Financial Knowledge. PT Mandiri Tunas Finance
|
|
- Ivan Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Financial Knowledge PT Mandiri Tunas Finance
2 PENDAHULUAN 1 PRINSIP DASAR ANALISIS KELAYAKAN KREDIT 2 LIMA KENDALI UTAMA OPERASIONAL PEMBIAYAAN 3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJASAMA DEALER FINANCE COMPANY 4 MEMAHAMI EFEK KREDIT MACET 5
3
4 Kredit Credere Kepercayaan
5
6 Character Reputasi debitur, pengalaman, dan nilai-nilai etika yang menggambarkan watak dan itikad debitur Apakah debitur memiliki kemauan untuk memenuhi kewajibannya?
7 Evaluasi Character: Histori & perilaku pembayaran Informasi reputasi dari lingkungan rumah, kantor/ tempat usaha, industri dan media massa Debitur bersedia melengkapi data dan dokumen persyaratan kredit yang valid Sikap dan tanggapan debitur atas kedatangan surveyor Cara debitur menjawab pertanyaan (apakah berbelit-belit, to the point, atau ada pertentangan antara jawaban) Sistem Informasi Debitur (BI Bapepam LK, APPI)
8 Capacity Kemampuan debitur untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Perorangan: - Bidang usaha - Jabatan - Lama bekerja - Kontinuitas penghasilan Perusahaan: - Bidang usaha - Jumlah produk - Keuntungan
9 Capital Perorangan Seluruh harta kekayaan yang dimiliki sebagai hasil usaha yang dilakukan seperti: rumah pribadi, kendaraan pribadi, rekening bank atau data keuangan, dan harta kekayaan lain. Perusahaan Seluruh harta operasional yang digunakan dalam kegiatan berproduksi sebagai komitmen untuk usaha yang dijalaninya seperti tempat usaha, kendaraan inventaris, alat produksi, dan data keuangan.
10 Condition Faktor eksternal yang mempengaruhi kemampuan debitur dalam memenuhi kewajiban kreditnya Evaluasi Condition -Siklus usaha - Peraturan pemerintah - Kondisi sosial politik - Fluktuasi kurs - Teknologi - Persaingan usaha
11 Collateral Jaminan yang diberikan sebagai alat untuk memperkecil risiko yang ditanggung oleh kreditor. Evaluasi Collateral -Kendaraan yang dikreditkan - Taksasi kendaraan (untuk used car) - Keabsahan dan keamanan BPKB - Serifikat jaminan Fiducia - Additional collateral / cross default / cross collateral.
12 CAR Evaluasi Car - Usia kendaraan (new/used) - Kondisi kendaraan - Karoseri -Tujuan penggunaan unit - Kesesuaian penggunaan unit dengan bidang usaha debitur.
13 Evaluasi Credit Term Harga OTR Karoseri Down Payment Tenor ADDB ADDM Interest Payment Total angsuran Dealer Grading Credit Term
14
15 Sales & Marketing Job : Bertanggung jawab terhadap target pembiayaan (unit/amount) by brand Responsible by: Marketing Div Head, MM, BM, CMH, CMO
16 Operations Job : Bertanggung jawab terhadap kelancaran jalannya operasional pembiayaan agar target pembiayaan dapat tercapai Responsible by : Operation Division Head, Operation Manager, Branch Manager
17 Credit & Risk Management Job : Bertanggung jawab untuk mengeluarkan kebijakan pricing kredit dan menghitung resiko pembiayaan (credit risk & calculation) Responsible by : Credit & Risk Division Head, Credit Manager, Branch Manager, Credit Analyst
18 Collection Job : Bertanggung jawab untuk memantau kelancaran pembayaran angsuran nasabah dan memastikan bahwa nasabah telah melaksanakan kewajiban pembayaran Responsible by : Collection Division Head, Collection Manager, Branch Manager, Debt Collector
19 Inventory Asset Job : Bertanggung jawab untuk melakukan inventarisasi atas aset obyek pembiayaan yang ditarik dari customer gagal bayar / kredit macet dan melakukan transaksi penjualan / pelelangan obyek pembiayaan tersebut untuk menekan kerugian pembiayaan terhadap unit credit loss Responsible by : Inventory Division Head, Inventory Manager Branch Manager, Inventory & Asset Staff
20
21 Contoh : DP rendah, Bunga 0%, Subsidi Bunga, Baloon Payment Contoh : Insurance Refund, Point Rewards, Dealer Tour Contoh : Hubungan yang baik sebagai pondasi kerjasama Contoh : CMO, Surveyor
22 1.. Efek NPL bagi Positioning Brand di Mata Perusahaan Pembiayaan a. Setiap periode waktu tertentu (biasanya setiap bulan), perusahan pembiayaan melalui Credit & Risk Division akan mengeluarkan suatu angka rasio kredit macet (NPL/NCL) untuk setiap portfolio dan brand yang mereka biayai b. Perusahaan pembiayaan mengeluarkan daftar peringkat resiko brand dalam suatu tabel matrik c. Jika NPL dan Rapor Matriksnya bagus maka brand tersebut akan dapat keuntungan sebagai Priority Brand ( support yang maksimal, man power, service level dan pricing yang kompetitif) d. Jika NPL dan Rapor Matriksnya Jelek, maka brand tersebut akan masuk dalam brand beresiko (tidak ada support bahkan black list)
23 TINDAKAN DEALER 2. Tindakan Dealer Selektif Kenal baik customernya (kebutuhan & permintaan) Mengerti latar belakang usaha customer langsung Pelajari kondisi keuangan customer sebelum mengajukan aplikasi ke lembaga Finance Etika Kontrol harga jual retail Hindari upping price Share informasi dengan lembaga Finance Hubungan Kenali PIC di lembaga Finance (Branch Manager, CMO) Meeting rutin dengan lembaga Finance Sedia membantu lembaga Finance di saat terjadi proses repossess NPL menurun Bisnis HINO terpercaya Peningkatan Sales
24 Terima Kasih
Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan Pembiayaan PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Sebelum POJK : Badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha,(leasing) Anjak Piutang,(factoring) Pembiayaan Konsumen (C Fin) Usaha Kartu
Lebih terperinciModel Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer
L48 L.1.2.4. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease L.1.2.5. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer Finance L49 L.1.2.6. Model Laporan Prediksi Jumlah Agreement
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM
ANDRI HELMI M, SE., MM Risiko kredit adalah bentuk ketidakmampuan suatu perusahaan, instuisi, lembaga maupun pribadi dalam menyelesaikan kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu baik pada saat jatuh tempo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian suatu negara bisa dilihat dari minimalnya dua sisi, yaitu ciri perekonomian negara tersebut, seperti pertanian atau industri dengan sektor perbankan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk memulai investasi atau memperbesar usahanya. Untuk memperoleh dana tersebut perusahaan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Peranan Kredit di Dalam Usaha Pada hakikatnya setiap perusahaan akan membutuhkan tambahan modal untuk dapat berkembang. Menurut Murray dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah
16 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maka pemerintah telah menetapkan beberapa prioritas, antara lain adalah dengan memberikan akses yang luas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
Lebih terperinciIII. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. saham PT Tunas Financindo Sarana pada tanggal 6 Februari Saham yang
18 III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk resmi mengakuisisi 51% (lima puluh satu persen) saham PT Tunas Financindo Sarana pada tanggal 6 Februari 2009.
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Hasil dari analisa data dan pembahasan hasil analisa data pada penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Murabahah merupakan salah satu akad yang dipakai
Lebih terperinciPengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)
Materi 3 Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan) Subpokok bahasan : Pengertian Kredit & Pembiayaan (Produk Lending) Jenis-jenis kredit Prinsip-prinsip pemberian kredit Jenis-jenis pembebanan suku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang banyak dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha Kecil dan Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penerapan Business Intelligence (BI) pada perusahaan perbankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan Business Intelligence (BI) pada perusahaan perbankan merupakan kunci sukses dalam mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan bisnis utama dengan kemampuan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT ABC Finance (nama perusahaan disamarkan) didirikan pada tanggal 29 et 1993, dan baru beroperasi pada tanggal 3 Mei 1994, setelah mendapatkan izin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan diperhadapkan dengan sumber pendapatan yang tidak mencukupi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman kebutuhan masyarakat terus meningkat dan diperhadapkan dengan sumber pendapatan yang tidak mencukupi sehingga kredit menjadi salah satu alternatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada PT Mandiri Tunas Finance Cabang Bandar Lampung dapat di ambil serta dikumpulkan data
Lebih terperinciBab 7 Manajemen Piutang
Dasar Manajemen Keuangan 97 Bab 7 Manajemen Piutang Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang manajemen piutang dan kredit, analisa perputaran dan anggaran pengumpulan piutang. D alam
Lebih terperinciBAB IX MANAJEMEN PIUTANG
BAB IX MANAJEMEN PIUTANG 9.1. Manajemen Piutang Pengetian piutang diartikan dalam dua hal yaitu: 1. Piutang dalam bentuk penjualan barang atau jasa oleh perusahaan dagang 2. Piutang (kredit) dalam artipemberian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Berdirinya PT. Finansia Multi Finance
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Berdirinya PT. Finansia Multi Finance PT. Finansia Multi Finance dengan brand KreditPlus, didirikan pada tanggal 09 Juni 1994 dan mempunyai 125 cabang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sebelum krisis tahun 1998 sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tidak dilirik oleh perbankan karena mereka menilai sektor ini tidak layak untuk dibiayai,
Lebih terperinciSTIE DEWANTARA Pembiayaan Bisnis Perusahaan
Pembiayaan Bisnis Perusahaan Hukum Bisnis, Sesi 5 Latar Belakang Dalam memulai sebuah bisnis, faktor utama yang diperlukan adalah modal sebagai harta (uang, barang, atau surat berharga) yang dapat dipergunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil penelitian ilmiah yang berkaitan dengan informasi akuntansi, informasi non akuntansi,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti kepercayaan, atau credo yang berarti saya percaya (Firdaus dan Ariyanti, 2009).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perekonomian. Bank
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perekonomian. Bank menghimpun dana dan menyalurkannya ke masyarakat. Pada usaha perbankan, potensi
Lebih terperinciProudly present. Manajemen Piutang. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.
Proudly present Manajemen Piutang Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com PIUTANG Piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. CIMB Securities Indonesia merupakan salah satu perusahan yg merupakan anak perusahan CIMB GROUP yang berpusat di Malaysia.Perusahan ini
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Suatu penalaran dari penulis yang didasarkan atas pengetahuan,teori dan dalil dalam upaya menjawab penelitian dituangkan dalam kerangka pemikiran
Lebih terperinciSEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH
SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH PENGERTIAN Menurut DFID (Department For International Development) sektor keuangan adalah seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga formal
Lebih terperinciKEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BOGOR ANGGANA CENDIKIA
PRAMITHA DIKA SAPUTRI, 27210039 FAKULTAS EKONOMI, UNIVERSITAS GUNADARMA KEBIJAKAN ESTIMASI NILAI AGUNAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BOGOR ANGGANA CENDIKIA Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Banyak tuntutan dari para pelaku bisnis (pengusaha) dan juga pakar ekonomi
Bah I Pendahuluan BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak tuntutan dari para pelaku bisnis (pengusaha) dan juga pakar ekonomi yang menuntut agar Bank Indonesia selaku penguasa moneter mempengaruhi suku
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. (1991:24), menyatakan bahwa kredit mempunyai arti : percaya.dalam bahasa Belanda istilahnya vertrouwen, dalam bahasa
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kredit 2.1.1 Pengertian Kredit Menurut HMA Savelberg dalam Mariam Darus Badrulzaman (1991:24), menyatakan bahwa kredit mempunyai arti : a. sebagai dasar
Lebih terperincisesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban
kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). 2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut menciptakan persaingan yang sangat ketat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dalam pendirian perusahaan, pemilik selalu merumuskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya dalam pendirian perusahaan, pemilik selalu merumuskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapainya, secara umum tujuan dari didirikannya perusahaan adalah
Lebih terperinciKuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR
LAMPIRAN 65 66 Lampiran 1. Kuisioner penelitian Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR Gambaran Ringkas Penelitian Sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi suatu Bank, kredit merupakan sumber utama penghasilan bank sekaligus sumber risiko bisnis terbesar dimana ada kemungkinan kredit tak tertagih (kredit macet).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kredit Macet 1. Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani Credere yang berarti kepercayaan, oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Peranan Bank dalam mendukung kegiatan dunia usaha kecil sangat besar untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank adalah jasa lalu lintas peredaran
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN III.
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengendalian Kredit Bank Pada penyaluran kredit bank, perlu diperhatikan beberapa aspek yang terkait dengan nasabah penerima kredit untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga meningkatkan pula pendapatan perkapita masyarakat, walaupun. pemerintah untuk bersungguh sungguh mengatasinya agar tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pembangunan nasional yang terus berkembang sehingga meningkatkan pula pendapatan perkapita masyarakat, walaupun masih terjadi ketimpangan ekonomi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pembiayaan Modal Kerja di Bri Syariah KC Semarang 1. Pembahasan Pembiayaan modal kerja di BRI Syariah KC Semarang adalah sebuah pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan simpan pinjam layaknya bank, dimana ijin operasionalnya di bawah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi adalah suatu lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam kegiatan simpan pinjam layaknya bank, dimana ijin operasionalnya di bawah Kementrian Koperasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank dalam menjalankan aktivitasnya berfungsi sebagai lembaga intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Page 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, industri perbankan terus berkembang dengan pesat mengingat pentingnya industri ini dalam pembangunan ekonomi nasional. Kehadiran industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sebagian besar pendapatan bank berasal dari pendapatan bunga yang berasal dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya pertumbuhan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. bidang Pembiayaan kendaraan roda empat. Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Suzuki Finance Indonesia adalah Sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang Pembiayaan kendaraan roda empat. Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki Finance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan sarana yang strategis dalam rangka pembangunan ekonomi, peran yang strategis tersebut disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai penghimpun
Lebih terperinciAdapun struktur organisasi dan tanggung jawab masing. PT. Bank Jabar Banten Cabang Bandung adalah sebagai berikut : Tugas Pemimpin Cabang adalah :
50 4.1.3 Deskripsi Tugas Adapun struktur organisasi dan tanggung jawab masing masing bagian PT. Bank Jabar Banten Cabang Bandung adalah sebagai berikut : 1. Pimpinan Cabang Tugas Pemimpin Cabang adalah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dibuat tidak berdasarkan tekanan apapun dan murni dari hasil analisa yang diperoleh. Dari analisa yang dilakukan pada Bab IV, maka dapat diambil
Lebih terperinciBAB VI AKTIVA LANCAR-PIUTANG
BAB VI AKTIVA LANCAR-PIUTANG 6.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Dalam Piutang Dalam rangka usaha untuk memperbesar volume penjualannya kebanyakan perusahaan besar menjual produknya
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam penulisan penelitian ini, penulis menjabarkan kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1. Evaluasi Prosedur Pemberian Kredit Di PT Bank BPR BM Prosedur Pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Krisis keuangan memberikan dampak terhadap perkembangan ekonomi secara global dan perkembangan ekonomi di Indonesia khususnya. Oleh karenanya Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Return On Asset Tujuan dasar dari manajemen suatu unit usaha bisnis adalah untuk memaksimalkan nilai dari investasi yang ditanamkan oleh pemilik modal terhadap
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN STRATEGI BISNIS DAN POSISI PERSAINGAN PT. WOM FINANCE JAKARTA. Aditya Arta 1 BINUS University. Mohammad Hamsal 2 BINUS University
ANALISIS PENETAPAN STRATEGI BISNIS DAN POSISI PERSAINGAN PT. WOM FINANCE JAKARTA Aditya Arta 1 BINUS University Mohammad Hamsal 2 BINUS University ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu
Lebih terperinciPENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG. Ismiyati
PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG Ismiyati miec4n@gmail.com Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo Intan Puspitasari,
Lebih terperinciPengukuran Proses Kunci dan Metodologi Penilaian Prosedur Pelaksanaan Solusi
Proses Kunci Character Capacity Pengukuran Proses Kunci dan Metodologi Penilaian Prosedur Pelaksanaan Solusi 1. Wawancara mendalam dengan pemohon kredit. 2. Survey lokasi usaha dan tempat tinggal pemilik
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Griya Menurut Ibuk Silvany selaku Area Consumer Banking Manager, prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan sebagai berikut:
Lebih terperinciJUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT
JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK BRI AGRO KANTOR CABANG PEMBANTU DEPARTEMEN KEHUTANAN, JAKARTA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Secara umum piutang merupakan hak atas uang, barang dan jasa kepada orang lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan
Lebih terperinciMUHAMMAD FEBRI YOGA PURNOMO
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR (Survey pada Debitur PT. FIF FINANCE di Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 QUESTIONNAIRE
LAMPIRAN QUESTIONNAIRE Kebijakan Kredit untuk pembuatan Credit Table Scorecard. Gambarkan jumlah debitur kredit yang ada di BPR Gunadhana Mitrasembada: Total debitur.78 debitur. Total nilai outstanding
Lebih terperinciJournal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx
Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Analisis Sistem Pengendalian Internal dalam Kelayakan Pemberian Kredit pada PT. BFI Finance cabang Malang 1 Suyanto (Program
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Dengan melihat permasalahan yang terjadi pada Bank X, maka perlu adanya cara untuk menganalisa variabel-variabel apa saja yang akan menentukan kredit macet atau lancar dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem pengendalian yang baik
BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Ringkasan Pengendalian internal dalam sebuah organisasi adalah sangat penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
31 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Risiko kredit atau dalam bahasa asing disebut credit risk adalah suatu potensi kerugian yang disebabkan oleh ketidak mampuan (gagal bayar) dari debitur
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat suku
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat suku bunga kredit dan kredit bermasalah (NPL) dampaknya terhadap jumlah penyaluran kredit pada PT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Suatu penelitian kaitan antara landasan teori dan fakta empirik sangat penting. Menghindari kesalahan pengertian dalam pemahaman dan untuk memperoleh kesatuan pandangan terhadap beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan keuangan. Era modern sekarang ini keberadaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Era modern sekarang ini keberadaan dunia perbankan sangat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI
BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENANGANAN PEMBIAYAAN MACET DAN EKSEKUSI JAMINAN PRODUK KPR AKAD MURA>BAH}AH DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU MOJOKERTO A. Analisis Mekanisme Penanganan Pembiayaan Macet
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kredit 2.1.1. Definisi Kredit Menurut Supramono (2009:152), kata kredit berasal dari bahasa Romawi yaitu Credere yang artinya percaya. Dengan kata lain kredit dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Rancangan Sesuai dengan perancangan sistem yang telah dikemukakan sebelumnya, pada Sistem Informasi Pembayaran Angsuran Kredit Sepeda Motor ini, terdapat
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan suatu penalaran dari seorang penulis yang didasarkan atas pengetahuan, teori, dan dalil dalam upaya menjawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang dengan cepat, sumber-sumber dana diperlukan untuk membiayai usaha tersebut. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pembangunan nasional suatu negara khususnya pembangunan ekonomi guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return on Assets (ROA) Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) digunakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan evaluasi Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Tujuan dilakukan perencanaan evaluasi yaitu untuk memperoleh bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi perekonomian tersebut tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dahulu perencanaan keuangan digunakan pada perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dahulu perencanaan keuangan digunakan pada perusahaan untuk merencanakan keuangan kedepannya. Namun, saat ini perencanaan keuangan tidak hanya untuk perusahaan.
Lebih terperinci14,87% 17,43% 17,97% 13,69%
Laporan Tahunan 2013 BANK KALBAR Pembukaan Opening Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Directors Profil Perusahaan
Lebih terperinciTinjauan Pemberian Kredit Guna Bhakti (KGB) Dengan Menggunakan Analisis 5c Pada Bank Bjb Kantor Cabang Tamansari Bandung
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Finance and Banking 2016-02-20 Tinjauan Pemberian Kredit Guna Bhakti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah dari keseleruhan objek yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan sejalan dengan perkembangan ekonomi suatu negara, yang merupakan bagian utama dari kegiatan pemerintah dalam menggalakkan sistem
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Tinjauan Umum Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya 4.1.1 Sejarah singkat PT. Bank Perkreditan Rakyat Gamping Artha Raya (BPR GAR) PT. Bank Perkreditan Rakyat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya PT. Permata Finance Indonesia Cabang
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Permata Finance Indonesia Cabang Gorontalo PT. Permata Finance Indonesia Cabang Gorontalo berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya kesadaran individu untuk berinvestasi dan pengetahuan mengenai saham dan transaksi bursa saham melalui dialogdialog pembelajaran baik di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijual maka kas akan langsung diperoleh. Namun untuk penjualan redit,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penjualan barang dan jasa perusahaan dapat dilakukan melalui penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai perusahaan tidak menghadapi
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 1. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi selama 1 (satu) tahun Buku LAPORAN PENILAIAN SENDIRI DARI KONGLOMERASI KEUANGAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. BESS Finance berada di Komplek Puri Mutiara Blok D 123 125, Jl. Griya Utama Sunter Jakarta Utara 14350, Telp : (021) 65314241-46. PT. BESS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan (Levine, 1997). Ketika sektor
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian Andrian Fauline Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
45 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT Federal International Finance (PT FIF) didirikan di Jakarta dengan nama PT Mitrapusaka Artha Finance pada
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis dengan berbagai macam bidang usaha. Dalam menjalankan usahanya setiap
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MEMINIMALISIR PINJAMAN MACET (Studi Pada KUD BATU )
ANALISIS PELAKSANAAN PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MEMINIMALISIR PINJAMAN MACET (Studi Pada KUD BATU ) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Zulfikri Irhamdani 115020407111020 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS
Lebih terperinciPROFIL PERUSAHAAN PT. CENTRAL SANTOSA FINANCE. Lembaga Pembiayaan Pilihan Utama
PROFIL PERUSAHAAN PT. CENTRAL SANTOSA FINANCE Lembaga Pembiayaan Pilihan Utama Dengan dukungan dari BCA, bank swasta terbesar di Indonesia yang terus mengembangkan usahanya dengan menciptakan keunggulan
Lebih terperinci