PERANCANGAN WEB KONSEP BUSINESS TO CUSTOMER DENGAN TEKNOLOGI M-COMMERCE BERBASIS WAP

Transkripsi

1 PERANCANGAN WEB KONSEP BUSINESS TO CUSTOMER DENGAN TEKNOLOGI M-COMMERCE BERBASIS WAP Hardi Panjaitan ( ) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Stmik Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan // ABSTRAK Pola perubahan hidup sekarang ini semakin membuat orang-orang sibuk, sehingga kurang mempunyai waktu untuk belanj. Dan semakin besarnya masyarakat yang mempunyai handphone. Oleh karena itu, ditawarkan sebuah solusi dengan berbelanja dari manapun dengan menggunakan mobile phone. Dengan adanya teknologi M-Commerce ini, dapat memberikan alternative belanja mudah secara online. Diharapkan perusahaan dapat menggunakan layanan mobile internet ini sebagai salah satu meted penjualan yang muda, dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan hingga dua kali lipat dari pendapatan semula. System yang disebut M-Commerce ini dilengkapi dengan data base yang berfungsi menyimpan semua data untuk diolah. Data tersebut meliputi: data pelanggan, data barang, dan daftar harga. Dari data barang ada kode barang yang bisa digunakan utnuk memesan barng. Pada system ii perangkat lunak yang digunakan terdiri dari: pemograman WML dan PHP (Personal Home Page) Kata kunci: WHML, PHP, M-Commerce, Mobile Phone 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses jual beli cenderung membutuhkan suatu tempat, dimana pembeli dan penjual harus bertemu. Namum proses tersebut sudah dapat diminimalkan hanya dengan sarana internet yang menghubungkan antara pembeli dan penjual yang berbeda tempat. Banyak perusahaan yang berkembang mulai mengaplikasikan M-Commerce ini karena dirasa sangat menguntungkan dan lebih baik dari segi waktu maupun tenaga. Dan ditinjau dari segi pendapatan perusahaan, metode ini dapat meningkatkan hingga lebih dari 2 kali lipat dari jumlah semula. Maka diharapkan masyarakat dapat menggunakkan aplikasi layanan internet sebagai salah satu jawaban terhadap metode penjualan yang mudah. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka yang menjadi perumusan masalah adalah: 1. Bagaimana menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan business to Customer (B2C) 2. Bagaimana merancang perangkat lunak berbasis WAP 3. Bagaimana menerapkan teknologi M- Commerce dalam business to Customer (B2C) 1.3 Batasan Masalah Karena keterbatasan waktu dan ketersediaan refrensi maka batasan masalah adalah sebagai berikut: 1. Pembahasana hanya yang berhubungan dengan Business to Customer (B2C) 2. Menerapkan teknologi M-Commerce pada perancangan WAP 3. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP dan database menggunakan MySQL. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penyusunan skripsi adalah: 1. Bagaimana studi dan implementasi konsep Business to Customer dengan teknologi M- Commerce berbasisi WAP 2. Membangun sebuah server WAP yang memberikan alternative cara belanja mudah secara online. 3. Menggabungkan antar aplikasi dengan tujuan M-Commerce Manfaat dari penulisan skripsi adalah: 1. Memberikan pengetahuan dan kemudahan dalam berbisnis melalui WAP 2. Mengembangkan pengetahuan tentang komunikasi wrilless khususnya pada bidang internet wriless Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan WEB ini terdiri dari langkahlangkah berikut: 1. Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan teknologi Business to Customer 2. Melakukan studi kepustakaan ( library search) terhadap berbagai refrensi yang berkaitan dengan M-Commerce berbasis WAP. 29

2 3. Mempelajari cara kerja M-Commerce berbasis WAP 4. Merancang program konsep business to Customer dengan teknologi M-Commerce berbasis WAP. 5. Mengisi program dengan data-data yang cukup. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Business To Customer Pengertian business to customer adalah konsep bisnis dimana penjual berhubungan langsung dengan para pembelinya dan antara penjual dan pembeli belum tentu kenal dengan penjual. Sifat dari bisnis tersebut adalah terbuka dan bebas di manfaatkan oleh khalayak umum. Cara mengaksesnya melalui sebuah situs yang di sediakan oleh penjual. 2.2 M-Commerce Merupakan proses transaksi yang dilakukan dengan menggunakan perangkat mobile. Mobile Commerce (m-commerce) merupakan subset dari e- Commerce, yang didefinisikan sebagai proses transaksi yang dilakukan secara elektronik, baik melalui internet, smart card maupun perangkat mobile melalui jaringan seluler. Pada umumnya, perangkat end user yang digunakan pada proses Mobile Commerce (m - commerce) adalah sebagai berikut: Handphone Smart Phone PDA Laptop Earpiece (Personal Area Network) 2.3 Wireless Aplication Protocol (WAP) Wireless Application Protocol atau lebih dikenal dengan WAP adalah sebuah protokol yang memungkinkan sebuah ponsel untuk mengakses internet secara langsung, dimana ponsel tersebut dilengkapi dengan Micro Browser, yaitu sebuah program yang berfungsi sebagai browser seperti Netscape atau Microsoft Internet Explorer yang ada pada PC. sebuah client dengan cara menyertakan sebuah URL kepada server melalui sebuah aplikasi web browsing. Server menerima URL tersebut dan melakukan sejumlah pengolahan terhadap informasi yang diterimanya sebelum menghasilkan isi yang cocok dengan permintaan client, dan mengirimkan isi yang telah dihasilkannya tersebut kepada client. Model pemrograman untuk WAP 1 ini masih didukung oleh WAP 2 yang sekarang digunakan. Di antara device nirkabel dan web server terdapat sebuah proxy atau gateway WAP 2 Model pemrograman untuk WAP 2 lebih mendekati model pemrograman internet, dimana client dapat secara langsung meminta isi dari server. Sebagai tambahan, WAP juga memperluas arsitektur Web dengan mendukung layanan telepon dengan WTA (Wireless Telephony Application) dan memungkinkan model Push, dimana server dapat secara proaktif mengirim isi kepada client. WAP 2.0 tidak mensyaratkan adanya proxy WAP seperti pada WAP 1, karena komunikasi antara client dan server dapat dihubungkan menggunakan HTTP1.1. Namun sebuah proxy WAP dapat juga dipakai untuk mengoptimasi proses komunikasi dan mungkin untuk meningkatkan fitur layanan mobile, seperti layanan layanan yang dipengaruhi lokasi/wilayah, memerlukan privacy, dan bersifat up to date (seperti informasi indeks saham) Cara Kerja WAP Cara kerja WAP devices dalam melakukan koneksi terhadap server dilakukan dengan membentuk hubungan telekomunikasi dengan server. Hubungan telekomunikasi ini dapat berupa sambungan telepon ataupun sambungan satelit. Adapun cara kerja koneksi dari suatu WAP devices terhadap suatu WAP server dapat diilustrasikan sebagai berikut Model OSI untuk WAP Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model) Model Pemograman WAP WAP 1 Model pemrograman untuk World Wide Web dimulai dengan beberapa permintaan (request) dari Gambar 1 Arsitektur WAP 15 maret PHP 30

3 PHP adalah sebuah bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah web-server (server side). PHP diciptakan oleh programmer unix dan Perl yang bernama Rasmus Lerdoft pada bulan Agustus-September Pada awalnya, Rasmus mencoba menciptakan sebuah script dalam wesite pribadinya dengan tujuan untuk memonitor siapa saja yang pernah mengunjungi website-nya. 2.5 MySQL MySQL adalah sebuah perangkat lunak Pembuat database yang bersifat terbuka atau open source dan berjalan disemua platform baik Linux maupun Si Windows, MySQL merupakan program pengakses database yang bersifat network sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Pengguna Banyak). 2.6 Metode Perancangan Metode perancangan system M-Commerce. 1. Dirancang menggunakan bahasa pemograman web XHTML dqan PHP. 2. Data base yang digunakan menggunakan MySQL penyimpanan data member, data list, dan data pemesanan pelanggan disimpan pada storage pada DBMS MySQL, sehingga data lebih teratur untuk di organisir. 3. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisis sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem, dan menentukan kebutuhan sistem yang lama. Dengan menganalisis masalah dan menganalisis prosedur sistem yang sedang berjalan, maka dapat dijadikan sebagai dasar perancangan dan perbaikan pada sistem yang baru agar dapat menjadi sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien Analisis Masalah Adapun masalah yang sering dihadapi dalam sistem penjualan adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan yang kurang efisien Pelayanannya masih secara konvensional yaitu pelanggan harus mendatangi toko ini untuk membeli produk. Sewaktu-waktu ada banyak pelanggan yangdatang sehingga terjadinya antrian sehingga pelayanan menjadi kurang efisien 2. Transaksi penjualan yang tidak mengalami peningkatan. Pelayanannya masih secara konvensional yaitu pelanggan harus mendatangi toko ini untuk membeli produk. Sewaktu-waktu ada banyak pelanggan yangdatang sehingga terjadinya antrian sehingga pelayanan menjadi kurang efisien 3. Informasi produk sangat terbatas. Informasi produk yang diberikan hanya terdapat pada toko dan disebarkan kebeberapa media cetak. Penyebaran pada media cetak masih kurang terjangkauoleh pelanggan yang tinggal dengan jarak yang jauh Analisis Masukan Data masukkan yang digunakan pada sistem informasi penjualan adalah sebagai berikut : 1. Data barang, datanya tediri dari : kode barang, nama barang, type, jenis, jumlah, dan harga. 2. Data order pelanggan, datanya terdiri dari : nomor order,tanggal order, nama pelanggan, alamat, telepon, nama barang, nama type barang,dan jumlah order Analisis Keluaran Dalam proses pembuatan laporan daftar barang yang terdaftar menurut data yang barang tersebut secara manual yaitu dengan mengetik kembali semua data barang, sebanyak rangkap dua. Data tersebut akan diberikan kepada manajer sebagai laporan harian, dengan lampirannya adalah sebagai berikut : 1. Faktur, berisi tentang bukti pembayaran yang akan diberikan untuk pelanggan, 2. Laporan order penjualan, berisi tentang laporan pembelian buku dari supplier, 3. Laporan Penjualan, berisi tentang laporan penjualan dari pesanan pelanggan Analisis Proses Prosedur adalah kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang saling terkait antara satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan. 1. Prosedur Penjualan Langsung Prosedur penjualan langsung adalah tahaptahap yang harus dilalui oleh pembeli dalam membeli barang secara langsung, dimulai dari tahap pembeli memberikan daftar barang yang akan dibeli, pembuatan faktur penjualan, hingga proses penerimaan barang oleh pembeli. Adapun alur prosedur penjualan langsung adalah sebagai berikut : a. Pembeli memberikan daftar barang yang akan dibeli pada staf bagian administrasi. b. Staf bagian administrasi menerima daftar barang yang akan dibeli dari pembeli, kemudian melakukan pengecekan persediaan barang dengan melihat arsip stock barang. c. Jika barang yang akan dibeli tidak tersedia, maka staf administrasi akan memberikan informasi pada pembeli bahwa daftar barang yang akan dibeli tidak tersedia. d. Jika barang yang akan dibeli tersedia, maka staf bagian administrasi akan memasukkan data barang yang akan dibeli lalu data penjualan tersimpan dalam komputer. 31

4 e. Staf administrasi membuat data faktur penjualan dan data faktur penjualan tersimpan dalam komputer f. Staf bagian administrasi mencetak faktur penjualan sebanyak rangkap dua. Rangkap pertama untuk diserahkan pada pembeli dan rangkap kedua untuk diarsipkan. 2. Prosedur Pemesanan Prosedur pemesanan merupakan tahaptahap yang harus dilalui oleh pembeli dalam melakukan proses pemesanan barang, pengadaan barang, sampai pembuatan invoice. Adapun alur prosedur pemesanan adalah sebagai berikut : a. Pembeli memberikan daftar pesanan barang pada Staf bagian administrasi. b. Staf bagian administrasi menerima daftar pesanan barang dari pembeli, kemudian melakukan pengecekan persediaan barang dengan melihat arsip stock barang. c. Jika persediaan pesanan barang tidak tersedia, maka staf bagian administrasi akan membuat daftar pemesanan barang yang tidak tersedia, lalu disampaikan pada bagian pengadaan barang. d. Bagian pengadaan barang menerima daftar pemesanan barang yang tidak tersedia, lalu melakukan proses pengadaan barang dan mebuat daftar pesanan barang yang sudah dibeli untuk diberikan pada staf bagian administrasi. e. Jika persediaan pesanan barang tersedia, maka staf bagian administrasi akan menginputkan data pemesanan barang dan data pemesanan akan tersimpan pada komputer. f. Staf bagian administrasi mencetak invoice sebanyak rangkap dua. Rangkap pertama diserahkan pada pembeli, dan rangkap kedua diarsipkan. 3. Prosedur Pengiriman Prosedur pengiriman merupakan tahap yang harus dilalui, dari tahap pemberian bukti pembayaran dari pembeli, proses pengiriman, sampai penyerahan bukti serah terima barang dari forwarder ke pembeli. Dimana forwarder merupakan subject dari luar perusahaan, untuk membantu pengiriman barang kepada pembeli. Forwarder bisa berupa perusahaan jasa pengiriman. Prosedur pengiriman pada sistem yang sedang berjalan terdiri dari beberapa alur, diantaranya : a. Pembeli menyerahkan bukti pembayaran transfer pada staf bagian administrasi. b. Staf bagian administrasi menerima bukti pembayaran transfer dari pembeli, lalu melakukan pengecekan pembayaran transfer dari pembeli dengan melihat arsip invoice. c. Jika pembayaran transfer gagal, maka staf bagian administrasi akan memberikan informasi pada pembeli bahwa transfer yang telah dilakukan gagal. d. Jika pembayaran transfer berhsil, maka staf bagian administrasi akan mengarsipkan bukti pembayaran transfer yang berhasil, lalu membuat daftar barang yang akan dikirim. e. Staf bagian administrasi membuat bukti serah terima barang sebanyak rangkap dua untuk diserahkan pada forwarder. Forwarder menerima bukti serah terima barang yang telah ditandatangani dari pembeli sebanyak rangkap dua. Rangkap pertama diberikan kembali pada pembeli, dan rangkap kedua diarsipkan oleh forwarder Desain Database Database adalah sekumpulan data operasional yang saling berhubungan dengan redudansi minimal, yang digunakan secara bersama oleh beberapa aplikasi Kamus Data Kamus data merupakan suatu daftar yang terorganisasi tentang komposisi elemen data, aliran data dan data store yang digunakan pada class diagram. Berikut adalah kamus data dari sistem informasi pemasaran pada Majestyk Bakery : a. Admin = [{UserName} + {Password}] b. Customer = [{UserName} + { } + {Pass} + {Nama} + {Alamat} c. Kategori = [{ Cat_Id }+ {Cat_name} + {Cat_Gambar}] d. Produk = [{product_id }+ { cat_id }+{ product_name }+{ product_price} + { product_price_unit} + { product_in_stock} + { Gambar_Barang}] e. Order = [{order_id }+ { user_id }+{ order_date }+{ order_address } + { order_zip } + { order_country } + { status }] f. Order Detail = [{no }+ { order_id }+{ product_id }+{ qty }] 4. IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstal, memulai, serta menggunakan sistem yang baru atau sistem yang diperbaiki. Penggunaan suatu komputer untuk pemecahan masalah membutuhkan suatu sistem yang baik, sehingga memungkinkan berhasilnya komputer dalam melaksanakan tugasnya, yaitu mengolah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah implementasi adalah : 1. Menyediakan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Dalam tahap ini penulis menyediakan perangkat keras. Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah Sistem Operasi XP dan bahasa pemograman yang digunakan untuk menulis program ke dalam komputer. 2. Menguji sistem Menjelaskan mengenai hasil pengujian sistem yang dilakukan pada aplikasi Sistem Informasi 32

5 Pengolahan Administrasi. Metode pengujian sistem yang digunakan adalah black-box testing. Black-box testing adalah metode pengujian yang dimana penilaian terhadap sebuah aplikasi bukan terletak pada spesikasi logika/fungsi aplikasi tersebut, tapi input dan output. Dengan berbagai input yang diberikan akan dievaluasi apakah sesuatu sistem/aplikasi dapat memberikan output/keluaran yang sesuai dengan harapan penguji. Pengujian sistem dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Hasil pengujian sistem disajikan dalam bentuk tabel. 2. Pengujian ditargetkan pada setiap proses yang dimiliki Aplikasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada RSU. Mitra Persada Medan. 3. Masing-masing proses memiliki minimal 1 test case. 4. Setiap test case memiliki 6 kolom, yaitu: a. Test case: penomoran test case pada masing masing proses. b. Field: field-field yang menerima nilai input. Field tersebut mengacu c. pada field table di basis data. d. Input: nilai yang diberikan kepada masing-masing field. e. Valid Output: hasil dari response aplikasi/sistem yang diharapkan f. pengguji. g. Output: hasil yang diberikan aplikasi/sistem. h. Status: Penilaian yang diberikan penguji. Apabila hasil keluaran/output Sesuai dengan harapan pengguji, maka pada kolom status akan diberikan nilai Ok. Jika tidak sesuai harapan penguji, maka akan diberikan nilai Gagal. 3. Pemeliharaan Sistem (Maintenance) Sistem yang telah lulus uji (test), akan digunakan oleh pengguna sistem. Selama penggunaan sistem perlu adanya pemeliharaan untuk menjaga kelangsungan sistem. a. Tampilan Layar Main (Home) Tampilan layer home merupakan Tampilan tampilan awal pada saat sistem dijalankan. Tampilan layan main (home) d apat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 2 : Tampilan Layar Home User b. Tampilan Layar Tentang Kami Tampilan layer Tentang Kami merupakan Tampilan tampilan halaman untuk menampilkan tentang Sinar Jaya Elektronik. Tampilan Halaman Tentang Kami dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 3. Tampilan Layar Tentang Kami c. Tampilan Layar Hub. Kami Tampilan layer Hub. Kami merupakan Tampilan tampilan halaman untuk menampilkan tentang Hub. Kami. Tampilan Halaman Hub. Kami dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4 Tampilan Layar Hub. Kami d. Tampilan Layar Cari Barang Tampilan Cari Barang merupakan Tampilan tampilan halaman untuk mencari data Barang. Tampilan Halaman Cari Barang dapat dilihat pada gambar berikut ini. 33

6 oleh pelanggan. Bentuk dari laporan pemesanan adalah sebagai berikut. Gambar 5 Tampilan Layar Cari Barang e. Tampilan Layar Buat User Baru Tampilan Buat User Baru merupakan Tampilan halaman untuk membuat user pelanggan. Tampilan Halaman Buat User Baru dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 8 Tampilan Layar Daftar Pesanan Desain Input Pada desain input terdapat beberapa tampilan seperti tampilan halaman login admin, formulir pemesanan, admin, kategori makanan, makanan, order, dan upload gambar. a. Tampilan Layar Main (Administrator) Gambar 6. Tampilan Layar Buat User Baru f. Tampilan Layar List Daftar Pesanan Tampilan Halaman List Daftar Pesanan merupakan Tampilan halaman untuk menampilkan data Barang yang dipesan oleh pelanggan. Tampilan Halaman List Daftar Pesanan dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 9. Tampilan Layar Home (Administrator) b. Tampilan Layar Form Tambah Kategori Gambar 10 Tampilan Tambah Kategori (Administrator) c. Tampilan Layar Form Tambah Sub Kategori Gambar 7 Tampilan Layar Daftar Pesanan a. Tampilan Laporan Pemesanan Laporan pemesanan merupakan laporan untuk menampilkan data-data pemesanan yang dilakukan 34

7 Gambar 11 Tampilan Tambah Sub Kategori (Administrator) d. Tampilan Layar Form Tambah Barang Gambar 12. Tampilan Tambah Barang (Administrator) 5.2 Saran Aplikasi pemesanan buku secara online dengan menggunakan PHP dan MySQL yang dibuat penulis, dalam penyajian informasi yang berupa website dan WAPsite yang dibuat penulis masih jauh dari kesempurnaan, dan masih banyak yang harus dikembangkan lagi. Diantaranya adalah cara pembayaran yang belum dilakukan secara online, kemudian penambahan halaman-halaman web agar terlihat lebih lengkap dan tampilan halaman web yang kurang menarik. Untuk itulah penulis dalam kesempatan ini menyampaikan beberapa saran yang sekiranya cukup berguna bagi para pembaca dalam mengembangkan aplikasi ini agar pembuatan tampilan website dan WAPsite kedepanya lebih di kembangkan, serta memperindah tampilan lebih menarik. Semoga aplikasi berbasis WAP ini dapat berguna dan akan semakin baik lagi dalam pengembangannya nanti. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] (WAP) [3] 7-layer/ (wap) [4] php.html(php) [5] archive.html 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan setelah penyusunan penulisan ini selesai, penulis menyimpulkan bahwa dengan adanya pemesanan buku secara online berbentuk WAPsite yang berbasis Mobile Commerce dapat dilakukan pada situasi dan tempat yang berbeda ini dapat memberikan salah satu alternatif dan kemudahaan dalam menjalankan bisnis shopping online yang dapat sekaligus menghemat waktu dan biaya, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan serta dapat membuat pelanggan lebih mudah mendapatkan informasi tanpa harus datang secara langsung ke toko buku tersebut. Dengan begitu akan memperluas jaringan pemasaran bagi pihak penjual. 35