, MSc. Ricky Sp., MSi/Pemasaran Agribisnis. rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII RESEARCH BY Ricky Herdiyansyah SP, MSc Ricky Herdiyansyah SP., MSc rikky Herdiyansyah SP., MSi. Dasar-dasar Bisnis DIII PEMASARAN : Aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Terry dalam Hasibuan (2007:2), manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler & Amstrong (2008:5) pemasaran adalah proses mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran sudah diketahui semenjak manusia mulai mengenal sistem pembagian kerja dalam masyarakat, sehingga kelompok masyarakat hanya

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran Dalam menjalankan kegiatan pemasaran, perusahaan mengenal dan menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari tujuh unsur yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix Kotler (Jilid 1, 2005: 17) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011:9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. STRATEGI PEMASARAN a. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication

Integrated Marketing Communication Modul ke: 01Fakultas FIKOM Integrated Marketing Communication Pengenalan Periklanan dan Promosi Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Pemasaran Proses perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Swastha dan Irawan (2008), pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI

KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI KEBIJAKAN PEMASARAN PRODUK PIPA WAVIN PADA TOKO GUNUNG KAWI DI BATAM YANG DITINJAU DARI SUDUT BAURAN PEMASARAN TIBRANI Dosen Tetap Prodi Manajemen Universitas Riau Kepulauan Batam ABSTRAKSI Penelitian

Lebih terperinci

ASPEK PASAR DAE PEMASARAE

ASPEK PASAR DAE PEMASARAE ASPEK PASAR DAE PEMASARAE Kesalahan dalam mengukur potensi pasar dapat menjadi penyebab kegagalan usaha. Bisnis pada masa sebelum ini didominasi dengan pola memasarkan produk yang telah dibuat, dimana

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan Subyek bagi semua orang maupun dunia usaha segala masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran juga

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke:

Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN Serangkaian tindakan dan keputusan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi Strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menerangkan mengenai landasan teori yang bersangkutan dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menerangkan mengenai landasan teori yang bersangkutan dengan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menerangkan mengenai landasan teori yang bersangkutan dengan konsep penelitian. Konsep tersebut membahas tentang penjualan. A. Definisi Penjualan Afif (1994) mengartikan menjual

Lebih terperinci

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau CHAPTER 12 BRANDING A. Definisi Merek (Brand) Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau kontrak kepercayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003). 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatan memasarkan atau menjual

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang berlangsung dalam hubungannya denga pasar. Pemasaran berarti bekerja denga pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PROMOSI DAN BAURAN PROMOSI 1. Pengertian Promosi Menurut Lupiyodadi(2001 :108), promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan

Lebih terperinci

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran

Kebutuhan. Keinginan. Pasar. Hubungan. Permintaan. Transaksi. Produk. Nilai & Kepuasan. Pertukaran Kebutuhan Pasar Keinginan Hubungan Permintaan Transaksi Produk Pertukaran Nilai & Kepuasan Memaksimumkan konsumsi Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi Memaksimumkan pilihan Memaksimumkan mutu hidup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

Lebih terperinci